[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan perbandingan hukum, pengertian, dan metode perbandingan hukum. Perbandingan hukum awalnya berkembang secara perseorangan kemudian berkembang menjadi lembaga-lembaga. Perbandingan hukum adalah metode penelitian dan bukan cabang hukum. Metode perbandingan hukum yang modern menggunakan pendekatan fungsional yang kritis, realistis, dan tidak dogmatis.
Paradigma adalah pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tetntang apa yang menjadi pokok persoalan (subject matter) yang semestinya dipelajarinya (a fundamental image a dicipline has of its subject matter).
Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu konsep yang di dalamnya terdapat perihal usul tentang perubahan perilaku manusia yang diinginkan
Hakikat Pembangunan Hukum adalah bagaimana merubah perilaku manusia kearah kesadaran dan kepatuhan hukum terhadap nilai-nilai yang hidup dan diberlakukan dalam masyarakat
Pembangunan hukum mengandung dua arti, Pertama, sebagai upaya untuk memperbarui hukum positif (modernisasi hukum). Kedua, sebagai usaha untuk memfungsionalkan hukum yakni dengan cara turut mengadakan perubahan sosial sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun (Satjipto Rahardjo, Hukum dan Perubahan Sosial, 1979)
Untuk mengkaji pembangunan hukum nasional diperlukan metode pendekatan filsafat hukum dengan dasar bahwa filsafat hukum melakukan usaha pengkajian tentang hukum secara mendasar dengan sistematis dan dengan metode yang rasional
Dasar pendekatan dan pengkajian hukum yang akan dibangun dan dikembangkan adalah berdasarkan nilai-nilai dan dasar-dasar hukum
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pembangunan hukum di Indonesia. Terdapat tekanan dari pemerintah dan masyarakat untuk menjadikan proses perubahan kebijakan hukum lebih sistematis dan transparan. Riset kebijakan bertujuan memberikan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan publik.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan perbandingan hukum, pengertian, dan metode perbandingan hukum. Perbandingan hukum awalnya berkembang secara perseorangan kemudian berkembang menjadi lembaga-lembaga. Perbandingan hukum adalah metode penelitian dan bukan cabang hukum. Metode perbandingan hukum yang modern menggunakan pendekatan fungsional yang kritis, realistis, dan tidak dogmatis.
Paradigma adalah pandangan mendasar dari suatu disiplin ilmu tetntang apa yang menjadi pokok persoalan (subject matter) yang semestinya dipelajarinya (a fundamental image a dicipline has of its subject matter).
Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu konsep yang di dalamnya terdapat perihal usul tentang perubahan perilaku manusia yang diinginkan
Hakikat Pembangunan Hukum adalah bagaimana merubah perilaku manusia kearah kesadaran dan kepatuhan hukum terhadap nilai-nilai yang hidup dan diberlakukan dalam masyarakat
Pembangunan hukum mengandung dua arti, Pertama, sebagai upaya untuk memperbarui hukum positif (modernisasi hukum). Kedua, sebagai usaha untuk memfungsionalkan hukum yakni dengan cara turut mengadakan perubahan sosial sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun (Satjipto Rahardjo, Hukum dan Perubahan Sosial, 1979)
Untuk mengkaji pembangunan hukum nasional diperlukan metode pendekatan filsafat hukum dengan dasar bahwa filsafat hukum melakukan usaha pengkajian tentang hukum secara mendasar dengan sistematis dan dengan metode yang rasional
Dasar pendekatan dan pengkajian hukum yang akan dibangun dan dikembangkan adalah berdasarkan nilai-nilai dan dasar-dasar hukum
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan pembangunan hukum di Indonesia. Terdapat tekanan dari pemerintah dan masyarakat untuk menjadikan proses perubahan kebijakan hukum lebih sistematis dan transparan. Riset kebijakan bertujuan memberikan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan publik.
This document discusses the role of a national curriculum in teaching human rights in education. It covers several key topics:
1) The basis for determining the subjects in the national curriculum, which includes substantive, spirit of the time, and political factors.
2) Various concepts of human rights from different philosophical, religious, cultural, political perspectives and how rights can apply to individuals vs groups.
3) The importance of teaching human rights to ensure the integrity of humanity is protected both historically and factually.
HAM HARUS DIBEDAKAN DENGAN HAK DASAR: HAM BERASAL DARI KATA MENSEN-RECHTEN, YAITU: HAK YG DIPEROLEH SETIAP MANUSIA SEBAGAI KONSEKUENSI IA DILAHIRKAN MENJADI MANUSIA.
HAK DASAR BERASAL DARI KATA GROND-RECHTEN, YAITU: HAK YG DIPEROLEH SETIAP MANUSIA SEBAGAI KONSEKUENSI IA MENJADI WARGA NEGARA DARI SUATU NEGARA
Dokumen tersebut membahas pentingnya kemerdekaan yudisial dan supremasi hukum sebagai prinsip negara hukum. Kekuasaan kehakiman harus bebas dari pengaruh kekuatan lain dan hanya berdasarkan hukum dan keadilan, bukan kepentingan rezim atau kekuasaan. Kemerdekaan ini penting untuk menegakkan konstitusi, hak asasi manusia, dan tatanan demokrasi yang sehat.
Sistem peradilan tidak sepenuhnya berfungsi berhubung ada peraturan-peraturan yang tidak dijalankan sebagaimana semestinya dan ada yang memerlukan sanksi untuk lebih menjamin kebebasan hakim dalam menjalankan tugasnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kemerdekaan yudisial dan prinsip-prinsip dasar dalam peradilan Indonesia. Terdapat empat poin utama yaitu: 1) Peradilan harus bebas dan tidak memihak, 2) Pentingnya peradilan tata usaha negara dan konstitusi, 3) Asas-asas hukum seperti sidang terbuka dan independensi hakim, 4) Kemandirian yudisial secara fungsional, personal, dan struktural.
Lembaga peradilan sebagai lembaga publik harus senantiasa terjamin akuntabilitasnya, sebab sebagai lembaga publik tidak saja bekerja untuk kepentingan individu tertentu tetapi lebih jauh dan lebih utama adalah untuk kepentingan publik itu sendiri, sehingga disyaratkan adanya independensi, dan independensi itu harus dilengkapi dengan akuntabilitas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai persoalan klasik dan kontemporer dalam filsafat hukum seperti hakekat hukum, tujuan hukum, dan keadilan.
2. Dokumen tersebut juga membahas pandangan klasik tentang hukum alam dan pandangan positivis seperti teori perintah dan teori murni Hans Kelsen.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa filsafat huk
Dokumen tersebut membahas tentang konsep keadilan dari berbagai perspektif. Keadilan didefinisikan sebagai kemauan untuk memberikan hak setiap orang, sebagai ketertiban sosial yang dilindungi kebenaran, dan sebagai kondisi dimana setiap orang bebas menentukan tindakannya asalkan tidak melanggar kebebasan orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat dan teori hukum. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang konsep teori hukum sebagai konstruksi dari realitas sosial, serta berbagai pendekatan dan teori hukum seperti positivisme hukum, teori pertanggungjawaban hukum, dan perkembangan pikiran manusia menurut Comte.
Teori hukum membahas berbagai pengertian dan pendekatan terhadap hukum, meliputi filsafat hukum, teori-teori hukum, pengembangan hukum teoretik dan praktik, serta masalah-masalah fundamental dalam hukum."
penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu-isu hukum yang dihadapi
metode penelitian hukum adalah suatu penelitian yang mempunyai obyek hukum, baik hukum sebagai suatu ilmu atau aturan-aturan yang sifatnya dogmatis maupun hukum yang berkaitan dengan perilaku dan kehidupan masyarakat.
Kerangka teoritis adalah identifikasi teori-teori yang dijadikan sebagai landasan berfikir untuk melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain untuk mendiskripsikan kerangka referensi atau teori yang digunakan untuk mengkaji permasalahan. Tentang hal ini jujun S.Soerya Sumantri mengatakan:
Pada hakekatnya memecahkan masalah adalah dengan menggunakan pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumen dalam mengkaji persoalan agar kita mendapatkan jawaban yang dapat diandalkan. Dalam hal ini kita mempergunakan teori-teori ilmiah sebagai alat bantu kita dalam memecahkan permasalahan
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi teori hukum dan sistimatika teori hukum. Terdapat tiga model penalaran hukum yaitu aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologi. Masing-masing aspek tersebut dijelaskan berdasarkan berbagai aliran pemikiran hukum seperti positivisme hukum, utilitarianisme, mazhab sejarah, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian pengembangan ilmu hukum secara teoritis dan praktis, serta perbedaan antara ilmu hukum normatif (dogmatis) dengan ilmu hukum empiris. Ilmu hukum normatif berfokus pada analisis, interpretasi, dan penilaian aturan hukum positif, sedangkan ilmu hukum empiris melihat gejala hukum sebagai fakta empiris yang dipelajari secara bebas nilai menggunakan metode emp
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai paradigma dan pendekatan dalam ilmu hukum, mulai dari paradigma positivisme hukum, pendekatan yuridis prodental, psikologi hukum, aksiologi, struktur dan substansi sistem hukum, serta pengaruh budaya hukum terhadap perkembangan sistem hukum.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat ilmu, objek yang dikaji filsafat ilmu, dan metode-metode yang digunakan filsafat ilmu. Filsafat ilmu mempelajari hakekat ilmu dengan menelaah objek, proses, dan kegunaan ilmu."
Paradigma hukum dalam arti yang sebenarnya adalah sebagai simbol, pola, role model dan patron pembentukan hukum di Indonesia.
Paradigma hukum adalah hal yang senantiasa berkembang dengan berlalunya waktu.
Paradigma hukum senantiasa diperlukan untuk menghindari chaos dalam masyarakat
This document discusses the role of a national curriculum in teaching human rights in education. It covers several key topics:
1) The basis for determining the subjects in the national curriculum, which includes substantive, spirit of the time, and political factors.
2) Various concepts of human rights from different philosophical, religious, cultural, political perspectives and how rights can apply to individuals vs groups.
3) The importance of teaching human rights to ensure the integrity of humanity is protected both historically and factually.
HAM HARUS DIBEDAKAN DENGAN HAK DASAR: HAM BERASAL DARI KATA MENSEN-RECHTEN, YAITU: HAK YG DIPEROLEH SETIAP MANUSIA SEBAGAI KONSEKUENSI IA DILAHIRKAN MENJADI MANUSIA.
HAK DASAR BERASAL DARI KATA GROND-RECHTEN, YAITU: HAK YG DIPEROLEH SETIAP MANUSIA SEBAGAI KONSEKUENSI IA MENJADI WARGA NEGARA DARI SUATU NEGARA
Dokumen tersebut membahas pentingnya kemerdekaan yudisial dan supremasi hukum sebagai prinsip negara hukum. Kekuasaan kehakiman harus bebas dari pengaruh kekuatan lain dan hanya berdasarkan hukum dan keadilan, bukan kepentingan rezim atau kekuasaan. Kemerdekaan ini penting untuk menegakkan konstitusi, hak asasi manusia, dan tatanan demokrasi yang sehat.
Sistem peradilan tidak sepenuhnya berfungsi berhubung ada peraturan-peraturan yang tidak dijalankan sebagaimana semestinya dan ada yang memerlukan sanksi untuk lebih menjamin kebebasan hakim dalam menjalankan tugasnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kemerdekaan yudisial dan prinsip-prinsip dasar dalam peradilan Indonesia. Terdapat empat poin utama yaitu: 1) Peradilan harus bebas dan tidak memihak, 2) Pentingnya peradilan tata usaha negara dan konstitusi, 3) Asas-asas hukum seperti sidang terbuka dan independensi hakim, 4) Kemandirian yudisial secara fungsional, personal, dan struktural.
Lembaga peradilan sebagai lembaga publik harus senantiasa terjamin akuntabilitasnya, sebab sebagai lembaga publik tidak saja bekerja untuk kepentingan individu tertentu tetapi lebih jauh dan lebih utama adalah untuk kepentingan publik itu sendiri, sehingga disyaratkan adanya independensi, dan independensi itu harus dilengkapi dengan akuntabilitas
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai persoalan klasik dan kontemporer dalam filsafat hukum seperti hakekat hukum, tujuan hukum, dan keadilan.
2. Dokumen tersebut juga membahas pandangan klasik tentang hukum alam dan pandangan positivis seperti teori perintah dan teori murni Hans Kelsen.
3. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa filsafat huk
Dokumen tersebut membahas tentang konsep keadilan dari berbagai perspektif. Keadilan didefinisikan sebagai kemauan untuk memberikan hak setiap orang, sebagai ketertiban sosial yang dilindungi kebenaran, dan sebagai kondisi dimana setiap orang bebas menentukan tindakannya asalkan tidak melanggar kebebasan orang lain.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat dan teori hukum. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang konsep teori hukum sebagai konstruksi dari realitas sosial, serta berbagai pendekatan dan teori hukum seperti positivisme hukum, teori pertanggungjawaban hukum, dan perkembangan pikiran manusia menurut Comte.
Teori hukum membahas berbagai pengertian dan pendekatan terhadap hukum, meliputi filsafat hukum, teori-teori hukum, pengembangan hukum teoretik dan praktik, serta masalah-masalah fundamental dalam hukum."
penelitian hukum adalah suatu proses untuk menemukan aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna menjawab isu-isu hukum yang dihadapi
metode penelitian hukum adalah suatu penelitian yang mempunyai obyek hukum, baik hukum sebagai suatu ilmu atau aturan-aturan yang sifatnya dogmatis maupun hukum yang berkaitan dengan perilaku dan kehidupan masyarakat.
Kerangka teoritis adalah identifikasi teori-teori yang dijadikan sebagai landasan berfikir untuk melaksanakan suatu penelitian atau dengan kata lain untuk mendiskripsikan kerangka referensi atau teori yang digunakan untuk mengkaji permasalahan. Tentang hal ini jujun S.Soerya Sumantri mengatakan:
Pada hakekatnya memecahkan masalah adalah dengan menggunakan pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumen dalam mengkaji persoalan agar kita mendapatkan jawaban yang dapat diandalkan. Dalam hal ini kita mempergunakan teori-teori ilmiah sebagai alat bantu kita dalam memecahkan permasalahan
Dokumen tersebut membahas tentang konstruksi teori hukum dan sistimatika teori hukum. Terdapat tiga model penalaran hukum yaitu aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologi. Masing-masing aspek tersebut dijelaskan berdasarkan berbagai aliran pemikiran hukum seperti positivisme hukum, utilitarianisme, mazhab sejarah, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian pengembangan ilmu hukum secara teoritis dan praktis, serta perbedaan antara ilmu hukum normatif (dogmatis) dengan ilmu hukum empiris. Ilmu hukum normatif berfokus pada analisis, interpretasi, dan penilaian aturan hukum positif, sedangkan ilmu hukum empiris melihat gejala hukum sebagai fakta empiris yang dipelajari secara bebas nilai menggunakan metode emp
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai paradigma dan pendekatan dalam ilmu hukum, mulai dari paradigma positivisme hukum, pendekatan yuridis prodental, psikologi hukum, aksiologi, struktur dan substansi sistem hukum, serta pengaruh budaya hukum terhadap perkembangan sistem hukum.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat ilmu, objek yang dikaji filsafat ilmu, dan metode-metode yang digunakan filsafat ilmu. Filsafat ilmu mempelajari hakekat ilmu dengan menelaah objek, proses, dan kegunaan ilmu."
Paradigma hukum dalam arti yang sebenarnya adalah sebagai simbol, pola, role model dan patron pembentukan hukum di Indonesia.
Paradigma hukum adalah hal yang senantiasa berkembang dengan berlalunya waktu.
Paradigma hukum senantiasa diperlukan untuk menghindari chaos dalam masyarakat
2. STRATEGI PEMBANGUNAN HUKUM
KEBIJAKAN HUKUM MENJADIKAN KEBIJAKAN POLITIK LEBIH OPERASIONAL
DAN DAPAT DILAKSANAKAN, SEPERTI DIGAMBARKAN OLEH NDRAHA
(1997:143) DALAM MODEL BERIKUT INI ;
KEPENTINGAN NILAI UMUM
NILAI INDIVIDUAL PROSES POLITIK PERATURAN
NILAI KELOMPOK RAKYAT KEPUTUSAN
KEBIJAKAN HUKUM
(INPUT) (OUTPUT)
(INPUT) (OUTPUT)
NILAI UMUM PENGGUNAAN/PELAKSANAAN TERPENUHINYA
PERATURAN KEPENTINGAN
KEPUTUSAN PROSES PEMERINTAHAN TIAP ORANG
EKSEKUTIF
5. A. MUDAH/TIDAKNYA MASALAH
DIKENDALIKAN
KESUKARAN TEKNIS, KERAGAMAN PERILAKU TARGET
GROUP, PRESENTASE TARGET GROUP DIBANDING JUMLAH
PENDUDUK, RUANG LINGKUP PERUBAHAN PERILAKU
YANG DIINGINKAN
B. KEMAMPUAN KEBIJAKAN HUKUM
MENSTRUKTUR PROSES IMPLEMENTASI
KEJELASAN DAN KONSISTENSI TUJUAN, DIGUNAKANNYA
TEORI KAUSAL YANG MEMADAI, KETEPATAN ALOKASI
RESOURCES, KETERPADUAN HIRARKI DALAM DAN DI
ANTARA LEMBAGA PELAKSANA, ATURAN DARI INSTANSI
PELAKSANA, REKRUITMEN PEJABAT PELAKSANA, AKSES
FORMAL PIHAK LUAR
C. VARIABEL DI LUAR KEBIJAKAN HUKUM
YANG MEMPENGARUHI PROSES
IMPLEMENTASI.
KONDISI SOSIO-EKONOMI DAN TEKNOLOGI,
DUKUNGAN PUBLIK, SIKAP DAN SUMBER-
SUMBER YANG DIMILIKI KELOMPOK,
DUKUNGAN DARI PEJABAT ATASAN, KOMITMEN
DAN KEMAMPUAN KEPEMIMPINAN PEJABAT
PELAKSANA
D. TAHAP-TAHAP DALAM PROSES IMPLEMENTASI (DEPENDENT VARIABLE)
OUTPUT KESEDIAAN DAMPAK NYATA DAMPAK OUTPUT PERBAIKAN
KEBIJAKAN TARGET GROUP OUTPUT KEBIJAKAN MENDATANG
BADAN MEMATUHI KEBIJAKAN SEBAGAI DALAM
PELAKSANA OUTPUT DIPERSEPSI UNDANG-UNDANG
KEBIJAKAN
6. DIAGRAM ALIR VARIABEL DAN TAHAP YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN
HUKUM
MUDAH
TIDAKNYA
MASALAH
HUKUM
DIKENDALIKAN
VARIABEL
DILUAR
UNDANG-
UNDANG
TAHAP-TAHAP
PROSES
IMPLEMENTASI
DEPENDENT
VARIABEL
VARIABEL-
VARIABEL
UNDANG-
UNDANG
KESUKARAN
TEKNIS
KETERPADU
AN HIRARKI
TITIK VETO
& SANKSI
KESEPAKATAN &
KEMAMPUAN
KEPEMIMPINAN
PEJABAT
ATASAN
SUMBER-
SUMBER
KEUANGAN
DUKUNGAN
PUBLIK
KONDISI SOSIAL,
EKONOMI &
TEKNOLOGI
DUKUNGAN
BAGI UU DARI
LEMBAGA
ATASAN
KONSISTENSI
TUJUAN TEORI
KAUSAL ATURAN
KEPUTUSAN
REKRUITMEN
OUTPUT
KEBIJAKAN
BADAN
PELAKSANA
KEPATUHAN
TARGET
GROUP
DAMPAK
NYATA
DAMPAK
YANG
DIPERSIAPKA
N OLEH
LEMBAGA
ATASAN &
KELOMPOK
MASYARAKAT
PERUBAH
AN DALAM
UNDANG-
UNDANG
AKSES
FORMAL &
EVALUASI
OLEH PIHAK
LUAR
SIKAP DAN
SUMBER-
SUMBER
KOLOMPOK
MASYARAKAT
KERAGAMAN
PERILAKU
TARGET GROUP
PERUBAHAN
PERILAKU YANG
DIINGINKAN
PRESENTASE
PENDUDUK
DALAM TARGET
GROUP