, Islam telah menggariskan beberapa panduan untuk seseorang individu tersebut mencapai kebahagiaan yang tertinggi di dalam kehidupan bukan sahaja di dunia malahan kebahagiaan di akhirat. Islam juga ada mengariskkan panduan mengenai etika, dan perilaku manusia dan dinamakan sebagai akhlak dan adab. Islam juga telah menggaris dan menekankan abad dan etika pada setiap aspek, yang mana untuk mengelakkan umatnya berpecah belah dan sentiasa bersatu dan hidup di dalam keadaan yang harmoni.
Falsafah etika yang dibawa oleh Aristotle, tidak menyalahi etika di dalam Islam, garis panduan serta buah pemikiran beliau membantu manusia biasa untuk berfikir secara logik dalam mencapai kebahagiaan di dalam kehidupan. Namun sebagai seorang Muslim dan Mukmin, Islam telah lama menggariskan panduan berkenaan etika dan adab serta cara untuk mencapai kebahagiaan yang sebenar dan hakiki. Di dalam Islam, ada menyatakan bahawa kebahagiaan dapat dicapai dengan mengingati Allah dan taat kepadanya.
Tidak ada sesuatu benda yang menjadi ukuran kepada kebahagiaan di dalam Islam, tidak kiralah sama ada dari segi harta, kekayaan, pangkat, ramai kenalan dan sebagainya. Islam tidak menjamin bahawa seseorang yang kaya itu bahagia dan Islam tidak mengatakan bahawa seseorang yang kurang hartanya itu tidak bahagia. Secara logiknya kekayaan merupakan salah satu kesenangan hidup yang menjadi impian setiap individu, dan kekayaan juga membuatkan seseorang itu bahagia. Namun kelogikan itu jika disulami dengan garis panduan daripada Islam, tiada jaminan bahawa sesuatu benda itu akan menjamin kebahagiaan.
Falsafah etika yang diutarakan oleh Aristotle itu sendiri, tidaklah bercanggah dengan mana-mana aspek di dalam Islam. Beliau hanya mengemukakan pandangan secara logik akal mengenai cara untuk mencapai kebehagiaan di dalam kehidupan, namun Islam menjadikan kelogikan perkara yang dinyatakan oleh Aristotle itu, menjadi sesuatu kelogikan yang logik dan terpimpin serta menambahkan lagi kelogikan mengenai hakikat tercapainya kebahagiaan di dalam kehidupan
Dokumen tersebut membahas struktur dan cabang-cabang filsafat. Secara garis besar, filsafat dibedakan menjadi filsafat umum, metafisika (tentang sifat keberadaan), epistemologi (tentang pengetahuan), logika, etika, dan estetika. Beberapa ahli seperti Aristoteles dan Plato juga membedakan cabang-cabang filsafat berdasarkan fokus kajiannya.
Filsafat etika adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip yang mengarahkan perilaku manusia untuk membedakan yang baik dan buruk. Etika berkaitan erat dengan filsafat karena membahas masalah moral manusia secara umum.
Filsafat etika membahas tentang perilaku manusia yang baik dan buruk. Topik utama filsafat etika adalah nilai dan norma yang menjadi pedoman tingkah laku seseorang atau kelompok. Filsafat etika juga mempelajari sistem nilai, kode etik, dan moralitas manusia.
, Islam telah menggariskan beberapa panduan untuk seseorang individu tersebut mencapai kebahagiaan yang tertinggi di dalam kehidupan bukan sahaja di dunia malahan kebahagiaan di akhirat. Islam juga ada mengariskkan panduan mengenai etika, dan perilaku manusia dan dinamakan sebagai akhlak dan adab. Islam juga telah menggaris dan menekankan abad dan etika pada setiap aspek, yang mana untuk mengelakkan umatnya berpecah belah dan sentiasa bersatu dan hidup di dalam keadaan yang harmoni.
Falsafah etika yang dibawa oleh Aristotle, tidak menyalahi etika di dalam Islam, garis panduan serta buah pemikiran beliau membantu manusia biasa untuk berfikir secara logik dalam mencapai kebahagiaan di dalam kehidupan. Namun sebagai seorang Muslim dan Mukmin, Islam telah lama menggariskan panduan berkenaan etika dan adab serta cara untuk mencapai kebahagiaan yang sebenar dan hakiki. Di dalam Islam, ada menyatakan bahawa kebahagiaan dapat dicapai dengan mengingati Allah dan taat kepadanya.
Tidak ada sesuatu benda yang menjadi ukuran kepada kebahagiaan di dalam Islam, tidak kiralah sama ada dari segi harta, kekayaan, pangkat, ramai kenalan dan sebagainya. Islam tidak menjamin bahawa seseorang yang kaya itu bahagia dan Islam tidak mengatakan bahawa seseorang yang kurang hartanya itu tidak bahagia. Secara logiknya kekayaan merupakan salah satu kesenangan hidup yang menjadi impian setiap individu, dan kekayaan juga membuatkan seseorang itu bahagia. Namun kelogikan itu jika disulami dengan garis panduan daripada Islam, tiada jaminan bahawa sesuatu benda itu akan menjamin kebahagiaan.
Falsafah etika yang diutarakan oleh Aristotle itu sendiri, tidaklah bercanggah dengan mana-mana aspek di dalam Islam. Beliau hanya mengemukakan pandangan secara logik akal mengenai cara untuk mencapai kebehagiaan di dalam kehidupan, namun Islam menjadikan kelogikan perkara yang dinyatakan oleh Aristotle itu, menjadi sesuatu kelogikan yang logik dan terpimpin serta menambahkan lagi kelogikan mengenai hakikat tercapainya kebahagiaan di dalam kehidupan
Dokumen tersebut membahas struktur dan cabang-cabang filsafat. Secara garis besar, filsafat dibedakan menjadi filsafat umum, metafisika (tentang sifat keberadaan), epistemologi (tentang pengetahuan), logika, etika, dan estetika. Beberapa ahli seperti Aristoteles dan Plato juga membedakan cabang-cabang filsafat berdasarkan fokus kajiannya.
Filsafat etika adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip yang mengarahkan perilaku manusia untuk membedakan yang baik dan buruk. Etika berkaitan erat dengan filsafat karena membahas masalah moral manusia secara umum.
Filsafat etika membahas tentang perilaku manusia yang baik dan buruk. Topik utama filsafat etika adalah nilai dan norma yang menjadi pedoman tingkah laku seseorang atau kelompok. Filsafat etika juga mempelajari sistem nilai, kode etik, dan moralitas manusia.
Filsafat ilmu membahas berbagai bidang seperti logika, metodologi, dan etika. Filsafat ilmu membedakan antara filsafat ilmu umum yang membahas prinsip ilmu secara umum, dan filsafat ilmu khusus tentang ilmu-ilmu tertentu. Metode ilmiah didasarkan pada asumsi seperti adanya hukum alam dan kausalitas, serta penggunaan observasi, eksperimen, dan verifikasi untuk menemukan kebenaran ilmiah.
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaRisa Octaviani
Filsafat membantu manusia mengambil keputusan dan mengatasi masalah dengan memberikan dasar pemikiran sistematis. Filsafat dan pendidikan saling terkait, dengan filsafat mengarahkan teori pendidikan sesuai kenyataan dan memberikan pedoman hidup kepada manusia.
Filsafat merupakan studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. Filsafat memiliki obyek material seperti dunia empiris dan alam metafisika, serta obyek formal berupa sudut pandang menyeluruh tentang segala yang ada. Filsafat ilmu mempelajari ilmu-ilmu sebagai obyeknya, dengan obyek substantif berupa fakta dan kebenaran, serta obyek instrumentatif seperti kon
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai teori mengenai kriteria kebenaran ilmiah, seperti teori koherensi, korespondensi, dan pragmatis. Dokumen tersebut juga membahas berbagai pemikir yang mengembangkan teori-teori tersebut, seperti Pierce, Russell, dan lainnya. Selain itu, dokumen tersebut menyinggung tentang pandangan bias dalam upaya mencari kebenaran.
Dokumen tersebut membahas tentang aksiologi, yaitu cabang filsafat yang membahas tentang nilai. Aksiologi mempelajari objek-objek seperti etika dan estetika, serta landasan-landasannya seperti menurut para ahli. Aksiologi berkaitan erat dengan filsafat karena keduanya membutuhkan kebenaran untuk menumbuhkan pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pemerintahan dari berbagai perspektif seperti ontologi, epistemologi, aksiologi, serta fungsi-fungsi ilmu. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang (1) hakikat ilmu pemerintahan, (2) cara memperoleh pengetahuan dalam ilmu pemerintahan, dan (3) manfaat ilmu pemerintahan bagi kehidupan manusia.
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
Ontologi, epistemologi dan aksiologi merupakan cabang-cabang utama filsafat yang membahas tentang hakikat yang ada, sumber pengetahuan dan nilai. Ontologi berkaitan dengan teori keberadaan, epistemologi membahas tentang pengetahuan, sedangkan aksiologi mempelajari nilai. Ketiga cabang filsafat ini merupakan konsep dasar dalam memahami berbagai persoalan filsafat.
Makalah ini membahas pengertian filsafat, cabang-cabang, dan aliran-alirannya. Filsafat didefinisikan sebagai upaya memahami segala sesuatu secara sistematis dan kritis. Terdiri atas objek material seperti Tuhan, alam, dan manusia, serta objek formal yaitu upaya mencari penjelasan sedalam-dalamnya. Memiliki cabang seperti metafisika, epistemologi, dan aksiologi, serta aliran sepert
Dokumen tersebut membahas tentang aksiologi sebagai cabang filsafat yang mengkaji nilai suatu pengetahuan, meliputi nilai etika dan estetika. Dokumen juga menjelaskan kegunaan teoritis dan praktis mempelajari filsafat, seperti terlatih berfikir kritis, memecahkan masalah secara rasional, serta menjadi warga negara yang baik.
Ujian akhir semester mata kuliah Filsafat Ilmu & Metlit membahas empat pendekatan dalam mempelajari filsafat ilmu yaitu pengalaman empiris, logika, ilmu, dan teologi. Soal-soalnya meliputi hubungan empirisme dan logika dengan ilmu manajemen serta peran ilmu manajemen bagi individu dan kelompok dalam kehidupan sehari-hari. Teori-teori kebenaran yang dibahas meliputi korespondensi, koherensi, dan
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu yang mencakup pengertian, objek, fungsi, dan substansi filsafat ilmu. Filsafat ilmu adalah telaah kefilsafatan yang meninjau ilmu dari segi ontologis, epistemologis, dan aksiologis untuk menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Filsafat ilmu bertujuan memberikan landasan filosofis dalam memahami konsep dan teori ilmu serta membangun teori ilmiah.
Filsafat ilmu membahas berbagai bidang seperti logika, metodologi, dan etika. Filsafat ilmu membedakan antara filsafat ilmu umum yang membahas prinsip ilmu secara umum, dan filsafat ilmu khusus tentang ilmu-ilmu tertentu. Metode ilmiah didasarkan pada asumsi seperti adanya hukum alam dan kausalitas, serta penggunaan observasi, eksperimen, dan verifikasi untuk menemukan kebenaran ilmiah.
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaRisa Octaviani
Filsafat membantu manusia mengambil keputusan dan mengatasi masalah dengan memberikan dasar pemikiran sistematis. Filsafat dan pendidikan saling terkait, dengan filsafat mengarahkan teori pendidikan sesuai kenyataan dan memberikan pedoman hidup kepada manusia.
Filsafat merupakan studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. Filsafat memiliki obyek material seperti dunia empiris dan alam metafisika, serta obyek formal berupa sudut pandang menyeluruh tentang segala yang ada. Filsafat ilmu mempelajari ilmu-ilmu sebagai obyeknya, dengan obyek substantif berupa fakta dan kebenaran, serta obyek instrumentatif seperti kon
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai teori mengenai kriteria kebenaran ilmiah, seperti teori koherensi, korespondensi, dan pragmatis. Dokumen tersebut juga membahas berbagai pemikir yang mengembangkan teori-teori tersebut, seperti Pierce, Russell, dan lainnya. Selain itu, dokumen tersebut menyinggung tentang pandangan bias dalam upaya mencari kebenaran.
Dokumen tersebut membahas tentang aksiologi, yaitu cabang filsafat yang membahas tentang nilai. Aksiologi mempelajari objek-objek seperti etika dan estetika, serta landasan-landasannya seperti menurut para ahli. Aksiologi berkaitan erat dengan filsafat karena keduanya membutuhkan kebenaran untuk menumbuhkan pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu pemerintahan dari berbagai perspektif seperti ontologi, epistemologi, aksiologi, serta fungsi-fungsi ilmu. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang (1) hakikat ilmu pemerintahan, (2) cara memperoleh pengetahuan dalam ilmu pemerintahan, dan (3) manfaat ilmu pemerintahan bagi kehidupan manusia.
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Alfis Khisoli
Ontologi, epistemologi dan aksiologi merupakan cabang-cabang utama filsafat yang membahas tentang hakikat yang ada, sumber pengetahuan dan nilai. Ontologi berkaitan dengan teori keberadaan, epistemologi membahas tentang pengetahuan, sedangkan aksiologi mempelajari nilai. Ketiga cabang filsafat ini merupakan konsep dasar dalam memahami berbagai persoalan filsafat.
Makalah ini membahas pengertian filsafat, cabang-cabang, dan aliran-alirannya. Filsafat didefinisikan sebagai upaya memahami segala sesuatu secara sistematis dan kritis. Terdiri atas objek material seperti Tuhan, alam, dan manusia, serta objek formal yaitu upaya mencari penjelasan sedalam-dalamnya. Memiliki cabang seperti metafisika, epistemologi, dan aksiologi, serta aliran sepert
Dokumen tersebut membahas tentang aksiologi sebagai cabang filsafat yang mengkaji nilai suatu pengetahuan, meliputi nilai etika dan estetika. Dokumen juga menjelaskan kegunaan teoritis dan praktis mempelajari filsafat, seperti terlatih berfikir kritis, memecahkan masalah secara rasional, serta menjadi warga negara yang baik.
Ujian akhir semester mata kuliah Filsafat Ilmu & Metlit membahas empat pendekatan dalam mempelajari filsafat ilmu yaitu pengalaman empiris, logika, ilmu, dan teologi. Soal-soalnya meliputi hubungan empirisme dan logika dengan ilmu manajemen serta peran ilmu manajemen bagi individu dan kelompok dalam kehidupan sehari-hari. Teori-teori kebenaran yang dibahas meliputi korespondensi, koherensi, dan
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat ilmu yang mencakup pengertian, objek, fungsi, dan substansi filsafat ilmu. Filsafat ilmu adalah telaah kefilsafatan yang meninjau ilmu dari segi ontologis, epistemologis, dan aksiologis untuk menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu. Filsafat ilmu bertujuan memberikan landasan filosofis dalam memahami konsep dan teori ilmu serta membangun teori ilmiah.
1) Filsafat ilmu membahas pengertian ilmu, metode ilmu, dan implikasi ilmu bagi masyarakat. 2) Ruang lingkup filsafat ilmu meliputi telaah konsep dan metode ilmu, proses penalaran ilmiah, hubungan antar ilmu, dan dampak pengetahuan ilmiah. 3) Filsafat ilmu memiliki dua objek utama yaitu objek material berupa hal-hal yang menjadi sasaran ilmu dan objek formal seperti sudut pandang dalam mempelajari obj
Filsafat ilmu membahas tentang sifat dasar ilmu, metode ilmu, dan hubungan antar ilmu. Filsafat ilmu bertujuan untuk menganalisis kritis metode ilmu dan menetapkan batasan setiap ilmu. Filsafat ilmu juga membantu meningkatkan martabat manusia melalui peningkatan ilmu pengetahuan.
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologiMelShannon2
Filsafat manusia membahas tentang sifat dasar manusia, termasuk sifat batiniah, akal, dan kesadaran manusia. Filsafat manusia juga mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungan sosial dan alam sekitarnya. Belajar filsafat manusia bermanfaat bagi mahasiswa untuk memahami sifat dasar diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.
1. Filsafat ilmu adalah pemikiran reflektif para filsuf mengenai ilmu pengetahuan, termasuk metode ilmiah, konsep dasar, dan hubungan antara ilmu dan kehidupan manusia.
2. Terdapat berbagai pendapat tentang definisi filsafat ilmu. Cabang-cabang filsafat ilmu antara lain logika, epistemologi, dan filsafat ilmu pengetahuan.
3. Ilmu dapat dibagi berdasarkan jenis, seperti ilmu alam
Makalah ini membahas tentang pengertian filsafat, peranan dan fungsi filsafat pendidikan, serta objek yang dikaji dalam filsafat. Filsafat didefinisikan sebagai upaya mencari kebenaran dan kebijaksanaan secara mendalam dan kritis. Filsafat pendidikan memainkan peranan penting sebagai landasan dan pedoman dalam pendidikan, serta berfungsi untuk merumuskan dasar, tujuan, sistem pendidikan, dan hubungannya dengan agama dan
Dokumen tersebut membahas berbagai aspek filsafat ilmu dan pengetahuan, termasuk manfaat belajar filsafat bagi mahasiswa, definisi filsafat ilmu, sejarah perkembangannya, logika berpikir, etika dan moral, teori kebenaran ilmiah, dan tataran ilmu pengetahuan. Secara keseluruhan dokumen tersebut menjelaskan konsep-konsep dasar dalam filsafat ilmu serta manfaatnya bagi perkembangan pemikiran mahasiswa
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soalYossytaAryanto
Tugas Pengantar Filsafat Ilmu tentang kumpulan soal dari "manfaat belajar filsafat bagi mahasiswa, perkembangan filsafat, filsafat ilmu dan pengetahuan, logika berfikir, teori kebenaran, filsafat etika dan moral, tataran ilmu/pengetahuan, ontologi, epistemologi, aksiologi, filsafat pancasila, dan filsafat metodologi ilmiah"
1. Dokumen tersebut membahas pengertian filsafat, cabang-cabang filsafat, dan aliran-aliran filsafat.
2. Filsafat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hakikat kebenaran secara mendalam.
3. Cabang-cabang filsafat utama meliputi logika, metafisika, dan etika.
Filsafat ilmu membahas tiga hal utama:
1. Ontologi, yaitu obyek yang dikaji ilmu
2. Epistemologi, cara memperoleh pengetahuan melalui metode ilmiah
3. Aksiologi, kegunaan pengetahuan ilmu
Filsafat olahraga melibatkan pemikiran tentang keterlibatan manusia dalam aktivitas jasmani dan mengkaji pendidikan jasmani serta olahraga dari berbagai perspektif filsafat. Filsafat olahraga memiliki beberapa konsep abstrak yang perlu dikaji secara mendalam meski makna konsep tersebut berbeda untuk setiap individu.
Makalah ini membahas filsafat ilmu dalam kehidupan manusia dalam 3 kalimat. Pertama, filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang membahas hakikat ilmu dan hubungannya dengan kehidupan manusia. Kedua, tujuan filsafat ilmu adalah menganalisis ilmu pengetahuan dan cara memperoleh pengetahuan ilmiah. Ketiga, filsafat ilmu bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman manusia tentang dirinya sendiri dan dunia melal
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
FILSAFAT YOVIE
1. MAKALAH CABANG DAN ALIRAN FILSAFAT
OLEH :
MUHAMAD YOVIE PRATAMA
17060464052
2017 B
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU OLAHRAGA
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN dan REKREASI
2. DAFTAR ISI :
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ………………………………………………………………………………
2. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
1. Cabang-Cabang Filsafat ………………………………………………………………….
2. Aliran-Aliran Filsafat ……………………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
1. Simpulan ……………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..
3. Kata Pengantar :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa Saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan Saya Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman Saya, Saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Surabaya
16 September 2018
4. BAB I
PENDAHULUAN :
Latar Belakang :
Filsafat kerap kali dipandang sebagai ilmu yang abstrak, padahal filsafat ini sangat dekat sekali
dengan kehidupan kita. Filsafat bagi sebagian orang merupakan disiplin ilmu yang kurang
diminati, karena dianggap sebagai ilmu yang membingungkan. Memang untuk para pembelajar
filsafat tingkat pemula biasanya mereka merasa sangat cemas ketika mulai memasuki bidang
studi ini. Keraguan dan kecemasan ini biasanya pelan-pelan pudar ketika sudah mulai menekuni
bidang ini dan akan terasa lebih menarik lagi ketika sadar bahwa filsafat adalah bagian yang tak
terpisahkan dari hidup kita.
Kajian filsafat itu sendiri sebetulnya bertujuan untuk menemukan kebenaran yang sebenarnya.
Jika kebenaran yang sebenarnya itu disusun secara sistematis, jadilah ia sistematika filsafat.
Sistematika filsafat itu yang kemudian biasanya mempermudah kita untuk mempelajari filsafat
ini secara rinci. Sistematika filsafat biasanya terbagi atas tiga cabang besar filsafat yaitu teori
pengetahuan, teori hakikat, dan teori nilai. Dari ketiga cabang besar tersebut lahirlah aliran-
aliran dalam filsafat.
5. BAB II
PEMBAHASAN :
1. Cabang-Cabang Filsafat
Epistemologi
(dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (kata/pembicaraan/ilmu) adalah cabang
filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk
salah satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam bidang safat, misalnya tentang
apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya dengan
kebenaran dan keyakinan.
Epistemologi atau Teori Pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu
pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas
pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut
diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya;
metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode
dialektis.
Estetika
adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan. Estetika merupakan ilmu
membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan bagaimana supaya dapat merasakannya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai
sensoris yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika
merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
Estetika berasal dari bahasa Yunani α σθητικός ( aisthetikos , yang berarti “keindahan,ἰ
sensitivitas, kesadaran, berkaitan dengan persepsi sensorik”), yang mana merupakan turunan
dari α σθάνομαι ( aisthanomai , yang berarti “saya melihat, meraba, merasakan”).Pertama kaliἰ
6. digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang
hal yang bisa dirasakan lewat perasaan
Etika
(Yunani Kuno: “ethikos “, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu di mana dan
bagaimana cabang utama filsafatyang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi)
menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy ).
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan
kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak
jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari
tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika
memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika
merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan
tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki
sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap
perbuatan manusia.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi
penentuan nilai etika), dan etika terapan(studi penggunaan nilai-nilai etika)
Agama
adalah filsafat yang membuat agama menjadi objek pemikirannya. Dalam hal ini, filsafat agama
dibedakan dari beberapa ilmu yang juga mempelajari agama, seperti antropologi budaya,
sosiologi agama dan psikologi agama. Kekhasan ilmu ilmu itu adalah bahwa mereka bersifat
deskriptif
Metafisika
7. adalah salah satu cabang Filsafat yang mempelajari dan memahami mengenai penyebab segala
sesuatu sehingga hal tetrtentu menjadi ada.
Sebenarnya disiplin filsafat metafisika telah di mulai semenjak zaman Yunani kuo. Mulai dari
filosof-filosof alam sampai Aristoteles (284-322 SM). Aristoteles sendiri tidak pernah memakai
istilah metafisika. Aristoteles menyebut sesuatu yang mengkaji hal-hal yang sifatnya diluar fisika
sebagai filsafat pertama (prote philosophia) untuk membedakannya dengan filsafat kedua yaitu
disiplin yang mengkaji hal-hal yang bersifat fisika.
Metafisika berasal dari bahasa yunani ta meta ta physica yang artinya “yang datang setelah
fisika”
Metafisika sering disebut sebagai disiplin filsafat yang terumit dan memerlukan daya abstraksi
sangat tinggi (ibarat seorang mahasiswa untuk mempelajarinya menghabiskan beribu-ribu ton
beras), ber-metafisika membutuhkan enersi intelektual yang sangat besar sehingga membuat
tidak semua orang berminat menekuninya.
Pendidikan
merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat pelaksanaan dan pendidikan. Bahan yang
dipelajari meliputi tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan hakikat pendidikan. Metode yang
dilakukan adalah dengan menganalisa secara kritis struktur dan manfaat pendidikan. Filsafat
pendidikan berupaya untuk memikirkan permasalahan pendidikan. Salah satu yang dikritisi
secara konkret adalah relasi antara pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran. Salah satu
yang sering dibicakan dewasa ini adalah pendidikan yang menyentuk aspek pengalaman.
Filsafat pendidikan berusaha menjawab pertanyaan mengenai kebijakan pendidikan, sumber
daya manusia, teori kurikulum dan pembelajaran serta aspek-aspek pendidikan yang lain.
Ilmu
dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Ilmu alam adalah filsafat yang berusaha untuk menjelaskan kejadian alam, sifat sifatnya dan
hukum hukumnya secara teoritis dan menyeluruh. Pada masa lalu filsafat alam tidak dapat
8. dipisahkan dengan ilmu ilmu eksakta. Filsafat alam adalah ilmu ilmu eksakta itu sendiri bagi
orang Yunani atau dia adalah ilmu alam yang menjadi lawan dari etika, metafisika, dan estetika.
Pada masa itu filsafat alam mencakup isi buku buku yang dikarang oleh aristoteles yang
membahas tentang kehidupan dengan berbagai bentuknya, ada juga yang membahas tentang
kejadian benda dan kehancurannya, ada juga yang memuat studi ilmiah tentang binatang.
Selain itu filsafat alam juga mencakup holyzoisme, yaitu teori yang memandang bahwa alam
semesta adalah sesuatu yang hidup dan berakal.
1. Ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana upaya untukmencari sebuah
kebenaran dengan menggunakan akal budi mengenai hakekat ilmu sosial, sebab sebab
munculnya, asal usul ilmu dengan cara cara yang sistematis, koheren dengan metode tertentu.
Yang mana dalam sebuah ilmu itu terdapat permasalahan – permasalaan yang harus dicari
kebenarannya. Salah satu pembahasan dalam ilmu sosiologi ada yang disebut dengan perilaku
sosial dimana dapat dikupas dengan cara pandang filsafat ilmu sosial. Dalam sebuah
masyarakatperilaku sosial sudah mendarah daging dan bahkan perilaku tersebut ialah warisan
turun temurun dari nenek moyang, namun kebenaran dari perilaku tersebut masih ada yang
diragukan sehingga perlu dicari kebenarannya yang sesuai dengan akal budi
Hukum
adalah cabang filsafat yang membicarakan apa hakekat hukum itu, apa tujuannya, mengapa dia
ada dan mengapa orang harus tunduk kepada hukum. Disamping menjawab pertanyaan
masalah-masalah umum abstrak tersebut, filsafat hukum juga membahas soal-soal kongkret
mengenai hubungan antara hukum dan moral (etika) dan masalah keabsahan berbagai macam
lembaga hukum. Kajian tentang filsafat hukum merupakan studi yang sifatnya mendasar dan
komprehensif dalam ilmu hukum. Hal ini karena filsafat hukum merupakan landasan bagi
hukum positif yang berlaku di suatu negara, demikian halnya dalam pengaturan HAM. Landasan
filsafat negara sangat menentukan bagaimana pola pengaturan HAM di negara yang
bersangkutan, apakah negara itu berpaham liberalis, sosialis maupun Pancasialis. Pancasila
sebagai philosophische gronslag bangsa Indonesia merupakan dasar dari filsafat hukum
Pancasila yang selanjutnya menjadi dasar dari hukum dan praktek hukum di Indonesia.
9. perenungan dan perumusan nilai-nilai filsafat hukum juga mencakup penyerasian nilai-nilai,
misalnya penyerasian antara ketertiban dengan ketentraman, antara kebendaan dengan
keakhlakan, dan antara kelanggengan dengan konservatisme dengan pembaharuan (purnadi
purbacaraka&soerjono soekanto 1979:11).
Matematika
adalah cabang dari filsafat yang mengkaji anggapan-anggapan filsafat, dasar-dasar, dan
dampak-dampak matematika. Tujuan dari filsafat matematika adalah untuk memberikan
rekaman sifat dan metodologi matematika dan untuk memahami kedudukan matematika di
dalam kehidupan manusia . Sifat logis dan terstruktur dari matematika itu sendiri membuat
pengkajian ini meluas dan unik di antara mitra-mitra bahasan filsafat lainnya.
Tema-tema yang sering diperbincangkan di antaranya:
Apakah sumber pokok bahasan matematika?
Apakah status ontologisdari entitas-entitas matematika?
Apakah yang dimaksud dengan objek matematika?
Apakah sifat/karakter dari proposisi matematika?
Apakah kaitan antara logikadan matematika?
Sejarah
merujuk pada aspek teoritis sejarah dalam dua pengertian. Sudah menjadi kebiasaan untuk
membedakan filsafat kritis sejarah dengan filsafat spekulatif sejarah . Filsafat kritis sejarah
adalah aspek “teori” dari disiplin ilmu sejarah akademis, dan berkaitan dengan permasalahan
seperti asal-usul bukti sejarah, sejauh mana objektivitasdapat dilakukan, dan sebagainya.
Filsafat spekulatif sejarah adalah bidang filsafat tentang signifikansi hasil, jika ada, dari sejarah
manusia. Lebih lanjut, teori ini berspekulasi mengenai kemungkinan akhir teologis terhadap
perkembangannya-yaitu, mempertanyakan apakah ada prinsip-prinsip desain, tujuan, atau
petunjuk; atau finalitas dalam proses sejarah manusia. Bagian dari Marxisme, misalnya,
10. merupakan filsafat spekulatif sejarah. Contoh lainnya adalah “historiosofi”, istilah yang
dikenalkan pada 1838 oleh August Cieszkowski untuk menjelaskan pemahamannya atas
sejarah. Meski terdapat beberapa tumpang tindih, keduanya biasanya dapat dibedakan;
sejarawan profesional modern cenderung skeptis mengenai filsafat spekulatif sejarah.
Politik
adalah cabang ilmu dari filsafat yang mempelajari tema-tema seperti politik, kebebasan,
keadilan, hak milik, hak, hukum, pemerintahan, dan penegakan hukum oleh otoritas. Beberapa
pertanyaan utama dalam ilmu filsafat politik antara lain adalah; apa yang melegitimasi otoritas
suatu pemerintahan, hak-hak dan kebebasan apa saja yang dimiliki warga negara dan harus
dilindungi oleh pemerintah, dan apa saja tugas warga negara dalam pemerintahan. Beberapa
filsuf dalam bidang filsafat politik yang penting pada era modern adalah Thomas Hobbes,
Machiavelli, John Locke, Jean-Jacques Rousseau, John Rawls, Jurgen Habermas.
Aliran-aliran dalam Filsafat :
1. Rasionalisme
Muncul pada abad 17
Rasionalisme berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah rasio atau
akal (Harun Hadiwijono, 1980)
Metode yang digunakan adalah metode deduktif, yaitu suatu penalaran yang mengambil
kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat umum untuk diterapkan kepada hal-hal yang
bersifat khusus
Tokoh-tokoh filsafat dari mazhab rasionalisme diantaranya adalah Rene Descartes, Blaise
Pascal, Baruch Spinoza.
Tokoh rasionalisme yang sangat berpengaruh adalah Rene Descartes yang disebut juga bapak
filsafat modern. Salah satu pernyataan paling populer dari Descartes adalah cogito ergo sum ,
11. yang artinya aku berpikir maka aku ada.
2. Empirisme
Mazhab ini muncul sezaman dengan rasionalisme yaitu pada abad 17.
Empirisme berpendapat bahwa empiri atau pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan,
baik pengetahuan lahiriah maupun batiniah.
Metode yang dipercayai adalah induktif, yaitu suatu penalaran yang mengambil kesimpulan
dari suatu kebenaran yang bersifat khusus untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat umum
Beberapa tokoh dari aliran ini diantaranya adalah Thomas Hobbes, John Locke dan David Hume.
Thomas Hobbes misalnya berpendapat bahwa pengalaman adalah awal dari semua
pengetahuan. Hanya pengalamanlah yang memberi kepastian. Filsafat harus diarahkan kepada
fakta-fakta yang diamati, dengan maksud untuk mencari sebab-sebab terjadinya sebuah
realitas.
3. Idealisme
Kata idealisme pertama kali digunakan secara filosofis oleh Leibniz, seorang filosof Jerman pada
pertengahan abad 17.
Kata “Idealisme” di sini dimaksudkan untuk menerapkan pemikiran Plato.
Idealisme berpendat bahwa seluruh realitas itu bersifat spiritual/psikis, dan materi yang
bersifat fisik sebenarnya tidak ada.
Idealisme di Jerman memuncak pada pemikiran George Wilhelm Friedrech Hegel (1770-1831).
Menurut Hegel, yang mutlak adalah roh yang mengungkapkan diri di dalam alam, agar dapat
sadar akan dirinya sendiri.
Filsafat Hegel menggunakan metode dialektik, yaitu suatu metode yang mengusahakan
kompromi dari keadaan yang berlawanan. Bentuknya adalah tesa, antitesa dan sintesa
12. 4. Positivisme
Mazhab ini berkembang pada abad 19.
Positivisme berpendapat bahwa pemikiran filsafat berpangkal dari apa yang telah diketahui,
yang faktual, yang positif. Sehingga sesuatu yang sifatnya metafisik ditolak.
Positivisme dan empirisme memiliki kesamaan, yaitu bahwa keduanya mengutamakan
pengalaman. Perbedaannya positivisme membatasi diri pada pengalaman-pengalaman objektif,
sedangkan empirisme masih menerima pengalaman yang subjektif.
Beberapa tokoh dari aliran ini antara lain August Comte, John Stuart Mill dan Herbert Spencer.
August Comte menyatakan bahwa perkembangan pemikiran manusia, baik sebagai pribadi
maupun manusia secara keseluruhan meliputi tiga zaman, yaitu: zaman teologis, zaman
metafisis dan zaman positif.
5. Pragmatisme
Mazhab ini muncul pada awal abad 20.
Mazhab ini mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang membuktikan dirinya sebagai
benar dengan membawa akibat yang bermanfaat secara praktis.
Pedoman pragmatisme adalah logika pengamatan. Pragmatisme bersedia menerima segala
sesuatu, asal saja membawa akibat yang praktis.
Beberapa pemikir dari aliran ini adalah William James dan John Dewey.
John Dewey misalnya, menyatakan bahwa tugas filsafat adalah memberikan garis-garis
pengarahan bagi perbuatan dalam kenyataan hidup. Oleh karena itu filsafat tidak boleh
tenggelam dalam pemikiran-pemikiran metafisis yang tidak ada faedahnya.
6. Eksistensialisme
Eksistensialisme berkembang pada abad 20.
13. Eksistensialisme adalah filsafat yang memandang segala gejala dengan berpangkal kepada
eksistensi.
Eksistensi adalah cara manusia berada dalam dunia. Cara berada manusia dalam dunia berbeda
dengan cara berada benda-benda. Benda-benda berada dengan tidak sadar tanpa hubungan.
Sedangkan manusia berada di dunia justru berhubungan dengan sesama manusia dan
berhubungan dengan benda-benda.
Beberapa pemikir dari aliran ini adalah Martin Heidegger, Jean Paul Sartre, Karl Jaspers dan
Gabriel Marcel.
Tetapi pada umumnya sumber utama dari filsafat eksistensialisme adalah Soren Kierkegaard.
Menurut Sartre misalnya, ada atau yang ada itu dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu ada
yang hidup dan berada bagi dirinya sendiri (etre pour-soi ) dan kedua, sebagai ada yang identik
dengan dirinya, tidak aktif, tidak pasif, tidak afirmatif, dan tidak negatif (etre en-soi )
14. BAB III
PENUTUP :
Dari pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat adalah sebuah ilmu yang
sebenarnya bisa dipelajari oleh semua orang. Walaupun memang sedikit rumit bagi sebagian
anggapan orang tentang filsafat, tetapi apabila kita dapat mempelajarinya secara sistematik,
maka akan didapat pemahaman yang komprehensif mengenai filsafat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA :
https://platosaid.wordpress.com/2017/08/25/cabang-cabang-filsafat/
http://khaeraninurul98.blogspot.com/2016/12/macam-macam-aliran-pemikiran-dalam.html?m=1
http://catatan-anakfikom.blogspot.com/2012/03/aliran-aliran-dalam-filsafat.html?m=1