SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH CABANG DAN ALIRAN FILSAFAT
OLEH :
MUHAMAD YOVIE PRATAMA
17060464052
2017 B
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS ILMU OLAHRAGA
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN dan REKREASI
DAFTAR ISI :
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ………………………………………………………………………………
2. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
1. Cabang-Cabang Filsafat ………………………………………………………………….
2. Aliran-Aliran Filsafat ……………………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
1. Simpulan ……………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..
Kata Pengantar :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa Saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan Saya Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman Saya, Saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Surabaya
16 September 2018
BAB I
PENDAHULUAN :
Latar Belakang :
Filsafat kerap kali dipandang sebagai ilmu yang abstrak, padahal filsafat ini sangat dekat sekali
dengan kehidupan kita. Filsafat bagi sebagian orang merupakan disiplin ilmu yang kurang
diminati, karena dianggap sebagai ilmu yang membingungkan. Memang untuk para pembelajar
filsafat tingkat pemula biasanya mereka merasa sangat cemas ketika mulai memasuki bidang
studi ini. Keraguan dan kecemasan ini biasanya pelan-pelan pudar ketika sudah mulai menekuni
bidang ini dan akan terasa lebih menarik lagi ketika sadar bahwa filsafat adalah bagian yang tak
terpisahkan dari hidup kita.
Kajian filsafat itu sendiri sebetulnya bertujuan untuk menemukan kebenaran yang sebenarnya.
Jika kebenaran yang sebenarnya itu disusun secara sistematis, jadilah ia sistematika filsafat.
Sistematika filsafat itu yang kemudian biasanya mempermudah kita untuk mempelajari filsafat
ini secara rinci. Sistematika filsafat biasanya terbagi atas tiga cabang besar filsafat yaitu teori
pengetahuan, teori hakikat, dan teori nilai. Dari ketiga cabang besar tersebut lahirlah aliran-
aliran dalam filsafat.
BAB II
PEMBAHASAN :
1. Cabang-Cabang Filsafat
Epistemologi
(dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (kata/pembicaraan/ilmu) adalah cabang
filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk
salah satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam bidang safat, misalnya tentang
apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya dengan
kebenaran dan keyakinan.
Epistemologi atau Teori Pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu
pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas
pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut
diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya;
metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode
dialektis.
Estetika
adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan. Estetika merupakan ilmu
membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan bagaimana supaya dapat merasakannya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai
sensoris yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika
merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni.
Estetika berasal dari bahasa Yunani α σθητικός ( aisthetikos , yang berarti “keindahan,ἰ
sensitivitas, kesadaran, berkaitan dengan persepsi sensorik”), yang mana merupakan turunan
dari α σθάνομαι ( aisthanomai , yang berarti “saya melihat, meraba, merasakan”).Pertama kaliἰ
digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang
hal yang bisa dirasakan lewat perasaan
Etika
(Yunani Kuno: “ethikos “, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu di mana dan
bagaimana cabang utama filsafatyang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti
benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi)
menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy ).
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan
kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak
jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari
tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika
memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika
merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan
tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki
sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap
perbuatan manusia.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi
penentuan nilai etika), dan etika terapan(studi penggunaan nilai-nilai etika)
Agama
adalah filsafat yang membuat agama menjadi objek pemikirannya. Dalam hal ini, filsafat agama
dibedakan dari beberapa ilmu yang juga mempelajari agama, seperti antropologi budaya,
sosiologi agama dan psikologi agama. Kekhasan ilmu ilmu itu adalah bahwa mereka bersifat
deskriptif
Metafisika
adalah salah satu cabang Filsafat yang mempelajari dan memahami mengenai penyebab segala
sesuatu sehingga hal tetrtentu menjadi ada.
Sebenarnya disiplin filsafat metafisika telah di mulai semenjak zaman Yunani kuo. Mulai dari
filosof-filosof alam sampai Aristoteles (284-322 SM). Aristoteles sendiri tidak pernah memakai
istilah metafisika. Aristoteles menyebut sesuatu yang mengkaji hal-hal yang sifatnya diluar fisika
sebagai filsafat pertama (prote philosophia) untuk membedakannya dengan filsafat kedua yaitu
disiplin yang mengkaji hal-hal yang bersifat fisika.
Metafisika berasal dari bahasa yunani ta meta ta physica yang artinya “yang datang setelah
fisika”
Metafisika sering disebut sebagai disiplin filsafat yang terumit dan memerlukan daya abstraksi
sangat tinggi (ibarat seorang mahasiswa untuk mempelajarinya menghabiskan beribu-ribu ton
beras), ber-metafisika membutuhkan enersi intelektual yang sangat besar sehingga membuat
tidak semua orang berminat menekuninya.
Pendidikan
merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat pelaksanaan dan pendidikan. Bahan yang
dipelajari meliputi tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan hakikat pendidikan. Metode yang
dilakukan adalah dengan menganalisa secara kritis struktur dan manfaat pendidikan. Filsafat
pendidikan berupaya untuk memikirkan permasalahan pendidikan. Salah satu yang dikritisi
secara konkret adalah relasi antara pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran. Salah satu
yang sering dibicakan dewasa ini adalah pendidikan yang menyentuk aspek pengalaman.
Filsafat pendidikan berusaha menjawab pertanyaan mengenai kebijakan pendidikan, sumber
daya manusia, teori kurikulum dan pembelajaran serta aspek-aspek pendidikan yang lain.
Ilmu
dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Ilmu alam adalah filsafat yang berusaha untuk menjelaskan kejadian alam, sifat sifatnya dan
hukum hukumnya secara teoritis dan menyeluruh. Pada masa lalu filsafat alam tidak dapat
dipisahkan dengan ilmu ilmu eksakta. Filsafat alam adalah ilmu ilmu eksakta itu sendiri bagi
orang Yunani atau dia adalah ilmu alam yang menjadi lawan dari etika, metafisika, dan estetika.
Pada masa itu filsafat alam mencakup isi buku buku yang dikarang oleh aristoteles yang
membahas tentang kehidupan dengan berbagai bentuknya, ada juga yang membahas tentang
kejadian benda dan kehancurannya, ada juga yang memuat studi ilmiah tentang binatang.
Selain itu filsafat alam juga mencakup holyzoisme, yaitu teori yang memandang bahwa alam
semesta adalah sesuatu yang hidup dan berakal.
1. Ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana upaya untukmencari sebuah
kebenaran dengan menggunakan akal budi mengenai hakekat ilmu sosial, sebab sebab
munculnya, asal usul ilmu dengan cara cara yang sistematis, koheren dengan metode tertentu.
Yang mana dalam sebuah ilmu itu terdapat permasalahan – permasalaan yang harus dicari
kebenarannya. Salah satu pembahasan dalam ilmu sosiologi ada yang disebut dengan perilaku
sosial dimana dapat dikupas dengan cara pandang filsafat ilmu sosial. Dalam sebuah
masyarakatperilaku sosial sudah mendarah daging dan bahkan perilaku tersebut ialah warisan
turun temurun dari nenek moyang, namun kebenaran dari perilaku tersebut masih ada yang
diragukan sehingga perlu dicari kebenarannya yang sesuai dengan akal budi
Hukum
adalah cabang filsafat yang membicarakan apa hakekat hukum itu, apa tujuannya, mengapa dia
ada dan mengapa orang harus tunduk kepada hukum. Disamping menjawab pertanyaan
masalah-masalah umum abstrak tersebut, filsafat hukum juga membahas soal-soal kongkret
mengenai hubungan antara hukum dan moral (etika) dan masalah keabsahan berbagai macam
lembaga hukum. Kajian tentang filsafat hukum merupakan studi yang sifatnya mendasar dan
komprehensif dalam ilmu hukum. Hal ini karena filsafat hukum merupakan landasan bagi
hukum positif yang berlaku di suatu negara, demikian halnya dalam pengaturan HAM. Landasan
filsafat negara sangat menentukan bagaimana pola pengaturan HAM di negara yang
bersangkutan, apakah negara itu berpaham liberalis, sosialis maupun Pancasialis. Pancasila
sebagai philosophische gronslag bangsa Indonesia merupakan dasar dari filsafat hukum
Pancasila yang selanjutnya menjadi dasar dari hukum dan praktek hukum di Indonesia.
perenungan dan perumusan nilai-nilai filsafat hukum juga mencakup penyerasian nilai-nilai,
misalnya penyerasian antara ketertiban dengan ketentraman, antara kebendaan dengan
keakhlakan, dan antara kelanggengan dengan konservatisme dengan pembaharuan (purnadi
purbacaraka&soerjono soekanto 1979:11).
Matematika
adalah cabang dari filsafat yang mengkaji anggapan-anggapan filsafat, dasar-dasar, dan
dampak-dampak matematika. Tujuan dari filsafat matematika adalah untuk memberikan
rekaman sifat dan metodologi matematika dan untuk memahami kedudukan matematika di
dalam kehidupan manusia . Sifat logis dan terstruktur dari matematika itu sendiri membuat
pengkajian ini meluas dan unik di antara mitra-mitra bahasan filsafat lainnya.
Tema-tema yang sering diperbincangkan di antaranya:
Apakah sumber pokok bahasan matematika?
Apakah status ontologisdari entitas-entitas matematika?
Apakah yang dimaksud dengan objek matematika?
Apakah sifat/karakter dari proposisi matematika?
Apakah kaitan antara logikadan matematika?
Sejarah
merujuk pada aspek teoritis sejarah dalam dua pengertian. Sudah menjadi kebiasaan untuk
membedakan filsafat kritis sejarah dengan filsafat spekulatif sejarah . Filsafat kritis sejarah
adalah aspek “teori” dari disiplin ilmu sejarah akademis, dan berkaitan dengan permasalahan
seperti asal-usul bukti sejarah, sejauh mana objektivitasdapat dilakukan, dan sebagainya.
Filsafat spekulatif sejarah adalah bidang filsafat tentang signifikansi hasil, jika ada, dari sejarah
manusia. Lebih lanjut, teori ini berspekulasi mengenai kemungkinan akhir teologis terhadap
perkembangannya-yaitu, mempertanyakan apakah ada prinsip-prinsip desain, tujuan, atau
petunjuk; atau finalitas dalam proses sejarah manusia. Bagian dari Marxisme, misalnya,
merupakan filsafat spekulatif sejarah. Contoh lainnya adalah “historiosofi”, istilah yang
dikenalkan pada 1838 oleh August Cieszkowski untuk menjelaskan pemahamannya atas
sejarah. Meski terdapat beberapa tumpang tindih, keduanya biasanya dapat dibedakan;
sejarawan profesional modern cenderung skeptis mengenai filsafat spekulatif sejarah.
Politik
adalah cabang ilmu dari filsafat yang mempelajari tema-tema seperti politik, kebebasan,
keadilan, hak milik, hak, hukum, pemerintahan, dan penegakan hukum oleh otoritas. Beberapa
pertanyaan utama dalam ilmu filsafat politik antara lain adalah; apa yang melegitimasi otoritas
suatu pemerintahan, hak-hak dan kebebasan apa saja yang dimiliki warga negara dan harus
dilindungi oleh pemerintah, dan apa saja tugas warga negara dalam pemerintahan. Beberapa
filsuf dalam bidang filsafat politik yang penting pada era modern adalah Thomas Hobbes,
Machiavelli, John Locke, Jean-Jacques Rousseau, John Rawls, Jurgen Habermas.
Aliran-aliran dalam Filsafat :
1. Rasionalisme
Muncul pada abad 17
Rasionalisme berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah rasio atau
akal (Harun Hadiwijono, 1980)
Metode yang digunakan adalah metode deduktif, yaitu suatu penalaran yang mengambil
kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat umum untuk diterapkan kepada hal-hal yang
bersifat khusus
Tokoh-tokoh filsafat dari mazhab rasionalisme diantaranya adalah Rene Descartes, Blaise
Pascal, Baruch Spinoza.
Tokoh rasionalisme yang sangat berpengaruh adalah Rene Descartes yang disebut juga bapak
filsafat modern. Salah satu pernyataan paling populer dari Descartes adalah cogito ergo sum ,
yang artinya aku berpikir maka aku ada.
2. Empirisme
Mazhab ini muncul sezaman dengan rasionalisme yaitu pada abad 17.
Empirisme berpendapat bahwa empiri atau pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan,
baik pengetahuan lahiriah maupun batiniah.
Metode yang dipercayai adalah induktif, yaitu suatu penalaran yang mengambil kesimpulan
dari suatu kebenaran yang bersifat khusus untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat umum
Beberapa tokoh dari aliran ini diantaranya adalah Thomas Hobbes, John Locke dan David Hume.
Thomas Hobbes misalnya berpendapat bahwa pengalaman adalah awal dari semua
pengetahuan. Hanya pengalamanlah yang memberi kepastian. Filsafat harus diarahkan kepada
fakta-fakta yang diamati, dengan maksud untuk mencari sebab-sebab terjadinya sebuah
realitas.
3. Idealisme
Kata idealisme pertama kali digunakan secara filosofis oleh Leibniz, seorang filosof Jerman pada
pertengahan abad 17.
Kata “Idealisme” di sini dimaksudkan untuk menerapkan pemikiran Plato.
Idealisme berpendat bahwa seluruh realitas itu bersifat spiritual/psikis, dan materi yang
bersifat fisik sebenarnya tidak ada.
Idealisme di Jerman memuncak pada pemikiran George Wilhelm Friedrech Hegel (1770-1831).
Menurut Hegel, yang mutlak adalah roh yang mengungkapkan diri di dalam alam, agar dapat
sadar akan dirinya sendiri.
Filsafat Hegel menggunakan metode dialektik, yaitu suatu metode yang mengusahakan
kompromi dari keadaan yang berlawanan. Bentuknya adalah tesa, antitesa dan sintesa
4. Positivisme
Mazhab ini berkembang pada abad 19.
Positivisme berpendapat bahwa pemikiran filsafat berpangkal dari apa yang telah diketahui,
yang faktual, yang positif. Sehingga sesuatu yang sifatnya metafisik ditolak.
Positivisme dan empirisme memiliki kesamaan, yaitu bahwa keduanya mengutamakan
pengalaman. Perbedaannya positivisme membatasi diri pada pengalaman-pengalaman objektif,
sedangkan empirisme masih menerima pengalaman yang subjektif.
Beberapa tokoh dari aliran ini antara lain August Comte, John Stuart Mill dan Herbert Spencer.
August Comte menyatakan bahwa perkembangan pemikiran manusia, baik sebagai pribadi
maupun manusia secara keseluruhan meliputi tiga zaman, yaitu: zaman teologis, zaman
metafisis dan zaman positif.
5. Pragmatisme
Mazhab ini muncul pada awal abad 20.
Mazhab ini mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang membuktikan dirinya sebagai
benar dengan membawa akibat yang bermanfaat secara praktis.
Pedoman pragmatisme adalah logika pengamatan. Pragmatisme bersedia menerima segala
sesuatu, asal saja membawa akibat yang praktis.
Beberapa pemikir dari aliran ini adalah William James dan John Dewey.
John Dewey misalnya, menyatakan bahwa tugas filsafat adalah memberikan garis-garis
pengarahan bagi perbuatan dalam kenyataan hidup. Oleh karena itu filsafat tidak boleh
tenggelam dalam pemikiran-pemikiran metafisis yang tidak ada faedahnya.
6. Eksistensialisme
Eksistensialisme berkembang pada abad 20.
Eksistensialisme adalah filsafat yang memandang segala gejala dengan berpangkal kepada
eksistensi.
Eksistensi adalah cara manusia berada dalam dunia. Cara berada manusia dalam dunia berbeda
dengan cara berada benda-benda. Benda-benda berada dengan tidak sadar tanpa hubungan.
Sedangkan manusia berada di dunia justru berhubungan dengan sesama manusia dan
berhubungan dengan benda-benda.
Beberapa pemikir dari aliran ini adalah Martin Heidegger, Jean Paul Sartre, Karl Jaspers dan
Gabriel Marcel.
Tetapi pada umumnya sumber utama dari filsafat eksistensialisme adalah Soren Kierkegaard.
Menurut Sartre misalnya, ada atau yang ada itu dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu ada
yang hidup dan berada bagi dirinya sendiri (etre pour-soi ) dan kedua, sebagai ada yang identik
dengan dirinya, tidak aktif, tidak pasif, tidak afirmatif, dan tidak negatif (etre en-soi )
BAB III
PENUTUP :
Dari pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat adalah sebuah ilmu yang
sebenarnya bisa dipelajari oleh semua orang. Walaupun memang sedikit rumit bagi sebagian
anggapan orang tentang filsafat, tetapi apabila kita dapat mempelajarinya secara sistematik,
maka akan didapat pemahaman yang komprehensif mengenai filsafat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA :
https://platosaid.wordpress.com/2017/08/25/cabang-cabang-filsafat/
http://khaeraninurul98.blogspot.com/2016/12/macam-macam-aliran-pemikiran-dalam.html?m=1
http://catatan-anakfikom.blogspot.com/2012/03/aliran-aliran-dalam-filsafat.html?m=1

More Related Content

What's hot

Aksiologi kelompok 3
Aksiologi kelompok 3Aksiologi kelompok 3
Aksiologi kelompok 3
Reny Shinta Shinta
 
Etika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafatEtika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafat
Angga Debby Frayudha
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
Edwarn Abazel
 
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaPengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Risa Octaviani
 
aksiologi (etika dan estetika)
aksiologi (etika dan estetika)aksiologi (etika dan estetika)
aksiologi (etika dan estetika)
Cecep Kustandi
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
Operator Warnet Vast Raha
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35
Sri Suwanti
 
Filsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologiFilsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologi
imas lusyani
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 17
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 17SRI SUWANTI - MIP - Latihan 17
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 17
Sri Suwanti
 
Soal soal filsafat
Soal soal filsafatSoal soal filsafat
Soal soal filsafat
JennyJenny47
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Alfis Khisoli
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
Operator Warnet Vast Raha
 
Ppt. objek filsafat
Ppt. objek filsafatPpt. objek filsafat
Ppt. objek filsafat
Tri sugeng adek purnomo
 
cabang cabang filsafat (strutur filsafat)
cabang cabang filsafat (strutur filsafat)cabang cabang filsafat (strutur filsafat)
cabang cabang filsafat (strutur filsafat)
Cecep Kustandi
 
aksiologi
aksiologiaksiologi
aksiologi
Cecep Kustandi
 
filsafat ilmu
filsafat ilmufilsafat ilmu
filsafat ilmu
Afaaf AlHawariyah
 
hubungan ilmu & filsafat
hubungan ilmu & filsafathubungan ilmu & filsafat
hubungan ilmu & filsafat
rizkieriyanto
 
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra KurniaSoal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
R . Adhi Indra Kurnia
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
Edwarn Abazel
 

What's hot (20)

Aksiologi kelompok 3
Aksiologi kelompok 3Aksiologi kelompok 3
Aksiologi kelompok 3
 
Etika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafatEtika sebagai cabang filsafat
Etika sebagai cabang filsafat
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusiaPengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
Pengertian dan kedudukan filsafat dalam ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia
 
aksiologi (etika dan estetika)
aksiologi (etika dan estetika)aksiologi (etika dan estetika)
aksiologi (etika dan estetika)
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 35
 
Filsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologiFilsafat ilmu aksiologi
Filsafat ilmu aksiologi
 
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 17
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 17SRI SUWANTI - MIP - Latihan 17
SRI SUWANTI - MIP - Latihan 17
 
Soal soal filsafat
Soal soal filsafatSoal soal filsafat
Soal soal filsafat
 
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
Ontologi, epistomologi, dan aksiologi presentasi ke 8
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Ppt. objek filsafat
Ppt. objek filsafatPpt. objek filsafat
Ppt. objek filsafat
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
cabang cabang filsafat (strutur filsafat)
cabang cabang filsafat (strutur filsafat)cabang cabang filsafat (strutur filsafat)
cabang cabang filsafat (strutur filsafat)
 
aksiologi
aksiologiaksiologi
aksiologi
 
filsafat ilmu
filsafat ilmufilsafat ilmu
filsafat ilmu
 
hubungan ilmu & filsafat
hubungan ilmu & filsafathubungan ilmu & filsafat
hubungan ilmu & filsafat
 
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra KurniaSoal filsafat ilmu 26 02-2021  UAS R . Adhi Indra Kurnia
Soal filsafat ilmu 26 02-2021 UAS R . Adhi Indra Kurnia
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 

Similar to FILSAFAT YOVIE

materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Dayamateri terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
ImamMuhammadRizal
 
Soaljawab filsafat
Soaljawab filsafatSoaljawab filsafat
Soaljawab filsafat
NovritaLeedya
 
Kumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmuKumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmu
FiqiahKirana
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiIntelektual Aceh
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
Iska Nangin
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
Djoko Adi Walujo
 
5313 11601-1-sm
5313 11601-1-sm5313 11601-1-sm
5313 11601-1-sm
Jerry Fernandes
 
Tugas filsafat ilmu teman
Tugas filsafat ilmu temanTugas filsafat ilmu teman
Tugas filsafat ilmu teman
apotek agam farma
 
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologiSoal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
MelShannon2
 
Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan
Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan
Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan
Yamanto Isa
 
P
PP
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
Septian Muna Barakati
 
Makalah filsafat
Makalah filsafat Makalah filsafat
Makalah filsafat
AnggiChaca
 
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soalTugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
YossytaAryanto
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
Adrian Hulu
 
Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2
KuliahMandiri.org
 
Ppt hasbi filsafat olahraga
Ppt hasbi filsafat olahragaPpt hasbi filsafat olahraga
Ppt hasbi filsafat olahraga
Hasbi Asshiddiqi
 
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
LisdaPuspaawaliaj1
 

Similar to FILSAFAT YOVIE (20)

materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Dayamateri terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
materi terkait mata kuliah Manajemen Sumber Daya
 
Soaljawab filsafat
Soaljawab filsafatSoaljawab filsafat
Soaljawab filsafat
 
Kumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmuKumpulan materi filsafat ilmu
Kumpulan materi filsafat ilmu
 
Filsafat Pancasila
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila
Filsafat Pancasila
 
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasiCabang kajian ilmu filsafat administrasi
Cabang kajian ilmu filsafat administrasi
 
Makalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnahMakalah puasa sunnah
Makalah puasa sunnah
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AWFILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
FILSAFAT ILMU PERTEMUAN I - DJOKO AW
 
5313 11601-1-sm
5313 11601-1-sm5313 11601-1-sm
5313 11601-1-sm
 
Tugas filsafat ilmu teman
Tugas filsafat ilmu temanTugas filsafat ilmu teman
Tugas filsafat ilmu teman
 
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologiSoal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
Soal jawaban filsafat ilmu berunsur epistemologi,ontologi,aksiologi
 
Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan
Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan
Ontologi, Efistimologi dan Aksiologi Filsafat Pendidikan
 
P
PP
P
 
Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3Makalah filsafat 3
Makalah filsafat 3
 
Makalah filsafat
Makalah filsafat Makalah filsafat
Makalah filsafat
 
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soalTugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
Tugas pengantar filsafat ilmu kumpulan soal
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 
Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2Filsafat ilmu 2
Filsafat ilmu 2
 
Ppt hasbi filsafat olahraga
Ppt hasbi filsafat olahragaPpt hasbi filsafat olahraga
Ppt hasbi filsafat olahraga
 
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docxFILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
FILSAFAT ILMU DALAM KEHIDUAPAN MANUSIA.docx
 

Recently uploaded

Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 

Recently uploaded (20)

Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 

FILSAFAT YOVIE

  • 1. MAKALAH CABANG DAN ALIRAN FILSAFAT OLEH : MUHAMAD YOVIE PRATAMA 17060464052 2017 B UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS ILMU OLAHRAGA PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN dan REKREASI
  • 2. DAFTAR ISI : KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………… DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………… BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ……………………………………………………………………………… 2. Rumusan Masalah …………………………………………………………………………. BAB II PEMBAHASAN 1. Cabang-Cabang Filsafat …………………………………………………………………. 2. Aliran-Aliran Filsafat …………………………………………………………………….. BAB III PENUTUP 1. Simpulan ………………………………………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..
  • 3. Kata Pengantar : Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa Saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan Saya Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman Saya, Saya yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Surabaya 16 September 2018
  • 4. BAB I PENDAHULUAN : Latar Belakang : Filsafat kerap kali dipandang sebagai ilmu yang abstrak, padahal filsafat ini sangat dekat sekali dengan kehidupan kita. Filsafat bagi sebagian orang merupakan disiplin ilmu yang kurang diminati, karena dianggap sebagai ilmu yang membingungkan. Memang untuk para pembelajar filsafat tingkat pemula biasanya mereka merasa sangat cemas ketika mulai memasuki bidang studi ini. Keraguan dan kecemasan ini biasanya pelan-pelan pudar ketika sudah mulai menekuni bidang ini dan akan terasa lebih menarik lagi ketika sadar bahwa filsafat adalah bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita. Kajian filsafat itu sendiri sebetulnya bertujuan untuk menemukan kebenaran yang sebenarnya. Jika kebenaran yang sebenarnya itu disusun secara sistematis, jadilah ia sistematika filsafat. Sistematika filsafat itu yang kemudian biasanya mempermudah kita untuk mempelajari filsafat ini secara rinci. Sistematika filsafat biasanya terbagi atas tiga cabang besar filsafat yaitu teori pengetahuan, teori hakikat, dan teori nilai. Dari ketiga cabang besar tersebut lahirlah aliran- aliran dalam filsafat.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN : 1. Cabang-Cabang Filsafat Epistemologi (dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (kata/pembicaraan/ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering diperdebatkan dan dibahas dalam bidang safat, misalnya tentang apa itu pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya dengan kebenaran dan keyakinan. Epistemologi atau Teori Pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan panca indera dengan berbagai metode, diantaranya; metode induktif, metode deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis. Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan. Estetika merupakan ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan bagaimana supaya dapat merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. Estetika berasal dari bahasa Yunani α σθητικός ( aisthetikos , yang berarti “keindahan,ἰ sensitivitas, kesadaran, berkaitan dengan persepsi sensorik”), yang mana merupakan turunan dari α σθάνομαι ( aisthanomai , yang berarti “saya melihat, meraba, merasakan”).Pertama kaliἰ
  • 6. digunakan oleh filsuf Alexander Gottlieb Baumgarten pada 1735 untuk pengertian ilmu tentang hal yang bisa dirasakan lewat perasaan Etika (Yunani Kuno: “ethikos “, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafatyang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis (practical philosophy ). Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia. Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika), etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan(studi penggunaan nilai-nilai etika) Agama adalah filsafat yang membuat agama menjadi objek pemikirannya. Dalam hal ini, filsafat agama dibedakan dari beberapa ilmu yang juga mempelajari agama, seperti antropologi budaya, sosiologi agama dan psikologi agama. Kekhasan ilmu ilmu itu adalah bahwa mereka bersifat deskriptif Metafisika
  • 7. adalah salah satu cabang Filsafat yang mempelajari dan memahami mengenai penyebab segala sesuatu sehingga hal tetrtentu menjadi ada. Sebenarnya disiplin filsafat metafisika telah di mulai semenjak zaman Yunani kuo. Mulai dari filosof-filosof alam sampai Aristoteles (284-322 SM). Aristoteles sendiri tidak pernah memakai istilah metafisika. Aristoteles menyebut sesuatu yang mengkaji hal-hal yang sifatnya diluar fisika sebagai filsafat pertama (prote philosophia) untuk membedakannya dengan filsafat kedua yaitu disiplin yang mengkaji hal-hal yang bersifat fisika. Metafisika berasal dari bahasa yunani ta meta ta physica yang artinya “yang datang setelah fisika” Metafisika sering disebut sebagai disiplin filsafat yang terumit dan memerlukan daya abstraksi sangat tinggi (ibarat seorang mahasiswa untuk mempelajarinya menghabiskan beribu-ribu ton beras), ber-metafisika membutuhkan enersi intelektual yang sangat besar sehingga membuat tidak semua orang berminat menekuninya. Pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat pelaksanaan dan pendidikan. Bahan yang dipelajari meliputi tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan hakikat pendidikan. Metode yang dilakukan adalah dengan menganalisa secara kritis struktur dan manfaat pendidikan. Filsafat pendidikan berupaya untuk memikirkan permasalahan pendidikan. Salah satu yang dikritisi secara konkret adalah relasi antara pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran. Salah satu yang sering dibicakan dewasa ini adalah pendidikan yang menyentuk aspek pengalaman. Filsafat pendidikan berusaha menjawab pertanyaan mengenai kebijakan pendidikan, sumber daya manusia, teori kurikulum dan pembelajaran serta aspek-aspek pendidikan yang lain. Ilmu dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. Ilmu alam adalah filsafat yang berusaha untuk menjelaskan kejadian alam, sifat sifatnya dan hukum hukumnya secara teoritis dan menyeluruh. Pada masa lalu filsafat alam tidak dapat
  • 8. dipisahkan dengan ilmu ilmu eksakta. Filsafat alam adalah ilmu ilmu eksakta itu sendiri bagi orang Yunani atau dia adalah ilmu alam yang menjadi lawan dari etika, metafisika, dan estetika. Pada masa itu filsafat alam mencakup isi buku buku yang dikarang oleh aristoteles yang membahas tentang kehidupan dengan berbagai bentuknya, ada juga yang membahas tentang kejadian benda dan kehancurannya, ada juga yang memuat studi ilmiah tentang binatang. Selain itu filsafat alam juga mencakup holyzoisme, yaitu teori yang memandang bahwa alam semesta adalah sesuatu yang hidup dan berakal. 1. Ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana upaya untukmencari sebuah kebenaran dengan menggunakan akal budi mengenai hakekat ilmu sosial, sebab sebab munculnya, asal usul ilmu dengan cara cara yang sistematis, koheren dengan metode tertentu. Yang mana dalam sebuah ilmu itu terdapat permasalahan – permasalaan yang harus dicari kebenarannya. Salah satu pembahasan dalam ilmu sosiologi ada yang disebut dengan perilaku sosial dimana dapat dikupas dengan cara pandang filsafat ilmu sosial. Dalam sebuah masyarakatperilaku sosial sudah mendarah daging dan bahkan perilaku tersebut ialah warisan turun temurun dari nenek moyang, namun kebenaran dari perilaku tersebut masih ada yang diragukan sehingga perlu dicari kebenarannya yang sesuai dengan akal budi Hukum adalah cabang filsafat yang membicarakan apa hakekat hukum itu, apa tujuannya, mengapa dia ada dan mengapa orang harus tunduk kepada hukum. Disamping menjawab pertanyaan masalah-masalah umum abstrak tersebut, filsafat hukum juga membahas soal-soal kongkret mengenai hubungan antara hukum dan moral (etika) dan masalah keabsahan berbagai macam lembaga hukum. Kajian tentang filsafat hukum merupakan studi yang sifatnya mendasar dan komprehensif dalam ilmu hukum. Hal ini karena filsafat hukum merupakan landasan bagi hukum positif yang berlaku di suatu negara, demikian halnya dalam pengaturan HAM. Landasan filsafat negara sangat menentukan bagaimana pola pengaturan HAM di negara yang bersangkutan, apakah negara itu berpaham liberalis, sosialis maupun Pancasialis. Pancasila sebagai philosophische gronslag bangsa Indonesia merupakan dasar dari filsafat hukum Pancasila yang selanjutnya menjadi dasar dari hukum dan praktek hukum di Indonesia.
  • 9. perenungan dan perumusan nilai-nilai filsafat hukum juga mencakup penyerasian nilai-nilai, misalnya penyerasian antara ketertiban dengan ketentraman, antara kebendaan dengan keakhlakan, dan antara kelanggengan dengan konservatisme dengan pembaharuan (purnadi purbacaraka&soerjono soekanto 1979:11). Matematika adalah cabang dari filsafat yang mengkaji anggapan-anggapan filsafat, dasar-dasar, dan dampak-dampak matematika. Tujuan dari filsafat matematika adalah untuk memberikan rekaman sifat dan metodologi matematika dan untuk memahami kedudukan matematika di dalam kehidupan manusia . Sifat logis dan terstruktur dari matematika itu sendiri membuat pengkajian ini meluas dan unik di antara mitra-mitra bahasan filsafat lainnya. Tema-tema yang sering diperbincangkan di antaranya: Apakah sumber pokok bahasan matematika? Apakah status ontologisdari entitas-entitas matematika? Apakah yang dimaksud dengan objek matematika? Apakah sifat/karakter dari proposisi matematika? Apakah kaitan antara logikadan matematika? Sejarah merujuk pada aspek teoritis sejarah dalam dua pengertian. Sudah menjadi kebiasaan untuk membedakan filsafat kritis sejarah dengan filsafat spekulatif sejarah . Filsafat kritis sejarah adalah aspek “teori” dari disiplin ilmu sejarah akademis, dan berkaitan dengan permasalahan seperti asal-usul bukti sejarah, sejauh mana objektivitasdapat dilakukan, dan sebagainya. Filsafat spekulatif sejarah adalah bidang filsafat tentang signifikansi hasil, jika ada, dari sejarah manusia. Lebih lanjut, teori ini berspekulasi mengenai kemungkinan akhir teologis terhadap perkembangannya-yaitu, mempertanyakan apakah ada prinsip-prinsip desain, tujuan, atau petunjuk; atau finalitas dalam proses sejarah manusia. Bagian dari Marxisme, misalnya,
  • 10. merupakan filsafat spekulatif sejarah. Contoh lainnya adalah “historiosofi”, istilah yang dikenalkan pada 1838 oleh August Cieszkowski untuk menjelaskan pemahamannya atas sejarah. Meski terdapat beberapa tumpang tindih, keduanya biasanya dapat dibedakan; sejarawan profesional modern cenderung skeptis mengenai filsafat spekulatif sejarah. Politik adalah cabang ilmu dari filsafat yang mempelajari tema-tema seperti politik, kebebasan, keadilan, hak milik, hak, hukum, pemerintahan, dan penegakan hukum oleh otoritas. Beberapa pertanyaan utama dalam ilmu filsafat politik antara lain adalah; apa yang melegitimasi otoritas suatu pemerintahan, hak-hak dan kebebasan apa saja yang dimiliki warga negara dan harus dilindungi oleh pemerintah, dan apa saja tugas warga negara dalam pemerintahan. Beberapa filsuf dalam bidang filsafat politik yang penting pada era modern adalah Thomas Hobbes, Machiavelli, John Locke, Jean-Jacques Rousseau, John Rawls, Jurgen Habermas. Aliran-aliran dalam Filsafat : 1. Rasionalisme Muncul pada abad 17 Rasionalisme berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah rasio atau akal (Harun Hadiwijono, 1980) Metode yang digunakan adalah metode deduktif, yaitu suatu penalaran yang mengambil kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat umum untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat khusus Tokoh-tokoh filsafat dari mazhab rasionalisme diantaranya adalah Rene Descartes, Blaise Pascal, Baruch Spinoza. Tokoh rasionalisme yang sangat berpengaruh adalah Rene Descartes yang disebut juga bapak filsafat modern. Salah satu pernyataan paling populer dari Descartes adalah cogito ergo sum ,
  • 11. yang artinya aku berpikir maka aku ada. 2. Empirisme Mazhab ini muncul sezaman dengan rasionalisme yaitu pada abad 17. Empirisme berpendapat bahwa empiri atau pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengetahuan lahiriah maupun batiniah. Metode yang dipercayai adalah induktif, yaitu suatu penalaran yang mengambil kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat khusus untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat umum Beberapa tokoh dari aliran ini diantaranya adalah Thomas Hobbes, John Locke dan David Hume. Thomas Hobbes misalnya berpendapat bahwa pengalaman adalah awal dari semua pengetahuan. Hanya pengalamanlah yang memberi kepastian. Filsafat harus diarahkan kepada fakta-fakta yang diamati, dengan maksud untuk mencari sebab-sebab terjadinya sebuah realitas. 3. Idealisme Kata idealisme pertama kali digunakan secara filosofis oleh Leibniz, seorang filosof Jerman pada pertengahan abad 17. Kata “Idealisme” di sini dimaksudkan untuk menerapkan pemikiran Plato. Idealisme berpendat bahwa seluruh realitas itu bersifat spiritual/psikis, dan materi yang bersifat fisik sebenarnya tidak ada. Idealisme di Jerman memuncak pada pemikiran George Wilhelm Friedrech Hegel (1770-1831). Menurut Hegel, yang mutlak adalah roh yang mengungkapkan diri di dalam alam, agar dapat sadar akan dirinya sendiri. Filsafat Hegel menggunakan metode dialektik, yaitu suatu metode yang mengusahakan kompromi dari keadaan yang berlawanan. Bentuknya adalah tesa, antitesa dan sintesa
  • 12. 4. Positivisme Mazhab ini berkembang pada abad 19. Positivisme berpendapat bahwa pemikiran filsafat berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif. Sehingga sesuatu yang sifatnya metafisik ditolak. Positivisme dan empirisme memiliki kesamaan, yaitu bahwa keduanya mengutamakan pengalaman. Perbedaannya positivisme membatasi diri pada pengalaman-pengalaman objektif, sedangkan empirisme masih menerima pengalaman yang subjektif. Beberapa tokoh dari aliran ini antara lain August Comte, John Stuart Mill dan Herbert Spencer. August Comte menyatakan bahwa perkembangan pemikiran manusia, baik sebagai pribadi maupun manusia secara keseluruhan meliputi tiga zaman, yaitu: zaman teologis, zaman metafisis dan zaman positif. 5. Pragmatisme Mazhab ini muncul pada awal abad 20. Mazhab ini mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan membawa akibat yang bermanfaat secara praktis. Pedoman pragmatisme adalah logika pengamatan. Pragmatisme bersedia menerima segala sesuatu, asal saja membawa akibat yang praktis. Beberapa pemikir dari aliran ini adalah William James dan John Dewey. John Dewey misalnya, menyatakan bahwa tugas filsafat adalah memberikan garis-garis pengarahan bagi perbuatan dalam kenyataan hidup. Oleh karena itu filsafat tidak boleh tenggelam dalam pemikiran-pemikiran metafisis yang tidak ada faedahnya. 6. Eksistensialisme Eksistensialisme berkembang pada abad 20.
  • 13. Eksistensialisme adalah filsafat yang memandang segala gejala dengan berpangkal kepada eksistensi. Eksistensi adalah cara manusia berada dalam dunia. Cara berada manusia dalam dunia berbeda dengan cara berada benda-benda. Benda-benda berada dengan tidak sadar tanpa hubungan. Sedangkan manusia berada di dunia justru berhubungan dengan sesama manusia dan berhubungan dengan benda-benda. Beberapa pemikir dari aliran ini adalah Martin Heidegger, Jean Paul Sartre, Karl Jaspers dan Gabriel Marcel. Tetapi pada umumnya sumber utama dari filsafat eksistensialisme adalah Soren Kierkegaard. Menurut Sartre misalnya, ada atau yang ada itu dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu ada yang hidup dan berada bagi dirinya sendiri (etre pour-soi ) dan kedua, sebagai ada yang identik dengan dirinya, tidak aktif, tidak pasif, tidak afirmatif, dan tidak negatif (etre en-soi )
  • 14. BAB III PENUTUP : Dari pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa filsafat adalah sebuah ilmu yang sebenarnya bisa dipelajari oleh semua orang. Walaupun memang sedikit rumit bagi sebagian anggapan orang tentang filsafat, tetapi apabila kita dapat mempelajarinya secara sistematik, maka akan didapat pemahaman yang komprehensif mengenai filsafat tersebut. DAFTAR PUSTAKA : https://platosaid.wordpress.com/2017/08/25/cabang-cabang-filsafat/ http://khaeraninurul98.blogspot.com/2016/12/macam-macam-aliran-pemikiran-dalam.html?m=1 http://catatan-anakfikom.blogspot.com/2012/03/aliran-aliran-dalam-filsafat.html?m=1