SlideShare a Scribd company logo
FILSAFAT HUKUM
Pokok Bahasan :
1. Sejarah Filsafat
2. Perkembangan Filsafat dan Filsafat Hukum
3. Pengertian Filsafat dan Filsafat Hukum
4. Obyek, Tujuan dan Permasalahan Filsafat Hukum
5. Fungsi dan Kegunaan Filsafat Hukum
6. Penemuan dan Pembentukan Hukum
7. Aplikasi Filsafat Hukum
Sumber Bacaan :
1. Carl Joachim Frederich  Filsafat Hukum
2. Gerard Beeckman  Filsafat, Para Filsuf berfilsafat
3. Hans Kelsen  Teori Hukum Murni
4. J.A. Pontier  Penemuan Hukum
5. H.L.A. Hart  Konsep Hukum
6. Lili Rasjidi dan Ira Rasjidi
 Dasar-dasar Filsafat dan Teori Hukum
7. Satjipto Raharjo  Ilmu Hukum
8. Soejono Koesoemo Sisworo
 Beberapa Pemikiran Tentang Filsafat Hukum
9.Teguh Prasetyo dan Abd Halim Barkatullah
Ilmu Hukum & Filsafat Hukum
10. Satya Arinanto  Memahami Hukum
11. Roberto M Unger ., Teori Hukum Kritis dan Gerakan
Studi Hukum Kritis
12. Andre Ata Ujan, MA., Ph.D ., Filsafat Hukum
13. Satjipto Rahardjo :
Lapisan2 Dalam Studi Hukum dan
Negara Hukum yg Membahagiakan Rakyatnya
14. Prof. Darji Darmodihardjo, SH, Pokok-Pokok Filsafat
Hukum
15. Prof. Dr. Otje Salman S., SH., Filsafat Hukum
(Perkembangan dan Dinamika Masalah)
SEJARAH FILSAFAT
 Pengetahuan yg diperoleh melalui indera manusia
disebut Pengetahuan Indera (pengetahuan biasa)
 Pengetahuan yg diperoleh berdasarkan metode dan
sistem tertentu, bersifat universal disebut Pengetahuan
ilmiah
 Pengetahuan yg diperoleh melalui perenungan
sedalam-dalamnya (kontemplasi) sampai pada
hakikatnya berdasarkan metode dan sistem tertentu
dg menggunakan indera manusia disebut
Pengetahuan Filsafat
 Harry Hamersma : Filsafat datang sebelum dan
sesudah ilmu
 Filsafat datang sebelum ilmu karena semua ilmu
sesungguhnya berawal dari filsafat
 Filsafat datang sesudah ilmu karena semua ilmu
menghadapi pertanyaan-pertanyaan yg melewati
batas-batas spesialisasi mereka kemudian ditampung
oleh filsafat
 Ahli filsafat sekaligus jg sbg ilmuwan : Aristoteles,
Rene Descrates, Auguste Comte, Hegel, Pascal,
Immanuel Kant, Leibniz, Einstein
Harry Hamersma :
 Filsafat adalah tempat lahirnya pertanyaan-2 utk
dikumpulkan, diterangkan dan diteruskan
 Jika filsafat berhasil memberikan jawaban atas
pertanyaan bukan berarti pekerjaan filsafat menjadi
selesai (berhenti) akan tetapi terus berjalan
 Filsafat : philosophy (Inggris), philosophie (Perancis
dan Belanda), philosophia (Latin), falsafah (Arab),
philos-sophia (Yunani)  philos = cinta (arti luas) dan
sophia = kebijaksanaan)
PERKEMBANGAN FILSAFAT
Megnis Suseno :
 Jawaban filsafat tidak akan pernah abadi, karena
filsafat tidak pernah selesai dan tidak pernah sampai
pada akhir sebuah masalah (selama kehidupan
manusia masih ada)
 Filsafat tidak menyelidiki salah satu segi kenyataan
kehidupan saja melainkan menyangkut berbagai aspek
kehidupan dialam semesta
 Sifat dasar dari filsafat adalah ia tidak akan pernah
berhenti selama kehidupan manusia masih ada
Harry Hamersma tentang Ilmu Pengetahauan dg Filsafat :
 Ilmu Pengetahuan :
Pengetahuan yg metodis, sistematis dan koheren
(bertalian) tentang suatu bidang tertentu dari
kenyataan
 Filsafat :
Pengetahuan yg metodis, sistematis dan koheren
tentang seluruh kenyataan atau dengan kata lain
“filsafat” adalah “ilmu tanpa batas”
OBYEK FILSAFAT
 Obyek materia filsafat adalah sesuatu yg ada dan
mungkin ada (Poedjawiatna)
 Anshari : Obyek materia filsafat dibedakan menjadi tiga
macam : 1. Hakikat Tuhan, 2. Hakikat Alam, 3. Hakikat
Manusia
 Obyek forma filsafat adalah sudut pandangnya yg
tidak membatasi diri, hendak mencari keterangan
sampai sedalam-2nya (sampai kepada hakikat
sesuatu)
 Jadi filsafat adalah ilmu tanpa batas
TUJUAN FILSAFAT
Filsafat sebagai interpretasi tentang hidup manusia
yang mempunyai tugas meneliti dan menentukan
semua fakta konkrit sampai pada akarnya yang
mendalam, karena dimana Ilmu Pengetahuan berakhir,
disitulah dimulainya Filsafat.
suatu pemikiran manusia dalam usahanya mencari dan
menemukan kebenaran yang sedalam-dalamnya
sampai keakar-akarnya yang dilakukan secara radikal,
sistematis dan universal.
Tujuan Filsafat : Mengumpulkan pengetahuan
manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik, menilai
pengetahuan dan menemukan hakekat kebenaran.
PENGERTIAN FILSAFAT
1. Plato  Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat
mencapai kebenaran yang asli.
2. Aristoteles  Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang
terkandung didalamnya ilmu-ilmu matematika, logika,
retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika.
3. Al-Farabi  Filsafat adalah ilmu pengetahauan tentang
alam maujud bagaimana hakekat yang sebenarnya.
4. Descrates  Filsafat adalah kumpulan segala
pengetahuan dimana Tuhan, Alam dan Manusia menjadi
pokok penyelidikan.
5. Immanuel Kant  Filsafat adalah ilmu pengetahauan
yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan
yang tercakup didalamnya 4 persoalan :
a) apakah yang dapat kita ketahui ?  metafisika
b) apakah yang seharusnya kita kerjakan ?  etika
c) sampai dimanakah harapan kita ?  agama
d) apakah yang dinamakan manusia ?  antropologi
6. Soejono Koesoemo Sisworo  Filsafat adalah hasil
gerak pemikiran manusia yang metodis sistematis dan
radikal mengenai asal dan tujuan hidup (sangkan paraning
dumadi) dan kedudukan manusia baik sebagai pribadi
maupun sebagai makhluk sosial (zoonpoliticon) dalam
kelompok jagad raya
PERMASALAHAN FILSAFAT
1. Kelompok problema tentang kenyataan : metafisika
tentang manusia, alam dan hal-hal lain
2. Kelompok problema tentang pengetahuan mengenai
“Wissenschaftslehre” yakni teori tentang kebenaran
pengetahuan dan logika.
3. Kelompok problema tentang nilai yang bersangkutan
dengan etika, estetika dan nilai keagamaan.
 dari ketiga permasalahan tersebut sesungguhnya
mewajahkan dua dunia bagian dari satu alam semesta
yaitu dunia realita dan dunia nilai.
Universum menurut ajaran filsafat nilai yang dikembangkan oleh
‘Heinrich Rickert’ bahwa didalam dirinya harus mengandung satu
pokok hakekat pengertian yang mencakup segala sesuatu yang
dapat dijangkau oleh fikir manusia dalam segala gradasinya yang
disebut : oberster welt all begriff.
 Dunia nilai menuntut pengakuan dan berlaku secara transenden,
mutlak universal dan abadi.
 Dunia realita dipagari oleh ruang dan waktu.
 Gabriel Marcel, menyatakan : obyek filsafat bukanlah problema-
problema tetapi misteri-misteri.
 Untuk problema, pada suatu waktu tertentu, manusia dapat
menentukan jawaban pemecahannya.
 Untuk misteri, manusia hanya mempu menetapkan persoalannya
namun tidak pernah mewujudkan kepastian dan ketuntasan
penyelesaiannya.
 Immanuel Kant, berpendapat bahwa pengamatan/ pengenalan
tanpa pengertian adalah buta, sebaliknay pengertian tanpa
pengamatan/ pengenalan adalah kosong.
 Akal budi murni teoritis yang bersubstraat logos dikuasai oleh
hukum kasunyatan/ das sein.
 Akal budi praktis yang substraatnya adalah ethos dikuasai oleh
hukum keharusan / das sollen.
 Antara akal dan kehendak, antara das sein dan das sollen
seringkali berselisih, oleh karenanya perlu diserasikan.
 Tugas menghadirkan keserasian ada dipundak perasaan yaitu
aspek jiwa yang menjadi substraat dari seni budaya (oleh Kant
menyebutnya “Ulteirskraft = kemampuan timbang rasa”).
 Cabang filsafat, oleh Aristoteles dibagi menjadi 4 yaitu :
1) Filsafat Logika
2) Filsafat teoritis (fisika, matematika, metafisika)
3) Filsafat praktis (etika, ekonomi, politik)
4) Filsafat poetika (seni budaya)
Mutakhir filsafat dibagi 2 yaitu :
1) Teoritis : logika, ontologi (metafisika), kosmologi (filsfat alam),
antropologi
2) Praktis : etika, agama, kebudayaan
Momentum filsafat dibagi 3 yaitu :
1) pendahuluan filsafat  logika
2) persoalan filsafat  metafisika
3) tujuan filsafat  etika
FILSAFAT HUKUM
Pemikiran penggarapan hukum terdiri dari teoritis dan
praktis. Pemikiran Teoritis, melahirkan ilmu hukum,
teori hukum dan filsafat hukum. Pemikiran Praktis,
melahirkan pembuatan hukum, penemuan hukum dan
perbantuan hukum. Teori hukum  adalah ilmu dan
ajaran tentang pengertian dasar atau kategori hukum
yang bersifat logis a priori.
Filsafat hukum adalah :
ilmu dan ajaran tentang asas-asas hukum, nilai-nilai
dasar hukum yg mengkaji secara mendalam,
sistematis dan universal tujuan pokok dari hukum yaitu
mencari dan menemukan hakekat kebenaran,
keadilan dan kemanfaatan hukum bagi kepentingan
masyarakat
 Penggarapan hukum Teori ada 3 :
1) Ilmu hukum
 obyeknya pada “Rechtstaatsache”
(kenyataan hukum yang normatif maupun
empiris)
2) Teori Hukum
 obyeknya pada “Rechtskategorie”
(kategori hukum yang logis a priori)
3) Filsafat Hukum
 obyeknya pada “Rechtswert” (nilai dasar
hukum)
Penggarapan hukum Praktis berpusat pada Politik
Hukum dalam arti luas yaitu ilmu dan ajaran tentang
upaya untuk melaksanakan dan mewujudkan nilai dan
postulat hukum dengan bantuan ilmu dan teori hukum.
Filsafat Hukum menurut :
1) Langemeyer
 Pembahasan secara filosofi tentang hukum
2) Satjipto Rahardjo
 mempersoalkan pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat dasar dari hukum meliputi hakekat
hukum, dasar kekuatan mengikat dari hukum.
3) Soejono Koesoemo Sisworo
 hasil pemikiran yang metodis, sistematis dan
radikal mengenai hakekat dan hal-hal
fundamental dan marginal dari hukum dalam
segala aspeknya, yang berpusat pada 4 hal
pokok yaitu :
a) hakekat pengertian hukum
b) cita dan tujuan hukum
c) berlakunya hukum
d) pelaksanaan hukum
G. Del Vecchio, bukunya “Lezioni di Filosofia del
deretto” (Italia) atau “Lehbruch der
Rechtsphilosophie” (Jerman), membagi fungsi
filsafat hukum menjadi 3 yaitu :
1) Fungsi transendental logis
 menyusun pengertian hukum yang fundamental
2) Fungsi fenomenologis
 meneliti sejarah universil dari hukum sebagai
bentuk pengejawantahan dari cita hukum lestari
3) Fungsi de-ontologis
 meneliti cita hukum, dalam hal ini keadilan atau
hukum kodrat, sebagai ukuran idiil dan umum bagi
keadilan hukum positif.
 Soejono Koesoemosisworo, membagi 4
fungsi filsafat hukum atau “Catur
Mancala” yaitu :
1) Fungsi transendental logis
2) Fungsi fenomenologis
3) Fungsi de-ontologis
4) Fungsi ontologis  mencari dan menciptakan landasan
hukum yang ideal dari keseluruhan bangunan dan sistem
hukum yang berdiri diatasnya.
PENEMUAN HUKUM
Pengembangan hukum praktikal (secara nyata) dibagi
kedalam 3 bentuk yaitu :
1) Pembentukan Hukum
2) Penemuan Hukum
3) Perbantuan Hukum
Ad.1) Pembentukan hukum  merupakan penciptaan
hukum baru dalam arti umum dengan cara
melakukan perumusan aturan-aturan umum berupa
penambahan atau perubahan aturan-aturan yang
sudah ada  spt perumusan per-UU-an
Ad. 2) Penemuan hukum  proses pengambilan keputusan yuridis dan
konkrit oleh para yurist/ ahli hukum yang secara langsung menimbulkan
akibat hukum bagi individu atau masyarakat, spt putusan hakim,
pembuatan akta oleh notaris, dsb.
Penemuan hukum merupakan pencerminan dari pembentukan hukum.
Arti penemuan hukum ada 2 :
1) Arti umum, yaitu :
Keseluruhan proses berfikir yang dilakukan oleh yuris/ ahli
hukum dengan menggunakan metode interpretasi (penafsiran)
menuju pada pengembangan dan pertumbuhan hukum.
Metode interpretasi dalam penemuan hukum meliputi :
a) interpretasi gramatikal  berdasarkan pada bunyi
ketentuan UU
b) interpretasi sahih/ autentik  berdasarkan arti kata-kata
yang diberikan oleh pembentuk UU
c) interpretasi historis  berdasarkan sejarah terjadinya
hukum
d) interpretasi sistematis  berdasarkan pada susunan yang
berhubungan dengan bunyi pasal-pasal dalam UU
e) interpretasi teleologis  berdasarkan maksud dan tujuan
UU menurut masanya
f) interpretasi ekstensif  memperluas arti kata-kata dalam
per-UU-an
g) interpretasi restriktif  mempersempit arti kata-kata dalam
per-UU-an
h) interpretasi a contario  perlawanan pengertian antara
permasalahan yang dihadapi dengan permasalahan yang
diatur dalam per-UU-an
2) Arti Khusus, yaitu :
 proses dan karya yang dilakukan oleh hakim untuk menetapkan
benar atau tidak benar menurut hukum dalam suatu situasi
konkrit yang diujikan kepada hati nurani dan bersifat intelektual
rasional, logis, dan intuitif.
 Intelektual rasional  subyek penemu hukum
mengenal dan memahami kenyataan kejadiannya dan
peraturan hukumnya yang berlaku.
 Intelektual logis  penerapan peraturan hukum
normatif terhadap kasus posisinya dengan
mengindahkan hukum logika baik formil dan materiil.
 Intelektual Intuitif  perasaan halus, murni yang
mendampingi rasio dan logika untuk bersama-
sama mewujudkan rasa keadilan.
Penemuan Hukum dalam arti Khusus  Fungsi HAKIM
Ada 3 fungsi Hakim dalam melakukan penemuan hukum :
=> G.J. Wiarda disebut “Tipologi Penemuan Hukum”
=> Soejono Koesoemo Sisworo disebut “Tri Matra” yaitu :
1) Hakim sebagai corong UU
2) Hakim sebagai penterjemah UU
3) Hakim yang memeriksa, menimbang dan
memutuskan perkara demi kebenaran dan
keadilan.
Makna teori kebenaran dan keadilan ada 3, yaitu :
1) Teori korespondensi  benar apabila apa yang
dinyatakan sesuai dengan kenyataan yang riil-materiil.
2) Teori koherensi  kebenaran yang bercorak
subyektivisme.
3) Teori pragmatisme  kebenaran yang memberikan
akibat praktis dan berguna bagi manusia untuk
bertindak dalam kehidupannya.
Unsur-unsur Trilogi Hukum (Tri mata Dunia Hukum)
meliputi :
a) Faktisitas  bentuk dan gerak yang nyata dalam
kehidupan masyarakat yang tidak selalu sesuai
dengan normativitas dan idealitas
b) Normativitas  bentuk hukum yang normatif
c) Idealitas  bentuk hukum yang ideal
White (penulis Amerika)  Setiap kali hakim memeriksa
dan mengadili suatu perkara, maka pada waktu yang
bersamaan sekaligus hakim berkedudukan sebagai
seorang tertuduh yang sedang diperiksa dan diadili oleh
masyarakat dan negara.
Tujuan Peradilan ada 2 :
1) mempengaruhi perilaku manusia sebagai subyek
hukum kearah yang benar
2) menyelesaikan konflik dalam masyarakat untuk
mendapatkan haknya masing-masing yang
bersengketa secara adil.
Fungsi dan karya hakim (“ars aequi et boni” = seni
tentang yang adil dan baik) dalam melakukan penemuan
hukum yang besifat khusus adalah  mewujudkan
relasi dan relevansi antara yang lahir dan yang bathin,
fana dan abadi, das sein dan das sollen.
Hugo Zeinsheimer, bukunya “Dee Taak Der Rechtssociologie”
melihat dunia hukum (“Welt des Rechts”) menjadi 3 kawasan :
1) Kawasan Hukum Normatif bersumber pada UU
2) Kawasan Hukum Idiil (rechtsideaal)  bersumber
pada cita dan hati nurani manusia
3) Kawasan Hukum Riil (rechtelijk werkelijheid) 
bersumber pada kenyataan dalam masyarakat
Hakim sebagai Law Maker (Pelaku Hukum)  melayani dan
memutuskan segala macam permasalahan hukum menurut
UU bahkan sampai pada melakukan penciptaan hukum
sebagai pembentuk UU.
Yosef Esser  Penemuan hukum lewat peradilan yang
dilakukan oleh hakim berdasarkan keputusan hatinuraninya
dengan menggunakan metode ontologis, struktural dan
fungsional akan mewujudkan hasil yang memenuhi
persyaratan fundamental dari suatu yang ideal yakni adil dan
konsisten (gesetzkonform).
Rumusan unsur konstitutif dari nilai
keadilan ontologis adlh :
a) Kebenaran formiil, materiil,
substansiil, essensial
b) Melibatkan faktor-faktor lahir dan
bathin, faktisitas dan dealitas.
c) Pengakuan adanya nilai-nilai dan
kepentingan saling berlawanan
yang dirukunkan berdasarkan asas
proporsionalitas dan subsidiaritas.
d. Dsr dan ruang gerak utk kebebasan
yang ber-Tjwb

More Related Content

Similar to dokumen.tips_filsafat-hukum-ppt-power-point.ppt

PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptheri146962
 
Filsafat aristoteles
Filsafat aristotelesFilsafat aristoteles
Filsafat aristotelesIsna Fitrotin
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiAfril Wibisono
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Grunge Cobain
 
Ayu Rufaida (2205056052.docx
Ayu Rufaida (2205056052.docxAyu Rufaida (2205056052.docx
Ayu Rufaida (2205056052.docxAyuRufaida
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanTjoetnyak Izzatie
 
Makalah filsafat
Makalah  filsafatMakalah  filsafat
Makalah filsafatHaubibBro
 
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptxFilsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptxArif642407
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAChristian Lokas
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanvian rahayu
 
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxTUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxAhmadnorMuzaki
 
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxTUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxAhmadnorMuzaki
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatDedi Yulianto
 

Similar to dokumen.tips_filsafat-hukum-ppt-power-point.ppt (20)

FILSAFAT HUKUM.pdf
FILSAFAT HUKUM.pdfFILSAFAT HUKUM.pdf
FILSAFAT HUKUM.pdf
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
 
Tugas ontologi
Tugas ontologiTugas ontologi
Tugas ontologi
 
Filsafat Pancasila
Filsafat PancasilaFilsafat Pancasila
Filsafat Pancasila
 
Filsafat hukum
Filsafat hukumFilsafat hukum
Filsafat hukum
 
Filsafat aristoteles
Filsafat aristotelesFilsafat aristoteles
Filsafat aristoteles
 
Isi filsafat hukum
Isi filsafat hukumIsi filsafat hukum
Isi filsafat hukum
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika Komunikasi
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
 
Ayu Rufaida (2205056052.docx
Ayu Rufaida (2205056052.docxAyu Rufaida (2205056052.docx
Ayu Rufaida (2205056052.docx
 
Makalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikanMakalah filsafat dan makna pendidikan
Makalah filsafat dan makna pendidikan
 
Makalah filsafat
Makalah  filsafatMakalah  filsafat
Makalah filsafat
 
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptxFilsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
 
Soaljawab filsafat
Soaljawab filsafatSoaljawab filsafat
Soaljawab filsafat
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuan
 
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxTUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
 
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxTUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
 
Spe Bab1
Spe Bab1Spe Bab1
Spe Bab1
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
 

Recently uploaded

Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...haryonospdsd011
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docxRinawatiRinawati10
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt xjohan199969
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxSriayuAnisaToip
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaimuhammadmasyhuri9
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comFathan Emran
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxEkoPutuKromo
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxnawasenamerta
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxDWIHANDOYOPUTRO2
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfheridawesty4
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024SABDA
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfLAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfpkbmattariqpaud
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufalKhawariz
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxKurnia Fajar
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxlastri261
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..widyakusuma99
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxkinayaptr30
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfyuniarmadyawati361
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdferlita3
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxAgungRomadhon3
 

Recently uploaded (20)

Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptxModul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
Modul P5 Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI.pptx
 
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisaiKonflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
Konflik dan Negosiasi dalam perilaku organisai
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.comModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka - abdiera.com
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptxPresentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
Presentasi visi misi revisi sekolah dasar.pptx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdfLAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
LAPORAN EKSTRAKURIKULER MULYADI.A S.Pd.,M.Pd.pdf
 
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfNaufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Naufal Khawariz_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 

dokumen.tips_filsafat-hukum-ppt-power-point.ppt

  • 2. Pokok Bahasan : 1. Sejarah Filsafat 2. Perkembangan Filsafat dan Filsafat Hukum 3. Pengertian Filsafat dan Filsafat Hukum 4. Obyek, Tujuan dan Permasalahan Filsafat Hukum 5. Fungsi dan Kegunaan Filsafat Hukum 6. Penemuan dan Pembentukan Hukum 7. Aplikasi Filsafat Hukum
  • 3. Sumber Bacaan : 1. Carl Joachim Frederich  Filsafat Hukum 2. Gerard Beeckman  Filsafat, Para Filsuf berfilsafat 3. Hans Kelsen  Teori Hukum Murni 4. J.A. Pontier  Penemuan Hukum 5. H.L.A. Hart  Konsep Hukum 6. Lili Rasjidi dan Ira Rasjidi  Dasar-dasar Filsafat dan Teori Hukum 7. Satjipto Raharjo  Ilmu Hukum 8. Soejono Koesoemo Sisworo  Beberapa Pemikiran Tentang Filsafat Hukum 9.Teguh Prasetyo dan Abd Halim Barkatullah Ilmu Hukum & Filsafat Hukum 10. Satya Arinanto  Memahami Hukum
  • 4. 11. Roberto M Unger ., Teori Hukum Kritis dan Gerakan Studi Hukum Kritis 12. Andre Ata Ujan, MA., Ph.D ., Filsafat Hukum 13. Satjipto Rahardjo : Lapisan2 Dalam Studi Hukum dan Negara Hukum yg Membahagiakan Rakyatnya 14. Prof. Darji Darmodihardjo, SH, Pokok-Pokok Filsafat Hukum 15. Prof. Dr. Otje Salman S., SH., Filsafat Hukum (Perkembangan dan Dinamika Masalah)
  • 5. SEJARAH FILSAFAT  Pengetahuan yg diperoleh melalui indera manusia disebut Pengetahuan Indera (pengetahuan biasa)  Pengetahuan yg diperoleh berdasarkan metode dan sistem tertentu, bersifat universal disebut Pengetahuan ilmiah  Pengetahuan yg diperoleh melalui perenungan sedalam-dalamnya (kontemplasi) sampai pada hakikatnya berdasarkan metode dan sistem tertentu dg menggunakan indera manusia disebut Pengetahuan Filsafat
  • 6.  Harry Hamersma : Filsafat datang sebelum dan sesudah ilmu  Filsafat datang sebelum ilmu karena semua ilmu sesungguhnya berawal dari filsafat  Filsafat datang sesudah ilmu karena semua ilmu menghadapi pertanyaan-pertanyaan yg melewati batas-batas spesialisasi mereka kemudian ditampung oleh filsafat  Ahli filsafat sekaligus jg sbg ilmuwan : Aristoteles, Rene Descrates, Auguste Comte, Hegel, Pascal, Immanuel Kant, Leibniz, Einstein
  • 7. Harry Hamersma :  Filsafat adalah tempat lahirnya pertanyaan-2 utk dikumpulkan, diterangkan dan diteruskan  Jika filsafat berhasil memberikan jawaban atas pertanyaan bukan berarti pekerjaan filsafat menjadi selesai (berhenti) akan tetapi terus berjalan  Filsafat : philosophy (Inggris), philosophie (Perancis dan Belanda), philosophia (Latin), falsafah (Arab), philos-sophia (Yunani)  philos = cinta (arti luas) dan sophia = kebijaksanaan)
  • 8. PERKEMBANGAN FILSAFAT Megnis Suseno :  Jawaban filsafat tidak akan pernah abadi, karena filsafat tidak pernah selesai dan tidak pernah sampai pada akhir sebuah masalah (selama kehidupan manusia masih ada)  Filsafat tidak menyelidiki salah satu segi kenyataan kehidupan saja melainkan menyangkut berbagai aspek kehidupan dialam semesta  Sifat dasar dari filsafat adalah ia tidak akan pernah berhenti selama kehidupan manusia masih ada
  • 9. Harry Hamersma tentang Ilmu Pengetahauan dg Filsafat :  Ilmu Pengetahuan : Pengetahuan yg metodis, sistematis dan koheren (bertalian) tentang suatu bidang tertentu dari kenyataan  Filsafat : Pengetahuan yg metodis, sistematis dan koheren tentang seluruh kenyataan atau dengan kata lain “filsafat” adalah “ilmu tanpa batas”
  • 10. OBYEK FILSAFAT  Obyek materia filsafat adalah sesuatu yg ada dan mungkin ada (Poedjawiatna)  Anshari : Obyek materia filsafat dibedakan menjadi tiga macam : 1. Hakikat Tuhan, 2. Hakikat Alam, 3. Hakikat Manusia  Obyek forma filsafat adalah sudut pandangnya yg tidak membatasi diri, hendak mencari keterangan sampai sedalam-2nya (sampai kepada hakikat sesuatu)  Jadi filsafat adalah ilmu tanpa batas
  • 11. TUJUAN FILSAFAT Filsafat sebagai interpretasi tentang hidup manusia yang mempunyai tugas meneliti dan menentukan semua fakta konkrit sampai pada akarnya yang mendalam, karena dimana Ilmu Pengetahuan berakhir, disitulah dimulainya Filsafat. suatu pemikiran manusia dalam usahanya mencari dan menemukan kebenaran yang sedalam-dalamnya sampai keakar-akarnya yang dilakukan secara radikal, sistematis dan universal. Tujuan Filsafat : Mengumpulkan pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik, menilai pengetahuan dan menemukan hakekat kebenaran.
  • 12. PENGERTIAN FILSAFAT 1. Plato  Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli. 2. Aristoteles  Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu matematika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika. 3. Al-Farabi  Filsafat adalah ilmu pengetahauan tentang alam maujud bagaimana hakekat yang sebenarnya. 4. Descrates  Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, Alam dan Manusia menjadi pokok penyelidikan.
  • 13. 5. Immanuel Kant  Filsafat adalah ilmu pengetahauan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang tercakup didalamnya 4 persoalan : a) apakah yang dapat kita ketahui ?  metafisika b) apakah yang seharusnya kita kerjakan ?  etika c) sampai dimanakah harapan kita ?  agama d) apakah yang dinamakan manusia ?  antropologi 6. Soejono Koesoemo Sisworo  Filsafat adalah hasil gerak pemikiran manusia yang metodis sistematis dan radikal mengenai asal dan tujuan hidup (sangkan paraning dumadi) dan kedudukan manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai makhluk sosial (zoonpoliticon) dalam kelompok jagad raya
  • 14. PERMASALAHAN FILSAFAT 1. Kelompok problema tentang kenyataan : metafisika tentang manusia, alam dan hal-hal lain 2. Kelompok problema tentang pengetahuan mengenai “Wissenschaftslehre” yakni teori tentang kebenaran pengetahuan dan logika. 3. Kelompok problema tentang nilai yang bersangkutan dengan etika, estetika dan nilai keagamaan.  dari ketiga permasalahan tersebut sesungguhnya mewajahkan dua dunia bagian dari satu alam semesta yaitu dunia realita dan dunia nilai.
  • 15. Universum menurut ajaran filsafat nilai yang dikembangkan oleh ‘Heinrich Rickert’ bahwa didalam dirinya harus mengandung satu pokok hakekat pengertian yang mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh fikir manusia dalam segala gradasinya yang disebut : oberster welt all begriff.  Dunia nilai menuntut pengakuan dan berlaku secara transenden, mutlak universal dan abadi.  Dunia realita dipagari oleh ruang dan waktu.  Gabriel Marcel, menyatakan : obyek filsafat bukanlah problema- problema tetapi misteri-misteri.  Untuk problema, pada suatu waktu tertentu, manusia dapat menentukan jawaban pemecahannya.  Untuk misteri, manusia hanya mempu menetapkan persoalannya namun tidak pernah mewujudkan kepastian dan ketuntasan penyelesaiannya.
  • 16.  Immanuel Kant, berpendapat bahwa pengamatan/ pengenalan tanpa pengertian adalah buta, sebaliknay pengertian tanpa pengamatan/ pengenalan adalah kosong.  Akal budi murni teoritis yang bersubstraat logos dikuasai oleh hukum kasunyatan/ das sein.  Akal budi praktis yang substraatnya adalah ethos dikuasai oleh hukum keharusan / das sollen.  Antara akal dan kehendak, antara das sein dan das sollen seringkali berselisih, oleh karenanya perlu diserasikan.  Tugas menghadirkan keserasian ada dipundak perasaan yaitu aspek jiwa yang menjadi substraat dari seni budaya (oleh Kant menyebutnya “Ulteirskraft = kemampuan timbang rasa”).
  • 17.  Cabang filsafat, oleh Aristoteles dibagi menjadi 4 yaitu : 1) Filsafat Logika 2) Filsafat teoritis (fisika, matematika, metafisika) 3) Filsafat praktis (etika, ekonomi, politik) 4) Filsafat poetika (seni budaya) Mutakhir filsafat dibagi 2 yaitu : 1) Teoritis : logika, ontologi (metafisika), kosmologi (filsfat alam), antropologi 2) Praktis : etika, agama, kebudayaan Momentum filsafat dibagi 3 yaitu : 1) pendahuluan filsafat  logika 2) persoalan filsafat  metafisika 3) tujuan filsafat  etika
  • 18. FILSAFAT HUKUM Pemikiran penggarapan hukum terdiri dari teoritis dan praktis. Pemikiran Teoritis, melahirkan ilmu hukum, teori hukum dan filsafat hukum. Pemikiran Praktis, melahirkan pembuatan hukum, penemuan hukum dan perbantuan hukum. Teori hukum  adalah ilmu dan ajaran tentang pengertian dasar atau kategori hukum yang bersifat logis a priori. Filsafat hukum adalah : ilmu dan ajaran tentang asas-asas hukum, nilai-nilai dasar hukum yg mengkaji secara mendalam, sistematis dan universal tujuan pokok dari hukum yaitu mencari dan menemukan hakekat kebenaran, keadilan dan kemanfaatan hukum bagi kepentingan masyarakat
  • 19.  Penggarapan hukum Teori ada 3 : 1) Ilmu hukum  obyeknya pada “Rechtstaatsache” (kenyataan hukum yang normatif maupun empiris) 2) Teori Hukum  obyeknya pada “Rechtskategorie” (kategori hukum yang logis a priori) 3) Filsafat Hukum  obyeknya pada “Rechtswert” (nilai dasar hukum) Penggarapan hukum Praktis berpusat pada Politik Hukum dalam arti luas yaitu ilmu dan ajaran tentang upaya untuk melaksanakan dan mewujudkan nilai dan postulat hukum dengan bantuan ilmu dan teori hukum.
  • 20. Filsafat Hukum menurut : 1) Langemeyer  Pembahasan secara filosofi tentang hukum 2) Satjipto Rahardjo  mempersoalkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat dasar dari hukum meliputi hakekat hukum, dasar kekuatan mengikat dari hukum. 3) Soejono Koesoemo Sisworo  hasil pemikiran yang metodis, sistematis dan radikal mengenai hakekat dan hal-hal fundamental dan marginal dari hukum dalam segala aspeknya, yang berpusat pada 4 hal pokok yaitu : a) hakekat pengertian hukum b) cita dan tujuan hukum c) berlakunya hukum d) pelaksanaan hukum
  • 21. G. Del Vecchio, bukunya “Lezioni di Filosofia del deretto” (Italia) atau “Lehbruch der Rechtsphilosophie” (Jerman), membagi fungsi filsafat hukum menjadi 3 yaitu : 1) Fungsi transendental logis  menyusun pengertian hukum yang fundamental 2) Fungsi fenomenologis  meneliti sejarah universil dari hukum sebagai bentuk pengejawantahan dari cita hukum lestari 3) Fungsi de-ontologis  meneliti cita hukum, dalam hal ini keadilan atau hukum kodrat, sebagai ukuran idiil dan umum bagi keadilan hukum positif.
  • 22.  Soejono Koesoemosisworo, membagi 4 fungsi filsafat hukum atau “Catur Mancala” yaitu : 1) Fungsi transendental logis 2) Fungsi fenomenologis 3) Fungsi de-ontologis 4) Fungsi ontologis  mencari dan menciptakan landasan hukum yang ideal dari keseluruhan bangunan dan sistem hukum yang berdiri diatasnya.
  • 23. PENEMUAN HUKUM Pengembangan hukum praktikal (secara nyata) dibagi kedalam 3 bentuk yaitu : 1) Pembentukan Hukum 2) Penemuan Hukum 3) Perbantuan Hukum Ad.1) Pembentukan hukum  merupakan penciptaan hukum baru dalam arti umum dengan cara melakukan perumusan aturan-aturan umum berupa penambahan atau perubahan aturan-aturan yang sudah ada  spt perumusan per-UU-an
  • 24. Ad. 2) Penemuan hukum  proses pengambilan keputusan yuridis dan konkrit oleh para yurist/ ahli hukum yang secara langsung menimbulkan akibat hukum bagi individu atau masyarakat, spt putusan hakim, pembuatan akta oleh notaris, dsb. Penemuan hukum merupakan pencerminan dari pembentukan hukum. Arti penemuan hukum ada 2 : 1) Arti umum, yaitu : Keseluruhan proses berfikir yang dilakukan oleh yuris/ ahli hukum dengan menggunakan metode interpretasi (penafsiran) menuju pada pengembangan dan pertumbuhan hukum. Metode interpretasi dalam penemuan hukum meliputi : a) interpretasi gramatikal  berdasarkan pada bunyi ketentuan UU b) interpretasi sahih/ autentik  berdasarkan arti kata-kata yang diberikan oleh pembentuk UU c) interpretasi historis  berdasarkan sejarah terjadinya hukum d) interpretasi sistematis  berdasarkan pada susunan yang berhubungan dengan bunyi pasal-pasal dalam UU
  • 25. e) interpretasi teleologis  berdasarkan maksud dan tujuan UU menurut masanya f) interpretasi ekstensif  memperluas arti kata-kata dalam per-UU-an g) interpretasi restriktif  mempersempit arti kata-kata dalam per-UU-an h) interpretasi a contario  perlawanan pengertian antara permasalahan yang dihadapi dengan permasalahan yang diatur dalam per-UU-an 2) Arti Khusus, yaitu :  proses dan karya yang dilakukan oleh hakim untuk menetapkan benar atau tidak benar menurut hukum dalam suatu situasi konkrit yang diujikan kepada hati nurani dan bersifat intelektual rasional, logis, dan intuitif.  Intelektual rasional  subyek penemu hukum mengenal dan memahami kenyataan kejadiannya dan peraturan hukumnya yang berlaku.  Intelektual logis  penerapan peraturan hukum normatif terhadap kasus posisinya dengan mengindahkan hukum logika baik formil dan materiil.
  • 26.  Intelektual Intuitif  perasaan halus, murni yang mendampingi rasio dan logika untuk bersama- sama mewujudkan rasa keadilan. Penemuan Hukum dalam arti Khusus  Fungsi HAKIM Ada 3 fungsi Hakim dalam melakukan penemuan hukum : => G.J. Wiarda disebut “Tipologi Penemuan Hukum” => Soejono Koesoemo Sisworo disebut “Tri Matra” yaitu : 1) Hakim sebagai corong UU 2) Hakim sebagai penterjemah UU 3) Hakim yang memeriksa, menimbang dan memutuskan perkara demi kebenaran dan keadilan. Makna teori kebenaran dan keadilan ada 3, yaitu : 1) Teori korespondensi  benar apabila apa yang dinyatakan sesuai dengan kenyataan yang riil-materiil. 2) Teori koherensi  kebenaran yang bercorak subyektivisme. 3) Teori pragmatisme  kebenaran yang memberikan akibat praktis dan berguna bagi manusia untuk bertindak dalam kehidupannya.
  • 27. Unsur-unsur Trilogi Hukum (Tri mata Dunia Hukum) meliputi : a) Faktisitas  bentuk dan gerak yang nyata dalam kehidupan masyarakat yang tidak selalu sesuai dengan normativitas dan idealitas b) Normativitas  bentuk hukum yang normatif c) Idealitas  bentuk hukum yang ideal White (penulis Amerika)  Setiap kali hakim memeriksa dan mengadili suatu perkara, maka pada waktu yang bersamaan sekaligus hakim berkedudukan sebagai seorang tertuduh yang sedang diperiksa dan diadili oleh masyarakat dan negara.
  • 28. Tujuan Peradilan ada 2 : 1) mempengaruhi perilaku manusia sebagai subyek hukum kearah yang benar 2) menyelesaikan konflik dalam masyarakat untuk mendapatkan haknya masing-masing yang bersengketa secara adil. Fungsi dan karya hakim (“ars aequi et boni” = seni tentang yang adil dan baik) dalam melakukan penemuan hukum yang besifat khusus adalah  mewujudkan relasi dan relevansi antara yang lahir dan yang bathin, fana dan abadi, das sein dan das sollen.
  • 29. Hugo Zeinsheimer, bukunya “Dee Taak Der Rechtssociologie” melihat dunia hukum (“Welt des Rechts”) menjadi 3 kawasan : 1) Kawasan Hukum Normatif bersumber pada UU 2) Kawasan Hukum Idiil (rechtsideaal)  bersumber pada cita dan hati nurani manusia 3) Kawasan Hukum Riil (rechtelijk werkelijheid)  bersumber pada kenyataan dalam masyarakat Hakim sebagai Law Maker (Pelaku Hukum)  melayani dan memutuskan segala macam permasalahan hukum menurut UU bahkan sampai pada melakukan penciptaan hukum sebagai pembentuk UU. Yosef Esser  Penemuan hukum lewat peradilan yang dilakukan oleh hakim berdasarkan keputusan hatinuraninya dengan menggunakan metode ontologis, struktural dan fungsional akan mewujudkan hasil yang memenuhi persyaratan fundamental dari suatu yang ideal yakni adil dan konsisten (gesetzkonform).
  • 30. Rumusan unsur konstitutif dari nilai keadilan ontologis adlh : a) Kebenaran formiil, materiil, substansiil, essensial b) Melibatkan faktor-faktor lahir dan bathin, faktisitas dan dealitas. c) Pengakuan adanya nilai-nilai dan kepentingan saling berlawanan yang dirukunkan berdasarkan asas proporsionalitas dan subsidiaritas. d. Dsr dan ruang gerak utk kebebasan yang ber-Tjwb