SlideShare a Scribd company logo
By. Putri Mawardani
1110097000020
ï‚— Definisi Feromagnetik
ï‚— Bahan Feromagnetik
ï‚— Teori Feromagnetik
ï‚— Domain Magnetik
ï‚— Pengaruh Feromagnetik
ï‚— Suhu Curie
ï‚— Permeabilitas
ï‚— Loop Hysterisis and Magnetic
Properties
ï‚— Contoh Bahan Feromagnetik
ï‚— Karakteristik Feromagnetik
ï‚— Aplikasi Feromagnetik
Feromagnetik menurut KBBI
1. (n) medan magnet yang
disebabkan oleh adanya besi
bermagnet yang tidak
bersangkut paut dng arus listrik
2. (a) berkaitan dengan medan
magnet yang disebabkan oleh
adanya besi bermagnet.
Secara Fisis
Feromagnetik merupakan bahan
yang memiliki nilai suseptibilitas
magnetik xm positif, yang sangat
tingi atau bahan yang mempunyai
momen magnetik.
Feromagnetik memiliki elektron
tidak berpasangan sehingga atom
momen magnet bersih
Feromagnetisme
Adalah sebuah fenomena dimana sebuah
material dapat mengalami magnetisasi
secara spontan, dan merupakan satu dari
bentuk kemagnetan yang paling kuat.
Fenomena inilah yang dapat menjelaskan
kelakuan magnet yang kita jumpai sehari-
hari.
Grafik Magnetisasi Bahan
Bahan ferromagnetik adalah bahan yang
mempunyai resultan medan magnet
atomis besar.
Jika bahan ini diberikan medan magnet
luar maka elektron-elektron
mengusahakan dirinya sedemikian
hingga resultan medan magnet atomis
tiap atom/molekul searah dengan medan
magnet luar. Berbeda dengan bahan
paragmagnetik, bahan ini akan tetap
bersifat magnetik (memiliki medan
magnet). Karena itu bahan ini sangat
baik sebagai sumber magnet permanen.
ï‚— Dalam bahan ini sejumlah kecil medan
magnetik luar dapat menyebabkan derajat
penyearahan yang tinggi pada momen dipol
magnetik atomnya. Dalam beberapa kasus,
penyearahan ini dapat bertahan sekalipun
Medan pemagnetannnya telah hilang.
ï‚— Ini terjadi karena momen dipol magnetik
atom dari bahan-bahan feromagnetik ini
mengerahkan gaya-gaya yang kuat pada
atom tetangganya sehingga dalam daerah
ruang yang sempit momen ini disearahkan
satu sama lain sekalipun medan luarnya
tidak ada lagi.
ï‚— Daerah ruang tempat momen dipol
magnetik disearahkan ini disebut daerah
magnetik. Dalam daerah ini, semua momen
magnetik disearahkan, tetapi arah
penyearahannya beragam dari daerah ke
daerah sehingga momen magnetik total dari
kepingan mikroskopik bahan feromagnetik
ini adalah nol dalam keadaan normal
(Tipler, 2001).
Teori feromagnetik pertama kali dikemukakan oleh
Pierre Weiss, yang berkhusus pada hipotesis berikut
:
1.Suatu sampel bahan feromagnetik berisi sejumlah
daerah kecil yang disebut ranah (domain), yang
termagnetisasi secara spontan. Besar magnetisasi
spontan sampel bahan itu secara keseluruhan
ditentukan oleh jumlah vector dari momen-momen
magnetic domain.
2.Magnetisasi masing-masing domain disebabkan oleh
adanya perputaran, BE yang cenderung
menghasilkan sususan dipole-dipole atomik yang
sejajar. Medan pertukaran BE dianggap sebanding
dengan magnetisasi M masingmasing domain.
BE=λ M
Ferromagnetik mendapatkan sifat magnetik tidak hanya
karena mereka membawa atom momen magnetik tetapi
juga karena bahan tersebut terdiri dari daerah kecil yang
dikenal sebagai domain magnet. Dalam setiap domain,
semua dipol atom digabungkan bersama-sama dalam arah
istimewa. Keselarasan ini berkembang sebagai bahan
mengembangkan struktur kristal selama solidifikasi dari
kondisi cair. Magnetic domain dapat dideteksi dengan
menggunakan Magnetic Force Microscopy (MFM) dan
gambar dari domain seperti yang ditunjukkan di bawah
ini dapat dibangun.
Selama solidifikasi, satu triliun atau saat atom lebih
selaras paralel sehingga gaya magnet dalam domain yang
kuat disatu arah.Bahan Ferromagnetik dikatakan ditandai
oleh "magnetisasi spontan" karena mereka mendapatkan
magnetisasi saturasi disetiap domain tanpa medan
magnet luar diterapkan. Meskipun domain yang magnetis
jenuh, materi massal mungkin tidak memperlihatkan
tanda-tanda magnet karena domain mengembangkan diri
dan berorientasi secara acak relatif terhadap satu sama
lain.
Bahan Ferromagnetik menjadi magnet ketika
domain magnet dalam bahan dan
kepatuhannya. Ini dapat dilakukan dengan
menempatkan bahan pada medan magnet
eksternal yang kuat atau dengan melewatkan
arus listrik melalui material. Beberapa atau
semua domain bisa menjadi selaras. Lebih
domain yang sesuai, semakin kuat medan
magnet dalam material. Ketika semua domain
yang sesuai,
Kecil daerah magnetisasi spontan, terbentuk
pada temperatur di bawah titik Curie, dikenal
sebagai domain. Seperti ditunjukkan dalam
ilustrasi tersebut, domain berasal dalam
rangka untuk menurunkan energi magnetik.
Dalam Ver. B terlihat bahwa dua domain
akan mengurangi besarnya medan magnet
luar, karena garis gaya magnetik yang
dipersingkat. Pada pembagian lebih lanjut,
seperti, bidang ini masih jauh berkurang.
ï‚— Bahan ferromagnetik mula-mula memiliki magnetisasi nol pada daerah
yang bebas medan magnetik, bila mendapat pengaruh medan magnetik yang
lemah saja akan memperoleh magnetisasi yang besar. Jika diperbesar medan
magnetnya, akan makin besar pula magnetisasinya. Eksperimen
menunjukkan bila medan magnetik ditiadakan, magnetisasi bahan tidak
kembali menjadi nol. Jadi bahan ferromagnetik itu dapat mempunyai
magnetisasi walaupun tidak ada medan, sehingga bahan dikatakan memiliki
magnetisasi spontan. Di atas temperatur Curie, ferromagnetik berubah
menjadi paramagnetik.
ï‚— Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis
besar (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini terutama disebabkan oleh momen
magnetik spin elektron. Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron
yang tidak berpasangan, misalnya pada atom besi terdapat empat buah spin
elektron yang tidak berpasangan. Masing-masing spin elektron yang tidak
berpasangan ini akan memberikan medan magnetik, sehingga total medan
magnetik yang dihasilkan oleh suatu atom lebih besar.
Medan magnet dari masing-masing atom dalam bahan
ferromagnetik sangat kuat, sehingga interaksi diantara
atom-atom tetangganya menyebabkan sebagian besar
atom akan mensejajarkan diri membentuk kelompok-
kelompok.
Kelompok atom yang mensejajarkan dirinya dalam
suatu daerah dinamakan domain. Bahan feromagnetik
sebelum diberi medan magnet luar mempunyai
domain yang momen magnetiknya kuat, tetapi momen
magnetik ini mempunyai arah yang berbeda-beda dari
satu domain ke domain yang lain sehingga medan
magnet yang dihasilkan tiap domain saling
meniadakan.
Bahan ini jika diberi medan magnet dari luar, maka domain-
domain ini akan mensejajarkan diri searah dengan medan
magnet dari luar. Semakin kuat medan magnetnya semakin
banyak domain-domain yang mensejajarkan dirinya. Akibatnya
medan magnet dalam bahan ferromagnetik akan semakin kuat.
Setelah seluruh domain terarahkan, penambahan medan magnet
luar tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi
domain yang disearahkan. Keadaan ini dinamakan jenuh atau
keadaan saturasi.
Bahan ferromagnetik ada yang positif, kerentanan
besar untuk medan magnet luar. Mereka menunjukkan
daya tarik yang kuat untuk medan magnet dan mampu
mempertahankan sifat magnetik mereka setelah
bidang eksternal telah dihapus bahan. Ferromagnetik
memiliki elektron tidak berpasangan sehingga atom
mereka memiliki momen magnet bersih. Mereka
mendapatkan magnet yang kuat sifat mereka karena
keberadaan domain magnetik.
Semua ferromagnetik memiliki suhu
maksimum di mana properti feromagnetik
menghilang sebagai hasil dari agitasi termal.
Suhu ini disebut suhu Curie. Suhu Curie besi
adalah sekitar1043K. Suhu Curie memberikan
gambaran jumlah energi yang diperlukan
untuk memecah jangka panjang memesan
dalam materi. Pada 1043 K energi panas
adalah sekitar 0,135 eV dibandingkan menjadi
sekitar 0,04 eV pada suhu kamar.
Pada temperatur tertentu bahan feromagnetik
akan berubah menjadi bahan paramagnetik,
temperatur transisi ini dinamakan temperatur
curie. Diatas temperatur curie orientasi momen
magnetik akan menjadi acak, dan suseptibilitas
magnetiknya diberikan oleh persamaan:
Induksi magnetik yang dihasilkan oleh solenoide
bertambah besar (bisa ribuan kali) jika solenoide
tersebut diisi dengan bahan ferromagnetik.
Permeabilitas bahan ini: µ > µ O
Suseptibilitas bahan feromagnetik hanya bisa diamati
pada tempertaur diatas temperatur currie
Sifat-sifat bahan
feromagnetik ini akan
hilang pada temperatur
yg disebut temperatur
Currie (untuk besi T
currie = 1043)
Seperti telah disebutkan sebelumnya, permeabilitas
adalah properti materi yang menggambarkan kemudahan
dengan fluks magnetik yang didirikan di suatu komponen.
Ini adalah rasio kepadatan fluks untuk gaya magnetizing
dan diwakili oleh persamaan berikut:
m = B/H
Jelas bahwa persamaan ini menggambarkan kemiringan
kurva pada setiap titik pada hysteresis loop. Nilai
permeabilitas diberikan dalam kertas dan bahan referensi
biasanya permeabilitas maksimum atau permeabilitas
relatif maksimum. Permeabilitas maksimum adalah titik
di mana kemiringan H / kurva B untuk material
unmagnetized adalah terbesar. Hal ini sering diambil
sebagai titik di mana garis lurus dari titik asal
bersinggungan dengan H / kurva B.
ï‚—Permeabilitas relatif tiba di dengan mengambil rasio
permeabilitas bahan yang ke permeabilitas dalam ruang
kosong (udara).
ï‚—Bentuk hysteresis loop bercerita banyak tentang bahan
yang magnet. Kurva histeresis dari dua material yang
berbeda akan ditampilkan dalam grafik. Sehubungan
dengan bahan lain, bahan dengan hysteresis loop yang lebih
luas memiliki:
• Permeabilitas rendah • Tinggi Retentivity
• Tinggi koersivitas • Keengganan Tinggi
• Sisa Magnit Tinggi
ï‚—Sehubungan dengan bahan lain, bahan dengan hysteresis
loop sempit memiliki:
• Permeabilitas Tinggi • Lower Retentivity
• Lower koersivitas • Keengganan Bawah
• Sisa Magnit rendah.
ï‚— Sebagian besar informasi dapat belajar
tentang sifatsifat magnetik material dengan
mempelajari hysteresis loopnya. Sebuah
hysteresis loop menunjukkan hubungan antara
kepadatan fluks induksi magnet (B) dan gaya
magnetizing (H). Hal ini sering disebut
sebagai BH loop.
ï‚— Sebuah contoh kurva histerisis ditampilkan
disamping.
Bahan-bahan ferromagnetik dapat dikategorikan
menjadi dua yaitu:
1. Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim
disebut bahan magnetik lunak. Bahan ini banyak
digunakan untuk inti transformator, inti motor atau
generator, peralatan sonar atau radar.
2. Bahan ferromagnetik yang sulit dijadikan magnet
tetapi setelah menjadi magnet tidak mudah kembali
seperti semula disebut bahan magnetik keras, bahan
ini digunakan untuk pabrikasi magnet permanen.
Bahan Xm
Bismuth -16,4 x 10-5
Tembaga -0.98 x 10-5
Intan -2.2 x 10-5
Air raksa (Hg) -2.8 x 10-5
Perak -2.4 x 10-5
Emas -3.5 x 10-5
Hidrogen (1 atm) -0.22 x 10-8
Nitrogen (1 atm) -0.67 x 10-8
Karbondioksida (1 atm) -1.19 x 10-8
Ciri-ciri bahan ferromagnetic adalah:
• Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis
atomis besar.
• Tetap bersifat magnetik → sangat baik sebagai magnet
permanen
• Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi
magnetik sangat besar (bisa ribuan kali).
Permeabilitas bahan ini: u > uo
Dalam domain ini, sejumlah besar di saat-saat
atom (1012 sampai 1015) adalah sejajar paralel sehingga
gaya magnet dalam domain yang kuat. Ketika bahan
feromagnetik dalam keadaan unmagnitized, wilayah
hampir secara acak terorganisir dan medan magnet
bersih untuk bagian yang secara keseluruhan adalah
nol.. Ketika kekuatan magnetizing diberikan, domain
menjadi selaras untuk menghasilkan medan magnet
yang kuat dalam bagian.. Besi, nikel, dan kobalt
adalah contoh bahan feromagnetik.. Komponen
dengan materi-materi ini biasanya dipesriksa dengan
menggunakan metode partikel magnetik.
1. Elektromagnetik
ï‚— Elektromagnet biasanya dalam bentuk
inti besi solenoida . Feromagnetik milik
inti besi penyebab internal domain
magnetik besi untuk berbaris dengan
lebih kecil mengemudi medan magnet
dihasilkan oleh arus dalam solenoida.
Efeknya adalah perkalian medan magnet
oleh faktor-faktor dari puluhan bahkan
ribuan. Solenoida bidang hubungan
adalah
ï‚— Dan k adalah permeabilitas relatif dari
besi itu, menunjukkan efek pembesar dari
inti besi.
2. Transformator
ï‚— Sebuah transformator
memanfaatkan Hukum
Faraday dan
feromagnetik sifat dari
inti besi untuk efisien
meningkatkan atau
menurunkan tegangan
AC.
ï‚— Ini tentu saja tidak
dapat meningkatkan
daya sehingga jika
tegangan dinaikkan,
arusnya diturunkan
secara proporsional dan
sebaliknya.
Feromagnetik, mudah menyalurkan ggm.
Permeabilitasnya jauh di atas 1.
• Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis
atomis besar.
• Tetap bersifat magnetik – sangat baik sebagai
magnet permanen
• Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan
induksi magnetik sangat besar
Bahan-bahan ferromagnetik dapat dikategorikan menjadi dua yaitu:
1. Bahan yang mudah dijadikan magnet (bahan magnetik lunak.)
2. Bahan ferromagnetik yang sulit dijadikan magnet tetapi setelah menjadi
magnet tidak mudah kembali seperti semula disebut bahan magnetik keras,
bahan ini digunakan untuk pabrikasi magnet permanen.
Anti Ferromagnetik, mempunyai suscepbilitas positif yang kecil pada segala
suhu, tetapi perubahan suscepbilitas karena suhu adalah keadaan yang
sangat khusus. Susunan dwikutubnya adalah sejajar tetapi berlawanan arah.
Ferrimagnetik (Ferri), memiliki resisitivitas yang jauh lebih tinggi dibanding
bahan ferromagnet.

More Related Content

What's hot

Super konduktor
Super konduktorSuper konduktor
Super konduktor
Fitri Dwi Hartati
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
Fitriyana Migumi
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
FKIP UHO
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
Millathina Puji Utami
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertzFakhrun Nisa
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatRisdawati Hutabarat
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikMerah Mars HiiRo
 
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEINSTATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEINMukhsinah PuDasya
 
Bab 7 magnet
Bab 7 magnetBab 7 magnet
Bab 7 magnet
AGUS SAEFUDIN
 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
tedykorupselalu
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Samantars17
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherford
Nurochmah Nurdin
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Hendra Trisurya
 
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
IPA 2014
 
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)r8key
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikKira R. Yamato
 
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)kemenag
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
Fitriyana Migumi
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
Simon Patabang
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
nooraisy22
 

What's hot (20)

Super konduktor
Super konduktorSuper konduktor
Super konduktor
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz081211332010 eksperimen franck hertz
081211332010 eksperimen franck hertz
 
Model-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat PadatModel-model Energi dalam Zat Padat
Model-model Energi dalam Zat Padat
 
Polarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrikPolarisasi bahan dielektrik
Polarisasi bahan dielektrik
 
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEINSTATISTIK BOSE-EINSTEIN
STATISTIK BOSE-EINSTEIN
 
Bab 7 magnet
Bab 7 magnetBab 7 magnet
Bab 7 magnet
 
Bab iii(fix)
Bab iii(fix)Bab iii(fix)
Bab iii(fix)
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherford
 
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"Fisika Zat Padat "Model Einstein"
Fisika Zat Padat "Model Einstein"
 
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
14708251062_Fathurrahman_Model-model Inti
 
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
 
semikonduktor
semikonduktorsemikonduktor
semikonduktor
 
5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan5 pengukuran dan kesalahan
5 pengukuran dan kesalahan
 
Penurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulanPenurunan rumus pemantulan
Penurunan rumus pemantulan
 

Viewers also liked

Ilmu bahan besi cor
Ilmu bahan besi corIlmu bahan besi cor
Ilmu bahan besi cor
Moh. Fahri Hijriansah
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
anggaraniiga
 
Kemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisKemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisEko Supriyadi
 
Bahan magnet 2
Bahan magnet 2Bahan magnet 2
Bahan magnet 2
mansen3
 
12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 c-spin_paramagnetism12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 c-spin_paramagnetism
jayamartha
 
Ilmu bahan
Ilmu bahan Ilmu bahan
Ilmu bahan
irwaniin
 
Growing great schools: what has the most impact?
Growing great schools: what has the most impact?Growing great schools: what has the most impact?
Growing great schools: what has the most impact?
Ofsted
 

Viewers also liked (7)

Ilmu bahan besi cor
Ilmu bahan besi corIlmu bahan besi cor
Ilmu bahan besi cor
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
Kemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetisKemagnetan dan elektromagnetis
Kemagnetan dan elektromagnetis
 
Bahan magnet 2
Bahan magnet 2Bahan magnet 2
Bahan magnet 2
 
12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 c-spin_paramagnetism12 -14 c-spin_paramagnetism
12 -14 c-spin_paramagnetism
 
Ilmu bahan
Ilmu bahan Ilmu bahan
Ilmu bahan
 
Growing great schools: what has the most impact?
Growing great schools: what has the most impact?Growing great schools: what has the most impact?
Growing great schools: what has the most impact?
 

Similar to Feromagnetik

Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02Kira R. Yamato
 
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Makalah t ermodinamika
Makalah t ermodinamikaMakalah t ermodinamika
Makalah t ermodinamikaKira R. Yamato
 
Makalah 4
Makalah 4Makalah 4
Makalah 4
Nadyaokta
 
Kelompok 12
Kelompok 12Kelompok 12
Kelompok 12martoms
 
Kemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysics
Kemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysicsKemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysics
Kemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysics
Yudha Agung
 
KEMAGNETAN BATUAN.pdf
KEMAGNETAN BATUAN.pdfKEMAGNETAN BATUAN.pdf
KEMAGNETAN BATUAN.pdf
AyuPutri541814
 
Fisika Material Buk. .pdf
Fisika Material Buk. .pdfFisika Material Buk. .pdf
Fisika Material Buk. .pdf
uwPremium
 
Kelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetKelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetErnhy Hijoe
 
Otto stern
Otto sternOtto stern
Otto stern
Fitri Althafunnisa
 
Chapter 20 magnetic properties, William D. Callister
Chapter 20 magnetic properties, William D. CallisterChapter 20 magnetic properties, William D. Callister
Chapter 20 magnetic properties, William D. CallisterAgam Real
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. v
MarianaRohi
 
Resume metode geomagnet
Resume metode geomagnetResume metode geomagnet
Resume metode geomagnet
Muhammad Arief
 
Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipahaqisyafiq
 
Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipa
haqisyafiq
 
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptxKONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
AgiesSahirwan
 
Superkonduktor
SuperkonduktorSuperkonduktor
SuperkonduktorAris Muzaqi
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
YuniartiUlfa1
 

Similar to Feromagnetik (20)

Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
 
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
Makalah fisika atom dan fisika inti SMA
 
Makalah t ermodinamika
Makalah t ermodinamikaMakalah t ermodinamika
Makalah t ermodinamika
 
Makalah 4
Makalah 4Makalah 4
Makalah 4
 
Kelompok 12
Kelompok 12Kelompok 12
Kelompok 12
 
Kemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysics
Kemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysicsKemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysics
Kemagnetan bumi Magnetism earth magnetism geophysics
 
KEMAGNETAN BATUAN.pdf
KEMAGNETAN BATUAN.pdfKEMAGNETAN BATUAN.pdf
KEMAGNETAN BATUAN.pdf
 
Fisika Material Buk. .pdf
Fisika Material Buk. .pdfFisika Material Buk. .pdf
Fisika Material Buk. .pdf
 
Kelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnetKelompok vi efek medan magnet
Kelompok vi efek medan magnet
 
Otto stern
Otto sternOtto stern
Otto stern
 
Chapter 20 magnetic properties, William D. Callister
Chapter 20 magnetic properties, William D. CallisterChapter 20 magnetic properties, William D. Callister
Chapter 20 magnetic properties, William D. Callister
 
Tugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. vTugas medan elektromagnetik kel. v
Tugas medan elektromagnetik kel. v
 
Resume metode geomagnet
Resume metode geomagnetResume metode geomagnet
Resume metode geomagnet
 
Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipa
 
Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipa
 
Freddy
FreddyFreddy
Freddy
 
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptxKONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
KONSEP DAN PENOMENA KUANTUM.pptx
 
Teori atom
Teori atomTeori atom
Teori atom
 
Superkonduktor
SuperkonduktorSuperkonduktor
Superkonduktor
 
Fisika kuantum
Fisika kuantumFisika kuantum
Fisika kuantum
 

More from Putri Mawardani

Proses pembuatan besi tuang
Proses pembuatan besi tuangProses pembuatan besi tuang
Proses pembuatan besi tuang
Putri Mawardani
 
Hasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modernHasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modern
Putri Mawardani
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
Putri Mawardani
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
Putri Mawardani
 
Kompos cair
Kompos cairKompos cair
Kompos cair
Putri Mawardani
 
Uji keausaan (wear test)
Uji keausaan (wear test)Uji keausaan (wear test)
Uji keausaan (wear test)Putri Mawardani
 
Thermoplastik
ThermoplastikThermoplastik
Thermoplastik
Putri Mawardani
 

More from Putri Mawardani (7)

Proses pembuatan besi tuang
Proses pembuatan besi tuangProses pembuatan besi tuang
Proses pembuatan besi tuang
 
Hasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modernHasil rekayasa paduan logam modern
Hasil rekayasa paduan logam modern
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
Kanker Payudara
Kanker PayudaraKanker Payudara
Kanker Payudara
 
Kompos cair
Kompos cairKompos cair
Kompos cair
 
Uji keausaan (wear test)
Uji keausaan (wear test)Uji keausaan (wear test)
Uji keausaan (wear test)
 
Thermoplastik
ThermoplastikThermoplastik
Thermoplastik
 

Recently uploaded

Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 

Recently uploaded (20)

Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 

Feromagnetik

  • 2. ï‚— Definisi Feromagnetik ï‚— Bahan Feromagnetik ï‚— Teori Feromagnetik ï‚— Domain Magnetik ï‚— Pengaruh Feromagnetik ï‚— Suhu Curie ï‚— Permeabilitas ï‚— Loop Hysterisis and Magnetic Properties ï‚— Contoh Bahan Feromagnetik ï‚— Karakteristik Feromagnetik ï‚— Aplikasi Feromagnetik
  • 3. Feromagnetik menurut KBBI 1. (n) medan magnet yang disebabkan oleh adanya besi bermagnet yang tidak bersangkut paut dng arus listrik 2. (a) berkaitan dengan medan magnet yang disebabkan oleh adanya besi bermagnet. Secara Fisis Feromagnetik merupakan bahan yang memiliki nilai suseptibilitas magnetik xm positif, yang sangat tingi atau bahan yang mempunyai momen magnetik. Feromagnetik memiliki elektron tidak berpasangan sehingga atom momen magnet bersih
  • 4. Feromagnetisme Adalah sebuah fenomena dimana sebuah material dapat mengalami magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk kemagnetan yang paling kuat. Fenomena inilah yang dapat menjelaskan kelakuan magnet yang kita jumpai sehari- hari. Grafik Magnetisasi Bahan
  • 5. Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan magnet atomis besar. Jika bahan ini diberikan medan magnet luar maka elektron-elektron mengusahakan dirinya sedemikian hingga resultan medan magnet atomis tiap atom/molekul searah dengan medan magnet luar. Berbeda dengan bahan paragmagnetik, bahan ini akan tetap bersifat magnetik (memiliki medan magnet). Karena itu bahan ini sangat baik sebagai sumber magnet permanen.
  • 6. ï‚— Dalam bahan ini sejumlah kecil medan magnetik luar dapat menyebabkan derajat penyearahan yang tinggi pada momen dipol magnetik atomnya. Dalam beberapa kasus, penyearahan ini dapat bertahan sekalipun Medan pemagnetannnya telah hilang. ï‚— Ini terjadi karena momen dipol magnetik atom dari bahan-bahan feromagnetik ini mengerahkan gaya-gaya yang kuat pada atom tetangganya sehingga dalam daerah ruang yang sempit momen ini disearahkan satu sama lain sekalipun medan luarnya tidak ada lagi. ï‚— Daerah ruang tempat momen dipol magnetik disearahkan ini disebut daerah magnetik. Dalam daerah ini, semua momen magnetik disearahkan, tetapi arah penyearahannya beragam dari daerah ke daerah sehingga momen magnetik total dari kepingan mikroskopik bahan feromagnetik ini adalah nol dalam keadaan normal (Tipler, 2001).
  • 7. Teori feromagnetik pertama kali dikemukakan oleh Pierre Weiss, yang berkhusus pada hipotesis berikut : 1.Suatu sampel bahan feromagnetik berisi sejumlah daerah kecil yang disebut ranah (domain), yang termagnetisasi secara spontan. Besar magnetisasi spontan sampel bahan itu secara keseluruhan ditentukan oleh jumlah vector dari momen-momen magnetic domain. 2.Magnetisasi masing-masing domain disebabkan oleh adanya perputaran, BE yang cenderung menghasilkan sususan dipole-dipole atomik yang sejajar. Medan pertukaran BE dianggap sebanding dengan magnetisasi M masingmasing domain. BE=λ M
  • 8.
  • 9. Ferromagnetik mendapatkan sifat magnetik tidak hanya karena mereka membawa atom momen magnetik tetapi juga karena bahan tersebut terdiri dari daerah kecil yang dikenal sebagai domain magnet. Dalam setiap domain, semua dipol atom digabungkan bersama-sama dalam arah istimewa. Keselarasan ini berkembang sebagai bahan mengembangkan struktur kristal selama solidifikasi dari kondisi cair. Magnetic domain dapat dideteksi dengan menggunakan Magnetic Force Microscopy (MFM) dan gambar dari domain seperti yang ditunjukkan di bawah ini dapat dibangun. Selama solidifikasi, satu triliun atau saat atom lebih selaras paralel sehingga gaya magnet dalam domain yang kuat disatu arah.Bahan Ferromagnetik dikatakan ditandai oleh "magnetisasi spontan" karena mereka mendapatkan magnetisasi saturasi disetiap domain tanpa medan magnet luar diterapkan. Meskipun domain yang magnetis jenuh, materi massal mungkin tidak memperlihatkan tanda-tanda magnet karena domain mengembangkan diri dan berorientasi secara acak relatif terhadap satu sama lain.
  • 10. Bahan Ferromagnetik menjadi magnet ketika domain magnet dalam bahan dan kepatuhannya. Ini dapat dilakukan dengan menempatkan bahan pada medan magnet eksternal yang kuat atau dengan melewatkan arus listrik melalui material. Beberapa atau semua domain bisa menjadi selaras. Lebih domain yang sesuai, semakin kuat medan magnet dalam material. Ketika semua domain yang sesuai, Kecil daerah magnetisasi spontan, terbentuk pada temperatur di bawah titik Curie, dikenal sebagai domain. Seperti ditunjukkan dalam ilustrasi tersebut, domain berasal dalam rangka untuk menurunkan energi magnetik. Dalam Ver. B terlihat bahwa dua domain akan mengurangi besarnya medan magnet luar, karena garis gaya magnetik yang dipersingkat. Pada pembagian lebih lanjut, seperti, bidang ini masih jauh berkurang.
  • 11. ï‚— Bahan ferromagnetik mula-mula memiliki magnetisasi nol pada daerah yang bebas medan magnetik, bila mendapat pengaruh medan magnetik yang lemah saja akan memperoleh magnetisasi yang besar. Jika diperbesar medan magnetnya, akan makin besar pula magnetisasinya. Eksperimen menunjukkan bila medan magnetik ditiadakan, magnetisasi bahan tidak kembali menjadi nol. Jadi bahan ferromagnetik itu dapat mempunyai magnetisasi walaupun tidak ada medan, sehingga bahan dikatakan memiliki magnetisasi spontan. Di atas temperatur Curie, ferromagnetik berubah menjadi paramagnetik. ï‚— Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis besar (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini terutama disebabkan oleh momen magnetik spin elektron. Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron yang tidak berpasangan, misalnya pada atom besi terdapat empat buah spin elektron yang tidak berpasangan. Masing-masing spin elektron yang tidak berpasangan ini akan memberikan medan magnetik, sehingga total medan magnetik yang dihasilkan oleh suatu atom lebih besar.
  • 12. Medan magnet dari masing-masing atom dalam bahan ferromagnetik sangat kuat, sehingga interaksi diantara atom-atom tetangganya menyebabkan sebagian besar atom akan mensejajarkan diri membentuk kelompok- kelompok. Kelompok atom yang mensejajarkan dirinya dalam suatu daerah dinamakan domain. Bahan feromagnetik sebelum diberi medan magnet luar mempunyai domain yang momen magnetiknya kuat, tetapi momen magnetik ini mempunyai arah yang berbeda-beda dari satu domain ke domain yang lain sehingga medan magnet yang dihasilkan tiap domain saling meniadakan.
  • 13. Bahan ini jika diberi medan magnet dari luar, maka domain- domain ini akan mensejajarkan diri searah dengan medan magnet dari luar. Semakin kuat medan magnetnya semakin banyak domain-domain yang mensejajarkan dirinya. Akibatnya medan magnet dalam bahan ferromagnetik akan semakin kuat. Setelah seluruh domain terarahkan, penambahan medan magnet luar tidak memberi pengaruh apa-apa karena tidak ada lagi domain yang disearahkan. Keadaan ini dinamakan jenuh atau keadaan saturasi.
  • 14. Bahan ferromagnetik ada yang positif, kerentanan besar untuk medan magnet luar. Mereka menunjukkan daya tarik yang kuat untuk medan magnet dan mampu mempertahankan sifat magnetik mereka setelah bidang eksternal telah dihapus bahan. Ferromagnetik memiliki elektron tidak berpasangan sehingga atom mereka memiliki momen magnet bersih. Mereka mendapatkan magnet yang kuat sifat mereka karena keberadaan domain magnetik.
  • 15. Semua ferromagnetik memiliki suhu maksimum di mana properti feromagnetik menghilang sebagai hasil dari agitasi termal. Suhu ini disebut suhu Curie. Suhu Curie besi adalah sekitar1043K. Suhu Curie memberikan gambaran jumlah energi yang diperlukan untuk memecah jangka panjang memesan dalam materi. Pada 1043 K energi panas adalah sekitar 0,135 eV dibandingkan menjadi sekitar 0,04 eV pada suhu kamar. Pada temperatur tertentu bahan feromagnetik akan berubah menjadi bahan paramagnetik, temperatur transisi ini dinamakan temperatur curie. Diatas temperatur curie orientasi momen magnetik akan menjadi acak, dan suseptibilitas magnetiknya diberikan oleh persamaan:
  • 16. Induksi magnetik yang dihasilkan oleh solenoide bertambah besar (bisa ribuan kali) jika solenoide tersebut diisi dengan bahan ferromagnetik. Permeabilitas bahan ini: µ > µ O Suseptibilitas bahan feromagnetik hanya bisa diamati pada tempertaur diatas temperatur currie
  • 17. Sifat-sifat bahan feromagnetik ini akan hilang pada temperatur yg disebut temperatur Currie (untuk besi T currie = 1043)
  • 18. Seperti telah disebutkan sebelumnya, permeabilitas adalah properti materi yang menggambarkan kemudahan dengan fluks magnetik yang didirikan di suatu komponen. Ini adalah rasio kepadatan fluks untuk gaya magnetizing dan diwakili oleh persamaan berikut: m = B/H Jelas bahwa persamaan ini menggambarkan kemiringan kurva pada setiap titik pada hysteresis loop. Nilai permeabilitas diberikan dalam kertas dan bahan referensi biasanya permeabilitas maksimum atau permeabilitas relatif maksimum. Permeabilitas maksimum adalah titik di mana kemiringan H / kurva B untuk material unmagnetized adalah terbesar. Hal ini sering diambil sebagai titik di mana garis lurus dari titik asal bersinggungan dengan H / kurva B.
  • 19. ï‚—Permeabilitas relatif tiba di dengan mengambil rasio permeabilitas bahan yang ke permeabilitas dalam ruang kosong (udara). ï‚—Bentuk hysteresis loop bercerita banyak tentang bahan yang magnet. Kurva histeresis dari dua material yang berbeda akan ditampilkan dalam grafik. Sehubungan dengan bahan lain, bahan dengan hysteresis loop yang lebih luas memiliki: • Permeabilitas rendah • Tinggi Retentivity • Tinggi koersivitas • Keengganan Tinggi • Sisa Magnit Tinggi ï‚—Sehubungan dengan bahan lain, bahan dengan hysteresis loop sempit memiliki: • Permeabilitas Tinggi • Lower Retentivity • Lower koersivitas • Keengganan Bawah • Sisa Magnit rendah.
  • 20. ï‚— Sebagian besar informasi dapat belajar tentang sifatsifat magnetik material dengan mempelajari hysteresis loopnya. Sebuah hysteresis loop menunjukkan hubungan antara kepadatan fluks induksi magnet (B) dan gaya magnetizing (H). Hal ini sering disebut sebagai BH loop. ï‚— Sebuah contoh kurva histerisis ditampilkan disamping.
  • 21. Bahan-bahan ferromagnetik dapat dikategorikan menjadi dua yaitu: 1. Bahan yang mudah dijadikan magnet yang lazim disebut bahan magnetik lunak. Bahan ini banyak digunakan untuk inti transformator, inti motor atau generator, peralatan sonar atau radar. 2. Bahan ferromagnetik yang sulit dijadikan magnet tetapi setelah menjadi magnet tidak mudah kembali seperti semula disebut bahan magnetik keras, bahan ini digunakan untuk pabrikasi magnet permanen.
  • 22. Bahan Xm Bismuth -16,4 x 10-5 Tembaga -0.98 x 10-5 Intan -2.2 x 10-5 Air raksa (Hg) -2.8 x 10-5 Perak -2.4 x 10-5 Emas -3.5 x 10-5 Hidrogen (1 atm) -0.22 x 10-8 Nitrogen (1 atm) -0.67 x 10-8 Karbondioksida (1 atm) -1.19 x 10-8
  • 23. Ciri-ciri bahan ferromagnetic adalah: • Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar. • Tetap bersifat magnetik → sangat baik sebagai magnet permanen • Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik sangat besar (bisa ribuan kali). Permeabilitas bahan ini: u > uo
  • 24. Dalam domain ini, sejumlah besar di saat-saat atom (1012 sampai 1015) adalah sejajar paralel sehingga gaya magnet dalam domain yang kuat. Ketika bahan feromagnetik dalam keadaan unmagnitized, wilayah hampir secara acak terorganisir dan medan magnet bersih untuk bagian yang secara keseluruhan adalah nol.. Ketika kekuatan magnetizing diberikan, domain menjadi selaras untuk menghasilkan medan magnet yang kuat dalam bagian.. Besi, nikel, dan kobalt adalah contoh bahan feromagnetik.. Komponen dengan materi-materi ini biasanya dipesriksa dengan menggunakan metode partikel magnetik.
  • 25. 1. Elektromagnetik ï‚— Elektromagnet biasanya dalam bentuk inti besi solenoida . Feromagnetik milik inti besi penyebab internal domain magnetik besi untuk berbaris dengan lebih kecil mengemudi medan magnet dihasilkan oleh arus dalam solenoida. Efeknya adalah perkalian medan magnet oleh faktor-faktor dari puluhan bahkan ribuan. Solenoida bidang hubungan adalah ï‚— Dan k adalah permeabilitas relatif dari besi itu, menunjukkan efek pembesar dari inti besi.
  • 26. 2. Transformator ï‚— Sebuah transformator memanfaatkan Hukum Faraday dan feromagnetik sifat dari inti besi untuk efisien meningkatkan atau menurunkan tegangan AC. ï‚— Ini tentu saja tidak dapat meningkatkan daya sehingga jika tegangan dinaikkan, arusnya diturunkan secara proporsional dan sebaliknya.
  • 27.
  • 28. Feromagnetik, mudah menyalurkan ggm. Permeabilitasnya jauh di atas 1. • Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar. • Tetap bersifat magnetik – sangat baik sebagai magnet permanen • Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik sangat besar
  • 29. Bahan-bahan ferromagnetik dapat dikategorikan menjadi dua yaitu: 1. Bahan yang mudah dijadikan magnet (bahan magnetik lunak.) 2. Bahan ferromagnetik yang sulit dijadikan magnet tetapi setelah menjadi magnet tidak mudah kembali seperti semula disebut bahan magnetik keras, bahan ini digunakan untuk pabrikasi magnet permanen. Anti Ferromagnetik, mempunyai suscepbilitas positif yang kecil pada segala suhu, tetapi perubahan suscepbilitas karena suhu adalah keadaan yang sangat khusus. Susunan dwikutubnya adalah sejajar tetapi berlawanan arah. Ferrimagnetik (Ferri), memiliki resisitivitas yang jauh lebih tinggi dibanding bahan ferromagnet.