SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Superkonduktor Suhu Tinggi 
Membahas mengenai superkonduktor, pasti konsep sederhana yang tertanam adalah 
mengenai logam yang terkait erat dengan magnet dan kausalitas keduanya mengenai 
daya tarik magnet tersebut dengan logam yang dipengaruhinya. Konsep yang telah 
dipelajari biasanya membahas bahwa logam mampu tertarik oleh magnet, tetapi tahukah, 
bahwasannya terdapat logam pada suhu tertentu mampu menghambat kerja dari daya tarik 
magnet tersebut? 
Secara harfiah superkonduktor adalah penjelasan mengenai kondisi logam dimana 
pengondisiannya terdapat pengaruh hambatan listrik yang nilai hambatannya bernilai nol, 
kemudian dalam fenomena ini, terdapat pula pengaruh akibat pembelokan medan magnet 
karena suhu yang sangat rendah yaitu suhu dibawah titik kritis optimum suatu karakteristik 
bahan ( kuantum mekanik atas dasar efek Meissner). Selain mengenai kuantum mekanik, 
superkonduktor juga bisa diartikan logam yang dikondisikan dalam suhu empat kelvin 
atau -269 0c, logam tersebut kehilangan bentuk perlawanan terhapad arus yang ditimbulkan 
oleh listrik. 
Pada awal tahun sekitar tahun 1987, ditemukan suatu keramik yaitu keramik tembaga yang 
mempunyai superkonduktivitas yang bekerja pada suhu 90 K. Penemuan ini menjadi titik 
awal penting karena mulai ditemukannya superkonduktor suhu tinggi dengan nitrogen 
cair sebagai pendinginnya..Suhu tertinggi suatu bahan menjadi superkonduktor hingga saat 
ini adalah 138 K, yaitu untuk suatu bahan yang memiliki rumus 
Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33. 
Superkonduktor kini telah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Hambatan tidak 
disukai karena dengan adanya hambatan maka arus akan terbuang menjadi panas. Apabila 
hambatan menjadi nol, maka tidak ada energi yang hilang pada saat arus mengalir. 
Penggunaan superkonduktor dibidang transportasi memanfaatkan efek Meissner, yaitu 
pengangkatan magnet oleh superkonduktor. Hal ini diterapkan pada kereta api supercepat 
di Jepang yang diberi nama The Yamanashi MLX01 MagLev train, gambar 3. Kereta api 
ini melayang diatas magnet superkonduktor. Dengan melayang, maka gesekan antara roda 
dengan rel dapat dihilangkan dan akibatnya kereta dapat berjalan dengan sangat cepat, 343 
mph atau sekitar 550 km/jam.
Berikutnya, pembahasan superkonduktor yang dikhususkan terhadap satu fokus 
logam,yaitu besi. Pemilihan logam besi dikarenakan besi merupakan unsur yang 
terbilang aneh apabila dikaitkan dengan pembahasan superkonduktor karena atom yang 
dimiliki oleh besi berada sangat magnetik. Mengenai kemagnetikan dalam suatu magnet , 
sifat magnetik pada umumnya akan bekerja menghambat superkonduktivitas. Mengenai 
konduksi sempurna, ciri khas dari superkonduktor adalah bahwa hal itu memaksa medan 
magnet diterapkan untuk mengitari objek interior magnet bukan hanya sekedar melewati 
objek tersebut. 
Tidak seperti keramik tembaga (cuprates) sebelumnya, struktur dasar kelas baru yang 
terdiri dari senyawa besi terbilang lebih efisien dalam hal pengamatan signatur 
magnetiknya. Karena struktur senyawa ini berbeda dengan cuprate dalam banyak hal,maka 
akan memungkinkan harapan mendapatkan pemahaman baru bagaimana fenomena 
superkonduktivitas bisa muncul jika dikaitkan dengan suhu atau temperatur yang tinggi(di 
ambil dari Nature Materials Jurnal, 27 Oktober 2014) . 
Mengacu pada proses pembuatan superkonduktor,secara umum superkonduktor bisa dibuat 
dengan melakukan doping pada senyawa induk, doping disini dalam artian memberikan 
atom baru atau atom yang sifatnya belum ada dalam intrinsik suatu senyawa tersebut 
Seperti yang telah dijelaskan pada awal paragraf, bahwasanya terdapat hubungan yang kuat 
antara magnetisme dan superkonduktivitas. Hal yang paling utama dari korelasi keduanya 
adalah keduanya bekerja dan mempengaruhi sifat zat padat. Superkonduktor 
konvensional, tidak menghendaki unsur magnetik karena unsur tersebut mampu 
memengaruhi interaksi yang memicu superkonduktivitas dalam unsur padat terutama pada 
kristal senyawa. Tetapi teori tersebut bertolak belakang dengan superkonduktor suhu 
tinggi seperti senyawa cuprate dan besi-arsenik. Dari senyawa tersebut dapat diketahui 
bahwa, gaya magnet mampu memberikan pengaruh yang membantu proses untuk 
menciptakan superkonduktivitas. Sistem kerja pada senyawa tersebut adalah 
menstimulasi dengan menginjeksi ordo magnetik bila memasuki dalam struktur 
kristal,dari penjelasan diatas dapat diketahui pula bahwa hal tersebut juga menjadi tanda 
kalau suatu bahan dapat dipakai sebagai superkonduktor suhu tinggi. Dengan proses 
analisa superkonduktor suhu tinggi yang telah tercipta , maka dapat diketahui simetri ordo 
magnetik berhubungan secara intens dengan simetri sinyal superkonduktivitas.
T. J. Liu, J. Hu, B. Qian, D. Fobes, Z. Q. Mao, W. Bao, M. Reehuis, S. A. J. Kimber, K. Prokeš, S. 
Matas, D. N. Argyriou, A. Hiess, A. Rotaru, H. Pham, L. Spinu, Y. Qiu, V. Thampy, A. T. Savici, J. A. 
Rodriguez, C. Broholm. From (?,0) magnetic order to superconductivity with (?,?) magnetic 
resonance in Fe1.02Te1?xSex. Nature Materials, 2010; 9 (9): 718 
S. J. Yamamoto, Q. Si. Metallic ferromagnetism in the Kondo lattice. Proceedings of the National 
Academy of Sciences, 2010;

More Related Content

What's hot

Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
r8key
 
Fisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik GelombangFisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik Gelombang
Septiani Pratiwi
 
Peralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hari
Peralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hariPeralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hari
Peralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hari
darinhanakr
 
Fisika (X) - Percobaan maxwell
Fisika (X) - Percobaan maxwellFisika (X) - Percobaan maxwell
Fisika (X) - Percobaan maxwell
Septiani Pratiwi
 

What's hot (18)

Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
Bahan magnetik-materi-bbl-7 (1)
 
Bahan bahan listrik-bahan_magnetik
Bahan bahan listrik-bahan_magnetikBahan bahan listrik-bahan_magnetik
Bahan bahan listrik-bahan_magnetik
 
Fisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik GelombangFisika (X) - Karakteristik Gelombang
Fisika (X) - Karakteristik Gelombang
 
L I S T R I K S T A T I S
L I S T R I K  S T A T I SL I S T R I K  S T A T I S
L I S T R I K S T A T I S
 
Magnet
MagnetMagnet
Magnet
 
Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]Kuliah bahan listrik_1[1]
Kuliah bahan listrik_1[1]
 
Bahan magnet matkul
Bahan magnet matkulBahan magnet matkul
Bahan magnet matkul
 
Teknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrikTeknologi bahan elektrik
Teknologi bahan elektrik
 
Bahan magnet kelmpok1
Bahan magnet kelmpok1Bahan magnet kelmpok1
Bahan magnet kelmpok1
 
Power point
Power pointPower point
Power point
 
9 c.superkonduktor
9 c.superkonduktor9 c.superkonduktor
9 c.superkonduktor
 
355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisika355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisika
 
Peralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hari
Peralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hariPeralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hari
Peralatan listrik statis dalam kehidupan sehari hari
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Bahan magnet 2
Bahan magnet 2Bahan magnet 2
Bahan magnet 2
 
Ppt listrik statis
Ppt listrik statisPpt listrik statis
Ppt listrik statis
 
SKL IPA-Fisika
SKL IPA-FisikaSKL IPA-Fisika
SKL IPA-Fisika
 
Fisika (X) - Percobaan maxwell
Fisika (X) - Percobaan maxwellFisika (X) - Percobaan maxwell
Fisika (X) - Percobaan maxwell
 

Similar to Superkonduktor

Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipa
haqisyafiq
 
PPT Pertemuan 1 PPEMANFAATAN MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdf
PPT Pertemuan 1   PPEMANFAATAN  MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdfPPT Pertemuan 1   PPEMANFAATAN  MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdf
PPT Pertemuan 1 PPEMANFAATAN MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdf
deriastuti3
 
Teori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetikTeori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetik
jayamartha
 
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
kemenag
 
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Kira R. Yamato
 

Similar to Superkonduktor (20)

Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahmanMaterial magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
Material magnetik, dielektrik dan optik dwi astuti dian kurniasari & faturrahman
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
Kimia dasar
Kimia dasarKimia dasar
Kimia dasar
 
IPA kemagnetan.ppt
IPA kemagnetan.pptIPA kemagnetan.ppt
IPA kemagnetan.ppt
 
ipa-9-kemagnetan1.ppt
ipa-9-kemagnetan1.pptipa-9-kemagnetan1.ppt
ipa-9-kemagnetan1.ppt
 
Microprocessor
MicroprocessorMicroprocessor
Microprocessor
 
Kemagnetan
KemagnetanKemagnetan
Kemagnetan
 
Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipa
 
Kemagnetan ipa
Kemagnetan ipaKemagnetan ipa
Kemagnetan ipa
 
ppt kemagnetan.ppt
ppt kemagnetan.pptppt kemagnetan.ppt
ppt kemagnetan.ppt
 
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
Penjelasan Tentang Kemagnetan (Fisika)
 
PPT Pertemuan 1 PPEMANFAATAN MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdf
PPT Pertemuan 1   PPEMANFAATAN  MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdfPPT Pertemuan 1   PPEMANFAATAN  MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdf
PPT Pertemuan 1 PPEMANFAATAN MEDAN MAGNET PADA MIGRASI HEWAN.pdf
 
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatanPengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
 
355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisika355352243 laporan-percobaan-fisika
355352243 laporan-percobaan-fisika
 
Teori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetikTeori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetik
Teori Medan Elektromagnet (1 - 2) gelombang_elektromagnetik
 
Bab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
Bab 6 Kemagnetan dan PemanfaatannyaBab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
Bab 6 Kemagnetan dan Pemanfaatannya
 
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
Bahan magnetik,dielektrik, dan optik (kelompok)
 
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
Bahanmagnetkelmpok1 111003175251-phpapp02
 
bab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdf
bab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdfbab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdf
bab6kemagnetandanpemanfaatannya-210118005809.pdf
 
materi induksi faraday
materi induksi faradaymateri induksi faraday
materi induksi faraday
 

Superkonduktor

  • 1. Superkonduktor Suhu Tinggi Membahas mengenai superkonduktor, pasti konsep sederhana yang tertanam adalah mengenai logam yang terkait erat dengan magnet dan kausalitas keduanya mengenai daya tarik magnet tersebut dengan logam yang dipengaruhinya. Konsep yang telah dipelajari biasanya membahas bahwa logam mampu tertarik oleh magnet, tetapi tahukah, bahwasannya terdapat logam pada suhu tertentu mampu menghambat kerja dari daya tarik magnet tersebut? Secara harfiah superkonduktor adalah penjelasan mengenai kondisi logam dimana pengondisiannya terdapat pengaruh hambatan listrik yang nilai hambatannya bernilai nol, kemudian dalam fenomena ini, terdapat pula pengaruh akibat pembelokan medan magnet karena suhu yang sangat rendah yaitu suhu dibawah titik kritis optimum suatu karakteristik bahan ( kuantum mekanik atas dasar efek Meissner). Selain mengenai kuantum mekanik, superkonduktor juga bisa diartikan logam yang dikondisikan dalam suhu empat kelvin atau -269 0c, logam tersebut kehilangan bentuk perlawanan terhapad arus yang ditimbulkan oleh listrik. Pada awal tahun sekitar tahun 1987, ditemukan suatu keramik yaitu keramik tembaga yang mempunyai superkonduktivitas yang bekerja pada suhu 90 K. Penemuan ini menjadi titik awal penting karena mulai ditemukannya superkonduktor suhu tinggi dengan nitrogen cair sebagai pendinginnya..Suhu tertinggi suatu bahan menjadi superkonduktor hingga saat ini adalah 138 K, yaitu untuk suatu bahan yang memiliki rumus Hg0.8Tl0.2Ba2Ca2Cu3O8.33. Superkonduktor kini telah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Hambatan tidak disukai karena dengan adanya hambatan maka arus akan terbuang menjadi panas. Apabila hambatan menjadi nol, maka tidak ada energi yang hilang pada saat arus mengalir. Penggunaan superkonduktor dibidang transportasi memanfaatkan efek Meissner, yaitu pengangkatan magnet oleh superkonduktor. Hal ini diterapkan pada kereta api supercepat di Jepang yang diberi nama The Yamanashi MLX01 MagLev train, gambar 3. Kereta api ini melayang diatas magnet superkonduktor. Dengan melayang, maka gesekan antara roda dengan rel dapat dihilangkan dan akibatnya kereta dapat berjalan dengan sangat cepat, 343 mph atau sekitar 550 km/jam.
  • 2. Berikutnya, pembahasan superkonduktor yang dikhususkan terhadap satu fokus logam,yaitu besi. Pemilihan logam besi dikarenakan besi merupakan unsur yang terbilang aneh apabila dikaitkan dengan pembahasan superkonduktor karena atom yang dimiliki oleh besi berada sangat magnetik. Mengenai kemagnetikan dalam suatu magnet , sifat magnetik pada umumnya akan bekerja menghambat superkonduktivitas. Mengenai konduksi sempurna, ciri khas dari superkonduktor adalah bahwa hal itu memaksa medan magnet diterapkan untuk mengitari objek interior magnet bukan hanya sekedar melewati objek tersebut. Tidak seperti keramik tembaga (cuprates) sebelumnya, struktur dasar kelas baru yang terdiri dari senyawa besi terbilang lebih efisien dalam hal pengamatan signatur magnetiknya. Karena struktur senyawa ini berbeda dengan cuprate dalam banyak hal,maka akan memungkinkan harapan mendapatkan pemahaman baru bagaimana fenomena superkonduktivitas bisa muncul jika dikaitkan dengan suhu atau temperatur yang tinggi(di ambil dari Nature Materials Jurnal, 27 Oktober 2014) . Mengacu pada proses pembuatan superkonduktor,secara umum superkonduktor bisa dibuat dengan melakukan doping pada senyawa induk, doping disini dalam artian memberikan atom baru atau atom yang sifatnya belum ada dalam intrinsik suatu senyawa tersebut Seperti yang telah dijelaskan pada awal paragraf, bahwasanya terdapat hubungan yang kuat antara magnetisme dan superkonduktivitas. Hal yang paling utama dari korelasi keduanya adalah keduanya bekerja dan mempengaruhi sifat zat padat. Superkonduktor konvensional, tidak menghendaki unsur magnetik karena unsur tersebut mampu memengaruhi interaksi yang memicu superkonduktivitas dalam unsur padat terutama pada kristal senyawa. Tetapi teori tersebut bertolak belakang dengan superkonduktor suhu tinggi seperti senyawa cuprate dan besi-arsenik. Dari senyawa tersebut dapat diketahui bahwa, gaya magnet mampu memberikan pengaruh yang membantu proses untuk menciptakan superkonduktivitas. Sistem kerja pada senyawa tersebut adalah menstimulasi dengan menginjeksi ordo magnetik bila memasuki dalam struktur kristal,dari penjelasan diatas dapat diketahui pula bahwa hal tersebut juga menjadi tanda kalau suatu bahan dapat dipakai sebagai superkonduktor suhu tinggi. Dengan proses analisa superkonduktor suhu tinggi yang telah tercipta , maka dapat diketahui simetri ordo magnetik berhubungan secara intens dengan simetri sinyal superkonduktivitas.
  • 3. T. J. Liu, J. Hu, B. Qian, D. Fobes, Z. Q. Mao, W. Bao, M. Reehuis, S. A. J. Kimber, K. Prokeš, S. Matas, D. N. Argyriou, A. Hiess, A. Rotaru, H. Pham, L. Spinu, Y. Qiu, V. Thampy, A. T. Savici, J. A. Rodriguez, C. Broholm. From (?,0) magnetic order to superconductivity with (?,?) magnetic resonance in Fe1.02Te1?xSex. Nature Materials, 2010; 9 (9): 718 S. J. Yamamoto, Q. Si. Metallic ferromagnetism in the Kondo lattice. Proceedings of the National Academy of Sciences, 2010;