Dokumen tersebut membahas tentang filsafat, agama, etika, dan hukum. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang hakikat dari filsafat, agama, etika, dan nilai serta hubungan antara agama, etika, dan nilai. Dokumen tersebut juga membahas tentang karakteristik manusia yang utuh yang melibatkan aspek fisik, intelektual, emosional, dan spiritual.
2. HAKIKAT FILSAFAT
Yunani: philo (cinta) & shopia (bijaksana)
philoshopia (cinta terhadap kebijaksanaan)
Suriasumantri mengutip peryataan Will Durant
Karakteristik berfikir filsafat:
1. Menyeluruh, mempertanyakan hakikat keberadaan dan
kebenaran
2. Mendasar, tidak begitu saja percaya bahwa ilmu itu benar
3. Spekulatif, selalu ingin mencari jawaban
Theo Huijbers “Objek filsafat bersifat universal”
3. Perbedaan filsafat dengan ilmu pengetahuan
No. Aspek Filsafat Ilmu
1
Ontologis
(objek)
Segala sesuatu
bersifat fisik &
nonfisik, dapat
direkam & tidak
Segala sesuatu
bersifat fisik &
dapat direkam indra
2
Epistemologis
(prosedur)
Pendekatan yang
bersifat reflektif
atau rasional deduktif
Pendekatan ilmiah,
menggunakan deduktif
dan induktif saling
melengkapi
3
Aksiologis
(tujuan)
Sangat abstrak,
bermanfaat tetapi
tidak secara langsung
Sangat kongret,
langsung dapat
dimanfaatkan
4. HAKIKAT AGAMA
Agus M. Harjan: Bahasa sansekerta “a (tidak) gam (pergi)
Agama berarti bersifat kekal, tetap, tidak pergi, tidak berubah.”
Fuad Firid Ismail & Abdul Hamid Mutawalli: “bentuk ketetapan
ilahi mengarahkan yg berakal untuk kebaikan dunia dan
kebahagiaan akhirat dengan pilihan sendiri terhadap ketetapan
tersebut.
Abdulkadir Muhammad: “hubungan manusia dengan suatu
kekuasaan yang lain. Perintah, larangan serta petunjuk untuk
kebaikan dunia akhirat.
5. Unsur – unsur dlm pengertian Agama
1. Ada kitab suci
2. Kitab suci ditulis berdasarkan wahyu
3. Ada lembaga yg membina, menuntun, dan
mentafsirkan kitab suci bagi kepentingan umatnya.
Isi ajaran dan pedoman Agama
1. Tatwa, Dogma, Doktrin, atau Filsafat tentang ketuhanan
2. Susila, Moral, atau Etika
3. Ritual, Upacara, atau Tata cara beribadat
4. Tujuan Agama
6. HAKIKAT ETIKA
Etika dalam Bahasa yunani dan latin sama arti. Ethos, ta etha,
mos mores.
a/ Adat istiadat, kebiasaan, kelakuan, watak, tabiat, akhlak,
dsb
Etika sbg praksis: apa yg boleh dilakukan dan tidak
Etika sbg refleksi: pemikiran moral
Su (baik) sila (kebiasaan/ tingkah laku)
7. HAKIKAT NILAI
Nilai itu hal yang sangat sering kita dengar
Misal:
Nilai uang
Nilai barang
Nilai ekonomis, dsb
Lalu apa sebenarnya nilai itu?
8. Doni koesoema A “nilai sbg kualitas”
Menjadikan hal dapat disukai dan memberi makna dalam
hidup
Fuad Farid Ismail & Abdul Hamid Mutawalli “nilai
sebagai standar”
nilai materialitas
nilai kesehatan
nilai ideal
nilai sosiologis
Sorokin “tiga sistem nilai dasar”
Indrawi (material)
ideasional (spiritual)
idealistis (pertengahan)
9. Max Schiller
Nilai bersifat material
Cara menangkap nilai bukan dengan pikiran
melainkan perasaan intensional
Ada gugus nilai
1. Enak dan tidak
2. Nilai vital (luhur dan hina)
3. Nilai Rohani
4. Nilai sekitar yang Kudus
Gugus 3&4 tidak mempunyai acuan fisik
10. HUBUNGAN
AGAMA ETIKA DAN NILAI
Tidak ada agama yang tidak mengajarkan etika/moralitas,
kualitas iman tidak hanya ditentukan oleh peribadatan
(hubungan manusia dengan Allah) namun juga oleh moral dan
etika (hubungan manusia dengan manusia)
Tujuan semua agama adalah untuk mewujudkan nilai tertinggi
yaitu hidup kekal atau kehidupan di akhirat. Nilai yang lebih
tinggi dari nilai duniawi misal nilai ekonomis , nilai duniawi
dianggap sebagai media untuk mencapai tujuan yang lebih
tinggi.
11. HUKUM ETIKA DAN ETIKET
Hukum : cenderung luas dapat mencakup keseluruhan suatu
negara
Etika : cakupan lebih sempit berupa masyarakat di suatu wilayah
Etiket : cakupan paling sempit yaitu berupa golongan
masyarakat
12. PARADIGMA MANUSIA UTUH
Karakter dan Kepribadian
Karakter adalah kompetensi mencakup: fisik (body), pikiran (mind),
jiwa/roh (spiritual)
Karakter menentukan tingkat keberhasilan seseorang
Karakter dapat diubah melalui pendidikan dan pelajaran tiada
henti
Tingkat keberhasilan seseorang ditentukan oleh kecocokan antara
karakter dan tuntutan kenyataan
13. ANALOGI SEL
1. Ada maksud yang lebih
tinggi
2. Kesatuan
3. Kesadaran
4. Penerimaan
5. Kreatifitas
6. Keberadaan
7. Efisiensi
8. Pembentukan makanan
9. Memberi
10. Keabadian
14. 10 karakter sel (Chopra)
1. Ada maksud yang lebih tinggi, sikap mementingka diri sendiri
2. Kesatuan (keutuhan), menarik diri
3. Kesadaran, terperangkap dalam kebiasaan kaku
4. Penerimaan, berfungsi sendirian
5. Kreatifitas, berpegang kepada perilaku lama
6. Keberadaan, terlalu aktif atau agresif
7. Efisiensi, meumpuk/menimbun makanan, udara, atau air
8. Pembentukan ikatan, menjadi sel buangan
9. Memberi, hanya menerima
10. Keabadian, jurang antar generasi
15. 3 jenis kecerdasa dengan
3 golongan etika (Wahyuni Nafis)
Takwa
Iklhas
Tawakal
Teo
Etika
Silaturahmi
Amanah
Husnuzan
Sosio
Etika
Tawaduk
Syukur
Sabar
Psiko
Etika
16. Hubungan Kecerdasa, Karakter Sel, dan Etika
Empat Kecerdasan
Covey
Sepuluh Sifat/Karakter
Sel Chopra
Etika Nafis
PQ • Efisiensi o Psiko Etika
IQ
• Kesadaran
• Keabadian
o Psiko Etika
EQ
• Penerimaan
• Memberi
• Pembentukan
ikatan
o Sosio Etika
SQ
• Maksud yang lebih
tinggi
• Kesatuan
• Kreatifitas
• keberadaan
o Teo Etika
17. Karakter dan Paradigma Pribadi Utuh
Walaupun ilmu pengetahuan dan teknologi telah
mengantarkan umat manusia pada pertumbuhan ekonomi
dan kemajuan pembangunan fisik yang mengagumkan,
namun itu tidak serta-merta membawa kebahagian bagi
umat manusia.
Justru berbagai kemajuan tersebut disertai dengan
kemunculan berbagai masalah seperti: makin banyak
manusia yang miskin, melebarnya jurang antara golongan
kaya dan miskin
18. 4 kemampuan menurut Covey yaitu :
Tubuh (PQ)
Intelektual (IQ)
Hati(EQ)
Jiwa/roh(SQ)
19. Karakteristik dan Proses Transformasi
Kesadaran spiritual
Merumuskan karakteristik memang diperlukan, tetapi berhenti
pada tahap perumusan saja belum mencukupi karena
dikhawatirkan rumusan karekter tersebut hanya akan menjadi
semacam doktrin atau slogan yang diskralkan saja
Melakukan transformasi diri untuk mencapai atau bergerak
menuju idealism karakter tersebut
20. Nama Ciri-ciri
Beta (14-100 Hz)
Kognitif, analisis, logika, otak kiri, konsentrasi, prasangka, pikiran
sadar, aktif, cemas, was-was, khawatir, stress, fight or fight,
disease, cortisol, norepinephrine
Alpha (8-13,9 Hz)
Khusuk, relaksasi, meditatatif, focus-alertness, superlearning,
akses nurani bawah sadar, ikhlas, nyaman, tenang, santai,
istirahat, puas, segar, bahagia, endorphine, serotonin
Theta (4-7,9 Hz)
Sangat khusyuk, deep-meditation, problem solving, mimpi, intuisi,
nurani bawah sadar, ikhlas, kreatif, integratife, hening, imajinatif,
catecholamines, AVP
Delta (0,1-3,9 Hz)
Tidur lelap, non physical state, nurani bawah sadar kolektif, tidak
ada pikiran dan perasaan, cellular regeneration, HGH
Pikiran,Meditasi,dan Gelombang otak
21. Model
Pembangunan
Manusia Utuh
Ada dua model tentang hakikat keberadaan manusia. Gambar
pertama menjelaskan tentang paradigm manusia yang tidak utuh dan
yang kedua manjelaskan tentang paradigma manusia yang utuh.
22. EQ & SQ TIDAK
DIKEMBANGKAN
IPTEK
MAKANAN
ENAK
OLAHRAGA
KAYA/TIDAK
BAHAGIA
PQ SEHAT
(FISIK)
IQ TINGGI
EQ RENDAH
SQ RENDAH
EGO TINGGI
KARAKTER
NEGATIF
TIDAK
PERCAYA
TUHAN
SOMBONG,
GELISAH, BENCI
Model Hakikat
Manusia Tidak Utuh
(Paradigma Materialisme)
23. IPTEK
AGAMA
MEDITASI,
ZIKIR, RETRET
MAKANAN
ENAK OLAH
RAGA
TEO ETIKA
Takwa, Ikhlas,
Tawakal
SOSIO ETIKA
Silaturahmi, Baik
Sangka, Amanah
PSIKO ETIKA
Berilmu, Sabar,
Syukur
KARAKTER
POSITIF (SIFAT
SEL)
PQ SEHAT
FISIK
IQ TINGGI
EQ TINGGI
SQ TINGGI
KEBAHAGIAAN
Model Hakikat
Manusia Utuh
(Paradigma Manusia Utuh)