SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
Oleh : TIM
      Dalam definisi tetang kep klg terdapat tiga
       tingkat praktik keperawatan keluarga, Yaitu :
    1. Memandang keluarga sebagai konteks
    2. Keluarga sebagai kumpulan dari anggota
       keluarga
    3. Keluarga sebagai klien
1. Family as Context    1. Keluarga Kumpulan Individu

                                 A     B
                              Family   Family
        Individual           Member    Member
                                                                Family              Welfare
            Clien             Family   Family                 Institution         Institution
                             Member    Member
                                 C     D

                                                         Educational                  Govermmental
                                                          Institution                  Institution

        A       B            A             B
                                                                            Etc
    C               E
                             C             D
            D
                                                              1. Family as Component of
1. Subsystem as CLient                                           Society
                         1. Family as Client
   Pada dasarnya proses keperawatan merupakan
    suatu proses pemecahan masalah yang
    sistematis, yang digunakan ketika bekerja pada
    individu, keluarga, kelompok dan komunitas
   Pada keperawatan keluarga, perawat
    mengonseptualisasikan keluarga sebagai unit
    pelayanan dan keluarga sebagai unit atau sistem,
    maka fokusnya adalah Keluarga.
Pengkajian terhadap Keluarga                                           Pengkajian Anggota Keluarga
Mengidentifikasi data Sosial Budaya                                      Secara Individual:
Data Lingkungan                                                          Fisik
Struktur Keluarga                                                        Mental/Emosional
Fungsi Keluarga                                                          Sosial
Perkembangan Keluarga                                                    Spiritual
Stress koping keluarga


                                   Identifikasi Masalah, Masalah Keluarga
                                           (Diagnosa Keperawatan)


                                            Rencana Keperawatan:
                            2.   Menyusun prioritas
                            3.   Perumusan Tujuan dan Kriteria Hasil
                            4.   Mengidentifikasi sumber-sumber
                            5.   Mengidentifikasi pendekatan alternatif
                            6.   Memilih intervensi perawatan

                                    Implementasi Rencana Keperawatan
                                       (Pengerahan sumber-sumber)



                                          Evaluasi Keperawatan
Pengkajian adalah suatu tahapan di mana
seorang perawat mengambil informasi
secara terus menerus terhadap anggota
keluarga yang dibinanya
   Bersifat dinamis, interaktif dan flexibel.
   Merupakan syarat utama untuk pengidentifikasian
    masalah.
   Proses pengumpulan informasi secara terus menerus.
   Data dikumpulkan secara sitematis dengan
    menggunakan alat pengkajian keluarga.
   Jika menemukan data yang bermakna atau berpotensi
    masalah maka digali lebih dalam.
Wawancara      dengan    anggota
keluarga yang berkaitan dengan
riwayat kesehatan dan gaya hidup.
1.   Wawancara harus terfokus, disusun
     berdasarkan struktur dan bertujuan.
2.   Memberikan kesempatan kepada
     setiap individu untuk mengungkapkan
     persepsinya.
3.   Memberikan kesempatan kepada
     perawat untuk melihat interaksi
     anggota keluarga.
Observasi secara obyektif, dengan melakukan
pengamatan terhadap lingkungan perumahan dan
fasilitas-fasilitasnya.
 1. Dapat menggunakan cek lyst dan inventaris.
 2. Cek lyst berkaitan dengan data yang
      memerlukan pengamatan
 3. Inventaris untuk mengkaji situasi rumah
      dalam kaitannya dengan kelayakan rumah.
Informasi tertulis maupun lisan dari berbagai
lembaga yang menangani kesehatan keluarga
maupun dari anggota tim kesehatan lainnya.
   Salah satu fungsi perawat keluarga adalah
    menciptakan hubungan saling percaya.
   Menciptakan hubungan saling percaya adalah
    dimana adanya saling terbuka, saling
    menghormati dan komunikasi berjalan dengan
    efektif.
   Hubungan saling percaya dapat dikembangkan
    dengan menyampaikan tujuan kunjungan,
    menerima dan mengakui hak-hak keluarga pada
    perasaan dan keyakinan mereka sendiri tanpa
    keluar dari tujuan, nilai-nilai dan harapan perawat.
   Diawali dengan memberi kesempatan keluarga
    mengungkapkan persoalan dan masalahnya
    sendiri

                                                           Assesment
   Merupakan aspek yang penting bagi keberhasilan
    pengkajian keluarga.
   Cara yang efektif dalam persiapan adalah:
     1.   Membaca catatan (Medical Record) dari keluarga yang akan
          dikunjungi.
     2.   Mendiskusikan dengan tim keperawatan yang mengenal
          keluarga yang dimaksud.
     3.   Mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang mungkin muncul
          pada keluarga.
     4.   Buat kontrak perjanjian dengan keluarga yang akan dikunjungi
          (melalui telepon, lisan atau surat).
     5.   Menyiapkan instrumen pengkajian

          TRUST
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi:
2.   Nama kepala keluarga (KK)
3.   Umur
4.   Alamat dan telephon
5.   Pekerjaan kepala keluarga
6.   Pendidikan kepala keluarga
7.   Komposisi keluarga dan Genogram (Genogram keluarga dalam tiga
     generasi)                       Hubungan dengan
       Nama/ inisial                   kepala keluarga
       Jenis kelamin                Pendidikan
       Tanggal lahir/umur
                                     Pekerjaan
1.   Latar Belakang Budaya (Etnis)
        Mengkaji asal suku bangsa keluarga     tersebut serta
         mengidentifikasi budaya suku bangsa   tersebut terkait
         dengan kesehatan


3.   Identifikasi Religius
        Mengkaji agama yang dianut keluarga serta kepercayaan
         yang dapat mempengaruhi kesehatan
1.   Status Ekonomi
        Status ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik
         dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain
         itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh
         kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta
         barang-barang yang dimiliki oleh keluarga


3.   Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang
        Aktivitas rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja
         keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat
         rekreasi tertentu namun          juga penggunaan waktu
         luang/senggang keluarga
Riwayat dan Tahap
                          Perkembangan Keluarga
1.   Tahap perkembangan keluarga saat ini
2.   Sejauh mana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan
     yang sesuai dengan tahap perkembangan saat ini
3.   Riwayat keluarga inti mulai lahir hingga saat ini, termasuk
     riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian dan
     pengalaman-pengalaman kesehatan yang unik atau yang
     berkaitan dengan kesehatan (perceraian, kematian, hilang,
     dll) yang terjadi dalam kehidupan keluarga.
4.   Riwayat keluarga sebelumnya : keluarga asal kedua orang tua
     (seperti apa kehidupan keluarga asalnya; hubungan masa
     silam dan saat dengan orang tua dari kedua orang tua
1.   Karakteristik Rumah
2.   Karakteristik      Lingkungan     dan
     Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih
     Luas
3.   Mobilitas Geografis Keluarga
4.   Hubungan Keluarga dengan Fasilitas-
     Fasilitas Kesehatan dalam Komunitas
5.   Sistem Pendukung Keluarga
I have role
                          flexibility……




1. Pola-pola Komunikasi
2. Struktur Kekuasaan
3. Struktur Peran
4. Struktur Nilai-Nilai
   Keluarga
Pola Komunikasi Keluarga

   Apakah pesan /kebutuhan dapat
    tersampaikan
   Bagaimana keluarga memberikan respon
   Langsung atau tdk langsung
   Kuantitas dan kualitas komunikasi
   Adakah disfungsional komunikasi
Struktur kekuatan


Pola pengambilan keputusan dalam keluarga
 Siapa
 Bagaimana caranya
 Model kekuasaan yg digunakan :
   penghargaan, keahlian, paksaan,
   kekuasaan
 Kepuasan keluarga dengan pola tsb
Struktur Peran
   Peran formal dan peran informal
   Peran-peran yang disfungsional
   Analisa model peran :
    - Siapa yg dijadikan model peran
    - Apakah peran yg dijalankan sesuai dg tahap
      perkembangan
    - Apakah masalah kesehatan mempengaruhi
      peran klg
    - Adakah pengaturan peran-peran baru
Struktur Nilai

 Kesesuaian nilai klg dg nilai di masyarakatnya
 Pentingnya nilai yg dianut thd keluarga
 Adakah konflik nilai dlm keluarga
 Apakah nilai-nilai dlm klg berpengaruh thd
  status kesehatan klg
1.   Fungsi afektif (psikologis, aman, interaksi,
     mendewasakan, identitas diri)
2.   Fungsi sosial (fungsi dan peran di masyarakat, sarana dan
     kontak sosial di dalam dan luar rumah)
3.   Fungsi reproduktif (Menjamin kelangsungan generasi,
     kelangsungan hidup masyarakat)
4.   Fungsi kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan
5.   Fungsi pengontrol ( pendidikan dan norma)
6.   Fungsi ekonomi
Fungsi Perawatan Kesehatan
Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku keluarga :
 1.   Definisi dari keluarga tentang sehat / sakit dan tingkat
      pengetahuan mereka
 2.   Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang
      Praktek diet keluarga
 3.   Kebiasaan tidur dan istirahat:
 4.   Latihan dan rekreasi
 5.   Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga
 6.   Peran keluarga dalam praktek perawatan diri
 7.   Praktik lingkungan
 8.   Cara-cara pencegahan secara medis
 9.   Praktik kesehatan gigi
1.   Stressor jangka pendek (< 6 bulan) yang
     dirasakan keluarga
2.   Stressor jangka panjang (> 6 bulan) yang saat ini
     terjadi pada keluarga
3.   Cara keluarga dalam mengatasi stressor
4.   Strategi koping yang digunakan oleh keluarga
     untuk menghadapi stressor tersebut
5.   Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-
     cara koping terhadap masalah-masalah mereka
     sekarang.
   Diagnosa keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian
    terhadap adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga,
    lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi-fungsi keluarga
    dan koping keluarga, baik yang bersifat aktual, resiko maupun
    sejahtera dimana perawat memiliki kewenangan dan tanggung
    jawab untuk melakukan tindakan keperawatan bersama-sama
    dengan keluarga dan berdasarkan kemampuan dan sumber daya
    keluarga
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada
   masalah Lingkungan
  a.   Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
       (Higienis lingkungan)
  b.   Resiko terhadap cidera
  c.   Resiko terjadi infeksi (penularan penyakit )


2. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada
   masalah Struktur Komunikasi
  a.   Komunikasi Keluarga Disfungsional
a.   Berduka dan diantisipasi
b.   Berduka disfungsional
c.   Isolasi sosial
d.   Perubahan dalam proses keluarga (dampak adanya orang yang
     sakit terhadap keluarga)
e.   Potensial peningkatan menjadi orang tua
f.   Perubahan menjadi orang tua (krisis menjadi orang tua)
g.   Perubahan penampilan peran
h.   Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah
i.   Gangguan citra tubuh
a.   Perubahan proses keluarga
b.   Perubahan menjadi orang tua
c.   Potensial peningkatan menjadi orang tua
d.   Berduka yang diantisipasi
e.   Koping keluarga tidak efektif, menurun
f.   Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan
g.   Resiko terhadap tindakan kekerasan
a.   Perubahan proses keluarga
b.   Perilaku mencari bantuan kesehatan
c.   Konflik peran orang tua
d.   Perubahan menjadi orang tua
e.   Potensial peningkatan menjadi orang tua
f.   Perubahan pertumbuhan dan perkembangan
g.   Perubahan pemeliharaan kesehatan
h.   Kurang pengetahuan
i.   Isolasi sosial
j.   Kerusakan interaksi sosial
k.   Resiko terhadap tindakan kekerasan
l.   Ketidakpatuhan
m.   Gangguan identitas pribadi
a.   Perubahan pemeliharaan kesehatan
b.   Potensial peningkatan pemeliharaan
     kesehatan
c.   Perilaku mencari pertolongan kesehatan
d.   Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan
     terapeutik keluarga
e.   Resiko terhadap penularan penyakit
a.   Potensial peningkatan koping keluarga
b.   Koping keluarga tidak efektif, menurun
c.   Koping keluarga tidak efektif,
     ketidakmampuan
d.   Resiko terhadap tindakan kekerasan
1.   Patofisiologis (biologi atau psikologis)
2.   Tindakan yang berhubungan situasional
     (lingkungan, personal)
3.   Maturasional
Secara umum faktor-faktor yang berhubungan atau etiologi
dari diagnosa keperawatan keluarga
o   Adanya Ketidaktahuan (Kurangnya
    pengetahuan, pemahaman, kesalahan
    persepsi)
o   Ketidakmauan (Sikap dan motivasi)
o   Ketidakmampuan (Kurangnya
    ketrampilan terhadap suatu
    prosedur/tindakan, kurangnya sumber
    daya keluarga baik financial, fasilitas,
    system pendukung, lingkungan fisik
    dan psikologis).
A. Menetapkan Prioritas Masalah
   Menetapkan     prioritas   masalah
    /diagnosa   keperawatan   keluarga
    adalah dengan menggunakan Skala
    menyusun prioritas dari Bailon dan
    Maglaya, 1978
No                                Kriteria                    Skor   Bobot
1    Sifat masalah
     Skala: 1. Aktual                                          3
                                                                       1
             2. Resiko                                         2
             3. Keadaan sejahtera/diagnosis sehat              1
2.   Kemungkinan masalah dapat diubah
     Skala: 1. Mudah                                           2
                                                                       2
             2. Sebagian                                       1
             3. Tidak dapat                                    0
3.   Potensi masalah untuk dicegah
     Skala: 1. Tinggi                                          3
                                                                       1
             2. Cukup                                          2
             3. Rendah                                         1
4.   Menonjolnya masalah
     Skala: 1. Masalah dirasakan dan harus segera ditangani    2
            2. Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani        1       1
            3. Masalah tidak dirasakan                         0
1.Tentukan skore untuk setiap kriteria
2.Skore dibagi dengan makna tertinggi dan kalikanlah
  dengan bobot.
        Skore
                    X   bobot
    Angka tertinggi
3.Jumlahkanlah skore untuk semua kriteria.

                               MERUMUSKAN TUJUAN
1.   Dengan melihat kriteria yang pertama, yaitu sifatnya masalah,
     bobot yang lebih berat diberikan pada masalah actual karena yang
     pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan
     dirasakan oleh keluarga.
2.   Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat
     diubah perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor
     sebagai berikut:
     a.   Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani
          masalah
     b.   Sumber daya keluarga: dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga.
     c.   Sumber daya perawat: dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu.
     d.   Sumber daya masyarakat: dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
          masyarakat dan sokongan masyarakat.
1.   Untuk kriteria ketiga, yaitu potensi masalah dapat dicegah, faktor-
     faktor yang perlu diperhatikan adalah:
      a.   Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah.
      b.   Lamanya masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah.
      c.   Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat
           dalam memperbaiki masalah.
      d.   Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah
           potensi untuk mencegah masalah.
2.   Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu
     menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah
     kesehatan tersebut. Nilai skore yang tertinggi yang terlebih dahulu
     dilakukan intervensi keluarga.
1.   Tujuan harus berorientasi pada keluarga, dimana          keluarga
     diarahkan untuk mencapai suatu hasil
2.   Tujuan menggambarkan alternatif- alternatif pemecahan masalah
     yang dapat dipilih oleh keluarga.
3.   Tujuan harus bersifat spesifik / sesuai dengan konteks diagnosa
     keperawatan keluarga dan faktor-faktor yang berhubungan.
4.   Tujuan harus menggambarkan kemampuan dan tanggung jawab
     keluarga dalam pemecahan masalah.
5.   Penyusunan tujuan harus bersama-sama dengan keluarga
6.   Kriteria hasil atau standar hasil pencapaian tujuan harus benar-
     benar bisa diukur dan dapat dicapai oleh keluarga
   Hal ini bertujuan untuk membedakan masalah yang dapat
    diselesaikan sendiri oleh keluarga dan masalah yang harus
    diserahkan pada tim keperawatan atau kolektif.
    1.   Tujuan khusus/jangka pendek sifatnya spesifik, dapat diukur, dapat
         dimotivasi/memberi kepercayaan pada keluarga bahwa kemajuan
         sedang dalam proses dan membimbing keluarga ke arah tujuan
         yang jangka panjang/umum.
    2.   Tujuan jangka panjang/umum merupakan tujuan akhir yang
         menyatakan maksud-maksud luas yang diharapkan oleh keluarga
         agar dapat tercapai.



                                                      KRITERIA HASIL
Karakteristik essential dari criteria hasil adalah
     sebagai berikut: criteria hasil harus :
2.   Dalam jangka panjang atau jangka pendek (Time
     bound)
3.   Mempunyai      perilaku     yang      dapat  diukur
     (Measureable)
4.   Spesifik dalam isi dan waktu (Specifik)
5.   Harus dapat dicapai (Achieveable)
 Menerima
 Mengetahui

 Menghargai

 Mengerti
1.   Menyebutkan
2.   Melakukan
3.   Mengidentifikasi
4.   Memperlihatkan penurunan
5.   Memperlihatkan peningkatan
6.   Melaporkan tidak adanya
7.   Menguraikan
8.   Memberikan
1. Keluargadapat menyebutkan kembali tentang penyakit ………… setelah diberikan 2
  kali penyuluhan
Kriteria hasil :
 Menyebutkan pengertian dengan singkat
 Menyebutkan 3 faktor penyebab
 Menyebutkan 5 tanda-gejala utama
 Menyebutkan 3 dampak penyakit


8. Keluarga
          dapat mengidentifikasi gaya hidup penderita yang tidak sehat
Kriteria hasil :
 Menyebutkan pola makan, kebiasaan-kebiasaan tidak sehat yang
 dilakukan oleh penderita

13.Keluarga  dapat menjelaskan kembali cara pencegahan dan prinsip perawatan
  penyakit setelah diberikan penyuluhan
Kriteria hasil :
 Menyebutkan dengan benar 5 cara pencegahan peyakit
 Menyebutkan dengan benar 5 prinsip perawatan penyakit
   Keluarga dapat memelihara kesehatan penderita :
    merubah gaya hidup, melakukan pencegahan
    penyakit, melakukan perawatan mandiri   dalam
    waktu 6 bulan
   Adalah     menyusun    alternatif-alternatif dan
    mengidentifikasi sumber-sumber kekuatan dari
    keluarga (kemampuan perawatan mandiri, sumber
    pendukung/bantuan yang bisa dimanfaatkan) yang
    digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam
    keluarga
   Karena keluarga mempunyai hak dan tanggung jawab untuk
    membuat keputusannya sendiri, maka keluarga dapat memilih
    tindakan yang sudah terinformasi.
   Keluarga berhak untuk mengetahui konsekuensi dari masing-
    masing tindakan, sehingga dapat membuat keputusan yang masuk
    akal.
   Perawat juga dapat menolak pilihan tindakan yang diputuskan
    keluarga bila bertentangan dengan konsep kesehatan.
   Perawat dapat meminta bantuan orang lain yang mempunyai
    pengalaman terhadap masalah yang sama untuk memberikan
    gambaran kepada keluarga.
1.   Suplemental
            Perawat sebagai pemberi pelayanan langsung dengan
     mengintervensi hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh keluarga.
3.   Fasiliatif
            Perawat menyingkirkan pelayanan-pelayanan yang tidak
     diperlukan, seperti: pelayanan medis, kesejahteraan sosial
5.   Perkembangan
        Perawat membantu keluarga dalam memanfaatkan sumber-
     sumber keluarga dan dukungan sosial sehingga tindakan
     keperawatan     bersifat    mandiri/bertanggung      jawab    atas
     kesehatannya sendiri.
Diarahkan tiga tingkatan fungsi keluarga:
a). Kognitif
      Intervensi diarahkan pada aspek kognitif pada fungsi keluarga,
    yang meliputi pemberian informasi, gagasan baru tentang suatu
    keadaan dan mengemukakan pengalaman.
b).Afektif
    Intervensi diarahkan pada aspek afektif fungsi keluarga, dirancang
    untuk mengubah emosi keluarga agar dapat memecahkan
    masalah secara efektif. Misal: mengurangi kecemasan orang tua
    terhadap anaknya yang sakit.
c). Perilaku
               Intervensi diarahkan untuk membantu keluarga
    berinteraksi/bertingkah laku, berkomunikasi secara efektif dengan
    anggota keluarga lainnya yang sifatnya berbeda-beda.
   Konsep perubahan dari Wright dan Leahey untuk keluarga yang
    bermasalah:
     1. Perubahan tergantung pada konteks.
     2. Perubahan tergantung pada persepsi klien terhadap masalah.
     3. Perubahan tergantung pada tujuan-tujuan yang realistis.
     4. Pemahaman itu sendiri tidak menyebabkan perubahan.
     5. Perubahan tidak perlu secara merata pada semua anggota
        keluarga.
     6. Perubahan dapat memiliki banyak penyebab.
1.   Keluarga bersikap apatis dan adanya perbedaan
     nilai
2.   Apatis, Keputusasaan dan Kegagalan
3.   Ketidak Tegasan
    Masalah Tugas Perkembangan Keluarga
    1.   Perawat membantu keluarga mencapai dan mempertahankan
         keseimbangan antara kebutuhan pertumbuhan pribadi dari
         anggota keluarga dengan fungsi keluarga yang optimum.
    2.   Beri penyuluhan pada keluarga tentang tugas-tugas yang
         harus dijalankan sesuai dengan perkembangan keluarga.
    3.   Bantu keluarga mengantisipasi dan melewati transisi
         perkembangan dalam keluarga.
    4.   Rujuk ke tenaga ahli bila masalah tugas perkembangan
         keluarga tidak dapat terselesaikan oleh keluarga dan perawat.
   Masalah Sosial Budaya
   Sistem keluarga yang berbeda dengan budaya setempat.
    1.   Bantu keluarga menyeleksi sistem yang sesuai untuk digunakan (sistem
         perkawinan, sistem hubungan orang tua – anak, sistem tipe keluarga).
    2.   Menyediakan waktu yang lebih banyak untuk keluarga dalam hal
         berakulturasi dengan sosial – budaya setempat.
    3.   Bantu keluarga mengatasi perbedaan-perbedaan bahasa dengan
         masyarakat setempat.
    4.   Pahami norma-norma keluarga dan norma masyarakat setempat dan
         anjurkan keluarga untuk menyesuaikannya.
    5.   Bantu keluarga untuk mendapatkan akses dengan masyarakat, dengan
         memfasilitasi antara keluarga dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
A.   Masalah finansial
     1.   Bantu keluarga dalam memperoleh informasi tentang sumber-sumber
          pembiayaan kesehatan baik swasta maupun pemerintah.
     2.   Jelaskan pada keluarga tentang tatanan pelayanan kesehatan dan
          konsekuensi biayanya agar keluarga mempunyai pertimbangan untuk
          mengambil keputusan.
     3.   Beri penyuluhan tentang cara-cara mengurangi pembiayaan yang tidak
          perlu dan cara mengalokasikan biaya kesehatan keluarga secara aman.
     4.   Bantu keluarga untuk melihat situasi keuangan keluarga secara obyektif
          dan pemecahan masalah kesehatan secara efektif.
     5.   Rujuk keluarga ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai
A.   Masalah Rekreasi atau Penggunaan Waktu Luang
     1.   Tunjukkan pada keluarga bahwa perawat menjadi model bagi
          keluarga dalam gaya hidup yang sehat.
     2.   Bimbing      keluarga     dalam     meningkatkan aktivitas
          rekreasi/penggunaan waktu luang dengan memodifikasi
          perilaku/gaya hidup keluarga
    Masalah Kesehatan Lingkungan Keluarga
    1.   Pencegahan Primer: Peningkatan Kesehatan Lingkungan.
    2.   Pencegahan Sekunder pada Masalah Lingkungan
    3.   Pencegahan Tersier
   Bantu keluarga untuk mampu merasakan ”kerentanan”
    terhadap bahaya kecelakaan, luka atau sakit.
   Anjurkan keluarga untuk meningkatkan tanggung jawab diri
    keluarga dalam mencegah stressor dan meningkatkan
    kesehatan dan keselamatan lingkungan.
   Beri penyuluhan tentang cara mencegah resiko-resiko:
Ajarkan  keluarga tentang cara mendeteksi secara dini masalah-
 masalah/penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat.
Jelaskan pada keluarga tentang prosedur pemanfaatan fasilitas
 kesehatan darurat (Gawat Darurat/IRD) dalam penanganan
 masalah penyakit/kecelakaan.
Ajarkan keluarga tentang cara penanganan/pertolongan pertama
 jika timbul kecelakaan/masalah kesehatan.
 Strategi
         Modifikasi Lingkungan Dikhususkan bagi
 Keluarga yang Memiliki Anggota yang Lansia, Cacat Fisik
 atau Kelemahan.
      Menjaga lantai rumah, kamar mandi agar tidak licin.
      Menata perabot rumah untuk memudahkan jalan.
      Memberi pegangan pada dinding, kamar mandi untuk
       membantu berjalan.
      Memasang penerangan yang memadai.
      Memodifikasi kamar mandi, WC dengan jenis pancuran, WC
       duduk.
        Masalah Komunikasi dalam Keluarga
    1.    Mengajarkan keluarga untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran.
    2.    Dorong keluarga untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka
          tentang masalah Komunikasi yang disfungsional.
    3.    Bantu keluarga mengidentifikasi masalah dan faktor penyebab komunikasi
          yang disfungsional.
    4.    Beri dukungan pada keluarga untuk berupaya menyelesaikan/memperbaiki
          komunikasi antar mereka sendiri.
    5.    Fasilitasi keluarga untuk menggunakan ”orang ketiga” untuk membantu
          menyelesaikan komunikasi disfungsional dalam keluarga.
   Masalah Struktur Kekuatan Keluarga
       Kurangnya pengalaman dalam pengambilan keputusan yang
        efektif
       Konflik Nilai.
       Takut terhadap Akibat dari Suatu Keputusan.
       Ketidakcukupan Informasi.
       Kontroversi Sistem Pendukung.
-Beri kesempatan keluarga mengungkapkan pola – kebiasaan dalam
   mengambil suatu keputusan.
  -Fasilitasikan proses pengambilan keputusan yang logis:
-Buat daftar alternatif pemecahan masalah.
-Bantu mengidentifikasi dampak dari masing-masing alternatif
 (finansial, sosial, nilai, kepercayaan).
-Beri kesempatan keluarga mengambil keputusan dari beberapa
 alternatif tersebut.
  -Dorong orang terdekat keluarga untuk terlibat dalam pengambilan
   keputusan.
  -Yakinkan pada keluarga bahwa keputusan yang telah diambil akan
   dipatuhi/dilaksanakan.
  -Ajarkan tehnik relaksasi bila keputusan yang diambil menimbulkan
   kecemasan.
   Masalah Struktur Peran Keluarga
    1.   Bantu keluarga untuk mengidentifikasi ”syarat-syarat” dari
         individu dan maksudnya.
    2.   Bantu mengidentifikasi harapan-harapan keluarga terhadap
         suatu peran.
    3.   Perkuat kemampuan keluarga untuk melaksanakan peran-
         peran baru.
    4.   Beri pengharagaan terhadap perilaku melaksanakan peran
         yang sesuai.
    5.   Bantu memodifikasi suatu peran agar selaras dengan
         harapan keluarga.
    6.   Beri kesempatan orang lain untuk memberikan penguatan
         terhadap pelaksanaan peran-peran keluarga.
   Perawat bertanggung jawab untuk mengevaluasi status
    dan kemajuan keluarga terhadap pencapaian hasil dari
    tujuan keperawatan yang telah ditetapkan sebelumnya
   Kegiatan evaluasi meliputi
       mengkaji kemajuan status kesehatan keluarga ,
       membandingkan respons keluarga dengan kriteria hasil dan
       menyimpulkan hasil kemajuan masalah dan kemajuan
        pencapaian tujuan keperawatan keluarga
   Perawat akan mencatat hasil evaluasi dalam lembar
    evaluasi atau dalam catatan kemajuan
 Format ini digunakan apabila implementasi keperawatan dan evaluasi
  didokumentasikan dalam satu catatan yang             disebut Catatan
  Kemajuan
S: adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subyektif
   setelah dilakukan intervensi keperawatan.
O: adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara obyektif setelah
   dilakukan intervensi keperawatan
A: adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada
   tujuan keperawatan dan criteria hasil terkait dengan diagnosis.
P: adalah perencanaan yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisis
   respon keluarga .
I: adalah implementasi dari perencanaan dengan mencatat
    waktu
   tindakan dan kegiatan tindakan keperawatan.
E: adalah evaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah
    dilakukan
     dengan mencatat waktu dan hasil kemajuan yang telah
    dicapai
    keluarga
R: Revision adalah revisi apabila ada perubahan dalam
    rencana keperawatan
 Dalam  menelaah kemajuan keluarga dalam pencapaian
 hasil, perawat akan mencatat salah satu dari keputusan
 berikut, dalam lembar      evaluasi      atau dalam
 catatan kemajuan        pada saat ditentukan untuk
 melakukan evaluasi:
  1.   Lanjutkan: Diagnosa masih berlaku, tujuan dan kriteria standar
       masih relevan
  2.   Direvisi: diagnosa masih berlaku, tetapi tujuan dan tindakan
       keperawatan keperawatan memerlukan perbaikan.
  3.   Teratasi : tujuan keperawatan telah dicapai, dan rencana
       perawatan tidak dilanjutkan.
  4.   Dipakai lagi: diagnosa yang telah teratasi terjadi lagi
Literature:
2. Family Nursing, Friedman, edisi 3 (2000)
3. Family Nursing, Friedman, edisi 5 (2003)
4. Keperawatan Keluarga, Imam S (2005)

More Related Content

What's hot

Rencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluargaRencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Format pengkajian friedman (dewi indrayani)
Format pengkajian friedman (dewi indrayani)Format pengkajian friedman (dewi indrayani)
Format pengkajian friedman (dewi indrayani)indrayani2002
 
Asuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluargaAsuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluargaArief Yanto
 
Komunikasi dalam keluraga materi
Komunikasi dalam keluraga materiKomunikasi dalam keluraga materi
Komunikasi dalam keluraga materiOrisa Elfath
 
Dasar pemikiran, fokus dan tujuan bint
Dasar pemikiran, fokus dan tujuan bintDasar pemikiran, fokus dan tujuan bint
Dasar pemikiran, fokus dan tujuan bintbintangjohan
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritualKonsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritualValny Majid
 
Structural model by HAZILIN JOHARI
Structural model by HAZILIN JOHARIStructural model by HAZILIN JOHARI
Structural model by HAZILIN JOHARIHazilin Johari
 
PPT Teori Kebidanan
PPT Teori KebidananPPT Teori Kebidanan
PPT Teori KebidananChiyapuri
 
Makalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananMakalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananasep nababan
 

What's hot (19)

Rencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluargaRencana asuhan keperawatan keluarga
Rencana asuhan keperawatan keluarga
 
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Makalah konsep dasar  keperawatan  keluargaMakalah konsep dasar  keperawatan  keluarga
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
 
Askep keluarga
Askep keluargaAskep keluarga
Askep keluarga
 
Tahan pengkajian keperawatan keluarga
Tahan pengkajian keperawatan keluargaTahan pengkajian keperawatan keluarga
Tahan pengkajian keperawatan keluarga
 
Format pengkajian friedman (dewi indrayani)
Format pengkajian friedman (dewi indrayani)Format pengkajian friedman (dewi indrayani)
Format pengkajian friedman (dewi indrayani)
 
Asuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluargaAsuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluarga
 
Spiritualitas
SpiritualitasSpiritualitas
Spiritualitas
 
Makalah kep. keluarga
Makalah kep. keluargaMakalah kep. keluarga
Makalah kep. keluarga
 
Komunikasi dalam keluraga materi
Komunikasi dalam keluraga materiKomunikasi dalam keluraga materi
Komunikasi dalam keluraga materi
 
Spiritual
SpiritualSpiritual
Spiritual
 
Intervensi keperawatan keluarga
Intervensi keperawatan keluargaIntervensi keperawatan keluarga
Intervensi keperawatan keluarga
 
Dasar pemikiran, fokus dan tujuan bint
Dasar pemikiran, fokus dan tujuan bintDasar pemikiran, fokus dan tujuan bint
Dasar pemikiran, fokus dan tujuan bint
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga
 
Hubungan antara dukungan keluarga
Hubungan antara dukungan keluargaHubungan antara dukungan keluarga
Hubungan antara dukungan keluarga
 
36 149-1-pb
36 149-1-pb36 149-1-pb
36 149-1-pb
 
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritualKonsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
Konsep kebutuhan psikososial sexual dan spiritual
 
Structural model by HAZILIN JOHARI
Structural model by HAZILIN JOHARIStructural model by HAZILIN JOHARI
Structural model by HAZILIN JOHARI
 
PPT Teori Kebidanan
PPT Teori KebidananPPT Teori Kebidanan
PPT Teori Kebidanan
 
Makalah etika kebidanan
Makalah etika kebidananMakalah etika kebidanan
Makalah etika kebidanan
 

Similar to Proses kep keluaga klas 2 b salio

Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Makalah konsep dasar  keperawatan  keluargaMakalah konsep dasar  keperawatan  keluarga
Makalah konsep dasar keperawatan keluargaWarnet Raha
 
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)Phiea Elizabeth
 
Konsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
Konsep Keperawatan Keluarga 3.pptKonsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
Konsep Keperawatan Keluarga 3.pptLalu Amri Yasir
 
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Makalah konsep dasar  keperawatan  keluargaMakalah konsep dasar  keperawatan  keluarga
Makalah konsep dasar keperawatan keluargaSeptian Muna Barakati
 
ASKEP KEPERAWATAN KELUARGA MENENGAH.pptx
ASKEP KEPERAWATAN KELUARGA MENENGAH.pptxASKEP KEPERAWATAN KELUARGA MENENGAH.pptx
ASKEP KEPERAWATAN KELUARGA MENENGAH.pptxAliefresahElFazri
 
FORM Pengkajian-KELUARGA1.doc
FORM Pengkajian-KELUARGA1.docFORM Pengkajian-KELUARGA1.doc
FORM Pengkajian-KELUARGA1.docderiyanto6
 
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptx
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptxasuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptx
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptxwindikartika6
 
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik CareKonsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik CareAmalia Senja
 
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptx
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptxANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptx
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptxWindaFransisca
 
Tugas ringkasan keperawatan keluarga
Tugas ringkasan keperawatan keluargaTugas ringkasan keperawatan keluarga
Tugas ringkasan keperawatan keluargaagus hananto
 
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.ppt
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.pptTerapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.ppt
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.pptHyanOB
 
Tm 1 konsep dasar keperawatan anak
Tm 1 konsep dasar keperawatan anakTm 1 konsep dasar keperawatan anak
Tm 1 konsep dasar keperawatan anakTYASLARASATI
 
Konsep keluarga.pptx
Konsep keluarga.pptxKonsep keluarga.pptx
Konsep keluarga.pptxherimidun1
 
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga Novianita Novianita
 
kEPERAWATAN KELUARGA Topik 4 .ppt
kEPERAWATAN KELUARGA   Topik 4 .pptkEPERAWATAN KELUARGA   Topik 4 .ppt
kEPERAWATAN KELUARGA Topik 4 .pptMaleakhiPotohu2
 
PENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxPENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxrayitri1
 

Similar to Proses kep keluaga klas 2 b salio (20)

Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Makalah konsep dasar  keperawatan  keluargaMakalah konsep dasar  keperawatan  keluarga
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
 
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)
Pengkajian pada keperawatan keluarga (KOMUNITAS)
 
Konsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
Konsep Keperawatan Keluarga 3.pptKonsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
Konsep Keperawatan Keluarga 3.ppt
 
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
Makalah konsep dasar  keperawatan  keluargaMakalah konsep dasar  keperawatan  keluarga
Makalah konsep dasar keperawatan keluarga
 
Pembahasan keluarga
Pembahasan keluargaPembahasan keluarga
Pembahasan keluarga
 
Proses kep klg
Proses kep klgProses kep klg
Proses kep klg
 
ASKEP KEPERAWATAN KELUARGA MENENGAH.pptx
ASKEP KEPERAWATAN KELUARGA MENENGAH.pptxASKEP KEPERAWATAN KELUARGA MENENGAH.pptx
ASKEP KEPERAWATAN KELUARGA MENENGAH.pptx
 
706. PPT KEL 8.pptx
706. PPT KEL 8.pptx706. PPT KEL 8.pptx
706. PPT KEL 8.pptx
 
FORM Pengkajian-KELUARGA1.doc
FORM Pengkajian-KELUARGA1.docFORM Pengkajian-KELUARGA1.doc
FORM Pengkajian-KELUARGA1.doc
 
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptx
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptxasuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptx
asuhan keperawatan ANAK USIA SEKOLAH.pptx
 
Keluarga
KeluargaKeluarga
Keluarga
 
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik CareKonsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
Konsep dasar keperawatan anak, FCC, a traumatik Care
 
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptx
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptxANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptx
ANALISIS, DIAGNOSIS DAN PRIORITAS ASKEP KELUARGA 2023 (1).pptx
 
Tugas ringkasan keperawatan keluarga
Tugas ringkasan keperawatan keluargaTugas ringkasan keperawatan keluarga
Tugas ringkasan keperawatan keluarga
 
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.ppt
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.pptTerapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.ppt
Terapi Keluarga pada Keperawatan Keluarga.ppt
 
Tm 1 konsep dasar keperawatan anak
Tm 1 konsep dasar keperawatan anakTm 1 konsep dasar keperawatan anak
Tm 1 konsep dasar keperawatan anak
 
Konsep keluarga.pptx
Konsep keluarga.pptxKonsep keluarga.pptx
Konsep keluarga.pptx
 
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
Konsep dasar bimbingan dan konseling keluarga
 
kEPERAWATAN KELUARGA Topik 4 .ppt
kEPERAWATAN KELUARGA   Topik 4 .pptkEPERAWATAN KELUARGA   Topik 4 .ppt
kEPERAWATAN KELUARGA Topik 4 .ppt
 
PENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptxPENGASUHAN ANAK.pptx
PENGASUHAN ANAK.pptx
 

Proses kep keluaga klas 2 b salio

  • 2. Dalam definisi tetang kep klg terdapat tiga tingkat praktik keperawatan keluarga, Yaitu : 1. Memandang keluarga sebagai konteks 2. Keluarga sebagai kumpulan dari anggota keluarga 3. Keluarga sebagai klien
  • 3. 1. Family as Context 1. Keluarga Kumpulan Individu A B Family Family Individual Member Member Family Welfare Clien Family Family Institution Institution Member Member C D Educational Govermmental Institution Institution A B A B Etc C E C D D 1. Family as Component of 1. Subsystem as CLient Society 1. Family as Client
  • 4. Pada dasarnya proses keperawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang sistematis, yang digunakan ketika bekerja pada individu, keluarga, kelompok dan komunitas  Pada keperawatan keluarga, perawat mengonseptualisasikan keluarga sebagai unit pelayanan dan keluarga sebagai unit atau sistem, maka fokusnya adalah Keluarga.
  • 5. Pengkajian terhadap Keluarga Pengkajian Anggota Keluarga Mengidentifikasi data Sosial Budaya Secara Individual: Data Lingkungan Fisik Struktur Keluarga Mental/Emosional Fungsi Keluarga Sosial Perkembangan Keluarga Spiritual Stress koping keluarga Identifikasi Masalah, Masalah Keluarga (Diagnosa Keperawatan) Rencana Keperawatan: 2. Menyusun prioritas 3. Perumusan Tujuan dan Kriteria Hasil 4. Mengidentifikasi sumber-sumber 5. Mengidentifikasi pendekatan alternatif 6. Memilih intervensi perawatan Implementasi Rencana Keperawatan (Pengerahan sumber-sumber) Evaluasi Keperawatan
  • 6. Pengkajian adalah suatu tahapan di mana seorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya
  • 7. Bersifat dinamis, interaktif dan flexibel.  Merupakan syarat utama untuk pengidentifikasian masalah.  Proses pengumpulan informasi secara terus menerus.  Data dikumpulkan secara sitematis dengan menggunakan alat pengkajian keluarga.  Jika menemukan data yang bermakna atau berpotensi masalah maka digali lebih dalam.
  • 8. Wawancara dengan anggota keluarga yang berkaitan dengan riwayat kesehatan dan gaya hidup. 1. Wawancara harus terfokus, disusun berdasarkan struktur dan bertujuan. 2. Memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk mengungkapkan persepsinya. 3. Memberikan kesempatan kepada perawat untuk melihat interaksi anggota keluarga.
  • 9. Observasi secara obyektif, dengan melakukan pengamatan terhadap lingkungan perumahan dan fasilitas-fasilitasnya. 1. Dapat menggunakan cek lyst dan inventaris. 2. Cek lyst berkaitan dengan data yang memerlukan pengamatan 3. Inventaris untuk mengkaji situasi rumah dalam kaitannya dengan kelayakan rumah.
  • 10. Informasi tertulis maupun lisan dari berbagai lembaga yang menangani kesehatan keluarga maupun dari anggota tim kesehatan lainnya.
  • 11. Salah satu fungsi perawat keluarga adalah menciptakan hubungan saling percaya.  Menciptakan hubungan saling percaya adalah dimana adanya saling terbuka, saling menghormati dan komunikasi berjalan dengan efektif.  Hubungan saling percaya dapat dikembangkan dengan menyampaikan tujuan kunjungan, menerima dan mengakui hak-hak keluarga pada perasaan dan keyakinan mereka sendiri tanpa keluar dari tujuan, nilai-nilai dan harapan perawat.  Diawali dengan memberi kesempatan keluarga mengungkapkan persoalan dan masalahnya sendiri Assesment
  • 12. Merupakan aspek yang penting bagi keberhasilan pengkajian keluarga.  Cara yang efektif dalam persiapan adalah: 1. Membaca catatan (Medical Record) dari keluarga yang akan dikunjungi. 2. Mendiskusikan dengan tim keperawatan yang mengenal keluarga yang dimaksud. 3. Mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan yang mungkin muncul pada keluarga. 4. Buat kontrak perjanjian dengan keluarga yang akan dikunjungi (melalui telepon, lisan atau surat). 5. Menyiapkan instrumen pengkajian TRUST
  • 13. Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi: 2. Nama kepala keluarga (KK) 3. Umur 4. Alamat dan telephon 5. Pekerjaan kepala keluarga 6. Pendidikan kepala keluarga 7. Komposisi keluarga dan Genogram (Genogram keluarga dalam tiga generasi)  Hubungan dengan  Nama/ inisial kepala keluarga  Jenis kelamin  Pendidikan  Tanggal lahir/umur  Pekerjaan
  • 14. 1. Latar Belakang Budaya (Etnis)  Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan 3. Identifikasi Religius  Mengkaji agama yang dianut keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan
  • 15. 1. Status Ekonomi  Status ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga 3. Aktivitas Rekreasi atau Waktu Luang  Aktivitas rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun juga penggunaan waktu luang/senggang keluarga
  • 16. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga 1. Tahap perkembangan keluarga saat ini 2. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan yang sesuai dengan tahap perkembangan saat ini 3. Riwayat keluarga inti mulai lahir hingga saat ini, termasuk riwayat perkembangan dan kejadian-kejadian dan pengalaman-pengalaman kesehatan yang unik atau yang berkaitan dengan kesehatan (perceraian, kematian, hilang, dll) yang terjadi dalam kehidupan keluarga. 4. Riwayat keluarga sebelumnya : keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan keluarga asalnya; hubungan masa silam dan saat dengan orang tua dari kedua orang tua
  • 17. 1. Karakteristik Rumah 2. Karakteristik Lingkungan dan Komunitas Tempat Tinggal yang Lebih Luas 3. Mobilitas Geografis Keluarga 4. Hubungan Keluarga dengan Fasilitas- Fasilitas Kesehatan dalam Komunitas 5. Sistem Pendukung Keluarga
  • 18. I have role flexibility…… 1. Pola-pola Komunikasi 2. Struktur Kekuasaan 3. Struktur Peran 4. Struktur Nilai-Nilai Keluarga
  • 19. Pola Komunikasi Keluarga  Apakah pesan /kebutuhan dapat tersampaikan  Bagaimana keluarga memberikan respon  Langsung atau tdk langsung  Kuantitas dan kualitas komunikasi  Adakah disfungsional komunikasi
  • 20. Struktur kekuatan Pola pengambilan keputusan dalam keluarga  Siapa  Bagaimana caranya  Model kekuasaan yg digunakan : penghargaan, keahlian, paksaan, kekuasaan  Kepuasan keluarga dengan pola tsb
  • 21. Struktur Peran  Peran formal dan peran informal  Peran-peran yang disfungsional  Analisa model peran : - Siapa yg dijadikan model peran - Apakah peran yg dijalankan sesuai dg tahap perkembangan - Apakah masalah kesehatan mempengaruhi peran klg - Adakah pengaturan peran-peran baru
  • 22. Struktur Nilai  Kesesuaian nilai klg dg nilai di masyarakatnya  Pentingnya nilai yg dianut thd keluarga  Adakah konflik nilai dlm keluarga  Apakah nilai-nilai dlm klg berpengaruh thd status kesehatan klg
  • 23. 1. Fungsi afektif (psikologis, aman, interaksi, mendewasakan, identitas diri) 2. Fungsi sosial (fungsi dan peran di masyarakat, sarana dan kontak sosial di dalam dan luar rumah) 3. Fungsi reproduktif (Menjamin kelangsungan generasi, kelangsungan hidup masyarakat) 4. Fungsi kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan 5. Fungsi pengontrol ( pendidikan dan norma) 6. Fungsi ekonomi
  • 24. Fungsi Perawatan Kesehatan Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, dan perilaku keluarga : 1. Definisi dari keluarga tentang sehat / sakit dan tingkat pengetahuan mereka 2. Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang Praktek diet keluarga 3. Kebiasaan tidur dan istirahat: 4. Latihan dan rekreasi 5. Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga 6. Peran keluarga dalam praktek perawatan diri 7. Praktik lingkungan 8. Cara-cara pencegahan secara medis 9. Praktik kesehatan gigi
  • 25. 1. Stressor jangka pendek (< 6 bulan) yang dirasakan keluarga 2. Stressor jangka panjang (> 6 bulan) yang saat ini terjadi pada keluarga 3. Cara keluarga dalam mengatasi stressor 4. Strategi koping yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi stressor tersebut 5. Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara- cara koping terhadap masalah-masalah mereka sekarang.
  • 26. Diagnosa keperawatan keluarga dianalisis dari hasil pengkajian terhadap adanya masalah dalam tahap perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi-fungsi keluarga dan koping keluarga, baik yang bersifat aktual, resiko maupun sejahtera dimana perawat memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk melakukan tindakan keperawatan bersama-sama dengan keluarga dan berdasarkan kemampuan dan sumber daya keluarga
  • 27. 1. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Lingkungan a. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah (Higienis lingkungan) b. Resiko terhadap cidera c. Resiko terjadi infeksi (penularan penyakit ) 2. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Struktur Komunikasi a. Komunikasi Keluarga Disfungsional
  • 28. a. Berduka dan diantisipasi b. Berduka disfungsional c. Isolasi sosial d. Perubahan dalam proses keluarga (dampak adanya orang yang sakit terhadap keluarga) e. Potensial peningkatan menjadi orang tua f. Perubahan menjadi orang tua (krisis menjadi orang tua) g. Perubahan penampilan peran h. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah i. Gangguan citra tubuh
  • 29. a. Perubahan proses keluarga b. Perubahan menjadi orang tua c. Potensial peningkatan menjadi orang tua d. Berduka yang diantisipasi e. Koping keluarga tidak efektif, menurun f. Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan g. Resiko terhadap tindakan kekerasan
  • 30. a. Perubahan proses keluarga b. Perilaku mencari bantuan kesehatan c. Konflik peran orang tua d. Perubahan menjadi orang tua e. Potensial peningkatan menjadi orang tua f. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan g. Perubahan pemeliharaan kesehatan h. Kurang pengetahuan i. Isolasi sosial j. Kerusakan interaksi sosial k. Resiko terhadap tindakan kekerasan l. Ketidakpatuhan m. Gangguan identitas pribadi
  • 31. a. Perubahan pemeliharaan kesehatan b. Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan c. Perilaku mencari pertolongan kesehatan d. Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan terapeutik keluarga e. Resiko terhadap penularan penyakit
  • 32. a. Potensial peningkatan koping keluarga b. Koping keluarga tidak efektif, menurun c. Koping keluarga tidak efektif, ketidakmampuan d. Resiko terhadap tindakan kekerasan
  • 33. 1. Patofisiologis (biologi atau psikologis) 2. Tindakan yang berhubungan situasional (lingkungan, personal) 3. Maturasional
  • 34. Secara umum faktor-faktor yang berhubungan atau etiologi dari diagnosa keperawatan keluarga o Adanya Ketidaktahuan (Kurangnya pengetahuan, pemahaman, kesalahan persepsi) o Ketidakmauan (Sikap dan motivasi) o Ketidakmampuan (Kurangnya ketrampilan terhadap suatu prosedur/tindakan, kurangnya sumber daya keluarga baik financial, fasilitas, system pendukung, lingkungan fisik dan psikologis).
  • 35. A. Menetapkan Prioritas Masalah  Menetapkan prioritas masalah /diagnosa keperawatan keluarga adalah dengan menggunakan Skala menyusun prioritas dari Bailon dan Maglaya, 1978
  • 36. No Kriteria Skor Bobot 1 Sifat masalah Skala: 1. Aktual 3 1 2. Resiko 2 3. Keadaan sejahtera/diagnosis sehat 1 2. Kemungkinan masalah dapat diubah Skala: 1. Mudah 2 2 2. Sebagian 1 3. Tidak dapat 0 3. Potensi masalah untuk dicegah Skala: 1. Tinggi 3 1 2. Cukup 2 3. Rendah 1 4. Menonjolnya masalah Skala: 1. Masalah dirasakan dan harus segera ditangani 2 2. Ada masalah tetapi tidak perlu ditangani 1 1 3. Masalah tidak dirasakan 0
  • 37. 1.Tentukan skore untuk setiap kriteria 2.Skore dibagi dengan makna tertinggi dan kalikanlah dengan bobot. Skore X bobot Angka tertinggi 3.Jumlahkanlah skore untuk semua kriteria. MERUMUSKAN TUJUAN
  • 38. 1. Dengan melihat kriteria yang pertama, yaitu sifatnya masalah, bobot yang lebih berat diberikan pada masalah actual karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga. 2. Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut: a. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani masalah b. Sumber daya keluarga: dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga. c. Sumber daya perawat: dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan waktu. d. Sumber daya masyarakat: dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam masyarakat dan sokongan masyarakat.
  • 39. 1. Untuk kriteria ketiga, yaitu potensi masalah dapat dicegah, faktor- faktor yang perlu diperhatikan adalah: a. Kepelikan dari masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah. b. Lamanya masalah, yang berhubungan dengan penyakit atau masalah. c. Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat dalam memperbaiki masalah. d. Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka menambah potensi untuk mencegah masalah. 2. Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai skore yang tertinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keluarga.
  • 40. 1. Tujuan harus berorientasi pada keluarga, dimana keluarga diarahkan untuk mencapai suatu hasil 2. Tujuan menggambarkan alternatif- alternatif pemecahan masalah yang dapat dipilih oleh keluarga. 3. Tujuan harus bersifat spesifik / sesuai dengan konteks diagnosa keperawatan keluarga dan faktor-faktor yang berhubungan. 4. Tujuan harus menggambarkan kemampuan dan tanggung jawab keluarga dalam pemecahan masalah. 5. Penyusunan tujuan harus bersama-sama dengan keluarga 6. Kriteria hasil atau standar hasil pencapaian tujuan harus benar- benar bisa diukur dan dapat dicapai oleh keluarga
  • 41. Hal ini bertujuan untuk membedakan masalah yang dapat diselesaikan sendiri oleh keluarga dan masalah yang harus diserahkan pada tim keperawatan atau kolektif. 1. Tujuan khusus/jangka pendek sifatnya spesifik, dapat diukur, dapat dimotivasi/memberi kepercayaan pada keluarga bahwa kemajuan sedang dalam proses dan membimbing keluarga ke arah tujuan yang jangka panjang/umum. 2. Tujuan jangka panjang/umum merupakan tujuan akhir yang menyatakan maksud-maksud luas yang diharapkan oleh keluarga agar dapat tercapai. KRITERIA HASIL
  • 42. Karakteristik essential dari criteria hasil adalah sebagai berikut: criteria hasil harus : 2. Dalam jangka panjang atau jangka pendek (Time bound) 3. Mempunyai perilaku yang dapat diukur (Measureable) 4. Spesifik dalam isi dan waktu (Specifik) 5. Harus dapat dicapai (Achieveable)
  • 43.  Menerima  Mengetahui  Menghargai  Mengerti
  • 44. 1. Menyebutkan 2. Melakukan 3. Mengidentifikasi 4. Memperlihatkan penurunan 5. Memperlihatkan peningkatan 6. Melaporkan tidak adanya 7. Menguraikan 8. Memberikan
  • 45. 1. Keluargadapat menyebutkan kembali tentang penyakit ………… setelah diberikan 2 kali penyuluhan Kriteria hasil :  Menyebutkan pengertian dengan singkat  Menyebutkan 3 faktor penyebab  Menyebutkan 5 tanda-gejala utama  Menyebutkan 3 dampak penyakit 8. Keluarga dapat mengidentifikasi gaya hidup penderita yang tidak sehat Kriteria hasil :  Menyebutkan pola makan, kebiasaan-kebiasaan tidak sehat yang dilakukan oleh penderita 13.Keluarga dapat menjelaskan kembali cara pencegahan dan prinsip perawatan penyakit setelah diberikan penyuluhan Kriteria hasil :  Menyebutkan dengan benar 5 cara pencegahan peyakit  Menyebutkan dengan benar 5 prinsip perawatan penyakit
  • 46. Keluarga dapat memelihara kesehatan penderita : merubah gaya hidup, melakukan pencegahan penyakit, melakukan perawatan mandiri dalam waktu 6 bulan
  • 47. Adalah menyusun alternatif-alternatif dan mengidentifikasi sumber-sumber kekuatan dari keluarga (kemampuan perawatan mandiri, sumber pendukung/bantuan yang bisa dimanfaatkan) yang digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam keluarga
  • 48. Karena keluarga mempunyai hak dan tanggung jawab untuk membuat keputusannya sendiri, maka keluarga dapat memilih tindakan yang sudah terinformasi.  Keluarga berhak untuk mengetahui konsekuensi dari masing- masing tindakan, sehingga dapat membuat keputusan yang masuk akal.  Perawat juga dapat menolak pilihan tindakan yang diputuskan keluarga bila bertentangan dengan konsep kesehatan.  Perawat dapat meminta bantuan orang lain yang mempunyai pengalaman terhadap masalah yang sama untuk memberikan gambaran kepada keluarga.
  • 49. 1. Suplemental Perawat sebagai pemberi pelayanan langsung dengan mengintervensi hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh keluarga. 3. Fasiliatif Perawat menyingkirkan pelayanan-pelayanan yang tidak diperlukan, seperti: pelayanan medis, kesejahteraan sosial 5. Perkembangan Perawat membantu keluarga dalam memanfaatkan sumber- sumber keluarga dan dukungan sosial sehingga tindakan keperawatan bersifat mandiri/bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri.
  • 50. Diarahkan tiga tingkatan fungsi keluarga: a). Kognitif Intervensi diarahkan pada aspek kognitif pada fungsi keluarga, yang meliputi pemberian informasi, gagasan baru tentang suatu keadaan dan mengemukakan pengalaman. b).Afektif Intervensi diarahkan pada aspek afektif fungsi keluarga, dirancang untuk mengubah emosi keluarga agar dapat memecahkan masalah secara efektif. Misal: mengurangi kecemasan orang tua terhadap anaknya yang sakit. c). Perilaku Intervensi diarahkan untuk membantu keluarga berinteraksi/bertingkah laku, berkomunikasi secara efektif dengan anggota keluarga lainnya yang sifatnya berbeda-beda.
  • 51. Konsep perubahan dari Wright dan Leahey untuk keluarga yang bermasalah: 1. Perubahan tergantung pada konteks. 2. Perubahan tergantung pada persepsi klien terhadap masalah. 3. Perubahan tergantung pada tujuan-tujuan yang realistis. 4. Pemahaman itu sendiri tidak menyebabkan perubahan. 5. Perubahan tidak perlu secara merata pada semua anggota keluarga. 6. Perubahan dapat memiliki banyak penyebab.
  • 52. 1. Keluarga bersikap apatis dan adanya perbedaan nilai 2. Apatis, Keputusasaan dan Kegagalan 3. Ketidak Tegasan
  • 53. Masalah Tugas Perkembangan Keluarga 1. Perawat membantu keluarga mencapai dan mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan pertumbuhan pribadi dari anggota keluarga dengan fungsi keluarga yang optimum. 2. Beri penyuluhan pada keluarga tentang tugas-tugas yang harus dijalankan sesuai dengan perkembangan keluarga. 3. Bantu keluarga mengantisipasi dan melewati transisi perkembangan dalam keluarga. 4. Rujuk ke tenaga ahli bila masalah tugas perkembangan keluarga tidak dapat terselesaikan oleh keluarga dan perawat.
  • 54. Masalah Sosial Budaya  Sistem keluarga yang berbeda dengan budaya setempat. 1. Bantu keluarga menyeleksi sistem yang sesuai untuk digunakan (sistem perkawinan, sistem hubungan orang tua – anak, sistem tipe keluarga). 2. Menyediakan waktu yang lebih banyak untuk keluarga dalam hal berakulturasi dengan sosial – budaya setempat. 3. Bantu keluarga mengatasi perbedaan-perbedaan bahasa dengan masyarakat setempat. 4. Pahami norma-norma keluarga dan norma masyarakat setempat dan anjurkan keluarga untuk menyesuaikannya. 5. Bantu keluarga untuk mendapatkan akses dengan masyarakat, dengan memfasilitasi antara keluarga dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
  • 55. A. Masalah finansial 1. Bantu keluarga dalam memperoleh informasi tentang sumber-sumber pembiayaan kesehatan baik swasta maupun pemerintah. 2. Jelaskan pada keluarga tentang tatanan pelayanan kesehatan dan konsekuensi biayanya agar keluarga mempunyai pertimbangan untuk mengambil keputusan. 3. Beri penyuluhan tentang cara-cara mengurangi pembiayaan yang tidak perlu dan cara mengalokasikan biaya kesehatan keluarga secara aman. 4. Bantu keluarga untuk melihat situasi keuangan keluarga secara obyektif dan pemecahan masalah kesehatan secara efektif. 5. Rujuk keluarga ke fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai
  • 56. A. Masalah Rekreasi atau Penggunaan Waktu Luang 1. Tunjukkan pada keluarga bahwa perawat menjadi model bagi keluarga dalam gaya hidup yang sehat. 2. Bimbing keluarga dalam meningkatkan aktivitas rekreasi/penggunaan waktu luang dengan memodifikasi perilaku/gaya hidup keluarga
  • 57. Masalah Kesehatan Lingkungan Keluarga 1. Pencegahan Primer: Peningkatan Kesehatan Lingkungan. 2. Pencegahan Sekunder pada Masalah Lingkungan 3. Pencegahan Tersier
  • 58. Bantu keluarga untuk mampu merasakan ”kerentanan” terhadap bahaya kecelakaan, luka atau sakit.  Anjurkan keluarga untuk meningkatkan tanggung jawab diri keluarga dalam mencegah stressor dan meningkatkan kesehatan dan keselamatan lingkungan.  Beri penyuluhan tentang cara mencegah resiko-resiko:
  • 59. Ajarkan keluarga tentang cara mendeteksi secara dini masalah- masalah/penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat. Jelaskan pada keluarga tentang prosedur pemanfaatan fasilitas kesehatan darurat (Gawat Darurat/IRD) dalam penanganan masalah penyakit/kecelakaan. Ajarkan keluarga tentang cara penanganan/pertolongan pertama jika timbul kecelakaan/masalah kesehatan.
  • 60.  Strategi Modifikasi Lingkungan Dikhususkan bagi Keluarga yang Memiliki Anggota yang Lansia, Cacat Fisik atau Kelemahan.  Menjaga lantai rumah, kamar mandi agar tidak licin.  Menata perabot rumah untuk memudahkan jalan.  Memberi pegangan pada dinding, kamar mandi untuk membantu berjalan.  Memasang penerangan yang memadai.  Memodifikasi kamar mandi, WC dengan jenis pancuran, WC duduk.
  • 61. Masalah Komunikasi dalam Keluarga 1. Mengajarkan keluarga untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran. 2. Dorong keluarga untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran mereka tentang masalah Komunikasi yang disfungsional. 3. Bantu keluarga mengidentifikasi masalah dan faktor penyebab komunikasi yang disfungsional. 4. Beri dukungan pada keluarga untuk berupaya menyelesaikan/memperbaiki komunikasi antar mereka sendiri. 5. Fasilitasi keluarga untuk menggunakan ”orang ketiga” untuk membantu menyelesaikan komunikasi disfungsional dalam keluarga.
  • 62. Masalah Struktur Kekuatan Keluarga  Kurangnya pengalaman dalam pengambilan keputusan yang efektif  Konflik Nilai.  Takut terhadap Akibat dari Suatu Keputusan.  Ketidakcukupan Informasi.  Kontroversi Sistem Pendukung.
  • 63. -Beri kesempatan keluarga mengungkapkan pola – kebiasaan dalam mengambil suatu keputusan. -Fasilitasikan proses pengambilan keputusan yang logis: -Buat daftar alternatif pemecahan masalah. -Bantu mengidentifikasi dampak dari masing-masing alternatif (finansial, sosial, nilai, kepercayaan). -Beri kesempatan keluarga mengambil keputusan dari beberapa alternatif tersebut. -Dorong orang terdekat keluarga untuk terlibat dalam pengambilan keputusan. -Yakinkan pada keluarga bahwa keputusan yang telah diambil akan dipatuhi/dilaksanakan. -Ajarkan tehnik relaksasi bila keputusan yang diambil menimbulkan kecemasan.
  • 64. Masalah Struktur Peran Keluarga 1. Bantu keluarga untuk mengidentifikasi ”syarat-syarat” dari individu dan maksudnya. 2. Bantu mengidentifikasi harapan-harapan keluarga terhadap suatu peran. 3. Perkuat kemampuan keluarga untuk melaksanakan peran- peran baru. 4. Beri pengharagaan terhadap perilaku melaksanakan peran yang sesuai. 5. Bantu memodifikasi suatu peran agar selaras dengan harapan keluarga. 6. Beri kesempatan orang lain untuk memberikan penguatan terhadap pelaksanaan peran-peran keluarga.
  • 65. Perawat bertanggung jawab untuk mengevaluasi status dan kemajuan keluarga terhadap pencapaian hasil dari tujuan keperawatan yang telah ditetapkan sebelumnya  Kegiatan evaluasi meliputi  mengkaji kemajuan status kesehatan keluarga ,  membandingkan respons keluarga dengan kriteria hasil dan  menyimpulkan hasil kemajuan masalah dan kemajuan pencapaian tujuan keperawatan keluarga  Perawat akan mencatat hasil evaluasi dalam lembar evaluasi atau dalam catatan kemajuan
  • 66.  Format ini digunakan apabila implementasi keperawatan dan evaluasi didokumentasikan dalam satu catatan yang disebut Catatan Kemajuan S: adalah hal-hal yang dikemukakan oleh keluarga secara subyektif setelah dilakukan intervensi keperawatan. O: adalah hal-hal yang ditemui oleh perawat secara obyektif setelah dilakukan intervensi keperawatan A: adalah analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu pada tujuan keperawatan dan criteria hasil terkait dengan diagnosis. P: adalah perencanaan yang akan dilakukan berdasarkan hasil analisis respon keluarga .
  • 67. I: adalah implementasi dari perencanaan dengan mencatat waktu tindakan dan kegiatan tindakan keperawatan. E: adalah evaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah dilakukan dengan mencatat waktu dan hasil kemajuan yang telah dicapai keluarga R: Revision adalah revisi apabila ada perubahan dalam rencana keperawatan
  • 68.  Dalam menelaah kemajuan keluarga dalam pencapaian hasil, perawat akan mencatat salah satu dari keputusan berikut, dalam lembar evaluasi atau dalam catatan kemajuan pada saat ditentukan untuk melakukan evaluasi: 1. Lanjutkan: Diagnosa masih berlaku, tujuan dan kriteria standar masih relevan 2. Direvisi: diagnosa masih berlaku, tetapi tujuan dan tindakan keperawatan keperawatan memerlukan perbaikan. 3. Teratasi : tujuan keperawatan telah dicapai, dan rencana perawatan tidak dilanjutkan. 4. Dipakai lagi: diagnosa yang telah teratasi terjadi lagi
  • 69. Literature: 2. Family Nursing, Friedman, edisi 3 (2000) 3. Family Nursing, Friedman, edisi 5 (2003) 4. Keperawatan Keluarga, Imam S (2005)