SlideShare a Scribd company logo
1 of 75
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
STIKES KARYA PERSADA MUNA
SEMESTER III
2022
Ns. FITRI DIANA ASTUTI, S.Kep.,M.Kep
I. KONSEP KELUARGA
A. PENGERTIAN KELUARGA
1. Keluarga ad. Perkumpulan dua atau lebih individu
yg diikat oleh hub. darah, perkawinan, atau
adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu
berinteraksi satu sama lain.
2. Keluarga ad. Sekumpulan orang yang
dihubungkan oleh ikatan perkawinan , adopsi,
kelahiran yang ber7an menciptakan dan
mempertahankan budaya yg umum;
meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional, dan sosial dari tiap anggota(Duvall).
3. Keluarga ad. Anggota rumah tangga yg saling
berhub. melalui pertalian darah, adopsi, atau
perkawinan (WHO, 1969).
4. Keluarga ad. terdiri atas kelompok orang yg
mempunyai ikatan perkawinan, keturunan /
hub. sedarah atau hasil adopsi, anggota
tinggal bersama dalam satu rumah, anggota
berinteraksi dan berkomunikasi dalam peran
sosial, serta mempunyai kebiasaan /
kebudayaan yg berasal dari masy. ttp
m’punyai keunikan tersendiri (Bergess, 1962).
5. Keluarga ad. Dua atau lebih dari dua individu
yg t’gabung karena hub. darah, hub.
Perkawinan atau p’angkatan, mereka hidup
dalam satu rumah tangga, b’interaksi satu
sama lain, dan di dlm perannya masing-
masing m’ciptakan serta m’pertahankan
kebudayaan ( S.G. Bailon dan A. Maglaya,
1989)
6. Keluarga ad. Unit terkecil dari masy. yg terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa org yg
terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan (Depkes RI, 1998)
7. Keluarga ad. Sekelompok manusia yg tinggal
dalam satu rumah tangga dalam kedekatan yg
konsisten dan hubungan yg erat (Helvie,
1981).
8. Keluarga ad. Suatu ikatan / persekutuan
hidup atas dasar perkawinan antara org
dewasa yg berlainan jenis yg hidup bersama
atau seorang laki-laki atau seorang
perempuan yg sdh sendirian dgn atau tanpa
anak, baik anak sendiri atau adopsi dan
tinggal dalam sebuah rumah tangga ( Sayekti,
1994)
• Jadi Keluarga ad. Satu kelompok atau
kumpulan manusia yg hidup bersama
sebagai satu kesatuan atau unit masy.
terkecil dan biasanya selalu ada hub.
darah, ikatan perkawinan atau ikatan
lainnya.Mereka hidup bersama dalam
satu rumah / t4 tinggal, biasanya
dibawah asuhan seorang kepala keluarga
dan makan dari satu periuk.
B. KARAKTERISTIK / CIRI-CIRI KELUARGA
@ Terdiri atas dua atau lebih individu yg diikat oleh
hub. darah, perkawinan, atau adopsi.
@ Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika
terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama
lain.
@ Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan
masing-masing mempunyai peran sosial sebagai
suami, istri, anak, kakak, dan adik.
@ Dibawah asuhan seorang kepala keluarga / kepala
rumah tangga sebagai pengambil keputusan.
@ Mempunyai 7an menciptkan, mempertahankan
budaya, meningkatkan perkembangan fisik,
psikologis, dan sosial anggota.
CIRI-CIRI KELUARGA INDONESIA
1. Suami sbg pengambil keputusan.
2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh.
3. Berbentuk monogram Suami X istri
4. Bertanggung jawab.
5. Pengambil keputusan.
6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa.
7. Ikatan kekeluargaan yg sangat erat.
8. Mempunyai semangat gotong royong /
kebersamaan
C. POLA KEHIDUPAN KELUARGA INDONESIA
PEDESAAN
a.
Tradisional
b. Agraris.
c. Tenang.
d.
Sederhana.
e. Akrab.
f.
Menghor
mati yang
lebih tua.
PERKOTAAN
a. Dinamis
b. Rasional
c. Konsumtif
d.
Demokratis
e. Individual
f. Aktif
dalam
kehidupan
politik
D. TIPE KELUARGA
1. Traditional Family / Nulear Family (Keluarga
Inti) : yg terdiri atas ayah, ibu, dan anak (AK
atau AA) yg tinggal dlm satu rumah ditetapkan
oleh sanksi-sanksi legal dlm st ikatan
perkawinan, satu /keduanya dpt bekerja
diluar rumah.
2. Extended Family (Kel. Besar) : keluarga inti +
dengan sanak saudara, mis. Nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, paman, bibi,
dsb.
3. Reconstituted Nuclear : P’bentukan baru dari
kel. Inti melalui p’kawinan kembali suami /
istri, tinggal dalam p’bentukan satu rumah
dgn anak2nya baik itu dr p’kawinan lama
maupun hasil p’kawinan baru, satu/ keduanya
bekerja di luar rumah.
4. Middle Age / Aging Couple : Suami sbg p’cari
uang, istri dirumah / kedua-duanya bekerja di
rumah, anak-anak sdh meninggalkan rumah
krn sekolah/ perkawinan/ meniti karier.
5. Dyadic Nuclear : Suami istri yang sdh b’umur
dan tdk m’punyai anak, keduanya / salah satu
b’kerja di luar rumah.
6.Single Parent Family : Satu org tua sebagai akibat
perceraian / kematian pasangannya dan anak-
anaknya dpt tinggal di rumah(serumah) / diluar
rumah.
7. Dual Carrier Family : Suami istri /keduanya
berkarier dan tanpa anak.
8. Commuter Married : Suami istri / keduanya org
karier dan tinggal terpisah pd jarak ttt, keduanya
saling mencari pd waktu-waktu ttt.
9. Single Adult : Wanita atau pria dewasa yang
tinggal sendiri dgn tidak adanya keinginan untuk
menikah.
10. Three Generation Family : Tiga generasi atau
lebihtinggal dalam satu rumah.
11. Institutional Family : Anak-anak atau org-org
dewasa tinggal dalam suatu isntitusi /panti-
panti.
12. Comunal family : Satu rumah terdiri atas dua /
lebih pasangan yg monogami dgn anak2nya dan
ber-sama2 dlm penyediaan fasilitas.
13. Group Marriage : Satu perumahan terdiri atas
orang tua dan keturunannya di dalam satu
kesatuan keluarga dan tiap individu adalah
menikah dgn yg lain dan semua adalah org tua
dari anak-anak.
14. Unmaried Parent and Child : ibu dan anak
dimana p’kawinan tdk dikehendaki, anaknya di
adopsi.
15. Cahibing Couple / Cahabitation Family (Kel.
Kabitas) : Dua orang / satu pasangan yg tinggal
bersama tanpa pernikahan.
16. Compocite Family (Kel. Berkompetisi) : Kel. Yg
perkawinannya berpoligami dan hidup secara
bersama.
E. STRUKTUR KELUARGA
1. PATRILINEAL : Kel sedarah yg terdiri atas sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi ,
dimana hub. itu disusun melalui jalur garis ayah
2. MATRILINEAL : kel. sedarah yg terdiri atas sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dimana hub itu disusun melalui garis jalur ibu.
3. MATRILOKAL : Sepasang suami istri yang tinggal
bersama keluarga sedarah istri.
4. PATRILOKAL : Sepasang suami istri yg tinggal
bersama keluarga sedarah suami.
5. KELUARGA KAWINAN : Hub suami istri sebagai
dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa
sanak saudara yg menjadi bagian keluarga
karena adanya hub dengan suami atau istri.
F. CIRI-CIRI STRUKTUR KELUARGA
1. TERORGANISASI : yaitu saling b’hub, saling
ketergantungan antara anggota keluarga.
2. ADA KETERBATASAN : setiap anggota
keluarga memiliki kebebasan ttp mereka juga
m’punyai keterbatasan dlm m’jalankan fungsi
dan tugasnya masing-masing.
3. ADA PERBEDAAN DAN KEKHUSUSAN : setiap
anggota keluarga m’punyai peranan dan
fungsinya masing-masing.
G. PERAN KELUARGA
1. Peran formal keluarga :
a. Peran Ayah :
1). Sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak2nya.
2). Sebagai pencari nafkah
3). Sebagai pendidik.
4). Sebagai pelindung dan pemberi rasa aman.
5). Sebagai kepala keluarga.
6. Sebagai anggota dari kelompok masy dari lingkungannya.
7). Sbg provider atau penyedia.
8). Persaudaraan (kinship), memelihara hub keluarga paternal
dan maternal.
9). Peran sgb terapeutik (memenuhi keb afektif dari pasangan
dan anggota keluarga lainnya
10). Peran seksual.
b. Peran Ibu :
1). Sbg. Pengurus /Pengatur rumah tangga.
2). Sebagai pengasuh dan Pensdidik anak2nya.
3). Sebagai pelindung.
4). Sebagai pencari nafkah tambahan.
5). Sebagai anggota masy dilingkungannya.
6). Sebagai perawatan anak, baik yang sehat maupun
yang sakit
7). Rekreasi.
8). Persaudaraan (kinship), memelihara hub keluarga
paternal dan maternal.
9). Peran sgb terapeutik (memenuhi keb afektif dari
pasangan dan anggota keluarga lainnya
10). Peran seksual.
c. Peran Anak : Peran Psikososial sesuai tumbang, baik
fisik, mental, sosial maupun spiritual.
2. Peran Informal Keluarga :
a. Pendorong; mendorong, memuji, setuju dengan, dan menerima
kontribusi dari orang lain.
b. Pengharmonis; menengahi perbedaan yg terdapat diantara
anggota kel. Penghibur, dan menyatukan kembali perbedaan
pendapat.
c. Inisiator kontributor; mengemukakan dan mengajukan ide-ide
baru atau cara-cara mengingat masalah-masalah atau tujuan2
kelompok.
d. Pendamai; menyelesaikan konflik dalam keluarga dgn
musyawarah.
e. Penghubung keluarga; perantara keluarga, biasanya ibu mengirim
dan memonitor komunikasi dalam keluarga.
f. Pionir keluarga; membawa keluarga pindah kesuatu wilayah asing
dan mendapatkan pengalaman baru.
g. Sahabat, penghibur, dan koordinator; mengorganisasi dan
merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga yg berfungsi
mengangkat keakraban dan memerangi kepedihan.
h. Pengikut dan saksi; mengamati dan melibatkan dirinya dalam
acara / masalah keluarga.
H. PERAN PERAWAT KELUARGA
1. Pendidik.
2. Koordinator;
3. Pelaksana perawatan dan pengawas
perawatan langsung keluarga.
4.Pen gawas kesehatan.
5. Konsultan / penasehat masalah kesehatan.
6. Kolaborator.
7. Advokasi
8. Fasilitator
9. Penemu kasus/ masalah kesehatan.
10.Modifikasi lingkungan (ling rumah atau limas)
I. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Biologis; meneruskan keturunan, memelihara dan
membesarkan anak, serta memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
2. Fungsi Psikologis; memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi
keluarga, memberikan perhatian di antara keluarga, memberikan
kedewasaan kepribadian anggota kelaurga, serta memberikan
identitas pada keluarga.
3. Fungsi Sosialisasi; membina sosialisasi pd anak, membentuk
norma2 tingkah laku ssi dgn tk p’kembangan masing2 anak, dan
meneruskan nilai2 budaya.
4. Fungsi Ekonomi; mencari sumber2 p’hasilan utk m’nuhi keb.
keluarga saat ini dan masa yg akan datang dgn menabung.
5. Fungsi Pendidkan; menyekolahkan anak utk memberikan
pengetahuan, keterampilan, membentuk perilaku anak sesuai dgn
bakat dan minat yg dimilikinya, m’persiapkan anak utk kehidupan
dewasa yad dlm memenugi perannya sbg orang dewasa, serta
mendidik anak sesui dgn tk perkembangannya.
LIMA FUNGSI KELUARGA MENURUT
FRIEDMAN, 1988.
1. Fungsi Afektif (The Affective Function) : fungsi internal kel, basis
kekuatan kel, berguna u/ pemenuhan keb psikologis. tampak mll
kelyg gembira & bahagia gambaran diri angg.kel positif, rasa
dimiliki, berarti dan mrpkn sbr kasih sayang. Adanya perceraian,
kenakalan anak, dan masalah lain f. Afektif tdk terpenuhi.
Komponen f. Afektif ad :
a. Memelihara saling asuh (mutual Nurturance)
b. Keseimbangan saling menghargai (diakui & dihargai keberadaan &
haknya.
c. Pertalian dan identifikasi (hub ortu – anak, anak – anak dan seolah-
olah ikut m’alami apa yang terj dgn angg kel. Lain).
d. Keterpisahan dan keterpaduan (Separatness and Connectedness)
2. Fungsi Sosialisasi (The Socialization Function) : dimulai saat lahir sampai
meninggal (seumur hidup) : belajar disiplin, norma, budaya, serta
perilaku melalui hub & interaksi dalam keluarga Mampu berperan di
masy.
3. Fungsi Reproduksi (The Reproductive Function) :
meneruskan keturunan & menambah SDM
4. Fungsi Ekonomi (The Economic Fungtion) : u/
memenuhi keb kel : makanan, pakaian, dan
perumaha butuh sumber keuangan
5. Fungsi Perawatan Keluarga/ Pemeliharaan
Kesehatan (The Health Care Function) : kel.
Mampu melaks.tugas kes keluarga :
a. Mengenal masalah keskel.
b. M’buat keputusan tindakan kes yg tepat.
c. Mberi perawatan pd. Angg. Kel. yg sakit
d. M’tahankan suasana rumah yg sehat
e. M’gunakan fasilitas kes yg ada di masyarakat.
Delapan tugas pokok keluarga :
1. M’lihara kes fisik kel dan para anggotanya.
2. B’upaya u/ m’lihara sumber2 daya yg ada dlm
keluarga.
3. M’atur tugas masing2 anggota ssi dgn kedudukannya.
4. M’lakukan sosialisasi antar angg kel agar timbul
keakraban dan kehangatan para anggota keluarga.
5. Melakukan pengaturan jumlah angg keluarga yg
diinginkan.
6. M’lihara ketertiban anggota keluarga.
7. Pen4an anggota2 keluarga dlm masyarakat yg lebih
luas.
8. M’bangkitkan dorongan dan semangat para anggota
keluarga.
J. TUGAS DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. TAHAP I; PEMBENTUKAN KELUARGA / KELUARGA
BARU /PASANGAN BARU (BEGINNING FAMILY).
Tugas perkembangan :
a.Membina hub intim dan kepuasan bersama.
b. Menetapkan tujuan bersama.
c. Membina hub dgn keluarga lain, teman, dan
kelompok sosial.
d. Merencanakan anak (KB).
e. Menyesuaikan diri dgn kehamilan &
m’persiapkan diri u/ menjadi orang tua.
Fungsi Perawat :Melaks Askep dan Konsultasi mis.
KB, Prenatal care & komunikasi
2. TAHAP II; KELUARGA DENGAN KELAHIRAN ANAK
PERTAMA (CHILD BEARING FAMILY). Dimulai dari
kehamilan – anak pertama berusia 2,5 tahun.
Tugas perkembangan :
a. Persiapan menjadi orang tua.
b. Membagi peran dan tanggung jawab.
c.Menata ruang u/ anak atau mengembangkan
suasana rumah yg menyenangkan
d. Mempersiapkan biaya atau dana child
bearing.
e. Memfasilitasi role learning anggota keluarga.
f. Bertanggung jawab memenuhi keb bayi sampai
balita.
g. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
Fungsi Perawat : melaks askep & konsultasi ttg
perawatan bayi, mengenali ggn kesbayi scr dini &
cara mengatasi, Imunisasi, tumbang, Interaksi kel,
KB, dan pemenuhan keb anak.
3. TAHAP III; KELUARGA DENGAN ANAK PRASEKOLAH
(FAMILIES WITH PRESCHOOL). Dulai saat anak
berusia 2,5 tahun – anak berusia 5 tahun.
Tugas perkembangan :
a. Memenuhi keb anggota keluarga, spt t4 tinggal,
privasi, dan rasa aman.
b. Membantu anak u/ bersosialisasi.
c. Beradaptasi dgn anak yg baru lahir, sementara keb
anak yg lain juga harus terpenuhi.
d. M’pertahankan hub yg sehat baik di dalam maupun
di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan
sekitar).
f. M’bagi waktu u/ individu, pasangan, dan anak
(tahap paling repot).
g. Pembagi an tanggung jawab anggota keluarga.
h. Merencanakan kegiatan dan waktu u/ menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Fungsi Perawat : Melaks askep & Penyuluhan pd
ortu ttg peny dan kecelakaan yg sering terj. pd
anak2, Tumbang, KB, Pe↗ kes dan m’sosialisasikan
anak.
4. TAHAP IV; KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH (FAMILIES WITH
SCHOOL CHIDLREN). Dimulai pada saat anak tertua memasuki
sekolah pd usia 6 tahun – 12 tahun.
Tugas perkembangan :
a. M’berikan p’hatian ttg kegiatan sosial anak, pendidikan, dan
semangat belajar ( Mendidik anak, mengajari u/ m’siapkan masa
depannya,).
b. Tetap m’tahankan hub yg harmins dlm p’kawinan.
c. M’dorong anak u/ m’capai pengembangan daya intelektual
(m’biasakan belajar teratur, mengontrol tugas & kemajuan
sekolah, M↗ pengetahuan umum).
d. Menyediakan aktivitas untuk anak.
e. Menyesuaikan pd aktivitas komunitas dgn mengikutsertakan
anak (m’bantu sosialisasi anak thdp lingk. Luar rumah, sekolah,
dan lingk yg lebih luas).
f. Memenuhi keb yg semakin meningkat, termasuk biaya hidup
dan kesehatan anggota keluarga.
Fungsi Perawat : askep dan konsultasi baik dalam keluarga dan
disekolah.
5. TAHAP V KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA (FAMILIES WITH
TEENAGERS). Dimulai saat usia 13 tahun s/d 19 – 20 th.
Mrpkan tahap paling sulit krn ortu melepas otoritas dan membimbing
anak u/ ber-tj.
Tugas perkembangan :
a. Mm’berikan kebebasan yg seimbang dgn tj. M’ingat remaja yg
sdh ber+ dewasa dan m↗ otonominya.
b. M’tahankan hub yang intim dgn keluarga.
c. M’tahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua,
hindari perdebatan, kecurigaan, dan permusuhan.
d. M’siapkan Perubahan sistem peran dan p’aturan u/ tumbang
keluarga.
e. M’berikan suritauladan bagi anak.
Fungsi Perawat : M’rahkan kel pd p ↗ dan p’cegahan peny., penyuluhan
ttg peny CV pd usila, obat terlarang, miras, seks, penc kecelakaan pd
remaja, m’bantu t’ciptannya komunikasi yg efektif antara org tua dan
remaja.
6. TAHAP VI KELUARGA DENGAN ANAK DEWESA ATAU PELEPASAN
(LAUNCHING CENTER FAMILIES). Dimulai pada saat anak
pertamas/d anak terakhir meninggalkan rumah.
Tugas Perkembangan :
a. M’luas keluarga inti m’jadi keluarga besar
b. M’tahankan keintiman pasangan.
c. M’bantu org tua suami / istri yg sdg sakit dan memasuki masa
tua.
d. M’siapkan anak u/ hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya untuk m’bentuk rumah tangga baru
e. Menata kembali fasilitas dan sumber yg ada pd keluarga.
d. Berperan suami, istri, kakek dan nenek.
F . M’ciptakan lingk rumah yg dpt menj contoh bagi anak-anaknya.
g. Penataan kembali peran org tua dan kegiatan dirumah,
Fungsi Perawat : Melaks askep dan konsultasi ttg peny 2 yg dpt timbul
mis : peny kronis a/ faktor2 predisposisi spt kolesterol tinggi,
obesitas, Hipertensi, menopausa serta p ↗kes, dan pola hidup
sehat
7. TAHAP VII. KELUARGA DGN USIA PERTENGAHAN (MIDDLE AGE
FAMILIES). Dimulai pd saat anak terakhir meninggalkan rumah
dan berakhir saat pensiun atau salah seorg pasangan meninggal
Tugas Perkembangan keluarga :
a. M’tahankan kesehatan.
b. M’punyai lebih banyak waktu dan kebebasan dlm arti
m’olah minat sosial dan waktu santai.
c. M’mulihkan hub antara generasi muda dan generasi tua.
d. Keakraban dengan pasangan.
e. M’lihara hub / kontak dgn anak dan keluarga.
f. M’siapkan masa tua / pensiun dan m’ ↗ keakraban
pasangan.
Fungsi Perawat : Melaks askep dan konsultasi ttg upaya p
↗ kes spt keb istirahat yg cukup, aktivitas yg ringan ssi
kemampuannya, nutrisi yg baik, BB yg susuai dsb.
8. TAHAP VIII. KELUARGA USIA LANJUT. Dimulai saat salh srg
pasangan pensiun belanjut salah seorg pasangan meninggal
dunia s/d keduanya meninggal.
Tugas Perkembangan Keluarga :
a. M’siapkan suasana rumah yg menyenangkan.
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan,
teman, kekuatan fisik, dan pendapatan.
c. M’tahankan keakraban suami istri dan saling merawat.
d. M’tahankan hub dengan anak dan sosial masy.
e. Melakukan file riview.
f. Menerima kematian pasangan, kawan, dan m’siapkan
kematian.
Fungsi Perawat : melakukan perawatan pada org
tua,terutama pd peny2 kronis dari fase akut sampai
rehabilitasi, m’hatikan p↗ kes spt : nutrisi, aktivitas,
istirahat, pemeriksaan mata, gigi, dan pencegahan
kecelakaan di rumah.
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA
I. PENGERTIAN
KS ad. Keluarga yg dibentuk berdasarkan atas perkawinan yg sah,
mampu memenuhi keb. Hidup spiritual dan materil yang layak,
bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa, memiliki hub yg serasi,
selaras, dan seimbang antara anggota keluarga dan antara
keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (UU No. 10 th
1992)
II. TUJUAN KELUARGA SEJAHTERA
7an dari terbentuknya keluarga sejahtera adalah :
1. M↗ pengetahuan keluarga ttg masalah yg dihadapi.
2. M↗ kemampuan keluarga dlm menganalisis potensi dan peluang
yg dimilikinya.
3. M↗nya kemauan masy dlm m’cahkan masalahnya scr mandiri.
4. M↗nya gotong royong dan kesetiakawanan sosial dalam m’bantu
keluarga, khususnya kel. Prasejahtera u/ M↗ kesejahteraannya.
III. TAHAPAN / KLASIFIKASI KS. INDONESIA.
A. KELUARGA PRASEJAHTERA (MERAH)
Keluarga Prasejahtera ad. Keluarga yg belum dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya secara minimal, yaitu keb. Pengajaran, agama,
pangan, sandang, papan, dan kesehatan. Atau kel yg belum dapat
memnuhi salah satu atau lebih indikator kel sejahtera satu.
B. KELUARGA SEJAHTERA SATU (KUNING).
Keluarga sejahtera satu ad. Keluarga yg telah dapat m’nuhi keb
dasarnya (fisik) secara minimal, ttp belum dpt m’nuhi keb
psikososialnya yaitu keb pendidikan, KB, Interaksi dlm keluarga,
interaksi dgn lingk t4 tinggal, dan transportasi. 5 Keb dasar yg sdh
terpenuhi adalah :
1. Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut agamanya
masing-masing.
2. Makan dua kali sehari atau lebih.
3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yg berbeda u/
aktivitas di rumah, bekerja / sekolah, dan bepergian.
4. Bagian terluas dari lantai rumah bukan dari tanah.
5. Bila anggota keluarga sakit dan atau PUS ingin KB di bawah ke
sarana / petugas kesehatan.
C. KELUARGA SEJAHTERA DUA ( COKLAT ).
Keluarga sejahtera dua ad. Kel yg selain telah dapat m’nuhi keb dasarnya (fisik)
secara minimal juga telah dapat m’nuhi keb psikososialnya, tetapi belum dapat
m’nuhi keb pengembangnnya, spt keb u/ menabung dan m’oleh informasi.
Indikator kel sejahtera dua :
1. Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut agamanya masing-
masing secara teratur.
2. Makan dua kali sehari atau lebih.
3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yg berbeda u/ berbagai
keperluan
4. Lantai rumah bukan dari tanah.
5. Bila anggota keluarga sakit dan atau PUS ingin KB di bawah ke sarana /
petugas kesehatan.
6. Menyajikan daging/ ikan/ telur u/ lauk makan minimal 1kali dlm
seminggu.
7. Seluruh angg kel minimal m’oleh satu (1) stel pakaian baru dlm setahun.
8. Luas lantai rumah minimal 8 m2 u/ tiap angg kel/ penghuni rumah.
9. Seluruh angg kel dlm tiga (3) bulan terakhir dlm keadaan sehat, shgg dpt
melaks fungsinya masing-masing.
10. Minimal satu angg kel yg berumur ≥15 tahun berpenghasilan tetap.
11. Seluruh angg kel yg berumur 10 -60 tahun bisa baca tulis huruf latin.
12. Seluruh anak usia 7 – 15 tahun bersekolah pd saat ini.
13. Bila anak hidup sebanyak dua (2) atau lebih, kel yg masih PUS memakai
kontrasepsi (kecuali hamil)
D. KELUARGA SEJAHTERA TIGA ( HIJAU)
Keluarga sejahtera tiga ad. Kel yg telah dapat m’nuhi seluruh keb
dasar, Psikosoaial, dan pengembangan keluarganya, ttp belum dpt
m’berikan sumbangan (kontribusi) yg maksimal pd masy scr teratur
(dlm waktu ttt) dlm btk material, keuangan u/ sosial kemasy, dan
blm berperan aktif dlm kegiatan kemasyarakatan. Keb fisik,
psikososial, dan pengembangan telah t’nuhi, namun kepedulian
sosial blm terpenuhi. Indikatir kel. Sejahtera tiga ad indikator KS dua
ditambah komponen2 berikut ini :
1. Berupaya u/ m M↗ pengetahuan agama.
2. Sebagian dari p’hasilan dpt disisihkan u/ tab kel.
3. Makan bersama minimal sekali sehari dan kesempatan tsb
dimanfaatkan u/ b’komunikasi antara angg kel.
4. Ikut serta dlm kegiatan masy dilingk t4 tinggalnya.
5. M’adakan rekreasi b’sama diluar rumah minimal sekali dalam
enam (6) bulan.
6. Dpt m’oleh berita dari koran/ TV/ radio/ majalah.
7. Anggota keluarga dapat/ mampu menggunakan sarana
transportasi sesuai kondisi daerah.
E. KELUARGTA SEJAHTERA TIGA PLUS ( BIRU )
Keluarga Sejahtera tiga plus ad. Kel yg telah
dapat memenuhi seluruh keb dasar, psikososial,
dan pengembangan serta memiliki kepedulian
sosial yg tinggi pd masy.
Indikator kel sejahtera tiga plus ad. Indikator kel
sejahtera tiga ditambah dgn komponen-
komponen berikut :
1. Secara teratur atau pd waktu ttt dgn
sukarela m’berikan sumbangan bagi keg
sosial masy dlm btk material.
2. Kepala / anggota keluarga aktif sbgi
pengurus perkumpulan/ yayasan institusi
masyarakat
MACAM KOPING KELUARGA
1. KETIDAKTERGANTUNGAN FISIK
Kepamampuan u/ bergerak, naik-turun dari t4 tidur, berhias, berjalan
dsb.
2. KOMPETENSI TERAPEUTIK
Semua prosedur & pengobatan yg diresepkan ⇒ m’berikan obat2an,
penggunaan alat bantu, b’pakaian, latihan & relaksasi, diit khusus.
3. PENGETAHUAN TTG KONDISI KESEHATAN
Berkaitan dgn kondisi khusus kesehatan yg diperlukan u/ perawatan
⇒ peny & kecacatan, pengertian ttg sifat menular penyPengetahuan
ttg akit dan cara penularannya, pola umum perkembangan bayi baru
lahir dan kebutuhan dasar u/ perawatan fisik bayi.
4. PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP TTG HIGYENE PERSONAL DAN UMUM
Berkenaan dgn tindakan keluarga dlm pemeliharaan nutrisi keluarga,
istirahat dan relaksasi yg adekuat, melaks tind. pencegahan mis :
Imunisasi, kebiasaan menyiapkan dan menyimpan makanan.
5. SIKAP-SIKAP PERAWATAN KELUARGA
Berkenaan dengan cara keluarga merasakan ttg perawatan kesehatan scr
umum termasuk pelayanan pencegahan, perawatan orang sakit dan
tindakan2 kesmas.
6. KOMPETENSI EMOSIONAL
Berhub dgn maturitas dan integritas dimana angg kel mampu m’hadapi
stress & masalah2 yg umum dlm kehidupan dan merencanakan pemecahan
masalah & stress, menerima disiplin & tj. serta tugas yg menjadi bagiannya,
menerima keb. org lain sbg kebutuhannya.
7. POLA KEHIDUPAN KELUARGA
Berkenaan dgn besarnya aspek2 interpersonal dan kelompok dari kehidupan
keluarga. Seberapa jauh angg kel hidup rukun satu dgn yg lainnya, cara
m’buat keputusan yg m’pengaruhi kel secara keseluruhan, tk dukungan satu
sama lain dan melakukan segalanya sbg suatu keluarga, rasa hormat & kasih
sayang yg diperlihatkan, cara mengatur keuangan kel, jenis disiplin yg
berlaku.
8. LINGKUNGAN FISIK
Berkaitan dgn rumah dan komunitas a/ lingkungan kerja yg m’ngaruhi keskel.
9. PENGGUNAAN FASILITAS2 KOMUNITAS
Berkaitan dgn pengetahuan kel dlm hal penggunaan sumber2 komunitas u/
kesehatan, mis : Posyandu, Puskesmas, RS, Sekolah, Rumah Ibadah dll.
II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA (FAMILY HEALTH NURZING)
A. PENGERTIAN
Perawatan Kesehatan Keluarga adalah tk. Perawatan kesmas yg
di7kan a/ dipusatkan pd keluarga sbg unit atau kesatuan yg dirawat,
dgn sehat sbg 7an melalui perawatan sbg sasaran / penyalur
(SG.Bailon,dkk. 1978)
B. TUJUAN PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA.
1. Tujuan Umum : m↗kan kemampuan kel dalam memelihara keskel
mereka ⇒ dpt m ↗kan status keskel-nya.
2. Tujuan Khusus :
a. M’identifikasi masalah kes yg dihadapi keluarga.
b. Menanggulangi masalah kes dasar dlm kel.
c. M’ambil keputusan yg tepat dlm m’atasi masalah kes para
anggota keluarganya.
d. M’berikan askep pada anggota keluarga yg sakit.
e. M ↗kan produktivitas kel dlm rangka m ↗kan mutu hidupnya.
C. ALASAN KELUARGA SBG UNIT PELAYANAN YG DIRAWAT :
1. Kel. Sbg unit utama dari masy dan mrpkan lembaga yg menyangkut
kehidupan bermasyarakat.
2. Kel. Sbg suatu Kelompok dpt menimbulkan, mencegah,
mengabaikan, dan memperbaiki masalah kes dlm kelompoknya
3. Masalah 2 kes dalam kel saling berkaitan / mempengaruhi thdp
individu dlm keluarga ⇒ seorg angg kel memp masalah kes akan
b’pengaruh pd angg kel lainnya.
4. Kel. Sbg pengambil keputusan dalam memelihara kes dan atau
mengatasi masalah kesehatannya.
Kel. Sbg pasien ⇒ Perawat perlu memperhatikan :
a. Setiap kel. Punya cara yg unik dlm menghadapi
masalah angg keluarganya.
b. Perhatikan perbedaan dari tiap2 kel, dari berbagai
segi :
Pola komunikasi, Pengambilan keputusan, Sikap dan
nilai2 dalam keluarga, Kebudayaan, dan gaya hidup.
5. Kel. Merupakan perantara / saluran yg efektif dan mudah dlm
menylurkan dan mengembangkan berbagai upaya kesmas.
6. Kel merupakan lingkungan yg serasi u/ mengembangkan potensi
tiap individu dalam keluarga.
D. SASARAN / PRIORITAS UTAMA PELAKSANAAN ASKEP KELUARGA ADALAH
KELUARGA RESIKO TINGGI DLM BIDANG KESEHATAN, YAITU:
1. Keluarga dengan anggota kel dlm masa usia subur / produktif dengan
masalah :
a. Tk. Sosial Ekonomi keluarga Rendah.
b. Kel kurang / tdk mampu m’atasi masalah kesehatannya sendiri.
c. Keluarga dgn penyakit keturunan atau keturunan kurang baik.
2. Keluarga dgn ibu resiko tinggi saat hamil :
a. Umur ibu < 16 tahun atau > 35 tahun.
b. Kurang Gizi atau Anemia.
c. Hipertensi.
d. Primi atau Multipara.
e. Riwayat persalinan dengan komplikasi.
3. Keluarga dengan resiko Tinggi karena :
a. Lahir Prematur / BBLR.
b. Berat badan sukar naik ⇒ 3 bulan berturut-turut tdk naik.
c. Cacat bawaan.
d. ASI ibu kurang.
e. Ibu menderita penyakit menular.
4. Keluarga bermasalah dalam hubungan / Interaksi antar anggota
keluarga :
a. Anak tidak diinginkan dan pernah rencana dicoba digugurkan.
b. Tidak ada kesamaan pendapat antar anggota keluarga dan sering
timbul cekcok.
c. Ada anggota keluarga yg sering sakit.
d. Ditinggal salah satu orang tua ⇒†(meninggal), cerai, atau
lari meninggalkan keluarga.
E. TUGAS KELUARGA DALAM PERKESKEL (Freeman 1981).
1. Mengenal ggn perkembangan kes setiap angg kel-nya.
2. M’ambil keputusan/ melakukan tindakan yg tepat.
3. M’berikan askep pd angg kel –nya yg sakit dan tdk mandiri karena
cacad atau karena usia terlalu muda / tua.
4. M’tahankan suasana rumah yg m’untungkan kes dan
perkembangan kepribadian angg keluarganya.
5. M’tahankan hub yg harmonis antar angg kel dgn lembaga
kesehatan ⇒ Fasilitas kes yg ada dimanfaatkan.
F. PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DLM PERKESMAS.
1. Pemberi askep kepada angg kel yg sakit.
2 Pengenal / pengamat masalah dan keb keskel.
3 Koordinator yankes dan yankepkeskel.
4 Fasilitator yankes ⇒ mudah dijangkau. Perawat mudah menampung
masalah kes yg dihadapi kel ⇒ Perawat m’bantu mencari solusi / jln keluar.
5 Penkes ⇒ U/ merubah perilaku yg tdk sehat ⇒ sehat.
6 Penyuluh dan konsultan ⇒ perawat m’beri petunjuk askep dasar thdp kel.
Perawat sbg penasehat mengetasi masalah keskel.
G. HAMBATAN YG SERING DIHADAPI PERAWAT DLM MEMBERIKAN ASKEP PADA
KELUARGA ADALAH :
1. Hambatan dari keluarga :
a. Pendidikan keluarga rendah.
b. Keterbatasan sumber daya keluarga ⇒ dana, sarana/prasarana.
c. Kebiasaan2 yg sudah mendarah daging / melekat.
d. Sosial budaya yang tidak menunjang.
2. Hambatan dari perawat :
a. Sarana / prasarana tdk cukup/ menunjang.
b. Keadaan geografis / alam yg tidak menunjang.
c. Komunikasi (bahasa).
d. Pengetahuan perawat ttg kultur keluarga kurang.
PRINSIP-PRINSIP, IMPLIKASI DAN LANGKAH- LANGKAH
PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
A. PRINSIP-PRINSIP PERKESKEL
1. Keluarga sebagai unit a/ satu kesatuan dim yankes.
2. Sehat sebagai tujuan utama.
3. Askep sbg sarana dlm mencapai p↗keskel.
4. Libatkan seluruh angg kel u/ berperan aktif dlm merumuskan &
mengatasi masalah kes-nya.
5. Utamakan kegiatan Promotif dan Preventif tanpa mengabaikan keg
Kuratif & Rehabilitatif.
6. Manfaatkan sumber daya kel semaksimal mungkin.
7. Sasaran askep adalah keluarga secara keseluruhan.
8. Gunakan pendekatan Problem Solving dgn Proses Keperawatan.
9. Kegiatan utama : penyuluhan dan askep kes dasar / perawatan di
rumah.
10. Utamakan / prioritaskan keluarga resiko tinggi (Keluarga Resti).
LANGKAH-LANGKAH DALAM PERAWATAN
KESEHATAN KELUARGA
1. Bina hubungan kerjasama yg baik dgn keluarga dgn cara :
a. Adakan kontak dgn keluarga.
b. Jelaskan maksud dan tujuan sertaminat u/ membantu.
c. Bina komunikasi dua arah dengan keluarga.
2. Lakukan pengkajian /pengumpulan data.
3. Analisa data2 hasil pengkajian masalah keskel
4. Golongkan masalah keskel berdasarkan sifat masalah.
a. Keadaan sakit a/ kurang sehat.
b. Ancaman kesehatan.
c. Situasi krisis,
s. Tentukan sifat & luasnya masalah serta kesanggupan kel utk melaksanakan
tugas2 keluarga dalam bidang kesehatan.
6. Lakukan skala prioritas masalah kesehatan keluarga :
a. Sifat masalah.
b. Kemungkinan masalah utk dirubah.
c. Potensi masalah dapat dihindari / dicegah.
d. Persepsi / tanggapan keluarga thdp masalah.
7. Susun rencana Askep keskel sesuai prioritas
a. Tentukan tujuan yg realistis : apa yg ingin
dicapai, kapan tujuan tsb dapat dicapai, dan
apa kriterianya.
b. Buat Rencana tindakan / Intervensi.
c. Buat Rasional dari masing2 / setiap tindakan.
8. Pelaksanaan askep kesehatan keluarga sesuai
rencana.
9. Lakukan evaluasi.
10. Tinjau kembali masalah keperawatan yg belum
teratasi dan buat rencana baru.
11. Dokumentasikan semua tindakan yang telah
dilaksanakan.
PROSES KEPERAWATAN KELUARGA
I. PENERTIAN
Proses Keperawatan Keluarga ad merupakan suatu metode ilmiah yang
digunakan secara sistematis u/mengkaji & menentukan masalah kesehatan
dan keperawatan keluarga, merencanakan askep dan melaksanakan
intervensi keperawatan terhadap keluarga sesuai rencana yg telah disusun ,
dan mengevaluasi mutu hasil askep pd keluarga.
Asuhan Keperawatan Keluarga merupakan proses yang kompleks dgn
menggunakan pendekatan yg sistematis u/ bekerja sama dgn keluarga dan
individu sbg angg kleuarga.
II. TAHAPAN DARI PROSES KEPERAWATAN KELUARGA ADALAH :
1.Pengkajian keluarga dan individu di dlm kel.
2.Perumusan Diagnosa Keperawatan.
3.Penyusunan Rencana Keperawatan.
4.Pelaksanaan asuhan keperawatan.
5.Evaluasi
Tahapan dlm proses keperawatan keluarga saling ketergantungan
(Interdependen), Bersifat dinamis, dan disusun secara sistematis.
I. PENGKAJIAN (ASSESMENT)
A, Pengertian pengkajian ⇒Sekumpulan tindakan yg digunakan oleh
perawat/ mengukur keadaan klien / keluarga dgn m’gunakan norma2
keskel & sosial sbg st sistem yg terintegrasi dan kesanggupan keluarga u/
m’atasinya
B. Pengumpulan data
1. Metode pengumpulan data :
a. Wawancara : Fisik, mental, sosbud, ekonomi, kebiasaan,
lingkungan dsb.
b. Pengamatan : hal2 yg tdk perlu ditanyakan mis ventilasi,
penerangan, kebersihan dsb.
c. Studi Dokumentasi : Tumbang anak, imunisasi dsb ⇒ KMS.
d. Pemeriksaan fisik : Angg kel yg bermasalah dlm bidang
kesehatan / keperawatan.
2. Data dasar perlu dikaji untuk mengetahui status keskel adalah :
a. Identitas keluarga.
b. Struktur dan karakteristik keluarga.
c. Sosial, ekonomi, dan budaya keluarga
d. Faktor lingkungankeluarga
e. Riwayat kesehatan ( Medis dan keperawatan ) dari setiap angg
keluarga.
f. Psikososial keluarga.
Secara detail data-data yg perlu dikaji adalah :
1. Data umum :
a. Identitas keluarga : nama KK, umur, alamat, pekerjaan, pendidikan
KK, Komposisi kel; nama / inisial, jenis kelamin, tg lahir / umur, hub
dgn KK, Status Imunisasi dr masing2 angg kel, dan genogram 3
generasi.
b. Tipe Keluarga.
c. Suku bangsa / latar belakang budaya / etnik.
d. Agama.
e. Status sosial ekonomi keluarga.
f. Aktivitas rekreasi keluarga dan penggunaan waktu luang keluarga.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga :
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
b. Tahap dan tugas perkembangan kel yg belum terpenuhi
c. Riwayat Keskel inti : kes masing2 anggkel, peny keturunan,
penggunaan sarkes.
3. Pengkajian lingkungan :
a. Karakteristik rumah.
b. Karakteristik lingkungan dan komunitas t4 tinggal ( Desa/ kota dsb)
c. Sumber air minum dan keperluan rumah tangga lainnya
mis mandi, cuci dsb.
d. Pembuangan faecalia / jamban.
e. T4 pembuangan sampah.
f. Sarana pembuangan air limbah.
g. Kandang ternak dll.
h. Mobilitas geografis keluarga : lama tinggal atau ada
kebiasaan b’pindah t4 tinggal.
i. Perkumpulan keluarga dan interaksi dgn masy.
j. Sistem pendukung keluarga : ∑anggkel yg sehat, fasilitas
yg dimiliki, sumber dukungan, fasilitas sosial a/
dukungan masy set4. jps/ jpk
4. Struktur Keluarga :
a. Pola komunikasi keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga (keputusan dlm keluarga)
c. Struktur peran ( Formal, informal , model peran)
d. Struktur nilai atau norma keluarga.
5. Fungsi Keluarga :
a. Fungsi afektif ( pola kebkel, gmran diri anggkel, keterpisahan dan
keterikatan
b. Fungsi Sosialisasi
c. Fungsi perawatan kesehatan (penyediaan makanan, pakaian, dan
perlindungan thdp anak yang sakit, pengetahuan kel ttg konsep
sehat-sakit, latihan dan olahraga serta rekreasi, kebiasaan pengg
obat2an, peran kel dlm pratik keperawatan diri, cara pencegahan
peny, persepsi yankes, riwayat keskel, sumber keuangan).
d. Fungsi reproduksi (∑ anak, metode kb)
e. Fungsi ekonomi ( pemenuhan keb sandang, pangan, dan papan)
6. Stress dan koping keluarga:
a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang.
b.Kemampuan kel berespon thdp situasi dan stressor.
c. Strategi koping yg digunakan bila menghadapi masalah.
d.Strategi adaptasi disfungsional bila ada masalah.
7. Pemeriksaan Fisik ⇒dilakukan pada semua anggkel.
8. Harapan Keluarga thdp pelayanan kesehatan dan petugas
kesehatan yang ada.
C. Pengelompokan data
Data yg telah dikumpulkan dipilah-pilah antara data yang normal dan
data yang menyimpang; data subjek dan data objektif yang
menyimpang digunakan u/ merumuskan masalah kesehatan yang
dialami oleh keluarga, sedang data objektif dan data subjektif yang
normal merupakan kekuatan yang dimiliki oleh keluarga yang dapat
digunakan dalam penyusunan rencana tindakan.
D. Analisa data.
Data yang telah dikelompokkan selanjutnya dianalisis untuk
merumuskan masalah kesehatan yang ada / dialami oleh keluarga.
Analisa data ⇨Tipologi Masalah kesehatan ⇨3 (tiga) kelompok sifat
masalah kesehatan ( Freeman ) Yaitu :
1.Defisit Kesehatan ( Kurang sehat / tidak sehat) ⇨Merupakan
suatu keadaan gagal m’tahankan kesehatan; termasuk :
a. Keadaan sakit ⇒belum / sudak terdiagnosa.
b. Gagal tumbuh kembang.
c. Ggn Kepribadian.
2. Ancaman Kesehatan (Health Treats) : Merupakan suatu kondisi atau situasi yg dpt
menimbulkan penyakit, kecelakaan, atau tidak mengenal potensi kesehatan; mis :
a. Riw peny keturunan dlm keluarga ( Genetik)
b. Penya. Menular.
c. Besar / ∑ angg kel ≠ sumber daya keluarga.
d. Kecelakaan.
e. Nutrisi.
f. Stress.
g. Kesling.
h. Kebiasaan personal.
i. Riwayat Kesehatan
j. Peran.
k. Status Imunisasi.
3. Krisis : Saat-saat keadaan menuntut terlalu banyak dari individu / keluarga. Dalam hal
penyesuaian atau sumber daya mereka, meliputi :
a. Kehamilan / kelahiran di luar nikah . g. Menjadi Orang tua.
b. Penambahan angg keluarga. h. Remaja
c. Abortus. i Anak masuk sekolah.
d. Kehilangan pekerjaan.
e. Kematian angg keluarga. j. Pindah rumah.
f. P’kawinan, kehamilan, p’salinan & masa nifas dsb.
E. Pengkajian tahap kedua : u/ mencari penyebab masalah yang difokuskan pd
kemampuan / ketidakmampuan keluarga dalam menyelesaikan masalah dan
mengacu pada 5 (lima) Tugas Keluarga dalam Perkeskel yaitu :
1. Mengenal masalah.
2. Mengambil keputusan yang tepat.
3. Merawat anggota keluarga.
4. Memelihara lingkungan.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehtan.
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan keluarga meliputi problem a/ masalah, etiologi a/
penyebab, dan sign a/ tanda / gejala ⇨P E S.
A. Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga :
1. Diagnosa Aktual ( terjadi Defisit atau gangguan kesehatan) ⇨ masalah
kesehatan yang dialami oleh keluarga memerlukan bantuan utk segera
ditangani denganj cepat.
2. Diagnosa Resiko / resiko tinggi ( ancaman kesehatan ) ⇨Sudah ada data
yg menunjang namun belum terjadi gangguan, ttp tanda tsb
dapat menjadi masalah aktual apabila tidak segera mendapat
bantuan dari tenaga kes / keperawatan.
3. Diagnosa Potensial (Keadaan sejahtera atau wellness) Suatu keadaan
sejahtera dari keluarga, kesehatan keluarga dapat ditingkatkan ketika kel
mampu m’nuhi kebkelnya dan mempunyai sumber penunjang kes yg
memungkinkan dapat ditingkatkan.
B. Contoh diagnosa keperawatan Keluarga :
1. Diagnosa Keperawatan Aktual :
a. Ggn pemenuhan keb. Istirahat dan tidur pada ibu Wa Abe kel bpk La
ege yang berhub. dengan Ketidakmampuan keluarga memodifikasi
lingkungan yg nyaman u/ istirahat dan tidur.
b. Perubahan peran menjadi orang tua tunggal pada bapak Am yg
berhub dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah
peran org tua tunggal setelah istrinya meninggal.
c. Gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas gerak pada anak Desi
keluarga bapak am yg berhub dgn ketidakmampuan keluarga dalam
menata lingkungan yg aman utk latihan berjalan bagi anak desi.
2. Diagnosa Keperawatan Resiko / Resiko Tinggi :
a. Resiko terjadi serangan ulang yanjg berbahaya pada lansia Agus
keluarga bapak Jhoni yg berhub dengan Ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas) yg
terdekat dgn tempat tinggal keluarga.
b. Resiko tinggi terjadi konflik antara orang tua dan anak remaja
keluarga Bapak Frengki yg berhub dgn ketidak mampuan kel
mengenal masalah tugas perkembangan keluarga dengan anak usia
remaja.
3. Diagnosa Keperawatan Potensial :
a. Potensial peningkatan kesejahteraan ibu yus yg sedang hamil pd
keluarga bapak jun.
C. Daftar Diagnosa Keperawatan Keluarga
Menurut Persatuan Perawat Amerika
(NANDA, 1995)
1. Diag kep kel pada masalah kesling :
a. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah (hygiene lingkungan)
b. Resiko terhadap cedera.
c. Resiko terjadi infeksi (Penularan Penyakit)
2. Diag kep kel pada masalah struktur Peran :
a. Berduka dan antisipasi
b. Berduka disfunsional.
c. Isolasi sosial.
d. Perubahan dalam proses keluarga
e. Potensial peningkatan menjadi orang tua.
f. Perubahan / krisis menjadi orang tua.
g. Perubahan penampilan peran.
h. Gangguan citra tubuh’
i. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah.
3. Diag Kep kel pada masalah struktur Komunikasi :
a. Komunikasi keluarga disfungsional
4. Diagnosa Keperawatan Keluarga pd masalah fungsi Perawatan Kesehatan
1. Perubahan pemeliharaan kesehatan.
2. Ketidakefektifan penatalaksanaan terapeutik a/ pengobatan keluarga.
3. Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan.
4. Perilaku mencari pertolongan kesehatan.
5. Resiko terhadap penularan penyakit..
5. Diagnosa Keperawatan Keluarga pd masa fungsi sosial :
1. Perubahan proses keluarga.
2. Perilaku mencari bantuan kesehatan.
3. Konflik peran orang tua.
4. Perubahan menjadi orang tua.
5. Potensial peningkatan menjadi orang tua.
6. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan.
7. Perubahan pemeliharaan kesehatan.
8. Kurang pengetahuan.
9. Isolasi sosial
10. Kerusakan interaksi sosial.
11. Resiko terhadap tindakan kekerasan.
12. Ketidakpatuhan
13. Ganggauan identitas diri
6. Diagnosa Keperawatan Keluarga pd masalah fungsi Afektif :
a. Perubahan proses keluarga.
b. Perubahan menjadi orang tua.
c. Potensial peningkatan menjadi orang tua
d. Berduka yg diantisipasi.
e. Koping keluarga tdk efektif; menurun.
f. Koping keluarga tdk efektif; Ketidakmampuan
g. Resiko terhadap tindakan kekerasan.
7. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Koping :
a. Potensial peningkatan koping keluarga
b. Koping keluarga tdk efektif; menurun.
c. Koping keluarga tdk efektif; Ketidakmampuan
d. Resiko terhadap tindakan kekerasan.
D. MenentukanPrioritas diagnosa Keperawatan
Skala Prioritas Masalah / Diagnosa Keperawatan keluarga
NO. KRITERIA SKOR BOBOT
1. SIFAT MASALAH 1 - 3 1
* Tidak / kurang sehat 3
* Ancaman Kesehatan 2
* Krisis atau keadaan sejahtera 1
2. KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAH 0 - 2 2
* Dengan mudah 2
* Hanya sebagian 1
* Sulit / tidak dapat diubah 0
3. POTENSI MASALAH UNTUK DICEGAH 1 - 3 1
•Tinggi 3
•Sedang 2
•Rendah 1
4. MENONJOLNYA MASALAH 0 - 2 1
* Masalah berat harus segera ditangani 2
* Ada masalah ttp tdk perlu segera ditangani 1
* Masalah tidak dirasakan keluarga 0
Skoring :
1. Tentukan skor setiap kriteria.
2. Skor tiap kriteria dibagi dengan angka
tertinggi lalu kali dengan bobot :
( SKOR / ANGKA TERTINGGI X BOBOT )
3. Jumlahkan skor semua kriteria, Skor tertinggi
adalah 5 (lima), sama dengan seluruh bobot.
4. Masalah / Diagnosa Keperawatan yg skornya
tinggi menjadi prioritas utama disusul
dengan urutan besarnya skor berikutnya
1. SIFAT MASALAH :
a. Keadaan sakit bobot > krn mengancam kehidupan manusia / keluarga.
b. Hal-hal yg mengancam kesehatan keluarga.
c. Situasi krisis.
2. KEMUNGKINAN MASALAH DPT DIRUBAH :
a. Pengetahuan, teknologi & tindakan2 u/ menangani masalah.
b. Sumber daya keluarga → biaya, tenaga, sarana / prasarana.
c. Sumber daya perawatan → Pengetahuan, keterampilan, waktu, alat.
d. Sumber daya masy → Fasilitas, organisasi, posyandu, dana sehat, dukun,
polindes dsb.
3. POTENSI MASALAH UNTUK DICEGAH :
a. Kepelikan masalah → Beratnya peny / masalah → Prognosa.
b. Lamanya masalah → jangka waktu terjadinya masalah.
c. Tindakan yg sudah dan sedang dijalankan → Tindakan tepat potensi
masalah dicegah tinggi.
d. Adanya kelompok resiko tinggi dlm keluarga a/ kelompok yg paling pekah
menambah potensi u/ mencegah masalah.
4. MENONJOLNYA MASALAH : → Bgmn kel melihat masalah itu, masalah yg
dirasakan keluarga merasa perlu u/ segera ditanggulangi diberi prioritas
utama.
FAKTOR YG M’PENGARUHI PENENTUAN PRIORITAS
III. PERENCANAAN KEPERAWATAN
A. PENGERTIAN.
Rencana Keperawatan (Renpra) Keluarga ad. Kumpulan tindakan yg
ditentukan oleh perawat & Keluarga u/ dilaksanakan, untuk
memecahkan masalah kes & Keperawatan yg telah diidentifikasi
1. Renpra berpusat pada tindakan2 yg dpt memecahkan u/
meringankan masalah yg sdg dihadapi →pedoman u/tindakan.
2. Renpra ad. Hasil dr suatu proses yg sistematis & telah dipelajari.
3. Renpra berhub dgn masa yg akan datang, memanfaatkan peristiwa
masa lalu & sekarang u/ menentukan arah.
4. Renpra b’kaitan dgn masalah kesehatan & keperawatan yg telah
teridentifikasi.
5. Renpra adalah Jalan untuk mencapai tujuan.
6. Renpra adalah suatu proses yg b’langsung terus menerus.
B. KUALITAS RENPRA : Menjamin sukses dan keberhasilan, OKI :
1. Renpra hrs b’dsrkan penentuan masalah yg jelas.
2. Renpra hrs realistis → dpt dilaksanakan.
3. Renpra hrs susuai dgn 7an & falsafah dr instansi kesehatan setempat.
4. Renpra harus dibuat bersama dgn keluarga → Nurse bekerja dengan
keluarga, bukan u/ keluarga.
5. Renpra hrs dibuat tertulis
C. LANGKAH2 DLM PERENCANAAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA.
1. Penentuan masalah kes / Diagnosa keperawatan kel.
2. Menentukan sasaran ( 7an umum / tupan ) → hasil akhir yg hrs dicapai.
3. Menentukan 7an ( 7an khusus / tupen) pernyataan spesifik ttg hasil yg
diharapkan dari tindakan keperawatan ( Spesifik, dapat diukur, dapat dicapai,
realistik, dan ada batasan waktu).
Macam-macam tujuan :
a. Pusat perhatian :
1). Nurse orinted → 7an dinyatakan dlm kegiatan2 perawat.
2). Client oriented → 7an dinyatakan dlm bentuk hasil → fisik a/ psikologis
a/ tingkah laku keluarga.
b. Tingkat Keumuman :
1). 7an umum → 7an akhir.
2). 7an khusus → Spesifik.
c. Jangka waktu untuk mencapainya :
1). 7an jangka panjang (Tupan) → memerlukan pertemuan yg lebih
banyak antara N – K
2). 7an jangka pendek (Tupen) → untuk masalah2 yg memerlukan
perhatian segera dan hasilnya akan dilihat dlm waktu pendek.
4. Menyususn Kriteria & standar Evaluasi.
5. Menentukan Intervensi Keperawatan yg tepat.
Intervensi yang disusun hendaknya :
a.Untuk merangsang kesadaran & penerimaan thdp masalah &
kebutuhan kesehatan keluarga :
1). Perluas pengetahuan keluarga.
2). Bantu u/ melihat dampak/ akibat dari situasi yg ada.
3). Kaitkan keb kesehatan keluarga dgn sasaran keluarga.
4). Kembangkan sikap positif & membangun thdp masalah kesehatan
keluarga.
b. Untuk memutuskan tindakan yg tepat :
1). Diskusikan ttg konsekwensi / akibat2 jika tidak m’ambil tindakan.
2). Perkenalkan alternatif / kemungkinan yg mereka dapat pilih jika
tdk mengambil tindakan.
3). Diskusikan ttg konsekwensi / akibat dari tindakan yang dilakukan.
c. Untuk m↗ kepercayaan keluarga kepada perawat :
1) Demontrasikan tindakan keperawatan pd angg kel yg sakit dgn m’gunakan
sarana / fasilitas yg ada.
2) Bantu m’perbaiki fasilitas fisik dirumah dgn m’perbaiki yg sdh ada.
3) Mencari cara u/ mengurangi ancaman kesehatan dan perkembangan
kepribadian angg keluarga.
4) Mengembangkan pola komunikasi dgn kel agar terjadi saling pengertian yg
mendalam.
5) M’bantu mengembangkan kemampuan kel dlm memenuhi keb psikososial
anggotanya.
6) Mencegah rintangan2 dgn mengadakan rujukan.
7) Nurse harus mempunyai pengetahuan yg luas ttg sumber daya yg ada
dimasy dan cara pemanfaatannya :
Sumber2 dlm keluarga :
1. Kekuatan fisik/ psikologis.
2. Keuangan.
3. Fasilitas fisik.
4. Sokongan / dukungan dari sanak
saudara a/ kelompok lain.
Sumber2 Perawatan :
1. Pengetahuan.
2. Waktu.
3. Dukungan.
Sumber2 Masyarakat :
1. Instansi / unit
yankes.
2. Program ↗ Kes
3. Ormas-ormas
IV. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN
Implementasi mrpkan salah satu tahapan proses keperawatan keluarga,
dimana perawat mendpt kesempatan u/ m’bangkitkan minat keluarga
m’adakan p’baikan.
Hal-hal yg perlu diperhatikan pd saat implementasi adalah :
A. Perhatian thdp kesulitan, kebingungan, dan ketidakmampuan keluarga.
B. Gunakan teknik motivasi, agar keluarga dpt melaksanakan perilaku sehat.
Faktor penyulit dari keluarga untuk m’bangkitkan minat kerjasama untuk
melakukan tindakan keperawatan :
1. Kel kurang m’peroleh informasi.
2. Kel m’dpt informasi yg kurang lengkap, shg melihat masalah hanya
sebagian.
3. Kel tdk dpt mengaitkan informasi dgn situasi yg ada / dihadapi.
4. Kel tdk mau m’hadapi situasi.
5. Angg kel tdk mau m’hadapi tekanan sosial dari keluarga.
6. Kel ingin m’pertahankan suatu pola tingkah laku.
7. Kel gagal mengaitkan tindakan dgn sasaran keluarga.
8. Kel tdk percaya dgn tindakan yg ususlkan oleh perawat.
Faktor penyulit dari petugas / perawat :
1. Perawat cenderung m’gunakan satu pola pendekatan.
2. Perawat kurang m’berikan penghargaan, perhatian thdp faktor sosial budaya.
3. Petugas / perawat kurang mampu dlm m’ambil tindakan dan m’gunakan
teknik dlm m’atasi masalah yg rumit.
V. EVALUASI.
Evaluasi merupakan tahapan proses keperawatan dlm menentukan
sejauhmana tujuan keperawatan telah dicapai.
Bila tujuan tdk tercapai, kemungkinan penyebabnya :
1. Tujuan tdk realistis.
2. Tindakan tidak tepat.
3. Terdapat faktor lingkungan yg tdk dapat diatasi.
Proses Evaluasi dapat dipusatkan pada 3 (tiga) dimensi :
1. Efisiensi → dikaitkan dgn sumber daya, ruang, bahan, tenaga.
2. Kecocokan (Apropriatneness) → dikaitkan dgn kesesuaian tindakan
keperawatan utk mengatasi masalah sesuai dengan pertimbangan
profesional.
3. Kecukupan (Adequacy ) → dikaitkan dgn kelengkapan tindakan
keperawatan yg dilakukan untuk mencapai tujuan.
TRENDS & ISSUES ON FAMILY
NURSING
A. LATAR BELAKANG.
1. Perubahan Global disegala bidang.
2. Populasi :
- Asia ⇨Ekspulsi = Pergeseran
Piramida Penduduk
Balita Lansia-
- Eropa ⇨ Zero Population Growth.
- Amerika Utara, Australia, New Zeland ⇨ Urbanisasi.
3. Kualitas Hidup ⇒ dipengaruhi oleh :
a. Acceleration Effect ⇒ Efek percepatan.
b. Kaya – Miskin ⇒ Gap makin jauh ⇒ akan menguasai
perubahan dgn mengontrol & membimbing diri sendiri,
Mencegah Future Shock.
B. ISSUE LEGAL & ETIK FAMILY NURSING
1. ABORSI
2. SUBSTANCE ABUSE ⇒ Penyalagunaan alat /bahan.
3. CHRONIC MENTAL ILLNESS ⇒ Peny ggn mental yg kronik.
4. FAMILY VIOLENCE ⇒ Kekerasan / kekejaman dlm rumah
tangga ( Lansia, Perempuan, Anak-anak ).
5. KEHAMILAN REMAJA ⇒ Hamil diluar nikah.
⇒ Belum siap fisik / mental.
⇒ Hal yg biasa.
6. ADOPSI ⇒ Pengangkatan anak.
7. BIRTH CONTROLE ⇒ KB, Pembatasan Kelahiran.
C. ISSU MASALAH KESEHATAN.
1. PENY. DEGENERATIF ⇧ ⇒ Dampak dari teknologi
canggih.
2. PENY. INFEKSI ⇒ Masih tetap tinggi.
3. MASALAH PERILAKU KESEHATAN ⇒ Pola Konsumsi
( Obesitas, Peny Jantung, DM, Osteoporosis ).
4. PENY. KRONIS ⇧
D. PERAN NERS
1. DIRECT CARE ⇒ Pemberi yankes langsung.
2. INFECTION CONTROL :
a. Family Health Educator ( Pendidik masalah
kesKel )
b. Documentator ( Pendokumentasi / pencatat )
c. Case Manajement Supervisor : Uang, lama &
jarak waktu yankes / yankep.
d. Advocasi Pelindung / pembela klien
E. TRENDS IN FAMILY NURSING
1. HOME HEALTH CARE :
⇒ Swasta,
⇒ Pemerintah,
⇒ Hospital Based → Perawatan dasar
2. HOSPICE PENJAMU ⇒ klien Meninggal dgn tenang &
bermartabat.
3. NURSING HOME ⇒ Kesejahteraan lansia.
4. MULTI CULTURAL ⇒ Keragaman budaya & Etnis →
Sumber kekuatan & identitas Nasional.
5. LINGKUNGAN ⇒ Perubahan Paradigma; hanya ingin
memiliki yg dibutuhkan → perlu
pendidikan dlm keluarga .
⇒ Teknologi → Food Supply.

More Related Content

What's hot

Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasNs.Heri Saputro
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Proses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwaProses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwaAmalia Senja
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Konsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluargaKonsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluargaAdel Delis
 
Komunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatanKomunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatanAmalia Senja
 
teori-model-keperawatan-keluarga.ppt
teori-model-keperawatan-keluarga.pptteori-model-keperawatan-keluarga.ppt
teori-model-keperawatan-keluarga.pptZadamMarita
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam KeperawatanMetode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam KeperawatanSulistia Rini
 
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaRuang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaayu rahmadani
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikFaris Andrianto
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusheri damanik
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminalAnitha Bunga
 

What's hot (20)

Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
Contoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitasContoh laporan komunitas
Contoh laporan komunitas
 
Diagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluargaDiagnosa keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan keluarga
 
Proses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwaProses keperawatan jiwa
Proses keperawatan jiwa
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Tren dan isu keperawatan keluarga
Tren dan isu keperawatan keluargaTren dan isu keperawatan keluarga
Tren dan isu keperawatan keluarga
 
Konsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluargaKonsep keperawatan-keluarga
Konsep keperawatan-keluarga
 
Kolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam KeperawatanKolaborasi Dalam Keperawatan
Kolaborasi Dalam Keperawatan
 
Komunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatanKomunikasi dalam proses keperawatan
Komunikasi dalam proses keperawatan
 
Asuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluargaAsuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluarga
 
teori-model-keperawatan-keluarga.ppt
teori-model-keperawatan-keluarga.pptteori-model-keperawatan-keluarga.ppt
teori-model-keperawatan-keluarga.ppt
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam KeperawatanMetode penugasan fungsional dalam Keperawatan
Metode penugasan fungsional dalam Keperawatan
 
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluargaRuang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
Ruang lingkup dan trend issue keperawatan keluarga
 
Konsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontikKonsep dasar keperawatan gerontik
Konsep dasar keperawatan gerontik
 
Asuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan GerontikAsuhan Keperawatan Gerontik
Asuhan Keperawatan Gerontik
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasusAsuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
Asuhan keperawatan komunitas dan contoh kasus
 
Askep pasien terminal
Askep pasien terminalAskep pasien terminal
Askep pasien terminal
 
Sp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosaSp 7 diagnosa
Sp 7 diagnosa
 

Similar to PPT. KEPERAWATAN KELUARGA.pptx

materi keperawatan komunitas konsep keluarga
materi keperawatan komunitas konsep keluarga materi keperawatan komunitas konsep keluarga
materi keperawatan komunitas konsep keluarga ayu rahmadani
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2
Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2
Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2Warnet Raha
 
MATERI KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
MATERI KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN  KELUARGAMATERI KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN  KELUARGA
MATERI KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGATaslim21
 
KONSEP_KEPERAWATAN_KELUARGA.ppt
KONSEP_KEPERAWATAN_KELUARGA.pptKONSEP_KEPERAWATAN_KELUARGA.ppt
KONSEP_KEPERAWATAN_KELUARGA.pptAnonymousfEqmGMp28
 
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.pptPerspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.pptainul23
 
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)Ahmad Moel
 
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensi
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensiAsuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensi
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensiAyix Susan
 
Penegrtian dan hakikat keluarga
Penegrtian dan hakikat keluargaPenegrtian dan hakikat keluarga
Penegrtian dan hakikat keluargaayufitriana
 
Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluargaDokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluargaWarung Bidan
 
Bentuk bentuk keluarga
Bentuk bentuk keluarga Bentuk bentuk keluarga
Bentuk bentuk keluarga badriah92
 
Tugas ringkasan keperawatan keluarga
Tugas ringkasan keperawatan keluargaTugas ringkasan keperawatan keluarga
Tugas ringkasan keperawatan keluargaagus hananto
 
6. KONSEP KELUARGA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT.ppt
6. KONSEP KELUARGA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT.ppt6. KONSEP KELUARGA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT.ppt
6. KONSEP KELUARGA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT.pptDaraHumayra
 

Similar to PPT. KEPERAWATAN KELUARGA.pptx (20)

Konsep keperwatan keluarga
Konsep keperwatan keluargaKonsep keperwatan keluarga
Konsep keperwatan keluarga
 
materi keperawatan komunitas konsep keluarga
materi keperawatan komunitas konsep keluarga materi keperawatan komunitas konsep keluarga
materi keperawatan komunitas konsep keluarga
 
Pert. 3 keluarga
Pert. 3 keluargaPert. 3 keluarga
Pert. 3 keluarga
 
Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2
Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2
Asuhan keperawatan keluarga dengan usia dewasa pertengaha1.docx2
 
MATERI KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
MATERI KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN  KELUARGAMATERI KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN  KELUARGA
MATERI KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
 
KONSEP_KEPERAWATAN_KELUARGA.ppt
KONSEP_KEPERAWATAN_KELUARGA.pptKONSEP_KEPERAWATAN_KELUARGA.ppt
KONSEP_KEPERAWATAN_KELUARGA.ppt
 
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.pptPerspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
Perspektif keperawatan anak dalam konteks keluarga.ppt
 
Askeb keluarga
Askeb keluargaAskeb keluarga
Askeb keluarga
 
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hiper (1)
 
indahnya-kebersamaan.pdf
indahnya-kebersamaan.pdfindahnya-kebersamaan.pdf
indahnya-kebersamaan.pdf
 
Askep Kwashiorkor
Askep KwashiorkorAskep Kwashiorkor
Askep Kwashiorkor
 
Keuarga
KeuargaKeuarga
Keuarga
 
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensi
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensiAsuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensi
Asuhan keperawatan keluarga_dengan_hipertensi
 
Konsep keluarga
Konsep keluargaKonsep keluarga
Konsep keluarga
 
Penegrtian dan hakikat keluarga
Penegrtian dan hakikat keluargaPenegrtian dan hakikat keluarga
Penegrtian dan hakikat keluarga
 
Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluargaDokumentasi asuhan keperawatan keluarga
Dokumentasi asuhan keperawatan keluarga
 
Keluarga
KeluargaKeluarga
Keluarga
 
Bentuk bentuk keluarga
Bentuk bentuk keluarga Bentuk bentuk keluarga
Bentuk bentuk keluarga
 
Tugas ringkasan keperawatan keluarga
Tugas ringkasan keperawatan keluargaTugas ringkasan keperawatan keluarga
Tugas ringkasan keperawatan keluarga
 
6. KONSEP KELUARGA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT.ppt
6. KONSEP KELUARGA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT.ppt6. KONSEP KELUARGA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT.ppt
6. KONSEP KELUARGA SEBAGAI ANGGOTA MASYARAKAT.ppt
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 

PPT. KEPERAWATAN KELUARGA.pptx

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA STIKES KARYA PERSADA MUNA SEMESTER III 2022 Ns. FITRI DIANA ASTUTI, S.Kep.,M.Kep
  • 2. I. KONSEP KELUARGA A. PENGERTIAN KELUARGA 1. Keluarga ad. Perkumpulan dua atau lebih individu yg diikat oleh hub. darah, perkawinan, atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain. 2. Keluarga ad. Sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan , adopsi, kelahiran yang ber7an menciptakan dan mempertahankan budaya yg umum; meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota(Duvall).
  • 3. 3. Keluarga ad. Anggota rumah tangga yg saling berhub. melalui pertalian darah, adopsi, atau perkawinan (WHO, 1969). 4. Keluarga ad. terdiri atas kelompok orang yg mempunyai ikatan perkawinan, keturunan / hub. sedarah atau hasil adopsi, anggota tinggal bersama dalam satu rumah, anggota berinteraksi dan berkomunikasi dalam peran sosial, serta mempunyai kebiasaan / kebudayaan yg berasal dari masy. ttp m’punyai keunikan tersendiri (Bergess, 1962).
  • 4. 5. Keluarga ad. Dua atau lebih dari dua individu yg t’gabung karena hub. darah, hub. Perkawinan atau p’angkatan, mereka hidup dalam satu rumah tangga, b’interaksi satu sama lain, dan di dlm perannya masing- masing m’ciptakan serta m’pertahankan kebudayaan ( S.G. Bailon dan A. Maglaya, 1989) 6. Keluarga ad. Unit terkecil dari masy. yg terdiri atas kepala keluarga dan beberapa org yg terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes RI, 1998)
  • 5. 7. Keluarga ad. Sekelompok manusia yg tinggal dalam satu rumah tangga dalam kedekatan yg konsisten dan hubungan yg erat (Helvie, 1981). 8. Keluarga ad. Suatu ikatan / persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara org dewasa yg berlainan jenis yg hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yg sdh sendirian dgn atau tanpa anak, baik anak sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga ( Sayekti, 1994)
  • 6. • Jadi Keluarga ad. Satu kelompok atau kumpulan manusia yg hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masy. terkecil dan biasanya selalu ada hub. darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya.Mereka hidup bersama dalam satu rumah / t4 tinggal, biasanya dibawah asuhan seorang kepala keluarga dan makan dari satu periuk.
  • 7. B. KARAKTERISTIK / CIRI-CIRI KELUARGA @ Terdiri atas dua atau lebih individu yg diikat oleh hub. darah, perkawinan, atau adopsi. @ Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain. @ Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial sebagai suami, istri, anak, kakak, dan adik. @ Dibawah asuhan seorang kepala keluarga / kepala rumah tangga sebagai pengambil keputusan. @ Mempunyai 7an menciptkan, mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
  • 8. CIRI-CIRI KELUARGA INDONESIA 1. Suami sbg pengambil keputusan. 2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh. 3. Berbentuk monogram Suami X istri 4. Bertanggung jawab. 5. Pengambil keputusan. 6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa. 7. Ikatan kekeluargaan yg sangat erat. 8. Mempunyai semangat gotong royong / kebersamaan
  • 9. C. POLA KEHIDUPAN KELUARGA INDONESIA PEDESAAN a. Tradisional b. Agraris. c. Tenang. d. Sederhana. e. Akrab. f. Menghor mati yang lebih tua.
  • 10. PERKOTAAN a. Dinamis b. Rasional c. Konsumtif d. Demokratis e. Individual f. Aktif dalam kehidupan politik
  • 11. D. TIPE KELUARGA 1. Traditional Family / Nulear Family (Keluarga Inti) : yg terdiri atas ayah, ibu, dan anak (AK atau AA) yg tinggal dlm satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dlm st ikatan perkawinan, satu /keduanya dpt bekerja diluar rumah. 2. Extended Family (Kel. Besar) : keluarga inti + dengan sanak saudara, mis. Nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dsb.
  • 12. 3. Reconstituted Nuclear : P’bentukan baru dari kel. Inti melalui p’kawinan kembali suami / istri, tinggal dalam p’bentukan satu rumah dgn anak2nya baik itu dr p’kawinan lama maupun hasil p’kawinan baru, satu/ keduanya bekerja di luar rumah. 4. Middle Age / Aging Couple : Suami sbg p’cari uang, istri dirumah / kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sdh meninggalkan rumah krn sekolah/ perkawinan/ meniti karier. 5. Dyadic Nuclear : Suami istri yang sdh b’umur dan tdk m’punyai anak, keduanya / salah satu b’kerja di luar rumah.
  • 13. 6.Single Parent Family : Satu org tua sebagai akibat perceraian / kematian pasangannya dan anak- anaknya dpt tinggal di rumah(serumah) / diluar rumah. 7. Dual Carrier Family : Suami istri /keduanya berkarier dan tanpa anak. 8. Commuter Married : Suami istri / keduanya org karier dan tinggal terpisah pd jarak ttt, keduanya saling mencari pd waktu-waktu ttt. 9. Single Adult : Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dgn tidak adanya keinginan untuk menikah.
  • 14. 10. Three Generation Family : Tiga generasi atau lebihtinggal dalam satu rumah. 11. Institutional Family : Anak-anak atau org-org dewasa tinggal dalam suatu isntitusi /panti- panti. 12. Comunal family : Satu rumah terdiri atas dua / lebih pasangan yg monogami dgn anak2nya dan ber-sama2 dlm penyediaan fasilitas. 13. Group Marriage : Satu perumahan terdiri atas orang tua dan keturunannya di dalam satu kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dgn yg lain dan semua adalah org tua dari anak-anak.
  • 15. 14. Unmaried Parent and Child : ibu dan anak dimana p’kawinan tdk dikehendaki, anaknya di adopsi. 15. Cahibing Couple / Cahabitation Family (Kel. Kabitas) : Dua orang / satu pasangan yg tinggal bersama tanpa pernikahan. 16. Compocite Family (Kel. Berkompetisi) : Kel. Yg perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
  • 16. E. STRUKTUR KELUARGA 1. PATRILINEAL : Kel sedarah yg terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi , dimana hub. itu disusun melalui jalur garis ayah 2. MATRILINEAL : kel. sedarah yg terdiri atas sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hub itu disusun melalui garis jalur ibu. 3. MATRILOKAL : Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
  • 17. 4. PATRILOKAL : Sepasang suami istri yg tinggal bersama keluarga sedarah suami. 5. KELUARGA KAWINAN : Hub suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yg menjadi bagian keluarga karena adanya hub dengan suami atau istri.
  • 18. F. CIRI-CIRI STRUKTUR KELUARGA 1. TERORGANISASI : yaitu saling b’hub, saling ketergantungan antara anggota keluarga. 2. ADA KETERBATASAN : setiap anggota keluarga memiliki kebebasan ttp mereka juga m’punyai keterbatasan dlm m’jalankan fungsi dan tugasnya masing-masing. 3. ADA PERBEDAAN DAN KEKHUSUSAN : setiap anggota keluarga m’punyai peranan dan fungsinya masing-masing.
  • 19. G. PERAN KELUARGA 1. Peran formal keluarga : a. Peran Ayah : 1). Sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak2nya. 2). Sebagai pencari nafkah 3). Sebagai pendidik. 4). Sebagai pelindung dan pemberi rasa aman. 5). Sebagai kepala keluarga. 6. Sebagai anggota dari kelompok masy dari lingkungannya. 7). Sbg provider atau penyedia. 8). Persaudaraan (kinship), memelihara hub keluarga paternal dan maternal. 9). Peran sgb terapeutik (memenuhi keb afektif dari pasangan dan anggota keluarga lainnya 10). Peran seksual.
  • 20. b. Peran Ibu : 1). Sbg. Pengurus /Pengatur rumah tangga. 2). Sebagai pengasuh dan Pensdidik anak2nya. 3). Sebagai pelindung. 4). Sebagai pencari nafkah tambahan. 5). Sebagai anggota masy dilingkungannya. 6). Sebagai perawatan anak, baik yang sehat maupun yang sakit 7). Rekreasi. 8). Persaudaraan (kinship), memelihara hub keluarga paternal dan maternal. 9). Peran sgb terapeutik (memenuhi keb afektif dari pasangan dan anggota keluarga lainnya 10). Peran seksual. c. Peran Anak : Peran Psikososial sesuai tumbang, baik fisik, mental, sosial maupun spiritual.
  • 21. 2. Peran Informal Keluarga : a. Pendorong; mendorong, memuji, setuju dengan, dan menerima kontribusi dari orang lain. b. Pengharmonis; menengahi perbedaan yg terdapat diantara anggota kel. Penghibur, dan menyatukan kembali perbedaan pendapat. c. Inisiator kontributor; mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru atau cara-cara mengingat masalah-masalah atau tujuan2 kelompok. d. Pendamai; menyelesaikan konflik dalam keluarga dgn musyawarah. e. Penghubung keluarga; perantara keluarga, biasanya ibu mengirim dan memonitor komunikasi dalam keluarga. f. Pionir keluarga; membawa keluarga pindah kesuatu wilayah asing dan mendapatkan pengalaman baru. g. Sahabat, penghibur, dan koordinator; mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga yg berfungsi mengangkat keakraban dan memerangi kepedihan. h. Pengikut dan saksi; mengamati dan melibatkan dirinya dalam acara / masalah keluarga.
  • 22. H. PERAN PERAWAT KELUARGA 1. Pendidik. 2. Koordinator; 3. Pelaksana perawatan dan pengawas perawatan langsung keluarga. 4.Pen gawas kesehatan. 5. Konsultan / penasehat masalah kesehatan. 6. Kolaborator. 7. Advokasi 8. Fasilitator 9. Penemu kasus/ masalah kesehatan. 10.Modifikasi lingkungan (ling rumah atau limas)
  • 23. I. FUNGSI KELUARGA 1. Fungsi Biologis; meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, serta memenuhi kebutuhan gizi keluarga. 2. Fungsi Psikologis; memberikan kasih sayang dan rasa aman bagi keluarga, memberikan perhatian di antara keluarga, memberikan kedewasaan kepribadian anggota kelaurga, serta memberikan identitas pada keluarga. 3. Fungsi Sosialisasi; membina sosialisasi pd anak, membentuk norma2 tingkah laku ssi dgn tk p’kembangan masing2 anak, dan meneruskan nilai2 budaya. 4. Fungsi Ekonomi; mencari sumber2 p’hasilan utk m’nuhi keb. keluarga saat ini dan masa yg akan datang dgn menabung. 5. Fungsi Pendidkan; menyekolahkan anak utk memberikan pengetahuan, keterampilan, membentuk perilaku anak sesuai dgn bakat dan minat yg dimilikinya, m’persiapkan anak utk kehidupan dewasa yad dlm memenugi perannya sbg orang dewasa, serta mendidik anak sesui dgn tk perkembangannya.
  • 24. LIMA FUNGSI KELUARGA MENURUT FRIEDMAN, 1988. 1. Fungsi Afektif (The Affective Function) : fungsi internal kel, basis kekuatan kel, berguna u/ pemenuhan keb psikologis. tampak mll kelyg gembira & bahagia gambaran diri angg.kel positif, rasa dimiliki, berarti dan mrpkn sbr kasih sayang. Adanya perceraian, kenakalan anak, dan masalah lain f. Afektif tdk terpenuhi. Komponen f. Afektif ad : a. Memelihara saling asuh (mutual Nurturance) b. Keseimbangan saling menghargai (diakui & dihargai keberadaan & haknya. c. Pertalian dan identifikasi (hub ortu – anak, anak – anak dan seolah- olah ikut m’alami apa yang terj dgn angg kel. Lain). d. Keterpisahan dan keterpaduan (Separatness and Connectedness) 2. Fungsi Sosialisasi (The Socialization Function) : dimulai saat lahir sampai meninggal (seumur hidup) : belajar disiplin, norma, budaya, serta perilaku melalui hub & interaksi dalam keluarga Mampu berperan di masy.
  • 25. 3. Fungsi Reproduksi (The Reproductive Function) : meneruskan keturunan & menambah SDM 4. Fungsi Ekonomi (The Economic Fungtion) : u/ memenuhi keb kel : makanan, pakaian, dan perumaha butuh sumber keuangan 5. Fungsi Perawatan Keluarga/ Pemeliharaan Kesehatan (The Health Care Function) : kel. Mampu melaks.tugas kes keluarga : a. Mengenal masalah keskel. b. M’buat keputusan tindakan kes yg tepat. c. Mberi perawatan pd. Angg. Kel. yg sakit d. M’tahankan suasana rumah yg sehat e. M’gunakan fasilitas kes yg ada di masyarakat.
  • 26. Delapan tugas pokok keluarga : 1. M’lihara kes fisik kel dan para anggotanya. 2. B’upaya u/ m’lihara sumber2 daya yg ada dlm keluarga. 3. M’atur tugas masing2 anggota ssi dgn kedudukannya. 4. M’lakukan sosialisasi antar angg kel agar timbul keakraban dan kehangatan para anggota keluarga. 5. Melakukan pengaturan jumlah angg keluarga yg diinginkan. 6. M’lihara ketertiban anggota keluarga. 7. Pen4an anggota2 keluarga dlm masyarakat yg lebih luas. 8. M’bangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.
  • 27. J. TUGAS DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 1. TAHAP I; PEMBENTUKAN KELUARGA / KELUARGA BARU /PASANGAN BARU (BEGINNING FAMILY). Tugas perkembangan : a.Membina hub intim dan kepuasan bersama. b. Menetapkan tujuan bersama. c. Membina hub dgn keluarga lain, teman, dan kelompok sosial. d. Merencanakan anak (KB). e. Menyesuaikan diri dgn kehamilan & m’persiapkan diri u/ menjadi orang tua. Fungsi Perawat :Melaks Askep dan Konsultasi mis. KB, Prenatal care & komunikasi
  • 28. 2. TAHAP II; KELUARGA DENGAN KELAHIRAN ANAK PERTAMA (CHILD BEARING FAMILY). Dimulai dari kehamilan – anak pertama berusia 2,5 tahun. Tugas perkembangan : a. Persiapan menjadi orang tua. b. Membagi peran dan tanggung jawab. c.Menata ruang u/ anak atau mengembangkan suasana rumah yg menyenangkan d. Mempersiapkan biaya atau dana child bearing. e. Memfasilitasi role learning anggota keluarga.
  • 29. f. Bertanggung jawab memenuhi keb bayi sampai balita. g. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin. Fungsi Perawat : melaks askep & konsultasi ttg perawatan bayi, mengenali ggn kesbayi scr dini & cara mengatasi, Imunisasi, tumbang, Interaksi kel, KB, dan pemenuhan keb anak. 3. TAHAP III; KELUARGA DENGAN ANAK PRASEKOLAH (FAMILIES WITH PRESCHOOL). Dulai saat anak berusia 2,5 tahun – anak berusia 5 tahun. Tugas perkembangan : a. Memenuhi keb anggota keluarga, spt t4 tinggal, privasi, dan rasa aman. b. Membantu anak u/ bersosialisasi.
  • 30. c. Beradaptasi dgn anak yg baru lahir, sementara keb anak yg lain juga harus terpenuhi. d. M’pertahankan hub yg sehat baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar). f. M’bagi waktu u/ individu, pasangan, dan anak (tahap paling repot). g. Pembagi an tanggung jawab anggota keluarga. h. Merencanakan kegiatan dan waktu u/ menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak. Fungsi Perawat : Melaks askep & Penyuluhan pd ortu ttg peny dan kecelakaan yg sering terj. pd anak2, Tumbang, KB, Pe↗ kes dan m’sosialisasikan anak.
  • 31. 4. TAHAP IV; KELUARGA DENGAN ANAK USIA SEKOLAH (FAMILIES WITH SCHOOL CHIDLREN). Dimulai pada saat anak tertua memasuki sekolah pd usia 6 tahun – 12 tahun. Tugas perkembangan : a. M’berikan p’hatian ttg kegiatan sosial anak, pendidikan, dan semangat belajar ( Mendidik anak, mengajari u/ m’siapkan masa depannya,). b. Tetap m’tahankan hub yg harmins dlm p’kawinan. c. M’dorong anak u/ m’capai pengembangan daya intelektual (m’biasakan belajar teratur, mengontrol tugas & kemajuan sekolah, M↗ pengetahuan umum). d. Menyediakan aktivitas untuk anak. e. Menyesuaikan pd aktivitas komunitas dgn mengikutsertakan anak (m’bantu sosialisasi anak thdp lingk. Luar rumah, sekolah, dan lingk yg lebih luas). f. Memenuhi keb yg semakin meningkat, termasuk biaya hidup dan kesehatan anggota keluarga. Fungsi Perawat : askep dan konsultasi baik dalam keluarga dan disekolah.
  • 32. 5. TAHAP V KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA (FAMILIES WITH TEENAGERS). Dimulai saat usia 13 tahun s/d 19 – 20 th. Mrpkan tahap paling sulit krn ortu melepas otoritas dan membimbing anak u/ ber-tj. Tugas perkembangan : a. Mm’berikan kebebasan yg seimbang dgn tj. M’ingat remaja yg sdh ber+ dewasa dan m↗ otonominya. b. M’tahankan hub yang intim dgn keluarga. c. M’tahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari perdebatan, kecurigaan, dan permusuhan. d. M’siapkan Perubahan sistem peran dan p’aturan u/ tumbang keluarga. e. M’berikan suritauladan bagi anak. Fungsi Perawat : M’rahkan kel pd p ↗ dan p’cegahan peny., penyuluhan ttg peny CV pd usila, obat terlarang, miras, seks, penc kecelakaan pd remaja, m’bantu t’ciptannya komunikasi yg efektif antara org tua dan remaja.
  • 33. 6. TAHAP VI KELUARGA DENGAN ANAK DEWESA ATAU PELEPASAN (LAUNCHING CENTER FAMILIES). Dimulai pada saat anak pertamas/d anak terakhir meninggalkan rumah. Tugas Perkembangan : a. M’luas keluarga inti m’jadi keluarga besar b. M’tahankan keintiman pasangan. c. M’bantu org tua suami / istri yg sdg sakit dan memasuki masa tua. d. M’siapkan anak u/ hidup mandiri dan menerima kepergian anaknya untuk m’bentuk rumah tangga baru e. Menata kembali fasilitas dan sumber yg ada pd keluarga. d. Berperan suami, istri, kakek dan nenek. F . M’ciptakan lingk rumah yg dpt menj contoh bagi anak-anaknya. g. Penataan kembali peran org tua dan kegiatan dirumah, Fungsi Perawat : Melaks askep dan konsultasi ttg peny 2 yg dpt timbul mis : peny kronis a/ faktor2 predisposisi spt kolesterol tinggi, obesitas, Hipertensi, menopausa serta p ↗kes, dan pola hidup sehat
  • 34. 7. TAHAP VII. KELUARGA DGN USIA PERTENGAHAN (MIDDLE AGE FAMILIES). Dimulai pd saat anak terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun atau salah seorg pasangan meninggal Tugas Perkembangan keluarga : a. M’tahankan kesehatan. b. M’punyai lebih banyak waktu dan kebebasan dlm arti m’olah minat sosial dan waktu santai. c. M’mulihkan hub antara generasi muda dan generasi tua. d. Keakraban dengan pasangan. e. M’lihara hub / kontak dgn anak dan keluarga. f. M’siapkan masa tua / pensiun dan m’ ↗ keakraban pasangan. Fungsi Perawat : Melaks askep dan konsultasi ttg upaya p ↗ kes spt keb istirahat yg cukup, aktivitas yg ringan ssi kemampuannya, nutrisi yg baik, BB yg susuai dsb.
  • 35. 8. TAHAP VIII. KELUARGA USIA LANJUT. Dimulai saat salh srg pasangan pensiun belanjut salah seorg pasangan meninggal dunia s/d keduanya meninggal. Tugas Perkembangan Keluarga : a. M’siapkan suasana rumah yg menyenangkan. b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik, dan pendapatan. c. M’tahankan keakraban suami istri dan saling merawat. d. M’tahankan hub dengan anak dan sosial masy. e. Melakukan file riview. f. Menerima kematian pasangan, kawan, dan m’siapkan kematian. Fungsi Perawat : melakukan perawatan pada org tua,terutama pd peny2 kronis dari fase akut sampai rehabilitasi, m’hatikan p↗ kes spt : nutrisi, aktivitas, istirahat, pemeriksaan mata, gigi, dan pencegahan kecelakaan di rumah.
  • 36. KONSEP KELUARGA SEJAHTERA I. PENGERTIAN KS ad. Keluarga yg dibentuk berdasarkan atas perkawinan yg sah, mampu memenuhi keb. Hidup spiritual dan materil yang layak, bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa, memiliki hub yg serasi, selaras, dan seimbang antara anggota keluarga dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingkungan (UU No. 10 th 1992) II. TUJUAN KELUARGA SEJAHTERA 7an dari terbentuknya keluarga sejahtera adalah : 1. M↗ pengetahuan keluarga ttg masalah yg dihadapi. 2. M↗ kemampuan keluarga dlm menganalisis potensi dan peluang yg dimilikinya. 3. M↗nya kemauan masy dlm m’cahkan masalahnya scr mandiri. 4. M↗nya gotong royong dan kesetiakawanan sosial dalam m’bantu keluarga, khususnya kel. Prasejahtera u/ M↗ kesejahteraannya.
  • 37. III. TAHAPAN / KLASIFIKASI KS. INDONESIA. A. KELUARGA PRASEJAHTERA (MERAH) Keluarga Prasejahtera ad. Keluarga yg belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, yaitu keb. Pengajaran, agama, pangan, sandang, papan, dan kesehatan. Atau kel yg belum dapat memnuhi salah satu atau lebih indikator kel sejahtera satu. B. KELUARGA SEJAHTERA SATU (KUNING). Keluarga sejahtera satu ad. Keluarga yg telah dapat m’nuhi keb dasarnya (fisik) secara minimal, ttp belum dpt m’nuhi keb psikososialnya yaitu keb pendidikan, KB, Interaksi dlm keluarga, interaksi dgn lingk t4 tinggal, dan transportasi. 5 Keb dasar yg sdh terpenuhi adalah : 1. Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut agamanya masing-masing. 2. Makan dua kali sehari atau lebih. 3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yg berbeda u/ aktivitas di rumah, bekerja / sekolah, dan bepergian. 4. Bagian terluas dari lantai rumah bukan dari tanah. 5. Bila anggota keluarga sakit dan atau PUS ingin KB di bawah ke sarana / petugas kesehatan.
  • 38. C. KELUARGA SEJAHTERA DUA ( COKLAT ). Keluarga sejahtera dua ad. Kel yg selain telah dapat m’nuhi keb dasarnya (fisik) secara minimal juga telah dapat m’nuhi keb psikososialnya, tetapi belum dapat m’nuhi keb pengembangnnya, spt keb u/ menabung dan m’oleh informasi. Indikator kel sejahtera dua : 1. Anggota keluarga melaksanakan ibadah menurut agamanya masing- masing secara teratur. 2. Makan dua kali sehari atau lebih. 3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yg berbeda u/ berbagai keperluan 4. Lantai rumah bukan dari tanah. 5. Bila anggota keluarga sakit dan atau PUS ingin KB di bawah ke sarana / petugas kesehatan. 6. Menyajikan daging/ ikan/ telur u/ lauk makan minimal 1kali dlm seminggu. 7. Seluruh angg kel minimal m’oleh satu (1) stel pakaian baru dlm setahun. 8. Luas lantai rumah minimal 8 m2 u/ tiap angg kel/ penghuni rumah. 9. Seluruh angg kel dlm tiga (3) bulan terakhir dlm keadaan sehat, shgg dpt melaks fungsinya masing-masing. 10. Minimal satu angg kel yg berumur ≥15 tahun berpenghasilan tetap. 11. Seluruh angg kel yg berumur 10 -60 tahun bisa baca tulis huruf latin. 12. Seluruh anak usia 7 – 15 tahun bersekolah pd saat ini. 13. Bila anak hidup sebanyak dua (2) atau lebih, kel yg masih PUS memakai kontrasepsi (kecuali hamil)
  • 39. D. KELUARGA SEJAHTERA TIGA ( HIJAU) Keluarga sejahtera tiga ad. Kel yg telah dapat m’nuhi seluruh keb dasar, Psikosoaial, dan pengembangan keluarganya, ttp belum dpt m’berikan sumbangan (kontribusi) yg maksimal pd masy scr teratur (dlm waktu ttt) dlm btk material, keuangan u/ sosial kemasy, dan blm berperan aktif dlm kegiatan kemasyarakatan. Keb fisik, psikososial, dan pengembangan telah t’nuhi, namun kepedulian sosial blm terpenuhi. Indikatir kel. Sejahtera tiga ad indikator KS dua ditambah komponen2 berikut ini : 1. Berupaya u/ m M↗ pengetahuan agama. 2. Sebagian dari p’hasilan dpt disisihkan u/ tab kel. 3. Makan bersama minimal sekali sehari dan kesempatan tsb dimanfaatkan u/ b’komunikasi antara angg kel. 4. Ikut serta dlm kegiatan masy dilingk t4 tinggalnya. 5. M’adakan rekreasi b’sama diluar rumah minimal sekali dalam enam (6) bulan. 6. Dpt m’oleh berita dari koran/ TV/ radio/ majalah. 7. Anggota keluarga dapat/ mampu menggunakan sarana transportasi sesuai kondisi daerah.
  • 40. E. KELUARGTA SEJAHTERA TIGA PLUS ( BIRU ) Keluarga Sejahtera tiga plus ad. Kel yg telah dapat memenuhi seluruh keb dasar, psikososial, dan pengembangan serta memiliki kepedulian sosial yg tinggi pd masy. Indikator kel sejahtera tiga plus ad. Indikator kel sejahtera tiga ditambah dgn komponen- komponen berikut : 1. Secara teratur atau pd waktu ttt dgn sukarela m’berikan sumbangan bagi keg sosial masy dlm btk material. 2. Kepala / anggota keluarga aktif sbgi pengurus perkumpulan/ yayasan institusi masyarakat
  • 41. MACAM KOPING KELUARGA 1. KETIDAKTERGANTUNGAN FISIK Kepamampuan u/ bergerak, naik-turun dari t4 tidur, berhias, berjalan dsb. 2. KOMPETENSI TERAPEUTIK Semua prosedur & pengobatan yg diresepkan ⇒ m’berikan obat2an, penggunaan alat bantu, b’pakaian, latihan & relaksasi, diit khusus. 3. PENGETAHUAN TTG KONDISI KESEHATAN Berkaitan dgn kondisi khusus kesehatan yg diperlukan u/ perawatan ⇒ peny & kecacatan, pengertian ttg sifat menular penyPengetahuan ttg akit dan cara penularannya, pola umum perkembangan bayi baru lahir dan kebutuhan dasar u/ perawatan fisik bayi. 4. PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP TTG HIGYENE PERSONAL DAN UMUM Berkenaan dgn tindakan keluarga dlm pemeliharaan nutrisi keluarga, istirahat dan relaksasi yg adekuat, melaks tind. pencegahan mis : Imunisasi, kebiasaan menyiapkan dan menyimpan makanan.
  • 42. 5. SIKAP-SIKAP PERAWATAN KELUARGA Berkenaan dengan cara keluarga merasakan ttg perawatan kesehatan scr umum termasuk pelayanan pencegahan, perawatan orang sakit dan tindakan2 kesmas. 6. KOMPETENSI EMOSIONAL Berhub dgn maturitas dan integritas dimana angg kel mampu m’hadapi stress & masalah2 yg umum dlm kehidupan dan merencanakan pemecahan masalah & stress, menerima disiplin & tj. serta tugas yg menjadi bagiannya, menerima keb. org lain sbg kebutuhannya. 7. POLA KEHIDUPAN KELUARGA Berkenaan dgn besarnya aspek2 interpersonal dan kelompok dari kehidupan keluarga. Seberapa jauh angg kel hidup rukun satu dgn yg lainnya, cara m’buat keputusan yg m’pengaruhi kel secara keseluruhan, tk dukungan satu sama lain dan melakukan segalanya sbg suatu keluarga, rasa hormat & kasih sayang yg diperlihatkan, cara mengatur keuangan kel, jenis disiplin yg berlaku. 8. LINGKUNGAN FISIK Berkaitan dgn rumah dan komunitas a/ lingkungan kerja yg m’ngaruhi keskel. 9. PENGGUNAAN FASILITAS2 KOMUNITAS Berkaitan dgn pengetahuan kel dlm hal penggunaan sumber2 komunitas u/ kesehatan, mis : Posyandu, Puskesmas, RS, Sekolah, Rumah Ibadah dll.
  • 43. II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA (FAMILY HEALTH NURZING) A. PENGERTIAN Perawatan Kesehatan Keluarga adalah tk. Perawatan kesmas yg di7kan a/ dipusatkan pd keluarga sbg unit atau kesatuan yg dirawat, dgn sehat sbg 7an melalui perawatan sbg sasaran / penyalur (SG.Bailon,dkk. 1978) B. TUJUAN PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA. 1. Tujuan Umum : m↗kan kemampuan kel dalam memelihara keskel mereka ⇒ dpt m ↗kan status keskel-nya. 2. Tujuan Khusus : a. M’identifikasi masalah kes yg dihadapi keluarga. b. Menanggulangi masalah kes dasar dlm kel. c. M’ambil keputusan yg tepat dlm m’atasi masalah kes para anggota keluarganya. d. M’berikan askep pada anggota keluarga yg sakit. e. M ↗kan produktivitas kel dlm rangka m ↗kan mutu hidupnya.
  • 44. C. ALASAN KELUARGA SBG UNIT PELAYANAN YG DIRAWAT : 1. Kel. Sbg unit utama dari masy dan mrpkan lembaga yg menyangkut kehidupan bermasyarakat. 2. Kel. Sbg suatu Kelompok dpt menimbulkan, mencegah, mengabaikan, dan memperbaiki masalah kes dlm kelompoknya 3. Masalah 2 kes dalam kel saling berkaitan / mempengaruhi thdp individu dlm keluarga ⇒ seorg angg kel memp masalah kes akan b’pengaruh pd angg kel lainnya. 4. Kel. Sbg pengambil keputusan dalam memelihara kes dan atau mengatasi masalah kesehatannya. Kel. Sbg pasien ⇒ Perawat perlu memperhatikan : a. Setiap kel. Punya cara yg unik dlm menghadapi masalah angg keluarganya. b. Perhatikan perbedaan dari tiap2 kel, dari berbagai segi : Pola komunikasi, Pengambilan keputusan, Sikap dan nilai2 dalam keluarga, Kebudayaan, dan gaya hidup. 5. Kel. Merupakan perantara / saluran yg efektif dan mudah dlm menylurkan dan mengembangkan berbagai upaya kesmas. 6. Kel merupakan lingkungan yg serasi u/ mengembangkan potensi tiap individu dalam keluarga.
  • 45. D. SASARAN / PRIORITAS UTAMA PELAKSANAAN ASKEP KELUARGA ADALAH KELUARGA RESIKO TINGGI DLM BIDANG KESEHATAN, YAITU: 1. Keluarga dengan anggota kel dlm masa usia subur / produktif dengan masalah : a. Tk. Sosial Ekonomi keluarga Rendah. b. Kel kurang / tdk mampu m’atasi masalah kesehatannya sendiri. c. Keluarga dgn penyakit keturunan atau keturunan kurang baik. 2. Keluarga dgn ibu resiko tinggi saat hamil : a. Umur ibu < 16 tahun atau > 35 tahun. b. Kurang Gizi atau Anemia. c. Hipertensi. d. Primi atau Multipara. e. Riwayat persalinan dengan komplikasi. 3. Keluarga dengan resiko Tinggi karena : a. Lahir Prematur / BBLR. b. Berat badan sukar naik ⇒ 3 bulan berturut-turut tdk naik. c. Cacat bawaan. d. ASI ibu kurang. e. Ibu menderita penyakit menular.
  • 46. 4. Keluarga bermasalah dalam hubungan / Interaksi antar anggota keluarga : a. Anak tidak diinginkan dan pernah rencana dicoba digugurkan. b. Tidak ada kesamaan pendapat antar anggota keluarga dan sering timbul cekcok. c. Ada anggota keluarga yg sering sakit. d. Ditinggal salah satu orang tua ⇒†(meninggal), cerai, atau lari meninggalkan keluarga. E. TUGAS KELUARGA DALAM PERKESKEL (Freeman 1981). 1. Mengenal ggn perkembangan kes setiap angg kel-nya. 2. M’ambil keputusan/ melakukan tindakan yg tepat. 3. M’berikan askep pd angg kel –nya yg sakit dan tdk mandiri karena cacad atau karena usia terlalu muda / tua. 4. M’tahankan suasana rumah yg m’untungkan kes dan perkembangan kepribadian angg keluarganya. 5. M’tahankan hub yg harmonis antar angg kel dgn lembaga kesehatan ⇒ Fasilitas kes yg ada dimanfaatkan.
  • 47. F. PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DLM PERKESMAS. 1. Pemberi askep kepada angg kel yg sakit. 2 Pengenal / pengamat masalah dan keb keskel. 3 Koordinator yankes dan yankepkeskel. 4 Fasilitator yankes ⇒ mudah dijangkau. Perawat mudah menampung masalah kes yg dihadapi kel ⇒ Perawat m’bantu mencari solusi / jln keluar. 5 Penkes ⇒ U/ merubah perilaku yg tdk sehat ⇒ sehat. 6 Penyuluh dan konsultan ⇒ perawat m’beri petunjuk askep dasar thdp kel. Perawat sbg penasehat mengetasi masalah keskel. G. HAMBATAN YG SERING DIHADAPI PERAWAT DLM MEMBERIKAN ASKEP PADA KELUARGA ADALAH : 1. Hambatan dari keluarga : a. Pendidikan keluarga rendah. b. Keterbatasan sumber daya keluarga ⇒ dana, sarana/prasarana. c. Kebiasaan2 yg sudah mendarah daging / melekat. d. Sosial budaya yang tidak menunjang. 2. Hambatan dari perawat : a. Sarana / prasarana tdk cukup/ menunjang. b. Keadaan geografis / alam yg tidak menunjang. c. Komunikasi (bahasa). d. Pengetahuan perawat ttg kultur keluarga kurang.
  • 48. PRINSIP-PRINSIP, IMPLIKASI DAN LANGKAH- LANGKAH PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA A. PRINSIP-PRINSIP PERKESKEL 1. Keluarga sebagai unit a/ satu kesatuan dim yankes. 2. Sehat sebagai tujuan utama. 3. Askep sbg sarana dlm mencapai p↗keskel. 4. Libatkan seluruh angg kel u/ berperan aktif dlm merumuskan & mengatasi masalah kes-nya. 5. Utamakan kegiatan Promotif dan Preventif tanpa mengabaikan keg Kuratif & Rehabilitatif. 6. Manfaatkan sumber daya kel semaksimal mungkin. 7. Sasaran askep adalah keluarga secara keseluruhan. 8. Gunakan pendekatan Problem Solving dgn Proses Keperawatan. 9. Kegiatan utama : penyuluhan dan askep kes dasar / perawatan di rumah. 10. Utamakan / prioritaskan keluarga resiko tinggi (Keluarga Resti).
  • 49. LANGKAH-LANGKAH DALAM PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 1. Bina hubungan kerjasama yg baik dgn keluarga dgn cara : a. Adakan kontak dgn keluarga. b. Jelaskan maksud dan tujuan sertaminat u/ membantu. c. Bina komunikasi dua arah dengan keluarga. 2. Lakukan pengkajian /pengumpulan data. 3. Analisa data2 hasil pengkajian masalah keskel 4. Golongkan masalah keskel berdasarkan sifat masalah. a. Keadaan sakit a/ kurang sehat. b. Ancaman kesehatan. c. Situasi krisis, s. Tentukan sifat & luasnya masalah serta kesanggupan kel utk melaksanakan tugas2 keluarga dalam bidang kesehatan. 6. Lakukan skala prioritas masalah kesehatan keluarga : a. Sifat masalah. b. Kemungkinan masalah utk dirubah. c. Potensi masalah dapat dihindari / dicegah. d. Persepsi / tanggapan keluarga thdp masalah.
  • 50. 7. Susun rencana Askep keskel sesuai prioritas a. Tentukan tujuan yg realistis : apa yg ingin dicapai, kapan tujuan tsb dapat dicapai, dan apa kriterianya. b. Buat Rencana tindakan / Intervensi. c. Buat Rasional dari masing2 / setiap tindakan. 8. Pelaksanaan askep kesehatan keluarga sesuai rencana. 9. Lakukan evaluasi. 10. Tinjau kembali masalah keperawatan yg belum teratasi dan buat rencana baru. 11. Dokumentasikan semua tindakan yang telah dilaksanakan.
  • 51. PROSES KEPERAWATAN KELUARGA I. PENERTIAN Proses Keperawatan Keluarga ad merupakan suatu metode ilmiah yang digunakan secara sistematis u/mengkaji & menentukan masalah kesehatan dan keperawatan keluarga, merencanakan askep dan melaksanakan intervensi keperawatan terhadap keluarga sesuai rencana yg telah disusun , dan mengevaluasi mutu hasil askep pd keluarga. Asuhan Keperawatan Keluarga merupakan proses yang kompleks dgn menggunakan pendekatan yg sistematis u/ bekerja sama dgn keluarga dan individu sbg angg kleuarga. II. TAHAPAN DARI PROSES KEPERAWATAN KELUARGA ADALAH : 1.Pengkajian keluarga dan individu di dlm kel. 2.Perumusan Diagnosa Keperawatan. 3.Penyusunan Rencana Keperawatan. 4.Pelaksanaan asuhan keperawatan. 5.Evaluasi Tahapan dlm proses keperawatan keluarga saling ketergantungan (Interdependen), Bersifat dinamis, dan disusun secara sistematis.
  • 52. I. PENGKAJIAN (ASSESMENT) A, Pengertian pengkajian ⇒Sekumpulan tindakan yg digunakan oleh perawat/ mengukur keadaan klien / keluarga dgn m’gunakan norma2 keskel & sosial sbg st sistem yg terintegrasi dan kesanggupan keluarga u/ m’atasinya B. Pengumpulan data 1. Metode pengumpulan data : a. Wawancara : Fisik, mental, sosbud, ekonomi, kebiasaan, lingkungan dsb. b. Pengamatan : hal2 yg tdk perlu ditanyakan mis ventilasi, penerangan, kebersihan dsb. c. Studi Dokumentasi : Tumbang anak, imunisasi dsb ⇒ KMS. d. Pemeriksaan fisik : Angg kel yg bermasalah dlm bidang kesehatan / keperawatan. 2. Data dasar perlu dikaji untuk mengetahui status keskel adalah : a. Identitas keluarga. b. Struktur dan karakteristik keluarga. c. Sosial, ekonomi, dan budaya keluarga d. Faktor lingkungankeluarga e. Riwayat kesehatan ( Medis dan keperawatan ) dari setiap angg keluarga. f. Psikososial keluarga.
  • 53. Secara detail data-data yg perlu dikaji adalah : 1. Data umum : a. Identitas keluarga : nama KK, umur, alamat, pekerjaan, pendidikan KK, Komposisi kel; nama / inisial, jenis kelamin, tg lahir / umur, hub dgn KK, Status Imunisasi dr masing2 angg kel, dan genogram 3 generasi. b. Tipe Keluarga. c. Suku bangsa / latar belakang budaya / etnik. d. Agama. e. Status sosial ekonomi keluarga. f. Aktivitas rekreasi keluarga dan penggunaan waktu luang keluarga. 2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga : a. Tahap perkembangan keluarga saat ini. b. Tahap dan tugas perkembangan kel yg belum terpenuhi c. Riwayat Keskel inti : kes masing2 anggkel, peny keturunan, penggunaan sarkes. 3. Pengkajian lingkungan : a. Karakteristik rumah. b. Karakteristik lingkungan dan komunitas t4 tinggal ( Desa/ kota dsb)
  • 54. c. Sumber air minum dan keperluan rumah tangga lainnya mis mandi, cuci dsb. d. Pembuangan faecalia / jamban. e. T4 pembuangan sampah. f. Sarana pembuangan air limbah. g. Kandang ternak dll. h. Mobilitas geografis keluarga : lama tinggal atau ada kebiasaan b’pindah t4 tinggal. i. Perkumpulan keluarga dan interaksi dgn masy. j. Sistem pendukung keluarga : ∑anggkel yg sehat, fasilitas yg dimiliki, sumber dukungan, fasilitas sosial a/ dukungan masy set4. jps/ jpk 4. Struktur Keluarga : a. Pola komunikasi keluarga. b. Struktur kekuatan keluarga (keputusan dlm keluarga) c. Struktur peran ( Formal, informal , model peran) d. Struktur nilai atau norma keluarga.
  • 55. 5. Fungsi Keluarga : a. Fungsi afektif ( pola kebkel, gmran diri anggkel, keterpisahan dan keterikatan b. Fungsi Sosialisasi c. Fungsi perawatan kesehatan (penyediaan makanan, pakaian, dan perlindungan thdp anak yang sakit, pengetahuan kel ttg konsep sehat-sakit, latihan dan olahraga serta rekreasi, kebiasaan pengg obat2an, peran kel dlm pratik keperawatan diri, cara pencegahan peny, persepsi yankes, riwayat keskel, sumber keuangan). d. Fungsi reproduksi (∑ anak, metode kb) e. Fungsi ekonomi ( pemenuhan keb sandang, pangan, dan papan) 6. Stress dan koping keluarga: a. Stressor jangka pendek dan jangka panjang. b.Kemampuan kel berespon thdp situasi dan stressor. c. Strategi koping yg digunakan bila menghadapi masalah. d.Strategi adaptasi disfungsional bila ada masalah. 7. Pemeriksaan Fisik ⇒dilakukan pada semua anggkel. 8. Harapan Keluarga thdp pelayanan kesehatan dan petugas kesehatan yang ada.
  • 56. C. Pengelompokan data Data yg telah dikumpulkan dipilah-pilah antara data yang normal dan data yang menyimpang; data subjek dan data objektif yang menyimpang digunakan u/ merumuskan masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga, sedang data objektif dan data subjektif yang normal merupakan kekuatan yang dimiliki oleh keluarga yang dapat digunakan dalam penyusunan rencana tindakan. D. Analisa data. Data yang telah dikelompokkan selanjutnya dianalisis untuk merumuskan masalah kesehatan yang ada / dialami oleh keluarga. Analisa data ⇨Tipologi Masalah kesehatan ⇨3 (tiga) kelompok sifat masalah kesehatan ( Freeman ) Yaitu : 1.Defisit Kesehatan ( Kurang sehat / tidak sehat) ⇨Merupakan suatu keadaan gagal m’tahankan kesehatan; termasuk : a. Keadaan sakit ⇒belum / sudak terdiagnosa. b. Gagal tumbuh kembang. c. Ggn Kepribadian.
  • 57. 2. Ancaman Kesehatan (Health Treats) : Merupakan suatu kondisi atau situasi yg dpt menimbulkan penyakit, kecelakaan, atau tidak mengenal potensi kesehatan; mis : a. Riw peny keturunan dlm keluarga ( Genetik) b. Penya. Menular. c. Besar / ∑ angg kel ≠ sumber daya keluarga. d. Kecelakaan. e. Nutrisi. f. Stress. g. Kesling. h. Kebiasaan personal. i. Riwayat Kesehatan j. Peran. k. Status Imunisasi. 3. Krisis : Saat-saat keadaan menuntut terlalu banyak dari individu / keluarga. Dalam hal penyesuaian atau sumber daya mereka, meliputi : a. Kehamilan / kelahiran di luar nikah . g. Menjadi Orang tua. b. Penambahan angg keluarga. h. Remaja c. Abortus. i Anak masuk sekolah. d. Kehilangan pekerjaan. e. Kematian angg keluarga. j. Pindah rumah. f. P’kawinan, kehamilan, p’salinan & masa nifas dsb.
  • 58. E. Pengkajian tahap kedua : u/ mencari penyebab masalah yang difokuskan pd kemampuan / ketidakmampuan keluarga dalam menyelesaikan masalah dan mengacu pada 5 (lima) Tugas Keluarga dalam Perkeskel yaitu : 1. Mengenal masalah. 2. Mengambil keputusan yang tepat. 3. Merawat anggota keluarga. 4. Memelihara lingkungan. 5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehtan. II. DIAGNOSA KEPERAWATAN Diagnosa keperawatan keluarga meliputi problem a/ masalah, etiologi a/ penyebab, dan sign a/ tanda / gejala ⇨P E S. A. Tipologi dari diagnosa keperawatan keluarga : 1. Diagnosa Aktual ( terjadi Defisit atau gangguan kesehatan) ⇨ masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga memerlukan bantuan utk segera ditangani denganj cepat. 2. Diagnosa Resiko / resiko tinggi ( ancaman kesehatan ) ⇨Sudah ada data yg menunjang namun belum terjadi gangguan, ttp tanda tsb dapat menjadi masalah aktual apabila tidak segera mendapat bantuan dari tenaga kes / keperawatan. 3. Diagnosa Potensial (Keadaan sejahtera atau wellness) Suatu keadaan sejahtera dari keluarga, kesehatan keluarga dapat ditingkatkan ketika kel mampu m’nuhi kebkelnya dan mempunyai sumber penunjang kes yg memungkinkan dapat ditingkatkan.
  • 59. B. Contoh diagnosa keperawatan Keluarga : 1. Diagnosa Keperawatan Aktual : a. Ggn pemenuhan keb. Istirahat dan tidur pada ibu Wa Abe kel bpk La ege yang berhub. dengan Ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yg nyaman u/ istirahat dan tidur. b. Perubahan peran menjadi orang tua tunggal pada bapak Am yg berhub dengan Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah peran org tua tunggal setelah istrinya meninggal. c. Gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas gerak pada anak Desi keluarga bapak am yg berhub dgn ketidakmampuan keluarga dalam menata lingkungan yg aman utk latihan berjalan bagi anak desi. 2. Diagnosa Keperawatan Resiko / Resiko Tinggi : a. Resiko terjadi serangan ulang yanjg berbahaya pada lansia Agus keluarga bapak Jhoni yg berhub dengan Ketidakmampuan keluarga memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas) yg terdekat dgn tempat tinggal keluarga. b. Resiko tinggi terjadi konflik antara orang tua dan anak remaja keluarga Bapak Frengki yg berhub dgn ketidak mampuan kel mengenal masalah tugas perkembangan keluarga dengan anak usia remaja. 3. Diagnosa Keperawatan Potensial : a. Potensial peningkatan kesejahteraan ibu yus yg sedang hamil pd keluarga bapak jun.
  • 60. C. Daftar Diagnosa Keperawatan Keluarga Menurut Persatuan Perawat Amerika (NANDA, 1995) 1. Diag kep kel pada masalah kesling : a. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah (hygiene lingkungan) b. Resiko terhadap cedera. c. Resiko terjadi infeksi (Penularan Penyakit) 2. Diag kep kel pada masalah struktur Peran : a. Berduka dan antisipasi b. Berduka disfunsional. c. Isolasi sosial. d. Perubahan dalam proses keluarga e. Potensial peningkatan menjadi orang tua. f. Perubahan / krisis menjadi orang tua. g. Perubahan penampilan peran. h. Gangguan citra tubuh’ i. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan rumah. 3. Diag Kep kel pada masalah struktur Komunikasi : a. Komunikasi keluarga disfungsional
  • 61. 4. Diagnosa Keperawatan Keluarga pd masalah fungsi Perawatan Kesehatan 1. Perubahan pemeliharaan kesehatan. 2. Ketidakefektifan penatalaksanaan terapeutik a/ pengobatan keluarga. 3. Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan. 4. Perilaku mencari pertolongan kesehatan. 5. Resiko terhadap penularan penyakit.. 5. Diagnosa Keperawatan Keluarga pd masa fungsi sosial : 1. Perubahan proses keluarga. 2. Perilaku mencari bantuan kesehatan. 3. Konflik peran orang tua. 4. Perubahan menjadi orang tua. 5. Potensial peningkatan menjadi orang tua. 6. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan. 7. Perubahan pemeliharaan kesehatan. 8. Kurang pengetahuan. 9. Isolasi sosial 10. Kerusakan interaksi sosial. 11. Resiko terhadap tindakan kekerasan. 12. Ketidakpatuhan 13. Ganggauan identitas diri
  • 62. 6. Diagnosa Keperawatan Keluarga pd masalah fungsi Afektif : a. Perubahan proses keluarga. b. Perubahan menjadi orang tua. c. Potensial peningkatan menjadi orang tua d. Berduka yg diantisipasi. e. Koping keluarga tdk efektif; menurun. f. Koping keluarga tdk efektif; Ketidakmampuan g. Resiko terhadap tindakan kekerasan. 7. Diagnosa Keperawatan Keluarga pada masalah Koping : a. Potensial peningkatan koping keluarga b. Koping keluarga tdk efektif; menurun. c. Koping keluarga tdk efektif; Ketidakmampuan d. Resiko terhadap tindakan kekerasan.
  • 63. D. MenentukanPrioritas diagnosa Keperawatan Skala Prioritas Masalah / Diagnosa Keperawatan keluarga NO. KRITERIA SKOR BOBOT 1. SIFAT MASALAH 1 - 3 1 * Tidak / kurang sehat 3 * Ancaman Kesehatan 2 * Krisis atau keadaan sejahtera 1 2. KEMUNGKINAN MASALAH DAPAT DIUBAH 0 - 2 2 * Dengan mudah 2 * Hanya sebagian 1 * Sulit / tidak dapat diubah 0 3. POTENSI MASALAH UNTUK DICEGAH 1 - 3 1 •Tinggi 3 •Sedang 2 •Rendah 1 4. MENONJOLNYA MASALAH 0 - 2 1 * Masalah berat harus segera ditangani 2 * Ada masalah ttp tdk perlu segera ditangani 1 * Masalah tidak dirasakan keluarga 0
  • 64. Skoring : 1. Tentukan skor setiap kriteria. 2. Skor tiap kriteria dibagi dengan angka tertinggi lalu kali dengan bobot : ( SKOR / ANGKA TERTINGGI X BOBOT ) 3. Jumlahkan skor semua kriteria, Skor tertinggi adalah 5 (lima), sama dengan seluruh bobot. 4. Masalah / Diagnosa Keperawatan yg skornya tinggi menjadi prioritas utama disusul dengan urutan besarnya skor berikutnya
  • 65. 1. SIFAT MASALAH : a. Keadaan sakit bobot > krn mengancam kehidupan manusia / keluarga. b. Hal-hal yg mengancam kesehatan keluarga. c. Situasi krisis. 2. KEMUNGKINAN MASALAH DPT DIRUBAH : a. Pengetahuan, teknologi & tindakan2 u/ menangani masalah. b. Sumber daya keluarga → biaya, tenaga, sarana / prasarana. c. Sumber daya perawatan → Pengetahuan, keterampilan, waktu, alat. d. Sumber daya masy → Fasilitas, organisasi, posyandu, dana sehat, dukun, polindes dsb. 3. POTENSI MASALAH UNTUK DICEGAH : a. Kepelikan masalah → Beratnya peny / masalah → Prognosa. b. Lamanya masalah → jangka waktu terjadinya masalah. c. Tindakan yg sudah dan sedang dijalankan → Tindakan tepat potensi masalah dicegah tinggi. d. Adanya kelompok resiko tinggi dlm keluarga a/ kelompok yg paling pekah menambah potensi u/ mencegah masalah. 4. MENONJOLNYA MASALAH : → Bgmn kel melihat masalah itu, masalah yg dirasakan keluarga merasa perlu u/ segera ditanggulangi diberi prioritas utama. FAKTOR YG M’PENGARUHI PENENTUAN PRIORITAS
  • 66. III. PERENCANAAN KEPERAWATAN A. PENGERTIAN. Rencana Keperawatan (Renpra) Keluarga ad. Kumpulan tindakan yg ditentukan oleh perawat & Keluarga u/ dilaksanakan, untuk memecahkan masalah kes & Keperawatan yg telah diidentifikasi 1. Renpra berpusat pada tindakan2 yg dpt memecahkan u/ meringankan masalah yg sdg dihadapi →pedoman u/tindakan. 2. Renpra ad. Hasil dr suatu proses yg sistematis & telah dipelajari. 3. Renpra berhub dgn masa yg akan datang, memanfaatkan peristiwa masa lalu & sekarang u/ menentukan arah. 4. Renpra b’kaitan dgn masalah kesehatan & keperawatan yg telah teridentifikasi. 5. Renpra adalah Jalan untuk mencapai tujuan. 6. Renpra adalah suatu proses yg b’langsung terus menerus.
  • 67. B. KUALITAS RENPRA : Menjamin sukses dan keberhasilan, OKI : 1. Renpra hrs b’dsrkan penentuan masalah yg jelas. 2. Renpra hrs realistis → dpt dilaksanakan. 3. Renpra hrs susuai dgn 7an & falsafah dr instansi kesehatan setempat. 4. Renpra harus dibuat bersama dgn keluarga → Nurse bekerja dengan keluarga, bukan u/ keluarga. 5. Renpra hrs dibuat tertulis C. LANGKAH2 DLM PERENCANAAN KEPERAWATAN KESEHATAN KELUARGA. 1. Penentuan masalah kes / Diagnosa keperawatan kel. 2. Menentukan sasaran ( 7an umum / tupan ) → hasil akhir yg hrs dicapai. 3. Menentukan 7an ( 7an khusus / tupen) pernyataan spesifik ttg hasil yg diharapkan dari tindakan keperawatan ( Spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, realistik, dan ada batasan waktu). Macam-macam tujuan : a. Pusat perhatian : 1). Nurse orinted → 7an dinyatakan dlm kegiatan2 perawat. 2). Client oriented → 7an dinyatakan dlm bentuk hasil → fisik a/ psikologis a/ tingkah laku keluarga. b. Tingkat Keumuman : 1). 7an umum → 7an akhir. 2). 7an khusus → Spesifik.
  • 68. c. Jangka waktu untuk mencapainya : 1). 7an jangka panjang (Tupan) → memerlukan pertemuan yg lebih banyak antara N – K 2). 7an jangka pendek (Tupen) → untuk masalah2 yg memerlukan perhatian segera dan hasilnya akan dilihat dlm waktu pendek. 4. Menyususn Kriteria & standar Evaluasi. 5. Menentukan Intervensi Keperawatan yg tepat. Intervensi yang disusun hendaknya : a.Untuk merangsang kesadaran & penerimaan thdp masalah & kebutuhan kesehatan keluarga : 1). Perluas pengetahuan keluarga. 2). Bantu u/ melihat dampak/ akibat dari situasi yg ada. 3). Kaitkan keb kesehatan keluarga dgn sasaran keluarga. 4). Kembangkan sikap positif & membangun thdp masalah kesehatan keluarga. b. Untuk memutuskan tindakan yg tepat : 1). Diskusikan ttg konsekwensi / akibat2 jika tidak m’ambil tindakan. 2). Perkenalkan alternatif / kemungkinan yg mereka dapat pilih jika tdk mengambil tindakan. 3). Diskusikan ttg konsekwensi / akibat dari tindakan yang dilakukan.
  • 69. c. Untuk m↗ kepercayaan keluarga kepada perawat : 1) Demontrasikan tindakan keperawatan pd angg kel yg sakit dgn m’gunakan sarana / fasilitas yg ada. 2) Bantu m’perbaiki fasilitas fisik dirumah dgn m’perbaiki yg sdh ada. 3) Mencari cara u/ mengurangi ancaman kesehatan dan perkembangan kepribadian angg keluarga. 4) Mengembangkan pola komunikasi dgn kel agar terjadi saling pengertian yg mendalam. 5) M’bantu mengembangkan kemampuan kel dlm memenuhi keb psikososial anggotanya. 6) Mencegah rintangan2 dgn mengadakan rujukan. 7) Nurse harus mempunyai pengetahuan yg luas ttg sumber daya yg ada dimasy dan cara pemanfaatannya : Sumber2 dlm keluarga : 1. Kekuatan fisik/ psikologis. 2. Keuangan. 3. Fasilitas fisik. 4. Sokongan / dukungan dari sanak saudara a/ kelompok lain. Sumber2 Perawatan : 1. Pengetahuan. 2. Waktu. 3. Dukungan. Sumber2 Masyarakat : 1. Instansi / unit yankes. 2. Program ↗ Kes 3. Ormas-ormas
  • 70. IV. IMPLEMENTASI / PELAKSANAAN Implementasi mrpkan salah satu tahapan proses keperawatan keluarga, dimana perawat mendpt kesempatan u/ m’bangkitkan minat keluarga m’adakan p’baikan. Hal-hal yg perlu diperhatikan pd saat implementasi adalah : A. Perhatian thdp kesulitan, kebingungan, dan ketidakmampuan keluarga. B. Gunakan teknik motivasi, agar keluarga dpt melaksanakan perilaku sehat. Faktor penyulit dari keluarga untuk m’bangkitkan minat kerjasama untuk melakukan tindakan keperawatan : 1. Kel kurang m’peroleh informasi. 2. Kel m’dpt informasi yg kurang lengkap, shg melihat masalah hanya sebagian. 3. Kel tdk dpt mengaitkan informasi dgn situasi yg ada / dihadapi. 4. Kel tdk mau m’hadapi situasi. 5. Angg kel tdk mau m’hadapi tekanan sosial dari keluarga. 6. Kel ingin m’pertahankan suatu pola tingkah laku. 7. Kel gagal mengaitkan tindakan dgn sasaran keluarga. 8. Kel tdk percaya dgn tindakan yg ususlkan oleh perawat.
  • 71. Faktor penyulit dari petugas / perawat : 1. Perawat cenderung m’gunakan satu pola pendekatan. 2. Perawat kurang m’berikan penghargaan, perhatian thdp faktor sosial budaya. 3. Petugas / perawat kurang mampu dlm m’ambil tindakan dan m’gunakan teknik dlm m’atasi masalah yg rumit. V. EVALUASI. Evaluasi merupakan tahapan proses keperawatan dlm menentukan sejauhmana tujuan keperawatan telah dicapai. Bila tujuan tdk tercapai, kemungkinan penyebabnya : 1. Tujuan tdk realistis. 2. Tindakan tidak tepat. 3. Terdapat faktor lingkungan yg tdk dapat diatasi. Proses Evaluasi dapat dipusatkan pada 3 (tiga) dimensi : 1. Efisiensi → dikaitkan dgn sumber daya, ruang, bahan, tenaga. 2. Kecocokan (Apropriatneness) → dikaitkan dgn kesesuaian tindakan keperawatan utk mengatasi masalah sesuai dengan pertimbangan profesional. 3. Kecukupan (Adequacy ) → dikaitkan dgn kelengkapan tindakan keperawatan yg dilakukan untuk mencapai tujuan.
  • 72. TRENDS & ISSUES ON FAMILY NURSING A. LATAR BELAKANG. 1. Perubahan Global disegala bidang. 2. Populasi : - Asia ⇨Ekspulsi = Pergeseran Piramida Penduduk Balita Lansia- - Eropa ⇨ Zero Population Growth. - Amerika Utara, Australia, New Zeland ⇨ Urbanisasi.
  • 73. 3. Kualitas Hidup ⇒ dipengaruhi oleh : a. Acceleration Effect ⇒ Efek percepatan. b. Kaya – Miskin ⇒ Gap makin jauh ⇒ akan menguasai perubahan dgn mengontrol & membimbing diri sendiri, Mencegah Future Shock. B. ISSUE LEGAL & ETIK FAMILY NURSING 1. ABORSI 2. SUBSTANCE ABUSE ⇒ Penyalagunaan alat /bahan. 3. CHRONIC MENTAL ILLNESS ⇒ Peny ggn mental yg kronik. 4. FAMILY VIOLENCE ⇒ Kekerasan / kekejaman dlm rumah tangga ( Lansia, Perempuan, Anak-anak ). 5. KEHAMILAN REMAJA ⇒ Hamil diluar nikah. ⇒ Belum siap fisik / mental. ⇒ Hal yg biasa. 6. ADOPSI ⇒ Pengangkatan anak. 7. BIRTH CONTROLE ⇒ KB, Pembatasan Kelahiran.
  • 74. C. ISSU MASALAH KESEHATAN. 1. PENY. DEGENERATIF ⇧ ⇒ Dampak dari teknologi canggih. 2. PENY. INFEKSI ⇒ Masih tetap tinggi. 3. MASALAH PERILAKU KESEHATAN ⇒ Pola Konsumsi ( Obesitas, Peny Jantung, DM, Osteoporosis ). 4. PENY. KRONIS ⇧ D. PERAN NERS 1. DIRECT CARE ⇒ Pemberi yankes langsung. 2. INFECTION CONTROL : a. Family Health Educator ( Pendidik masalah kesKel ) b. Documentator ( Pendokumentasi / pencatat ) c. Case Manajement Supervisor : Uang, lama & jarak waktu yankes / yankep. d. Advocasi Pelindung / pembela klien
  • 75. E. TRENDS IN FAMILY NURSING 1. HOME HEALTH CARE : ⇒ Swasta, ⇒ Pemerintah, ⇒ Hospital Based → Perawatan dasar 2. HOSPICE PENJAMU ⇒ klien Meninggal dgn tenang & bermartabat. 3. NURSING HOME ⇒ Kesejahteraan lansia. 4. MULTI CULTURAL ⇒ Keragaman budaya & Etnis → Sumber kekuatan & identitas Nasional. 5. LINGKUNGAN ⇒ Perubahan Paradigma; hanya ingin memiliki yg dibutuhkan → perlu pendidikan dlm keluarga . ⇒ Teknologi → Food Supply.