1. Dokumen tersebut membahas konsep keluarga dan keperawatan keluarga. Terdapat definisi keluarga, tipe keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, tahap perkembangan keluarga, tugas kesehatan keluarga, dan indikator keluarga sejahtera.
1. BLOK XIII
KONSEP KELUARGA
DAN KEPERAWATAN
KELUARGA
Nama Kelompok V
Desriani
Erwin Maulana
Eva Rouli Yanti
Fungki Debora
Finny Sartika
Hendra Miv Prayoga
Mela Adelita
Mayumi
Nur Ayu Rahmadani
Nur’ainy Pangestu Ningsih
STIKES PAYUNG NEGERI PEKANBARU
PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
PEKANBARU-RIAU
T.A 2017/2018
2. SASBEL 1. DEFINISI KELUARGA
1. Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adobsi dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu sama lain.
2. Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adobsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya
yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap
anggota.
3. Menurut WHO(1969), keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan
melalui pertalian darah, adobsi,atau perkawinan.
4. Menurut Bergess ( 1962) , keluarga terdiri atas kelompok orang yang mempunyai ikatan
perkawinan, keturunan atau hubungan sedarah atau hasil adobsi, anggota tinggal bersama
dalam satu rumah, anggota berinteraksi dan berkomunikasi dalam peran sosial, serta
mempunyai kebiasaan atau kebudayaan yang berasal dari masyarakat, tetapi mempunyai
keunikan sendiri.
5. Menurut Helvie (1981) keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu
rumah tangga dalam keadaan yang konsisten dan hubungan yang erat
SASBEL 2. TIPE KELUARGA
1. Traditional Nuclear
Keluarga inti: ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah di terapkan oleh sanksi-
sanki legal dalam suatu ikatan perkawinan.
2. Extended Family
Keluarga inti ditambah dengan sanak saudara. Misalnya: kakek, nenek, keponakan,
sepupu, dan lainnya.
3. Reconstitude Nfuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami atau istri, (cerai).
4. Middle Age/ Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istri di rumah atau kedua bekerja, anak-anak sekolah atau
berkarir.
5. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur, dan tidak mempunyai anak, salah satu atau keduanya
bekerja di luar rumah.
6. Single Parents
Orang tua tunggal misalnya: perceraian, kematian, anak-anaknya bisa ditinggal di rumah
atau di luar rumah.
7. Dual Carrier
Suami istri berkarir dan tidak punya anak.
8. Commuter Married
Suami istri berkarir yang LDR.
3. 9. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dan tidak ada keinginan untuk menikah.
10. Three Generation
Tiga generasi atau lebih dalam satu rumah. Misalnya: nenek-kakek, ibu-ayah, anak-anak.
11. Institutional
Anak-anak atau orang-orang dewasa yang tinggal di panti-panti, misalnya panti asuhan
dan panti jompo.
12. Comunal
Satu rumah terdiri atas dua atau lebih pasangan yang monogami dengan anak-anaknya
dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
13. Group Mariage
Suatu perumahan terdiri atas orang tua dan keturunannya di dalam satu-kesatuan keluarga
dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari
anak-anak.
14. Unimaried Parent And Child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya di adopsi.
15. Cohibing Cauple
Pasangan yang tinggal bersama tapi tanpa menikah.
SASBEL 3. STRUKTUR KELUARGA
1. Elemen Struktur Keluarga Menurut Friedman
a. struktur peran keluarga
menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga baik dalam keluarga sendiri
maupun peran dilingkungan masyarakat.
b. Nilai atau norma keluarga
menggambarkan nilai dan norma yang di pelajari dan di yakini dalam keluarga.
c. pola komunikasih keluarga
menggambarkan bagaimana cara dan pola komunikasi antara orang tua, orang tua dan
anak, diantara anggota keluarga atau dalam keluarga besar.
d. struktur kekuatan keluarga
menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mengendalikan atau
mempengaruhi orang lain dalam perubahan prilaku kearah positif.
2. Ciri-Ciri Struktur Keluarga
a. terorganisasi
keluarga adalah cerminan organisasi, dimana masing masing anggota keluarga
memiliki peran dan fungsi sehingga tujuan dapat tercapai.
b. keterbatasan
4. setiap anggota keluarga memiliki peran dan tanggung jawab masing masing sehinggga
dalam berinterksi setiap anggota tidak bisa semena mena, tetapi mempunyai
keterbatasan yang dilandasi oleh tanggungjawab masing anggota keluarga.
c. perbedaan dan kekhususan
peran yang beragam dalam keluarga menunjukkan masing masing anggota keluarga
mempunyai peran dan fungsi yang berbeda seperti peraan ayah sebagai pencari nafkah,
peran ibu yang merawat anak-anak.
3. Dominasi Struktur Keluarga
a. dominasi jalur hubungan darah
1. patrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ayah.
2. matrilineal
Keluarga yang dihubungkan atau disusun melalui jalur garis ibu
b. dominasi keberadaan tempat tinggal
1. patrilokal
Keberadaan tempat tinggal suatu keluarga yang tinggal dengan keluarga sedarah
dari pihak suami.
2. matrilokal
Keberadaaan tempat tinggal suatu keluarga yang tinggal di keluarga sedarah dari
pihak istri.
c. dominasi pengambilan keputusan
1. patriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak suami
2. matriakal
Dominasi pengambilan keputusan ada pada pihak istri.
SASBEL 4. FUNGSI KELUARGA
Suatu pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan didalam keluarga
Friedman (1986) menjelaskan 5 fungsi dasar keluarga sebagai berikut :
1. Fungsi Apektif
Fungsi apektif merupakan basis kekuatan keluarga fungsia pektif berguna utuk
pemenuhan kebutuhan psikososial keberhasilan tampak :kebahagiaan, kegembiraan.
Komponen fungsi apektif :
a. Saling mengasuh
b. Saling menghargai
c. Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai semenjak pasangan sepakat
memulai hidup baru.
5. Fungsi apektif adalah sumber energi yang menentukan kebahagiaan keluarga.
2. Fungsi Sosialisasi
Proses perkembangan dan perubahan yang di lalui individu, yang menghasilkan interaksi
social dan belajar berperan dalam lingkungan social (friedman 1986)
3. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia.
4. Fungsi Ekonomi
Fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti, memenuhi
kebutuhan makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
5. Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga berfungsi untuk melaksanakan praktik asuhan kesehatan dengan yaitu untuk
mencegah terjadinya gangguan kesehatan atau merawat anggota yang sakit.
SASBEL 5. TAHAP DAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA
1. pasangan permula atau pasangan baru menikah. (berganning family)
Tahapan ini dimulai saat dua insan dewasa mengikat janji melalui pernikahan dengan
landasan cinta dan kasih sayang
tugas pada tahapan perkmbangan kelurga permula antara lain saling memuaskan antara
pasangan beradaptasi dengan kelurga besar dari masing-masing pihak, merencanakan
dengan matang jumlah anak memperjelas dengan masing-masing peran pasangan
2. kelurga dengan “child bearing” (kelahiran anak pertama)
tahapan ini dimulai saat ibu hamil sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan
tugas kelurga pada tahap ini antara lain mempersiapkan biaya persalinan, mempersiapkan
mental, calon orang tua dan mempersiapkan berbagai kebutuhan anak
3 keluraga dengan anak prasekolah
dimulai saat anak berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun.
Tugas yang dimiliki kelurga dengan anak prasekolah diantaranya menanamkan nilai-nilai
dan norma kehidupan mulai menanamkan keyakinan beragama
4. kelurga dengan anak usia sekolah
tugas yang dimiliki kelurga dengan anak usia sekolah antara lain memenuhi kebutuhan
sekolah anak baik alat-alat sekolah, maupun biaya sekolah
5. keluarga dengan anak remaja
tugas kelurga pada tahap ini memberikan perhatian lebih pada anak remaja
6. keluarga dengan melepas anak dalam masyarakat
6. tugas mempertahankan keintiman pasangan, membantu anak untuk mandiri,
mempertahankan komunitas, memperluas hubungan kelurga
7. kelurga dengan tahapan berdua kembali
tugas kelurga setelah ditinggal pergi anak-anaknya untuk memulai kehgidupan baru
antara lain menjaga ke intiman pasangan, merencanakan kegiatan yang akan datang
8. kelurga dengan masa tua
tugas saling memberikan perhatian yang menyenangkan antara pasangan memprihatikan
pasangan, memperihatikan kesehatan masing-masing pasangan, merencanakan kegiatan.
SASBEL 6. TUGAS KESEHATAN KELUARGA
1. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan, karena tanpa
kesehatan segala kekuatan sumber daya dan dana keluarga akan habis. Keluarga
mempunyai peranan yang amat penting dalam mengembangkan, mengenal dan
menemukan masalah kesehatan dalam keluarga sebagai antisipasi menjaga kesehatan
dalam keluarga.
Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami
anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak
langsung menjadi perhatian orang tua/ keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan apa
yang terjadi, dan seberapa besar perubahannya.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
Keluarga merupakan pusat pengambilan keputusan terpenting, termasuk membuat
keputusan tentang masalah kesehatan keluarga. Keluarga dalam tugasnya mengambil
keputusan bagi anggota keluarga disebut sebagai pelayanan rujukan kesehatan primer
(Friedman,1998) terdiri dari :
a. Hak dan tanggung jawabnya sbagai kepala keluarga
b. Kewenangan dan otorits yang telah diakui oleh masing-masing anggota keluarga
c. Hak dalam menentukan masalah dan kebutuhan pelayanan terhadap keluarga dan
anggota keluarga bermasalah (sakit), keputusan tersebut menyangkut pelayanan apa
yang digunakan (Effendi, 1998)
3. Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit dan tidak dapat membantu
dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda
Merupakan tugas setiap anggota keluarga merawat anggota keluarga lain yang sakit
sebagai fungsi pokok keluarga secara asuh yaitu memenuhi kebutuhan dan pemeliharaan
dan perawatan anggota keluarga yang sakit serta memenuhi kebutuhannya (Effendi,1998).
7. Beberapa keluarga akan membebaskan orang yang sakit dari peran atau tanggung jawab
secara penuh.
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga dan
mempertahankan suasana rumah untuk menguntungkan kesehatan dan perkembangan
kepribadian anggota keluarga.
a. Pengetahuan keluarga tentang sumber yang dimiliki disekitar lingkungan rumah
b. Pengetahuan tentang pentingnya sanitasi lingkungan dan manfaatnya
c. Kebersamaan dalam meningkatkan dan memelihara lingkungan rumah yang menunjang
kesehatan
Keluarga memainkan peran yang bersifat mendukung anggota keluarga yang sakit.
Dengan kata lain perlu adanya sesuatu kecocokan yang baik antara kebutuhan keluarga dan
asupan sumber lingkungan bagi pemeliharaan kesehatan anggota keluarga (Holman, killen
dalam Friedman, 1998)
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehtan disekitarnya bagi keluarga.
Hubungan yang sifatnya positif akan memberi pengaruh yang baik pada keluarga
mengenai fasilitas kesehatan. Diharapkan hubungan positif terhadap pelayanan kesehatan
akan merubah perilaku setiap anggota mengenai sehat-sakit.
SASBEL 7. INDICATOR KELUARGA SEJAHTERA
1. Keluarga Prasejahtera 1 “ Sangat Miskin”
Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar minimumnya.
a. Indicator ekonomi
- Makan dua kali sehari
b. Indicator non ekonomi
- Bila anak sakit di bawa kesarana kesehatan “puskesmas”
2. Keluarga Sejahtera 2 “Miskin”
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal.
a. Indicator ekonomi
- Sekali seminggu makan daging dan ikan
- Setahun sekali setiap anggota keluarga dapat satu stel pakaian baru masing-masing
- Luas lantai rumah untuk satu penghuni paling kurang 8 meter
b. Indicator non ekonomi
- Ibadah teratur
- Punya penghasilan tetap
- Usia 10-60 tahun dapat baca tulis huruf
- Usia 6-15 tahun bersekolah
3. Keluarga Sejahtera 3
8. - upaya meningkatkan pengetahuan agama
- mempunyai tabungan keluarga
- ketika makan sambil berkomunikasi
- mengikuti kegiatan kemasyarakatan
- rekreasi 1 x 6 bulan
- punya transportasi
- memperolehberitadarisuratkabar
Belum dapat terpenuhi
- Aktif memberikan sumbangan secara material secara teratur
- Aktif sebagai pengurus di ke organisasian kemasyarakatan
4. keluarga sejahtera plus
- aktif member sumbangan material secara teratur
- Ikut segabai pengurus organisasi kemasyarakatan
SASBEL 8. KONSEPTUAL MODEL KEPERAWATAN KELUARGA
Konseptual model keperawatan keluarga adalah jenis model keperawatan yang digunakan
untuk praktik keperawatan keluarga.
Pada dasarnya di bagi 3 konsep. Yaitu :
1. Perkembangan (menekankan perubahan dan pertumbuhan)
2. Interaksi (menekankan peran, komunikasi, dan kosep diri)
3. System (menekankan saling ketergantungan diantara bagian dan keseluruhan secara
siklus sebab-akibat)
Namun, Fawcett (1984) mengelompokkan menjadi 6 teori atau model konseptual acuan
kedalam tipologi dibawah ini :
1. System : model system perilaku dari Johnson. Model system dari Neuman
2. Perkembangan : model perawatan diri dari Orem
3. Interaksi :tidak ada ahli teori utama.
4. Model system dan interaksi (karakteristik dari keduanya) : model system terbuka dari
King. Model adaptasi dari Roy
5. Model system dan perkembangan (karakteristik dari keduanya) : model proses kehidupan
dari Roger
Model System Dari Neuman
digunakan dalam pengkajian dan intervensi. Karena konsep keluarga telah diidentifikasi
dan diterapkan untuk praktik keperawatan keluarga.
9. Model Keperawatan Diri Dari Orem
Lebih menekankan kepada masing individu atau sub system. Terbagi menjadi 3 teori :
1. Self care perawatan sesuai dengan kebutuhan
2. Self care deficit terjadi bila perawatan diri tidak adekuat
3. Nursing system teori yang membahas Bagaimana kebutuhan self care pasien dapat
dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya.
Model System Terbuka Dari King
merupakan sistem interaksi yang dinamis-personal, interpersonal dan social yang
mengarah pada pencapaian tujuan. System yang ditempatkan dalam system personal karena
mereka terutama mereka berhubungan dengan individu, system interpersonal menekankan
interaksi antara 2 orang atau lebih, system social karena mereka menyediakan pengetahuan
untuk perawat agar berfungsi dalam system yang lebih besar.
Model Adaptasi Dari Roy
menekankan promosi kesehatan dan membantu klien memanipulasi lingkunggannya.
Termasuk dalam individu, kelompok dan organisasi social.
Model Proses Kehidupan Dari Roger
Berfocus pada peningkatan interaksi simfonis antara manusia dan lingkungannya.
SASBEL 9. KONSEP DASAR KEPERAWATAN KELUARGA
Keluarga sebagai sasaran pelayanan keperawatan.
Menurut suart(2001), memberikan batasan mengenai siapa yang disebut kelurga
5 sifat keluarga :
1. Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu system.
2. Keluarga mempertahankan fungsinya secara konsisten terhadap perlindungan, makanan
dan sosialisasi anggotanya
3. Dalam keluarga ada komitmen saling melengkapi antara anggota keluarga
4. Setiap anggota dapat atau tidak dapat saling berhubungan dan dapat atau tidak dapat
tinggal dalam satu atap
5. Keluarga bisa memiliki anak ataupun tidak
Latar belakang alasan keluarga di jadikan sebagai sasaran pelayanan keperawatan :
1. Keluarga di pandang sebagai sumber daya kritis untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan. Contohnya keluarga sebagai unit terkecil yang berperan dalam penyampain
pesan betepa pentingnya penkes agar terhindar dari wabah DBD
10. 2. Keluarga sebagai satu kesatuan. Contohnya salah satu anggota melanjutkan sekolah ke
luar negeri maka hal tersebut akan berdampak pada anggota keluarga lainnya.
3. Hubungan yang kuat di keluarga dalam status kesehatan anggotanya
4. Keluarga sebagai tempat
SASBEL 10. PERAN PERAWAT KELUARGA
1. Pendidik
Dengan diberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan diharapkan keluarga mampu
mengatasi dan bertanggung jawab terhadap masalah kesehatannya.
2. Koordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan yang berkelanjutan agar pelayanan yang
komprehensif dapat tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program
kegiatan atau terapi dan berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan
pengulangan.
3. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik dirumah,klinik maupun di rumah
sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung. Kontak pertama kepada
keluarga melalui anggota keluarga yang sakit perawat dapat mendemonstrasikan kepada
asuhan keperawatan yang diberikan dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan asuhan
langsung kepada anggota keluarga yang sakit.
4. Pengawas Kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan perawat harus melakukan home visit atau kunjungan rumah
yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
5. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan,perawat
harus bersikap terbuka dan dapat dipercaya. Maka dengan demikian,harus ada Bina
Hubungan Saling Percaya ( BHSP) antara perawat dengan keluarga.
6. Kolaborasi
Sebagai perawat dikomunitas juga harus bekerja sama dengan pelayanan dirumah
sakit,puskesmas,dan anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan
keluarga yang optimal. Kolaborasi tidak hanya dilakukan sebagai di RS,tetapi juga
dikeluarga dengan komunitas pun dapat dilaksanakan.
7. Fasilitator
Peran perawat dikomunitas sini adalah membantu keluarga dalam menghadapi kendala
untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Kendala yang sering dialami keluarga
11. adalah keraguaan didalam menggunakan pelayanan kesehatan,masalah ekonomi dan social
budaya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik,maka perawat komunitas
harus mengetahui system pelayanan kesehatan,misalnya system rujukan dan dana sehat.
8. Penemu Kasus
Peran perawat komunitas yang juga sangat penting adalah mengidentifikasi kesehatan
secara dini (case finding),sehingga tidak terjadi ledakan atau Kejadian Luar Biasa (KLB).
9. Modifikasi Lingkungan
Perawat komunitas juga harus dapat memodifikasi lingkungan,baik lingkungan
rumah,lingkungan masyarakat dan lingkungan sekitarmya agar dapat tercipta lingkungan
yang sehat.