SlideShare a Scribd company logo
1/30
menu
FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL)
DINAMIKA GERAK
Mirza Satriawan
Physics Dept.
Gadjah Mada University
Bulaksumur, Yogyakarta
email: mirza@ugm.ac.id
2/30
menu
Deļ¬nisi Dinamika
Cabang dari ilmu mekanika yang meninjau gerak partikel dengan menin-
jau penyebab geraknya dikenal sebagai dinamika.
Dalam bagian ini kita akan membahas konsep-konsep yang menghubungkan
kondisi gerak benda dengan keadaan-keadaan luar yang menyebabkan
perubahan keadaan gerak benda.
3/30
menu
Inersia
Bila sebuah benda berada dalam keadaan diam, untuk menggerakkan-
nya dibutuhkan pengaruh luar. Misalnya untuk menggerakkan sebuah
balok yang diam di atas lantai, kita dapat mendorongnya. Dorongan
kita ini adalah pengaruh luar terhadap balok tadi yang menyebabkan
benda tersebut bergerak.
4/30
menu
Dari pengalaman sehari-hari, ketika pengaruh luar, yaitu dorongan
kita tadi, dihilangkan dari balok, maka balok tersebut lama-lama akan
berkurang kecepatannya dan akhirnya diam. Kesimpulan sementara:
agar sebuah benda terus bergerak kita perlu memberi dorongan pada
benda tadi terus menerus, dan bila pengaruh luar tersebut hilang, maka
benda akan kembali diam???
5/30
menu
Perhatian
Tetapi apakah pengaruh luar pada benda tadi benar-benar sudah hi-
lang? Bagaimana dengan pengaruh lantai terhadap benda tadi, yang
jelas-jelas menghambat gerak benda? Seandainya kita memilih lantai
yang permukaannya licin, dan balok kita tadi juga memiliki permukaan
yang licin maka setelah dorongan kita hilangkan, balok tadi masih akan
tetap bergerak untuk waktu yang cukup lama.
6/30
menu
Kesimpulannya
Bayangkan bila tidak ada hambatan (super licin) dari lantai terhadap
balok, maka balok tadi akan tetap terus bergerak dengan kecepatan
konstan walaupun dorongan kita sudah dihilangkan. Jadi bila pengaruh
luar pada sebuah benda benar-benar dihilangkan, maka sebuah benda
akan tetap diam bila pada mulanya diam, dan akan tetap bergerak den-
gan kecepatan konstan, bila pada mulanya bergerak dengan kecepatan
konstan.
7/30
menu
Hukum Inersia
Kesimpulan ini, yang pertama kali disimpulkan oleh Galileo Galilei,
dikenal sebagai prinsip inersia atau kelembaman. Benda-benda cen-
derung untuk mempertahankan kondisi geraknya, bila dia diam, akan
tetap diam dan bila bergerak, akan tetap bergerak dengan kecepatan
konstan, selama tidak ada pengaruh luar yang mengubah kondisi ger-
aknya.
8/30
menu
9/30
menu
Hukum Newton
Bagaimana pengaruh luar mempengaruhi perubahan kondisi gerak
suatu benda? Hal ini dijawab dengan hukum Newton ke-2. Karena
keadaan ā€˜alamiā€™ suatu benda adalah dia bergerak dengan kecepatan ter-
tentu (diam adalah ā€˜bergerakā€™ dengan v = 0), maka logis bila dikatakan
pengaruh luar akan menyebabkan perubahan kecepatan āˆ†v.
10/30
menu
11/30
menu
Kesimpulan
Dari sini dapat disimpulkan bahwa pengaruh luar tersebut akan menye-
babkan percepatan pada benda. Tetapi dari berbagai pengamatan dite-
mukan bahwa untuk menghasilkan perubahan kecepatan yang sama,
pada benda yang berbeda dibutuhkan ā€˜besarā€™ pengaruh luar yang berbeda
pula. Sebaliknya dengan besar pengaruh luar yang sama, perubahan ke-
cepatan pada benda-benda ternyata berbeda-beda.
12/30
menu
Massa Inersia
Jadi ada suatu kuantitas intrinsik (diri) pada benda yang menentukan
ukuran seberapa besar sebuah pengaruh luar dapat mengubah kondisi
gerak benda tersebut. Kuantitas ini tampaknya sebanding dengan jum-
lah zatnya, tetapi juga tergantung pada jenis zatnya. Kuantitas intrinsik
pada benda-benda ini kemudian disebut sebagai massa inersia, disim-
bulkan dengan m. Massa inersia (atau sering juga disebut saja sebagai
massa) memberikan ukuran derajat kelembaman atau derajat inersia
sebuah benda. Satuan dari massa adalah kilogram, dalam satuan SI.
13/30
menu
14/30
menu
Gaya
Makin besar massanya makin sulit untuk menghasilkan perubahan
kondisi gerak pada benda tersebut. Pengaruh luar yang menyebabkan
berubahnya keadaan gerak suatu benda kemudian disebut sebagai gaya
(force) dan disimbolkan dengan F. Satuan dari gaya adalah newton
(N).
15/30
menu
Deļ¬nisi momentum
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ā€˜kuantitas gerakā€™
suatu benda tergantung pada massa inersia dan kecepatan benda. Un-
tuk itu dideļ¬nisikan suatu besaran vektor yang disebut sebagai momen-
tum p ā‰” mv, sebagai kuantitas gerak suatu benda. Gaya kemudian
dideļ¬nisikan (diukur) sebagai laju perubahan momentum
F =
dp
dt
(1)
Inilah yang kemudian dikenal sebagai hukum Newton kedua tentang
gerak benda. Yaitu pengaruh luar (gaya) yang bekerja pada sebuah
benda sebanding dengan laju perubahan kuantitas gerak (momentum)
terhadap waktu.
16/30
menu
Hukum Newton pertama
Sedangkan hukum Newton pertama adalah kasus khusus ketika tidak
ada pengaruh luar pada sebuah benda, atau ketika gayanya sama dengan
nol, yang tidak lain adalah perumusan ulang dari prinsip inersia. Yaitu
bila total gaya yang bekerja pada sebuah benda adalah nol, maka benda
tersebut akan tetap diam bila awalnya diam atau akan tetap bergerak
dengan kecepatan konstan bila awalnya bergerak.
Untuk kasus di mana massa benda tetap konstan, maka
F = m
dv
dt
= ma. (2)
17/30
menu
Hukum Newton Ketiga
Hukum Newton ketiga memberikan informasi tentang sifat gaya. Gaya
yang bekerja pada sebuah benda berasal dari benda lain yang ada di
lingkungannya. Dari fakta serta eksperimen diketahui bahwa ketika se-
buah benda memberi gaya pada benda kedua, banda kedua juga akan
memberi gaya pada benda pertama tadi.
18/30
menu
Walaupun secara prinsip, sifat gaya-gaya tadi tidak dapat dipastikan
kecuali lewat eksperimen, tetapi kita dapat memahaminya melalui pen-
gandaian berikut ini. Ditinjau suatu sistem yang terdiri dari dua partikel.
Bila tidak ada gaya dari luar sistem yang mempengaruhinya, sistem tadi
sebagai satu kesatuan, tampak tidak mengalami pengaruh luar, sehingga
seharusnya sistem tersebut akan tetap diam atau bergerak dengan ke-
cepatan konstan, sesuai hukum newton kedua. Kita dapat memilih suatu
kerangka acuan di mana sistem dalam keadaan diam.
19/30
menu
Seandainya antara benda pertama dan benda kedua dalam sistem
saling memberi gaya pada yang lain, maka semua total gaya seharusnya
nol, karena sistem tidak berubah keadaan geraknya.
Jadi gaya yang diberikan benda pertama pada benda kedua F21 di-
tambah dengan gaya yang diberikan benda kedua pada benda pertama
F12 harus sama dengan nol, yang berarti
F21 = āˆ’F12
20/30
menu
21/30
menu
Aksi Reaksi
Pasangan gaya semacam di atas sering disebut sebagai pasangan gaya
aksi-reaksi, dan persamaan di atas disebut sebagai hukum newton ketiga
atau hukum aksi-reaksi. Kata aksi-reaksi di sini tidak mengandung arti
suatu proses sebab akibat, karena kedua pasangan aksi-reaksi tersebut
muncul secara bersamaan. Bila salah satu gaya disebut sebagai aksi,
maka pasangannya adalah reaksi, demikian juga sebaliknya.
22/30
menu
Perhatian
Perlu diperhatikan bahwa pasangan aksi-reaksi selalu bekerja pada
dua benda yang berbeda, bukan pada satu benda yang sama.
23/30
menu
Beberapa Jenis Gaya
Hukum newton hanya memberikan perumusan tentang bagaimana
gaya mempengaruhi keadaan gerak suatu benda, yaitu melalui peruba-
han momentumnya. Sedangkan bagaimana perumusan gaya dinyatakan
dalam variabel-variabel keadaan benda, harus dicari melalui pengamatan
terhadap benda-benda penyebab gaya.
24/30
menu
Gaya berat
Untuk semua benda yang dekat permukaan bumi, percepatan gravitasi
yang dialami benda dianggap sama, sehingga berat benda sebanding
dengan massanya. Gaya berat pada sebuah benda yang dekat dengan
permukaan bumi diberikan oleh
W = mg (3)
dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada per-
mukaan bumi sekitar 9, 8 m/s2
. Untuk benda jauh dari permukaan
bumi, harus digunakan perumusan percepatan gravitasi yang diperoleh
dari hukum gravitasi universal.
25/30
menu
Gaya pegas
Sebuah pegas ideal bila diregangkan atau ditekan akan memberikan
gaya yang sebanding dengan besar perubahan panjang pegas. Jadi gaya
yang diberikan oleh pegas adalah
F = āˆ’kāˆ†x (4)
āˆ†x adalah vektor besar perubahan panjang pegas dan tanda negatif
pada persamaan di atas menunjukkan arah gayanya yang berlawanan
dengan arah perubahan panjang pegas. Konstanta kesebandingan k
disebut juga sebagai konstanta pegas. Kebanyakan pegas real akan
mengikuti pers. (4) untuk nilai āˆ†x yang cukup kecil.
26/30
menu
27/30
menu
Gaya normal/Gaya kontak
Antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan akan ada gaya
dari permukaan benda yang satu ke permukaan benda yang kedua, dan
sebaliknya. Arah gaya normal ini tegak lurus terhadap permukaan dan
membentuk pasangan aksi-reaksi. Selain dari itu tidak ada informasi lain
mengenai besar gaya normal. Tetapi besar gaya normal dapat diketahui
dari persamaan-persamaan hukum Newton, bila besar gaya-gaya yang
lain diketahui.
28/30
menu
29/30
menu
Gaya gesekan
Antara dua permukaan benda yang bersentuhan akan ada gaya yang
mengarah tangensial terhadap permukaan sentuh. Gaya ini merupakan
pasangan dari gaya normal/gaya kontak dan secara bersama mendeskrip-
sikan total gaya yang bekerja antara dua benda yang bersentuhan. Gaya
tangensial ini lebih sering dikenal sebagai gaya gesekan, karena sifatnya
yang menghambat gerak dari benda yang bersentuhan. Dipostulatkan
bahwa gaya gesekan ini sebading dengan gaya normal, karena bila gaya
normal tidak ada berarti tidak terjadi persentuhan dan tidak akan ada
gesekan. Koeļ¬sien kesebandingannya disebut sebagai koeļ¬sien gesekan.
Ketika sebuah benda dalam keadaan diam di atas suatu permukaan
ternyata dibutuhkan gaya yang lebih besar pada awalnya untuk memu-
lai gerakan. Hal ini karena antara atom-atom ataupun molekul kedua
permukaan telah terbentuk ikatan-ikatan antara molekul maupun atom.
30/30
menu
Sehingga dibutuhkan lebih banyak gaya untuk memutus ikatan tersebut.
Karena itu ada dua jenis koeļ¬sien gesekan, koeļ¬sien gesekan statis Āµs,
yang terkait dengan benda yang diam dan koeļ¬sien gesekan kinetik Āµk,
untuk benda yang bergerak. Gaya gesekan kinetik fk selalu berlawanan
arah dengan arah gerak benda, dan besarnya dirumuskan sebagai
fk = ĀµkN. (5)
Sedangkan gesekan statik selalu berlawanan arah dengan arah gaya yang
berusaha menggerakkan benda, dan besarnya dirumuskan sebagai
fs = ĀµsN. (6)

More Related Content

What's hot

Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Suta Pinatih
Ā 
Momen gaya
Momen gayaMomen gaya
Momen gaya
Yasmin Muntaza
Ā 
Momentum linear dan tumbukan
Momentum linear dan tumbukanMomentum linear dan tumbukan
Momentum linear dan tumbukan
FKIP UHO
Ā 
GERAK DALAM BIDANG DATAR
GERAK DALAM BIDANG DATARGERAK DALAM BIDANG DATAR
GERAK DALAM BIDANG DATAR
MOSES HADUN
Ā 
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamikaTermodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
jayamartha
Ā 
PPT Fisika "Hukum Newton"
PPT Fisika "Hukum Newton"PPT Fisika "Hukum Newton"
PPT Fisika "Hukum Newton"
Jasmine Cylindrica
Ā 
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 BandungFisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 BandungMunadi14
Ā 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaririsarum
Ā 
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinMateri perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Charis Muhammad
Ā 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
khrisna pangeran
Ā 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika itopik152
Ā 
rumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika smarumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika sma
Anugrah Febryan
Ā 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
Klik Bayoe
Ā 
Dinamika Gerak
Dinamika GerakDinamika Gerak
Dinamika Gerak
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
Ā 
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombangRaa Yu
Ā 
Mekanika rekayasa - Diagram Benda Bebas
Mekanika rekayasa - Diagram Benda BebasMekanika rekayasa - Diagram Benda Bebas
Mekanika rekayasa - Diagram Benda Bebas
Sri Nur Haslinda
Ā 
Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newton
Sayur Lodeh
Ā 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaEdi B Mulyana
Ā 
Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1
RifkaNurbayti
Ā 

What's hot (20)

Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegarDinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar
Ā 
Momen gaya
Momen gayaMomen gaya
Momen gaya
Ā 
Momentum linear dan tumbukan
Momentum linear dan tumbukanMomentum linear dan tumbukan
Momentum linear dan tumbukan
Ā 
GERAK DALAM BIDANG DATAR
GERAK DALAM BIDANG DATARGERAK DALAM BIDANG DATAR
GERAK DALAM BIDANG DATAR
Ā 
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamikaTermodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Termodinamika (12) a pendahuluan_hukum_kedua_termodinamika
Ā 
PPT Fisika "Hukum Newton"
PPT Fisika "Hukum Newton"PPT Fisika "Hukum Newton"
PPT Fisika "Hukum Newton"
Ā 
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 BandungFisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Ā 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
Ā 
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik MesinMateri perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Materi perkuliahan Fisika Teknik Mesin
Ā 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
Ā 
Hidraulika i
Hidraulika iHidraulika i
Hidraulika i
Ā 
rumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika smarumus lengkap fisika sma
rumus lengkap fisika sma
Ā 
Dinamika Partikel
Dinamika PartikelDinamika Partikel
Dinamika Partikel
Ā 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
Ā 
Dinamika Gerak
Dinamika GerakDinamika Gerak
Dinamika Gerak
Ā 
Ppt gelombang
Ppt gelombangPpt gelombang
Ppt gelombang
Ā 
Mekanika rekayasa - Diagram Benda Bebas
Mekanika rekayasa - Diagram Benda BebasMekanika rekayasa - Diagram Benda Bebas
Mekanika rekayasa - Diagram Benda Bebas
Ā 
Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newton
Ā 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika kedua
Ā 
Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1
Ā 

Viewers also liked

Dinamika gerak melingkar
Dinamika gerak melingkarDinamika gerak melingkar
Dinamika gerak melingkar
rozi arrozi
Ā 
Eksperimen Penentuan Koefisien Gesek Kinetik Ī¼k pada Bidang Miring Menggunaka...
Eksperimen Penentuan Koefisien Gesek Kinetik Ī¼k pada Bidang Miring Menggunaka...Eksperimen Penentuan Koefisien Gesek Kinetik Ī¼k pada Bidang Miring Menggunaka...
Eksperimen Penentuan Koefisien Gesek Kinetik Ī¼k pada Bidang Miring Menggunaka...Hamida Lutfie Widayanti
Ā 
Varaiational formulation fem
Varaiational formulation fem Varaiational formulation fem
Varaiational formulation fem
Tushar Aneyrao
Ā 
Analysis of Arch Structure By Qazi Jvaid
Analysis of Arch Structure By Qazi JvaidAnalysis of Arch Structure By Qazi Jvaid
Analysis of Arch Structure By Qazi JvaidSajjad Ahmad
Ā 
Analisis Tegangan Dan Regangan
Analisis Tegangan Dan ReganganAnalisis Tegangan Dan Regangan
Analisis Tegangan Dan ReganganUVRI - UKDM
Ā 
TEGANGAN
TEGANGANTEGANGAN
TEGANGAN
Dwi Ratna
Ā 
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGANMEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
Hettyk Sari
Ā 
Fundamentals of structural analysis
Fundamentals of structural analysisFundamentals of structural analysis
Fundamentals of structural analysis
vanyelindigo
Ā 
Hukum newton dinamika gerak
Hukum newton   dinamika gerakHukum newton   dinamika gerak
Hukum newton dinamika gerak
Jajang Sulaeman
Ā 
Approximate Methods
Approximate MethodsApproximate Methods
Approximate Methods
Teja Ande
Ā 
Seismic Analysis of Structures - III
Seismic Analysis of Structures - IIISeismic Analysis of Structures - III
Seismic Analysis of Structures - IIItushardatta
Ā 
Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Ibrahim Husain
Ā 
Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika Teknik
lombkTBK
Ā 
Response Spectrum
Response SpectrumResponse Spectrum
Response Spectrum
Teja Ande
Ā 
Introduction to finite element method(fem)
Introduction to finite element method(fem)Introduction to finite element method(fem)
Introduction to finite element method(fem)
Sreekanth G
Ā 
mekanika teknik dinamika jilid 2
mekanika teknik dinamika jilid 2mekanika teknik dinamika jilid 2
mekanika teknik dinamika jilid 2
Akhmad Faisal
Ā 
Laporan Fisika (Gaya Gesek)
Laporan Fisika (Gaya Gesek)Laporan Fisika (Gaya Gesek)
Laporan Fisika (Gaya Gesek)Monika Sihaloho
Ā 
Buku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-iBuku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-i
Komunitas Teknik Sipil & Arsitek
Ā 

Viewers also liked (18)

Dinamika gerak melingkar
Dinamika gerak melingkarDinamika gerak melingkar
Dinamika gerak melingkar
Ā 
Eksperimen Penentuan Koefisien Gesek Kinetik Ī¼k pada Bidang Miring Menggunaka...
Eksperimen Penentuan Koefisien Gesek Kinetik Ī¼k pada Bidang Miring Menggunaka...Eksperimen Penentuan Koefisien Gesek Kinetik Ī¼k pada Bidang Miring Menggunaka...
Eksperimen Penentuan Koefisien Gesek Kinetik Ī¼k pada Bidang Miring Menggunaka...
Ā 
Varaiational formulation fem
Varaiational formulation fem Varaiational formulation fem
Varaiational formulation fem
Ā 
Analysis of Arch Structure By Qazi Jvaid
Analysis of Arch Structure By Qazi JvaidAnalysis of Arch Structure By Qazi Jvaid
Analysis of Arch Structure By Qazi Jvaid
Ā 
Analisis Tegangan Dan Regangan
Analisis Tegangan Dan ReganganAnalisis Tegangan Dan Regangan
Analisis Tegangan Dan Regangan
Ā 
TEGANGAN
TEGANGANTEGANGAN
TEGANGAN
Ā 
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGANMEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
MEKANIKA TEKNIK - TEGANGAN
Ā 
Fundamentals of structural analysis
Fundamentals of structural analysisFundamentals of structural analysis
Fundamentals of structural analysis
Ā 
Hukum newton dinamika gerak
Hukum newton   dinamika gerakHukum newton   dinamika gerak
Hukum newton dinamika gerak
Ā 
Approximate Methods
Approximate MethodsApproximate Methods
Approximate Methods
Ā 
Seismic Analysis of Structures - III
Seismic Analysis of Structures - IIISeismic Analysis of Structures - III
Seismic Analysis of Structures - III
Ā 
Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1Modul mekanika teknik 1
Modul mekanika teknik 1
Ā 
Mekanika Teknik
Mekanika TeknikMekanika Teknik
Mekanika Teknik
Ā 
Response Spectrum
Response SpectrumResponse Spectrum
Response Spectrum
Ā 
Introduction to finite element method(fem)
Introduction to finite element method(fem)Introduction to finite element method(fem)
Introduction to finite element method(fem)
Ā 
mekanika teknik dinamika jilid 2
mekanika teknik dinamika jilid 2mekanika teknik dinamika jilid 2
mekanika teknik dinamika jilid 2
Ā 
Laporan Fisika (Gaya Gesek)
Laporan Fisika (Gaya Gesek)Laporan Fisika (Gaya Gesek)
Laporan Fisika (Gaya Gesek)
Ā 
Buku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-iBuku ajar-analisa-struktur-i
Buku ajar-analisa-struktur-i
Ā 

Similar to Dinamika gerak

PPT_Hukum_Newton.pptx
PPT_Hukum_Newton.pptxPPT_Hukum_Newton.pptx
PPT_Hukum_Newton.pptx
AnonymousN5VNgK0
Ā 
Hukum tentang gerak
Hukum tentang gerakHukum tentang gerak
Hukum tentang gerak
ahmadyudhaTKD
Ā 
Fisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika GayaFisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika Gaya
Topan Buwono
Ā 
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikaHukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikabaskimia
Ā 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
Rianda Ecoel
Ā 
Hukum newton dan manfaatnya bagi kehidupan
Hukum newton dan manfaatnya bagi kehidupan Hukum newton dan manfaatnya bagi kehidupan
Hukum newton dan manfaatnya bagi kehidupan
muhammadbachtiar
Ā 
Hukum gerak newton (bill)
Hukum gerak newton (bill)Hukum gerak newton (bill)
Hukum gerak newton (bill)Bill Sukirno
Ā 
Dinamika_Gerak.pptx
Dinamika_Gerak.pptxDinamika_Gerak.pptx
Dinamika_Gerak.pptx
HendraPutraSastraneg
Ā 
Teori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat AtwoodTeori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat Atwood
Nadhil Eka Putra
Ā 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
umammuhammad27
Ā 
Lagrangian
LagrangianLagrangian
Lagrangian
Pupus Qira
Ā 
3. Dinamika Gerak.pptx
3. Dinamika Gerak.pptx3. Dinamika Gerak.pptx
3. Dinamika Gerak.pptx
irma2997
Ā 
Lagrangian
LagrangianLagrangian
LagrangianPupus Qira
Ā 
hukum newton
hukum newtonhukum newton
hukum newton
Sheyla Ulfah Hansya
Ā 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
Prabowo Subiyanto
Ā 
gaya dan penerapa hukum newton kelas SMP-140627221934-phpapp01.pptx
gaya dan penerapa hukum newton kelas SMP-140627221934-phpapp01.pptxgaya dan penerapa hukum newton kelas SMP-140627221934-phpapp01.pptx
gaya dan penerapa hukum newton kelas SMP-140627221934-phpapp01.pptx
dina agustina
Ā 
Hukum newton smpn 1 bandung 8-10
Hukum newton smpn 1 bandung 8-10Hukum newton smpn 1 bandung 8-10
Hukum newton smpn 1 bandung 8-10Sheyla Ulfah Hansya
Ā 
Pertemuan Pertama - Hukum Newton.pdf
Pertemuan Pertama - Hukum Newton.pdfPertemuan Pertama - Hukum Newton.pdf
Pertemuan Pertama - Hukum Newton.pdf
NovenalistaDomitilla1
Ā 

Similar to Dinamika gerak (20)

PPT_Hukum_Newton.pptx
PPT_Hukum_Newton.pptxPPT_Hukum_Newton.pptx
PPT_Hukum_Newton.pptx
Ā 
Hukum tentang gerak
Hukum tentang gerakHukum tentang gerak
Hukum tentang gerak
Ā 
Fisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika GayaFisika Dinamika Gaya
Fisika Dinamika Gaya
Ā 
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisikaHukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Hukum hukum newton tentang gerak_basrib.fisika
Ā 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
Ā 
Hukum newton dan manfaatnya bagi kehidupan
Hukum newton dan manfaatnya bagi kehidupan Hukum newton dan manfaatnya bagi kehidupan
Hukum newton dan manfaatnya bagi kehidupan
Ā 
Hukum gerak newton (bill)
Hukum gerak newton (bill)Hukum gerak newton (bill)
Hukum gerak newton (bill)
Ā 
Dinamika_Gerak.pptx
Dinamika_Gerak.pptxDinamika_Gerak.pptx
Dinamika_Gerak.pptx
Ā 
Teori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat AtwoodTeori Dasar Pesawat Atwood
Teori Dasar Pesawat Atwood
Ā 
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
1 b 11170163000059_laporan_gaya gesek statis dan gaya gesek kinetis.
Ā 
Lagrangian
LagrangianLagrangian
Lagrangian
Ā 
3. Dinamika Gerak.pptx
3. Dinamika Gerak.pptx3. Dinamika Gerak.pptx
3. Dinamika Gerak.pptx
Ā 
Lagrangian
LagrangianLagrangian
Lagrangian
Ā 
hukum newton
hukum newtonhukum newton
hukum newton
Ā 
hukum newton smpn
hukum newton smpnhukum newton smpn
hukum newton smpn
Ā 
Hukum newton
Hukum newtonHukum newton
Hukum newton
Ā 
gaya dan penerapa hukum newton kelas SMP-140627221934-phpapp01.pptx
gaya dan penerapa hukum newton kelas SMP-140627221934-phpapp01.pptxgaya dan penerapa hukum newton kelas SMP-140627221934-phpapp01.pptx
gaya dan penerapa hukum newton kelas SMP-140627221934-phpapp01.pptx
Ā 
tugas fisika hukum newton
tugas fisika hukum newtontugas fisika hukum newton
tugas fisika hukum newton
Ā 
Hukum newton smpn 1 bandung 8-10
Hukum newton smpn 1 bandung 8-10Hukum newton smpn 1 bandung 8-10
Hukum newton smpn 1 bandung 8-10
Ā 
Pertemuan Pertama - Hukum Newton.pdf
Pertemuan Pertama - Hukum Newton.pdfPertemuan Pertama - Hukum Newton.pdf
Pertemuan Pertama - Hukum Newton.pdf
Ā 

More from SMA Negeri 9 KERINCI

Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
Latihan osp fisika soal 94
Latihan osp fisika soal 94Latihan osp fisika soal 94
Latihan osp fisika soal 94
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
Latihan osp fisika soal 95
Latihan osp fisika soal 95Latihan osp fisika soal 95
Latihan osp fisika soal 95
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
Latihan osp fisika soal 96
Latihan osp fisika soal 96Latihan osp fisika soal 96
Latihan osp fisika soal 96
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
Latihan osp fisika soal 97
Latihan osp fisika soal 97Latihan osp fisika soal 97
Latihan osp fisika soal 97
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
Latihan osp fisika soal 98
Latihan osp fisika soal 98Latihan osp fisika soal 98
Latihan osp fisika soal 98
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
Latihan osp fisika soal 99
Latihan osp fisika soal 99Latihan osp fisika soal 99
Latihan osp fisika soal 99
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
Latihan osp fisika soal 100
Latihan osp fisika soal 100Latihan osp fisika soal 100
Latihan osp fisika soal 100
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
2014 osnk fisika (soal)
2014 osnk fisika (soal)2014 osnk fisika (soal)
2014 osnk fisika (soal)
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
2013 osnk fisika (tkunci)
2013 osnk fisika (tkunci)2013 osnk fisika (tkunci)
2013 osnk fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
2013 osnk fisika (soal)
2013 osnk fisika (soal)2013 osnk fisika (soal)
2013 osnk fisika (soal)
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
2012 osnk fisika (soal)
2012 osnk fisika (soal)2012 osnk fisika (soal)
2012 osnk fisika (soal)
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
2011 osnk fisika (tkunci)
2011 osnk fisika (tkunci)2011 osnk fisika (tkunci)
2011 osnk fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
2011 osnk fisika (soal)
2011 osnk fisika (soal)2011 osnk fisika (soal)
2011 osnk fisika (soal)
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
2010 osnk fisika (soal)
2010 osnk fisika (soal)2010 osnk fisika (soal)
2010 osnk fisika (soal)
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
2009 osnk fisika (tkunci)
2009 osnk fisika (tkunci)2009 osnk fisika (tkunci)
2009 osnk fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
2009 osnk fisika (soal)
2009 osnk fisika (soal)2009 osnk fisika (soal)
2009 osnk fisika (soal)
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 
2010 osnk fisika (tkunci)
2010 osnk fisika (tkunci)2010 osnk fisika (tkunci)
2010 osnk fisika (tkunci)
SMA Negeri 9 KERINCI
Ā 

More from SMA Negeri 9 KERINCI (20)

Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93
Ā 
Latihan osp fisika soal 94
Latihan osp fisika soal 94Latihan osp fisika soal 94
Latihan osp fisika soal 94
Ā 
Latihan osp fisika soal 95
Latihan osp fisika soal 95Latihan osp fisika soal 95
Latihan osp fisika soal 95
Ā 
Latihan osp fisika soal 96
Latihan osp fisika soal 96Latihan osp fisika soal 96
Latihan osp fisika soal 96
Ā 
Latihan osp fisika soal 97
Latihan osp fisika soal 97Latihan osp fisika soal 97
Latihan osp fisika soal 97
Ā 
Latihan osp fisika soal 98
Latihan osp fisika soal 98Latihan osp fisika soal 98
Latihan osp fisika soal 98
Ā 
Latihan osp fisika soal 99
Latihan osp fisika soal 99Latihan osp fisika soal 99
Latihan osp fisika soal 99
Ā 
Latihan osp fisika soal 100
Latihan osp fisika soal 100Latihan osp fisika soal 100
Latihan osp fisika soal 100
Ā 
2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)
Ā 
2014 osnk fisika (soal)
2014 osnk fisika (soal)2014 osnk fisika (soal)
2014 osnk fisika (soal)
Ā 
2013 osnk fisika (tkunci)
2013 osnk fisika (tkunci)2013 osnk fisika (tkunci)
2013 osnk fisika (tkunci)
Ā 
2013 osnk fisika (soal)
2013 osnk fisika (soal)2013 osnk fisika (soal)
2013 osnk fisika (soal)
Ā 
2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)
Ā 
2012 osnk fisika (soal)
2012 osnk fisika (soal)2012 osnk fisika (soal)
2012 osnk fisika (soal)
Ā 
2011 osnk fisika (tkunci)
2011 osnk fisika (tkunci)2011 osnk fisika (tkunci)
2011 osnk fisika (tkunci)
Ā 
2011 osnk fisika (soal)
2011 osnk fisika (soal)2011 osnk fisika (soal)
2011 osnk fisika (soal)
Ā 
2010 osnk fisika (soal)
2010 osnk fisika (soal)2010 osnk fisika (soal)
2010 osnk fisika (soal)
Ā 
2009 osnk fisika (tkunci)
2009 osnk fisika (tkunci)2009 osnk fisika (tkunci)
2009 osnk fisika (tkunci)
Ā 
2009 osnk fisika (soal)
2009 osnk fisika (soal)2009 osnk fisika (soal)
2009 osnk fisika (soal)
Ā 
2010 osnk fisika (tkunci)
2010 osnk fisika (tkunci)2010 osnk fisika (tkunci)
2010 osnk fisika (tkunci)
Ā 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
Ā 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
Ā 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
Ā 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
Ā 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
Ā 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
Ā 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
Ā 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
Ā 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
Ā 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
Ā 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
Ā 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
Ā 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
Ā 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
Ā 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
Ā 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
Ā 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
Ā 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Ā 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
Ā 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Ā 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
Ā 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Ā 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
Ā 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
Ā 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Ā 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
Ā 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Ā 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Ā 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
Ā 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Ā 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
Ā 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Ā 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Ā 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
Ā 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Ā 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
Ā 

Dinamika gerak

  • 1. 1/30 menu FISIKA DASAR (TEKNIK SIPIL) DINAMIKA GERAK Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id
  • 2. 2/30 menu Deļ¬nisi Dinamika Cabang dari ilmu mekanika yang meninjau gerak partikel dengan menin- jau penyebab geraknya dikenal sebagai dinamika. Dalam bagian ini kita akan membahas konsep-konsep yang menghubungkan kondisi gerak benda dengan keadaan-keadaan luar yang menyebabkan perubahan keadaan gerak benda.
  • 3. 3/30 menu Inersia Bila sebuah benda berada dalam keadaan diam, untuk menggerakkan- nya dibutuhkan pengaruh luar. Misalnya untuk menggerakkan sebuah balok yang diam di atas lantai, kita dapat mendorongnya. Dorongan kita ini adalah pengaruh luar terhadap balok tadi yang menyebabkan benda tersebut bergerak.
  • 4. 4/30 menu Dari pengalaman sehari-hari, ketika pengaruh luar, yaitu dorongan kita tadi, dihilangkan dari balok, maka balok tersebut lama-lama akan berkurang kecepatannya dan akhirnya diam. Kesimpulan sementara: agar sebuah benda terus bergerak kita perlu memberi dorongan pada benda tadi terus menerus, dan bila pengaruh luar tersebut hilang, maka benda akan kembali diam???
  • 5. 5/30 menu Perhatian Tetapi apakah pengaruh luar pada benda tadi benar-benar sudah hi- lang? Bagaimana dengan pengaruh lantai terhadap benda tadi, yang jelas-jelas menghambat gerak benda? Seandainya kita memilih lantai yang permukaannya licin, dan balok kita tadi juga memiliki permukaan yang licin maka setelah dorongan kita hilangkan, balok tadi masih akan tetap bergerak untuk waktu yang cukup lama.
  • 6. 6/30 menu Kesimpulannya Bayangkan bila tidak ada hambatan (super licin) dari lantai terhadap balok, maka balok tadi akan tetap terus bergerak dengan kecepatan konstan walaupun dorongan kita sudah dihilangkan. Jadi bila pengaruh luar pada sebuah benda benar-benar dihilangkan, maka sebuah benda akan tetap diam bila pada mulanya diam, dan akan tetap bergerak den- gan kecepatan konstan, bila pada mulanya bergerak dengan kecepatan konstan.
  • 7. 7/30 menu Hukum Inersia Kesimpulan ini, yang pertama kali disimpulkan oleh Galileo Galilei, dikenal sebagai prinsip inersia atau kelembaman. Benda-benda cen- derung untuk mempertahankan kondisi geraknya, bila dia diam, akan tetap diam dan bila bergerak, akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan, selama tidak ada pengaruh luar yang mengubah kondisi ger- aknya.
  • 9. 9/30 menu Hukum Newton Bagaimana pengaruh luar mempengaruhi perubahan kondisi gerak suatu benda? Hal ini dijawab dengan hukum Newton ke-2. Karena keadaan ā€˜alamiā€™ suatu benda adalah dia bergerak dengan kecepatan ter- tentu (diam adalah ā€˜bergerakā€™ dengan v = 0), maka logis bila dikatakan pengaruh luar akan menyebabkan perubahan kecepatan āˆ†v.
  • 11. 11/30 menu Kesimpulan Dari sini dapat disimpulkan bahwa pengaruh luar tersebut akan menye- babkan percepatan pada benda. Tetapi dari berbagai pengamatan dite- mukan bahwa untuk menghasilkan perubahan kecepatan yang sama, pada benda yang berbeda dibutuhkan ā€˜besarā€™ pengaruh luar yang berbeda pula. Sebaliknya dengan besar pengaruh luar yang sama, perubahan ke- cepatan pada benda-benda ternyata berbeda-beda.
  • 12. 12/30 menu Massa Inersia Jadi ada suatu kuantitas intrinsik (diri) pada benda yang menentukan ukuran seberapa besar sebuah pengaruh luar dapat mengubah kondisi gerak benda tersebut. Kuantitas ini tampaknya sebanding dengan jum- lah zatnya, tetapi juga tergantung pada jenis zatnya. Kuantitas intrinsik pada benda-benda ini kemudian disebut sebagai massa inersia, disim- bulkan dengan m. Massa inersia (atau sering juga disebut saja sebagai massa) memberikan ukuran derajat kelembaman atau derajat inersia sebuah benda. Satuan dari massa adalah kilogram, dalam satuan SI.
  • 14. 14/30 menu Gaya Makin besar massanya makin sulit untuk menghasilkan perubahan kondisi gerak pada benda tersebut. Pengaruh luar yang menyebabkan berubahnya keadaan gerak suatu benda kemudian disebut sebagai gaya (force) dan disimbolkan dengan F. Satuan dari gaya adalah newton (N).
  • 15. 15/30 menu Deļ¬nisi momentum Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ā€˜kuantitas gerakā€™ suatu benda tergantung pada massa inersia dan kecepatan benda. Un- tuk itu dideļ¬nisikan suatu besaran vektor yang disebut sebagai momen- tum p ā‰” mv, sebagai kuantitas gerak suatu benda. Gaya kemudian dideļ¬nisikan (diukur) sebagai laju perubahan momentum F = dp dt (1) Inilah yang kemudian dikenal sebagai hukum Newton kedua tentang gerak benda. Yaitu pengaruh luar (gaya) yang bekerja pada sebuah benda sebanding dengan laju perubahan kuantitas gerak (momentum) terhadap waktu.
  • 16. 16/30 menu Hukum Newton pertama Sedangkan hukum Newton pertama adalah kasus khusus ketika tidak ada pengaruh luar pada sebuah benda, atau ketika gayanya sama dengan nol, yang tidak lain adalah perumusan ulang dari prinsip inersia. Yaitu bila total gaya yang bekerja pada sebuah benda adalah nol, maka benda tersebut akan tetap diam bila awalnya diam atau akan tetap bergerak dengan kecepatan konstan bila awalnya bergerak. Untuk kasus di mana massa benda tetap konstan, maka F = m dv dt = ma. (2)
  • 17. 17/30 menu Hukum Newton Ketiga Hukum Newton ketiga memberikan informasi tentang sifat gaya. Gaya yang bekerja pada sebuah benda berasal dari benda lain yang ada di lingkungannya. Dari fakta serta eksperimen diketahui bahwa ketika se- buah benda memberi gaya pada benda kedua, banda kedua juga akan memberi gaya pada benda pertama tadi.
  • 18. 18/30 menu Walaupun secara prinsip, sifat gaya-gaya tadi tidak dapat dipastikan kecuali lewat eksperimen, tetapi kita dapat memahaminya melalui pen- gandaian berikut ini. Ditinjau suatu sistem yang terdiri dari dua partikel. Bila tidak ada gaya dari luar sistem yang mempengaruhinya, sistem tadi sebagai satu kesatuan, tampak tidak mengalami pengaruh luar, sehingga seharusnya sistem tersebut akan tetap diam atau bergerak dengan ke- cepatan konstan, sesuai hukum newton kedua. Kita dapat memilih suatu kerangka acuan di mana sistem dalam keadaan diam.
  • 19. 19/30 menu Seandainya antara benda pertama dan benda kedua dalam sistem saling memberi gaya pada yang lain, maka semua total gaya seharusnya nol, karena sistem tidak berubah keadaan geraknya. Jadi gaya yang diberikan benda pertama pada benda kedua F21 di- tambah dengan gaya yang diberikan benda kedua pada benda pertama F12 harus sama dengan nol, yang berarti F21 = āˆ’F12
  • 21. 21/30 menu Aksi Reaksi Pasangan gaya semacam di atas sering disebut sebagai pasangan gaya aksi-reaksi, dan persamaan di atas disebut sebagai hukum newton ketiga atau hukum aksi-reaksi. Kata aksi-reaksi di sini tidak mengandung arti suatu proses sebab akibat, karena kedua pasangan aksi-reaksi tersebut muncul secara bersamaan. Bila salah satu gaya disebut sebagai aksi, maka pasangannya adalah reaksi, demikian juga sebaliknya.
  • 22. 22/30 menu Perhatian Perlu diperhatikan bahwa pasangan aksi-reaksi selalu bekerja pada dua benda yang berbeda, bukan pada satu benda yang sama.
  • 23. 23/30 menu Beberapa Jenis Gaya Hukum newton hanya memberikan perumusan tentang bagaimana gaya mempengaruhi keadaan gerak suatu benda, yaitu melalui peruba- han momentumnya. Sedangkan bagaimana perumusan gaya dinyatakan dalam variabel-variabel keadaan benda, harus dicari melalui pengamatan terhadap benda-benda penyebab gaya.
  • 24. 24/30 menu Gaya berat Untuk semua benda yang dekat permukaan bumi, percepatan gravitasi yang dialami benda dianggap sama, sehingga berat benda sebanding dengan massanya. Gaya berat pada sebuah benda yang dekat dengan permukaan bumi diberikan oleh W = mg (3) dengan g adalah percepatan gravitasi bumi, yang nilainya pada per- mukaan bumi sekitar 9, 8 m/s2 . Untuk benda jauh dari permukaan bumi, harus digunakan perumusan percepatan gravitasi yang diperoleh dari hukum gravitasi universal.
  • 25. 25/30 menu Gaya pegas Sebuah pegas ideal bila diregangkan atau ditekan akan memberikan gaya yang sebanding dengan besar perubahan panjang pegas. Jadi gaya yang diberikan oleh pegas adalah F = āˆ’kāˆ†x (4) āˆ†x adalah vektor besar perubahan panjang pegas dan tanda negatif pada persamaan di atas menunjukkan arah gayanya yang berlawanan dengan arah perubahan panjang pegas. Konstanta kesebandingan k disebut juga sebagai konstanta pegas. Kebanyakan pegas real akan mengikuti pers. (4) untuk nilai āˆ†x yang cukup kecil.
  • 27. 27/30 menu Gaya normal/Gaya kontak Antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan akan ada gaya dari permukaan benda yang satu ke permukaan benda yang kedua, dan sebaliknya. Arah gaya normal ini tegak lurus terhadap permukaan dan membentuk pasangan aksi-reaksi. Selain dari itu tidak ada informasi lain mengenai besar gaya normal. Tetapi besar gaya normal dapat diketahui dari persamaan-persamaan hukum Newton, bila besar gaya-gaya yang lain diketahui.
  • 29. 29/30 menu Gaya gesekan Antara dua permukaan benda yang bersentuhan akan ada gaya yang mengarah tangensial terhadap permukaan sentuh. Gaya ini merupakan pasangan dari gaya normal/gaya kontak dan secara bersama mendeskrip- sikan total gaya yang bekerja antara dua benda yang bersentuhan. Gaya tangensial ini lebih sering dikenal sebagai gaya gesekan, karena sifatnya yang menghambat gerak dari benda yang bersentuhan. Dipostulatkan bahwa gaya gesekan ini sebading dengan gaya normal, karena bila gaya normal tidak ada berarti tidak terjadi persentuhan dan tidak akan ada gesekan. Koeļ¬sien kesebandingannya disebut sebagai koeļ¬sien gesekan. Ketika sebuah benda dalam keadaan diam di atas suatu permukaan ternyata dibutuhkan gaya yang lebih besar pada awalnya untuk memu- lai gerakan. Hal ini karena antara atom-atom ataupun molekul kedua permukaan telah terbentuk ikatan-ikatan antara molekul maupun atom.
  • 30. 30/30 menu Sehingga dibutuhkan lebih banyak gaya untuk memutus ikatan tersebut. Karena itu ada dua jenis koeļ¬sien gesekan, koeļ¬sien gesekan statis Āµs, yang terkait dengan benda yang diam dan koeļ¬sien gesekan kinetik Āµk, untuk benda yang bergerak. Gaya gesekan kinetik fk selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda, dan besarnya dirumuskan sebagai fk = ĀµkN. (5) Sedangkan gesekan statik selalu berlawanan arah dengan arah gaya yang berusaha menggerakkan benda, dan besarnya dirumuskan sebagai fs = ĀµsN. (6)