SlideShare a Scribd company logo
DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA
“KURIKULUM INTERDISIPLINER”
Dosen: Dr. Ir. Vina Serevina, M.M
Disusun Oleh:
Immanuel Bobby (NIM 1310818020)
Program Magister Pendidikan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
2019
Dr. Ir. Vina Serevina, M.M Immanuel Bobby, S.Si
SEPUTAR TOPIK
Capaian
Pembelajaran
• Menganalisis
konsep-konsep
fundamental
Materi
• Konsep
Kurikulum
Terintegrasi:
• UU No. 20 Tahun 2003
Kurikulum merupakan seperangkat
rencana & sebuah pengaturan
berkaitan dengan tujuan, isi, bahan
ajar & cara yang digunakan sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk
mencapai sebuah tujuan pendidikan
nasional.
DEFINISI KURIKULUM
Sumber: adobephotostock.com
Menurut beberapa ahli:
• George A. Beauchamp (1976)
Kurikulum diartikan sebagai dokumen tertulis yang berisikan seluruh mata
pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik melalui pilihan berbagai
disiplin ilmu dan rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
• Neagley dan Evans (1967)
Mengemukakan kurikulum sebagai sebuah pengalaman yang telah dirancang
dari pihak sekolah untuk membantu peserta didik dalam mencapai hasil belajar
yang baik.
DEFINISI KURIKULUM
Menurut beberapa ahli:
• Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan
Kurikulum ialah suatu formulasi pedagogis yang termasuk paling utama dan
terpenting dalam konteks proses belajar mengajar.
• Prof. Drs. H. Darkir
Menyatakan bahwa kurikulum merupakan alat dalam mencapai tujuan
pendidikan. Jadi, kurikulum ialah program pendidikan dan bukan program
pengajaran, sehingga program itu direncanakan dan dirancang sebagai bahan
ajar dan juga pengalaman belajar.
DEFINISI KURIKULUM
Dari beberapa definisi mengenai pengertian kurikulum menurut
beberapa ahli, saya sintesakan bahwa;
Kurikulum adalah sebuah perangkat untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional yang merupakan sebuah abstraksi
kehidupan yang diberikan kepada para peserta didik
dalam bentuk pengetahuan, pengalaman dan keterampilan
melalui berbagai mata pelajaran sebagai bekal mereka di
masa depan.
DEFINISI KURIKULUM
BEBERAPA INDIKATOR
PERUBAHAN GLOBAL
• Perusahaan taksi terbesar di dunia
tidak memiliki taksi (Uber).
• Salah satu penyedia akomodasi
terbesar tidak memiliki real estat
(Airbnb).
• Salah satu situs media paling populer
tidak membuat konten (Facebook).
• Penyedia film terbesar di dunia tidak
memiliki bioskop (Netflix).
• Dua dari vendor perangkat lunak
terbesar tidak menulis aplikasi
mereka (Apple dan Google).
DISRUPSI
Source of logos:
adobephotostock
MENGAPA
KURIKULUM
TERINTEGRASI
DIPERLUKAN?
masalah
era
disrupsi
Sosial
politik
iptek
ekonom
i
Seni
buday
a
Source: From “The Battle Is for the customer Interface,” by T. Goodwin, 2015, TechCrunch. Retrived from
https://techcrunch.com/2015/03/03/in-the-age-of-disintermediation-the-battle-is-all-for-the-customer-interface/.
HUBUNGAN ERA DISRUPSI DAN PENDIDIKAN
• Konsep ini dikemukakan oleh John Dewey
• Ia mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu
adalah pendekatan yang dilakukan untuk
mengembangkan kemampuan anak dalam
pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi
dengan lingkungan dan pengalaman dalam
kehidupannya.
• Pendekatan pembelajaran terpadu membantu anak
untuk belajar menghubungkan apa yang telah dan
baru mereka pelajari.
KURIKULUM TERINTEGRASI
JOHN DEWEY
sumber:
en.wikipedia.org
• John Dewey (1859-1952) adalah seorang filsuf dari
Amerika Serikat, yang termasuk Mazhab
Pragmatisme. Selain sebagai filsuf, Dewey juga
dikenal sebagai kritikus sosial dan pemikir dalam
bidang pendidikan.
• Setelah menyelesaikan studinya di Baltimore, ia
menjadi guru besar dalam bidang filsafat dan
kemudian dalam bidang pendidikan pada beberapa
universitas. Sepanjang kariernya, Dewey
menghasilkan 40 buku dan lebih dari 700-an artikel.
SEPUTAR TOKOH: JOHN DEWEY
JOHN DEWEY
sumber:
pages.uoregon.edu
KURIKULUM TERINTEGRASI/TERPADU
Kurikulum Interdisipliner merupakan bagian dari kurikulum terintegrasi. Definisi
kurikulum terintegrasi adalah:
Humphreys (1981)
Kurikulum terpadu adalah studi di mana
anak-anak secara luas mengeksplorasi
pengetahuan dalam berbagai mata
pelajaran yang terkait dengan aspek-
aspek tertentu dari lingkungan mereka
Cohen dan Manion (1992)
Kurikulum terpadu adalah kegiatan
menata keterpaduan berbagai materi
mata pelajaran melalui suatu tema
lintas bidang membentuk suatu
keseluruhan yang bermakna sehingga
batas antara berbagai bidang studi
tidaklah ketat atau boleh dikatakan
tidak ada.
KURIKULUM TERINTEGRASI/TERPADU
Prabowo (2000)
Kurikulum terpadu merupakan
pendekatan belajar mengajar yang
melibatkan beberapa bidang studi.
Dakir (2010)
Kurikulum terpadu adalah kurikulum
yang pelaksanaannya disusun secara
menyeluruh untuk membahas suatu
pokok masalah tertentu dengan
menggunakan berbagai mata pelajaran
yang relevan dalam suatu bidang studi
atau antar bidang studi.
KURIKULUM TERINTEGRASI/TERPADU
• Definisi-definisi yang telah disebutkan mendukung pandangan bahwa kurikulum
terintegrasi adalah pendekatan pendidikan yang mempersiapkan anak-anak
untuk belajar sepanjang hayat.
• Ada keyakinan kuat di antara para ahli yang mendukung integrasi kurikulum
bahwa sekolah harus melihat pendidikan sebagai proses untuk
mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan oleh kehidupan di abad 21,
daripada mengkotak-kotakan mata pelajaran.
KURIKULUM TERINTEGRASI/TERPADU
Dari beberapa definisi mengenai pengertian kurikulum menurut
beberapa ahli, saya sintesakan bahwa;
Kurikulum terintegrasi adalah keterpaduan antar mata
pelajaran yang serumpun ataupun tidak yang digunakan
untuk memecahkan suatu masalah yang ada atau untuk
membuat suatu pemahaman baru (sintesis).
Mengembangkan sub-
tujuan lintas kurikulum
dalam panduan
kurikulum yang
diberikan.
Mengembangkan
model pembelajaran
yang mencakup
kegiatan dan penilaian
lintas-kurikuler.
Mengembangkan
kegiatan pengayaan
atau peningkatan
dengan fokus lintas-
kurikuler.
Mengembangkan
kegiatan penilaian
yang bersifat lintas
kurikuler.
Menyertai alur
perencanaan belajar
di semua panduan
kurikulum.
TAHAP-TAHAP DALAM INTEGRASI KURIKULUM
sumber: Palmer (1991)
KARAKTERISTIK KURIKULUM TERINTEGRASI
Kathy Lake, 1994
Disciplinarities: intra, cross, multi, inter, trans
Zeigler (1990), Alexander Refsum Jensenius (2012)
• Intradisciplinary: working within a single discipline.
• Crossdisciplinary: viewing one discipline from the
perspective of another.
• Multidisciplinary: people from different disciplines
working together, each drawing on their disciplinary
knowledge.
• Interdisciplinary: integrating knowledge and methods
from different disciplines, using a real synthesis of
approaches.
• Transdisciplinary: creating a unity of intellectual
frameworks beyond the disciplinary perspectives.Marilyn Stember, 1990
multidisipliner
• Tidak terintegrasi
• Orang-orang dari
berbagai disiplin ilmu
bekerja sama, masing-
masing menggunakan
pengetahuan disiplin
mereka.
interdisipliner
• Terintegrasi
• Menyelesaikan
masalah
mengintegrasikan
pengetahuan dan
metode dari berbagai
disiplin ilmu,
menggunakan sintesis
pendekatan nyata.
transdisipliner
• Terintegrasi
• Integrasi beberapa
disiplin yang dapat
menciptakan
pemahaman/disiplin
ilmu baru.
KURIKULUM TERINTEGRASI
(Piaget 1972, Meeth 1978, Stember, 1990).
• Jean Piaget (1896-1980) adalah seorang filsuf,
ilmuwan, dan psikolog perkembangan asal Swiss,
yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang
anak-anak dan teori perkembangan kognitifnya.
• Jean Piaget adalah juga "perintis besar dalam teori
konstruktivis tentang pengetahuan. Karya Piaget pun
banyak dikutip dalam pembahasan mengenai
psikologi kognitif.
SEPUTAR TOKOH: JEAN PIAGET
JEAN PIAGET
sumber: masteripa.com
Disiplin Ilmu A
Disiplin Ilmu C
Disiplin Ilmu B Terintegrasi
Menyelesaikan
masalah
Merumuskan
disiplin ilmu baru
Widyo Nugroho Sulasdi, 2015
PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM
INTERDISIPLINER
Prinsip-prinsip yang biasa digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.
Menurut Sudirman S, antara lain:
1) Prinsip Berorientasi pada Tujuan
Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang
bertitik tolak dari tujuan Pendidikan Nasional. Tujuan kurikulum mengandung
aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai; yang selanjutnya
menumbuhkan perubahan tingkah laku peserta didik yang mencakup ketiga
aspektersebut dan bertalian dengan aspek-aspek yang terkandung dalam
tujuanPendidikan Nasional.
PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM
INTERDISIPLINER
2) Prinsip Relevansi
Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi, dan system
penyampaiannya harus sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat,
tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3) Prinsip Efektivitas
Pendidikan prinsip efektifitas ini dikaitkan dengan efektifitas guru mengajar dan
efektifitas para murid belajar. Implikasi prinsip ini dalam pengembangan
kurikulum ialah mengusahakan agar setiap kegiatan kurikuler membuahkan
hasil tanpa ada kegiatan yang mubazir dan terbuang percuma.
PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM
INTERDISIPLINER
4) Prinsip Efisiensi
Implikasi prinsip ini mengusahakan agar kegiatan kurikuler mendayagunakan
waktu, tenaga, biaya, dan sumber sumber lain secara cermat dan tepat sehingga
hasil kegiatan kurikuler itu mewadahi dan memenuhi harapan.
5) Prinsip Berkesinambungan
Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagian-bagian, aspek-aspek,
materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan
satu sama lain memiliki hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan
jenjang pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan
siswa sehingga mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
MANFAAT KURIKULUM TERINTEGRASI -
INTERDISIPLINER
Membuat koneksi antara konsep yang berbeda sangat penting dalam studi
interdisipliner. Berikut adalah beberapa manfaat kurikulum interdidipliner menurut
Nasution (2008):
1) Segala sesuatu yang dipelajari dalam unit bertalian erat. Anak-
anak tidak lagi mempelajari fakta-fakta lepas yang segera
dilupakan, karena tidak digunakan secara fungsional untuk
memecahkan masalah-masalah yang mengandung arti bagi
murid.
MANFAAT KURIKULUM TERINTEGRASI -
INTERDISIPLINER
2) Kurikulum ini sesuai dengan pendapat-pendapat modern tentang
belajar. Murid-murid dihadapkan kepada masalah, yang benar-benar
berarti bagi kehidupan mereka, jadi bertalian erat dengan pengalaman
mereka.
3) Kurikulum ini memungkinkan hubungan yang erat antara sekolah
dengan masyarakat. Masyarakat dijadikan laboratorium tempat anak-
anak mengumpulkan bahan untuk menyelidiki suatu problema.
Masyarakat dapat diturutsertakan dalam usaha-usaha sekolah.
MANFAAT KURIKULUM TERINTEGRASI -
INTERDISIPLINER
4) Kurikulum ini sesuai dengan paham demokrasi. Murid-murid dipacu
untuk berpikir sendiri, bekerja sendiri, memikul tanggung jawab,
bekerjasama dalam kelompok. Mereka diajak turut serta berunding dan
juga dengan kritis membandingkan keterangan-keterangan dari
berbagai sumber.
5) Kurikulum ini mudah disesuaikan dengan minat, kesanggupan dan
kematangan murid, sebagai kelompok maupun sebagai individu.
Para alumni dari Wayne State
University yang belajar tentang
kurikulum interdisipliner dan
menerapkan di sekolah tampat mereka
bekerja, menemukan beberapa
manfaat dari implementasi kurikulum
interdisipliner terhadap peserta didik.
IMPELEMENTASI KURIKULUM INTERDISIPLINER
• Lebih sensitif terhadap masalah etika
• Kemampuan untuk mensintesis atau
mengintegrasikan
• Perspektif atau cakrawala yang
membesar
• Pemikiran yang lebih kreatif, orisinal,
atau tidak konvensional
• Lebih banyak kerendahan hati atau
keterampilan mendengarkan
William H. Newell, 1990
HUBUNGAN DENGAN 21ST CENTURY SKILLS
21st Century Skills
1. Creativity
2. Critical Thinking
3. Collaboration
4. Communication
5. Problem Solving
6. Digital Literacy
7. Social And Cultural
Skills
8. Self-regulation
Fisser and Thijs (2015)
INTERDISCIPLINAR
Y CURRICULLUM
+
APPLIED
TECHNOLOGY
PROBLEM
SOLVER
INVENTOR
ENTREPRENEUR
• Membutuhkan guru-guru yang mempunyai kemampuan literasi yang tinggi dan willing to learn
sehingga dapat mengakomodasi tema yang diangkat dalam pembelajaran.
• Kegiatan pembelajaran terpadu akan membutuhkan banyak waktu jika tema yang diambil
adalah students-centered.
• Membutuhkan kolaborasi yang baik antar guru, orang tua, petugas perpustakaan, dan pejabat
sekolah dan kesamaan visi dalam mendidik anak karena pendidikan tidak hanya dilakukan di
sekolah namun juga di luar sekolah
• Diperlukan fasilitas yang memadai buat peserta didik dan guru karena sumber ilmu
pengetahuan bukan hanya terbatas dari buku, melainkan dari banyak sumber daring.
• Perlunya kontrol yang baik terhadap peserta didik ketika menggunakan fasilitas sekolah
ataupun gawai.
TANTANGAN DALAM KURIKULUM INTERDISIPLINER
• Kurikulum terintegrasi adalah keterpaduan antar mata pelajaran yang
serumpun ataupun tidak yang digunakan untuk memecahkan suatu
masalah yang ada atau untuk membuat suatu pemahaman baru
(sintesis).
• Kurikulum Interdisipliner adalah bagian dari kurikulum terintegrasi dimana
di dalamnya terdapat pemecahan suatu masalah dengan menggunakan
tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat
guna secara terpadu.
• Kurikulum Interdisipliner diperlukan para peserta didik menghadapai era
disrupsi.
KESIMPULAN
KELEBIHAN KURIKULUM 2013 KEKURANGAN KURIKULUM 2013 SARAN DAN KRITIK
• Siswa lebih dituntut untuk aktif,
kreatif dan inovatif dalam setiap
pemecahan masalah yang mereka
hadapi di sekolah karena guru
berperan sebagai fasilitator.
• Sebagian besar guru masih
terbiasa menggunakan cara
konvensional. Penguasaan
teknologi dan informasi untuk
pembelajaran masih terbatas.
• Adanya pelatihan IT bagi guru dan
juga memasukkan kembali
pelajaran ICT dalam kurikulum
dengan memperkerjakan pendidik
yang handal dalam dunia tersebut.
• Adanya penilaian dari semua
aspek bukan hanya kognitif, namun
juga keterampilan, sikap dan
spiritual yang dituangkan dalam
RPP.
• Guru banyak berkutat dengan
administrasi guru dan penilaian 4
Kometpensi Inti, sehingga menyita
banyak waktu dan membuat waktu
untuk mentoring siswa berkurang.
• Penilaian Sikap dilakukan oleh
guru Bimbingan Konseling dan
penilaian spiritual dilakukan oleh
guru Agama. Admisitrasi guru
dibuat lebih fleksibel dan tidak
bertele-tele.
• Munculnya pendidikan karakter
dan budi pekerti yang telah
diintegrasikan ke dalam semua
program studi.
• Pramuka menjadi beban bagi
siswa yang tidak menyukai
Pramuka, sehingga ada unsur
keterpaksaan.
• Tidak menjadikan Pramuka
sebagai kegiatan wajib di sekolah.
Melainkan mewajibkan kegiatan
yang lebih ke sosial masyarakat
dan sifatnya sosial.
• Sangat tanggap terhadap
fenomena dan perubahan sosial.
Hal ini mulai dari perubahan sosial
• Guru banyak beranggapan dengan
kurikulum 2013 guru tidak perlu
• Memberikan pelatihan kepada guru
tentang metode pengajaran yang
kreatif, menyenangkan namun
KRITISI KURIKULUM 2013 REVISI
• Jensenius, A. R., 2012. Disciplinarities: intra, cross, multi, inter, trans, Oslo: s.n.
• Kimberly Mohr, R. W. W., 2017. The Role of Integrated Curriculum in the 21st
Century School. St. Louis(Missouri): University of Missouri St. Louis.
• Lake, K., 1994. Integrated Curriculum. s.l.: Office of Educational Research and
Improvement (OERI), U.S. Department of Education.
• Newell, W. H., 1990. Interdisciplinary Curriculum Development. January.
DAFTAR PUSTAKA
• Fogarty, Robin. 1991. How to Integrated the Curricula. Palatine, Ilinois: IRI/
Skylight Publishing, Inc
• Sulasdi, W. N., 2015. MULTIDISIPLIN, INTERDISIPLIN, DAN TRANSDISIPLIN.
[Online]
Available at: http://www.uruqulnadhif.com/2015/05/multidisiplin-interdisiplin-
dan.html
[Accessed 3 April 2019].
• Resmini, Novi, dkk. 1996. Penemuan Unit Tema dalam Pembelajaran Terpadu.
Malang; IKIP Malang
DAFTAR PUSTAKA

More Related Content

What's hot

Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptxRencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Amelia Hadyana
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Dedy Wiranto
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
UlfaKhoirunisa2
 
Topik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdf
Topik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdfTopik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdf
Topik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdf
KabarViral1
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxKONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
MedysaRahmah
 
analisis penilaian hasil belajar
analisis penilaian hasil belajar analisis penilaian hasil belajar
analisis penilaian hasil belajar
Mushlihatun Syarifah
 
Ruang Kolaborasi Topik 7.pptx
Ruang Kolaborasi Topik 7.pptxRuang Kolaborasi Topik 7.pptx
Ruang Kolaborasi Topik 7.pptx
AnggiGinanjar9
 
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Irman Ramly
 
Rpp mind mapping
Rpp mind mappingRpp mind mapping
Rpp mind mapping
Era Rositayani
 
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
HanyLuvya
 
Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
Rudi Salam Sinulingga
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran
Dwi Karyani
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
UlfahWulandari2
 
Rpp rantai makanan
Rpp rantai makananRpp rantai makanan
Rpp rantai makanan
arif542704
 
tugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxtugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docx
LisnaNuraida
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
steffaniemalauhollo
 
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRuang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
RestuPranantyo1
 
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docxTuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
ZURISPINK
 
Teori belajar piaget
Teori belajar piagetTeori belajar piaget
Teori belajar piaget
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Karakteristik STEM
Karakteristik STEMKarakteristik STEM
Karakteristik STEM
Mushlihatun Syarifah
 

What's hot (20)

Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptxRencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
Rencana evaluasi & Peerteaching PPG Daljab 2022 .pptx
 
Makalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip FleksibilitasMakalah Prinsip Fleksibilitas
Makalah Prinsip Fleksibilitas
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi Rev.pdf
 
Topik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdf
Topik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdfTopik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdf
Topik 7. Ruang Kolaborasi - Problematika dan Evaluasi Implementasi Ubd.pdf
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docxKONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 3 (1).docx
 
analisis penilaian hasil belajar
analisis penilaian hasil belajar analisis penilaian hasil belajar
analisis penilaian hasil belajar
 
Ruang Kolaborasi Topik 7.pptx
Ruang Kolaborasi Topik 7.pptxRuang Kolaborasi Topik 7.pptx
Ruang Kolaborasi Topik 7.pptx
 
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
Modul 1.1. Angkatan 5 Reguler. Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Final...
 
Rpp mind mapping
Rpp mind mappingRpp mind mapping
Rpp mind mapping
 
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdfKoneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
Koneksi Antar Materi-PB-T4.pdf
 
Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
 
model model pengembangan media pembelajaran
 model model pengembangan media pembelajaran  model model pengembangan media pembelajaran
model model pengembangan media pembelajaran
 
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docxDiskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
Diskusi Refleksi Akhir PPL I.docx
 
Rpp rantai makanan
Rpp rantai makananRpp rantai makanan
Rpp rantai makanan
 
tugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docxtugas uts kurikulum.docx
tugas uts kurikulum.docx
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptxRuang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
Ruang Kolaborasi & Demostrasi Kontekstual_PSE_Topik 2.pptx
 
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docxTuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
 
Teori belajar piaget
Teori belajar piagetTeori belajar piaget
Teori belajar piaget
 
Karakteristik STEM
Karakteristik STEMKarakteristik STEM
Karakteristik STEM
 

Similar to Desain pembelajaran fisika: KURIKULUM INTERDISIPLINER

Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajaranitanurhayati
 
Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajaranitanurhayati
 
Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajarannanasupriatna
 
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationPendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Project based learning
Project based learningProject based learning
Project based learning
Yuhana Krisnawati
 
Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi KurikulumHakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hariyatunnisa Ahmad
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
Noviyanty Marliya
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
Noviyanty Marliya
 
Pembelajaran inovatif 1
Pembelajaran inovatif 1Pembelajaran inovatif 1
Pembelajaran inovatif 1Hendri Saputra
 
strategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptx
strategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptxstrategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptx
strategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptx
Ireclever
 
MAKALAH
MAKALAHMAKALAH
MAKALAH
SEPTI PRAVITA
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
Freddy Indra
 
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 bKurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 bRian Priatna
 
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIKTEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
APRILIANYUNTIARI
 
pendekatan model-model pengembangan kurikulum.pptx
pendekatan model-model pengembangan kurikulum.pptxpendekatan model-model pengembangan kurikulum.pptx
pendekatan model-model pengembangan kurikulum.pptx
admasna7881
 
Presentasi landasan pengembangan kurikulum
Presentasi landasan pengembangan kurikulumPresentasi landasan pengembangan kurikulum
Presentasi landasan pengembangan kurikulum
hasanah sn
 
Tugas Kurikulum
Tugas KurikulumTugas Kurikulum
Tugas Kurikulumsanti
 
Tugas Kurikulum
Tugas KurikulumTugas Kurikulum
Tugas Kurikulumsanti
 

Similar to Desain pembelajaran fisika: KURIKULUM INTERDISIPLINER (20)

Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajaran
 
Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajaran
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Dian andriani 2 d
Dian andriani 2 dDian andriani 2 d
Dian andriani 2 d
 
Kurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan PengajaranKurikulum Dan Pengajaran
Kurikulum Dan Pengajaran
 
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics EducationPendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
Pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Realistic Mathematics Education
 
Project based learning
Project based learningProject based learning
Project based learning
 
Hakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi KurikulumHakikat dan Substansi Kurikulum
Hakikat dan Substansi Kurikulum
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Kurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaranKurikulum dan pembelajaran
Kurikulum dan pembelajaran
 
Pembelajaran inovatif 1
Pembelajaran inovatif 1Pembelajaran inovatif 1
Pembelajaran inovatif 1
 
strategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptx
strategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptxstrategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptx
strategi pembelajaran Pai berbasis multimedia.pptx
 
MAKALAH
MAKALAHMAKALAH
MAKALAH
 
Teknologi pendidikan
Teknologi pendidikanTeknologi pendidikan
Teknologi pendidikan
 
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 bKurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
Kurikulum & pembelajaran rian priyatna 2 b
 
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIKTEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
 
pendekatan model-model pengembangan kurikulum.pptx
pendekatan model-model pengembangan kurikulum.pptxpendekatan model-model pengembangan kurikulum.pptx
pendekatan model-model pengembangan kurikulum.pptx
 
Presentasi landasan pengembangan kurikulum
Presentasi landasan pengembangan kurikulumPresentasi landasan pengembangan kurikulum
Presentasi landasan pengembangan kurikulum
 
Tugas Kurikulum
Tugas KurikulumTugas Kurikulum
Tugas Kurikulum
 
Tugas Kurikulum
Tugas KurikulumTugas Kurikulum
Tugas Kurikulum
 

More from Vina Serevina

Brainstorming Kurikulum Darurat
Brainstorming Kurikulum DaruratBrainstorming Kurikulum Darurat
Brainstorming Kurikulum Darurat
Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Vina Serevina
 
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Vina Serevina
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Vina Serevina
 
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnamKritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Vina Serevina
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum RadikalDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Vina Serevina
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum LiberalDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Vina Serevina
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Vina Serevina
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: RitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Vina Serevina
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Vina Serevina
 
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Vina Serevina
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Vina Serevina
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosariKritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Vina Serevina
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum LiberalDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Vina Serevina
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Vina Serevina
 

More from Vina Serevina (20)

Brainstorming Kurikulum Darurat
Brainstorming Kurikulum DaruratBrainstorming Kurikulum Darurat
Brainstorming Kurikulum Darurat
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19
 
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19
 
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnamKritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
Kritik kurikulum 2013 mudammirotul ashnam
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum RadikalDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum LiberalDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Liberal
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum SistematikDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Sistematik
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: RitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Rita
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
 
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan Fisika
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulitaKritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Ayu rezky yulita
 
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosariKritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
Kritik Kurikulum 2013 Revisi: Riris purbosari
 
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum LiberalDesain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Liberal
 
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaDesain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan Fisika
 

Recently uploaded

PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptxPPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
LuhAriyani1
 
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptxMateri Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
corneliadjobo45
 
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptxBahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
ssuser9ca9dd1
 
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
LuhAriyani1
 
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANADAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
henandiarsyaharini
 
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptxDokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
corneliadjobo45
 
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilanPTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
LuhAriyani1
 
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptxppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
RyanJun5
 

Recently uploaded (8)

PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptxPPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN lingkungan dan nakes HSP.pptx
 
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptxMateri Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
Materi Webinar 27012024_Cornelia Djobo.pptx
 
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptxBahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
Bahan Tayang - Konsep Verval KRS (3A).pptx
 
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
450429216-PPT-ASPEK-HUKUM-KESEHATAN-LINGKUNGAN.pptx
 
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANADAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
DAMPAK PSIKOLOGIS BENCANA_KEPERAWATAN BENCANA
 
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptxDokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
Dokumen Unggahan Kepala Sekolah dalam PMM.pptx
 
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilanPTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
PTUN hsp.ppt tata usaha negara dalam peradilan
 
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptxppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
ppt agama islammMUSAQOH & MUZARA’AH.pptx
 

Desain pembelajaran fisika: KURIKULUM INTERDISIPLINER

  • 1. DESAIN PEMBELAJARAN FISIKA “KURIKULUM INTERDISIPLINER” Dosen: Dr. Ir. Vina Serevina, M.M Disusun Oleh: Immanuel Bobby (NIM 1310818020) Program Magister Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta 2019 Dr. Ir. Vina Serevina, M.M Immanuel Bobby, S.Si
  • 3. • UU No. 20 Tahun 2003 Kurikulum merupakan seperangkat rencana & sebuah pengaturan berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar & cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional. DEFINISI KURIKULUM Sumber: adobephotostock.com
  • 4. Menurut beberapa ahli: • George A. Beauchamp (1976) Kurikulum diartikan sebagai dokumen tertulis yang berisikan seluruh mata pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik melalui pilihan berbagai disiplin ilmu dan rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari. • Neagley dan Evans (1967) Mengemukakan kurikulum sebagai sebuah pengalaman yang telah dirancang dari pihak sekolah untuk membantu peserta didik dalam mencapai hasil belajar yang baik. DEFINISI KURIKULUM
  • 5. Menurut beberapa ahli: • Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan Kurikulum ialah suatu formulasi pedagogis yang termasuk paling utama dan terpenting dalam konteks proses belajar mengajar. • Prof. Drs. H. Darkir Menyatakan bahwa kurikulum merupakan alat dalam mencapai tujuan pendidikan. Jadi, kurikulum ialah program pendidikan dan bukan program pengajaran, sehingga program itu direncanakan dan dirancang sebagai bahan ajar dan juga pengalaman belajar. DEFINISI KURIKULUM
  • 6. Dari beberapa definisi mengenai pengertian kurikulum menurut beberapa ahli, saya sintesakan bahwa; Kurikulum adalah sebuah perangkat untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yang merupakan sebuah abstraksi kehidupan yang diberikan kepada para peserta didik dalam bentuk pengetahuan, pengalaman dan keterampilan melalui berbagai mata pelajaran sebagai bekal mereka di masa depan. DEFINISI KURIKULUM
  • 7. BEBERAPA INDIKATOR PERUBAHAN GLOBAL • Perusahaan taksi terbesar di dunia tidak memiliki taksi (Uber). • Salah satu penyedia akomodasi terbesar tidak memiliki real estat (Airbnb). • Salah satu situs media paling populer tidak membuat konten (Facebook). • Penyedia film terbesar di dunia tidak memiliki bioskop (Netflix). • Dua dari vendor perangkat lunak terbesar tidak menulis aplikasi mereka (Apple dan Google). DISRUPSI Source of logos: adobephotostock
  • 8. MENGAPA KURIKULUM TERINTEGRASI DIPERLUKAN? masalah era disrupsi Sosial politik iptek ekonom i Seni buday a Source: From “The Battle Is for the customer Interface,” by T. Goodwin, 2015, TechCrunch. Retrived from https://techcrunch.com/2015/03/03/in-the-age-of-disintermediation-the-battle-is-all-for-the-customer-interface/.
  • 9. HUBUNGAN ERA DISRUPSI DAN PENDIDIKAN
  • 10. • Konsep ini dikemukakan oleh John Dewey • Ia mengemukakan bahwa pembelajaran terpadu adalah pendekatan yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan anak dalam pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan pengalaman dalam kehidupannya. • Pendekatan pembelajaran terpadu membantu anak untuk belajar menghubungkan apa yang telah dan baru mereka pelajari. KURIKULUM TERINTEGRASI JOHN DEWEY sumber: en.wikipedia.org
  • 11. • John Dewey (1859-1952) adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang termasuk Mazhab Pragmatisme. Selain sebagai filsuf, Dewey juga dikenal sebagai kritikus sosial dan pemikir dalam bidang pendidikan. • Setelah menyelesaikan studinya di Baltimore, ia menjadi guru besar dalam bidang filsafat dan kemudian dalam bidang pendidikan pada beberapa universitas. Sepanjang kariernya, Dewey menghasilkan 40 buku dan lebih dari 700-an artikel. SEPUTAR TOKOH: JOHN DEWEY JOHN DEWEY sumber: pages.uoregon.edu
  • 12. KURIKULUM TERINTEGRASI/TERPADU Kurikulum Interdisipliner merupakan bagian dari kurikulum terintegrasi. Definisi kurikulum terintegrasi adalah: Humphreys (1981) Kurikulum terpadu adalah studi di mana anak-anak secara luas mengeksplorasi pengetahuan dalam berbagai mata pelajaran yang terkait dengan aspek- aspek tertentu dari lingkungan mereka Cohen dan Manion (1992) Kurikulum terpadu adalah kegiatan menata keterpaduan berbagai materi mata pelajaran melalui suatu tema lintas bidang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna sehingga batas antara berbagai bidang studi tidaklah ketat atau boleh dikatakan tidak ada.
  • 13. KURIKULUM TERINTEGRASI/TERPADU Prabowo (2000) Kurikulum terpadu merupakan pendekatan belajar mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi. Dakir (2010) Kurikulum terpadu adalah kurikulum yang pelaksanaannya disusun secara menyeluruh untuk membahas suatu pokok masalah tertentu dengan menggunakan berbagai mata pelajaran yang relevan dalam suatu bidang studi atau antar bidang studi.
  • 14. KURIKULUM TERINTEGRASI/TERPADU • Definisi-definisi yang telah disebutkan mendukung pandangan bahwa kurikulum terintegrasi adalah pendekatan pendidikan yang mempersiapkan anak-anak untuk belajar sepanjang hayat. • Ada keyakinan kuat di antara para ahli yang mendukung integrasi kurikulum bahwa sekolah harus melihat pendidikan sebagai proses untuk mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan oleh kehidupan di abad 21, daripada mengkotak-kotakan mata pelajaran.
  • 15. KURIKULUM TERINTEGRASI/TERPADU Dari beberapa definisi mengenai pengertian kurikulum menurut beberapa ahli, saya sintesakan bahwa; Kurikulum terintegrasi adalah keterpaduan antar mata pelajaran yang serumpun ataupun tidak yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang ada atau untuk membuat suatu pemahaman baru (sintesis).
  • 16. Mengembangkan sub- tujuan lintas kurikulum dalam panduan kurikulum yang diberikan. Mengembangkan model pembelajaran yang mencakup kegiatan dan penilaian lintas-kurikuler. Mengembangkan kegiatan pengayaan atau peningkatan dengan fokus lintas- kurikuler. Mengembangkan kegiatan penilaian yang bersifat lintas kurikuler. Menyertai alur perencanaan belajar di semua panduan kurikulum. TAHAP-TAHAP DALAM INTEGRASI KURIKULUM sumber: Palmer (1991)
  • 18. Disciplinarities: intra, cross, multi, inter, trans Zeigler (1990), Alexander Refsum Jensenius (2012)
  • 19. • Intradisciplinary: working within a single discipline. • Crossdisciplinary: viewing one discipline from the perspective of another. • Multidisciplinary: people from different disciplines working together, each drawing on their disciplinary knowledge. • Interdisciplinary: integrating knowledge and methods from different disciplines, using a real synthesis of approaches. • Transdisciplinary: creating a unity of intellectual frameworks beyond the disciplinary perspectives.Marilyn Stember, 1990
  • 20. multidisipliner • Tidak terintegrasi • Orang-orang dari berbagai disiplin ilmu bekerja sama, masing- masing menggunakan pengetahuan disiplin mereka. interdisipliner • Terintegrasi • Menyelesaikan masalah mengintegrasikan pengetahuan dan metode dari berbagai disiplin ilmu, menggunakan sintesis pendekatan nyata. transdisipliner • Terintegrasi • Integrasi beberapa disiplin yang dapat menciptakan pemahaman/disiplin ilmu baru. KURIKULUM TERINTEGRASI (Piaget 1972, Meeth 1978, Stember, 1990).
  • 21. • Jean Piaget (1896-1980) adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog perkembangan asal Swiss, yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang anak-anak dan teori perkembangan kognitifnya. • Jean Piaget adalah juga "perintis besar dalam teori konstruktivis tentang pengetahuan. Karya Piaget pun banyak dikutip dalam pembahasan mengenai psikologi kognitif. SEPUTAR TOKOH: JEAN PIAGET JEAN PIAGET sumber: masteripa.com
  • 22. Disiplin Ilmu A Disiplin Ilmu C Disiplin Ilmu B Terintegrasi Menyelesaikan masalah Merumuskan disiplin ilmu baru Widyo Nugroho Sulasdi, 2015
  • 23. PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM INTERDISIPLINER Prinsip-prinsip yang biasa digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum. Menurut Sudirman S, antara lain: 1) Prinsip Berorientasi pada Tujuan Pengembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu, yang bertitik tolak dari tujuan Pendidikan Nasional. Tujuan kurikulum mengandung aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai; yang selanjutnya menumbuhkan perubahan tingkah laku peserta didik yang mencakup ketiga aspektersebut dan bertalian dengan aspek-aspek yang terkandung dalam tujuanPendidikan Nasional.
  • 24. PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM INTERDISIPLINER 2) Prinsip Relevansi Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi, dan system penyampaiannya harus sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 3) Prinsip Efektivitas Pendidikan prinsip efektifitas ini dikaitkan dengan efektifitas guru mengajar dan efektifitas para murid belajar. Implikasi prinsip ini dalam pengembangan kurikulum ialah mengusahakan agar setiap kegiatan kurikuler membuahkan hasil tanpa ada kegiatan yang mubazir dan terbuang percuma.
  • 25. PRINSIP-PRINSIP KURIKULUM INTERDISIPLINER 4) Prinsip Efisiensi Implikasi prinsip ini mengusahakan agar kegiatan kurikuler mendayagunakan waktu, tenaga, biaya, dan sumber sumber lain secara cermat dan tepat sehingga hasil kegiatan kurikuler itu mewadahi dan memenuhi harapan. 5) Prinsip Berkesinambungan Kurikulum disusun secara berkesinambungan, artinya bagian-bagian, aspek-aspek, materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan, tidak terlepas-lepas, melainkan satu sama lain memiliki hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, tingkat perkembangan siswa sehingga mempermudah guru dan siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.
  • 26. MANFAAT KURIKULUM TERINTEGRASI - INTERDISIPLINER Membuat koneksi antara konsep yang berbeda sangat penting dalam studi interdisipliner. Berikut adalah beberapa manfaat kurikulum interdidipliner menurut Nasution (2008): 1) Segala sesuatu yang dipelajari dalam unit bertalian erat. Anak- anak tidak lagi mempelajari fakta-fakta lepas yang segera dilupakan, karena tidak digunakan secara fungsional untuk memecahkan masalah-masalah yang mengandung arti bagi murid.
  • 27. MANFAAT KURIKULUM TERINTEGRASI - INTERDISIPLINER 2) Kurikulum ini sesuai dengan pendapat-pendapat modern tentang belajar. Murid-murid dihadapkan kepada masalah, yang benar-benar berarti bagi kehidupan mereka, jadi bertalian erat dengan pengalaman mereka. 3) Kurikulum ini memungkinkan hubungan yang erat antara sekolah dengan masyarakat. Masyarakat dijadikan laboratorium tempat anak- anak mengumpulkan bahan untuk menyelidiki suatu problema. Masyarakat dapat diturutsertakan dalam usaha-usaha sekolah.
  • 28. MANFAAT KURIKULUM TERINTEGRASI - INTERDISIPLINER 4) Kurikulum ini sesuai dengan paham demokrasi. Murid-murid dipacu untuk berpikir sendiri, bekerja sendiri, memikul tanggung jawab, bekerjasama dalam kelompok. Mereka diajak turut serta berunding dan juga dengan kritis membandingkan keterangan-keterangan dari berbagai sumber. 5) Kurikulum ini mudah disesuaikan dengan minat, kesanggupan dan kematangan murid, sebagai kelompok maupun sebagai individu.
  • 29. Para alumni dari Wayne State University yang belajar tentang kurikulum interdisipliner dan menerapkan di sekolah tampat mereka bekerja, menemukan beberapa manfaat dari implementasi kurikulum interdisipliner terhadap peserta didik. IMPELEMENTASI KURIKULUM INTERDISIPLINER • Lebih sensitif terhadap masalah etika • Kemampuan untuk mensintesis atau mengintegrasikan • Perspektif atau cakrawala yang membesar • Pemikiran yang lebih kreatif, orisinal, atau tidak konvensional • Lebih banyak kerendahan hati atau keterampilan mendengarkan William H. Newell, 1990
  • 30. HUBUNGAN DENGAN 21ST CENTURY SKILLS 21st Century Skills 1. Creativity 2. Critical Thinking 3. Collaboration 4. Communication 5. Problem Solving 6. Digital Literacy 7. Social And Cultural Skills 8. Self-regulation Fisser and Thijs (2015) INTERDISCIPLINAR Y CURRICULLUM + APPLIED TECHNOLOGY PROBLEM SOLVER INVENTOR ENTREPRENEUR
  • 31. • Membutuhkan guru-guru yang mempunyai kemampuan literasi yang tinggi dan willing to learn sehingga dapat mengakomodasi tema yang diangkat dalam pembelajaran. • Kegiatan pembelajaran terpadu akan membutuhkan banyak waktu jika tema yang diambil adalah students-centered. • Membutuhkan kolaborasi yang baik antar guru, orang tua, petugas perpustakaan, dan pejabat sekolah dan kesamaan visi dalam mendidik anak karena pendidikan tidak hanya dilakukan di sekolah namun juga di luar sekolah • Diperlukan fasilitas yang memadai buat peserta didik dan guru karena sumber ilmu pengetahuan bukan hanya terbatas dari buku, melainkan dari banyak sumber daring. • Perlunya kontrol yang baik terhadap peserta didik ketika menggunakan fasilitas sekolah ataupun gawai. TANTANGAN DALAM KURIKULUM INTERDISIPLINER
  • 32. • Kurikulum terintegrasi adalah keterpaduan antar mata pelajaran yang serumpun ataupun tidak yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah yang ada atau untuk membuat suatu pemahaman baru (sintesis). • Kurikulum Interdisipliner adalah bagian dari kurikulum terintegrasi dimana di dalamnya terdapat pemecahan suatu masalah dengan menggunakan tinjauan berbagai sudut pandang ilmu serumpun yang relevan atau tepat guna secara terpadu. • Kurikulum Interdisipliner diperlukan para peserta didik menghadapai era disrupsi. KESIMPULAN
  • 33. KELEBIHAN KURIKULUM 2013 KEKURANGAN KURIKULUM 2013 SARAN DAN KRITIK • Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah karena guru berperan sebagai fasilitator. • Sebagian besar guru masih terbiasa menggunakan cara konvensional. Penguasaan teknologi dan informasi untuk pembelajaran masih terbatas. • Adanya pelatihan IT bagi guru dan juga memasukkan kembali pelajaran ICT dalam kurikulum dengan memperkerjakan pendidik yang handal dalam dunia tersebut. • Adanya penilaian dari semua aspek bukan hanya kognitif, namun juga keterampilan, sikap dan spiritual yang dituangkan dalam RPP. • Guru banyak berkutat dengan administrasi guru dan penilaian 4 Kometpensi Inti, sehingga menyita banyak waktu dan membuat waktu untuk mentoring siswa berkurang. • Penilaian Sikap dilakukan oleh guru Bimbingan Konseling dan penilaian spiritual dilakukan oleh guru Agama. Admisitrasi guru dibuat lebih fleksibel dan tidak bertele-tele. • Munculnya pendidikan karakter dan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program studi. • Pramuka menjadi beban bagi siswa yang tidak menyukai Pramuka, sehingga ada unsur keterpaksaan. • Tidak menjadikan Pramuka sebagai kegiatan wajib di sekolah. Melainkan mewajibkan kegiatan yang lebih ke sosial masyarakat dan sifatnya sosial. • Sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini mulai dari perubahan sosial • Guru banyak beranggapan dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu • Memberikan pelatihan kepada guru tentang metode pengajaran yang kreatif, menyenangkan namun KRITISI KURIKULUM 2013 REVISI
  • 34. • Jensenius, A. R., 2012. Disciplinarities: intra, cross, multi, inter, trans, Oslo: s.n. • Kimberly Mohr, R. W. W., 2017. The Role of Integrated Curriculum in the 21st Century School. St. Louis(Missouri): University of Missouri St. Louis. • Lake, K., 1994. Integrated Curriculum. s.l.: Office of Educational Research and Improvement (OERI), U.S. Department of Education. • Newell, W. H., 1990. Interdisciplinary Curriculum Development. January. DAFTAR PUSTAKA
  • 35. • Fogarty, Robin. 1991. How to Integrated the Curricula. Palatine, Ilinois: IRI/ Skylight Publishing, Inc • Sulasdi, W. N., 2015. MULTIDISIPLIN, INTERDISIPLIN, DAN TRANSDISIPLIN. [Online] Available at: http://www.uruqulnadhif.com/2015/05/multidisiplin-interdisiplin- dan.html [Accessed 3 April 2019]. • Resmini, Novi, dkk. 1996. Penemuan Unit Tema dalam Pembelajaran Terpadu. Malang; IKIP Malang DAFTAR PUSTAKA

Editor's Notes

  1. Relevansi pendidikan dalam hal ini berkenaandengan: 1. Relevansi pendidikan dengan lingkungan kehidupan peserta didik 2. Relevansi pendidikan dengan kehidupan sekarang dan kehidupan yang akan datang 3. Relevansi pendidikan dengan tuntutan dunia kerja 4. Relevansi pendidikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
  2. Untuk mencapai kesinambungan, kurikulum harus disusun dengan mempertimbangkan: Bahan pelajaran yang diperlukan untuk sekolah yang lebih tinggi harus sudah diajarkan di sekolah sebelumnya. Bahan yang sudah diajarkan di sekolah yang lebih rendah tidak perlu diajarkan lagi di sekolah yang lebih tinggi.