Dokumen tersebut membahas tentang radikalisme, termasuk definisi, sejarah, ciri-ciri, perbedaan dengan terorisme, penyebab, kelebihan dan kekurangan radikalisme, serta cara menangkal dan mencegah radikalisme. Dibahas pula tiga tipe sekolah yang rentan menumbuhkan paham radikalisme."
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi dan kepemimpinan serta gerakan mahasiswa. Secara singkat, dokumen tersebut menguraikan biografi seseorang beserta pengalamannya dalam organisasi mahasiswa, kemudian menjelaskan peran mahasiswa sebagai agen perubahan, aspek kognitif gerakan mahasiswa, tahapan sasaran perjuangan gerakan mahasiswa, dan proses menuju keberhasilan gerakan mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas tentang relevansi kebudayaan dan pendidikan dalam masyarakat multikultural. Terdapat beberapa poin penting yaitu pengaruh ideologi terhadap kurikulum pendidikan, konflik antara tenaga kerja dan budaya akibat diskriminasi, serta peran negara dalam pendidikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Dokumen juga membahas dampak neoliberalisme terhadap dunia pendidikan dan pentingnya pendidikan untuk mendukung
Mewujudkan Toleransi di Satuan PendidikanErhaEdukasi
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya toleransi di satuan pendidikan. Ia menjelaskan definisi toleransi, contoh penerapan toleransi di sekolah, dan solusi untuk mengembangkan toleransi antara siswa dari berbagai latar belakang.
Sejarah gerakan mahasiswa indonesia (pertemuan i)komandanlevi
Dokumen tersebut merangkum sejarah gerakan mahasiswa di Indonesia sejak 1908 hingga 1974. Beberapa organisasi mahasiswa awal seperti Boedi Oetomo dan Indische Vereeninging berperan dalam membangkitkan kesadaran nasional. Sumpah Pemuda 1928 menjadi tonggak penting. Periode 1966 menandai kebangkitan gerakan mahasiswa nasional melawan PKI. Gerakan 1974 menentang korupsi dan konfrontatif dengan militer.
Dokumen tersebut membahas konsep pendidikan multikultural yang mendorong penghargaan terhadap keragaman manusia. Pendidikan multikultural bertujuan membentuk siswa menjadi inklusif dan toleran terhadap perbedaan budaya, ras, etnis, dan agama; serta mempersiapkan siswa untuk berpartisipasi dalam masyarakat pluralistik. Pendekatan pendidikan multikultural meliputi pendekatan historis, sosiologis, kultural, psikologis, estetika, dan
Dokumen tersebut membahas tentang peran mahasiswa dalam perubahan sosial dan politik di berbagai belahan dunia. Gerakan mahasiswa lahir dari ketidakpuasan terhadap kondisi politik dan ekonomi yang ada. Mereka berperan sebagai pelopor perubahan dengan menuntut reformasi dan menggulingkan rezim otoriter melalui aksi demonstrasi. Gerakan mahasiswa juga berperan dalam mempromosikan demokratisasi dan mengawal terselenggaranya pemilu
Pembinaan Toleransi di Satuan PendidikanErhaEdukasi
Workshop pembinaan kerohanian sebagai upaya mencegah intoleransi di satuan pendidikan Kemendikbud bertujuan untuk membina sikap toleransi siswa melalui metode pembiasaan, keteladanan, nasihat, dan disiplin positif serta mengatasi faktor penghambat seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya toleransi. DPA di sekolah diterapkan untuk menangani krisis akibat intoleransi dengan prinsip lihat, dengarkan, tenang
Dokumen tersebut membahas tentang organisasi dan kepemimpinan serta gerakan mahasiswa. Secara singkat, dokumen tersebut menguraikan biografi seseorang beserta pengalamannya dalam organisasi mahasiswa, kemudian menjelaskan peran mahasiswa sebagai agen perubahan, aspek kognitif gerakan mahasiswa, tahapan sasaran perjuangan gerakan mahasiswa, dan proses menuju keberhasilan gerakan mahasiswa.
Dokumen tersebut membahas tentang relevansi kebudayaan dan pendidikan dalam masyarakat multikultural. Terdapat beberapa poin penting yaitu pengaruh ideologi terhadap kurikulum pendidikan, konflik antara tenaga kerja dan budaya akibat diskriminasi, serta peran negara dalam pendidikan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Dokumen juga membahas dampak neoliberalisme terhadap dunia pendidikan dan pentingnya pendidikan untuk mendukung
Mewujudkan Toleransi di Satuan PendidikanErhaEdukasi
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya toleransi di satuan pendidikan. Ia menjelaskan definisi toleransi, contoh penerapan toleransi di sekolah, dan solusi untuk mengembangkan toleransi antara siswa dari berbagai latar belakang.
Sejarah gerakan mahasiswa indonesia (pertemuan i)komandanlevi
Dokumen tersebut merangkum sejarah gerakan mahasiswa di Indonesia sejak 1908 hingga 1974. Beberapa organisasi mahasiswa awal seperti Boedi Oetomo dan Indische Vereeninging berperan dalam membangkitkan kesadaran nasional. Sumpah Pemuda 1928 menjadi tonggak penting. Periode 1966 menandai kebangkitan gerakan mahasiswa nasional melawan PKI. Gerakan 1974 menentang korupsi dan konfrontatif dengan militer.
Dokumen tersebut membahas konsep pendidikan multikultural yang mendorong penghargaan terhadap keragaman manusia. Pendidikan multikultural bertujuan membentuk siswa menjadi inklusif dan toleran terhadap perbedaan budaya, ras, etnis, dan agama; serta mempersiapkan siswa untuk berpartisipasi dalam masyarakat pluralistik. Pendekatan pendidikan multikultural meliputi pendekatan historis, sosiologis, kultural, psikologis, estetika, dan
Dokumen tersebut membahas tentang peran mahasiswa dalam perubahan sosial dan politik di berbagai belahan dunia. Gerakan mahasiswa lahir dari ketidakpuasan terhadap kondisi politik dan ekonomi yang ada. Mereka berperan sebagai pelopor perubahan dengan menuntut reformasi dan menggulingkan rezim otoriter melalui aksi demonstrasi. Gerakan mahasiswa juga berperan dalam mempromosikan demokratisasi dan mengawal terselenggaranya pemilu
Pembinaan Toleransi di Satuan PendidikanErhaEdukasi
Workshop pembinaan kerohanian sebagai upaya mencegah intoleransi di satuan pendidikan Kemendikbud bertujuan untuk membina sikap toleransi siswa melalui metode pembiasaan, keteladanan, nasihat, dan disiplin positif serta mengatasi faktor penghambat seperti kurangnya kesadaran akan pentingnya toleransi. DPA di sekolah diterapkan untuk menangani krisis akibat intoleransi dengan prinsip lihat, dengarkan, tenang
Dokumen tersebut membahas konsep dan strategi penanganan intoleransi di SMA, yang mencakup pendidikan karakter sebagai fondasi, peningkatan pemahaman kewarganegaraan, dan pemahaman agama yang damai untuk mencegah radikalisme. Strateginya adalah melibatkan siswa dalam kerukunan antaragama, dialog, kampanye perdamaian, dan kegiatan solidaritas untuk membangun toleransi.
Kolokium Siswazah dan Prasiswazah Pengajian Arab dan Tamadun Islam (e-KOSPATI 3.0) 2021
7-9 Julai 2021; SlideShare.net & Channel YouTube
Pembentang Utama: Dr. Adibah Sulaiman @ Mohamad (USIM)
Anjuran:
1. Program Pengajian Arab dan Tamadun Islam (PPATI), FPI, UKM
2. Pusat Kajian Bahasa Arab dan Tamadun Islam (ArabIC), FPI, UKM
3. Duta Pembelajaran Aktif @PPATI-ArabIC, FPI, UKM
4. Kluster Peradaban dan Kepelbagaian Budaya, FPI, UKM
Disampaikan oleh Dr Teti Rahmawati,S.Pd.,M.Si. dan Indah Budiati,M.Il dan Nurul Fajri,M.Pd.
Pada kegiatan Workshop Pembinaan Kerohanian Dalam Rangka Pencegahan Intoleransi di Satuan Pendidikan
Dokumen tersebut membahas beberapa aliran pendidikan dan implikasinya terhadap dunia pendidikan, serta lembaga-lembaga pendidikan yang berjiwa nasional di Indonesia. Beberapa aliran pendidikan yang dijelaskan meliputi empirisme, nativisme, naturalisme, konvergensi, pengajaran alam sekitar, pusat minat, dan proyek. Dokumen juga membahas tentang latar belakang, tujuan, dan usaha-usaha pendidikan Muhammadiyah dan
Mochamad fachrul rozi 18030174050 2018_b_pancasila dan gerakan mahasiswa atau...faruq649
Gerakan mahasiswa saat ini terpolarisasi ke berbagai arah dan beberapa diantaranya terkooptasi oleh kepentingan politik tertentu sehingga isu dan tujuannya berkurang idealisme. Sebagai generasi muda terdidik, mahasiswa diharapkan dapat mengembalikan peran mereka sebagai agen perubahan sosial yang mengedepankan kepentingan rakyat melalui gerakan moral, intelektual, atau politik dengan tetap menerapkan nilai-nilai P
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan pendidikan kewarganegaraan, yang mencakup tujuan pendidikan kewarganegaraan, landasan hukum, visi dan misi, serta kompetensi dasar pendidikan kewarganegaraan. Juga membahas tentang filsafat Pancasila dan identitas nasional Indonesia.
Sekolah dan masyarakat merupakan 2 entiti yang saling memerlukan serta komplimen antara satu sama lain. Ia merupakan satu disiplin ilmu yang sangat penting untuk pengetahuan dan perkembangan masyarakat Malaysia.
Antara tajuk-tajuk yang telah saya ringkaskan ialah :
unit 1 : Pengenalan sekolah dan masyarakat
unit 3 : Teori kajian sosial
unit 4 : Pendidikan Moden
unit 6 : Stratifikasi Sosial
Berikut link yang saya sertakan adalah untuk unit 4 iaitu Pendidikan Moden.
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN Bab vi dan bab vii pipRahma Al-Zaisah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas enam aliran pendidikan konvensional dan beberapa aliran baru dalam pendidikan seperti pengajaran alam sekitar, pusat perhatian, sekolah kerja, proyek, Taman Siswa, dan INS serta pendidikan pesantren dan Muhammadiyah.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek kepelbagaian sosiobudaya di Malaysia seperti bangsa, struktur masyarakat, kepercayaan, bahasa, adat resam, dan jantina. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri setiap aspek kepelbagaian serta implikasinya dalam masyarakat multikultural Malaysia.
Radikalisme merupakan ideologi yang ingin melakukan perubahan sistem sosial dan politik secara ekstrem dan revolusioner melalui kekerasan. Kelompok radikal terus berupaya menyebarkan pahamnya ke berbagai elemen masyarakat termasuk kampus melalui media sosial dan organisasi mahasiswa. Upaya pencegahan meliputi pendidikan kewarganegaraan dan agama yang mendorong toleransi serta kegiatan mahasiswa yang mengintegrasikan nilai
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep Karl Mannheim tentang sosiologi pengetahuan dan ideologi. Mannheim melihat pengetahuan dipengaruhi oleh konteks sosial dan berbagai ideologi dapat memberikan sumbangan dalam kehidupan politik. Dokumen ini juga membahas bagaimana perspektif ini dapat diterapkan dalam memahami pemikiran Melayu dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti politik, ideologi, dan kehidupan s
Radikalisme dalam Islam adalah paham yang menginginkan perubahan sosial dan politik secara ekstrem dan keras. Gerakan radikal Islam telah ada sejak zaman Nabi, namun pada intinya sama dengan gerakan radikal lainnya yaitu mengklaim kebenaran secara eksklusif. Penyebab radikalisme antara lain ketidakadilan, penindasan agama, kebodohan agama, dan pemahaman agama yang ekstrem. Pendidikan dipandang penting
Dokumen tersebut membahas konsep dan strategi penanganan intoleransi di SMA, yang mencakup pendidikan karakter sebagai fondasi, peningkatan pemahaman kewarganegaraan, dan pemahaman agama yang damai untuk mencegah radikalisme. Strateginya adalah melibatkan siswa dalam kerukunan antaragama, dialog, kampanye perdamaian, dan kegiatan solidaritas untuk membangun toleransi.
Kolokium Siswazah dan Prasiswazah Pengajian Arab dan Tamadun Islam (e-KOSPATI 3.0) 2021
7-9 Julai 2021; SlideShare.net & Channel YouTube
Pembentang Utama: Dr. Adibah Sulaiman @ Mohamad (USIM)
Anjuran:
1. Program Pengajian Arab dan Tamadun Islam (PPATI), FPI, UKM
2. Pusat Kajian Bahasa Arab dan Tamadun Islam (ArabIC), FPI, UKM
3. Duta Pembelajaran Aktif @PPATI-ArabIC, FPI, UKM
4. Kluster Peradaban dan Kepelbagaian Budaya, FPI, UKM
Disampaikan oleh Dr Teti Rahmawati,S.Pd.,M.Si. dan Indah Budiati,M.Il dan Nurul Fajri,M.Pd.
Pada kegiatan Workshop Pembinaan Kerohanian Dalam Rangka Pencegahan Intoleransi di Satuan Pendidikan
Dokumen tersebut membahas beberapa aliran pendidikan dan implikasinya terhadap dunia pendidikan, serta lembaga-lembaga pendidikan yang berjiwa nasional di Indonesia. Beberapa aliran pendidikan yang dijelaskan meliputi empirisme, nativisme, naturalisme, konvergensi, pengajaran alam sekitar, pusat minat, dan proyek. Dokumen juga membahas tentang latar belakang, tujuan, dan usaha-usaha pendidikan Muhammadiyah dan
Mochamad fachrul rozi 18030174050 2018_b_pancasila dan gerakan mahasiswa atau...faruq649
Gerakan mahasiswa saat ini terpolarisasi ke berbagai arah dan beberapa diantaranya terkooptasi oleh kepentingan politik tertentu sehingga isu dan tujuannya berkurang idealisme. Sebagai generasi muda terdidik, mahasiswa diharapkan dapat mengembalikan peran mereka sebagai agen perubahan sosial yang mengedepankan kepentingan rakyat melalui gerakan moral, intelektual, atau politik dengan tetap menerapkan nilai-nilai P
Dokumen tersebut membahas tentang pendahuluan pendidikan kewarganegaraan, yang mencakup tujuan pendidikan kewarganegaraan, landasan hukum, visi dan misi, serta kompetensi dasar pendidikan kewarganegaraan. Juga membahas tentang filsafat Pancasila dan identitas nasional Indonesia.
Sekolah dan masyarakat merupakan 2 entiti yang saling memerlukan serta komplimen antara satu sama lain. Ia merupakan satu disiplin ilmu yang sangat penting untuk pengetahuan dan perkembangan masyarakat Malaysia.
Antara tajuk-tajuk yang telah saya ringkaskan ialah :
unit 1 : Pengenalan sekolah dan masyarakat
unit 3 : Teori kajian sosial
unit 4 : Pendidikan Moden
unit 6 : Stratifikasi Sosial
Berikut link yang saya sertakan adalah untuk unit 4 iaitu Pendidikan Moden.
KONSEPSI DAN ALIRAN KONVENSIONAL DALAM PENDIDIKAN Bab vi dan bab vii pipRahma Al-Zaisah
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas enam aliran pendidikan konvensional dan beberapa aliran baru dalam pendidikan seperti pengajaran alam sekitar, pusat perhatian, sekolah kerja, proyek, Taman Siswa, dan INS serta pendidikan pesantren dan Muhammadiyah.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek-aspek kepelbagaian sosiobudaya di Malaysia seperti bangsa, struktur masyarakat, kepercayaan, bahasa, adat resam, dan jantina. Dokumen tersebut juga menjelaskan ciri-ciri setiap aspek kepelbagaian serta implikasinya dalam masyarakat multikultural Malaysia.
Radikalisme merupakan ideologi yang ingin melakukan perubahan sistem sosial dan politik secara ekstrem dan revolusioner melalui kekerasan. Kelompok radikal terus berupaya menyebarkan pahamnya ke berbagai elemen masyarakat termasuk kampus melalui media sosial dan organisasi mahasiswa. Upaya pencegahan meliputi pendidikan kewarganegaraan dan agama yang mendorong toleransi serta kegiatan mahasiswa yang mengintegrasikan nilai
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep Karl Mannheim tentang sosiologi pengetahuan dan ideologi. Mannheim melihat pengetahuan dipengaruhi oleh konteks sosial dan berbagai ideologi dapat memberikan sumbangan dalam kehidupan politik. Dokumen ini juga membahas bagaimana perspektif ini dapat diterapkan dalam memahami pemikiran Melayu dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti politik, ideologi, dan kehidupan s
Radikalisme dalam Islam adalah paham yang menginginkan perubahan sosial dan politik secara ekstrem dan keras. Gerakan radikal Islam telah ada sejak zaman Nabi, namun pada intinya sama dengan gerakan radikal lainnya yaitu mengklaim kebenaran secara eksklusif. Penyebab radikalisme antara lain ketidakadilan, penindasan agama, kebodohan agama, dan pemahaman agama yang ekstrem. Pendidikan dipandang penting
Dokumen tersebut membahas berbagai isu seputar radikalisme, termasuk definisi radikalisme, makna radikalisme keagamaan, karakteristik gerakan radikalisme keagamaan, dan faktor-faktor penyebab munculnya radikalisme."
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai isu seputar radikalisme, termasuk definisi radikalisme, faktor-faktor penyebab munculnya radikalisme, dan karakteristik gerakan radikalisme keagamaan."
1. Dokumen tersebut membahas tentang liberalisasi pemikiran Islam, termasuk konsep dan strateginya.
2. Strategi liberalisasi pemikiran Islam meliputi pengaruh terhadap pendidikan, donasi ke berbagai aktivitas, dan mempengaruhi pemikiran melalui kontekstualisasi ijtihad.
3. Penerapan liberalisasi pemikiran Islam di antaranya menyebarkan paham pluralisme agama dan relativisme kebenaran.
The globalization of Islam refers to the worldwide spread and influence of the religion of Islam beyond its historical origins in the Arabian Peninsula. Islam is the world's second-largest religion, with over 1.8 billion followers, and it has a significant presence in various regions across the globe
Globalisasi Pengajian Islam
2022
Dokumen tersebut membahas mengenai ideologi-ideologi yang menyesatkan akidah Islam seperti sekularisme, orientalisme, modernisme, pascamodernisme, Darwinisme, liberalisme, relativisme, komunisme, dan anti-Hadis. Ideologi-ideologi tersebut memisahkan antara agama dan kehidupan duniawi, meragukan kebenaran agama Islam, dan menolak kewibawaan al-Quran serta Hadis. Dokumen ini juga menjelaskan ciri
Dokumen tersebut membahas proses pembentukan etika dan peradaban dalam masyarakat pelbagai di Malaysia. Ia menjelaskan lima tahap pembentukan kelompok masyarakat yakni amalgamasi, asimilasi, akulturasi, akomodasi dan segregasi. Dokumen ini juga menyoroti bagaimana kepelbagaian masyarakat di Malaysia telah menghasilkan etika dan peradaban tersendiri yang menjadi asas keharmonian antara kaum.
Dokumen tersebut membahas tentang permasalahan umat Islam, baik internal maupun eksternal. Secara internal, permasalahan tersebut meliputi aqidah dan akhlak yang rusak, perpecahan antar umat Islam, fanatisme madzhab, kurangnya komitmen dalam menjalankan Islam, dan masalah pendidikan. Secara eksternal, permasalahan tersebut adalah ghazwul fikr, sekularisme, dan kristenisasi. Dokumen ini juga menyebutkan be
Pemahaman terhadap nilai-nilai agama islam harus selalu ditingkatkan salah satunya dengan meningkatkan pemahaman terhadap moderasi beragama, dengan maksud untuk mencari dan menemukan kehidupan bermasyarakat yang aman harmonis antar sesama pemeluk agama di indonesia. menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat indonesia yang majemuk dengan berbagai corak budaya, agama, suku, bahasa dan kearifan lokal masing-masing daerah, jika masyarakat indonesia ini mampu mempertahankan kerukunan antara masyarakat yang satu dengan yang lain maka kemajemukan yang ada di indonesia akan menjadi kekayaan yang tak ternilai harganya. namun jika masyarakat indonesia gagal mempertahankan kerukunan di dalam kehidupan bermasyarkat maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti perpecahan, intolelaransi dan semacamnya. dengan moderasi beragama akan tercipta kehidupan bermasyarakat yang aman, damai dan harmonis. tidak ada yang lebih penting dari terciptanya persatuan dan kesatuan. dengan bersatu kita kuat, dengan bersatu kita bisa bekerja sama, dengan bersatu kita bisa menjaga ketenteraman di tengah-tengah kehidupan bernegara dan berbangsa. dengan bersatu kita dapat mempertahankan kedaulatan negara kita dari gangguan bangsa lain.
Kurikulum darurat memiliki kelebihan seperti menyederhanakan beban mengajar guru dan memfokuskan pembelajaran pada materi esensial. Namun, kurikulum ini juga memiliki kekurangan seperti menuntut guru untuk meningkatkan pedagogik dalam pembelajaran jarak jauh. Beberapa saran yang diajukan antara lain mengurangi beban tugas siswa dan meluluskan siswa meski nilainya rendah.
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era Pandemic COVID-19Vina Serevina
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum darurat yang diterapkan selama pandemi Covid-19 untuk memungkinkan proses pembelajaran tetap berjalan.
2. Kurikulum darurat melibatkan pengurangan kompetensi dasar untuk fokus pada pembelajaran esensial.
3. Meskipun ada kekurangan, kurikulum darurat dapat menyesuaikan dengan situasi pandemi dengan mel
Dokumen ini membahas kurikulum darurat yang disiapkan pemerintah selama pandemi Covid-19. Kurikulum darurat melibatkan penyederhanaan kompetensi dasar agar siswa fokus pada pembelajaran esensial. Asesmen berkala dilakukan untuk mengetahui kondisi kognitif dan non-kognitif siswa. Kurikulum darurat hanya sedikit mengurangi beban siswa dan belum menyentuh masalah utama pembelajaran daring.
Brainstorming Kurikulum Darurat di Era COVID-19Vina Serevina
Kurikulum darurat merupakan penyederhanaan kurikulum nasional 2013 yang dirancang untuk memfasilitasi pembelajaran selama pandemi Covid-19 dengan mengurangi kompetensi dasar pada setiap mata pelajaran sehingga fokus pada kompetensi esensial dan prasyarat untuk tingkat berikutnya. Kurikulum ini dimaksudkan untuk meringankan beban guru dan siswa serta meningkatkan kreativitas pembelajaran daring, meski juga beris
Dokumen tersebut membahas kritik terhadap kurikulum 2013 revisi pendidikan fisika di Universitas Negeri Jakarta. Terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan kurikulum 2013 yang dijelaskan beserta saran perbaikannya.
Berdasarkan dokumen tersebut, kurikulum sistemik merupakan model kurikulum yang memiliki keterpaduan antara bagian-bagian dan membentuk suatu sistem untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Kurikulum sistemik memiliki ciri keseragaman tujuan, proses, materi dan evaluasi serta berbasis pada hasil belajar siswa.
Desain Pembelajaran Fisika: Kurikulum Pendidikan FisikaVina Serevina
Kurikulum Pendidikan Ilmu Fisika merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mata pelajaran fisika mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Desain Pembelajaran Fisika: Karakteristik Pendidikan FisikaVina Serevina
Dokumen tersebut membahas tentang desain pembelajaran fisika pada program magister pendidikan fisika di Universitas Negeri Jakarta. Dokumen ini menjelaskan karakteristik pendidikan fisika, ciri-ciri fisika dalam ilmu pengetahuan, dan karakteristik proses belajar fisika.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum liberal. Kurikulum liberal bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, menalar, dan mempelajari ilmu pengetahuan secara umum untuk meningkatkan martabat manusia. Penerapan kurikulum liberal diharapkan memberi kebebasan belajar kepada peserta didik.
Ringkasan dokumen kritik kurikulum 2013 revisi mata kuliah pendidikan fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Jakarta adalah sebagai berikut: (1) dokumen tersebut memberikan kritik dan saran terhadap kelemahan penerapan kurikulum 2013 dalam pembelajaran fisika, (2) beberapa kelemahan yang disebutkan adalah keterbatasan penguasaan teknologi informasi guru, kurangnya
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Desain pembelajaran fisika: Kurikulum Radikal
1. KURIKULUM RADIKAL
Desain Pembelajaran Fisika
PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTADr. Ir. Vina Serevina, MM Inggrid Ayu Putri, S.Pd
2. RADIKALISME
• Radikalisme merupakan suatu sikap yang mendambakan
perubahan secara total dan bersifat revolusioner dengan
menjungkirbalikkan nilai - nilai yang ada secara drastis lewat
kekeraan (violence) dan aksi-aksi yang ekstrem.
3. SEJARAH RADIKALISME
• Radikalisme (dari bahasa latin radix yang berarti "akar") adalah istilah yang digunakan
pada akhir abad ke-18 untuk pendukung gerakan radikal.
• Dalam sejarah, gerakan yang dimulai di britania raya ini meminta reformasi sistem
pemilihan secara radikal.
• Gerakan ini awalnya menyatakan dirinya sebagai partai kiri jauh yang menentang partai
kanan jauh.
• Begitu "radikalisme" historis mulai terserap dalam perkembangan liberalisme politik,
pada abad ke-19 makna istilah radikal di britania raya dan eropa daratan berubah
menjadi ideologi liberal yang progresif.
4. CIRI-CIRI RADIKALISME
• Intoleran (tidak mau menghargai pendapat & keyakinan orang lain),
• Fanatik (selalu merasa benar sendiri; menganggap orang lain
salah),
• Eksklusif (membedakan diri dari umat islam umumnya)
• Revolusioner (cenderung menggunakan cara-cara kekerasan untuk
mencapai tujuan)
5. RADIKAL DAN TERORISME
• Dari perspektif bahasa, sebenarnya radikal jauh berbeda dengan
teroris. Sebab, radikal adalah proses secara sungguh-sungguh
untuk melatih keberhasilan atau cita-cita yang dilakukan dengan
cara-cara yang positif. Sementara itu, terorisme berasal dari kata
teror yang bermakna menakut-nakuti pihak lain. Oleh sebab itu,
teror selalu dilakukan dengan cara-cara negatif dan menakutkan
pihak lain.
6. RADIKALISME DI SEKOLAH
• Penelitian yang melibatkan akademisi dari Monash University,
Australia, Universitas Islam Negeri Walisongo di Semarang, Jawa
Tengah dan Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta dengan
dukungan dari Australia-Indonesia Centre, menyatakan, ada TIGA
TIPE SEKOLAH DENGAN PAHAM RADIKAL
7. SEKOLAH TERTUTUP
• Salah seorang kepala sekolah yang di temui menjelaskan pentingnya
menggunakan peradaban islam (tsaqofah islamiyah) sebagai benteng
untuk melawan globalisasi barat.
• Selain membenturkan peradaban Islam dan barat, sekolah yang
mempunyai tipologi tertutup ini menekankan pentingnya praktik ajaran
Islam versi mereka dan menolak versi Islam yang kebanyakan dianut
oleh muslim di indonesia.
9. SEKOLAH YANG MENGAJARKAN
IDENTITAS ISLAM MURNI (SCHOOLS
WITH PURE ISLAMIC IDENTITY)• Tipe sekolah yang ketiga bisa dilihat dari cara sekolah mengkonstruksi identitas muslim.
Sekolah yang berisiko menumbuhkan radikalime menjadikan islam sebagai konstruksi
identitas tunggal dan menolak identitas-identitas yang lain.
• Ketika sebuah sekolah memunculkan identitas muslim yang tunggal, sekolah tersebut
menumbuhkan sikap radikal karena mereka hanya mempunyai penafsiran islam tunggal
sesuai dengan aliran mereka.
• Kepala sekolah dari sekolah model ini biasanya menjelaskan bahwa semua siswa harus
mengikuti semua ritual agama yang dianut di sekolah meski mereka berasal latar belakang
organisasi islam yang berbeda.
10. SEKOLAH TERPISAH (SEPARATED SCHOOL)
• Sekolah jenis ini bisa dilihat dari cara mereka merekrut guru dan partisipasi mereka
dalam kegiatan sosial keagamaan.
• Sekolah terpisah sangat ketat dalam proses perekrutan guru, terutama guru agama.
• Sekolah dalam kategori ini hanya akan merekrut guru agama dari kelompok mereka.
• Sekolah akan menggunakan rekomendasi dari jejaring mereka atau merekrut alumni
yang mempunyai paham islam yang sama.
• Selain itu, sekolah tidak mau berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat yang tidak
sesuai dengan paham mereka.
12. FAKTOR PEMIKIRAN
•Radikalisme dapat berkembang karena adanya
pemikiran bahwa segala sesuatunya harus
dikembalikan ke agama walaupun dengan cara
yang kaku dan menggunakan kekerasan.
13. FAKTOR EKONOMI
• Masalah ekonomi juga berperan membuat paham
radikalisme muncul di berbagai negara.
• Sudah menjadi kodrat manusia untuk bertahan hidup, dan
ketika terdesak karena masalah ekonomi maka manusia
dapat melakukan apa saja, termasuk meneror manusia
lainnya.
14. FAKTOR POLITIK
• Adanya pemikiran sebagian masyarakat bahwa seorang pemimpin
negara hanya berpihak pada pihak tertentu, mengakibatkan munculnya
kelompok-kelompok masyarakat yang terlihat ingin menegakkan
keadilan.
• Kelompok-kelompok tersebut bisa dari kelompok sosial, agama, maupun
politik. Alih-alih menegakkan keadilan, kelompok-kelompok ini seringkali
justru memperparah keadaan.
15. FAKTOR SOSIAL
• Masih erat hubungannya dengan faktor ekonomi.
• Sebagian masyarakat kelas ekonomi lemah umumnya
berpikiran sempit sehingga mudah percaya kepada
tokoh-tokoh yang radikal karena dianggap dapat
membawa perubahan drastis pada hidup mereka.
16. FAKTOR PSIKOLOGIS
• Peristiwa pahit dalam hidup seseorang juga dapat
menjadi faktor penyebab radikalisme.
• Masalah ekonomi, masalah keluarga, masalah
percintaan, rasa benci dan dendam, semua ini
berpotensi membuat seseorang menjadi radikalis.
17. FAKTOR PENDIDIKAN
• Pendidikan yang salah merupakan faktor penyebab
munculnya radikalis di berbagai tempat, khususnya
pendidikan agama.
• Tenaga pendidik yang memberikan ajaran dengan cara
yang salah dapat menimbulkan radikalisme di dalam diri
seseorang.
18. KELEBIHAN RADIKALISME
• Penganut radikalisme punya tujuan yang jelas dan sangat
yakin dengan tujuan tersebut.
• Penganut radikalisme memiliki kesetiaan dan semangat juang
yang sangat besar dalam mewujudkan tujuannya.
19. KEKURANGAN RADIKALISME
• Enganut radikalisme tidak dapat melihat kenyataan yang sebenarnya karena
beranggapan bahwa semua yang berseberangan pendapat adalah salah.
• Umumnya memakai cara kekerasan dan cara negatif lainnya dalam upaya
mewujudknya tujuannya.
• Penganut radikalisme menganggap semua pihak yang berbeda pandangan
dengannya adalah musuh yang harus disingkirkan.
• Penganut radikalisme tidak perduli dengan ham (hak asasi manusia).
20. CARA MENANGKAL RADIKALISME
• Menyadarkan dan menjabarkan tentang keniscayaan pancasila dalam
kehidupan bersama sebagai bangsa yang sarat perbedaan.
• Pendidikan kebangsaan harus mencakup kesadaran dan kebanggaan akan
takdir geografis serta tanggung jawab terhadap kebudayaan dan nasib bangsa
di masa depan.
• Kerangka pendidikan kebangsaan, pendidikan agama harus diarahkan ke upaya
"memoderasi" sikap keberagamaan, yaitu menjadikan orang beriman lebih
bermanfaat dan umat terbaik. Agama harus diformulasikan sebagai solusi dan
daya konstruktif yang membahagiakan kehidupan.
21.
22.
23.
24. MENCEGAH RADIKALISME
• Seseorang wajib berusaha tidak terseret oleh pernyataan- pernyataan
yang menyesatkan. Sikap demikian harus mendasari seseorang dalam
beberapa hal seperti membaca surat kabar, berdiskusi, mendengarkan
pidato, atau mendengarkan dan melihat radio serta televisi
(Notohamidjojo,2011:239)
• Seseorang tidak boleh menerima informasi yang setengah-setengah,
agar tidak terjadi kesalahpahaman
25.
26.
27.
28.
29. KRITIK KURIKULUM 2013 REVISI
Kelebihan Kelemahan Saran
Mengelompokkan materi pelajaran
sesuai urutannya
Guru dituntut menggunakan teknologi
yang terbaru dalam mengajar
Guru harus menguasai teknologi yang
berkembang saat ini untuk
diaplokasikan dalam pembelajaran
Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif
dan inovatif dalam setiap pemecahan
masalah yang mereka hadapi di
sekolah.
Guru banyak salah kaprah, karena
beranggapan dengan kurikulum 2013
guru tidak perlu menjelaskan materi
kepada siswa di kelas, padahal banyak
mata pelajaran yang harus tetap ada
penjelasan dari guru.
Guru bukannya tidak perlu mejelaskan
materi, tetapi menjelaskan dulu
pengantarnya, lalu siswa dibiarkan
mencari sendiri pengetahuan lanjutan
yang dituntut untuk dikuasai
Penilaian didapat dari semua aspek. Kurangnya pemahaman guru dengan
konsep pendekatan saintifik
Guru wajib mengetahui dan
menggunakan pendekatan saintifik
Menuntut penggunaan HOTS Guru masih menggunakan soal-soal
yang belum HOTS
Guru harus menguasai dan
mengaplikasikan materi HOTS