Dokumen ini membahas tentang cedera medula spinalis akibat trauma seperti kecelakaan. Cedera ini dapat menyebabkan gangguan motorik, sensorik, dan bladder serta bowel. Pemeriksaan radiologi seperti CT scan dan MRI digunakan untuk diagnosis. Penatalaksanaannya meliputi immobilisasi, steroid, kateterisasi, dan operasi jika diperlukan untuk dekompresi saraf atau realignment tulang belakang.
2. Definisi
• SCI adalah gangguan neurologis yang disebabkan
adanya lesi pada medula spinalis oleh karena trauma,
tumor, infeksi, pendarahan dll.
• Terjadi akibat patah tulang belakang dan terbanyak
mengenai daerah servikal dan lumbal, akibat hiperfleksi,
hiperekstensi, kompressi, atau rotasi tulang belakang.
Medscape, 2010
3. Etiologi
• Trauma jatuh, kecelakaan lalu lintas, tekanan yang
terlalu berat pada punggung
• Trauma (kecelakaan)
• Non trauma akibat dari patologi atraumatis seperti
carcinoma, mielitis, iskemia, dan multipel sklerosis.
• Tumor
• Infeksi
• Kelainan vaskuler
• Iatrogenik
• 80 % disebabkan oleh trauma
4. Patofisiologi
• Destruksi akibat trauma langsung
• Kompresi oleh pecahan tulang, hematom, diskus, atau
komponen vertebra lainnya.
• Iskemia akibat kerusakan atau penjepitan arteri
• Fraktur berupa patah tulang sederhana, kompressi,
kominutif, dan dislokasi,sedangkan kerusakan pada
sumsum tulanng belakang berupa memar, contusio,
laserasi dengan atau tanpa gangguan peredaran darah,
atau perdarahan
5. Gejala Klinis
• Gangguan Motorik
• Flacid paralisis dari otot yang di sarafi medula spinalis yang
cedera.
• Spinal Shock : hilangnya semua fungsi neurologi.
• Gangguan Sensorik
• Paraplegi pada sel-sel yang disarafi.
• Kulit dibawah MS yang cidera akan mengalami anestesi.
• Gangguan bladder dan bowel
• Paralisis bladder terjadi pada hari-hari pertama setelah injury
selama periode spinal shock. Seluruh reflek bladder dan aktivitas
otot-ototnya hilang. Pasien akan mengalami gangguan retensi
diikuti dengan pasif incontinensia (defekasi tak terkontrol).
6. Pemeriksaan
• Pemeriksaan radiologi pada cedera leher meliputi:
• X foto servikal 3 posisi : AP, lat dan odontoid (open mouth view)
• CT Scan dari basis cranii sampai torakal atas (T1-2), potongan
axial 1 mm
• MRI untuk mengevaluasi medulla spinalis
7. Penatalaksanaan
• Immobilisasi
• Steroid
• Edema : manitol 0,25-1,0 gr/kgBB.
• Hipotensi : dopamine atau dolbutamin.
• Brakikardi : Atropin.
• Gunakan kateter Foley untuk mengeluarkan urin dan
memantau fungsi ginjal
8. • Indikasi operasi pada cedera medulla spinalis adalah :
• Perburukan progresif karena retropulsi tulang diskus atau
hematoma epidural
• Untuk restorasi dan realignment kolumna vertebralis
• Dekompresi struktur saraf untuk penyembuhan
• Vertebra yang tidak stabil.