SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
Pendahuluan
Buku saku ini diperuntukkan kepada semua
tenaga medis terutama yang bertugas di unit
gawat darurat. Buku ini penting untuk dibaca
dan diingat untuk menghindari terlewatkannya
kasus gawat orthopaedi ini.
INGAT! Kasus Orthopaedi
“High Morbidity but Low Mortality”
DEFINISI
KEGAWAT DARURATAN ORTHOPAEDI
Cedera atau kondisi muskuloskeletal yang,
jika terlewatkan dan tidak mendapat
penanganan, dapat mengakibatkan
komplikasi YANG LEBIH BERAT,
gangguan fungsi atau bentuk anatomi yang
jelek bahkan menimbulkan kematian
extremitas atau nyawa
TUJUAN
Keadaan gawat darurat harus dikenal dengan baik
karena bila terlewatkan akan menyebabkan:
• Tambahan Komplikasi
• Bertambahnya Kerusakan atau kecacatan
• Menyebabkan Kematian
Catatan: hal ini bisa menimbulkan sengketa medis
bila tidak dikomunikasikan dengan baik
Gawat Darurat Orthopaedi
• Patah Tulang Terbuka
• Cedera Neurovascular
• Dislokasi
• Septik
PRIMARY SURVEY PADA
KEGAWATAN ORTHOPAEDI
– Airways : jalan nafas harus lapang
– Breathing : pernafasan harus ada dan adekuat, bila
tidak ada maka harus dilakukan
pernafasan buatan, bila tidak adekuat
harus dibantu.
– Circulation: tekanan darah dan nadi harus diperiksa,
diperhatikan tanda shock. Pemberian cairan
awal 2 liter ringer laktat. Observasi dengan
baik
– Disabilities: kesadaran/GCS
– Exposure : pemeriksaan dari ubun - ubun ke ujung jari
INGAT!! A B C D E
A B C D E
TUJUAN PRIMARY SURVEY
• MENGENAL DENGAN CEPAT
“LIFE THREATENING INJURY”
• MENGENAL DENGAN CEPAT
“LIMB THREATHENING INJURY
Patah Tulang Terbuka
Adalah patah tulang yang kulit di atasnya rusak
(luka), sehingga memungkinkan adanya
hubungan antara patah tulangnya dan
lingkungan luar
Klasifikasi patah tulang Terbuka
• Patahan tulang menusuk dari dalam keluar
- Ujung Tulang yang Rusak Menembus Kulit
• Adanya kerusakan karena gaya dari Luar
- laserasi jaringan karena cedera dari luar
mengakibatkan kerusakan sampai terjadi patah
tulang
- menyebabkan Lebih tinggi kemungkinan
kontaminasi kuman
Gradasi patah tulang Terbuka
(Melihat dengan cepat)
• Tipe I :
- Luka kecil (<1 cm ) , biasanya bersih; energi penyebab yang
rendah
• Tipe II :
- Luka yang cukup lebar (>1cm sp 2 cm ) kerusakan jaringan
minimal
• Tipe III :
- kerusakan jaringan hebat , luka lebar dan kadang-kadang
kotor
Catatan : untuk klasifikasi lengkap dapat dibaca klasifikasi Gustillo dan Anderson,
BERDASARKAN BESARNYA LUKA/JARINGAN DAN BERATNYA
PATAH TULANG
Klasifikasi Patah Tulang Terbuka
Komplikasi yang terjadi pada
patah tulang - terbuka
• Komplikasi sistemik:
– Perdarahan sampai menimbulkan shock
– SIRS bahkan sampai sepsis
– Kematian
• Komplikasi lokal:
– Infeksi Jaringan Lunak
– Gas gangren
– Tetanus
– Crush syndrome
– Kehilangan kulit
– Non-union
– Osteomielitis
Pengelolaan
patah tulang terbuka
Harus Segera dilakukan !
Mengontrol terjadinya perdarahan
Menutupi luka dengan kasa steril
Bidai (splint)
Antibiotik Intravena
Tetanus profilaksis
Gas gangren anti serum
(mengatasi clostridium perfringes )
Apa yang dilakukan di tempat kejadian?
Jangan dilakukan atau tidak boleh dilakukan :
Dokter berteriak-teriak dan bingung
Mereposisi tulang yang menonjol
Mengeksplorasi luka
Menjepit pembuluh darah
Perlu diingat !!
Setiap luka terbuka di atas atau dekat sendi harus
dianggap mengenai sendi sampai dibuktikan
tidak.
Pengobatan
 Dilakukan Debriment (mencuci luka dan jaringan sekitar dari
luka yang kotor menjadi bersih)
 Eksisi jaringan yang mati
 Dilakukan reposisi dan dipertahankan dengan immobilisasi
baik eksternal maupun internal bila memungkinkan
 Pemberian antibiotika spektrum luas
Cedera Neurovascular
• Trauma pembuluh darah
• Trauma syaraf
• Sindroma kompartemen akut
Etiologi cedera Neurovascular
• Patah Tulang
- Lengan atas, tulang paha dekat pembuluh
darah besar
• Dislokasi
- Siku, lutut
• Penetrasi trauma langsung
• Emboli
• Kompresi langsung
- Oleh karena pemasangan bidai, gips atau
balutan yang ketat
- KOMPARTMENT SYNDROME
• Cedera atau kondisi yang menyebabkan tekanan
jaringan interstisial meningkat dalam kompartemen
tertutup fascial
• Tekanan yang meningkat menyebabkan gangguan
perfusi
• Perfusi berkepanjangan menyebabkan iskemia dan
kerusakan sel yang menyebabkan peningkatkan
permeabilitas /kebocoran plasma menyebabkan
penambahan tekanan jaringan di dalam kompartemen
sehingga menyebabkan kematian otot dan saraf
Komparment SindromE akut
Etiologi KompartmenT sindrome
akut
• Kontusio atau trauma langsung
• Crush injury.
• Luka bakar
• Gigitan ular.
• Patah tulang
• Lebam
• Tekanan yang berkepanjangan
Keluhan dan tanda fisik
• 5 P
- Pain (Nyeri)
- Paresthesias
- Pulslessness
- Palpasi dingin
-Paralisis (kelumpuhan)
• Sakit hebat, sakit dengan meregangkan otot yang ada
dalam kompartemen,
• Kulit tegang, mengkilap, dingin
• Paresthesi, kelumpuhan, kehilangan nadi
LOKASI KOMPARTMENT
TUNGKAI ATAS
• Deltoid
• Brachium
– Anteroir
– Posterior
• Antebrachium
– Volar
– Dorsal
– Mobile wad
• Hand
– Thenar
– Hypothenar
– Adductor
– Interosseous
– Carpal canal
– Jari
• Gluteal
– Tensor fascia lata
– Gluteus medius and
minimus
– Gluteus maximus
• Thigh
– Anterior
– Posterior
• Leg
– Anterior
– Posterior (Superficial and
Deep)
– Lateral
TUNGKAI BAWAH
LOKASI KOMPARTMENT
PADA KAKI (LEG)
• Anterior
– Extensor hallucis longus
– Extensor digitorum
longus
– Peroneus tertius
– Tibialis anterior
– Deep peroneal nerve
– Anterior tibial artery
• Lateral
– Peroneus longus
– Peroneus brevis
– Superficial peroneal
nerve
LOKASI KOMPARTMENT
PADA KAKI (LEG)
• Superficial
posterior
– Gastrocnemius
– Soleus
– Sural nerve
• Deep posterior
– Flexor digitorum longus
– Flexor hallucis longus
– Posterior tibialis
– Posterior tibial nerve
– Posterior tibial artery
– Peroneal artery
LOKASI KOMPARTMENT
PADA KAKI (LEG)
Yang harus diingat dalam
kompartmen sindrom
• Selalu memeriksa status neurovascular pasien
setelah pindah , memanipulasi luka , sebelum
dan sesudah melakukan pembidaian , dan
pemeriksaan berkala dalam interval waktu
yang sering.
Dislokasi
• Bergesernya atau displacement dari tulang
sendi dari posisi normal.
• Mungkin berhubungan dengan cedera
neurovascular.
Dislokasi lutut
• Anterior (31%)
–Disebabkan oleh hyperextensi
lutut
–Cedera ACL, PCL atau keduanya
–MCL, LCL kadang-kadang cedera
–Artery popliteal dengan - intimal
robek
Dislokasi lutut
• Posterior (25%)
–ACL dan PCL robek
–Karena cedera hiperextensi lutut
–Avulsi atau disrupsi arteri popliteal
• Lateral (13%)
• Medial (3%)
• Posterolateral(4%)-
cedera terpeluntir
Dislokasi lutut
• Cedera arteri popliteal , pembuluh darah sering
menyertai
• Cedera N.peroneal 20-40 % cedera di lutut
• Jika ada cedera saraf peroneal, curigai cedera
pembuluh darah
Penanganan
• Reposisi secepatnya
• Perhatikan status neurovaskuler
• Bila ada gangguan neurovaskuler, cepat
dirujuk untuk evaluasi lebih lanjut:
– Lesi vaskuler
• Arteriografi
• Kalau perlu explorasi secepatnya.
Dislokasi siku
• Kedua tebanyak dari dislokasi sendi
• Biasanya ke posterior
• Jatuh dalam siku extensi.
• Complex- dislocation dengan fracture (35-40%)
– Radial head fracture yang paling sering
• Simple- dislocation tanpa fracture
– Rupture of capsule, rupture of MCL dan lateral
ligaments, rupture of flexor pronator mass,
possible injury to brachialis muscle and rupture of
brachial artery
Dislokasi siku
• Cedera serat saraf
– Neuropraxia melibatkan saraf median atau
ulnaris di sekitar 20 persen dislokasi siku
– Lesi saraf ulnar sering terjadsi pada anak -
anak
–Biasanya bersifat sementara
Penanganan
• Dilakukan reposisi secepatnya
• Evaluasi gangguan neurovaskuler
• Rujuk secepatnya untuk:
– Evaluasi neurovaskuler
– Dilakukan arteriografi
– Kalau perlu explorasi pembuluh darah
Dislokasi- SENDI Sternoclavicular
• Anterior
– Lebih sering
– Traumatik or atraumatik
• Posterior
– Jarang
– Adanya pembengkakan jaringan lunak
– Sampai 25% memberikan komplikasi
• Hemorrhage, tracheal or esophageal injuries,
pneumothorax
Dislokasi- panggul
• Biasanya high-energy trauma
• Sering ter jadi pada umur muda
• Dislokasi Anterior- ada exorotasi
• Dislokasi Posterior- ada endorotasi
• Dislokasi Central terjadi fraktur acetabular
• Komplikasi avascular nekrosis sering terjadi
• Lesi saraf ischiadicus 10-35 %
Dislokasi Bahu
• Dislokasi yang paling sering
• Sering disertai dengan
– Bankart lesion
– Fracture dislocation
– Hill sachs lesion
– SLAP lesion
– Rotator cuff tear
– Nerve injury- axillary, posterior cord,
musculocutaneous
DISLOKASI BAHU
• Anterior (95%)
– Lengan abduksi dan eksorotasi
• Posterior (2-4%)
– Lengan adduksi dan endorotasi
– Terjadi pada penderita yang mengalami Electro Shock
therapy, seizure
• Inferior (1%)
– Hyperabduction
– Sering disertai suatau trauma lain
Penanganan
• Dilakukan reposisi secepatnya
• Evaluasi gangguan neurovaskuler
• Rujuk secepatnya untuk:
– Evaluasi neurovaskuler
– Dilakukan arteriografi
– Kalau perlu eksplorasi pembuluh darah
Septic arthritis
• Peradangan dari membran sinovial purulent dengan
efusi ke dalam kapsul sendi.
• biasanya monoarticular
• 2-10 kasus per 100 ribu populasi
• Umumya bisa disebabkan oleh gonococcal atau
nongonococcal
• 80 persen berasal dari gram positif aerobes (S.aureus
gram positif , beta-hemolytic streptokokus , dan
streptococcus pneumoniae )
Etiologi septic arthritis
• Langsung
• Imunisasi
• Trauma
• Iatrogenik
• Hematogenously
• Pelengkap
• Osteomielitis
• jaringan lunak
• infeksi
Lokasi septic arthritis
• Knee- 40-50%
• Hip- 20-25%
– Hip is the most common in infants and very young
children
• Wrist- 10%
• Shoulder, ankle, elbow- 10-15%
Faktor risiko septik arthritis
• Prosthetic joint
• Skin infection
• Joint surgery
• Rheumatoid
arthritis
• Elderly
• Diabetes Mellitus
• IV drug use
KELUHAN DAN GEJALA
ONSET CEPAT
• Joint pain
• Joint swelling
• Joint warmth
• Joint erythema
LAIN-LAIN
• Febris
• Menurun gerakan
sendi
• Nyeri gerak sendi
aktif maupun
pasif.
Management septic arthritis
• Antibiotik intravena.
• Drainase
– yang berulang ulang
– Dipikirkan lavage
MANAGEMENT ATHRITIS SEPTIK
• Indikasi Drainase bedah
– sulit aspirasi bersama gigih dan
– gejala demam > 24 jam
– leukocytosis tetap >; 48-72 jam
– Positip pada culture berulang> 48 jam
– Infeksi prostesis yang persisten
Komplikasi septik arthritis
• Rapid destruction of
joint with delayed
treatment (>24
hours)
• Degenerative joint
disease
• Soft tissue injury
• Osteomyelitis
• Joint fibrosis
• Sepsis
• Death
Penutup
Ingatlah selalu kegawatdaruratan
orthopaedi ini!!
• Open Fractures or Joints
• Neurovascular Injuries
• Dislocations
• Septic Joints
SELAMAT BEKERJA

More Related Content

Similar to Prof_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptx

6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal
agus raharjo
 
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaDiet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Rizky maulana
 
ppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptxppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptx
aishadhiyas
 
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptxKLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
irmayantitoalib
 
237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx
237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx
237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx
EniSofyanti
 
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjK 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
FaringgaAlHafez2
 

Similar to Prof_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptx (20)

6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal6. trauma musculoscletal
6. trauma musculoscletal
 
13. fraktur-patah-tulang
13. fraktur-patah-tulang13. fraktur-patah-tulang
13. fraktur-patah-tulang
 
27798620 askep-muskuloskletaal
27798620 askep-muskuloskletaal27798620 askep-muskuloskletaal
27798620 askep-muskuloskletaal
 
12027392.ppt
12027392.ppt12027392.ppt
12027392.ppt
 
6.trauma tulang belakang
6.trauma tulang belakang6.trauma tulang belakang
6.trauma tulang belakang
 
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkialKb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
Kb 1 asuhan keperawatan medikal bedah fraktur asma bronkial
 
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharismaDiet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
Diet pada klien dengan penyakit jantung dan gagal kharisma
 
DOC-20221123-WA0006..pptx
DOC-20221123-WA0006..pptxDOC-20221123-WA0006..pptx
DOC-20221123-WA0006..pptx
 
Acute limb ischemia
Acute limb ischemiaAcute limb ischemia
Acute limb ischemia
 
ppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptxppt kompartemen sindrom.pptx
ppt kompartemen sindrom.pptx
 
ppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptxppt gadar kel 2.pptx
ppt gadar kel 2.pptx
 
Luka perdarahan syok dan penanganannya
Luka perdarahan syok dan penanganannyaLuka perdarahan syok dan penanganannya
Luka perdarahan syok dan penanganannya
 
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint PainPiriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
Piriformis Syndrome, Lumbar Spinal Stenosis, Lumbar Facet Joint Pain
 
ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR FEMUR.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR FEMUR.pdfASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR FEMUR.pdf
ASUHAN KEPERAWATAN FRAKTUR FEMUR.pdf
 
Complete Spinal Transections
Complete Spinal TransectionsComplete Spinal Transections
Complete Spinal Transections
 
dokumen.tips_ppt-cedera-medula-spinalis.ppt
dokumen.tips_ppt-cedera-medula-spinalis.pptdokumen.tips_ppt-cedera-medula-spinalis.ppt
dokumen.tips_ppt-cedera-medula-spinalis.ppt
 
Muskuloskeletal Radiology Basic Overview.pptx
Muskuloskeletal Radiology Basic Overview.pptxMuskuloskeletal Radiology Basic Overview.pptx
Muskuloskeletal Radiology Basic Overview.pptx
 
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptxKLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
KLP.2 TRAUMA MEDULLA SPINALIS.pptx
 
237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx
237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx
237314131-Yuda-Ruptur-Tendon-Achilles-PPT-Blok-14.pptx
 
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjK 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
K 3 KGD.ppthvhjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj
 

Recently uploaded

2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
DavyPratikto1
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
sandiharyanto
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
PeniMSaptoargo2
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 

Recently uploaded (20)

Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
 
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptxCRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
CRS OBG - AUB e.c Hiperplasia endometrium.pptx
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 

Prof_Dr_dr_Astawa_Sp_B_SpOT_K_Kegawatan.pptx

  • 1.
  • 2. Pendahuluan Buku saku ini diperuntukkan kepada semua tenaga medis terutama yang bertugas di unit gawat darurat. Buku ini penting untuk dibaca dan diingat untuk menghindari terlewatkannya kasus gawat orthopaedi ini. INGAT! Kasus Orthopaedi “High Morbidity but Low Mortality”
  • 3. DEFINISI KEGAWAT DARURATAN ORTHOPAEDI Cedera atau kondisi muskuloskeletal yang, jika terlewatkan dan tidak mendapat penanganan, dapat mengakibatkan komplikasi YANG LEBIH BERAT, gangguan fungsi atau bentuk anatomi yang jelek bahkan menimbulkan kematian extremitas atau nyawa
  • 4. TUJUAN Keadaan gawat darurat harus dikenal dengan baik karena bila terlewatkan akan menyebabkan: • Tambahan Komplikasi • Bertambahnya Kerusakan atau kecacatan • Menyebabkan Kematian Catatan: hal ini bisa menimbulkan sengketa medis bila tidak dikomunikasikan dengan baik
  • 5. Gawat Darurat Orthopaedi • Patah Tulang Terbuka • Cedera Neurovascular • Dislokasi • Septik
  • 6. PRIMARY SURVEY PADA KEGAWATAN ORTHOPAEDI – Airways : jalan nafas harus lapang – Breathing : pernafasan harus ada dan adekuat, bila tidak ada maka harus dilakukan pernafasan buatan, bila tidak adekuat harus dibantu. – Circulation: tekanan darah dan nadi harus diperiksa, diperhatikan tanda shock. Pemberian cairan awal 2 liter ringer laktat. Observasi dengan baik – Disabilities: kesadaran/GCS – Exposure : pemeriksaan dari ubun - ubun ke ujung jari INGAT!! A B C D E
  • 7. A B C D E
  • 8. TUJUAN PRIMARY SURVEY • MENGENAL DENGAN CEPAT “LIFE THREATENING INJURY” • MENGENAL DENGAN CEPAT “LIMB THREATHENING INJURY
  • 9. Patah Tulang Terbuka Adalah patah tulang yang kulit di atasnya rusak (luka), sehingga memungkinkan adanya hubungan antara patah tulangnya dan lingkungan luar
  • 10. Klasifikasi patah tulang Terbuka • Patahan tulang menusuk dari dalam keluar - Ujung Tulang yang Rusak Menembus Kulit • Adanya kerusakan karena gaya dari Luar - laserasi jaringan karena cedera dari luar mengakibatkan kerusakan sampai terjadi patah tulang - menyebabkan Lebih tinggi kemungkinan kontaminasi kuman
  • 11. Gradasi patah tulang Terbuka (Melihat dengan cepat) • Tipe I : - Luka kecil (<1 cm ) , biasanya bersih; energi penyebab yang rendah • Tipe II : - Luka yang cukup lebar (>1cm sp 2 cm ) kerusakan jaringan minimal • Tipe III : - kerusakan jaringan hebat , luka lebar dan kadang-kadang kotor Catatan : untuk klasifikasi lengkap dapat dibaca klasifikasi Gustillo dan Anderson, BERDASARKAN BESARNYA LUKA/JARINGAN DAN BERATNYA PATAH TULANG
  • 13. Komplikasi yang terjadi pada patah tulang - terbuka • Komplikasi sistemik: – Perdarahan sampai menimbulkan shock – SIRS bahkan sampai sepsis – Kematian • Komplikasi lokal: – Infeksi Jaringan Lunak – Gas gangren – Tetanus – Crush syndrome – Kehilangan kulit – Non-union – Osteomielitis
  • 14. Pengelolaan patah tulang terbuka Harus Segera dilakukan ! Mengontrol terjadinya perdarahan Menutupi luka dengan kasa steril Bidai (splint) Antibiotik Intravena Tetanus profilaksis Gas gangren anti serum (mengatasi clostridium perfringes )
  • 15. Apa yang dilakukan di tempat kejadian? Jangan dilakukan atau tidak boleh dilakukan : Dokter berteriak-teriak dan bingung Mereposisi tulang yang menonjol Mengeksplorasi luka Menjepit pembuluh darah
  • 16. Perlu diingat !! Setiap luka terbuka di atas atau dekat sendi harus dianggap mengenai sendi sampai dibuktikan tidak.
  • 17. Pengobatan  Dilakukan Debriment (mencuci luka dan jaringan sekitar dari luka yang kotor menjadi bersih)  Eksisi jaringan yang mati  Dilakukan reposisi dan dipertahankan dengan immobilisasi baik eksternal maupun internal bila memungkinkan  Pemberian antibiotika spektrum luas
  • 18. Cedera Neurovascular • Trauma pembuluh darah • Trauma syaraf • Sindroma kompartemen akut
  • 19. Etiologi cedera Neurovascular • Patah Tulang - Lengan atas, tulang paha dekat pembuluh darah besar • Dislokasi - Siku, lutut • Penetrasi trauma langsung • Emboli • Kompresi langsung - Oleh karena pemasangan bidai, gips atau balutan yang ketat - KOMPARTMENT SYNDROME
  • 20. • Cedera atau kondisi yang menyebabkan tekanan jaringan interstisial meningkat dalam kompartemen tertutup fascial • Tekanan yang meningkat menyebabkan gangguan perfusi • Perfusi berkepanjangan menyebabkan iskemia dan kerusakan sel yang menyebabkan peningkatkan permeabilitas /kebocoran plasma menyebabkan penambahan tekanan jaringan di dalam kompartemen sehingga menyebabkan kematian otot dan saraf Komparment SindromE akut
  • 21. Etiologi KompartmenT sindrome akut • Kontusio atau trauma langsung • Crush injury. • Luka bakar • Gigitan ular. • Patah tulang • Lebam • Tekanan yang berkepanjangan
  • 22. Keluhan dan tanda fisik • 5 P - Pain (Nyeri) - Paresthesias - Pulslessness - Palpasi dingin -Paralisis (kelumpuhan) • Sakit hebat, sakit dengan meregangkan otot yang ada dalam kompartemen, • Kulit tegang, mengkilap, dingin • Paresthesi, kelumpuhan, kehilangan nadi
  • 23. LOKASI KOMPARTMENT TUNGKAI ATAS • Deltoid • Brachium – Anteroir – Posterior • Antebrachium – Volar – Dorsal – Mobile wad • Hand – Thenar – Hypothenar – Adductor – Interosseous – Carpal canal – Jari • Gluteal – Tensor fascia lata – Gluteus medius and minimus – Gluteus maximus • Thigh – Anterior – Posterior • Leg – Anterior – Posterior (Superficial and Deep) – Lateral TUNGKAI BAWAH
  • 24. LOKASI KOMPARTMENT PADA KAKI (LEG) • Anterior – Extensor hallucis longus – Extensor digitorum longus – Peroneus tertius – Tibialis anterior – Deep peroneal nerve – Anterior tibial artery • Lateral – Peroneus longus – Peroneus brevis – Superficial peroneal nerve
  • 25. LOKASI KOMPARTMENT PADA KAKI (LEG) • Superficial posterior – Gastrocnemius – Soleus – Sural nerve • Deep posterior – Flexor digitorum longus – Flexor hallucis longus – Posterior tibialis – Posterior tibial nerve – Posterior tibial artery – Peroneal artery
  • 27. Yang harus diingat dalam kompartmen sindrom • Selalu memeriksa status neurovascular pasien setelah pindah , memanipulasi luka , sebelum dan sesudah melakukan pembidaian , dan pemeriksaan berkala dalam interval waktu yang sering.
  • 28. Dislokasi • Bergesernya atau displacement dari tulang sendi dari posisi normal. • Mungkin berhubungan dengan cedera neurovascular.
  • 29. Dislokasi lutut • Anterior (31%) –Disebabkan oleh hyperextensi lutut –Cedera ACL, PCL atau keduanya –MCL, LCL kadang-kadang cedera –Artery popliteal dengan - intimal robek
  • 30. Dislokasi lutut • Posterior (25%) –ACL dan PCL robek –Karena cedera hiperextensi lutut –Avulsi atau disrupsi arteri popliteal • Lateral (13%) • Medial (3%) • Posterolateral(4%)- cedera terpeluntir
  • 31. Dislokasi lutut • Cedera arteri popliteal , pembuluh darah sering menyertai • Cedera N.peroneal 20-40 % cedera di lutut • Jika ada cedera saraf peroneal, curigai cedera pembuluh darah
  • 32. Penanganan • Reposisi secepatnya • Perhatikan status neurovaskuler • Bila ada gangguan neurovaskuler, cepat dirujuk untuk evaluasi lebih lanjut: – Lesi vaskuler • Arteriografi • Kalau perlu explorasi secepatnya.
  • 33. Dislokasi siku • Kedua tebanyak dari dislokasi sendi • Biasanya ke posterior • Jatuh dalam siku extensi. • Complex- dislocation dengan fracture (35-40%) – Radial head fracture yang paling sering • Simple- dislocation tanpa fracture – Rupture of capsule, rupture of MCL dan lateral ligaments, rupture of flexor pronator mass, possible injury to brachialis muscle and rupture of brachial artery
  • 34. Dislokasi siku • Cedera serat saraf – Neuropraxia melibatkan saraf median atau ulnaris di sekitar 20 persen dislokasi siku – Lesi saraf ulnar sering terjadsi pada anak - anak –Biasanya bersifat sementara
  • 35.
  • 36. Penanganan • Dilakukan reposisi secepatnya • Evaluasi gangguan neurovaskuler • Rujuk secepatnya untuk: – Evaluasi neurovaskuler – Dilakukan arteriografi – Kalau perlu explorasi pembuluh darah
  • 37. Dislokasi- SENDI Sternoclavicular • Anterior – Lebih sering – Traumatik or atraumatik • Posterior – Jarang – Adanya pembengkakan jaringan lunak – Sampai 25% memberikan komplikasi • Hemorrhage, tracheal or esophageal injuries, pneumothorax
  • 38. Dislokasi- panggul • Biasanya high-energy trauma • Sering ter jadi pada umur muda • Dislokasi Anterior- ada exorotasi • Dislokasi Posterior- ada endorotasi • Dislokasi Central terjadi fraktur acetabular • Komplikasi avascular nekrosis sering terjadi • Lesi saraf ischiadicus 10-35 %
  • 39.
  • 40. Dislokasi Bahu • Dislokasi yang paling sering • Sering disertai dengan – Bankart lesion – Fracture dislocation – Hill sachs lesion – SLAP lesion – Rotator cuff tear – Nerve injury- axillary, posterior cord, musculocutaneous
  • 41. DISLOKASI BAHU • Anterior (95%) – Lengan abduksi dan eksorotasi • Posterior (2-4%) – Lengan adduksi dan endorotasi – Terjadi pada penderita yang mengalami Electro Shock therapy, seizure • Inferior (1%) – Hyperabduction – Sering disertai suatau trauma lain
  • 42.
  • 43. Penanganan • Dilakukan reposisi secepatnya • Evaluasi gangguan neurovaskuler • Rujuk secepatnya untuk: – Evaluasi neurovaskuler – Dilakukan arteriografi – Kalau perlu eksplorasi pembuluh darah
  • 44. Septic arthritis • Peradangan dari membran sinovial purulent dengan efusi ke dalam kapsul sendi. • biasanya monoarticular • 2-10 kasus per 100 ribu populasi • Umumya bisa disebabkan oleh gonococcal atau nongonococcal • 80 persen berasal dari gram positif aerobes (S.aureus gram positif , beta-hemolytic streptokokus , dan streptococcus pneumoniae )
  • 45. Etiologi septic arthritis • Langsung • Imunisasi • Trauma • Iatrogenik • Hematogenously • Pelengkap • Osteomielitis • jaringan lunak • infeksi
  • 46. Lokasi septic arthritis • Knee- 40-50% • Hip- 20-25% – Hip is the most common in infants and very young children • Wrist- 10% • Shoulder, ankle, elbow- 10-15%
  • 47. Faktor risiko septik arthritis • Prosthetic joint • Skin infection • Joint surgery • Rheumatoid arthritis • Elderly • Diabetes Mellitus • IV drug use
  • 48. KELUHAN DAN GEJALA ONSET CEPAT • Joint pain • Joint swelling • Joint warmth • Joint erythema LAIN-LAIN • Febris • Menurun gerakan sendi • Nyeri gerak sendi aktif maupun pasif.
  • 49. Management septic arthritis • Antibiotik intravena. • Drainase – yang berulang ulang – Dipikirkan lavage
  • 50. MANAGEMENT ATHRITIS SEPTIK • Indikasi Drainase bedah – sulit aspirasi bersama gigih dan – gejala demam > 24 jam – leukocytosis tetap >; 48-72 jam – Positip pada culture berulang> 48 jam – Infeksi prostesis yang persisten
  • 51. Komplikasi septik arthritis • Rapid destruction of joint with delayed treatment (>24 hours) • Degenerative joint disease • Soft tissue injury • Osteomyelitis • Joint fibrosis • Sepsis • Death
  • 52. Penutup Ingatlah selalu kegawatdaruratan orthopaedi ini!! • Open Fractures or Joints • Neurovascular Injuries • Dislocations • Septic Joints SELAMAT BEKERJA