Teori Perilaku Konsumen. Mikroekonomi 1
Vadilla Mutia Zahara SE.,ME
Cardinal dan Ordinal
Theory of Choice
Utilitas dan kepuasan konsumen
Asumsi teori perilaku konsumen
Perbedaan pendekatan kardinal dan ordinal
Total utility dan marginal utility
The diminishing marginal utility, Marginal rate of substitution
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Teori Perilaku Konsumen. Mikroekonomi 1
Vadilla Mutia Zahara SE.,ME
Cardinal dan Ordinal
Theory of Choice
Utilitas dan kepuasan konsumen
Asumsi teori perilaku konsumen
Perbedaan pendekatan kardinal dan ordinal
Total utility dan marginal utility
The diminishing marginal utility, Marginal rate of substitution
The Role of Time Value in Finance
Single Amounts
Annuities
Mixed Streams
Compounding interest more frequently than annually
Special Applications of Time Value
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Pedagang, tengkulak, pelaku swasta tak bisa kita tolak keberadaannya. Jangan singkirkan, tapi pahami, rangkul, berdayakan, sinergikan mereka dengan petani.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. Pendahuluan
 Dalam ekonomi, tingkat harga mencerminkan
nilai dimana konsumen bersedia untuk
membayar atas barang/jasa yang dihasilkan oleh
produsen, sekaligus menunjukkan tingginya
biaya untuk menghasilkan barang tersebut oleh
produsen
 Dalam sistem pasar bebas, keseimbangan pasar
ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran.
copyright 2012_a.zain n.
3. Quota
• Kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan
cara membatasi output masing-masing
produsen
• Tujuan:
– Produksi tidak berlebihan
– Menstabilkan pendapatan petani
copyright 2012_a.zain n.
4. Kasus kuota produksi jagung
S2 Pe = Rp 1000 (terlalu rendah)
S1
Pemerintah menghendaki
P = 2000/kg
2000
Pada P=Rp 2000/kg kapasitas
E1
produksi petani 20rb kg
1000
Jika kurva permintaan tetap
maka harus ada
PEMBATASAN PRODUKSI
PADA Q=10rb kg
D1
copyright 2012_a.zain n.
10000 15000 20000
5. Pendahuluan
continued….
 Namun adakalanya, harga pasar yang terbentuk
tidak menguntungkan semua pihak (produsen
dan konsumen)
 Untuk memperbaiki kondisi tersebut,
pemerintah menciptakan Ceiling Prices, Floor
Prices, dan Quota
copyright 2012_a.zain n.
6. Ceiling Prices dan Floor Prices
Ceiling Price
 Ceiling Price atau harga maksimum merupakan
kebijakan penetapan harga eceran tertinggi atas suatu
barang.
 Tujuan: melindungi konsumen
Floor Price
 Harga dasar adalah harga minimum merupakan
kebijakan penetapan harga eceran terendah atas suatu
barang.
 Tujuan: melindungi produsen
copyright 2012_a.zain n.
7. Kebijakan Ceiling Prices
Price of
Rice
Supply
Harga pasar
$3
2 Ceiling price
Shortage
Demand
0 75 125 Quantity of
Quantity Quantity Rice
supplied demanded
copyright 2012_a.zain n.
8. Penjelasan Kurva:
Kebijakan Ceiling Prices
• Kebijakan penetapan harga maksimum atau Ceiling
Price di bawah harga pasar memiliki pengaruh terhadap
perekonomian
• Awalnya, harga pasar terbentuk pada P = 3.
• Namun, ketika pemerintah menetapkan harga eceran
tertinggi/harga maksimum/Ceiling Price pada P = 2,
maka produsen tidak lagi dapat menjual produk mereka
pada tingkat harga pasar (P = 3)
• Akibatnya, beberapa produsen terdepak dari pasar
sehingga jumlah barang yang ditawarkan berkurang.
copyright 2012_a.zain n.
9. Penjelasan Kurva:
Kebijakan Ceiling Prices
• Sementara itu, konsumen kini dapat membeli produk
tersebut pada harga yang lebih rendah sehingga terjadi
kenaikan jumlah barang yang diminta
• Akibat kedua tindakan tersebut, pasar mengalami
shortage atau kelebihan jumlah barang yang diminta
• Kelebihan jumlah barang yang diminta tersebut dapat
diatasi melalui:
1. Penambahan supply
2. Pemberian kupon
copyright 2012_a.zain n.
10. Stabilisasi Ceiling Prices dengan Penambahan Supply
Price of
Rice
S
S2
Harga pasar
$3
2 Ceiling price
Shortage
Demand
0 75 125 Quantity of
Quantity Quantity Rice
supplied demanded
copyright 2012_a.zain n.
11. Penjelasan Kurva
Stabilisasi Ceiling Prices dengan Penambahan Supply
• Kelebihan jumlah barang yang diminta sebesar 20
unit, diatasi dengan cara menambah supply di pasar.
Sehingga kurva penawaran bergeser ke kanan (S ke S2)
• Penambahan supply tersebut, dapat berasal dari:
1. Mengeluarkan persediaan di gudang
2. Mendatangkan barang dari wilayah lain
3. Impor barang yang bersangkutan
• Penambahan supply tersebut bertujuan untuk
mencegah terjadinya praktek pasar gelap atau black
market copyright 2012_a.zain n.
12. Kebijakan Floor Price
Price of
Rice
Supply
Surplus
$4 Floor Price
$3
Equilibrium
price
Demand
0 80 120 Quantity of
Quantity Quantity Rice
demanded supplied
copyright 2012_a.zain n.
13. Penjelasan Kurva:
Kebijakan Floor Prices
• Kebijakan penetapan harga minimum atau Floor Price
di atas harga pasar memiliki pengaruh terhadap
perekonomian
• Awalnya, harga pasar terbentuk pada P = 3.
• Namun, ketika pemerintah menetapkan harga eceran
terendah/harga minimum/Floor Price pada P = 4, maka
konsumen tidak lagi dapat membeli barang pada tingkat
harga pasar (P = 3)
• Akibatnya, konsumen mengurangi jumlah pembeliannya
bahkan sebagian konsumen terdepak dari pasar
copyright 2012_a.zain n.
14. Penjelasan Kurva:
Kebijakan Floor Prices
• Sementara itu, produsen kini dapat menjual produk
mereka pada harga yang lebih tinggi. Akibatnya,
produsen tersebut menambah jumlah supplynya
• Akibat kedua tindakan tersebut, pasar mengalami
surplus atau kelebihan jumlah barang yang ditawarkan
• Kelebihan jumlah barang yang ditawarkan tersebut
dapat diatasi melalui:
1. Pembelian kelebihan produksi
2. Pemberian subsidi
copyright 2012_a.zain n.
15. Stabilisasi Floor Prices dengan Pembelian Kelebihan Produksi
Price of
Rice
Supply
Surplus
$4 Floor Price
$3
Equilibrium
price D2
D
0 80 120 Quantity of
Quantity Quantity Rice
demanded supplied
copyright 2012_a.zain n.
16. Penjelasan Kurva:
Stabilisasi Floor Prices dengan Pembelian Kelebihan Produksi
• Kelebihan jumlah barang yang ditawarkan sebesar 40
unit, diatasi dengan cara membeli kelebihan produksi
di pasar. Akibatnya Kurva permintaan bergeser ke
kanan (D ke D2)
• Pembelian kelebihan produksi tersebut dilakukan oleh
pemerintah melalui:
1. Pembelian untuk disimpan di gudang
2. Mentransfer kelebihan tersebut pada wilayah lain
3. Mengekspor barang yang bersangkutan
copyright 2012_a.zain n.
17. Stabilisasi Floor Prices dengan Pemberian Subsidi kepada
Produsen
Price of S2
Rice
S
$4 E2
E
$3
$2 E1
Equilibrium
price
D
0 80 120 Quantity of
Quantity Quantity Rice
demanded supplied
copyright 2012_a.zain n.
18. Penjelasan Kurva:
Stabilisasi Floor Prices dengan Pemberian Subsidi
• Tingkat harga yang berlaku di pasar (P = 3) terlalu
rendah bagi produsen.
• Dalam kebijakan ini pemerintah tidak menentukan
harga pasar, tetapi menentukan harga jaminan yang
akan diterima produsen untuk setiap unit produknya.
• Jumlah subsidi yang diberikan untuk setiap unit
produksi adalah sebanyak perbedaan antara harga
jaminan dan harga pasar
copyright 2012_a.zain n.
19. Penjelasan Kurva:
Stabilisasi Floor Prices dengan Pemberian Subsidi
• Pada mulanya, harga pasar terbentuk pada P = 3
• Pemerintah menganggap tingkat harga P = 3 merugikan
produsen, maka pemerintah menentukan harga jaminan pada
tingkat P = 4.
• Akibat harga jaminan yang tinggi, kurva penawaran bergeser dari
S ke S2. Akibatnya, harga keseimbangan turun dari E ke E1
• Harga yang berlaku di pasar adalah P = 2. Namun pendapatan
yang diterima produsen sebesar P = 4 per unit output dengan
rincian sebagai berikut:
1. Pendapatan dari pasar adalah sebesar $2 x 120 unit
2. Pendapatan dari subsidi pemerintah sebesar selisih harga
jaminan dan harga pasar per unitnya atau ($4 - $2) x 120 unit
copyright 2012_a.zain n.