Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar ekonomi makro seperti output, pengangguran, inflasi, permintaan agregat, penawaran agregat, dan berbagai pengukuran pendapatan nasional seperti GNP, NNP, dan pendapatan pribadi.
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
>Tiga Model Penawaran Agregat
>>Model Harga Kaku (Sticky Price)
>>Model Upah Kaku
>>Model Informasi-Tak Sempurna
>Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh:
Afrida Syahputri R. N.
Danan Giriatmojo
Fildzah Salsabila
Muhammad Rafi Kambara
Saila Dhiyaul Haq
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
>Tiga Model Penawaran Agregat
>>Model Harga Kaku (Sticky Price)
>>Model Upah Kaku
>>Model Informasi-Tak Sempurna
>Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh:
Afrida Syahputri R. N.
Danan Giriatmojo
Fildzah Salsabila
Muhammad Rafi Kambara
Saila Dhiyaul Haq
Materi ini menjelaskan struktur pasar yang paling banyak pembeli dan penjualnya, kemudian menjelaskan karakteristik nya, maksimalisasi keuntungan perusahaan.
Materi ini menjelaskan struktur pasar yang paling banyak pembeli dan penjualnya, kemudian menjelaskan karakteristik nya, maksimalisasi keuntungan perusahaan.
ARIF RAHMAN, (2011), Implementasi Shojinka Pada Perencanaan Produksi Agregat Dengan Pengaturan Tenaga Kerja Dan Pembagian Kerja Fleksibel, Proceeding Seminar Nasional Teknik Industri, Medan, pp. I.173-I.178
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
2. Ekonomi Makro & Variabel Kunci
Ekonomi Makro
Ekonomi mikro ; mempelajari perilaku
pasar-pasar individual, seperti pasar
beras, pasar sayuran, dll
Ekonomi makro mempelajari perilaku
menyeluruh suatu perekonomian (Secara
agregat), misalnya inflasi, pengangguran,
& pertumbuhan ekonomi,dll.
Variabel Kunci Ekonomi Makro: Kerja,
Output, dan Harga
3. Kerja (Employment)
Employment (E): jumlah pekerja
dewasa yang mempunyai pekerjaan
sipil penuh
Unemployment (U):jumlah orang
dewasa yang tidak mempunyai
pekerjaan dan sedang aktif mencari
pekerjaan
Angkatan kerja (Labor Force)
= E + U
4. Tingkat pengangguran (U) : pengangguran
yang dinyatakan sebagai persentase dari
angkatan kerja.
Tingkat Pengangguran (U) =
Pengangguran x 100
Angkatan Kerja
5. Output
Output total suatu negara biasanya diukur
dengan PDB (Produk Domestik Bruto) atau
Gross National Product (GNP)
GDP : mengukur nilai pasar total dari output
yang dihasilkan di Negara yang bersangkutan
(Domestik)
GNP: mengukur nilai pasar total dari output
yang dihasilkan oleh Warga Negara yang
bersangkutan (Nationality)
6. PDB/GNP nominal vs PDB/GNP riil
PDB/GNP nominal PDB/GNP riil
diukur berdasarkan
harga tahun berlaku
(current prices)
diukur berdasarkan
harga tahun dasar
(constant prices)
Perubahan disebabkan
oleh;
(1) Perubahan kuantitas
output fisik
(2) perubahan harga
pasar dari komoditi
yang dihasilkan.
Perubahan disebabkan
oleh;
Perubahan kuantitas
output fisik
7. PDB/GNP Potensial vs PDB/GNP Aktual
PDB/GNP
Potensial
PDB/GNP Aktual
dihasilkan pd saat
kerja penuh (full
employment)
yang benar-benar
dihasilkan
GNP gap : GNP/PDB potensial – GNP/PDB aktual
GNP/PDB gap memberi petunjuk besar
kecilnya tingkat pengangguran di Negara
yang bersangkutan.
8. Hubungan Antara Output dan Kerja
Apabila angkatan kerja & produktivitas
konstan ;
- kerja & output berhubungan positif.
- pengangguran & output
berhubungan negatif
9. Tingkat Harga
Tingkat harga diukur dengan indeks
harga (IH) dalam perekonomian suatu
negara.
Tingkat inflasi dalam satu tahun adalah
persentase perubahan indeks harga dari
tahun ke tahun.
100
arg
argarg
x
lalutahunahIndeks
lalutahunahIndeksinitahunahIndeks
InflasiTingkat
10. Permintaan & Penawaran Agregat
Pada ekonomi mikro, penawaran
dan permintaan meliputi satu
output,
Pada ekonomi makro, konsep
penawaran dan permintaan meliputi
jumlah seluruh output
11. Kurva Permintaan Agregat
(Aggregate Demand =AD)
AD:
hubungan
antara jumlah
semua output
yang diminta
konsumen
(pendapatan
nasional riil)
dan tingkat
hargaPendapatan
Nasional Riil
TINGKATHARGA
P0
P1
Y1 Y0
AD
12. AD Berslope Negatif Karena
Bila P Naik perush. perlu lebih banyak uang
untuk membayar gaji dan upah, dan untuk
membeli faktor-faktor produksi
Rumah tangga perlu lebih banyak uang untuk
membeli barang-barang kebutuhan mereka.
ceteris paribus
Peningkatan kebutuhan uang ini meyebabkan
kekurangan uang, yang berakibat naiknya suku
bunga uang; pengusaha dan masyarakat (RT)
akan mengurangi pembelian barang-barang
kapital, seperti mesin-mesin, rumah, dan lain-
lain yang peka terhadap tingkat bunga.
Akhirnya, hal ini menyebabkan berkurangnya
permintaan akan output negara tersebut.
13. Kurva Penawaran Agregat
(Aggregate Supply =AS)
AS:
hubungan
antara jumlah
semua output
yang
ditawarkan
produsen
(pendapatan
nasional riil)
dan tingkat
harga0 Y0
Y
1 Yriil
AS Range
Klasik
Range
Intermed
iate
Range
Keynesian
14. Tiga Range AS
Range Keynesian: Berbentuk horisontal
merupakan akibat dari dua kekuatan:
1. Dalam masyarakat bersangkutan masih
terdapat sumberdaya yang menganggur,
sehingga output dapat ditingkatkan tanpa
mengakibatkan P naik
2. P relatif kaku untuk turun, sehingga harga itu
tidak jatuh, walaupun terdapat kelebihan
penawaran di pasar TK dan pasar komoditi.
15. Range Intermediate: Mempunyai slope
positif dimana kenaikan output diikuti
kekurangan output, sehingga terjadi
kelebihan permintaan (excess demand),
yang mendorong naiknya tingkat harga
Range Klasik; Berbentuk vertikal
Sumberdaya sudah dimanfaatkan secara
penuh.
16. Pergeseran AD
Perubahan Jumlah Penduduk
Perubahan konsumsi
Perubahan investasi dan
Perubahan pengeluaran pemerintah
Lihat Gambar 10.3
18. Pergeseran AS
Perubahan harga input ex: upah &
sumber energi
Jika Pf naik; AS bergeser ke kiri atas
Jika Pf turun; AS bergeser ke kanan
bawah
Gagal panen; AS bergeser ke kiri atas
Penemuan teknologi ; AS bergeser ke
kanan bawah
Lihat Gambar 10.4.
19. Gambar 10.4. Pergeseran AS
Pergeseran AS dari
AS0 menjadi AS1
akan menyebabkan
terjadinya Stagflasi
(Stagnasi & inflasi).
Stagnasi ditunjukan
oleh penurunan Y
dari Y0 ke Y1
Inflasi ditunjukan
oleh kenaikan P dari
P0 ke P1
P1
Yriil
P0
Y1 Y0
AS0
AS1
AS
21. Pendekatan Nilai Tambah
Pendekatan nilai tambah muncul karena
adanya masalah perhitungan ganda.
Jika kita menghitung pendapatan nasional
dengan cara menghitung langsung nilai
pasar total output dari para produsen
,biasanya akan terbentur pada kesulitan
yang disebabkan oleh adanya tingkat-tingkat
produksi, sehingga hasil yang diperoleh
lebih besar daripada nilai sebenarnya.
22. Konsepsi Nilai Tambah
Konsepsi nilai tambah menunjukkan perbedaan
penting antara produk-antara (intermediate product)
dan produk akhir (final product)
Produk antara: Output suatu perusahaan yang
digunakan sebagai input oleh perusahaan lainnya
Produk akhir : Produk yang langsung dikonsumsi
Nilai Tambah = Nilai Output – Nilai Input
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan total
dari nilai tambah
23. Tabel 10.1. Contoh Perhitungan Nilai Tambah
Perusahaan Perus
R
Perus.
I
Perus.
F
Semua Perusahaan
A. Pembelian dari
Perusahaan lain
$ 0 $ 100 $ 130 $ 230 = Total
pembelian semua
perusahaan
B. Pembelian faktor-
faktor produksi
(upah, sewa, bunga
dan profit)
$ 100 $ 30 $ 50 $ 180 = Nilai tambah
C. Total A + B
= Nilai Produk
$ 100 $ 130 $180=Nilai
produk
akhir
$ 410 = Nilai Total
Penjualan
24. Pendekatan Pengeluaran
Komponen pengeluaran agregat dapat dibedakan
menjadi beberapa kategori yaitu:
1. Pengeluaran konsumsi (C)
2. Pengeluaran Invenstasi (I)
3. Pengeluaran Pemerintah, (G)
G yang merupakan bagian dari pendapatan
nasional tidak mencakup transfer payment (Tr)
Tr : Pengeluaran pemerintah bukan untuk
kegiatan produktif (Mis;tunjangan janda
perang)
4. Ekspor bersih (X – M)
26. Pendekatan Penerimaan
Empat Komponen Penerimaan:
1. rent:bayaran bagi jasa-jasa tanah
dan faktor-faktor lain yang disewa;
2.wages and salaries: pembayaran
bagi jasa tenaga kerja;
3. interest (bunga)
4. profit (distributed dan
undistributed)
27. Ukuran-Ukuran Yang Berhubungan
Dengan Pendapatan Nasional
A. GNP
dikurangi : Capital Consumption Allowance
(Penyusutan Barang Modal)
$ 2.369
$ 243
$ 2.126
A. NNP
dikurangi : 1. Laba yang tidak dibagaikan
2. Pajak perusahaan
3. Miscellaneous adjustment (factor
penyesuaian)
ditambah : 4. Transfer payment
$ 126
$ 379
$ 2
$ 304
A. Personal Income (PI)
dikurang : Pajak Perseorangan (PT)
D. Disposable Income (DI)
$ 1.923
$ 300
$ 1.623
28. Penafsiran Pengukuran Pendapatan Nasional
100
arg
min
x
aIndeksH
alNoGNP
riilGNP
100
arg
arg
arg x
DasarTahunaH
TertentuTahunUmumaH
TertentuTahunaHIndeks
100
min
x
RiilGNP
alNoGNP
DefltorGNP
Jika GNP riil & GNP nominal diketahui besarnya,
maka Indeks Harga atau disebut juga GNP-deflator
29. Tabel 10.2. Contoh GNP Menurut Nilai Pasar
dan Nilai Konstan
Tahun GNP Nominal
(Trilyun)
IH th 2006
= 100
GNP riil menurut
harga th 2006
(Trilyun)
2002 72 27.6 261
2003 212 38.0 559
2004 399 61.0 655
2005 688 74.3 926
2006 1171 100.0 1171
2007 1516 127.2 1192
2008 2369 165.5 1431
30. Tidak Termasuk Dalam Pengukuran
Pendapatan Nasional
Kegiatan-kegiatan yang Tidak Legal
Kegiatan-kegiatan yang Tidak
Dilaporkan
Kegiatan-kegiatan Ekonomi yang
Tidak Dipasarkan
Faktor yang Mempengaruhi
Kesejahteraan Manusia, Tetapi
Tidak Termasuk Dalam Nilai Output
31. Ukuran Mana Yang Terbaik
Ukuran yang terbaik tergantung pada
tujuan penggunaannya.
GNP cocok utk menjawab mengenai nilai
pasar dari barang & jasa yang diproduksi
(berhub dg perubahan employment)
NNP cocok untuk menjawab mengenai
besarnya jumlah poduksi yang harus
dilampaui sesuai dengan jumlah yg
diperlukan utk mengganti alat-alat modal
yg habis dipakai.
32. DI cocok utk menjawab pertanyaan bagaimana
hubungan income, berapa konsumen harus
membagi antara pengeluaran dan saving &
dapat meramalkan tingkah laku konsumsi dari
konsumen.
Ukuran nilai riil cocok untuk mengisolasi
perubahan-perubahan yang disebabkan oleh
fluktuasi harga & membandingkan daya beli
sepanjang waktu.
Ukuran per kapita mengalihkan fokus dari
ukuran nasional kepada ukuran perorangan.