Uang merupakan alat pembayaran sah yang diterbitkan oleh bank sentral dalam bentuk kertas atau logam. Uang memiliki fungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, pembayaran, penimbun nilai, penunjuk harga, dan pendorong ekonomi. Uang dapat diklasifikasikan berdasarkan bahan, nilai, lembaga penerbit, dan kawasan. Faktor-faktor seperti permintaan, penawaran, dan inflasi mempengaruhi peredaran u
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
>Tiga Model Penawaran Agregat
>>Model Harga Kaku (Sticky Price)
>>Model Upah Kaku
>>Model Informasi-Tak Sempurna
>Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh:
Afrida Syahputri R. N.
Danan Giriatmojo
Fildzah Salsabila
Muhammad Rafi Kambara
Saila Dhiyaul Haq
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
>Tiga Model Penawaran Agregat
>>Model Harga Kaku (Sticky Price)
>>Model Upah Kaku
>>Model Informasi-Tak Sempurna
>Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Disusun oleh:
Afrida Syahputri R. N.
Danan Giriatmojo
Fildzah Salsabila
Muhammad Rafi Kambara
Saila Dhiyaul Haq
inflasi adalah Sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu).
teori inflasi
Ada beberapa teori yang menjelaskan tentang penyebab terjadinya inflasi.
Teori Kuantitas
Teori Keynes
Teori Struktural
Menurut Ekonom Islam Taqiuddin Ahmad bin al-Maqrizi, menggolongkan faktor penyebab inflasi dalam dua golongan yaitu :
Natural Inflation
Human Error Inflation
Inflasi Alamiah adalah inflasi yang terjadi secara alami.
Natural inflation dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya menjadi dua yaitu:
Uang yang masuk dari luar negeri terlalu banyak
Turunnya tingkat produksi
Human error inflation adalah inflasi yang terjadi karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia.
Human Error Inflation dapat dikelompokkan menurut penyebabnya, sebagai berikut:
Korupsi dan administrasi yang buruk (corruption and bad administration).
Pajak yang berlebihan (excessive tax)
Pencetakan uang untuk menarik keuntungan (Escessive Seignorage).
tingkat inflasi
-rendah
-sedang
-tinggi
-hyper
Sub Bab :
1. Sejarah Uang
2. Definisi Uang
3. Peran dan Fungsi Uang
4. Kriteria Uang
5. Nilai Uang
6. Arti Penting Uang dalam Perekonomian
7. Netralitas Uang
8. Macam - macam Uang di Indonesia
UPAYA PEMERINTAH MENEKAN INFLASI (STUDY KASUS INFLASI TAHUN 2013))Hisyam Lingga
Pada dasarnya melebahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar saat itu dipacu oleh berbagai macam sektor seperti :
1. Eksport yang mengalami kemunduran
2. Kurangnya kepercayaan investor asing
3. Lambatnya penanganan permasalahan yang ada
Penentu tingkat kegiatan ekonomi Negara yaitu dengan menganalisi pengaruh dari kegiatan Ekspor dan Impor. Model perekonomiannya dinamakan perekonomian 4 sektor atau perekonomian terbuka yang di dalamnya ada dua aliran pendapat, yaitu :
berisi materi tentang pengertian uang, jenis-jenis uang, fungsi asli uang, fungsi turunan uang, pengertian bank, jenis-jenis bank, tugas bank sentral, menghitung kecepatan peredaran uang, teori kuantitas Irving Fisher
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Uang dan Inflasi
1. Oleh :
Pipit Ovi Fadhilah ( 63010-15-0035 )
Umi Nashikhatuzzulfah ( 63010-15-0260 )
Gadis Sriyamti ( 63010-15-0261 )
2. Uang adalah alat pembayaran yang sah
yang diterbitkan oleh Bank Sentral baik
berbentuk kertas maupun logam, yang
memiliki nilai atau besaran tertentu yang
penggunaannya diatur dan dilindungi
dengan UU.
3. Fungsi Asli :
1. Sebagai alat tukar
2. Sebagai satuan hitung
Fungsi Turunan :
1. Alat pembayaran
2. Alat penimbun kekayaan
3. Alat penunjuk harga
4. Alat pembayaran hutang
5. Alat pendorong kegiatan ekonomi
4. Berdasarkan Bahan
1. Uang logam : bahan pembuatnya yaitu aluminium,
kupronikel, broze, emas, perak, atau perunggu.
2. Uang kertas : dibuat dengan bahan berkualitas
tinggi yang tahan air, tidak mudah robek, dan tidak
luntur.
Berdasarkan Nilai
1. Bernilai Penuh : uang yang nilai intrinsiknya sama
dengan nilai nominalnya. Biasanya terdapat pada
uang logam mulia yang terbuat dari bahan emas
atau perak.
2. Bernilai Tidak Penuh : Uang jenis ini nilai
instrinsiknya lebih kecil dari nilai nominalnya.
Contohnya, uang kertas. Pada uang kertas, yang
diutamakan adalah kepercayaan dari pengguna
uang (masyarakat) kepada bank pembuat uang
(bank sentral)
5. Berdasarkan lembaga yang menerbitkan
1. Uang Kartal : uang yang diterima oleh
masyarakat sebagai alat pembayaran yang sah
(dilindungi UU) yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia dan dicetak oleh Perum Peruri.
Jenisnya, uang logam dan uang kertas.
2. Uang Giral : alat pembayaran yang sah namun
tidak bisa dipakai untuk transaksi biasa pada
masyarakat umum, uang giral berupa surat
berharga yang hanya berguna untuk transaksi
khusus pada Bank atau Kantor Pos. Jenisnya,
Bilyat Giro, Cek, Surat Diposito dan
Pemindahan Telegrafis.
6. Berdasarkan kawasan
1. Uang Lokal : uang yang dipergunakan dalam
satu negara tertentu. Misalnya rupiah yang
digunakan di Indonesia, ringgit digunakan di
Malaysia, dan rupee digunakan di India.
2. Uang Regional : digunakan oleh beberapa
negara dalam satu kawasan tertentu.
Penggunaan uang regional masih terbatas pada
euro yang digunakan di kawasan Eropa.
3. Uang Internasional : uang yang berlaku
antarnegara hampir di seluruh dunia dan
menjadi standar pembayaran internasional.
Contohnya US dolar yang sampai saat ini
digunakan sebagai standar pembayaran
internasional.
7. Uang Kartal
1. Berlaku dan digunakan
di seluruh lapisan
masyarakat.
2. Nominal sudah
terteradan terbatas.
3. Dijamin pemerintah.
4. Ada kepastian
pembayaran seperti
yang tertera dalam
nimonal uang.
Uang Giral
1. Hanya digunakan dan
berlaku di kalangan
masyarakat tertentu.
2. Nominal harus ditulis
lebih dahulu sesuai
kebutuhan dan tidak
terbatas.
3. Dijamin oleh Bank yang
mengeluarkan.
4. Belum ada kepastian
pembayaran, tergantung
dari beberapa hal
termasuk lembaga yang
mengeluarkan.
8. Harus diterima secara umum (acceptability)
Memiliki nilai tinggi atau dijamin keberadaannya
oleh pemerintah yang berkuasa
Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama
(durability)
Kualitasnya cenderung sama (uniformity)
Jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat
Tidak mudah dipalsukan (scarcity)
Harus mudah dibawa (portable ) dan mudah
dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility)
Memiliki nilai yang cenderung stabil dari waktu
ke waktu (stability of value).
9. STANDAR LOGAM
Kelemahan :
1. Negara yang menganut standar logam akan
menghadapi pengangguran.
2.Membutuhkan cadangan emas yang banyak
Kelebihan :
1. Nilai tukarnya stabil.
2. Menyeimbangkan defisit.
10. STANDAR KERTAS
Kelemahan
1. Tergantung pada kepercayaan masyarakat.
2. Kestabilan uang dicapai dengan
perhitungan yang rumit.
Kelebihan :
1. Bahanya mudah dicari dan murah.
2. Diterima sebagai alat pembayaran yang
sah dan cenderung memiliki nilai uang stabil.
11. 1. Operasi Pasar Terbuka : Kebijakan ini
dilakukan dengan cara menjual Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) atau membeli surat berharga di
pasar modal.
2. Kebijakan Diskonto : kebijakan bank sentral
dalam rangka mengatur jumlah uang yang
beredar dengan cara menaikkan atau
menurunkan suku bunga.
3. Kebijakan Rasio Kas : kebijakan bank sentral
dengan cara membuat perubahan atas
cadangan minimum yang harus disimpan oleh
bank-bank.
12. Teori Kuantitas (Irving Fisher) : berpendapat bahwa nilai
uang tergantung pada jumlah uang yang beredar,
kecepatan uang beredar (berpindah tangan), dan jumlah
barang yang diperdagangkan.
Ket :
M (money) : Jumlah uang yang beredar
V (velocit of circulation) : Kecepatan peredaran uang
P (price) : Harga barang
T (transaction of goods) : Jumlah barang yang
diperdagangkan
13. Teori persediaan kas (Alfred Marshall) : menyatakan
bahwa nilai uang tergantung pada jumlah uang yang
disimpan untuk persediaan kas dari sebagian pendapatan
masyarakat. Persediaan kas tergantung pada jumlah
pendapatan dan tingkat suku bunga di pasar.
Ket:
M (money) : Jumlah uang yang beredar
k (koefisien) : Jumlah uang untuk persediaan kas
P (price) : Harga barang
Y (income) : Pendapatan
14. Permintaan uang adalah jumlah dari
keseluruhan uang yang diinginkan, diminta
atau dibutuhkan oleh suatu perusahaan
maupun masyarakat atau dalam hal ini
pelaku kegiatan ekonomi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan :
1. Motif Transaksi
2. Motif Berjaga-jaga
3. Motif Spekulasi
15. Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada
dan siap neredar untuk keperluam transaksi
masyarakat pada suatu wilayah dan waktu
tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran :
1. Pendapatan
2. Suku bunga
3. Selera masyarakat
4. Harga barang
5. Fasilitas kredit
6. Kekayaan masyarakat
16. Inflasi : proses meningkatnya harga barang
secara umum dan terus menerus selama
periode tertentu. Kenaikan harga ini diukur
dengan menggunakan indeks harga.
(Kebalikannya deflasi)
Keadaan ini menyatakan nilai uang menurun
IHt = Indeks harga tahun sekarang
IHt – 1 = Indeks harga tahun sebelumnya
17. 1. Indeks harga konsumen (IHK) : angka yang
menggambarkan perbandingan perubahan harga
barang dan jasa yang dihitung dianggap
mewakili belanja konsumen
2. Indeks harga produsen (IHP) : perbandingan
perubahan barang dan jasa yang dibeli oleh
produsen pada waktu tertentu,
3. Deflator GNP : Jumlah barang dan jasa yang
masuk dalam perhitungan GNP. GNP deflator
diperoleh dengan membagi GNP nominal (harga
berlaku) dengan GNP rill (harga konstan).
18. Permintaan yang lebih besar daripada supply
(tarikan permintaan)
Kenaikan bahan baku maupun biaya produksi
(desakan biaya)
Tekanan permintaan + dorongan ongkos
Peredaran uang kartal yang tak terkendali
Kekacauan politik dan ekonomi
Tuntutan kenaikan upah
19. 1. Tarikan permintaan (Demand pull
inflation) : bertambahnya permintaan
terhadap barang dan jasa yang
menyebabkan terjadinya kenaikan harga
2. Kenaikan biaya produksi (Cost Push
Inflation) : disebabkan oleh kenaikan
biaya-biaya produksi yaitu bahan baku dan
upah atau gaji.
20. Dalam negeri : terjadi defisit dalam
pembiayaan dan belanja negara yang terlihat
pada anggaran belanja negara.
Luar Negeri : terjadi karena kenaikan harga-
harga diluar negeri sehingga produk yang
diimpor dari negara lain tersebut harga
jualnya didalam negeri lebih mahal.
21. Menurut Sifatnya
Inflasi Merayap ( Rendah ) : besarnya <10% per
tahun
Inflasi Menengah : besarnya 10% - 30% per
tahun
Inflasi Tinggi : besarnya 30% - 100% per tahun
Inflasi Sangat Tinggi : besarnya >100% per
tahun
22. Teori Kuantitas (Irving Fisher)
Inflasi diakibatkan oleh dua faktor, yaitu
1. jumlah uang yang beredar
2. psikologi (harapan) masyarakat mengenai
kenaikan harga di masa mendatang.
Ket :
M = Money (uang) P = Price (harga)
V = Velocity (kecepatan) T = Total (jumlah barang)
23. Teori Keynes
Inflasi terjadi karena :
1. keinginan masyarakat untuk hidup di luar
batas kemampuan ekonominya
2. adanya perebutan rezeki antar kelompok
Teori Strukturalis
Penyebab inflasi ialah:
1. ketidakelastisan penerimaan ekspor
2. Ketidakelastisan penawaran produksi bahan
makanan.
24. Kebijakan Fiskal : pajak diturunkan dan
menaikkan pengeluaran pemerintah.
Kebijakan moneter : menurunkan suku
bunga, menurunkan Reserve Requirment dan
membeli surat berharga.
Deregulasi Sektor Industri :
menyederhanakan regulasi dan birokrasi.