SlideShare a Scribd company logo
SURANTO, S.PD, M.PD
Friedman dan Schwartz berhasil memverifikasi hubungan
antara inflasi dan pertumbuhan jumlah uang beredar. Hasil
penelitian Friedman dan Schwartz menunjukkan bahwa di
Amerika Serikat dekade-dekade dengan pertumbuhan uang
tinggi cenderung memiliki inflasi yang tinggi, dan dekade-
dekade dengan pertumbuhan uang rendah cenderung
memiliki inflasi yang rendah.
Hasil yang sama diperoleh dari perbandingan tingkat rata-
rata inflasi dan tingkat rata-rata pertumbuhan uang di lebih
dari 100 negara selama tahun 1990-an. Dalam kajian tersebut,
terdapat hubungan yang jelas antara pertumbuhan uang dan
inflasi. Negara-negara dengan pertumbuhan uang tinggi
cenderung memiliki inflasi yang tinggi, sementara negara-
negara dengan pertumbuhan uang rendah cenderung
memiliki inlfasi yang rendah.
Uang
Inflasi
Bank
Indeks harga dan inflasi
Inflasi
Dihitung menggunakan
Indeks harga
Terdiri dari
Dihitung dengan
cara
Metode agregatif tidak
tertimbang
Metode agregatif
tertimbang
Metode Paasche
Metode Laspeyres
Metode tahun khas
Indeks Harga perdagangan
besar
Indeks harga konsumen
Indeks harga yang dibayar
dan diterima petani
 Perhitungan angka indeks dipelopori oleh G.R.
Carli ; berkebangsaan Italia pada tahun 1764
 Angka indeks adalah sebuah ratio yang
umumnya dinyatakan dalam persentase yang
mengukur suatu variabel pada suatu waktu atau
lokasi tertentu relatif terhadap besarnya
variabel yang sama pada waktu atau lokasi
lainnya.
Jenis indeks harga :
1. Indeks harga pedagang besar (IHPB)
Barang yang diukur dengan indeks ini adalah bahan mentah
dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer.
Jenis barang yang dihasilkan dalam IHPB diklasifikasikan dalam
sektor :
• Pertanian dengan dengan subsektor bahan makanan,
tanaman perdagangan, kehutanan, perikanan, peternakan
dan perkayuan
• Pertambangan dan galian dengan subsektor batubara,
aspal, pasir, batu kali, dan krikil
• Industi dengan subsektor tekstil, pakaian jadi, barang-
barang dari kulit, makanan, minuman, kertas, barang
cetakan, karet dan plastik
Jenis indeks harga :
2. Indeks Harga Konsumen
Indeks ini mengukur perubahan harga sekelompok
besar barang konsumsi yang dibeli konsumen
Fungsi Indeks Harga Konsumen (IHK) :
• Memungkinkan konsumen untuk menentukan
pengaruh perubahan harga terhadap daya beli
mereka
• Merupakan suatu indikator ekonomi dan tingkat
inflasi
• Diguanakan untuk menentukan daya beli mata
uang tertentu
Jenis indeks harga :
3. Indeks harga yang dibayar dan diterima petani
• Memuat indeks harga barang-barang yang dibeli dan
dibayar oleh para petani, baik untuk proses produksi
maupun untuk konsumsi.
• Jika dalam indeks harga ini juga dihitung pajak, gaji buruh
petani, dan bunga hipotek yang dibayar petani maka
disebut indeks paritas
• Perbandingan Indeks harga yang diterima dan dibayar
petani disebut Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan
indikator yang menunjukan tingkat kesejahtraan petani
Ciri-ciri Indeks Harga
1. Indeks harga sebagai standar
perbandingan harga dari waktu ke waktu.
2. Penetapan indeks harga didasarkan pada
data yang relevan.
3. Indeks harga ditetapkan oleh sampel,
bukan populasi.
4. Indeks harga dihitung berdasarkan waktu
yang kondisi ekonominya stabil.
5. Penghitungan indeks harga dilakukan dengan cara
membagi harga tahun yang akan dihitung indeksnya
dengan harga tahun dasar dikali 100%
Metode penghitungan Indeks Harga
1. Metode penghitungan indeks harga tidak
tertimbang
Rumus indeks harga tidak tertimbang sederhana:
Pn X 100%
Po
Keterangan:
Pn = Jumlah harga pada tahun tertentu
Po = Jumlah harga pada tahun dasar
Contoh soal Indeks Harga Tidak
Tertimbang
Jenis Barang Harga tahun 2009 (Po) Harga tahun 2010 (Pn)
Tas Rp150.000 Rp200.000
Sepatu Rp200.000 Rp250.000
Pakaian Rp100.000 Rp150.000
Po = Rp450.000 Pn = Rp600.000
Indeks harga tidak tertimbang
= Pn X 100%
Po
= Rp600.000 X 100% = 133,33%
Rp450.000
Lanjutan
2. Metode penghitungan indeks harga
tertimbang
a. Metode Laspeyres
• adalah metode penghitungan angka indeks
yang ditimbang dengan menggunakan faktor
penimbang kuantitas/jumlah barang pada
tahun dasar (Qo)
• Rumus = (Pn.Qo) X 100%
(Po.Qo)
Contoh soal Indeks Harga
Tertimbang
• Indeks Harga Laspeyres
Jenis
Barang
Harga (ribuan rupiah) Jumlah Barang (juta unit)
Po.Qo Pn.Qo
2010 (Po) 2011(Pn) 2010 (Q0) 2011 (Qn)
A 2 3 5 10 10 15
B 3 6 10 10 30 60
C 4 6 20 20 80 120
D 3 3 3 5 9 9
E 1 2 4 5 4 8
Jumlah 133 212
Indeks harga Laspeyres
= Pn.QoX 100%
Po.Qo
= 212 X 100% = 159,40%
133
Lanjutan Metode penghitungan indeks harga
tertimbang
b. Metode Paasche atau GNP Deflator
• adalah metode penghitungan angka indeks yang
ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang
kuantitas pada tahun tertentu (Qn)
• Rumus = Pn.Qn X 100%
Po.Qn
Contoh soal Indeks Harga
Tertimbang
• Indeks Harga Paasche
Jenis
Barang
Harga (ribuan rupiah) Jumlah Barang (juta unit)
Po.Qn Pn.Qn
2010 (Po) 2011(Pn) 2010 (Q0) 2011 (Qn)
A 2 3 5 10 20 30
B 3 6 10 10 30 60
C 4 6 20 20 80 120
D 3 3 3 5 15 15
E 1 2 4 5 5 10
Jumlah 150 235
Indeks harga Paasche
= Pn.QnX 100%
Po.Qn
= 235 X 100% = 159,40%
150
Lanjutan Metode penghitungan indeks harga
tertimbang
c. Metode Tahun Khas
• adalah metode penghitungan angka indeks yang
ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang
kuantitas pada tahunnya masing-masing
• Rumus = Pn.Qn X 100%
Po.Qo
Contoh soal Indeks Harga
Tertimbang
• Indeks Harga Tahun Khas
Jenis
Barang
Harga (ribuan rupiah) Jumlah Barang (juta unit)
Pn.Qn Po.Qo
2010 (Po) 2011(Pn) 2010 (Q0) 2011 (Qn)
A 2 3 5 10 30 10
B 3 6 10 10 60 30
C 4 6 20 20 120 80
D 3 3 3 5 15 9
E 1 2 4 5 10 4
Jumlah 235 133
Indeks harga tahun khas
= Pn.QnX 100%
Po.Qo
= 235 X 100% = 176,69%
133
Inflasi
Jenis Inflasi
Penyebab Inflasi
Asal Inflasi
Teori Inflasi
Dampak Inflasi
Cara mengendalikan Inflasi
Tingkat Keparahan
Kebijakan fiskal
Kebijakan lainnya
Kebijakan Moneter
Inflasi adalah naiknya harga-harga yang bersumber dari
terganggunya keseimbangan antara arus uang dan barang
Berdasarkan tingkat keparahannya, dibedakan atas :
 Inflasi ringan : dibawah 10%
 Inflasi sedang : 10% - 30%
 Inflasi Berat: 30% - 100% (inflasi sangat berat atau hiperinflasi)
Berdasarkan penyebabnya :
 Demand – Pull Inflation
Biasa disebut juga inflasi sisi permintaan (demand side
inflation) yaitu inflasi yang disebabkan karena kelebihan
permintaan efektif atas barang atau jasa.
Jenis inflasi
Kenaikan upah meningkatkan permintaan agregat naik, sehingga
kurva permintaan bergeser ke kanan (AD1 ke AD2).
Karena penawaran agregat tetap, maka terjadi kenaikan harga (P1
ke P2), output agregat meningkat dari Y1 menjadi Y2
P2
P1
Y1 Y2
Y
P
AD 2
AD 1
AD 1
AD 2
AS
AS
E 2
E 1
 Cost – Push Inflation
Kenaikan biaya produksi (cost-push) mengakibatkan harga
barang-barang yang ditawarkan akan naik.
 Kenaikan biaya produksi karena naiknya bahan baku
disebut price – push inflation
 Kenaikan biaya produksi karena naiknya upah/gaji disebut
wage – push inflation
P2
P1
Y1 Y2
Y
P
AS 2
AS 1
AS 2
AS 1
AD
AD
E 1
E 2
Kenaikan biaya produksi
mengakibatkan penawaran
agregat berkurang (AS1 ke AS2)
dengan permintaan agregat
yang tetap maka harga akan
naik (P1 ke P2) namun output
agregat akan tutun dari Y1 ke Y2
Asal Inflasi
1. Imported inflation
 Timbul karena adanya inflasi di luar negeri yang
mengakibatkan naiknya harga barang dalam negeri
 Harga barang luar negeri naik maka naiknya
pendapatan eksportir sehingga menambah jumlah
uang yang beredar yang akhirnya meningkatkan
permintaan barang dan jasa ( demand – pull
inflation)
 Bagi produksi yang menggunakan barang luar negeri
maka akan meningkatkan biaya produksi (cost –
push inflation)
 Cara pengendaliannya ole pemerintah adalah
melalui kebijakan pajak dan moneter
Asal Inflasi
2. Inflasi dalam negeri
 Inflasi yang murni berasal dari gejolak dalam negeri
baik permintaan maupun penawaran.
 Bertambahnya permintaan pada akhirnya akan
menghasilkan demand – pull inflation
 Kenaikan BBM akan menaikan harga penawaran
yang menimbulkan cost – push inflation
Faktor-faktor penyebab inflasi :
1. Jumlah uang beredar (faktor moneter)
2. Administered prices
3. Supply shock
Teori Inflasi :
1. Teori kuantitas
Teori ini menyatakan bahwa inflasi sangat dipengaruhi oleh
junlah uang yang beredar.
Menurut teori Irving Fisher, dengan anggapan kecepatan
sirkulasi transaksi dan output tetap, maka jumlah uang yang
beredar berhubungan langsung dengan kenaikan harga.
Dengan demikian semakin banyak jumlah uang beredar
maka inflasi akan semakin tinggi
Teori Inflasi :
2. Teori Keynes
Menurut teori ini, inflasi terjadi nkarena suatu
masyarakat ingin hidup di luar batas
kemampuannya
3. Teori Strukturalis
Ditekankan pada kelakuan dan struktur
perekonomian seperti yang terjadi di negara-negara
berkembang.
Dengan teknologi yang rendah, penawaran tidak
dapat mengimbangi cepatnya pertumbuhan
permintaan. Ketidakseimbangan ini pada akhirnya
akan menaikan harga-harga dan menimbulkan
inflasi
Dampak inflasi
1. Orang-orang yang berpenghasilan tetap
Dampak inflasi menyebabkan pendapatan riil
merosot
2. Orang-orang yang berpenghasilan tidak tetap,
tidak terlalu terkena dampaknya
3. Dunia usaha, biaya produksi barang akan naik
dan modal yang tersedia mengalami penurunan
nilai
4. Pemerintah, dampaknya kepada defisit APBN.
Cara mengatasi inflasi :
1. Kebijakan Moneter, kebijakan dari bank sentral dalam
mengatur jumlah uang beredar melalui instrumen-
instrumen moneter yang dimilki bank sentral
Kebijakan moneter yang ditempuh bank sentral
adalah :
a) Kebijakan diskonto (discount policy) adalah
kebijakan untuk mempengaruhi peredaran uang
dengan jalan menaikan atau menurunkan tingkat
suku bunga.
Dengan menaikan bunga diharapkan jumlah uang
yang beredar akan berkurang
b) Operasi pasar terbuka (open market operation)
yakni dengan jalan membeli dan menjual surat-
surat berharga. Dengan menjual surat berharga,
diharapkan uang akan berkurang di masyarakat
c) Kebijakan persediaan kas (cash ratio policy) yakni
dengan menaikan atau menurunkan persentase
persediaan kas dari bank. Dengan menaikan
presentase persediaan kas, jumlah kredit akan
berkurang
2. Kebijakan fiskal
Kebijakan ini berasa dari pemerintah dengan
melakukan perubahan pengeluaran dan
penerimaan pemerintah.
Kebijakan fiskal antara lain :
1) Pengaturan pengeluaran pemerintah
Jika pengeluaran pemerintah melampaui
anggaran yang telah ditetapkan maka akan
menambah jumlah uang yang beredar
2) Peningkatan tarif pajak
Dengan menaikan tarif pajak, jumlah uang
yang beredar akan berkurang
3) Kebijakan lainnya :
1) Peningkatan produksi;
Jika produksi meningkat, jumlah uang yang
beredar juga meningkat maka tidak akan
menimbulkan inflasi; bahkan menunjukan
kajuan peningkatan kemampuan perekonomian
2) Kebijakan upah;
Yakni dengan menekan kenaikan upah.
3) Pengawasan harga
Kecendrungan kenaikan harga oleh pengusaha
dapat diatasi oleh pemerintah dengan
menetapkan harga maksimum
Deflasi
 Jumlah uang yang beredar sedikit, tetapi
jumlah barang dan jasa yang tersedia
melimpah sehingga nilai uang naik secara
tajam
 Terjadi penurunan tingkat invetasi yang
membawa kesulitan bagi perekonomian
 Cara mengatasi adalah melakukan tambahan
pembelanjaan sebesar celah deflasi itu
sendiri, menambahkan pengeluaran
masyarakat (konsumsi dan investasi)
Hitunglah:
1. Indeks Harga Tidak Tertimbang
2. Indeks Harga Tertimbang
a. Indeks Laspeyres
b. Indeks Paasche
c. Indeks Tahun Khas
Untuk No.NIM ganjil tahun 2011 dan No.NIM genap tahun 2010
Nama
barang Harga (rupiah) Kuantitas (dalam juta kg)
2009 2010 2011 2009 2010 2011
Beras
Gula
Telur
6.000
6.500
14.000
7.000
6.700
15.000
7.500
7.000
15.500
210
90
70
215
90
75
210
80
80

More Related Content

Similar to Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx

PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasiPPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
Erika N. D
 
pptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdf
pptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdfpptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdf
pptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdf
FachrunAzmi2
 
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptxKD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
DIANITABRSILABAN
 
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uangIndeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
Nita Kurniasih
 
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedInflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedratna ayu
 
Konsep pendapatan nasional
Konsep pendapatan nasionalKonsep pendapatan nasional
Konsep pendapatan nasionalPatrick Harpon
 
Inflasi
InflasiInflasi
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
kelas X.3
 
Indeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasiIndeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasi
ricohedyansyah
 
PERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.pptPERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.ppt
marajudan
 
Pp inflasi
Pp inflasiPp inflasi
Pp inflasi
M Anwar Solichin
 
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
unga nuramalia
 
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
CattelyaAzZahra
 
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerangtugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
ulfah lutfiah
 
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
lidya azizah
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
HeruSuharyadi1
 
Indeks harga dan inflasi
Indeks harga dan inflasiIndeks harga dan inflasi
Indeks harga dan inflasi
SMAN 3 Jombang
 
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas xPresentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
SatriaHamidjojo
 

Similar to Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx (20)

PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasiPPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
PPT ekonomi - indeks harga dan inflasi
 
pptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdf
pptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdfpptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdf
pptekonomi-indekshargadaninflasi-180929142601.pdf
 
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptxKD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
KD 3.4 Indeks Harga dan Inflasi kelas XI.pptx
 
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uangIndeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
 
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedInflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
 
Konsep pendapatan nasional
Konsep pendapatan nasionalKonsep pendapatan nasional
Konsep pendapatan nasional
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Indeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasiIndeks harga konsumen dan inflasi
Indeks harga konsumen dan inflasi
 
PERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.pptPERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.ppt
 
Pp inflasi
Pp inflasiPp inflasi
Pp inflasi
 
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
Tugas eko12,Rahma Azhari,Ranti Pusriana,Indeks Harga dan Inflasi,SMAN 12,2017
 
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
Tugas Eko 12, Cattelya Sofisti Az Zahta, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inf...
 
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerangtugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
tugas eko,ulfah lutfiah sman 12 tangerang
 
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
Tugas Eko 12, Lidya Nur Azizah, Ranti Pusriana, Indeks Harga dan Inflasi, SMA...
 
5. inflasi
5. inflasi5. inflasi
5. inflasi
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
 
Indeks harga dan inflasi
Indeks harga dan inflasiIndeks harga dan inflasi
Indeks harga dan inflasi
 
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas xPresentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
 
Ass ekonomi
Ass ekonomiAss ekonomi
Ass ekonomi
 

More from AbdulRozak821135

Bab 11_Akuntansi Firma.pptx
Bab 11_Akuntansi Firma.pptxBab 11_Akuntansi Firma.pptx
Bab 11_Akuntansi Firma.pptx
AbdulRozak821135
 
Konsep Dasar Budgeting.pptx
Konsep Dasar Budgeting.pptxKonsep Dasar Budgeting.pptx
Konsep Dasar Budgeting.pptx
AbdulRozak821135
 
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptxBab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
AbdulRozak821135
 
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.pptMateri Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
AbdulRozak821135
 
Materi Business-Startup For Fintech.pptx
Materi Business-Startup For Fintech.pptxMateri Business-Startup For Fintech.pptx
Materi Business-Startup For Fintech.pptx
AbdulRozak821135
 
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.pptPert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
AbdulRozak821135
 
MINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdf
MINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdfMINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdf
MINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdf
AbdulRozak821135
 
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdfMINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
AbdulRozak821135
 
KONSEP DASAR BISNIS.pdf
KONSEP DASAR BISNIS.pdfKONSEP DASAR BISNIS.pdf
KONSEP DASAR BISNIS.pdf
AbdulRozak821135
 
Bab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptx
Bab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptxBab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptx
Bab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptx
AbdulRozak821135
 
Bab 3_Risiko & Return.ppt
Bab 3_Risiko & Return.pptBab 3_Risiko & Return.ppt
Bab 3_Risiko & Return.ppt
AbdulRozak821135
 
Bab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.ppt
Bab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.pptBab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.ppt
Bab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.ppt
AbdulRozak821135
 
Analisis-Laporan-Keuangan.ppt
Analisis-Laporan-Keuangan.pptAnalisis-Laporan-Keuangan.ppt
Analisis-Laporan-Keuangan.ppt
AbdulRozak821135
 

More from AbdulRozak821135 (13)

Bab 11_Akuntansi Firma.pptx
Bab 11_Akuntansi Firma.pptxBab 11_Akuntansi Firma.pptx
Bab 11_Akuntansi Firma.pptx
 
Konsep Dasar Budgeting.pptx
Konsep Dasar Budgeting.pptxKonsep Dasar Budgeting.pptx
Konsep Dasar Budgeting.pptx
 
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptxBab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
Bab 6_Akuntansi Persediaan.pptx
 
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.pptMateri Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Materi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
Materi Business-Startup For Fintech.pptx
Materi Business-Startup For Fintech.pptxMateri Business-Startup For Fintech.pptx
Materi Business-Startup For Fintech.pptx
 
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.pptPert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
Pert 1_Investasi di Pasar Modal.ppt
 
MINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdf
MINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdfMINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdf
MINGGU-KE 13_AKUNTANSI.pdf
 
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdfMINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
MINGGU-KE 4_LINGKUNGAN BISNIS.pdf
 
KONSEP DASAR BISNIS.pdf
KONSEP DASAR BISNIS.pdfKONSEP DASAR BISNIS.pdf
KONSEP DASAR BISNIS.pdf
 
Bab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptx
Bab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptxBab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptx
Bab 1_Perusahaan dan Akuntansi.pptx
 
Bab 3_Risiko & Return.ppt
Bab 3_Risiko & Return.pptBab 3_Risiko & Return.ppt
Bab 3_Risiko & Return.ppt
 
Bab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.ppt
Bab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.pptBab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.ppt
Bab 2_Kinerja Perush & Analisis Lap Keuangan.ppt
 
Analisis-Laporan-Keuangan.ppt
Analisis-Laporan-Keuangan.pptAnalisis-Laporan-Keuangan.ppt
Analisis-Laporan-Keuangan.ppt
 

Recently uploaded

Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 

Recently uploaded (17)

Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 

Materi Inflasi & Indeks Harga Konsumen.pptx

  • 2. Friedman dan Schwartz berhasil memverifikasi hubungan antara inflasi dan pertumbuhan jumlah uang beredar. Hasil penelitian Friedman dan Schwartz menunjukkan bahwa di Amerika Serikat dekade-dekade dengan pertumbuhan uang tinggi cenderung memiliki inflasi yang tinggi, dan dekade- dekade dengan pertumbuhan uang rendah cenderung memiliki inflasi yang rendah. Hasil yang sama diperoleh dari perbandingan tingkat rata- rata inflasi dan tingkat rata-rata pertumbuhan uang di lebih dari 100 negara selama tahun 1990-an. Dalam kajian tersebut, terdapat hubungan yang jelas antara pertumbuhan uang dan inflasi. Negara-negara dengan pertumbuhan uang tinggi cenderung memiliki inflasi yang tinggi, sementara negara- negara dengan pertumbuhan uang rendah cenderung memiliki inlfasi yang rendah.
  • 4. Indeks harga dan inflasi Inflasi Dihitung menggunakan Indeks harga Terdiri dari Dihitung dengan cara Metode agregatif tidak tertimbang Metode agregatif tertimbang Metode Paasche Metode Laspeyres Metode tahun khas Indeks Harga perdagangan besar Indeks harga konsumen Indeks harga yang dibayar dan diterima petani
  • 5.  Perhitungan angka indeks dipelopori oleh G.R. Carli ; berkebangsaan Italia pada tahun 1764  Angka indeks adalah sebuah ratio yang umumnya dinyatakan dalam persentase yang mengukur suatu variabel pada suatu waktu atau lokasi tertentu relatif terhadap besarnya variabel yang sama pada waktu atau lokasi lainnya.
  • 6. Jenis indeks harga : 1. Indeks harga pedagang besar (IHPB) Barang yang diukur dengan indeks ini adalah bahan mentah dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer. Jenis barang yang dihasilkan dalam IHPB diklasifikasikan dalam sektor : • Pertanian dengan dengan subsektor bahan makanan, tanaman perdagangan, kehutanan, perikanan, peternakan dan perkayuan • Pertambangan dan galian dengan subsektor batubara, aspal, pasir, batu kali, dan krikil • Industi dengan subsektor tekstil, pakaian jadi, barang- barang dari kulit, makanan, minuman, kertas, barang cetakan, karet dan plastik
  • 7. Jenis indeks harga : 2. Indeks Harga Konsumen Indeks ini mengukur perubahan harga sekelompok besar barang konsumsi yang dibeli konsumen Fungsi Indeks Harga Konsumen (IHK) : • Memungkinkan konsumen untuk menentukan pengaruh perubahan harga terhadap daya beli mereka • Merupakan suatu indikator ekonomi dan tingkat inflasi • Diguanakan untuk menentukan daya beli mata uang tertentu
  • 8. Jenis indeks harga : 3. Indeks harga yang dibayar dan diterima petani • Memuat indeks harga barang-barang yang dibeli dan dibayar oleh para petani, baik untuk proses produksi maupun untuk konsumsi. • Jika dalam indeks harga ini juga dihitung pajak, gaji buruh petani, dan bunga hipotek yang dibayar petani maka disebut indeks paritas • Perbandingan Indeks harga yang diterima dan dibayar petani disebut Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan indikator yang menunjukan tingkat kesejahtraan petani
  • 9. Ciri-ciri Indeks Harga 1. Indeks harga sebagai standar perbandingan harga dari waktu ke waktu. 2. Penetapan indeks harga didasarkan pada data yang relevan. 3. Indeks harga ditetapkan oleh sampel, bukan populasi. 4. Indeks harga dihitung berdasarkan waktu yang kondisi ekonominya stabil. 5. Penghitungan indeks harga dilakukan dengan cara membagi harga tahun yang akan dihitung indeksnya dengan harga tahun dasar dikali 100%
  • 10. Metode penghitungan Indeks Harga 1. Metode penghitungan indeks harga tidak tertimbang Rumus indeks harga tidak tertimbang sederhana: Pn X 100% Po Keterangan: Pn = Jumlah harga pada tahun tertentu Po = Jumlah harga pada tahun dasar
  • 11. Contoh soal Indeks Harga Tidak Tertimbang Jenis Barang Harga tahun 2009 (Po) Harga tahun 2010 (Pn) Tas Rp150.000 Rp200.000 Sepatu Rp200.000 Rp250.000 Pakaian Rp100.000 Rp150.000 Po = Rp450.000 Pn = Rp600.000 Indeks harga tidak tertimbang = Pn X 100% Po = Rp600.000 X 100% = 133,33% Rp450.000
  • 12. Lanjutan 2. Metode penghitungan indeks harga tertimbang a. Metode Laspeyres • adalah metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas/jumlah barang pada tahun dasar (Qo) • Rumus = (Pn.Qo) X 100% (Po.Qo)
  • 13. Contoh soal Indeks Harga Tertimbang • Indeks Harga Laspeyres Jenis Barang Harga (ribuan rupiah) Jumlah Barang (juta unit) Po.Qo Pn.Qo 2010 (Po) 2011(Pn) 2010 (Q0) 2011 (Qn) A 2 3 5 10 10 15 B 3 6 10 10 30 60 C 4 6 20 20 80 120 D 3 3 3 5 9 9 E 1 2 4 5 4 8 Jumlah 133 212 Indeks harga Laspeyres = Pn.QoX 100% Po.Qo = 212 X 100% = 159,40% 133
  • 14. Lanjutan Metode penghitungan indeks harga tertimbang b. Metode Paasche atau GNP Deflator • adalah metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas pada tahun tertentu (Qn) • Rumus = Pn.Qn X 100% Po.Qn
  • 15. Contoh soal Indeks Harga Tertimbang • Indeks Harga Paasche Jenis Barang Harga (ribuan rupiah) Jumlah Barang (juta unit) Po.Qn Pn.Qn 2010 (Po) 2011(Pn) 2010 (Q0) 2011 (Qn) A 2 3 5 10 20 30 B 3 6 10 10 30 60 C 4 6 20 20 80 120 D 3 3 3 5 15 15 E 1 2 4 5 5 10 Jumlah 150 235 Indeks harga Paasche = Pn.QnX 100% Po.Qn = 235 X 100% = 159,40% 150
  • 16. Lanjutan Metode penghitungan indeks harga tertimbang c. Metode Tahun Khas • adalah metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan faktor penimbang kuantitas pada tahunnya masing-masing • Rumus = Pn.Qn X 100% Po.Qo
  • 17. Contoh soal Indeks Harga Tertimbang • Indeks Harga Tahun Khas Jenis Barang Harga (ribuan rupiah) Jumlah Barang (juta unit) Pn.Qn Po.Qo 2010 (Po) 2011(Pn) 2010 (Q0) 2011 (Qn) A 2 3 5 10 30 10 B 3 6 10 10 60 30 C 4 6 20 20 120 80 D 3 3 3 5 15 9 E 1 2 4 5 10 4 Jumlah 235 133 Indeks harga tahun khas = Pn.QnX 100% Po.Qo = 235 X 100% = 176,69% 133
  • 18. Inflasi Jenis Inflasi Penyebab Inflasi Asal Inflasi Teori Inflasi Dampak Inflasi Cara mengendalikan Inflasi Tingkat Keparahan Kebijakan fiskal Kebijakan lainnya Kebijakan Moneter
  • 19. Inflasi adalah naiknya harga-harga yang bersumber dari terganggunya keseimbangan antara arus uang dan barang Berdasarkan tingkat keparahannya, dibedakan atas :  Inflasi ringan : dibawah 10%  Inflasi sedang : 10% - 30%  Inflasi Berat: 30% - 100% (inflasi sangat berat atau hiperinflasi) Berdasarkan penyebabnya :  Demand – Pull Inflation Biasa disebut juga inflasi sisi permintaan (demand side inflation) yaitu inflasi yang disebabkan karena kelebihan permintaan efektif atas barang atau jasa. Jenis inflasi
  • 20. Kenaikan upah meningkatkan permintaan agregat naik, sehingga kurva permintaan bergeser ke kanan (AD1 ke AD2). Karena penawaran agregat tetap, maka terjadi kenaikan harga (P1 ke P2), output agregat meningkat dari Y1 menjadi Y2 P2 P1 Y1 Y2 Y P AD 2 AD 1 AD 1 AD 2 AS AS E 2 E 1
  • 21.  Cost – Push Inflation Kenaikan biaya produksi (cost-push) mengakibatkan harga barang-barang yang ditawarkan akan naik.  Kenaikan biaya produksi karena naiknya bahan baku disebut price – push inflation  Kenaikan biaya produksi karena naiknya upah/gaji disebut wage – push inflation P2 P1 Y1 Y2 Y P AS 2 AS 1 AS 2 AS 1 AD AD E 1 E 2 Kenaikan biaya produksi mengakibatkan penawaran agregat berkurang (AS1 ke AS2) dengan permintaan agregat yang tetap maka harga akan naik (P1 ke P2) namun output agregat akan tutun dari Y1 ke Y2
  • 22. Asal Inflasi 1. Imported inflation  Timbul karena adanya inflasi di luar negeri yang mengakibatkan naiknya harga barang dalam negeri  Harga barang luar negeri naik maka naiknya pendapatan eksportir sehingga menambah jumlah uang yang beredar yang akhirnya meningkatkan permintaan barang dan jasa ( demand – pull inflation)  Bagi produksi yang menggunakan barang luar negeri maka akan meningkatkan biaya produksi (cost – push inflation)  Cara pengendaliannya ole pemerintah adalah melalui kebijakan pajak dan moneter
  • 23. Asal Inflasi 2. Inflasi dalam negeri  Inflasi yang murni berasal dari gejolak dalam negeri baik permintaan maupun penawaran.  Bertambahnya permintaan pada akhirnya akan menghasilkan demand – pull inflation  Kenaikan BBM akan menaikan harga penawaran yang menimbulkan cost – push inflation
  • 24. Faktor-faktor penyebab inflasi : 1. Jumlah uang beredar (faktor moneter) 2. Administered prices 3. Supply shock Teori Inflasi : 1. Teori kuantitas Teori ini menyatakan bahwa inflasi sangat dipengaruhi oleh junlah uang yang beredar. Menurut teori Irving Fisher, dengan anggapan kecepatan sirkulasi transaksi dan output tetap, maka jumlah uang yang beredar berhubungan langsung dengan kenaikan harga. Dengan demikian semakin banyak jumlah uang beredar maka inflasi akan semakin tinggi
  • 25. Teori Inflasi : 2. Teori Keynes Menurut teori ini, inflasi terjadi nkarena suatu masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuannya 3. Teori Strukturalis Ditekankan pada kelakuan dan struktur perekonomian seperti yang terjadi di negara-negara berkembang. Dengan teknologi yang rendah, penawaran tidak dapat mengimbangi cepatnya pertumbuhan permintaan. Ketidakseimbangan ini pada akhirnya akan menaikan harga-harga dan menimbulkan inflasi
  • 26. Dampak inflasi 1. Orang-orang yang berpenghasilan tetap Dampak inflasi menyebabkan pendapatan riil merosot 2. Orang-orang yang berpenghasilan tidak tetap, tidak terlalu terkena dampaknya 3. Dunia usaha, biaya produksi barang akan naik dan modal yang tersedia mengalami penurunan nilai 4. Pemerintah, dampaknya kepada defisit APBN.
  • 27. Cara mengatasi inflasi : 1. Kebijakan Moneter, kebijakan dari bank sentral dalam mengatur jumlah uang beredar melalui instrumen- instrumen moneter yang dimilki bank sentral Kebijakan moneter yang ditempuh bank sentral adalah : a) Kebijakan diskonto (discount policy) adalah kebijakan untuk mempengaruhi peredaran uang dengan jalan menaikan atau menurunkan tingkat suku bunga. Dengan menaikan bunga diharapkan jumlah uang yang beredar akan berkurang
  • 28. b) Operasi pasar terbuka (open market operation) yakni dengan jalan membeli dan menjual surat- surat berharga. Dengan menjual surat berharga, diharapkan uang akan berkurang di masyarakat c) Kebijakan persediaan kas (cash ratio policy) yakni dengan menaikan atau menurunkan persentase persediaan kas dari bank. Dengan menaikan presentase persediaan kas, jumlah kredit akan berkurang
  • 29. 2. Kebijakan fiskal Kebijakan ini berasa dari pemerintah dengan melakukan perubahan pengeluaran dan penerimaan pemerintah. Kebijakan fiskal antara lain : 1) Pengaturan pengeluaran pemerintah Jika pengeluaran pemerintah melampaui anggaran yang telah ditetapkan maka akan menambah jumlah uang yang beredar 2) Peningkatan tarif pajak Dengan menaikan tarif pajak, jumlah uang yang beredar akan berkurang
  • 30. 3) Kebijakan lainnya : 1) Peningkatan produksi; Jika produksi meningkat, jumlah uang yang beredar juga meningkat maka tidak akan menimbulkan inflasi; bahkan menunjukan kajuan peningkatan kemampuan perekonomian 2) Kebijakan upah; Yakni dengan menekan kenaikan upah. 3) Pengawasan harga Kecendrungan kenaikan harga oleh pengusaha dapat diatasi oleh pemerintah dengan menetapkan harga maksimum
  • 31. Deflasi  Jumlah uang yang beredar sedikit, tetapi jumlah barang dan jasa yang tersedia melimpah sehingga nilai uang naik secara tajam  Terjadi penurunan tingkat invetasi yang membawa kesulitan bagi perekonomian  Cara mengatasi adalah melakukan tambahan pembelanjaan sebesar celah deflasi itu sendiri, menambahkan pengeluaran masyarakat (konsumsi dan investasi)
  • 32. Hitunglah: 1. Indeks Harga Tidak Tertimbang 2. Indeks Harga Tertimbang a. Indeks Laspeyres b. Indeks Paasche c. Indeks Tahun Khas Untuk No.NIM ganjil tahun 2011 dan No.NIM genap tahun 2010 Nama barang Harga (rupiah) Kuantitas (dalam juta kg) 2009 2010 2011 2009 2010 2011 Beras Gula Telur 6.000 6.500 14.000 7.000 6.700 15.000 7.500 7.000 15.500 210 90 70 215 90 75 210 80 80