Teks tersebut membahas tentang jual beli dalam Islam, termasuk pengertian jual beli secara bahasa dan syara', dasar-dasar hukum jual beli menurut Al-Quran dan hadis, serta beberapa contoh ayat Al-Quran yang mengatur tentang jual beli. Secara keseluruhan teks tersebut menjelaskan tata cara jual beli yang sesuai dengan syariat Islam.
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahUlan Safitri
Dokumen tersebut membahas kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah yang mencakup tujuan, ruang lingkup, asumsi dasar, dan unsur-unsur laporan keuangan seperti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, serta prinsip-prinsip penyusunan laporan keuangan seperti materialitas dan konsistensi penyajian.
Empat laporan keuangan utama (neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas) saling terkait dan memberikan informasi yang berbeda tentang kondisi keuangan perusahaan. Neraca menunjukkan posisi aset, kewajiban, dan ekuitas pada suatu titik waktu, sedangkan laporan lainnya menganalisis perubahan selama periode tertentu.
Istishna' adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan spesifikasi yang disepakati antara pemesan dan penjual. Istishna' paralel adalah bentuk istishna' dimana penjual melakukan subkontrak dengan pihak lain untuk memenuhi pesanan, asalkan kedua kontrak terpisah secara hukum. Akuntansi istishna' melibatkan pengakuan aset, pendapatan, biaya, dan piutang/utang
Teks tersebut membahas tentang jual beli dalam Islam, termasuk pengertian jual beli secara bahasa dan syara', dasar-dasar hukum jual beli menurut Al-Quran dan hadis, serta beberapa contoh ayat Al-Quran yang mengatur tentang jual beli. Secara keseluruhan teks tersebut menjelaskan tata cara jual beli yang sesuai dengan syariat Islam.
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahUlan Safitri
Dokumen tersebut membahas kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah yang mencakup tujuan, ruang lingkup, asumsi dasar, dan unsur-unsur laporan keuangan seperti laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, serta prinsip-prinsip penyusunan laporan keuangan seperti materialitas dan konsistensi penyajian.
Empat laporan keuangan utama (neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas) saling terkait dan memberikan informasi yang berbeda tentang kondisi keuangan perusahaan. Neraca menunjukkan posisi aset, kewajiban, dan ekuitas pada suatu titik waktu, sedangkan laporan lainnya menganalisis perubahan selama periode tertentu.
Istishna' adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan spesifikasi yang disepakati antara pemesan dan penjual. Istishna' paralel adalah bentuk istishna' dimana penjual melakukan subkontrak dengan pihak lain untuk memenuhi pesanan, asalkan kedua kontrak terpisah secara hukum. Akuntansi istishna' melibatkan pengakuan aset, pendapatan, biaya, dan piutang/utang
Transaksi salam merupakan pembelian barang dimana pembayarannya dilakukan di muka sedangkan penyerahan barang dilakukan di kemudian hari. Salam paralel melibatkan dua transaksi salam antara bank dengan nasabah dan bank dengan petani. Akuntansi pembeli mengakui piutang salam pada saat modal dibayar dan mengakui persediaan pada saat barang diterima, sedangkan penjual mengakui kewajiban salam pada saat mener
Tugas perkuliahan ini membahas sejarah perkembangan akuntansi syariah mulai dari praktik akuntansi pada masa Nabi Muhammad SAW hingga pengembangan pendekatan-pendekatan dalam akuntansi syariah modern. Terdapat beberapa bab yang membahas sejarah perkembangan lembaga keuangan syariah, prinsip dasar bank syariah, sistem operasional bank syariah, dan akuntansi transaksi pembiayaan mudharabah.
Akuntan sering dihadapkan pada berbagai masalah yang menyangkut transaksi yang memerlukan interpretasi atau analisa khusus seperti analisis ekonomi, social, hukum, statistic, dan politik. Misalnya,dalam akuntansi terdapat karakteristik kualitatif dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, yaitu obyektif. Namun demikian, tidak ada ukuran yang pasti terhadap kualitas tersebut. Karena memang akuntansi bukan bersifat matematis yang memiliki obyektifitas mutlak.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang mencakup kerangka umum SAPP, hubungan antara sistem akuntansi keuangan dengan sistem akuntansi barang, proses bisnis SAPP, dokumen sumber, mekanisme rekonsiliasi dan pelaporan, serta reviu atas laporan keuangan pemerintah."
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi transaksi salam dan salam paralel. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, dasar hukum, rukun, ketentuan, tahapan transaksi, dan perlakuan akuntansinya baik untuk pembeli maupun penjual.
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan KonvensionalRaditya Jati
Ringkasan dokumen ini membandingkan laporan keuangan Bank BCA konvensional dan syariah. Perbedaan utamanya terletak pada susunan laporan keuangan Bank BCA Syariah yang menambahkan laporan rekonsiliasi pendapatan bagi hasil, sumber dan penyaluran dana zakat, serta sumber dan penggunaan dana kebajikan. Bank BCA Syariah juga hanya menerima simpanan wadiah dan tabungan wadiah, serta memiliki kolom bagi hasil dana syirkah
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen tersebut membahas tentang audit saldo kas dan bank dengan menjelaskan perlakuan akuntansi terhadap kas, contoh perkiraan yang digolongkan sebagai kas dan bank, serta prosedur yang dilakukan dalam penerimaan dan pengeluaran kas.
2. Disebutkan pula tujuan audit saldo kas, pengujian substantif atas saldo kas, dan prosedur yang berorientasi pada pendeteksian kecurangan.
3.
[Ringkasan]
Bank syariah dapat menggunakan prinsip bagi hasil (revenue sharing) atau bagi untung (profit sharing) untuk menghitung pembagian pendapatan. Ada tiga pendekatan untuk menghitung jumlah pendapatan yang akan dibagi, yakni hanya menggunakan sumber dana mudharabah, mudharabah dan wadiah, atau seluruh sumber dana. Pembagian didasarkan pada nisbah yang disepakati untuk setiap jenis sumber dana.
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)Dina Nurmariyani
Prosedur yang diterapkan dalam tahap penyelesaian audit mempunyai beberapa karakteristik khusus, yaitu:
Prosedur-prosedur tersebut tidak mengacu ke siklus transaksi maupun saldo rekening tertentu
Prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan setelah tanggal neraca
Prosedur-prosedur tersebut sangat memerlukan pertimbangn subyektif auditor.
Prosedur tersebut biasanya dilaksanakan oleh manajer audit atau akuntan senior yang berpengalaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penganggaran sektor publik, tujuan, karakteristik, jenis, dan prinsip-prinsip penganggaran sektor publik. Penganggaran sektor publik merupakan rencana kegiatan pemerintah dalam bentuk perolehan pendapatan dan belanja dengan menyatakan biaya rencana dan sumber pendanaannya. Proses penganggaran meliputi perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Audit forensik merupakan kombinasi antara akuntansi, audit, dan kemampuan investigasi untuk mengungkap kejahatan keuangan melalui pengumpulan bukti. Audit forensik berbeda dari audit keuangan karena lebih bersifat investigatif dan mengandalkan intuisi. Proses audit forensik meliputi identifikasi masalah, pengumpulan bukti, dan penyusunan laporan hasil audit.
Penyusunan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting)Kanaidi ken
[Ringkasan]
Laporan berkelanjutan merupakan laporan yang menggambarkan rencana kegiatan usaha dan program kerja bank jangka pendek dan panjang sesuai prinsip keuangan berkelanjutan beserta strategi untuk merealisasikannya dengan memperhatikan ketentuan kehati-hatian dan manajemen risiko. Laporan ini disusun oleh direksi dan disetujui dewan komisaris serta dapat disajikan secara terpisah maupun dalam laporan tahunan.
Pengenalan Akuntansi Konvensional dan Akuntansi Syari'ahRedi JaffarDc
Dokumen tersebut membahas sejarah akuntansi konvensional dan Islam serta prinsip dan karakteristik akuntansi syariah seperti larangan riba dan gharar, serta tujuan dan pengguna laporan keuangan syariah."
Transaksi salam merupakan pembelian barang dimana pembayarannya dilakukan di muka sedangkan penyerahan barang dilakukan di kemudian hari. Salam paralel melibatkan dua transaksi salam antara bank dengan nasabah dan bank dengan petani. Akuntansi pembeli mengakui piutang salam pada saat modal dibayar dan mengakui persediaan pada saat barang diterima, sedangkan penjual mengakui kewajiban salam pada saat mener
Tugas perkuliahan ini membahas sejarah perkembangan akuntansi syariah mulai dari praktik akuntansi pada masa Nabi Muhammad SAW hingga pengembangan pendekatan-pendekatan dalam akuntansi syariah modern. Terdapat beberapa bab yang membahas sejarah perkembangan lembaga keuangan syariah, prinsip dasar bank syariah, sistem operasional bank syariah, dan akuntansi transaksi pembiayaan mudharabah.
Akuntan sering dihadapkan pada berbagai masalah yang menyangkut transaksi yang memerlukan interpretasi atau analisa khusus seperti analisis ekonomi, social, hukum, statistic, dan politik. Misalnya,dalam akuntansi terdapat karakteristik kualitatif dan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan, yaitu obyektif. Namun demikian, tidak ada ukuran yang pasti terhadap kualitas tersebut. Karena memang akuntansi bukan bersifat matematis yang memiliki obyektifitas mutlak.
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang mencakup kerangka umum SAPP, hubungan antara sistem akuntansi keuangan dengan sistem akuntansi barang, proses bisnis SAPP, dokumen sumber, mekanisme rekonsiliasi dan pelaporan, serta reviu atas laporan keuangan pemerintah."
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi transaksi salam dan salam paralel. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, dasar hukum, rukun, ketentuan, tahapan transaksi, dan perlakuan akuntansinya baik untuk pembeli maupun penjual.
Analisis Perbedaan Laporan Keuangan Bank BCA Syariah dan KonvensionalRaditya Jati
Ringkasan dokumen ini membandingkan laporan keuangan Bank BCA konvensional dan syariah. Perbedaan utamanya terletak pada susunan laporan keuangan Bank BCA Syariah yang menambahkan laporan rekonsiliasi pendapatan bagi hasil, sumber dan penyaluran dana zakat, serta sumber dan penggunaan dana kebajikan. Bank BCA Syariah juga hanya menerima simpanan wadiah dan tabungan wadiah, serta memiliki kolom bagi hasil dana syirkah
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen tersebut membahas tentang audit saldo kas dan bank dengan menjelaskan perlakuan akuntansi terhadap kas, contoh perkiraan yang digolongkan sebagai kas dan bank, serta prosedur yang dilakukan dalam penerimaan dan pengeluaran kas.
2. Disebutkan pula tujuan audit saldo kas, pengujian substantif atas saldo kas, dan prosedur yang berorientasi pada pendeteksian kecurangan.
3.
[Ringkasan]
Bank syariah dapat menggunakan prinsip bagi hasil (revenue sharing) atau bagi untung (profit sharing) untuk menghitung pembagian pendapatan. Ada tiga pendekatan untuk menghitung jumlah pendapatan yang akan dibagi, yakni hanya menggunakan sumber dana mudharabah, mudharabah dan wadiah, atau seluruh sumber dana. Pembagian didasarkan pada nisbah yang disepakati untuk setiap jenis sumber dana.
Tahap penyelesaian udit (tanggung jawab setelah penyelesaian audit)Dina Nurmariyani
Prosedur yang diterapkan dalam tahap penyelesaian audit mempunyai beberapa karakteristik khusus, yaitu:
Prosedur-prosedur tersebut tidak mengacu ke siklus transaksi maupun saldo rekening tertentu
Prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan setelah tanggal neraca
Prosedur-prosedur tersebut sangat memerlukan pertimbangn subyektif auditor.
Prosedur tersebut biasanya dilaksanakan oleh manajer audit atau akuntan senior yang berpengalaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penganggaran sektor publik, tujuan, karakteristik, jenis, dan prinsip-prinsip penganggaran sektor publik. Penganggaran sektor publik merupakan rencana kegiatan pemerintah dalam bentuk perolehan pendapatan dan belanja dengan menyatakan biaya rencana dan sumber pendanaannya. Proses penganggaran meliputi perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Audit forensik merupakan kombinasi antara akuntansi, audit, dan kemampuan investigasi untuk mengungkap kejahatan keuangan melalui pengumpulan bukti. Audit forensik berbeda dari audit keuangan karena lebih bersifat investigatif dan mengandalkan intuisi. Proses audit forensik meliputi identifikasi masalah, pengumpulan bukti, dan penyusunan laporan hasil audit.
Penyusunan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting)Kanaidi ken
[Ringkasan]
Laporan berkelanjutan merupakan laporan yang menggambarkan rencana kegiatan usaha dan program kerja bank jangka pendek dan panjang sesuai prinsip keuangan berkelanjutan beserta strategi untuk merealisasikannya dengan memperhatikan ketentuan kehati-hatian dan manajemen risiko. Laporan ini disusun oleh direksi dan disetujui dewan komisaris serta dapat disajikan secara terpisah maupun dalam laporan tahunan.
Pengenalan Akuntansi Konvensional dan Akuntansi Syari'ahRedi JaffarDc
Dokumen tersebut membahas sejarah akuntansi konvensional dan Islam serta prinsip dan karakteristik akuntansi syariah seperti larangan riba dan gharar, serta tujuan dan pengguna laporan keuangan syariah."
Perkembangan Akuntansi Syariah dan Standar-standar yang MenyertainyaPutri Yulia R
Perkembangan awal akuntansi syariah dimulai dari sistem administrasi Baitul Maal pada masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin untuk mengelola penerimaan dan pengeluaran negara. Konsep ini kemudian berkembang dengan diterapkannya standar akuntansi perbankan syariah di Indonesia sejak tahun 2002 untuk mengatur lembaga keuangan berbasis syariah. Terdapat juga pengaruh pedagang Arab terhadap konsep dasar akuntansi modern melalui interaksi dengan Luc
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan laporan keuangan zakat oleh kelompok mahasiswa. Laporan keuangan zakat bertujuan untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dana zakat dan memberikan transparansi. Metode penyusunannya meliputi penyusunan kebijakan akuntansi, penetapan neraca awal, penyiapan kode akun, dan analisis laporan keuangan.
1. Akuntansi Syariah memiliki dasar hukum yang bersumber dari Al-Quran, Sunah, Ijma, Qiyas dan 'Uruf yang sesuai dengan syariat Islam. Kaidah Akuntansi Syariah memiliki karakteristik khusus yang membedakannya dari Akuntansi Konvensional.
2. Akuntansi didefinisikan sebagai ilmu yang mengkonversi bukti dan data menjadi informasi melalui pengukuran transaksi keuangan seperti aset, utang, modal
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaanTri Prasetyo
Teks tersebut membahas tentang ekonomi syariah dan implementasinya sebagai bentuk ketaatan terhadap agama Islam. Ekonomi syariah didasarkan pada prinsip-prinsip muamalah yang mengatur hubungan antar manusia dan lingkungan secara adil dan jujur. Teks tersebut juga menjelaskan larangan-larangan dalam ekonomi syariah seperti riba, isyrof, dan monopoli beserta dampaknya bagi perekonomian.
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaanTri Prasetyo
Teks tersebut membahas tentang ekonomi syariah dan implementasinya sebagai bentuk ketaatan terhadap agama Islam. Ekonomi syariah berawal dari ketakwaan yang menghasilkan hubungan sosial yang baik sesuai ajaran Islam. Ekonomi syariah mengatur berbagai aspek kehidupan seperti perdagangan, perkawinan, dan lingkungan serta melarang riba, isyrof, dan monopoli karena dampak merugikannya bagi perekonomian. Implementasi
Ekonomi syariah suatu implementasi dari sebuah ketakwaanTri Prasetyo
Teks tersebut membahas tentang ekonomi syariah dan implementasinya sebagai bentuk ketaatan terhadap agama Islam. Ekonomi syariah berawal dari ketakwaan yang menghasilkan hubungan sosial yang baik sesuai ajaran Islam. Ekonomi syariah mengatur berbagai aspek kehidupan seperti perdagangan, perkawinan, dan lingkungan serta melarang riba, isyrof, dan monopoli karena dampak merugikannya bagi perekonomian. Implementasi
1. Akuntansi konvensional menganut sistem penilaian aktiva dan modal dengan prinsip historical cost, sedangkan akuntansi syari’ah lebih menghendaki konsep penilaian berdasarkan nilai tukar yang berlaku (current value), hal ini didasari oleh keinginan melindungi modal pokok yang hakiki dari kemampuan produksi di masa akan datang dalam ruang lingkup perusahaan dan kontinuitas.
2. Akuntansi konvensional membagi modal (aktiva) dalam dua golongan yakni, aktiva lancar (modal yang beredar) dan aktiva tetap (modal tetap). akuntansi syari’ah membedakan modal yang terdiri dari harta berupa uang tunai (cash), dan harta berupa barang, harta dalam bentuk barang ini kemudian dibagi lagi menjadi barang milik dan barang dagangan.
3. Konsep akuntansi syari’ah menilai mata uang seperti emas, perak, dan barang-barang lain yang sama kedudukannya, bukanlah merupakan tujuan, melainkan hanya sebagai alat tukar, perantara untuk pengukuran dan penentuan nilai.
4. Konsep akuntansi konvensioanal mempraktikkan teori pencadangan dan ketelitian dari menanggung semua kerugian (conservatisme), dan mengabaikan laba-laba yang belum direalisasi. Perbedaannya akuntansi syari’ah sangat memperhatikan hal-hal cara menentukan harga dengan berdasarkan pada nilai tukar yang berlaku serta membentuk cadangan untuk kemungkinan-kemungkinan bahaya dan risiko.
5. Akuntansi konvensional menerapkan laba secara menyeluruh, yang terdiri dari laba usaha, laba dari modal pokok, dan lain sebagainya. Konsep akuntansi syari’ah membedakan antara laba dari aktivitas pokok dan laba yang berasal dari modal. Juga wajib memberikan penjelasan pendapatan-pendatan yang diperoleh yang tidak sesuai dengan syari’ah laba dari aktivitas ini tidak boleh dibagikan kepada mudharib dan musyarik (stakeholder) atau dicampurkan pada modal pokok.
6. Konsep akuntansi konvensional menerapkan prinsip bahwa laba itu hanya ada ketika adanya jual-beli (aktivitas usaha berjalan), sedangkan konsep akuntansi syari’ah mengakui laba apabila nilai barang mengalami perkembangan atau pertambahan, baik hal itu terjadi karena adanya proses jual-beli maupun tidak. Akan tetapi, jual-beli adalah suatu keharusan untuk menyatakan laba dan laba itu tidak boleh dibagi kecuali setelah nyata laba itu diperoleh
Teks ini membahas sejarah perkembangan akuntansi syariah sejak masa Nabi Muhammad SAW hingga perkembangannya pada masa modern. Terdapat beberapa pendekatan dalam mengembangkan akuntansi syariah yaitu pendekatan induktif, deduktif, dan hibrid, dimana masing-masing pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan. Teks ini juga menyimpulkan bahwa pendekatan induktif yang menyesuaikan akuntansi kontemporer dengan prinsip sy
Dokumen tersebut membahas konsep dan sejarah perkembangan akuntansi syariah. Ia menjelaskan konsep akuntansi syariah, metode studinya, persamaan dan perbedaannya dengan akuntansi konvensional. Dokumen ini juga menggambarkan perkembangan praktik akuntansi sejak masa Nabi Muhammad, kekhalifahan, hingga praktik terkompleks pada masa Daulah Abbasiyah."
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
6. v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Alloh SWT, hanya karena
ijinNya penulis dapat menyelesaikan buku ajar akuntansi syariah
level dasar. Tujuan penyusunan buku ajar adalah sebagai sumber
pembelajaran bagi siapa saja yang tertarik untuk menguasai
akuntansi syariah.
Mengingat tujuan tersebut maka buku ini disusun dengan
bahasa yang sederhana dan berbasis praktek. Penyajian praktek
diharapkan mempermudah pemahaman konsep sekaligus
implementasinya. Buku akuntansi syariah level dasar ini
menyajikan materi penyajian laporan keuangan entitas syariah,
akuntansi murabahah, akuntansi salam, akuntansi istishna,
akuntansi mudharabah, akuntansi musyarakah dan akuntansi
ijarah. Transaksi lainnya akan di bahas pada buku akuntansi
akuntansi syariah level menengah. Pada setiap level disediakan
test evaluasi untuk mengetahui kemampuan penguasaan materi
yang telah dibahas. Buku ini tepat menjadi buku wajib dalam
pembelajaran akuntansi syariah level dasar.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah memberikan inspirasi bagi selesainya penulisan buku
ini, khusus kepada orang tua, saudara kandung, istri dan anak
tercinta. Tak ada gading yang tak retak, demikian pun dengan
buku ini, kritik serta saran dari pembaca serta pengguna sangat
kami harapkan bagi perbaikan buku ini diwaktu yang akan
datang. Semoga bermanfaat, amin
Semarang, November 2020
Penyusun
Dr. Ratno Agriyanto, CA, CPA
7.
8. vii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar — v
Daftar Isi — vii
Bab I Akuntansi dalam Islam — 1
Bab II Penyajian Laporan Keuangan Syariah — 13
Bab III Akuntansi Murabahah — 27
Bab IV Akuntansi Salam — 41
Bab V Akuntansi Istishna — 51
Bab VI Akuntansi Mudharabah — 63
Bab VII Akuntansi Musyarakah — 74
Bab VIII Akuntansi Ijarah — 84
Bab IX Praktek Siklus Akuntansi Pada Entitas
Syariah — 97
Daftar Pustaka — 143
Lampiran — 144
9.
10. 1
Bab I
Akuntansi dalam Islam
Allah SWT sebagai pencipta alam semesta yang menguasai hari
pembalasan telah menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad
SAW berupa kitab suci Alquran. Karena Allah SWT yang menguasai
hari pembalasan maka hanya kepada Allah kita menyembah dan
minta pertolongan. Mudah mudahan Allah akan memberi jalan
yang lurus dan terbaik kepada umatnya yang bertaqwa. Kitab suci
Al-Quran adalah pedoman hidup bagi umat manusia. Pedoman
hidup kitab suci Al-Quran tidak cukup hanya dibaca tetapi harus
dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari hari. Dalam
kegiatan muamalah dan akuntansi, Al-Quran telah memberi petun-
juk dengan sangat jelas antara lain sebagai berikut :
Al-Baqarah (2) : 282
11. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
2
!
َٰٓ
َ
ﻳ
ـﱡ
ﻬ
َ
ﺎ
ٱ
ﻟﱠ
ﺬ
ِ
ﻳ
ﻦ
َ
ء
َ
ا
ﻣ
َ
ﻨ
ـُ
ﻮ
ٓ
ا
۟
إِ
ذ
َ
ا
ﺗ
َ
ﺪ
َ
ا
ﻳ
َ
ﻨ
ﺘ
ُ
ﻢ
ﺑ
ِ
ﺪ
َ
ﻳ
ْ
ﻦ
ٍ
إِ
ﱃ
َ
ٰٓ
أ
َ
ﺟ
َ
ﻞ
ٍ
ﻣ
ﱡ
ﺴ
َ
ﻤ
G
ﻰ
ﻓ
َ
ﭑ
ﻛ
ْ
ﺘ
ـُ
ﺒ
ُ
ﻮ
ﻩ
ُ
ۚ
و
َ
ﻟْ
ﻴَ
ﻜ
ْ
ﺘ
ُ
ﺐ
ﺑ
ـﱠ
ﻴ
ـْ
ﻨَ
ﻜ
ُ
ﻢ
ْ
ﻛ
َ
ﺎ
ﺗ
ِ
ﺐ
ٌ
ۢ
ﺑ
ِ
ﭑ
ﻟْ
ﻌ
َ
ﺪ
ْ
ل
ِ
“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menu-
liskannya. dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menu-
liskannyadenganbenar”.…
Ayat ini menjelaskan tentang akuntansi, karena bagian dari
prosesakuntansiadalahmenulis(mencatat).Apayangditulisadalah
kegiatan transaksi muamalah tidak secara tunai untuk waktu yang
ditentukan. Substansi dari muamalah tidak secara tunai adalah
transaksi yang menimbulkan hak dan kewajiban dari para pihak
dikemudian hari. Sungguh benar Allah dengan segara firmannya
yang mana pada abad keenam masehi sudah memperkenalkan
pencatatan basis akrual. Kewajiban transaksi tidak secata tunai ada-
lah inti dari basis akrual. Bagaimana menuliskan transaksi? yaitu di-
tuliskan dengan benar. Menuliskannya dengan benar membutuh-
kan profesionalisme, akuntabilitas dan etika. Pembentukan profe-
sionalisme seorang penulis (akuntan) membutuhkan proses pen-
didikan dan pelatihan yang memadai. Menuliskannya dengan
denganbenarjugamengandungartibahwapencatatantidakboleh
berpihak kepada salah satu pihak yang bertransaksi. Seorang
akuntan tidak boleh menambah atau mengurangi dari jumlah
transaksi yang dilakukan. Ketidak bolehan berpihakan merupakan
dasar prinsip dari suatu transaparansi dan akuntabilitas.
Kegiatan muamalah tidak terlepas dengan pelaksanaan
berbagai jenis akad dalam transaksi syariah. Allah SWT menganjur-
12. Level Dasar
3
kan agar kita memenuhi akad-akad yang telah disepakati, se-
bagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Maaidah ayat 1 sebagai
berikut :
W
َ
أ
َ
ﻳ
ـﱡ
ﻬ
َ
ﺎ
ا
ﻟﱠ
ﺬ
ِ
ﻳ
ﻦ
َ
آ
ﻣ
َ
ﻨ
ُ
ﻮ
ا
أ
َ
و
ْ
ﻓ
ُ
ﻮ
ا
Y
ِ
ﻟْ
ﻌ
ُ
ﻘ
ُ
ﻮ
د
ِ
ۚ
“Haiorang-orangyangberiman,penuhilahaqad-aqaditu”.
Berbagai jenis akad muamalah yang sering dipraktekan dalam
kegiatan bisnis khususnya pada lembaga keuangan syariah yaitu
akad yang berbasis jual beli, kerjasama dan sewa serta jasa.
Gambar1.1.Berbagaijenisakadmuamalah
Kontrak
(Akad)
Profit (Tija-
rah)
Certainly
Jual-Beli-
Sewa
Murabahah,
Salam,, Istishna,
Ijarah dan IMBT
Uncertainly
Bagi-Hasil
Mudhara-
bah,
Musyarakah
Non Profit
(Tabarru)
Lending
(Asset)
Qardh, Ha-
walah, Rahn
(Gadai)
Landing
Self
Wakalah,
Wadiah,
Kafalah
Giving
Hibah,
Shadaqah,
Wakaf,
Hadiah
13. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
4
Berdasarkan hal di atas dapat di ambil suatu kesimpulan bahwa
akuntansi Syariah adalah kegiatan menuliskan atas kegiatan mua-
malah atau transaksi sesuai dengan prinsip syariah. Dalam arti luas
dapat diartikan bahwa akuntansi syariah adalah kegiatan
pengakuan, pengukuran dan penyajian serta pengungkapan
transaksi syariah.
Alquran tidak menjelaskan teknis bagaimana menuliskan suatu
transaksi syariah. Teknik menuliskan transaksi berkembang dari dari
waktu waktu, sehingga semakin menguatkan keimanan dan keta-
qwaan kita akan kebenaran Alquran yang selalu menjadi pedoman
hidup dari jaman ke jaman sampai hari kiamat. Jika Alquran menga-
tur teknis akan usang termakan waktu. Level teknis adalah bagian
umat manusia yang sudah diberi akal dan pikiran oleh Allah SWT.
Berbagai pemikiran teknis pencatatan transaksi berkembang
dari jaman ke jaman. Setiap jaman diperkirakan memiliki metode
tersendiri dalam melakukan pencatat transaksi. Al Quran Surah
Yusuf ( 12) ayat 43- 57 menjelaskan bahwa proses akuntansi (perhi-
tungan dan pencatatan) telah terjadi sejak masa Nabi Yusuf. Kisah
ini dimulai ketika Nabi Yusuf menafsirkan mimpi raja Mesir
“bermimpimelihattujuhekorsapibetinagemukdimakantujuhsapi
betina kurus dan tujuh bulir gandum hijau serta tujuh bulir gandum
kering”.MimpiinikemudianditafsirkanolehnabiYusufbahwamesir
akan mengalami tujuh tahun masa subur dan tujuh tahun paceklik (
kemarau berkepanjangan). Atas dasar itu Nabi Yusuf diangkat men-
jadi bendahara kerajaan. Saat menjadi bendahara itu tentunya dil-
akukan pencatatan cermat sehingga Rakyat mesir bebas dari ke-
laparan pada masa paceklik.
Selanjutnyaperkembanganteknisakuntansiyangberkembang
selama 500 tahun terakhir yaitu sejak terbitnya buku dengan judul
14. Level Dasar
5
“Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita”,
karya Lucas Pacioli diterbitkan pada tahun 1494 di Florence, Italia.
Buku ini yang memperkenalkan pencatatan double entry yaitu
“pencatatantransaksitidakhanyamencatatpengaruhnyapadasatu
perkiraan saja tetapi juga di lakukan pencatatan pada perkiraan
lain”,selanjutnyaterkenaldenganistilahDebetdanKredit.Perkiraan
perkiraan itu membentuk persamaan yaitu :
Harta = Hutang + Modal
Atau
Harta = Hutang + Modal + Pendapatan - Biaya
Menentukan mana perkiraan yang dicatat didebet dan dikredit
mengikuti kaedah sebagai berikut :
Gambar1.2.Kaedahpencatatantransaksidoubleentry
Harta dan Biaya
Dicatat Debet
Dicacat Kredit
+
-
Hutang, Modal,
Pendapatan
Dicatat Kredit
Dicatat Debet
+
-
15. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
6
Selanjutnya untuk memberikan batasan yang jelas antara
akuntansikonvesionaldenganakuntansisyariahmakadiaturdalam
suatu kerangka dasar. Kerangka dasar standar akuntansi syariah
yang menjadikan akuntansi syariah berbeda dengan akuntansi kon-
vensional adalah terletak pada (1) Paradigma Transaksi Syariah; (2)
Asas Transaksi Syariah; (3) Karakteristik Transaksi Syariah.
1) Paradigma Transaksi Syariah
Alam semesta diciptakan oleh Tuhan sebagai amanah (ke-
percayaan ilahi) dan sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh umat
manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material dan
spiritual (al-falah).
Substansinya:
a) aktivitas umat manusia memiliki akuntabilitas dan nilai illa-
hiahyangmenempatkanperangkatsyari’ahdanakhlakse-
bagai parameter baik dan buruk, benar dan salahnya ak-
tivitas usaha.
b) terbentuk integritas yang membentuk karakter tata kelola
yang baik dan disiplin pasar yang baik.
2) Asas Transaksi Syariah
Transaksi syariah berdasarkan pada asas :
a) Persaudaraan (ukhuwah);
b) Keadilan (‘adalah);
c) Kemaslahatan (masalah);
d) Keseimbangan (tawazun);
e) Universalisme (syumuliyah).
Asas ukhuwah berarti bahwa transaksi yang diadakan merupa-
kan bentuk interaksi sosial dan harmonisasi kepentingan para pihak
untuk kemanfaatan secara umum dengan semangat saling tolong
16. Level Dasar
7
menolong. Ukuhuwah dalam transaksi syariah melingkupi berbagai
aspek, yaitu:
a) Saling mengenal (ta’aruf),
b) Saling memahami (tafahum),
c) Saling menolong (ta’awun),
d) Saling menjamin (takaful), dan
e) Saling bersinergi (tahaluf).
Asas keadilan menganding arti bahwa kegiatan transaksi sya-
riah mencerminkan keadilan para pihak. Tidak ada yang dirugikan
baik secara formil maupun substansi. Realisasi dari prinsip keadilan
adalah melarang adanya unsur :
a) Riba/bunga dalam segala bentuk dan jenis
b) Kezhaliman, baik terhadap kepada diri sendiri, orang lain atau
lingkungan
c) Judi atau bersikap spekulatif (maysir)
d) Unsur ketidakjelasan (gharar), manipulasi dan eksploitasi infor-
masi serta tidak adanya kepastian pelaksanaan akad
e) Haram/segala unsur yang dilarang tegas dalam al quran dan as-
sunnah, baik dalam barang/jasa ataupun aktivitas operasional
terkait.
Kemaslahatan (maslalah)
Asas emaslahatan (maslahah) adalah segala bentuk kebaikan
dan manfaat yang berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan
spiritual, serta individual dan kolektif. Kemaslahatan harus memen-
uhi dua unsur yaitu: halal (patuh terhadap ketentuan syari’ah) dan
thayyib (membawa kebaikan dan bermanfaat).
Keseimbangan (tawazun)
17. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
8
Asas keseimbangan adalah keseimbangan antara aspek mate-
rial dan spiritual, antara aspek privat dan publik, antara sektor keu-
angandansektorriil,antarabisnisdansosialsertaantaraaspekpem-
anfaatan serta pelestarian. Transaksi syari’ah tidak hanya memper-
hatikan kepentingan pemilik semata tetapi memperhatikan kepent-
ingan semua pihak sehingga dapat merasakan manfaat adanya
suatu kegiatan ekonomi tersebut.
Universalisme (Syumuliah)
Universalisme (syumuliyah), dimana esensinya dapat dilakukan
oleh, dengan dan untuk semua pihak yang berkepentingan tanpa
membedakan suku, agama, ras dan golongan sesuai dengan se-
mangat kerahmatan semesta (rahmatanlilalamin).
3) Karakteristik Transaksi Syariah
a) Hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan
saling ridha;
b) Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya
halal dan baik (thayyib);
c) Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pen-
gukur nilai, bukan sebagai komoditas;
d) Tidak mengandung unsur riba;
e) Tidak mengandung unsur kezhaliman;
f) Tidak mengandung unsur maysir;
g) Tidak mengandung unsur gharar;
h) Tidak mengandung unsur haram;
i) Tidakmenganutprinsipnilaiwaktudariuang(timevalueof
money);
j) Dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan
benar
18. Level Dasar
9
k) Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan
(najasy),maupunmelaluirekayasapenawaran(ihtikar);dan
l) Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap
(risywah).
Perkembangan Akuntansi Syariah di Indonesia ditandai oleh
terbitnya standar akuntansi syariah oleh organisasi profesi Ikatan
Akuntan Indonesia. Periode pertama sebelum tahun 2002 kegiatan
pencatatan transaksi syariah sesuai dengan PSAK 31 tentang
Akuntansi Perbankan, sepanjang tidak bertentangan dengan sya-
riah. Periode kedua tahun buku 2002 sd 2007 ditandai dengan ter-
bitnya PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah. Periode ke-
tiga setelah tahun 2007 ditandai dengan terbitnya beberapa PSAK
syariah sebagai pengganti PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan
Syariah.
PSAK 101 Penyajian Laporan Keuangan Syariah
PSAK 102 Akuntansi Murabahah
PSAK 103 Akuntansi Salam
PSAK 104 Akuntansi Istishna
PSAK 105 Akuntansi Mudharabah
PSAK 106 Akuntansi Musyarakah
PSAK 107 Akuntansi Ijarah
PSAK 108 Akuntansi Asuransi Syariah
PSAK 109 Akuntansi Zakat
PSAK 110 Akuntansi Sukuk
PSAK 111 Akuntansi Wa’d
PSAK 112 Akuntansi Wakaf
SOAL PILIHAN GANDA
Petunjuk :
19. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
10
Pilih satu jawaban yang benar diantara empat pilihan yang
tersedia dengan cara melingkari huruf jawaban yang dianggap
benar :
1. AllahSWTtelahmemerintahkankepadaUmatmanusiaagarda-
lam kegiatan bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu
yang ditentukan supaya menuliskannya. Hal ini terdapat dalam
Al-Quran surat ?
a. Al-Baqarah ayat 275
b. Al-Baqarah ayat 282
c. Al-Baqarah ayat 283
d. Al-Maaidah ayat 1
2. Allah SWT telah memerintahkan kepada Umat manusia agar
penuhilah aqad-aqad itu. Hal ini terdapat dalam Al-quran surat?
a. Al-Baqarah ayat 275
b. Al-Baqarah ayat 282
c. Al-Baqarah ayat 283
d. Al-Maaidah ayat 1
3. Apakah yang dimaksud dengan Kerangka Dasar SAK Syariah ?
a. Merupakan pengaturan akuntansi yang memberikan konsep
yang mendasari penyusunan dan penyajian jurnal
b. Merupakan pengaturan akuntansi yang memberikan konsep
yangmendasaripenyusunandanpenyajianLaporanposisikeu-
angan
c. Merupakan pengaturan akuntansi yang memberikan konsep
yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan
d. Merupakan pengaturan akuntansi yang memberikan konsep
yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan
atas transaksi syariah.
4. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
(KDPPLK) Syariah terdiri dari ?
a. Paradigma Transaksi Syariah; Asas Kekeluargaan; Karakteristik
Transaksi Syariah
20. Level Dasar
11
b. Paradigma Transaksi Syariah; Asas Kekeluargaan; Karakteristik
Transaksi Konvensional
c. Paradigma Transaksi Syariah; Asas Transaksi Syariah; Karakteris-
tik Transaksi Syariah
d. Paradigma Transaksi ; Asas Transaksi Syariah; Karakteristik
Transaksi Syariah
5. Alam semesta diciptakan oleh Tuhan sebagai amanah (ke-
percayaan ilahi) dan sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh
umat manusia untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara ma-
terial dan spiritual (al-falah), pertnyataan di atas merupakan
konsep dari ?
a. Paradigma Transaksi Syariah
b. Asas Transaksi Syariah
c. Karakteristik Transaksi Syariah
d. Tujuan laporan keuangan
6. Asas Transaksi Syariah terdiri dari ?
a. Persaudaraan (ukhuwah), Keadilan (‘adalah), Kemaslahatan
(maslahah), gharar , Universalisme (syumuliyah)
b. Persaudaraan (ukhuwah), Keadilan (‘adalah), Kemaslahatan
(maslahah), Keseimbangan (tawazun), Universalisme (syumuli-
yah)
c. Persaudaraan (ukhuwah), Maysir, Kemaslahatan (maslahah),
gharar , Universalisme (syumuliyah)
d. Persaudaraan (ukhuwah), Maysir, Kemaslahatan (maslahah),
Kebersamaan , Universalisme (syumuliyah)
7. Dibawah ini merupakan realisasi prinsip keadilan adalah
melarang adanya unsur, kecuali ?
a. Riba dalam segala bentuk dan jenis
b. Judi atau bersikap spekulatif (maysir)
c. Kemaslahatan (maslalah)
d. Haram
8. Salah satu Karakteristik Transaksi Syariah adalah ?
21. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
12
a. Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur
nilai, bukan sebagai komoditas
b. Persaudaraan (ukhuwah),
c. Keadilan (‘adalah),
d. Kemaslahatan (maslahah)
9. Asumsi Dasar SAK Syariah adalah ?
a. Dasar Akrual dan keberlanjutan
b. Dasar Kas dan keberlanjutan
c. Dasar Akrual dan kelangsungan usaha
d. Dasar Kas dan kelangsungan usaha
10. Kapan dasar kas ( Cash Basis) digunakan dalam SAK Syariah ?
a. Saat pembagian margin
b. Saat pencatatan pembiayaan Musyarakah
c. Saat pencatatan pembiayaan mudharabah
d. Saat pembagian hasil usaha
22. 13
Bab II
Penyajian Laporan
Keuangan Syariah
A. Asumsi Dasar
Penyajian laporan keuangan entitas syariah diatur dalam PSAK
101 tentang penyajian laporan keuangan. Ruang lingkup dari PSAK
101 adalah bagi entitas syariah. Entitas syariah adalah entitas yang
menyatakan dalam anggaran dasarnya akan melaksanakan
kegiatan usaha dengan prinsip dan transaksi syariah. Proses dari
penyajian laporan keuangan entitas syariah tidak jauh berbeda
dengan siklus akuntansi yang sudah dikenal pada akuntansi kon-
vensional.
Laporan keuangan entias entitas syariah disajikan berdasarkan
asumsi yang mendasari. Asumsi dasar penting dipahami untuk
menghindari salah tafsir dalam menyajikan serta menginteprestasi-
23. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
14
kan laporan keuangan. Sesuai dengan standar, laporan entitas sya-
riah disajikan berdasarkan dua asumsi yaitu (1) dasar akrual dan (2)
kelangsungan usaha.
1. Dasar Akrual
“Laporan keuangan disajikan atas dasar akrual, maksudnya
pengaruh peristiwa transaksi dan peristiwa lainnya diakui saat ke-
jadian (bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar).
Namun dalam perhitungan pendapatan untuk tujuan pembagian
hasil usaha menggunakan dasar kas”.
Prinsip pembagian hasil usaha berdasarkan pendapatan (keun-
tungan bruto/gross profit). Hal yang terpenting dari informasi ini
bahwa beberapa akad syariah menerapkan asumsi yang berbeda.
Lebih menjadi perhatian bahwa untuk tujuan pembagian hasil
usaha sebagai efek dari akad mudharabah dan musyarakah
menggunakandasarkasbukanberdasarkanakrual.Haliniterjadika-
rena secara syariah besaran bagi hasil tidak boleh ditetapkan
dimuka tetapi ditetapkan kemudian setelah realisasi usaha.
2. Kelangsungan Usaha
“Laporan keuangan disusun atas dasar asumsi kelangsungan
usaha entitas syariah akan selalu melanjutkan usahanya dimasa de-
pan, tidak bermaksud likuidasi atau memberhentikan usaha”.
Asumsi ini menjadi dasar bahwa laporan keuangan yang
disajikan oleh entitas syariah memiliki asumsi bahwa entitas syariah
akan terus ada sampai akhir jaman. Dampak dari pernyataan ini ada-
lah kekonsistenan dalam berbagai metode penyajian angka
akuntansi seperti metode penyusutan, metode penyisihan, pem-
bayaran dimuka, penerimaan dimuka.
24. Level Dasar
15
B. Komponen Laporan Keuangan
Laporan keuangan entitas syariah disajikan melalui proses
akuntansi sebagai berikut :
Gambar2.1siklusakuntansi
Saldo
Sesuai
Ya
Tdk
Awal
Periode
Jurnal
Pembalik
Jurnal
Pembalik
Ya
Tdk
Start
/Finish
Transaksi
Jurnal
Buku
Besar
Neraca
Saldo
Jurnal
Penyesua
ian
Neraca Saldo
Disesuaiakan
Laporan
Keuangan
Jurnal
Penutup
Menutup
Buku
Besar
Neraca Saldo
Setelah
Penutupan
Kertas
Kerja
Posting
Bukti
Transaksi
25. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
16
Komponen laporan keuangan entitas entitas syariah sesuai
dengan PSAK 101 dan atau PSAK yang relevan terdiri dari tujuh
laporan yang meliputi :
1. Laporan posisi keuangan
Contoh format laporan posisi keuangan sederhana sebagai
berikut :
Bank Islam Indonesia
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 20x1
Aset Lancar Liabilitas
Kas xxx Giro Wadiah xxx
Giro Pada bank Indone-
sia xxx Tabungan Wadiah xxx
Giro Pada bank Lain xxx Giro Wadiah Bank Lain xxx
Perlengkapan xxx Utang Salam xxx
Piutang Murabahah xxx Utang Pajak xxx
Margin Murabahah Di-
tanguhkan (xxx) Jumlah xxx
Piutang Salam xxx
Piutang istishna xxx Dana Syirkah Temporer
Pendapatan Istishna Di-
tangguhkan (xxx) Tabungan Mudharabah xxx
Pembiayaan Mudhara-
bah xxx Deposito Mudharabah xxx
Pembiayaan
Musyarakah xxx
Deposito Mudharabah
Bank Lain xxx
PPAP (xxx) Jumlah xxx
Jumlah xxx
Aset Tetap Ekuitas
Aset Istishna xxx Modal Saham xxx
Aset Istishna Dalam
penyelesaian xxx Tambahan Modal Disetor xxx
Peralatan xxx Laba Tahun Berjalan xxx
26. Level Dasar
17
Bank Islam Indonesia
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 20x1
Gedung xxx Jumlah xxx
Akumulasi Penyusutan
gedung (xxx)
Tanah xxx
Aset Ijarah xxx
Akumulasi Peny. Aset Ija-
rah (xxx)
Total xxx
Jumlah Aset xxx Jumlah Aset xxx
2. Laporan laba rugi
Contoh format laporan laporan laba – rugi entitas syariah se-
bagai berikut :
Bank Islam Indonesia
Laporan Laba Rugi
Periode 1 Januari s.d 31 Desember 20X1
Pendapatan Pengelolaan Dana Sebagai Mudharib
Pendapatan dari Jual beli :
Pendapatan Margin Murabahah xxx
Pendapatan Salam xxx
Pendapatan Istishna xxx
Pendapatan dari bagi hasil :
Pendapatan Mudharabah xxx
Pendapatan Musyarakah xxx
Pendapatan dari sewa :
Pendapatan Ijarah xxx
Jumlah xxx
Pendapatan Usaha Lain
27. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
18
Pendapatan imbalan jasa perbankan xxx
Jumlah xxx
JUMLAH PENDAPATAN xxx
Beban Usaha
Beban Administrasi xxx
Beban Gaji xxx
Beban Penyusutan Aset Ijarah xxx
Beban Perlengkapan xxx
Beban PPAP xxx
Beban Penyusutan Gedung xxx
Jumlah xxx
LABA USAHA xxx
PENDAPATAN DAN BEBAN NON USAHA
Penghasilan non usaha xxx
Beban non usaha (xxx)
Jumlah xxx
LABA SEBELUM PAJAK xxx
Beban pajak penghasilan (xxx)
LABA NETO xxx
LABA SEBELUM PAJAK xxx
Beban Pajak (xxx)
LABA NETO xxx
3. Laporan Perubahan Ekuitas
Bank Islam Indonesia
Laporan perubahan Ekuitas
Per 31 Desember 20x1
Ekuitas per 1 Januari 20x1 xxx
28. Level Dasar
19
Penambahan :
Tambahan Modal Disetor xxx
Laba Tahun berjalan xxx
Pengurangan :
Pengambilan modal xxx
Ekuitas per 31 Desember 20x2 xxx
4. Laporan Arus Kas
Metode Tidak Langsung
Bank Islam Indonesia
Laporan Arus Kas
Per 31 Desember 20x1
Arus Kas Kegiatan Operasi
Laba Bersih xxx
Kenaikan Akumulasi Penyusutan gedung xxx
Kenaikan Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah xxx
Kenaikan PPAP xxx
Kenaikan Giro Pada bank Indonesia (xxx)
Kenaikan Giro Pada bank Lain (xxx)
Kenaikan Perlengkapan (xxx)
Kenaikan Piutang Murabahah (xxx)
Kenaikan Margin Murabahah Ditanguhkan xxx
Kenaikan Piutang Salam (xxx)
Kenaikan Piutang istishna (xxx)
Kenaikan Pendapatan Istishna Ditangguhkan (xxx)
Kenaikan Pembiayaan Mudharabah (xxx)
Kenaikan Pembiayaan Musyarakah (xxx)
Kenaikan Giro Wadiah xxx
Kenaikan Tabungan Wadiah xxx
Kenaikan Giro Wadiah Bank Lain xxx
Kenaikan Utang Salam xxx
29. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
20
Bank Islam Indonesia
Laporan Arus Kas
Per 31 Desember 20x1
Kenaikan Utang Pajak xxx
Kenaikan Tabungan Mudharabah xxx
Kenaikan Deposito Mudharabah xxx
Kenaikan Deposito Mudharabah Bank Lain xxx
Total Arus Kas Dari Kegiatan Operasi
xx
x
Arus Kas Dari Kegiatan Investasi
Kenaikan Peralatan (xxx)
Kenaikan Gedung (xxx)
Kenaikan Tanah (xxx)
Kenaikan Aset Ijarah (xxx)
Total Arus Kas dari kegiatan Investasi
xx
x
Arus kas Dari Kegiatan Pendanaan
Kenaikan Modal Saham xxx
Total Arus Kas Dari kegiatan Pendanaan
xx
x
Kenaikan (Penurunan) Kas
xx
x
Saldo Kas Awal
xx
x
Saldo Kas Akhir
xx
x
5. Laporan sumber dan penyaluran dana zakat
Bank Islam Indonesia
Laporan Sumber dan Penyaluran Dana Zakat
Periode yang berakhir pada 31 Desember 20x1
30. Level Dasar
21
Sumber Dana Zakat
Zakat Dari Internal Bank xxx
Zakat Dari Eksternal Bank xxx
Jumlah xxx
Penyaluran dana zakat kepada entitas pengelola
zakat (xxx)
Kenaikan xxx
Saldo Awal xxx
Saldo Akhir xxx
6. Laporan sumber dan penyaluran dana kebajikan
Bank Amanah Indonesia
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
Periode yang berakhir pada 31 Desember 20x1
Sumber dana Kebajikan
Infak dari bank syariah xxx
Sedekah xxx
Hasil pengelolaan Wakaf xxx
Pengembalian dana kebajikan produktif xxx
Denda xxx
Pendapatan Non halal xxx
Jumlah xxx
Penggunaan Dana Kebajikan
Dana kebajikan produktif (xxx)
Sumbangan (xxx)
Penggunaan lainnya untuk kepentingan umum (xxx)
Jumlah (xxx)
Kenaikan xxx
31. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
22
7. Catatan atas laporan keuangan
Laporan catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi
antara lain :
a. Gambaran umum atas Entitas Syariah
b. Ikhtisar kebijakan akuntansi yang signifikan
c. Penjelasan pos-pos laporan keuangan Entitas Syariah
d. Informasi penting lain
SOAL PILIHAN GANDA
Petunjuk :
Pilih satu jawaban yang benar diantara empat pilihan yang
tersedia dengan cara melingkari huruf jawaban yang dianggap
benar :
1. Dibawah ini akad-akad berbasis jual beli, kecuali ?
a. Murabahah
b. Mudharabah
c. Salam
d. Istishna
2. Manakah akad dibawah ini berbasis kerjasama ?
a. Murabahah
b. Musyarakah
c. Ijarah
d. Istishna
3. Apakah fungsi utama dari perbankan syariah?
a. Lembaga berorientasi sosial
b. Lembaga berorientasi profit
c. Lembaga berorientasi pemberdayaan
Saldo Awal xxx
Saldo Akhir xxx
32. Level Dasar
23
d. Lembaga intermediasi
4. Dibawah ini adalah produk dari perbankan syariah untuk
menghimpun dana masyarakat ?
a. Giro Wadiah, Tabungan Mudharabah
b. Giro Wadiah, Tabungan Mudharabah Mutlaqah
c. Giro Wadiah, Tabungan Mudharabah Mutlaqah, Tabungan
Mudharabah Muqayadah
d. Giro Wadiah, Tabungan Mudharabah Mutlaqah, Tabungan
Mudharabah Muqayadah, Tabungan Murabahah
5. Dibawah ini adalah produk dari perbankan syariah untuk pen-
yaluran dana kepada masyarakat yang berorientasi profit ?
a. Jual Beli ( Murabahah, Istishna), Kerjasama ( Mudharabah,
Musyarakah), Sewa ( Ijarah).
b. Jual Beli ( Murabahah, Salam, Istishna), Kerjasama ( Mudhara-
bah, Musyarakah), Sewa ( Ijarah).
c. Jual Beli ( Murabahah, Salam, Istishna), Kerjasama (Musyarakah),
Sewa ( Ijarah).
d. Jual Beli ( Murabahah, Salam), Kerjasama ( Mudharabah,
Musyarakah), Sewa ( Ijarah).
6. Apakah yang dimaksud dengan entitas syariah menurut PSAK
101 ?
a. Bank Syariah
b. Entitas yang dalam anggaran dasarnya menyatakan bahwa
akan beroperasional sesuai dengan prinsip syariah
c. Entitas yang dalam anggaran dasarnya menyatakan bahwa
akan beroperasional sesuai dengan prinsip bank syariah
d. Asuransi Syariah
7. Dibawah ini adalah salah satu contoh entitas syariah, kecuali ?
a. Bank Syariah
b. KSPPS
c. Koperasi Simpan Pinjam
d. Asuransi Syariah
33. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
24
8. Berapakah jumlah dari komponen laporan keuangan entitas
syariah ?
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
9. Laporan keuangan entitas syariah yang menyajikan posisi aset,
kewajiban dan ekuitas disebut laporan ?
a. Laporan Posisi Keuangan
b. Laporan Laba Rugi
c. Laporan Zakat
d. Laporan Perubahan Ekuitas
10. Laporan keuangan entitas syariah yang menyajikan selisih an-
tara pendapatan, biaya disebut laporan ?
a. Laporan Posisi Keuangan
b. Laporan Laba Rugi
c. Laporan Zakat
d. Laporan Perubahan Ekuitas
11. Laporan keuangan entitas syariah yang menyajikan saldo akhir
ekuitas ?
a. Laporan Posisi Keuangan
b. Laporan Laba Rugi
c. Laporan arus kas
d. Laporan Perubahan Ekuitas
12. Laporan keuangan entitas syariah yang menyajikan saldo akhir
kas ?
a. Laporan Posisi Keuangan
b. Laporan Laba Rugi
c. Laporan Arus Kas
d. Laporan Perubahan Ekuitas
13. Laporan keuangan entitas syariah yang menyajikan sumber
dan penyaluran dana zakat ?
34. Level Dasar
25
a. Laporan posisi keuangan
b. Laporan laba rugi
c. Laporan Perubahan Ekuitas
d. Laporan sumber dan penyaluran dana zakat
14. Laporan keuangan entitas syariah yang menyajikan sumber
dan penggunaan dana kebajikan ?
a. Laporan posisi keuangan
b. Laporan laba rugi
c. Laporan Perubahan Ekuitas
d. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
15. Laporan keuangan entitas syariah yang menyajikan informasi
umum perusahaan, kebijakan akuntansi serta penjelasan dari
setiap akun laporan keuangan ?
a. Laporan posisi keuangan
b. Laporan laba rugi
c. Laporan catatan atas laporan keuangan
d. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
16. Manakah penamaan akun yang benar, kecuali ?
a. Piutang murabahah, Piutang Salam, Piutang Istishna, Pem-
biayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah
b. Pembiayaan murabahah, Pembiayaan Salam, Pembiayaan
Istishna, Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah
c. Piutang murabahah, Piutang Salam, Piutang Istishna, Piutang
Mudharabah, Piutang Musyarakah
d. Pembiayaan murabahah, Pembiayaan Salam, Pembiayaan
Istishna, Piutang Mudharabah, Piutang Musyarakah
17. AkunPiutangMurabahahpadaperbankansyariahdisajikanda-
lam laporan ?
a. Posisi Laporan keuangan sisi aset
b. Posisi Laporan keuangan sisi liabilitas
c. Posisi Laporan keuangan sisi dana syirkah temporer
d. Laporan laba Rugi
35. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
26
18. Akun Pendapatan Margin Ditangguhkan pada perbankan sya-
riah di sajikan dalam laporan ?
a. Laporan Posisi keuangan sisi aset
b. Laporan Posisi keuangan sisi liabilitas
c. Laporan Posisi keuangan sisi dana syirkah temporer
d. Laporan laba Rugi
19. Akun Tabungan Wadiah pada perbankan syariah di sajikan da-
lam laporan ?
a. Laporan Posisi keuangan sisi aset
b. Laporan Posisi keuangan sisi liabilitas
c. Laporan Posisi keuangan sisi dana syirkah temporer
d. Laporan laba Rugi
20. Akun Pendapatan margin murabahah pada perbankan syariah
di sajikan dalam laporan ?
a. Laporan Posisi Keuangan sisi aset
b. Laporan Posisi Keuangan sisi liabilitas
c. Laporan Posisi Keuangan sisi dana syirkah temporer
d. Laporan laba Rugi
36. 27
Bab III
Akuntansi Murabahah
A. Pengertian
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 102)
mengartikan Murabahah adalah :
“akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual
harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut
kepadapembeli”.
Implementasi akuntansi murabahah adalah berbasis transaksi
bukanberbasispadaentitas,artinyasemuaentitasbaiksyariahmau-
pun konvensional yang memiliki transaksi dengan akad murabahah
diwajibkan mengimplementasikan PSAK 102 tentang akuntansi
murabahah. Namun demikian akad murabahah lebih populer
diimplementasikan pada lembaga keuangan seperti Bank Syariah
37. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
28
dan Koperasi Simpan Pinjam Syariah karena lebih banyak memiliki
transaksi dengan akad murabahah.
Kepopuleran akad murabahah pada lembaga keuangan khu-
susnya Bank Syariah menjadikan akad murabahah menjadi domi-
nan dalam transaksi Bank Syariah di Indonesia. Pedoman Akuntansi
Perbankan Syariah Indonesia (2013) mengeluarkan pengertian
Pembiayaan Murabahah adalah sebagai :
“Penyediaan dana dari Bank kepada nasabah untuk membeli
barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli
(nasabah) dan pembeli (nasabah) membayarnya dengan
hargayanglebihsebagaikeuntunganBankyang disepakati”.
B. Dasar Hukum
1. Firman Allah QS. al-Nisa’ [4]: 29:
!
َٰٓ
َ
ﻳ
ـﱡ
ﻬ
َ
ﺎ
ٱ
ﻟﱠ
ﺬ
ِ
ﻳ
ﻦ
َ
ء
َ
ا
ﻣ
َ
ﻨ
ُ
ﻮ
ا
۟
ﻻ
َ
]
َ
ْ
ﻛ
ُ
ﻠ
ُ
ﻮ
ٓ
ا
۟
أ
َ
ﻣ
ْ
ﻮ
َٰ
ﻟَ
ﻜ
ُ
ﻢ
ﺑ
ـَ
ﻴ
ـْ
ﻨَ
ﻜ
ُ
ﻢ
ﺑ
ِ
ﭑ
ﻟْ
ﺒَٰ
ﻄ
ِ
ﻞ
ِ
إِ
ﻻ
ﱠ
ٓ
أ
َ
ن
ﺗ
َ
ﻜ
ُ
ﻮ
ن
َ
ﲡ
ِ
َٰ
ﺮ
َ
ة
ً
ﻋ
َ
ﻦ
ﺗ
ـَ
ﺮ
َ
ا
ض
ٍ
ﻣ
ّ
ِ
ﻨ
ﻜ
ُ
ﻢ
ْ
◌
ۚ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perni-
agaanyangberlakudengansukasama-sukadiantarakamu”.
2. Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 275:
و
َ
أ
َ
ﺣ
َ
ﻞ
ﱠ
ٱ
i
ﱠ
ُ
ٱ
ﻟْ
ﺒ
ـَ
ﻴْ
ﻊ
َ
و
َ
ﺣ
َ
ﺮ
ﱠ
م
َ
ٱ
ﻟ
ﺮ
ّ
ِ
ﺑ
ـَ
ﻮٰ
ا
۟
◌
ۚ
"Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba…"
3. Firman Allah QS. al-Ma’idah [5]: 1:
!
َٰٓ
َ
ﻳ
ـﱡ
ﻬ
َ
ﺎ
ٱ
ﻟﱠ
ﺬ
ِ
ﻳ
ﻦ
َ
ء
َ
ا
ﻣ
َ
ﻨ
ـُ
ﻮ
ٓ
ا
۟
أ
َ
و
ْ
ﻓ
ُ
ﻮ
ا
۟
ﺑ
ِ
ﭑ
ﻟْ
ﻌ
ُ
ﻘ
ُ
ﻮ
د
ِ
◌
ۚ
“Haiorang-orangyangberiman,penuhilahaqad-aqaditu…”
38. Level Dasar
29
4. Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 280:
و
َ
إِ
ن
ﻛ
َ
ﺎ
ن
َ
ذ
ُ
و
ﻋ
ُ
ﺴ
ْ
ﺮ
َ
ة
ٍ
ﻓ
ـَ
ﻨَ
ﻈ
ِ
ﺮ
َ
ة
ٌ
إِ
ﱃ
َ
ٰ
ﻣ
َ
ﻴْ
ﺴ
َ
ﺮ
َ
ة
ٍ
ۚ
و
َ
أ
َ
ن
ﺗ
َ
ﺼ
َ
ﺪ
ﱠ
ﻗ
ُ
ﻮ
ا
۟
ﺧ
َ
ﲑ
ْ
ٌ
ﻟﱠ
ﻜ
ُ
ﻢ
ْ
ۖ
إِ
ن
ﻛ
ُ
ﻨ
ﺘ
ُ
ﻢ
ْ
ﺗ
ـَ
ﻌ
ْ
ﻠ
َ
ﻤ
ُ
ﻮ
ن
َ
“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, Maka berilah
tangguh sampai Dia berkelapangan. dan menyedekahkan (sebagian
atausemuautang)itu,lebihbaikbagimu,jikakamumengetahui”.
5. Hadis Nabi SAW.
Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka." (HR. al-
BaihaqidanIbnuMajah,dandinilaishahiholehIbnuHibban)
6. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah
“Nabibersabda,‘Adatigahalyangmengandungberkah:jualbelitidak
secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum
dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.”
(HR.IbnuMajahdariShuhaib)
7. Hadis Nabi riwayat Tirmidzi:
39. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
30
“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka
kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yangharam”(HR.Tirmizidari‘Amrbin‘Auf).
8. Hadis Nabi riwayat jama’ah
“Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu
adalahsuatukezaliman…”
9. Hadis Nabi riwayat Nasa’i, Abu Dawud, Ibu Majah, dan Ahmad:
“Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu
menghalalkanhargadiridanpemberiansanksikepadanya”.
10. Hadis Nabi riwayat `Abd al-Raziq dari Zaid bin Aslam:
“Rasulullah SAW. ditanya tentang ‘urban (uang muka) dalam jual beli,
makabeliaumenghalalkannya”.
11. Kaidah fiqh
40. Level Dasar
31
“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali
adadalilyangmengharamkannya”.
C. Akuntansi Murabahah
Ruang lingkup
Ruang lingkup dari PSAK 102 Akuntansi Murabahah adalah dit-
erapkan bagi entitas yang melaksanakan transaksi murabahah baik
sebagai penjual maupun pembeli. Implementasi akuntansi muraba-
hah adalah berbasis transaksi bukan berbasis pada entitas, artinya
semua entitas baik syariah maupun konvensional yang memiliki
transaksi dengan akad murabahah diwajibkan mengimplementasi-
kanPSAK102tentangakuntansimurabahah.Namundemikianakad
murabahah lebih populer diimplementasikan pada lembaga keu-
angan seperti Bank Syariah dan Koperasi Simpan Pinjam Syariah ka-
rena lebih banyak memiliki transaksi dengan akad murabahah.
Pengakuan dan pengukuran
Bagi Penjual Bagi Pembeli
Pada saat perolehan
“ Diakui sebagai persediaan sejumlah
biaya perolehan. Jika terjadi penurunan
nilai, maka akan diakui sebagai kerugian
(tanpa pesanan) atau beban penurunan nilai
(dengan pesanan).
Jika ada diskon:
a. sebelum akad maka akan mengurangi
biaya perolehan,
b. setelah akad bergantung pada
perjanjian, jika merupakan hak pem-
beli, maka diakui sebagai pengu-
rang kewajiban, jika merupakan hak
penjual, maka diakui sebagai keun-
tungan tambahan, dan jika tidak di-
perjanjikan akan diakui sebagai pen-
dapatan operasional lain”.
41. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
32
Penyerahan Barang
Diakui sebesar harga jual. Selisih antara
harga perolehan dan harga jual akan diakui
sebagai Keuntungan Murabahah.
Pengakuan Keuntungan Murabahah ini
dapat diakui:
a. langsung jika transaksi tunai atau ku-
rang dari 1 tahun,
b. diamortisasi secara proporsional jika
ada risiko penagihan besar,
c. dilakukan saat pelunasan, jika risiko
penagihan sangat besar
Diakui sebesar harga beli. Jika
transaksi dilakukan tidak tunai, maka
aset dinilai sebesar harga jual tunai,
sedangkan utang diakui sebesar
harga beli.
Selisihnya diakui sebagai beban mu-
rabahah tangguh.
Diskon yang diterima sebagai
hak pembeli diakui sebagai pengu-
rang beban murabahah tangguh.
Potongan Pelunasan
Jika disebabkan:
a. Pembayaran tepat waktu: sebagai
pengurang keuntungan murabahah
b. Penurunan kemampuan pembeli:
sebagai beban murabahah
Diakui sebagai pengurang beban
murabahah tangguh.
Denda
Akibat kelalaian pembeli akan diakui se-
bagai dana kebajikan
Akibat kelalaian diakui sebagai keru-
gian.
Uang Muka Pembelian ntuk Murabahah
dengan pesanan
Diakui sebagai Uang muka pembelian
sebesar jumlah yang diterima.
Jika barang jadi dibeli akan dianggap se-
bagai bagian pelunasan piutang
pembelian barang, Jika batal
harus dikembalikan setelah dikurangi
biaya- biaya yang telah dikurangi oleh
penjual.
Diakui sebagai Uang muka pem-
belian sebesar jumlah yang diterima.
Jika barang jadi dibeli akan dianggap
sebagai bagian pelunasan utang. Jika
batal, diakui sebagai kerugian.
Penyajian dan pengungkapan
Penyajian
Bagi Penjual Bagi Pembeli
Nilai bersih yang dapat direalisasikan
(saldo piutang murabahah dikurangi
penyisihan kerugian piutang). Keun-
tungan Murabahah Tangguh sebagai pen-
gurang (contra account) piutang muraba-
hah)
Beban Murabahah Tangguh se-
bagai pengurang (contra account)
utang murabahah.
42. Level Dasar
33
Pengungkapan
a. Harga perolehan aset murabahah
b. Janji pemesanan berdasar-
kan murabahah pesanan sebagai
kewajiban atau bukan
c. Hal-hal lain yang diatur PSAK 101
a. Nilai tunai aset yang diperoleh
dari transaksi murabahah
b. Jangka waktu murabahah
tangguh
c. Hal-hal lain yang diatur PSAK
101
Akunstandaryangseringdipakaiuntukmencatattransaksimu-
rababah sebagai berikut :
Neraca
1. Kas
2. Piutang Murabahah
3. Persediaan Aset Murabahah
4. Cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian
Laba Rugi
5. Pendapatan Margin Murabahah
6. Pendapatan Margin Murabahah ditangguhkan
7. Beban kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian.
Ilustrasi Transaksi transaksi akad murabahah tunai
Bank
Syariah
Nasabah
(Amir)
Dealer
1
2
3
4
Penjual Pembeli
Pembeli
Penjual
43. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
34
Gambar3.1.IlustrasiTransaksiTunai
Keterangan transaksi
1. Tuan Amir melakukan pemesanan 1 buah sepeda motor
dengan harga disepakati pokok Rp.10.000.000,00 dan margin
Rp.1.000.000,00
2. Bank Syariah melakukan pesanan 1 buah sepeda motor kepada
pemasok dengan harga sebesar Rp.10.000.000,00
3. Dilaksanakan jual – beli antara dealer (penjual) dengan bank
syariah (pembeli) sekaligus pelunasan serta serah terima ba-
rang.
4. Dilaksanakan jual – beli dengan akad murabahah antara bank
syariah (penjual) dengan nasabah (pembeli) sekaligus pe-
lunasan serta serah terima barang.
Jurnal
1. – (bank syariah belum menjurnal)
2. – (bank syariah belum menjurnal)
3. Persediaan Murabahah Rp.10.000.000
Kas Rp.10.000.000
(Analisis jurnal : persediaan murabahah dicatat debet karena
aset bertambah. Kas dicatat kredit karena aset berkurang ketika
melakukan pelunasan)
4. Kas Rp.11.000.000
Persediaan Aset Murabahah Rp.10.000.000
Pendapatan Margin Murabahah Rp.1.000.0001
(Analisisjurnal:Kasdicatatdebetkarenaasetbertambah.Perse-
diaan aset murabahah dicatat kredit karena aset berkurang. Penda-
patan margin murabahah dikredit karena pendapatan bertambah)
44. Level Dasar
35
Ilustrasi Transaksi transaksi akad murabahah tangguh
Gambar3.2.Ilutrasitransaksijual-belitangguh
1. Tuan Amir melakukan pemesanan 1 buah sepeda motor
dengan harga disepakati pokok Rp.10.000.000,00 dan margin
Rp.1.000.000,00
2. Bank Syariah melakukan pesanan 1 buah sepeda motor kepada
pemasok dengan harga sebesar Rp.10.000.000,00
3. Dilaksanakan jual – beli tunai antara dealer (penjual) dengan
bank syariah (pembeli).
4. Dilaksanakan jual – beli tangguh dua kali angsuran dengan
akadmurabahahantarabanksyariah(penjual)dengannasabah
(pembeli) dan dilaksanakan serah terima barang.
Bank
Syariah
Nasabah
(Amir)
Dealer
1
2
3
Penjual Pembeli
Pembeli
Penjual
4
5
6
45. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
36
Angsuran
Jumlah
Angsuran
Pokok Margin
Saldo
Piutang
Murabahah
Amortisasi pend
margin muraba-
hah tangguh
- - - 11.000.000 1.000.000
1 5.500.000 5.000.000 500.000 5.500.000 500.000
2 5.500.000 5.000.000 500.000 0 0
Total 11.000.000 10.000.000 1.000.000 - -
5. Diterima angsuran pertama
6. Diterima angsuran kedua
Jurnal
1. - ( bank syariah belum menjurnal)
2. – ( bank syariah belum menjurnal)
3. Persediaan Aset Murabahah Rp.10.000.000
Kas Rp.10.000.000
(Analisis jurnal : persediaan murabahah dicatat debet karena
aset bertambah. Kas dicatat kredit karena aset berkurang ketika
melakukan pelunasan)
4. Piutang Murabahah Rp.11.000.000
Persediaan Aset Murabahah Rp.10.000.000
Pendapatan Margin Murabahah ditangguhkan Rp. 1.000.000
(Analisis jurnal : Kas dicatat debet karena aset kas bertambah.
Persediaan aset murabahah dicatat kredit karena aset berkurang.
Pendapatan margin murabahah ditangguhkan dikredit karena pen-
dapatan bertambah)
5. KasRp.5.500.000
Pendapatan Margin Murabahah ditangguhkan Rp.500.000
Piutang Murabahah Rp.5.500.000
46. Level Dasar
37
Pendapatan Margin Murabahah Rp .500.000
(Analisis jurnal : Kas dicatat didebet karena aset kas bertambah.
Pendapatan margin murabahah ditangguhkan didebet mencatat
amortisasi. Piutang Murabahah dikredit karena aset piutang berku-
rang. Pendapatan margin murabahah dikredit karena pendapatan
bertambah.
6. Kas Rp.5.500.000
Pendapatan Margin Murabahah
Ditangguhkan Rp.500.000
Piutang Murabahah Rp.5.500.000
Pendapatan Margin Murabahah Rp .500.000
(Analisis jurnal : Kas dicatat didebet karena aset kas bertambah.
Pendapatan margin murabahah ditangguhkan didebet mencatat
amortisasi. Piutang Murabahah dikredit karena aset piutang berku-
rang. Pendapatan margin murabahah dikredit karena pendapatan
bertambah.
SOAL PILIHAN GANDA
Petunjuk :
Pilih satu jawaban yang benar diantara empat pilihan yang
tersedia dengan cara melingkari huruf jawaban yang dianggap
benar :
1. Apakah pengertian dari akad murabahah ?
a. “akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual
harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut
kepada pembeli, pembayaran dilakukan dimuka”.
b. “akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual
47. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
38
harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut
kepada pembeli”
c. “akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual
harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut
kepada pembeli, pembayaran hanya disa dilakukan secara
tunai”.
d. “akad jual beli pesanan barang barang dengan harga jual sebe-
sar biaya perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan
penjual harus mengungkapkan biaya perolehan barang terse-
but kepada pembeli”.
2. Dibawah ini ayat Al-Quran yang menjadi dasar dari akad mura-
bahah, kecuali ?
a. Firman Allah QS. al-Nisa’ [4]: 29
b. Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 275
c. Firman Allah QS. al-Ma’idah [5]: 1
d. Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 1
3. PSAK nomor berapakah yang mengatur akuntansi murabahah?
a. PSAK 101
b. PSAK 102
c. PSAK 103
d. PSAK 104
4. Jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan untuk memperoleh
suatuasetsampaidenganasettersebutdalamkondisidantem-
pat yang siap untuk dijual atau digunakan, merupakan
pengertian dari ?
a. Harga perolehan
b. Biaya riil
c. Diskon murabahah
d. Nilai Wajar
5. Jurnaluntukmencatattransaksipembeliansecaratunaiadalah?
a. D / Persediaan Murabahah ditangguhkan , K / Kas
48. Level Dasar
39
b. D / Piutang Murabahah ditangguhkan , K / Persediaan Muraba-
hah
c. D / Persediaan Murabahah , K / Kas
d. D / Persediaan Murabahah ditangguhkan , K / Utang Muraba-
hah
6. Jurnaluntukmencatattransaksipembeliansecarakredit adalah
?
a. D / Persediaan Murabahah ditangguhkan , K / Kas
b. D / Piutang Murabahah ditangguhkan , K / Persediaan Muraba-
hah
c. D / Persediaan Murabahah ditangguhkan , K / Kas
d. D / Persediaan Murabahah , K / Utang Murabahah
7. Jurnal untuk mencatat transaksi penjualan secara tunai adalah?
a. D/Kas,K/PersediaanMurabahah,PendapatanMarginMuraba-
hah
b. D/ Kas, K / Persediaan Murabahah
c. D/ Piutang Murabahah, K / Persediaan Murabahah
d. D/ Piutang Murabahah, K / Penjualan
8. Jurnaluntukmencatattransaksipenjualansecarakreditadalah?
a. D/Kas,K/PersediaanAsetMurabahah,PendapatanMarginMu-
rabahah ditangguhkan
b. D/ Piutang Murabahah, K/ Persediaan Aset Murabahah, Penda-
patan Margin Murabahah ditangguhkan
c. D/ Piutang Murabahah, K/ Persediaan Aset Murabahah, Penda-
patan Margin Murabahah
d. D/ Kas, K/ Persediaan Aset Murabahah, Pendapatan Margin Mu-
rabahah
9. Jurnal untuk mencatat penerimaan angsuran murabahah ada-
lah ?
a. D/Kas danPendapatanMarginMurabahah, K/ PiutangMuraba-
hah dan Pendapatan Margin Murabahah
b. D/ Piutang dan Pendapatan Margin Murabahah ditangguhkan,
K/ Piutang Murabahah dan Pendapatan Margin Murabahah
49. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
40
c. D/ Kas dan Pendapatan Margin Murabahah ditangguhkan, K/
Piutang Murabahah dan Pendapatan Margin Murabahah
d. D/Kas danPendapatanMarginMurabahah, K/ PiutangMuraba-
hah dan Pendapatan Margin Murabahah ditangguhkan
10. Jurnal untuk mencatat penurunan nilai aset murabahah yang
dimiliki adalah ?
a. D/ Kerugian Penurunan Aset Murabahah, K/ Aset Murabahah
b. D/ Aset Murabahah, K/ Piutang Murabahah
c. D/ Aset Murabahah , K/ Kerugian Penurunan Aset Murabah
d. D/ Aset Murabahah, K/ Piutang Murabahah
50. 41
Bab IV
Akuntansi Salam
A. Pengertian
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 103)
mengartikan Salam adalah :
“Salam sebagai akad jual beli barang pesanan (muslam fiih)
dengan pengiriman dikemudian hari oleh penjual (muslam
alaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al muslam)
pada saaat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat ter-
tentu”.
Salamtidakmiripdengantransaksiijon,karenaitudibolehkan
oleh syariah karena tidak ada gharar. Walaupun barang baru
diserahkan dikemudian hari, harga, spesifikasi, kharakteristik,
kualitas, kuantitas dan waktu penyerahannya sudah diten-
tukandandisepakatiketikaakadterjadi”.
51. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
42
Beberapa istilah penting lainnya dalam akad salam :
“Nilai tercatat adalah nilai yang diakui dalam neraca laporan
posisi keuangan. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima
untuk suatu aset dalam transaksi teratur antara pelaku pasar
padatanggalpengukuran”.
B. Dasar Hukum
1. Firman Allah Al-Baqarah (2) : 282
!
َٰٓ
َ
ﻳ
ـﱡ
ﻬ
َ
ﺎ
ٱ
ﻟﱠ
ﺬ
ِ
ﻳ
ﻦ
َ
ء
َ
ا
ﻣ
َ
ﻨ
ـُ
ﻮ
ٓ
ا
۟
إِ
ذ
َ
ا
ﺗ
َ
ﺪ
َ
ا
ﻳ
َ
ﻨ
ﺘ
ُ
ﻢ
ﺑ
ِ
ﺪ
َ
ﻳ
ْ
ﻦ
ٍ
إِ
ﱃ
َ
ٰٓ
أ
َ
ﺟ
َ
ﻞ
ٍ
ﻣ
ﱡ
ﺴ
َ
ﻤ
G
ﻰ
ﻓ
َ
ﭑ
ﻛ
ْ
ﺘ
ـُ
ﺒ
ُ
ﻮ
ﻩ
ُ
ۚ
و
َ
ﻟْ
ﻴَ
ﻜ
ْ
ﺘ
ُ
ﺐ
ﺑ
ـﱠ
ﻴ
ـْ
ﻨَ
ﻜ
ُ
ﻢ
ْ
ﻛ
َ
ﺎ
ﺗ
ِ
ﺐ
ٌ
ۢ
ﺑ
ِ
ﭑ
ﻟْ
ﻌ
َ
ﺪ
ْ
ل
ِ
ۚ
◌
“ Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis diantara kamu
menuliskannyadenganbenar”.…
2. Firman Allah QS. al-Ma’idah [5]: 1
W
َ
أ
َ
ﻳ
ـﱡ
ﻬ
َ
ﺎ
ا
ﻟﱠ
ﺬ
ِ
ﻳ
ﻦ
َ
آ
ﻣ
َ
ﻨ
ُ
ﻮ
ا
أ
َ
و
ْ
ﻓ
ُ
ﻮ
ا
Y
ِ
ﻟْ
ﻌ
ُ
ﻘ
ُ
ﻮ
د
ِ
ۚ
“Haiorang-orangyangberiman,penuhilahaqad-aqaditu…”
3. Hadis Nabi saw
“Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda,
‘Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka.” (HR. al-
BaihaqidanIbnuMajah,sertadinilaishahiholehIbnuHibban).
52. Level Dasar
43
4. Hadis riwayat Bukhari dari Ibn 'Abbas, Nabi bersabda:
"Barang siapa melakukan salaf (salam), hendaknya ia melakukan
dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas, untuk jangka
waktuyangdiketahui"(HR.Bukhari,SahihalBukhari[Beirut:Daral-Fikr,
1955],jilid2,h.36).
5. Hadis Nabi riwayat jama’ah:
“Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu
adalahsuatukezaliman…”
6. Hadis Nabi riwayat Nasa’i, Abu Dawud, Ibu Majah, dan Ahmad:
“Menunda-nunda (pembayaran) yang dilakukan oleh orang mampu
menghalalkanhargadiridanpemberiansanksikepadanya.”
7. Hadis Nabi riwayat Tirmizi:
“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka
kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yangharam”(Tirmizidari‘Amrbin‘Auf).
53. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
44
8. Ijma. Menurut Ibnul Munzir, ulama sepakat (ijma’) atas
kebolehan jual beli dengan cara salam. Di samping itu, cara ter-
sebut juga diperlukan oleh masyarakat (Wahbah, 4/598).
9. Kaidah fiqh:
“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali
adadalilyangmengharamkannya.”
C. Akuntansi Salam
Ruang lingkup
Ruang lingkup dari PSAK 103 tentang akuntansi salam diterap-
kanbagitransaksisalampadasetiapentitasakuntansi.Haliniberarti
PSAK 103 bukan berbasis entitas tetapi berbasis transaksi. Entitas
syariah maupun entitas konvensional yang melaksanakan transaksi
dengan akad salam wajib menggunakan PSAK 103 tentang
akuntansi salam.
Pengakuan dan pengukuran
Bagi Penjual Bagi Pembeli
Pada saat akad disepakati
Mengakui utang salam sesuai dengan
penerimaan pembayaran (modal salam)
Diukur sebesar nilai tunai, barang: nilai
wajar aset.
Mengakui piutang salam sesuai
dengan pembayaran (modal salam).
Diukur sebesar nilai tunai, barang:
nilai wajar aset. Perbedaan nilai wajar
dan nilai tercatat diakui sebagai untung
rugi.
Pada saat penyerahan
barang
54. Level Dasar
45
Utang salam dieliminasi saat ba-
rang pesanan diserahkan dan pada sisi
lainnya diakui adanya penjualan.
a. Jika barang sesuai pesanan atau
lebih tinggi dari nilai pesanan
maka asset salam di debet dan
piutang salam dikredit sejumlah
nilai disepakati
b. Jika barang lebih rendah
nilainya dari kesepakatan namun
diputuskan diterima, maka aset
salam dicatat sesuai nilai
diterima, piutang berkurang
sejumlah kesepakatan dan
selisihnya diakui kerugian
c. Jika kondisi barang tidak diterima
sebagian dan disepakati peru-
bahan pengiriman maka akan di-
akui saat barang diterima
d. Jika kondisi barang tidak diterima
maka akan diakui timbulnya tagi-
han/piutang pada pihak ketiga
e. Jika ada barang jaminan, maka
akan diperhitungkan nilai tersebut
sebagai pengganti piutang.
Salam Paralel
Selisih antara jumlah yang dibayar oleh
pembeli akhir dan biaya perolehan ba-
rang pesanan diakui sebagai keuntungan
atau kerugian saat penyerahan barang.
Penyajian dan pengungkapan
Penyajian
Bagi Penjual Bagi Pembeli
Kewajiban salam (utang salam)
disajikan sebesar modal salam diterima.
Piutang salam disajikan sebesar
nilai modal salam yang diberikan.
Persediaan salam (terkait
salam paralel) disajikan sebesar nilai ter-
endah antara perolehan dan nilai yang
dapat direalisasikan.
Selisih lebih rendah akan diakui sebagai
kerugian.
Pengungkapan
55. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
46
Piutang salam pada produsen (untuk
salam paralel) yang memiliki hubungan
istimewa.
jenis dan kuantitas barang pesanan.
Pengungkapan yang disyaratkan oleh
PSAK 101.
Modal Salam yang diberikan.
Jenis dan kuantitas barang pesanan.
Pengungkapan yang disyaratkan oleh
PSAK 101.
Akun standar yang sering dipakai untuk mencatat transaksi
Salam sebagai berikut :
Neraca
1. Kas
2. Piutang Salam
3. Utang Salam
4. Persediaan -Aset Salam
5. Cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian
Laba Rugi
6. Pendapatan Margin Salam
7. Beban kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian.
Ilustrasi Transaksi transaksi akad salam
Gambar4.1.IlustrasiTransaksiSalam
Bank
Syariah
Petani
(Amir)
Bulog
3
1
2
Pembeli Penjual
Penjual
Pembeli
5
4
6
56. Level Dasar
47
Keterangan transaksi
1. Bulog melakukan pemesanan 1 ton gabah kepada bank syariah
dan dilakukan kesepakatan harga dan spesifikasi gabah.
2. Ditandatangani akad salam antara bulog (pembeli) dengan
penjual bank syariah (penjual) berupa pemesanan 1 ton gabah
dengan harga @Rp.6.000,00 spesifikasi tertuang dalam akad
dan sekaligus dilakukan pelunasan.
3. Bank syariah melakukan pemesanan kepada petani dan
melakukan negosiasi harga dan spesifikasi.
4. Ditandatangani akad salam antara bank syariah (pembeli)
dengan petani (penjual) berupa pemesanan 1 ton gabah
dengan harga @Rp.5.000,00 spesifikasi tertuang dalam akad
dan sekaligus dilakukan pelunasan
5. Diterima oleh bank syariah 1 ton gabah dari petani.
6. Diserahkan 1 ton gabah kepada bulog dari bank syariah.
Jurnal
1. (belum jurnal)
2. KasRp.6.000.000
Utang Salam Rp.6.000.000
(Analisis jurnal : Kas dicatat debet karena aset bertambah. Utang
salam dicatat kredit karena hutang bertambah)
3. (belum jurnal)
4. Piutang Salam Rp.5.000.000
Kas Rp.5.000.000
(Analisis jurnal : Piutang salam dicatat debet karena aset ber-
tambah. Kas dicatat kredit karena aset berkurang)
5. Persediaan aset salam Rp.5.000.000
Piutang salam Rp.5.000.000
57. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
48
(Analisis jurnal : Persediaan aset salam dicatat debet karena aset
bertambah.Piutangsalamdicatatkreditkarenaasetberkurang)
6. Utang salam Rp.6.000.000
Persediaan aset salam Rp.5.000.000
Pendapatan margin salam Rp.1.000.000
(Analisis jurnal : Utang salam dicatat debet karena utang berku-
rang. Persediaan aset salam dicatat kredit karena aset berku-
rang. Pendapatan margin salam dicatat kredit karena pendapa-
tan bertambah.
SOAL PILIHAN GANDA
Petunjuk :
Pilih satu jawaban yang benar di antara empat pilihan yang
tersedia dengan cara melingkari huruf jawaban yang dianggap
benar :
1. Dibawah ini pengertian dari akad salam adalah ?
a. “Akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual
harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut
kepada pembeli”.
b. “Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepa-
kati antara pemesan (pembeli/mustashni) dan penjual (pem-
buat/shani)”.
c. “Salam sebagai akad jual beli barang pesanan (muslam fiih)
dengan pengiriman dikemudian hari oleh penjual (muslam
alaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al muslam)
padasaatakaddisepakatisesuaidengansyarat-syarattertentu”.
d. “Akadkerjasamausahaantaraduapihakdimanapihakpertama
(pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak
kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keun-
tungan dibagi diantara mereka sesuai kesepakatan sedangkan
kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana”.
58. Level Dasar
49
2. Ayat Al-Quran yang menjadi dasar dari akad salam adalah ?
a. Al-Baqarah ayat 281
b. Al-Baqarah ayat 282
c. Al-Baqarah ayat 283
d. Al-Baqarah ayat 284
3. Apakah perbedaan mendasar antara akad murabahah dengan
akad salam ?
a. Akad jual beli
b. Pembayaran
c. Penetapan margin
d. Jenis barang
4. Implementasi akad salam dalam perbankan syariah biasanya
untuk sektor?
a. Industri
b. Pertanian
c. UMKM
d. lainnya
5. Jurnal untuk mencatat pembelian tunai persediaan salam ?
a. D/ Persedian aset salam , K/ Kas
b. D/ Persedian aset salam , K/ Piutang salam
c. D/ Kas , K/ Persedian aset salam
d. D/ Piutang salam, K/ Persedian aset salam
6. Jurnal untuk mencatat penjualan salam adalah ?
a. D/ Kas, K/ Persediaan aset salam dan Pendapatan margin salam
b. D/ Persediaan aset salam dan Pendapatan margin salam, K/ Kas
c. D/ Kas, K/Persediaan aset salam dan Pendapatan margin salam
ditangguhkan
d. D/ Kas , K/ Persediaan aset salam
7. Bulog melakukan pemesanan 1 ton jagung kering dengan
harga Rp.1.000 / kg kepada bank syariah dan sekaligus
melakukanpelunasan.JurnalyangdibuatolehBankSyariahun-
tuk mencatat transaksi tersebut adalah ?
a. D/ Persedian aset salam Rp.1.000.000, K/ Kas Rp.1.000.000
59. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
50
b. D/ Persedian aset salam Rp.1.000.000, K/ Piutang salam
Rp.1.000.000
c. D/ Kas Rp.1.000.000, K/ Utang salam Rp.1.000.000
d. Tidak dijurnal
8. Bank syariah melakukan pemesanan 1 ton jagung kering
dengan harga Rp.500 / kg kepada petani dan sekaligus
melakukan pembayaran. Jurnal yang dibuat oleh Bank Syariah
untuk mencatat transaksi tersebut adalah ?
a. D/ Persedian aset salam Rp.500.000, K/ Kas Rp.500.000
b. D/ Piutang salam Rp.500.000, K/ Kas Rp.500.000
c. D/ Kas Rp.500.000, K/ Utang salam Rp.500.000
d. Tidak dijurnal
9. Atas transaksi no. 7 diterima oleh bank syariah 1 ton jagung ker-
ing dari petani. Jurnal yang dibuat oleh Bank Syariah untuk
mencatat transaksi tersebut adalah ?
a. D/ Persedian aset salam Rp.500.000, K/ Piutang salam
Rp.500.000
b. D/ Piutang salam Rp.500.000, K/ Persedian aset salam
Rp.500.000
c. D/ Kas Rp.500.000, K/ Persedian aset salam Rp.500.000
d. Tidak dijurnal
10. Atas transaksi no. 6 diserahkan oleh bank syariah 1 ton jagung
kering kepada bulog. Jurnal yang dibuat oleh Bank Syariah un-
tuk mencatat transaksi tersebut adalah ?
a. D/ Utang Salam Rp.1.000.000, K/ Persedian aset salam
Rp.500.000 dan Pendapatan margin salam ditangguhkan
Rp.500.000
b. D/ Kas Rp.1.000.000, K/ Persedian aset salam Rp.500.000 dan
Pendapatan margin salam ditangguhkan Rp.500.000
c. D/ Utang Salam Rp.1.000.000, K/ Persedian aset salam
Rp.500.000 dan Pendapatan margin salam Rp.500.000
d. Tidak dijurnal
60. 51
Bab V
Akuntansi Istishna
A. Pengertian
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 104)
mengartikan Istishna adalah:
“akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentudengankriteriadanpersyaratantertentuyangdisepa-
kati antara pemesan (pembeli/mustashni) dan penjual (pem-
buat/shani)”.
B. Dasar Hukum
1. Hadis Nabi riwayat Tirmizi
61. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
52
“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka
kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yangharam”(HR.Tirmizidari‘Amrbin‘Auf).
2. Hadis Nabi
“Tidakbolehmembahayakandirisendirimaupunoranglain”(HR,Ibnu
Majah,Daraquthni,danyanglaindariAbuSa’idalKhudri)
3. Kaidah fiqh
“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali
adadalilyangmengharamkannya.”
C. Akuntansi Istishna
Ruang lingkup
Ruang lingkup dari PSAK 104 tentang akuntansi istishna dit-
erapkan bagi penjual maupun sebagai pembeli pada setiap entitas
lembaga keuangan dan koperasi syariah.
Pengakuan dan pengukuran
Pengakuan
Pendapatan dapat digunakan 2 metode pendekatan:
62. Level Dasar
53
Metode persentase penyelesaian: pengakuan pendapatan dil-
akukan setiap periode akuntansi. Metode ini digunakan jika periode
pembangunan lebih dari satu tahun.
Langkah perhitungan pendapatan yang diakui pada suatu peri-
ode:
a. Menghitung persentase penyelesaian =
Biaya yang ditangung sampai dengan tanggal Perhitungan
Total Estimasi Biaya hingga selesai
b. Menghitung pendapatan = (persentase dalam langkah 1) x nilai
kontrak
c. Menghitung pendapatan yang diakui periode berjalan = (Pen-
dapatan dalam langkah b) dikurangi pendapatan yang telah di-
akui periode sebelumnya
Metode akad selesai: pengakuan pendapatan dilakukan saat
proses pembuatan atau pembangunan selesai dan diserahter-
imakan.
Pengukuran
Bagi Penjual Bagi Pembeli
Saat proses pembuatan aset
Biaya perolehan asset istishna' dicatat se-
bagai aset istishna' dalam penyelesaian dan
diakui sebesar jumlah yang
dikeluarkan baik tunai maupun dengan aset
lain.
Biaya perolehan terdiri dari:
a. Biaya langsung;
b. Biaya tidak langsung;
c. Seluruh biaya lain yang ha-
rus ditanggung oleh kontraktor/ pro-
dusen pada istishna' paralel.
Saat penagihan
63. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
54
Mengakui piutang dan termin istishna'
sebesar nilai yang ditagihkan
Mengakui aset istishna'
dalam Penyelesaian dan utang sebesar
yang ditagih
Saat penerimaan/ pembayaran penagihan
Mengakui kas dan mengurangi piutang
sebesar nilai yang diterima.
Mengakui penerimaan kas dan pengu-
rangan utang sebesar yang
dibayarkan
Saat Pengakuan Pendapatan
Persentase Penyelesaian
Mengakui pendapatan pada setiap
akhir periode sesuai dengan langkah
perhitungan pendapatan di atas.
Mengakui pendapatan sebesar
perhitungan, beban istishna
sebesar beban yang telah di-
tanggung dan selisihnya pada aset istishna'
(sebesar laba kotor)
Kontrak Selesai
Tidak ada pengakuan hingga saat
diserahkan, yang ada hanya pengakuan
beban istishna' dan menutup Pendapatan
sebesar beban istishna'
Saat penyerahan aset
Melakukan reklasifikasi aset
istishna' dalam penyelesaian menjadi
aset tetap.
Persentase Penyelesaian
Mengakui dengan membalik
Termin istishna' dan aset istishna' sebesar
nilai kontrak-
Kontrak Selesai
Mengakui dengan membalik
Termin istishna' dan aset istishna' sebesar
nilai kontrak. Mengakui pendapatan
sebesar total kontrak, membalik terrain
istishna' dan selisihnya pada aset istishna'
(sebesar laba bruto).
Istishna' dengan pernbayaran tangguh
64. Level Dasar
55
Harus dipisahkan antara margin istishna'
(karena pembuatan) dan selisih
nilai akad tunai dan tangguh. Selisih nilai
tersebut akan diamortisasi mengacu pada
perlakuan akad murabahah.
Harus dipisahkan antara asset istishna'
sesuai dengan nilai tunai dengan nilai
nilai pembayaran tangguh, selisihnya
pada beban istishna' tangguhan. Beban
istishna' tangguhan akan diamortisasi
sesuai akad murabahah.
Penyajian dan Pengungkapan
Bagi Penjual Bagi Pembeli
Termin istishna' diperlakukan sebagai
kontra akun atas aset istishna'. Pendapatan
dan beban istishna' dilaporkan pada
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Kom-
prehensif Lain.
Dilaporkan sebagai aset istishna' dalam
penyelesaian.
Pengungkapan
a. metode akuntansi yang digunakan
b. metode yang digunakan
dalam persentase penyelesaian kontrak
yang berjalan
c. rincian piutang istishna' berdasarkan
jumlah, jangka waktu dan kualit
piutang
d. pengungkapan yang disyaratkan oleh
PSAK 101
a
.
a. rincian utang istishna' berdasar-
kan jumlah dan jangka waktu
b. pengungkapan yang disyaratkan
oleh PSAK 101
Penyajian b
.
Laporan Posisi Keuangan:
Persediaan Istishna'
Aset Istishna' XXX
Termin Istishna' XXX
Jika Termin lebih besar dari Aset istishna'
akan disajikan sebagai utang jangka pendek
Laporan Laba Rugi dan Pengha-
silan Komprehensif Lain:
Pendapatan Istishna' XXX
Beban Istishna' XXX
Laporan Posisi Keuangan:
Aset istishna'dalam
penyelesaian XXX
Akun standar yang sering dipakai untuk mencatat transaksi
Istishna sebagai berikut :
Neraca
1. Kas
65. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
56
2. Piutang Istishna
3. Utang Istishna
4. Aset Istishna
5. Aset Istishna dalam penyelesaian
6. Cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian
Laba Rugi
7. Pendapatan Margin Istishna
8. Pendapatan Margin Istishna ditangguhkan
9. Beban kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian.
Ilustrasi Transaksi Transaksi akad istishna
Gambar5.1.IlustrasiTransaksiIstishna
Keterangan transaksi
1. Seorang nasabah meminta untuk dibuatkan rumah pada tanah
yang dimilikinya sesuai dengan persyaratan dan gambar yang
diajukannya kepada suatu Bank Syariah.
Bank
Syariah
Kontraktor
Nasabah
3
1
2
Pembeli Penjual
Penjual
Pembeli
6
4
7 5
4
66. Level Dasar
57
2. Ditandatangani akadIstishnaantaranasabah(pembeli)dengan
penjual bank syariah (penjual) berupa pembangunan rumah
sehargaRp.100jtditambahmargin20%spesifikasitertuangda-
lamakad.Pembayaranlimakaliangsuran(5bulan)terhitungse-
jak rumah di terima oleh nasabah.
Ang-
suran
Jumlah
Angsuran
Pokok Margin
Saldo
Piutang
Istishna
Amortisasi
pend margin
Istishna
tangguh
120.000.000 20.000.000
1 24.000.000 20.000.000 4.000.000 96.000.000 16.000.000
2 24.000.000 20.000.000 4.000.000 72.000.000 12.000.000
3 24.000.000 20.000.000 4.000.000 48.000.000 8.000.000
4 24.000.000 20.000.000 4.000.000 24.000.000 4.000.000
5 24.000.000 20.000.000 4.000.000
Total 120.000.000 100.000.000 20.000.000
3. Bank syariah melakukan pemesanan kepada kontraktor dan
melakukan negosiasi harga dan spesifikasi serta metode pem-
bayaran.
4. Ditandatangani akad istishna antara bank syariah (pembeli)
dengan kontraktor (penjual) berupa pembangunan rumah
denganhargaRp.100jtspesifikasidanmetodepembayaranter-
tuang dalam akad.
No Pekerjaan Pembayaran Total
1 50 % 50.000.000 50.000.000
67. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
58
2 100 % 50.000.000 100.000.000
5. - Dilakukan pembayaran pertama atas pekerjaan selesai 50 %.
- Dilakukan pembayaran kedua atas pekerjaan selesai 100 %.
6. Bank Syariah menerima rumah jadi dari kontraktor (ditandatan-
gani BAST).
7. Diserahkan rumah jadi dari bank syariah ke nasabah
8. DiterimaangsuranpertamadarinasabahsebesarRp24.000.000
Jurnal
1. (belum jurnal)
2. (belum jurnal)
3. (belum jurnal)
4. (belum jurnal)
5. Pembayaran pertama
Aset Istishna dalam penyelesaian Rp.50.000.000
Kas Rp.50.000.000
(Analisis jurnal : aset istishna dalam penyelesaian karena aset
bertambah. Kas dicatat kredit karena kas berkurang)
Pembayaran kedua
Aset Istishna dalam penyelesaian Rp.50.000.000
Kas Rp.50.000.000
(Analisis jurnal : aset istishna dalam penyelesaian karena aset
bertambah. Kas dicatat kredit karena kas berkurang)
6. Aset Istishna Rp.100.000.000
Aset Istishna dalam penyelesaian Rp.100.000.000
(Analisis jurnal : Aset istishna dicatat debet karena aset istishna
bertambah. Aset Istishna dalam penyelesaian dicatat kredit ka-
rena hutang bertambah)
68. Level Dasar
59
11. Piutang Istishna Rp.120.000.000
Aset Istishna Rp.100.000.000
Pendapatan margin istishna
ditangguhkan Rp. 20.000.000
(Analisis jurnal : Piutang istishna dicatat debet karena piutang
bertambah. Aset Istishna dicatat kredit karena aset berkurang
dan pendapatan margin istishna ditangguhkan di kredit karena
bertambah.
12. Kas Rp.24.000.000
Piutang Istishna Rp.24.000.000
Pendapatan margin istishna ditangguhkanRp.4.000.000
Pendapatan margin istishna Rp.4.000.000
(Analisis jurnal : Kas dicatat debet karena bertambah, Piutang
Istishna dicatat kredit karena aset berkurang. Pendapatan mar-
gin istishna ditangguhkan dicatat di debet karena berkurang,
Pendapatan margin istishn dicatat dikredit karena bertambah).
SOAL PILIHAN GANDA
Petunjuk :
Pilih satu jawaban yang benar diantara empat pilihan yang
tersedia dengan cara melingkari huruf jawaban yang dianggap
benar :
1. Dibawah ini pengertian dari akad Istishna adalah ?
a. “Akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual
harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut
kepada pembeli”.
b. “akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengi-
riman dikemudian hari oleh penjual (muslam alaihi) dan pe-
lunasannya dilakukan oleh pembeli (al muslam) pada saat akad
disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu”.
69. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
60
c. “Akadkerjasamausahaantaraduapihakdimanapihakpertama
(pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak
kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keun-
tungan dibagi diantara mereka sesuai kesepakatan sedangkan
kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana”.
d. “akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepa-
kati antara pemesan (pembeli/mustashni) dan penjual (pem-
buat/shani)”.
2. Apakah perbedaan mendasar antara akad salam dengan akad
Istishna adalah ?
a. Akad jual beli
b. Pembayaran
c. Penetapan margin
d. Pesanan pembuatan barang
3. Implementasi akad Istishna dalam perbankan syariah biasanya
untuk sektor ?
a. Industri
b. Pertanian
c. Perumahan
d. Lainnya
4. Bank syariah menerima pesanan pembuatan sebuah rumah.
Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah ?
a. D/ Kas, K/ Utang Istishna
b. D/ Utang Istishan K/ Kas
c. D/ Aset Istishna dalam penyelesaian, K/Kas
d. Tidak dijurnal
5. Bank syariah menerima pesanan dan pembayaran uang muka
pembuatan rumah tinggal sebesar Rp.100.000.000. Jurnal un-
tuk mencatat transaksi diatas adalah ?
a. D/ Kas Rp.100.000.000, K/ Utang Istishna Rp.100.000.000
b. D/ Utang Istishna Rp.100.000.000, K/ Kas Rp.100.000.000
70. Level Dasar
61
c. D/ Aset Istishna dalam penyelesaian Rp.100.000.000, K/Kas
Rp.100.000.000
d. Tidak dijurnal
6. Bank syariah melakukan pesanan pembuatan rumah tinggal
kepada kontraktor langganannya. Jurnal untuk mencatat
transaksi diatas adalah ?
a. D/ Piutang Istisna, K/ Kas
b. D/ Utang Istishan K/ Kas
c. D/ Aset Istishna dalam penyelesaian, K/Kas
d. Tidak dijurnal
7. Banksyariahmelakukanpembayarankepadakontaktorlangga-
nannya atas pembuatan rumah tinggal sebesar Rp.80.000.000.
Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah ?
a. D/ Piutang Istishna Rp.80.000.000, K/ Kas Rp.80.000.000
b. D/ Utang Istishan Rp.80.000.000, K/ Kas Rp.80.000.000
c. D/ Aset Istishna dalam penyelesaian Rp.80.000.000, K/Kas
Rp.80.000.000
d. Tidak dijurnal
8. Atas transaksi no. 7 Bank syariah menerima serah sebuah buah
rumah yang telah selesai dibangun dari kontraktor langgannya.
Jurnal untuk mencatat transaksi diatas adalah ?
a. D/ Utang Istishna Rp.80.000.000, K/ Kas Rp.80.000.000
b. D/ Aset Istishna Rp.80.000.000, K/ Aset Istishna dalam
penyelesaian Rp.80.000.000
c. D/ Aset Istishna dalam penyelesaian Rp.80.000.000, K/Kas
Rp.80.000.000
d. Tidak dijurnal
9. Atas transaksi no.8 dan no. 5 kemudian bank syariah melakukan
penyerahan rumah kepada pembeli. Jurnal untuk mencatat
transaksi diatas adalah ?
a. D/UtangIstishnaRp.100.000.000,K/AsetIstishnaRp.80.000.000
dan Pendapatan margin Istishna Rp.20.000.000
b. D/ Piutang Istishna Rp.100.000.000, K/ Aset Istishna
Rp.80.000.000 dan Pendapatan margin Istishna Rp.20.000.000
71. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
62
c. D/UtangIstishnaRp.100.000.000,K/AsetIstishnaRp.80.000.000
dan Pendapatan margin Istishna ditangguhkan Rp.20.000.000
d. Tidak dijurnal
10. Jurnal untuk mencatat penjualan tangguh aset istishna adalah
?
a. D/ Utang Istishna K/ Aset Istishna dan Pendapatan margin
Istishna.
b. D/ Piutang Istishna, K/ Aset Istishna dan Pendapatan margin
Istishna
c. D/ Piutang Istishna, K/ Aset Istishna dan Pendapatan margin
Istishna ditangguhkan
d. Tidak dijurnal
72. 63
Bab VI
Akuntansi Mudharabah
A. Pengertian
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 105)
mengartikan Mudharabah adalah :
“akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak per-
tama (pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan
pihak kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan
keuntungan dibagi diantara mereka sesuai kesepakatan se-
dangkan kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik
dana”.
B. Dasar Hukum
1. Firman Allah QS. An-Nisa’ [4]: 29:
W
ٰٓ
َ
ﻳ
ـﱡ
ﻬ
َ
ﺎ
ا
ﻟﱠ
ﺬ
ِ
ﻳ
ْ
ﻦ
َ
اٰ
ﻣ
َ
ﻨ
ـُ
ﻮ
ْ
ا
ﻻ
َ
]
َ
ْ
ﻛ
ُ
ﻠ
ُ
ﻮ
ْٓ
ا
اَ
ﻣ
ْ
ﻮ
َ
ا
ﻟَ
ﻜ
ُ
ﻢ
ْ
ﺑ
ـَ
ﻴ
ـْ
ﻨَ
ﻜ
ُ
ﻢ
ْ
Y
ِ
ﻟْ
ﺒَ
ﺎ
ﻃ
ِ
ﻞ
ِ
اِ
ﻻ
ﱠ
ٓ
اَ
ن
ْ
ﺗ
َ
ﻜ
ُ
ﻮ
ْ
ن
َ
ﲡ
ِ
َ
ﺎ
ر
َ
ة
ً
ﻋ
َ
ﻦ
ْ
ﺗ
ـَ
ﺮ
َ
ا
ض
ٍ
ﻣ
ّ
ِ
ﻨْ
ﻜ
ُ
ﻢ
ْ
ۗ
و
َ
ﻻ
َ
ﺗ
ـَ
ﻘ
ْ
ﺘ
ـُ
ﻠ
ُ
ﻮ
ْٓ
ا
اَ
ﻧ
ـْ
ﻔ
ُ
ﺴ
َ
ﻜ
ُ
ﻢ
ْ
ۗ
اِ
ن
ﱠ
ا
i
ّٰ
َ
ﻛ
َ
ﺎ
ن
َ
ﺑ
ِ
ﻜ
ُ
ﻢ
ْ
ر
َ
ﺣ
ِ
ﻴْ
ﻤ
ً
ﺎ
73. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
64
“Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perni-
agaanyangBerlakudengansukasama-sukadi antarakamu. danjan-
ganlah kamu membunuh dirimu*); Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayangkepadamu”.
*) Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan mem-
bunuhoranglain,sebabmembunuhoranglainberartimembunuhdiri
sendiri,karenaumatmerupakansuatukesatuan.
2. Firman Allah QS. al-Ma’idah [5]: 1:
!
َٰٓ
َ
ﻳ
ـﱡ
ﻬ
َ
ﺎ
ٱ
ﻟﱠ
ﺬ
ِ
ﻳ
ﻦ
َ
ء
َ
ا
ﻣ
َ
ﻨ
ـُ
ﻮ
ٓ
ا
۟
أ
َ
و
ْ
ﻓ
ُ
ﻮ
ا
۟
ﺑ
ِ
ﭑ
ﻟْ
ﻌ
ُ
ﻘ
ُ
ﻮ
د
ِ
ۚ
“Haiorang-orangyangberiman,penuhilahaqad-aqaditu…”
3. Firman Allah QS. al-Baqarah [2]: 283:
ﻓ
َ
ﺈِ
ن
ْ
أ
َ
ﻣ
ِ
ﻦ
َ
ﺑ
ـَ
ﻌ
ْ
ﻀ
ُ
ﻜ
ُ
ﻢ
ْ
ﺑ
ـَ
ﻌ
ْ
ﻀ
ً
ﺎ
ﻓ
ـَ
ﻠْ
ﻴ
ـُ
ﺆ
َ
د
ّ
ِ
ا
ﻟﱠ
ﺬ
ِ
ي
ا
ؤ
ْ
ﲤ
ُ
ِ
ﻦ
َ
أ
َ
ﻣ
َ
ﺎ
ﻧ
ـَ
ﺘَ
ﻪ
ُ
و
َ
ﻟْ
ﻴ
ـَ
ﺘﱠ
ﻖ
ِ
ا
i
ﱠ
َ
ر
َ
ﺑ
ﱠ
ﻪ
ُ
ۗ
“..Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hu-
tangnya)danhendaklahiabertakwakepadaAllahTuhannya..”
4. Hadis Nabi riwayat Thabrani
“AbbasbinAbdulMuthallibjikamenyerahkanhartasebagaimudhara-
bah, ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi
lautandantidakmenurunilembah,sertatidakmembelihewanternak.
Jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung
resikonya. Ketika persyaratan yang ditetapkan Abbas itu didengar
Rasulullah,beliaumembenarkannya.”(HR.ThabranidariIbnuAbbas).
5. Hadis Nabi riwayat Ibnu Majah dari Shuhaib:
74. Level Dasar
65
“Nabibersabda,‘Adatigahalyangmengandungberkah:jualbelitidak
secara tunai, muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum
dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga, bukan untuk dijual.”
(HR.IbnuMajahdariShuhaib).
6. Hadis Nabi riwayat Tirmizi dari ‘Amr bin ‘Auf:
“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka
kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yangharam.”
7. Hadis Nabi:
“Tidakbolehmembahayakandirisendirimaupunoranglain”(HR,Ibnu
Majah,Daraquthni,danyanglaindariAbuSa’idalKhudri).
8. Ijma
Diriwayatkan, sejumlah sahabat menyerahkan (kepada
orang,mudharib)hartaanakyatimsebagaimudharabahdantakada
seorang pun mengingkari mereka. Karenanya, hal itu dipandang se-
bagai ijma’ (Wahbah Zuhaily, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 1989,
4/838).
75. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
66
9. Qiyas
Transaksi mudharabah diqiyaskan kepada transaksi
musaqah.
10. Kaidah fiqh
“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali
adadalilyangmengharamkannya.”
C. Akuntansi Mudharabah
Ruang lingkup
Ruang lingkup dari PSAK 105 tentang akuntansi mudharabah
diterapkan bagi transaksi mudharabah pada setiap entitas
akuntansi baik sebagai pemilik dana (shahibul maal) maupun
pengelola dana ( mudharib). Hal ini berarti PSAK 105 bukan berbasis
entitastetapi berbasistransaksi. Entitassyariahmaupunentitaskon-
vensional yang melaksanakan transaksi dengan akad mudharabah
menggunakan PSAK 105 tentang akuntansi mudharabah
Pengakuan dan pengukuran
Pemilik Dana Pengelola Dana
Saat Penyerahan Investasi
Diakui sebagai investasi mudhara-
bah pada saat pembayaran kas atau
penyerahan aset nonkas kepada
pengelola dana.
a. Dalam bentuk kas diukur sebesar
jumlah yang dibayarkan;
b. Dalam bentuk aset nonkas diukur
sebesar nilai wajar aset nonkas pada
saat penyerahan:
(i) jika nilai wajar lebih
tinggi daripada nilai tercatatnya,
maka selisihnya diakui sebagai
diakui sebagai dana syirkah temporer
sebesar jumlah kas atau nilai wajar
aset nonkas yang diterima.
76. Level Dasar
67
keuntungan tangguhan dan diamor-
tisasi sesuai jangka waktu akad
mudharabah;
(ii) jika nilai wajar lebih
rendah daripada nilai tercatatnya,
maka selisihnya diakui sebagai keru-
gian.
Jika Terjadi Penurunan Nilai atas In-
vestasi Mudharabah
a. Sebelum usaha dimulai disebabkan
rusak, hilang atau faktor lain yang
bukan kelalaian atau kesalahan pihak
pengelola dana, maka penurunan nilai
tersebut diakui sebagai kerugian dan
mengurangi saldo investasi mudhara-
bah. Setelah dimulainya usaha, maka
kerugian tersebut diperhitungkan
pada saat bagi hasil atau tidak lang-
sung mengurangi jumlah investasi.
b. Penghasilan Usaha
a. jika investasi mudharabah melebihi
satu periode pelaporan, pengliasilan
usaha diakui dalam periode terjadinya
hak bagi hasil sesuai nisbah yang di-
sepakati.
b. Kerugian yang terjadi dalam suatu
periode sebelum akad mudharabah
berakhir diakui sebagai kerugian dan
dibentuk penyisihan kerugian inves-
tasi. Kerugian akibat kelalaian
atau kesalahan pengelola dana ibe-
bankan pada pengelola dana dan tidak
mengurangi investasi mudharabah.
a
.
a. Pengelola dana mengakui pendapa-
tan atas penyaluran dana syirkah
temporer secara bruto sebelum
dikurangi dengan bagian hak pem-
ilik dana.
b. Kerugian yang diakibatkan oleh
kesalahan atau kelalaian pengelola
dana diakui sebagai beban pengel-
ola dana.
c. Pada akhir akad b
.
Diakui sebagai keuntungan atau
kerugian sebesar selisih antara:
investasi mudharabah setelah diku-
rangi penyisihan kerugian investasi;
dengan pengembalian investasi
mudharabah
Pada akhir periode akuntansi,dana
syirkah temporer diukur sebesar nilai
tercatat.
Penyajian dan pengungkapan
Penyajian
77. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
68
Pemilik Dana Pengelola Dana
Investasi mudharabah dalam laporan
keuangan sebesar nilai tercatat
Transaksi mudharabah dalam laporan
keuangan:
(a) dana syirkah temporer dari pem-
ilik dana disajikan sebesar nilai
tercatatnya untuk setiap jenis
mudharabah;
(b) bagi hasil dana syirkah temporer
yang sudah diperhitungkan tetapi
belum diserahkan kepada pemilik
dana disajikan sebagai pos bagi
hasil yang belum dibagikan di
kewajiban.
Pengungkapan
a. isi kesepakatan utama
usaha Mudharabah, seperti porsi
dana, pembagian hasil usaha, ak-
tivitas usaha mudharabah, dan lain-
lain;
b. rincian jumlah investasi mudhara-
bah berdasarkan jenisnya; penyis-
ihan kerugian investasi mudhara-
bah selama periode berjalan;
c. pengungkapan yang diperlukan
sesuai PSAK No. 101 tentang Pen-
yajian Laporan Keuangan Syariah.
a. isi kesepakatan utama
usaha mudharabah seperti porsi
dana, pembagaian hasil
usaha, aktivitas usaha mudhara-
bah, dan lain-lain;
b. rincian dana syirkah temporer
yang diterima berdasarkan
jenisnya; dan
c. penyaluran dana yang berasal dari
mudharabah muqayadah.
d. pengungkapan yang diperlukan
sesuai PSAK No. 101 tentang
Penyajian Laporan Keuangan
Syariah.
Akun standar yang sering dipakai untuk mencatat transaksi
Mudharabah sebagai berikut :
Neraca
1. Kas
2. Pembiayaan Mudharabah
3. Cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian
4. Tabungan/Deposito Mudharabah
5. Dana Syirkah Temporer
6. Laba Rugi
78. Level Dasar
69
7. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah
Ilustrasi Transaksi Transaksi akad Mudharabah
Gambar6.1.IlustrasiTransaksiMudharabah
Implementasi akad mudharabah dalam perbankan biasanya
diterapkan dalam produk funding (tabungan mudharabah dan de-
posito mudharabah) maupun dalam produk landing (kerjasama
pembiayaan). Contoh transaksi dibawah ini adalah implementasi
pada produk landing.
Keterangan transaksi :
1. Tanggal 1 Januari 2020 Bank Syariah “ABC” melaksanakan
penandatangan pembiayaan usaha Siomay kepada Bapak Andi
senilai Rp.5.000.000,00 dengan akad mudharabah. Jangka
waktu pembiayaan 2 bulan, pelunasan atau pengembalian
pokok pembiayaan saat jatuh tempo. Nisbah bagi hasil sebesar
40 % : 60 % dihitung dan dibayarkan setiap bulan.
Bank
Syariah
Mitra
Nasabah
1
Shohibul
maal Mudharib
Mudharib
Shohibul
maal
4
3
2
1
2
3
Produk
Funding
Produk
Landing
79. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
70
2. Tanggal 2 Januari 2020 pencairan pembiayaan sebesar
3. Tanggal 2 Februari 2020 Tuan Andi melaporkan hasil kegiatan
usaha selama satu bulan pertama sebagai berikut. Pendapatan
Rp.1.500.000 dan harga pokok penjualan Rp.500.000, laba kotor
sebesar Rp.1.000.000. Atas perhitungan ini Bapak andi mem-
bayarkan bagi laba hak bank syariah sebesar Rp.600.000.
4. Tanggal 2 Maret 2020 Tuan Andi melaporkan hasil kegiatan
usaha selama bulan kedua sebagai berikut. Pendapatan
Rp.1.200.000 dan harga pokok penjualan Rp.500.000, laba kotor
sebesar Rp.700.000. Atas perhitungan ini Bapak andi mem-
bayarkan bagi hasil bagian bank syariah sebesar Rp.420.000 dit-
ambah pelunasan pokok sebesar Rp.5.000.000 sesuai yang di-
perjanjikan dalam akad.
Jurnal
1-1-2020
Belum di jurnal
2-1-2020
Pembiayaan Mudharabah Rp.5.000.000
Kas Rp.5.000.000
(Analisis jurnal : Pembiayaan Mudharabah dicatat debet karena
aset bertambah. Kas dikredit karena aset berkurang)
2-2-2020
KasRp.600.000
Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah Rp.600.000
(Analisis jurnal : Kas dicatat debet karena aset bertambah. Pen-
dapatan Bagi Hasil Mudharabah dikredit karena pendapatan
bertambah).
2-3-2020
80. Level Dasar
71
Kas Rp.5.420.000
Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah Rp. 420.000
Pembiayaan Mudharabah Rp.5.000.000
(Analisis jurnal : Kas dicatat debet karena aset bertambah. Pen-
dapatan Bagi Hasil Mudharabah dikredit karena pendapatan
bertambahdanPiutangMurabahahdikreditkarenaasetberku-
rang).
SOAL PILIHAN GANDA
Petunjuk :
Pilih satu jawaban yang benar diantara empat pilihan yang
tersedia dengan cara melingkari huruf jawaban yang dianggap
benar :
1. Dibawah ini pengertian dari akad Mudharabah adalah ?
a. “Akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual
harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut
kepada pembeli”.
b. “akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengi-
riman dikemudian hari oleh penjual (muslam alaihi) dan pe-
lunasannya dilakukan oleh pembeli (al muslam) pada saat akad
disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu”.
c. “Akadkerjasamausahaantaraduapihakdimanapihakpertama
(pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak
kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keun-
tungan dibagi diantara mereka sesuai kesepakatan sedangkan
kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana”.
d. “Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasar-
kan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontri-
busi dana”.
81. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
72
2. Ayat Al-Quran yang menjadi dasar dari implementasi akad
mudharabah adalah ?
a. An-Nisa ayat 28
b. An-Nisa ayat 29
c. Al-Baqarah ayat 281
d. Al-Baqarah ayat 282
3. ApakahperbedaanmendasarantaraakadIstishnadenganakad
Mudharabah adalah ?
a. Akad jual beli dan kerjasama
b. Pembayaran
c. Pesanan pembuatan barang
d. Tidak ada perbedaan
4. Apakahasumsidasaryangdigunakanuntukmencatattransaksi
akad mudharabah ?
a. Basis Akrual
b. Basis kas
c. Basis kas menuju akrual
d. Tidak ada asumsi dasar
5. Apakah asumsi dasar yang digunakan untuk mencatat pemba-
gian hasil usaha kerjasama berdasarkan akad mudharabah ?
a. Basis Akrual
b. Basis kas
c. Basis kas menuju akrual
d. Tidak ada asumsi dasar
6. Apakah yang dimaksud dengan hasil usaha menurut standar
akuntansi syariah ?
a. Pendapatan
b. Laba kotor
c. Laba bersih
d. Laba setelah pajak
7. Apakah yang diperbolehkan disepakati diawal saat akad dalam
pembiayaan mudharabah? kecuali
a. Jangka waktu
82. Level Dasar
73
b. Nisbah
c. Besaran angsuran pokok
d. Besaran angsuran bagi hasil
8. Bank syariah mencairkan pembiayaan mudharabah sebesar
Rp.20.000.000 dengan nisbah bagi hasil 60 % : 40 % dibayarkan
setiap akhir bulan. Jurnal untuk mencatat transaksi di atas ada-
lah ?
a. D/ Pembiayaan Mudharabah Rp.20.000.000, K/ Kas
Rp.20.000.000
b. D/ Kas Rp.20.000.000, K/ Pembiayaan Mudharabah
Rp.20.000.000
c. D/ Piutang Mudharabah Rp.20.000.000, K/ Kas Rp.20.000.000
d. Tidak dijurnal
9. Bank Syariah menerima angsuran pokok sebesar Rp.1.000.000,
dan bagi hasil bagian bank sebesar Rp.100.000. Jurnal untuk
mencatat transaksi di atas adalah ?
a. D/ Piutang Mudharabah Rp1.100.000, K/ Pembiayaan Mudhara-
bah Rp.1.000.000 dan Pendapatan Bagi hasil Mudharabah
Rp.100.000
b. D/ Kas Rp.1.100.000, K/ Pembiayaan Mudharabah Rp.1.100.000
c. D/ Kas Rp1.100.000, K/ Pembiayaan Mudharabah Rp.1.000.000
dan Pendapatan Bagi hasil Mudharabah Rp.100.000
d. Tidak dijurnal
10. Pada saat saat jatuh tempo angsuran pembiayaan Bank syariah
hanya menerima laporan perhitungan hasil usaha dimana hak
bagi hasil bank diketahui sebesar Rp. 70.000, namun tidak dis-
ertai pembayaran. Jurnal untuk mencatat transaksi di atas ada-
lah ?
a. D/ Kas Rp.70.000, K/ Pembiayaan Mudharabah Rp.70.000
b. D/ Piutang bagi hasil Mudharabah Rp.70.000, K/ Pendapatan
bagi hasil Mudharabah Rp.70.000
c. D/ Kas Rp.70.000, K/ Piutang Mudharabah Rp.70.000
d. Tidak dijurnal
83. 74
Bab VII
Akuntansi Musyarakah
A. Pengertian
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK 106)
mengartikan Musyarakah adalah :
“Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi
berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan
porsikontribusidana”.
B. Dasar Hukum
1. Firman Allah QS. Shaad [38]: 24:
“… dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat
itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain,
kecualiorang-orangyangberimandanmengerjakanamalyangsaleh;
danAmatsedikitlahmerekaini…".
84. Level Dasar
75
2. Firman Allah QS. al-Ma’idah [5]: 1:
!
َٰٓ
َ
ﻳ
ـﱡ
ﻬ
َ
ﺎ
ٱ
ﻟﱠ
ﺬ
ِ
ﻳ
ﻦ
َ
ء
َ
ا
ﻣ
َ
ﻨ
ـُ
ﻮ
ٓ
ا
۟
أ
َ
و
ْ
ﻓ
ُ
ﻮ
ا
۟
ﺑ
ِ
ﭑ
ﻟْ
ﻌ
ُ
ﻘ
ُ
ﻮ
د
ِ
“Haiorang-orangyangberiman,penuhilahaqad-aqaditu…”
3. Hadis riwayat Abu Daud dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW ber-
kata:
“Allah SWT berfirman: ‘Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang
bersyarikat selama salah satu pihak tidak mengkhianati pihak yang
lain. Jika salah satu pihak telah berkhianat, Aku keluar dari mereka.”
(HR.AbuDaud,yangdishahihkanolehalHakim,dariAbuHurairah).
4. Hadis Nabi riwayat Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf:
“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka
kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan
yangharam.”
5. Taqrir Nabi terhadap kegiatan musyarakah yang dilakukan oleh
masyarakat pada saat itu.
6. Ijma’ Ulama atas keboleh musyarakah.
7. Kaidah fiqh:
85. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
76
“Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali
adadalilyangmengharamkannya.”
C. Akuntansi Musyarakah
Ruang lingkup
Ruang lingkup dari PSAK 106 tentang akuntansi Musyarakah
diterapkanbagitransaksimusyarakahpadasetiapentitasakuntansi.
PSAK 106 bukan berbasis entitas tetapi berbasis transaksi. Entitas
syariah maupun entitas konvensional yang melaksanakan transaksi
dengan akad musyarakah menggunakan PSAK 106 tentang
akuntansi musyarakah.
Pengakuan dan pengukuran
Mitra Aktif Mitra Pasif
Saat Penyerahan
Investasi musyarakah diakui pada saat
penyerahan kas atau aset nonkas untuk
usaha musyarakah.
a. dalam bentuk kas dinilai
sebesar jumlah yang diserahkan;
dan
b. dalam bentuk asset nonkas dinilai
ebesar nilai wajar
jika terdapat selisih antara nilai wajar dan
nilat buku asset nonkas, maka
selisih tersebut diakui sebagai selisih
penilaian aset musyarakah dalam ekuitas.
Selisih penilaian asset musyarakah
tersebut diamortisasi selama masa akad
musyarakah.
Jika proses penilaian pada nilai wajar
menghasilkan penurunan nilai aset, maka
penurunan nilai ini langsung diakui
sebagai kerugian.
Investasi musyarakah diakui pada saat
pembayaran kas atau penyerahan asset
nonkas kepada mitra aktif musyarakah
a. dalam bentuk kas dinilai sebesar
jumlah yang dibayarkan; dan
b. dalam bentuk asset nonkas dinilai
sebesar nilai wajar
jika terdapat selisih antara nilai wajar dan
nilai tercatat aset nonkas, maka selisih
tersebut diakui sebagai:
a. keuntungan tangguhan dan diamor-
tisasi selama mass akad; keun-
tungan tangguhan disajikan sebagai
akan kontra dari Investasi
Musyarakah.
b. kerugian pada saat terjadinya.
Saat Penerimaan Investasi dari Mitra
Pasif
86. Level Dasar
77
Penerimaan dana musyarakah dari mitra
pasif (misalnya dari bank syariah) diakui
sebagai investasi musyarakah dan di sisi
lain sebagai dana syirkah temporer sebe-
sar:
a. dana dalam bentuk kas dinilai sebesar
jumlah yang diterima; dan
b. dana dalam bentuk aset nonkas dinilai
sebesar nilai wajar dan disusutkan
selama mass akad atau selama umur
ekonomis jika aset tersebut tidak akan
dikembalikan kepada mitra pasif.
Selama akad
Aset nonkas musyarakah yang telah
dinilai sebesar nilai wajar disusutkan ber-
dasarkan nilai wajarnya.
Kerugian investasi musyarakah diakui
sesuai dengan porsi dana masing- masing
mitra dan mengurangi nilai asset
musyarakah.
Nilai investasi
a. jumlah kas yang diserahkan untuk
usaha musyarakah pada awal akad,
atau
b. nilai wajar aset musyarakah nonkas
pada saat penyerahan untuk usaha
musyarakah
c. ditambah dengan jumlah dana syirkah
temporer yang telah dikembalikan
kepada mitra pasif
d. dikurang penyusutan dan kerugian
(jika ada).
a
.
a. jumlah kas yang diserahkan untuk
usaha musyarakah pada awal akad,
atau
b. nilai wajar aset musyarakah nonkas
pada saat penyerahan untuk usaha
musyarakah
c. dikurangi dengan jumlah
pengembalian dari mitra aktif (jika
ada)
d. dikurang penyusutan dan kerugian
(jika ada).
Penyajian dan pengungkapan
87. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
78
Mitra Aktif Mitra Pasif
a. Investasi Musyarakah, sebesar: kas
atau asset nonkas yang disisihkan un-
tuk investasi musyarakah dan yang
diterima dari mitra pasif
b. Dana Syirkah Temporer sebesar as-
set yang diterima dari mitra pasif
c. Bagian dari ekuitas atas selisih
penilaian kembali aset musyarakah
a. Investasi Musyarakah, sebesar asset
atau aset nonkas yang diserahkan ke
mitra aktif
b. Kontra akun atas investasi
musyarakah yang timbul sebagai ke-
untungan tangguhan sebesar selisih
penilaian kembali aset non kas yang
diserahkan ke mitra aktif
Akun standar yang sering dipakai untuk mencatat transaksi
Musyarakah sebagai berikut :
Neraca
1. Kas
2. Pembiayaan Musyarakah
3. Cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian
4. Laba Rugi
5. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah
Ilustrasi transaksi dengan akad Musyarakah
Gambar7.1.IlustrasiTransaksiMusyarakah
Implementasi akad Musyarakah biasanya sering diterapkan da-
lam produk kerjasama pembiayaan oleh perbankan syaraiah. Con-
toh transaksi pembiayaan musyarakah pada produk pembiayaan
bank syariah sebagai berikut :
Bank
Syariah
Mitra
Shohibul maal Mudharib
4
1
2
3
88. Level Dasar
79
Untuk mengembangkan usaha yang sudah berdiri bapak Adil
bermaksud melakukan kerjasama dengan sebuah Bank Syariah
“ABC”. Dari hasil komunikasi dengan bank syariah disepakati bahwa
untuk mengembangkan usaha siomay dibutuhkan modal sebesar
Rp.10.000.000. Atas rencana ini disepakati sharing modal antara
bank syariah ABC dengan bapak Adil masing masing sebesar
Rp.6.000.000 ( 60%) dan Rp.4.000.000 (40 %). Transaksi yang terjadi
selama periode pembiayaan sebagai berikut :
1. Tanggal 1 Januari 2020 dilaksanakan penandatanganan pem-
biayaan kerjasama usaha Siomay dengan sharing modal
Rp.6.000.000 bank syariah dan Rp.4.000.000 bapak Adil. Jangka
waktu pembiayaan 2 bulan, pelunasan atau pengembalian
pokok pembiayaan saat jatuh tempo. Nisbah bagi hasil sebesar
50 % : 50 % dihitung dan dibayarkan setiap bulan.
Belum dijurnal
2. Tanggal 2 Januari 2020 pencairan pembiayaan sebesar
Rp.6.000.000
3. Tanggal 2 Februari 2020 Tuan Adil melaporkan hasil kegiatan
usaha selama satu bulan pertama sebagai berikut. Pendapatan
Rp.4.000.000 dan harga pokok produksi Rp.2.000.000, laba ko-
tor sebesar Rp.2.000.000. Atas perhitungan ini Bapak Adil mem-
bayarkan bagi hasil bagian bank syariah sebesar Rp.1.000.000.
4. Tanggal 2 Maret 2020 Tuan Andi melaporkan hasil kegiatan
usaha bulan kedua sebagai berikut. Pendapatan Rp.6.000.000
dan harga pokok produksi Rp.3.0000.000, laba kotor sebesar
Rp.3.000.000. Atas perhitungan ini bapak adil membayarkan
bagi hasil bagian bank syariah sebesar Rp.1.500.000 ditambah
pelunasan pokok sebesar Rp.6.000.000 sesuai yang diperjan-
jikan dalam akad musyarakah
89. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
80
Jurnal
1-1-2020
Belum di jurnal
2-1-2020
Pembiayaan Musyarakah Rp.6.000.000
Kas Rp.6.000.000
(Analisis jurnal : Pembiayaan Musyarakah dicatat debet karena
aset bertambah. Kas dikredit karena aset berkurang)
2-2-2020
Kas Rp.1.000.000
Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah Rp.1.000.000
(Analisis jurnal : Kas dicatat debet karena aset bertambah. Pen-
dapatan Bagi Hasil Musyarakah dikredit karena pendapatan
bertambah).
2-3-2020
Kas Rp.7.500.000
Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah Rp.1.500.000
Pembiayaan Musyarakah Rp.6.000.000
(Analisis jurnal : Kas dicatat debet karena aset bertambah. Pen-
dapatan Bagi Hasil Musyarakah dikredit karena pendapatan
bertambahdanPiutangMusyarakahdikreditkarenaasetberku-
rang).
SOAL PILIHAN GANDA
Petunjuk :
90. Level Dasar
81
Pilih satu jawaban yang benar diantara empat pilihan yang
tersedia dengan cara melingkari huruf jawaban yang dianggap
benar :
1. Dibawah ini pengertian dari akad Musyarakah adalah ?
a. “Akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual
harus mengungkapkan biaya perolehan barang tersebut
kepada pembeli”.
b. “akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengi-
riman dikemudian hari oleh penjual (muslam alaihi) dan pe-
lunasannya dilakukan oleh pembeli (al muslam) pada saat akad
disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu”.
c. “Akadkerjasamausahaantaraduapihakdimanapihakpertama
(pemilik dana) menyediakan seluruh dana, sedangkan pihak
kedua (pengelola dana) bertindak selaku pengelola, dan keun-
tungan dibagi diantara mereka sesuai kesepakatan sedangkan
kerugian finansial hanya ditanggung oleh pemilik dana”.
d. “Akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasar-
kan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontri-
busi dana”.
2. Ayat Al-Quran yang menjadi dasar dari implementasi akad
musyarakah adalah ?
a. Shaad ayat 25
b. Shaad ayat 24
c. Al-Baqarah ayat 281
d. Al-Baqarah ayat 282
3. ApakahperbedaanmendasarantaraakadMudharabahdengan
akad Musyarakah adalah ?
a. Pembayaran
b. Obyek pembiayaan
c. Porsi pembiayaan
d. Tidak ada perbedaan
91. Cara Mudah Memahami Akuntansi Syariah Berbasis Praktek
82
4. Apakahasumsidasaryangdigunakanuntukmencatattransaksi
akad Musyarakah ?
a. Basis Akrual
b. Basis kas
c. Basis kas menuju akrual
d. Tidak ada asumsi dasar
5. Apakah asumsi dasar yang digunakan untuk mencatat pemba-
gian hasil usaha kerjasama berdasarkan akad musyarakah ?
a. Basis Akrual
b. Basis kas
c. Basis kas menuju akrual
d. Tidak ada asumsi dasar
6. Apakah yang dimaksud dengan hasil usaha menurut standar
akuntansi syariah ?
a. Pendapatan
b. Laba kotor
c. Laba bersih
d. Laba setelah pajak
7. Apakah yang diperbolehkan disepakati diawal saat akad dalam
pembiayaan Musyarakah? kecuali
a. Jangka waktu
b. Nisbah
c. Besaran angsuran pokok
d. Besaran angsuran bagi hasil
8. Bank syariah mencairkan pembiayaan musyarakah sebesar
Rp.100.000.000. Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut ada-
lah ?
a. D/ Pembiayaan Musyarakah Rp.100.000.000, K/ Kas
Rp.100.000.000
b. D/ Piutang Musyarakah Rp.100.000.000, K/ Kas Rp.100.000.000
c. D/ Piutang Musyarakah Rp.100.000.000, K/ Pembiayaan
Musyarakah Rp.100.000.000