SlideShare a Scribd company logo
(Sharia Financial Accounting) 
Kerangka Dasar Penyusunan dan 
Penyajian Laporan Keuangan Syariah 
(KDPPLKS) 
Akuntansi 
Syariah?
Tujuan Kerangka Dasar : 
a. Sebagai acuan penyusunan standar akuntansi keuangan syari’ah 
b. Sebagai acuan penyusunan laporan keuangan, untuk 
menanggulangi masalah akuntansi syari’ah yang belum diatur 
dalam standar akuntansi keuangan syari’ah 
c. Sebagai acuan auditor dalam memberikan pendapat mengenai 
apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip 
akuntansi syari’ah yang berlaku umum 
d. Sebagai acuan para pemakai laporan keuangan dalam 
menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan 
yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan 
syari’ah
Ruang Lingkup : 
a. Membahas tentang tujuan laporan keuangan 
b. Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam 
laporan keuangan dan 
c. Definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang 
membentuk laporan keuangan
Tujuan Laporan Keuangan Syari’ah : 
a. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syari’ah dalam semua 
transaksi dan kegiatan usaha 
b. Informasi kepatuhan entitas syari’ah terhadap prinsip syari’ah 
serta informasi aset, kewajiban, pendapatan dan beban uang 
sesuai dengan prinsip syari’ah bila ada dan bagaimana perolehan 
dan penggunaannya 
c. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung 
jawab entitas stari’ah terhadap amanah dalam mengamankan 
dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak 
dan 
d. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh 
penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer dan informasi 
mengenai pemenuhan kewajiban fungsi sosial entitas syari’ah 
termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah dan 
wakaf
Asumsi Dasar : 
a. Dasar Akrual 
Dengan dasar akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain 
diakui pada saat kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas 
diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi 
serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang 
bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual 
memberikan informasi kepada para pemakai tidak hanya 
transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan 
pembayaran kas, tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa 
depan serta sumber daya yang merepresentasikan kas yang 
yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu, laporan 
keuangan menyediakan jenis informasi transaksi masa lalu dan 
peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai dalam 
pengambilan keputusan ekonomi. Penghitungan pendapatan 
untuk tujuan pembagian hasil usaha menggunakan dasar kas.
Asumsi Dasar : 
a. Kelangsungan Usaha 
Entitas syari’ah diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan 
melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. 
Jika maksud dan keinginan tersebut timbul, laporan keuangan 
mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar 
yang digunakan harus diungkapkan
Unsur-Unsur Laporan Keuangan Syari’ah : 
Laporan keuangan entitas syari’ah antara lain meliputi : 
a. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan 
komersial : 
(i) Laporan posisi keuangan 
(ii) Laporan laba-rugi 
(iii) Laporan arus kas 
(iv) Laporan perubahan ekuitas 
b. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial 
(i) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat dan 
(ii) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan 
c. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan 
kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syari’ah tersebut
Laporan Posisi Keuangan : 
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi 
keuangan adalah aset, kewajiban, dana syirkah temporer dan 
ekuitas : 
Aset Sumber daya yang dikuasai oleh entitas syari’ah 
sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari 
mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan 
akan diperoleh entitas syari’ah 
Kewajiban Utang entitas syari’ah masa kini yang timbul dari 
peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan 
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya 
entitas syari’ah yang mengandung manfaat 
ekonomi
Laporan Posisi Keuangan : 
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi 
keuangan adalah aset, kewajiban, dana syirkah temporer dan 
ekuitas : 
Dana Syirkah Temporer Dana yang diterima sebagai investasi 
dengan jangka waktu tertentu dari 
individu dan pihak lainnya di mana entitas 
syari’ah mempunyai hak untuk mengelola 
dan menginvestasikan dana tersebut 
dengan pembagian hasil investasi 
berdasarkan kesepakatan 
Ekuitas Hak residual atas aset entitas syari’ah setelah 
dikurangi semua kewajiban dan dana syirkah 
temporer
Laporan Posisi Keuangan : 
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi 
keuangan adalah aset, kewajiban, dana syirkah temporer dan 
ekuitas : 
Dana Syirkah Temporer Dana yang diterima sebagai investasi 
dengan jangka waktu tertentu dari 
individu dan pihak lainnya di mana entitas 
syari’ah mempunyai hak untuk mengelola 
dan menginvestasikan dana tersebut 
dengan pembagian hasil investasi 
berdasarkan kesepakatan 
Ekuitas Hak residual atas aset entitas syari’ah setelah 
dikurangi semua kewajiban dan dana syirkah 
temporer
11 
Neraca bank konvensional 
AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL 
Neraca bank syariah 
AKTIVA = KEWAJIBAN + INVESTASI TIDAK TERIKAT + MODAL
Penyajian SecaraWajar 
Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja 
keuangan, dan arus kas entitas syariah dengan menerapkan Pernyataan 
Standar Akuntansi Keuangan secara benar disertai pengungkapan yang 
diharuskan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dalam Catatan atas 
Laporan Keuangan. Informasi lain tetap diungkapkan untuk menghasilkan 
penyajian yang wajar walaupun pengungkapkan tersebut tidak diharuskan 
oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. 
Apabila Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan belum mengatur masalah 
pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan dari suatu transaksi 
atau peristiwa, maka penyajian secara wajar dapat dicapai melalui pemilihan 
dan penerapan kebijakan akuntansi sesuai dengan paragraf 20 serta 
menyajikan jumlah yang dihasilkan sedemikian rupa sehingga memberikan 
informasi yang relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. 
12
13 
PSAK dimaksudkan agar laporan keuangan menyajikan secara wajar 
posisi keuangan, kinerja, dan arus kas sehingga tujuan laporan keuangan 
tersebut dapat tercapai. PSAK mungkin tidak mengatur pengungkapan 
informasi tertentu padahal pengungkapan informasi tersebut diperlukan 
guna menyajikan laporan keuangan secara wajar. Dalam hal tersebut 
maka entitas syariah harus memberikan tambahan pengungkapan 
informasi yang relevan sehingga laporan 
keuangan dapat disajikan secara wajar. 
Kecepatan inovasi dalam dunia bisnis sering mengakibatkan belum 
diaturnya suatu transaksi atau peristiwa dalam PSAK. Dalam kondisi 
tersebut, penyajian secara wajar laporan keuangan dapat dicapai dengan 
memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan paragraf 20 
serta menyajikan informasi menggunakan konsep yang terdapat dalam 
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
14 
KebijakanAkuntansi 
Manajemen memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi agar 
laporan keuangan memenuhi ketentuan dalam Pernyataan 
Standar Akuntansi Keuangan. Jika belum diatur dalam 
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, maka manajemen 
harus menetapkan kebijakan untuk memastikan bahwa laporan 
keuangan menyajikan informasi : 
(a) relevan terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk 
pengambilan keputusan; dan 
(b) dapat diandalkan, dengan pengertian: 
(i) mencerminkan kejujuran penyajian hasil dan posisi keuangan 
entitas syariah; 
(ii) menggambarkan substansi ekonomi dari suatu kejadian atau 
transaksi dan tidak semata-mata bentuk hukumnya; 
(iii) netral yaitu bebas dari keberpihakan; 
(iv) mencerminkan kehati-hatian; dan 
(v) mencakup semua hal yang material.
15 
Kebijakan akuntansi adalah prinsip khusus, dasar, konvensi, peraturan, 
dan praktik yang diterapkan entitas syariah dalam menyusun dan 
menyajikan laporan keuangan. 
Apabila belum ada pengaturan oleh PSAK, maka manjemen 
menggunakan pertimbangannya untuk menetapkan kebijakan akuntansi 
yang memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan 
keuangan. Dalam melakukan pertimbangan tersebut manajemen 
memperhatikan: 
(a) persyaratan dan pedoman PSAK yang mengatur hal-hal yang mirip 
dengan masalah terkait; 
(b) definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran aset, kewajiban, dana 
syirkah temporer, penghasilan dan beban yang ditetapkan dalam 
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan 
Syariah; dan 
(c) pernyataan yang dibuat oleh badan pembuat standar lain dan praktik 
industri yang lazim sepanjang konsisten dengan huruf (a) dan (b) 
paragraf ini.
16 
Kelangsungan Usaha 
Dalam penyusunan laporan keuangan, manajemen harus menilai 
(assessment) kemampuan kelangsungan usaha entitas syariah. 
Laporan keuangan harus disusun berdasarkan asumsi kelangsungan 
usaha, kecuali manajemen bermaksud untuk melikuidasi atau menjual, 
atau tidak mempunyai alternatif selain melakukan hal tersebut. Dalam 
penilaian kelangsungan usaha, ketidakpastian yang bersifat material 
yang terkait dengan kejadian atau kondisi yang bisa menyebabkan 
keraguan atas kelangsungan usaha harus diungkapkan. Apabila 
laporan keuangan tidak disusun berdasarkan asumsi kelangsungan 
usaha, maka kenyataan tersebut harus diungkapkan bersama dengan 
dasar lain yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan serta 
alasan mengapa asumsi kelangsungan usaha entitas syariah tidak 
dapat digunakan.
17 
Manajemen bertanggung jawab untuk mempertimbangkan apakah asumsi 
kelangsungan usaha masih layak digunakan dalam menyiapkan laporan 
keuangan. Dalam mempertimbang-kan apakah dasar asumsi kelangsungan 
usaha dapat digunakan, manajemen memperhatikan semua informasi masa 
depan yang relevan paling sedikit untuk jangka waktu 12 
(dua belas) bulan dari tanggal neraca. 
DasarAkrual 
Entitas syariah harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, 
kecuali Laporan Arus Kas dan penghitungan pendapatan untuk tujuan 
pembagian hasil usaha. Dalam penghitungan pembagian hasil usaha 
didasarkan pada pendapatan yang telah direalisasikan menjadi kas 
(dasar kas).
Konsistensi Penyajian 
Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus 
konsisten, kecuali: 
(a) terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas syariah atau 
perubahan penyajian akan menghasilkan penyajian yang lebih tepat atas 
suatu transaksi atau peristiwa; atau 
(b) perubahan tersebut diperkenankan oleh Pernyataan Standar Akuntansi 
18 
Keuangan atau Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. 
Akusisi atau pelepasan yang signifikan atau kajian ulang terhadap penyajian laporan 
keuangan mungkin akan menghasilkan kesimpulan bahwa laporan keuangan harus 
disajikan secara berbeda. Suatu entitas syariah mengubah penyajian laporan 
keuangannya jika hanya perubahan penyajian tersebut menghasilkan informasi yang 
dapat diandalkan dan lebih relevan kepada pemakai laporan keuangan dan struktur 
yang baru akan digunakan seterusnya, sehingga tidak menurunkan daya 
komparatifnya. Ketika melakukan perubahan penyajian, entitas syariah harus 
mengklasifikasi ulang informasi komparatif sesuai paragraf 35 dan 36.
Materialitas danAgregasi 
Pos-pos yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan sedangkan yang 
tidak material digabungkan dengan jumlah yang memiliki sifat atau fungsi yang 
sejenis. 
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses atas sejumlah transaksi yang 
diklasifikasikan sesuai sifat atau fungsinya. Tahap akhir dari proses penggabungan saldo 
dan pengklasifikasian adalah penyajian dalam laporan keuangan atau Catatan atas Laporan 
Keuangan. Jika suatu klasifikasi pos tidak material maka dapat digabungkan dengan pos 
lain yang sejenis dalam laporan keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan. Suatu pos 
mungkin tidak cukup material untuk disajikan terpisah dalam laporan keuangan, tetapi 
cukup material untuk disajikan terpisah dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Informasi 
dianggap material jika dengan tidak diungkapkannya informasi tersebut dapat 
mempengaruhi pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. 
Untuk menentukan materialitas suatu pos maka besaran dan sifat unsur tersebut harus 
dianalisis dimana masing-masing dapat menjadi faktor penentu. Penerapan konsep 
materialitas berarti pengungkapan spesifik yang disyaratkan oleh suatu Pernyataan atau 
Interpretasi tidak akan terpenuhi jika informasi yang diungkapkan adalah tidak material. 
19
20 
Saling Hapus (Offsetting) 
Aset, kewajiban, dana syirkah temporer, penghasilan dan beban disajikan 
secara terpisah, kecuali saling hapus diperkenankan dalam Pernyataan 
atau Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan. 
Saling hapus akan mempengaruhi pemahaman pengguna laporan keuangan 
terhadap suatu transaksi yang telah dilakukan dan mempengaruhi penilaian 
pengguna laporan keuangan atas arus kas entitas syariah pada masa depan, 
kecuali mencerminkan substansi transaksi atau peristiwa. Aset yang 
dilaporkan sebesar nilai, setelah dikurangi dengan penyisihan, tidak termasuk 
kategori saling hapus.
21 
Dalam aktivitas normal, entitas syariah juga melakukan transaksi-transaksi lain 
yang bukan merupakan penghasil utama pendapatan dan bersifat insidentil. Hasil 
dari transaksi tersebut disajikan dengan mengurangkan setiap pendapatan 
dengan beban yang berkaitan sepanjang penyajian tersebut menggambarkan 
substansi transaksi atau peristiwa tersebut. 
Contoh : 
(a) keuntungan dan kerugian atas pelepasan aset tidak lancar termasuk investasi 
dan aset operasional dilaporkan dengan mengurangkan penerimaan dengan 
nilai tercatat dan beban yang timbul akibat pelepasan aset tersebut; 
(b) pengeluaran yang diganti berdasarkan perjanjian kontrak dengan pihak 
ketiga disajikan sebesar nilai setelah dikurangi dengan penggantian yang 
diterima; dan 
(c) pos luar biasa disajikan sebesar nilai setelah dikurangi pajak terkait dan hak 
minoritas sedangkan nilai bruto disajikan pada Catatan atas Laporan 
Keuangan.
22 
Informasi Komparatif 
Informasi kuantitatif harus diungkapkan secara komparatif dengan 
periode sebelumnya, kecuali dinyatakan lain oleh Pernyataan Standar 
Akuntansi Keuangan. Informasi komparatif yang bersifat naratif dan 
deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan 
kembali apabila relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode 
berjalan. 
Pada beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan pada laporan 
keuangan periode sebelumnya masih relevan untuk diungkapkan pada 
periode berjalan. Misalnya, rincian tentang sengketa hukum yang dihadapi, 
dimana hasil akhirnya belum diketahui secara pasti pada periode 
sebelumnya dan masih dalam proses penyelesaian, perlu diungkapkan 
kembali pada periode berjalan. Pengguna laporan keuangan akan 
memperoleh manfaat dari informasi adanya ketidakpastian pada tanggal 
Neraca sebelumnya dan langkah-langkah yang telah dilakukan pada periode 
berjalan untuk mengatasi ketidakpastian tersebut.
23 
Apabila penyajian atau klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan 
diubah maka jumlah komparatif harus direklasifikasi kecuali tidak 
praktis dilakukan. Apabila jumlah komparatif direklasifikasi maka 
harus diungkapkan: 
(a) sifat dari reklasifikasi; 
(b) jumlah setiap pos atau kelompok pos yang di-reklasifikasi; dan 
(c) alasan reklasifikasi. 
Apabila reklasifikasi jumlah komparatif tidak praktis dilakukan maka 
harus diungkapkan: 
(a) alasan tidak melakukan reklasifikasi jumlah tersebut; dan 
(b) sifat penyesuaian yang akan dilakukan jika jumlah tersebut 
direklasifikasi.
24 
Informasi komparatif antar periode membantu pemakai dalam 
pengambilan keputusan, khususnya penilaian kecenderungan informasi 
keuangan untuk maksud membuat prediksi. Terdapat suatu keadaan 
dimana reklasifikasi untuk menjaga daya banding informasi komparatif 
dengan informasi pada periode berjalan tidak praktis dilakukan, misalnya 
pada periode sebelumnya data dikumpulkan sedemikian rupa sehingga 
tidak memungkinkan dilakukan reklasifikasi serta tidak praktis untuk 
menciptakan kembali informasi tersebut.

More Related Content

What's hot

Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Edwin Irwanto
 
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Rose Meea
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
2nd Social
 
rerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansirerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansi
Nadia Amelia
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshinacitra Joni
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Phuji Maisaroh
 
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuanganAkuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuanganAndy Ryuki
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
Devia13
 
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Herna Ferari
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
Mega Sucia
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
Enchii Enchii
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Junianto Junianto
 
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Muhammad Rafi Kambara
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
universitas negeri padang
 
Laporan Arus Kas
Laporan Arus KasLaporan Arus Kas
Laporan Arus Kas
Lufi Yuwana Mursita
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjonoxyrces
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanevi hermawati
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Ellysa Putri
 

What's hot (20)

Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
 
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansiKuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
Kuliah teori akuntansi 6 7 standar akuntansi
 
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)Akm   iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
Akm iii (semester v - modal saham ~tugas kelompok)
 
rerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansirerangka konseptual akuntansi
rerangka konseptual akuntansi
 
Psak 104 istshina
Psak 104 istshinaPsak 104 istshina
Psak 104 istshina
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuanganAkuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
Akuntansi Perbankan - Pertemuan 2, laporan keuangan
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
 
Analisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasiAnalisis aktivitas operasi
Analisis aktivitas operasi
 
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
Pemeriksaan kas dan setara kas (fix)
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
Rangkuman Materi Akuntansi Keuangan Menengah Kas dan Piutang (Cash and Receiv...
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
Laporan Arus Kas
Laporan Arus KasLaporan Arus Kas
Laporan Arus Kas
 
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi SuwardjonoRingkasan teori akuntansi Suwardjono
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
 
Makalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuanMakalah likuidasi persekutuan
Makalah likuidasi persekutuan
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 

Viewers also liked

Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahKerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahNamla Elfa Syariati
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganNita Putri
 
Laporan keuangan syariah
Laporan keuangan syariahLaporan keuangan syariah
Laporan keuangan syariah
Ulan Safitri
 
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
Reza Ayu Kahfi
 
Makalah psak 105
Makalah psak 105Makalah psak 105
Makalah psak 105
innesnoorfatimah
 
Manajemen bank dan lembaga keuangan syariah
Manajemen bank dan lembaga keuangan syariahManajemen bank dan lembaga keuangan syariah
Manajemen bank dan lembaga keuangan syariah
Syauqi Syaugi
 
Laporan keuangan syariah dan konvesional
Laporan keuangan syariah dan konvesionalLaporan keuangan syariah dan konvesional
Laporan keuangan syariah dan konvesionalArif Arif
 
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANBAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
Melanie Sinambella
 
Slideshare Powerpoint presentation
Slideshare Powerpoint presentationSlideshare Powerpoint presentation
Slideshare Powerpoint presentation
elliehood
 

Viewers also liked (9)

Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariahKerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah
 
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuanganKerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
Kerangka dasar penyusunan penyajian laporan keuangan
 
Laporan keuangan syariah
Laporan keuangan syariahLaporan keuangan syariah
Laporan keuangan syariah
 
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
KDPPLK berdasar PSAK no.1 2009 (revisi)
 
Makalah psak 105
Makalah psak 105Makalah psak 105
Makalah psak 105
 
Manajemen bank dan lembaga keuangan syariah
Manajemen bank dan lembaga keuangan syariahManajemen bank dan lembaga keuangan syariah
Manajemen bank dan lembaga keuangan syariah
 
Laporan keuangan syariah dan konvesional
Laporan keuangan syariah dan konvesionalLaporan keuangan syariah dan konvesional
Laporan keuangan syariah dan konvesional
 
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANBAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
 
Slideshare Powerpoint presentation
Slideshare Powerpoint presentationSlideshare Powerpoint presentation
Slideshare Powerpoint presentation
 

Similar to Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah

Akuntansi kel.3
Akuntansi kel.3Akuntansi kel.3
Akuntansi kel.3
RiskiWulandari3
 
Analisis Laporan Keuangan Syariah
Analisis Laporan Keuangan SyariahAnalisis Laporan Keuangan Syariah
Analisis Laporan Keuangan Syariah
MMahfudorvalaPutera
 
8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM
8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM
8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM
aml_300
 
MEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptx
MEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptxMEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptx
MEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptx
sumiyati84
 
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Deady Rizky Yunanto
 
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.pptAKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
evarahayu18
 
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.pptAkuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
Mutee28
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Indra Yu
 
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptxCA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
ELTINYULIASTUTI
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Elsita Fransisca Mokodompit
 
Tulisanku (arbi ghazali)
Tulisanku (arbi ghazali)Tulisanku (arbi ghazali)
Tulisanku (arbi ghazali)ibrahim ibrahim
 
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptxAudit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
Wien Sotya
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Kartika Dwi Rachmawati
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
El Loen
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
AdrimanMulya
 
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHSTANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAndy 'ndut
 

Similar to Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah (20)

Akuntansi kel.3
Akuntansi kel.3Akuntansi kel.3
Akuntansi kel.3
 
Analisis Laporan Keuangan Syariah
Analisis Laporan Keuangan SyariahAnalisis Laporan Keuangan Syariah
Analisis Laporan Keuangan Syariah
 
8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM
8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM
8e9f7-kdpplks-pertemuan-ii.pptMMMMMMMMMM
 
Presentation3
Presentation3Presentation3
Presentation3
 
MEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptx
MEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptxMEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptx
MEET 3_KONSEP AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
Tugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-fTugas ke 2, akm-f
Tugas ke 2, akm-f
 
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara InternasionalPenyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Akrual yang Berlaku secara Internasional
 
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.pptAKM 1 - pertemuan 2.ppt
AKM 1 - pertemuan 2.ppt
 
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.pptAkuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
Akuntansi Keuangan Syariah - Pertemuan 1.ppt
 
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
2. Laporan Keuangan Tgl. 14-9-22.pptx
 
Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap Konseptual Framework psak ifrs-sap
Konseptual Framework psak ifrs-sap
 
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptxCA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
CA-Pelaporan-Korporat-10042018-1 (1).pptx
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
Tulisanku (arbi ghazali)
Tulisanku (arbi ghazali)Tulisanku (arbi ghazali)
Tulisanku (arbi ghazali)
 
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptxAudit Keuangan Pemerintah.pptx
Audit Keuangan Pemerintah.pptx
 
Gak bisa dibuka
Gak bisa dibukaGak bisa dibuka
Gak bisa dibuka
 
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
Rangkuman akuntansi keuangan kuliah semster3
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptxASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
ASUMSI DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI SYARIAH.pptx
 
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHSTANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH
 

More from Ulan Safitri

Value Inisiatif dan Proaktif
Value Inisiatif dan ProaktifValue Inisiatif dan Proaktif
Value Inisiatif dan Proaktif
Ulan Safitri
 
Value Utamakan
Value UtamakanValue Utamakan
Value Utamakan
Ulan Safitri
 
Penganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintahPenganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintah
Ulan Safitri
 
Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuanganCatatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan
Ulan Safitri
 
Tujuan laporan akuntansi pemerintahan
Tujuan laporan akuntansi pemerintahanTujuan laporan akuntansi pemerintahan
Tujuan laporan akuntansi pemerintahan
Ulan Safitri
 
Laporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaranLaporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaran
Ulan Safitri
 
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docxAnalisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
Ulan Safitri
 
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx (1)
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx (1)Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx (1)
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx (1)
Ulan Safitri
 
Studi Kasus Amax Automobiles, Indus Corporation, dan Abrams Company
Studi Kasus Amax Automobiles, Indus Corporation, dan Abrams CompanyStudi Kasus Amax Automobiles, Indus Corporation, dan Abrams Company
Studi Kasus Amax Automobiles, Indus Corporation, dan Abrams Company
Ulan Safitri
 
Manfaat pusat laba
Manfaat pusat labaManfaat pusat laba
Manfaat pusat laba
Ulan Safitri
 
Herbal jus proposal usaha
Herbal jus proposal usahaHerbal jus proposal usaha
Herbal jus proposal usahaUlan Safitri
 

More from Ulan Safitri (12)

Value Inisiatif dan Proaktif
Value Inisiatif dan ProaktifValue Inisiatif dan Proaktif
Value Inisiatif dan Proaktif
 
Value Utamakan
Value UtamakanValue Utamakan
Value Utamakan
 
Penganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintahPenganggaran pemerintah
Penganggaran pemerintah
 
Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuanganCatatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan
 
Tujuan laporan akuntansi pemerintahan
Tujuan laporan akuntansi pemerintahanTujuan laporan akuntansi pemerintahan
Tujuan laporan akuntansi pemerintahan
 
Laporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaranLaporan realisasi anggaran
Laporan realisasi anggaran
 
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docxAnalisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx
 
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx (1)
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx (1)Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx (1)
Analisis sistem pengendalian perencanaan manajemen.docx (1)
 
Studi Kasus Amax Automobiles, Indus Corporation, dan Abrams Company
Studi Kasus Amax Automobiles, Indus Corporation, dan Abrams CompanyStudi Kasus Amax Automobiles, Indus Corporation, dan Abrams Company
Studi Kasus Amax Automobiles, Indus Corporation, dan Abrams Company
 
Manfaat pusat laba
Manfaat pusat labaManfaat pusat laba
Manfaat pusat laba
 
Bisplen fix
Bisplen fixBisplen fix
Bisplen fix
 
Herbal jus proposal usaha
Herbal jus proposal usahaHerbal jus proposal usaha
Herbal jus proposal usaha
 

Recently uploaded

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 

Recently uploaded (20)

MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 

Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah

  • 1. (Sharia Financial Accounting) Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS) Akuntansi Syariah?
  • 2. Tujuan Kerangka Dasar : a. Sebagai acuan penyusunan standar akuntansi keuangan syari’ah b. Sebagai acuan penyusunan laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi syari’ah yang belum diatur dalam standar akuntansi keuangan syari’ah c. Sebagai acuan auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi syari’ah yang berlaku umum d. Sebagai acuan para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan syari’ah
  • 3. Ruang Lingkup : a. Membahas tentang tujuan laporan keuangan b. Karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan dan c. Definisi, pengakuan dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan
  • 4. Tujuan Laporan Keuangan Syari’ah : a. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syari’ah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha b. Informasi kepatuhan entitas syari’ah terhadap prinsip syari’ah serta informasi aset, kewajiban, pendapatan dan beban uang sesuai dengan prinsip syari’ah bila ada dan bagaimana perolehan dan penggunaannya c. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab entitas stari’ah terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang layak dan d. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan pemilik dana syirkah temporer dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban fungsi sosial entitas syari’ah termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah dan wakaf
  • 5. Asumsi Dasar : a. Dasar Akrual Dengan dasar akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada para pemakai tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas, tetapi juga kewajiban pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang merepresentasikan kas yang yang akan diterima di masa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan menyediakan jenis informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha menggunakan dasar kas.
  • 6. Asumsi Dasar : a. Kelangsungan Usaha Entitas syari’ah diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya. Jika maksud dan keinginan tersebut timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yang digunakan harus diungkapkan
  • 7. Unsur-Unsur Laporan Keuangan Syari’ah : Laporan keuangan entitas syari’ah antara lain meliputi : a. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial : (i) Laporan posisi keuangan (ii) Laporan laba-rugi (iii) Laporan arus kas (iv) Laporan perubahan ekuitas b. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial (i) Laporan sumber dan penggunaan dana zakat dan (ii) Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan c. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab khusus entitas syari’ah tersebut
  • 8. Laporan Posisi Keuangan : Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dana syirkah temporer dan ekuitas : Aset Sumber daya yang dikuasai oleh entitas syari’ah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas syari’ah Kewajiban Utang entitas syari’ah masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas syari’ah yang mengandung manfaat ekonomi
  • 9. Laporan Posisi Keuangan : Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dana syirkah temporer dan ekuitas : Dana Syirkah Temporer Dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya di mana entitas syari’ah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan Ekuitas Hak residual atas aset entitas syari’ah setelah dikurangi semua kewajiban dan dana syirkah temporer
  • 10. Laporan Posisi Keuangan : Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dana syirkah temporer dan ekuitas : Dana Syirkah Temporer Dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya di mana entitas syari’ah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan Ekuitas Hak residual atas aset entitas syari’ah setelah dikurangi semua kewajiban dan dana syirkah temporer
  • 11. 11 Neraca bank konvensional AKTIVA = KEWAJIBAN + MODAL Neraca bank syariah AKTIVA = KEWAJIBAN + INVESTASI TIDAK TERIKAT + MODAL
  • 12. Penyajian SecaraWajar Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas syariah dengan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan secara benar disertai pengungkapan yang diharuskan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Informasi lain tetap diungkapkan untuk menghasilkan penyajian yang wajar walaupun pengungkapkan tersebut tidak diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Apabila Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan belum mengatur masalah pengakuan, pengukuran, penyajian atau pengungkapan dari suatu transaksi atau peristiwa, maka penyajian secara wajar dapat dicapai melalui pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi sesuai dengan paragraf 20 serta menyajikan jumlah yang dihasilkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi yang relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. 12
  • 13. 13 PSAK dimaksudkan agar laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja, dan arus kas sehingga tujuan laporan keuangan tersebut dapat tercapai. PSAK mungkin tidak mengatur pengungkapan informasi tertentu padahal pengungkapan informasi tersebut diperlukan guna menyajikan laporan keuangan secara wajar. Dalam hal tersebut maka entitas syariah harus memberikan tambahan pengungkapan informasi yang relevan sehingga laporan keuangan dapat disajikan secara wajar. Kecepatan inovasi dalam dunia bisnis sering mengakibatkan belum diaturnya suatu transaksi atau peristiwa dalam PSAK. Dalam kondisi tersebut, penyajian secara wajar laporan keuangan dapat dicapai dengan memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan paragraf 20 serta menyajikan informasi menggunakan konsep yang terdapat dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah.
  • 14. 14 KebijakanAkuntansi Manajemen memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi agar laporan keuangan memenuhi ketentuan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jika belum diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, maka manajemen harus menetapkan kebijakan untuk memastikan bahwa laporan keuangan menyajikan informasi : (a) relevan terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk pengambilan keputusan; dan (b) dapat diandalkan, dengan pengertian: (i) mencerminkan kejujuran penyajian hasil dan posisi keuangan entitas syariah; (ii) menggambarkan substansi ekonomi dari suatu kejadian atau transaksi dan tidak semata-mata bentuk hukumnya; (iii) netral yaitu bebas dari keberpihakan; (iv) mencerminkan kehati-hatian; dan (v) mencakup semua hal yang material.
  • 15. 15 Kebijakan akuntansi adalah prinsip khusus, dasar, konvensi, peraturan, dan praktik yang diterapkan entitas syariah dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan. Apabila belum ada pengaturan oleh PSAK, maka manjemen menggunakan pertimbangannya untuk menetapkan kebijakan akuntansi yang memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan. Dalam melakukan pertimbangan tersebut manajemen memperhatikan: (a) persyaratan dan pedoman PSAK yang mengatur hal-hal yang mirip dengan masalah terkait; (b) definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran aset, kewajiban, dana syirkah temporer, penghasilan dan beban yang ditetapkan dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah; dan (c) pernyataan yang dibuat oleh badan pembuat standar lain dan praktik industri yang lazim sepanjang konsisten dengan huruf (a) dan (b) paragraf ini.
  • 16. 16 Kelangsungan Usaha Dalam penyusunan laporan keuangan, manajemen harus menilai (assessment) kemampuan kelangsungan usaha entitas syariah. Laporan keuangan harus disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, kecuali manajemen bermaksud untuk melikuidasi atau menjual, atau tidak mempunyai alternatif selain melakukan hal tersebut. Dalam penilaian kelangsungan usaha, ketidakpastian yang bersifat material yang terkait dengan kejadian atau kondisi yang bisa menyebabkan keraguan atas kelangsungan usaha harus diungkapkan. Apabila laporan keuangan tidak disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha, maka kenyataan tersebut harus diungkapkan bersama dengan dasar lain yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan serta alasan mengapa asumsi kelangsungan usaha entitas syariah tidak dapat digunakan.
  • 17. 17 Manajemen bertanggung jawab untuk mempertimbangkan apakah asumsi kelangsungan usaha masih layak digunakan dalam menyiapkan laporan keuangan. Dalam mempertimbang-kan apakah dasar asumsi kelangsungan usaha dapat digunakan, manajemen memperhatikan semua informasi masa depan yang relevan paling sedikit untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan dari tanggal neraca. DasarAkrual Entitas syariah harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali Laporan Arus Kas dan penghitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha. Dalam penghitungan pembagian hasil usaha didasarkan pada pendapatan yang telah direalisasikan menjadi kas (dasar kas).
  • 18. Konsistensi Penyajian Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus konsisten, kecuali: (a) terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi entitas syariah atau perubahan penyajian akan menghasilkan penyajian yang lebih tepat atas suatu transaksi atau peristiwa; atau (b) perubahan tersebut diperkenankan oleh Pernyataan Standar Akuntansi 18 Keuangan atau Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Akusisi atau pelepasan yang signifikan atau kajian ulang terhadap penyajian laporan keuangan mungkin akan menghasilkan kesimpulan bahwa laporan keuangan harus disajikan secara berbeda. Suatu entitas syariah mengubah penyajian laporan keuangannya jika hanya perubahan penyajian tersebut menghasilkan informasi yang dapat diandalkan dan lebih relevan kepada pemakai laporan keuangan dan struktur yang baru akan digunakan seterusnya, sehingga tidak menurunkan daya komparatifnya. Ketika melakukan perubahan penyajian, entitas syariah harus mengklasifikasi ulang informasi komparatif sesuai paragraf 35 dan 36.
  • 19. Materialitas danAgregasi Pos-pos yang material disajikan terpisah dalam laporan keuangan sedangkan yang tidak material digabungkan dengan jumlah yang memiliki sifat atau fungsi yang sejenis. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses atas sejumlah transaksi yang diklasifikasikan sesuai sifat atau fungsinya. Tahap akhir dari proses penggabungan saldo dan pengklasifikasian adalah penyajian dalam laporan keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan. Jika suatu klasifikasi pos tidak material maka dapat digabungkan dengan pos lain yang sejenis dalam laporan keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan. Suatu pos mungkin tidak cukup material untuk disajikan terpisah dalam laporan keuangan, tetapi cukup material untuk disajikan terpisah dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Informasi dianggap material jika dengan tidak diungkapkannya informasi tersebut dapat mempengaruhi pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan ekonomi. Untuk menentukan materialitas suatu pos maka besaran dan sifat unsur tersebut harus dianalisis dimana masing-masing dapat menjadi faktor penentu. Penerapan konsep materialitas berarti pengungkapan spesifik yang disyaratkan oleh suatu Pernyataan atau Interpretasi tidak akan terpenuhi jika informasi yang diungkapkan adalah tidak material. 19
  • 20. 20 Saling Hapus (Offsetting) Aset, kewajiban, dana syirkah temporer, penghasilan dan beban disajikan secara terpisah, kecuali saling hapus diperkenankan dalam Pernyataan atau Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan. Saling hapus akan mempengaruhi pemahaman pengguna laporan keuangan terhadap suatu transaksi yang telah dilakukan dan mempengaruhi penilaian pengguna laporan keuangan atas arus kas entitas syariah pada masa depan, kecuali mencerminkan substansi transaksi atau peristiwa. Aset yang dilaporkan sebesar nilai, setelah dikurangi dengan penyisihan, tidak termasuk kategori saling hapus.
  • 21. 21 Dalam aktivitas normal, entitas syariah juga melakukan transaksi-transaksi lain yang bukan merupakan penghasil utama pendapatan dan bersifat insidentil. Hasil dari transaksi tersebut disajikan dengan mengurangkan setiap pendapatan dengan beban yang berkaitan sepanjang penyajian tersebut menggambarkan substansi transaksi atau peristiwa tersebut. Contoh : (a) keuntungan dan kerugian atas pelepasan aset tidak lancar termasuk investasi dan aset operasional dilaporkan dengan mengurangkan penerimaan dengan nilai tercatat dan beban yang timbul akibat pelepasan aset tersebut; (b) pengeluaran yang diganti berdasarkan perjanjian kontrak dengan pihak ketiga disajikan sebesar nilai setelah dikurangi dengan penggantian yang diterima; dan (c) pos luar biasa disajikan sebesar nilai setelah dikurangi pajak terkait dan hak minoritas sedangkan nilai bruto disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan.
  • 22. 22 Informasi Komparatif Informasi kuantitatif harus diungkapkan secara komparatif dengan periode sebelumnya, kecuali dinyatakan lain oleh Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan kembali apabila relevan untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan. Pada beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan pada laporan keuangan periode sebelumnya masih relevan untuk diungkapkan pada periode berjalan. Misalnya, rincian tentang sengketa hukum yang dihadapi, dimana hasil akhirnya belum diketahui secara pasti pada periode sebelumnya dan masih dalam proses penyelesaian, perlu diungkapkan kembali pada periode berjalan. Pengguna laporan keuangan akan memperoleh manfaat dari informasi adanya ketidakpastian pada tanggal Neraca sebelumnya dan langkah-langkah yang telah dilakukan pada periode berjalan untuk mengatasi ketidakpastian tersebut.
  • 23. 23 Apabila penyajian atau klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan diubah maka jumlah komparatif harus direklasifikasi kecuali tidak praktis dilakukan. Apabila jumlah komparatif direklasifikasi maka harus diungkapkan: (a) sifat dari reklasifikasi; (b) jumlah setiap pos atau kelompok pos yang di-reklasifikasi; dan (c) alasan reklasifikasi. Apabila reklasifikasi jumlah komparatif tidak praktis dilakukan maka harus diungkapkan: (a) alasan tidak melakukan reklasifikasi jumlah tersebut; dan (b) sifat penyesuaian yang akan dilakukan jika jumlah tersebut direklasifikasi.
  • 24. 24 Informasi komparatif antar periode membantu pemakai dalam pengambilan keputusan, khususnya penilaian kecenderungan informasi keuangan untuk maksud membuat prediksi. Terdapat suatu keadaan dimana reklasifikasi untuk menjaga daya banding informasi komparatif dengan informasi pada periode berjalan tidak praktis dilakukan, misalnya pada periode sebelumnya data dikumpulkan sedemikian rupa sehingga tidak memungkinkan dilakukan reklasifikasi serta tidak praktis untuk menciptakan kembali informasi tersebut.