Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Proposal bahasa indonesia
1. 0
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA KANTIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG (PNUP)
DISUSUN OLEH :
HASTIH RAHMA LEO
A. PUTRI REZKI RAMADANI
NUR INDRAYANI SK
ANDIKA
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
TAHUN AKADEMIK 2015-2016
2. 1
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA KANTIN
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG (PNUP)
DISUSUN OLEH :
HASTIH RAHMA LEO
A. PUTRI REZKI RAMADANI
NUR INDRAYANI SK
ANDIKA
JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
TAHUN AKADEMIK 2015-2016
i
3. 2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW. Maha Pengasih Allah
yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan proposal Tugas Akhir (TA) dengan mengambil judul: “Penyusunan
Laporan Keuangan pada Kantin Politeknik Negeri Ujung Pandang”. Adapun
tujuan penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan diploma pada Jurusan Akuntansi Program Studi Diploma 3 (D3)
Politeknik Negeri Ujung Pandang.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
dari pembaca sangat membantu untuk perbaikan di masa yang akan datang. Akhir
kata penulis berharap, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat, khususnya bagi
penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca.
Makassar, 22 Maret 2016
Penulis,
ii
4. 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, usaha kecil merupakan salah satu usaha pilihan masyarakat
untuk dijadikan sebagai mata pencaharian sehari-hari. Salah satu jenis usaha yang
sedang berkembang saat ini adalah kantin yang termasuk dalam kategori
Perusahaan Dagang. Akan tetapi, karena minimnya pengetahuan tentang siklus
pencatatan laporan keuangan banyak perusahaan dagang yang tidak menerapkan
sistem pencatatan sesuai dengan sistem pencatatan akuntansi yang berlaku umum.
Akibatnya, banyak usaha kecil yang tidak membuat laporan keuangan pada
perusahaan yang dikelolanya padahal laporan keuangan dapat membantu mereka
dalam mengembangkan usaha.
Laporan keuangan berfungsi sebagai alat untuk menganalisis kinerja
keuangan yang dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan sehingga
dapat dijadikan sebagai dasar membuat keputusan-keputusan ekonomi. Penerapan
akuntansi pada usaha kecil sangat penting untuk membantu pengusaha kecil
mengendalikan modal usaha dan modal kerja secara seksama.
Bagi para wirausahawan tentu sangat dimengerti bahwa informasi
keuangan atau akuntansi yang handal dan tepat waktu dapat menjadi faktor
penentu penting untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan bisnis yang
ditekuninya. Hal ini termasuk menentukan strategi untuk meraih tujuan dan
mempertahankan laju bisnis dengan beroperasi secara efisien. Yang dimaksud
dengan informasi keuangan adalah catatan-catatan tentang rekap penjualan, daftar
piutang, daftar hutang, jurnal, buku besar, dan data persediaan. Laporan-laporan
tersebut seharusnya tercantum pada laporan keuangan yang terdiri dari arus kas,
neraca, juga laporan laba rugi. Laporan keuangan ini dapat menjadi gambaran
kondisi finansial perusahaan bahkan pada perusahaan berskala kecil, laporan
5. 4
keuangan idealnya disusun secara standar sesuai denga prinsip-prinsip akuntansi
dengan bahasa yang mudah dipahami oleh semua pelaku usaha.
Dengan demikian laporan tersebut dapat menjadi dasar pertimbangan
bagi pengambilan keputusan untuk pengajuan kredit, tawaran kerjasama, dan
sebagainya. Seperti yang sudah banyak terjadi, proses merintis pelaporan
keuangan atau pembukuan yang baik bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh
semua orang karena diperlukan prinsip-prinsip pembukuan dan sistem informasi
yang diperlukan oleh perusahaan.
Itulah sebabnya para pengusaha kecil enggan menerapkan sistem
akuntansi standar apalagi bila dibutuhkan perangkat mahal atau harus
mempekerjakan staf. Jika saat ini usaha yang ditekuni masih berskala mikro,
mungkin buku kas sudah cukup menjadi sistem informasi yang memadai, tetapi
bila usaha tersebut semakin berkembang sistem pembukuannya pun harus turut
berkembang.
Selain pencatatan keuangan, tantangan lain yang harus dihadapai oleh
pengusaha kecil yang usahanya mulai berkembang adalah mematuhi prinsip-
prinsip penyusunan laporan akuntansi standar. Sebagaimana yang telah
disinggung sebelumnya, laporan keuangan standar tak hanya berguna bagi pemilik
usaha untuk memonitor perkembangan usahanya tetapi juga bermanfaat sebagai
dasar pengambilan keputusan untuk pihak ketiga.
Di tahun 2009 Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) telah menerbitkan
Standar Akuntansi untuk Usaha Kecil dan hal ini merupakan terobosan yang
berguna karena cukup ringkas dan lebih mudah dipraktekkan. Meskipun cukup
ringkas, tetapi untuk prinsip-prinsip umum tetap harus dijalankan sebagaimana
pada jenis usaha yang lain. Dengan adanya standar laporan keuangan tersebut
tentu dapat menjadi acuan yang lebih sederhana dan lebih mudah diterima oleh
kalangan wirausahawan yang lebih luas. Buku standar penyusunan laporan
keuangan tersebut secara lengkap bernama Standar Akuntansi untuk Entitas
Tanpa Akuntabilitas Publik.
6. 5
Kelebihan yang bisa diperoleh oleh para pengusaha kecil bila sanggup
memenuhi hal-hal yang berkenaan dengan pelaporan keuangan atau akuntansi
tersebut adalah menunjang kekuatan ekonomi rakyat yang semakin kokoh di
masa depan karena usaha-usaha kecil ini memiliki harapan untuk berkembang
menjadi lebih besar. Oleh karena itu, kami memilih kantin di Politeknik Negeri
Ujung Pandang sebagai objek penelitian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara Penyusunan Laporan Keuangan terhadap usaha kecil
di Kantin PNUP ?
2. Bagaimana cara penerapan Laporan Keuangan terhadap usaha kecil
di Kantin PNUP ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara Penyusunan Laporan Keuangan Terhadap usaha
kecil di Kantin PNUP.
2. Untuk mengetahui cara Penerapan Laporan Keuangan Terhadap usaha
kecil di Kantin PNUP.
D. Manfaat Penelitian
1. Penulis dapat menerapkan teori dan memperdalam pengetahuan terutama
yang berkaitan dengan analisis laporan keuangan.
2. Tugas Akhir ini dapat dijadikan sebagai penambahan wawasan dan dapat
menjadi bahan referensi atau acuan penelitian bagi pembaca .
3. Laporan ini dapat dijadikan sebagai suatu masukan yang dapat
dikembangkan berkenaan dengan laporan keuangan di Kantin PNUP.
7. 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Usaha Kecil
Usaha Kecil sebagaimana dimaksud Jimly Asshiddiqie dalam
buku Konstitusi Ekonomi (2010:45) Undang-Undang Republik Indonesia
No. 20 Bab I Pasal 1 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
usaha kecil. Dalam Undang Undang tersebut dalam Bab IV Pasal 6
menyebutkan bahwa kriteria usaha kecil adalah sebagai berikut:
(i) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha; atau
(ii) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00
(tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
2. Laporan Keuangan
Mereka yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu
perusahaan sangatlah penting untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan
tersebut dan kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dengan melihat
laporan keuangannya.
8. 7
Soemarso (2004:52) menyatakan bahwa laporan keuangan utama untuk
sebuah perusahaan adalah neraca (balance sheet), laporan laba rugi (Income
Statement), dan laporan perubahan modal (Statement of Owners Equity). Neraca
adalah daftar aktiva, kewajiban dan modal perusahaan pada suatu saat tertentu,
misalnya pada akhir bulan. Perhitungan laba rugi adalah ikhtisar pendapatan dan
beban untuk suatu jangka tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Laporan
perubahan modal adalah ikhtisar tentang perubahan modal yang terjadi selama
jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Pada setiap laporan
keuangan harus dicantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal.
Semua itu dikerjakan untuk menekankan bagian-bagian tertentu pada setiap
laporan.
Adapun pengertian laporan keuangan menurut Iwan (2012:11) bahwa
“Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan
ringkasan dan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang
bersangkutan”. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen untuk
mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh para
pemilik perusahaan. Disamping itu laporan keuangan dapat juga digunakan untuk
memenuhi tujuan-tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar
perusahaan.
Jumingan (M.Sadeli, 2002:2) menyatakan bahwa laporan keuangan
adalah hasil dari proses akuntansi dan merupakan informasi historis.
Sedangkan menurut Munawir (2004:2) “Laporan keuangan pada
dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat
komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak
yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusahaan tersebut.” Kondisi
keuangan dan hasil operasi perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan
perusahaan pada hakikatnya merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi
perusahaan yang bersangkutan. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil
operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak, baik pihak yang di dalam
9. 8
perusahaan maupun pihak yang berada di luar perusahaan. Informasi yang
berguna misalnya tentang kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan
pokok pinjaman, dan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan besarnya
modal sendiri.
Dari beberapa pengertian diatas maka jelaslah bahwa laporan keuangan
merupakan standar tolok ukur dalam memperhitungkan tingkat kemampuan
perusahaan dalam mengelola usahanya. Hal ini juga relevan dengan pengertian
laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yaitu “Laporan
yang menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang
diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik
ekonominya”. (IAI, 2002 : par 47) dan pengertian menurut Ikatan Akuntansi
Indonesia, yaitu “Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada periode akuntansi yang menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Laporan keuangan berguna bagi bankir, kreditor, pemilik, dan pihak-
pihak yang berkepentingan dalam menganalisis serta menginterpretasikan kinerja
keuangan dan kondisi perusahaan (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009:5).
Dengan mengadakan analisis data keuangan dari waktu yang lalu akan
dapat diketahui keberhasilan atau kegagalan di waktu yang lalu. Hasil analisis
tersebut akan sangat penting artinya untuk penyusunan kebijakan akuntansi yang
akan dilakukan di waktu yang akan datang. Dengan analisis tersebut akan
diketahui efisiensi penggunaan modal, tingkat perputaran modal dalam berbagai
aktiva dan diketahui penggunaan modal dengan sumber-sumbernya.
Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan dan
keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk
kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai
kepentingan dengan data keuangan perusahaan.
Jumingan (2006:28) menjelaskan komponen-komponen yang terdapat
pada laporan keuangan adalah sebagai berikut :
10. 9
a) “Neraca menggambarkan kondisi keuangan dari suatu perusahaan
pada tanggal tertentu, umumnya pada akhir tahun saat penutupan
buku. Neraca ini memuat aktiva (harta kekayaan yang dimiliki
perusahaan), utang (kewajiban perusahaan untuk membayar
dengan uang atau aktiva lain kepada pihak lain pada waktu
tertentu yang akan datang), dan modal sendiri (kelebihan aktiva di
atas utang).” (Jumingan, 2006:4).
b) “Laporan laba rugi memperlihatkan hasil yang diperoleh dari
penjualan barang atau jasa dan ongkos-ongkos yang timbul dalam
proses pencapaian hasil tersebut. Laporan ini juga
memperlihatkan adanya pendapatan bersih atau kerugian bersih
sebagai hasil dari operasi perusahaan selama periode tertentu
(umumnya 1 tahun). Singkatnya, laporan ini merupakan laporan
aktivitas dan hasil dari aktivitas itu, atau merupakan ringkasan
yang logis dari penghasilan dan biaya dari suatu perusahaan
untuk periode tertentu.” (Jumingan, 2006:4).
c) “Laporan bagian laba yang ditahan, digunakan dalam perusahaan
yang berbentuk perseroan, menunjukkan suatu analisis perubahan
besarnya bagian laba yang ditahan selama jangka waktu tertentu.
Adapun laporan perubahan modal sendiri diperuntukkan bagi
perusahaan perseorangan dan bentuk persekutuan, meringkaskan
perubahan besarnya modal pemilik atau pemilik selama periode
tertentu.” (Jumingan, 2006:5).
Laporan perubahan posisi keuangan memperlihatkan aliran modal kerja
selama periode tertentu. Laporan ini memperlihatkan sumber-sumber dari mana
modal kerja telah diperoleh dan penggunaan atau pengeluaran modal kerja yang
telah dilakukan selama jangka waktu tertentu.
Adapun format Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal dan
Neraca yang dapat dijadikan patokan dalam membuat laporan keuangan yaitu,
11. 10
Gambar 1.1 (Format Laporan Laba Rugi)
Sumber: anitawulan.wordpress.com/laba-rugi/202/12.html
Gambar 1.2 (Format Laporan Perubahan Modal)
Sumber: http://akuntansis.blogspot.com/laporan-keuangan.html
12. 11
Gambar 1.3 (Format Neraca)
Sumber: www.s-sbelajar.net/202/2015/neraca-keuangan.html
13. 12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan di kantin Politeknik Negeri Ujung
Pandang (PNUP) Jl Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar mulai bulan April
hingga Maret 2016.
B. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini adalah Kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang
berhubungan dengan Pengolahan data secara kuantitatif atau perhitungan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara adalah metode untuk mendapatkan data dengan cara
melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang
bersangkutan guna mendapatkan data dan keterangan yang menunjang
analisis dalam penelitian.
2. Analisis dokumen adalah teknik pengumpulan data dengan cara
melakukan analisis terhadap dokumen-dokumen yang berisi data dan
keterangan yang menunjang analisis dalam penelitian.
3. Konfirmasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan cara meminta
keterangan dari pihak yang bersangkutan.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data merupakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara
langsung pada objek penelitian yaitu dengan melakukan wawancara langsung
14. 13
dengan pihak kantin dan sumber data adalah dari responden atau selaku
pemilik kantin di PNUP.
15. 14
DAFTAR PUSTAKA
http://www.s-sbelajar.net/202/2015/neraca-keuangan.html di akses pada tanggal
18 April 2016
http://akuntansis.blogspot.com/laporan-keuangan.html di akses pada tanggal 18
April 2016
http://indonesiakubiacara.blogspot.com/2015-03/837221/neraca-laporan-
keuangan.html di akses pada tanggal 21 April 2016
Iwan.2012. Akuntansi Lanjutan Jilid 2.Jakarta : Bumi Aksara
Jimly Asshiddiqie.2010.Konstitusi Ekonomi.Jakarta : Penerbit buku Kompas
Jumingan, Sangat M. dkk. 2006.Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi
Aksara
M. Sadeli. 2004. Pengantar Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat
Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Salemba empat