Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi transaksi salam dan salam paralel. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, dasar hukum, rukun, ketentuan, tahapan transaksi, dan perlakuan akuntansinya baik untuk pembeli maupun penjual.
Murabahah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah dimana bank membeli barang yang diinginkan nasabah kemudian menjualnya ke nasabah dengan harga jual yang meliputi harga pembelian ditambah keuntungan yang disepakati. Dokumen ini menjelaskan pengertian, rukun, syarat, jenis, skema, dan ketentuan-ketentuan murabahah menurut fatwa DSN-MUI.
Istishna' adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan spesifikasi yang disepakati antara pemesan dan penjual. Istishna' paralel adalah bentuk istishna' dimana penjual melakukan subkontrak dengan pihak lain untuk memenuhi pesanan, asalkan kedua kontrak terpisah secara hukum. Akuntansi istishna' melibatkan pengakuan aset, pendapatan, biaya, dan piutang/utang
Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah membahas tentang salam, yaitu akad jual beli barang di masa depan dimana pembeli membayar uang muka terlebih dahulu. Dokumen ini menjelaskan pengertian dan karakteristik salam, akun-akun yang terkait dalam akuntansi pembeli dan penjual, serta contoh transaksi salam paralel antara Bank Syariah, Bulog, dan KUD.
Dokumen tersebut membahas akuntansi ijarah menurut PSAK 107, mencakup pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi ijarah. Dibahas mengenai biaya perolehan, penyusutan, dan pemeliharaan obyek ijarah serta perhitungan harga sewa untuk ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik. Diberikan contoh perhitungan untuk transaksi ijarah dan IMBT.
Murabahah adalah akad jual beli antara bank dan nasabah dimana bank membeli barang yang diinginkan nasabah kemudian menjualnya ke nasabah dengan harga jual yang meliputi harga pembelian ditambah keuntungan yang disepakati. Dokumen ini menjelaskan pengertian, rukun, syarat, jenis, skema, dan ketentuan-ketentuan murabahah menurut fatwa DSN-MUI.
Istishna' adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan spesifikasi yang disepakati antara pemesan dan penjual. Istishna' paralel adalah bentuk istishna' dimana penjual melakukan subkontrak dengan pihak lain untuk memenuhi pesanan, asalkan kedua kontrak terpisah secara hukum. Akuntansi istishna' melibatkan pengakuan aset, pendapatan, biaya, dan piutang/utang
Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah membahas tentang salam, yaitu akad jual beli barang di masa depan dimana pembeli membayar uang muka terlebih dahulu. Dokumen ini menjelaskan pengertian dan karakteristik salam, akun-akun yang terkait dalam akuntansi pembeli dan penjual, serta contoh transaksi salam paralel antara Bank Syariah, Bulog, dan KUD.
Dokumen tersebut membahas akuntansi ijarah menurut PSAK 107, mencakup pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksi ijarah. Dibahas mengenai biaya perolehan, penyusutan, dan pemeliharaan obyek ijarah serta perhitungan harga sewa untuk ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik. Diberikan contoh perhitungan untuk transaksi ijarah dan IMBT.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi transaksi salam bagi bank sebagai pembeli dan penjual. Secara ringkas, ketika bank berperan sebagai pembeli, piutang salam diakui pada saat pembayaran dimuka dan persediaan diakui saat penerimaan barang. Ketika berperan sebagai penjual, hutang salam diakui pada saat penerimaan uang dimuka dan keuntungan/kerugian diakui saat penyerahan barang.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi mudharabah bagi bank syariah sebagai pemilik dana dan pengelola dana. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang pengakuan dan pengukuran investasi modal mudharabah, pembagian hasil usaha sesuai nisbah yang disepakati, serta pengakuan pendapatan bagi hasil berdasarkan realisasi hasil usaha.
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5NunungSetiani
Akad mudharabah adalah kerjasama antara pemilik modal dan pengelola dana dimana pemilik modal menyediakan seluruh dana sedangkan pengelola dana mengelola dana tersebut. Keuntungan dibagi antara pemilik modal dan pengelola dana sesuai kesepakatan sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik modal. Akad ini memiliki beberapa jenis dan dasar syariah serta prinsip-prinsip akuntansinya.
Dokumen tersebut membahas mengenai akuntansi pembiayaan salam, mulai dari pengertian salam, contoh transaksi salam antara bank dengan nasabah baik bank sebagai pembeli maupun penjual, serta transaksi salam paralel.
Transaksi salam merupakan pembelian barang dimana pembayarannya dilakukan di muka sedangkan penyerahan barang dilakukan di kemudian hari. Salam paralel melibatkan dua transaksi salam antara bank dengan nasabah dan bank dengan petani. Akuntansi pembeli mengakui piutang salam pada saat modal dibayar dan mengakui persediaan pada saat barang diterima, sedangkan penjual mengakui kewajiban salam pada saat mener
Tugas mata kuliah Perbankan Syariah membahas beberapa topik penting seperti definisi mudharabah, perbedaan mudharabah muthlaqah, muqayyadah dan musytarakah, landasan syar'i mudharabah, rukun transaksi mudharabah, definisi pembiayaan musyarakah, perbedaan musyarakah dan mudharabah, rukun transaksi musyarakah, perbedaan musyarakah menurun dan permanen, perbedaan revenue sharing, profit sharing dan
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi istishna, yaitu jual beli antara produsen dan pembeli dimana produsen akan membuat barang pesanan sesuai spesifikasi pembeli. Ringkasannya adalah: 1) Pengakuan pendapatan istishna dilakukan berdasarkan persentase penyelesaian atau saat penyerahan barang; 2) Biaya perolehan istishna terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung; 3) Pembeli mengakui aset istishna
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Mudharabah adalah akad kerjasama antara pemilik dana dan pengelola dana dimana pemilik dana menyediakan seluruh modal sedangkan pengelola dana mengelola modal tersebut. Keuntungan dibagi antara kedua pihak sesuai kesepakatan sedangkan kerugian ditanggung oleh pengelola dana. Mudharabah diterapkan pada produk tabungan dan pembiayaan bank syariah.
Dokumen tersebut membahas tentang pendanaan jangka pendek perusahaan, termasuk tipe-tipe pendanaan yang spontan dan tidak spontan serta contoh-contohnya seperti hutang dagang, rekening akrual, pinjaman bank, commercial paper, dan factoring. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai alternatif pendanaan jangka pendek lainnya seperti menjaminkan piutang, persediaan, akseptansi bank, dan repo.
Tugas kelompok mata kuliah Akuntansi Perbankan Syariah membahas prinsip dasar perbankan syariah dan transaksi-transaksi yang diharamkan oleh syariah seperti riba, gharar, dan maysir. Dibahas pula definisi lembaga keuangan syariah, empat prinsip hukum muamalat, contoh transaksi yang haram di bank konvensional, perbedaan tadlis dan gharar, serta contoh transaksi tadlis dan gharar.
Dokumen tersebut membahas tentang akad salam dalam Islam. Salam adalah akad jual beli barang pesanan dimana pembayarannya dilakukan di muka tetapi penyerahan barangnya dilakukan di kemudian hari. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, unsur-unsur, ketentuan, skema, dan akuntansi transaksi salam secara syariah.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi transaksi salam bagi bank sebagai pembeli dan penjual. Secara ringkas, ketika bank berperan sebagai pembeli, piutang salam diakui pada saat pembayaran dimuka dan persediaan diakui saat penerimaan barang. Ketika berperan sebagai penjual, hutang salam diakui pada saat penerimaan uang dimuka dan keuntungan/kerugian diakui saat penyerahan barang.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi mudharabah bagi bank syariah sebagai pemilik dana dan pengelola dana. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang pengakuan dan pengukuran investasi modal mudharabah, pembagian hasil usaha sesuai nisbah yang disepakati, serta pengakuan pendapatan bagi hasil berdasarkan realisasi hasil usaha.
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5NunungSetiani
Akad mudharabah adalah kerjasama antara pemilik modal dan pengelola dana dimana pemilik modal menyediakan seluruh dana sedangkan pengelola dana mengelola dana tersebut. Keuntungan dibagi antara pemilik modal dan pengelola dana sesuai kesepakatan sedangkan kerugian ditanggung oleh pemilik modal. Akad ini memiliki beberapa jenis dan dasar syariah serta prinsip-prinsip akuntansinya.
Dokumen tersebut membahas mengenai akuntansi pembiayaan salam, mulai dari pengertian salam, contoh transaksi salam antara bank dengan nasabah baik bank sebagai pembeli maupun penjual, serta transaksi salam paralel.
Transaksi salam merupakan pembelian barang dimana pembayarannya dilakukan di muka sedangkan penyerahan barang dilakukan di kemudian hari. Salam paralel melibatkan dua transaksi salam antara bank dengan nasabah dan bank dengan petani. Akuntansi pembeli mengakui piutang salam pada saat modal dibayar dan mengakui persediaan pada saat barang diterima, sedangkan penjual mengakui kewajiban salam pada saat mener
Tugas mata kuliah Perbankan Syariah membahas beberapa topik penting seperti definisi mudharabah, perbedaan mudharabah muthlaqah, muqayyadah dan musytarakah, landasan syar'i mudharabah, rukun transaksi mudharabah, definisi pembiayaan musyarakah, perbedaan musyarakah dan mudharabah, rukun transaksi musyarakah, perbedaan musyarakah menurun dan permanen, perbedaan revenue sharing, profit sharing dan
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi istishna, yaitu jual beli antara produsen dan pembeli dimana produsen akan membuat barang pesanan sesuai spesifikasi pembeli. Ringkasannya adalah: 1) Pengakuan pendapatan istishna dilakukan berdasarkan persentase penyelesaian atau saat penyerahan barang; 2) Biaya perolehan istishna terdiri dari biaya langsung dan tidak langsung; 3) Pembeli mengakui aset istishna
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Mudharabah adalah akad kerjasama antara pemilik dana dan pengelola dana dimana pemilik dana menyediakan seluruh modal sedangkan pengelola dana mengelola modal tersebut. Keuntungan dibagi antara kedua pihak sesuai kesepakatan sedangkan kerugian ditanggung oleh pengelola dana. Mudharabah diterapkan pada produk tabungan dan pembiayaan bank syariah.
Dokumen tersebut membahas tentang pendanaan jangka pendek perusahaan, termasuk tipe-tipe pendanaan yang spontan dan tidak spontan serta contoh-contohnya seperti hutang dagang, rekening akrual, pinjaman bank, commercial paper, dan factoring. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai alternatif pendanaan jangka pendek lainnya seperti menjaminkan piutang, persediaan, akseptansi bank, dan repo.
Tugas kelompok mata kuliah Akuntansi Perbankan Syariah membahas prinsip dasar perbankan syariah dan transaksi-transaksi yang diharamkan oleh syariah seperti riba, gharar, dan maysir. Dibahas pula definisi lembaga keuangan syariah, empat prinsip hukum muamalat, contoh transaksi yang haram di bank konvensional, perbedaan tadlis dan gharar, serta contoh transaksi tadlis dan gharar.
Dokumen tersebut membahas tentang akad salam dalam Islam. Salam adalah akad jual beli barang pesanan dimana pembayarannya dilakukan di muka tetapi penyerahan barangnya dilakukan di kemudian hari. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, unsur-unsur, ketentuan, skema, dan akuntansi transaksi salam secara syariah.
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...nishannisa
Tugas Perbankan Syariah Rapem 9 sampai dengan 15
Universitas Mercubuana Reguler 2 Kelas A71324EL
Nama Dosen : Shinta Melzatia, SE. M.Ak.
Nama Kelompok :
Annisa Fitri – 43216120254
Fidiyanti Puja Laselma - 43216120226
Adalah salah satu bentuk akad dalam fiqh muamalah.
Salam yang dimaksud disini bukan salam yang artinya perdamaian atau memberi salam. Kata salam yang bermakna Perdamaian terdiri dari 4 huruf;
Sin-Lam-Alif-Mim .(سلام)
Sedangkan kata Salam yang dimaksud dalam Pembahasan ini terdiri dari 3 huruf;
Sin-Lam-Mim (سلم) yang artinya adalah Penyerahan.
Akad murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan yang disepakati antara penjual dan pembeli. Murabahah memiliki beberapa ketentuan umum seperti harus bebas riba, barang tidak diharamkan, dan penjual harus menyampaikan informasi terkait pembelian barang."
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahBernard Anjas
Tugas kelompok membahas akuntansi transaksi mudharabah. Terdapat penjelasan definisi mudharabah sebagai kerja sama antara pemilik modal dan pengelola, perbedaan mudharabah muthlaqah, muqayyadah dan musytarakah, serta landasan syar'i dan rukun transaksi mudharabah.
1. Tugas : Kelompok
Mata Kuliah : Akuntansi Syariah
Akuntansi Murabahah
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VII
1. MUH. TOYIB (10200111049)
2. RADIASTUTI (10200111063)
3. SAPPEAMI (10200111077)
4. TRI RAMADHAN AJI S. (10200111090)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
JURUSAN EKONOMI ISLAM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2013
2. BAB II
PEMBAHASAN
AKAD SALAM
A. Pengertian Akad Salam
Menurut bahasa salam berasal dari kata “as salaf” yang berarti pendahuluan
karena pemesan barang menyerahkan uangnya di muka. Menurut terminology para
fuqaha menamainya Al mahawi „ij (barang-barang mendesak) karena ia merupakan
sejenis jual beli yang dilakukan mendesak walaupun barang yang diperjual belikan
tidak ada di tempat. Di lihat dari sisi pembeli ia sangat membutuhkan barang tersebut
dikemudian hari sementara penjual sangat membutuhkan uang tersebut.
Sedangkan definisi akad salam yaitu akad jual beli barang pesanan (muslam fiih)
dengan pengiriman di kemudian hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya
dilakukan oleh pembeli (al muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-
syarat tertentu.
Karateristik akad salam yaitu :
1. harga, spesifikasi, karakteristik, kualitas, kuantitas dan waktu penyerahan aset
yang dipesan sudah ditentukan dan disepakati ketika akad terjadi.
2. Dalam akad salam, harga barang pesanan yang sudah disepakati tidak dapat
berubah selama jangka waktu akad. Apabila barang yang dikirim tidak sesuai
dengan ketentuan yang telah disepakati sebelumnya, maka pembeli boleh
melakukan khiar yaitu memilih apakah transaksi dilanjutkan atau dibatalkan.
3. Alat pembayaran harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa kas,
barang atau manfaat. Pelunasan harus dilakukan pada saat akad disepakati dan
tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang penjual atau penyerahan piutang
pembeli dari pihak lain.
3. 4. Transaksi salam dilakukan karena pembeli berniat memberikan modal kerja
terlebih dahulu untuk memungkinkan penjual (produsen) memproduksi
barangnya, barang yang dipesan memiliki spesifikasi khusus, atau pembeli
ingin mendapatkan kepastian dari penjual. Transaksi salam diselesaikan pada
saat penjual menyerahkan barang kepada pembeli.
Akad salam terbagi atas dua yaitu :
1. Salam, merupakan transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan
belum ada ketika transaksi dilakukan, pembeli melakukan pembayaran dimuka
sedangkan penyerahan barang baru dilakukan di kemudian hari.
2. Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi bai‟ salam yaitu antara
pemesan dan penjual dan antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak
ketiga lainnya secara simultan. Beberapa ulama kontemporer melarang
transaksi salam paralel terutama jika perdagangan dan transaksi semacam itu
dilakukan secara terus menerus. Hal demikian dapat menjurus kepada riba.
Paralel salam dibolehkan asalkan eksekusi kontrak salam kedua tidak
tergantung pada eksekusi kontrak yang pertama.
Salam paralel dapat dilakukan dengan syarat:
1) akad antara lembaga keuangan syariah (pembeli) dan produsen (penjual)
terpisah dari akad antara lembaga keuangan syariah (penjual) dan pembeli
akhir; dan
2) kedua akad tidak saling bergantung (ta‟alluq).
B. Dasar Hukum Akad Salam
1. Al Qur‟an
4. “hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaknya kamu menuliskannya dengan
benar ....” (QS 2:282)
”Hai orang orang yang beriman penuhilah akad akad itu...” (QS 5:1)
2. Al Hadits
“Barang siapa melakukan salam, hendaknya ia melakukannya dengan takaran
yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang diketahui.”
(HR.Bukhari Muslim).
Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh
muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk
keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah)
C. Rukun dan ketentuan Akad Salam
Rukun salam ada tiga yaitu :
1. Pelaku (pembeli dan penjual)
2. Obyek akad (barang yang akan diserahkan dan modal salam yang berbentuk
harga),
3. Ijab kabul
Ketentuan Akad Syariah,yaitu :
1. Pelaku
a. ada penjual dan pembeli
b. Cakap hukum (Berakal dan dapat membedakan),
2. Obyek akad
a. modal salam :
modal harus diketahui jenis dan jumlahnya
5. Berbentuk uang tunai. Para ulama berbeda pendapat masalah bolehnya
pembayaran dalam bentuk aset perdagangan. Beberapa ulama
menganggapnya boleh.
Modal salam diserahkan ketika akad berlangsung, tidak boleh utang atau
merupakan pelunasan utang. Hal ini adalah untuk mencegah praktek riba
melalui mekanisme salam.
b. Barang Salam:
Barang tersebut harus dapat dibedakan/ diidentifikasi mempunyai
spesifikasi dan karakteristik yang jelas seperti kualitas, jenis, ukuran dan
lain sebagainya sehingga tidak ada gharar.
Barang tersebut harus dapat dikuantifikasi /ditakar/ ditimbang.
Waktu penyerahan barang harus jelas, tidak harus tanggal tertentu boleh
juga dalam kurun waktu tertentu. Hal tersebut diperlukan untuk mencegah
gharar atau ketidakpastiahan yaitu harus ada pada waktu yang ditentukan.
Barang tidak harus ada ditangan penjual tetapi harus ada pada waktu yang
ditentukan
Apabila barang yang dipesan tidak ada pada waktu yang ditentukan, akad
menjadi fasakh/rusak dan pembeli dapat memilih apakah menunggu sampai
dengan barang yang dipesan tersedia atau membatalkan akad sehingga
penjual harus mengembalikan dana yang telah diterima
Apabila barang yang dikirim cacat atau tidak sesuai dengan yang disepakati
dalam akad, maka pembeli boleh melakukan khiar atau memilih untuk
menerima atau menolak. Kalau pilihannya menolak maka si penjual
memiliki utang yang dapat diselesaikan dengan pengembalian dana atau
menyerahkan produk yang sesuai dengan akad.
Apabila barang yang dikirim memiliki kualitas yang lebih baik, maka
penjual tidak boleh meminta tambahan pembayaran dan hal ini dianggap
sebagai pelayanan kepuasan pelanggan
6. Apabila barang yang dikirim kualitasnya lebih rendah, pembeli boleh
memilih menolaknya atau menerima. Apabila pembeli menerima maka
pembeli tidak boleh meminta kembali sebagian uangnya atau (diskon),
Barang boleh dikirim sebelum jatuh tempo asalkan disetujui oleh kedua
pihak dan dengan syarat kualitas dan jumlah barang sesuai dengan
kesepakatan, dan tidak boleh mwnuntut penambahan harga.
Penjualan kembali barang yang dipesan sebelum barang tersebut diterima
tidak dibolehkan secara syari‟ah.
Penggantian barang yang dipesan dengan barang lain. Para ulama melarang
penggantian barang yang dipesan dengan barang lainnya. Bila barang
tersebut diganti dengan barang yang memiliki spesifikasi dan kualitas yang
sama, meskipun sumbernya berbeda, para ulama membolehkannya,
Apabila tempat penyerahan barang tidak disebutkan, akad tetap sah.
Namun sebaiknya dijelaskan dalam akad, apabila tidak disebutkan maka
harus dikirim ke tempat yang menjadi kebiasaan.
D. Alut Transaksi Salam dan Salam Paralel
1. Negosiasi dengan persetujuan kesepakatan antara penjual dengan pembeli
terkait transaksi salam yang akan dilaksanalkan.
2. Setelah akad disepakati, pembeli melakukan pembayaran terhadap barang yang
diingainkan sesuai dengan keseoakatan yang sudah dibuat.
3. Pada transaksi salam, penjual mulai memproduksi atau menyelesaikan tahapan
peneneman produk yang di inginkan pembeli.
4. Setelah menyepakati transaksi salam kedua tersebut, bank langsung melakukan
pembayaran kepada petani.
5. Dalam jangka waktu tertentu, berdasarkan kesepakatan dengan bank, petani
mengirim produk salam kepada petani sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan.
7. 6. Bank menerima dokumen penyerahan produk salam kepada nasabah dari
petani.
E. Berakhirnya Akad Salam
Hal-hal yang dapat membatalkan kontrak adalah :
1. Barang yang dipesan tidak ada pada waktu yang ditentukan
2. Barang yang dikirim cacat atau tidak sesuai dengan yang disepakati dalam
akad,
3. Barang yang dikirim kualitasnya lebih rendah dan pembeli membatalkan.
4. Barang yang dikirim kualitasnya tidak sesuai akad tetapi pembeli menerimanya.
5. Barang diterima.
Apabila barang yang dikirim tidak sesuai kualitasnya dan pembeli memilih
untuk membatalkan akad, maka pembeli berhak atas pengembalian modal
salam yang sudah diserahkannya. Pembatalan dimungkinkan untuk keseluruhan
barang pesanan, yang mengakibatkan pengambilan semua modal salam yang
telah dibayarkan. Dapat juga berupa pembatalan sebagian penyerahan barang
pesanan dengan pengembalian sebagian modal salam.
F. Perlakuan Akuntansi
Akuntansi untuk pembeli
1. Pengakuan piutang salam diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan atau
dialihkan kepada penjual.
2. Modal salam dalam bentuk kas (sejumlah yg dibayarkan)
Dr. Piutang Salam xxx
Cr. Kas xxx
8. 3. Jika modal salam dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar. Selisih
antara nilai wajar dan nilai tercatat aset nonkas yang diserahkan diakui sebagai
keuntungan atau kerugian pada saat penyerahan modal usaha tersebut.
Pencatatan apabila nilai wajar lebih kecil dari nilai tercatat:
Dr. Piutang Salam xxx
Dr. Kerugian xxx
Cr. Aktiva Non Kas xxx
- Pencatatan apabila nilai wajar lebih besar dari nilai tercatat:
Dr. Piutang Salam xxx
Cr. Aktiva Non Kas xxx
Cr. Keuntungan xxx
4. Penerimaan Barang Pesanan
a. jika barang pesanan sesuai dengan akad, maka dinilai sesuai
nilai yang disepakati;
Dr. Aset Salam xxx
Cr. Piutang Salam xxx
b. jika barang pesanan berbeda kualitasnya
(i) nilai wajar barang pesanan yang diterima nilainya sama atau lebih
tinggi dari nilai yang tercantum dalam akad; maka barang pesanan yang
diterima diukur dengan nilai akad.
Dr. Aset Salam (diukur pada nilai akad) xxx
Cr. Piutang Salam xxx
(ii) nilai wajar dari barang pesanan yang dierima lebih rendah dari nilai
yang tercantum dalam akad; maka barang pesanan yang diterima diukur
dengan nilai wajar pada saat diterima dan selisihnya diakui sebagai kerugian.
Dr. Aset Salam (diukur pada nilai akad) xxx
Dr. Kerugian Salam xxx
9. Cr. Piutang Salam xxx
5. jika pembeli menolak sebagian atau seluruh barang pesanan, maka:
(i) jika tanggal pengiriman diperpanjang, maka nilai tercatat piutang salam
sebesar bagian yang belum dipenuhi sesuai dengan nilai yang tercantum
dalam akad; jurnal:
Dr. Aset Salam (sebesar jumlah yang diterima) xxx
Cr. Piutang Salam xxx
(ii) jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang salam
berubah menjadi piutang yang harus dilunasi oleh penjual sebesar bagian yang
tidak dapat dipenuhi; jurnal:
Dr. Aset Lain-Lain – Piutang xxx
Cr. Piutang Salam xxx
(iii) jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya dan pembeli
mempunyai jaminan atas barang pesanan serta hasil penjualan jaminan
tersebut lebih kecil dari nilai piutang salam, maka selisih antara nilai tercatat
piutang salam dan hasil penjualan jaminan tersebut diakui sebagai piutang
kepada penjual.
Dr. Kas xxx
Dr. Aset lain – Piutang pada Penjual xxx
Cr. Piutang Salam xxx
6. jika hasil penjualan jaminan tersebut lebih besar dari nilai tercatat piutang salam
maka selisihnya menjadi hak penjual
Dr. Kas xxx
Cr. Utang Penjual
xxx
Cr. Piutang Salam xxx
7. Denda yang diterima dan diberlakukan oleh pembeli diakui sebagai bagian dana
kebajikan.
10. Dr. Dana kebajikan - Kas xxx
Cr. Dana Kebajikan – pendapatan denda xxx
8. Denda hanya boleh dikenakan kepada penjual yang mampu menyelesaikan
kewajibannya, tetapi sengaja tidak melakukannya.
9. Hal ini tidak berlaku bagi penjual yang tidak mampu menunaikan kewajibannya
karena force majeur.
10. Penyajian
a. Pembeli menyajikan modal usaha salam yang diberikan sebagai piutang
salam.
b. Piutang yang harus dilunasi oleh penjual karena tidak dapat memenuhi
kewajibannya dalam transaksi salam disajikan secara terpisah dari piutang
salam.
c. Persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai
terendah biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Apabila nilai
bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka
selisihnya diakui sebagai kerugian.
11. Pengungkapan, pembeli dalam transaksi salam mengungkapkan:
a. besarnya modal usaha salam, baik yang dibiayai sendiri maupun yang
dibiayai secara bersama-sama dengan pihak lain;
b. jenis dan kuantitas barang pesanan; dan
c. pengungkapan lain sesuai dengan PSAK N0. 101 tentang Penyajian
Laporan Keuangan Syari‟ah.
Akuntansi untuk penjual
12. Pengakuan Kewajiban salam diakui pada saat penjual menerima modal usaha
salam
13. Pengukuran kewajiban salam sebesar jumlah yang diterima.
14. Jika modal usaha salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diterima:
11. Dr. Kas xxx
Cr. Utang Salam xxx
15. Jika modal usaha salam dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar
Dr. Aset Non Kas (diukur pada nilai wajar) xxx
Cr. Utang Salam xxx
16. Kewajiban salam dihentikan pengakuannya (derecognation) pada saat
penyerahan barang kepada pembeli.
Dr. Utang Salam xxx
Cr. Penjualan xxx
17. Dalam transaksi salam paralel, selisih antara jumlah yang dibayar oleh pembeli
dan biaya perolehan barang pesanan diakui keuntung an/kerugian pada saat
penyerahan barang pesanan oleh penjual.
- Pencatatan ketika membeli persediaan:
Dr. Aset Salam xxx
Cr. Kas xxx
- Pencatatan penyerahan persediaan bila jumlah yang dibayar oleh pembeli
lebih kecil dari biaya perolehan barang.
Dr. Utang Salam xxx
Dr. Kerugian Salam xxx
Cr. Aset Salam xxx
- Pencatatan penyerahan persediaan bila jumlah yang dibayar oleh pembeli
lebih besar dari biaya perolehan barang
Dr. Utang Salam xxx
Cr. Aset Salam xxx
Cr. Keuntungan Salam xxx
18. Pada akhir periode pelaporan keuangan, persediaan yang diperoleh melalui
transaksi salam diukur sebesar nilai terendah biaya perolehan atau nilai bersih
12. yang dapat direalisasi. Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah
dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
19. Penyajian, penjual menyajikan modal usaha salam yang diterima sebagai
kewajiban salam.
20. Pengungkapan, penjual dalam transaksi salam:
a.piutang salam kepada produsen (dalam salam paralel) yang memiliki
hubungan istimewa;
b. jenis dan kuantitas barang pesanan; dan
c. pengungkapan lain sesuai dengan PSAK N0. 101 tentang Penyajian
Laporan Keuangan Syari‟ah.