SlideShare a Scribd company logo
Tugas : Kelompok
Mata Kuliah : Akuntansi Syariah
Akuntansi Murabahah
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VII
1. MUH. TOYIB (10200111049)
2. RADIASTUTI (10200111063)
3. SAPPEAMI (10200111077)
4. TRI RAMADHAN AJI S. (10200111090)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
JURUSAN EKONOMI ISLAM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2013
BAB II
PEMBAHASAN
AKAD SALAM
A. Pengertian Akad Salam
Menurut bahasa salam berasal dari kata “as salaf” yang berarti pendahuluan
karena pemesan barang menyerahkan uangnya di muka. Menurut terminology para
fuqaha menamainya Al mahawi „ij (barang-barang mendesak) karena ia merupakan
sejenis jual beli yang dilakukan mendesak walaupun barang yang diperjual belikan
tidak ada di tempat. Di lihat dari sisi pembeli ia sangat membutuhkan barang tersebut
dikemudian hari sementara penjual sangat membutuhkan uang tersebut.
Sedangkan definisi akad salam yaitu akad jual beli barang pesanan (muslam fiih)
dengan pengiriman di kemudian hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya
dilakukan oleh pembeli (al muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-
syarat tertentu.
Karateristik akad salam yaitu :
1. harga, spesifikasi, karakteristik, kualitas, kuantitas dan waktu penyerahan aset
yang dipesan sudah ditentukan dan disepakati ketika akad terjadi.
2. Dalam akad salam, harga barang pesanan yang sudah disepakati tidak dapat
berubah selama jangka waktu akad. Apabila barang yang dikirim tidak sesuai
dengan ketentuan yang telah disepakati sebelumnya, maka pembeli boleh
melakukan khiar yaitu memilih apakah transaksi dilanjutkan atau dibatalkan.
3. Alat pembayaran harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa kas,
barang atau manfaat. Pelunasan harus dilakukan pada saat akad disepakati dan
tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang penjual atau penyerahan piutang
pembeli dari pihak lain.
4. Transaksi salam dilakukan karena pembeli berniat memberikan modal kerja
terlebih dahulu untuk memungkinkan penjual (produsen) memproduksi
barangnya, barang yang dipesan memiliki spesifikasi khusus, atau pembeli
ingin mendapatkan kepastian dari penjual. Transaksi salam diselesaikan pada
saat penjual menyerahkan barang kepada pembeli.
Akad salam terbagi atas dua yaitu :
1. Salam, merupakan transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan
belum ada ketika transaksi dilakukan, pembeli melakukan pembayaran dimuka
sedangkan penyerahan barang baru dilakukan di kemudian hari.
2. Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi bai‟ salam yaitu antara
pemesan dan penjual dan antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak
ketiga lainnya secara simultan. Beberapa ulama kontemporer melarang
transaksi salam paralel terutama jika perdagangan dan transaksi semacam itu
dilakukan secara terus menerus. Hal demikian dapat menjurus kepada riba.
Paralel salam dibolehkan asalkan eksekusi kontrak salam kedua tidak
tergantung pada eksekusi kontrak yang pertama.
Salam paralel dapat dilakukan dengan syarat:
1) akad antara lembaga keuangan syariah (pembeli) dan produsen (penjual)
terpisah dari akad antara lembaga keuangan syariah (penjual) dan pembeli
akhir; dan
2) kedua akad tidak saling bergantung (ta‟alluq).
B. Dasar Hukum Akad Salam
1. Al Qur‟an
“hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara
tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaknya kamu menuliskannya dengan
benar ....” (QS 2:282)
”Hai orang orang yang beriman penuhilah akad akad itu...” (QS 5:1)
2. Al Hadits
“Barang siapa melakukan salam, hendaknya ia melakukannya dengan takaran
yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang diketahui.”
(HR.Bukhari Muslim).
Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh
muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk
keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah)
C. Rukun dan ketentuan Akad Salam
Rukun salam ada tiga yaitu :
1. Pelaku (pembeli dan penjual)
2. Obyek akad (barang yang akan diserahkan dan modal salam yang berbentuk
harga),
3. Ijab kabul
Ketentuan Akad Syariah,yaitu :
1. Pelaku
a. ada penjual dan pembeli
b. Cakap hukum (Berakal dan dapat membedakan),
2. Obyek akad
a. modal salam :
modal harus diketahui jenis dan jumlahnya
Berbentuk uang tunai. Para ulama berbeda pendapat masalah bolehnya
pembayaran dalam bentuk aset perdagangan. Beberapa ulama
menganggapnya boleh.
Modal salam diserahkan ketika akad berlangsung, tidak boleh utang atau
merupakan pelunasan utang. Hal ini adalah untuk mencegah praktek riba
melalui mekanisme salam.
b. Barang Salam:
Barang tersebut harus dapat dibedakan/ diidentifikasi mempunyai
spesifikasi dan karakteristik yang jelas seperti kualitas, jenis, ukuran dan
lain sebagainya sehingga tidak ada gharar.
Barang tersebut harus dapat dikuantifikasi /ditakar/ ditimbang.
Waktu penyerahan barang harus jelas, tidak harus tanggal tertentu boleh
juga dalam kurun waktu tertentu. Hal tersebut diperlukan untuk mencegah
gharar atau ketidakpastiahan yaitu harus ada pada waktu yang ditentukan.
Barang tidak harus ada ditangan penjual tetapi harus ada pada waktu yang
ditentukan
Apabila barang yang dipesan tidak ada pada waktu yang ditentukan, akad
menjadi fasakh/rusak dan pembeli dapat memilih apakah menunggu sampai
dengan barang yang dipesan tersedia atau membatalkan akad sehingga
penjual harus mengembalikan dana yang telah diterima
Apabila barang yang dikirim cacat atau tidak sesuai dengan yang disepakati
dalam akad, maka pembeli boleh melakukan khiar atau memilih untuk
menerima atau menolak. Kalau pilihannya menolak maka si penjual
memiliki utang yang dapat diselesaikan dengan pengembalian dana atau
menyerahkan produk yang sesuai dengan akad.
Apabila barang yang dikirim memiliki kualitas yang lebih baik, maka
penjual tidak boleh meminta tambahan pembayaran dan hal ini dianggap
sebagai pelayanan kepuasan pelanggan
Apabila barang yang dikirim kualitasnya lebih rendah, pembeli boleh
memilih menolaknya atau menerima. Apabila pembeli menerima maka
pembeli tidak boleh meminta kembali sebagian uangnya atau (diskon),
Barang boleh dikirim sebelum jatuh tempo asalkan disetujui oleh kedua
pihak dan dengan syarat kualitas dan jumlah barang sesuai dengan
kesepakatan, dan tidak boleh mwnuntut penambahan harga.
Penjualan kembali barang yang dipesan sebelum barang tersebut diterima
tidak dibolehkan secara syari‟ah.
Penggantian barang yang dipesan dengan barang lain. Para ulama melarang
penggantian barang yang dipesan dengan barang lainnya. Bila barang
tersebut diganti dengan barang yang memiliki spesifikasi dan kualitas yang
sama, meskipun sumbernya berbeda, para ulama membolehkannya,
Apabila tempat penyerahan barang tidak disebutkan, akad tetap sah.
Namun sebaiknya dijelaskan dalam akad, apabila tidak disebutkan maka
harus dikirim ke tempat yang menjadi kebiasaan.
D. Alut Transaksi Salam dan Salam Paralel
1. Negosiasi dengan persetujuan kesepakatan antara penjual dengan pembeli
terkait transaksi salam yang akan dilaksanalkan.
2. Setelah akad disepakati, pembeli melakukan pembayaran terhadap barang yang
diingainkan sesuai dengan keseoakatan yang sudah dibuat.
3. Pada transaksi salam, penjual mulai memproduksi atau menyelesaikan tahapan
peneneman produk yang di inginkan pembeli.
4. Setelah menyepakati transaksi salam kedua tersebut, bank langsung melakukan
pembayaran kepada petani.
5. Dalam jangka waktu tertentu, berdasarkan kesepakatan dengan bank, petani
mengirim produk salam kepada petani sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan.
6. Bank menerima dokumen penyerahan produk salam kepada nasabah dari
petani.
E. Berakhirnya Akad Salam
Hal-hal yang dapat membatalkan kontrak adalah :
1. Barang yang dipesan tidak ada pada waktu yang ditentukan
2. Barang yang dikirim cacat atau tidak sesuai dengan yang disepakati dalam
akad,
3. Barang yang dikirim kualitasnya lebih rendah dan pembeli membatalkan.
4. Barang yang dikirim kualitasnya tidak sesuai akad tetapi pembeli menerimanya.
5. Barang diterima.
Apabila barang yang dikirim tidak sesuai kualitasnya dan pembeli memilih
untuk membatalkan akad, maka pembeli berhak atas pengembalian modal
salam yang sudah diserahkannya. Pembatalan dimungkinkan untuk keseluruhan
barang pesanan, yang mengakibatkan pengambilan semua modal salam yang
telah dibayarkan. Dapat juga berupa pembatalan sebagian penyerahan barang
pesanan dengan pengembalian sebagian modal salam.
F. Perlakuan Akuntansi
Akuntansi untuk pembeli
1. Pengakuan piutang salam diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan atau
dialihkan kepada penjual.
2. Modal salam dalam bentuk kas (sejumlah yg dibayarkan)
Dr. Piutang Salam xxx
Cr. Kas xxx
3. Jika modal salam dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar. Selisih
antara nilai wajar dan nilai tercatat aset nonkas yang diserahkan diakui sebagai
keuntungan atau kerugian pada saat penyerahan modal usaha tersebut.
Pencatatan apabila nilai wajar lebih kecil dari nilai tercatat:
Dr. Piutang Salam xxx
Dr. Kerugian xxx
Cr. Aktiva Non Kas xxx
- Pencatatan apabila nilai wajar lebih besar dari nilai tercatat:
Dr. Piutang Salam xxx
Cr. Aktiva Non Kas xxx
Cr. Keuntungan xxx
4. Penerimaan Barang Pesanan
a. jika barang pesanan sesuai dengan akad, maka dinilai sesuai
nilai yang disepakati;
Dr. Aset Salam xxx
Cr. Piutang Salam xxx
b. jika barang pesanan berbeda kualitasnya
(i) nilai wajar barang pesanan yang diterima nilainya sama atau lebih
tinggi dari nilai yang tercantum dalam akad; maka barang pesanan yang
diterima diukur dengan nilai akad.
Dr. Aset Salam (diukur pada nilai akad) xxx
Cr. Piutang Salam xxx
(ii) nilai wajar dari barang pesanan yang dierima lebih rendah dari nilai
yang tercantum dalam akad; maka barang pesanan yang diterima diukur
dengan nilai wajar pada saat diterima dan selisihnya diakui sebagai kerugian.
Dr. Aset Salam (diukur pada nilai akad) xxx
Dr. Kerugian Salam xxx
Cr. Piutang Salam xxx
5. jika pembeli menolak sebagian atau seluruh barang pesanan, maka:
(i) jika tanggal pengiriman diperpanjang, maka nilai tercatat piutang salam
sebesar bagian yang belum dipenuhi sesuai dengan nilai yang tercantum
dalam akad; jurnal:
Dr. Aset Salam (sebesar jumlah yang diterima) xxx
Cr. Piutang Salam xxx
(ii) jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang salam
berubah menjadi piutang yang harus dilunasi oleh penjual sebesar bagian yang
tidak dapat dipenuhi; jurnal:
Dr. Aset Lain-Lain – Piutang xxx
Cr. Piutang Salam xxx
(iii) jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya dan pembeli
mempunyai jaminan atas barang pesanan serta hasil penjualan jaminan
tersebut lebih kecil dari nilai piutang salam, maka selisih antara nilai tercatat
piutang salam dan hasil penjualan jaminan tersebut diakui sebagai piutang
kepada penjual.
Dr. Kas xxx
Dr. Aset lain – Piutang pada Penjual xxx
Cr. Piutang Salam xxx
6. jika hasil penjualan jaminan tersebut lebih besar dari nilai tercatat piutang salam
maka selisihnya menjadi hak penjual
Dr. Kas xxx
Cr. Utang Penjual
xxx
Cr. Piutang Salam xxx
7. Denda yang diterima dan diberlakukan oleh pembeli diakui sebagai bagian dana
kebajikan.
Dr. Dana kebajikan - Kas xxx
Cr. Dana Kebajikan – pendapatan denda xxx
8. Denda hanya boleh dikenakan kepada penjual yang mampu menyelesaikan
kewajibannya, tetapi sengaja tidak melakukannya.
9. Hal ini tidak berlaku bagi penjual yang tidak mampu menunaikan kewajibannya
karena force majeur.
10. Penyajian
a. Pembeli menyajikan modal usaha salam yang diberikan sebagai piutang
salam.
b. Piutang yang harus dilunasi oleh penjual karena tidak dapat memenuhi
kewajibannya dalam transaksi salam disajikan secara terpisah dari piutang
salam.
c. Persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai
terendah biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Apabila nilai
bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka
selisihnya diakui sebagai kerugian.
11. Pengungkapan, pembeli dalam transaksi salam mengungkapkan:
a. besarnya modal usaha salam, baik yang dibiayai sendiri maupun yang
dibiayai secara bersama-sama dengan pihak lain;
b. jenis dan kuantitas barang pesanan; dan
c. pengungkapan lain sesuai dengan PSAK N0. 101 tentang Penyajian
Laporan Keuangan Syari‟ah.
Akuntansi untuk penjual
12. Pengakuan Kewajiban salam diakui pada saat penjual menerima modal usaha
salam
13. Pengukuran kewajiban salam sebesar jumlah yang diterima.
14. Jika modal usaha salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diterima:
Dr. Kas xxx
Cr. Utang Salam xxx
15. Jika modal usaha salam dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar
Dr. Aset Non Kas (diukur pada nilai wajar) xxx
Cr. Utang Salam xxx
16. Kewajiban salam dihentikan pengakuannya (derecognation) pada saat
penyerahan barang kepada pembeli.
Dr. Utang Salam xxx
Cr. Penjualan xxx
17. Dalam transaksi salam paralel, selisih antara jumlah yang dibayar oleh pembeli
dan biaya perolehan barang pesanan diakui keuntung an/kerugian pada saat
penyerahan barang pesanan oleh penjual.
- Pencatatan ketika membeli persediaan:
Dr. Aset Salam xxx
Cr. Kas xxx
- Pencatatan penyerahan persediaan bila jumlah yang dibayar oleh pembeli
lebih kecil dari biaya perolehan barang.
Dr. Utang Salam xxx
Dr. Kerugian Salam xxx
Cr. Aset Salam xxx
- Pencatatan penyerahan persediaan bila jumlah yang dibayar oleh pembeli
lebih besar dari biaya perolehan barang
Dr. Utang Salam xxx
Cr. Aset Salam xxx
Cr. Keuntungan Salam xxx
18. Pada akhir periode pelaporan keuangan, persediaan yang diperoleh melalui
transaksi salam diukur sebesar nilai terendah biaya perolehan atau nilai bersih
yang dapat direalisasi. Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah
dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
19. Penyajian, penjual menyajikan modal usaha salam yang diterima sebagai
kewajiban salam.
20. Pengungkapan, penjual dalam transaksi salam:
a.piutang salam kepada produsen (dalam salam paralel) yang memiliki
hubungan istimewa;
b. jenis dan kuantitas barang pesanan; dan
c. pengungkapan lain sesuai dengan PSAK N0. 101 tentang Penyajian
Laporan Keuangan Syari‟ah.

More Related Content

What's hot

Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Phuji Maisaroh
 
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Edwin Irwanto
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
madureh
 
Tugas ppt transaksi dan akad ps
Tugas ppt transaksi dan akad psTugas ppt transaksi dan akad ps
Tugas ppt transaksi dan akad ps
indahlestari157
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
citra Joni
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Quinta Nursabrina
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahahcitra Joni
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
lutfiahanna
 
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
NunungSetiani
 
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahahmadureh
 
5. materi salam
5. materi salam5. materi salam
5. materi salam
Ainul Furqon
 
Sesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pptSesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
padlah1984
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
Devia13
 
Akuntansi istishna
Akuntansi istishnaAkuntansi istishna
Akuntansi istishna
madureh
 
Akuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahAkuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabah
HLZ
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
Lia Ivvana
 
Perbankan syariah tugas sebelum uts
Perbankan syariah tugas sebelum uts Perbankan syariah tugas sebelum uts
Perbankan syariah tugas sebelum uts
Dolly Vijay Kristian Siahaan
 

What's hot (20)

Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariahAkad musyarakah akuntansi keuangan syariah
Akad musyarakah akuntansi keuangan syariah
 
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Salam Dalam Bank Syari'ah
 
Tugas ppt transaksi dan akad ps
Tugas ppt transaksi dan akad psTugas ppt transaksi dan akad ps
Tugas ppt transaksi dan akad ps
 
Psak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabahPsak 105 mudharabah
Psak 105 mudharabah
 
Jual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishnaJual beli murabahah, salam dan istishna
Jual beli murabahah, salam dan istishna
 
Psak 102 murabahah
Psak 102 murabahahPsak 102 murabahah
Psak 102 murabahah
 
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan MudharabahAkuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
Akuntansi Syariah Penghimpun Dana Wadiah dan Mudharabah
 
Pegadaian syari’ah
Pegadaian syari’ahPegadaian syari’ah
Pegadaian syari’ah
 
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
Akad mudharabah (Pengelola Dana). kel 5
 
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ahAkuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ah
Akuntansi Ijarah Dalam Bank Syari'ah
 
Akuntansi murabahah
Akuntansi murabahahAkuntansi murabahah
Akuntansi murabahah
 
5. materi salam
5. materi salam5. materi salam
5. materi salam
 
Sesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pptSesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
Sesi 7 - Akuntansi Salam.ppt
 
Tugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UASTugas perbankan syariah UAS
Tugas perbankan syariah UAS
 
Akuntansi istishna
Akuntansi istishnaAkuntansi istishna
Akuntansi istishna
 
Presentasi ijarah
Presentasi ijarahPresentasi ijarah
Presentasi ijarah
 
Akuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabahAkuntansi mudharabah
Akuntansi mudharabah
 
Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24Manajemen keuangan bab 24
Manajemen keuangan bab 24
 
Perbankan syariah tugas sebelum uts
Perbankan syariah tugas sebelum uts Perbankan syariah tugas sebelum uts
Perbankan syariah tugas sebelum uts
 

Similar to Akad salam

Akad salam syariah akad alam syariah syariah
Akad salam syariah akad alam syariah syariahAkad salam syariah akad alam syariah syariah
Akad salam syariah akad alam syariah syariah
Asrul_04
 
2550074.ppt
2550074.ppt2550074.ppt
2550074.ppt
KhoirulHuda84
 
Salam dan istisna Ngobar 6 mar 2016
Salam dan istisna Ngobar 6 mar 2016 Salam dan istisna Ngobar 6 mar 2016
Salam dan istisna Ngobar 6 mar 2016
Al-Islami Caligrafi
 
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdf
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdfSesi 7 - Akuntansi Salam.pdf
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdf
padlah1984
 
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdfAKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
RiniMusada1
 
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
nishannisa
 
Salam
SalamSalam
akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'Bunny Amhy
 
AKAD SALAM.pptx
AKAD SALAM.pptxAKAD SALAM.pptx
AKAD SALAM.pptx
AnggaPermadi16
 
Akad Salam
Akad SalamAkad Salam
Akad Salam
Kinta Mahadji
 
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syariaBab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
IkaAlini
 
Ppt akad murabahah
Ppt akad murabahahPpt akad murabahah
Ppt akad murabahah
fride maharani
 
Bank Syariah
Bank SyariahBank Syariah
Bank Syariah
Home
 
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 akuntansi syariah PRESENTASI.pptx akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
santiuna
 
Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan MurabahahPembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah
dwi_rahmamosa
 
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahTugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Bernard Anjas
 
salam.ppt
salam.pptsalam.ppt
Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah
Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah
Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah
Renny Nadianti
 
Kelompok 9 (istishna)
Kelompok 9 (istishna)Kelompok 9 (istishna)
Kelompok 9 (istishna)
Yaya Cahyaniza
 

Similar to Akad salam (20)

Akad salam syariah akad alam syariah syariah
Akad salam syariah akad alam syariah syariahAkad salam syariah akad alam syariah syariah
Akad salam syariah akad alam syariah syariah
 
2550074.ppt
2550074.ppt2550074.ppt
2550074.ppt
 
Salam dan istisna Ngobar 6 mar 2016
Salam dan istisna Ngobar 6 mar 2016 Salam dan istisna Ngobar 6 mar 2016
Salam dan istisna Ngobar 6 mar 2016
 
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdf
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdfSesi 7 - Akuntansi Salam.pdf
Sesi 7 - Akuntansi Salam.pdf
 
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdfAKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
AKUNTANSI MURABAHAH_MATERI.pdf
 
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
TUGAS PERBANKAN SYARIAH RAPEM 9 SAMPAI DENGAN 15 - UNIVERSITAS MERCUBUANA REG...
 
Salam
SalamSalam
Salam
 
akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'akuntansi istisnha'
akuntansi istisnha'
 
AKAD SALAM.pptx
AKAD SALAM.pptxAKAD SALAM.pptx
AKAD SALAM.pptx
 
Akad Salam
Akad SalamAkad Salam
Akad Salam
 
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syariaBab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
Bab_7_AKUNTANSI_MURABAHAH akuntansi syaria
 
Ppt akad murabahah
Ppt akad murabahahPpt akad murabahah
Ppt akad murabahah
 
Bank Syariah
Bank SyariahBank Syariah
Bank Syariah
 
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 akuntansi syariah PRESENTASI.pptx akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
akuntansi syariah PRESENTASI.pptx
 
Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan MurabahahPembiayaan Murabahah
Pembiayaan Murabahah
 
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariahTugas kelompok akuntansi perbankan syariah
Tugas kelompok akuntansi perbankan syariah
 
salam.ppt
salam.pptsalam.ppt
salam.ppt
 
Kel.4 salam
Kel.4 salamKel.4 salam
Kel.4 salam
 
Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah
Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah
Makalah Akuntansi Syariah Salam Mudharabah
 
Kelompok 9 (istishna)
Kelompok 9 (istishna)Kelompok 9 (istishna)
Kelompok 9 (istishna)
 

Akad salam

  • 1. Tugas : Kelompok Mata Kuliah : Akuntansi Syariah Akuntansi Murabahah DISUSUN OLEH: KELOMPOK VII 1. MUH. TOYIB (10200111049) 2. RADIASTUTI (10200111063) 3. SAPPEAMI (10200111077) 4. TRI RAMADHAN AJI S. (10200111090) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM JURUSAN EKONOMI ISLAM UIN ALAUDDIN MAKASSAR 2013
  • 2. BAB II PEMBAHASAN AKAD SALAM A. Pengertian Akad Salam Menurut bahasa salam berasal dari kata “as salaf” yang berarti pendahuluan karena pemesan barang menyerahkan uangnya di muka. Menurut terminology para fuqaha menamainya Al mahawi „ij (barang-barang mendesak) karena ia merupakan sejenis jual beli yang dilakukan mendesak walaupun barang yang diperjual belikan tidak ada di tempat. Di lihat dari sisi pembeli ia sangat membutuhkan barang tersebut dikemudian hari sementara penjual sangat membutuhkan uang tersebut. Sedangkan definisi akad salam yaitu akad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat- syarat tertentu. Karateristik akad salam yaitu : 1. harga, spesifikasi, karakteristik, kualitas, kuantitas dan waktu penyerahan aset yang dipesan sudah ditentukan dan disepakati ketika akad terjadi. 2. Dalam akad salam, harga barang pesanan yang sudah disepakati tidak dapat berubah selama jangka waktu akad. Apabila barang yang dikirim tidak sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati sebelumnya, maka pembeli boleh melakukan khiar yaitu memilih apakah transaksi dilanjutkan atau dibatalkan. 3. Alat pembayaran harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa kas, barang atau manfaat. Pelunasan harus dilakukan pada saat akad disepakati dan tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang penjual atau penyerahan piutang pembeli dari pihak lain.
  • 3. 4. Transaksi salam dilakukan karena pembeli berniat memberikan modal kerja terlebih dahulu untuk memungkinkan penjual (produsen) memproduksi barangnya, barang yang dipesan memiliki spesifikasi khusus, atau pembeli ingin mendapatkan kepastian dari penjual. Transaksi salam diselesaikan pada saat penjual menyerahkan barang kepada pembeli. Akad salam terbagi atas dua yaitu : 1. Salam, merupakan transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada ketika transaksi dilakukan, pembeli melakukan pembayaran dimuka sedangkan penyerahan barang baru dilakukan di kemudian hari. 2. Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi bai‟ salam yaitu antara pemesan dan penjual dan antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak ketiga lainnya secara simultan. Beberapa ulama kontemporer melarang transaksi salam paralel terutama jika perdagangan dan transaksi semacam itu dilakukan secara terus menerus. Hal demikian dapat menjurus kepada riba. Paralel salam dibolehkan asalkan eksekusi kontrak salam kedua tidak tergantung pada eksekusi kontrak yang pertama. Salam paralel dapat dilakukan dengan syarat: 1) akad antara lembaga keuangan syariah (pembeli) dan produsen (penjual) terpisah dari akad antara lembaga keuangan syariah (penjual) dan pembeli akhir; dan 2) kedua akad tidak saling bergantung (ta‟alluq). B. Dasar Hukum Akad Salam 1. Al Qur‟an
  • 4. “hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaknya kamu menuliskannya dengan benar ....” (QS 2:282) ”Hai orang orang yang beriman penuhilah akad akad itu...” (QS 5:1) 2. Al Hadits “Barang siapa melakukan salam, hendaknya ia melakukannya dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka waktu yang diketahui.” (HR.Bukhari Muslim). Tiga hal yang didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah) C. Rukun dan ketentuan Akad Salam Rukun salam ada tiga yaitu : 1. Pelaku (pembeli dan penjual) 2. Obyek akad (barang yang akan diserahkan dan modal salam yang berbentuk harga), 3. Ijab kabul Ketentuan Akad Syariah,yaitu : 1. Pelaku a. ada penjual dan pembeli b. Cakap hukum (Berakal dan dapat membedakan), 2. Obyek akad a. modal salam : modal harus diketahui jenis dan jumlahnya
  • 5. Berbentuk uang tunai. Para ulama berbeda pendapat masalah bolehnya pembayaran dalam bentuk aset perdagangan. Beberapa ulama menganggapnya boleh. Modal salam diserahkan ketika akad berlangsung, tidak boleh utang atau merupakan pelunasan utang. Hal ini adalah untuk mencegah praktek riba melalui mekanisme salam. b. Barang Salam: Barang tersebut harus dapat dibedakan/ diidentifikasi mempunyai spesifikasi dan karakteristik yang jelas seperti kualitas, jenis, ukuran dan lain sebagainya sehingga tidak ada gharar. Barang tersebut harus dapat dikuantifikasi /ditakar/ ditimbang. Waktu penyerahan barang harus jelas, tidak harus tanggal tertentu boleh juga dalam kurun waktu tertentu. Hal tersebut diperlukan untuk mencegah gharar atau ketidakpastiahan yaitu harus ada pada waktu yang ditentukan. Barang tidak harus ada ditangan penjual tetapi harus ada pada waktu yang ditentukan Apabila barang yang dipesan tidak ada pada waktu yang ditentukan, akad menjadi fasakh/rusak dan pembeli dapat memilih apakah menunggu sampai dengan barang yang dipesan tersedia atau membatalkan akad sehingga penjual harus mengembalikan dana yang telah diterima Apabila barang yang dikirim cacat atau tidak sesuai dengan yang disepakati dalam akad, maka pembeli boleh melakukan khiar atau memilih untuk menerima atau menolak. Kalau pilihannya menolak maka si penjual memiliki utang yang dapat diselesaikan dengan pengembalian dana atau menyerahkan produk yang sesuai dengan akad. Apabila barang yang dikirim memiliki kualitas yang lebih baik, maka penjual tidak boleh meminta tambahan pembayaran dan hal ini dianggap sebagai pelayanan kepuasan pelanggan
  • 6. Apabila barang yang dikirim kualitasnya lebih rendah, pembeli boleh memilih menolaknya atau menerima. Apabila pembeli menerima maka pembeli tidak boleh meminta kembali sebagian uangnya atau (diskon), Barang boleh dikirim sebelum jatuh tempo asalkan disetujui oleh kedua pihak dan dengan syarat kualitas dan jumlah barang sesuai dengan kesepakatan, dan tidak boleh mwnuntut penambahan harga. Penjualan kembali barang yang dipesan sebelum barang tersebut diterima tidak dibolehkan secara syari‟ah. Penggantian barang yang dipesan dengan barang lain. Para ulama melarang penggantian barang yang dipesan dengan barang lainnya. Bila barang tersebut diganti dengan barang yang memiliki spesifikasi dan kualitas yang sama, meskipun sumbernya berbeda, para ulama membolehkannya, Apabila tempat penyerahan barang tidak disebutkan, akad tetap sah. Namun sebaiknya dijelaskan dalam akad, apabila tidak disebutkan maka harus dikirim ke tempat yang menjadi kebiasaan. D. Alut Transaksi Salam dan Salam Paralel 1. Negosiasi dengan persetujuan kesepakatan antara penjual dengan pembeli terkait transaksi salam yang akan dilaksanalkan. 2. Setelah akad disepakati, pembeli melakukan pembayaran terhadap barang yang diingainkan sesuai dengan keseoakatan yang sudah dibuat. 3. Pada transaksi salam, penjual mulai memproduksi atau menyelesaikan tahapan peneneman produk yang di inginkan pembeli. 4. Setelah menyepakati transaksi salam kedua tersebut, bank langsung melakukan pembayaran kepada petani. 5. Dalam jangka waktu tertentu, berdasarkan kesepakatan dengan bank, petani mengirim produk salam kepada petani sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.
  • 7. 6. Bank menerima dokumen penyerahan produk salam kepada nasabah dari petani. E. Berakhirnya Akad Salam Hal-hal yang dapat membatalkan kontrak adalah : 1. Barang yang dipesan tidak ada pada waktu yang ditentukan 2. Barang yang dikirim cacat atau tidak sesuai dengan yang disepakati dalam akad, 3. Barang yang dikirim kualitasnya lebih rendah dan pembeli membatalkan. 4. Barang yang dikirim kualitasnya tidak sesuai akad tetapi pembeli menerimanya. 5. Barang diterima. Apabila barang yang dikirim tidak sesuai kualitasnya dan pembeli memilih untuk membatalkan akad, maka pembeli berhak atas pengembalian modal salam yang sudah diserahkannya. Pembatalan dimungkinkan untuk keseluruhan barang pesanan, yang mengakibatkan pengambilan semua modal salam yang telah dibayarkan. Dapat juga berupa pembatalan sebagian penyerahan barang pesanan dengan pengembalian sebagian modal salam. F. Perlakuan Akuntansi Akuntansi untuk pembeli 1. Pengakuan piutang salam diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan atau dialihkan kepada penjual. 2. Modal salam dalam bentuk kas (sejumlah yg dibayarkan) Dr. Piutang Salam xxx Cr. Kas xxx
  • 8. 3. Jika modal salam dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat aset nonkas yang diserahkan diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penyerahan modal usaha tersebut. Pencatatan apabila nilai wajar lebih kecil dari nilai tercatat: Dr. Piutang Salam xxx Dr. Kerugian xxx Cr. Aktiva Non Kas xxx - Pencatatan apabila nilai wajar lebih besar dari nilai tercatat: Dr. Piutang Salam xxx Cr. Aktiva Non Kas xxx Cr. Keuntungan xxx 4. Penerimaan Barang Pesanan a. jika barang pesanan sesuai dengan akad, maka dinilai sesuai nilai yang disepakati; Dr. Aset Salam xxx Cr. Piutang Salam xxx b. jika barang pesanan berbeda kualitasnya (i) nilai wajar barang pesanan yang diterima nilainya sama atau lebih tinggi dari nilai yang tercantum dalam akad; maka barang pesanan yang diterima diukur dengan nilai akad. Dr. Aset Salam (diukur pada nilai akad) xxx Cr. Piutang Salam xxx (ii) nilai wajar dari barang pesanan yang dierima lebih rendah dari nilai yang tercantum dalam akad; maka barang pesanan yang diterima diukur dengan nilai wajar pada saat diterima dan selisihnya diakui sebagai kerugian. Dr. Aset Salam (diukur pada nilai akad) xxx Dr. Kerugian Salam xxx
  • 9. Cr. Piutang Salam xxx 5. jika pembeli menolak sebagian atau seluruh barang pesanan, maka: (i) jika tanggal pengiriman diperpanjang, maka nilai tercatat piutang salam sebesar bagian yang belum dipenuhi sesuai dengan nilai yang tercantum dalam akad; jurnal: Dr. Aset Salam (sebesar jumlah yang diterima) xxx Cr. Piutang Salam xxx (ii) jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya, maka piutang salam berubah menjadi piutang yang harus dilunasi oleh penjual sebesar bagian yang tidak dapat dipenuhi; jurnal: Dr. Aset Lain-Lain – Piutang xxx Cr. Piutang Salam xxx (iii) jika akad salam dibatalkan sebagian atau seluruhnya dan pembeli mempunyai jaminan atas barang pesanan serta hasil penjualan jaminan tersebut lebih kecil dari nilai piutang salam, maka selisih antara nilai tercatat piutang salam dan hasil penjualan jaminan tersebut diakui sebagai piutang kepada penjual. Dr. Kas xxx Dr. Aset lain – Piutang pada Penjual xxx Cr. Piutang Salam xxx 6. jika hasil penjualan jaminan tersebut lebih besar dari nilai tercatat piutang salam maka selisihnya menjadi hak penjual Dr. Kas xxx Cr. Utang Penjual xxx Cr. Piutang Salam xxx 7. Denda yang diterima dan diberlakukan oleh pembeli diakui sebagai bagian dana kebajikan.
  • 10. Dr. Dana kebajikan - Kas xxx Cr. Dana Kebajikan – pendapatan denda xxx 8. Denda hanya boleh dikenakan kepada penjual yang mampu menyelesaikan kewajibannya, tetapi sengaja tidak melakukannya. 9. Hal ini tidak berlaku bagi penjual yang tidak mampu menunaikan kewajibannya karena force majeur. 10. Penyajian a. Pembeli menyajikan modal usaha salam yang diberikan sebagai piutang salam. b. Piutang yang harus dilunasi oleh penjual karena tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam transaksi salam disajikan secara terpisah dari piutang salam. c. Persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai terendah biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian. 11. Pengungkapan, pembeli dalam transaksi salam mengungkapkan: a. besarnya modal usaha salam, baik yang dibiayai sendiri maupun yang dibiayai secara bersama-sama dengan pihak lain; b. jenis dan kuantitas barang pesanan; dan c. pengungkapan lain sesuai dengan PSAK N0. 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syari‟ah. Akuntansi untuk penjual 12. Pengakuan Kewajiban salam diakui pada saat penjual menerima modal usaha salam 13. Pengukuran kewajiban salam sebesar jumlah yang diterima. 14. Jika modal usaha salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang diterima:
  • 11. Dr. Kas xxx Cr. Utang Salam xxx 15. Jika modal usaha salam dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar Dr. Aset Non Kas (diukur pada nilai wajar) xxx Cr. Utang Salam xxx 16. Kewajiban salam dihentikan pengakuannya (derecognation) pada saat penyerahan barang kepada pembeli. Dr. Utang Salam xxx Cr. Penjualan xxx 17. Dalam transaksi salam paralel, selisih antara jumlah yang dibayar oleh pembeli dan biaya perolehan barang pesanan diakui keuntung an/kerugian pada saat penyerahan barang pesanan oleh penjual. - Pencatatan ketika membeli persediaan: Dr. Aset Salam xxx Cr. Kas xxx - Pencatatan penyerahan persediaan bila jumlah yang dibayar oleh pembeli lebih kecil dari biaya perolehan barang. Dr. Utang Salam xxx Dr. Kerugian Salam xxx Cr. Aset Salam xxx - Pencatatan penyerahan persediaan bila jumlah yang dibayar oleh pembeli lebih besar dari biaya perolehan barang Dr. Utang Salam xxx Cr. Aset Salam xxx Cr. Keuntungan Salam xxx 18. Pada akhir periode pelaporan keuangan, persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai terendah biaya perolehan atau nilai bersih
  • 12. yang dapat direalisasi. Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian. 19. Penyajian, penjual menyajikan modal usaha salam yang diterima sebagai kewajiban salam. 20. Pengungkapan, penjual dalam transaksi salam: a.piutang salam kepada produsen (dalam salam paralel) yang memiliki hubungan istimewa; b. jenis dan kuantitas barang pesanan; dan c. pengungkapan lain sesuai dengan PSAK N0. 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syari‟ah.