Dokumen tersebut membahas tentang strategi generik Porter dan model lima kekuatan Porter. Strategi generik Porter terdiri dari strategi keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Model lima kekuatan Porter menganalisis ancaman pesaing baru, kekuatan pemasok dan pembeli, produk pengganti, dan persaingan industri.
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...ana_sari
Dokumen tersebut merangkum model Porter's Five Forces dan BCG Matrix yang digunakan dalam manajemen strategis. Model Porter menganalisis lima faktor yang mempengaruhi persaingan industri, sementara BCG Matrix membantu menganalisis portofolio produk perusahaan."
Dokumen tersebut menjelaskan model analisis lingkungan industri Michael Porter yang terdiri dari analisis lima kekuatan persaingan, pemahaman rantai nilai perusahaan, dan formulasi strategi bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif berdasarkan posisi perusahaan di dalam struktur industri.
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnisAnggun Jayanti
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnis, termasuk strategi kepemimpinan biaya, strategi diferensiasi, dan strategi fokus. Strategi-strategi tersebut dapat diterapkan oleh unit-unit bisnis untuk tumbuh dan bersaing.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang Model Lima Kekuatan Porter dan Matriks BCG yang digunakan dalam manajemen strategis untuk menganalisis industri dan portofolio produk perusahaan.
2) Model Lima Kekuatan Porter meliputi ancaman pendatang baru, produk pengganti, kekuatan tawar pelanggan dan pemasok, serta intensitas persaingan industri.
3) Matriks BCG dibagi menjadi empat k
Strategi di tingkat korporat dan unit bisnis merupakan panduan untuk mengarahkan perusahaan masuk atau keluar dari bisnis tertentu dan meningkatkan nilainya. Strategi unit bisnis mencakup pilihan bersaing, bekerja sama, atau keduanya, seperti strategi generik Porter yakni kepemimpinan biaya, diferensiasi, atau fokus. Implementasi strategi unit bisnis meliputi evaluasi kinerja SBU berdasarkan misi, strategi, persaingan yang
10, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, porter model dan bcg matrix...Achmad Susmiyanto
Teks tersebut merangkum model Porter's Five Forces dan BCG Matrix yang digunakan dalam analisis strategi bisnis. Model Five Forces menganalisis lima faktor yang mempengaruhi persaingan industri: ancaman pesaing baru, kekuatan supplier dan pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di dalam industri. Sedangkan BCG Matrix mengklasifikasikan produk perusahaan ke dalam empat kategori berdasarkan pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan: bintang, sapi per
12,sm, lusianasari, prof. dr. ir. hapzi ali. mm. cma, porter's five force mod...ana_sari
Dokumen tersebut merangkum model Porter's Five Forces dan BCG Matrix yang digunakan dalam manajemen strategis. Model Porter menganalisis lima faktor yang mempengaruhi persaingan industri, sementara BCG Matrix membantu menganalisis portofolio produk perusahaan."
Dokumen tersebut menjelaskan model analisis lingkungan industri Michael Porter yang terdiri dari analisis lima kekuatan persaingan, pemahaman rantai nilai perusahaan, dan formulasi strategi bisnis untuk mencapai keunggulan kompetitif berdasarkan posisi perusahaan di dalam struktur industri.
Berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnisAnggun Jayanti
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis strategi di tingkat unit bisnis, termasuk strategi kepemimpinan biaya, strategi diferensiasi, dan strategi fokus. Strategi-strategi tersebut dapat diterapkan oleh unit-unit bisnis untuk tumbuh dan bersaing.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang Model Lima Kekuatan Porter dan Matriks BCG yang digunakan dalam manajemen strategis untuk menganalisis industri dan portofolio produk perusahaan.
2) Model Lima Kekuatan Porter meliputi ancaman pendatang baru, produk pengganti, kekuatan tawar pelanggan dan pemasok, serta intensitas persaingan industri.
3) Matriks BCG dibagi menjadi empat k
Strategi di tingkat korporat dan unit bisnis merupakan panduan untuk mengarahkan perusahaan masuk atau keluar dari bisnis tertentu dan meningkatkan nilainya. Strategi unit bisnis mencakup pilihan bersaing, bekerja sama, atau keduanya, seperti strategi generik Porter yakni kepemimpinan biaya, diferensiasi, atau fokus. Implementasi strategi unit bisnis meliputi evaluasi kinerja SBU berdasarkan misi, strategi, persaingan yang
10, sm, achmad susmiyanto 55118010001, hapzi ali, porter model dan bcg matrix...Achmad Susmiyanto
Teks tersebut merangkum model Porter's Five Forces dan BCG Matrix yang digunakan dalam analisis strategi bisnis. Model Five Forces menganalisis lima faktor yang mempengaruhi persaingan industri: ancaman pesaing baru, kekuatan supplier dan pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan di dalam industri. Sedangkan BCG Matrix mengklasifikasikan produk perusahaan ke dalam empat kategori berdasarkan pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan: bintang, sapi per
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
Makalah ini membahas tentang dinamika dan model persaingan dalam manajemen strategi. Terdapat empat posisi utama dalam persaingan yaitu pemimpin pasar, pesaing pemimpin pasar, pengikut pasar, dan relung pasar. Dinamika persaingan adalah perubahan yang terjadi terhadap persaingan perusahaan dalam memperebutkan pelanggan. Model Porter menjelaskan lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan antar perusahaan.
Dokumen tersebut membahas mengenai strategi tingkat bisnis yang mencakup definisi strategi, jenis-jenis strategi tingkat bisnis seperti strategi biaya dan strategi perusahaan, serta contoh penerapannya pada beberapa perusahaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tiga strategi generik Michael Porter yaitu strategi kepemimpinan biaya, strategi diferensiasi, dan strategi fokus beserta contoh penerapannya.
2. Strategi kepemimpinan biaya bertujuan menjadi pemimpin pasar berbasis biaya rendah dengan basis pelanggan luas, strategi diferensiasi bersaing dengan keunikan produk, sedangkan strategi fokus melayani segmen pas
Dokumen tersebut merangkum konsep Porter's Five Forces dan BCG Matrix yang digunakan dalam manajemen strategis. Porter's Five Forces menganalisis lima faktor yang mempengaruhi persaingan industri, sedangkan BCG Matrix mengklasifikasikan produk berdasarkan tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Porter mengidentifikasi tiga strategi umum (generic strategies) untuk mencapai keunggulan kompetitif yaitu strategi biaya rendah, diferensiasi, dan fokus.
2. Strategi biaya rendah berfokus pada pengurangan biaya produksi untuk menawarkan harga yang lebih rendah. Strategi diferensiasi menciptakan produk yang unik. Strategi fokus berkonsentrasi pada segmen pasar tertentu.
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, michael porter's generic strategy, universitas ...khoirulanwar99
1. Dokumen tersebut membahas strategi bersaing generik menurut Michael Porter yang terdiri dari strategi kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan fokus.
2. Strategi ini digunakan untuk memenangkan persaingan dengan menciptakan keunggulan kompetitif berkelanjutan.
3. Dokumen juga membahas penerapan strategi fokus pada instansi pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisKacung Abdullah
Bab 6 membahas analisis situasi dan strategi bisnis menggunakan pendekatan SWOT dan matriks SFAS, serta strategi kompetitif dan kooperatif termasuk kolusi dan aliansi strategis.
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI DINAMIKA DAN MODEL DALAM PERSAINGANAndi Hass
Makalah ini membahas tentang dinamika dan model persaingan dalam manajemen strategi. Terdapat empat posisi utama dalam persaingan yaitu pemimpin pasar, pesaing pemimpin pasar, pengikut pasar, dan relung pasar. Dinamika persaingan adalah perubahan yang terjadi terhadap persaingan perusahaan dalam memperebutkan pelanggan. Model Porter menjelaskan lima kekuatan yang menentukan intensitas persaingan antar perusahaan.
Dokumen tersebut membahas mengenai strategi tingkat bisnis yang mencakup definisi strategi, jenis-jenis strategi tingkat bisnis seperti strategi biaya dan strategi perusahaan, serta contoh penerapannya pada beberapa perusahaan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tiga strategi generik Michael Porter yaitu strategi kepemimpinan biaya, strategi diferensiasi, dan strategi fokus beserta contoh penerapannya.
2. Strategi kepemimpinan biaya bertujuan menjadi pemimpin pasar berbasis biaya rendah dengan basis pelanggan luas, strategi diferensiasi bersaing dengan keunikan produk, sedangkan strategi fokus melayani segmen pas
Dokumen tersebut merangkum konsep Porter's Five Forces dan BCG Matrix yang digunakan dalam manajemen strategis. Porter's Five Forces menganalisis lima faktor yang mempengaruhi persaingan industri, sedangkan BCG Matrix mengklasifikasikan produk berdasarkan tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Porter mengidentifikasi tiga strategi umum (generic strategies) untuk mencapai keunggulan kompetitif yaitu strategi biaya rendah, diferensiasi, dan fokus.
2. Strategi biaya rendah berfokus pada pengurangan biaya produksi untuk menawarkan harga yang lebih rendah. Strategi diferensiasi menciptakan produk yang unik. Strategi fokus berkonsentrasi pada segmen pasar tertentu.
Sm, khoirul anwar, hapzi ali, michael porter's generic strategy, universitas ...khoirulanwar99
1. Dokumen tersebut membahas strategi bersaing generik menurut Michael Porter yang terdiri dari strategi kepemimpinan biaya, diferensiasi, dan fokus.
2. Strategi ini digunakan untuk memenangkan persaingan dengan menciptakan keunggulan kompetitif berkelanjutan.
3. Dokumen juga membahas penerapan strategi fokus pada instansi pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Perumusan Strategi : Analisis Situasi dan Strategi BisnisKacung Abdullah
Bab 6 membahas analisis situasi dan strategi bisnis menggunakan pendekatan SWOT dan matriks SFAS, serta strategi kompetitif dan kooperatif termasuk kolusi dan aliansi strategis.
Dokumen tersebut merangkum konsep Porter's Five Forces dan BCG Matrix yang digunakan dalam manajemen strategis. Porter's Five Forces menganalisis lima faktor yang mempengaruhi persaingan industri, sedangkan BCG Matrix mengklasifikasikan produk berdasarkan tingkat pertumbuhan dan pangsa pasar.
Dokumen tersebut merangkum berbagai strategi bisnis yang dijelaskan oleh Michael Porter, termasuk strategi generik (kepemimpinan biaya, diferensiasi, fokus), strategi integrasi, intensif, diversifikasi, dan defensif beserta kelebihan dan kekurangannya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Air Asia menerapkan strategi fokus dengan fokus pada segmen pasar berbiaya rendah untuk melayani masyarakat yang belum terlayani dengan tarif mahal
2. Visi AirAsia adalah menjadi maskapai penerbangan berbiaya rendah di Asia dan melayani 3 juta penumpang baru dengan konektivitas yang lebih baik dan tarif yang terjangkau
3. Nilai-nilai AirAsia adalah senang, peduli
TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEGIK - PERBANAS INSTITUTE
Dosen Pengampu Mata Kuliah :
Bapak Dr. Gerardus Michael Djoko,M.M.
1. Efrida Ndua (1911000120)
2. Muhammad Nabil Falah (1911000124)
3. Robbi Darul Alhaq (1911000125)
4. Alya Malinda (1911000128)
5. Aldila Nugroho (1911000129)
Artikel Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan - Pertemuan 2Hellenaa_Septi
Peran sistem informasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan untuk mendukung mendukung strategi bersaing bisnis sehingga keuntungan dapat diraih. Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi dapat optimal apabila direncanakan dengan baik dalam suatu perencaan srategis.
Sm.siti waliha.hapzi ali.business unit level strategy.universitas mercubuana....sitiwaliha
Teks tersebut memberikan informasi mengenai strategi bisnis unit level Sampoerna, mulai dari sejarah perusahaan, proses produksi rokok kretek, hingga pelaksanaan strategi perusahaan. Secara ringkas, teks tersebut menjelaskan bahwa Sampoerna merupakan perusahaan rokok kretek ternama di Indonesia yang telah beroperasi sejak 1913, dengan strategi ekspansi dan akuisisi oleh Philip Morris pada 2005 untuk memperkuat posisinya di industri.
Tipe-tipe strategi, bentuk strategi, perencanaan strategi, Formulasi Strategi...Alfrianty Sauran
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis strategi bisnis, termasuk strategi biaya rendah, pembedaan produk, integrasi vertikal dan horizontal, serta berbagai bentuk strategi lainnya seperti penetrasi pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi. Dokumen ini menjelaskan definisi dan contoh penerapan dari masing-masing strategi tersebut dalam konteks manajemen strategis perusahaan.
5, SM, Akfika Rizky Sabilla, Hapzi Ali, Type, Form and Implementation Strateg...AkfikaRizkySabilla
Teks tersebut membahas berbagai jenis strategi manajemen seperti strategi generik Porter dan Glueck, strategi utama seperti integrasi ke hulu dan hilir, strategi intensif, defensif, dan diversifikasi, serta implementasi strategi manajemen.
Cost Leadership atau kepemimpinan biaya merupakan salah satu generic strategy yang bertujuan memproduksi barang dengan biaya rendah dengan kualitas yang sama atau lebih baik dari pesaing. Perusahaan dapat mencapai cost leadership dengan skala ekonomi yang lebih besar, efisiensi proses produksi, atau akses ke sumber daya murah. Ada dua strategi turunan yaitu menjual dengan harga rata-rata industri untuk mendapatkan keuntungan
6, sm, ali nico gerard doan, porter generic strategies, universitas mercu buana, 2018.pdf
1. Magister Management Universitas Mercu Buana, 2018
Porter Generic Strategies
Ali Nico Gerard Doan (55117120035 )
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, MCA
Porter Generic Strategies
Dalam bisnis, ada banyak cara untuk meraih sukses, menurut Michael Porters ada
beberapa pilihan strategi yang bisa diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai
keunggulan kompetitif. Lalu bagaimana cara perusahaan memilih strategi tersebut agar
mencapai keberhasilan?
Porters Generics Competitve Strategies adalah strategi yang digunakan perusahaan
untuk meraih keunggulan kompetitf. Strategi ini dibagi menjadi tiga pendekatan yaitu:
1. Cost Leadership Strategy
Cost Leadership Strategy adalah upaya mendapatkan keunggulan kompetitif
dengan meningkatkan penjualan melalui persaingan harga terendah. Strategi biaya
terendah adalah upaya meminimalkan biaya untuk mendapatkan produk atau jasa dengan
harga terendah. Strategi ini lebih efektif apabila diterapkan pada konsumen yang sensitif
harga, konsumen akan memilih harga yang lebih murah, meskipun kualitas sedikit lebih buruk..
Strategi ini dapat diterapkan dengan cara:
Meminimalkan biaya produksi untuk mencapai efisiensi biaya
Perusahaan menetapkan biaya termurah untuk meraih laba yang lebih tinggi
Meraih pangsa pasar yang luas, dari harga yang lebih rendah
2. Magister Management Universitas Mercu Buana, 2018
2. Differentiation Strategy
Diferensiasi melibatkan upaya memproduksi produk atau jasa yang berbeda dan lebih
unggul dari para pesaing. Strategi ini sangat tergantung kepada kondisi alami industri, produk
atau jasa itu sendiri, tetapi biasanya melibatkan fitur, fungsi, daya tahan, dukungan, dan juga
citra merek yang dihargai oleh pelanggan. Untuk membuat sebuah strategi diferensiasi,
organisasi perlu:
Memiliki riset, pengembangan, dan inovasi yang baik
Mampu menyerahkan produk atau jasa berkualitas tinggi
Memiliki penjualan dan pemasaran yang efektif sehingga pasar memahami manfaat-
manfaat berbeda yang ditawarkan.
Strategi ini fokus pada pengembangan produk yang menawarkan nilai lebih dan keunikan
produk yang tidak dimiliki kompetitor. Penambahan nilai produk ini membuat perusahaan
menetapkan harga premium untuk produknya. Keunggulan nilai ini dilihat dari fungsi,
durability, penjualan, kualitas, dan fitur tambahan.
3. Fokus Strategy
Fokus strategy atau bisa juga disebut strategi segmentasi adalah suatu strategi yang
meningkatkan keunggulan kompetitif dengan menerapkan kedua strategi sebelumnya
bukan pada pasar secara umum, namun untuk segmen pasar yang lebih kecil dan spesifik.
Dengan memahami dinamika pasar dan kebutuhan unik dari konsumen, perusahaan
mengembangkan produk atau jasa berbiaya rendah atau spesifik. Karena mereka melayani
konsumen dalam pasar secara unik, mereka cenderung membangun loyalitas merek yang
kuat di kalangan konsumen. Ini membuat segmen pasar yang mereka kuasai kurang menarik
bagi pesaing.
Apapun strategi fokus yang dipergunakan (Cost Focus atau Differentiation Focus), kunci
untuk keberhasilan penerapan strategi fokus adalah menjamin adanya pertambahan nilai
ekstra sebagai hasil dari melayani ceruk pasar tersebut. Tidak cukup fokus hanya pada satu
segmen pasar karena perusahaan terlalu kecil untuk melayani pasar yang lebih luas. Jika
mencoba-coba masuk ke pasar yang lebih besar, akan memiliki risiko besar harus
berhadapan dengan perusahaan yang lebih siap melayani pasar yang lebih luas.
Porter Five Porter Analysis
3. Magister Management Universitas Mercu Buana, 2018
Five Forces Model atau yang lebih dikenal dengan Porter Five Forces adalah suatu
metode untuk menganalisis industri dan pengembangan strategi bisnis atau lingkungan
persaingan yang dipublikasikan oleh Michael E Porter, seorang profesor dari Harvard Business
School pada tahun 1979
Menurut Five Forces Model ada lima hal yang dapat menentukan tingkat persaingan
dan daya tarik pasar dalam suatu industri. Daya tarik dalam konteks ini mengacu pada
profitabilitas industri secara keseluruhan. Hasilnya, setelah analisis dilakukan maka akan dapat
di nilai apakah industri tersebut masih “menarik” atau “tidak menarik”.
Menurut Five Forces Model, sebuah industri disebut “tidak menarik” bila kombinasi dari
five forces menurunkan profitabilitas secara keseluruhan. Sebuah industri disebut menarik bila
kombinasinya menunjukkan profitabilitas yang menjanjikan. Tiga dari lima Five Forces merujuk
pada persaingan dari sumber eksternal. Sisanya adalah ancaman internal.
1. Threat of New Entrants
Hambatan masuk (entry barriers) merupakan berbagai faktor yang akan menghambat
pendatang baru (potential new entrants) memasuki suatu industri di Five Forces Model.
Hambatan masuk yang rendah akan mengakibatkan suatu industri mengalami penurunan
profitabilitas dengan cepat karena semakin meningkatnya persaingan di antara perusahaan
dalam satu industri. Sebaliknya dalam Five Forces Model hambatan masuk industri yang tinggi,
diasumsikan akan dapat mempertahankan daya tarik industri untuk jangka waktu yang
panjang. Sebagai contoh, identitas merek (brand identity) yang kuat seperti yang dimiliki Teh
Botol Sosro dan Coca-Cola telah turut melindungi produk-produk tersebut dari serangan
pesaing baru sehingga kedua produk tersebut masih dapat mempertahankan posisinya di
pasar.
2. Bargaining Power of Suppliers
Dalam Five Forces Model Pemasok memiliki posisi tawar-menawar (bargaining position)
yang berbeda-beda terhadap perusahaan di dalam Five Forces Model. Kemampuan
pemasok untuk menentukan syarat-syarat perdagangan yang menguntungkan kedua belah
pihak sangat dipengaruhi oleh elemen-elemen struktur industri sebagai berikut: differentiation
of inputs, switching costs of supplier and firms in the industry, presence of substitute inputs,
supplier concentration, importance of volume to supplier, cost relative to total purchases in
the industry, impact of inputs on cost or differentiation, threat of forward integration. Apabila
perusahaan dapat memperoleh pasokan bahan baku dari beberapa pemasok maka
kedudukan perusahaan relatif lebih kuat dibandingkan pemasok sehingga pemasok tidak
akan memberikan ancaman berarti bagi perusahaan di Five Forces Model. Tetapi apabila
perusahaan bergantung hanya kepada satu pemasok maka kedudukan pemasok menjadi
kuat dan dapat menimbulkan ancaman bagi perusahaan.
3. Bargaining Power of Buyers/Consumers
Dalam Five Forces Model pembeli memiliki posisi penting terhadap keberlangsungan
hidup perusahaan karena sales revenue yang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan
produk perusahaan kepada buyer. Posisi tawar menawar pembeli terhadap perusahaan
yang menjual barang dan jasa ditentukan oleh dua hal utama yakni bargaining leverage dan
price sensitivity. Bargaining Leverage pembeli selanjutnya ditentukan oleh beberapa faktor
sebagai berikut: buyer concentration vs firm concentration, buyer volume, buyer integrate,
substitute products.
4. Magister Management Universitas Mercu Buana, 2018
4. Threat of Subtitute Products
Dalam Five Forces Model Persaingan terhadap produk dihasilkan perusahaan tidak hanya
berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama sehingga menimbulkan
persaingan langsung (direct competition), melainkan bisa juga berasal dari perusahaan yang
memproduksi produk yang memiliki kesamaan fungsi dengan produk yang dihasilkan
perusahaan. Produk seperti itu dinamakan produk subsitusi (substitute products).
5. Competitive Rivalry Within the Industry
Di dalam industri Five Forces Model sendiri, terjadi persaingan antara satu perusahaan
dengan perusahaan lainnya. Menurut Porter pencetus Five Forces Model, intensitas
persaingan (intensity of rivalry) antar perusahaan dalam satu industri sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor sebagai berikut: industry growth, fixed costs/value added, intermitten
overcapacity, product differiencies, brand identity, switching costs, concentration & balance,
informational complexity, diversity of competitors, corporate stakes, dan exit barriers.
Perusahaan yang melakukan inovasi dapat menikmati profit yang besar pada saat pesaing
lain belum memasuki pasar yang sama. Tetapi sebagaimana dinyatakan oleh Hermawan
Kartajaya,, persaingan saat ini sudah memasuki tahap wild. Hal ini ditandai dengan semakin
cepatnya pesaing memperoleh akses teknologi sehingga dalam waktu yang relatif singkat
mereka akan dapat menghasilkan produk yang serupa dengan produk yang dihasilkan oleh
perusahaan innovator.
Daftar Pustaka :
Hapzi Ali, 2018. Modul Manajeen Strategic, UMB Jakarta.
Anonim. 2016. http://wismamanstra.blogspot.com/2016/01/porter-generic-strategies.html. 18
Januari 2016
Anonim. 2014. http://quickstart-indonesia.com/five-forces-model/. 7 Mei 2014