1. DIKTAT BAHAN AJAR
MUATAN LOKAL
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
SMPN 5 MUARA ENIM
KELAS IX SMT GENAP
DISUSUN OLEH
JANTI RESPATI EKOYANI, S.Pd
NIP. 19780119 200801 2 003
2. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | ii
DIKTAT
BAHAN AJAR MUATAN LOKAL
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
KELAS 9 SEMESTER GENAP SMP
Penulis: Janti Respati Ekoyani
Desain sampul: Janti Respati Ekoyani
Penata isi: Janti Respati Ekoyani
Diperbolehkan mengutip atau memperbanyak tanpa izin tertulis dari pengarang,
sebagian atau seluruhnya dalam bentuk hardcopy maupun softcopy untuk
kepentingan pendidikan lingkungan hidup dan sepanjang tidak melakukan
perdagangan untuk karya ini.
3. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | iii
HALAMAN PENGESAHAN
Diktat Bahan Ajar Mulok PLH
Kelas 9 Semester Genap
Oleh:
Janti Respati Ekoyani, S.Pd.
Guru Mata Pelajaran Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup
SMP Negeri 5 Muara Enim
Disahkan pada
Disahkan pada
Hari:
Tanggal: Juni 2016
Muara Enim, Juni 2016
Ka. SMPN 5 Muara Enim
Heri Candera, S.Pd
NIP. 19660306 198903 1 009
4. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | iv
BUKU INI DIDEDIKASIKAN KEPADA
KELUARGA TERCINTA, MURID-MURID TERKASIH,
SMPN 5 MUARA ENIM, DISDIKBUD KAB. MUARA ENIM, PERPUSTAKAAN
SMP NEGERI 5 MUARA ENIM DAN UNTUK LINGKUNGAN HIDUP KITA
MOTTO
PEDULI LINGKUNGAN MULAI HARI INI ADALAH YANG TERBAIK
KEDUA SETELAH PEDULI LINGKUNGAN SEJAK DAHULU
5. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | v
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatNya
kepada kita semua seiring dengan terbitnya buku Diktat Pendidikan Lingkungan
Hidup Kelas 9 Semester Genap sebagai muatan lokal tingkat SMP/ MTS di lingkungan
Dinas Pendidikan Kabupaten Muara Enim. Diktat ini disusun berdasarkan dari buku
Silabus dan Panduan Materi Pendidikan Lingkungan Hidup yang telah diterbitkan
Kementrian Lingkungan Hidup pada tahun 2008 dan buku Garis-garis Besar Isi Materi
(GBIM) Pendidikan Lingkungan Hidup yang telah diterbitkan Kementrian Lingkungan
Hidup pada tahun 2006.
Pendidikan Lingkungan Hidup khususnya untuk tingkat sekolah menengah
pertama dilakukan secara terintegrasi dengan mata pelajaran lain dan dapat
dilakukan secara monolitik atau berdiri sendiri sebagai mata pelajaran muatan lokal.
Kebijakan penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) telah mendorong
sekolah-sekolah di beberapa kabupaten/ kota bahkan provinsi menetapkan
Pendidikan Lingkungan Hidup mengisi m
uatan lokal. Penerapan PLH sebagai salah satu mata pelajaran yang dipelajari
di sekolah ini sesuai dengan Surat Kesepakatan bersama antara MenegLH dan
Mendiknas no. 03/MENLH/02/2010 tentang dan no. 01/II/SKB/2010 tentang
Pendidikan Lingkungan Hidup . Materi dalam pendidikan lingkungan hidup haruslah
memuat isu lingkungan hidup lokal/ setempat dan isu lingkungan hidup nasional
maupun global.
Sehubungan dengan itu maka Diktat Pendidikan Lingkungan hidup Kelas 9
Semester Genap ini diharapkan dapat menjadi bahan ajar bagi sekolah-sekolah
tingkat menengah pertama yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan di kabupaten
Muara Enim. Diktat ini masih jauh dari sempurna, kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat kami harapkan demi kesempurnaan diktat ini. Mudah-mudahan kita dapat
memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan yang berbudaya
lingkungan dalam rangka mempersiapkan generasi yang peduli lingkungan.
Muara Enim, September 2014
Penulis
6. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | vi
DAFTAR ISI
Halaman Judul ......................................................................................................................................ii
Halaman Pengesahan....................................................................................................................iii
Halaman Persembahan dan Motto............................................................................................iv
Kata Pengantar........................…………………................……………..............................................v
Daftar Isi…………………................……………………......................................................................vi
BAB VI Udara...................................................................................................................................2
BAB VII Tanah Dan Lahan……………………………………………..................................... 10
BAB VIII Energi………………………………………………………………................................ 15
BAB IX Hutan……………………………………......................................................................... 21
BAB X Bencana Alam …………………………………………………………........................... 28
Biografi Penulis..............................................................................................................................33
7. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 1
BAHAN AJAR
Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup
Kelas / Semester : IX/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi :
6. Memahami fungsi udara, pencemaran, dan dampak yang ditimbulkan,
serta cara pengendaliannya.
Kompetensi Dasar :
6.1 Menjelaskan dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan global.
6.2 Menjelaskan cara pengendalian pencemaran udara.
Indikator : Siswa dapat
Menjelaskan dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan global.
Menjelaskan cara pengendalian pencemaran udara.
Tujuan : Siswa dapat menggali informasi tentang udara.
8. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 2
BAB VI
UDARA
A. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Kesehatan dan Lingkungan Global
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan Alam
1. Hujan Asam
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia
menulis tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang
memiliki kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6.
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan
bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan
pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya
bercampur dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan
langsung mengendap di tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah.
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan
embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah
menjadi tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan
asam. Namun, bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan
halus turun ke permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka
peristiwa ini disebut dengan deposisi asam.
2. Penipisan Lapisan Ozon
Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di
atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada
ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah
untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar
matahari dan berbahaya bagi kehidupan.
Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting
Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak
lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi
karena zat kimia buatan tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang
akan mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2 dan O Lapisan ozon yang
berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).
9. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 3
Gambar : Lubang Ozon
Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan Antartika.
Oleh karena itulah, PBB menetapkan tanggal 16 September sebagai hari ozon
dunia dengan tujuan agar lapisan ozon terjaga dan tidak mengalami
kerusakan yang parah.
Pemanasan Global
Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas
dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas.
Peristiwa ini disebut dengan efek rumah kaca (glass house effect). Efek rumah
kaca ini mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi (pemanasan
global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia
dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke
bumi dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan
atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut
terhalang dan akan kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh
permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini
sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di
dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar
ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam
rumah kaca tidak dapat keluar.
3.
Dampak Pencemaran Udara Bagi Manusia
1. Karbon monoksida (CO)
10. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 4
Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh
terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa
sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya
pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan
koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb
dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti
dengan kematian.
Nitrogen dioksida (SO2)
Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.
Hidrokarbon (HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
Chlorofluorocarbon (CFC)
Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit
terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh
Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental
serta mempengaruhi kecerdasan otak.
Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan
memperkecil paru-paru.
NOx
Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
a. Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara
Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
1) Mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.
2) Mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan
masyarakat.
3) Mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)
bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah.
4) Tidak membakar sampah di pekarangan rumah.
5) Tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi
penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.
6) Tidak merokok di dalam ruangan.
7) Menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot.
8) Ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan.
11. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 5
9) Ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung.
10) Tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara
sembarangan.
11) Mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam
penyemprotan ruang.
12) Menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC.
13) Mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.
14) Mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.
Usaha kuratif (sesudah pencemaran udara)
Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan beberapa
usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:
1) Menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran
lingkungan.
2) Kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansi-instansi untuk membersihkan
lingkungan dari polutan.
3) Melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai
tempat/pabrik daur ulang.
4) Menggunakan penyaring pada cerobong-cerobong di kilang minyak atau
pabrik yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara.
5) Mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi
tepat guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya musibah/kejadian
akibat pencemaran udara, misalnya menemukan bahan bakar dengan
kandungan timbal yang rendah (BBG).
Upaya Pemerintah Dalam Penanggulangan Pencemaran Udara
Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan program-
program yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya pencemaran
udara, yaitu;
1. PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996. Bertujuan untuk
meningkatkan kembali kualitas udara yang telah tercemar, misalnya dengan
melakukan uji emisi kendaraan bermotor.
Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik.
Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya
dengan energi alternatif lainnya.
Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan tidak
2.
3.
4.
5.
6.
7.
12. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 6
8.
9.
10.
11.
layak pakai.
Larangan menggunakan gas CFC.
Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil trikhloro
etana).
Melarang penggunaan CFC pada produk dan alat kecantikan.
Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan
lapisan ozon (secara nasional dan internasional).
Lembar Kegiatan Diskusi:
Identifikasi Dampak dan Cara Penanggulangan Pencemaran Udara
Bentuk kelompok beranggotakan 5 orang lalu kemukakan minimal 10 dampak dan
cara penanggulangan pencemaran udara pada tabel hasil pengamatan sebagai
berikut:
No.
Jenis
polutan
Dampak Upaya penanggulangan
Lingkungan Manusia Preventif Kuratif
1.
2.
dst.
Soal Latihan:
I. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Pencemaran udara yang berasal dari aktivitas rumah tangga adalah…
a. Merokok dan membakar sampah
b. Gas buang cerobong pabrik
c. Ledakan dinamit di pertambangan
d. Ledakan bom di wilayah peperangan
2. Gas karbondioksida dari asap hasil pembakaran menyebabkan…
a. Efek rumah kaca
b. Hujan asam
c. Kemarau panjang
d. Keracunan
3. Gas sulfur dioksida dan nitrogen dioksida menyebabkan…
a. Efek rumah kaca
b. Hujan asam
13. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 7
c. Kemarau panjang
d. Keracunan
4. Gas karbon monoksida dapat menyebabkan…
a. Keracunan c. iritasi mata
b. Serangan asma d. iritasi hidung
5. Gas nitrogen dioksida dapat menyebabkan…
a. Keracunan c. iritasi mata
b. Serangan asma d. iritasi hidung
6. Beberapa alat yang menggunakan bahan perusak ozon adalah…
a. Obat nyamuk elektrik
b. Obat nyamuk semprot/ aerosol
c. Lampu bohlam
d. Televisi
7. Usaha Preventif (sebelum pencemaran) adalah…
a. Menggalang dana untuk pengobatan pada korban pencemaran udara.
b. Melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir agar bau tidak menyebar.
c. Memasang filter pada cerobong asap pembuangan
d. Tidak membakar sampah di pekarangan rumah
8. Usaha Kuratif (setelah terjadi pencemaran) adalah…
a. Mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah
lingkungan.
b. Mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan
masyarakat.
c. Tidak membakar sampah di pekarangan rumah.
d. Menggalang dana untuk pengobatan pada korban pencemaran
udara
9. Suatu program yang dicanangkan untuk tujuan meningkatkan kembali kualitas
udara yang tercemar adalah...
a. Green school
b. Langit biru
c. Zero waste
d. 3R
14. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 8
10. Pengendalian pencemaran udara juga dapat dilakukan pemerintah
dengan cara sebagai berikut kecuali…
a. dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor.
b. Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik.
c. Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua
dan tidak layak pakai
d. Melarang penggunaan bahan bakar minyak dan batu bara.
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan 3 dampak pencemaran udara terhadap lingkungan!
2. Tuliskan minimal 5 jenis gas polutan yang dapat mengancam kesehatan tubuh
manusia!
3. Tuliskan minimal 5 usaha preventif untuk mencegah pencemaran udara!
4. Tuliskan minimal 5 usaha kuratif jika terjadi pencemaran udara!
5. Tuliskan minimal 5 upaya pemerintah dalam penanggulangan pencemaran udara!
III. Studi Kasus:
Penggunaan alat semprot berbahan aerosol berpotensi merusak lapisan ozon di
atmosfer. Jelaskan secara rinci reaksi kimia yang terjadi saat gas pendorong pada
spray tersebut lepas ke udara dan menembus lapisan ozon!
Daftar Pustaka:
Buku Paket PLH Jilid 3 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang,
2009.
https://nuasa20.wordpress.com/2010/06/28/lubang-ozon-terbesar/
15. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 9
BAHAN AJAR
Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup
Kelas / Semester : IX/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi :7. Memahami terjadinya degradasi lahan dan cara
mengatasinya.
Kompetensi Dasar : 7.1 Mengidentifikasi penyebab dan cara mengatasi
degradasi lahan.
Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi penyebab dan cara mengatasi
degradasi lahan.
Tujuan : Siswa dapat menggali informasi tentang tanah dan lahan.
16. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 10
BAB VII
TANAH DAN LAHAN
A. Penyebab Degradasi Lahan
Degradasi lahan berarti hilangnya fungsi lahan atau berubahnya kualitas dan
manfaat dari suatu lahan. Faktor penyebab degradasi lahan oleh manusia antara lain:
1. Penggundulan hutan
2. Pembukaan hutan untuk lahan pertanian, pemukiman dan sarana umum.
3. Lereng curam yang dijadikan lahan pertanian. Lahan yang curam rawan terhadap
erosi dan longsor, terlebih lagi jika turun hujan
4. Lahan – lahan bekas penambangan .
5. Reboisasi dan reklamasi yang gagal karena dananya dikorupsi.
6. Lemahnya penegakan hukum..
7. Kesadaran masyarakat yang rendah terhadap pentingnya pelestarian
lingkungan/hutan.
Faktor alam yang dapat menyebabkan terjadinya degradasi lahan antara sebagai
berikut:
1. Bencana alam seperti banjir, longsor, badai, gempa atau letusan gunung merapi.
2. Iklim, jenis tanah dan kemiringan lereng sangat memengaruhi laju kerusakan
lahan.
B. Cara Mengatasi Degradasi Lahan
Untuk mencegah degradasi lahan, diperlukan upaya sebagai berikut:
1. Lahan–lahan yang tidak cocok untuk pertanian sebaiknya dijadikan sebagai
hutan, seperti lereng gunung yang curam atau daerah tanah berkapur yang
mudah longsor.
2. Lahan–lahan yang kering sebaiknya dibuat teras agar dapat mengurangi aliran di
permukaan.
3. Daerah yang memiliki curah hujan tinggi, lahan yang miring tidak hanya dibuat
sangkedan, saluran pelepas air perlu dibuat memanjang lereng. Terjunan air
perlu diperkuat bambu, batu dan rumput yang akarnya kuat.
4. Hindari penyiangan yang bersih di antara tanaman keras (overgrassing.
Keberadaan tanaman penutup tanah juga menentukan tingkat erosi.
5. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang sudah kritis
6. Tidak membakar hutan pada musim kemarau.
7. Remediasi
17. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 11
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah. Sebelum
dilakukan remediasi hal yang perlu diketahui adalah:
1. Jenis perusak atau pencemar (organik/anorganik), terdegredasi/ tidak,
berbahaya atau tidak.
2. Berapa banyak zat perusak/pencemar yang telah merusak/ mencemari tanah
tersebut.
3. Perbandingan Karbon (C), Nitrogen (N), dan Fosfat (P)
4. Jenis tanah
5. Kondisi tanah (basa, kering)
6. Telah berapa lama zat perusak terendapkan di lokasi tersebut.
Ada dua jenis remediasi tanah:
a) In situ (on-site)
In situ adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih
mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
b) Ex situ (off site)
Ex situ meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah
yang aman. Dari daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar,
caranya:
Tanah tersebut disimpan di bak/tangki yang kedap
Kemudian pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut
Selanjutnya zat perusak/pencemar dipompakan keluar dari bak yang
kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site
ini jauh lebih mahal dan rumit.
8. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan perusakan atau pencemaran tanah
dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan
untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbondioksida dan air).
Empat teknik dasar yang biasanya digunakan dalam bioremediasi:
1. Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan
penambahan nutrient, pengaturan kondisi redoks, optimasi PH, dan
sebagainya.
2. Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu
mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus.
3. Penerapan immobilized enzymes.
4. Penggunaan tanaman (phyroremediation)
18. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 12
Proses bioremediasi harus memperhatikan: temperatur tanah, ketersediaan air,
nutrient (N, P, K), perbandingan C:N kurang dari 30:1 dan ketersediaan oksigen.
Lembar Kegiatan Diskusi:
Identifikasi Organisme Fitoremediasi dan Bioremediasi Tanah
Bentuk kelompok beranggotakan 5 orang lalu tuliskan minimal 20 organisme
Fitoremediasi dan Bioremediasi tanah berikut manfaatnya masing-masing. Beri tanda
centhang (Ѵ) pada kolom kategori yang sesuai pada tabel hasil pengamatan sebagai
berikut:
No.
Organisme Kelompok
Manfaat
Nama Ilmiah Nama lokal Fitoremediasi Bioremediasi
1.
2.
dst.
Soal Latihan:
I. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Penurunan kualitas lahan yang ditunjukkan dengan penurunan unsur hara disebut…
a. Degradasi fisik
b. Degradasi kimia
c. Degradasi biologis
d. Degradasi sosial
2. Faktor penyebab degradasi lahan oleh alam adalah...
a. Penggundulan hutan dan penambangan.
b. Pembukaan hutan untuk lahan pertanian, pemukiman dan sarana umum.
c. Lereng curam yang dijadikan lahan pertanian.
d. Gempa bumi.
3. Penurunan kualitas tanah yang ditunjukkan dengan struktur tanah yang semakin
padat disebut…
a. Degradasi fisik
b. Degradasi kimia
c. Degradasi biologis
d. Degradasi sosial
19. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 13
4. Untuk mencegah degradasi lahan, diperlukan upaya sebagai berikut kecuali...
a. Lahan–lahan yang tidak cocok untuk pertanian sebaiknya dijadikan sebagai
hutan, seperti lereng gunung yang curam atau daerah tanah berkapur yang
mudah longsor.
b. Lahan–lahan yang kering sebaiknya dibuat teras agar dapat mengurangi aliran
di permukaan.
c. Daerah yang memiliki curah hujan tinggi, lahan yang miring tidak hanya dibuat
sangkedan, saluran pelepas air perlu dibuat memanjang lereng. Terjunan air
perlu diperkuat bambu, batu dan rumput yang akarnya kuat.
d. Dilakukan penyiangan yang bersih sehingga tanah menjadi terbuka.
5. Fitoremediasi adalah proses pembersihan dari perusakan atau pencemaran tanah
dengan menggunakan...
a. jamur,
b. bakteri
c. mikroorganisme
d. tanaman
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Tuliskan minimal 4 faktor dari manusia penyebab degradasi lahan!
2. Tuliskan minimal 2 faktor dari alam penyebab degradasi lahan!
3. Jelaskan minimal 4 cara mengatasi degradasi lahan!
4. Jelaskan 2 macam remediasi tanah!
5. Jelaskan pengertian bioremediasi!
III. Studi Kasus:
Lereng dan kaki pegunungan yang sejuk dengan tingkat kelembaban dan suhu yang
ideal untuk pertanian tanaman sayur seperti wortel, kol dan sebagainya menjadi
lahan yang paling banyak teralih fungsinya. Kemukakan pendapatmu tentang potensi
bahaya yang diakibatkan pertanian di lahan miring tersebut dihubungkan dengan
jenis tanaman berumur pendek yang dibudidayakan.
Daftar Pustaka:
Buku Paket PLH Jilid 3 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Univ Negeri Malang, 2009.
20. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 14
BAHAN AJAR
Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup
Kelas / Semester : IX/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi : 8. Mengenal dan menerapkan prillaku hemat energi.
Kompetensi Dasar : 8.1 Memberikan contoh prilaku yang hemat energi.
Indikator : Siswa dapat
Menentukan macam-macam bentuk sumber daya
energi.
Menentukan tindakan tindakan yang dapat menghemat
energi.
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menggali informasi tentang energi
21. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 15
BAB VIII
E N E R G I
(Sumber: http://geothermal.marin.org/GEOpresentation/images/img121.jpg)
A. Pendahuluan
Energi secara umum diartikan sebagai tenaga, kekuatan, atau daya yang
dapat menggerakkan atau menggiatkan sesuatu. Energi juga dapat dikatakan sebagai
kemampuan untuk melakukan kerja yang menyebabkan suatu peubahan.
Energi di alam terdapat dalam berbagai bentuk, seperti Energi cahaya/ energi
radiasi, energi potensial, Energi kinetik/ energi gerak, Enegi kimia, energi bunyi,
energi listrik.
B. Macam-macam Sumber Energi
Berdasarkan keragaman sumberdaya energi, secara garis besar dapat
dibedakan menjadi:
1. Sumber energi hayati, merupakan hasil proses fotosintesis yang mengubah energi
matahari dan energi kimia anorganik menjadi energi kimia organik yang
tersimpan dalam makhluk hidup. Energi hayati ini mengalir dan mengalami
perubahan dari satu organisme ke organisme lain. Energi hayati dapat dibedakan
menjadi:
22. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 16
a) energi manusia, dalam diri manusia energi tersebut dapat disimpan pada
otot atau bagian tubuh lainnya. Penggunaan energi oto: untuk olah raga,
berjalan, menulis, menggambar, berpikir dan lain-lain
b) energi hewan, penggunaan utamanya adalah untuk alat transportasi dan di
pertanian. Bentuk energi hewan lain adalah kotoran hewan ternak. Contoh:
kompos sebagai pupuk dan biogas sebagai bahan bakar.
c) Energi tumbuhan/ biomasa yaitu energi kimia bahan organik yang terkandung
dalam tumbuhan, misalnya kayu, ranting, daun, pati, gula dan bagian tubuh
tumbuhan lainnya. Gambut merupakan biomasa yang digunakan untuk
bahan bakar.
2. Sumber energi surya, secara tradisional telah banyak dimanfaatkan manusia
untuk penerangan, menjemur pakaian, dan bahan makanan. Secara modern
digunakan untuk pembangkit listrik.
3. Sumber energi air, dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik/ PLTA.
4. Sumber energi gelombang laut, dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
5. Sumber energi angin, dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik dan energi
penggerak perahu layar.
6. Energi panas bumi, berasal dari aktivitas vulkanisme, dimanfaatkan untuk
pembangkit listrik. Contoh: Pertamina Geothermal Energy di Semendo.
7. Energi nuklir, diperoleh dari reaksi kimiawi penguraian atau penggabungan inti
atom yang menghasilkan energi, dimanfaatkan untuk sumber pembangkit listrik,
perunut kebocoran dam/ bendungan, alat-alat kedokteran. contoh sumber energi
nuklir: penguraian Uranium di BATAN Kartini Yogyakarta.
8. Energi bahan fosil, yaitu minyak bumi, batubara dan gas alam, dimanfaatkan
untuk energi pembangkit listrik, bahan bakar baik pada kendaraan bermotor,
mesin industri dan keperluan rumah tangga.
Gambar 8.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air
(Sumber: http://iselantang.files.wordpress.com/2007/10/potensi41.jpg)
23. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 17
Gambar 8.2 Perahu Layar yang Digerakkan oleh Energi Angin
(sumber: http://i97.photobucket.com/albums/l212/munawir/pinisi2.jpg)
Gambar 8.3 Salah Satu Kincir Angin yang Dapat Digunakan untuk Menghasilkan Energi Listrik
(Sumber: http://thebibliothek.files.wordpress.com/2009/10/pitstone-windmill-600px1.jpg)
C. Penghematan Energi
Upaya untuk dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan energi adalah:
1. Penggunaan alat angkutan umum bila bepergian dan mengurangi penggunaan
kendaraan pribadi.
2. Pengembangan sistem transportasi umum yang makin baik, contoh penggantian
kendaraan tua yang boros energi, bermuatan sedikit banyak emisi polutan
dengan kendaraan baru yang hemat energi, bermuatan banyak dan minim emisi
polutan seperti monorail, busway dan transmusi.
24. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 18
3. Penggunaan kendaraan yang efisien bahan bakar.
4. Penggunaan lampu dan peralatan listrik yang efisien energi.
5. Pengembangan dan memanfaatkan sumber energi alternatif yang ramah
lingkungan (energi surya dan lain lain).
Lembar Kegiatan Diskusi:
Identifikasi Sumber Daya Energi
Bentuk kelompok beranggotakan 5 orang lalu tuliskan minimal 10 Sumber daya
Energi berikut manfaatnya masing-masing. Beri tanda centhang (Ѵ) pada kolom
kategori yang sesuai pada tabel hasil pengamatan sebagai berikut:
No.
Sumber daya
energi
Kelompok
Manfaat
Bersih Kotor
Lembar Kegiatan Diskusi:
Identifikasi Prilaku Hemat Sumber Daya Energi
Bentuk kelompok beranggotakan 5 orang lalu masing-masing anggota menuliskan
minimal 2 macam tindakan penghematan sumber daya energi yang bisa kamu
lakukan di rumah dan di sekolah pada tabel hasil pengamatan sebagai berikut:
No. Nama siswa Tindakan hemat energi
1.
2.
dst.
Soal Latihan:
I. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Sumber energi yang menyebabkan polusi antara lain…
a. Cahaya matahari c. Air
b. Angin d. Minyak bumi
2. Sumber energi yang ramah lingkungan antara lain…
a. Minyak bumi c. Gas alam
b. Batu bara d. Cahaya matahari
25. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 19
3. Berikut ini yang tidak termasuk alat pembangkit listrik yang ramah lingkungan adalah…
a. Kincir air
b. Kincir angin
c. Panel sel surya
d. Generator diesel
4. Untuk menghemat energi maka alat penerang yang digunakan adalah…
a. Lampu bohlam
b. Lampu neon
c. Lampu Led
d. Petromak
5. Untuk penghematan bahan bakar minyak sebaiknya menggunakan alat transportasi…
a. Sepeda motor pribadi
b. Sepeda motor ojek
c. Mobil pribadi
d. Angkutan umum masal (bis/kereta)
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Tuliskan minimal 5 bentuk energi!
2. Tuliskan minimal 5 sumber energi yang ramah lingkungan!
3. Tuliskan minimal 5 upaya penghematan energi!
III. Studi Kasus:
Pembangunan sumber energi panas bumi (geothermal) di dataran tinggi Semendo
sempat memunculkan pro dan kontra. Kemukakan pendapatmu dari kedua sudut
pandang yang berbeda tersebut!
Daftar Pustaka:
Buku Paket PLH Jilid 3 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang,
2009.
http://geothermal.marin.org/GEOpresentation/images/img121.jpg
http://iselantang.files.wordpress.com/2007/10/potensi41.jpg
http://i97.photobucket.com/albums/l212/munawir/pinisi2.jpg
http://thebibliothek.files.wordpress.com/2009/10/pitstone-windmill-
600px1.jpg
26. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 20
BAHAN AJAR
Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup ( PLH )
Kelas / Semester : IX/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi :9. Mengenal kerusakan hutan, penyebab terjadinya
kerusakan hutan dan upaya mengatasinya.
Kompetensi Dasar : 9.1 Mengidentifikasi upaya-upaya untuk mencegah/
membatasi kerusakan hutan melalui kearifan lokal.
Indikator : Siswa dapat
Mengidentifikasi upaya-upaya untuk mencegah/
membatasi kerusakan hutan melalui kearifan lokal
Tujuan Pembelajaran : Siswa dapat menggali informasi tentang hutan.
27. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 21
BAB IX
H U T A N
A. Pendahuluan
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh tumbuhan,
berbagai jenis hewan, jasad renik dan SDA lainnya seperti sungai, air terjun, danau,
rawa. Hutan merupakan sistem penggunaan lahan yang tertutup dan tidak ada
campur tangan manusia.
Model pengelolaan hutan jangka menengah dan jangka panjang dilakukan
dengan membuat Master Plan Pengelolaan Hutan. Proses penyusunannya
melibatkan semua unsur Pemerintah daerah, masyarakat dan perhutani. Master plan
pengelolaan hutan penyusunannya didasarkan pada sistem Social Forestry, dengan
harapan dapat mewujudkan: pengamanan hutan secara berkesinambungan, menjaga
pelestarian hutan dan peran hutan sebagai penyeimbang lingkungan.
B. Pengelolaan Hutan
Pengelolaan hutan sangat penting demi pelestariannya karena banyaknya
fungsi hutan seperti berikut ini:
1. Mencegah erosi; dengan adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke
permukaan tanah, dan dapat diserap oleh akar tanaman.
2. Sumber ekonomi; melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan
sebagainya.
3. Sumber plasma nutfah; keanekaragaman hewan dan tumbuhan di hutan
memungkinkan diperolehnya keanekaragaman gen.
4. Menjaga keseimbangan air di musim hujan dan musim kemarau. Dengan
terbentuknya humus di hutan, tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur
mampu menahan air hujan sehingga meresap ke dalam tanah, resapan air akan
ditahan oleh akar-akar pohon. Dengan demikian, di musim hujan air tidak
berlebihan, sedangkan di musim kemarau, danau, sungai, sumur dan sebagainya
tidak kekurangan air.
Dalam mengeksploitasi sumber daya hutan, perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1. Tidak melakukan penebangan pohon di hutan dengan semena-mena (tebang
habis).
28. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 22
2. Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem tebang
pilih (penebangan selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon yang
sudah tua dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan.
3. Cara penebangannya pun harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak pohon-pohon muda di sekitarnya.
4. Melakukan reboisasi (reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan yang
sudah terlanjur rusak.
5. Melaksanakan aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan untuk
mengganti daerah hutan yang digunakan untuk keperluan lain.
6. Mencegah kebakaran hutan.
Gambar 9.1 Kerusakan Hutan: a. Penggundulan Hutan; b. Penebangan Liar
(Sumber: racheedus.files.wordpress.com/2009/03/hutan)
Di bawah ini adalah teknik dan cara yang dapat digunakan untuk
menjaga hutan kita tetap terjaga dari tangan-tangan perusak jahat.
1) Mencegah cara ladang berpindah/perladangan berpindah-pindah
2) Waspadalah & hati-hati terhadap api
Hindari membakar sampah, membuang puntung rokok, membuat api
unggun, membakar semak, membuang obor, dan lain sebagainya yang
dapat menyebabkan kebakaran hutan.
3) Reboisasi lahan gundul dan metode tebang pilih
Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh
perusahaan atau para pemilik sertifikat HPH atau Hak Pengelolaan Hutan.
4) Jeda penebangan hutan atau Moratorium Logging
Moratorium Logging adalah suatu metode pembekuan atau penghentian
sementara seluruh aktifitas penebangan kayu skala besar (skala industri)
untuk sementara waktu tertentu sampai sebuah kondisi yang diinginkan
tercapai. Lama atau masa diberlakukannya moratorium biasanya
ditentukan oleh berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
kondisi tersebut.
5) Menempatkan penjaga hutan/polisi kehutanan/ jagawana
29. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 23
Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan sangsi yang tegas dan dihukum
seberat-beratnya.
Gambar 9.2 Masyarakat yang Mempunyai Kepedulian terhadap Kelestarian Hutan
Mangrove, Bergotong Royong Melakukan Reboisasi agar Terhindar dari
Aabrasi dan Polusi yang Semakin Meningkat.
Pemerintah Indonesia melalui keputusan bersama Departemen Kehutanan
dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan sejak tahun 2001 telah
mengeluarkan larangan ekspor kayu bulat (log) dan bahan baku serpih. Selain itu,
Pemerintah juga telah berkomitmen untuk melakukan pemberantasan illegal
loggingdan juga melakukan rehabilitasi hutan melalui Gerakan Nasional Rehabilitasi
Hutan dan Lahan (GNRHL) yang diharapkan di tahun 2008 akan dihutankan kembali
C. Kearifan Lokal Dalam Pelestarian Hutan
Kita memiliki kearifan lokal warisan nenek moyang kita untuk benar-benar
peduli dengan hutan. Hampir di semua daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal
dalam hal menjaga kelestarian hutan ini.
Kearifan lokal merupakan suatu tradisi yang dijalankan oleh sekolompok masyarakat
adat dalam menjaga hutan agar tidak mengalami kerusakan. Masyarakat adat
memberlakukan hukum adat bagi pelanggarnya.
Lembar Kegiatan Diskusi: Identifikasi Beragam Kearifan Lokal dalam Pelestarian
Hutan
30. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 24
Bentuk kelompok beranggotakan 5 orang lalu kemukakan minimal 10 macam dan
kearifan lokal dalam pelestarian hutan yang ada di Indonesia untuk diidentifikasi
pada tabel berikut:
No. Kearifan Lokal Daerah Keterangan
1.
2.
dst.
Soal Latihan:
I. Pilihlah jawaban yang benar!
1. Berikut yang bukan merupakan pengertian hutan adalah...
a. Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh tumbuhan,
berbagai jenis hewan, jasad renik dan SDA lainnya seperti sungai, air terjun,
danau, rawa.
b. Hutan merupakan sistem penggunaan lahan yang tertutup dengan campur tangan
manusia
c. Hutan adalah kumpulan rapat pepohonan dan berbagai tumbuhan lainnya dalam
suatu wilayah tertentu.
d. Hutan adalah habitat bermacam spesies tumbuhan, spesies hewan, beberapa
kelompok etnik manusia, yang berinteraksi satu sama lain, sekaligus dengan
lingkungan sekitarnya
2. Fungsi utama hutan dalam keseimbangan ekosistem antara lain sebagai berikut
kecuali…
a. Tempat resapan air
b. Kanopi bumi
c. Paru-paru bumi
d. Wana wisata
3. Master plan pengelolaan hutan penyusunannya didasarkan pada sistem Social Forestry,
dengan harapan dapat mewujudkan hal-hal sebagai berikut, kecuali...
a. pengamanan hutan secara berkesinambungan
b. menjaga pelestarian hutan
c. peran hutan sebagai penyeimbang lingkungan
d. eksploitasi hutan secara maksimal
31. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 25
4. Dalam mengeksploitasi sumber daya hutan, perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Melakukanpenebangan pohon di hutan dengan semena-mena (tebang habis).
b. Penebangan kayu di hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem
tebang pilih (penebangan selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon
yang sudah tua dengan ukuran tertentu yang telah ditentukan.
c. Tidak melaksanakan aforestasi.
d. Tidak melakukan reboisasi (reforestasi).
5. Kerusakan hutan yang besar terutama disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut kecuali…
a. Pembakaran hutan
b. Pembalakan liar
c. Alih fungsi hutan menjadi pertambangan dan tanaman industry
d. Aktivitas masyarakat mencari kayu bakar
6. Suatumetode pembekuan atau penghentian sementara seluruh aktifitas penebangan
kayu skala besar (skala industri) untuk sementara waktu tertentu sampai sebuah
kondisi yang diinginkan tercapai disebut...
a. Moratorium Logging
b. Social Forestry
c. illegal logging
d. reforestasi
7. Alih fungsi hutan menjadi hutan tanaman industri menyebabkan dampak negatif
yaitu…
a. Menurunnya keanekaragaman tumbuhan dan hewan
b. Menambah penghasilan petani
c. Menambah pendapatan Negara
d. Memperluas lapangan kerja
8. Konflik manusia dengan hewan liar seperti gajah, orang utan dan harimau karena
kesalahan manusia sendiri yaitu
a. Mengalihfungsikan hutan menjadi hutan tanaman industri
b. Membuang sampah di hutan
c. Memburu satwa liar
d. Berkemah di hutan
9. Hal yang tidak benar tentang kearifan lokal adalah...
a. Warisan budaya dari nenek moyang.
32. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 26
b. Menerapkan hukum adat.
c. Berlaku terbatas pada masyarakat adat di suatu daerah.
d. Bersumber dari kebijakan pemerintah.
10.Masyarakat daerah menjaga hutan di sekitarnya dengan suatu kearifan lokal yang
tunduk pada...
a. Hukum negara
b. Hukum adat
c. Hukum rimba
d. Hukum karma
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Tuliskan minimal 5 hal yang harus diperhatikan dalam mengeksploitasi
hutan!
2. Jelaskan minimal 2 kearifan lokal dalam pencegahan kerusakan hutan!
III. Studi Kasus:
Jika di setiap daerah terdapat suatu komunitas adat dan tergabung dengan
komunitas adat daerah lainnya dalam suatu organisasi seperti Aliansi Masyarakat
Adat Nusantara, maka kemukakan pendapatmu tentang pengakuan hukum adat
dalam sistem perundangan di negara kita agar tanah adat tidak diserobot oleh
kaum kapitalis!
Daftar Pustaka:
Buku Paket PLH Jilid 3 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang,
2009.
http://racheedus.files.wordpress.com/2009/03/hutan
33. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 27
BAHAN AJAR
Mata Pelajaran : Mulok Pendidikan Lingkungan Hidup
Kelas / Semester : IX/ Genap
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Standar Kompetensi :10. Memahami bencana alam dan penyebab
terjadinya bencana alam.
Kompetensi Dasar : 10.1 Mengidentifikasi kegiatan manusia/ masyarakat
di daerahnya masing-masing yang dapat
menimbulkan bencana alam.
Indikator : Siswa dapat mengidentifikasi kegiatan manusia/ masyarakat
di daerahnya masing-masing yang dapat menimbulkan
bencana alam.
Tujuan : Siswa dapat menggali informasi tentang bencana alam.
34. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 28
BAB X
BENCANA ALAM
A. Pengantar
Bencana alam adalah salah satu bagian peristiwa alam yang mengakibatkan
kerugian besar pada kehidupan manusia. Bencana alam pada dasarnya disebabkan
oleh peristiwa fisik misalnya letusan gunung berapi, gempa bumi, tanah longsor,
badai dan aktivitas manusia. Beberapa contoh peristiwa bencana alam yang
disebabkan manusia adalah banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, penggundulan
hutan, dan lain sebagainya.
B. Kejadian Bencana Lokal
Fenomena Lumpur lapindo yang terjadi di Sidoarjo Jawa Timur juga terjadi di
Talang Jimar, kecamatan Gelumbang, kab. Muara Enim pada tahun 2010 yang
merupakan salah satu bencana alam yang disebabkan manusia. Kejadian bencana
Lumpur panas itu disebabkan oleh kelebihan muatan pada sumur injeksi dari
perusahaan pertambangan minyak. Kecerobohan pihak pengusaha tertentu dalam
memanfaatkan sumberdaya alam rupanya menjadi pemicu terjadinya bencana
tersebut.
Gambar 10.1 Sebagian Sudut Tempat Terdampak Lumpur Lapindo Sidoarjo
(Sumber: http://www.flickr.com/photos/jrki/242355444/)
Kejadian bencana alam akibat aktivitas manusia diantaranya banjir. Banjir
yang sering melanda kecamatan Gunung Megang, kab. Muara Enim pada saat musim
hujan merupakan dampak dari berkurangnya hutan di daerah hulu sungai Enim dan
35. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 29
sungai Lematang. Meluasnya daerah pemukiman, perkebunan dan hutan industri di
daerah hulu sungai merupakan penyebab terjadinya banjir.
Pada tanggal 26 Februari 2012 terjadi angin puting beliung di desa Kepur kab.
Muara Enim. Akibat kejadian tersebut banyak rumah yang mengalami kerusakan
terutama di bagian atap. Tidak ada korban jiwa namun warga mengalami kerugian
hingga puluhan juta rupiah.
Gambar 10.2 Salah Satu Dampak Akibat Bencana Puting Beliung
Tanah longsor juga merupakan salah satu bentuk bencana alam akibat
perilaku manusia. Pada tanggal tahun 2009 telah terjadi tanah longsor di Desa
Semendo, Kabupaten Muara Enim. Peristiwa longsor sebenarnya dipicu oleh faktor
alam dan faktor manusia. Apabila material yang longsor didominasi oleh tanah maka
penggundulan hutan dan pemotongan bukit menjadi faktor pemicunya.
Gambar 10.3 Lokasi yang Menunjukkan Tanah Longsor
C. Kegiatan Manusia Penyebab Terjadinya Bencana
Beberapa kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya bencana
alam banjir dan tanah longsor teridentifikasi sebagai berikut:
1. Menyalahgunakan peruntukan kawasan. Banyak lahan tangkapan air yang kini
mengalami pembukaan, sehingga banyak perluasan lahan terbuka.
2. Kebiasaan membuang sampah di sungai atau selokan oleh masyarakat.
Keberadaan tumpukan sampah di pinggir dan di badan sungai akan mengambat
laju air yang mengalir ke selokan dan sungai.
3. Ketidaksesuaian antara kapasitas tampungan sungai dengan limpasan air yang
masuk ke sungai menjadi faktor penyebab banjir.
36. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 30
4. Keleluasaan pemberian ijin bangunan pada kawasan konservatif, daerah
sempadan sungai dan menyalahi tata ruang wilayah atau kota.
5. Pembukaan kawasan lereng yang sangat hutan menjadi kawasan pertanian dan
hunian. Jika hal ini dibiarkan maka terjadi tanah longsor.
Beberapa pemecahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau
mencegah terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor adalah sebagai berikut:
1. mengurangi dilakukannya eksploitasi hutan,
2. tindakan yang tegas terhadap pembukaan area untuk kegiatan apapun di
kawasan konservasi atau hutan lindung,
3. melakukan penghijauan yang intensif pada kawasan hutan maupun di luar
kawasan hutan yang teridentifikasi sebagai lahan kritis,
4. mengambil tindakan dan sanksi yang tegas terhadap perusahaan yang
mengabaikan reklamasi dan revegetasi,
5. memperketat pemberian ijin bangunan yang akan didirikan di atas lahan yang
tidak sesuai dengan tata ruang wilayah dan ruang kota,
6. harus ada sanksi tegas bagi masyarakat yang membuang sampah di sungai-
sungai,
7. melakukan kampanye besar-besaran pelestarian lingkungan, seperti:
a) Penyebaran leaflet himbauan untuk tidak membakar hutan dan lahan, serta
pelestarian hutan tropis,
b) Penyebaran VCD dampak kerusakan lingkungan terhadap manusia dan
lingkungannya.
Lembar Kegiatan Diskusi: Identifikasi Berbagai Aktivitas Manusia Penyebab Bencana
Alam
Bentuk kelompok beranggotakan 5 orang lalu kemukakan minimal 10 macam dan
aktivitas manusia penyebab bencana alam di kabupaten Muara Enim untuk
diidentifikasi pada tabel berikut:
No. Aktivitas penyebab bencana alam Bencana yang ditimbulkkan Lokasi kejadian
1.
2.
dst.
37. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 31
Soal Latihan:
I. Pilihlah jawaban yang benar!
1. peristiwa bencana alam yang disebabkan manusia adalah…
a. banjir lahar dingin
b. tanah longsor karena gempa bumi
c. tanah longsor karena penggundulan di bukit dan lahan miring
d. gunung meletus
2. Pergeseran lempeng kulit bumi/ struktur geologi dapat menimbulkan bencana sebagai
berikut kecuali…
a. Tsunami
b. Gempa
c. Tanah longsor
d. Badai
3. Fenomena Lumpur lapindo yang juga terjadi di Talang Jimar, kecamatan Gelumbang,
kab. Muara Enim pada tahun 2010 yang merupakan salah satu bencana alam yang
disebabkan…
a. Kesalahan manusia dalam prosedur eksplorasi minyak bumi.
b. Adanya gempa bumi
c. Adanya tanah longsor
d. Factor alam
4. Peristiwa bencana alam ini telah terjadi di kabupaten Muara Enim, kecuali…
a. Semburan lumpur panas yang juga terjadi di Talang Jimar, kecamatan Gelumbang
pada tahun 2010.
b. Angin puting beliung di desa Kepur pada tanggal 26 Februari 2012.
c. Tanahlongsor di Desa Semendo pada tanggal tahun 2009.
d. Meletusnya gunung Sinabung pada tahun 2015
5. Penyebabkan terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor karena kesalahan
manusia teridentifikasi sebagai berikut, kecuali…
a. Menyalahgunakan peruntukan kawasan. Banyak lahan tangkapan air yang kini
mengalami pembukaan, sehingga banyak perluasan lahan terbuka.
b. Kebiasaan membuang sampah di sungai atau selokan oleh masyarakat.
Keberadaan tumpukan sampah di pinggir dan di badan sungai akan
mengambat laju air yang mengalir ke selokan dan sungai.
38. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 32
c. Ketidaksesuaian antara kapasitas tampungan sungai dengan limpasan air yang
masuk ke sungai menjadi faktor penyebab banjir
d. Manusia suka menanam pohon
6. Urutan peristiwa yang sesungguhnya menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor
adalah…
a. Pencemaran udara - terbentuknya selubung gas rumah kaca - pemanasan global -
perubahan iklim makro dan mikro - angin topan dan hujan badai - bencana banjir
dan longsor
b. Hujan badai - bencana banjir dan tanah longsor
c. Pencemaran udara – bencana banjir dan tanah longsor
d. Musim hujan – bencana banjir dan tanah longsor
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan minimal 4 bencana alam yang pernah terjadi di daerah tempat tinggalmu!
2. Jelaskan minimal 4 faktor penyebab bencana yang terjadi di daerahmu!
3. Tuliskan minimal 4 upaya untuk mencegah terjadinya bencana alam!
III. Studi Kasus:
Berkaca dari bencana alam angin puting beliung, banjir dan tanah longsor
yang paling sering terjadi di kabupaten Muara Enim, kemukakan
pendapatmu tentang kebiasaan dan pola hidup masyarakat yang tidak
ramah lingkungan yang memicu bencana alam seperti membuang sampah
ke sungai dan membakar sampah rumah tanggan dan membakar lahan!
Daftar Pustaka:
Buku Paket PLH Jilid 3 Karangan Drs. Rudi Hartono, Msi dkk, Penerbit Pusat
Penelitian Lingkungan Hidup, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang,
2009.
http://www.flickr.com/photos/jrki/242355444/
39. Janti Respati Ekoyani: Diktat Bahan Ajar Mulok PLH Kelas 9 Smt. Genap | 33
BIOGRAFI PENULIS
Janti Respati Ekoyani yang akrab dipanggil Janti adalah seorang guru yang
bertugas di SMPN 5 Muara Enim, Sumatera Selatan. Lahir di kota Solo Jawa
Tengah pada tanggal 19 Januari 1978. Menempuh pendidikan dasar di SDN
64 Surakarta dan melanjutkan pendidikannya di SDN 16 Tanjung Enim yang
terletak di desa Sidomukti Karang Asam. Setelah menyelesaikan pendidikan
dasar ia melanjutkan pendidikannya di SMPN 2 Lawang Kidul. Lulus dari
bangku SMP, pendidikannya berlanjut di SMAN 1 Muara Enim. Setelah
menyelesaikan pendidikannya di SMA ia melanjutkan pendidikannya di FKIP
Prodi Biologi Universitas Negeri Surakarta Sebelas Maret. Ia menyelesaikan pendidikannya di
tahun 2001 dan kembali ke kota Tanjung Enim menjadi guru honorer di beberapa sekolah dan
bimbingan belajar. Ia terekrut menjadi guru bantu di SMPN 3 Tanjung Agung pada tahun 2003
lalu diangkat menjadi guru CPNS pada tahun 2008 dan menjadi PNS sampai sekarang di SMPN
5 Muara Enim. Kini ia tengah mendidik murid-muridnya untuk bersikap peduli lingkungan.
Tentang Penulis