Ringkasan dokumen laporan fieldtrip geologi dasar oleh Rima Rosaliana ini adalah sebagai berikut:
Laporan ini membahas hasil fieldtrip geologi yang dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Watu Kosek, Mojokerto dan Desa Wringin Anom, Gresik. Mahasiswa melakukan pengamatan terhadap berbagai jenis batuan seperti breksi, andesit, tuff, dan siderit serta mengukur koordinat dan elevasi setiap lokasi pen
1. LAPORAN FIELDTRIP GEOLOGI DASAR
OLEH :
Rima Rosaliana
(12.2013.1.00231)
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL DAN KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURBAYA
2014
2. KATA PENGANTAR
Dalam kehidupan sehari-hari kita hidup tidak terlepas dari alam sekitar. Banyak manfaat yang
didapatkan dari alam sekitar. Dengan mengenal lebih dekat dengan alam sekitar maka kita dapat
mengetahui manfaat, karakteristik dari alam yang kami pergunakan untuk perjalanan fieldtrip. Dengan
mempelajari lebih dalam tentang struktur bumi dan jenis batuan di bumi maka kita dapat
mengeksploitasi manfaat dari batuan tersebut dengan baik tanpa merusak alam sekitar.
Pada kesempatan kali ini,kami ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini yaitu :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan serta kesempatan untuk menyelesaikan
laporan ini.
2. Orang tua yang sangat membantu memberikan motivasi serta nasihat yang bermanfaat dalam proses
pembelajaran.
3. Handoko Selaku dosen mata kuliah Geologi yang telah membimbing kami.
4. Teman-teman yang telah memberikan motivasi bagi penulisan laporan ini.
Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang laporan hasil Fieldtrip di Malang selatan sehingga
dapat menambah wawasan tentang jenis dan pembentukan batuan tersebut.
Surabaya, 11 Januari 2014
Penyusun
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 01
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 04
1.2 Maksud dan tujuan .................................................................................... 04
1.3 Manfaat ..................................................................................................... 04
BAB II METODELOGI PENELITIAN .................................................................... 05
2.1 Metode Fieldtrip ........................................................................................ 05
2.2 Alat dan Bahan .......................................................................................... 05
2.3 Alokasi Waktu ........................................................................................... 05
BAB III DASAR TEORI ............................................................................................... 06
3.1 Batuan Beku ............................................................................................... 06
3.2 Batuan Sedimen ......................................................................................... 07
3.3 Batuan Metamorf ....................................................................................... 07
BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................................. 09
4.1 LP 1 ........................................................................................................... 09
4.2 LP 2 ........................................................................................................... 09
4.3 LP 3 ...........................................................................................................
4.4 LP 4 ...........................................................................................................
4.5 LP 5 ...........................................................................................................
4.6 LP 6 ...........................................................................................................
4.7 LP 7 ...........................................................................................................
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 22
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Geologi yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan
proses pembentukannya. Geologi ini adalah salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh
pada proses perkuliahan di jurusan Teknik Geologi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
(ITATS). Dan kegiatan fieltrip ini adalah salah satu kegiatan yang harus dipenuhi.
1.2 Maksud dan Tujuan
Tujuan diadakannya fieldtrip geologi adalah untuk menerapkan ilmu-ilmu yang
didapat selama perkuliahan geologi ataupun ilmu yang didapat dari dosen selama kuliah
secara langsung di lapangan yaitu dengan melakukan pengamatan dan penelitian pada daerah
yang didatangi. Selain itu juga agar dapat mengerti dan mengenal lebih baik dengan bahan-
bahan yang telah diajarkan pada kuliah dengan mengenal fenomena-fenomena geologi dan
mendeskripsikan proses-proses geologi tersebut.
1.3 Manfaat
Dari kegiatan fieldtrip geologi ini, mahasiswa dapat lebih mengenal jenis-jenis
batuan, fosil, fenomena-fenomena geologi seperti patahan, pengangkatan, pengendapan dan
lain-lain.
5. BAB II
METODELOGI PENELITIAN
2.1 Metode Fieldtrip
Metode dalam kegiatan Fieldtrip ini yaitu dengan melakukan pengamatan ke daerah
Mojokerto dan Grsik, yaitu di desa Watu kosek mengamati batuan beku, sedimen dan struktur
perlapisan batuan sedangkan di desa Ringin Anom mengamati. Perjalanan kami berawal dari
sebuah objek yang kami temukan, kemudian diberikan sepatah pendiskripsian kecil dari
dosen pembimbing kami, yaitu bapak Handoko Teguh Wibowo sebagai dosen Geologi kami,
kemudian para mahasiswa/praktikan mengambil sample objek pengamatan untuk kemudian
diamati dan di cari ciri-ciri serta karakteristiknya pada literature yang nantinya akan tersusun
dalam sebuah laporan, namun tidak hanya karakteristik yang teramati, tapi juga manfaat,
komposisi serta mineral penyusunnya.
2.2 Alat dan Bahan
Pada praktikum geologi ini yang terkemas dalam laporan Fieldtrip ini, peralatan yang
di butuhkan antara lain yaitu :
a. Palu geologi
b. GPS
c. Kompas geologi
d. HCl
e. Plastik bening
f. Pulpen
g. Papan alas
h. Lup
i. Penggaris
j. Spidol permanen.
2.3 Alokasi Waktu
Kegiatan Fieldtrip ini dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2014, pukul 07.00-18.30
WIB, pada desa/stop site yang berbeda di desa Watu Kosek-Mojokerto dan Wringin Anom-
Gresik, yang di ikuti oleh mahasiswa program studi Teknik Geologi angkatan 2013 dan 2012
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS).
6. BAB III
DASAR TEORI
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Secara harfiah litosfer adalah lapisan bumi
yang paling luar atau biasa disebut dengan kulit bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari
senyawa kimia yang kaya akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat
dan memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer atas (merupakan
daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-
kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar pembentukannya
adalah Magma dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan
penyusun litosfer,
3.1 Batuan Beku
Batuan Beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai
batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik).
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik
di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-
proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih
dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah
permukaan kerak bumi. batuan beku dibagi menjadi tiga macam,
A. Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung perlahan-lahan
ketika masih berada jauh di dalam kulit bumi. Contoh batuan beku dalam
adalah granit, diotit, dan gabbro.
B. Batuan Beku Gang/Korok
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur
magma dan permukaan bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer
mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal mineral
yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang besarnya tidak sama
merupakan ciri batuan beku korok.
C. Batuan Beku Luar
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di
permukaan bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku luar
adalah : basalt, diorit, andesit, obsidin, scoria, batuan apung (bumice).
7. 3.2 Batuan Sedimen
Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi
yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas
dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan
atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut
mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Batuan Sedimen berdasar proses pembentukannya
terdiri atas
A. Batuan sedimen klastik / mekanis adalah batuan yg terendapkan dari hasil rombakan
batuan asal, contoh: konglomerat, breksi, batupasir, serpih, napal, batulempung.
B. Batuan sedimen organik adalah batuan yg berasal dari endapan bahan organis (binatang
& tumbuhan), contoh: batugamping, batubara, batu gambut, diatomit.
C. Batuan sedimen kimiawi adalah batuan endapan akibat proses kimiawi, contoh:
evaporit, travertin, anhidrit, halit, batu gips.
D. Batuan sedimen piroklastik adalah batuan endapan hasil erupsi gunungapi berupa
abu/debu, contoh: tufa.
3.3 Batuan Metamorf (batuan malihan)
Batuan Metamorf adalah salah satu kelompok utama batuan yang merupakan
hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya,protolith,
oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith
yang dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrem akan mengalami
perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan
beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf
adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan
berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk
jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan
dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam
batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu
tinggi.
Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan
pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan
yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.
Batuan metamorf dapat dibedakan menjadi berikut ini :
8. A. Batuan Metamorf Kontak
Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya suhu yang sangat
tinggi (sebagai akibat dari aktivitas magma). Adanya suhu yang sangat tinggi
menyebabkan terjadinya perubahan bentuk maupun warna batuan. Contohnya batu kapur
(gamping) menjadi marmer.
B. Batuan Metamorf Dinamo
Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya tekanan yang tinggi
(berasal dari tenaga endogen) dalam waktu yang lama. Contohnya batu lumpur (mud
stone) menjadi batu tulis (slate). Batuan ini banyak dijumpai di daerah patahan atau
lipatan.
C. Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis
Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh gas-gas
yang ada pada magma. Contohnya kuarsa dengan gas fluorium berubah menjadi topas.
9. BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kegiatan Fieldtrip ini yaitu dengan melakukan pengamatan ke dua daerah, yaitu di desa
Watu Kosek-Mojokerto dan Wringin Anom-Gresik. Dari ke dua stopsite diatas akan di bahas secara
rinci sebagai berikut:
Lokasi pertama yang dituju adalah Desa Watu Kosek-Mojokerto. Hal yang dilakukan pertama
kali didaerah tersebut adalah mengukur lokasi dengan menggunakan GPS. Data yang didapat antara
lain :
LP I
X : 684427
Y : 9161430
Z : 69 m
Arah gunung penanggungan : N 235 E
Litologi : Breksi
Morfologi : Perbukitan
Sebelah utara : tebing
Sebelah barat : pegunungan
LP II
X : 684287
Y : 9161479
Z : 67 m
Litologi : breksi, andesit, tuff dan lanau.
Morfologi : perbukitan
10. LP III
Pada daerah ini, data yang diperoleh dengan GPS yaitu :
X : 684296
Y : 91 61475
Z : 92 m
Litologi : breksi
Morfologi : perbukitan
LP IV
Pada daerah ini,
X : 683898
Y : 9162468
Z : 33 m
Litologi : breksi
Morfologi : perbukitan
LP V
X : 0683897
Y : 9162444
Z : 38 m
Litologi : breksi, breksi sesar
Morfologi : perbukitan
LP VI
X : 0666822
Y : 9183741
Z : 38 m
Litologi : siderit
Morfologi : perbukitan
11. LP VII
X : 0666858
Y : 9183695
Z : 33 m
Litologi : siderit
Morfologi : perbukitan