Dokumen tersebut membahas tentang limbah dan proses daur ulang limbah. Limbah dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan sifatnya, seperti korosif, beracun, reaktif, mudah meledak, dan mudah terbakar. Proses daur ulang limbah bertujuan untuk mengurangi jumlah limbah, mencegah polusi, dan menghasilkan produk baru yang bermanfaat.
2. PENDAHULUAN
• Belakangan ini kita sering lihat berbagai fenomena-fenomena alam yg
terjadi di sekitar kita. Fenomena alam tadi tentunya tidak terlepas dari
tingkat lingkungan alam sekitar kita, bagaimana kondisi alam sekitar
kita tentunya mempengaruhi kejadian-kejadian alam yang terjadi. Perlu
kesadaran juga tindakan nyata dr kita sebagai upaya untuk menjaga
kestabilan lingkungan hidup.
• Dahulu kita bepedoman bahwa segala macam sumber daya bumi
ini dapat kita pergunakan dengan sebayak-banyaknya demi
kehidupan manusia, namun seiring perkembangan jaman,
pemanfaatan sumber daya alam tadi berubah menjadi eksploitasi
alam yang mana tidak memperdulikan kelangsungan hidup
manusia kedepan, juga tidak memikirkan berbagai dampak
lingkungan yang akan terjadi di masa depan.
3. LIMBAH
• Limbah merupakan hasil sisa buangan dari kegiatan manusia.
• Sedikit ataupun banyaknya jumlah limbah, berpengaruh terhadap lingkungan
sekitarnya. Semakin banyak kegiatan manusia untuk menggunakan sumber
daya alam pun mempengaruhi semakin banyaknya limbah yang dihasilkan.
• Proses pemanfaatan kembali limbah bila masih layak untuk digunakan
merupakan upaya untuk mengurangi jumlah limbah, namun biasanya
pemanfaatan limbah memerlukan suatu proses daur ulang untuk
menghasilkan suatu produk baru yang dapat dipergunakan. Proses daur ulang
merupakan salah satu upaya untuk mengurangi jumlah limbah yang tidak
terpakai.
4. LIMBAH
• Secara umum, limbah hasil dari kegiatan manusia menurut wujudnya ada
yang berupa limbah padat, limbah cair, serta limbah gas.
• Menurut proses penguraiannya, limbah dibedakan menjadi 2 macam:
• Degradable waste, yaitu limbah yang dapat teurai secara alami melalui
proses pembusukan bakteri/jamur. (sampah sayur/buah, dedaunan, sisa
makanan)
• Non degradable waste, yaitu limbah yang sulit untuk diuraikan lagi
secara alami. Biasanya limbah jenis ini yang dijadikan bahan untuk daur
ulang. (botol minuman bekas, sampah steerofoam, kaleng minuman,
sampah potongan besi, sampah kaca)
6. LIMBAH KOROSIF
1. Limbah korosif, adalah limbah yang dapat menyebabkan iritasi bila
mengenai kulit dan dapat menyebabkan karat bila mengenai logam.
2. Limbah korosif memiliki kadar pH dalam air yang tidak boleh
melebihi 2 untuk limbah berjenis asam, serta untuk limbah berjenis
basa tidak boleh melebihi 12,5
3. Limbah korosif ini sering kita temui dalam keseharian, contohnya
• Produk pembersih rumah, (pembersih lantai, pemutih pakaian,
detergen pencuci)
• Produk pemeliharaan rumah, (cat tembok serta thineer)
• Produk pestisida, (insektisida, racun tikus, kamper pengharum)
• Produk otomotif, (bahan bakar, oli kendaraan, air pengisi accu, obat
pembersih kendaraan)
• Produk kosmetik(kecantikan)
7. LIMBAH BERACUN
• Limbah ini mengandung unsur kimia yang berbahaya(beracun), yang
apabila tercampur dengan lingkungan sekitarnya akan mengganggu
kelangsungan makhluk hidup di sekitarnya pula, bahkan dampak
terburuknya akan berakibat kematian dan pengrusakan.
• Negara-negara di Eropa sangatlah konsen terhadap lingkungan hidup
disana, mereka menerapkan standard yang sangat tinggi untuk limbah
yang akan dibuang.
• Beberapa metode dalam meminimalisir limbah beracun, diantaranya
a) Proses secara kimia,(redoks, netralisasi, pengendapan, adsopsi,
penukaran ion)
b) Proses secara fisika,(penetralisiran gas&cairan, metode
kristalisasi)
c) Proses stabilisas/solidifikasi, metode dengan cara membatasi
daya larut, daya sebar, serta efek dari limbah tersebut sebelum
dibuang.
d) Proses insinerasi, metode dengan membakar materi limbah
tersebut menggunakan alat insinerator dengan efisisensi
pembakaran 99,9% (misalkan bobot limbah yang akan dibakar
100kg, maka abu sisa dari pembakaran limbah 0,01kg/1gram)
8. LIMBAH REAKTIF
• Limbah ini memiliki sifat mudah bereaksi dengan oksigen atau limbah
organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi dan dapat
menyebabkan
perubahan tanpa peledakan.
• Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air.
• Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan
ledakan,
menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang
membahayakan
bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
• Merupakan limbah sianida, sulfida, atau amonia yang pada kondisi pH
antara
2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah
yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
• Limbah yang mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar
(25 0 C, 760mmHg).
• Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima
oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
9. LIMBAH MUDAH
MELEDAK
• Limbah Mudah Meledak ( Eksplosive Waste)
Limbah ini berbahaya selama penanganannya,
baik pada saat pengangkutannya maupun saat
pembuangannya, karena limbah jenis ini dapat
menimbulkan rekasi hebat dan dapat melukai
manusia serta dapat merusak lingkungan.
Contoh:
a) Limbah dari pabrik yang menghasilkan bahan
eksplosif.
b) Limbah kimia khusus dari laboratorium seperti
asam prikat (picric acid).
10. LIMBAH MUDAH
TERBAKAR
• Limbah Mudah Menyala/Terbakar (Flammable Waste)
Limbah ini berbahaya apabila terjadi kontak dengan
buangan (gas) yang panas dari kendaraan, rokok atau
sumber api lain karena dapat menimbulkan kebakaran
yang tidak terkendalikan baik didalam kendaraan
pengangkut maupun dilokasi penanaman limbah
(landfill).
Contoh umum dari limbah ini adalah :
Pelarut seperti benzena, toluena atau aseton. Limbah-
limbah ini berasal dari pabrik cat, pabrik tinta dan
kegiatan lain yang menggunakan pelarut tersebut; antara
lain pembersihan metal dari lemak/minyak, serta
laboratorium kimia.
11. PROSES DAUR ULANG
• Limbah dapat dikurangi dengan
cara pemanfaatan ulang dan
mendaur ulang limbah. Daur ulang
adalah penggunaan kembali
material atau barang yang sudah
tidak digunakan, menjadi produk
lain.
• Sehingga dapat meminimalisir baik
jumlah maupun dampak dr limbah
yang dikeluarkan.
• Proses daur ulang menghasilkan
suatu produk baru yang
bermanfaat.
12.
13. TUJUAN PROSES DAUR ULANG
• Proses daur ulang limbah memiliki tujuan:
1. Mencegah terjadinya pencemaran lingkungan akibat dari
banyaknya jumlah limbah yang tidak dapat terpakai lagi.
2. Mengurangi penggunaan bahan baku, sehingga
mengefisiensikan penggunaan sumber daya yang belum
terpakai.
3. Mengurangi polusi serta mencegah pengerusakan lahan.
4. Mencegah terjadinya efek rumah kaca akibat dari penggunaan
sumber daya yang baru.
5. Menghasilkan pendapatan dari produk daur ulang.