SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Kata Pengantar 1
A. Pendahuluan …………………………………………………………………… 2
B. Penggunaan Materi 2
C. Daftar Ikon 3
D. Bacaan Referensi 4
E. Pengantar Teori 5
F. Langkah Kerja 9
G. Implementasi Unit Kompetensi 16
1. Elemen Kompetensi 1 13
1.1 Referensi……………………………………………………………...13
1.2 Aktivitas………………………….…………………………………...13
2. Elemen Kompetensi 2 14
2.1 Referensi……………………………………………………………...14
2.2 Diskusi……………………………………………………......….....14
2.3 Pemeriksaan………………………………………………………....14
2.4 Pikirkan………………………………………….…………...……...14
3. Elemen Kompetensi 3…………………………………….…….…………...15
3.1 Video Youtube………………………………….…….……………...15
3.2 Aktivitas………………………………………….…….……………..15
3.3 Diskusi……………………………………………….……………….15
3.4 Pikirkan………………………………………….…………………...15
H. Lampiran 17
1. Kamus Istilah 17
2. Referensi 18
3. Unit Kompetensi 19
4. Daftar Nama Penyusun 23
1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT buku Materi
Pelatihan Berbasis Kompetensi dengan judul ” MEMASANG INSTALASI
KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE OFF-
GRID (D.35EBT15.006.1)” dapat tersusun dengan baik dan menjadi media
pembelajaran untuk mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan
sikap kerja kepada peserta pelatihan.
Penyusunan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi merupakan hasil
identifikasi silabus, capaian unit kompetensi, kriteria capaian yang lalu
dituangkan ke dalam pokok pembahasan sebagaimana ditentukan dalam
pedoman penyusunan materi pelatihan berbasis kompetensi.
Materi pelatihan berbasis kompetensi diformulasikan menjadi 2 (dua)
buku, yakni buku Materi dan buku Asesmen (penilaian) yang tidak
terpisahkan dalam penggunaannya. Materi pelatihan ini menjadi salah satu
bahan pengajaran kepada peserta pelatihan agar pelaksanaan pelatihan
dapat dilakukan secara efektif dan efesien.
Kami berharap materi ini dapat meningkatkan kemampuan aplikatif
bagi peserta pelatihan dan instruktur serta dapat dikembangkan lebih lanjut.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita
semua dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses
pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi guna menghasilkan tenaga kerja
yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, …………………………
2
4. A. PENDAHULUAN
5.
Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting
dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang
lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan sehingga
memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan.
Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka materi pelatihan
dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat
diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan
buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat
soft copy seperti materi presentasi dan video.
B. PENGGUNAAN MATERI
6.
7.
1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan
penggunaan materi yang dapat dikembangkan dan disesuaikan
dengan kebutuhan pelatihan
● Buku Panduan Materi berisi pengetahuan, teori serta langkah-
langkah kerja yang wajib dibaca peserta pelatihan dengan muatan
seperti beikut :
o Bacaan Referensi
o Pengantar Teori
o Langkah Kerja
o Implementasi Unit kompetensi
o Lampiran :
- Kamus istilah
- Daftar referensi
- Unit kompetensi
- Daftar penyusun
● Buku Panduan Asesmen disajikan dalam paket buku secara
3
terpisah. Penilaian dapat berupa soal tertulis, wawancara, serta
demonstrasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan proses
penilaian yang dilaksanakan.
● Slide presentasi, video, dan bahan cetak lainnya merupakan
kelengkapan yang dapat dijadikan referensi dalam memperkaya
materi.
2. Instruktur menyiapkan rencana pembelajaran dengan mengambil
referensi dari materi pelatihan serta memastikan materi tersebut
terimplementasi di saat pelatihan berlangsung.
3. Peserta mempelajari, mengamati dan mempraktikkan materi pelatihan
di bawah bimbingan dan pemantauan instruktur.
C. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Pemeriksaan
Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari
atau menemui seseorang untuk mendapatkan
informasi
Aktivitas
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/ mencatat, melengkapi latihan/
aktivitas (bermain peran, presentasi) dan
mencatatkan dalam lembar kerja pada buku ini
sesuai instruksi
Referensi material/manual
Icon ini memiliki arti Anda harus melihat pada
aturan atau kebijakan yang berlaku dan
prosedur-prosedur atau materi pelatihan/ sumber
informasi lain untuk dapat melengkapi latihan/
aktivitas ini.
4
Berpikir
Ambil waktu untuk Anda dapat berpikir/
menganalisa informasi dan catat gagasan-gagasan
yang Anda miliki.
Komunikasi/ Diskusi
Berbicara/ berdiskusi lah dengan rekan anda
untuk gagasan yang anda miliki.
Membaca
Pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan materi pelatihan.
Video/Youtube
Pilihlah Video/Youtube yang dibutuhkan.
D. BACAAN REFERENSI
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Membaca secara lengkap :
Undang-Undang No 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Peraturan Pemerintah nomor 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah B3
Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos
and Don’ts
5
23.
24.
E. PENGANTAR TEORI
25.
Sistem fotovoltaik atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)
mengubah energi elektromagnetik dari sinar matahari menjadi energi
listrik. Pembangkit listrik berbasis energi terbarukan ini merupakan
salah satu solusi yang direkomendasikan untuk listrik di daerah
pedesaan terpencil di mana sinar mataharinya melimpah dan bahan
bakar sulit didapat dan relatif mahal. Alasan utama menggunakan
teknologi fotovoltaik ini adalah sebagai berikut:
- Sumber energi yang melimpah dan tanpa biaya.
- Sumber energi tersedia di tempat dan tidak perlu diangkut
- Biaya pengoperasian dan pemeliharaan sistem PLTS yang relatif
kecil
- Tidak perlu pemeliharaan yang sering
- Dapat dilakukan oleh operator setempat yang terlatih
- Ramah lingkungan, tidak ada emisi gas dan limbah cair atau padat
yang berbahaya
Sistem PLTS terdiri dari modul fotovoltaik, solar charge controller atau
inverter jaringan, baterai, inverter baterai, dan beberapa komponen
pendukung lainnya.
Komponen utama dan pendukung untuk pemasangan PLTS
a) Komponen utama
1) Solar PV modules
Modul PV adalah perangkat yang menangkap energi
Matahari dan mengubahnya menjadi listrik. Ada berbagai
macam modul yang tersedia saat ini yang berbeda tergantung
dari jenis silikon yang digunakan, proses pembuatan, dan
kualitas produk. Mayoritas luas dari Modul PV yang tersedia
secara komersial terbuat dari silikon dan dibedakan menjadi
6
tiga varietas utama; sel surya mono-kristal, polikristalin dan
film tipis.
Gambar Modul PV
Berbagai jenis modul PV sangat bervariasi menurut biaya,
efisiensi dan penampilan. Pilihannya sangat tergantung pada
aplikasinya, namun yang paling penting adalah memastikan
bahwa perangkat yang dipilih sesuai dengankode dan
standar yang relevan. Pada Tabel berikut terdapat beberapa
spesifikasi modul PV yang ada dipasaran.
Rated
Capacit
y at STC
(Wp)
Isc Imp Voc Vmp Lengt
h
(mm)
Widt
h
(mm)
Weigh
t (kg)
50Wp 3.0
4
2.8 21.7
7
17.8
9
608 666 4.6
100Wp 6.1
1
5.5
7
21.8
4
17.9
9
1152 666 8
200Wp 8.1 7.4
8
32.6
5
26.7
4
1486 982 15.5
250Wp 8.7
1
8.1
8
37.5
5
30.5
8
1639 982 17.45
300Wp 8.7
4
8.0
5
45.1 37.2
8
1956 992 27
Tabel Contoh Spesifikasi PV
7
2) Charge controller
Pengaturan pengisian baterai dan pengendalian energi
yang dihasilkan oleh array PV berperan sangat penting dalam
sistem PV.
Gambar Charger Controller
Fungsi terpenting dari regulator dan sistem pengisian
daya baterai kontrol tercantum di bawah ini.
a) Mencegah tegangan berlebih saat proses pengisian;
b) Mencegah baterai dalam kondisi kosong;
c) Menyediakan Fungsi kendali Beban;
d) Memberikan Informasi Status kepada Pengguna /
Operator Sistem;
e) Antarmuka dan kendali cadangan;
f) Kendali pengalihan sumber Energi PV ke Beban;
g) Berfungsi sebagai pusat pengkabelan.
3) Battery
Dalam sistem PV mandiri, penyimpanan baterai
diperlukan jika beban listrik diperlukan beroperasi pada
waktu malam hari, atau selama periode cuaca berawan atau
mendung dalam waktu yang lama array dengan sendirinya
tidak dapat memasok daya yang cukup. Fungsi utama
baterai penyimpanan dalam Sistem PV adalah:
a) Sebagai penyimpan energi;
b) Menstabilkan tegangan dan arus
c) Pencegah arus berlebih.
8
Gambar Bateray
Baterai yang tersedia secara komersial dan layak untuk
digunakan dalam sistem fotovoltaik termasuk:
a) Flooded Lead Acid Batteries
b) Valve Regulated Lead Acid (VRLA) Batteries
c) Nickel Cadmium (NiCd)
d) Nickel metal Hydride (NiMH)
e) Lithium Ion (Li-ion)
4) DC/AC inverter
Array fotovoltaik dan baterai menghasilkan arus dan
tegangan DC. Tujuan dari suatu inverter adalah untuk
mengubah listrik DC menjadi bentuk yang cocok untuk
peralatan listrik AC dan / atau dapat diekspor ke jaringan
AC.
Gambar Inverter
Pasokan tegangan rendah (LV) yang umum ke hunian atau
bangunan komersial kecil akan menjadi 230V AC fase
tunggal atau 415V AC tiga fase. Tegangan yang lebih tinggi
dapat dipasok ke bangunan komersial yang lebih besar
dengan tambahani transformator untuk turun ke 230V atau
415V.
b) Komponen pendukung
9
1) Solar Array Mounting System: Peralatan yang digunakan
untuk mengamankan PV dengan aman modul ke permukaan
pemasangan atau ground.
2) Pengkabelan: Pengkabelan DC dan AC diperlukan untuk
menghubungkan komponen.
3) Array Junction Box: Ini mungkin atau mungkin tidak
diperlukan tergantung pada array PV; Digunakan untuk
menggabungkan berbagai string array.
4) Safety dan breaker: Komponen-komponen ini memastikan
keamanan sistem.
5) Perlindungan Petir: Mungkin atau mungkin tidak diperlukan
(tergantung pada kriteria dalam IEC62305-2 / IEC 62305-3)
untuk melindungi sistem dari serangan petir.
6) Alat Ukur: Mengukur jumlah listrik yang dihasilkan oleh
matahari atau kuantitas listrik dikonsumsi oleh pelanggan.
7) Sistem Monitoring: Menunjukkan pemilik sistem dengan
tepat berapa banyak listriknya sistem memproduksi dan
dapat membantu dalam mendeteksi masalah di dalam
sistem.
8) Penanda: Sistem PV yang dipasang membutuhkan berbagai
tanda untuk memastikan keamanan.
Gambar Komponen PV System
Suatu PLTS off-grid yang dikelola secara komunal atau yang sering
10
disebut sistem PLTS berdiri sendiri (stand-alone), beroperasi secara
independen tanpa terhubung dengan jaringan PLN. Sistem ini
membutuhkan baterai untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan
di siang hari untuk memenuhi kebutuhan listrik di malam hari.
Ada dua konfigurasi sistem PLTS off-grid yang umum digunakan yang
akan yaitu sistem penyambungan AC atau AC-coupling dan
penyambungan DC atau DC-coupling.
Secara singkat, DC adalah singkatan untuk direct current (arus searah),
sementara AC adalah singkatan untuk alternating current (arus bolak-
balik). Penyambungan (coupling) mengacu pada titik penyambungan di
dalam sistem. Sistem DC-coupling menghubungkan rangkaian modul
fotovoltaik ke sisi DC sistem PLTS melalui solar charge controller.
Sementara itu, sistem AC-coupling menghubungkan rangkaian modul
surya dan baterai ke sisi AC melalui inverter jaringan dan inverter
baterai. Jika ada kelebihan daya yang tidak digunakan oleh beban,
maka kelebihan daya akan dikonversi kembali ke DC oleh inverter
baterai dan energi akan disimpan dalam baterai. Gambar di bawah
mengilustrasikan contoh sistem PLTS dalam konfigurasi DC-coupling.
26.
Gambar PLTS dalam konfigurasi DC-coupling
27.
Secara umum, kedua konfigurasi tersebut menggunakan komponen
11
yang sama kecuali untuk solar charge controller (SCC), komponen yang
dipasang di sisi setelah kotak penggabung (combiner box).
Penggunaan SCC di dalam sistem DC-coupling diganti dengan inverter
jaringan di dalam sistem AC-coupling. Tabel berikut menjelaskan secara
singkat fungsi masing-masing komponen.
12
13
Sistem DC-coupling :
Sistem dianggap memiliki konfigurasi penyambungan sistem DC (DC-
coupling) jika komponen utamanya terhubung di bus DC. Daya listrik
dibangkitkan oleh modul fotovoltaik dan digunakan untuk mengisi
baterai melalui solar charge controller. SCC adalah pengonversi DC-DC
untuk menurunkan tegangan modul fotovoltaik ke level tegangan baterai
yang juga dilengkapi dengan maximum power point tracker (MPPT)
untuk mengoptimalkan penangkapan energi.
Di siang hari, dengan radiasi sinar matahari yang cukup, baterai diisi
untuk mencapai kondisi pengisian (SoC, state of charge) yang maksimal.
Seiring dengan meningkatnya permintaan listrik hingga beban melebihi
daya larik fotovoltaik yang terhubung, inverter baterai akan
menyalurkan energi dari baterai ke beban dan akan berhenti beroperasi
ketika SoC baterai mencapai batas minimum.
Gambar PLTS dalam konfigurasi DC-coupling
Sistem AC-coupling
Komponen utama yang membedakan sistem AC-coupling dengan DC-
coupling adalah inverter jaringan. Dalam konfigurasi AC-coupling,
modul fotovoltaik dan baterai dihubungkan di bus AC melalui inverter
jaringan dan inverter baterai. Modul fotovoltaik terhubung ke inverter
jaringan dimana tegangan diubah dari DC ke AC. Serupa dengan charge
controller, inverter jaringan juga dilengkapi dengan perangkat MPPT
untuk mengoptimalkan penangkapan energi. Daya dari rangkaian
modul fotovoltak dapat langsung digunakan oleh beban di siang hari dan
14
kelebihannya digunakan untuk mengisi baterai melalui inverter baterai
pada saat yang sama.
Gambar PLTS dalam konfigurasi AC-coupling
Berbeda dengan sistem DC-coupling, inverter baterai dalam sistem AC-
coupling bekerja secara dua arah (bidirectional). Alat ini berfungsi
sebagai pengatur pengisian baterai (charger) ketika radiasi sinar
matahari cukup, beban terpenuhi, dan baterai belum terisi penuh (SoC
rendah). Ketika beban melampaui jumlah daya masukan modul
fotovoltaik, biasanya pada malam hari atau saat hari sedang berawan,
maka inverter baterai akan beralih menjadi inverter mengubah arus DC-
AC sehingga energi dari baterai dapat digunakan untuk memenuhi
permintaan beban.
Sistem konversi di sistem AC-coupling bekerja dalam dua cara. Hal ini
menyebabkan rugi-rugi konversi yang lebih besar dibandingkan sistem
DC-coupling. Namun demikian, sistem AC-coupling lebih
menguntungkan jika kemungkinan beban pada siang hari lebih besar
karena dalam hal ini kerugian konversi hanya akan terjadi di inverter
jaringan. Disisi lain, konfigurasi AC memberi lebih banyak fleksibilitas
untuk dengan mudah diperluas dengan tambahan rangkaian modul
fotovoltaik atau dijalankan secara hibrida bersama dengan pembangkit
listrik lainnya.
Mirip dengan sistem DC-coupling, inverter baterai harus bekerja secara
paralel untuk mencapai keluaran daya yang lebih besar. Karena inverter
baterai adalah “otak” pembentukan jaringan distribusi di dalam PLTS
15
off-grid, harus ada setidaknya satu inverter yang bertindak sebagai
“master” yang menyediakan referensi tegangan dan frekuensi,
sementara inverter baterai sisanya bertindak sebagai “slave” yang
bergabung di dalam jaringan.
Cara menghitung kapasitas modul fotovoltaik yang dibutuhkan
16
17
Cara menghubungkan modul fotovoltaik
Komposisi modul fotovoltaik di dalam rangkaian
Menggabungkan modul fotovoltaik dengan karakteristik yang berbeda di
dalam suatu rangkaian tidak dianjurkan karena ketidakcocokan modul
fotovoltaik akan mengurangi kinerja total suatu rangkaian.
Perhatikan bahwa rangkaian harus terdiri dari modul fotovoltaik dengan
spesifikasi yang mirip sebagai berikut: jenis sel (monocrystalline,
polycrystalline atau thin film), daya nominal, tegangan operasi dan
arus pada daya maksimum, tegangan pada rangkaian terbuka, dan arus
hubung pendek.
Gambar Komposisi Modul Fotovoltaik
Rangkaian modul fotovoltaik harus berisi modul fotovoltaik yang identik
18
dengan merek, jenis, dan karakteristik yang sama. Pada saat proses
komisioning, diwajibkan untuk melakukan verifikasi kinerja dari setiap
string modul fotovoltaik untuk keluaran yang diharapkan dan kesamaan
antara tiap string modul fotovoltaik.
9
F. LANGKAH KERJA
MEMASANG INSTALASI KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE OFF-GRID
No.
PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
1. Kabel
penghantar,
konektor,
terminal, jalur
kabel, inverter
Off-grid,
Controller dan
baterai, dari
system PLTS
tipe Off-grid
dipasang
sesuai
prosedur
Bangun Fondasi dan Modul Sel Surya
dengan kuat :
(Dilihat di modul D.35EBT15.005.1
Memasang Dudukan dan Modul Surya
PLTS diatas Tanah Ground Mounted)
10
2. Siapkan wiring untuk komponen
pembangkit listrik.
Pastikan hubungan wiring instalasi :
– Output panel surya: Kabel Positif
(+) dan Negatif (-)
– Konektor surya MC4 Male dan
Female
– Ekstensi kabel surya untuk
mencapai inverter
– Grounding lug ke ground array
panel surya
11
Saat melakukan pengkabelan, Anda
harus menyambungkan modul surya
menggunakan fused combiner atau
junction connector. Pastikan kabel
diisolasi dengan benar untuk
mencegah kecelakaan listrik akibat
kebocoran. Setelah Anda selesai,
perbaiki panel kontrol interior dengan
kabel eksterior.
3. Instalasi Baterai :
Saat memasang sistem off-grid, fase
terakhir dari proses instalasi adalah
membangun bank baterai.
Pastikan posisi dan lokasi penempatan
baterai sesuai yang dipersyaratkan.
Perilaku Kerja :
Pelaksanaan kegiatan MEMASANG INSTALASI
KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA
(PLTS) TIPE OFF-GRID membutuhkan kompetensi
perilaku :
SOP perbaikan pemasangan sistem
PLTS Off-Grid
12
1. Melakukan dengan sistematis sesuai SOP
2. Dilakukan dengan teliti untuk detail proses
13
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
28.
Elemen Kompetensi 1
Menyiapkan perlengkapan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-
grid
Baca Referensi 1.1:
Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal
tentang peralatan tangan, peralatan ukur/uji dan bahan yang
dibutuhkan.
Link :
Video pada Channel Youtube “Jago Listrik”
https://youtu.be/SPWRrK66k4Q
Aktivitas 1.1:
Silahkan untuk memilih peralatan dan bahan pemasangan
instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid
Mempersiapkan alat dan bahan pemasangan instalasi kelistrikan
PLTS tipe off-grid
Alat yang digunakan:
Bahan yang digunakan:
Hasil Pemilihan alat dan bahan yang digunakan:
14
Elemen Kompetensi 2
Memasang komponen utama dan pendukung PLTS tipe off-grid.
Baca Referensi 2.1:
Silahkan untuk mencari informasi dan membaca
beberapa hal sebagai berikut:
Jenis komponen PLTS Off-Grid
Jenis kabel PLTS Off-Grid
Jenis Komponen Pendukung PLTS Off-Grid
Link :
Video pada Channel Youtube “Jago Listrik”
https://youtu.be/SPWRrK66k4Q
Diskusi 2.1:
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi
mengenai hal berikut yang telah Anda pelajari:
Jenis komponen utama
Jenis kabel
Jenis komponen pendukung
Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah
catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap
kelompok.
Pemeriksaan 2.1:
Silahkan untuk memeriksa pemasangan komponen PLTS Off-
Grid :
Jenis komponen utama
Jenis kabel
Jenis komponen pendukung
Catat hasil pemeriksaan.
Pikirkan 2.1:
Aspek K3 yang penting diperhatikan dalam proses
memasang komponen utama dan pendukung PLTS tipe
off-grid menurut saya adalah:
15
Elemen Kompetensi 3
Membuat laporan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid
Video Youtube 3.1:
Silahkan melihat video-video youtube terkait
pemasangan PLTS-Off-Grid
Video pada Channel Youtube “Jago Listrik”
https://youtu.be/SPWRrK66k4Q
Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan
video tersebut.
Aktivitas 3.1:
Silahkan untuk mencoba memperbaiki atau men-
troubleshoot kesalahan yang terjadi pada
sistem
Memperbaiki atau men-troubleshoot kesalahan yang terjadi pada
sistem
Tuliskan jenis perbaikan:
Alat yang digunakan:
Hasil perbaikan sistem PLTS Off-Grid :
Diskusi 3.1:
Silahkan diskusikan hasil yang Anda telah peroleh dan membahas
Bersama rekan untuk hasil lain yang rekanmu peroleh. Presentasikanlah
per kelompok hasil nya
16
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Memenuhi / Belum memenuhi
capaian pembelajaran
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
Pikirkan 3.1:
Studi Kasus 1
Saat terjadi kerusakan pada sistem PLTS Off-Grid Langkah
apa yang akan dilakukan dalam mengatasi situasi ini?
Jabarkan hasil Analisa Anda.
Studi Kasus 2
Ketika terjadi kerusakan pada pemilihan komponen langkah
apa yang akan dilakukan dalam mengatasi masalah ini?
Jabarkan hasil Analisa Anda.
Studi kasus 3
Ketika terjadi kerusakan pada komponen PLTS Off-Grid
langkah apa yang akan dilakukan dalam mengatasi masalah
ini?
Jabarkan hasil Analisa Anda.
17
H. LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH
Off-Grid adalah suatu sistem dimana Pembangkit Listrik
tidak terhubung ke Pembangkit Listrik
Konvensional
PLTS adalah singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga
Surya Sistem Pembangkit Listrik yang
memanfaatkan cahaya matahari.
BCU adalah singakatan dari Battery Control Unit
Komponen yang mengatur pengecasan baterai
PV adalah singakatan dari Photovoltaic
Bahasa dari panel surya
Charging adalah proses pengecasan baterai dengan sumber
arus dari cahaya matahari
Array adalah koneksi antar PLTS dalam satu sistem
18
REFERENSI
● Undang-Undang Nomor tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
● Video pada Channel Youtube “Jago Listrik”
https://youtu.be/SPWRrK66k4Q
● Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos and Don’ts, GIZ
Jakarta, 2018
19
UNIT KOMPETENSI
Kode Unit : D.35EBT15.006.1
Judul Unit : Memasang Instalasi Kelistrikan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya (PLTS) Tipe Off-grid
Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja dalam memasang kabel
penghantar, konektor, terminal, jalur kabel, inverter off-grid,
controller dan baterai, dari sistem PLTS tipe off-grid.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan perlengkapan
pemasangan instalasi
kelistrikan PLTS tipe off-
grid
1.1 Peralatan Keamanan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) disiapkan sesuai
prosedur.
1.2 Peralatan kerja untuk pemasangan instalasi
kelistrikan PLTS tipe off-grid disiapkan
sesuai prosedur.
1.3 Komponen utama dan komponen
pendukung disiapkan sesuai dengan
spesifikasi produk.
1.4 Jalur kabel dan penempatan komponen
utama PLTS tipe off-grid disiapkan sesuai
dengan gambar kerja.
2. Memasang komponen
utama dan pendukung
PLTS tipe off-grid
2.1 Peralatan Keamanan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) digunakan pada
pemasangan instalasi komponen instalasi
kelisrikan PLTS tipe off-grid sesuai prosedur.
2.2 Komponen utama dipasang sesuai dengan
gambar kerja dan prosedur yang
ditentukan.
2.3 Komponen pendukung dipasang sesuai
dengan gambar kerja dan prosedur yang
ditentukan.
2.4 Label kabel atau kode warna isolator kabel
dipasang sesuai gambar kerja.
2.5 Pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe
off-grid diperiksa sesuai dan gambar kerja
dan spesifikasi yang ditentukan.
3. Membuat laporan
pemasangan instalasi
3.1 Laporan pemasangan instalasi kelistrikan
PLTS tipe off-grid dibuat sesuai prosedur.
20
kelistrikan PLTS tipe off-
grid
3.2 Laporan pemasangan instalasi kelistrikan
PLTS tipe off-grid didokumentasikan sesuai
prosedur.
29. BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menentukan
persyaratan pelanggan dalam memasang instalasi
kelistrikan PLTS tipe off-grid.
1.2 Peralatan keselamatan dan kesehatan kerja adalah
peralatan K3 yang digunakan pada pemasangan instalasi
kelistrikan PLTS tipe off- grid agar operator bekerja secara
aman dan terhindar dari kecelakaan kerja seperti safety
helmet, safety belt, sepatu boot, safety shoes, sarung
tangan, safety harness, safety glasses, masker, face shield
dan body harness.
1.3 Peralatan kerja adalah alat-alat yang digunakan dalam
pemasangan komponen utama dan pendukung misalnya,
obeng, tang kupas, tang potong, tang kombinasi, kunci
pas, mesin bor tangan, multimeter dan tespen.
1.4 Komponen utama meliputi komponen modul surya,
Controller, baterai, inverter off-grid dan kabel.
1.5 Komponen pendukung adalah komponen yang digunakan
untuk melengkapi instalasi dari komponen utama.
Misalnya, konektor, terminal, isolasi listrik, kabel ties,
label, silicon rubber/sealant dan kabel tray.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
2.1.2 Peralatan kerja
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Dokumen gambar kerja
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun
2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik
di Tempat Kerja jo Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Nomor 33 Tahun 2015
21
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
4.2.1 SNI 0225:2011/Amd 5:2016 Persyaratan Umum
Instalasi Listrik 2011 (D.35EBT25.012.1 2011) -
Amendemen 5 (IEC 60364-5-56:2009, MOD)
4.2.2 Standard Operating Procedure (SOP)
I. PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang
meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
dalam melaksanakan pekerjaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja, di luar tempat
kerja atau kombinasi keduanya. Apabila asesmen
dilakukan di luar tempat kerja, simulasi harus digunakan
dengan karakteristik yang mencerminkan kondisi tempat
kerja yang sebenarnya.
1.3 Penilaian dilakukan dengan cara:
1.3.1 Tes tertulis seperti pilihan berganda (multiple choice),
isian (essay) dan jawaban singkat (short question).
1.3.2 Tes lisan seperti wawancara dan observasi.
1.3.3 Tes praktik di tempat kerja berupa
peragaan/demonstrasi/ simulasi.
1.3.4 Verifikasi bukti/portofolio dan wawancara serta
metode lain yang relevan.
1.4 Penilaian harus dilakukan dalam suatu lingkungan yang
nyaman.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Spesifikasi komponen utama kelistrikan PLTS tipe
off-grid meliputi kapasitas controller, kapasitas
22
inverter, kapasitas baterai, jenis dan ukuran
diameter penghantar (kabel)
3.1.2 Spesifikasi komponen pendukung kelistrikan PLTS
tipe off-grid meliputi jenis dan ukuran konektor
kabel, terminal dan kabel tray
3.1.3 Karakteristik dasar controller dapat mengendalikan
pengisian tegangan dari modul surya ke baterai
sesuai dengan karakteristik baterai
3.1.4 Karakteristik dasar inverter off-grid dapat mengubah
tegangan arus searah (DC) pada baterai menjadi
tegangan arus bolak- balik (AC) pada keluaran
inverter
3.1.5 Karakteristik dasar baterai digunakan sebagai
tempat penyimpanan energi listrik DC dengan
satuan Volt dan Ampere Hour (AH)
3.1.6 Karakteristik dasar kabel dapat menghantarkan
arus listrik sesuai dengan kuat hantar arus
(diameter kabel) dan jenis kabel sesuai dengan
karakteristik DC dan AC
3.2 Keterampilan
3.2.1 Membaca single line diagram
3.2.2 Membaca simbol dan satuan
3.2.3 Menggunakan alat ukur
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti dalam membaca gambar
4.2 Disiplin dalam memenuhi prosedur pemasangan
4.3 Cermat dalam menentukan tindakan korektif
4.4 Bertanggungjawab terhadap setiap laporan yang sudah dibuat
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam pemasangan komponen utama dan pendukung
23
DAFTAR NAMA PENYUSUN
NO. NAMA PROFESI
24
1.
2.
Nick Darusman
Tri Winahyu Hariyadi
Instruktur Listrik BBPVP Serang
Instruktur Listrik BBPVP Serang

More Related Content

Similar to Buku Materi_D.35EBT15.006.1.docx

D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docxD.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docxAliceKuhurima1
 
Pemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrik
Pemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrikPemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrik
Pemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrikNanda Hermansa
 
Materi Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdf
Materi Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdfMateri Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdf
Materi Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdfAliceKuhurima1
 
Materi Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdf
Materi Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdfMateri Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdf
Materi Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdfAliceKuhurima1
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisianModul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisianantony96
 
Perencanaan kontruksi panel_listrik
Perencanaan kontruksi panel_listrikPerencanaan kontruksi panel_listrik
Perencanaan kontruksi panel_listrikEko Supriyadi
 
Buku Materi D.35EBT15.005.1.docx
Buku Materi D.35EBT15.005.1.docxBuku Materi D.35EBT15.005.1.docx
Buku Materi D.35EBT15.005.1.docxAliceKuhurima1
 
3. Lampiran Materi PBK.docx
3. Lampiran Materi PBK.docx3. Lampiran Materi PBK.docx
3. Lampiran Materi PBK.docxAdminHeris1
 
Prinsip dasar arus_searah
Prinsip dasar arus_searahPrinsip dasar arus_searah
Prinsip dasar arus_searahEko Supriyadi
 
Elektronika digital lanjut
Elektronika digital lanjutElektronika digital lanjut
Elektronika digital lanjutEko Supriyadi
 
Menganalisis produktivitas
Menganalisis produktivitasMenganalisis produktivitas
Menganalisis produktivitasnovidian4
 
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdfPENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdfssuserc213ed
 
Buku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docx
Buku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docxBuku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docx
Buku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docxAliceKuhurima1
 
Buku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docx
Buku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docxBuku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docx
Buku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docxAliceKuhurima1
 
1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx
1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx
1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docxAliceKuhurima1
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (1)Eko Supriyadi
 
Mengorganisasikan peningkatan produktivas
Mengorganisasikan peningkatan produktivasMengorganisasikan peningkatan produktivas
Mengorganisasikan peningkatan produktivasnovidian4
 

Similar to Buku Materi_D.35EBT15.006.1.docx (20)

D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docxD.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
D.35EBT15.004.1 - Buku Materi.docx
 
Pemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrik
Pemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrikPemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrik
Pemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrik
 
Materi Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdf
Materi Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdfMateri Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdf
Materi Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdf
 
Materi Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdf
Materi Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdfMateri Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdf
Materi Memelihara Sistem Monitoring PLTS.pdf
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisianModul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
 
Perencanaan kontruksi panel_listrik
Perencanaan kontruksi panel_listrikPerencanaan kontruksi panel_listrik
Perencanaan kontruksi panel_listrik
 
Buku Materi D.35EBT15.005.1.docx
Buku Materi D.35EBT15.005.1.docxBuku Materi D.35EBT15.005.1.docx
Buku Materi D.35EBT15.005.1.docx
 
3. Lampiran Materi PBK.docx
3. Lampiran Materi PBK.docx3. Lampiran Materi PBK.docx
3. Lampiran Materi PBK.docx
 
Arduino.pdf
Arduino.pdfArduino.pdf
Arduino.pdf
 
Prinsip dasar arus_searah
Prinsip dasar arus_searahPrinsip dasar arus_searah
Prinsip dasar arus_searah
 
Elektronika digital lanjut
Elektronika digital lanjutElektronika digital lanjut
Elektronika digital lanjut
 
2 rangkaian listrik
2 rangkaian listrik2 rangkaian listrik
2 rangkaian listrik
 
Menganalisis produktivitas
Menganalisis produktivitasMenganalisis produktivitas
Menganalisis produktivitas
 
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdfPENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
 
Buku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docx
Buku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docxBuku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docx
Buku Materi D.35EBT15.009.1- Memasang Sistem Proteksi.docx
 
Buku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docx
Buku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docxBuku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docx
Buku Materi Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.docx
 
1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx
1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx
1. Buku Materi Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.docx
 
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (1)50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
50 002-8-pelatihan cbt otomotif electrical (1)
 
Mengorganisasikan peningkatan produktivas
Mengorganisasikan peningkatan produktivasMengorganisasikan peningkatan produktivas
Mengorganisasikan peningkatan produktivas
 
Ilmu bahan listrik
Ilmu bahan listrikIlmu bahan listrik
Ilmu bahan listrik
 

More from AliceKuhurima1

ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...
ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...
ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...AliceKuhurima1
 
6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx
6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx
6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptxAliceKuhurima1
 
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxPPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxAliceKuhurima1
 
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptxPPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptxAliceKuhurima1
 
Template Buku Materi.docx
Template Buku Materi.docxTemplate Buku Materi.docx
Template Buku Materi.docxAliceKuhurima1
 
17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docx
17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docx17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docx
17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docxAliceKuhurima1
 
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxPPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxAliceKuhurima1
 
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptxPPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptxAliceKuhurima1
 
Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptx
Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptxMemelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptx
Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptxAliceKuhurima1
 
PPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptxPPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptxAliceKuhurima1
 
16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx
16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx
16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptxAliceKuhurima1
 
PPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptx
PPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptxPPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptx
PPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptxAliceKuhurima1
 
PPT - D.35EBT15.009.1.pptx
PPT - D.35EBT15.009.1.pptxPPT - D.35EBT15.009.1.pptx
PPT - D.35EBT15.009.1.pptxAliceKuhurima1
 

More from AliceKuhurima1 (15)

tugas 1.pptx
tugas 1.pptxtugas 1.pptx
tugas 1.pptx
 
Ppt.ppt
Ppt.pptPpt.ppt
Ppt.ppt
 
ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...
ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...
ppt_D.35EBT13.001.1 - Mempersiapkan Pengoperasian Pembangkit Energi Baru dan ...
 
6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx
6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx
6. PPT Memelihara Sistem Proteksi PLTS Fotovoltaik.pptx
 
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxPPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
 
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptxPPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
 
Template Buku Materi.docx
Template Buku Materi.docxTemplate Buku Materi.docx
Template Buku Materi.docx
 
17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docx
17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docx17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docx
17. Buku Materi -Menerapkan Prinsip-prinsip Keamanan_D.35EBT13.002.1.docx
 
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptxPPT  Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Sistem Monitoring PLTS Fotovoltaik.pptx
 
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptxPPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Pemeliharaan Komponen Sipil PLTS Fotovoltaik.pptx
 
Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptx
Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptxMemelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptx
Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik.pptx
 
PPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptxPPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptx
PPT Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik.pptx
 
16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx
16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx
16. Pengoperasian PLTS On Grid.pptx
 
PPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptx
PPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptxPPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptx
PPT_Mengoperasikan PLTS Off Grid.pptx
 
PPT - D.35EBT15.009.1.pptx
PPT - D.35EBT15.009.1.pptxPPT - D.35EBT15.009.1.pptx
PPT - D.35EBT15.009.1.pptx
 

Recently uploaded

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 

Buku Materi_D.35EBT15.006.1.docx

  • 1.
  • 2. DAFTAR ISI Daftar Isi i Kata Pengantar 1 A. Pendahuluan …………………………………………………………………… 2 B. Penggunaan Materi 2 C. Daftar Ikon 3 D. Bacaan Referensi 4 E. Pengantar Teori 5 F. Langkah Kerja 9 G. Implementasi Unit Kompetensi 16 1. Elemen Kompetensi 1 13 1.1 Referensi……………………………………………………………...13 1.2 Aktivitas………………………….…………………………………...13 2. Elemen Kompetensi 2 14 2.1 Referensi……………………………………………………………...14 2.2 Diskusi……………………………………………………......….....14 2.3 Pemeriksaan………………………………………………………....14 2.4 Pikirkan………………………………………….…………...……...14 3. Elemen Kompetensi 3…………………………………….…….…………...15 3.1 Video Youtube………………………………….…….……………...15 3.2 Aktivitas………………………………………….…….……………..15 3.3 Diskusi……………………………………………….……………….15 3.4 Pikirkan………………………………………….…………………...15 H. Lampiran 17 1. Kamus Istilah 17 2. Referensi 18 3. Unit Kompetensi 19 4. Daftar Nama Penyusun 23
  • 3. 1 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT buku Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi dengan judul ” MEMASANG INSTALASI KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE OFF- GRID (D.35EBT15.006.1)” dapat tersusun dengan baik dan menjadi media pembelajaran untuk mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan. Penyusunan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi merupakan hasil identifikasi silabus, capaian unit kompetensi, kriteria capaian yang lalu dituangkan ke dalam pokok pembahasan sebagaimana ditentukan dalam pedoman penyusunan materi pelatihan berbasis kompetensi. Materi pelatihan berbasis kompetensi diformulasikan menjadi 2 (dua) buku, yakni buku Materi dan buku Asesmen (penilaian) yang tidak terpisahkan dalam penggunaannya. Materi pelatihan ini menjadi salah satu bahan pengajaran kepada peserta pelatihan agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efesien. Kami berharap materi ini dapat meningkatkan kemampuan aplikatif bagi peserta pelatihan dan instruktur serta dapat dikembangkan lebih lanjut. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita semua dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi guna menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan berdaya saing tinggi. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Jakarta, …………………………
  • 4. 2 4. A. PENDAHULUAN 5. Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan sehingga memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan. Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka materi pelatihan dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat diakses secara offline dan online. Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat soft copy seperti materi presentasi dan video. B. PENGGUNAAN MATERI 6. 7. 1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan penggunaan materi yang dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pelatihan ● Buku Panduan Materi berisi pengetahuan, teori serta langkah- langkah kerja yang wajib dibaca peserta pelatihan dengan muatan seperti beikut : o Bacaan Referensi o Pengantar Teori o Langkah Kerja o Implementasi Unit kompetensi o Lampiran : - Kamus istilah - Daftar referensi - Unit kompetensi - Daftar penyusun ● Buku Panduan Asesmen disajikan dalam paket buku secara
  • 5. 3 terpisah. Penilaian dapat berupa soal tertulis, wawancara, serta demonstrasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan proses penilaian yang dilaksanakan. ● Slide presentasi, video, dan bahan cetak lainnya merupakan kelengkapan yang dapat dijadikan referensi dalam memperkaya materi. 2. Instruktur menyiapkan rencana pembelajaran dengan mengambil referensi dari materi pelatihan serta memastikan materi tersebut terimplementasi di saat pelatihan berlangsung. 3. Peserta mempelajari, mengamati dan mempraktikkan materi pelatihan di bawah bimbingan dan pemantauan instruktur. C. DAFTAR IKON Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain: Pemeriksaan Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari atau menemui seseorang untuk mendapatkan informasi Aktivitas Icon ini memiliki arti anda diminta untuk menuliskan/ mencatat, melengkapi latihan/ aktivitas (bermain peran, presentasi) dan mencatatkan dalam lembar kerja pada buku ini sesuai instruksi Referensi material/manual Icon ini memiliki arti Anda harus melihat pada aturan atau kebijakan yang berlaku dan prosedur-prosedur atau materi pelatihan/ sumber informasi lain untuk dapat melengkapi latihan/ aktivitas ini.
  • 6. 4 Berpikir Ambil waktu untuk Anda dapat berpikir/ menganalisa informasi dan catat gagasan-gagasan yang Anda miliki. Komunikasi/ Diskusi Berbicara/ berdiskusi lah dengan rekan anda untuk gagasan yang anda miliki. Membaca Pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan materi pelatihan. Video/Youtube Pilihlah Video/Youtube yang dibutuhkan. D. BACAAN REFERENSI 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Membaca secara lengkap : Undang-Undang No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Peraturan Pemerintah nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah B3 Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos and Don’ts
  • 7. 5 23. 24. E. PENGANTAR TEORI 25. Sistem fotovoltaik atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mengubah energi elektromagnetik dari sinar matahari menjadi energi listrik. Pembangkit listrik berbasis energi terbarukan ini merupakan salah satu solusi yang direkomendasikan untuk listrik di daerah pedesaan terpencil di mana sinar mataharinya melimpah dan bahan bakar sulit didapat dan relatif mahal. Alasan utama menggunakan teknologi fotovoltaik ini adalah sebagai berikut: - Sumber energi yang melimpah dan tanpa biaya. - Sumber energi tersedia di tempat dan tidak perlu diangkut - Biaya pengoperasian dan pemeliharaan sistem PLTS yang relatif kecil - Tidak perlu pemeliharaan yang sering - Dapat dilakukan oleh operator setempat yang terlatih - Ramah lingkungan, tidak ada emisi gas dan limbah cair atau padat yang berbahaya Sistem PLTS terdiri dari modul fotovoltaik, solar charge controller atau inverter jaringan, baterai, inverter baterai, dan beberapa komponen pendukung lainnya. Komponen utama dan pendukung untuk pemasangan PLTS a) Komponen utama 1) Solar PV modules Modul PV adalah perangkat yang menangkap energi Matahari dan mengubahnya menjadi listrik. Ada berbagai macam modul yang tersedia saat ini yang berbeda tergantung dari jenis silikon yang digunakan, proses pembuatan, dan kualitas produk. Mayoritas luas dari Modul PV yang tersedia secara komersial terbuat dari silikon dan dibedakan menjadi
  • 8. 6 tiga varietas utama; sel surya mono-kristal, polikristalin dan film tipis. Gambar Modul PV Berbagai jenis modul PV sangat bervariasi menurut biaya, efisiensi dan penampilan. Pilihannya sangat tergantung pada aplikasinya, namun yang paling penting adalah memastikan bahwa perangkat yang dipilih sesuai dengankode dan standar yang relevan. Pada Tabel berikut terdapat beberapa spesifikasi modul PV yang ada dipasaran. Rated Capacit y at STC (Wp) Isc Imp Voc Vmp Lengt h (mm) Widt h (mm) Weigh t (kg) 50Wp 3.0 4 2.8 21.7 7 17.8 9 608 666 4.6 100Wp 6.1 1 5.5 7 21.8 4 17.9 9 1152 666 8 200Wp 8.1 7.4 8 32.6 5 26.7 4 1486 982 15.5 250Wp 8.7 1 8.1 8 37.5 5 30.5 8 1639 982 17.45 300Wp 8.7 4 8.0 5 45.1 37.2 8 1956 992 27 Tabel Contoh Spesifikasi PV
  • 9. 7 2) Charge controller Pengaturan pengisian baterai dan pengendalian energi yang dihasilkan oleh array PV berperan sangat penting dalam sistem PV. Gambar Charger Controller Fungsi terpenting dari regulator dan sistem pengisian daya baterai kontrol tercantum di bawah ini. a) Mencegah tegangan berlebih saat proses pengisian; b) Mencegah baterai dalam kondisi kosong; c) Menyediakan Fungsi kendali Beban; d) Memberikan Informasi Status kepada Pengguna / Operator Sistem; e) Antarmuka dan kendali cadangan; f) Kendali pengalihan sumber Energi PV ke Beban; g) Berfungsi sebagai pusat pengkabelan. 3) Battery Dalam sistem PV mandiri, penyimpanan baterai diperlukan jika beban listrik diperlukan beroperasi pada waktu malam hari, atau selama periode cuaca berawan atau mendung dalam waktu yang lama array dengan sendirinya tidak dapat memasok daya yang cukup. Fungsi utama baterai penyimpanan dalam Sistem PV adalah: a) Sebagai penyimpan energi; b) Menstabilkan tegangan dan arus c) Pencegah arus berlebih.
  • 10. 8 Gambar Bateray Baterai yang tersedia secara komersial dan layak untuk digunakan dalam sistem fotovoltaik termasuk: a) Flooded Lead Acid Batteries b) Valve Regulated Lead Acid (VRLA) Batteries c) Nickel Cadmium (NiCd) d) Nickel metal Hydride (NiMH) e) Lithium Ion (Li-ion) 4) DC/AC inverter Array fotovoltaik dan baterai menghasilkan arus dan tegangan DC. Tujuan dari suatu inverter adalah untuk mengubah listrik DC menjadi bentuk yang cocok untuk peralatan listrik AC dan / atau dapat diekspor ke jaringan AC. Gambar Inverter Pasokan tegangan rendah (LV) yang umum ke hunian atau bangunan komersial kecil akan menjadi 230V AC fase tunggal atau 415V AC tiga fase. Tegangan yang lebih tinggi dapat dipasok ke bangunan komersial yang lebih besar dengan tambahani transformator untuk turun ke 230V atau 415V. b) Komponen pendukung
  • 11. 9 1) Solar Array Mounting System: Peralatan yang digunakan untuk mengamankan PV dengan aman modul ke permukaan pemasangan atau ground. 2) Pengkabelan: Pengkabelan DC dan AC diperlukan untuk menghubungkan komponen. 3) Array Junction Box: Ini mungkin atau mungkin tidak diperlukan tergantung pada array PV; Digunakan untuk menggabungkan berbagai string array. 4) Safety dan breaker: Komponen-komponen ini memastikan keamanan sistem. 5) Perlindungan Petir: Mungkin atau mungkin tidak diperlukan (tergantung pada kriteria dalam IEC62305-2 / IEC 62305-3) untuk melindungi sistem dari serangan petir. 6) Alat Ukur: Mengukur jumlah listrik yang dihasilkan oleh matahari atau kuantitas listrik dikonsumsi oleh pelanggan. 7) Sistem Monitoring: Menunjukkan pemilik sistem dengan tepat berapa banyak listriknya sistem memproduksi dan dapat membantu dalam mendeteksi masalah di dalam sistem. 8) Penanda: Sistem PV yang dipasang membutuhkan berbagai tanda untuk memastikan keamanan. Gambar Komponen PV System Suatu PLTS off-grid yang dikelola secara komunal atau yang sering
  • 12. 10 disebut sistem PLTS berdiri sendiri (stand-alone), beroperasi secara independen tanpa terhubung dengan jaringan PLN. Sistem ini membutuhkan baterai untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan di siang hari untuk memenuhi kebutuhan listrik di malam hari. Ada dua konfigurasi sistem PLTS off-grid yang umum digunakan yang akan yaitu sistem penyambungan AC atau AC-coupling dan penyambungan DC atau DC-coupling. Secara singkat, DC adalah singkatan untuk direct current (arus searah), sementara AC adalah singkatan untuk alternating current (arus bolak- balik). Penyambungan (coupling) mengacu pada titik penyambungan di dalam sistem. Sistem DC-coupling menghubungkan rangkaian modul fotovoltaik ke sisi DC sistem PLTS melalui solar charge controller. Sementara itu, sistem AC-coupling menghubungkan rangkaian modul surya dan baterai ke sisi AC melalui inverter jaringan dan inverter baterai. Jika ada kelebihan daya yang tidak digunakan oleh beban, maka kelebihan daya akan dikonversi kembali ke DC oleh inverter baterai dan energi akan disimpan dalam baterai. Gambar di bawah mengilustrasikan contoh sistem PLTS dalam konfigurasi DC-coupling. 26. Gambar PLTS dalam konfigurasi DC-coupling 27. Secara umum, kedua konfigurasi tersebut menggunakan komponen
  • 13. 11 yang sama kecuali untuk solar charge controller (SCC), komponen yang dipasang di sisi setelah kotak penggabung (combiner box). Penggunaan SCC di dalam sistem DC-coupling diganti dengan inverter jaringan di dalam sistem AC-coupling. Tabel berikut menjelaskan secara singkat fungsi masing-masing komponen.
  • 14. 12
  • 15. 13 Sistem DC-coupling : Sistem dianggap memiliki konfigurasi penyambungan sistem DC (DC- coupling) jika komponen utamanya terhubung di bus DC. Daya listrik dibangkitkan oleh modul fotovoltaik dan digunakan untuk mengisi baterai melalui solar charge controller. SCC adalah pengonversi DC-DC untuk menurunkan tegangan modul fotovoltaik ke level tegangan baterai yang juga dilengkapi dengan maximum power point tracker (MPPT) untuk mengoptimalkan penangkapan energi. Di siang hari, dengan radiasi sinar matahari yang cukup, baterai diisi untuk mencapai kondisi pengisian (SoC, state of charge) yang maksimal. Seiring dengan meningkatnya permintaan listrik hingga beban melebihi daya larik fotovoltaik yang terhubung, inverter baterai akan menyalurkan energi dari baterai ke beban dan akan berhenti beroperasi ketika SoC baterai mencapai batas minimum. Gambar PLTS dalam konfigurasi DC-coupling Sistem AC-coupling Komponen utama yang membedakan sistem AC-coupling dengan DC- coupling adalah inverter jaringan. Dalam konfigurasi AC-coupling, modul fotovoltaik dan baterai dihubungkan di bus AC melalui inverter jaringan dan inverter baterai. Modul fotovoltaik terhubung ke inverter jaringan dimana tegangan diubah dari DC ke AC. Serupa dengan charge controller, inverter jaringan juga dilengkapi dengan perangkat MPPT untuk mengoptimalkan penangkapan energi. Daya dari rangkaian modul fotovoltak dapat langsung digunakan oleh beban di siang hari dan
  • 16. 14 kelebihannya digunakan untuk mengisi baterai melalui inverter baterai pada saat yang sama. Gambar PLTS dalam konfigurasi AC-coupling Berbeda dengan sistem DC-coupling, inverter baterai dalam sistem AC- coupling bekerja secara dua arah (bidirectional). Alat ini berfungsi sebagai pengatur pengisian baterai (charger) ketika radiasi sinar matahari cukup, beban terpenuhi, dan baterai belum terisi penuh (SoC rendah). Ketika beban melampaui jumlah daya masukan modul fotovoltaik, biasanya pada malam hari atau saat hari sedang berawan, maka inverter baterai akan beralih menjadi inverter mengubah arus DC- AC sehingga energi dari baterai dapat digunakan untuk memenuhi permintaan beban. Sistem konversi di sistem AC-coupling bekerja dalam dua cara. Hal ini menyebabkan rugi-rugi konversi yang lebih besar dibandingkan sistem DC-coupling. Namun demikian, sistem AC-coupling lebih menguntungkan jika kemungkinan beban pada siang hari lebih besar karena dalam hal ini kerugian konversi hanya akan terjadi di inverter jaringan. Disisi lain, konfigurasi AC memberi lebih banyak fleksibilitas untuk dengan mudah diperluas dengan tambahan rangkaian modul fotovoltaik atau dijalankan secara hibrida bersama dengan pembangkit listrik lainnya. Mirip dengan sistem DC-coupling, inverter baterai harus bekerja secara paralel untuk mencapai keluaran daya yang lebih besar. Karena inverter baterai adalah “otak” pembentukan jaringan distribusi di dalam PLTS
  • 17. 15 off-grid, harus ada setidaknya satu inverter yang bertindak sebagai “master” yang menyediakan referensi tegangan dan frekuensi, sementara inverter baterai sisanya bertindak sebagai “slave” yang bergabung di dalam jaringan. Cara menghitung kapasitas modul fotovoltaik yang dibutuhkan
  • 18. 16
  • 19. 17 Cara menghubungkan modul fotovoltaik Komposisi modul fotovoltaik di dalam rangkaian Menggabungkan modul fotovoltaik dengan karakteristik yang berbeda di dalam suatu rangkaian tidak dianjurkan karena ketidakcocokan modul fotovoltaik akan mengurangi kinerja total suatu rangkaian. Perhatikan bahwa rangkaian harus terdiri dari modul fotovoltaik dengan spesifikasi yang mirip sebagai berikut: jenis sel (monocrystalline, polycrystalline atau thin film), daya nominal, tegangan operasi dan arus pada daya maksimum, tegangan pada rangkaian terbuka, dan arus hubung pendek. Gambar Komposisi Modul Fotovoltaik Rangkaian modul fotovoltaik harus berisi modul fotovoltaik yang identik
  • 20. 18 dengan merek, jenis, dan karakteristik yang sama. Pada saat proses komisioning, diwajibkan untuk melakukan verifikasi kinerja dari setiap string modul fotovoltaik untuk keluaran yang diharapkan dan kesamaan antara tiap string modul fotovoltaik.
  • 21. 9 F. LANGKAH KERJA MEMASANG INSTALASI KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE OFF-GRID No. PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN 1. Kabel penghantar, konektor, terminal, jalur kabel, inverter Off-grid, Controller dan baterai, dari system PLTS tipe Off-grid dipasang sesuai prosedur Bangun Fondasi dan Modul Sel Surya dengan kuat : (Dilihat di modul D.35EBT15.005.1 Memasang Dudukan dan Modul Surya PLTS diatas Tanah Ground Mounted)
  • 22. 10 2. Siapkan wiring untuk komponen pembangkit listrik. Pastikan hubungan wiring instalasi : – Output panel surya: Kabel Positif (+) dan Negatif (-) – Konektor surya MC4 Male dan Female – Ekstensi kabel surya untuk mencapai inverter – Grounding lug ke ground array panel surya
  • 23. 11 Saat melakukan pengkabelan, Anda harus menyambungkan modul surya menggunakan fused combiner atau junction connector. Pastikan kabel diisolasi dengan benar untuk mencegah kecelakaan listrik akibat kebocoran. Setelah Anda selesai, perbaiki panel kontrol interior dengan kabel eksterior. 3. Instalasi Baterai : Saat memasang sistem off-grid, fase terakhir dari proses instalasi adalah membangun bank baterai. Pastikan posisi dan lokasi penempatan baterai sesuai yang dipersyaratkan. Perilaku Kerja : Pelaksanaan kegiatan MEMASANG INSTALASI KELISTRIKAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) TIPE OFF-GRID membutuhkan kompetensi perilaku : SOP perbaikan pemasangan sistem PLTS Off-Grid
  • 24. 12 1. Melakukan dengan sistematis sesuai SOP 2. Dilakukan dengan teliti untuk detail proses
  • 25. 13 G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI 28. Elemen Kompetensi 1 Menyiapkan perlengkapan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off- grid Baca Referensi 1.1: Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal tentang peralatan tangan, peralatan ukur/uji dan bahan yang dibutuhkan. Link : Video pada Channel Youtube “Jago Listrik” https://youtu.be/SPWRrK66k4Q Aktivitas 1.1: Silahkan untuk memilih peralatan dan bahan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid Mempersiapkan alat dan bahan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid Alat yang digunakan: Bahan yang digunakan: Hasil Pemilihan alat dan bahan yang digunakan:
  • 26. 14 Elemen Kompetensi 2 Memasang komponen utama dan pendukung PLTS tipe off-grid. Baca Referensi 2.1: Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal sebagai berikut: Jenis komponen PLTS Off-Grid Jenis kabel PLTS Off-Grid Jenis Komponen Pendukung PLTS Off-Grid Link : Video pada Channel Youtube “Jago Listrik” https://youtu.be/SPWRrK66k4Q Diskusi 2.1: Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi mengenai hal berikut yang telah Anda pelajari: Jenis komponen utama Jenis kabel Jenis komponen pendukung Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap kelompok. Pemeriksaan 2.1: Silahkan untuk memeriksa pemasangan komponen PLTS Off- Grid : Jenis komponen utama Jenis kabel Jenis komponen pendukung Catat hasil pemeriksaan. Pikirkan 2.1: Aspek K3 yang penting diperhatikan dalam proses memasang komponen utama dan pendukung PLTS tipe off-grid menurut saya adalah:
  • 27. 15 Elemen Kompetensi 3 Membuat laporan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid Video Youtube 3.1: Silahkan melihat video-video youtube terkait pemasangan PLTS-Off-Grid Video pada Channel Youtube “Jago Listrik” https://youtu.be/SPWRrK66k4Q Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video tersebut. Aktivitas 3.1: Silahkan untuk mencoba memperbaiki atau men- troubleshoot kesalahan yang terjadi pada sistem Memperbaiki atau men-troubleshoot kesalahan yang terjadi pada sistem Tuliskan jenis perbaikan: Alat yang digunakan: Hasil perbaikan sistem PLTS Off-Grid : Diskusi 3.1: Silahkan diskusikan hasil yang Anda telah peroleh dan membahas Bersama rekan untuk hasil lain yang rekanmu peroleh. Presentasikanlah per kelompok hasil nya
  • 28. 16 Penilaian: Penilaian Catatan : Memenuhi / Belum memenuhi capaian pembelajaran Peserta Instruktur Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl Pikirkan 3.1: Studi Kasus 1 Saat terjadi kerusakan pada sistem PLTS Off-Grid Langkah apa yang akan dilakukan dalam mengatasi situasi ini? Jabarkan hasil Analisa Anda. Studi Kasus 2 Ketika terjadi kerusakan pada pemilihan komponen langkah apa yang akan dilakukan dalam mengatasi masalah ini? Jabarkan hasil Analisa Anda. Studi kasus 3 Ketika terjadi kerusakan pada komponen PLTS Off-Grid langkah apa yang akan dilakukan dalam mengatasi masalah ini? Jabarkan hasil Analisa Anda.
  • 29. 17 H. LAMPIRAN KAMUS ISTILAH Off-Grid adalah suatu sistem dimana Pembangkit Listrik tidak terhubung ke Pembangkit Listrik Konvensional PLTS adalah singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem Pembangkit Listrik yang memanfaatkan cahaya matahari. BCU adalah singakatan dari Battery Control Unit Komponen yang mengatur pengecasan baterai PV adalah singakatan dari Photovoltaic Bahasa dari panel surya Charging adalah proses pengecasan baterai dengan sumber arus dari cahaya matahari Array adalah koneksi antar PLTS dalam satu sistem
  • 30. 18 REFERENSI ● Undang-Undang Nomor tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ● Video pada Channel Youtube “Jago Listrik” https://youtu.be/SPWRrK66k4Q ● Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos and Don’ts, GIZ Jakarta, 2018
  • 31. 19 UNIT KOMPETENSI Kode Unit : D.35EBT15.006.1 Judul Unit : Memasang Instalasi Kelistrikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Tipe Off-grid Deskripsi Unit : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam memasang kabel penghantar, konektor, terminal, jalur kabel, inverter off-grid, controller dan baterai, dari sistem PLTS tipe off-grid. ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan perlengkapan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off- grid 1.1 Peralatan Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) disiapkan sesuai prosedur. 1.2 Peralatan kerja untuk pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid disiapkan sesuai prosedur. 1.3 Komponen utama dan komponen pendukung disiapkan sesuai dengan spesifikasi produk. 1.4 Jalur kabel dan penempatan komponen utama PLTS tipe off-grid disiapkan sesuai dengan gambar kerja. 2. Memasang komponen utama dan pendukung PLTS tipe off-grid 2.1 Peralatan Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) digunakan pada pemasangan instalasi komponen instalasi kelisrikan PLTS tipe off-grid sesuai prosedur. 2.2 Komponen utama dipasang sesuai dengan gambar kerja dan prosedur yang ditentukan. 2.3 Komponen pendukung dipasang sesuai dengan gambar kerja dan prosedur yang ditentukan. 2.4 Label kabel atau kode warna isolator kabel dipasang sesuai gambar kerja. 2.5 Pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid diperiksa sesuai dan gambar kerja dan spesifikasi yang ditentukan. 3. Membuat laporan pemasangan instalasi 3.1 Laporan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid dibuat sesuai prosedur.
  • 32. 20 kelistrikan PLTS tipe off- grid 3.2 Laporan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid didokumentasikan sesuai prosedur. 29. BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel 1.1 Unit kompetensi ini berlaku untuk menentukan persyaratan pelanggan dalam memasang instalasi kelistrikan PLTS tipe off-grid. 1.2 Peralatan keselamatan dan kesehatan kerja adalah peralatan K3 yang digunakan pada pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipe off- grid agar operator bekerja secara aman dan terhindar dari kecelakaan kerja seperti safety helmet, safety belt, sepatu boot, safety shoes, sarung tangan, safety harness, safety glasses, masker, face shield dan body harness. 1.3 Peralatan kerja adalah alat-alat yang digunakan dalam pemasangan komponen utama dan pendukung misalnya, obeng, tang kupas, tang potong, tang kombinasi, kunci pas, mesin bor tangan, multimeter dan tespen. 1.4 Komponen utama meliputi komponen modul surya, Controller, baterai, inverter off-grid dan kabel. 1.5 Komponen pendukung adalah komponen yang digunakan untuk melengkapi instalasi dari komponen utama. Misalnya, konektor, terminal, isolasi listrik, kabel ties, label, silicon rubber/sealant dan kabel tray. 2. Peralatan dan perlengkapan 2.1 Peralatan 2.1.1 Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2.1.2 Peralatan kerja 2.2 Perlengkapan 2.2.1 Dokumen gambar kerja 3. Peraturan yang diperlukan 3.1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja jo Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2015
  • 33. 21 4. Norma dan standar 4.1 Norma (Tidak ada.) 4.2 Standar 4.2.1 SNI 0225:2011/Amd 5:2016 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 (D.35EBT25.012.1 2011) - Amendemen 5 (IEC 60364-5-56:2009, MOD) 4.2.2 Standard Operating Procedure (SOP) I. PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian 1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam melaksanakan pekerjaan. 1.2 Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja, di luar tempat kerja atau kombinasi keduanya. Apabila asesmen dilakukan di luar tempat kerja, simulasi harus digunakan dengan karakteristik yang mencerminkan kondisi tempat kerja yang sebenarnya. 1.3 Penilaian dilakukan dengan cara: 1.3.1 Tes tertulis seperti pilihan berganda (multiple choice), isian (essay) dan jawaban singkat (short question). 1.3.2 Tes lisan seperti wawancara dan observasi. 1.3.3 Tes praktik di tempat kerja berupa peragaan/demonstrasi/ simulasi. 1.3.4 Verifikasi bukti/portofolio dan wawancara serta metode lain yang relevan. 1.4 Penilaian harus dilakukan dalam suatu lingkungan yang nyaman. 2. Persyaratan kompetensi (Tidak ada.) 3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan 3.1 Pengetahuan 3.1.1 Spesifikasi komponen utama kelistrikan PLTS tipe off-grid meliputi kapasitas controller, kapasitas
  • 34. 22 inverter, kapasitas baterai, jenis dan ukuran diameter penghantar (kabel) 3.1.2 Spesifikasi komponen pendukung kelistrikan PLTS tipe off-grid meliputi jenis dan ukuran konektor kabel, terminal dan kabel tray 3.1.3 Karakteristik dasar controller dapat mengendalikan pengisian tegangan dari modul surya ke baterai sesuai dengan karakteristik baterai 3.1.4 Karakteristik dasar inverter off-grid dapat mengubah tegangan arus searah (DC) pada baterai menjadi tegangan arus bolak- balik (AC) pada keluaran inverter 3.1.5 Karakteristik dasar baterai digunakan sebagai tempat penyimpanan energi listrik DC dengan satuan Volt dan Ampere Hour (AH) 3.1.6 Karakteristik dasar kabel dapat menghantarkan arus listrik sesuai dengan kuat hantar arus (diameter kabel) dan jenis kabel sesuai dengan karakteristik DC dan AC 3.2 Keterampilan 3.2.1 Membaca single line diagram 3.2.2 Membaca simbol dan satuan 3.2.3 Menggunakan alat ukur 4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Teliti dalam membaca gambar 4.2 Disiplin dalam memenuhi prosedur pemasangan 4.3 Cermat dalam menentukan tindakan korektif 4.4 Bertanggungjawab terhadap setiap laporan yang sudah dibuat 5. Aspek kritis 5.1 Ketelitian dalam pemasangan komponen utama dan pendukung
  • 36. 24 1. 2. Nick Darusman Tri Winahyu Hariyadi Instruktur Listrik BBPVP Serang Instruktur Listrik BBPVP Serang