Dokumen tersebut membahas tentang pemeliharaan baterai pada sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Terdapat informasi penting seperti jenis-jenis baterai yang digunakan pada PLTS, prosedur keselamatan dan kesehatan kerja, peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan, serta tahapan-tahapan pemeliharaan baterai seperti pengukuran tegangan dan arus.
2. DAFTAR ISI
Daftar Isi ........................................................................1
Kata Pengantar.......................................................................................2
A. Pendahuluan ……………………………………………………………………..3
B. Panduan Penggunaan Modul ............................................................3
C. Daftar Ikon .......................................................................................4
D. Bacaan Referensi ..............................................................................5
E. Pengantar Teori.................................................................................6
F. Langkah Kerja ..................................................................................33
G. Implementasi Unit Kompetensi .........................................................50
1. Elemen Kompetensi 1..................................................................50
1.1 Referensi ...........................................................................50
1.2 Aktivitas 1……………………….………………………………….. 50
1.3 Aktivitas 2 .........................................................................50
1.4 Video Youtube ...................................................................50
2. Elemen Kompetensi 2..................................................................52
2.1 Referensi……………………………………………………………....52
2.2 Diskusi..............................................................................52
2.3 Membaca ...........................................................................52
2.4 Aktivitas…………………………………….…….…………...…….. 52
2.5 Video Youtube ……………………………………………………….53
2.6 Pikirkan ……………………………………………………………….53
H. Lampiran..........................................................................................54
1) Kamus Istilah..............................................................................54
2) Referensi .....................................................................................57
3) Unit Kompetensi..........................................................................58
4) Daftar Nama Penyusun ...............................................................61
3. KATA PENGANTAR
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) merupakan salah satu
media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk
mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program pelatihan yang mengacu
kepada Standar Kompetensi.
Materi pelatihan ini diformulasikan menjadi 2 (dua) buku, yaitu Buku
Materi dan Buku Asesmen, sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dalam penggunaannya sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi
peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat
dilakukan secara efektif dan efisien.
Untuk memenuhi kebutuhan PBK tersebut, maka disusunlah materi
PBK dengan judul “Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik ”.
Kami menyadari bahwa materi yang kami susun ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan
untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan materi ini menjadi lebih
efektif.
Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan
kepada kita dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang
proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja.
Jakarta, 2022
Direktur
Bina Standardisasi Kompetensi dan
Pelatihan Kerja
..............................................
NIP ............................................
4. A. PENDAHULUAN
Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting
dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang
lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan sehingga
memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan.
Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka materi pelatihan
dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat
diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan
buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat
soft copy seperti materi presentasi dan video.
B. PANDUAN PENGGUNAAN MODUL
Beberapa ketentuan panduan penggunaan materi yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan
penggunaannya dapat dikembangkan dan dikontekstualisasikan
sesuai dengan kebutuhan, materi ini terdiri dari:
a. Bacaan Referensi
b. Pengantar Teori
c. Langkah Kerja
d. Implementasi Unit kompetensi
e. Lampiran:
1) Kamus istilah
2) Daftar referensi
3) Unit kompetensi
4) Daftar penyusun
2. Slide powerpoint dan video merupakan kelengkapan yang dapat
dijadikan referensi bagi para instruktur.
3. Peran instruktur terkait dengan penggunaan modul, antara lain:
5. a. Instruktur dapat menggunakan modul dengan referensi video dan
powerpoint yang terlampir dalam modul sebagai referensi,
diharapkan dapat mengembangkan bahan yang disesuaikan
dengan BLK masing-masing
b. Proses pembelajaran dapat disampaikan dengan menggunakan
berbagai sumber yang menguatkan peserta pelatihan, baik melalui
tahapan persiapan, pelaksanaan di kelas, praktek, melakukan
investigasi, menganalisa, mendiskusikan, tugas kelompok,
presentasi, serta menonton video.
c. Keseluruhan materi yang tersedia sebagai referensi dalam buku
ini dapat menjadi bahan dan gagasan untuk dikembangkan oleh
instruktur dalam memperkaya materi pelatihan yang akan
dilaksanakan.
4. Buku penilaian menjadi kesatuan, namun disajikan dalam paket
buku penilaian secara terpisah. Buku penilaian dapat berupa soal
tertulis, panduan wawancara, serta instruksi demonstrasi yang akan
dilaksanakan sesuai dengan proses penilaian yang dilaksanakan.
5. Referensi merupakan referensi yang menjadi acuan dalam
penyusunan buku panduan pelatihan ini.
6. Lampiran merupakan bagian yang berisikan lembar kerja serta bahan
yang dapat digunakan sebagai berkas kelengkapan pelatihan.
C. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Ikon Keterangan
Pemeriksaan
Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari
atau menemui seseorang untuk mendapatkan
informasi
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/mencatat, melengkapi, latihan/
aktivitas (bermain peran, presentasi) dan
6. Aktivitas mencatatkan dalam lembar kerja pada buku/ media
lain sesuai instruksi
Referensi
material/manual
Icon ini memiliki arti anda harus melihat pada
aturan atau kebijakan yang berlaku dan prosedur-
prosedur atau materi pelatihan/ sumber informasi
lain untuk dapat melengkapi latihan/ aktivitas ini.
Berpikir
Icon ini memiliki arti ambil waktu untuk Anda dapat
berpikir/ menganalisa informasi dan catat gagasan-
gagasan yang anda miliki.
Komunikasi/
Diskusi
Icon ini memiliki arti berbicara/ berdiskusi lah
dengan rekan anda untuk gagasan yang anda miliki.
Membaca
Icon ini memiliki arti pilihlah bacaan yang
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan materi
pelatihan.
Video/Youtube
Icon ini memiliki arti pilihlah video/youtube yang
dibutuhkan dalam materi pelatihan.
D. BACAAN REFERENSI
Membaca secara lengkap:
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun
2015 tentang Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Listrik di Tempat Kerja jo Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2015
7. E. PENGANTAR TEORI
Pemeliharaan Baterai Fotovoltaik
Baterai merupakan komponen penting pada sistem Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS). Baterai digunakan untuk menyimpan energi listrik yang
dihasilkan oleh PLTS. Modul surya PLTS mengubah radiasi matahari menjadi
listrik. Tetapi listrik yang diproduksi oleh PLTS bersifat intermittent, artinya
listrik yang dihasilkan modul surya tidak berlangsung kontinyu tetapi naik
turun mengikuti besarnya radiasi matahari. Bahkan pada malam hari modul
surya tidak menghasilkan listrik. Karena itu dibutuhkan baterai sebagai
tempat penyimpanan energi listrik. Baterai terutama dibutuhkan untuk PLTS
dengan konfigurasi off-grid atau hybrid. Sedang pada PLTS dengan
konfigurasi on-grid rooftop (atap) bisa tidak menggunakan baterai.
Baterai pada PLTS adalah jenis baterai yang bisa diisi ulang. Baterai ini
secara berkala diisi dan mensuplai energi ke beban. Pengisian dan pelepasan
energi listrik baterai diatur oleh solar charge controller (SCC) atau inverter
baterai, bergantung konfigurasi PLTS nya. SCC bertugas menyamakan
tegangan pengisian dari panel surya agar sesuai dengan tegangan baterai.
Karena pentingnya baterai ini untuk sistem PLTS maka perawatannya
menjadi bagian tugas pemelihara atau operator PLTS. Rusaknya baterai PLTS
akan berakibat PLTS tidak berfungsi lagi secara keseluruhan.
Modul ini membekali peserta untuk mampu memahami dan
melaksanakan beberapa aspek penting yang harus dikuasai oleh operator/
pemelihara PLTS. Jenis-jenis baterai PLTS dan proses pengisian baterai
adalah hal yang penting tersebut.
Peserta harus mampu memahami dan menyiapkan perlengkapan
untuk memelihara baterai fotovoltaik, kemudian melaksanakan
pemeliharaan baterai dan membuat laporan terkait pemeliharaan baterai
tersebut.
1. Prosedur Keamanan, dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
Operator PLTS harus mengerti resiko terkait pekerjaan di PLTS. Rumah
baterai dan baterai merupakan sumber bahaya yang harus ditangani
sehingga tidak menyebabkan kecelakaan kerja. Operator / pemelihara
PLTS harus mampu:
a) mengenali sumber bahaya;
8. b) menilai resiko dari bahaya tersebut;
c) menghindari dan mengendalikan sumber bahaya tersebut;
Berikut beberapa sumber bahaya terkait rumah baterai dan baterai PLTS
a) keracunan/ luka karena bahan kimia, khususnya pada baterai
model lama yang masih menggunakan cairan kimia (asam sulfat)
b) percikan api yang dapat menyebabkan luka bakar atau kebakaran.
c) sengatan listrik akibat menyentuh bagian konduktor berenergi
listrik
d) ledakan, bisa terjadi pada baterai-baterai jenis tertentu.
Karena itu operator harus melengkapi diri dengan beberapa peralatan dan
perlengkapan keselamatan untuk mencegah terjadinya bahaya tersebut.
1.1 Helm keselamatan dengan pelindung wajah
Pelindung wajah berfungsi mencegah percikan bunga api atau
ledakan mengenai bagian vital pada wajah, seperti mata.
Gambar Helm keselamatan dengan pelindung wajah
1.2 Masker
Masker diperlukan di ruang baterai, khususnya baterai dengan
cairan asam atau biasa disebut baterai basah. Walaupun saat ini
baterai basah sudah jarang digunakan untuk inatalasi PLTS, karena
sifatnya yang harus sering dipelihara. Masker digunakan untuk
mencegah terhirupnya uap asam ke paru-paru. Operator harus
9. memastikan ruang baterai berventilasi baik sebelum memasukinya.
1.3 Sepatu Keselamatan Khusus Listrik
Ruang baterai adalah ruang dengan potensi bahaya listrik karena itu
sebagai tindakan pencegahan operator / pemelihara harus
menggunakan sepatu keselamatan khusus untuk listrik. Sepatu ini
mencegah arus listrik mengalir ke kaki jika bagian tubuh lain
menyentuh konduktor aktif.
Gambar Sepatu keselamatan khusus listrik
1.4 Sarung Tangan
Tergantung jenis pemeliharaan. Jika harus mengganti air baterai
basah maka pastikan menggunakan sarung tangan yang tidak
tembus cairan/ sarung tangan karet. Jika ditambah dengan
pekerjaan listrik maka operator harus dilengkapi dengan sarung
tangan listrik tegangan rendah.
Gambar Sarung tangan listrik
1.5 Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
10. APAR adalah perlengkapan keselamatan yang seharusnya
seharusnya ada di rumah pembangkit. APAR yang digunakan harus
dari kelas C, yaitu untuk pemadaman api dari sumber listrik. Bahan
pengisinya bisa berupa powder atau CO2. Operator harus mengecek
kesiapan APAR tersebut dan masa kadaluarsanya.
2. Peralatan dan Perlengkapan Kerja
Berikut beberapa peralatan dan perlengkapan yang harus disiapkan
untuk pekerjaan pemeliharaan baterai PLTS
1. Buku Pemeliharaan Baterai
Buku pemeliharaan baterai atau buku manual baterai berisi
spesifikasi baterai dan petunjuk perawatannya. Buku ini harus
disimpan dalam rak khusus di rumah pembangkit bersama dengan
dokumen lainnya terkait PLTS. Operator harus mempelajari buku ini
sebagai acuan dia mengoperasikan atau memelihara baterai PLTS.
Juga diperlukan buku manual inverter untuk mngetahui setingan
baterai yang cocok dengan inverter tersebut.
2. Diagram Rangkaian Baterai
Diagram rangkaian baterai sangat diperlukan untuk mengetahui
susunan baterai. Susunan baterai bisa seri atau paralel atau
campuran seri-paralel. Diagram rangkaian baterai juga dilengkapi
dengan nomor baterai. Dengan mengetahui susunan baterai maka
operator bisa dengan mudah melakukan pemeliharaan, pemeriksaan
atau melakukan pengukuran baterai.
3. Alat Ukur Listrik
Alat ukur listrik diperlukan untuk mengukur tegangan dan arus pada
baterai, untuk mengetahui apakah tegangan dan arus baterai masih
sesuai dengan spesifkasi atau tidak. Inverter baterai modern sudah
memiliki mode pengukuran baterai yang nampak di display inverter.
Tetapi pengukuran disini merupakan pengukuran output total dari
keseluruhan rangkaian baterai. Untuk memeriksa baterai operator
harus mengukur per baterai, dan per rangkaian baterai, kemudian
dibandingkan dengan hasil di display inverter baterai.
11. Berikut alat ukur listrik yang bisa digunakan :
a. Multimeter.
Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan dan arus.
Mutimeter ada dua jenis yaitu analog dan digital.
Gambar Multimeter Digital
b. Clampmeter
Clampmeter merupakan alat sejenis multimeter tetapi
dilengkapi dengan clamp untuk mengukur arus tanpa
membongkar instalasi kabel. Alat ini lebih praktis dibanding
multimeter biasa.
Gambar Clampmeter
c. Termometer / Termometer Inframerah
12. Termometer digunakan untuk mengukur suhu ruang baterai
dan suhu baterai. Sebagian inverter modern juga dilengkapi
dengan fitur pengukuran suhu baterai. Tetapi paling mudah
operator menggunakan termometer infra merah untuk
mengukur suhu setiap baterai. Suhu baterai meruapak salah
satu parameter yang harus dicek pada pemeliharaan baterai.
Karena panas yang berlebih pada satu baterai merupakan
pertanda ada kelainan pada baterai tersebut.
Gambar Termometer Inframerah
4. Alat pembersih
Alat pembersih antara lain : majun, kain lap, dan sikat pembersih.
Digunakan untuk membersihkan baterai dan perlengkapannya. Tidak
dianjurkan mengelap baterai dengan kain kering karena dapat
menimbulkan listrik statis di permukaannya. Lebih baik
menggunakan kain basah.
3. Jenis dan Karakteristik Baterai PLTS
Baterai yang digunakan untuk instalasi sistem PLTS adalah jenis baterai
yang bisa diisi ulang (rechargable). Baterai ini bisa diisi kembali jika energi
listriknya habis. Hal ini bisa dilakukan karena komposisi awal elektroda
bisa dikembalikan lagi dengan dengan arus berkebalikan. Baterai
memiliki terminal positif (katoda) dan terminal negatif (anoda). Output
listrik dari baterai merupakan arus searah / DC (direct current).
Berikut beberapa jenis baterai yang digunakan pada PLTS. Jenis baterai
ini ada pada spesifikasi baterai.
13. 3.1 Baterai Lithium – Ion
Baterai lithium ion merupakan baterai jenis baru. Baterai jenis ini
memiliki beberapa kelebihan. Diantaranya mampu menyimpan energi
lebih banyak pada ruang yang lebih kecil dibanding dengan baterai
lead acid. Juga baterai ini hamir tidak memerlukan perawatan rutin.
Baterai lithium ion juga memiliki masa pakai yang lebih lama dan
kedalaman pelepasan yang lebih tinggi sehingga bisa menggunakan
energi lebih banyak.
Kelemahan baterai ini adalah harganya yang lebih mahal dibanding
jenis lain. Juga ada bahaya terkait pelepasan panas jika tidak
ditangani dengan baik.
3.2 Baterai Lead Acid
Baterai lead acid (asam timbal) merupakan teknologi yang sudah lama
digunakan, termasuk di PLTS. Kelebihan baterai ini harga relatif
murah, dan dapat diandalkan karena teknologinya yang sudah lama.
Juga mudah didaur ulang. Kekuranganya karena sifat kimianya
baterai ini membutuhkan perawatan rutin dan pengoperasian yang
benar. Juga ruang baterai membutuhkan ventilasi dan suhu ruang
tertentu agar kinerjanya optimal dan resiko bahaya bahan kimia bisa
hilang.
Ada dua jenis baterai lead acid yaitu:
1) Baterai Flooded Lead Acid (FLA)
Baterai FLA juga dikenal dengan istilah baterai basah
disebabkan sel-sel dalam baterai terendam cairan elektrolit.
Perawatannya jika cairan berkurang maka operator harus
menambahkan cairan tersebut. Ciri baterai ini ada katup untuk
memasukkan cairan ke dalam baterai.
14. Gambar Baterai jenis FLA
2) Baterai Valve Regulated Lead Acid (VRLA)
Baterai VRLA juga dikenal dengan istilah baterai kering. Ciri
fisiknya casing baterai yang tertutup rapat dan dilengkapi
dengan katup untuk pengeluaran gas. Sering disebut juga
baterai free maintenance, karena oprator tidak harus selalu
mengisi cairan ke dalam baterai. Ada 2 jenis baterai jenis ini
yaitu AGM (Absorbent Glass Matt), yang memiliki fitur fiberglass
untuk menyerap cairan elektrolit. Dan yang kedua jenis Gel cell
yang memilik cairan elektrolit dan dicampur dengan pasir
silika. Kedua jenis VRLA ini banyak digunakan dalam sistem
PLTS.
Gambar Baterai VRLA jenis AGM
4. Konsep Dasar Baterai PLTS
Berikut beberapa konsep dasar yang harus diketahui oleh operator terkait
baterai di PLTS. Sering ditemui sistem PLTS tidak optimal karena
ketidaktahuan operator PLTS atas proses baterai di PLTS.
15. 4.1 Spesifikasi Baterai
Spesifikasi baterai yang harus diketahui:
Istilah Arti Satuan
Tegangan
nominal
Tegangan dari baterai Volt (V)
Kapasitas
nominal
Jumlah arus yang mampu
dikeluarkan dalam satu jam
Amperehour
(Ah)
Energi baterai Jumlah energi yang
diproduksi dalam satu jam
Watthour,
kilowatthour
(kWh)
4.2 Efisiensi Baterai
Efisiensi baterai adalah nilai yang menunjukkan kapasitas baterai
yang aman untuk digunakan mensuplai energi. Artinya secara
praktis tidak semua kaspasitas baterai bisa digunakan sampai habis.
Sehingga nilai total kapasitas baterai terpasang harus sedikit lebih
besar dari pada nilai kapasitas yang bisa digunakan.
Misal efisiensi = 0,9
Jika kapasitas terpasang 100 kWh,
Maka nilai yang aman digunakan adalah 0,9 x 100kWh = 90kWh
Nilai ini harus dilihat pada buku petunjuk/ manual baterai. Hal ini
untuk memastikan keawetan baterai. Menggunakan baterai PLTS
melebihi nilai efisiensinya akan mempercepat usia pemakaian
baterai.
Best Practice untuk baterai PLTS:
a. Jenis Baterai Lead Acid: energi yang digunakan sekitar
0,5 kapasitas nominal
b. Jenis Baterai Lithium Ion: energi yang digunakan sekitar
0,8 dari kapasitas nominalnya
16. Nilai di atas bukan nilai mutlak, dan bisa berbeda untuk setiap merk
/ pabrikan baterai.
4.3 Istilah dalam pengisian dan pengeluaran Baterai
Berikut beberapa istilah dalam proses pengisian dan pengeluaran
baterai:
Istilah Pengertian
State of Charge (SoC) Tingkat pengisian baterai relatif terhadap
kapasitasnya.
Baterai terisi penuh, berarti SoC=1 atau
100%
Depth of Discharge
(DoD)
Tingkat pengosongan baterai terhadap
kapasitas baterai.
Baterai 100 kWh, dengan DoD 80%, berarti
baterai sudah mengeluarkan 80 kWh.
State of Health (SoH) Status kesehatan baterai. Persentase
kesehatan baterai dibanding nilai kapasitas
nominalnya. Baterai menurun performanya
seiring penggunaan.
17. Deep discharge Ketika energi baterai dipakai di bawah
tegangan end of discharge atau tegangan
pada pemakaian akhir. Tegangan end of
discharge sendiri adalah tegangan ketiga
baterai benar-benar habis dipakai atau
ketika SoC kurang dari 20%.
Waktu
menjembatani
(bridging time)
Durasi waktu (hari) dimana sistem PLTS
mampu mensuplai beban dari baterai.
Beberapa pabrikan inverter baterai menentukan setingan untuk DoD
baterai untuk alasan keamanan, biasanya sekitar 90%. Operator
harus tahu spesifikasi dari baterai yang cocok untuk jenis inverter
tertentu. Untuk detil proses pengisian dan pengeluaran baterai harus
dilihat di buku manual inverter baterai.
4.4 Sistem Proteksi Baterai
Sistem proteksi ini sudah dibahas di modul terkait. Tetapi untuk
mengingatkan pemelihara maka proteksi baterai adalah sebagai
berikut:
Fuse (sekering), sekering DC melindungi instalasi baterai dari
inverter baterai. Pada pemeliharaan baterai, operator dapat
melepas sekering tersebut sehingga bisa bekerja dengan aman.
Circuit Breaker, juga terdapat circuit breaker yang
memisahkan instalasi baterai dengan inverter. Circuit breaker
ini mencegah arus berlebih dari dan ke instalasi baterai.
Sensor suhu pada baterai. Suhu mempengaruhi kapasitas
baterai yag dapat digunakan. Beberapa inverter dilengkapi
18. dengan sensor suhu untuk melindungi baterai dari panas
berlebih akibat proses charging. Operator harus memastikan
sensor itu bekerja dengan baik pada pemeliharaan.
5. Prosedur Pengisian Laporan Pemeliharaan Baterai
Dalam melaksanakan pemeliharaan baterai PLTS fotovoltaik,
dibutuhkan laporan hasil pelaksanaan pemeliharaan baterai. Laporan
pemeliharaan biasanya berisi check list pekerjaan pengecekan setiap
baterai, kondisi baterai serta status penggantian baterai jika ada.
Laporan pemeliharaan baterai didokumentasikan sebagai laporan
untuk atasan ataupun teknisi yang sedang melaksanakan perbaikan
sebagai rekam jejak terhadap pemeliharaan sistem secara berkala.
19. Berikut contoh bentuk laporan pemeliharaan sistem baterai :
Laporan Pemeliharaan Sistem Baterai
PLTS Fotovoltaik
Nama Pemeriksa :
Tanggal Pemeliharaan :
No. Item Pekerjaan
No Baterai
Keterangan
Tindakan
Korektif
1 2...dst
1. Tegangan Baterai
- Cek tegangan tiap
baterai
- Cek tegangan tiap baris
baterai
- Cek tegangan total
baterai
- Cek tegangan total pada
display inverter
Pengukuran
multimeter
2. Elektrolit Baterai (Basah)
- Cek kecukupan elektrolit
tiap baterai
- Pembersihan baterai
Hanya untuk
baterai basah
3. Koneksi Baterai
- Cek kekencangan
koneksi antar baterai
- Cek kekencangan
koneksi baterai ke panel
DC
(Kondisi
pemeriksaan
komponen)
(Penggantian,
atau perbaikan
terhadap
komponen)
4. Tindakan korektif kelistrikan
- Penggantian Baterai
- Penggantian komponen
pendukung (kabel,
konektor, baut)
- Pembersihan terminal
dan panel
- Pembersihan ruangan
baterai
Nama Pemeriksa
TTD
20. F. LANGKAH KERJA
MEMELIHARA SISTEM BATERAI PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
1. Menyiapkan Perlengkapan
Pemeliharaan Baterai
Dokumen spesifikasi teknis
dan petunjuk pemeliharaan
baterai
Diagram rangkaian baterai
Tersedia
perlengkapan
pemeliharaan baterai
PLTS Fotovoltaik
sesuai dengan SOP.
1.1 Menyiapkan dokumen spesifikasi teknis dan
petunjuk pemeliharaan: manual baterai, diagram
garis rangkaian baterai, petunjuk pemeliharaan
Perhatian
Diagram rangkaian baterai sangat penting,
baterai PLTS bisa berjumlah puluhan unit.
Penomoran baterai harus sesuai dengan
penomoran di diagram
1.2 Menyiapkan alat kerja: Multimeter, thermometer
infrared, peralatan pembersih.
21. MEMELIHARA SISTEM BATERAI PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
Conto ruang baterai PLTS
Menyiapkan alat kerja
Menggunakan APD
1.3 Menggunakan APD berupa helm keselamatan,
masker, sarung tangan dan sepatu safety sesuai
spesifikasi.
Standar Kerja Listrik
Pekerjaan listrik sebaiknya tidak dikerjakan
sendirian, tetapi minimum 2 (dua) orang
untuk mencegah kejadian tidak diinginkan.
22. MEMELIHARA SISTEM BATERAI PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
2. Memelihara Baterai PLTS
Fotovoltaik
Matikan MCB ke Inverter
Baterai
Sebuah panel DC dilengkapi dengan
label nama dan gambar rangkaian
listrik
2.1 Mengamankan lokasi kerja
2.1.1 Lakukan pengamanan lokasi kerja dengan
cara memutus MCB atau melepas sekering
yang menghubungkan sistem baterai
dengan komponen PLTS lainnya: inverter
baterai.
Catatan
MCB atau sekering ke sistem baterai
biasnya terletak di panel DC
23. MEMELIHARA SISTEM BATERAI PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
MCB melindungi kabel dari baterai
dan inverter.
Adanya panel memudahkan pekerjaan
pemeliharaan baterai.
2.1.2 Terapkan prosedur LOTO (Lock Out Tag
Out) untuk menghindari kecelakaan listrik
LOTO
Matikan sumber listrik dan beri tanda
sedang dalam proses perbaikan.
Lebih baik lagi jika ada penguncian MCB/
Panel Baterai jika ada.
24. MEMELIHARA SISTEM BATERAI PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
Ukur tegangan baterai PLTS
fotovoltaik
Mengukur masing-masing baterai
2.2 Melaksanakan Pengukuran Tegangan Baterai
2.2.1 Lakukan pengukuran tegangan baterai per
larik/ persusunan sesuai gambar
rangkaian baterai
Perhatian
Tegangan baterai adalah tegangan DC.
Jumlah baterai PLTS bisa mencapai
puluhan unit, arus bisa mencapai ratusan
ampere.
Pastikan operator sudah memiliki keahlian
mengunakan multimeter yang sesuai
dengan rating yang cukup
dan multimeter dalam keadaan siap pakai.
2.2.2 Catat hasil pengukuran di dalam form yang
sudah dibuat, kemudian jumlahkan
seluruh tegangan baterai untuk
mendapatkan tegangan total.
Rangkaian baterai
Rangkaian baterai bisa seri atau parallel
atau campuran. Dokumen rangkaian
baterai sebaiknya terpampang di ruang
baterai atau tersimpan di dokumentasi
PLTS.
2.2.3 Bandingkan hasil pengukuran baterai
menggunakan multimeter, dengan
pengukuran baterai pada display inverter
25. MEMELIHARA SISTEM BATERAI PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
Penunjukan nilai total baterai di
meter SCC
Periksa elektrolit baterai PLTS
fotovoltaik
Catat hasil tersebut pada laporan
pengukuran baterai.
Tindakan koreksi
Jika ada ketidaksesuaian antara
pengukuran dengan jumlah baterai total,
dimungkinkan ada baterai yang rusak atau
tidak terhubung.
Lanjutkan ke pemeriksaan kekencangan
baut antar baterai.
2.3 Memeriksa Kondisi Elektrolit Baterai
Catatan
Memeriksa kondisi elektrolit hanya
dilakukan pada Baterai tipe FLA/ Baterai
basah.
2.3.1 Persiapkan cairan baterai pada wadah
yang sesuai
Hal ini dilakukan untuk mempermudah
proses penuangan dan cairan elektrolit
tidak berceceran.
Tindakan Korektif
26. MEMELIHARA SISTEM BATERAI PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
Terminal kabel tertutup isolator dan
pemasangan kabel rapi
Kebocoran katup baterai lead acid
Periksa koneksi kabel baterai
PLTS fotovoltaik
Pastikan ventilasi ruang baterai hidup dan
udara mengalir dengan baik
Teknisi mengenakan masker dan sarung
tangan yang tepat. Sarung tangan kain
dilarang karena dapat tembus cairan.
2.3.2 Lakukan pengecekan terhadap seluruh
baterai sesuai urutan. Pengecekan
dilakukan dengan melihat level cairan
elektrolit apakah masih dalam batas
kecukupan. Catat hasil di laporan untuk
masing-masing baterai.
Tindakan Korektif
Jika terdapat baterai yang elektrolitnya
sudah berkurang, buka baut/ katup tempat
pengisian dan isi dengan cairan elektrolit
secukupnya.
Kencangkan lagi baut / katup penutup
sesuai prosedur.
2.3.3 Lakukan housekeeping. Pastikan
kebersihan baterai, konektor baterai, kabel-
kabel dan lantai ruang baterai.
Tindakan Korektif
Jika terdapat tumpahan cairan elektrolit,
segera lakukan tindakan pembersihan
dengan alat yang tepat.
Bersihkan baterai dengan lap basah
27. MEMELIHARA SISTEM BATERAI PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
Jangan gunakan katup atau baut
yang sudah rusak. Katup rusak
menurunkan kapasitas baterai
Perhatian
Asam sulfat bersifat korosif
Asam sulfat dapat menyebabkan cedera
serius pada kulit dan kebutaan
Pastikan menggunakan sarung tangan
tidak tembus cairan.
Hindari menyentuh tumpahan cairan
elektrolit pada kulit telanjang.
2.4 Melaksanakan Pemeriksaan Koneksi Kabel
Pada terminal Kabel
2.5.1 Lakukan pemeriksaan kekencangan pada
hubungan antara baterai.
Tindakan Korektif
Kencangkan baut kabel antar baterai jika
longgar.
Bersihkan jika ada karat/ korosi dengan
pembersih yang sesuai.
Tutup lagi terminal positif dan negatif
baterai dengan tutup yang sesuai.
28. MEMELIHARA SISTEM BATERAI PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
Pastikan baterai, rak baterai dan
ruang baterai dalam kondisi bersih
dari debu, cairan dan kotoran lainnya.
Korosi meningkatkan hambatan
baterai. Gunakan pembersih yang
sesuai
Laksanakan tindakan korektif
atas baterai PLTS fotovoltaik
2.5.2 Lakukan pemeriksaan kekencangan baut
ke terminal/ panel utama baterai
Tindakan Korektif
Kencangkan baut jika ada yang longgar.
Bersihkan kotoran dan karat yang
menempel jika perlu ganti konektor
sambungan dengan yang baru kemudian
kencangkan kembali konektor sambungan
dengan kunci pas.
2.5 Melaksanakan tindakan korektif kelistrikan
dan fisik baterai PLTS sesuai kebutuhan dan
prosedur
2.5.1 Lakukan penggantian baterai jika ada
baterai yang abnormal: gembung, bocor
dengan baterai yang sesuai
Tindakan korektif
Penggantian baterai harus dengan baterai
yangs sejenis dan seukuran. Sebaiknya
dengan merek yang sama.
Catat di buku laporan nomor baterai yang
diganti.
29. MEMELIHARA SISTEM BATERAI PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
Peletakan sensor temperature baterai
di badan baterai
Sensor suhu tidak berfungsi jika tidak
dipasang dengan tepat
2.5.2 Lakukan penggantian komponen jika
sudah rusak: konektor kabel, kabel yang
terkelupas.
Tindakan korektif
Panjang kabel dan ukuran kabel untuk
konektor antar baterai harus sama untuk
mencegah perbedaan arus karena
hambatan
Perhatikan sensor suhu apakah terpasang
dengan baik. Jika tidak pasang kembali
sensor suhu ke baterai dan pastikan
koneksi ke inverter baik.
2.5.3 Lakukan pengukuran temperature baterai.
Catat di buku laporan
Perhatian
Temperatur yang melebihi temperature
nominal akan mengurangi umur baterai
secara signifikan.
Sensor Temperatur
30. MEMELIHARA SISTEM BATERAI PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
Ukur suhu baterai PLTS
Temperatur baterai cukup tinggi (33
oC) bisa mengurangi umur baetrai
sampai 50%.
3 Membuat Laporan dan Dokumentasi
Pemeliharaan Baterai Fotovoltaik
Laporan pemeliharaan baterai
fotovoltaik
3.1 Membuat laporan pemeliharaan baterai
fotovoltaik sesuai prosedur
3.2 Mendokumentasikan laporan pemeliharaan
Baterai fotovoltaik sesuai prosedur
31. MEMELIHARA SISTEM BATERAI PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
Perilaku Kerja:
Pelaksanaan memelihara baterai PLTS
Fotovoltaik membutuhkan kompetensi
perilaku:
1. Melakukan dengan sistematis
sesuai SOP
2. Dilakukan dengan teliti untuk detail
proses
3. Pencatatan hasil pemeriksaan
dengan detail dan teliti
Indikator perilaku:
1. Mengikuti tahapan
sesuai SOP
2. Melakukan
pemeriksaan
secara detail dan
teliti
3.Pengukuran dicatat
pada form
Alat yang digunakan:
1. Daftar alat yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan
2. Form isian pemeriksaan
3. SOP pelaksanaan memelihara Baterai PLTS
Fotovoltaik
32. MEMELIHARA SISTEM BATERAI PLTS FOTOVOLTAIK
No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
pemeriksaan secara
detail dan teliti
33. G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
Elemen Kompetensi 1
Menyiapkan perlengkapan pemeliharaan baterai PLTS Fotovoltaik
Aktivitas 1.2 :
Silahkan untuk menggunakan APD, dokumen spesifikasi
teknis dan petunjuk pemeliharaan, menyiapkan peralatan,
peralatan pendukung dan bahan – bahan yang digunakan
untuk memelihara baterai PLTS Fotovoltaik
Baca Referensi 1.1:
Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa
dokumen spesifikasi teknis (datasheet atau manual book) dari
beberapa jenis baterai PLTS fotovoltaik.
Video Youtube 1.4 :
Silahkan melihat youtube berikut ini:
Link:
Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video
tersebut.
Aktivitas 1.3 :
Silahkan untuk memeriksa fungsi peralatan (kalibrasi),
memeriksa peralatan pendukung (pembersih, baut, dll),
Memeriksa rangkaian baterai PLTS fotovoltaik dengan benar
34. CEK LIST
MEMELIHARA BATERAI PLTS FOTOVOLTAIK
NO ITEM CEK √ / X KETERANGAN
Perlengkapan APD
1 Wearpack
2
Pelindung
Kepala+wajah
3 Sarung Tangan
4 Masker
5 Sepatu safety
Peralatan
1 Multimeter Analog
2 Multimeter Digital
3 Thermometer gun
4 Obeng Set
5 Tang Set
6 Kunci Pas
Bahan
1 Amplas
2 Lap pembersih
3 Cairan pembersih
4 Elektrolit baterai
Keterangan symbol
√ = Ada dan siap digunakan
X = Tidak ada
35. 35
Elemen Kompetensi 2
Melaksanakan pemeliharaan baterai PLTS fotovoltaik
Baca Referensi 2.1:
Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal
sebagai berikut:
1. Jenis dan type baterai PLTS yang akan diperiksa
2. Nilai standar spesifikasi baterai PLTS
3. Rangkaian baterai PLTS fotovoltaik
4. Cara melakukan pemeliharaan baterai PLTS fotovoltaik
Diskusi 2.2:
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi
mengenai hal yang telah Anda pelajari:
1. Jenis dan type baterai PLTS proteksi yang akan
diperiksa
2. Nilai standar spesifikasi baterai PLTS
3. Rangkaian baterai PLTS Fotovoltaik
4. Cara melakukan pemeliharaan sistem proteksi
Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah
catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap
kelompok.
Membaca 2.3:
Silahkan untuk membaca langkah kerja atau SOP sebagai
panduan dalam memelihara baterai PLTS Fotovoltaik
Catat hasil pemeliharaan.
Aktivitas 2.4:
Silahkan untuk mencoba memelihara baterai PLTS Fotovoltaik
36. 36
Penilaian:
Penilaian Catatan:
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Pembelajaran
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
Pikirkan 2.6 :
Aspek K3 yang penting diperhatikan dalam proses
pelaksanaan memelihara baterai PLTS Fotovoltaik:
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
________________________________________________________
Video Youtube 2.5 :
Silahkan melihat youtube berikut ini:
Link:
Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video
tersebut.
37. 37
Elemen Kompetensi 3
Membuat laporan pemeliharaan baterai PLTS fotovoltaik
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Memenuhi/Belum Memenuhi
Capaian Pembelajaran
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
Aktivitas 3.3:
Silahkan untuk mencoba membuat laporan pemeliharaan
sistem proteksi
Baca Referensi 3.1:
Silahkan untuk mencari informasi contoh laporan
pemeliharaan baterai PLTS fotovoltaik
Diskusi 3.2:
Silahkan untuk mendiskusikan hasil pencarian informasi
mengenai hal yang telah Anda pelajari:
1. Isi laporan pemeliharaan baterai PLTS fotovoltaik
2. Fungsi laporan pemeliharaan baterai PLTS fotovoltaik
Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah
catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap
kelompok.
38. 38
H. LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH
Baterai flooded lead acid
Baterai Valve Regulated
Lead Acid
Baterai timbal asam, baterai dengan elektroda
timbal dan elektrolit asam. Dikenal juga dengan
baetrai basah
Baterai timbal asam yang dilengkapi dengan
katup pembuangan gas. Dikenal juga dengan
baterai kering.
39. 39
REFERENSI
ing. Bagus Ramadhani, M.Sc., 2018. “Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Dos &
Don’ts” Jakarta: Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH
Energising Development (EnDev) Indonesia
Haramaini, Muhammad N., 2022. “Modul 3: Keselamatan Ketenagalistrikan”, Jakarta:
Projek ACCESS, UNDP Indonesia.
Dewantoro, Bagus R., 2022. “Modul 6: Pemeliharaan PLTS Terpusat”, Jakarta: Projek
ACCESS, UNDP Indonesia.
Ramadhani, Bagus., 2022. “Modul 7: Identifikasi dan Penanganan Gangguan PLTS
Terpusat”, Jakarta: Projek ACCESS, UNDP Indonesia.
40. 40
UNIT KOMPETENSI
KODE UNIT : D.35EBT14.003.1
JUDUL UNIT : Memelihara Baterai PLTS Fotovoltaik
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja
yang dibutuhkan dalam kegiatan memelihara
kondisi kelistrikan dan fisik baterai PLTS
Fotovoltaik.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan
perlengkapan
pemeliharaan baterai
PLTS fotovoltaik
1.1 Perlengkapan Keamanan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) disiapkan sesuai
regulasi yang berlaku.
1.2 Peralatan untuk pemeliharaan baterai PLTS
fotovoltaik disiapkan sesuai prosedur.
1.3 Dokumen spesifikasi teknis komponen dan
petunjuk pemeliharaan bateraiPLTS
fotovoltaik disiapkan sesuai prosedur.
2. Melaksanakan
pemeliharaan baterai
PLTS fotovoltaik
2.1 Tegangan setiap susunan baterai PLTS
diperiksa sesuai prosedur.
2.2 Kondisi elektrolit baterai diperiksa sesuai
prosedur.
2.3 Koneksi kabel pada terminal baterai
diperiksa sesuai prosedur.
2.4 Tindakan korektif dilakukan sesuai
kebutuhan dan prosedur yang ditentukan.
2.5 Tindakan korektif dilakukan sesuai
prosedur yang ditentukan.
3. Membuat laporan
pemeliharaan baterai
PLTS fotovoltaik
3.1 Laporan pelaksanaan pemeliharaan baterai
PLTS fotovoltaik dibuat sesuai prosedur.
3.2 Laporan pelaksanaan pemeliharaan baterai
PLTS fotovoltaik didokumentasikan sesuai
prosedur.
BATASAN VARIABEL
41. 41
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini dapat digunakan di bidang tenik Pembangkit
Tenaga Listrik Surya (PLTS), khususnya pada proses pemeliharaan
baterai PLTS fotovoltaik.
1.2 Baterai PLTS adalah baterai yang digunakan pada aplikasi PLTS
Fotovoltaik.
1.3 Tindakan koraktif adalah kegiatan pemeliharaan yang meliputi
penambahan atau penggantian cairan elektrolit, penggantian
baterai dan pembuangan limbah baterai.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Pelindung Diri (APD)
2.1.2 Alat-alat ukur
2.1.3 Hand tools
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
2.2.2 Petunjuk pemeliharaan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
3.2 Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang Keamanan,
Kesehatan dan Keselamatan Kerja Listrik di Tempat Kerja jo
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2015
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
42. 42
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam
melaksanakan pekerjaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan ditempat kerja, di luar tempat kerja atau
kombinasi keduanya. Apabila assessment dilakukan di luar tempat
kerja, simulasi harus digunakan dengan karakteristik yang
mencerminkan kondisi tempat kerja yang sebenarnya.
1.3 Metode assessment yang dapat diterapkan meliputi: tes tertulis, tes
lisan/ wawancara, observasi demonstrasi/praktik, verifikasi bukti/
portofolio.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Troubleshooting baterai sesuai dengan manual operasi peralatan
3.1.2 Penggunaan peralatan dan perlengkapan kerja sesuai dengan
petunjuk penggunaan dari pabrikan
3.1.3 Jenis dan karakteristik baterai
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan alat ukur listrik sesuai prosedur
3.2.2 Memecahkan masalah teknis sederhana terkait dengan baterai
seperti mengganti baterai yang rusak, mengencangkan konektor
yang kendor
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti dalam pengukuran tegangan dan temperature baterai
4.2 Disiplin dalam mematuhi perinah kerja
4.3 Cermat dalam penyiapan alat dan bahan pemeliharaan sistem
proteksi
4.4 Bertanggung jawab dalam melaksanakan pemeliharaan baterai
43. 43
5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam melakukan tindakan korektif sesuai prosedur
NAMA PENYUSUN
44. 44
NO. NAMA PROFESI
1. Muhammad
Nashiruddin
Haramaini, S.T.,
MBA.
Widyaiswara PPSDM
KEBTKE