2. 1
DAFTAR ISI
Daftar Isi I
Kata Pengantar 1
A. Pendahuluan 2
B. Penggunaan Materi 2
C. Daftar Ikon 3
D. Bacaan Referensi 4
E. Pengantar Teori 4
1. Alat Pelindung
Diri (Apd) 5
1.1 Pakaian Kerja 6
1.2 Helm Keselamatan 6
1.3 Kacamata Keselamatan 7
1.4 Masker (Respirator) 7
1.5 Sarung Tangan 7
1.6 Sabuk Pengaman (Safety Belt)/Body Hearness 7
1.7 Sepatu Keselamatan 8
2. Jenis Dan Karateristik
Modul Surya 8
2.1 Jenis Modul Surya 8
2.2 Karateristik Modul Fotovoltaik 10
2.3 Bayangan 13
2.4 Label Kinerja Modul Fotovoltaik 17
2.5 Hot Spot Pada Modul Fotovoltaik 20
2.6 Kaca Pelindung Modul Fotovoltaik 22
2.7 Laminasi 24
2.8 Lembar Insulasi (Backsheet) 25
2.9 Kotak Junction 26
2.10 Bingkai Modul Fotovoltaik 27
2.11 Interkoneksi Modul Fotovoltaik 28
2.12 Komposisi Modul Fotovoltaik Di Dalam Rangkaian 30
2.13 Pemasangan Kabel Dan Penopangnya 32
2.14 Interkoneksi Kabel Antara Modul Fotovoltaik 34
2.15 Struktur Penopang Dan Pondasi Rangkaian Modul
Fotovoltaik 36
2.16 Arah Hadap Rangkaian Modul Fotovoltaik 37
2.17 Pondasi Rangkaian Modul Fotovoltaik 38
2.18 Tiang Penopang 43
3. 2
2.19 Penopang Modul 45
F. Langkah Kerja 49
G. Implementasi Unit Kompetensi 52
H. Lampiran 57
Kamus Istilah 57
Referensi 58
Unit Kompetensi 59
Daftar Nama Penyusun 62
4. 1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT buku Materi
Pelatihan Berbasis Kompetensi dengan judul “Memelihara Modul Surya
PLTS Fotovoltaik (D.35EBT14.002.1)” dapat tersusun dengan baik dan
menjadi media pembelajaran untuk mentransformasikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan.
Penyusunan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi merupakan hasil
identifikasi silabus, capaian unit kompetensi, kriteria capaian yang lalu
dituangkan ke dalam pokok pembahasan sebagaimana ditentukan dalam
pedoman penyusunan materi pelatihan berbasis kompetensi.
Materi pelatihan berbasis kompetensi diformulasikan menjadi 2 (dua)
buku, yakni buku Materi dan buku Asesmen (penilaian) yang tidak
terpisahkan dalam penggunaannya. Materi pelatihan ini menjadi salah satu
bahan pengajaran kepada peserta pelatihan agar pelaksanaan pelatihan
dapat dilakukan secara efektif dan efesien.
Kami berharap materi ini dapat meningkatkan kemampuan aplikatif
bagi peserta pelatihan dan instruktur serta dapat dikembangkan lebih lanjut.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita
semua dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses
pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi guna menghasilkan tenaga kerja
yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, September 2020
5. 2
A. PENDAHULUAN
Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting
dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang
lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan sehingga
memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan.
Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka materi pelatihan
dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat
diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan buku
Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat soft copy
seperti materi presentasi dan video.
B. PENGGUNAAN MATERI
1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan
penggunaan materi yang dapat dikembangkan dan disesuaikan
dengan kebutuhan pelatihan
● Buku Panduan Materi berisi pengetahuan, teori serta langkah-
langkah kerja yang wajib dibaca peserta pelatihan dengan muatan
seperti beikut :
o Bacaan Referensi
o Pengantar Teori
o Langkah Kerja
o Implementasi Unit kompetensi
o Lampiran :
- Kamus istilah
- Daftar referensi
- Unit kompetensi
- Daftar penyusun
6. 3
● Buku Panduan Asesmen disajikan dalam paket buku secara
terpisah. Penilaian dapat berupa soal tertulis, wawancara, serta
demonstrasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan proses
penilaian yang dilaksanakan.
● Slide presentasi, video, dan bahan cetak lainnya merupakan
kelengkapan yang dapat dijadikan referensi dalam memperkaya
materi.
2. Instruktur menyiapkan rencana pembelajaran dengan mengambil
referensi dari materi pelatihan serta memastikan materi tersebut
terimplementasi di saat pelatihan berlangsung.
3. Peserta mempelajari, mengamati dan mempraktikkan materi
pelatihan di bawah bimbingan dan pemantauan instruktur.
C. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Pemeriksaan
Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari
atau menemui seseorang untuk mendapatkan
informasi.
Aktivitas
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/ mencatat, melengkapi latihan/
aktivitas (bermain peran, presentasi) dan
mencatatkan dalam lembar kerja pada buku ini
sesuai instruksi.
Referensi material/manual
Icon ini memiliki arti Anda harus melihat pada
aturan atau kebijakan yang berlaku dan
prosedur-prosedur atau materi pelatihan/ sumber
informasi lain untuk dapat melengkapi latihan/
aktivitas ini.
7. 4
Berpikir
Ambil waktu untuk Anda dapat berpikir/
menganalisa informasi dan catat gagasan-gagasan
yang Anda miliki.
Komunikasi/ Diskusi
Berbicara/ berdiskusi lah dengan rekan anda
untuk gagasan yang anda miliki.
Membaca
Pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan materi pelatihan.
Video/Youtube
Pilihlah Video/Youtube yang dibutuhkan.
D. BACAAN REFERENSI
o
Membaca secara lengkap :
❖ Undang-Undang No 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
❖ Buku Instalasi PLTS Dos & Don'ts,
Direktorat Jenderal Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi (DJ
EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (KESDM) Republik Indonesia
8. 5
E. PENGANTAR TEORI
MEMELIHARA MODUL SURYA PLTS FOTOVOLTAIK
Merawat panel surya bisa dibilang gampang-gampang susah. Karena
sistem panel surya sifatnya diam (tidak berpindah-pindah), sehingga
tidak banyak jenis perawatan yang dibutuhkan. Tidak bergeraknya panel
surya membuat potensi kerusakan fisik terbilang minim. Kendati
demikian, perawatan harus dilakukan secara serius dan berkala agar
panel surya awet serta tahan lama. Kunci perawatan sistem panel surya
adalah membuatnya tetap kuat, berfungsi secara proporsional, efisien,
dan struktur yang efektif. Untungnya, panel surya dianggap tahan
banting karena meski telah digunakan selama dua puluh tahun,
efektivitasnya masih berada di kisaran 92%. Untuk mendapatkan
performa panel surya yang maksimal, sebaiknya panel jangan sampai
kotor. Hal yang harus diperhatikan adalah menjaga panel surya terbebas
dari debu maupun kotoran yang dapat menghalangi sinar matahari.
Indonesia yang merupakan negara tropis memiliki potensi energi
matahari sangat besar dengan insolasi harian rata-rata 4,5-4,8 KWh/m²
per hari. Akan tetapi energi listrik yang dihasilkan panel surya sangat
dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari yang diterima oleh sistem.
Bila intensitas cahaya berkurang, jumlah foton per detik yang menembus
sel juga akan berkurang. Oleh karena itu, sangat penting untuk merawat
panel surya agar performa nya semakin maksimal.
1. Alat Pelindung Diri (APD)
Sebelum membersihkan modul surya, kita harus mengetahui
perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri) yang wajib digunakan saat
membersihkan atau memelihara modul surya PLTS. Tujuan dari
menggunakan APD ini adalah agar menjaga kita terhindar dari potensi
bahaya kecelakaan kerja. Perlengkapan keamanan kerja atau Alat
Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh
9. 6
tenaga kerja untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh secara
maksimal dari potensi bahaya atau kecelakaan kerja.
Penggunaan dan pemilihan APD harus sesuai dengan Standar
Nasional Indonesia (SNI). Selain itu penggunaan APD juga telah diatur
dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. APD yang digunakan dalam membersihkan modul
surya PLTS adalah sebagai berikut :
1.1 Pakaian Kerja (Wear Pack)
Wear pack berfungsi untuk melindungi kulit/badan dari benda
kasar dan tajam serta lingkungan yang kotor. Pada saat ini wear
pack juga sudah dilengkapi dengan Scotlight Fosfor sehingga
tampak menyala pada malam hari.
Gambar 1.1 Pakaian Kerja (Wear Pack)
1.2 Helm Keselamatan (Safety Helmet)
Safety Helmet berfungsi untuk melindungi kepala dari cidera
akibat benda-benda yang jatuh dan melindungi kepala dari
benturan benda keras/tajam.
10. 7
Gambar 1.2 Helm Keselamatan (Safety Helmet)
1.3 Kacamata Keselamatan (Safety Goggles)
Safety Goggles dan Face Shield melindungi wajah dan mata
terpapar dari percikan larutan panas, goresan benda tajam, air,
udara dan zat kimia yang berbahaya.
Gambar 1.3 Safety Goggles dan Face Shield
1.4 Masker (Respirator)
Masker (Respirator) berfungsi untuk melindungi mulut dan
hidung dari partikel-partikel kecil/debu/asap yang cukup
berbahaya bagi organ tubuh.
Gambar 1.4 Masker (Respirator)
1.5 Sarung Tangan (Safety Gloves)
Safety Gloves berfungsi untuk melindungi tangan agar tidak
melakukan kontak langsung dengan bahan kimia dan terluka
akibat bersentuhan dengan benda tajam.
11. 8
Gambar 1.5 Sarung Tangan (Safety Gloves)
1.6 Sabuk pengaman (Safety Belt)/Body Hearness
Safety Belt/Body Hearness digunakan pada saat melaksanakan
pekerjaan pada ketinggian. Sehingga berfungsi untuk melindungi
tubuh/badan dari resiko kecelakaan jatuh dari ketinggian.
Gambar 1.6 Safety Belt dan Body Hearness
1.7 Sepatu Keselamatan (Safety Shoes)
Safety Shoes berfungsi untuk melindungi bagian kaki (ujung jari
kaki) dari cidera akibat tertimpa benda-benda berat dan menjaga
pemakai agar tidak mudah terpelest pada tempat-tempat yang
licin.
Gambar 1.7 Safety Shoes
2. Jenis dan Karateristik Modul Surya
2.1 Jenis Modul Surya
a. Monocrystalline Silicon
12. 9
Gambar 2.1 Monocrystalline Silicon
Jenis komponen sel surya yang satu ini merupakan jenis yang
paling banyak digunakan karena kelebihan yang dimilikinya. Sel
surya ini terbuat dari silikon yang diiris tipis-tipis dengan
menggunakan mesin. Irisan bisa menjadi lebih tipis dan juga
karakterisitiknya identik karena penggunaan mesin potong ini.
Untuk kelebihannya, jenis sel surya satu ini ini bisa disebut
sebagai salah satu sel surya yang paling efisien digunakan. Hal
ini disebabkan karena penampangnya dapat menyerap cahaya
matahari dengan lebih efisien dibandingkan dengan bahan
sel surya yang lainnya.
Efisiensi konversi cahaya matahari menjadi listrik yang
dimiliki oleh bahan sel surya ini adalah sekitar 15%. Jumlah ini
merupakan salah satu jumlah yang cukup besar jika
dibandingkan dengan bahan penyusun sel surya yang lain meski
dengan ukuran penampang yang sama. Panel surya yang satu ini
juga menjadi salah satu yang paling banyak digunakan karena
paling cocok untuk kebutuhan sehari-hari. Sayangnya jenis solar
panel yang satu ini akan membutuhkan cahaya yang sangat
terang ketika beroperasi. Ia akan mengalami pengurangan
efisiensi jika berada pada cuaca yang berawan dan mendung.
Untuk ciri-ciri panel surya monocrystalline silicon ini memiliki
warna hitam dan juga bentuk yang tipis seperti yang telah
disebutkan sebelumnya.
b. Polycrystalline Silicon
13. 10
Gambar 2.2 Polycrystalline Silicon
Jenis solar panel selanjutnya yang bisa digunakan
adalah jenis polycrystalline silicon. Teknologi panel surya ini
merupakan teknologi panel yang terbuat dari batang silikon yang
kemudian dicairkan. Teknologi panel ini memiliki kelebihan dari
segi susunannya yang lebih rapi dan lebih rapat. Untuk cirinya,
biasanya solar panel ini memiliki penampilan yang unik karena
terkesan seperti ada retakan-retakan di dalam sel surya yang
dimilikinya.
Teknologi panel surya yang satu ini juga memiliki kekurangan
yang cukup mirip dengan monocrystalline silicon yang telah
disebutkan sebelumnya. Panel surya polycrystalline memiliki
kekurangan ketika digunakan pada daerah yang rawan dan
sering mendung. Ketika diletakkan atau digunakan pada area
seperti ini, maka efisiensi yang dimilikinya akan turun. Jika
dibandingkan dengan efisiensi monocrystalline, polycrystalline
silicon ini memiliki efisiensi yang lebih rendah. Oleh karena itu
untuk menghasilkan tenaga listrik dengan jumlah yang sama,
jenis panel tenaga surya yang satu ini akan diperlukan
penampang yang lebih besar.
2.2 Karateristik Modul Fotovoltaik
Modul fotovoltaik terdiri dari sejumlah sel fotovoltaik yang
saling terhubung secara seri dan diproduksi menjadi sebuah
unit. Sel-sel tersebut berikut dengan kawat busbar
penghubungnya dilindungi oleh bahan pelapis atau enkapsulasi
(encapsulating material) yang melindungi sel-sel dari kontak
langsung dengan lingkungan dan kekuatan mekanik yang dapat
merusak sel-sel yang tipis. Kinerja kelistrikan modul fotovoltaik
dicirikan dengan kurva arus-tegangan (I-V). Kurva tersebut
menjelaskan operasi arus dan tegangan modul fotovoltaik pada
14. 11
radiasi sinar matahari dan suhu tertentu.
Karena modul fotovoltaik merupakan komponen utama
dalam PLTS, kualitas modul fotovoltaik yang baik sangatlah
penting untuk mempertahankan operasional sistem.
Gambar 2.3 Tampak Depan dan Belakang Modul Surya
Apa yang harus dipertimbangkan ketika memilih modul
fotovoltaik?
• Gunakan modul fotovoltaik dengan efisiensi yang lebih besar
dari 15%. Menggunakan modul fotovoltaik dengan efisiensi
yang tinggi akan meminimalkan penggunaan lahan.
• Toleransi daya modul fotovoltaik harus kurang dari 2,5% di
bawah kondisi uji standar (STC - standard test conditions).
Informasi ini dapat ditemukan di label kinerja modul
fotovoltaik di belakang setiap modul, misalnya: “Daya puncak
100 W ± 2%” atau “Toleransi keluaran ± 2%”.
• Rangka modul fotovoltaik harus tahan terhadap korosi, yaitu
aluminium anodized atau pelapisan aluminium dengan zat
warna.
• Modul fotovoltaik harus mampu beroperasi pada tegangan
sampai dengan 1000 VDC dan direkomendasikan tidak lebih
dari 1000 VDC. Tujuan mengatur batas untuk maksimum
tegangan sistem adalah untuk menyesuaikan dengan
tegangan perangkat lain yang terhubung ke modul fotovoltaik
15. 12
yang sebagian besar nilainya tidak lebih dari 1000 VDC.
• Bingkai atau frame biasanya terbuat dari aluminium anodized
untuk menghindari korosi. Oleh karena pemasangan bingkai
dilakukan di akhir proses pembuatan, bingkai memiliki
fungsi untuk memastikan kekokohan panel.
• Kaca pelindung melindungi sel fotovoltaik dari lingkungan
dan memastikan kekokohan panel. Karena fungsinya
tersebut, kaca pelindung mengambil proporsi tertinggi dari
total berat modul fotovoltaik.
• Enkapsulasi atau laminasi adalah lapisan antara sel
fotovoltaik dan kaca pelindung. Laminasi digunakan untuk
mencegah kerusakan mekanis pada sel fotovoltaik dan
mengisolasi tegangan dari sel fotovoltaik dengan bagian
modul lainnya. Biasanya lembaran laminasi menggunakan
bahan ethylene-vinyl acetate (EVA).
Bagaimana struktur sebuah modul fotovoltaik?
Gambar 2.4 Struktur Modul Fotovoltaik
● Sel fotovoltaik merupakan komponen utama dari modul
fotovoltaik. Sel ini terbuat dari bahan semikonduktor yang
menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi
listrik. Sel-sel saling terhubung secara seri untuk
mendapatkan tegangan total yang lebih tinggi melalui kawat
busbar. Bahan yang digunakan untuk sel fotovoltaik
umumnya adalah silikon, seperti polycrystalline dan
monocrystalline.
16. 13
● Lembar insulasi (backsheet) terbuat dari bahan plastik untuk
melindungi dan secara elektrik mengisolasi sel-sel dari
kelembaban dan cuaca.
● Kotak penghubung (junction box) digunakan sebagai terminal
penghubung antara serangkaian sel fotovoltaik ke beban atau
ke panel lainnya. Perangkat ini berisi kawat busbar dari
rangkaian sel fotovoltaik, kabel dan bypass diode.
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keluaran dari
modul fotovoltaik?
• Radiasi sinar matahari atau intensitas radiasi
elektromagnetik sinar matahari yang jatuh di permukaan.
Radiasi diukur dalam satuan W/m2 dan nilainya bervariasi
di tempat yang berbeda. Oleh karena itu, pengukuran
langsung radiasi atau pengolahan data sekunder penting
dilakukan sebelum merancang sebuah sistem PLTS. Daya
keluaran dari modul fotovoltaik berbanding lurus secara
proporsional dengan radiasi sinar matahari.
• Orientasi dan kemiringan modul fotovoltaik. Modul fotovoltaik
di dalam satu rangkaian seri maupun paralel harus dipasang
pada orientasi, kemiringan, dan sebaiknya pada ketinggian
yang sama.
• Bayangan benda (shading) yang menghalangi sinar matahari
dan penumpukan debu yang dapat menghalangi transmisi
sinar.
• Kenaikan temperatur pada modul yang dapat menyebabkan
berkurangnya efisiensi modul fotovoltaik sesuai dengan
koefisien temperatur dari modul (%/°C).
2.3 Bayangan (Shading) Pada Modul Fotovoltaik
Bayangan adalah masalah yang sangat penting pada PLTS
karena dapat secara signifikan mengurangi kinerja sistem.
17. 14
Terkena bayangan sebagian maupun secara penuh tidak hanya
mengurangi produksi energi, namun juga berisiko
mempengaruhi kondisi modul fotovoltaik. Ketika terkena
bayangan sebagian, pelepasan panas pada sel yang terkena
bayangan cenderung akan meningkat (dikenal sebagai titik panas
atau hot spot) dan dapat mengurangi umur modul fotovoltaik.
Bagaimana menghindari penurunan produksi energi akibat
bayangan?
• Melakukan identifikasi lokasi dengan benar selama studi
kelayakan untuk memastikan bahwa modul fotovoltaik akan
bebas dari bayangan di sepanjang hari dan di sepanjang
musim dalam setahun.
• Desain dengan benar tata letak tiap lokasi PLTS. Rangkaian
modul fotovoltaik harus memiliki jarak yang cukup satu sama
18. 15
lain untuk menghindari bayangan dari rangkaian modul
fotovoltaik yang berdekatan atau dengan bangunan yang
lebih tinggi di sekitarnya.
• Selama proses komisioning pastikan modul fotovoltaik bebas
dari bayangan di setiap saat dan pertimbangkan
kemungkinan bayangan di masa mendatang misalnya pohon
yang tumbuh.
• Tumbuhan yang berada di bawah dan di sekitar rangkaian
modul fotovoltaik harus tetap rendah. Penting untuk
melakukan pembersihan tumbuhan pada saat pemeliharaan
rutin.
Berapa jarak antar rangkaian modul fotovoltaik yang ideal?
Penting untuk menghitung secara akurat jarak antar rangkaian
modul fotovoltaik, terutama jika rangkaian tidak dipasang pada
ketinggian yang sama. Jarak yang berdekatan dapat
menyebabkan bayangan, sementara pengaturan jarak antar
rangkaian yang sangat jauh menyebabkan penggunaan lahan
yang berlebihan. Jarak minimum antar rangkaian modul
fotovoltaik yang diperlukan (D) sangat tergantung pada titik
lintang lokasi, ketinggian permukaan rangkaian modul foto
fotovoltaik (H), dan waktu, terutama di tempat dimana lintasan
19. 16
matahari berubah secara signifikan sepanjang tahun. Dalam hal
lokasi dekat dengan daerah khatulistiwa, ketentuan praktisnya
adalah bahwa jarak tersebut setidaknya dua kali lipat ketinggian
dari permukaan modul fotovoltaik (lihat gambar).
Apa yang harus dipertimbangkan ketika memilih modul
fotovoltaik?
• Gunakan modul fotovoltaik dengan efisiensi yang lebih besar dari
15%. Menggunakan modul fotovoltaik dengan efisiensi yang tinggi
akan meminimalkan penggunaan lahan.
• Toleransi daya modul fotovoltaik harus kurang dari 2,5% di bawah
kondisi uji standar (STC - standard test conditions). Informasi ini
dapat ditemukan di label kinerja modul fotovoltaik di belakang
setiap modul, misalnya: “Daya puncak 100 W ± 2%” atau
“Toleransi keluaran ± 2%”.
• Rangka modul fotovoltaik harus tahan terhadap korosi, yaitu
aluminium anodized atau pelapisan aluminium dengan zat warna.
• Modul fotovoltaik harus mampu beroperasi pada tegangan sampai
dengan 1000 VDC dan direkomendasikan tidak lebih dari 1000
VDC. Tujuan mengatur batas untuk maksimum tegangan sistem
adalah untuk menyesuaikan dengan tegangan perangkat lain yang
terhubung ke modul fotovoltaik yang sebagian besar nilainya tidak
lebih dari 1000 VDC.
21. 18
Sel fotovoltaik sangat sensitif dan rentan terhadap kerusakan akibat
beban mekanik. Pita busbar tipis, yang melakukan interkoneksi
antara sel-sel fotovoltaik, juga cenderung dapat retak karena proses
pembuatan modul fotovoltaik yang tidak tepat. Cacat ini dapat
mengurangi kinerja dan keluaran modul fotovoltaik bahkan bisa
menimbulkan tidak ada keluaran sama sekali.
Bagaimana mengatasi kerusakan pada sel fotovoltaik?
● Menetapkan proses jaminan mutu yang menyeluruh di pabrik
seperti:
o Memilah sel-sel yang buruk.
o Melakukan pemeriksaan elektroluminesens untuk
mengidentifikasi kualitas penyolderan yang buruk, keretakan
mikro, dan laminasi yang buruk.
o Menjalankan tes beban mekanik untuk menentukan
kerusakan yang mungkin disebabkan oleh getaran atau beban
tersebut.
● Pemeriksaan rutin harus dilakukan untuk memeriksa kondisi
modul fotovoltaik sebagai bagian dari pemeliharaan yang bersifat
pencegahan (preventif). Modul fotovoltaik yang terdiri dari sel-sel
yang buruk harus diganti oleh pabrikan selama masa garansi.
22. 19
2.5 Hot Spot Pada Modul Fotovoltaik
Hot spot merupakan suatu bagian yang diakibatkan oleh
panas yang terlokalisasi pada sel fotovoltaik yang terjadi ketika
ada perbedaan pencahayaan di antara sel-sel fotovoltaik. Karena
keluaran dari sel sebanding dengan jumlah radiasi, sel-sel dapat
23. 20
berperilaku berbeda dan dapat menciptakan masalah ketika
dihubungkan secara seri. Sel dengan arus keluaran yang lebih
rendah akan mengurangi dan membatasi operasional arus
seluruh rangkaian sel fotovoltaik (string). Hal ini menjadi lebih
parah jika sel-sel tersebut benarbenar tertutup dan
menghilangkan daya total yang dihasilkan oleh sel-sel yang
terpapar sinar. Karena ada keterbatasan di dalam sel untuk
mengatasi disipasi daya, sel-sel tersebut dapat menjadi terlalu
panas sehingga menghasilkan hot spot. Penyebabnya tidak
terbatas dikarenakan terkena bayangan sebagian (partial
shading), kecenderungan kenaikan suhu mungkin juga berasal
dari pemanasan karena buruknya kualitas sel, penyolderan yang
buruk antara sel-sel dan sel-sel yang memiliki nilai hambatan
paralel (shunt resistance) yang rendah. Nilai hambatan paralel
yang rendah dapat menyebabkan hilangnya daya listrik di sel
fotovoltaik.
Bagaimana cara menghindari hot spot?
● Deteksi dini hot spot dengan pemeriksaan rutin pada suhu
permukaan modul fotovoltaik menggunakan thermografi
(thermal imaging camera)
• Hubungkan dioda bypass secara paralel terbalik dengan sel
atau sekelompok sel. Selama operasi normal, ketika semua
sel mendapat paparan sinar, sel-sel tersebut menghasilkan
listrik. Dioda bypass mulai beroperasi ketika satu atau
beberapa sel tertutup bayangan.
24. 21
2.6 Kaca Pelindung Modul Fotovoltaik
Salah satu fungsi kaca pelindung adalah untuk melindungi
seluruh modul fotovoltaik. Kaca pelindung tersebut harus bebas
dari keretakan untuk memastikan kinerja modul fotovoltaik yang
optimal serta melindungi modul fotovoltaik. Namun, beberapa
kerusakan mungkin tidak dapat dihindari, misalnya tertimpa
batu ketika terjadi tanah longsor, tertimpa pohon tumbang, dan
kesalahan manusia seperti penanganan material dan kemasan
yang buruk selama pengiriman dan penyimpanan di gudang.
Kenaikan temperatur yang signifikan karena terjadinya hot spot,
buruknya struktur penopang, dan tarikan yang disebabkan oleh
25. 22
rangka modul fotovoltaik juga dapat menyebabkan retaknya
kaca.
Mengapa modul fotovoltaik dengan kaca pelindung yang
rusak tidak boleh terhubung?
● Kelembaban, oksigen dan air bisa masuk ke bagian yang
rusak dan menimbulkan korosi pada kabel, dan dapat
menyebabkan hubungan arus pendek.
● Kerusakan kaca yang parah dapat membahayakan sel-sel
fotovoltaik dan mengganggu koneksi busbar di antara sel-sel
sehingga dapat menyebabkan seluruh string terlepas dari
jaringan.
● Keretakan dapat mengurangi transmisi cahaya ke sel
fotovoltaik sehingga mengurangi keluaran daya dari modul
fotovoltaik. Kerusakan akibat peningkatan pelepasan panas
atau pemanasan hot spot di sel dengan paparan sinar
matahari yang minimal mungkin dapat terjadi jika dioda
bypass tidak dipasang di modul fotovoltaik.
● Penurunan kinerja atau produksi listrik dari modul
fotovoltaik.
Bagaimana menghindari penurunan daya karena kaca yang
retak?
• Pastikan bahwa modul fotovoltaik terpasang pada penopang
struktur dengan baik.
26. 23
• Tingkatkan penanganan material dan metode pengemasan
selama transportasi.
• Selalu simpan modul fotovoltaik lengkap dengan
pembungkusnya di dalam kemasannya.
• Periksa kondisi semua modul fotovoltaik secara teratur untuk
mengidentifikasi kemungkinan penyebab retak seperti
terkena bahaya longsor atau modul fotovoltaik yang longgar.
Modul fotovoltaik yang retak harus segera diganti dengan
jenis modul fotovoltaik yang sama.
Bagaimana menjaga kebersihan modul fotovoltaik?
• Pasanglah rangkaian modul fotovoltaik dengan sudut
kemiringan setidaknya 10° untuk menyediakan mekanisme
pembersihan melalui siraman air hujan. Modul fotovoltaik
harus dipasang dengan jarak yang cukup antara satu dengan
yang lain.
• Jadwalkan pembersihan rangkaian modul fotovoltaik secara
teratur sesuai dengan karakteristik lokasi. Pembersihan
mingguan dianjurkan bila lokasi tersebut terletak di daerah
yang kering dan berdebu seperti di dekat pantai, dekat
gunung berapi, gurun atau bukit pasir.
• Pastikan modul fotovoltaik bebas dari residu pada kaca
pelindungnya selama pemasangan.
Bagaimana cara membersihkan modul fotovoltaik?
27. 24
• Bersihkan modul fotovoltaik di pagi hari karena embun yang
muncul di malam hari membasahi kotoran sehingga
memudahkan proses pembersihan.
• Jangan gunakan alat logam atau benda tajam untuk
membersihkan kaca pelindung karena dapat menggores kaca
sehingga menciptakan bayangan.
• Gunakan hanya air bersih sebagai sarana pembersih. Hindari
menggunakan bahan pembersih kimia seperti deterjen untuk
menghindari goresan.
2.7 Laminasi
Delaminasi (pengelupasan lapisan) dapat terjadi antara kaca
pelindung dan laminasi serta antara laminasi dan sel fotovoltaik.
Cacat terutama terjadi karena kualitas yang tidak memadai dari
perekat yang sensitif terhadap radiasi sinar ultraviolet (UV) dan
kelembaban. Delaminasi mengakibatkan berkurangnya
transmisi cahaya sehingga mengurangi keluaran daya dan
berpotensi menimbulkan hotspot.
2.8 Lembar Insulasi (Backsheet)
Backsheet atau lembar insulasi di bagian belakang terbuat
dari lembaran tipis polimer yang secara mekanikal harus kuat,
tahan sinar UV, dan berfungsi sebagai penghalang yang baik
28. 25
terhadap paparan langsung dari lingkungan seperti perlindungan
dari cuaca, kotoran, dan kelembaban. Lembaran ini juga
mengamankan pengoperasian modul fotovoltaik karena
lembaran ini digunakan untuk mengisolasi tegangan DC yang
tinggi pada string sel. Lembar insulasi di bagian belakang modul
fotovoltaik ini harus bebas dari keretakan, gelembung, dan
delaminasi. Hal ini untuk menghindari kebocoran air yang dapat
mengurangi kinerja modul akibat korosi, penurunan kualitas
laminasi (encapsulant), dan hubungan arus pendek internal.
Bagaimana mengurangi risiko delaminasi?
• Lebih selektif dalam memilih bahan dan perekat yang tahan
lama terhadap kelembaban dan radiasi sinar UV.
• Pengujian modul fotovoltaik dalam jangka panjang dengan
paparan luar ruangan. Modul fotovoltaik harus juga lulus tes
sesuai dengan IEC 61730 – “Photovoltaic (PV) module safety
qualification” dan IEC 61701 – “Salt mist corrosion testing of
photovoltaic (PV) modules”.
• Lakukan pemeriksanaan secara visual terhadap modul
fotovoltaik sebelum pengiriman ke lokasi.
2.9 Kotak Junction
Seperti apakah kotak penghubung (junction box) yang baik itu?
29. 26
• Kotak junction dipasang menggunakan sistem perekat yang
berkualitas baik untuk mempertahankan daya rekat jangka
panjang.
• Kotak junction harus tertutup dan disegel karet untuk
menghindari masuknya air, hubungan arus pendek, dan
bahaya tersengat listrik karena adanya tegangan listrik.
Kotak penghubung yang baik harus memiliki tingat
perlindungan minimal IP 65 yang memberikan perlindungan
terhadap debu dan semburan air bertekanan rendah.
• Dilengkapi dengan gland kabel yang tepat sesuai dengan
ukuran konduktor. Gland kabel tersebut harus dikencangkan
untuk menghindari masuknya air ke kotak.
• Dilengkapi dengan dioda bypass untuk melindungi modul
fotovoltaik dari kemungkinan timbulnya titik panas (hot spot)
2.10 Bingkai Modul Fotovoltaik
Modul fotovoltaik harus dirancang untuk dapat menahan
30. 27
tekanan mekanis yang berat. Rangka harus mampu menjaga
bentuknya untuk memastikan kokohnya modul fotovoltaik dan
menjaga ikatan dengan struktur penopang. Selain itu, rangka
yang tidak seragam dapat meningkatkan tekanan pada kaca,
sehingga dapat menyebabkan risiko retak bagi kaca pelindung
dan sel fotovoltaik dalam jangka panjang.
Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah bingkai berubah
bentuk?
• Modul fotovoltaik harus dipasang dengan erat dan dicegah
agar tidak roboh karena angin yang kencang atau beban
mekanis lainnya yang tinggi.
• Penanganan yang tepat selama transportasi modul
fotovoltaik, kemasan harus dijaga dari getaran dan benturan.
• Dianjurkan untuk menggunakan clamp dibandingkan
pemasangan baut secara langsung pada bingkai modul.
Pergerakan mekanis pada struktur penopang dapat
berdampak pada bingkai panel.
2.11 Interkoneksi Modul Fotovoltaik
PLTS dibangun dari koneksi seri dan paralel dari modul
31. 28
fotovoltaik individual untuk mencapai tegangan dan arus yang
dikehendaki. Pembangkit terdiri dari modul fotovoltaik individual
yang terhubung secara seri untuk menaikkan tegangan. Setelah
tegangan keluaran yang dikehendaki tercapai, sambungan
secara seri dari modul fotovoltaik individual dihubungkan secara
paralel di dalam kotak penggabung (combiner box) untuk
menaikkan arus. Keluaran daya yang dikehendaki adalah linear
(sebanding) dengan jumlah panel. Oleh karena modul fotovoltaik
memiliki keterbatasan tegangan, jumlah panel dan tegangan
rangkaian terbuka tidak boleh melebihi tingkat tegangan dari
panel individual.
Apa yang harus dipertimbangkan ketika melakukan
interkoneksi modul fotovoltaik?
• Jumlah panel yang terbentuk secara seri harus
mempertimbangkan tegangan masukan maksimum dan
minimum dari solar charge controller dan inverter jaringan.
• Semua komponen harus memiliki rating insulasi 1000 VDC
atau setidaknya sebesar tegangan rangkaian terbuka
maksimum di seluruh string modul fotovoltaik dalam kondisi
apapun. Tegangan string modul fotovoltaik tidak boleh
melebihi rating tegangan (1000 VDC) atau tegangan
maksimum dari perangkat lainnya.
• String modul fotovoltaik harus terdiri dari modul fotovoltaik
degan karakteristik yang sama untuk menghindari
penurunan daya.
32. 29
2.12 Komposisi Modul Fotovoltaik Di Dalam Rangkaian
Menggabungkan modul fotovoltaik dengan karakteristik yang
berbeda di dalam suatu rangkaian tidak dianjurkan karena
33. 30
ketidakcocokan modul fotovoltaik akan mengurangi kinerja total
suatu rangkaian. Perhatikan bahwa rangkaian harus terdiri dari
modul fotovoltaik dengan spesifikasi yang mirip sebagai berikut:
jenis sel (monocrystalline, polycrystalline atau thin film), daya
nominal, tegangan operasi dan arus pada daya maksimum,
tegangan pada rangkaian terbuka, dan arus hubung pendek.
Mengapa suatu rangkaian harus terdiri dari modul fotovoltaik
yang sejenis?
• Total arus dan tegangan di dalam rangkaian dibatasi oleh
modul fotovoltaik yang terlemah. Jika di dalam suatu string
modul fotovoltaik ada modul fotovoltaik dengan rating arus
lebih rendah dari modul fotovoltaik yang lainnya, maka
secara total arus akan turun ke besaran arus yang dihasilkan
oleh modul fotovoltaik yang terlemah ini. Untuk modul
fotovoltaik yang terhubung secara paralel, tegangan akan
sama dengan rating tegangan dari modul fotovoltaik yang
terlemah.
• MPPT di solar charge controller dan inverter jaringan sulit
untuk menemukan tegangan dan arus operasi yang paling
optimal oleh karena adanya karakteristik yang berbeda.
• Tingkat penurunan daya dan degradasi performa yang
34. 31
berbeda di antara modul fotovoltaik.
Apa yang bisa dilakukan ketika suatu modul fotovoltaik perlu
diganti?
• Ganti modul fotovoltaik yang rusak di string modul fotovoltaik
hanya dengan modul fotovoltaik dari merek, jenis, dan tingkat
arus pada daya maksimum dan arus hubung pendek yang
sama.
• Ganti modul fotovoltaik yang rusak di blok modul fotovoltaik
hanya dengan modul fotovoltaik dari merek, jenis, serta
tingkat tegangan pada daya maksimum dan sirkuit terbuka
yang sama.
2.13 Pemasangan Kabel Dan Penopangnya
Bagaimana cara meningkatkan kualitas instalasi diatas?
• Atur ulang rute kabel dan, jika perlu, kurangi panjang kabel
untuk mengurangi rugi-rugi. Pastikan rugi-rugi pada kabel
dari modul fotovoltaik ke rumah pembangkit tidak lebih besar
35. 32
dari 1%.
• Hindari kabel yang melingkar di antara fasa positif dan
negatif. Fasa positif dan negatif dari kabel string modul
fotovoltaik harus sedekat mungkin untuk menghindari
tegangan induksi yang disebabkan oleh sambaran petir.
• Pemeriksaan rutin harus dilakukan untuk memeriksa kondisi
kabel dan koneksinya. Kabel yang memperlihatkan tanda-
tanda koneksi yang buruk, seperti insulasi yang meleleh atau
terbakar dan rusak, harus diperbaiki atau diganti.
• Meskipun kabel yang digunakan mempunyai fitur tahan sinar
UV dan air, akan lebih baik untuk memasang kabel di konduit
kabel untuk membantu agar tahan terhadap gerakan
mekanis ketika angin bertiup kencang.
Bagaimana cara melakukan pengaturan (route) kabel modul
fotovoltaik?
• Pasang modul fotovoltaik di dalam satu string dengan
konfigurasi di mana bagian sisi atas modul fotovoltaik
ditempatkan sejajar dengan sisi atas modul fotovoltaik
lainnya.
• Gunakan kabel yang lebih panjang untuk menghubungkan
baris bagian atas dan baris bagian bawah. Jalur yang panjang
akan sedikit meningkatkan tegangan jatuh tetapi mengurangi
36. 33
risiko terhadap tegangan induksi.
• Pasang kabel sepanjang kotak junction modul fotovoltaik
untuk mengurangi jarak antara kabel positif dan negatif.
2.14 Interkoneksi Kabel Antara Modul Fotovoltaik
Apa yang harus dipertimbangkan ketika memilih konektor kabel
modul fotovoltaik?
• Sangat dianjurkan untuk menggunakan konektor yang sudah
dirakit terlebih dulu (pre-assembled atau dedicated plug-in)
37. 34
dari pabrikan modul fotovoltaik.
• Gunakan konektor dengan model dan jenis yang sama untuk
menghindari ketidakcocokan dan koneksi yang buruk.
Direkomendasikan untuk menggunakan konektor MC4
dengan hambatan maksimum 400 Ω.
• Konektor harus memiliki rating tegangan maksimal sebesar
1000 VDC (atau lebih) dan nominal arus lebih tinggi dari arus
hubung singkat string modul fotovoltaik.
Bagaimana cara untuk memperbaiki instalasi diatas?
• Karena tegangan pada keluaran modul fotovoltaik akan selalu
ada pada siang hari, selalu gunakan sepasang sarung tangan
terinsulasi ketika bekerja dengan konduktor hidup. Modul
fotovoltaik individual dapat menghasilkan tegangan yang
38. 35
lebih besar dari 30 VDC hingga 1000 VDC yang sangat
berbahaya.
• Selalu lepaskan string modul fotovoltaik dari beban sebelum
menginterupsi sirkuit atau melepaskan modul fotovoltaik.
• Pasang atau ganti terminal jenis sekrup dengan konektor
MC4 atau terminal jenis plug-in. Pastikan bahwa konduktor
telah terpasang dan terhubung dengan benar untuk
menghindari kontak yang buruk. Kontak yang buruk akan
meningkatkan hambatan dan dapat menimbulkan busur
listrik.
• Gunakan ukuran konektor yang benar untuk kabel yang
digunakan. Pemasangan kabel yang terlalu besar ukurannya
akan menyebabkan masuknya air ke dalam koneksi internal.
• Jika konektor MC4 atau terminal plug-in tidak tersedia,
terminal jenis sekrup yang memiliki tingkatan 1000 VDC dan
dengan arus yang tepat dapat digunakan. Terminal harus
dipasang di dalam suatu kotak pelindung (enclosure) dengan
skun kabel yang sesuai dan terpasang dengan baik.
2.15 Struktur Penopang Dan Pondasi Rangkaian Modul Fotovoltaik
Pemilihan struktur penopang dan pondasi sangatlah penting
untuk menentukan keandalan rangkaian modul fotovoltaik.
Identifikasi lokasi yang tepat penting dilakukan ketika studi
kelayakan untuk memperoleh informasi rinci mengenai jenis
tanah, topografi tanah, luas lahan, kondisi iklim setempat, dan
sudut kemiringan yang dibutuhkan. Struktur harus dirancang
untuk dapat menopang modul fotovoltaik dan menyalurkan
beban mekanis ke pondasi dengan baik.
39. 36
Rangkaian modul fotovoltaik harus dipasang dengan sudut
kemiringan dan sudut azimuth yang tepat, jarak yang cukup
antara rangkaian modul fotovoltaik dengan bangunan atau
pohon yang lebih tinggi serta dengan pondasi yang sesuai.
2.16 Arah Hadap Rangkaian Modul Fotovoltaik
Arah hadap modul fotovoltaik sangat menentukan jumlah
keluaran yang cukup dari pembangkit listrik. Idealnya, arah
hadap modul fotovoltaik harus diatur tegak lurus dengan sinar
matahari untuk menerima radiasi secara langsung. Arah hadap
harus ditetapkan dengan baik selama tahap desain dan
konstruksi oleh karena modul fotovoltaik secara langsung
terpengaruh oleh arah hadap pondasi dan struktur.
40. 37
2.17 Pondasi Rangkaian Modul Fotovoltaik
Bagaimana karakteristik pondasi rangkaian modul fotovoltaik
yang direkomendasikan untuk dipakai di jaringan PLTS off-grid?
• Untuk lokasi dengan tanah yang stabil dan padat, seperti
tanah berbatu atau berkerikil, gunakan pondasi beton
sebagai pilihan. Beton harus dibangun dengan campuran
yang baik dari semen, pasir, kerikil kasar, dan air. Campuran
41. 38
yang direkomendasikan memiliki perbandingan 1 bagian
semen, 3 bagian kerikil kasar, dan 3 bagian pasir.
• Jika tanah tidak padat, seperti berawa atau tanah pertanian,
penggunaan tiang pancang dapat memberi kestabilan yang
lebih baik untuk pondasi, meskipun pondasi beton yang
ditanam lebih dalam masih dapat digunakan. • Menggunakan
pondasi beton pracetak sebagai alternatif. Beton akan dicetak
dalam lingkungan yang terkendali, mempercepat jadwal
konstruksi, dan kualitasnya dapat dengan ketat dikontrol.
Namun demikian, pengangkutan blok beton pracetak ke
lokasi bisa menjadi masalah.
• Pembangunan pondasi harus mematuhi dimensi minimal 35
cm x 35 cm x 60 cm (panjang x lebar x tinggi). Jika ketinggian
60 cm yang digunakan, kedalaman pemasangan pondasi
harus setidaknya 40 cm atau dua pertiga dari total tingginya
(20 cm dari tingginya tetap terlihat).
• Baut angkur harus dimasukkan ke dalam pondasi dengan
kedalaman ≥ 30 cm. Jarak antara baut angkur ke tepi dan
sudut pondasi tidak boleh terlalu dekat dengan tepinya (≥ 10
cm).
• Pondasi harus diperkuat dengan kerangka baja 10 cm.
• Jangan menggunakan kayu sebagai pondasi karena bahan
kayu dapat lapuk dan melemahkan struktur.
42. 39
Bagaimana cara memperbaiki pondasi beton diatas?
• Bangun ulang pondasi dengan memperluas ukuran blok
beton dan diikuti dengan meningkatkan jarak antara baut
angkur dan tepi landasan.
• Bersihkan dan padatkan tanah di sekitar pondasi dan tutupi
dengan campuran beton yang benar. Pelat dasar harus
dipasang dengan benar di pondasi.
Apa yang dapat menyebabkan kerusakan pondasi?
• Campuran beton yang buruk atau struktur yang keropos
karena penggunaan air yang berlebihan dan kurangnya
43. 40
kedalaman pondasi.
• Ukuran pondasi yang kurang besar dan jarak antara baut
angkur dan tepi pondasi yang tidak mencukupi.
• Hilangnya baut angkur yang dapat menyebabkan getaran dan
meningkatkan tekanan pada baut-baut lainnya.
• Celah antara pelat dasar dan pondasi yang menyebabkan
struktur tidak stabil.
Bagaimana cara memperbaiki pondasi di atas?
• Kencangkan mur sampai pelat dasar terpasang erat di
pondasi.
• Potong baut dan masukkan serta kencangkan baut angkur
yang baru untuk memasangkan pelat dasar dengan aman.
• Pindahkan pondasi beton untuk menyelaraskan pelat dasar
sehingga berada tepat di tengah - tengah blok.
44. 41
Bagaimana menjaga kualitas pondasi yang baik?
• Secara teratur periksa kondisi baut angkur. Baut harus
terpasang erat dan bebas dari korosi. Harus menggunakan
besi anti karat atau besi galvanis.
• Padatkan tanah sebelum membuat pondasi untuk
menghindari struktur yang tidak stabil.
• Buatkan saluran air disekitar pondasi untuk menghindari
penggerusan tanah pada pondasi.
• Selalu periksa kualitas beton dan lakukan tindakan
pencegahan bila diperlukan. Tindakan preventif terdiri dari
grouting atau menambal tanda-tanda keretakan,
memperbesar ukuran pondasi.
2.18 Tiang Penopang
Bagaimana cara membangun tiang penopang untuk rangkaian
modul fotovoltaik?
45. 42
• Gunakan pipa baja atau baja berbentuk L untuk penopang
modul fotovoltaik. Dimensi pipa baja harus memiliki diameter
yang sama atau lebih besar dari 100 mm (≥ 4 inci) dan dengan
ketebalan minimal 3 mm. Jika baja berbentuk L yang
digunakan, ukurannya harus sama atau lebih besar dari 100
mm x 100 mm dan dengan ketebalan minimal 4 mm.
• Tiang penopang harus memiliki pelat dasar berbentuk persegi
empat dan berdiri bebas di atas pondasi. Pelat dasar ini harus
memiliki ketebalan minimal 8 mm dan dimensi 200 mm x 200
mm dan juga harus memiliki empat lubang di semua
sudutnya dan dipasang dengan baut angkur ke pondasi.
• Pastikan bahwa tidak ada celah antara bagian bawah tiang
(kaki) dan pondasi.
• Struktur penopang dan semua baut harus terbuat dari baja
galvanis hot-dip.
• Ketinggian modul fotovoltaik harus dipertahankan pada
ketinggian minimum 70 cm dari atas permukaan tanah agar
46. 43
terhindar dari debu tanah dan tumbuhan.
Apa yang harus dipertimbangkan ketika membangun di
daerah lereng?
• Tiang harus ditopang dengan penopang tambahan untuk
memastikan kemantapan struktur.
• Semua pondasi beton rangkaian modul fotovoltaik harus
pada tingkat ketinggian yang sama. Pertahankan proporsi
antara bagian yang terlihat dan yang tertanam dimana jika
bagian pondasi yang terlihat nampak lebih tinggi, harus
diikuti oleh pondasi yang lebih dalam.
• Strukturnya tidak boleh terlalu tinggi. Struktur yang sangat
tinggi mendatangkan kesulitan di saat melakukan
pemeliharaan pada modul fotovoltaik.
47. 44
2.19 Penopang Modul
Penopang modul digunakan untuk memasang modul
fotovoltaik ke struktur penopang. Penopang modul harus kuat
dan modul fotovoltaik harus dipasang dengan benar untuk
mencegah kerusakan akibat tertiup angin kencang.
48. 45
Bagaimana cara memasang penopang modul fotovoltaik yang
baik?
• Untuk mencegah korosi galvanik antara bingkai (frame)
aluminium dan struktur pendukung, perlu dilakukan
pemisahan menggunakan PVC atau ring pelat (washer) yang
terbuat dari baja anti karat. Semua bahan harus dari bahan
non-korosif seperti aluminium atau baja anti karat.
• Gunakan baja anti karat di tempat dengan kelembaban tinggi
dan kandungan garam tinggi.
• Disarankan untuk memberi jarak antar rangka modul
fotovoltaik minimum sebesar 20 mm untuk meningkatkan
sirkulasi udara dan mengantisipasi pemuaian.
50. 49
F. LANGKAH KERJA
MEMELIHARA MODUL SURYA PLTS FOTOVOLTAIK
No. PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
1. Buku manual Pemeliharaan dan
pengujian modul
surya PLTS
fotovoltaik sesuai
prosedur.
Menyiapkan manual book panduan
service memelihara modul surya
PLTS fotovoltaik sesuai spesifikasi
Menyiapkan alat Menyiapkan alat dan bahan dalam
melakukan pemeliharaan modul
surya PLTS fotovoltaik
51. 50
Menggunakan APD Menggunakan APD yang sesuai
dengan pengerjaan yang akan di
lakukan.
2. Pemeriksaan kebersihan modul surya PLTS 1. Lihat apakah pada modul surya
terdapat debu, dedaunan, sampah
atau kotoran yang menutupi
permukaan modul surya PLTS
fotovoltaik
2. Bersihkan permukaan modul
surya dari debu dengan kemoceng
atau kain berpermukaan halus.
3. Jika kotoran sulit dibersihkan,
gunakan sikat dan air bersih
Catatan: pembersihan modul
surya menggunakan air jangan
dilakukan saat siang hari
(matahari sedang terik) untuk
menghindari crack pada modul
surya
52. 51
Risiko Bahaya : Awas tegangan tinggi,
pastikan menggunakan peralatan
keselamatan alat pelindung diri
Manfaat Pemeliharaan : Menjaga
keluaran energi dari modul surya
tetap optimal
3. Pemeriksaan bayangan modul surya 1. Lihat apakah ada bayangan yang
menutupi permukaan modul
surya. Bayangan dapat berasal
dari tanaman atau bangunan
sekitar.
2. Pangkas atau tebang pohon
sampai tidak ada bayangan yang
menutupi permukaan modul
surya.
Risiko bahaya: perhatikan agar
ranting atau batang pohon yang
ditebang tidak menimpa modul surya
atau pekerja.
Pemeriksaan wilayah modul surya 1. Periksa apakah wilayah modul
surya bersih
2. Periksa apakah rumput di sekitar
modul surya semakin tinggi
3. Potong rumput yang ada di
bawah dan sekitar modul surya
4. Bersihkan sampah yang ada di
wilayah modul surya
Risiko bahaya: Hati -hati terhadap
reptil berbisa yang mungkin ada.
53. 52
Manfaat pemeliharaan:
● Mencegah bersarangnya binatang
yang dapat merusak sistem kabel
PLTS
● Mencegah akar tanaman yang
tumbuh merusak pondasi dan
sistem kabel PLTS
● Mencegah hewan pemakan
rumput tertarik untuk masuk ke
dalam area PLTS
Pemeriksaan kondisi modul surya 1. Periksa apakah modul surya ada
yang pecah, laminasi rusak (ada
gelembung udara), perubahan
warna sel
2. Periksa apakah ada hotspot pada
modul surya
3. Periksa kabel – kabel di bawah
modul surya apakah ada yang
longgar, terkelupas dan terputus
4. Periksa apakah semua baut pada
modul surya kencang dan tidak
ada yang hilang
5. Matikan sistem PLTS sesuai
prosedur
6. Ganti modul surya yang rusak.
Jika belum siap diganti, biarkan
dan jangan dilepas dari array,
54. 53
karena untuk mempertahankan
tegangan di array
7. Kencangkan kabel – kabel yang
longgar, apabila ada kabel yang
terkelupas tutup dengan isolasi
listrik. Periksa secara hati -hati
dan perhatikan kembali seperti
awal.
8. Kencangkan baut yang longgar,
ganti baut yang hilang
Perilaku Kerja :
Pelaksanaan kegiatan memelihara modul surya PLTS
fotovoltaik membutuhkan kompetensi perilaku :
1. Disiplin dalam mematuhi perintah kerja
2. Cermat dalam mengamati kerusakan pada modul
surya PLTS fotovoltaik
3. Mampu berkomunikasi dengan baik khususnya
dalam menerima perintah kerja
4. Tanggung jawab
5. Kecermatan dalam memperbaiki kerusakan dan
memelihara modul surya PLTS fotovoltaik sesuai
dengan prosedur
Indikator perilaku:
1. Disiplin
mematuhi
perintah kerja
2. Memelihara
modul surya
PLTS
fotovoltaik
dengan cermat
dan sesuai
SOP
3. Berkomunikasi
dengan baik
dalam
menerima
perintah kerja
4. Bertanggung
Jawab
SOP pemeliharaan nodul surya PLTS
Fotovoltaik sesuai spesifikasi dan
prosedur pemeliharaan
55. 54
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
Elemen Kompetensi 1
Menyiapkan perlengkapan pemeliharaan modul surya PLTS fotovoltaik.
CEK LIST
Baca Referensi 1.1:
Silahkan untuk mencari informasi dari handout yang
diberikan dan membaca beberapa hal berkaitan dengan
menyiapkan perlengkapan pemeliharaan modul surya
PLTS fotovoltaik
Aktivitas 1.1:
Silahkan untuk menyiapkan perlengkapan pemeliharaan
modul surya PLTS fotovoltaik.
Menyiapkan perlengkapan pemeliharaan modul surya PLTS
fotovoltaik.
Alat yang digunakan:
Bahan yang digunakan:
Hasil pemilihan alat dan bahan yang digunakan:
56. 55
CEK LIST
MELAKSANAKAN PERSIAPAN PERLENGKAPAN PEMELIHARAAN
MODUL SURYA PLTS FOTOVOLTAIK
NO ITEM CEK √ / X KETERANGAN
Perlengkapan APD
1
2
3
4
5
6
Peralatan dan tool support
1
2
3
4
5
6
Bahan
1
2
3
Keterangan simbol
√ = ada dan siap digunakan
X = tidak ada
57. 56
Elemen Kompetensi 2
Melaksanakan pemeliharaan modul surya PLTS fotovoltaik
Baca Referensi 2.1:
Silahkan untuk mencari informasi dari handout atau
browsing di internet dan membaca beberapa hal sebagai
berikut:
Pemeliharaan modul surya PLTS fotovoltaik
Peralatan yang digunakan dalam melakukan
pemeliharaan modul surya PLTS fotovoltaik
Diskusi 2.2:
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian
informasi mengenai hal berikut yang telah Anda pelajari:
Cara melakukan pemeliharaan modul surya PLTS
fotovoltaik
Cara menggunakan peralatan dan bahan yang
digunakan dalam memelihara modul surya PLTS
fotovoltaik
Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok,
buatlah catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi
setiap kelompok.
Video Youtube 2.3:
Silahkan melihat youtube berikut ini:
Link: https://www.youtube.com/watch?v=k72RciubAEY
Link: https://www.youtube.com/watch?v=5I37RKv4EzY
Catat rangkum hasil Anda menyaksikan tayangan video
tersebut.
Membaca 2.4 :
Silahkan untuk membaca langkah kerja atau SOP sebagai
58. 57
Pikirkan 2.5 :
Aspek K3 yang penting diperhatikan dalam proses
pelaksanaan pemeliharaan modul surya PLTS
Fotovoltaik adalah:
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
________________________________________________
59. 58
Elemen Kompetensi 3
Membuat laporan pemeliharaan modul surya PLTS tipe terpusat
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Memenuhi / Belum memenuhi
capaian pembelajaran
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
Baca Referensi 3.1:
Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa
hal sebagai berikut:
Cara membuat laporan hasil pemeliharaan modul surya
PLTS fotovoltaik
Aktivitas 3.2:
Silahkan untuk membuat laporan hasil pemeliharaan
modul surya PLTS fotovoltaik
60. 59
H. LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH
Hot spot adalah suatu bagian yang diakibatkan oleh panas
yang terlokalisasi pada sel fotovoltaik yang terjadi
ketika ada perbedaan pencahayaan di antara sel-
sel fotovoltaik
Shading adalah bayangan pada modul surya PLTS
Enkapsulasi atau
laminasi
adalah lapisan antara sel fotovoltaik dan kaca
pelindung. Laminasi digunakan untuk mencegah
kerusakan mekanis pada sel fotovoltaik dan
mengisolasi tegangan dari sel fotovoltaik dengan
bagian modul lainnya.
Junction box adalah kotak penghubung yang digunakan
sebagai terminal penghubung antara serangkaian
sel fotovoltaik ke beban atau ke panel lainnya
61. 60
REFERENSI
● Undang-Undang Nomor tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)
● Buku Panduan Pengoperasian dan Pemeliharaan PLTS Off-Grid
Kementerian ESDM RI
● Buku Instalasi PLTS Dos & Don'ts, Direktorat Jenderal Energi Baru,
Terbarukan dan Konservasi Energi (DJ EBTKE) Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral (KESDM) Republik Indonesia
● http://repositori.kemdikbud.go.id/11294/1/Teknik%20Energi%20Ter
barukan_Teknik%20Energi%20Surya%20dan%20Angin_Kelompok%2
0Kompetensi%207.pdf
● https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/506844982
2011e54c7c364840be42083.pdf
62. 61
UNIT KOMPETENSI
KODE UNIT : (D.35EBT14.002.1)
JUDUL UNIT : Memelihara Modul Surya PLTS Fotovoltaik
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang
dibutuhkan dalam kegiatan memelihara aspek fisik
dan elektrikal modul surya PLTS fotovoltaik.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan perlengkapan
pemeliharaan modul surya
PLTS fotovoltaik
1.1 Perlengkapan Keamanan, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) disiapkan sesuai
regulasi yang berlaku.
1.2 Peralatan untuk pemeliharaan modul surya
PLTS fotovoltaik disiapkan sesuai prosedur.
1.3 Dokumen spesifikasi teknis komponen dan
petunjuk pemeliharaan modul surya PLTS
fotovoltaik dari manufaktur disiapkan.
2. Melaksanakan
pemeliharaan modul surya
PLTS fotovoltaik
2.1 Permukaan modul surya dibersihkan sesuai
prosedur yang ditentukan.
2.2 Tegangan string diperiksa sesuai prosedur
yang telah ditentukan.
2.3 Area modul surya dipelihara dari
kemungkinan munculnya objek bayangan
(shading) dan objek yang menghalangi
sirkulasi udara.
2.4 Kondisi fisik modul surya diperiksa secara
visual sesuai prosedur.
2.5 Tindakan korektif dilakukan sesuai
prosedur yang ditentukan.
3. Membuat laporan
pemeliharaan modul surya
PLTS tipe terpusat
3.1 Laporan pelaksanaan pemeliharaan modul
surya PLTS tipe terpusat dibuat sesuai
prosedur.
3.2 Laporan pelaksanaan pemeliharaan modul
surya PLTS tipe terpusat didokumentasikan
sesuai prosedur.
63. 62
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Unit kompetensi ini dapat digunakan di bidang teknik Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS), khususnya pada proses pemeliharaan
modul PLTS tipe terpusat.
1.2 Objek bayangan (shading) adalah setiap objek yang dapat
menimbulkan bayangan pada permukaan modul (misalnya pohon).
1.3 Tindakan korektif adalah kegiatan yang meliputi pembersihan
permukaan modul surya maupun area di bawah modul surya,
termasuk bayangan pada modul, dan perbaikan kondisi modul yang
disebabkan adanya keretakan pada kaca permukaan modul, baut
modul/array yang longgar, adanya hotspot, dan perbaikan kabel di
bawah modul surya.
2. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Pelindung Diri (APD)
2.1.2 Alat – alat ukur
2.1.3 Peralatan tangan
2.1.4 Alat – alat pembersih
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
2.2.2 Petunjuk pemeliharaan
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja jo
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2015
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
64. 63
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang meliputi
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam 18
melaksanakan pekerjaan.
1.2 Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja, di luar tempat kerja atau
kombinasi keduanya. Apabila assessment dilakukan di luar tempat
kerja, simulasi harus digunakan dengan karakteristik yang
mencerminkan kondisi tempat kerja yang sebenarnya.
1.3 Metode assessment yang dapat diterapkan meliputi: tes tertulis, tes
lisan/wawancara, observasi demonstrasi/praktik, verifikasi bukti/
portofolio.
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Cara penggunaan peralatan dan perlengkapan kerja sesuai
dengan petunjuk penggunaan dari pabrikan
3.1.2 Karateristik modul surya
3.1.3 Tata cara memelihara modul surya sesuai manual peralatan
3.1.4 Troubleshooting modul surya sesuai dengan manual operasi
peralatan
3.2 Keterampilan
3.2.1 Memilih dan menggunakan alat dan bahan pembersih yang
sesuai untuk membersihkan modul surya
3.2.2 Menggunakan alat ukur listrik sesuai prosedur
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti dalam mengukur besaran tegangan dan arus modul surya
4.2 Disiplin dalam memenuhi prosedur pemeliharaan
4.3 Cermat dalam menentukan tindakan korektif
4.4 Bertanggungjawab terhadap setiap laporan yang sudah dibuat
5. Aspek kritis
5.1 Kecermatan dalam melakukan tindakan korektif sesuai prosedur
65. 64
o
DAFTAR NAMA PENYUSUN
NO. NAMA PROFESI
1. David Tua Samosir, S.T. Instruktur Kejuruan
Listrik BPVP Ambon
2. Arif Hafidiyanto Verifikator