2. DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Kata Pengantar 1
A. Pendahuluan …………………………………………………………………… 2
B. Penggunaan Materi 2
C. Daftar Ikon 3
D. Bacaan Referensi 4
E. Pengantar Teori 5
F. Langkah Kerja 13
G. Implementasi Unit Kompetensi 16
1. Elemen Kompetensi 1 23
1.1 Referensi……………………………………………………………... 23
1.2 Aktivitas………………………….…………………………………... 23
2. Elemen Kompetensi 2 24
2.1 Referensi……………………………………………………………...24
2.2 Video Youtube………………………………….…….……………...24
2.3 Diskusi……………………………………………………......….....24
2.4 Pemeriksaan………………………………………………………....24
2.5 Aktivitas………………………………………….…….……………..25
2.6 Aktivitas………………………………………….…….……………..25
2.7 Pikirkan………………………………………….…………...……...25
2.8 Pikirkan………………………………………….…………...……...25
3. Elemen Kompetensi 3…………………………………….…….…………...26
3.1 Aktivitas………………………………………….…….……………..26
3.2 Diskusi……………………………………………….……………….26
3.3 Pikirkan………………………………………….…………………...27
H. Lampiran 28
1. Kamus Istilah 28
2. Referensi 29
3. Unit Kompetensi 30
4. Daftar Nama Penyusun 33
3. 1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT buku Materi
Pelatihan Berbasis Kompetensi dengan judul ” Mengoperasikan PLTS
Fotovoltaik Terpusat On-Grid (D.35EBT13.005.1)” dapat tersusun dengan
baik dan menjadi media pembelajaran untuk mentransformasikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan.
Penyusunan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi merupakan hasil
identifikasi silabus, capaian unit kompetensi, kriteria capaian yang lalu
dituangkan ke dalam pokok pembahasan sebagaimana ditentukan dalam
pedoman penyusunan materi pelatihan berbasis kompetensi.
Materi pelatihan berbasis kompetensi diformulasikan menjadi 2 (dua)
buku, yakni buku Materi dan buku Asesmen (penilaian) yang tidak
terpisahkan dalam penggunaannya. Materi pelatihan ini menjadi salah satu
bahan pengajaran kepada peserta pelatihan agar pelaksanaan pelatihan
dapat dilakukan secara efektif dan efesien.
Kami berharap materi ini dapat meningkatkan kemampuan aplikatif
bagi peserta pelatihan dan instruktur serta dapat dikembangkan lebih lanjut.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita
semua dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses
pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi guna menghasilkan tenaga kerja
yang kompeten dan berdaya saing tinggi.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, Mei 2022
4. 2
4. A. PENDAHULUAN
5.
Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting
dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan yang
lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan sehingga
memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang diberikan.
Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka materi pelatihan
dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran sehingga dapat
diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan
buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat
soft copy seperti materi presentasi dan video.
B. PENGGUNAAN MATERI
6.
7.
1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan
penggunaan materi yang dapat dikembangkan dan disesuaikan
dengan kebutuhan pelatihan
● Buku Panduan Materi berisi pengetahuan, teori serta langkah-
langkah kerja yang wajib dibaca peserta pelatihan dengan muatan
seperti beikut :
o Bacaan Referensi
o Pengantar Teori
o Langkah Kerja
o Implementasi Unit kompetensi
o Lampiran :
- Kamus istilah
- Daftar referensi
- Unit kompetensi
- Daftar penyusun
5. 3
● Buku Panduan Asesmen disajikan dalam paket buku secara
terpisah. Penilaian dapat berupa soal tertulis, wawancara, serta
demonstrasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan proses
penilaian yang dilaksanakan.
● Slide presentasi, video, dan bahan cetak lainnya merupakan
kelengkapan yang dapat dijadikan referensi dalam memperkaya
materi.
2. Instruktur menyiapkan rencana pembelajaran dengan mengambil
referensi dari materi pelatihan serta memastikan materi tersebut
terimplementasi di saat pelatihan berlangsung.
3. Peserta mempelajari, mengamati dan mempraktikkan materi pelatihan
di bawah bimbingan dan pemantauan instruktur.
C. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Pemeriksaan
Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk mencari
atau menemui seseorang untuk mendapatkan
informasi
Aktivitas
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/ mencatat, melengkapi latihan/
aktivitas (bermain peran, presentasi) dan
mencatatkan dalam lembar kerja pada buku ini
sesuai instruksi
Referensi material/manual
Icon ini memiliki arti Anda harus melihat pada
aturan atau kebijakan yang berlaku dan
prosedur-prosedur atau materi pelatihan/ sumber
informasi lain untuk dapat melengkapi latihan/
aktivitas ini.
6. 4
Berpikir
Ambil waktu untuk Anda dapat berpikir/
menganalisa informasi dan catat gagasan-gagasan
yang Anda miliki.
Komunikasi/ Diskusi
Berbicara/ berdiskusi lah dengan rekan anda
untuk gagasan yang anda miliki.
Membaca
Pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan materi pelatihan.
Video/Youtube
Pilihlah Video/Youtube yang dibutuhkan.
D. BACAAN REFERENSI
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Membaca secara lengkap :
Undang-Undang No 1 tahun 1970
tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
7. 5
19.
20.
21.
22.
E. PENGANTAR TEORI
23.
PLTS Fotovoltaik Terpusat On-Grid
Gambar 1. Sistem PLTS On-Grid
Sistem On-Grid merupakan sistem fotovoltaik yang hanya
menghasilkan daya ketika jaringan daya utilitas (PLN) tersedia.
Sistem ini harus terhubung ke grid agar berfungsi. Sistem ini dapat
mengirim kelebihan daya yang dihasilkan kembali ke jaringan ketika
sel surya memproduksi daya berlebih sehingga ada surplus untuk
digunakan nanti. Sistem On-Grid merupakan sistem paling
sederhana dan paling hemat biaya untuk menginstal energi panel
surya dibanding dengan sistem Off-Grid, namun sistem ini tidak
memberikan daya cadangan selama pemadaman jaringan PLN.
Sistem on-grid dapat secara langsung mengimbangi tagihan
listrik. Namun sistem ini memiliki kekurangan yakni jika terdapat
8. 6
mati listrik dari PLN maka hunian juga akan mengalami mati listrik,
mengingat dalam pembangkitannya PLTS on-grid bergantung dari
listrik PLN untuk dapat menggenerasi listrik. Hal ini dimaksudkan
agar energi listrik yang dihasilkan Panel PV tidak masuk kejaringan
listrik untuk menjaga sisi keamanan jaringan misalnya pada saat
maintenance jaringan PLN.
Komponen utama dalam PLTS on-grid adalah panel surya (PV)
dan Inverter.
1. Panel Surya (PV)
Gambar 2. Panel Surya
Sel surya merupakan inti dari panel surya tersebut. Sel ini disusun
berjajar dan dihubungkan secara seri dan parallel yang kemudian
membentuk satu kesatuan panel surya. Dapat dikatakan bahwa
panel surya merupakan gabungan dari banyak sel surya.
1. Cara Kerja Panel Surya
- Panel surya mengkonversi energi dari matahari
menjadi listrik
- Inverter merubah listrik yang dihasilkan oleh panel
surya dari arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik
9. 7
(AC).
- Energi digunakan untuk memberi daya pada
peralatan listrik (Load).
2. Inverter
Gambar 3. Inverter DC to AC
Inverter mengubah
arus listrik DC yang
dihasilkan dari panel
surya dan
mengubahnya
menjadi arus listrik
AC untuk bisa
memenuhi kebutuhan
barang elektronik di
rumah.
Dalam sebuah sistem PLTS On-Grid, inverter ini juga berfungsi
untuk mengirimkan (mengekspor) kelebihan energi listrik yang
dihasilkan dari panel surya ke jaringan listrik PLN. Beberapa
inverter dilengkapi dengan komponen charger untuk
melakukan charge ke baterai pada sistem panel surya On-Grid
dengan baterai & Off-Grid / Stand Alone.
3. KWH meter Exim (Export Impor)
Net Metering atau KWH meter EXIM adalah sebuah
mekanisme layanan, dimana listrik yang dihasilkan oleh sistem
panel surya dapat diekspor ke jaringan distribusi PLN, dan bisa
digunakan kembali untuk konsumsi rumah tangga tersebut. PLN
memasang kWh meter khusus yang disebut kWh ekspor-impor
atau meteran EXIM pada sistem PLTS. Meteran EXIM berfungsi
untuk mencatat berapa besar kapasitas daya yang diekspor
10. 8
pemilik rumah kepada PLN dan berapa besar kapasitas daya
yang dikonsumsi oleh pemilik rumah dari PLN. Selisih kelebihan
listrik panel surya dan daya konsumsi akan dicatat dan dihitung
PLN.
Gambar 4. KWH Meter Exim
Secara sederhana cara kerjanya adalah panel surya akan
memproduksi daya pada siang hari dengan kondisi cuaca cerah.
Hasil produksi panel surya akan dikonsumsi oleh pelanggan, jika
ada kelebihan daya maka listrik tersebut akan dikirim ke
jaringan distribusi PLN sebagai tabungan listrik. Pada malam
atau hari dengan kondisi cuaca berawan atau hujan, pelanggan
akan mengkonsumsi listrik PLN, dengan mengurangi kelebihan
listrik yang dikirim ke jaringan distribusi.
4. Fuse / Sekring
DC Fuse adalah salah satu bagian terpenting dalam installasi
PV System didalam Combiner Box,
11. 9
Gambar 5. DC Fuse
Uuntuk memberikan perlindungan
menyeluruh terhadap kelebihan
beban atau korsleting. Sebagai
proteksi Inverter, bekerja ketika ada
arus mengalir sehingga dapat
melindungi peralatan dan kabel dari
panas yang berlebihan (overheating).
5. MCB DC
Gambar 6. MCB DC
Rangkaian DC Berbeda dengan
rangkaian AC, rangkaian DC
merupakan rangkaian dengan arus
yang konstan dan tidak bolak-balik.
Karena tidak ada 0 V, MCB AC tidak
akan bisa memutus arus sirkuit DC.
MCB DC menggunakan magnetic
untuk menarik busur listrik dari
celah udara dan lalu
memadamkannya
. Karena itu, jangan pernah menggunakan MCB AC yang tidak dilengkapi
magnet karena tidak dapat memadamkan busur listrik.
12. 10
6. SPD
Gambar 7. Surge Protection Device (SPD)
Surge protection devices (SPD)
melindungi peralatan listrik yang
sensitif dalam satu jaringan sistem
modul surya dari tegangan berlebih
yang dapat menyebabkan kerusakan
perangkat elektronik. Semakin besar
perangkat listrik yang digunakan di
pabrik atau perusahaan, risiko
sambaran petir dan lonjakan
berlebih juga semakin besar.
Surge protection devices (SPD) dibagi menjadi dua fungsi utama:
● Pertama adalah sebagai penangkal petir, melindungi instalasi listrik
terhadap efek sambaran petir langsung.
● Kedua adalah pelindung lonjakan arus, yang digunakan untuk melindungi
peralatan listrik dari efek petir tidak langsung.
Surge protection devices (SPD) melindungi peralatan elektronik dari arus
tegangan tinggi berlebih yang digerakkan oleh konduktor melalui grid. Jumlah
Surge protection devices (SPD) untuk sistem modul surya tergantung pada jarak
antara panel surya dan inverter. Jika panjang kabel antara panel dan inverter
kurang dari 10m, hanya satu Surge protection devices (SPD) yang dibutuhkan.
Jika lebih dari 10m, Surge protection devices (SPD) tambahan diperlukan. Surge
protection devices (SPD) pertama dipasang di dekat inverter, Surge protection
devices (SPD) kedua terhubung lebih dekat ke panel surya.
Meskipun relatif jarang, panel surya dapat rusak oleh sambaran petir. Cara
terbaik untuk melindungi dengan menggunakan penangkal petir dan Surge
protection devices (SPD). Surge protection devices (SPD) dapat membuat
perbedaan besar antara keberhasilan dan kegagalan instalasi modul surya skala
besar
13. 11
Gambar 7. Sistem Instalasi PLTS On-Grid
SISTEM ON-GRID
1. Solar Panel (SP) menuju Inverter DC-AC.
2. Output Inverter DC-AC menuju grid/jaringan rumah tinggal.
3. Sistem On-Grid hanya bisa digunakan jika jaringan PLN dalam
kondisi ON/menyala. Jika jaringan PLN padam makan PLTS On-
grid tidak bisa digunakan, hal ini digunakan untuk safety jaringan
PLN.
14. 12
PENGOPERASIAN PLTS ON-GRID
1. Periksa sambungan kabel SP, sudah tersambungan dengan kuat.
2. ON kan Fuse DC yang berada dalam box panel.
3. Periksa kondisi SPD, dimana harus dalam kondisi indikator
berwarna hijau, jika indikator berwarna merah segera ganti dengan
SPD yang baru. Jangan dilanjutkan prosedur pengoperasian jika
SPD masih dalam indikator berwarna merah.
4. Jika SPD sudah diganti dengan yang baru, ON kan MCB DC yang
berada dalam box panel.
5. ON kan Inverter dan tunggu beberapa menit hingga indikator
inverter memberikan info bahwa jaringan PLTS sudah siap untuk di
sambungkan dengan jaringan PLN.
6. On kan switch penghubung inverter dengan jaringan PLN.
7. Pengoperasian PLTS ON-Grid sampai tahap ini sudah selesai.
8. Jika terjadi gangguan pada jaringan PLN sehingga dipadamkan
pihak PLN, maka daya yang dikeluarkan inveter dc-ac menuju
jaringan PLN akan terputus dengan otomatis oleh system inverter.
15. 13
F. LANGKAH KERJA
MENGOPERASIKAN PLTS FOTOVOLTAIK TERPUSAT ON-GRID
No.
PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN
1. Persiapan Pengoperasian
- Menyiapkan Peralatan Kerja
Menyiapkan perlengkapan
K3, peralatan, komponen
Utama dan pendukung
pemasangan instalasi
kelistrikan PLTS
fotovoltaik terpusat Ongrid
sesuai prosedur.
Perlengkapan keselamatan dan
kesehatan kerja disiapkan sesuai
regulasi yang berlaku.
16. 14
Pemeriksaan Awal
1. Pemeriksaan Sambungan penghantar/ kabel
pada seluruh peralatan utama PLTS on-grid
sudah terpasang sesuai standar.
- Sambungan Grounding antar
Panel Surya.
- Sambungan Kabel penghantar
Panel Surya
- Sambungan Fuse DC.
- Sambungan SPD dan cek
indikator warna SPD
- Sambungan MCB DC
- Sambungan Inverter DC-AC
- Sambungan Panel Distribusi
AC.
17. 15
- Pemeriksaan Fuse DC - Cek sambungan kabel menuju
fuse terpasang dengan kuat.
- Cek fuse yang digunakan ,
harus dalam kondisi bagus
tidak ada yang rusak.
18. 16
- Cek sambungan MCB DC dan SPD - Cek sambungan MCB DC
dalam kondisi terpasang
dengan kuat.
- Cek indikator warna pada SPD
harus dalam kondisi berwarna
hijau, jika ada yang berwarna
merah, jangan dilanjutkan
pengoperasian sebelum diganti
dengan yang baru.
- Cek sambungan inveter dc-ac - Sambungan kabel DC input
inverter dari panel surya dan
sambungan output inverter
menuju line AC konsumen
sudah terpasang dengan benar
dan tidak terbalik.
19. 17
- Sambungan ke panel konsumen line AC. - Periksa semua koneksi
penghantar sudah terpasang
dengan kuat tidak ada yang
longgar atau lepas ketika
dilakukan uji tarik dengan
tangan.
20. 18
PENGOPERASIAN ON-GRID
- ON Fuse DC
- ON fuse dengan cara
menutup/menekan knop
fuse hingga tertutup rapat.
- ON MCB DC - Posisi ON semua MCB DC
dengan cara menaikan tuas
mcb ke posisi atas.
Mengoperasikan komponen
utama dan komponen
pendukung peralatan PLTS
Fotovoltaik terpusat On-grid
sesuai prosedure
21. 19
- ON Inveter DC – AC - Putar saklar On pada inverter
untuk memulai konversi
tegangan DC ke AC, tunggu
beberapa saat hingga proses
inverter selesai.
- ON MCB AC panel konsumen line AC - Jika proses inverter dc-ac
sudah selesai, posisikan On
MCB AC pada panel line AC,
maka daya dari PLTS sudah
masuk ke system line AC
konsumen dan sudah bisa
digunakan untuk pemakaian
daya AC.
22. 20
- Pengoperasian shutdown system (OFF) PLTS
On-grid
- Matikan MCB AC pada panel
line AC konsumen terlebih
dahulu.
- Off Inverter DC-AC - Posisikan Off saklar inverter
DC-AC, tunggu hingga
indikator panel mati dengan
sempurna.
23. 21
- Off MCB DC - Matikan seluruh MCB DC pada
panel dengan menekan tuas
mcb ke posisi bawah.
- Off Fuse DC - Buka penutup fuse dengan
24. 22
menarik pengait tutup fuse
hingga isi fuse terlihat lepas
dari rumah fuse.
- DILARANG menyentuh
langsung tembaga kabel dari
solar panel pada siang hari
karena ada tegangan yang
dihasilkan panel surya selama
terpapar matahari.
Perilaku Kerja :
Pelaksanaan kegiatan pengoperasian PLTS ON-Grid
membutuhkan kompetensi perilaku :
1. Melakukan dengan sistematis sesuai SOP.
2. Dilakukan dengan teliti untuk detail proses
pengoperasian.
Indikator perilaku :
a. Mengikuti tahapan
pengoperasian PLTS
ON-Grid sesuai SOP.
25. 23
G. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
24.
Elemen Kompetensi 1
Menyiapkan perlengkapan pengoperasian PLTS Fotovoltaik terpusat On-
Grid
Baca Referensi 1.1:
Silahkan untuk mencari informasi dan membaca beberapa hal
tentang peralatan tangan, dan peralatan ukur/uji yang
dibutuhkan.
Renewable Energy – Basic Pengenalan
Dasar Energi Terbarukan, Tahun 2022
Renewable Energy – Advance, Tahun
2022
Link : Video pada Channel Youtube
“Rumah Solar Jogja”
Aktivitas 1.1:
Silahkan untuk memilih peralatan pengoperasian komponen
utama dan pendukung instalasi kelistrikan PLTS
fotovoltaik terpusat On- grid sesuai dengan gambar kerja
dan SOP sesuai dengan kegunaanya.
Mempersiapkan alat dan bahan perbaikan memory eksternal tidak
terbaca sesuai dengan kegunaanya sesuai jenis kegunaan.
Alat yang digunakan:
Bahan yang digunakan:
Hasil Pemilihan alat dan bahan yang digunakan:
26. 24
Elemen Kompetensi 2
Mengoperasikan peralatan PLTS fotovoltaik terpusat On- grid.
Baca Referensi 2.1:
Silahkan untuk mencari informasi dan membaca
beberapa hal sebagai berikut :
Pemeriksaan sambungan Grounding
Modul Surya
MCB DC, FUSE DC dan SPD DC
Inverter DC-AC On-Grid
System PLTS On-Grid
Video Youtube 2.2:
Silahkan melihat video-video youtube terkait pengoperasian
PLTS-On-Grid
Video pada Channel Youtube “Builder ID”
https://youtu.be/arqbGQShJjE
Catat rangkum hasil setelah Anda menyaksikan tayangan
video tersebut.
Diskusi 2.3 :
Silahkan untuk mendiskusikan hasil mencarian informasi
mengenai hal berikut yang telah Anda pelajari:
Pemeriksaan sambungan Grounding
Modul Surya
MCB DC, FUSE DC dan SPD DC
Inverter DC-AC On-Grid
System PLTS On-Grid
Dari hasil diskusi yang dilakukan dalam kelompok, buatlah
catatan dan presentasikan di kelas hasil diskusi setiap
kelompok.
Pemeriksaan 2.4 :
Pemeriksaan Tegangan Keluaran :
Sisi Output Jaringan Panel Surya
Sisi Output Inverter/Input panel line AC
konsumen
Catat hasil pemeriksaan.
27. 25
Elemen Kompetensi 3
Membuat laporan pengoperasian PLTS fotovoltaik terpusat On-grid
Aktivitas 2.5 :
Pengoperasian Starting up PLTS On-Grid
Menghidupkan/meng-On-kan Fuse DC
Menghidupkan /meng-On-kan MCB DC
Menghidupkan /meng-On-kan Inverter On-Grid DC-
AC
Menyalakan Panel line tegangan AC ke konsumen
Aktivitas 2.6 :
Pengoperasian Shudown PLTS On-Grid
Mematikan Panel line tegangan AC ke inverter
Mematikan switch Inverter On-Grid DC-AC
Mematikan MCB DC
Mematikan/melepas Fuse DC
Hati-hati terhadap kabel panel surya pada siang hari
karena panel tetap menghasilkan daya listrik selama
tersinari matahari.
Pikirkan 2.7 :
Aspek K3 yang penting diperhatikan dalam proses
Menghidupkan PLTS ON-grid menurut saya adalah:
Pikirkan 2.8 :
Aspek K3 yang penting diperhatikan dalam proses
Mematikan/Shutdown PLTS On-grid menurut saya adalah:
Aktivitas 3.1:
Silahkan membuat laporan pengoperasian PLTS terpusat On-Grid
28. 26
Catatan:
Diskusi 3.2:
Silahkan diskusikan hasil yang Anda telah peroleh dan membahas
Bersama rekan untuk hasil lain yang rekanmu peroleh.
Presentasikanlah per kelompok hasilnya.
29. 27
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Memenuhi / Belum memenuhi
capaian pembelajaran
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
Pikirkan 3.3:
Studi Kasus 1
Jika terdapat indikator merah pada SPD apa yang harus
dilakukan ?
Jabarkan hasil Analisa Anda.
Studi Kasus 2
Jika terjadi pemadaman jaringan PLN apa yang akan terjadi
pada PLTS On-grid ?
Jabarkan hasil Analisa Anda.
Studi kasus 3
Jika daya yang dihasilkan PLTS On-grid lebih besar dari daya
yang terpakai konsumen apa yang akan terjadi ?
Jabarkan hasil Analisa Anda.
30. 28
H. LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH
PLTS adalah singkatan dari Pembangkit Listrik Tenaga
Surya Sistem Pembangkit Listrik yang
memanfaatkan cahaya matahari.
On-Grid adalah suatu sistem dimana Pembangkit Listrik
terhubung ke Penyedia tenaga listrik (Perusahaan
utilitas) seperti PLN atau ke Pembangkit Listrik
Konvensional
SP adalah singakatan dari Solar Panel
Bahasa lain dari panel surya
Fuse Adalah pengaman pemutus arus tegangan listrik,
istilah lainnya adalah sekring
MCB Manual Circuit Breaker adalah pengaman untuk
memutuskan arus/beban lebih
SPD Surge protective Device adalah piranti yang
dipasang untuk melindungi peralatan elektronik
dari kerusakan / terbakar akibat surge lightning
(lonjakan listrik akibat sambaran petir mendadak)
ataupun OverVoltage Surge ( voltase berlebihan
yang mendadak ) yang masuk dari kabel solar
panel dan jaringan PLN
Inverter perangkat daya yang dapat mengubah arus listrik
searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC).
AC Arus bolak-balik/ tegangan PLN 220V
DC Arus Searah/tegangan searah dari solar panel
31. 29
REFERENSI
Peraturan Perundangan
● Undang Undang No.30 tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
● Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
● Peraturan Menteri ESDM No.13 tahun 2019 tentang Perubahan
Peraturan Menteri ESDM No.49 tahun 2018
Standar Nasional Indonesia
● SNI 8395:2017 Panduan Studi Kelayakan Pembangunan Pembangkit
Listrik Tenaga Surya (PLTS) Fotovoltaik, 2017, Badan Standardisasi
Nasional
Buku
● Renewable Energy – Basic Pengenalan Dasar Energi Terbarukan, DIKLAT
SOLAR PV BASIC
● Renewable Energy – Advance, DIKLAT SOLAR PV BASIC
● SNI 04-0225-2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
● SNI 0225:2011/Amd 5:2016 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011
(PUIL 2011) - Amendemen 5 (IEC 60364-5- 56:2009, MOD)
33. 31
KODE UNIT : D.35EBT13.005.1
JUDUL UNIT : Mengoperasikan PLTS Fotovoltaik Terpusat On-
Grid DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam
kegiatan mengoperasikan PLTS fotovoltaik terpusat
on- grid.
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan perlengkapan
pengoperasian PLTS
fotovoltaik terpusat on-grid
1.1 Perlengkapan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) disiapkan
sesuai regulasi yang berlaku.
1.2 Peralatan untuk pengoperasian PLTS
fotovoltaik terpusat on-grid disiapkan
sesuai prosedur.
1.3 Komponen utama dan komponen
pendukung diidentifikasi sesuai
prosedur.
2. Mengoperasikan peralatan
PLTS fotovoltaik terpusat on-
grid
2.1 Komponen utama dioperasikan
sesuai prosedur yang ditentukan.
2.2 Komponen pendukung dioperasikan
sesuai prosedur yang ditentukan.
3. Membuat laporan
pengoperasian PLTS
fotovoltaik terpusat on-grid
3.1 Format laporan disiapkan sesuai
prosedur.
3.2 Laporan dibuat sesuai dengan
format.
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Komponen utama PLTS fotovoltaik terpusat on-grid adalah modul
surya, inverter.
1.2 Komponen pendukung PLTS fotovoltaik terpusat on-grid adalah
combiner box, penyangga modul, panel distribusi AC, dan sistem
monitoring.
1.3 Unit kompetensi ini berlaku untuk menentukan persyaratan
personil dalam mengoperasikan PLTS fotovoltaik terpusat on-grid.
1.4 Unit ini digunakan untuk menghasilkan pengoperasian PLTS
35. 33
1.5 Persyaratan operasi meliputi penentuan langkah-langkah kegiatan
pengoperasian yang mencakup penerapan standar
pengoperasian dan pemeriksaan peralatan, serta keamanan
dalam proses pengoperasian PLTS fotovoltaik terpusat on-grid.
2. Peralatan dan perlengkapan
2.1 Peralatan
2.1.1 Alat Pelindung Diri (APD)
2.1.2 Alat-alat ukur
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Alat tulis kantor
2.2.2 Katalog produk
2.2.3 Petunjuk pengoperasian
3. Peraturan yang diperlukan
3.1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja jo
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 33 Tahun 2015
4. Norma dan standar
4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks penilaian
1.1 Penilaian/assessment kompetensi ini dapat dilakukan di tempat
kerja atau pada tempat yang disimulasikan.
1.2 Peserta harus dilengkapi dengan peralatan/perlengkapan,
dokumen, bahan, serta fasilitas assessment yang dibutuhkan.
1.3 Metode assessment yang dapat diterapkan meliputi: tes tertulis, tes
lisan/wawancara, observasi demonstrasi/praktik, verifikasi
bukti/portofolio.
36. 34
2. Persyaratan kompetensi
(Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
3.1 Pengetahuan
3.1.1 Alat Pelindung Diri (APD)
3.1.2 Karakteristik modul surya
3.1.3 Dasar konversi energi, khususnya prinsip perubahan energi
asal menjadi energi listrik
3.1.4 Spesifikasi komponen utama PLTS fotovoltaik terpusat on-grid
meliputi inverter sesuai manual operasi
komponen
3.1.5 Spesifikasi peralatan kelistrikan PLTS fotovoltaik terpusat on-
grid meliputi jenis dan spesifikasi fuse, circuit breaker, alat
ukur dan indikator
3.2 Keterampilan
3.2.1 Mengoperasikan inverter sesuai manual operasi dan prosedur
3.2.2 Mengoperasikan peralatan kelistrikan PLTS fotovoltaik
terpusat on-grid sesuai prosedur
3.2.3 Menggunakan peralatan dan perlengkapan kerja sesuai
dengan petunjuk penggunaan dari pabrikan
4. Sikap kerja yang diperlukan
4.1 Teliti dalam mengidentifikasi komponen-komponen utama
dan komponen-komponen pendukung sistem
4.2 Disiplin dalam mematuhi instruksi kerja pengoperasian sistem
4.3 Cermat dalam melaksanakan langkah-langkah pengoperasian
sistem
4.4 Bertanggungjawab atas beroperasinya sistem secara baik dan benar
5. Aspek kritis
5.1 Ketelitian dalam mengoperasikan komponen utama sesuai prosedur
yang ditentukan.
DAFTAR NAMA PENYUSUN
37. 35
NO. NAMA PROFESI
1.
Iskana Dinata, S.T.
● Instruktur Teknik
Listrik BPVP Banda
Aceh
● Asesor LSP-P2 BPVP
Banda Aceh