Dokumen tersebut membahas konsep jarak dalam geometri ruang, termasuk jarak titik ke titik, titik ke garis, titik ke bidang, garis ke garis, garis ke bidang, dan bidang ke bidang. Metode penentuan jarak dijelaskan dengan contoh-contoh soal dan gambar ilustrasi.
Dokumen tersebut membahas konsep jarak dalam geometri ruang, termasuk jarak titik ke titik, titik ke garis, titik ke bidang, garis ke garis, garis ke bidang, dan bidang ke bidang. Metode penentuan jarak dijelaskan dengan contoh-contoh soal dan gambar ilustrasi.
Dokumen tersebut berisi 10 soal latihan ujian harian tentang materi trigonometri. Soal-soal tersebut meliputi pengubahan sudut ke derajat, menentukan nilai trigonometri pada segitiga, menghitung panjang sisi segitiga berdasarkan informasi yang diketahui, dan menyelesaikan masalah fisika yang melibatkan sudut elevasi dan depresi.
Dokumen tersebut membahas tentang geometri tiga dimensi, termasuk definisi dan rumus untuk menghitung luas permukaan serta volume berbagai bangun ruang seperti balok, kubus, prisma, tabung, limas, kerucut, kerucut terpancung dan bola beserta contoh soal terkait.
1. Aturan sinus merupakan perluasan aturan trigonometri untuk menentukan panjang sisi pada segitiga manapun, bukan hanya segitiga siku-siku.
2. Aturan sinus dapat digunakan dengan menentukan tinggi segitiga terlebih dahulu menggunakan segitiga siku-siku yang dibentuk.
3. Contoh soal penerapan aturan sinus diberikan untuk menentukan panjang sisi, sudut, dan perbandingan panjang sisi pada
Dokumen ini membahas tentang penampang atau irisan bangun ruang 3 dimensi seperti kubus, prisma, dan limas dengan bidang tertentu. Dijelaskan cara melukis irisan kubus dengan bidang yang melalui titik-titik tertentu di kubus, irisan prisma dengan bidang melalui titik-titik pada sisi prisma, dan irisan limas dengan bidang melalui titik puncak dan tegak lurus dengan rusuk limas. Juga ada soal latihan untuk
Dokumen ini menjelaskan cara menemukan rumus luas permukaan dan volume kubus. Luas permukaan kubus adalah 6 kali luas sisi, sedangkan volume kubus adalah sisi kubik. Contoh soal dan latihan juga diberikan untuk memahami penerapan rumus-rumus tersebut.
Dokumen menjelaskan tentang membuat sembarang segitiga ABC dan mengukur besar sudutnya (∠A, ∠B, ∠C) menggunakan busur derajat. Dokumen juga menginstruksikan untuk mengukur panjang sisinya (AB, BC, AC) menggunakan penggaris dan memperhatikan hubungan antara besar sudut dengan panjang sisi masing-masing.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep jarak dalam ruang tiga dimensi, termasuk jarak antara titik-titik, titik ke garis, titik ke bidang, garis ke garis, dan bidang ke bidang. Konsep-konsep tersebut dijelaskan dengan contoh-contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut berisi 10 soal matematika tentang geometri bidang dan trigonometri. Soal-soal tersebut meliputi pembahasan luas segitiga, nilai tangen sudut, hubungan antara panjang sisi dan jari-jari lingkaran dengan sudut, perbandingan tinggi bayangan, panjang jembatan, arah pesawat terbang, hubungan panjang sisi dengan sudut pada segitiga siku-siku, hubungan titik tengah dengan titik lain pada garis tinggi segit
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang beberapa konsep dasar matematika seperti proyeksi garis pada bidang, jarak antara titik dan garis/bidang, sudut antara garis dan bidang, serta sudut antara dua bidang. Konsep-konsep tersebut dijelaskan beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang geometri hiperbolik dan teori-teorinya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa geometri hiperbolik berbeda dengan geometri Euclid karena menggunakan postulat kesejajaran negatif Euclid. Geometri hiperbolik juga memungkinkan adanya segitiga dengan jumlah sudut kurang dari 180 derajat.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan sinus dan kosinus pada segitiga. Aturan-aturan tersebut dapat digunakan untuk menentukan panjang sisi atau besar sudut pada segitiga yang belum diketahui, dengan ketentuan unsur-unsur lainnya pada segitiga tersebut telah diketahui. Contoh soal dan penyelesaiannya juga disajikan untuk membantu pemahaman materi tersebut.
Dokumen tersebut berisi 10 soal latihan ujian harian tentang materi trigonometri. Soal-soal tersebut meliputi pengubahan sudut ke derajat, menentukan nilai trigonometri pada segitiga, menghitung panjang sisi segitiga berdasarkan informasi yang diketahui, dan menyelesaikan masalah fisika yang melibatkan sudut elevasi dan depresi.
Dokumen tersebut membahas tentang geometri tiga dimensi, termasuk definisi dan rumus untuk menghitung luas permukaan serta volume berbagai bangun ruang seperti balok, kubus, prisma, tabung, limas, kerucut, kerucut terpancung dan bola beserta contoh soal terkait.
1. Aturan sinus merupakan perluasan aturan trigonometri untuk menentukan panjang sisi pada segitiga manapun, bukan hanya segitiga siku-siku.
2. Aturan sinus dapat digunakan dengan menentukan tinggi segitiga terlebih dahulu menggunakan segitiga siku-siku yang dibentuk.
3. Contoh soal penerapan aturan sinus diberikan untuk menentukan panjang sisi, sudut, dan perbandingan panjang sisi pada
Dokumen ini membahas tentang penampang atau irisan bangun ruang 3 dimensi seperti kubus, prisma, dan limas dengan bidang tertentu. Dijelaskan cara melukis irisan kubus dengan bidang yang melalui titik-titik tertentu di kubus, irisan prisma dengan bidang melalui titik-titik pada sisi prisma, dan irisan limas dengan bidang melalui titik puncak dan tegak lurus dengan rusuk limas. Juga ada soal latihan untuk
Dokumen ini menjelaskan cara menemukan rumus luas permukaan dan volume kubus. Luas permukaan kubus adalah 6 kali luas sisi, sedangkan volume kubus adalah sisi kubik. Contoh soal dan latihan juga diberikan untuk memahami penerapan rumus-rumus tersebut.
Dokumen menjelaskan tentang membuat sembarang segitiga ABC dan mengukur besar sudutnya (∠A, ∠B, ∠C) menggunakan busur derajat. Dokumen juga menginstruksikan untuk mengukur panjang sisinya (AB, BC, AC) menggunakan penggaris dan memperhatikan hubungan antara besar sudut dengan panjang sisi masing-masing.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang konsep jarak dalam ruang tiga dimensi, termasuk jarak antara titik-titik, titik ke garis, titik ke bidang, garis ke garis, dan bidang ke bidang. Konsep-konsep tersebut dijelaskan dengan contoh-contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut berisi 10 soal matematika tentang geometri bidang dan trigonometri. Soal-soal tersebut meliputi pembahasan luas segitiga, nilai tangen sudut, hubungan antara panjang sisi dan jari-jari lingkaran dengan sudut, perbandingan tinggi bayangan, panjang jembatan, arah pesawat terbang, hubungan panjang sisi dengan sudut pada segitiga siku-siku, hubungan titik tengah dengan titik lain pada garis tinggi segit
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang beberapa konsep dasar matematika seperti proyeksi garis pada bidang, jarak antara titik dan garis/bidang, sudut antara garis dan bidang, serta sudut antara dua bidang. Konsep-konsep tersebut dijelaskan beserta contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang geometri hiperbolik dan teori-teorinya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa geometri hiperbolik berbeda dengan geometri Euclid karena menggunakan postulat kesejajaran negatif Euclid. Geometri hiperbolik juga memungkinkan adanya segitiga dengan jumlah sudut kurang dari 180 derajat.
Dokumen tersebut membahas tentang aturan sinus dan kosinus pada segitiga. Aturan-aturan tersebut dapat digunakan untuk menentukan panjang sisi atau besar sudut pada segitiga yang belum diketahui, dengan ketentuan unsur-unsur lainnya pada segitiga tersebut telah diketahui. Contoh soal dan penyelesaiannya juga disajikan untuk membantu pemahaman materi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang teorema Pythagoras dan aplikasinya dalam menentukan jenis segitiga dan menghitung panjang sisi-sisinya. Terdapat pembahasan tentang perbandingan sisi-sisi pada segitiga siku-siku khusus dengan sudut 30°, 60°, dan 45° yang dapat digunakan untuk menyelesaikan soal-soal terkait. Beberapa contoh soal pun diberikan beserta penyelesaiannya.
Dokumen tersebut berisi soal-soal tentang konsep-konsep matematika lingkaran seperti jari-jari, luas lingkaran, sudut, dan garis singgung lingkaran. Terdapat lebih dari 20 soal yang mencakup berbagai aspek matematika lingkaran untuk kelas 8.
Ulangan harian mata pelajaran matematika tentang kesebangunan untuk kelas IX meliputi soal-soal yang membuktikan apakah dua bangun datar atau dua segitiga sebangun dengan mengecek kesetaraan sudut-sudut dan sisi-sisinya.
Dokumen tersebut membahas tentang Geometri Netral yang melepaskan postulat kelima Euclides. Geometri Netral didasarkan pada empat postulat pertama Euclides dan geometri terurut. Dibahas pula beberapa teorema geometri netral seperti setiap segitiga memiliki jumlah sudut 180 derajat dan jika sebuah segitiga memiliki jumlah sudut 180 derajat, maka akan ada persegi panjang.
Makalah ini membahas tentang geometri netral, yaitu geometri yang memiliki sistem aksioma kesejajaran, urutan, kekongruenan, dan Archimedes tetapi tidak menentukan banyaknya garis sejajar melalui suatu titik. Makalah ini mengkaji apakah persegi panjang ada dalam geometri netral dan apa yang dapat didasarkan pada persegi panjang tersebut."
Kesebangunan merupakan sebuah bangun datar dimana sudut–sudutnya mempunyai kesesuaian yang sama besarnya. Dan juga panjang sisi–sisi yang bersesuaian mempunyai sebuah perbandingan yang sama.
Dokumen tersebut membahas tentang kesebangunan bangun datar dan menyelesaikan soal-soal terkait kesebangunan. Terdapat penjelasan mengenai syarat dua bangun yang sebangun, contoh soal penentuan skala peta, jarak antar kota, dan tinggi bangunan pada gambar/model. Juga dijelaskan tentang penentuan panjang garis tinggi dan sisi pada segitiga siku-siku berdasarkan konsep kesebangunan.
Irna nuraeni 3.6 the search for a rectangleIrna Nuraeni
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian mengenai persegi panjang dan membuktikan beberapa teorema yang berkaitan dengan persegi panjang, diantaranya teorema yang membuktikan bahwa diagonal persegi panjang kongruen, sudut puncak persegi panjang kongruen dan sama-sama 90 derajat, jumlah sudut segi empat persegi panjang adalah 360 derajat, dan garis yang menghubungkan titik tengah sisi atas dan bawah perse
Pendekatan geometri Euclid membahas aksioma-aksioma geometri seperti kesejajaran, kongruensi, jumlah sudut segitiga, dan luas bangun datar seperti segitiga dan jajar genjang. Metode utama yang digunakan adalah membuktikan teorema-teorema melalui penggunaan aksioma, konstruksi geometri, dan logika.
1. Bukti Materi Matematika SMP
1. Teorema Pythagoras
Teorema Pythagoras diajarkan ke siswa sejak Sekolah Dasar. Namun, seringkali tidak disertai
bukti yang memadai, biasanya hanya diberikan contoh-contoh penggunaannya saja. Berikut
disajikan bukti teorema Pythagoras.
Perhatikan persegi ABCD dengan panjang sisi (a + b) berikut, segiempat PQRS merupakan
persegi juga dengan panjang sisi c. Hal ini dapat dibuktikan dengan menunjukkan sudut-
sudutnya masing-masing 900. Perhatikan, APB APS SPQ QPB .
QPB ASP , sehingga APB APS SPQ ASP . Padahal, 0
90APS ASP .
Jadi,
0 0
180 90 SPQ
0 0 0
180 90 90SPQ .
Dengan demikian 0
90SPQ PQR QRS RSP .
Selanjutnya, L persegi ABCD = 4. L segitiga SAP + L Persegi PQRS
2 21
4.
2
a b ab c
2 2 2
2 2a ab b ab c
2 2 2
a b c
Cara lain membuktikan teorema Pythagoras adalah dengan memanfaatkan kesebangunan
segitiga.
Perhatikan segitiga siku-siku berikut!
a b
a
b
b
a
b a
c
c
c
c
A B
D C
P
Q
S
R
2. Selanjutnya akan dibuktikan
2 2 2
AB BC AC
Langkah pertama, buat garis tinggi dari titik B dan memotong tegak lurus garis AC di D,
Perhatikan bahwa ADB ABC, maka
AB AD
AC AB
atau
2
.AB AC AD
A
B C
D
A
B C
3. Perhatikan juga BDC ABC, maka
BC DC
AC BC
atau
2
.BC AC DC
Kemudian
2 2
2 2
2 2 2
. .AB BC AC AD AC DC
AB BC AC AD DC
AB BC AC
2. Jumlah sudut segitiga sebarang adalah 1800
Buat segitiga sebarang dengan sudut-sudutnya masing-masing , , dan . Kemudian
perpanjang sisi-sisnya seperti gambar di bawah.
Kemudian buat garis yang sejajar dengan salah satu sisinya dan memotong titik sudut yang
besarnya , seperti gambar di bawah
Selanjutnya, kita tahu bahwa besar sudut garis lurus adalah 1800, sehingga didapat
0
180 .
α
β
Sudut dalam
bersebranga
n
Sudut sehadap
βα
α
β