2. Pengelompokan Biaya
Biaya Tetap :
Biaya yang jumlah nilainya tetap, walaupun jumlah yang diproduksi berubah. Atau
jumlah yang tidak terkait dengan perubahan biaya. (sewa-SDM-fee management)
Biaya Semi Variabel :
Biaya yang mengandung Biaya Tetap dan Biaya Variabel, contoh : biaya listrik terdiri
dari : biaya beban (Biaya Tetap per bulan) dan biaya pemakaian (Biaya Variabel :
tergantung jumlah kWh listrik dipakai per bulan
Biaya Variabel : ) (biaya kirim – bungkus – risiko rusak)
Biaya yang berubah sesuai dengan perkembangan jumlah barang dijual / diproduksi.
a). Proporsional
b). Progresif
c). Degresif
3. Perilaku Biaya Tetap Total
Perilaku Biaya Variabel Proporsional; B.Variabek Progresive;
dan B.Variabel Degresif.
Jumlah
Biaya
Tetap
Biaya
Tetap per
unit
Biaya Variabel
Proporsional =
Biaya
variabelnya
Tetap
Progresive =
Biaya var per
unit meningkat
Degresive=
Biaya Var per
unit
menurun
10 500 =500/10 10 x 50 = 500 10 x 50 = 500 10 x 50 = 500
15 500 = 500/15 15 x 50 = 750 15 x 55 = 825 15 x 48 = 720
20 500 =500/20 20 x 50 = 1.000 20 x 60 = 1.200 20 x 46 = 920
25 500 1.250 1625 1100
30 500 1.500 2100 1260
35 500 1.750 2625 1400
40 500 2.000 3200 1520
45 500 2.250 3825 1620
50 500 2.500 4500 1700
4. Standard Biaya :
Jumlah Biaya yang menjadi batasan atau standard pengeluaran dalam rangka
pengawasan/ pengendalian biaya
Standar Biaya Tetap :
Biasanya sudah pasti berdasarkan pengeluran biaya gaji upah – sewa – beban
langganan dll yang sudah ada taripnya. (Pabrik : Satpam – Depresiasi – Gaji Staff
admin pabrik)
Standard Biaya Variabel
Ditentukan berdasar peraturan / ketentuan perusahaan; atau berdasarkan data
historis selanjutnya dihitung : (1). Rata-rata dari rata-rata; (2). Minimum; (3).
Median; (4). Modus. Selanjutnya dipilih salah satu sebagai dasar.
Std. B.Variabel : Bahan Baku; B. Kirim; B.upah-borongan.
Standar Biaya Semi Variabel Listrik- air – telpon – iklan - sampah
1. Stand By Cost
2. Metode Taksiran Langsung
3. Metode Maksimum-minimum
5. Standar Biaya Variabel: ketentuan biaya yang dipakai untuk
pengawasan / pengendalian atau batasan biaya penjualan atau produksi.
Bulan Biaya Jumlah dikerjakan Rata-rata biaya
(1) (2) (3) (4) = (2)/(3)
January 5,900 1,200 4.92
February 6,500 1,500 4.33
March 5,400 1,400 3.86
April 4,500 1,200 3.75
May 5,600 1,450 3.86
June 6,900 1,650 4.18
July 7,600 1,800 4.22
August 6,400 1,450 4.41
September 5,800 1,400 4.14
October 6,200 1,550 4.00
November 5,200 1,300 4.00
December 4,800 1,150 4.17
Rata-rata dari rata-rata dari Jan - Des 4.15
Minimum 3.75
Median 4.16
Modus 4.00
1). Metode Historis – Berdasar data-data biaya variabel periode yang lalu,
ditentukan rata-ratanya; rata-rata dari rata-rata bulanan; minimum; median;
dan modus
6. Standar Biaya Semi Variabel :
1. Metode Stand By Cost = Biaya tetap (biaya saat tidak ada produksi sama
sekali) + (biaya per unit x unit diproduksi).
2. Metode taksiran langsung
Biaya Tetap = (saat
produksi = 0)
Biaya variabel per
unit
B.Variabel total =
jmlh x B.V per unit
Stand By Cost =
B.Tetap + B.Var Total
500.000 250 500 unit x 250 =
125.000
500.000 + 125.000 =
625.000
Jenis Biaya Biaya Aktivitas Tingkat Biaya
Total Beban Per bulan
(motor - transport)
Rp. 300.000
Beban Tetap service dll Rp. 50.000
Biaya Variabel Rp. 250.000 Selama 1 bln = 25 hr B.Var Per Unit = 150
Biaya Semi Variabel = Rp. 50.000 + (kegiatan ) misal 25
hr = 10.000
X 150
50.000 + (25 x 10.000) = 50.000 + 250.000
7. 3. Metode Maksimum Minimum
Kondisi Produksi Jumlah Produksi Jumlah Biaya
Maksimum 20.000 Rp. 20.000.000
Minimum 10.000 Rp. 15.000.000
Selisih 10.000 Rp. 5.000.000
Biaya Variabel Rp. 500,-
Kondisi Produksi Jumlah Produksi Jumlah Biaya
Maksimum 20.000 Rp. 20.000.000
Biaya Variabel 20.000 x Rp. 500 Rp. 10.000.000
Selisih = Biaya Tetap Rp. 10.000.000
Kondisi Produksi Jumlah Produksi Jumlah Biaya
Minimum 10.000 Rp. 15.000.000
Biaya Variabel 10.000 x Rp. 500 Rp. 5.000.000
Selisih = Biaya Tetap Rp. 10.000.000
8. Biaya Standard Metode Maksimum-minimum
Jenis Biaya
Biaya Tetap Rp. 10.000.000,-
Biaya variabel misal
18.000
Unit x B.Var = 18.000 x Rp. 5.000 Rp. 9.000.000,-
Jumlah Biaya standard Untuk jumlah Produksi 18.000 Rp. 19.000.000
9. Estimasi Biaya Semi Variabel :
1. Metode Regresi Garis lurus
2. Metode Regresi Linier
1. Metode Garis Lurus
•∑ Y = an + b∑X
•∑XY = a∑X+ b∑X2
Bulan Produksi (=X) Biaya Total (=Y) X2 XY
1 100 5,650 10,000 565,000
2 130 6,150 16,900 799,500
3 140 7,200 19,600 1,008,000
4 125 6,050 15,625 756,250
5 150 7,650 22,500 1,147,500
6 140 6,950 19,600 973,000
7 165 8,100 27,225 1,336,500
8 135 6,300 18,225 850,500
9 145 7,450 21,025 1,080,250
10 150 7,500 22,500 1,125,000
∑ 1,380 69,000 193,200 9,641,500
69.000 Y = 10a + 1.380 b X 138 (138)x 69.000 Y = (138)x10a + (138)x 1380 b
193.200Y =1.380 a + 9.641.500 b X 10 (10) x 193.200 Y = (10) x 1380 a
11. Bentuk Penyajian Perhitungan Budget (Anggaran)
Bentuk Tabel
Jenis Biaya Unsur
Biaya Tetap
Unsur Biaya Variabel Total Biaya
Biaya Satuan JKTL /
Unit dipakai
Jumlah B.var
Pemeliharaan
Gedung Pabrik
1.000.000 Rp. 500 per
jam kerja
500 jam kerja 250.000 1.250.000
Produksi
- Bahan Rp. 125 10.000 kg 1.250.000 1.250.000
- Biaya Produksi
dan overhead
2.500.000 Rp. 500 10.000 kg 5.000.000 7.500.000
- Pemeliharaan
mesin-mesin
2.500.000 Rp. 5000 per
jam kerja
600 jam kerja 3.000.000 5.500.000
- Depresiasi 1.500.000 - - - 1.500.000
Jumlah Total Biaya Pabrik (Pemeliharaan dan Produksi) 17.000.000
12. Bentuk Formula
Anggaran Produksi:
Pemeliharaan Pabrik
1. Unsur B. Tetap = 1.000.000
2. B. Var = Rp. 500 x 500 JKL = 250.000
Jumlah Biaya Pemeliharaan pabrik = 1.250.000
Biaya Produksi
1. Bahan = Rp. 10.000 kg x Rp. 125,- = 1.250.000
2. OH = Rp. 2.500.000 + (Rp.500 x 10.000) = 7.500.000
3. Pemel = Rp. 2.500.000 + (Rp.5000 x 600JKL)= 5.500.000
Jumlah Biaya Produksi = 14.250.000
Depresiasi mesin-mesin = 1.500.000
Jumlah Total 17.000.000