SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
FULL COSTING &
VARIABLE COSTING
1
Pendahuluan
 Dua macam alternatif sistem biaya
1. Sistem biaya penuh (full costing)
2. Sistem biaya variabel (variable costing)
 Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
 perusahaan manufaktur diwajibkan untuk
menerapkan metode penghitungan harga pokok
penuh untuk keperluan pelaporan pada pihak
eksternal
 Dalam sistem harga pokok penuh seluruh biaya
produksi variabel dan tetap dibebankan kepada produk
 Dalam sistem harga pokok variabel hanya biaya
produksi variabel yang dibebankan kepada produk
2
Perbandingan kedua metode
Perbedaan : perlakuan terhadap biaya tetap (fixed cost)
 Dalam full costing : biaya tetap diperlakukan sebagai
biaya produk
 Dalam variable costing : biaya tetap diperlakukan
sebagai biaya periode
Sebagai konsekuensi akan terdapat perbedaan dalam
pelaporan jumlah laba periode yang dilaporkan dalam
laporan keuangan
3
Contoh soal
Data produksi dan keuangan PT. XYZ bulan januari 2011
 Persediaan awal periode 0 (nihil)
 Produksi 10,000 unit
 Penjualan 8,000 unit ; dengan harga jual Rp. 300/unit
 Biaya Adm dan penjualan-variable Rp. 10/unit
 Biaya Adm dan penjualan-tetap Rp. 100,000
 Data biaya per unit produk jadi
Item Biaya Variable cost (Rp.) Full cost (Rp.)
Bahan baku 50 50
B.Tenaga kerja 100 100
BOP variabel 50 50
BOP tetap 25 = 250,000/10,000
4
Laporan rugi laba - variable costing
Penjualan (8,000 x Rp. 300) Rp 2.400.000
Dikurangi biaya variabel :
HPP Variabel Rp 1.600.000
B. Penj.&umum-variabel Rp 80.000 Rp 1.680.000
Marjin kontribusi Rp 720.000
Dikurangi biaya tetap :
BOP tetap Rp 250.000
B. Penj.&umum-tetap Rp 100.000 Rp 350.000
Laba Bersih Rp 370.000
5
Laporan rugi laba - full costing
Penjualan Rp 2.400.000
Dikurangi: Harga Pokok Penjualan Rp 1.800.000
Laba kotor Rp 600.000
Dikurangi: B.Adm&umum Rp 180.000
Laba Bersih Rp 420.000
Rekonsilasi laba kedua metode
Laba bersih-variable costing Rp 370.000
BOP tetap tertanam pada persediaan akhir
(2,000 unit x Rp. 25) Rp 50.000
Laba bersih-full costing Rp 420.000
6
Full vs Variable costing
Full atau Absorption Variable atau direct
Harga Pokok Produk
- Bahan baku
- Tenaga kerja
- BOP variabel
- BOP tetap
Harga Pokok Produk
- Bahan baku
- Tenaga kerja
- BOP variabel
Beban periode
- Penjualan
- Umum
- Administratif
Beban Periode
- BOP tetap
- Penjualan
- Umum
- Administratif
7
Contoh Kasus
Data biaya dan persediaan akhir tahun 2010 dari PT. Echa
1. Produksi selama tahun 2010 sebanyak 260.000 unit.
2. 60% dari produksi tahun 2010 terjual dan sisanya masih
tersimpan digudang pada akhir tahun.
3. BBB sebesar Rp. 70.000.000
4. BTKL sebesar Rp. 30.000.000
5. BOP (V) sebesar Rp. 45.000.000 dan BOP (T) sebesar Rp.
15.000.000
6. Harga jual per unit Rp. 6.000
7. Biaya administrasi dan umum (V) sebesar Rp. 26.000.000 dan
Biaya administrasi dan umum (T) sebesar Rp. 16.000.000
8. Biaya pemasaran (V) sebesar Rp. 40.000.000 dan Biaya
pemasaran (T) sebesar Rp. 25.500.000
8
Diminta :
a. Hitunglah nilai persediaan akhir tahun 2010
dengan metode variable costing dan full
costing!
b. Buatlah laporan Laba Rugi menurut metode
variable costing dan full costing!
9
10
11
12
R/L
VARIABEL
COSTING
13
R/L
FULL
COSTING
Variable costing
 Alasan utama masih digunakannya metode
harga pokok variabel (walaupun tidak diakui
oleh PSAK)
1. Laba menurut full costing dipengaruhi volume
produksi, sedangkan variable costing tidak
demikian
2. Variable costing lebih baik dalam memberi
sinyal berkaitan dengan kinerja
 Salah satu aplikasi dari variable costing
adalah melakukan analisis biaya, kuantitas,
14
Analisa Biaya, Kuantitas, dan
laba
 Menganalisa hubungan antara biaya dengan
kuantitas produksi serta keterkaitannya
dengan laba usaha
 Bermanfaat bagi manajemen untuk
merencanakan operasi dalam jangka pendek,
terutama :
1. Perhitungan titik impas/break even point (BEP)
2. Target volume produksi
3. Solving un-know, terutama berkaitan dengan:
a. Marjin kontribusi
b. Biaya tetap
15
Persamaan laba
Laba operasi = penjualan – total biaya
Π = TR – TC
Dimana :
TR = P. x P = Price = harga per unit x
TC = V. x + F x = Jumlah/kuantitas output
F = total fix cost per periode
V = average variable cost
Π = Px – [Vx + F]
Π = [P – V] x - F ; [ P – V ] : marjin kontribusi
 Model CPV ini mengasumsikan seluruh fixed cost
16
Contoh 1: Mencari BEP
 Sebuah dealer menjual moobil X dengan harga $
15.000,-
 Average variable cost adalah sbb:
 Harga per unit mobil X $ 12,300
 Biaya operasi dealer 100
 Komisi penjualan 600
Total $ 13,000
 Fixed cost per bulan adalah $ 30,000
 Manajer mengharapkan BEP pada bulan pertama, maka
berapa unit mobil yang seharusnya terjual?
17
 BEP adalah kondisi dimana Π = 0 (nihil)
Π = (P-V)x – F = 0
(P-V)x = F
 Rumus untuk mencari BEP
unit
x
V
P
F
x
15
000
.
13
000
.
15
000
.
30





18
Contoh 2 : Target volume
 Manajer telah mengetahui bahwa BEP adalah 15 unit,
sekarang ia menginginkan laba operasi sebesar $
50,000
 Maka berapa unit mobil yang harus terjual untuk
memenuhi harapannya?
 Contribution margin: (P-V) = 15,000 – 13,000 = $ 2,000
 Masukkan pada persamaan Π = 50,000
50,000 = 2,000x – 30,000
maka
 Kesimpulan : Jika manajer menghendaki laba operasi $
unit
x 40
000
.
2
000
.
30
000
.
50



19
Contoh 3 : Solving un-known
 Jika dalam kenyataan ia hanya mendapat jatah 30 unit
mobil X
 Namun ia masih berharap bahwa ia akan meraih laba
operasi sebesar $ 50,000
 Alternatif 1: melalui contribution margin
 Kesimpulan: sang manajer harus meningkatkan
contribution margin dari $ 2.000 menjadi $ 2.667 dengan
cara menaikkan harga jual, menurunkan variable cost,
667
.
2
$
30
000
.
80
)
(
000
.
30
30
)
(
000
.
50






V
P
V
P
20
 Alternatif 2 : Melalui biaya tetap
50.000 = (15.000 – 13.000)30 – F
F = $ 10.000
 Kesimpulan : Manajer harus mampu menurunkan Fixed
cost dari $ 30.000 menjadi $ 10.000
21
Contoh 4 : Margin of Safety
 Margin of safety didefinisikan sebagai
“ The excess of projected or actual sales over the
BEP”
 Misalkan dalam contoh tersebut, penjualan mobil adalah
20 unit, dan BEP 15 unit maka :
margin of safety = 20 – 15 = 5 unit
 Kesimpulan : penjualan dapat turun maksimal 5 unit per
periode sebelum terjadi kerugian.
22
Kesimpulan dari keempat
contoh
 Bila manajer menghendaki kenaikan laba
operasi maka ia dapat menempuh salah satu
atau gabungan dari alternatif sebagai berikut :
1. Menaikkan harga penjualan
2. Menurunkan variable cost per unit
3. Menurunkan fixed cost
4. Menaikkan volume penjualan
23
Marjin Kontribusi
 Marjin kontribusi memiliki definisi
“ Contribution margin as a percentage of sales revenue”
 dimana, P = Price
V = variable cost
V
V
P
24
Contoh :
 Sebuah lembaga bimbingan belajar “ABC”
menyelenggarakan bimbingan bagi para lulusan SMU
yang ingin mengikuti SMPTN, apabila
1. Fixed cost = Rp. 10.000.000
2. Variable cost = Rp. 240.000
3. Dan biaya bimbingan = Rp. 1.000.000/peserta
Maka tentukan :
a. BEP (unit)
b. Jumlah peserta apabila manajemen menghendaki
laba Rp. 10.000.000
25
Jawab
a. BEP dalam unit
Kesimpulan : Apabila manajemen menghendaki BEP
maka harus mampu menarik sedikitnya 14 peserta
b. X apabila Π = 10.000.000
10.000.000 = (1.000.000 – 240.000)x – 10.000.000
10.000.000 = 760.000x – 10.000.000
20.000.000 = 760.000x
x = 28 orang
kesimpulan ??
14
16
,
13
000
.
240
000
.
000
.
1
000
.
000
.
10






V
P
F
x
26

More Related Content

Similar to Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt

Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisa BEP (Matematika Bisnis)Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisa BEP (Matematika Bisnis)Ardhy Danu
 
Akuntansi manajemen5
Akuntansi  manajemen5Akuntansi  manajemen5
Akuntansi manajemen545454567
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuanganRiasusanti874
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxRiaMennita
 
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptxPP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptxAnggunRusyantia
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirimInggarh
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even pointTri Yulianto
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfRiaMennita
 
Process costing1
Process costing1Process costing1
Process costing1Lia Ivvana
 
PPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).ppt
PPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).pptPPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).ppt
PPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).pptmusicminang
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostPT Lion Air
 
PENENTUAN HARGA JUAL.pptx
PENENTUAN HARGA JUAL.pptxPENENTUAN HARGA JUAL.pptx
PENENTUAN HARGA JUAL.pptxReAgungOne
 
BAB : 3 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAU BIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
BAB : 3	COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAUBIAYA-VOLUME-LABA (BVL)BAB : 3	COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAUBIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
BAB : 3 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAU BIAYA-VOLUME-LABA (BVL)Beleke MetAll
 
Akuntansi biaya bab 4.pptx
Akuntansi biaya bab 4.pptxAkuntansi biaya bab 4.pptx
Akuntansi biaya bab 4.pptxMiaAdinda3
 

Similar to Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt (20)

Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisa BEP (Matematika Bisnis)Analisa BEP (Matematika Bisnis)
Analisa BEP (Matematika Bisnis)
 
Akuntansi manajemen5
Akuntansi  manajemen5Akuntansi  manajemen5
Akuntansi manajemen5
 
Perencanaan keuangan
Perencanaan keuanganPerencanaan keuangan
Perencanaan keuangan
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptxMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pptx
 
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptxPP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
PP KWU_KONSEP BIAYA.pptx
 
Variable costing kirim
Variable costing kirimVariable costing kirim
Variable costing kirim
 
analisis break even point
analisis break even pointanalisis break even point
analisis break even point
 
bep_update.ppt
bep_update.pptbep_update.ppt
bep_update.ppt
 
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdfMateri Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
Materi Pertemuan 2_Konsep Variable Costing.pdf
 
Presentasi kel 8
Presentasi kel 8Presentasi kel 8
Presentasi kel 8
 
Process costing1
Process costing1Process costing1
Process costing1
 
PPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).ppt
PPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).pptPPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).ppt
PPT MATERI 4 BEP (YOPI DIKA SAPUTRA).ppt
 
Absorption and Variable Cost
Absorption and Variable CostAbsorption and Variable Cost
Absorption and Variable Cost
 
PENENTUAN HARGA JUAL.pptx
PENENTUAN HARGA JUAL.pptxPENENTUAN HARGA JUAL.pptx
PENENTUAN HARGA JUAL.pptx
 
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIALANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA ALAT PERENCANAAN MANAJERIAL
 
Penentuan Harga Jual
Penentuan Harga JualPenentuan Harga Jual
Penentuan Harga Jual
 
Analisa Pulang Pokok
Analisa Pulang PokokAnalisa Pulang Pokok
Analisa Pulang Pokok
 
12073906.ppt
12073906.ppt12073906.ppt
12073906.ppt
 
BAB : 3 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAU BIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
BAB : 3	COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAUBIAYA-VOLUME-LABA (BVL)BAB : 3	COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAUBIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
BAB : 3 COST-VOLUME-PROFIT ANALYSIS (CVP) ATAU BIAYA-VOLUME-LABA (BVL)
 
Akuntansi biaya bab 4.pptx
Akuntansi biaya bab 4.pptxAkuntansi biaya bab 4.pptx
Akuntansi biaya bab 4.pptx
 

Recently uploaded

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

Slide-ACT201-ACT201-Slide-02.ppt

  • 2. Pendahuluan  Dua macam alternatif sistem biaya 1. Sistem biaya penuh (full costing) 2. Sistem biaya variabel (variable costing)  Standar Akuntansi Keuangan (SAK)  perusahaan manufaktur diwajibkan untuk menerapkan metode penghitungan harga pokok penuh untuk keperluan pelaporan pada pihak eksternal  Dalam sistem harga pokok penuh seluruh biaya produksi variabel dan tetap dibebankan kepada produk  Dalam sistem harga pokok variabel hanya biaya produksi variabel yang dibebankan kepada produk 2
  • 3. Perbandingan kedua metode Perbedaan : perlakuan terhadap biaya tetap (fixed cost)  Dalam full costing : biaya tetap diperlakukan sebagai biaya produk  Dalam variable costing : biaya tetap diperlakukan sebagai biaya periode Sebagai konsekuensi akan terdapat perbedaan dalam pelaporan jumlah laba periode yang dilaporkan dalam laporan keuangan 3
  • 4. Contoh soal Data produksi dan keuangan PT. XYZ bulan januari 2011  Persediaan awal periode 0 (nihil)  Produksi 10,000 unit  Penjualan 8,000 unit ; dengan harga jual Rp. 300/unit  Biaya Adm dan penjualan-variable Rp. 10/unit  Biaya Adm dan penjualan-tetap Rp. 100,000  Data biaya per unit produk jadi Item Biaya Variable cost (Rp.) Full cost (Rp.) Bahan baku 50 50 B.Tenaga kerja 100 100 BOP variabel 50 50 BOP tetap 25 = 250,000/10,000 4
  • 5. Laporan rugi laba - variable costing Penjualan (8,000 x Rp. 300) Rp 2.400.000 Dikurangi biaya variabel : HPP Variabel Rp 1.600.000 B. Penj.&umum-variabel Rp 80.000 Rp 1.680.000 Marjin kontribusi Rp 720.000 Dikurangi biaya tetap : BOP tetap Rp 250.000 B. Penj.&umum-tetap Rp 100.000 Rp 350.000 Laba Bersih Rp 370.000 5
  • 6. Laporan rugi laba - full costing Penjualan Rp 2.400.000 Dikurangi: Harga Pokok Penjualan Rp 1.800.000 Laba kotor Rp 600.000 Dikurangi: B.Adm&umum Rp 180.000 Laba Bersih Rp 420.000 Rekonsilasi laba kedua metode Laba bersih-variable costing Rp 370.000 BOP tetap tertanam pada persediaan akhir (2,000 unit x Rp. 25) Rp 50.000 Laba bersih-full costing Rp 420.000 6
  • 7. Full vs Variable costing Full atau Absorption Variable atau direct Harga Pokok Produk - Bahan baku - Tenaga kerja - BOP variabel - BOP tetap Harga Pokok Produk - Bahan baku - Tenaga kerja - BOP variabel Beban periode - Penjualan - Umum - Administratif Beban Periode - BOP tetap - Penjualan - Umum - Administratif 7
  • 8. Contoh Kasus Data biaya dan persediaan akhir tahun 2010 dari PT. Echa 1. Produksi selama tahun 2010 sebanyak 260.000 unit. 2. 60% dari produksi tahun 2010 terjual dan sisanya masih tersimpan digudang pada akhir tahun. 3. BBB sebesar Rp. 70.000.000 4. BTKL sebesar Rp. 30.000.000 5. BOP (V) sebesar Rp. 45.000.000 dan BOP (T) sebesar Rp. 15.000.000 6. Harga jual per unit Rp. 6.000 7. Biaya administrasi dan umum (V) sebesar Rp. 26.000.000 dan Biaya administrasi dan umum (T) sebesar Rp. 16.000.000 8. Biaya pemasaran (V) sebesar Rp. 40.000.000 dan Biaya pemasaran (T) sebesar Rp. 25.500.000 8
  • 9. Diminta : a. Hitunglah nilai persediaan akhir tahun 2010 dengan metode variable costing dan full costing! b. Buatlah laporan Laba Rugi menurut metode variable costing dan full costing! 9
  • 10. 10
  • 11. 11
  • 14. Variable costing  Alasan utama masih digunakannya metode harga pokok variabel (walaupun tidak diakui oleh PSAK) 1. Laba menurut full costing dipengaruhi volume produksi, sedangkan variable costing tidak demikian 2. Variable costing lebih baik dalam memberi sinyal berkaitan dengan kinerja  Salah satu aplikasi dari variable costing adalah melakukan analisis biaya, kuantitas, 14
  • 15. Analisa Biaya, Kuantitas, dan laba  Menganalisa hubungan antara biaya dengan kuantitas produksi serta keterkaitannya dengan laba usaha  Bermanfaat bagi manajemen untuk merencanakan operasi dalam jangka pendek, terutama : 1. Perhitungan titik impas/break even point (BEP) 2. Target volume produksi 3. Solving un-know, terutama berkaitan dengan: a. Marjin kontribusi b. Biaya tetap 15
  • 16. Persamaan laba Laba operasi = penjualan – total biaya Π = TR – TC Dimana : TR = P. x P = Price = harga per unit x TC = V. x + F x = Jumlah/kuantitas output F = total fix cost per periode V = average variable cost Π = Px – [Vx + F] Π = [P – V] x - F ; [ P – V ] : marjin kontribusi  Model CPV ini mengasumsikan seluruh fixed cost 16
  • 17. Contoh 1: Mencari BEP  Sebuah dealer menjual moobil X dengan harga $ 15.000,-  Average variable cost adalah sbb:  Harga per unit mobil X $ 12,300  Biaya operasi dealer 100  Komisi penjualan 600 Total $ 13,000  Fixed cost per bulan adalah $ 30,000  Manajer mengharapkan BEP pada bulan pertama, maka berapa unit mobil yang seharusnya terjual? 17
  • 18.  BEP adalah kondisi dimana Π = 0 (nihil) Π = (P-V)x – F = 0 (P-V)x = F  Rumus untuk mencari BEP unit x V P F x 15 000 . 13 000 . 15 000 . 30      18
  • 19. Contoh 2 : Target volume  Manajer telah mengetahui bahwa BEP adalah 15 unit, sekarang ia menginginkan laba operasi sebesar $ 50,000  Maka berapa unit mobil yang harus terjual untuk memenuhi harapannya?  Contribution margin: (P-V) = 15,000 – 13,000 = $ 2,000  Masukkan pada persamaan Π = 50,000 50,000 = 2,000x – 30,000 maka  Kesimpulan : Jika manajer menghendaki laba operasi $ unit x 40 000 . 2 000 . 30 000 . 50    19
  • 20. Contoh 3 : Solving un-known  Jika dalam kenyataan ia hanya mendapat jatah 30 unit mobil X  Namun ia masih berharap bahwa ia akan meraih laba operasi sebesar $ 50,000  Alternatif 1: melalui contribution margin  Kesimpulan: sang manajer harus meningkatkan contribution margin dari $ 2.000 menjadi $ 2.667 dengan cara menaikkan harga jual, menurunkan variable cost, 667 . 2 $ 30 000 . 80 ) ( 000 . 30 30 ) ( 000 . 50       V P V P 20
  • 21.  Alternatif 2 : Melalui biaya tetap 50.000 = (15.000 – 13.000)30 – F F = $ 10.000  Kesimpulan : Manajer harus mampu menurunkan Fixed cost dari $ 30.000 menjadi $ 10.000 21
  • 22. Contoh 4 : Margin of Safety  Margin of safety didefinisikan sebagai “ The excess of projected or actual sales over the BEP”  Misalkan dalam contoh tersebut, penjualan mobil adalah 20 unit, dan BEP 15 unit maka : margin of safety = 20 – 15 = 5 unit  Kesimpulan : penjualan dapat turun maksimal 5 unit per periode sebelum terjadi kerugian. 22
  • 23. Kesimpulan dari keempat contoh  Bila manajer menghendaki kenaikan laba operasi maka ia dapat menempuh salah satu atau gabungan dari alternatif sebagai berikut : 1. Menaikkan harga penjualan 2. Menurunkan variable cost per unit 3. Menurunkan fixed cost 4. Menaikkan volume penjualan 23
  • 24. Marjin Kontribusi  Marjin kontribusi memiliki definisi “ Contribution margin as a percentage of sales revenue”  dimana, P = Price V = variable cost V V P 24
  • 25. Contoh :  Sebuah lembaga bimbingan belajar “ABC” menyelenggarakan bimbingan bagi para lulusan SMU yang ingin mengikuti SMPTN, apabila 1. Fixed cost = Rp. 10.000.000 2. Variable cost = Rp. 240.000 3. Dan biaya bimbingan = Rp. 1.000.000/peserta Maka tentukan : a. BEP (unit) b. Jumlah peserta apabila manajemen menghendaki laba Rp. 10.000.000 25
  • 26. Jawab a. BEP dalam unit Kesimpulan : Apabila manajemen menghendaki BEP maka harus mampu menarik sedikitnya 14 peserta b. X apabila Π = 10.000.000 10.000.000 = (1.000.000 – 240.000)x – 10.000.000 10.000.000 = 760.000x – 10.000.000 20.000.000 = 760.000x x = 28 orang kesimpulan ?? 14 16 , 13 000 . 240 000 . 000 . 1 000 . 000 . 10       V P F x 26