SlideShare a Scribd company logo
BST
HERNIA INGUINALIS
LATERAL SINISTRA
REPONIBLE
Pembimbing: dr. Gunawan Tohir,
Sp. B
Penyaji: Eka Novitasari, S.Ked
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Hernia merupakan
penonjolan sebagian
isi abdomen diluar
batas – batas normal
dinding abdomen
Hernia inguinalis hampir
75% dari semua kasus
hernia abdominalis. Hernia
femoralis sebanyak 17% dari
hernia abdominalis dan
hernia umbilicalis sekitar
8,5% dari hernia dinding
abdomen
Hernia inguinalis lateralis
pada anak-anak harus
diperbaiki secara operatif
tanpa penundaan, karena
adanya risiko komplikasi
yang besar terutama
inkarserata, strangulata,.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
Definisi Hernia Inguinalis
Menurut patogenesisnya hernia ini dibagi menjadi dua,
yaitu hernia inguinalis lateralis (HIL) dan hernia
inguinalis medialis (HIM).
• timbul karena adanya kelemahan anulus
intenus sehingga organ-organ dalam rongga
perut (omentum, usus) masuk ke dalam
kanalis inguinalis dan menimbulkan benjolan
di lipat paha sampai skrotum.
Hernia
inguinalis
lateralis
• timbul karena adanya kelemahan dinding
perut karena suatu sebab tertentu.
Biasanya terjadi pada segitiga hasselbach.
hernia
ingunalis
medialis
Etiologi
di usia ini seseorang lebih produktif dan melakukan
banyak aktivitas. Sehingga penyebab hernia pada
orang dewasa ialah sering mengangkat barang berat,
juga bisa oleh karena kegemukan, atau karena pola
makan yang tinggi lemak dan rendah serat sehingga
sering mengedan pada saat BAB.
Klasifikasi Hernia Inguinalis
• benjolan akan muncul saat bersin, berdiri, batuk, mengedan namun dapat
kembali setelah berbaring dan didorong masuk kembali. Rasa nyeri jarang
dikeluhkan
Hernia
Reponibel
• disebut juga akreta atau perlekatan. Hal ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi
kantong hernia dengan peritoneum kantong hernia. Biasanya tidak ada keluhan nyeri
Hernia
Irreponibel
• Bila isi hernia terperangkap tidak dapat kembali ke dalam rongga dengan
gangguan pasase disebut hernia inkarserata. Dapat menyebabkan obstruksi, mual,
muntah dan nyeri perut.
Hernia
Inkarserata
• Usus yang terperangkap dapat mengalami ileus obstruksi karena terjepit dalam
kantong hernia kemudian terjadi adanya gangguan vaskularisasi. Sehingga dapat
mengalam infark dan perforasi usus dan menyebabkan peritonitis.
Hernia
Strangulata
Anamnesis
Benjolan akan muncul
saat bersin, berdiri,
batuk, mengedan
namun dapat kembali
setelah berbaring dan
didorong masuk
kembali pada hernia
reponibel.
jika terjadi obstruksi usus
dapat menyebabkan
distensi, mual, muntah dan
obstipasi
Pada anak besar
mengeluhkan adanya
ketidaknyamanan pada
lipat paha selama
beraktivitas fisik.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Finger Test :
Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.
1.Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal
inguinal.
2.Penderita disuruh batuk:
• Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis.
• Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis.
Pemeriksaan Ziemen Test :
Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan
dulu (biasanya oleh penderita).
Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.
Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada :
jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.
jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.
jari ke 4 : Hernia Femoralis.
Pemeriksaan Thumb Test :
•Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh
mengejan
•Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis.
Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis Lateralis
Diagnosis Banding
• tanda radang lokal umum dengan sumber infeksi di tungkai
bawah, perineum, anus, atau kulit tubuh kaudal dari tingkat
umbilikus.
Limfadenitis
• kadang tidak dapat dibedakan dari benjolan jaringan lemak
preperitoneal pada hernia femoralis.
Lipoma
• yang berasal dari spondilitis torakolumbalis dapat menonjol
di fosa ovalis.
Abses dingin
Penatalaksanaan
Konservatif
(pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau
penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi)
Reposisi
Tangan kiri memegang isi hernia
membentuk corong sedangkan
tangan kanan mendorongnya
kearah cincin hernia dengan
tekanan lambat tapi menetap
sampai terjadi reposisi.
Bantalan penyangga ( sabuk
Truss)
Pemakaian bantalan penyangga
hanya bertujuan menahan hernia
yang telah direposisi dan tidak
pernah menyembuhkan sehingga
harus dipakai seumur hidup.
Operatif
Herniotomi
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong
hernia sampai ke lehernya. Kantong dibuka dan
isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan,
kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat
setinggi mungkin lalu dipotong.
Indikasi :
 Hernia Inkarserata / Strangulasi (cito)
 Hernia Irreponabilis ( urgen, 2 x 24 jam)
 Hernia Reponabilis dilakukan atas indikasi sosial :
pekerjaan (elektif)
 Hernia Reponabilis yang mengalami incarserasi
(HIL,Femoralis)
Komplikasi
Hernia inguinalis dapat menjadi inkarserata
dan strangulata.
Mual, muntah, dan nyeri abdomen yang
berat dapat terjadi pada hernia strangulata.
Hernia strangulata merupakan suatu kondisi
yang mengancam jiwa (gawat darurat) yang
membutuhkan pembedahan segera
Prognosis
Prognosis biasanya cukup baik bila hernia
diterapi dengan baik.
Angka kekambuhan setelah
pembedahan kurang dari 3%.
BAB III
LAPORAN
KASUS
Identifikasi
– Nama : Muhammad Andre Syaputra
– TTL : Meranjat, 23 Oktober 2002
– Jenis Kelamin : laki-laki
– Alamat : Desa Meranjat, Ilir, Indralaya Selatan, Ogan Ilir
– Agama : Islam
– Pekerjaan :Pelajar
– Tanggal MRS : 30 Agustus 2018
– No. RM :56.15.56
Anamnesis
•Keluhan Utama
Keluar benjolan di lipatan paha kiri.
• Riwayat Perjalan Penyakit
Pasien mengatakan kurang lebih 1 tahun yang lalu muncul benjolan dari
lipatan paha kirinya, awalnya benjolan tersebut kecil. Jika pasien berdiri,
batuk, mengejan, beraktivitas berat seperti berlari dan bermain bola benjolan
tersebut keluar, namun saat berbaring dan didorong dapat masuk kembali.
Saat beraktivitas berat seperti bermain bola maka benjolan dapat turun hingga
ke buah jakar. Benjolan tidak pernah nyeri dan tidak pernah merah. Nafsu
makan pasien baik, berat badan tidak pernah menurun. Keluhan mual tidak
ada. Keluhan muntah tidak ada. Buang air kecil (BAK) nyeri tidak pernah. BAK
dalam batas normal. BAB dalam batas normal.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien menyangkal mempunyai riwayat batuk lama, DM,
tumor/kanker. Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi.
Riwayat Penyakit Keluarga
• Pasien menyangkal mempunyai riwayat batuk lama, DM,
tumor/kanker. Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi.
Riwayat Sosial
• Pasien seorang laki – laki, pelajar sekolah yang aktif bermain.
Sehingga muncul benjolan lebih sering.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum:
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Berat Badan : 54 kg
Tinggi badan : 162 cm
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi
Frekuensi : 82 kali per menit
Irama : Reguler
Isi : Cukup
Tegangan : Kuat
Kualitas : Baik
Pernafasan
Frekuensi : 20 kali per menit
Irama : Reguler
Temperature : 36,6°C
Keadaan Spesifik:
•Pemeriksaan Kepala:
- Bentuk : Normocepali
- Rambut :Hitam, lebat,
tidak mudah dicabut
•Simetris Muka : Simetris
•Wajah : Sawo matang
•Pemeriksaan Mata:
- Eksophtalmus : Tidak ada
- Endophtalmus : Tidak ada
- Palpebra : Tidak ada edema
- Konjungtiva : Tidak anemis
- Sklera : Tidak ikterik
- Pupil : Isokor, refleks cahaya
ada kiri dan kanan
- Pergerakan mata : Kesegala arah baik
Keadaan Spesifik
– Pemeriksaan Telinga :
– - Liang Telinga : Lapang
– - Serumen : Tidak ada
– - Sekret : Tidak ada
– Nyeri Tekan Tragus : Tidak ada
– Gangguan Pendengaran: Tidak ada
– Pemeriksaan Hidung :
– Deforrmitas : Tidak ada
– Sekret : Tidak ada
– Epitaksis : Tidak ada
– Mukosa Hiperemis : Tidak
– Septum Deviasi : Tidak ada
•Pemeriksaan Mulut dan Tengorokan:
•Bibir : Sianosis tidak ada, normal
•Gigi –geligi : Lengkap
•Gusi : Normal
•Lidah : Sariawan tidak ada, atrofi papil lidah tidak ada,
bercak putih atau kuning tidak ada.
•Tonsil : T1/T1 tenang
•Faring : Merah muda
•Pemeriksaan Leher
•Inspeksi : Simetris, tidak terlihat benjolan
•Palpasi : Pembesaran Tiroid tidak ada, Pembesaran KGB tidak ada
•JVP : 5-2 cm H2O
Kulit
– Hiperpigmentasi : Tidak ditemukan
– Ikterik : Tidak ada
– Ptekhie : Tidak ada
– Sianosis : Tidak ada
– Pucat pada telapak tangan : Tidak ada
– Pucat pada telapak kaki : Tidak ada
– Turgor : Kembali cepat
Thorax :
Paru-paru:
– Inspeksi : Simetris, tidak ada
retraksi
– Palpasi :Fremitus raba
normal
– Perkusi : Sonor (+/+)
– Auskultasi :Vesikuler (+/+)
normal, ronkhi (-/-), wheezing (-
/-)
Jantung:
– Inspeksi : Ictus cordis tidak
tampak
– Palpasi : Ictus cordis teraba pada
ICS IV linea midclavicularis sinistra
– Perkusi : Batas jantung dalam
batas normal
– Auskultasi :HR:82x/menit reguler,
bunyi jantung S1- S2 normal, murmur
tidak ada, gallop tidak ada.
Pemeriksaan Abdomen
– Inspeksi : Sedikit cembung, venektasi tidak ada, caput medusa
tidak ada, spider naevi tidak ada, benjolan tidak ada
– Palpasi : lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar lien tidak teraba.
– Perkusi : Tympani, shifting dullness tidak ada, nyeri ketok tidak
ada
– Auskultasi : Bising usus normal, frekuensi 3x/menit, bruit tidak
ada.
Pemeriksaan Ekstremitas
– Superior : Eutoni, eutropi, gerakan bebas, kekuatan 5, nyeri
sendi tidak ada, palmar eritem tidak ada, edema pada kedua
lengan dan tangan ada, teraba lembab.
– Inferior : Eutoni, eutropi, gerakan bebas, kekuatan 5, nyeri
sendi tidak ada, palmar eritem tidak ada, edema pada kedua
tungkai tidak ada.
Status Lokalis:
Regio inguinalis Sinistra :
• Saat pasien berdiri, tidak ada kemerahan
pada lipat paha, tidak tampak adanya
pembengkakan, saat pasien mengejan dan
batuk tampak adanya benjolan pada lipat
paha berukuran sekitar 4 x 4 cm, permukaan
rata. Kemudian saat berbaring dengan posisi
supine benjolan muncul saat pasien bericara.
Look
Status Lokalis:
Regio inguinalis Sinistra :
• Saat dilakukan perabaan pada saat berdiri dan
berbaring teraba adanya massa pada inguinal sinistra,
bentuk lonjong, tidak teraba hangat, batas tegas,
mobile, konsistensi kenyal, nyeri tekan tidak ada,
transluminasi (-), benjolan dapat dimasukkan kembali.
Beberapa saat setelah pasien berbaring, tidak
berbicara benjolan dapat menghilang kembali. Tidak
teraba adanya pembesaran kelenjer getah bening
pada regio inguinal dekstra maupun sinistra..
Feel
Pemeriksaan Locus Minoris Resistentie
Pemeriksaan Ziemen Test :
– Posisi berbaring, benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita).
– Hernia kiri diperiksa dengan tangan kiri.
– Penderita disuruh batuk rangsangan pada jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.
Pemeriksaan Finger Test :
– Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.
– Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal.
– Penderita disuruh batuk: didapatkan impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis
Lateralis.
Pemeriksaan Ziemen Test :
– Posisi berbaring, benjolan masukkan dulu (biasanya oleh
penderita).
– Hernia kiri diperiksa dengan tangan kiri.
– Penderita disuruh batuk rangsangan pada jari ke 2 : Hernia
Inguinalis Lateralis.
Darah Rutin
Parameter Hasil Nilai Normal
Hemoglobin 14,7 14-16 g/dl
Leukosit 10.100 4.500-10.000/ul
Trombosit 349.000 150.000-400.000/ul
Hematokrit 44 40-48%
Eosinofil 0 0-1
Basofil 2 1-3
Neutrofil Batang 2 2-6
Neutrofil Segmen 47 50-70
Limfosit 41 20-40
Monosit 8 2-8
Kimia Klinik
Glukosa Darah Sewaktu 95 70-140 mg/dl
Lain-Lain
Waktu Perdarahan 3
Waktu Pembekuan 10 10-15/s
Foto Thoraks
Kesimpulan: Cor dan Paru dalam batas normal
Diagnosa Banding
– Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Reponible
– Limfadenitis inguinal
– Lipoma
Diagnosa Kerja
– Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Reponible
Penatalaksanaan
– Non- Farmakologi
Reposisi
– reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia membentuk
corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin hernia dengan
tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi.
– Farmakologi
– IVFD RL gtt 20x/m
– Inj, ceftriaxone 2x 1gr (IV)
– Inj. Ketorolac 3x 10 mg (IV)
– Rujuk ke bagian spesialis bedah untuk tindakan herniotomy
Prognosis
– Quo ad vitam : Dubia ad bonam
– Quo ad functionam:Dubia ad
bonam
– Quo ad sanactionam: Dubia ad
bonam
Komplikasi
– Hernia inguinalis inkarserata
– Hernia inguinalis
strangulata.
BST HILS.pptx

More Related Content

What's hot

Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan TenggorokanPemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
pjj_kemenkes
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
Azis Aimaduddin
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
fikri asyura
 
Diare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non DehidrasiDiare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non Dehidrasi
Usqi Krizdiana
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
Fais PPT
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
Fais PPT
 
Klasifikasi dan tingkat maserasi
Klasifikasi dan tingkat maserasiKlasifikasi dan tingkat maserasi
Klasifikasi dan tingkat maserasi
hiolove
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
cokordawahyu
 
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011Irene Susilo
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Aris Rahmanda
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.BMakalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
koerniaso
 
Traksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedikTraksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedikumilove
 
Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017
Gilang Rizki Al Farizi
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
Phil Adit R
 
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
Farhan Hady Danuatmaja
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
fikri asyura
 
Laporan kasus endokrin ulkus diabetikum
Laporan kasus endokrin ulkus diabetikumLaporan kasus endokrin ulkus diabetikum
Laporan kasus endokrin ulkus diabetikum
kemal pratama
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
Dokter Tekno
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
peternugraha
 

What's hot (20)

Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan TenggorokanPemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
Pemeriksaan Telinga, Hidung dan Tenggorokan
 
Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Diare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non DehidrasiDiare Akut Non Dehidrasi
Diare Akut Non Dehidrasi
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan KoloidCairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
 
Klasifikasi dan tingkat maserasi
Klasifikasi dan tingkat maserasiKlasifikasi dan tingkat maserasi
Klasifikasi dan tingkat maserasi
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
 
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
Juknis HIV: Pedoman IMS 2011
 
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi KasusOrkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
Orkitis (Orchitis) - Presentasi Kasus
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.BMakalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
Makalah hernia dr dr koernia swa oetomo Sp.B
 
Traksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedikTraksi dalam ortopedik
Traksi dalam ortopedik
 
Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017Gnaps farmasi 2017
Gnaps farmasi 2017
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
 
Case hernia putri
Case hernia putriCase hernia putri
Case hernia putri
 
Laporan kasus endokrin ulkus diabetikum
Laporan kasus endokrin ulkus diabetikumLaporan kasus endokrin ulkus diabetikum
Laporan kasus endokrin ulkus diabetikum
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Status Dermatologikus
Status DermatologikusStatus Dermatologikus
Status Dermatologikus
 

Similar to BST HILS.pptx

Hernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptxHernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptx
YuliaAL1
 
Laporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdf
Laporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdfLaporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdf
Laporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdf
TiffanieAlmas
 
Lapkas colelithiasis
Lapkas colelithiasisLapkas colelithiasis
Lapkas colelithiasis
Ferdi Stefiyan
 
Presus
PresusPresus
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmknbvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
CyntiaAndrina1
 
Hernia modul.ppt
Hernia modul.pptHernia modul.ppt
Hernia modul.ppt
ANDYABRAHAMRANGAN
 
Lapsus hidrocel
Lapsus hidrocelLapsus hidrocel
Lapsus hidrocel
riaafriyanti1
 
Case report hil
Case report hilCase report hil
Case report hil
larenrahma
 
Apendisitis infiltrat
Apendisitis infiltratApendisitis infiltrat
Apendisitis infiltrat
Chintya Dvhiogichy Agadita
 
NEUROLOGI - anamnesis dan pemeriksaan low back pain dengan parkinson disease ...
NEUROLOGI - anamnesis dan pemeriksaan low back pain dengan parkinson disease ...NEUROLOGI - anamnesis dan pemeriksaan low back pain dengan parkinson disease ...
NEUROLOGI - anamnesis dan pemeriksaan low back pain dengan parkinson disease ...
Aliza Puspita
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
jimmyp14
 
Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
Shabrina Shabrina
 
Atresia Ani Case Report
Atresia Ani Case ReportAtresia Ani Case Report
Atresia Ani Case Report
Ahmad Hafid
 
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptxPPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
DindaNafatilana
 
Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan
Christian Paomey
 
app perforasi.pptx
app perforasi.pptxapp perforasi.pptx
app perforasi.pptx
CintyaRolita1
 
BD HERNIA dan penjelasan penatalaksaaan .pptx
BD HERNIA dan penjelasan penatalaksaaan .pptxBD HERNIA dan penjelasan penatalaksaaan .pptx
BD HERNIA dan penjelasan penatalaksaaan .pptx
AndreasRendra1
 
HERNIA.pptx
HERNIA.pptxHERNIA.pptx
HERNIA.pptx
moli100
 
portofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutportofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akut
Reny Erawati
 
CATEDRA DE OTORRINOLARINGOLOGIA VERTIGO.pptx
CATEDRA DE OTORRINOLARINGOLOGIA VERTIGO.pptxCATEDRA DE OTORRINOLARINGOLOGIA VERTIGO.pptx
CATEDRA DE OTORRINOLARINGOLOGIA VERTIGO.pptx
NATHALYMERA11
 

Similar to BST HILS.pptx (20)

Hernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptxHernia Inguinalis.pptx
Hernia Inguinalis.pptx
 
Laporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdf
Laporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdfLaporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdf
Laporan Kasus 3 - HIL - Salman.pptx.pdf
 
Lapkas colelithiasis
Lapkas colelithiasisLapkas colelithiasis
Lapkas colelithiasis
 
Presus
PresusPresus
Presus
 
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmknbvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
bvkjvkjbjvhjvhvkjjkbjkbkbkbnklnklnknknklnmkn
 
Hernia modul.ppt
Hernia modul.pptHernia modul.ppt
Hernia modul.ppt
 
Lapsus hidrocel
Lapsus hidrocelLapsus hidrocel
Lapsus hidrocel
 
Case report hil
Case report hilCase report hil
Case report hil
 
Apendisitis infiltrat
Apendisitis infiltratApendisitis infiltrat
Apendisitis infiltrat
 
NEUROLOGI - anamnesis dan pemeriksaan low back pain dengan parkinson disease ...
NEUROLOGI - anamnesis dan pemeriksaan low back pain dengan parkinson disease ...NEUROLOGI - anamnesis dan pemeriksaan low back pain dengan parkinson disease ...
NEUROLOGI - anamnesis dan pemeriksaan low back pain dengan parkinson disease ...
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
 
Laporan kasus
Laporan kasusLaporan kasus
Laporan kasus
 
Atresia Ani Case Report
Atresia Ani Case ReportAtresia Ani Case Report
Atresia Ani Case Report
 
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptxPPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
PPT lapsus bedah bari Dindappt appendisitiss / appendikular infiltrat x.pptx
 
Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan
 
app perforasi.pptx
app perforasi.pptxapp perforasi.pptx
app perforasi.pptx
 
BD HERNIA dan penjelasan penatalaksaaan .pptx
BD HERNIA dan penjelasan penatalaksaaan .pptxBD HERNIA dan penjelasan penatalaksaaan .pptx
BD HERNIA dan penjelasan penatalaksaaan .pptx
 
HERNIA.pptx
HERNIA.pptxHERNIA.pptx
HERNIA.pptx
 
portofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akutportofolio apendisitis akut
portofolio apendisitis akut
 
CATEDRA DE OTORRINOLARINGOLOGIA VERTIGO.pptx
CATEDRA DE OTORRINOLARINGOLOGIA VERTIGO.pptxCATEDRA DE OTORRINOLARINGOLOGIA VERTIGO.pptx
CATEDRA DE OTORRINOLARINGOLOGIA VERTIGO.pptx
 

Recently uploaded

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 

Recently uploaded (20)

Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 

BST HILS.pptx

  • 1. BST HERNIA INGUINALIS LATERAL SINISTRA REPONIBLE Pembimbing: dr. Gunawan Tohir, Sp. B Penyaji: Eka Novitasari, S.Ked
  • 3. LATAR BELAKANG Hernia merupakan penonjolan sebagian isi abdomen diluar batas – batas normal dinding abdomen Hernia inguinalis hampir 75% dari semua kasus hernia abdominalis. Hernia femoralis sebanyak 17% dari hernia abdominalis dan hernia umbilicalis sekitar 8,5% dari hernia dinding abdomen Hernia inguinalis lateralis pada anak-anak harus diperbaiki secara operatif tanpa penundaan, karena adanya risiko komplikasi yang besar terutama inkarserata, strangulata,.
  • 5. Definisi Hernia Inguinalis Menurut patogenesisnya hernia ini dibagi menjadi dua, yaitu hernia inguinalis lateralis (HIL) dan hernia inguinalis medialis (HIM).
  • 6. • timbul karena adanya kelemahan anulus intenus sehingga organ-organ dalam rongga perut (omentum, usus) masuk ke dalam kanalis inguinalis dan menimbulkan benjolan di lipat paha sampai skrotum. Hernia inguinalis lateralis • timbul karena adanya kelemahan dinding perut karena suatu sebab tertentu. Biasanya terjadi pada segitiga hasselbach. hernia ingunalis medialis
  • 7.
  • 8. Etiologi di usia ini seseorang lebih produktif dan melakukan banyak aktivitas. Sehingga penyebab hernia pada orang dewasa ialah sering mengangkat barang berat, juga bisa oleh karena kegemukan, atau karena pola makan yang tinggi lemak dan rendah serat sehingga sering mengedan pada saat BAB.
  • 9. Klasifikasi Hernia Inguinalis • benjolan akan muncul saat bersin, berdiri, batuk, mengedan namun dapat kembali setelah berbaring dan didorong masuk kembali. Rasa nyeri jarang dikeluhkan Hernia Reponibel • disebut juga akreta atau perlekatan. Hal ini biasanya disebabkan oleh perlekatan isi kantong hernia dengan peritoneum kantong hernia. Biasanya tidak ada keluhan nyeri Hernia Irreponibel • Bila isi hernia terperangkap tidak dapat kembali ke dalam rongga dengan gangguan pasase disebut hernia inkarserata. Dapat menyebabkan obstruksi, mual, muntah dan nyeri perut. Hernia Inkarserata • Usus yang terperangkap dapat mengalami ileus obstruksi karena terjepit dalam kantong hernia kemudian terjadi adanya gangguan vaskularisasi. Sehingga dapat mengalam infark dan perforasi usus dan menyebabkan peritonitis. Hernia Strangulata
  • 10. Anamnesis Benjolan akan muncul saat bersin, berdiri, batuk, mengedan namun dapat kembali setelah berbaring dan didorong masuk kembali pada hernia reponibel. jika terjadi obstruksi usus dapat menyebabkan distensi, mual, muntah dan obstipasi Pada anak besar mengeluhkan adanya ketidaknyamanan pada lipat paha selama beraktivitas fisik.
  • 11. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Finger Test : Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5. 1.Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal. 2.Penderita disuruh batuk: • Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis. • Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis.
  • 12. Pemeriksaan Ziemen Test : Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita). Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan. Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada : jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis. jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis. jari ke 4 : Hernia Femoralis.
  • 13. Pemeriksaan Thumb Test : •Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan •Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis. Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis Lateralis
  • 14. Diagnosis Banding • tanda radang lokal umum dengan sumber infeksi di tungkai bawah, perineum, anus, atau kulit tubuh kaudal dari tingkat umbilikus. Limfadenitis • kadang tidak dapat dibedakan dari benjolan jaringan lemak preperitoneal pada hernia femoralis. Lipoma • yang berasal dari spondilitis torakolumbalis dapat menonjol di fosa ovalis. Abses dingin
  • 15. Penatalaksanaan Konservatif (pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah direposisi) Reposisi Tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin hernia dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi. Bantalan penyangga ( sabuk Truss) Pemakaian bantalan penyangga hanya bertujuan menahan hernia yang telah direposisi dan tidak pernah menyembuhkan sehingga harus dipakai seumur hidup.
  • 16. Operatif Herniotomi Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
  • 17. Indikasi :  Hernia Inkarserata / Strangulasi (cito)  Hernia Irreponabilis ( urgen, 2 x 24 jam)  Hernia Reponabilis dilakukan atas indikasi sosial : pekerjaan (elektif)  Hernia Reponabilis yang mengalami incarserasi (HIL,Femoralis)
  • 18. Komplikasi Hernia inguinalis dapat menjadi inkarserata dan strangulata. Mual, muntah, dan nyeri abdomen yang berat dapat terjadi pada hernia strangulata. Hernia strangulata merupakan suatu kondisi yang mengancam jiwa (gawat darurat) yang membutuhkan pembedahan segera
  • 19. Prognosis Prognosis biasanya cukup baik bila hernia diterapi dengan baik. Angka kekambuhan setelah pembedahan kurang dari 3%.
  • 21. Identifikasi – Nama : Muhammad Andre Syaputra – TTL : Meranjat, 23 Oktober 2002 – Jenis Kelamin : laki-laki – Alamat : Desa Meranjat, Ilir, Indralaya Selatan, Ogan Ilir – Agama : Islam – Pekerjaan :Pelajar – Tanggal MRS : 30 Agustus 2018 – No. RM :56.15.56
  • 22. Anamnesis •Keluhan Utama Keluar benjolan di lipatan paha kiri. • Riwayat Perjalan Penyakit Pasien mengatakan kurang lebih 1 tahun yang lalu muncul benjolan dari lipatan paha kirinya, awalnya benjolan tersebut kecil. Jika pasien berdiri, batuk, mengejan, beraktivitas berat seperti berlari dan bermain bola benjolan tersebut keluar, namun saat berbaring dan didorong dapat masuk kembali. Saat beraktivitas berat seperti bermain bola maka benjolan dapat turun hingga ke buah jakar. Benjolan tidak pernah nyeri dan tidak pernah merah. Nafsu makan pasien baik, berat badan tidak pernah menurun. Keluhan mual tidak ada. Keluhan muntah tidak ada. Buang air kecil (BAK) nyeri tidak pernah. BAK dalam batas normal. BAB dalam batas normal.
  • 23. Riwayat Penyakit Dahulu • Pasien menyangkal mempunyai riwayat batuk lama, DM, tumor/kanker. Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi. Riwayat Penyakit Keluarga • Pasien menyangkal mempunyai riwayat batuk lama, DM, tumor/kanker. Pasien tidak mempunyai riwayat hipertensi. Riwayat Sosial • Pasien seorang laki – laki, pelajar sekolah yang aktif bermain. Sehingga muncul benjolan lebih sering.
  • 24. Pemeriksaan fisik Keadaan umum: Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos mentis Berat Badan : 54 kg Tinggi badan : 162 cm Tekanan darah : 110/80 mmHg Nadi Frekuensi : 82 kali per menit Irama : Reguler Isi : Cukup Tegangan : Kuat Kualitas : Baik Pernafasan Frekuensi : 20 kali per menit Irama : Reguler Temperature : 36,6°C
  • 25. Keadaan Spesifik: •Pemeriksaan Kepala: - Bentuk : Normocepali - Rambut :Hitam, lebat, tidak mudah dicabut •Simetris Muka : Simetris •Wajah : Sawo matang •Pemeriksaan Mata: - Eksophtalmus : Tidak ada - Endophtalmus : Tidak ada - Palpebra : Tidak ada edema - Konjungtiva : Tidak anemis - Sklera : Tidak ikterik - Pupil : Isokor, refleks cahaya ada kiri dan kanan - Pergerakan mata : Kesegala arah baik
  • 26. Keadaan Spesifik – Pemeriksaan Telinga : – - Liang Telinga : Lapang – - Serumen : Tidak ada – - Sekret : Tidak ada – Nyeri Tekan Tragus : Tidak ada – Gangguan Pendengaran: Tidak ada – Pemeriksaan Hidung : – Deforrmitas : Tidak ada – Sekret : Tidak ada – Epitaksis : Tidak ada – Mukosa Hiperemis : Tidak – Septum Deviasi : Tidak ada
  • 27. •Pemeriksaan Mulut dan Tengorokan: •Bibir : Sianosis tidak ada, normal •Gigi –geligi : Lengkap •Gusi : Normal •Lidah : Sariawan tidak ada, atrofi papil lidah tidak ada, bercak putih atau kuning tidak ada. •Tonsil : T1/T1 tenang •Faring : Merah muda •Pemeriksaan Leher •Inspeksi : Simetris, tidak terlihat benjolan •Palpasi : Pembesaran Tiroid tidak ada, Pembesaran KGB tidak ada •JVP : 5-2 cm H2O
  • 28. Kulit – Hiperpigmentasi : Tidak ditemukan – Ikterik : Tidak ada – Ptekhie : Tidak ada – Sianosis : Tidak ada – Pucat pada telapak tangan : Tidak ada – Pucat pada telapak kaki : Tidak ada – Turgor : Kembali cepat
  • 29. Thorax : Paru-paru: – Inspeksi : Simetris, tidak ada retraksi – Palpasi :Fremitus raba normal – Perkusi : Sonor (+/+) – Auskultasi :Vesikuler (+/+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (- /-) Jantung: – Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak – Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS IV linea midclavicularis sinistra – Perkusi : Batas jantung dalam batas normal – Auskultasi :HR:82x/menit reguler, bunyi jantung S1- S2 normal, murmur tidak ada, gallop tidak ada.
  • 30. Pemeriksaan Abdomen – Inspeksi : Sedikit cembung, venektasi tidak ada, caput medusa tidak ada, spider naevi tidak ada, benjolan tidak ada – Palpasi : lemas, nyeri tekan tidak ada, hepar lien tidak teraba. – Perkusi : Tympani, shifting dullness tidak ada, nyeri ketok tidak ada – Auskultasi : Bising usus normal, frekuensi 3x/menit, bruit tidak ada.
  • 31. Pemeriksaan Ekstremitas – Superior : Eutoni, eutropi, gerakan bebas, kekuatan 5, nyeri sendi tidak ada, palmar eritem tidak ada, edema pada kedua lengan dan tangan ada, teraba lembab. – Inferior : Eutoni, eutropi, gerakan bebas, kekuatan 5, nyeri sendi tidak ada, palmar eritem tidak ada, edema pada kedua tungkai tidak ada.
  • 32. Status Lokalis: Regio inguinalis Sinistra : • Saat pasien berdiri, tidak ada kemerahan pada lipat paha, tidak tampak adanya pembengkakan, saat pasien mengejan dan batuk tampak adanya benjolan pada lipat paha berukuran sekitar 4 x 4 cm, permukaan rata. Kemudian saat berbaring dengan posisi supine benjolan muncul saat pasien bericara. Look
  • 33. Status Lokalis: Regio inguinalis Sinistra : • Saat dilakukan perabaan pada saat berdiri dan berbaring teraba adanya massa pada inguinal sinistra, bentuk lonjong, tidak teraba hangat, batas tegas, mobile, konsistensi kenyal, nyeri tekan tidak ada, transluminasi (-), benjolan dapat dimasukkan kembali. Beberapa saat setelah pasien berbaring, tidak berbicara benjolan dapat menghilang kembali. Tidak teraba adanya pembesaran kelenjer getah bening pada regio inguinal dekstra maupun sinistra.. Feel
  • 34.
  • 35. Pemeriksaan Locus Minoris Resistentie Pemeriksaan Ziemen Test : – Posisi berbaring, benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita). – Hernia kiri diperiksa dengan tangan kiri. – Penderita disuruh batuk rangsangan pada jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis. Pemeriksaan Finger Test : – Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5. – Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal. – Penderita disuruh batuk: didapatkan impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis.
  • 36. Pemeriksaan Ziemen Test : – Posisi berbaring, benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita). – Hernia kiri diperiksa dengan tangan kiri. – Penderita disuruh batuk rangsangan pada jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.
  • 37. Darah Rutin Parameter Hasil Nilai Normal Hemoglobin 14,7 14-16 g/dl Leukosit 10.100 4.500-10.000/ul Trombosit 349.000 150.000-400.000/ul Hematokrit 44 40-48% Eosinofil 0 0-1 Basofil 2 1-3 Neutrofil Batang 2 2-6 Neutrofil Segmen 47 50-70 Limfosit 41 20-40 Monosit 8 2-8 Kimia Klinik Glukosa Darah Sewaktu 95 70-140 mg/dl Lain-Lain Waktu Perdarahan 3 Waktu Pembekuan 10 10-15/s
  • 38. Foto Thoraks Kesimpulan: Cor dan Paru dalam batas normal
  • 39. Diagnosa Banding – Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Reponible – Limfadenitis inguinal – Lipoma
  • 40. Diagnosa Kerja – Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Reponible
  • 41. Penatalaksanaan – Non- Farmakologi Reposisi – reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kearah cincin hernia dengan tekanan lambat tapi menetap sampai terjadi reposisi. – Farmakologi – IVFD RL gtt 20x/m – Inj, ceftriaxone 2x 1gr (IV) – Inj. Ketorolac 3x 10 mg (IV) – Rujuk ke bagian spesialis bedah untuk tindakan herniotomy
  • 42. Prognosis – Quo ad vitam : Dubia ad bonam – Quo ad functionam:Dubia ad bonam – Quo ad sanactionam: Dubia ad bonam Komplikasi – Hernia inguinalis inkarserata – Hernia inguinalis strangulata.