2. ANAMNESA
BENJOLAN LIPAT PAHA
O: sejak kapan
L: benjolan di sebelah mana
D: benjolan keluar terus menerus atau hilang masuk
C: characteristic benjolan
A: agravating : keluar saat mengejan? Berdiri?
R: releaving: berkurang dengan berbaring?
T: treatment: apakah sudah pernah operasi sebelumnya?
timbul benjolan di lipat paha saat
berdiri, batuk, bersin atau
mengedan dan hilang saat
berbaring
nyeri disertai mual muntah pada
keadaan inkarserasi atau strangulasi
terdapat faktor predisposisi (pekerja
berat/atlet, batuk kronis
3. PEMERIKSAAN FISIK
Finger
Test
jari telunjuk dimasukkan melalui annulus
eksternus pd kanalis inguinalis, kearah
ann. Internus lalu px disuruh mengejan,
jika ada pendesakan yg dirasakan pd :
Ujung jari HIL
Sisi jari HIM
Thumb
test
Ibu jari ditutupkan pd annulus internus
(pertengahan antara SIAS dan tuberkulum
pubicum, + 2 cm diatasnya).
Jika benjolan tdk keluar bila penderita
mengejan HIL.
Bila benjolan masih keluar HIM
Ziemann
test
Jari telunjuk ditutupkan pd annulus.
internus, jari tengah pd ann. eksternus
dan jari manis pada fossa ovalis.
(Tangan kanan pemeriksa untuk sisi kanan
penderita dan sebaliknya)
4. DIAGNOSA KERJA + dd
DD limfadenitis
lipoma
variks tunggal di muara v. safena magna
abses dingin dari spondilitis torakolumbalis
11. Jenis Hernia Inguinalis ada 3 macam :
1. Hernia Inguinalis Lateralis (60%) = (H.I. Indirect)
2. Hernia Inguinalis Medialis (25%) = (H.I. Direct)
3. Hernia Femoralis (15%)
No 1 + 2 : Terletak diatas Lig. Inguinal
No 3 : Terletak dibawah Lig. Inguinal
Insiden : Laki-laki lebih sering (85 %) dari seluruh kasus
Hernia Pantaloon : jika HIL dan HIM terdapat pada satu orang penderita
Hernia Littre : berisi divertikel meckel
Hernia Spigelian : berisi lemak retro peritonium
Hernia Richter : berisi sebagian dinding usus
Amyan: berisi appendik
12. ETIOLOGI
Faktor yg dipandang berperan kausal :
◦ peninggian tekanan dalam rongga perut (seperti batuk kronik, hipertrofi prostat, konstipasi, kehamilan)
◦ kelemahan otot dinding perut (karena usia, kerusakan n.ileoinguinalis dan n.ileofemoralis setelah
apendectomi)
◦ prosesus vaginalis yg persisten
13. Bayi / Anak : Dewasa / Tua :
• Merupakan Hernia
kongenital
• Tidak ada kelemahan otot/
lap. dinding abdomen
• Penutupan prosesus vaginalis
peritonei tidak sempurna
• Terkadang manifest setelah
dewasa atau tua
• Merupakan hernia akuisita
• Adanya kelemahan dinding
abdomen
• Adanya tekanan intra
abdominal yang meningkat
(ascites, BPH batuk kronis,
hamil, dll)
14. CLASSIFICATION REPAIR TECHNIQUE FOR INGUINAL HERNIA
A. TENSION FREE PROSTHETIC REPAIRS
◦ 1. ANTERIOR REPAIR
a. Lichtenstein repair and its modifications
b. Plug repairs
c. Patch and plug repairs
d. Double layer devices
◦ 2. POSTERIOR(PREPERITONEAL) REPAIRS
a. Open techniques via inguinal incision
b. Stoppa repair
c. Laparascopic/endoscopic repair
a. Transabdominal preperitoneal (TAPP)
b. Total extraperitoneal (TEP)
B. TISSUE SUTURE REPAIRS
Bassini-shouldice
Technique and its
modification
Marcy repair
21. Bassini repair
A. The transversalis fascia is opened
B. Reconstruction of the posterior wall by suturing
the transversalis fascia (TF), the transversus abdominis muscle (TA), and the interna oblique muscle (IO) medially
to the inguinal ligament (IL) laterally.
23. Shouldice repair
A. The iliopubic tract is sutured to the medial flap of the transversalis fascia and the internal
oblique and transverse abdominis muscles.
B. The second of the four suture lines, reversing toward the pubic tubercle approximating the
internal oblique and transversus muscles to the inguinal ligament. Two more suture lines affix
the internal oblique and transversus muscles medially.
24. Laparoscopic Approach
include the transabdominal preperitoneal (TAPP) repair
totally extraperitoneal (TEP) repair,
performed intraperitoneal onlay mesh (IPOM) repair.
30. GEJALA KLINIK
Penonjolan yg mengandung isi rongga perut yg masuk melalui cincin umbilikus akibat peninggian
tekanan intraabdomen
Umumnya tidak nyeri dan jarang inkarserasi
31. PENATALAKSANAAN
Terapi :
bila cincin <2cm : umumnya regresi spontan tjd sebelum bayi umur 6 bln, kadang cincin
menutup setelah 1 tahun
bila cincin >2cm : jarang terjadi regresi spontan dan lebih sukar diperoleh penutupan dg
konsevatif shg perlu operatif
kraniolateral : ann. Inguinalis internus (bag terbuka fasia tranversalis dan aponeurosis m. Tranversus abdominis
medial bawah : ann. Inguinalis eksternus (bag terbuka aponeurosis m. Obliq eksternus
atap : aponeurosis m. Obliq. Eksternus
dasar : lig. Inguinale
PERBEDAAN ISI KANALIS INGUINALIS PADA LAKI-LAKI &PEREMPUAN
Pada Laki-laki :
1. Funikulus spermatikus yang terdiri dari:
A. Vas deferens,
B. Arteria. spermatika interna (testikularis),
C. Arteria. deferentialis,
D. Arteria. spermatika eksterna (kremasterika),
E. Pleksus venosus pampiniformis,8
F. Cabang genital n. genitofemoralis,
G. Nervus Ilioinguinalis dan serabut simpatis dari pleksus hipogastrikus.
2. Tiga lapis fascia yaitu :
A.Fascia spermatika eksterna yang merupakan lanjutan fascia inominata,
B. Lapisan kremaster
C.Fascia spermatika interna yang merupakan lanjutan fascia transversalis.
Pada perempuan :
1. Ligamentum rotundum.
2. Cabang genital n. genitofemoralis.
3. Arteri dan vena kremasterika
4. N. Ilioinguinalis
Metode hernioplastik : metode Bassini dan Mc Vay
Metode Bassini : menjahit conjoint tendon (pertemuan m.tranversus int. abd. dan m.obliq. int. abd.) Fascia tranversalis ke lig inguinale Poupart
Metode Mc Vay : menjahit fasia tranversa, m.transversus abd., dan m.obliq. Internus ke lig Cooper
Tehnik operasi Herniotomy – Hernioraphi Lichtenstein
1. Penderita dalam posisi supine dan dilakukan anestesi umum, spinal anestesi atau anestesi lokal
2. Dilakukan insisi oblique 2 cm medial sias sampai tuberkulum pubikum
3. Insisi diperdalam sampai tampak aponeurosis MOE (Muskulus Obligus Abdominis Eksternus)
4. Aponeurosis MOE dibuka secara tajam
5. Funikulus spermatikus dibebaskan dari jaringan sekitarnya dan dikait pita dan kantong hernia diidentifikasi
6. Isi hernia imasukan ke dalam cavum abdomen, diseksi kantong hernia secara tajam dan tumpul sampai anulus internus
7. Kantong hernia diligasi setinggi lemak preperitonium, dengan vicry 1,0 dilanjutkan dengan herniotomi Bag distal di mrsupialisasi atau di cauter bagian tepinya.
8. Perdarahan dirawat, dilanjutkan dengan hernioplasty dengan mesh (fixasi mess dengan prolene 2.0/3.0)
9. Luka operasi ditutup lapis demi lapis
Evaluasi viabilitas isi kantong :
Metode Bassini : menjahit conjoint tendon (pertemuan m.tranversus int. abd. dan m.obliq. int. abd.) Fascia tranversalis ke lig inguinale Poupart