SlideShare a Scribd company logo
1 of 105
SUSUNAN KEPENGURUSAN
“ NERVUS NISC 2014 “
KETUA : IRMA RIZKINA
WAKIL : ANDRI PRISTA PRAJA
SEKRETARIS : AHLA CAHYATUS SHOLICHAH
BENDAHARA : YULIANI SANIATUL
PENYUNGTING : ANDITYA RAKA, MAYASARI NIHLATUN
PEMATERI : NINDA HAPSARI, IIS MELIANA, , ULIN NUHA, NIA
AYU, RIZKY DIATFA, NUR SYAFITRI, ITWO
DESIGN : RAHMI FAHMAWINDA, MUSTANISAH, LHIEONI
ERZA
DISTRIBUTOR : MUHAMMAD AFFANDI, GEVINA FITRI, FEVI
PADHILA,RESKY HARIAWAN
KATA PENGANTAR
Assalamu’alikum Wr Wb
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-
Nya dan karunia-Nya lah tim NISC 2014 dapat menyelesaikan buku Blok 3
dengan judul “Pertumbuhan dan perkembangan”. Tanpa perlotongan-Nya
lah mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan
baik. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi kita
yang tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.
Buku blok ini disusun agar mahasiswa PSPN 2014 dapat memperluas
ilmu tentang “Pertumbuhan dan perkembangan” yang kami sajikan
berdasarkan kumpulan dari berbagai sumber. Buku ini Tim selesaikan
dengan berbagai rintangan baik yang datang dari penyusun maupun dari
luar. Namun dengan penuh kesdaran terutama pertolongan dari Allah
SWT akhirnya buku ini telah terselesaikan.
Sekiranya Tim berharap buku Blok 4 ini dapat memberi manfaat bagi
pembaca dan Tim juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Yogyakarta, 22 Maret 2015
NERVUS 2014
SANKSI PELANGGARAN PASAL 72
UNDANG-UNDANG NO. 19 TAHUN 2002
1. BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA DAN TANPA HAK
MELAKUKAN PERBUATAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM
PASAL 2 AYAT 1 DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA
MASING-MASING PALING SINGKAT I (SATU) BULAN DAN
ATAU DENDA PALING SEDIKIT Rp. 1.000.000,00 (SATU JUTA
RUPIAH) ATAU PIDANA PALING LAMA 7 (TUJUH) TAHUN DAN
ATAU DENDA PALING BANYAK Rp. 5.000.000.000,00 (LIMA
MILYAR RUPIAH)
2. BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA MENYIARKAN,
MEMAMERKAN ATAU MENJUAL KEPADA UMUM SUATU
CIPTAAN ATAU BARANG HASIL PELANGGARAN HAK CIPTA
ATAU HAK TERKAIT SEBAGAIMANA DIMAKSUD PASA AYAT
(1) DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 5
(LIMA) TAHUN DAN ATAU DENDA PALING BANYAK Rp.
500.000.000,00 (LIMA RATUS JUTA RUPIAH)
DAFTAR ISI
BAB HAL
1. TEORI TUMBANG 6
2. TEORI PERKEMBANGAN ANAK 9
3. FAKTOR PENGARUH PERTUMBUHAN 16
4. POLA ASUH ANAK DALAM ISLAM 21
5. STIMULAMSI TUMBANG 31
6. ANTICIPATORY GUIDANCE 36
7. PERKEMBANGAN DAN PENILAIAN 41
8. PENYIMPANGAN TUMBANG ANAK 48
9. TUMBANG PADA DEWASA 50
10. TUMBANG DAN FACTOR PADA REMAJA 56
11. SEKSUALITAS 61
14. METABOLISME DAN NUTRISI 68
15. GIZI 76
16. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 79
BAB 1
“TINGKAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN”
I.
II. TAHAP PEMBUAHAN
1. Fertilisasi
Saat sperma menembus ovum pada sepertiga luar tuba falopii
dalam 24 jam setelah ovum -> inti sel bersatu
2. Masa Germinal
2 minggu pertama pasca konsepsi. Organisme yang terbentuk
disebut zigot dan memiliki gen yang lengkap (1 pasang
kromosom seks 22 pasang kromosom autosomal ovum dan
sperma akan menyumbangkan masing-masing satu kromosom
kepada tiap pasangan kromosom -> fase pewarisan genetik.
Perpindahan sigot dari tubafalopii ke uterus : 3 – 4 hari
3. Masa Embrionik
Plasenta : awal minggu ketiga sampai minggu ketiga sampai
minggu kedelapan pasca konsepsi -> pekembangan suluruh
sistem organ dan tampilan luar
4. Masa Janin
KONSEPSI
 Masa intrauterine lengkap 36-40 minggu usia fertilisasi
atau 38-42 minggu usia gestasi
 Usia kehamilan dihitung dengan
rumus nagele = 3 bulan sebelum HPHT lalu
ditambahkan 7 hari
 Hitung jika HPHT 15 November 2014 kapan HPL ?
Dimulai pada minggu kesembilan pasca konsepsi dan berakhir
saat kelahiran bayi
5. Gestasi
Dibagi menjadi fase tiga bulan yang disebut trimester
III. TAHAP TRISEMESTER DAN PROMOSI KESEHATAN
1. Trisemester Pertama
 Perubahan Fisik :
Setelah inplanasi sel janin akan berdiferensi dan
membentuk sistem organ utama. Pada minggu ke-12 janin
setelah memiliki seluruh bagian tubuh memiliki berat badan
sekitar 3 ons dan PB hampir 3 inci. Fetus dapat
menggerakkan seluruh ekstremitas tersenyum, cemberut,
mengisap, menelan, dan menghasilkan urine.
 Promosi Kesehatan :
Perkembangan prenatal dipengaruhi oleh faktor : nutrisi,
stress, penyakit infeksi, oabt-obatan, faktor lingkungan,
golongan darah yang tidak sesuai, usia ibu dan dan faktor
ayah
2. Trisemester Kedua
 Perubahan fisik
Pada akhir bulan keenam sebagian dasar sistem organ
telah lengkap dan dapat berfungsi, janin berukuran panjang
28-36 cm dan BB 700 gram, janin telah membuka mata dan
menggenggam kuat
 Promosi kesehatan
Edukasi peristiwa gestasi, istirahat yang cukup, nutrisi,
perawatan gigi, aktivitas fisik, pekerjaan dan pilihan
makanan bayi, edukasi persalinan premature, abortus
3. Trisemester Ketiga
 Perubahan fisik
Selama 3 bulan terakhir kehamilan janin yang normal akan
mampu melakukan transisi dari kehidupan intrauterine ke
ekstrauterin. Sistem pemeliharaan suhu, refleks dan organ
sensorik, telah dapat digunakan serta imunitas dari ibu
 Promosi Kesehatan
Edukasi proses kelahiran dan menyusui, mempersiapkan
segi jasmani dan rohani
IV. TRANSISI KEHIDUPAN INTRAUTERINE KE EKSTRAUTERINE
1. Perubahan Fisik
a. Fungsi pernapasan
b. Skor apgar : frekuensi jantung, usaha perpafasan, tonus
otot, iritabilitas refleks, warna bayi
2. Perubahan Psikososial
a. Interaksi orangtua – anak
b. Resiko kesehatan : termoregulasi, pernapasan, infeksi
(perawatan tali pusat)
V. NEONATUS
 Fungsi Refleks :
o Fungsi fefleks sederhana : karakteristik tingkah laku normal :
mengisap, menangis, tidur, dan aktivitas. Pergerakan terjadi
secara tidak teratur
o Bayi berusia 2 minggu dapat tersenyum spontan dan mampu
melihat ke arah wajah sang ibu
o Menangis sebagai respon konseling cara memenuhi
kebutuhan tersebut
 Perubahan Fisik :
o Pengkajian antropometri
o Karakteristik fisik
 Perubahan Kognitif :
o Belajar cara komunikasi ... menangis untuk memenuhi
keinginannya
o Senang melihat wajah manusia dengan jarak 8-10 inci ....
konseling stimulasi sensorik .... berbicara dan berkomunikasi
 Perubahan Psikososial :
Keterlibatan orang tua saudara kandung dalam membentuk
ikatan
 Resiko Kesehatan :
o Hiperbilirubinemia
o Masalah kesehatan : screening pendengaran
BAB 2
TEORI PERKEMBANGAN ANAK
A. Pengertian Perkembangan
Perkembangansecara khusus diartikan sebagai perubahan-
perubahan yang bersifat kualitatif yang menyangkut aspek-aspek
mental psikologis manusia. Seperti misalnya perubahan-perubahan
yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, kemampuan, sifat sosial,
moral, keyakinan, agama, kecerdasan dan sebagainya. Sehingga
dengan perkembangan tersebut si anak akan semakin bertambah
banyak pengetahuan dan kemampuannya juga semakin baik sifat
sosial, moral, keyakinan agama dan sebagainya.
B. Proses Perkembangan
1. Proses Biologis
Perubahan dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik individu.
Perubahan ini merupakan hasil penurunan genetik dan pengaruh
luar seperti makanan olahraga, tekanan, budaya, dan iklim.
Tinggi badan dan berat badan perkembangan pemrgerakkan
motorik kasar dan halus, serta maturasi seksual yang merupakan
hasil dari perubahan hormonal salam masa pubertas contohnya
seperti masa pubertas (menstruasi, mimpi basah, dll).
2. Proses Kognitif
Terdiri atas perubahan intelegensi, kemampuan untuk mengerti
dan menggunakan bahasa, mampu berfikir abstrak,
perkembangan pikiran yang membentuk sikap, kepercayaan dan
tingkah laku individu, gen. Yang diurunkan dari orang tua,
pengalaman hidup dan lingkungan mempengaruhi perubahan
yang terjadi dalam proses kognitif. Mempelajari bagaimana ikut
serta dalam suatu pembicaraan permainan dan belajar saat akan
menghadapi ujian, semuanya akan melinatkan proses kognitif.
3. Proses sosioemosional
Terdiri atas keberagaman dalam kepribadian individu, emosi, dan
hubungannya dengan individu lain selama masa hidupnya.
Penurunan genetik dan lingkungan individu berperan dalam
perubahan ini.
C. Teori Perkembangan
1. Perkembangan Biofisik
Bagaimana tubuh kita secara fisik berkembang dan berubah.
Penyelenggara pelayanan kesehatan dapat mengukur dan
membandingkan perubahan yang terjadi sejak neonates sampai
dewasa dengan pertumbuhan normal. Teori perkembangan
biofisik menggambarkan proses maturasi secara biologis. Gesell
menggambarkan perkembangan biofisik dan membuat teori
berdasarkan pengamatan terhadap pertumbuhan fisik anak-
anak.
2. Perkembangan Gesell
Dasar teori perkembangan Gesell adalah bahwa pola
pertumbuhan (perkembangan) setiap anak mempunyai ciri khas
yang diatur oleh aktivitas genetik. Gesell menemukan pola
maturasi sebagai suatu rangkaian perkembangan manusia.
Gesell menjalankan bahwa tidak semua anak memiliki
perkembangan sesuai waktunya. Lingkungan berperan dalam
perkembangan anak, tetapi pada perkembangan berikutnya.
D. Teori Psikonalitik / Psikososial
Teori perkembangan psikoanalitik / psikososial menggambarkan
perkembangan manusia dari sudut pandang kepribadian pemikiran
emosi, dan tingkah laku.
1. Sigmund Freud, berpendapat bahwa dalam perkembangan
manusia terdapat dua hal pokok yaitu :
a. Bahwa tahun awal kehidupan memegang peranan penting
bagi pembentukan kepribadian
b. Bahwa perkembangan manusia meliputi tahap-tahap
psikoseksual :
1) Tahap Oral (lahir sampai usia 12-18 bulan)
Sumber kenikmatan pokok yang berasal dari mulut
adalah makan. Dua macam aktivitas oral ini, yaitu
menelan makanan dan menggigit merupakan prototype
bagi banyak ciri karakter dan berkembang di kemudian
hari. Karena tahap oral ini berlangsung pada saat bayi
sama sekali tergantng pada ibunya untuk mendapatkan
makanan, pada saat dibuai, dirawat dan dilindungi dari
perasaan yang tidak menyenangkan, maka timbul
perasaan-perasaan tergantung pada masa ini.
2) Tahap anal (usia 12-18 bulan sampai 3 tahun)
Setelah makanan dicernakan, maka sisa makanan
menumpuk diujung bawah dari usus dan secara refleks
akan dilepaskan keluar apabila tekanan pada otot lingkar
dubur mencapai taraf tertentu. Pada umur dua tahun
anak mendapatkan pengalaman pertama yang
menentukan tentang pengaturan atas suatu impuls
instingtual oleh pihak luar. Pembiasaan akan kebersihan
ini dapat mempunyai pengaruh yang sangat
luasterhadap pembentukan sifat-sifat dan nilai-nilai
khusus. Sifat-sifat kepribadian lain yang tak terbilang
jumlahnya konon sumber akarnya terbentuk dalam tahap
anal.
3) Tahap phalik atau oedipal (usia 3-6 tahun)
Selama tahap perkembangan kepribadian ini yang
menjamdi pusat dinamika adalah perasaan-perasaan
seksual dan agresif berkaitan dengan mulai berfungsinya
organ-organ genetal kenikmatan masturbasi serta
kehidupan fantasi anak yang menyertai aktivitas auro-
erotik membuka jalan bagi timbulnya kompleks Oedipus
Freud memandang keberhasilan mengidentifikasi
kompleks Oedipus sebagai salah satu temuan besarnya.
Freud mengasumsikan bahwa setiap orang secara intern
adalah biseksual, setiap jenis tertarik pada anggota
sejenis maupun pada anggota lawan jenis.
4) Tahap Laten (usia 6-12 tahun)
Masa ini adalah periode tertahannya dorongan-dorongan
seks agresif. Selama masa ini anak mengembangkan
kemampuannya bersublimasi (seperti mengerjakan
tugas-tugas sekolah, bermain olahraga, dan kegiatan
lainnya). Tahapan latensi ini antara usia 6-12 tahun
(masa sekolah dasar).
5) Tahap Genital / kelamin (masa remaja)
Kateksis-kateksis dari masa-masa pragenital bersifat
narsisistik. Hal ini berarti bahwa individu mendapatkan
kepuasan dari stimulasi dan manipulasi tubuhnya sendiri
sedangkan orangorang lain dikateksis hanya karena
membantu memberikan bentuk-bentuk tambahan
kenikmatan tubuh bagi anak, selama masa adolesen,
sebagian dari cinta diri atau narsisme ini disalurkan ke
pilihan-pilihan objek yang sebenarnya. Kateksis-kateksis
pada tahap oral, anal, dan phalik lebur dan di sistensikan
dengan impuls-impuls genital. Fungsi biologis pokok dari
tahap genital tujuan ini dengan memberikan stabilitas
dan keamanan sampai batas tertentu.
2. Erik Erikson melanjutkan, mengembangkan dan memperbaruhi
teori Freud. Teori psikoanalitik erikson menekankan pada
perubahan perkembangan selama masa hidup terkait dengan
masa peralihan anak-anak ke dewasa. Merupakan masa penting
bagi kekacauan identitas dan identitas negative.
a. Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan, 0-1 tahun)
Kepercayaan (trust) terbentuk selama tahap sensorik awal.
Ditunjukkan lewat rasa aman yang dimiliki, dan diperoleh
dari hasil hubungan yang aman dan nyaman dengan
lingkungan. Sedangkan kecurigaan (mistrust), merupakan
sisi lain dari rasa aman dan nyaman.
b. Autonomy vs Shame, Doubt (Otonomi vs perasaan malu
dan ragu-ragu, 1-3 tahun)
Ini merupakan tahap kedua kehidupan, tahap muscular anal
dalam psikoseksual. Anak mempelajari yang diharap dari
dirinya, kewajiban, hak dan pembatasan. Hal ini mendorong
anak mengontrol diri sendiri dan menerima dan orang lain.
Rasa kehilangan kontrol diri menyebabkan perasaan malu-
malu dan ragu-ragu
c. Initiative vs Guilt (Inisiatif vs Kesalahan, 4-5 tahun)
Tahan ini sama dengan tahap lokomotor genital. Anak
menampilkan diri, berorientasi pada tujuan.
d. Industry vs Inferiority (Kerajinan vs Inferioritas, 6-11
tahun)
Dalam tahap skema Freud, sama denga masa laten. Anak
mulai menempuh pendidikan formal, mulai mengembangkan
sikap rajin, perhatian mulai berpindah dari kegiatan bermain
ke situasi-situasi produktif, dan nilai kompetensi muncul
pada tahap ini.
e. Identity vs Identity Confusion (Identitas vs Kekacauan
Identitas, 12-10 tahun)
Pada masa adolesen, individu mulai merasakan identitasnya,
merasa sebagai individu yang unik dan siap berperan
dimasyarakat. Ego merupakan daya penggerak batin dalam
pembentukan identitasnya.
f. Intimacy vs Isolation (Keintiman vs Isolasi, 21-40 tahun)
Orang-orang dewasa awal(young adults) siap dan ingin
menyatukan identitasnya dengan orang lain, mendambakan
hubungan yang akrab-intim, dan persaudaraan, siap
mengembangkan daya-daya untuk memenuhi komitmen
meski harus berkorban. Bahaya tahap keintiman adalah
isolasi, kecenderungan menghindari hubungan karena orang
tidak mau melibatkan diri dalam keintiman, nilai cinta muncul
selama tahap keintiman.
g. Generativity vs Stagnation (Generativitas vs Stagnasi, 41-
65 tahun)
Ciri generativitas adalah perhatian terhadap apa yang
dihasilkan (keturunan, ide-ide, produk-produk, dsb).
Perhatian terhadap pembentukan dan penetapan pedoman
untuk generasi-generasi mendatang. Nilai pemeliharaan
(care) berkembang dalam tahap ini. pemeliharaan terungkap
lewat kepedulian pada orang lain, pemeliharaan anak,
meneladani, dll. Generativitas yang lemah atau tidak
diungkapkan akan menumbuhkan pemunduran dan
pemiskinan, mendorong munculnya stagnasi. Rutualisasi
tahap ini adalah sesuatu yang generasional, peranan-
peranan orang dewasa sebagai penerus nilai-nilai ideal.
h. Ego Integrity vs Despair (Integritas dan Keputusan, +65
tahun)
Integritas adalah kondisi setelah melaksanakan pemeliharaan
penyesuaian terhadap keberhasilan dan kegagalan yang
dialami. Orang yang integritas akan menyadari berbagai
gaya orang lain, dan tetap mempertahankan serta bangga
dengan gaya hiudpnya sendiri. Lawan integrasi adalah
keputusan dalam menghadapi kehidupan. Kebijaksanaan
adalah nilai yang berkembang dari persesuaian antara
integritas dan keputusan dalam menghadapi kehidupan.
Ritualisasi usia lanjut disebut integral yang tercermin dalam
kebijaksanaan segala jaman. Ritualismenya adalah
sapientisme, kandungan dengan berpura-pura bijaksana.
E. Teori Perkembangan Kognitif
Teori kognitif menekankan pada bagaimana individu belajar
berfikir dan memahami dunianya. Sama seperti perkembangan
kepribadian, teoritikus kognitif telah melakukan eksplorasi pada masa
anak-anak dan masa dewasa.
Jean Piaget, adalah seorang yang sangat tertarik pada
perkembangan intelektual anak-anak bagaimana mereka berfikir,
menganalisis, dan menerima dunia. teori perkembangan piaget
menyeburkan empat periode yang berhubungan dengan usia untuk
mengemukakan kategori khusus tentang pengenalan dan
pemahaman. Untuk keperluan pengonseptualisasian Piaget membagi
perkembangan ini kedalam 4 periode yaitu :
1. Periode Sensori Motosensorik (0-2 tahun)
Pada periode ini tingkah laku anak bersifat motoric dan anak
menggunakan system penginderaan untuk mengenal
lingkungannya untuk mengenal obyek.
2. Periode Pra Operasional (2-7 tahun)
Pada periode ini anak bias melakukan sesuatu sebagai hasil
meniru atau mengamati sesuatu model tingkah laku dan mampu
melakukan simbiolisasi
3. Periode Konkret (7-11 tahun)
Pada periode ini anak sudah mampu menggunakan operasi,
pemikiran anak tidak lagi didominasi oleh persepsi, sebab anak
mampu memecahkan masalah secara logis
4. Periode operasi formal (11- sampai dewasa)
Periode operasi formal merupakan tingkat puncak perkembangan
struktur kognitif, anak remaja mampu berfikir logis untuk semua
jenis masalah hipotesis, masalah verbal, dan ia dapat
menggunakan penalaran ilmiah dan dapat menerima pandangan
orang lain.
F. Teori Perkembangan Moral
Perkembangan moral menunjukkan perubhan cara berfikir individu,
emosi dan tingkah laku yang mempengaruhi kepercayaan tentang
mana yang benar atau salah. Hal ini mencakup komponen
interpersonal dan interpersonal yang menentukan bagaimana cara
kita berinteraksi dengan orang lain.
1. Teori Perkembangan Moral Jean jiaget
Ketika piaget melakukan pengamatan dan wawancara anak tidak
seimbang akan memengaruhi perkembangan moralitas anak
2. Teori Perkembangan Moral Lawrence.Koh-lberg.
Merupakan pengembangan teori struktural-kognitif yang telah
dilakukan Piaget sebelumnya. Di atas bangunan teori Piaget itu,
Lawrence Kohlberg mengusulkan suatu teori perkembangan
pemikiran moral (teori development-kognitif). Teori ini
menyatakan bahwa setiap individu meialui sebuah "urutan
berbagai tahapan" (invariant sequence of stages) moral. Tiap-
tiap tahap ditandai oleh struktur mental khusus (distinctive) yang
diekspresikan daiam bentuk khusus penalaran moral
(Kneller,1984: 110). Berdasarkan penelitiannya yang cukup lama,
Kohlberg mengidentifikasikan enam tahap yang terbagi ke dalam
tiga level perkembangan pemikiran moral. Kemudian, Kohlberg
menyempurnakannya menjadi enam tahap. Keseluruhan tahap
itu secara ringkas dibagankan sebagai berikut:
a. Tahap Pra-Konvensional
Anak tidak memiliki ide tentang aturan - aturan atau
standard moral. Pada "Tahap 1" anak melakukan perbuatan
baik semata-mata untuk menghindari hukuman, dan di
dalam "Tahap 2" anak akan mematuhi apapun sepanjang
memenuhi kepuasan/kebutuhan sendiri ataupun orang lain.
b. Tahap-Tahap Konvensional
Anak menghormati moralitas sebagai seperangkat
aturan sosial dan harapan-harapan sosial. Pada "Tahap 3"
perbuatan baik adalah perbuatan yang membuat orang
senang dan orang lain setuju atas apa yang diperbuatnya,
sedangkan pada "Tahap 4" perbuatan baik dilakukan dengan
menjalankan kewajiban dan menghormati otoritas.
c. Tahap-Tahap Post-Konvensional
Moralitas konvesional dirumuskan ke dalam nilai-nilai
moral yang lebih dalam. Pada "Tahap 5" seseorang percaya
bahwa dengan dan melakukan sesuatu yang benar secara
luas untuk mendukung kesejahteraan umum. Dalam "Tahap
6" tindakan yang benar adalah berbuat mengikuti prinsip-
prinsip universal keadilan dan menghormati orang lain
sebagaimana orang lain menghormati di dalam diri mereka
sendiri. Menurut Kohlberg, tiap-tiap pertimbangan moral
adalah produk dari sebuah perbedaan struktur kognitif, yaitu
suatu pengorganisasian sistem asumsi-asumsi dan aturan-
aturan tentang situasi konflik moral yang memberikan situasi
makna terhadap asumsi dan aturan tersebut. Struktur
kognitif tidak terjadi karena pembawaan tetapi merupakan
hasil interaksi organisme manusia dengan "lingkungan
sosial"-nya. Fungsi pertimbangan moral adalah untuk
memecahkan konflik klaim pribadi dengan lainnya
BAB 3
"FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG"
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-
faktor tersebut antaralain:
1. Faktor dalam (internal)
 Ras / etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak
memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebatiknya.
 Kecenderungan
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh yang
tinggi, pendek, gemuk atau kurus.
 Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada prenatal, tahun
pertama kehidupan dan masa remaja
 Jenis Kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat
daripada lald-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas,
pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
 Genetic
Faktor genetic (heredokonstitusional) adalah bawaan
anak yaitu potensi anak yang akan menjadi cirri khasnya. Faktor
genetic merupakan modi dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang anak.
Melalui instruksi yang terkandung di dalam sel telur yang telah
dibuahi dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
Ditandai dengan intensitas dan kecepatan prnbelahan, derajat
sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas,
berhentinya pertumbuhan tulang. Potensi genetic yang bermutu
hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif
sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering
diakibatkan oleh faktor genetic seperti:
 Kelainan Kromosom
Banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan
kromosom, seperti; sindrom Down, sindrom Turner, dll.
2. Faktor Luar (eksternal)
 Lingkungan
Merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau
tidaknya potensi bawaan.
Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan
tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan
menghambatnya.
Lingkungan ini merupakan bio-fisiko-psiko-sosial yang
mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi ssampai
akhir hayatnya.
3. Faktor Prenatal
 Gizi
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun
pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR
(berat badan lahir rendah) atau lahir mati dan sering
menyebabkan cacat bawaan.
Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan
pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru
lahir mudah terkena infeksi, abortus dan sebagainya.
 Mekanis
Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal,
trauma, oligohidrmnion).
Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan
oHgohidramnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti
clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok.
Kelainan ini tidak terlalu berat karena mungkin terjadi pada
masa kehidupan intrauterin akhir. Implantasi ovum yang salah,
yang juga dianggap faktor mekanis dapat mengganggu gizi
embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.
 Toksin / Zat Kimis
Beberapa obat-obatanThalidomide, phenitoin, methadone,
obat-obat anti kanker dan lain sebagainya dapat menyebabkan
kelainan bawaan.
Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok
berat/peminum alcohol kronis sering melahirkan bayi berat lahir
rendah, lahir mati, cacat, atau retradasi mental.
 Endokrin
Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes melitus
sering menunjukkan keiainan berupa makrosomia, kardiomegali
dan hiperplasia adrenal.
Hiperplasia pulau Langerhans akan mengakibatkan
hipoglikemu. Umur rata-rata ibu yang melahirkan anak mongoloid
dan kelainan lain umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan
umur ibu yang melahirkan anak normal. Ini mungkin disebabkan
oleh keiainan beberapa endrokin dalam tubuh ibu yang meningkat
pada umur lanjut, walaupun faktor lain yang bukan ondokrin juga
ikut berperan.
 Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan
keiainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retradasi
mental, dan deformitas anggota gerak keiainan congenital mata,
keiainan jantung.
 Infeksi
Infeksi pada Trimester pertama dan kedua adalah oleh
TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo viris, Herpes Simpleks)
dapat menyebabkan keiainan pada janin, misalnya katarak, bisu
tuli, mikrosefali, retradasi mental dan keiainan jantung congenital.
 Kelamin Imunologi
Eritrobiastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan
darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibody
terliadap sel daarah merah janin, kemudian melalui plasenta
masuk ke dalam peredaraban darah janin dan akan menyebabkan
hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hyperbilirubinemia dan
Kern icterus yang akan menyebabkan kcrusakan jaringan otak.
 Anoksida embiro
Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta) Keauaan anoksia
pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.
 Psikologi Ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan kekerasan pada
ibu hami dan Iain-lain.
 Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala,
asfiksia dapt menyebabkan jaringan otak.
4. Faktor Post-natal
 Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang
adekuat
 Penyakit Kronis / Kelainan congenital
Tuberkulosis, anemia, keiainan jantung bawaan mengakibatkan
retradasi pertumbuhan jasmani.
 Lingkungan Fisik dan Kimia
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut
hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak
(provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar
matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri,
rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terliadap
pertumbuhan anak.
 Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang
tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selafu
merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam
pertumbuhan dan perkembangannya.
 Endoktrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
 Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan
menghambat pertumbuhan anak.
 Lingkungan Pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
 Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya
dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi
anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap
kegiatan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan
teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak
yang kurang/tidak mendapat stimulasi.
 Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat
perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan
terhambatnya produksi hormone pertumbuhan.
BAB 4
“TUMBUH KEMBANG, POLA ASUH ORANG TUA DAN FASE
PERKEMBANGAN”
ANAK, adalah AMANAH yang harus dipertanggungjawabkan kepada
ALLAH SWT
I. HUBUNGAN ORTU DENGAN ANAK
1. Tanggung Jawab
Orang tua adalah pemimpin yang memimpin anak-anaknya di
dunia dan akan melaporkan tanggung jawab kepemimpinan di
hari akhir. “Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu
bertanggungjawab terhadap kepemimpinannya …”
2. Kasih Sayang
Anak adalah tempat orang tua mencurahkan kasih sayang harta
dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-
amalan yang kekal lagi saleh asalah lebih baik pahalanya di sisi
Tuhan mu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. Kahfi
ayat 46)
3. Hubungan masa depan
Anak adalah investasi masa depan ortu di akherat “Jika
seseorang meninggal dunia putuslah pahala amalannya kemcuali
salah sati dari tiga hal. Shadaqah jariah, itu yang bermanfaat
yang dapat diambil manfaat darinya, dan anak saleh yang
mendoakannya (HR. Muslim).
II. TIPOLOGI ANAK
 Anak sebagai perhiasan dunia
Q.S. Al-Kahfi ayat 46 : “Harta dan anak-anak adalah perhiasan
kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh
adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhan mu serta lebih baik
untuk menjadi harapan.”
 Anak sebagai ujian
Q.S. Al-Anfal ayat 28 : “Dan ketahuilah bahwa hartamu dan
anak-anakmu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi
Allah-lah pahala yang besar.” Fitnah dapat berarti anak bias
mencemarkan dan menyengsarakan ortu.
 Anak sebagai musuh
Anak juga bisa menjadi musuh bagi ortunya “Hai orang-orang
yang beriman sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-
anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah
kamu terhadap mereka (Q.S. at-Taghabun ayat 14).
 Anak sebagai cahaya mata (quratun ayu)
“Dan orang-orang yang berkata : Ya Tuhan kami, anugerahkan
kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai cahaya
mata (penyenang hati kami) dan jadikanlah kami imam bagi
orang-orang yang bertaqwa” (Q.S. Al-Furqon).
III. MACAM-MACAM PENDIDIKAN PADA ANAK DALAM ISLAM
 Pendidikan Aqidah
Pendidikan tauhid sebagai modal dasar bagi anak dalam
menjalani roda kehidupan, : “Hai anakku, Janganlah kamu
mempersekutukan ALLAH, sesungguhnya mempersekutukan
ALLAH itu benar-benar kedzaliman yang besar” (Q.S.Luqman
ayat 13).
Luqman mengajarkan untuk menanamkan pada
anak bahwa sekecil apapun yang dikerjakan manusia,
tidak luput dari pandangan ALLAH. : “Hai anakku,
sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi dan
berada dalam batu atau dilangit atau di dalam bumi, niscaya
ALLAH akan mendatangkan (membalasnya) sesungguhnya Allah
maha halus lagi maha mengetahui (Q.S.Luqman ayat 16)
 Pendidikan Ibadah
Luqman mengajak anak membiasakan diri melakukan ibadah
yang diperintahkan ALLAH dan Rasulnya-NYA. Hal pertama
yang harus dibiasakan adalah sholat : “Hai, anakku,
dirikanlah sholat” (Q.S. Luqman ayat 17)
 Pendidikan Dakwah (Perbuatan Nahi Munkar)
Luqman menanamkan sifat keberanian menyatakan kbenaran
dan mengajak orang melakukannya“… dan suruhlah (manusia)
mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan
yang mungkar (Q.S. Luqman ayat 17)
 Pendidikan Akhlaq
Luqman mngerjakan anaknya untuk bersikap teguh dan sabar “…
dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.
Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan oleh ALLAH (Q.S.Luqman ayat 17)
Pendidikan yang seimbang dan utuh
(tarbiyah mutakamilah) adalah
pendidikan yang mencakup pendidikan
Iman, Akhlaq, Jasmani
Akal, Jiwa, Kemasyarakatan, Seks
IV. FASE PERKEMBANGAN
Artinya :
Dia lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes
mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya
kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibirakan hidup)
supaya kamu sebagai kepaqda masa (dewasa), kemudian (dibiarkan
kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan
sebelum itu (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada
ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya)
 Berdasarkan ayat tersebut, fase perkembangan manusia
secara garis besar adalah :
o Masa embrio, masa anak dalam kandungan, kemudian
berupa segumpal arah (‘alaqah) dan kemudian menjadi
segumpal daging (mudgah).
o Masa kanak-kanak (vital dan estetis)
o Masa perkembangan (remaja)
o Masa dewasa
o Masa tua
o Meninggal
V. Masa embrio (proses pembuahan dan dalam kandungan)
a. “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada
kedua orang tua (Ibu Bapaknya). Ibunya mengandungnya
dengan susah payah da melahirkannya dengan susah payah
juga, mengandung sampai menyapihnya adalah tida bulan” (Q.S.
Al-Ahqaf : 15)
b. Fase kelahiran : Acceptance (penerimaan) akan melahirkan trust
(kepercayaan)
o QS. An Nahl (16) ayat : 58-59 “… Padahal apabila seseorang
dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak
perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam) dan
dia sangat marah. Dia bersembunyi dari orang banyak,
disebabkan kabar buruk dan disampaikan kepadanya.
Apakah dia akan memeliharanya dengan (menanggung)
kehinaan atau akan membenamkannya kedalam tanah (hidu-
hidup) ? Ingatlah alangkah buruknya (putusan) yang mreka
tetapkan ….”
VI. MENENTUKAN POLA ASUH
Menentukan pola asuh
1. Aqiqah dan memberi nama yang baik
a. “Bersama anak laki-laki itu ada aqiqahnya. oleh karena itu
adakanlah sembelihan untuknya dan hilangkan daripadanya
kotoran (rambut di kepalanya) HR. Bukhari dan lainnya
b. “Anak laki-laki itu tergadai oleh aqiqahnya. Disembelih
(binatang sembelihannya) itu pada hari ketujuh dan diberi
nama pada hari itu dan dicukur rambut (kepalanya) HR.
Turmudzi dan lainnya
c. Dari Abu Musa r.a ia berkata : “Telah lahir anakku lalu aku
bawa kepada Nabi SAW maka diberinya nama Ibrahim, lalu
diusap langit-langit mulutnya dengan kurma dan didoakan
dengan barakah (HR. Bukhari)
d. Dai Ibnu Abbas ra, ia berkata : adalah Rasululah memohon
perlindungan bagi Hasan dan Husein lalu bersabda :
sesungguhnya Nabi Ibrahim memohon perlindungan bagi
Ismail dan Ishaq ‘a’udzu bi kalimaatillahittaammah min kulli
syaithanin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin (aku
berlindung dengan firman ALLAH yang sempurna dari segala
setan pengganggu dan penggada yang jahat)
2. Memberikan nutrisi baik
o Dan ibu-ibu menyusukan anak-anak mereka dua tahun yang
sempurna bagi siapa yang ingin menyempurnakannya
penyusuan (Q.S. Al-Baqarah 233)
3. Memberikan kebutuhan anak
o Dan bagi ayah diwajibkan memberikan nafkah kepada
mereka. Dan pakaian mereka, dengan cara yang baik, suatu
jiwa tidak dibebani kecuali menurut kesanggupannya saja,
tidak boleh si ibu disusahkan karena bayinya dan juga tidak
boleh si ayah disusahkan karena masalah anaknya". (QS.Al-
Baqarah: 233)
VII. FASE ANAK – ANAK
Ali R.A la berkata : Rasuiullah SAW bersabda : "Didiklah anak-anak
kalian dengan tiga macam perkara yaitu menctntai Nabi kalian dan
keluarganya serta membaca Al-Qur'an, karena sesunssuhnva orang
yang menjunjung tingRi Al-Qur'an akan berada di bawah lindungan
Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nva bersama
para Nahi dan kekasihnya" (H.fi Ad-Dailami)
Hadits Riwayat Nuqman bin Basyir, Rosuluiloh SAW bersabda:
"Bertaqwalah kepada Allah dan berlaku adillah terhadap semua anak
anakmu.". Kemudian dalam HR AI-Bukhari, Muslim dan Turmudzi,
Rasuiullah SAW juga bersabda; "Barang siapa yang mendapat ujian
atau mendehta karena mengurus anak-anaknya, kemudian ia tetap
berbuat baik kepada mereka, maka anak-anaknya akan menjadi
penghaiang baginya dari siksa neraka."
"Pada suatu ketika Nabi membariskan Abdullah, Ubaidillah,
dan anak-anak paman beliau, Al-Abbas. Kemudian, beliau berkata :
"Barang siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku, dia akan
mendapatkan ini dan itu."
Lalu mereka berlomba-lomba untuk sampai kepada beliau. Kemudian
mereka merebahkan diri di atas punggung dan dada beliau,
Kemudian, beliau menciumi dan memberi penghargaan." (HR.
Ahmad)
Dari Abu Hafsh iaitu Umar r.a. bin Abu Saiamah, yakni Abdullah bin
Abdul-asad. la adalah anak tiri Rasuiullah s.a.w. katanya: "Saya
pernah berada di pangkuan Rasuiullah s.a.w. dan tanganku - ketika
makan -berputar di seluruh penjuru piring, lalu Rasuiullah s.a.w.
bersabda padaku;
► "Hai anak, bacalah Bismillahi Ta'ala - sebelum makan - dan
makanlah dengan tangan kananmu, pula makanlah dari
makanan yang ada di dekatmu saja." Maka senantiasa
sedemikian itulah cara makanku sesudah itu." (Muttafaq 'alaih)
► Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari neneknya r.a., katanya:
"Rasuiullah s.a.w. bersabda: "Perintahlah anak-anakmu untuk
menjalankan shalat di waktu mereka berumur tujuh tahun dan
pukullah mereka, jikalau melalaikan shalat di waktu mereka
berumur sepuluh tahun. Juga pisahkanlah antara mereka itu
dalam masing-masing tempat tidurnya." (Hadis hasan yang
diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad yang hasan.)
► Dari Abu Tsurayyah iaitu Sabrah bin Ma'bad al-Juhani r.a.,
katanya: "Rasuiullah s.a.w. bersabda: "Pelajarilah anak-anak itu
akan bersembahyang ketika berusia tujuh tahun dan pukullah ia
jikalau melalaikan shalat ketika berumur sepuluh tahun." ( Hadis
hasan yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Tirmidzi
mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.)
► " Diceritakan dart Ayyub bin Mu'sa dari ayahnya dari kakeknya,
bahwa Rasuiullah saw bersabda : Tidak ada pemberian yang
lebih utama dari seorang ayah kepada anaknya kecuali budi
pekertiyang baik". (H.R At-Tirmidzi)
VIII. MUMAYYIZ
Mumayyiz adalah anak yang sudah mencapai usia dimana dia
sudah mulai bisa membedakan mana hal yang bermanfaat baginya
dan mana hal yang membahayakan dirinya.
Sebagian ulama' menyatakan bahwa pada usia ini seorang
anak memiliki kemampuan dalam otaknya untuk bisa menggali arti
dari suatu hal.
Dalam kenyataannya, pada masa ini seorang anak sudah
mampu untuk melakukannya beberapa hal secara mandiri, minum
sendiri, dan lain-lain. Umur tamyiz menurut mayoritas ulama’
adalah 7 tahun dan berakhir setelah sampai pada masa baligh.
Pada umur ini seorang anak sudah diperkenankan melakukan
beberapa tindakan (tashorrul) yang berhubungan dengan orang lain
yang terdapat ketentukan hukum diharuskan pelakunya sudah
tamyiz. Namun tindakannya masih dibatasi dalam beberapa hal saja
(ahlul ada’ al-qashiroh) sebab perkembangan tubuh dan
akalnyabelum sempurna. Ia diperbolehkan untuk melaksanakan
berbagai tindakan secara menyeluruh (ahliyatul ‘ada’ al kamilah)
setelah perkembangan tubuh dan akalnya sempurna.
IX. BALIGH
Sedangkan baligh adalah anak yang sudah mencapai usia
yang mengalihkannya dari masa kanak-kanak (thufulah) menuju
masa kedewasaan (rujulah / unutsah)
Masa ini biasanya ditandai dengan nampaknya beberapa
tanda-tanda fisik, seperti mimpi basah (ihtilam), mengandung dan
haidh. Dan apabila tanda-tanda tersebut tidak nampak maka masa
baligh ditandai dengan sampainya seorang anak pada umur 15
tahun.
Pada masa ini perkembangan tubuh dan akal seorang anak
telah mencapai kesempurnaan, sehingga ia diperkenankan
melakukan berbagai tashorruf secara menyeluruh (ahlul ‘ada’ al-
kamilah)
Selain itu seorang anak juga sudah mulai terikat dengan
semua ketentuan-ketentuan hukum agama, baik yang berhubungan
dengan harta atau tidak, baik itu berhubungan dengan hak-hak Allah
dan hak-hak hamda-Nya. Namun, ketentuan ini berlaku apabila
seorang anak sudah sempurna akalnya, jika tidak, maka yang
berlaku adalah ketentuan-ketentuan hukum bagi anak kecil yang
baru tamyiz (ahkamus shobiy), contohnya seperti anak yang kurang
waras (mu’tawih) dan anak yang idiot (safih).
X. TANDA-TANDA BALIGH
 Tanda-tanda Baligh untuk laki-laki
1. Ihtilam, yaitu keluarnya mani baik karena mimpi atau
karena lainnya. Dalilnya disebutkan dalam Al-Qur’an, dimana
Allah ta’ala berfirman : “Dan bila anak-anakmu telah sampai
hulm (ihtilam), maka hendaklah mereka meminta ijin seperti
orang-orang yang sebelum mereka meminta ijin. (An Nuur :
59)
o Dari Ali bin Abi Thalib radliyallahu ‘anhu ia berkata, “Aku
hafal perkataan dari Rasulullah shallalaahuu ‘alaihi
wasallam : tidak dinamakan yatim bila telah ihtilam dan
tidak boleh diam seharian hingga malam” (HR. Abu
Dawud)
o Dari Ali juga Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam : “Diangkat
pena tidak dikenakan kewajiban pada tiga orang : orang
yang tidur hingga berakal” (HR. Abu Dawud dan
Tirmidzi).
2. Tumbuhnya Rambut Kemaluan
Dari ‘Athiyyah ia berkata : “kami dihadapkan kepada
Nabi SAW pada hari Quraidhah, di situ orang yang sudah
tumbuh bulu kemaluannya dibunuh, sedang orang yang
belum tumbuh dibiarkan. Aku adalah orang yang belum
tumbuh maka aku dibiarkan” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi,
Nasa’I, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Dalam lafadh lain : “Aku adalah seorang pemuda di
hari Sa’ad bin Mu’adz menghukum Bani Quraidhah dengan
dibunuhnya orang yang ikut berperang dan ditawan
keturunannya. Mereka melaporkan aku, tapi mereka tidak
mendapati bulu kemaluanku, makanya aku sekarang
ditengah-tengah kalian” (Tarbiyatul-Aulad fil-Islaam).
Tanda-Tanda Baligh Bagi Perempuan.
1. Tanda-tanda Baligh untuk Perempuan
Balighnya anak perempuan bisa sama seperti laki-laki,
namun ditambah dengan Haidl dan berkembang alat-alat
untuk berketurunan.
Artinya : “Jika anak gadis mencapai umur 9 Tahun, maka
ia termasuk perempuan (memasuki umur Baligh).
”(H.R.Tirmidzi).
PERBEDAAN
1. Perkembangan badan dan akal mumayyiz itu sudah mulai
sempurna, tapi belum sempurna, sedangkan perkembangan tubuh
dan akal baligh sudah sempurna.
2. Terjadi perubahan-perubahan fisik pada baligh, seperti ihtilam dan
haidh, dan hal ini tidak terjadi pada mumayyiz.
3. Batasan umur mumayyiz adalah 7 tahun, sedangkan batasan umur
baligh adalah 15 tahun
4. Tashorruf, yang dilakukan oleh mumayyiz masih dibatasi,
sedangkan bagi anak yang sudah baligh tidak lagi dibatasi
5. Seorang anak yang mumayyiz baru dianjurkan untuk melaksanakan
ibadah, sedangkan anak yang baligh sudah terikat secara penuh
oleh semua hukum-hukum agama.
BAB 5
“ STIMULASI TUMBUH KEMBANG “
I. PENGERTIAN
STIMULASI TUMBUH KEMBANG
 Menurut Soetjiningsih, (1995) stimulasi adalah
perangsangan yang dating dari lingkungan di luar individu anak,
Anak yang banyak mendapatkan stimulasi akan lebih cepat
berkembang daripada anak yang kurang atau bahkan tidak
mendapatkan stimulasi. Memberikan stimulasi yang berulang
yang terus menerus pada setiap aspek perkembangan anak
berarti telah memberikan kesempatan pada anak untuk tumbuh
dan berkembang secara optimal.
 Moersintowarti, (2002) perangsangan dan latihan-latihan
terhadap kepandaian anak yang datangnya dari lingkungan
diluar anak. Orang tua hendaknya menyadari pentingnya
memberikan stimulasi bagi perkembangan anak sudah dimulai
sejak dalam kandungan 6 bulan  untuk merangsang hubungan
antar sel-sel otak (sinaps) karena milyaran sel otak dibentuk
sejak kehamilan 6 bulan tetap belum ada hubungan antar sel
(sinaps).
II. STIMULASI / RANGSANGAN / BERMAIN
 Tujuan
Merangsang semua fungsi dan kemampuan anak agar
berkembang optimal
 Yang dirangsang
Kemampuan gerak kassar, gerask halus, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian
 Dilakukan oleh
Ibu ayah, pengasuh, anggota keluarga lain, kelompok
masyarakat
III. KONSEP STIMULASI
 Periode Kritis Spesific time a person’s life. For many skills, if
critical period bypassed, skill may be learned, but will never be
developed at master level
 Kesiapan The esblishment of the minimum characteristics
necesassy for a particular human behavior to be acquired. Early
experience with a particular skill before a child is “ready” may
not be valuable
 Cath-Up  The human power “to stabilize an return
IV. PRINSIP DASAR STIMULASI
 Rasa cinta dan kasih sayang
 Perilaku yang baik, anak suka meniru
 Stimulasi sesuai keiompok umur
 Cara menyenangkan, jangan terpaksa  bermain, bernyanyi,
bervariasi
 Bertahap sesuai usia anak, terhadap 4 aspek perkembangan
 Gunakan alat bantu/ permainan sederhana dan aman
 Laki-laki = perempuan
 Anak diberi pujian/ hadiah atas keberhasilannya
V. STIMULASI fRANCSANG BSRMAIN1 UMUR 0-3 BULAN
 Ciptakan rasa nyaman, aman, senang
 Teluk, cium, gusel, ayun
 Senyum, tatap mata, ajak bicara,
 Tirukan ocehan dan mimik bayi
 Berbagai bunyi suara musik
 Gantung benda berwarna, berbunyi
 Meraih, meraba, pegang mainan, angkat kepala
 Gulingkan kanan kiri, tengkurap telentang
VI. STIMULASI UMUR 3-6 BULAN
 Peluk, cium, pandang mata, senyum, bicara, mencari sumber
suara
 Bermain cilukba, melihat wajah di cermin
 Memeluk, mengayun
 Melihat, meraih, menendang mainan
 Mengamati benda kecil, benda bergerak
 Mengambil benda kecil
 Memegang dengan 2 tangan, makan sendiri
 Berguling-guling, duduk
VII. STIMULASI UMUR 6-9 BULAN
 Peluk, senyum, bicara, panggil namanya
 Bersalaman, tepuk tangan, melambai ke orang lain
 Panggil : mama, papa
 Cilukba, melihat cermin
 Tunjuk dan sebutkan nama gambar
 Pegang mainan dengan 2 tangan
 Masukan benda kecil kedalam wadah
 Sembunyikan dan cari mainan
 Mainan yang mengapung di air
 Mencoret-coret, memukul-mukul
 Duduk, merangkak, berdiri berpegangan
VIII. STIMULUS UMUR 15-18 BULAN
 Berjalan mundur, jinjit, naiktangga
 Tangkap dan lempar bola
 Balok, puzzle, menggambar
 Bermain air, meniup, menendang bola
 Bercerita tentang gambar di buku
 Menyebutkan nama benda, menyanyi
 Main telpon-telponan, menyatakan keinginan
 Bermain dgn ternan sebaya, petak umpet
 Merapikan mainan, membuka baju
 Makan bersama
 Merangkai manik besar
IX. STIMULASI UMUR 18 - 24 BULAN
 Bicara, bertanya, bercerita, bernyanyi,
 Tanya jawab, main telpon-telponan
 Perintah sederhana, membantu pekerjaan
 Nonton TV sambil dijelaskan
 Melepas baju, rapikan mainan
 Makan bersama dengan sendok garpu
 Balok, puzzle, menggambar, membentuk lilin
 Buat rumah-rumahan, petak umpet
 Berjalan, berlari, melompat
 Berdiri satu kaki, naik turun tangga
 Melempar, menangkap, menendang bola
X. STIMULASI UMUR 24 - 36 BULAN
 Sebutkan nama benda, sifat, guna benda
 Bacakan cerita, Tanya jawab
 Anak minta bercerita pengalaman
 Menonton TV didampingi, menyanyi
 Cuci tangan, cebok berpakaian, rapikan mainan
 Makan dengan sendok garpu
 Puzzle, balok, menggambar, menempel
 Mengelompokkan benda sejenis
 Mencocokan gambar dan benda
 Menghitung
 Melempar, menangkap
 Berlari, melompat, memanjat, merayap
XI. STIMULASI UMUR 36-48 BULAN
 Sebutkan nama benda, sifat, guna benda
 Bacakan cerita, Tanya jawab, bercerita
 Menonton TV didampingi menyanyi
 Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan
 Makan dengan sendok garpu, masak-masakan
 Menggunting, menempel, menjahit
 Puzzle, balok, menggambar, menempel
 Mengelompokkan benda sejenis
 Mencocokan gambar dan benda
 Menghitung, mengenal angka, huruf
 Melempar, menangkap, berlari, melompat
 Memanjat, merayap, main sepeda roda 3
 Main lalu lintas, ular naga dengan teman
XII. STIMULASI UMUR 48-60 BULAN
 Sebutkan nama benda, sifat, guna benda
 Bacakan buku, Tanya jawab, bercerita
 Menonton TV didampingi menyanyi
 Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan
 Makan dengan sendok garpu, masak-masakan
 Menggunting, menempel, menjahit
 Puzzle, balok, berpakaian, rapikan mainan
 Makan dengan sendok garpu, masak-masakan
 Menggunting, menempel, menjahit
 Puzzle, balok, berpakaian, rapikan mainan
 Mengelompokkan dan mencocokkan benda
 mengingat, menghafal dan menaati peraturan
 Membandingkan besar kecil, banyak sedikit
 Menghitung konsep satu setengah dan setengah
 Mengenal angka, huruf, symbol, musim
 Melempar, menangkap, berlari, melompat
 Memanjat, merayap, sepeda roda 3, ayunan
 Bermain, makan dengan teman
XIII. STIMULASI UMUR 60-72 BULAN
 Mengenal nama, fungsi benda-benda
 Bacakan buku, Tanya jawab, bercerita
 Menonton TV didampingi menyanyi
 Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan
 Makan dengan sendok garpu, masak-masakan
 Menggunting, menempel, menjahit
 Puzzle, balok, berpakaian, rapikan mainan
 Makan dengan sendok garpu, masak-masakan
 Menggunting, menempel, menjahit
 Puzzle, balok, berpakaian, rapikan mainan
 Mengelompokkan dan mencocokkan benda
 mengingat, menghafal dan menaati peraturan
 Membandingkan besar kecil, banyak sedikit
 Menghitung konsep satu setengah dan setengah
 Mengenal angka, huruf, symbol, musim
 Melempar, menangkap, berlari, melompat
 Memanjat merayap, sepeda roda 3 ayunan
 “berjualan”, “bertukang”, mengukur
 Mengenal uang, rambu lalu lintas
XIV. KESIMPULAN
 Stimulasi harus diberikan pada waktu dan bentuk yang
tepat
 Overstimulation dapat menyebabkan anak frustasi,
stress ataupun menarik diri
 Terlalu banyak pengalaman dalam satu waktu
menyebabkana anak kelelahan dan tidak membantu
perkembangan
 Anak perlu waktu dalam berfikir terhadap apa yang
mereka telah pelajari
BAB 6
“ANTICIPATORY GUIDANCE”
I. Pengertian
 Anticipatory guidance merupakan petunjuk-petunjuk yang perlu
diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan
membimbing anaknya secara bijaksana, sehingga anak dapat
bertumbuh dan berkembang secara normal.
 Memberitahukan/upaya bimbingan kepada orang tua tentang
tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang
terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak
II. ANTICIPATORY GUIDANCE TIAP TAHAPAN USIA
 Anticipatory guidance pada masa bayi (0-12 bulan)
Usia 6 (enam) bulan pertama
o Memahami adanya proses penyesuaian antara orang tua dengan
bayinya, terutama pada ibu yang membutuhkan
bimbingan/asuhan pada masa setelah melahirkan
o Membantu orang tua untuk memahami bayinya sebagai individu
yang mempunyai kebutuhan dan untuk memahami bagaimana
bayi mengekspresikan apa yang diinginkan melalui tangisan
o Menentramkan orang tua bahwa bayinya tidak akan menjadi
manja dengan adanya perhatian yang penuh seiama 4-6 bulan
pertama
o Menganjurkan orang tua untuk membuat jadwal kebutuhan bayi
dan orang tuanya
o Membantu orang tua untuk memahami kebutuhan bayi
terhadapstimulasi lingkungan
o Menyokong kesenangan orang tua dalam melihat petumbuhan
danperkembangan bayinya, yaitu dengan bersahabat dan
mengamatirespon social anak misalnya dengan
tcrtawa/tersenyum
o Menyiapkan orang tua untuk memenuhi kebutuhan rasa
aman dankesehatan bagi bayi misalnya imunisasi
Usia 6 (enam) bulan Kedua
o Menyiapkan orang tua untuk mengenalkan dan memberikan
makananpadat
o Menganjurkan orang tua untuk mengizinkan anaknya dekat
denganayah dan ibunya serta menghindarkan perpisahan yang
terlalu lamadengan anak tersebut
o Membimbing orang tua untuk mengetahui disiplin sehubungan
dengansemakin meningkatnya mobilitas (pergerakan si bayi)
o Menganjurkan untuk mengguanakan suara yang negative dan
kontakmata daripada hukuman badan sebagai suatu disiplin.
Apabila tidak berhasil, gunakan 1 pukulan pada kaki atau
tangannya
o Menganjurkan orang tua untuk memberikan lebih banyak
perhatianketika bayinya berkelakuan baik dari pada ketika ia
menangis
o Mengajrkan mengenai pencegahan kecelakaan karena
ketrampilan motorik dan rasa ingin tahu bayi meningkat
o Menganjurkan orang tua untuk meninggalkan bayinya beberapa
saatdengan pengganti ibu yang menyusui
o Mendiskusikan mengenai kesiapan untuk penyapihan
o Menggali perasaan ornag tua sehubungan dengan pola tidur
bayinya
 Anticipatory guidance pada masa toddler (1-3 tahun)
Toilet training
o Merupakan aspek penting dalam perkembangan anak usia
toddler
o Latihan untuk bekemih dan defekasi adalah tugas anak usia
toddler
o Pada tahap usia toddler, kemampuan sfingter uretra untuk
mengontrolrasa ingin beerkemih dan sfingter ani untuk
mengontrol rasa ingindefekasi mulai berkembang
o Wong (2000) mengemukakan bahwa biasanya sejalan dengan
anakmampu berjalan, kedua sfingter tersebut semakin mampu
mengontrol rasa ingin berkemih dan defekasi
o Sensasi untuki defekasi lebih besar dirasakan oleh
anak, dan kemampuan untuk mengkomunikasikannya lebih
dahulu dicapai olehanak, sedangkan kemampuan untuk
mengontrol berkemih biasanyabaru akan tercapai sampai usia 4-
5 tahun
o Toilet training pada anak merupakan usaha untuk melatih anak
agar mampu mengontrol dalm melakukan buang air kecil dan
buang air besar
o Tolet training ini dapat berlangsung pada fase kehidupan anak:
18bulan-2 tahun.
o Keberhasilan toilet training tergantung pada: Persiapan fisik,
Persiapan psikologis, Persiapan intelektual
 Anticipatory guidance pada masa preschool (3-5 tahun)
o Pada masa ini petunjuk bimbingan tetap diperlukan
walaupun kesulitannya Jauh lebih sedikit dibandingkan tahun
sebelumnya. Sebelumnya, pencegahan kecelakaan
dipusatkan pada pengamatan lingkungan terdekat, dan
kurang menekankan pada alas an-alasannya. Sekarang
proteksi pagar, penutup stop kontak disertai dengan
penjelasan secara verbal dengan alas an yang tepat dan
dapat dimengerti.
o USIA 3 TAHUN
 Menyiapkan orang tua untuk meningkatkan minat anak
terhadaphubunganyangluas
 Menganjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke taman
kanak-kanak.
 Menekankan pentignya batas-batas/tata cara/peraturan-
peraturan.
 Menyiapakanorang tua untu mengantisipasi tingkah
lakuyangberlebihansebinggadapatmenurunkan
tension/ketegangan.
 Menganjurkan ornga tua untuk menawarkan kepada
anaknyaalternative-alternatif pilihan ketika anak dalam keadaan
bimbang.
 Memberikan gambaran mengenai perubahan pada usia 3.5 tahun
ketikaanak berkurang koordinasi motorik dan emosiaonalnya,
merasa tidakaman serta menunjukkan emosi dan perkembangan
tingkah laku yangekstrim seperti gagap
 Menyiapkan orang tua untuk mengekspetasi tuntutan-tuntutan
akanperhatian ekstra dari anak, yang merupakan refleksi dari
emosi tidakaman dan ketakutan akan kehilangan cinta.
 Mengingatkan kepada orang tua bahwa keseimbangan pada usia
3 tahun akan berubah ke tingkah laku agresif di luar batas pada
usia 4 tahun.
 Mengantisipasi selera makan yang menjadi tetap dengan
pemilihan makanan yang lebih luas.
o USIA 4 TAHUN
 Menyiapkan orang tua terhadap perilaku anak yang
agresif, termasukaktifitas motorik dan bahasa yang
mengejutkan
 Menyiapkan orang tua menghadapi perlawanan
anak terhadapkekuasaan orang tua.
 Kaji perasaan orang tua sehubungan dengan tingkah
laku anak.
 Menganjurkan beberapa macam istirahat dari pengasuh
utama seperti menempatkan anak pada taman kanak-
kanak selama setengah hari.
 Menyiapkan orang tua untuk menghadapi meningkatnya
rasa ingin Iflhu seksual pada anak.
 Menekankan pentingnya batas-batas yang realistic dari
tingkah laku.
 Mendiskusikan disiplin
 Menyiapkan orang tua untuk meningkatkan imajinasi di
usia 4 tahun,dimana anak mengikuti kata hatinya dalam
"ketinggian bicaranya" (bedakan dengan kebohongan)
dan kemahiran anak dalam permainan yang
membutuhkan imajinasi.
 Menyarankan pelajaran berenang.
 Menjelaskan perasaan-perasaan Oedipus dan reaksi-
reaksinya. Anaklaki-laki biasanya lebih dekat dengan
ibunya dan anak perempuandengan ayahnya. Oleh
karena itu, anak perlu dibiasakan tidur terpisahdengan
orang tuanya.
 Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi mimpi buruk anak
dan menganjurkan mereka agar tidak iupa untuk
membangunkan anak darimimpi yang menakutkan.
o USIA 5 TAHUN
 Memberikan pengertian bahwa usia 5 tahun merupakan periode
yang relative lebih tenang dibandingkan masa sebelumnya
 Menyiapkan dan membantu anak memasuki lingkungan sekolah
 Mengingatkan imunisasi yang lengkap sebelum masuk sekolah.
o USIA SEKOLAH
 Anak sudah berfikir sebelum bertindak
 Aktif dalam kegiatan : mengendarai sepeda, berenang.
 Anak wanita mengalami pertumbuhan cepat,
 Sex education yang adekuat dan informasi yang akurat.
 Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanita
memasuki prapubertas.
 Dorong orang tua untuk respek terhadap kebutuhan anak akan
privacy dan menyiapkan kamar tidur yang berbeda.
 Perawat mengajarkan keamanan:
 Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda.
 Aturan yang aman dalam berenang
 Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya :
gergaji, alat listrik.
 Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang bisa
meledak/terbakar.
o REMAJA
 Penggunaan kendaraan bermotor bi!a jatuh dapat : fraktur, luka
pada kepala.
 Kecelakaan karena olah raga.
o Pencegahan
 Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor
sebelumnya ada negosiasi antara orang tua dengan remaja
 Menggunakan alat pengaman yang sesuai
 Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan olah
raga.
BAB 7
“ PERKEMBANGAN DAN PENILAIAN PADA TUMBANG ANAK “
I. Pendahuluan
II. CIRI-CIRI ANAK (Maria Monstessori)
 Semua anak mempunyai ingatan yang mudah menyerap / cepat
belajar
 Semua anak belajar melalui bermain
 Belajar ide-ide baru, adaptasi sosial, mengatasi masalah-masalah
emosi
 Semua anak melalui sejumlah tahap perkembangan setiap saling
berkaitan
 Semua anak ingin kebebasan dalam menunjukkan kemampuan /
ketrampilan yang dimiliki
III. KARAKTERISTIK AUD
IV. Pentingnya PAUD dikaitkan dengan Perkembangan Otak:
 Saat lahir bayi memiliki sekitar 100 milyar sel otak yang saling
bersambungan.
 Banjir pengalaman indera dari banyaknya rangsangan yang
diterima anak akan memperkuat dan memperbanyak sambungan
(synaps) antar sel.
 Kerja otak sangat eflsien, bagian yang tidak digunakan akan
dimusnahkan (atrophy).
 Banyaknya sambungan akan menjadikan otak rimbun yang turut
menentukan tingkat kecerdasan anak nantinya.
 50% perkembangan kecerdasan anak terjadi pada usia 0-4
tahun, dan 50% sisanya pada rentang usia 4-18 tahun.
(Osboorn, White, Bloom)
V. Pembentukan Sinapsis
 Lahir-3 tahun: banyak dan cepat.
 Usia 3-8 tahun; kepadatan sinaps 2 kali iipat orang dewasa.
 Usia 8-18 tahun: terjadi pemangkasanpenurunan kepadatan
sinaps.
Sumber:Huttenlocher, 1987; Jernigan, dkk, 1991; Pfefferbaum
dkk, 1994; Chugani, 1998; Kolb etal, 1999; Huttenlocher, 1999)
VI. Penilaian Perkembangan
Menurut Depkes (2006} aspek-aspek perkembangan anak yang
perludipantau diantaranya adalah;
 Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan
dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap
tubuh melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri dan
sebagainya.
 Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan
dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil,
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengawasi
sesuatu, menjimpit, menulis dan sebagainya.
 Kemampuan bicara dan bahasa adaiah aspek yang berhubungan
dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,
berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah, dan sebagainya.
 Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan
dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan
mainan setelah selesai bermain) berpisah dengan ibu/ pengasuh
anak. bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan
sebagainya. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk menilai
perkembangan anak secara dini adalah denver development
screening test digunakan secara luas untuk menilai kemajuan
perkembangan anak sejak lahir hingga usia 6 tahun
(Frankernburg et al. 1992)
 Pada Denver II ada empat parameter perkembangan yang
digunakan untuk skrining perkembangan anak antara lain :
1. Aspek sosial personal, merupakan aspek yang berhubungan
kemampuan mandiri, sosialisasi dan interaksi dengan
lingkungan. Aspek tersebut meliputi kepribadian, konsep
dirinya terpisah dari orang lain, perkembangan individual,
percaya diri dan mengkritik diri sendiri
2. Aspek motoric halus, merupakan ketrampilan yangditujukkan
oleh kemampuan manusia untuk berinteraksi dan belajar dari
pengalaman untuk menciptakban aktifitas baru, merupakan
nonverbal intelegensia yang dapat diukur. Misalnya
kemampuan adalah konsep dari angka, matematika, dan
pengetahuan
3. Aspek motoric kasar, merupakan aspek yang berhubungan
dengan pergerakan dan sikap tubuh serta melibatkan otot-
otot besar. Arah perkembangan motorik adalah dari umum
ke spesifik atau dari kemampuan gerakan motorik kasar ke
motorik halus
4. Aspek bahasa dan bicara, Otak bayi telah untuk belajar
bahasa sejak dia dilahirkan, Setelah lahir bayi sudah dapat
mengetahui perbedaan suara yang digunakan.
 Sedangkan yang dimaksud dengan deteksi dini tumbuh kembang
anak menumt Depkes (2006), merupakan kegiatan atau
pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya
penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak
prasekolah, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan.
Disamping itu tenaga kesehatan juga mempunyai "waktu" dalam
membuat rencana tindakan/ intervensi yang tepat, terutama
ketika harus melibatkan ibu atau keluarga. Apabila
penyimpangan terlambat diketahui, maka intervensinya akan
lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang
anak.
 Menurut Soetjiningsih (1995) metode deteksi dini
kelainan perkembangan anak sangat berguna, agar diagnosis
maupun pemulihannya dapat dilakukan lebih awal. Sayangnya
banyak ahli kesehatan yang percaya bahwa tidak banyak yang
dapat dikerjakan untuk mengatasi kelainan ini dan mereka
percaya bahwa kelainan yang ringan dapat normal dengan
sendirinya. Sikap seperti ini dapat menghambat pemulihannya.
 Penting untuk dipahami bahwa dengan skrining dan mengetahui
masalah pada perkembangan anak, tidak berarti bahwa
diagnosis pasti dari kelainan tersebut telah ditetapkan. Skrining
hanyalah prosedur rutin dalam pemeriksaan tumbuh kembang
anak sehari-hari, yang dapat memberikan pertunjuk kalau ada
sesuatu yang perlu mendapat perhatian.
BAB 8
"KELAINAN/PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN"
I. DEFINISl
• Kelainan yang sudah dibawa sejak lahir yang dapat disebabkan
olehfaktor genetik dan non genetik
• Defek lahir:dapat berupa gangguan tumbuh kembang bayi yang
mencakup aspek fisik, intelektual dan kepribadian
II. PATOFISIOLOGI
Berdasar patogenesis dapat di bagi menjadi
 Malformasi  embriogenesis  bibir sumbing
 Malformasi mayor dan minor
 Deformasi  posisi abnorma, tekanan  kaki bengkok,
mikrognatia
 Disrupsi iskemia, perdarahan, perlekatan  pita amnion
 Displasia kelainan struktur akibat fungsi yg abnormal mutasi
gen
III. PENGELOMPOKAN KELAINAN KONGENITAL
 Menurut European Registration of Congenital Anomalies (2010)
 Berdasar gejala klinis:
o kelainan tunggal  bibir sumbing
o kelainan asosiasi  asosiasi Vacterl vertebra anomali, anal
atresia,cardiac, trakeoesofageal fistula, renal, limb defects)
o sekuensial kelainan multiple  Potter Sequence: aplasia
ginjaloligo amnion
 Kompleks  berbahaya, melibatkan regio yg berlainan 
hemifacialmikrosomia, skaral agenesis
 Sindromekombinasi tertentupola tetapdown syndrome
IV. BERDASAR BERATRINGAN
 Kelainan kongenital mayor perlu tindakan medis
 Kelainan kongenital minor tidak perlu tindakan medis
V. BERDASAR KEMUNGKINAN HIDUP
 Kelainan kongenital yang tidak mungkin hidup  anensefali
 Kelainan kongenital yang mungkin hidup sindrome down, spina
bifida
VI. BERDASAR MORFOLOGI
 Gangguan pertumbuhan /pembentukian organ mikro sefali
 Gangguan fusibibir sumbing
 Gangguan migrasi testis tidak turun
 Gangguan invaginasi jaringan atresia ani/vagina
 Gangguan terbentuknya salura saluran atresia esofagus,
hipospadia
VII. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELAINAN
 Kelainan genetik/kromosom
 Mekanik tekanan mekanik
 InfeksiOrganogeneisis trimester pertama kehamilan rubela,
CMV, Toksoplasmosis, herpes genitalis, varicella
 Obat thalidomide fokomelia
 Faktor ibu umur, ras, agama, pendidikan, pekerjaan
 Hormonal
 Radiasi
 Gizi
 Mediko obstetrik riwayat kehamilan
VIII. CARA PENCEGAHAN
 Pencegahan Primer
o usia kehamilan
o mengkonsumsi asam folat
o perawatan antenatal
o menghindari obat-obatan, makanan yang diawetkan, rokok,
alkohol
 Pencegahansekunder
o Pemeriksaan USG
o Pemeriksaan amnion
o Pemeriksaaan alfa feto protein maternal serum
o Biopsi korion
o Fetoskopi
 Pengobatan
o Tindakan bedah
o Tindakan non bedah pemberian obat-obatan hidrosefalus,
PJB
BAB 9
"PERKEMBANGAN MASA DEWASA"
Istilah adult berasal dari kata kerja Latin, seperti juga istilah
adolescene - adolescere yang berarti "tumbuh menjadi kedewasaan." Oleh
karena itu, orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan
pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat
bersama dengan orang dewasa lainnya.
 Dewasa Awal (18-40 tahun )
 Dewasa Madya (41-60 tahun)
 Dewasa Akhir ( di atas 60 tahun )
Dibawah ini di uraikan secara ringkas ciri-ciri yang menonjol
dalamtahun-tahun masa dewasa.
 Masa Dewasa sebagai "Masa Pengaturan"
 Masa Dewasa sebagai "Usia Reproduktif
 Masa Dewasa sebagai "Masa Bermasalah"
 Masa Dewasa sebagai "Masa Ketegangan Emosional"
 Masa Dewasa sebagai "Masa Keterasingan Sosial"
 Masa Dewasa sebagai "Masa Komitmen"
 Masa Dewasa sebagai "Masa Perubahan Nilai"
 Masa Dewasa sebagai "Masa Penyesuaian Diri dengan Cara
HidupBaru"
 Masa Dewasa sebagai "Masa Kreatif
► PERUBAHAN MINAT PADA MASA DEWASA
kondisi yang mempengaruhi perubahan minat pada masa dewasa:
 Perbuhan dalam kondisi kesehatan Menjelang usia setengah baya
 Perubahan dalam status ekonomi Apabila status ekonomi
membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk
mencakup hal-hal yang semula belum mampu mereka
laksanakan. Sebaliknya
 Perubahan dalam pola kehidupan Orang muda harus meninjau
kembali minat-minat lama mereka dari segi waktu, tenaga, dana
dan persahabatan mereka untuk mengetahui apakah hal-hal ini
sesuai dengan pola-pola kehidupan mereka yang baru atau
apakah hal-hal itu masih memebrikan kepuasan seperti dulu.
• Perubahan dalam nilai-nilai baru yang diperoleh seseorang
mempengaruhi minat yang sudah ada atau dapat menumbuhkan
minat baru.
• Perubahan peran seks Pola kehidupan wanita dewasa sangat
berbeda dengan pola kehidupan pria dewasa oleh sebab itu
perubahan minat berdasarkan seks menjadi semakin besar di
bandingkan pada masa remaja
• Perubahan dari status belum menikah ke status menikah Karena
pola kehidupan yang berbeda, orang-orang yang tidak menikah
mempunyai minat yang berbeda dari mereka yang menikah yang
sama usianya
• Menjadi orang tua pada waktu orang-orang muda itu menjadi
orang tua, mereka umumnya tidak mempunyai waktu, uang atau
tenaga untuk melanjutkan minat mereka.
• Perubahan kesenangan Apa yang disenangi dan tidak disenangi
sangat mempengaruhi minat seseorang dan akan menjadi lebih
kuat dengan bertambahnya usia dan ini menyebabkan minat yang
mantap setelah ia dewasa.
• Perubahan dalam tekanan-tekanan budaya dan lingkungan Pada
tiap tahapan umum
► BATASAN MEMASUKI MASA DEWASA
 SEGI HUKUM : orang dewasa itu telah dapat dituntut
tanggungjawabnya atas perbuatannya
 SEGI PENDIDIKAN : mencapai kemasakan kognitif, afektif, dan
psikomotorik sebagai hasii ajar atau
latihan
 SEGI BIOLOGIS : pertumbuhan ukuran tubuh mencapai
kekuatan maksimal serta siap berproduksi
 SEGI PSIKOLOGIS : status keadaan dewasa telah mengalami
kematangan
► CIRI KHAS DEWASA DINI
 Usia reproduktif: siap menjadi ortu dan mengasuh anak
 Usia pemantapan kedudukan dalam pola hidup
Misal: dalam dunia kerja, perkawinan dan memalnkan peran
sebagai orang tua
 Usia banyak masalah Problem yang berkaitan dengan rumah
tangga baru, hubungan sosial, keluarga, pekerjaan dan faktor
kesempatan
 Usia tegang dalam emosi Ketegangan emosi yang berkaitan
dengan persoalan yang dihadapi, misal persoalan jabatan, karier,
perkawinan, keuangan, hubungan sosial dsb.
► CIRI KHAS DEWASA MADYA
 Masa yang ditakuti: adanya perubahan yg menuju kemunduran
 Masa transisi: transisi mengalami kemunduran.
 Masa penyesuaian : terhadap berbagai kondisi tubuh yg
berubah
 Masa keseimbangan dan ketidakseimbangan: dialami oleh
mrk ygberusia setengah umur namun masih mengalami
kegoncangan dim penyesuaian diri
► TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA DINI
 Memilih pasangan hidup
 Belajar hidup bersama sebagai pasangan suami istri
 Hidup dalam satu keluarga, pasangan dan anak
 Belajar mengasuh anak
 Mengelola rumah tangga
 Bekerja dan membangun karir
 Bertanggung jawab sebagai warga Negara
 Bergabung dengan suatu aktivitas atau perkumpulan sosial
► TUGAS PERKEMBANGAN DEWASA MADYA
 Penyesuaian terhadap keadaan fisiologisnya
 Penyesuaian terhadap perubahan minat : aktivitas sosial, sebagai
warga negara atau minat yang berkaitan dengan hobi
 Penyesuaian jabatan atau pekerjaan
 Penyesuaian yang berhubungan dengan kehidupan keluarga
► PERKEMBANGAN FISIK DEWASA DINI
 Puncak kemampuan fisik dicapai pada usia 18 - 30
tahunKesehatanbaik
 Perlu memperhatikan nutrisi dan pola makan, olah raga
danketergantungan terhadap obat
► DEWASA MADYA:
 Kesehatan mjd masalah utama km perubahan fisik
 Daya akomodasi mgalami penurunan tajam pd usia 40-59 tahun
 Aliran darah ke mata berkurang
 Stahilitas emosi dan kepribadian berkaitan dengan penurunan
kesehatan
 Gangguan kesehatan utama adalah penyakit kardiovaskuler
 Wanita mengalami menopause
 Pria mengalami penurunan tingkat testosterone
► TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF
 Tahap mencari prestasi :
 Terjadi pada masa dewasa awal
 Berkaitan dengan perencanaan masa depan karir dan
perolehan pengetahuan)
 Tahap tanggung Jawab :
 Dimulai sejak masa dewasa awal
 Terjadi ketika keluarga sudah terbentuk
 Tahap Eksekutif :
 Terjadi pada masa dewasa madya
 Individu bertanggung jawab terhadap sistem di lingkungannya
berkaitan dengan keorganisasian
 Tahap Reintegratif :
 Terjadi pada masa dewasa akhir
 Individu memfokuskan pada kegiatan yang bermakna bagi
dirinya
► PERKEMBANGAN EMOSI,SOSIAL DAN MORAL
DEWASA DINI
 Perkembangan emosi, sosial dan moral pada masa dewasa dini
sangat berkaitan dengan perubahan dari masa sebelumnya yaitu
masa remaja
 Fokus pada minat
 Kondisi yang mempengaruhi perubahan minat : perubahan
kondisi kesehatan, perubahan status social ekonomi, perubahan
pola kehidupan, perubahan nilai, perubahan peran seks,
perubahan status pernikahan, menjadi orang tua, tekanan budaya
dan tingkungan
 Masa krisis sosial : dikarenakan adanya tekanan pekerjaan dan
keluarga
 Peran sosial sering terbatas sehingga mempengaruhi
persahabatan, pengeiompokkan sosial serta nilai-nilai yang
diberikan pada popularitas individu
► DEWASA MADYA
Perkembangan emosi, sosial dan moral pada masa ini berkaitan
dengan beberapa hal:
 Pernikahan dan cinta : Individu berada masa kestabilan
 Sindrom sarang kosong : terjadi karena anak-anak imilni
meninggalkan orang tuanya
 Meningkatnya hubungan persaudaraan dan persahabatan
 Pengisian waktu luang : Individu membangun dan memenuhi
aktivitas waktu luang untuk persiapan pension
 Hubungan antar generasi : Keterdekatan hubungan tampak pada
keterdekatan anak-anak yang beranjak dewasa dengan orang tua
► KESIMPULAN
Rangkuman atau pokok-pokok penting :
 Masa dewasa, yaitu periode yang paling panjang dalam masa
kehidupan, umunya di bagi atas tiga periode: masa dewasa dini,
dari umur delapanbelas hingga labih kurang empat puluh tahun,
masa dewasa pertengahan atau 'setengah umur’ dari kira-kira
empat puluh tahun hingga kurang lebih enam puluh dan masa
dewasa akhir atau "usia lanjut" dari enam puluh tahun hingga
mati.
 Pada hal tertentu yang dapat memudahkan penguasaan tugas-
tugas perkembangan masa dewasa yaitu efisiensi fisik,
kemampuan motorik dan mental, motivasi dan suatu model
panutan yang baik.
 Karena banyak minat yang terbawa dari masa remaja tidak lagi
sesuai dengan peran sebagai orang dewasa, berbagai perubahan
pada seluruh bidang minat tidak dapat dihindarkan. Perubahan
yang terbesaradalah pengurangan keanekaragaman minat.
 Minat pribadi pada masa dewasa meliputi perhatian pada
penampilan, pakaian dan tata rias, lambang-lambang kedewasaan
dan status uangdan agama.
 Walaupun rekreasi bagi orang awal dewasa mempunyai tujuan
yang sama dengan kegsatan bermain di masa kanak-kanak,
rekreasi orang dewasa dalam banyak hal berbeda dari permainan
masa kanak-kanak karena terdapat perubahan pada peran-peran
dan pola kehidupan.
 Bentuk-bentuk rekreasi yang terpenting di antara orang dewasa
muda dalam budaya Amerika sekarang ini meliputi berbincang-
bincang, menjamu teman, hobi dan hiburan, yang semuanya
sebagian besar di lakukan di rumah.
 Kegiatan sosial pada masa dewasa sering sangat di batasi karena
berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga. Sebagai akibatnya
banyak orang dewasa muda mengalani apa yang oleh Erikson
disebut "krisis isolasi", yaitu masa kesepian karena terisolasi dari
kelompok sosial.
 Selama masa dewasa peran serta sosial sering terbatas dan
perubahan dalam persahabatan, pengelompokan sosial dan nilai
yang di berikan pada popularitas dan status pemimpin tidak dapat
di hindari.
 Mobilitas sosial pada pria terutama hasil usaha sendiri, sementara
pada wanita terutama akibat pernikahan dengan pria yang berkat
prestasinya mampu menaiki tangga sosial.
 Pada umumnya wanita yang kawin muda, mendapatkan kesulitan
dalam penyesuaian dengan peran seks pada masa dewasa,
terutama jika mereka terpaksa berperan menurut peran tradisionai
seteJah terbiasa berperan egalitarian sebelum pernikahan.
 Kasulitan dalam menguasai berbagai berbagai perkembangan
masa dewasa, sering bertambah besar karena terdapat hambatan
seperti: dasar-dasar yang tidak memadai, cacat fisik, pendidikan
yang tidak di selesaikan, perlindungan orangtua yang berlebihan,
pengaruh kelompok sebaya yang berlanjut dan aspirasi yang tidak
realistik.
 Bahaya fisik yang paling penting dan yang paling umum pada
masa dewasa adalah bentuk fisik dan penampilan yang kurang
menarik yang mempersulit penyesuaian diri pribadi dengan
kehidupan sosial.
 Dua hambatan keagamaan yang penting pada masa dewasa yaitu
penyesuaian diri pada sesuatu agama baru sebagai pengganti
agama keluarga di masa kanak-kanak dan tekanan dari sanak
saudara suami atau isteri untuk memeiuk agama mereka,
menghambat penyesuaian pribadi dan sosial karena menyebabkan
gangguan emosional.
BAB 10
"PERKEMBANGAN DAN FAKTORNYA PADA REMAJA"
I. MASA REMAJA
 Masa remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke
masadewasa.
 Remaja merasa bukan kanak-kanak lagi, akan tetapi belum
mampu memegang tanggung jawab seperti orang dewasa oleh
karena itu,
 Sering terdapat kegoncangan pada individu remaja itu, terutama
di dalam nilai-nilai yang lama dan dalam memperoleh nilai-nilai
yang baru
Perubahan pada remaja
II. PERUBAHAN YANG TERJADIPADA REMAJA
 Perubahan Emosi
o Perubahan emosi pada masa remaja terlihat dari ketegangan
emosi dan tekanan, tetapi remaja mengalami kestabilan dari
waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian
din pada pola perilaku baru clan harapan sosial yang baru
 Pertumbuhan Fisik
o Perempuan
berkembang pesat pada usia 10,5 tahun dan paling cepat
pada usia 12tahun.
o Laki-laki
2 tahun lebih lambat mulainya, namun akhirnya laki-laki
bertambah 12-15 cm dalam 1 tahun hingga pada usia 13
sampai menjelang 14 tahun.
o Berat badan bertambah pesat pada usia 10-18 tahun.
o Remaja laki-laki pertambahan berat ini terutama pada
otot
o Remaja perempuan pertambahan pada otot dan lemak
yang ditumpuk dipayudara, pinggul dan bahu sehingga
memberikan bentuk yangkhas pada perempuan.
o Seringkali remaja perempuan merasa dirinya
gemuk, sehingga berupaya menurunkan berat badan
dengan cara mengatur diet, olahraga atau menggunakan
obat pelangsing atau puasa berlebihan
o Umumnya pada remaja perempuan
pertumbuhan payudaramerupakan tanda pertama dan
yang paling nyata (pada sepertigaremaja, pertumbuhan
rambut pubis terjadi sebelum tumbuh nyapayudara].
 Pubertas
o Perempuan
 Dimulai pada usia 10 atau 11 tahun.
 Perempuan menunjukkan perkembangan yang pesat
pada usia 13tahun
 Mencapai pematangan seksual penuh pada usia 16
tahun.
o Laki-laki
 Lebih lambat dari pada anak perempuan
 Menunjukkan tanda perkembangan pada usia 14 tahun
 Pematangan seksual pada usia 17-18 tahun.
III. CIRI-CIRI REMAJA (HURLOCK)
 Masa remaja sebagai periode yang penting
yaitu perubahan-perubahan yang diaiami masa remaja akan
memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkulan
dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
 Masa remaja sebagai periode pelatihan.
Disini berarti perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum
dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas,
keadaan mi meniberi waktu padanya untuk mencoba gaya hidup
yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang
paling sesuai dengandirinya.
 Masa remaja sebagai periode perubahan
yaitu perubahan pada emosi perubahan tubuh, minat dan peran
(menjadi dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang
dianut, serta keinginan akan kebehasan,
 Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri
Yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa
dirinya dan apa peranannya daiam masyarakat,
 Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan
ketakutan.
Dikatakan demikian karena sulit diatur, cenderung berperilaku
yang kurang baik. Hal ini yang membuat banyak orang tua
menjadi takut.
 Masa remaja adalah masayang tidak realistik.
Remaja cenderung memandang kehidupan dari kacamata
berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiridan orang lain
sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya
terlebih dalam cita-cita.
 Masa remaja sebagai masa dewasa.
Remaja mengalami kebingungan atau kesulitan didalam usaha
meninggalkan kehiasaan pada usia sebelumnya dan didalam
memberikan kesan bahwa mereka hampir atau sudah dewasa,
yaitu dengan merokok, minum-minuman keras, menggunakan
obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks.
IV. FAKTOR PENTING DALAM PERKEMBANGAN IDENTITAS
DIRIREMAJA
 Rasa percaya diri yang telah diperoleh dan senantiasa dipupuk
dandikembangkan
 Sikap berdiri sendiri
 Keadaan keluarga dengan faktor-faktor yang menunjang
terwujudnyaidentifikasi diri
 Kemampuan remaja itu sendiri, taraf kemampuan intelektual
pararemaja.
 Faktor eksperimentasi (coba-coba, berpetualang)
V. TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA
 Difokuskan pada upaya meningkatkan sikap dan perilaku
kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan
bersikap dan berperilaku secara dewasa.
 Mampu menerima keadaan fisiknya
 Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa
 Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok
yang berlainan jenis
 Mencapai kemandirian emosional
 Mencapai kemandirian ekonomi
 Mengembangkan konsep dan keterampiian intelektual yang
sangat diperiukan untuk mefakukan peran sebagai anggota
masyarakat
 Memahami dan menginternalisasikan niiai-nilai orang dewasa
dan orang tua
 Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang
diperiukan untuk memasuki dunia dewasa
 Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan
 Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab
kehidupan keluarga
3 Unsur yang harus “KOMPAK”
VI. OPTIMALISASI PERAN
 Keluarga
Sebagai Institusi awal pendidikan
Sebagai instutusi formal yang berfungsi memadukan semua
aspek pendidikan
 Masyarakat
Sebagai institusi sistem yang melahirkan generasi pemimpin
 Organisasi kemasyarakatan/partai politik Islam
o Sebagai institusi yang memimpin terjadinya perubahan
masyarakat
o Wadah untuk mencetak para kadernya menjadi pemimpin
 Negara
Sebagai institusi yang berkewajiban menyiapkan dana dan
kebijakan
BAB 11
“SEKSUALITAS”
ISU-ISU SEKSUALITAS :
 Pembicaraan mengenai seksualitas seringkali dianggap sebagai hal
yang tabu
 Tidak pantas dibicarakan dalam komunitas umum
 Bersifat pribadi
 Hanya dikaitkan dengan hubungan intim.
Fenomena:
 Banyak klien dewasa kurang pengetahuan tentang seksualitas
 Kesejahteraan sangat terkait dengan kesehatan seksualitas
 Keutuhan rumah tangga juga terletak pada status kesehatan
seksualitas pasangan
 Klien tidak terlepas dari aspek seksualitasnya ketika mereka berada
dalam sistem pelayanan kesehatan.
 Dalam pelayanan kesehatan dengan pendekatan holistic semua
aspek saling berinteraksi.
 Aspek seksualitas mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek biologi,
psikologi, sosiologi, kuitural dan spiritual.
 Perawat harus mempunyai dasar pengetahuan, ketrampilan dalam
pengkajian dan komunikasi serta sikap yang tepat.
 Pengaruh penyuluhan keagamaan, peran jender secara kuitural,
keyakinan tentang orientasi seksual pengaruh sosial dam lingkungan
masa lalu dan saat ini mempengaruhi sistem nilai klien maupun
perawat.
I. Definisi
 Sulit didefinisikan
 Seksualitas dan seks merupakan hal yang berbeda
 Seksualitas --- bagaimana seseorang merasa tentang diri
mereka dan bagaimana mereka mengkomunikaslkan perasaan
tersebut kepada orang lain melalui tindakan yang dilakukannya
seperti sentuhan, pelukan, ataupun periiaku yang lebih halus
seperti isyarat gerak tubuh, cara berpakaian, dan
perbendaharaan kata, termasuk ptkiran, pengalaman, nilai,
fantasi, emosi.
 Seks --- menjelaskan ciri jenis kelamin secara anatorni dan
fisiologi pada laki-laki dan perempuan — hubungan fisik antar
individu (aktivitas seksual genital).
II. Dimensi Seksualitas
PENJELASANNYA
 Dimensi Sosialkultural
o Seksualitas dipengaruhi oleh norma dan aturan kultural yg
menentukan apakah perilaku diterima dalam kultur
o Tradisi seksual kultur sirkumsisi
o Memilih pasangan yg bisa diterima di lingkungan sosial dan kultur
o Kultur tertentumenentukan sampai usia kapan bisa akrab dg
pasangan
 Dimensi Agama dan Etik
o Keputusan seks erat kaitannya dengan agama : Agama  hub seks
hanya boleh dilakukan oleh pasangan menikah
o Keputusan seksual yang melewati batas kode etik individu dapat
mengakibatkan konflik internal
 Dimensi Psikologis
o Perilaku orang tua secara berbeda terhadap anak perempuan dan
laki-lakinya memberi dampak pada perkembangan psikologis
anak membentuk identitas gender.
III. Kategori Respon tentang Seksualitas
 Tradisional : agama memberikan pedoman periiaku
seksual.
Homoseksual, aborsi dan hub seksual pra
nikah dan di luar nikah tidak dibenarkan.
 Relasional : seks hrs mjdi bagian dari hub saling
mencintai tetap tidak harus terjadi dalam
ikatan pernikahan
 Rekreasional : Kebutuhan seks tidak ada kaitannya dengan
cinta
IV. Identitas Seksual
 Identitas biologis
 Identitas jender
 Peran jender
 Orientasi seksual
PENJELASANNYA
 Identitas Gender
Merupakan perasaan seseorang tentang jenis kelaminnya (feminim
atau maskulin].
 Perilaku / Peran Gender
Adalah bagaimana seseorang berperan sesuai jendernya --- nilai-nilai
yang di anut individu dan lingkungannya
 Perawat Mengkaji
Kemungkinan terjadinyaperubahan peran jender Pada klien ataupun
anggota keluarga sebagai dampak dari hospitalisasi atau perubahan
status kesehatan
 Orientasi seksual (identitas seksual)
Adalah perasaan erotik yang ditujukan pada seseorang : lawan jenis
atau sejenis ataupun keduanya
V. Variasi dalam ekspresi seksual
o Transeksual : orang yg identitas seksual/ jendernya
berlawanan dgidentitas biologisnya.
"Perasaan terperangkap dalam tubuh yang berbeda (Disforia
Gender)"
o Transvestite :pria heteroseksual yg secara periodik berpakaian
seperti wanita untuk pemuasan psikologis dan seksual
VI. Kesehatan Seksual
 Kesehatan seksual didefinisikan sebagai pengintegrasian aspek
somatik, emosional, intelektual, dan sosial dari kehidupan
seksual, dengan cara yang positif yang memperkaya dan
meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta (WHO, 1975).
 Definisi ini mencakup dimensi biologi, psikologi dan sosiokultural.
VII. Karakteristik Kesehatan Seksual
 Kemampuan mengekspresikan potensi seksual, dengan
meniadakan kekerasan, eksploitasi dan penyalahgunaan seksual.
 Gambaran tubuh positif, ditunjukkan dengan kepuasan diri
terhadappenampilan pribadi
 Kongruen antara seks biologis, identitas jender, dan perilaku
peran gender
 Kemampuan membuat keputusan pribadi (otonomi)
mengenai kehidupan seksual yang dijalani daiam konteks
personal dan etiksosial
 Kemampuan mengekspresikan seksualitas melalui
komunikasi, sentuhan, emosional dan cinta
 Kemampuan menerina pelayanan kesehatan seksual untuk
mencegah dan mengatasi semua masalah, dan gangguan
seksual
 Mencrima tanggung jawab yang berkaitan dengan peran
jendernya
 Mengnargai sistem yang berlaku
 Mampu membinahubungan efektif dengan orang lain
VIII. Tahap Perkembangan Seksual
a. Bayi (0 - 12 bulan )
 Penentuan jender laki-laki atau perempuan
 Pembedaan diri sendiri dengan orang lain secara bertahap
 Genital eksternal sensitif terhadap sentuhan
 Bayi laki-laki mengalami ereksi penis; bayi perempuan
mangalami lubrikasi vagina
 Bayi laki-laki mengalami ereksi nokturnal spontan
 Stimulasi taktil (sentuhan, menyusu, memeluk, membuai
senang & nyaman berinteraksi dengan manusia
b. Todler (1-3 tahun)
 Identitas jender berkembang secara kontinyu (terus
menerus
 Mampu mengidentifikasi jender diri sendiri
 Mulai menirukan tindakan orang tua yang berjenis kelamin
sama,misal berinteraksi dengan boneka, pakaian yang
dipakai
 Kesadaran terhadap diri sendiri meningkat
 Mengeksplorasi anggota tubuh sendiri dan teman bermain
 Mempelajari nama anggota tubuh dengan benar
 Betajar mengendalikan perasaan dan tingkah laku
 Menyukai orang tua yang berbeda jenis
 Mempertanyakan mengenai bagaimana seorang bayi bisa
ada
c. Usia sekolah (6-12 tahun )
 Mempunyai identifikasi yang kuat dengan orang tua yang
berjenis kelamin sama (misalnya anak perempuan dengan
ibu)
 Senang berteman dengan sesama jenis
 Kesadaran diri meningkat
 Mempelajari konsep dan peran jender
 Mulai menyukai hal yang bersifat pribadi, modis
 Sekitar usia 8-9 tahun mulai memikirkan tentang perilaku
seksual, menstruasi, reproduksi, seksualitas
d. Remaja (12-18tahun)
 Karakteristik seks mulai berkembang
 Mulai terjadi menarke
 Mengembangkan hubungan yang menyenangkan
 Dapat terjadi aktivitas seksual, misalnya masturbasi
 Mengidentifikasi orientasi seksual (homoseks / heteroseks)
 Mencari perawatan kesehatan tanpa ditemani orang tua
e. Dewasa awal (18-40 tahun )
 Terjadi aktivitas seksual
 Gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut telah kuat
 Beberapa pasanganberbagi tugas : keuangan, pekerjaan
rumah tangga
 Mengalami ancaman terhadap body image akibat penuaan
f. Dewasa tengah (40-65 tahun)
 Penurunan produksi hormon
 Wanita mengalami menopause (umumnya usia 40-55
tahun)
 Laki-laki mengalami klimakterik secara bertahap
 Mulai memperkokoh standar moral dan etik
 Dewasa akhir (65 tahun keatas )
 Aktivitas seksual lebih berkurang
 Sekresi vagina berkurang, payudara mengalami atrofi
 Laki-laki menghasilkan sperma lebih sedikit dan
memerlukan waktu lebih lama untuk dapat ereksi dan
ejakulasi
IX. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Seksualitas
 Faktorfisik : penyakit  menurunkan libido
 Faktorhubungan : kemesraan hubungan memudar
menurunkan minat hub intim
 Faktor gaya hidup : alcoholmeningkatkan atau
menurunkan libido
 Faktor harga diri : perasaan mampu untuk mencapai
kesehatan seksual
X. Beberapa Masalah yang Berhubungan dengan Seksualitas
 Penganiayaan seksual
 mencakup tindak kekerasan pada wanita, pelecehan
seksual,perkosaan, pedofilia, inses, pornogvafi anak
 efek traumatik --- masalah fisik dan psikologis --- disfungsi
seksual.
Contoh : Ibu yang yang mengalami penganiayaan selama
masa kehamilan cenderung rnelahirkan anak dengan berat
badan lahir rendah.Anak-anak yang mengalami
penganiayaan dapat berisiko terhadap masalah kesehatan,
emosional, kinerja di sekolah dan dapat terjadi peningkatan
keagresifan dan menjadi orang dewasa yang suka
melakukan tindak kekerasan. --- dukungan perlu diberikan
kepada korban dan keluarga. Pelaku penganiayaan harus
dilaporkan kepada yang berwenang
 Aborsi
 Dilakukan oleh wanita yang telah menikah maupun oleh
wanitayang berhubungan seks sebelum nikah.
 kontroversi baik yang pro maupun kontra.
 Klien mungkin dapat mangalami rasa bersalah dan berduka
 Penyakitmenularseksual(PMS)
 Individu terlibat dalam melakukan hubungan seksual
 PMS ditularkan dari individu yang terinfeksi kepada
pasangannya selama kontak seksual yang intim.
 Tempat penularannya biasanya genital, tetapi
mungkin juga tertular meialui oraf-genital atau anal-genital.
 Penyakit Gonorrea, Klamidia, Sifilis --- disebabkan oleh
bakteri
 Penyakit Herpes genital dan HIV/AIDS --- oleh virus
 Malu mengungkapkan --- Ketrampilan komunikasi
BAB 14
“METABOLISME DAN NUTRISI”
Metabolisme, gizi dan homeostasis. Reaksi metabolic
berkontribusi homeostasis dengan pemanenan energy kimia dari
zat gizi yang dikonsumsi untuk digunakan dalam pertumbuhan
tubuh, perbaikan dan fungsi normal.
I. Makanan sebagai sumber energy untuk aktifitas
Reaksi Metabolik
 Metabolisme
 Reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh
 Keseimbangan energy antra katabolisme dengan anabolisme
 Ada dua tipe metabolism yaitu :
 Katabolisme
Adalah suatu reaksi kimia yang memecah molekul organic
kompleks menjadi molekul organic yang lebih sederhana
a. Exergonic
b. Decomposition
c. Contoh : glikolisis, siklus krebs transport elektron
 Anabolisme
Adalah suatu reaksi kimia yang membentuk susunan kimia
kompleks dari susunan kimia sederhana :
a. pembentukan ikatan peptide yang berasal dari asam
amino pada saat sintesis protein
b. Pembentukan asam lemak menjadi fosfolipid yang
membentuk membrane plasma
c. Endergonic
II. ATP (ADENOSIN TRIPHOSPAT)
 ATP adalah sumber energy
 Digunakan untuk aktifitas seluler
 setiap sel tertentu mempunyai ATP yang berjumlah jutaan
 ATP tidak dapat disimpan dalam waktu lama
 ATP terdiri atas :
 Ketika molekul kompleks dan poliner yang terpecah
(katabolisme), sebagian energy ditransfer untuk
membentuk ATP dan sisanya dilepaskan sebagai panas.
Sebagai molekul sederhana dan monomer digabungkan
untuk membentuk kompleks molekul (anabolisme), ATP
menyediakan energy untuk sintesis, dan lagi beberapa
energy dilepaskan sebagai panas.
III. Metabolisme Karbohidrat
 Polisakarinda dan Disakarinda dihidrolisis menjadi monosakarida
(80%). fruktosa dan galaktosa pada saat pencernaan karbohidrat
(beberapa fruktosa dirubah menjadi glukosa dan diabsorbsi
melalui sel ephitel di interstinal)
 Sel Hepatocyte merubah fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa
 Metabolisme karbohidrat = metabolism glukosa
IV. Metabolisme Glukosa
 Glukosa didalam tubuh sebagai sumber sintesis ATP
 Digunkan tergantung dari kebutuhan sel tubuh, seperti :
o Produksi ATP
o Sintesis Asam Amino
o Sintesis glikogen
o Sintesis Trigliseride
 Masuknya Glukosa ke dalam Sel
o Sebelum glukosa masuk ke dalam sel, harus melewati
membran plasma dan masuk ke sitosol
o Absorbsi glukosa di tract Gl melalui transport aktif
o Absorbsi glukosa ke sebagian besar terjadi lewat GluT
molekul
V. Katabolisme Glukosa
 Oksidasi glukosa untuk memproduksi ATP disebut respirasi
seluler, meliputi 4 reaksi:
o Glikolisis (pemecaban glukosa menjadi asam piruvat)
o Pembentukan Acetyl Koenzyme A
o Reaksi siklus krebs
o Reaksi rantai transport electron
VI. Anabolisme Glukosa
 Meskipun sebagian besar glukosa didalam tubub dikatabolisme
menjadi ATP, glukosa juga dapat dibentuk dan beberapa reaksi
anabolisme:
o Glucose Storage : Glycogenesis
o Glucose Release : Glycogenolysis
VII. Glikogenesis
 Glikogenesis adalah perubahan glukosa menjadi glikogen
 Jikaglukosatidak lagidibutuhkan untuk pvoduksi ATP, beberapa
molekul glukosa akan membentuk glikogen.
 Glikogen adalah berupa polisakarida yang merupakan hasil
bentuksimpanan dari karbohidrat
 Hormon insulin akan menstimulasi hepatocytes dan sel otot
skeletaluntuk glikogenesis.
 Tubuh dapat menyimpan 500 gram glikogen, 75% di serat otot
skeletaldan sisanya di sel liver.
 Ketika tubuh membutuhkan ATP, simpanan glukosa di
hepatocyte dipecah menjadi glukosa dan dilepaskan ke darah
dan ditransport ke sel melaiui proses katabolisme
 Glikogenolisis adalah Proses pemecahan glikogen menjadi
glukosa
Proses Glikogenesis
 Carbohydrate Loading
 Sejumlah besar glikogen tersimpan di liver dan otot skeletal
 Pelari maraton dan atlet yang membutuhkan endurance yang
lama membutuhkan sejumiah besar karbohidrat
 Sebelum pertandinganCarbohydrate loading
 Carbohydrate hading akan membantu memaksimalkan jumlah
glikogen yang available untuk produksi ATP di otot
 Gluconeogenesis
 Ada pembentukan glukosa dari protein dan lemak (selain KH)
 Jika liver rendah glikogen -» waktunya makan, jika tidak makan
 maka tubuh akan melakukan katabolisme trigliseride (lemak) dan
protein
 Normalnya tubuh akan melakukan katabolisme protein dan
lemak, namun sejumlah besar katabolisme trigliseride dan
protein tidak akan terjadi kecuali dalam keadaan kelaparan,
makan dengan sedikit karbohidrat dan gangguan endokrin
 Gliserol (bagian dari TG, asam laktat dan asam amino) dirubah
menjadi glukosa
 Glukoneogenesisi distimulasi oleh hormon kortisol dan glucagon
VIII. Metabolisme Lipid
 Lipid, seperti KH dioksidasi untuk memproduksi ATP
 Jika lipid belum diperlukan maka akan disimpan dalam jaringan
adiposa diseluruh tubuh dan di liver
 Penyimpanan trigliseride:
o TG disimpan lebih mudah daripada glikogen, karena TG
bersifat hidrofobik
o TG di jaringan adiposa secara terus menerus dipecab dan
disintesis kembali
o TG saat ini yang disimpan berbeda dengan TG bulan kemarin
karena TG secara terus menerus dilepaskan dari
simpanannya, ditransport ke darab dan di redeposit di sel
adiposa yang lain
 Kolesterol Darah :
o Dua sumber kolesterol:
 Makanan
 Disintesis oleb hepatocyte
o Profit Lipid:
 Total Colesterol (< 200 mg/dU)
 HDL (> 40 mg/dL)
 TG (VLDL) (10-190 mg/dL)
 LDL = TC - HDL – TG
o Jika total kolesterol meningkat, resiko Coronary artery
diseasemeningkat
o Dipertimbangkan ratio antara TC, HDL
 Katabolisine Lipid : Lipolysis
o TG di otot, liver dan jaringan adiposa akan mengoksidasi
asam lemak yang berasal dari TG menjadi ATP.
o TG harus dirubah terlebih dahulu menjadi gliserol dan asam
lemak, proses ini disebut sebagai lipolisis
 Anabolisme Lipid: Lipogenesis
o Adalah pembentukan lipid dari glukosa atau asam amino oleh
selliver atau sel adipose
o Lipogenesis distimulasi oleh insulin
o Lipogenesis terjadi ketika seseorang mengkonsumsi kalori
lebih banyak yang dibutuhkan dari ATP yang diperlukan.
o Kelebihan dari diet karbohidrat, protein dan lemak sama-
samaakan dikonversi menjadi TG
 Cholesterol therapy
o diet
o Obat (Menurunkan statin kolesterol)
o Aerobik axercise tingkat
IX. Ketosis
 Normalnya benda keton didalam tubuh rendah
 Pada saat kelebihan beta oksidatif makan akan terjadi
peningkatan benda keton.
 Hal tersebut terjadi pada saat:
o Makan tinggi TG
o Puasa/kelaparan
 Ketika kondisi benda keton meningkat disebut sebagai
ketoasidosis (ketosis)
 Ketoasidosis terjadi karena glukosa tidak mampu masuk ke sel
 Ketoasidosis dapat menurunkan PH darah sehingga akan
berdampak pada CNS mengakibatkan disorientasi, koma dan
bahkan kematian jika tidak tertangani
X. Metabolisme Protein
 Pada saat pencernaan, protein dipecah menjadi asam amino
 Protein tidak dapat ditsimpan
 Kelebihan protein tidak dapat dibuang meialui urin atau fecess,
namun dikonversi menjadi glukosa (glukoneogenesis) atau TG
(Lipogenesis)
 Katabolisme protein terjadi setiap hari, protein dipecah menjadi
asam amino
XI. Anabolisme Protein
a. Protein merupakan komponen utama dari struktur sel, maka
pada saat pertumbuhan, kehamilan dan pada saat terjadi
kerusakan jaringan/ injuri dibutuhkan protein yang adekuat
b. Sekali kebutuhan protein sudah terpenuhi maka sudah cukup
XII. Metabolic Adaption
 Beberapa aspek yang mempengaruhi metabolisme adalah berapa
lama waktu yang dibutuhkan setelah makan terakhir
o Fase absorbtif, masuknya nutrient ke pembuluh darah
o Fase post absorptif
 absorbsi nutrient lengkap dan energi yang dibutuhkan
sudah siap didalam tubuh
 Setiap kali makan membutuhkan waktu sekitar 4
jam untuk menyempurnakan fase absorbsi
 jadi dalam 3 kali makan /hari = 12 jam fase
absorbsi/hari (no snack between meal)
 Late morning, late afternoon and late night---fase post
absorbs
 Metabolisme during fasting and starvation
 Puasa : pergi tanpa makanan selama berjam-jam atau
beberapa hari
 Kelaparan : menyiratkan minggu atau bulan kekurangan
makanan atau asupan makanan yang tidak memadai.
 Orang bisa bertahan hidup tanpa makanan selama 2 bulan
atau lebih jika mereka minum air yang cukup untuk
mencegah dehidrasi
 Simpanan glikogen dapat digunakan dan berkurang hanya
dalam waktu bebrapa jam
 Katabolisme dari simpanan TG dan protein struktural
dapat menyediakan energi untuk beberapa minggu
 Bagian tubuh yang terdapat jaringan adiposa masih
dapat menggunakan energi tanpa makanan
 Energy homeostasis dan regulasi food intake
 Manusia=mempertahankan energy homeostasis =
maintainance antara intake food dengan pengeluaran energi
 Energi yang digunakan oleh sel seimbang = Berat badan
konstan
 Energi utama didalam tubuh berasal dari KH selanjutnya sel
adiposa, jika kurang maka diambil dari TG
 Regulasi dari energy intake dan energy expenditure
menggunakan mekanisme umpan balik negatif, namun tidak
ada reseptor yang memonitor berat badan dan ukuran tubuh
XIII. Bagaimanakah intake makanan diregulasi?
 Tergantimg dari berbagai faktor;
a. sinyal neueal, endokrin
b. level nutrient didalam darah
c. Stress/depresi
d. Sinyal dari Gl tract dan spesiai sensec
e. Neural connection dari hypothalamus dan bagian lain dari
otak
XIV. Nutrien
 Adalah substansi kimiawi yang digunakan sel tubuh
untuk
pertumbuhan, maintainance dan repair
 6 tipe nutrient :
o Air
o KH
o Lipid
o Protein
o Mineral
o Vitamin
 KH, Lipid, Protein dibutuhkan untuk reaksi metabolik
 Vitamin dan mineral berfungsi sebagai enzim yang
mengkataiisis reaksi metabolik
 Nutrisi esensial adalah nutrisi yang tubuh tidak dapat
memenuhi dan harus didapatkan dari diet
 Petunjuk makan yang sehat:
o Makan bervariasi makanan
o Pertahankan berat badan ideal
o Makan sejumlah besar sayur, buah dan gandum/biji-bijian
o Gula (moderate)
o Level kalori berdasarkan usia, gender, aktifitas
BAB 15
“GIZI”
I. GIZI
 Gizi mat berperan didalam proses pertumbuhan dan
perkembangan otak
 Zat gizi yang diperlukan terdiri dari :
a. Zat gizi makro : Energi, protein, dan lemak
b. Zat gizi mikro : vitamin, dan mineral
II. Pengertian Gizi
 Gizi merupakan Ilmu terapan yang mempergunakan berbagai
disiplin ilmu dasar, seperti biokimia, biologi, ilmu hayat (fisiologi),
ilmu penyakit (pathologi), dan beberapa lagi
 Sedangkan definisi gizi sekarang menjadi ilmu yang mempelajari
hal ihwal makanan, dikaitkan dengan kesehatan tubuh
III. Fungsi Gizi
 Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksmial
 Memperbaiki gizi anak
 Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya
IV. Asupan Makanan Untuk Anak Usia Sekolah
 Kebutuhan gisi berkaitan dengan proses tubuh
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan
semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh.
Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan
mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu
Blok 4 tumbuh kembang
Blok 4 tumbuh kembang
Blok 4 tumbuh kembang
Blok 4 tumbuh kembang
Blok 4 tumbuh kembang
Blok 4 tumbuh kembang
Blok 4 tumbuh kembang
Blok 4 tumbuh kembang
Blok 4 tumbuh kembang
Blok 4 tumbuh kembang
Blok 4 tumbuh kembang

More Related Content

What's hot

Siklus respon seksual
Siklus respon seksualSiklus respon seksual
Siklus respon seksualSulistia Rini
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiSulistia Rini
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANMuh Saleh
 
Makalah Status GIZI
Makalah Status GIZIMakalah Status GIZI
Makalah Status GIZIApapunituzar
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.Erlangga Putra
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhYabniel Lit Jingga
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focuspormina tambunan
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanBita Fadillah
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananLatifah Safriana
 
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanPemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanSusanti Suhartati
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasirudi mirino
 
Konsep berubah dalam keperawatan
Konsep berubah dalam keperawatanKonsep berubah dalam keperawatan
Konsep berubah dalam keperawatanYabniel Lit Jingga
 
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5Uwes Chaeruman
 

What's hot (20)

Siklus respon seksual
Siklus respon seksualSiklus respon seksual
Siklus respon seksual
 
PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy PPT Cerebral palsy
PPT Cerebral palsy
 
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisiAsuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
Asuhan keperawatan pada masalah kebutuhan nutrisi
 
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATANLeaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
Leaflet ASI EKSLUSIF PROMOSI KESEHATAN
 
Makalah Status GIZI
Makalah Status GIZIMakalah Status GIZI
Makalah Status GIZI
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.Asuhan keperawatan dhf.
Asuhan keperawatan dhf.
 
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzhKomunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
Komunikasi dalam keperawatan mzkzlzh
 
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan
 
Dokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focusDokumentasi keperawatan metode focus
Dokumentasi keperawatan metode focus
 
ANC Berkualitas
ANC BerkualitasANC Berkualitas
ANC Berkualitas
 
Model dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatanModel dokumentasi-keperawatan
Model dokumentasi-keperawatan
 
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidananMateri issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
Materi issue etik yang terjadi dalam pelayanan kebidanan
 
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilanPemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
Pemberian obat dan suplemen dalam kehamilan
 
Gizi seimbang bayi & balita
Gizi seimbang bayi & balitaGizi seimbang bayi & balita
Gizi seimbang bayi & balita
 
Mobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasiMobilisasi dan immobilisasi
Mobilisasi dan immobilisasi
 
06 partograf
06 partograf06 partograf
06 partograf
 
Presus diare
Presus diarePresus diare
Presus diare
 
Konsep berubah dalam keperawatan
Konsep berubah dalam keperawatanKonsep berubah dalam keperawatan
Konsep berubah dalam keperawatan
 
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
Kb 2 komunikasi kebidanan modul 5
 

Viewers also liked

MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIALMINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIALPENJAGA HATI
 
Batas minimal usia wali nasab dalam pernikahan
Batas minimal usia wali  nasab dalam pernikahanBatas minimal usia wali  nasab dalam pernikahan
Batas minimal usia wali nasab dalam pernikahanA Harisman
 
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiModul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasipjj_kemenkes
 
1. multikulturalisme-1-11
1. multikulturalisme-1-111. multikulturalisme-1-11
1. multikulturalisme-1-11Nisa Hidayat
 
peran orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anakperan orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anakNova Ci Necis
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMitha Ye Es
 
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Ruang Terang
 

Viewers also liked (8)

MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIALMINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
MINAT –MINAT DEWASA AWAL YANG TERKAIT DENGAN MINAT DAN AKTIVITAS SOSIAL
 
Batas minimal usia wali nasab dalam pernikahan
Batas minimal usia wali  nasab dalam pernikahanBatas minimal usia wali  nasab dalam pernikahan
Batas minimal usia wali nasab dalam pernikahan
 
Dampak televisi
Dampak televisiDampak televisi
Dampak televisi
 
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasiModul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
Modul 2 kb 2 petunjuk bimbingan antisipasi
 
1. multikulturalisme-1-11
1. multikulturalisme-1-111. multikulturalisme-1-11
1. multikulturalisme-1-11
 
peran orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anakperan orang tua dalam kecerdasan anak
peran orang tua dalam kecerdasan anak
 
Makalah karakteristik aud
Makalah karakteristik audMakalah karakteristik aud
Makalah karakteristik aud
 
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
Panduan Menjadi Orang Tua Hebat (Buku ke-1 Bina Keluarga Balita)
 

Similar to Blok 4 tumbuh kembang

MAKALAH PPFM KEL 1.docx
MAKALAH PPFM KEL 1.docxMAKALAH PPFM KEL 1.docx
MAKALAH PPFM KEL 1.docxvandy39
 
Psikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayi
Psikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayiPsikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayi
Psikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayiSendiFebriyanto
 
Presentasi Modul 7 Tumbuh Kembang Anak.pptx
Presentasi Modul 7 Tumbuh Kembang Anak.pptxPresentasi Modul 7 Tumbuh Kembang Anak.pptx
Presentasi Modul 7 Tumbuh Kembang Anak.pptxlisussetyowati
 
PPT Tahap Perkembangan.pptx
PPT Tahap Perkembangan.pptxPPT Tahap Perkembangan.pptx
PPT Tahap Perkembangan.pptxvacanalong
 
perkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islamperkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islamRoisMansur
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikRyan Achmad
 
2. fitrah manusia
2. fitrah manusia2. fitrah manusia
2. fitrah manusiaDya Imani
 
Teori prkembangan
Teori prkembanganTeori prkembangan
Teori prkembanganChem Mil
 
Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan RikaSafrina
 
Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)Lydia Ungam
 
Makalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrinaMakalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrinaRikaSafrina
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxSagitaDarmasari1
 
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKKESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKAnnisa Nabila
 
Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar Kesehatan ReproduksiKonsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar Kesehatan ReproduksiErlina Wati
 
KONSEP KESPRO.pdf
KONSEP KESPRO.pdfKONSEP KESPRO.pdf
KONSEP KESPRO.pdfyunirifdah
 

Similar to Blok 4 tumbuh kembang (20)

MAKALAH PPFM KEL 1.docx
MAKALAH PPFM KEL 1.docxMAKALAH PPFM KEL 1.docx
MAKALAH PPFM KEL 1.docx
 
makalah zaki psi
makalah zaki psimakalah zaki psi
makalah zaki psi
 
Psikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayi
Psikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayiPsikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayi
Psikologi perkembangan sendi perkemabangan masa bayi
 
Presentasi Modul 7 Tumbuh Kembang Anak.pptx
Presentasi Modul 7 Tumbuh Kembang Anak.pptxPresentasi Modul 7 Tumbuh Kembang Anak.pptx
Presentasi Modul 7 Tumbuh Kembang Anak.pptx
 
Psikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.pptPsikologi perkembangan.ppt
Psikologi perkembangan.ppt
 
PPT Tahap Perkembangan.pptx
PPT Tahap Perkembangan.pptxPPT Tahap Perkembangan.pptx
PPT Tahap Perkembangan.pptx
 
perkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islamperkembangan manusia dalam persep[ektif islam
perkembangan manusia dalam persep[ektif islam
 
Perkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didikPerkembangan peserta didik
Perkembangan peserta didik
 
2. fitrah manusia
2. fitrah manusia2. fitrah manusia
2. fitrah manusia
 
Teori prkembangan
Teori prkembanganTeori prkembangan
Teori prkembangan
 
Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan Makalah Psikologi Perkembangan
Makalah Psikologi Perkembangan
 
Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)Health and wellness (mpu3313)
Health and wellness (mpu3313)
 
Makalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrinaMakalah psiko perkembangan rika safrina
Makalah psiko perkembangan rika safrina
 
Makalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anakMakalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anak
 
Makalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anakMakalah pentingya kesehatan anak
Makalah pentingya kesehatan anak
 
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptxpertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini.pptx
 
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPKKESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
KESEHATAN IBU DALAM 270 HPK
 
Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar Kesehatan ReproduksiKonsep Dasar Kesehatan Reproduksi
Konsep Dasar Kesehatan Reproduksi
 
KONSEP KESPRO.pdf
KONSEP KESPRO.pdfKONSEP KESPRO.pdf
KONSEP KESPRO.pdf
 
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
PPT Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
 

More from Laily Himawati

Formulir permohonan pencatatan ciptaan secara elektronik
Formulir permohonan pencatatan ciptaan secara elektronikFormulir permohonan pencatatan ciptaan secara elektronik
Formulir permohonan pencatatan ciptaan secara elektronikLaily Himawati
 
Konsep dasar tahap tumbuh kembang
Konsep dasar tahap tumbuh kembangKonsep dasar tahap tumbuh kembang
Konsep dasar tahap tumbuh kembangLaily Himawati
 
konsep manusia dan peradapannya
konsep manusia dan peradapannyakonsep manusia dan peradapannya
konsep manusia dan peradapannyaLaily Himawati
 
KUMPULAN MANUAL PROSEDUR
KUMPULAN MANUAL PROSEDURKUMPULAN MANUAL PROSEDUR
KUMPULAN MANUAL PROSEDURLaily Himawati
 
jurnal pendidikan akuntansi indonesia
jurnal pendidikan akuntansi indonesiajurnal pendidikan akuntansi indonesia
jurnal pendidikan akuntansi indonesiaLaily Himawati
 

More from Laily Himawati (10)

sistem perkemihan
sistem perkemihansistem perkemihan
sistem perkemihan
 
Formulir permohonan pencatatan ciptaan secara elektronik
Formulir permohonan pencatatan ciptaan secara elektronikFormulir permohonan pencatatan ciptaan secara elektronik
Formulir permohonan pencatatan ciptaan secara elektronik
 
Konsep dasar tahap tumbuh kembang
Konsep dasar tahap tumbuh kembangKonsep dasar tahap tumbuh kembang
Konsep dasar tahap tumbuh kembang
 
Kelainan kongenital
Kelainan kongenitalKelainan kongenital
Kelainan kongenital
 
Kelainan kongenital
Kelainan kongenitalKelainan kongenital
Kelainan kongenital
 
konsep manusia dan peradapannya
konsep manusia dan peradapannyakonsep manusia dan peradapannya
konsep manusia dan peradapannya
 
Sop legalisir ijazah
Sop legalisir ijazahSop legalisir ijazah
Sop legalisir ijazah
 
KUMPULAN MANUAL PROSEDUR
KUMPULAN MANUAL PROSEDURKUMPULAN MANUAL PROSEDUR
KUMPULAN MANUAL PROSEDUR
 
jurnal pendidikan akuntansi indonesia
jurnal pendidikan akuntansi indonesiajurnal pendidikan akuntansi indonesia
jurnal pendidikan akuntansi indonesia
 
Buku panduan 1
Buku panduan 1Buku panduan 1
Buku panduan 1
 

Recently uploaded

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 

Recently uploaded (13)

ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 

Blok 4 tumbuh kembang

  • 1. SUSUNAN KEPENGURUSAN “ NERVUS NISC 2014 “ KETUA : IRMA RIZKINA WAKIL : ANDRI PRISTA PRAJA SEKRETARIS : AHLA CAHYATUS SHOLICHAH BENDAHARA : YULIANI SANIATUL PENYUNGTING : ANDITYA RAKA, MAYASARI NIHLATUN PEMATERI : NINDA HAPSARI, IIS MELIANA, , ULIN NUHA, NIA AYU, RIZKY DIATFA, NUR SYAFITRI, ITWO DESIGN : RAHMI FAHMAWINDA, MUSTANISAH, LHIEONI ERZA DISTRIBUTOR : MUHAMMAD AFFANDI, GEVINA FITRI, FEVI PADHILA,RESKY HARIAWAN
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alikum Wr Wb Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT karena atas rahmat- Nya dan karunia-Nya lah tim NISC 2014 dapat menyelesaikan buku Blok 3 dengan judul “Pertumbuhan dan perkembangan”. Tanpa perlotongan-Nya lah mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada Nabi kita yang tercinta yakni Nabi Muhammad SAW. Buku blok ini disusun agar mahasiswa PSPN 2014 dapat memperluas ilmu tentang “Pertumbuhan dan perkembangan” yang kami sajikan berdasarkan kumpulan dari berbagai sumber. Buku ini Tim selesaikan dengan berbagai rintangan baik yang datang dari penyusun maupun dari luar. Namun dengan penuh kesdaran terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya buku ini telah terselesaikan. Sekiranya Tim berharap buku Blok 4 ini dapat memberi manfaat bagi pembaca dan Tim juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Yogyakarta, 22 Maret 2015 NERVUS 2014
  • 3. SANKSI PELANGGARAN PASAL 72 UNDANG-UNDANG NO. 19 TAHUN 2002 1. BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA DAN TANPA HAK MELAKUKAN PERBUATAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 2 AYAT 1 DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA MASING-MASING PALING SINGKAT I (SATU) BULAN DAN ATAU DENDA PALING SEDIKIT Rp. 1.000.000,00 (SATU JUTA RUPIAH) ATAU PIDANA PALING LAMA 7 (TUJUH) TAHUN DAN ATAU DENDA PALING BANYAK Rp. 5.000.000.000,00 (LIMA MILYAR RUPIAH) 2. BARANG SIAPA DENGAN SENGAJA MENYIARKAN, MEMAMERKAN ATAU MENJUAL KEPADA UMUM SUATU CIPTAAN ATAU BARANG HASIL PELANGGARAN HAK CIPTA ATAU HAK TERKAIT SEBAGAIMANA DIMAKSUD PASA AYAT (1) DIPIDANA DENGAN PIDANA PENJARA PALING LAMA 5 (LIMA) TAHUN DAN ATAU DENDA PALING BANYAK Rp. 500.000.000,00 (LIMA RATUS JUTA RUPIAH)
  • 4. DAFTAR ISI BAB HAL 1. TEORI TUMBANG 6 2. TEORI PERKEMBANGAN ANAK 9 3. FAKTOR PENGARUH PERTUMBUHAN 16 4. POLA ASUH ANAK DALAM ISLAM 21 5. STIMULAMSI TUMBANG 31 6. ANTICIPATORY GUIDANCE 36 7. PERKEMBANGAN DAN PENILAIAN 41 8. PENYIMPANGAN TUMBANG ANAK 48 9. TUMBANG PADA DEWASA 50 10. TUMBANG DAN FACTOR PADA REMAJA 56 11. SEKSUALITAS 61 14. METABOLISME DAN NUTRISI 68 15. GIZI 76 16. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 79
  • 5. BAB 1 “TINGKAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN” I. II. TAHAP PEMBUAHAN 1. Fertilisasi Saat sperma menembus ovum pada sepertiga luar tuba falopii dalam 24 jam setelah ovum -> inti sel bersatu 2. Masa Germinal 2 minggu pertama pasca konsepsi. Organisme yang terbentuk disebut zigot dan memiliki gen yang lengkap (1 pasang kromosom seks 22 pasang kromosom autosomal ovum dan sperma akan menyumbangkan masing-masing satu kromosom kepada tiap pasangan kromosom -> fase pewarisan genetik. Perpindahan sigot dari tubafalopii ke uterus : 3 – 4 hari 3. Masa Embrionik Plasenta : awal minggu ketiga sampai minggu ketiga sampai minggu kedelapan pasca konsepsi -> pekembangan suluruh sistem organ dan tampilan luar 4. Masa Janin KONSEPSI  Masa intrauterine lengkap 36-40 minggu usia fertilisasi atau 38-42 minggu usia gestasi  Usia kehamilan dihitung dengan rumus nagele = 3 bulan sebelum HPHT lalu ditambahkan 7 hari  Hitung jika HPHT 15 November 2014 kapan HPL ?
  • 6. Dimulai pada minggu kesembilan pasca konsepsi dan berakhir saat kelahiran bayi 5. Gestasi Dibagi menjadi fase tiga bulan yang disebut trimester III. TAHAP TRISEMESTER DAN PROMOSI KESEHATAN 1. Trisemester Pertama  Perubahan Fisik : Setelah inplanasi sel janin akan berdiferensi dan membentuk sistem organ utama. Pada minggu ke-12 janin setelah memiliki seluruh bagian tubuh memiliki berat badan sekitar 3 ons dan PB hampir 3 inci. Fetus dapat menggerakkan seluruh ekstremitas tersenyum, cemberut, mengisap, menelan, dan menghasilkan urine.  Promosi Kesehatan : Perkembangan prenatal dipengaruhi oleh faktor : nutrisi, stress, penyakit infeksi, oabt-obatan, faktor lingkungan, golongan darah yang tidak sesuai, usia ibu dan dan faktor ayah 2. Trisemester Kedua  Perubahan fisik Pada akhir bulan keenam sebagian dasar sistem organ telah lengkap dan dapat berfungsi, janin berukuran panjang 28-36 cm dan BB 700 gram, janin telah membuka mata dan menggenggam kuat  Promosi kesehatan Edukasi peristiwa gestasi, istirahat yang cukup, nutrisi, perawatan gigi, aktivitas fisik, pekerjaan dan pilihan makanan bayi, edukasi persalinan premature, abortus
  • 7. 3. Trisemester Ketiga  Perubahan fisik Selama 3 bulan terakhir kehamilan janin yang normal akan mampu melakukan transisi dari kehidupan intrauterine ke ekstrauterin. Sistem pemeliharaan suhu, refleks dan organ sensorik, telah dapat digunakan serta imunitas dari ibu  Promosi Kesehatan Edukasi proses kelahiran dan menyusui, mempersiapkan segi jasmani dan rohani IV. TRANSISI KEHIDUPAN INTRAUTERINE KE EKSTRAUTERINE 1. Perubahan Fisik a. Fungsi pernapasan b. Skor apgar : frekuensi jantung, usaha perpafasan, tonus otot, iritabilitas refleks, warna bayi 2. Perubahan Psikososial a. Interaksi orangtua – anak b. Resiko kesehatan : termoregulasi, pernapasan, infeksi (perawatan tali pusat) V. NEONATUS  Fungsi Refleks : o Fungsi fefleks sederhana : karakteristik tingkah laku normal : mengisap, menangis, tidur, dan aktivitas. Pergerakan terjadi secara tidak teratur o Bayi berusia 2 minggu dapat tersenyum spontan dan mampu melihat ke arah wajah sang ibu o Menangis sebagai respon konseling cara memenuhi kebutuhan tersebut
  • 8.  Perubahan Fisik : o Pengkajian antropometri o Karakteristik fisik  Perubahan Kognitif : o Belajar cara komunikasi ... menangis untuk memenuhi keinginannya o Senang melihat wajah manusia dengan jarak 8-10 inci .... konseling stimulasi sensorik .... berbicara dan berkomunikasi  Perubahan Psikososial : Keterlibatan orang tua saudara kandung dalam membentuk ikatan  Resiko Kesehatan : o Hiperbilirubinemia o Masalah kesehatan : screening pendengaran
  • 9. BAB 2 TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan Perkembangansecara khusus diartikan sebagai perubahan- perubahan yang bersifat kualitatif yang menyangkut aspek-aspek mental psikologis manusia. Seperti misalnya perubahan-perubahan yang berkaitan dengan aspek pengetahuan, kemampuan, sifat sosial, moral, keyakinan, agama, kecerdasan dan sebagainya. Sehingga dengan perkembangan tersebut si anak akan semakin bertambah banyak pengetahuan dan kemampuannya juga semakin baik sifat sosial, moral, keyakinan agama dan sebagainya. B. Proses Perkembangan 1. Proses Biologis Perubahan dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik individu. Perubahan ini merupakan hasil penurunan genetik dan pengaruh luar seperti makanan olahraga, tekanan, budaya, dan iklim. Tinggi badan dan berat badan perkembangan pemrgerakkan motorik kasar dan halus, serta maturasi seksual yang merupakan hasil dari perubahan hormonal salam masa pubertas contohnya seperti masa pubertas (menstruasi, mimpi basah, dll). 2. Proses Kognitif Terdiri atas perubahan intelegensi, kemampuan untuk mengerti dan menggunakan bahasa, mampu berfikir abstrak, perkembangan pikiran yang membentuk sikap, kepercayaan dan tingkah laku individu, gen. Yang diurunkan dari orang tua, pengalaman hidup dan lingkungan mempengaruhi perubahan
  • 10. yang terjadi dalam proses kognitif. Mempelajari bagaimana ikut serta dalam suatu pembicaraan permainan dan belajar saat akan menghadapi ujian, semuanya akan melinatkan proses kognitif. 3. Proses sosioemosional Terdiri atas keberagaman dalam kepribadian individu, emosi, dan hubungannya dengan individu lain selama masa hidupnya. Penurunan genetik dan lingkungan individu berperan dalam perubahan ini. C. Teori Perkembangan 1. Perkembangan Biofisik Bagaimana tubuh kita secara fisik berkembang dan berubah. Penyelenggara pelayanan kesehatan dapat mengukur dan membandingkan perubahan yang terjadi sejak neonates sampai dewasa dengan pertumbuhan normal. Teori perkembangan biofisik menggambarkan proses maturasi secara biologis. Gesell menggambarkan perkembangan biofisik dan membuat teori berdasarkan pengamatan terhadap pertumbuhan fisik anak- anak. 2. Perkembangan Gesell Dasar teori perkembangan Gesell adalah bahwa pola pertumbuhan (perkembangan) setiap anak mempunyai ciri khas yang diatur oleh aktivitas genetik. Gesell menemukan pola maturasi sebagai suatu rangkaian perkembangan manusia. Gesell menjalankan bahwa tidak semua anak memiliki perkembangan sesuai waktunya. Lingkungan berperan dalam perkembangan anak, tetapi pada perkembangan berikutnya.
  • 11. D. Teori Psikonalitik / Psikososial Teori perkembangan psikoanalitik / psikososial menggambarkan perkembangan manusia dari sudut pandang kepribadian pemikiran emosi, dan tingkah laku. 1. Sigmund Freud, berpendapat bahwa dalam perkembangan manusia terdapat dua hal pokok yaitu : a. Bahwa tahun awal kehidupan memegang peranan penting bagi pembentukan kepribadian b. Bahwa perkembangan manusia meliputi tahap-tahap psikoseksual : 1) Tahap Oral (lahir sampai usia 12-18 bulan) Sumber kenikmatan pokok yang berasal dari mulut adalah makan. Dua macam aktivitas oral ini, yaitu menelan makanan dan menggigit merupakan prototype bagi banyak ciri karakter dan berkembang di kemudian hari. Karena tahap oral ini berlangsung pada saat bayi sama sekali tergantng pada ibunya untuk mendapatkan makanan, pada saat dibuai, dirawat dan dilindungi dari perasaan yang tidak menyenangkan, maka timbul perasaan-perasaan tergantung pada masa ini. 2) Tahap anal (usia 12-18 bulan sampai 3 tahun) Setelah makanan dicernakan, maka sisa makanan menumpuk diujung bawah dari usus dan secara refleks akan dilepaskan keluar apabila tekanan pada otot lingkar dubur mencapai taraf tertentu. Pada umur dua tahun anak mendapatkan pengalaman pertama yang menentukan tentang pengaturan atas suatu impuls instingtual oleh pihak luar. Pembiasaan akan kebersihan ini dapat mempunyai pengaruh yang sangat
  • 12. luasterhadap pembentukan sifat-sifat dan nilai-nilai khusus. Sifat-sifat kepribadian lain yang tak terbilang jumlahnya konon sumber akarnya terbentuk dalam tahap anal. 3) Tahap phalik atau oedipal (usia 3-6 tahun) Selama tahap perkembangan kepribadian ini yang menjamdi pusat dinamika adalah perasaan-perasaan seksual dan agresif berkaitan dengan mulai berfungsinya organ-organ genetal kenikmatan masturbasi serta kehidupan fantasi anak yang menyertai aktivitas auro- erotik membuka jalan bagi timbulnya kompleks Oedipus Freud memandang keberhasilan mengidentifikasi kompleks Oedipus sebagai salah satu temuan besarnya. Freud mengasumsikan bahwa setiap orang secara intern adalah biseksual, setiap jenis tertarik pada anggota sejenis maupun pada anggota lawan jenis. 4) Tahap Laten (usia 6-12 tahun) Masa ini adalah periode tertahannya dorongan-dorongan seks agresif. Selama masa ini anak mengembangkan kemampuannya bersublimasi (seperti mengerjakan tugas-tugas sekolah, bermain olahraga, dan kegiatan lainnya). Tahapan latensi ini antara usia 6-12 tahun (masa sekolah dasar). 5) Tahap Genital / kelamin (masa remaja) Kateksis-kateksis dari masa-masa pragenital bersifat narsisistik. Hal ini berarti bahwa individu mendapatkan kepuasan dari stimulasi dan manipulasi tubuhnya sendiri sedangkan orangorang lain dikateksis hanya karena membantu memberikan bentuk-bentuk tambahan
  • 13. kenikmatan tubuh bagi anak, selama masa adolesen, sebagian dari cinta diri atau narsisme ini disalurkan ke pilihan-pilihan objek yang sebenarnya. Kateksis-kateksis pada tahap oral, anal, dan phalik lebur dan di sistensikan dengan impuls-impuls genital. Fungsi biologis pokok dari tahap genital tujuan ini dengan memberikan stabilitas dan keamanan sampai batas tertentu. 2. Erik Erikson melanjutkan, mengembangkan dan memperbaruhi teori Freud. Teori psikoanalitik erikson menekankan pada perubahan perkembangan selama masa hidup terkait dengan masa peralihan anak-anak ke dewasa. Merupakan masa penting bagi kekacauan identitas dan identitas negative. a. Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Kecurigaan, 0-1 tahun) Kepercayaan (trust) terbentuk selama tahap sensorik awal. Ditunjukkan lewat rasa aman yang dimiliki, dan diperoleh dari hasil hubungan yang aman dan nyaman dengan lingkungan. Sedangkan kecurigaan (mistrust), merupakan sisi lain dari rasa aman dan nyaman. b. Autonomy vs Shame, Doubt (Otonomi vs perasaan malu dan ragu-ragu, 1-3 tahun) Ini merupakan tahap kedua kehidupan, tahap muscular anal dalam psikoseksual. Anak mempelajari yang diharap dari dirinya, kewajiban, hak dan pembatasan. Hal ini mendorong anak mengontrol diri sendiri dan menerima dan orang lain. Rasa kehilangan kontrol diri menyebabkan perasaan malu- malu dan ragu-ragu c. Initiative vs Guilt (Inisiatif vs Kesalahan, 4-5 tahun) Tahan ini sama dengan tahap lokomotor genital. Anak menampilkan diri, berorientasi pada tujuan.
  • 14. d. Industry vs Inferiority (Kerajinan vs Inferioritas, 6-11 tahun) Dalam tahap skema Freud, sama denga masa laten. Anak mulai menempuh pendidikan formal, mulai mengembangkan sikap rajin, perhatian mulai berpindah dari kegiatan bermain ke situasi-situasi produktif, dan nilai kompetensi muncul pada tahap ini. e. Identity vs Identity Confusion (Identitas vs Kekacauan Identitas, 12-10 tahun) Pada masa adolesen, individu mulai merasakan identitasnya, merasa sebagai individu yang unik dan siap berperan dimasyarakat. Ego merupakan daya penggerak batin dalam pembentukan identitasnya. f. Intimacy vs Isolation (Keintiman vs Isolasi, 21-40 tahun) Orang-orang dewasa awal(young adults) siap dan ingin menyatukan identitasnya dengan orang lain, mendambakan hubungan yang akrab-intim, dan persaudaraan, siap mengembangkan daya-daya untuk memenuhi komitmen meski harus berkorban. Bahaya tahap keintiman adalah isolasi, kecenderungan menghindari hubungan karena orang tidak mau melibatkan diri dalam keintiman, nilai cinta muncul selama tahap keintiman. g. Generativity vs Stagnation (Generativitas vs Stagnasi, 41- 65 tahun) Ciri generativitas adalah perhatian terhadap apa yang dihasilkan (keturunan, ide-ide, produk-produk, dsb). Perhatian terhadap pembentukan dan penetapan pedoman untuk generasi-generasi mendatang. Nilai pemeliharaan (care) berkembang dalam tahap ini. pemeliharaan terungkap
  • 15. lewat kepedulian pada orang lain, pemeliharaan anak, meneladani, dll. Generativitas yang lemah atau tidak diungkapkan akan menumbuhkan pemunduran dan pemiskinan, mendorong munculnya stagnasi. Rutualisasi tahap ini adalah sesuatu yang generasional, peranan- peranan orang dewasa sebagai penerus nilai-nilai ideal. h. Ego Integrity vs Despair (Integritas dan Keputusan, +65 tahun) Integritas adalah kondisi setelah melaksanakan pemeliharaan penyesuaian terhadap keberhasilan dan kegagalan yang dialami. Orang yang integritas akan menyadari berbagai gaya orang lain, dan tetap mempertahankan serta bangga dengan gaya hiudpnya sendiri. Lawan integrasi adalah keputusan dalam menghadapi kehidupan. Kebijaksanaan adalah nilai yang berkembang dari persesuaian antara integritas dan keputusan dalam menghadapi kehidupan. Ritualisasi usia lanjut disebut integral yang tercermin dalam kebijaksanaan segala jaman. Ritualismenya adalah sapientisme, kandungan dengan berpura-pura bijaksana. E. Teori Perkembangan Kognitif Teori kognitif menekankan pada bagaimana individu belajar berfikir dan memahami dunianya. Sama seperti perkembangan kepribadian, teoritikus kognitif telah melakukan eksplorasi pada masa anak-anak dan masa dewasa. Jean Piaget, adalah seorang yang sangat tertarik pada perkembangan intelektual anak-anak bagaimana mereka berfikir, menganalisis, dan menerima dunia. teori perkembangan piaget menyeburkan empat periode yang berhubungan dengan usia untuk
  • 16. mengemukakan kategori khusus tentang pengenalan dan pemahaman. Untuk keperluan pengonseptualisasian Piaget membagi perkembangan ini kedalam 4 periode yaitu : 1. Periode Sensori Motosensorik (0-2 tahun) Pada periode ini tingkah laku anak bersifat motoric dan anak menggunakan system penginderaan untuk mengenal lingkungannya untuk mengenal obyek. 2. Periode Pra Operasional (2-7 tahun) Pada periode ini anak bias melakukan sesuatu sebagai hasil meniru atau mengamati sesuatu model tingkah laku dan mampu melakukan simbiolisasi 3. Periode Konkret (7-11 tahun) Pada periode ini anak sudah mampu menggunakan operasi, pemikiran anak tidak lagi didominasi oleh persepsi, sebab anak mampu memecahkan masalah secara logis 4. Periode operasi formal (11- sampai dewasa) Periode operasi formal merupakan tingkat puncak perkembangan struktur kognitif, anak remaja mampu berfikir logis untuk semua jenis masalah hipotesis, masalah verbal, dan ia dapat menggunakan penalaran ilmiah dan dapat menerima pandangan orang lain. F. Teori Perkembangan Moral Perkembangan moral menunjukkan perubhan cara berfikir individu, emosi dan tingkah laku yang mempengaruhi kepercayaan tentang mana yang benar atau salah. Hal ini mencakup komponen interpersonal dan interpersonal yang menentukan bagaimana cara kita berinteraksi dengan orang lain.
  • 17. 1. Teori Perkembangan Moral Jean jiaget Ketika piaget melakukan pengamatan dan wawancara anak tidak seimbang akan memengaruhi perkembangan moralitas anak 2. Teori Perkembangan Moral Lawrence.Koh-lberg. Merupakan pengembangan teori struktural-kognitif yang telah dilakukan Piaget sebelumnya. Di atas bangunan teori Piaget itu, Lawrence Kohlberg mengusulkan suatu teori perkembangan pemikiran moral (teori development-kognitif). Teori ini menyatakan bahwa setiap individu meialui sebuah "urutan berbagai tahapan" (invariant sequence of stages) moral. Tiap- tiap tahap ditandai oleh struktur mental khusus (distinctive) yang diekspresikan daiam bentuk khusus penalaran moral (Kneller,1984: 110). Berdasarkan penelitiannya yang cukup lama, Kohlberg mengidentifikasikan enam tahap yang terbagi ke dalam tiga level perkembangan pemikiran moral. Kemudian, Kohlberg menyempurnakannya menjadi enam tahap. Keseluruhan tahap itu secara ringkas dibagankan sebagai berikut: a. Tahap Pra-Konvensional Anak tidak memiliki ide tentang aturan - aturan atau standard moral. Pada "Tahap 1" anak melakukan perbuatan baik semata-mata untuk menghindari hukuman, dan di dalam "Tahap 2" anak akan mematuhi apapun sepanjang memenuhi kepuasan/kebutuhan sendiri ataupun orang lain. b. Tahap-Tahap Konvensional Anak menghormati moralitas sebagai seperangkat aturan sosial dan harapan-harapan sosial. Pada "Tahap 3" perbuatan baik adalah perbuatan yang membuat orang senang dan orang lain setuju atas apa yang diperbuatnya,
  • 18. sedangkan pada "Tahap 4" perbuatan baik dilakukan dengan menjalankan kewajiban dan menghormati otoritas. c. Tahap-Tahap Post-Konvensional Moralitas konvesional dirumuskan ke dalam nilai-nilai moral yang lebih dalam. Pada "Tahap 5" seseorang percaya bahwa dengan dan melakukan sesuatu yang benar secara luas untuk mendukung kesejahteraan umum. Dalam "Tahap 6" tindakan yang benar adalah berbuat mengikuti prinsip- prinsip universal keadilan dan menghormati orang lain sebagaimana orang lain menghormati di dalam diri mereka sendiri. Menurut Kohlberg, tiap-tiap pertimbangan moral adalah produk dari sebuah perbedaan struktur kognitif, yaitu suatu pengorganisasian sistem asumsi-asumsi dan aturan- aturan tentang situasi konflik moral yang memberikan situasi makna terhadap asumsi dan aturan tersebut. Struktur kognitif tidak terjadi karena pembawaan tetapi merupakan hasil interaksi organisme manusia dengan "lingkungan sosial"-nya. Fungsi pertimbangan moral adalah untuk memecahkan konflik klaim pribadi dengan lainnya
  • 19. BAB 3 "FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TUMBUH KEMBANG" Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor- faktor tersebut antaralain: 1. Faktor dalam (internal)  Ras / etnik atau bangsa Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebatiknya.  Kecenderungan Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh yang tinggi, pendek, gemuk atau kurus.  Umur Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja  Jenis Kelamin Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada lald-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.  Genetic Faktor genetic (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi cirri khasnya. Faktor genetic merupakan modi dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
  • 20. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan prnbelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas, berhentinya pertumbuhan tulang. Potensi genetic yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetic seperti:  Kelainan Kromosom Banyak penyakit keturunan yang disebabkan oleh kelainan kromosom, seperti; sindrom Down, sindrom Turner, dll. 2. Faktor Luar (eksternal)  Lingkungan Merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan ini merupakan bio-fisiko-psiko-sosial yang mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi ssampai akhir hayatnya. 3. Faktor Prenatal  Gizi Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) atau lahir mati dan sering menyebabkan cacat bawaan.
  • 21. Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus dan sebagainya.  Mekanis Mekanis (pita amniotik, ektopia, posisi fetus yang abnormal, trauma, oligohidrmnion). Faktor mekanis seperti posisi fetus yang abnormal dan oHgohidramnion dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti clubfoot, mikrognatia dan kaki bengkok. Kelainan ini tidak terlalu berat karena mungkin terjadi pada masa kehidupan intrauterin akhir. Implantasi ovum yang salah, yang juga dianggap faktor mekanis dapat mengganggu gizi embrio dan berakibat gangguan pertumbuhan.  Toksin / Zat Kimis Beberapa obat-obatanThalidomide, phenitoin, methadone, obat-obat anti kanker dan lain sebagainya dapat menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok berat/peminum alcohol kronis sering melahirkan bayi berat lahir rendah, lahir mati, cacat, atau retradasi mental.  Endokrin Bayi yang lahir dari ibu yang menderita diabetes melitus sering menunjukkan keiainan berupa makrosomia, kardiomegali dan hiperplasia adrenal. Hiperplasia pulau Langerhans akan mengakibatkan hipoglikemu. Umur rata-rata ibu yang melahirkan anak mongoloid dan kelainan lain umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan umur ibu yang melahirkan anak normal. Ini mungkin disebabkan oleh keiainan beberapa endrokin dalam tubuh ibu yang meningkat
  • 22. pada umur lanjut, walaupun faktor lain yang bukan ondokrin juga ikut berperan.  Radiasi Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan keiainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retradasi mental, dan deformitas anggota gerak keiainan congenital mata, keiainan jantung.  Infeksi Infeksi pada Trimester pertama dan kedua adalah oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo viris, Herpes Simpleks) dapat menyebabkan keiainan pada janin, misalnya katarak, bisu tuli, mikrosefali, retradasi mental dan keiainan jantung congenital.  Kelamin Imunologi Eritrobiastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibody terliadap sel daarah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaraban darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hyperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan menyebabkan kcrusakan jaringan otak.  Anoksida embiro Anoksia embrio (gangguan fungsi plasenta) Keauaan anoksia pada embrio dapat mengakibatkan pertumbuhannya terganggu.  Psikologi Ibu Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan kekerasan pada ibu hami dan Iain-lain.  Faktor Persalinan Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapt menyebabkan jaringan otak.
  • 23. 4. Faktor Post-natal  Gizi Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat  Penyakit Kronis / Kelainan congenital Tuberkulosis, anemia, keiainan jantung bawaan mengakibatkan retradasi pertumbuhan jasmani.  Lingkungan Fisik dan Kimia Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terliadap pertumbuhan anak.  Psikologis Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selafu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.  Endoktrin Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.  Sosio-ekonomi Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.  Lingkungan Pengasuhan Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
  • 24.  Stimulasi Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang/tidak mendapat stimulasi.  Obat-obatan Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormone pertumbuhan.
  • 25. BAB 4 “TUMBUH KEMBANG, POLA ASUH ORANG TUA DAN FASE PERKEMBANGAN” ANAK, adalah AMANAH yang harus dipertanggungjawabkan kepada ALLAH SWT I. HUBUNGAN ORTU DENGAN ANAK 1. Tanggung Jawab Orang tua adalah pemimpin yang memimpin anak-anaknya di dunia dan akan melaporkan tanggung jawab kepemimpinan di hari akhir. “Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu bertanggungjawab terhadap kepemimpinannya …” 2. Kasih Sayang Anak adalah tempat orang tua mencurahkan kasih sayang harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan- amalan yang kekal lagi saleh asalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhan mu serta lebih baik untuk menjadi harapan. (QS. Kahfi ayat 46) 3. Hubungan masa depan Anak adalah investasi masa depan ortu di akherat “Jika seseorang meninggal dunia putuslah pahala amalannya kemcuali salah sati dari tiga hal. Shadaqah jariah, itu yang bermanfaat yang dapat diambil manfaat darinya, dan anak saleh yang mendoakannya (HR. Muslim).
  • 26. II. TIPOLOGI ANAK  Anak sebagai perhiasan dunia Q.S. Al-Kahfi ayat 46 : “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhan mu serta lebih baik untuk menjadi harapan.”  Anak sebagai ujian Q.S. Al-Anfal ayat 28 : “Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” Fitnah dapat berarti anak bias mencemarkan dan menyengsarakan ortu.  Anak sebagai musuh Anak juga bisa menjadi musuh bagi ortunya “Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak- anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka (Q.S. at-Taghabun ayat 14).  Anak sebagai cahaya mata (quratun ayu) “Dan orang-orang yang berkata : Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai cahaya mata (penyenang hati kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa” (Q.S. Al-Furqon). III. MACAM-MACAM PENDIDIKAN PADA ANAK DALAM ISLAM  Pendidikan Aqidah Pendidikan tauhid sebagai modal dasar bagi anak dalam menjalani roda kehidupan, : “Hai anakku, Janganlah kamu mempersekutukan ALLAH, sesungguhnya mempersekutukan ALLAH itu benar-benar kedzaliman yang besar” (Q.S.Luqman ayat 13).
  • 27. Luqman mengajarkan untuk menanamkan pada anak bahwa sekecil apapun yang dikerjakan manusia, tidak luput dari pandangan ALLAH. : “Hai anakku, sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi dan berada dalam batu atau dilangit atau di dalam bumi, niscaya ALLAH akan mendatangkan (membalasnya) sesungguhnya Allah maha halus lagi maha mengetahui (Q.S.Luqman ayat 16)  Pendidikan Ibadah Luqman mengajak anak membiasakan diri melakukan ibadah yang diperintahkan ALLAH dan Rasulnya-NYA. Hal pertama yang harus dibiasakan adalah sholat : “Hai, anakku, dirikanlah sholat” (Q.S. Luqman ayat 17)  Pendidikan Dakwah (Perbuatan Nahi Munkar) Luqman menanamkan sifat keberanian menyatakan kbenaran dan mengajak orang melakukannya“… dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar (Q.S. Luqman ayat 17)  Pendidikan Akhlaq Luqman mngerjakan anaknya untuk bersikap teguh dan sabar “… dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh ALLAH (Q.S.Luqman ayat 17) Pendidikan yang seimbang dan utuh (tarbiyah mutakamilah) adalah pendidikan yang mencakup pendidikan Iman, Akhlaq, Jasmani Akal, Jiwa, Kemasyarakatan, Seks
  • 28. IV. FASE PERKEMBANGAN Artinya : Dia lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibirakan hidup) supaya kamu sebagai kepaqda masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu (kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami (nya)  Berdasarkan ayat tersebut, fase perkembangan manusia secara garis besar adalah : o Masa embrio, masa anak dalam kandungan, kemudian berupa segumpal arah (‘alaqah) dan kemudian menjadi segumpal daging (mudgah). o Masa kanak-kanak (vital dan estetis) o Masa perkembangan (remaja) o Masa dewasa o Masa tua o Meninggal
  • 29. V. Masa embrio (proses pembuahan dan dalam kandungan) a. “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orang tua (Ibu Bapaknya). Ibunya mengandungnya dengan susah payah da melahirkannya dengan susah payah juga, mengandung sampai menyapihnya adalah tida bulan” (Q.S. Al-Ahqaf : 15) b. Fase kelahiran : Acceptance (penerimaan) akan melahirkan trust (kepercayaan) o QS. An Nahl (16) ayat : 58-59 “… Padahal apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, wajahnya menjadi hitam (merah padam) dan dia sangat marah. Dia bersembunyi dari orang banyak, disebabkan kabar buruk dan disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan (menanggung) kehinaan atau akan membenamkannya kedalam tanah (hidu- hidup) ? Ingatlah alangkah buruknya (putusan) yang mreka tetapkan ….” VI. MENENTUKAN POLA ASUH Menentukan pola asuh
  • 30. 1. Aqiqah dan memberi nama yang baik a. “Bersama anak laki-laki itu ada aqiqahnya. oleh karena itu adakanlah sembelihan untuknya dan hilangkan daripadanya kotoran (rambut di kepalanya) HR. Bukhari dan lainnya b. “Anak laki-laki itu tergadai oleh aqiqahnya. Disembelih (binatang sembelihannya) itu pada hari ketujuh dan diberi nama pada hari itu dan dicukur rambut (kepalanya) HR. Turmudzi dan lainnya c. Dari Abu Musa r.a ia berkata : “Telah lahir anakku lalu aku bawa kepada Nabi SAW maka diberinya nama Ibrahim, lalu diusap langit-langit mulutnya dengan kurma dan didoakan dengan barakah (HR. Bukhari) d. Dai Ibnu Abbas ra, ia berkata : adalah Rasululah memohon perlindungan bagi Hasan dan Husein lalu bersabda : sesungguhnya Nabi Ibrahim memohon perlindungan bagi Ismail dan Ishaq ‘a’udzu bi kalimaatillahittaammah min kulli syaithanin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin (aku berlindung dengan firman ALLAH yang sempurna dari segala setan pengganggu dan penggada yang jahat) 2. Memberikan nutrisi baik o Dan ibu-ibu menyusukan anak-anak mereka dua tahun yang sempurna bagi siapa yang ingin menyempurnakannya penyusuan (Q.S. Al-Baqarah 233) 3. Memberikan kebutuhan anak o Dan bagi ayah diwajibkan memberikan nafkah kepada mereka. Dan pakaian mereka, dengan cara yang baik, suatu jiwa tidak dibebani kecuali menurut kesanggupannya saja, tidak boleh si ibu disusahkan karena bayinya dan juga tidak
  • 31. boleh si ayah disusahkan karena masalah anaknya". (QS.Al- Baqarah: 233) VII. FASE ANAK – ANAK Ali R.A la berkata : Rasuiullah SAW bersabda : "Didiklah anak-anak kalian dengan tiga macam perkara yaitu menctntai Nabi kalian dan keluarganya serta membaca Al-Qur'an, karena sesunssuhnva orang yang menjunjung tingRi Al-Qur'an akan berada di bawah lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain lindungan-Nva bersama para Nahi dan kekasihnya" (H.fi Ad-Dailami) Hadits Riwayat Nuqman bin Basyir, Rosuluiloh SAW bersabda: "Bertaqwalah kepada Allah dan berlaku adillah terhadap semua anak anakmu.". Kemudian dalam HR AI-Bukhari, Muslim dan Turmudzi, Rasuiullah SAW juga bersabda; "Barang siapa yang mendapat ujian atau mendehta karena mengurus anak-anaknya, kemudian ia tetap berbuat baik kepada mereka, maka anak-anaknya akan menjadi penghaiang baginya dari siksa neraka." "Pada suatu ketika Nabi membariskan Abdullah, Ubaidillah, dan anak-anak paman beliau, Al-Abbas. Kemudian, beliau berkata : "Barang siapa yang terlebih dahulu sampai kepadaku, dia akan mendapatkan ini dan itu." Lalu mereka berlomba-lomba untuk sampai kepada beliau. Kemudian mereka merebahkan diri di atas punggung dan dada beliau, Kemudian, beliau menciumi dan memberi penghargaan." (HR. Ahmad) Dari Abu Hafsh iaitu Umar r.a. bin Abu Saiamah, yakni Abdullah bin Abdul-asad. la adalah anak tiri Rasuiullah s.a.w. katanya: "Saya pernah berada di pangkuan Rasuiullah s.a.w. dan tanganku - ketika makan -berputar di seluruh penjuru piring, lalu Rasuiullah s.a.w. bersabda padaku;
  • 32. ► "Hai anak, bacalah Bismillahi Ta'ala - sebelum makan - dan makanlah dengan tangan kananmu, pula makanlah dari makanan yang ada di dekatmu saja." Maka senantiasa sedemikian itulah cara makanku sesudah itu." (Muttafaq 'alaih) ► Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari neneknya r.a., katanya: "Rasuiullah s.a.w. bersabda: "Perintahlah anak-anakmu untuk menjalankan shalat di waktu mereka berumur tujuh tahun dan pukullah mereka, jikalau melalaikan shalat di waktu mereka berumur sepuluh tahun. Juga pisahkanlah antara mereka itu dalam masing-masing tempat tidurnya." (Hadis hasan yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad yang hasan.) ► Dari Abu Tsurayyah iaitu Sabrah bin Ma'bad al-Juhani r.a., katanya: "Rasuiullah s.a.w. bersabda: "Pelajarilah anak-anak itu akan bersembahyang ketika berusia tujuh tahun dan pukullah ia jikalau melalaikan shalat ketika berumur sepuluh tahun." ( Hadis hasan yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.) ► " Diceritakan dart Ayyub bin Mu'sa dari ayahnya dari kakeknya, bahwa Rasuiullah saw bersabda : Tidak ada pemberian yang lebih utama dari seorang ayah kepada anaknya kecuali budi pekertiyang baik". (H.R At-Tirmidzi) VIII. MUMAYYIZ Mumayyiz adalah anak yang sudah mencapai usia dimana dia sudah mulai bisa membedakan mana hal yang bermanfaat baginya dan mana hal yang membahayakan dirinya. Sebagian ulama' menyatakan bahwa pada usia ini seorang anak memiliki kemampuan dalam otaknya untuk bisa menggali arti dari suatu hal.
  • 33. Dalam kenyataannya, pada masa ini seorang anak sudah mampu untuk melakukannya beberapa hal secara mandiri, minum sendiri, dan lain-lain. Umur tamyiz menurut mayoritas ulama’ adalah 7 tahun dan berakhir setelah sampai pada masa baligh. Pada umur ini seorang anak sudah diperkenankan melakukan beberapa tindakan (tashorrul) yang berhubungan dengan orang lain yang terdapat ketentukan hukum diharuskan pelakunya sudah tamyiz. Namun tindakannya masih dibatasi dalam beberapa hal saja (ahlul ada’ al-qashiroh) sebab perkembangan tubuh dan akalnyabelum sempurna. Ia diperbolehkan untuk melaksanakan berbagai tindakan secara menyeluruh (ahliyatul ‘ada’ al kamilah) setelah perkembangan tubuh dan akalnya sempurna. IX. BALIGH Sedangkan baligh adalah anak yang sudah mencapai usia yang mengalihkannya dari masa kanak-kanak (thufulah) menuju masa kedewasaan (rujulah / unutsah) Masa ini biasanya ditandai dengan nampaknya beberapa tanda-tanda fisik, seperti mimpi basah (ihtilam), mengandung dan haidh. Dan apabila tanda-tanda tersebut tidak nampak maka masa baligh ditandai dengan sampainya seorang anak pada umur 15 tahun. Pada masa ini perkembangan tubuh dan akal seorang anak telah mencapai kesempurnaan, sehingga ia diperkenankan melakukan berbagai tashorruf secara menyeluruh (ahlul ‘ada’ al- kamilah) Selain itu seorang anak juga sudah mulai terikat dengan semua ketentuan-ketentuan hukum agama, baik yang berhubungan dengan harta atau tidak, baik itu berhubungan dengan hak-hak Allah
  • 34. dan hak-hak hamda-Nya. Namun, ketentuan ini berlaku apabila seorang anak sudah sempurna akalnya, jika tidak, maka yang berlaku adalah ketentuan-ketentuan hukum bagi anak kecil yang baru tamyiz (ahkamus shobiy), contohnya seperti anak yang kurang waras (mu’tawih) dan anak yang idiot (safih). X. TANDA-TANDA BALIGH  Tanda-tanda Baligh untuk laki-laki 1. Ihtilam, yaitu keluarnya mani baik karena mimpi atau karena lainnya. Dalilnya disebutkan dalam Al-Qur’an, dimana Allah ta’ala berfirman : “Dan bila anak-anakmu telah sampai hulm (ihtilam), maka hendaklah mereka meminta ijin seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta ijin. (An Nuur : 59) o Dari Ali bin Abi Thalib radliyallahu ‘anhu ia berkata, “Aku hafal perkataan dari Rasulullah shallalaahuu ‘alaihi wasallam : tidak dinamakan yatim bila telah ihtilam dan tidak boleh diam seharian hingga malam” (HR. Abu Dawud) o Dari Ali juga Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam : “Diangkat pena tidak dikenakan kewajiban pada tiga orang : orang yang tidur hingga berakal” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). 2. Tumbuhnya Rambut Kemaluan Dari ‘Athiyyah ia berkata : “kami dihadapkan kepada Nabi SAW pada hari Quraidhah, di situ orang yang sudah tumbuh bulu kemaluannya dibunuh, sedang orang yang belum tumbuh dibiarkan. Aku adalah orang yang belum
  • 35. tumbuh maka aku dibiarkan” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, dan Ahmad) Dalam lafadh lain : “Aku adalah seorang pemuda di hari Sa’ad bin Mu’adz menghukum Bani Quraidhah dengan dibunuhnya orang yang ikut berperang dan ditawan keturunannya. Mereka melaporkan aku, tapi mereka tidak mendapati bulu kemaluanku, makanya aku sekarang ditengah-tengah kalian” (Tarbiyatul-Aulad fil-Islaam). Tanda-Tanda Baligh Bagi Perempuan. 1. Tanda-tanda Baligh untuk Perempuan Balighnya anak perempuan bisa sama seperti laki-laki, namun ditambah dengan Haidl dan berkembang alat-alat untuk berketurunan. Artinya : “Jika anak gadis mencapai umur 9 Tahun, maka ia termasuk perempuan (memasuki umur Baligh). ”(H.R.Tirmidzi). PERBEDAAN 1. Perkembangan badan dan akal mumayyiz itu sudah mulai sempurna, tapi belum sempurna, sedangkan perkembangan tubuh dan akal baligh sudah sempurna. 2. Terjadi perubahan-perubahan fisik pada baligh, seperti ihtilam dan haidh, dan hal ini tidak terjadi pada mumayyiz. 3. Batasan umur mumayyiz adalah 7 tahun, sedangkan batasan umur baligh adalah 15 tahun 4. Tashorruf, yang dilakukan oleh mumayyiz masih dibatasi, sedangkan bagi anak yang sudah baligh tidak lagi dibatasi
  • 36. 5. Seorang anak yang mumayyiz baru dianjurkan untuk melaksanakan ibadah, sedangkan anak yang baligh sudah terikat secara penuh oleh semua hukum-hukum agama.
  • 37. BAB 5 “ STIMULASI TUMBUH KEMBANG “ I. PENGERTIAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG  Menurut Soetjiningsih, (1995) stimulasi adalah perangsangan yang dating dari lingkungan di luar individu anak, Anak yang banyak mendapatkan stimulasi akan lebih cepat berkembang daripada anak yang kurang atau bahkan tidak mendapatkan stimulasi. Memberikan stimulasi yang berulang yang terus menerus pada setiap aspek perkembangan anak berarti telah memberikan kesempatan pada anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.  Moersintowarti, (2002) perangsangan dan latihan-latihan terhadap kepandaian anak yang datangnya dari lingkungan diluar anak. Orang tua hendaknya menyadari pentingnya memberikan stimulasi bagi perkembangan anak sudah dimulai sejak dalam kandungan 6 bulan  untuk merangsang hubungan antar sel-sel otak (sinaps) karena milyaran sel otak dibentuk sejak kehamilan 6 bulan tetap belum ada hubungan antar sel (sinaps). II. STIMULASI / RANGSANGAN / BERMAIN  Tujuan Merangsang semua fungsi dan kemampuan anak agar berkembang optimal
  • 38.  Yang dirangsang Kemampuan gerak kassar, gerask halus, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian  Dilakukan oleh Ibu ayah, pengasuh, anggota keluarga lain, kelompok masyarakat III. KONSEP STIMULASI  Periode Kritis Spesific time a person’s life. For many skills, if critical period bypassed, skill may be learned, but will never be developed at master level  Kesiapan The esblishment of the minimum characteristics necesassy for a particular human behavior to be acquired. Early experience with a particular skill before a child is “ready” may not be valuable  Cath-Up  The human power “to stabilize an return IV. PRINSIP DASAR STIMULASI  Rasa cinta dan kasih sayang  Perilaku yang baik, anak suka meniru  Stimulasi sesuai keiompok umur  Cara menyenangkan, jangan terpaksa  bermain, bernyanyi, bervariasi  Bertahap sesuai usia anak, terhadap 4 aspek perkembangan  Gunakan alat bantu/ permainan sederhana dan aman  Laki-laki = perempuan  Anak diberi pujian/ hadiah atas keberhasilannya
  • 39. V. STIMULASI fRANCSANG BSRMAIN1 UMUR 0-3 BULAN  Ciptakan rasa nyaman, aman, senang  Teluk, cium, gusel, ayun  Senyum, tatap mata, ajak bicara,  Tirukan ocehan dan mimik bayi  Berbagai bunyi suara musik  Gantung benda berwarna, berbunyi  Meraih, meraba, pegang mainan, angkat kepala  Gulingkan kanan kiri, tengkurap telentang VI. STIMULASI UMUR 3-6 BULAN  Peluk, cium, pandang mata, senyum, bicara, mencari sumber suara  Bermain cilukba, melihat wajah di cermin  Memeluk, mengayun  Melihat, meraih, menendang mainan  Mengamati benda kecil, benda bergerak  Mengambil benda kecil  Memegang dengan 2 tangan, makan sendiri  Berguling-guling, duduk VII. STIMULASI UMUR 6-9 BULAN  Peluk, senyum, bicara, panggil namanya  Bersalaman, tepuk tangan, melambai ke orang lain  Panggil : mama, papa  Cilukba, melihat cermin  Tunjuk dan sebutkan nama gambar  Pegang mainan dengan 2 tangan  Masukan benda kecil kedalam wadah
  • 40.  Sembunyikan dan cari mainan  Mainan yang mengapung di air  Mencoret-coret, memukul-mukul  Duduk, merangkak, berdiri berpegangan VIII. STIMULUS UMUR 15-18 BULAN  Berjalan mundur, jinjit, naiktangga  Tangkap dan lempar bola  Balok, puzzle, menggambar  Bermain air, meniup, menendang bola  Bercerita tentang gambar di buku  Menyebutkan nama benda, menyanyi  Main telpon-telponan, menyatakan keinginan  Bermain dgn ternan sebaya, petak umpet  Merapikan mainan, membuka baju  Makan bersama  Merangkai manik besar IX. STIMULASI UMUR 18 - 24 BULAN  Bicara, bertanya, bercerita, bernyanyi,  Tanya jawab, main telpon-telponan  Perintah sederhana, membantu pekerjaan  Nonton TV sambil dijelaskan  Melepas baju, rapikan mainan  Makan bersama dengan sendok garpu  Balok, puzzle, menggambar, membentuk lilin  Buat rumah-rumahan, petak umpet  Berjalan, berlari, melompat  Berdiri satu kaki, naik turun tangga
  • 41.  Melempar, menangkap, menendang bola X. STIMULASI UMUR 24 - 36 BULAN  Sebutkan nama benda, sifat, guna benda  Bacakan cerita, Tanya jawab  Anak minta bercerita pengalaman  Menonton TV didampingi, menyanyi  Cuci tangan, cebok berpakaian, rapikan mainan  Makan dengan sendok garpu  Puzzle, balok, menggambar, menempel  Mengelompokkan benda sejenis  Mencocokan gambar dan benda  Menghitung  Melempar, menangkap  Berlari, melompat, memanjat, merayap XI. STIMULASI UMUR 36-48 BULAN  Sebutkan nama benda, sifat, guna benda  Bacakan cerita, Tanya jawab, bercerita  Menonton TV didampingi menyanyi  Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan  Makan dengan sendok garpu, masak-masakan  Menggunting, menempel, menjahit  Puzzle, balok, menggambar, menempel  Mengelompokkan benda sejenis  Mencocokan gambar dan benda  Menghitung, mengenal angka, huruf  Melempar, menangkap, berlari, melompat  Memanjat, merayap, main sepeda roda 3  Main lalu lintas, ular naga dengan teman
  • 42. XII. STIMULASI UMUR 48-60 BULAN  Sebutkan nama benda, sifat, guna benda  Bacakan buku, Tanya jawab, bercerita  Menonton TV didampingi menyanyi  Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan  Makan dengan sendok garpu, masak-masakan  Menggunting, menempel, menjahit  Puzzle, balok, berpakaian, rapikan mainan  Makan dengan sendok garpu, masak-masakan  Menggunting, menempel, menjahit  Puzzle, balok, berpakaian, rapikan mainan  Mengelompokkan dan mencocokkan benda  mengingat, menghafal dan menaati peraturan  Membandingkan besar kecil, banyak sedikit  Menghitung konsep satu setengah dan setengah  Mengenal angka, huruf, symbol, musim  Melempar, menangkap, berlari, melompat  Memanjat, merayap, sepeda roda 3, ayunan  Bermain, makan dengan teman XIII. STIMULASI UMUR 60-72 BULAN  Mengenal nama, fungsi benda-benda  Bacakan buku, Tanya jawab, bercerita  Menonton TV didampingi menyanyi  Cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan  Makan dengan sendok garpu, masak-masakan  Menggunting, menempel, menjahit  Puzzle, balok, berpakaian, rapikan mainan
  • 43.  Makan dengan sendok garpu, masak-masakan  Menggunting, menempel, menjahit  Puzzle, balok, berpakaian, rapikan mainan  Mengelompokkan dan mencocokkan benda  mengingat, menghafal dan menaati peraturan  Membandingkan besar kecil, banyak sedikit  Menghitung konsep satu setengah dan setengah  Mengenal angka, huruf, symbol, musim  Melempar, menangkap, berlari, melompat  Memanjat merayap, sepeda roda 3 ayunan  “berjualan”, “bertukang”, mengukur  Mengenal uang, rambu lalu lintas XIV. KESIMPULAN  Stimulasi harus diberikan pada waktu dan bentuk yang tepat  Overstimulation dapat menyebabkan anak frustasi, stress ataupun menarik diri  Terlalu banyak pengalaman dalam satu waktu menyebabkana anak kelelahan dan tidak membantu perkembangan  Anak perlu waktu dalam berfikir terhadap apa yang mereka telah pelajari
  • 44. BAB 6 “ANTICIPATORY GUIDANCE” I. Pengertian  Anticipatory guidance merupakan petunjuk-petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana, sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.  Memberitahukan/upaya bimbingan kepada orang tua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan usia anak II. ANTICIPATORY GUIDANCE TIAP TAHAPAN USIA  Anticipatory guidance pada masa bayi (0-12 bulan) Usia 6 (enam) bulan pertama o Memahami adanya proses penyesuaian antara orang tua dengan bayinya, terutama pada ibu yang membutuhkan bimbingan/asuhan pada masa setelah melahirkan o Membantu orang tua untuk memahami bayinya sebagai individu yang mempunyai kebutuhan dan untuk memahami bagaimana bayi mengekspresikan apa yang diinginkan melalui tangisan o Menentramkan orang tua bahwa bayinya tidak akan menjadi manja dengan adanya perhatian yang penuh seiama 4-6 bulan pertama o Menganjurkan orang tua untuk membuat jadwal kebutuhan bayi dan orang tuanya
  • 45. o Membantu orang tua untuk memahami kebutuhan bayi terhadapstimulasi lingkungan o Menyokong kesenangan orang tua dalam melihat petumbuhan danperkembangan bayinya, yaitu dengan bersahabat dan mengamatirespon social anak misalnya dengan tcrtawa/tersenyum o Menyiapkan orang tua untuk memenuhi kebutuhan rasa aman dankesehatan bagi bayi misalnya imunisasi Usia 6 (enam) bulan Kedua o Menyiapkan orang tua untuk mengenalkan dan memberikan makananpadat o Menganjurkan orang tua untuk mengizinkan anaknya dekat denganayah dan ibunya serta menghindarkan perpisahan yang terlalu lamadengan anak tersebut o Membimbing orang tua untuk mengetahui disiplin sehubungan dengansemakin meningkatnya mobilitas (pergerakan si bayi) o Menganjurkan untuk mengguanakan suara yang negative dan kontakmata daripada hukuman badan sebagai suatu disiplin. Apabila tidak berhasil, gunakan 1 pukulan pada kaki atau tangannya o Menganjurkan orang tua untuk memberikan lebih banyak perhatianketika bayinya berkelakuan baik dari pada ketika ia menangis o Mengajrkan mengenai pencegahan kecelakaan karena ketrampilan motorik dan rasa ingin tahu bayi meningkat o Menganjurkan orang tua untuk meninggalkan bayinya beberapa saatdengan pengganti ibu yang menyusui o Mendiskusikan mengenai kesiapan untuk penyapihan
  • 46. o Menggali perasaan ornag tua sehubungan dengan pola tidur bayinya  Anticipatory guidance pada masa toddler (1-3 tahun) Toilet training o Merupakan aspek penting dalam perkembangan anak usia toddler o Latihan untuk bekemih dan defekasi adalah tugas anak usia toddler o Pada tahap usia toddler, kemampuan sfingter uretra untuk mengontrolrasa ingin beerkemih dan sfingter ani untuk mengontrol rasa ingindefekasi mulai berkembang o Wong (2000) mengemukakan bahwa biasanya sejalan dengan anakmampu berjalan, kedua sfingter tersebut semakin mampu mengontrol rasa ingin berkemih dan defekasi o Sensasi untuki defekasi lebih besar dirasakan oleh anak, dan kemampuan untuk mengkomunikasikannya lebih dahulu dicapai olehanak, sedangkan kemampuan untuk mengontrol berkemih biasanyabaru akan tercapai sampai usia 4- 5 tahun o Toilet training pada anak merupakan usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalm melakukan buang air kecil dan buang air besar o Tolet training ini dapat berlangsung pada fase kehidupan anak: 18bulan-2 tahun. o Keberhasilan toilet training tergantung pada: Persiapan fisik, Persiapan psikologis, Persiapan intelektual
  • 47.  Anticipatory guidance pada masa preschool (3-5 tahun) o Pada masa ini petunjuk bimbingan tetap diperlukan walaupun kesulitannya Jauh lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Sebelumnya, pencegahan kecelakaan dipusatkan pada pengamatan lingkungan terdekat, dan kurang menekankan pada alas an-alasannya. Sekarang proteksi pagar, penutup stop kontak disertai dengan penjelasan secara verbal dengan alas an yang tepat dan dapat dimengerti. o USIA 3 TAHUN  Menyiapkan orang tua untuk meningkatkan minat anak terhadaphubunganyangluas  Menganjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke taman kanak-kanak.  Menekankan pentignya batas-batas/tata cara/peraturan- peraturan.  Menyiapakanorang tua untu mengantisipasi tingkah lakuyangberlebihansebinggadapatmenurunkan tension/ketegangan.  Menganjurkan ornga tua untuk menawarkan kepada anaknyaalternative-alternatif pilihan ketika anak dalam keadaan bimbang.  Memberikan gambaran mengenai perubahan pada usia 3.5 tahun ketikaanak berkurang koordinasi motorik dan emosiaonalnya, merasa tidakaman serta menunjukkan emosi dan perkembangan tingkah laku yangekstrim seperti gagap  Menyiapkan orang tua untuk mengekspetasi tuntutan-tuntutan akanperhatian ekstra dari anak, yang merupakan refleksi dari emosi tidakaman dan ketakutan akan kehilangan cinta.
  • 48.  Mengingatkan kepada orang tua bahwa keseimbangan pada usia 3 tahun akan berubah ke tingkah laku agresif di luar batas pada usia 4 tahun.  Mengantisipasi selera makan yang menjadi tetap dengan pemilihan makanan yang lebih luas. o USIA 4 TAHUN  Menyiapkan orang tua terhadap perilaku anak yang agresif, termasukaktifitas motorik dan bahasa yang mengejutkan  Menyiapkan orang tua menghadapi perlawanan anak terhadapkekuasaan orang tua.  Kaji perasaan orang tua sehubungan dengan tingkah laku anak.  Menganjurkan beberapa macam istirahat dari pengasuh utama seperti menempatkan anak pada taman kanak- kanak selama setengah hari.  Menyiapkan orang tua untuk menghadapi meningkatnya rasa ingin Iflhu seksual pada anak.  Menekankan pentingnya batas-batas yang realistic dari tingkah laku.  Mendiskusikan disiplin  Menyiapkan orang tua untuk meningkatkan imajinasi di usia 4 tahun,dimana anak mengikuti kata hatinya dalam "ketinggian bicaranya" (bedakan dengan kebohongan) dan kemahiran anak dalam permainan yang membutuhkan imajinasi.  Menyarankan pelajaran berenang.  Menjelaskan perasaan-perasaan Oedipus dan reaksi- reaksinya. Anaklaki-laki biasanya lebih dekat dengan
  • 49. ibunya dan anak perempuandengan ayahnya. Oleh karena itu, anak perlu dibiasakan tidur terpisahdengan orang tuanya.  Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi mimpi buruk anak dan menganjurkan mereka agar tidak iupa untuk membangunkan anak darimimpi yang menakutkan. o USIA 5 TAHUN  Memberikan pengertian bahwa usia 5 tahun merupakan periode yang relative lebih tenang dibandingkan masa sebelumnya  Menyiapkan dan membantu anak memasuki lingkungan sekolah  Mengingatkan imunisasi yang lengkap sebelum masuk sekolah. o USIA SEKOLAH  Anak sudah berfikir sebelum bertindak  Aktif dalam kegiatan : mengendarai sepeda, berenang.  Anak wanita mengalami pertumbuhan cepat,  Sex education yang adekuat dan informasi yang akurat.  Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanita memasuki prapubertas.  Dorong orang tua untuk respek terhadap kebutuhan anak akan privacy dan menyiapkan kamar tidur yang berbeda.  Perawat mengajarkan keamanan:  Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda.  Aturan yang aman dalam berenang  Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya : gergaji, alat listrik.  Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang bisa meledak/terbakar.
  • 50. o REMAJA  Penggunaan kendaraan bermotor bi!a jatuh dapat : fraktur, luka pada kepala.  Kecelakaan karena olah raga. o Pencegahan  Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor sebelumnya ada negosiasi antara orang tua dengan remaja  Menggunakan alat pengaman yang sesuai  Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan olah raga.
  • 51. BAB 7 “ PERKEMBANGAN DAN PENILAIAN PADA TUMBANG ANAK “ I. Pendahuluan
  • 52. II. CIRI-CIRI ANAK (Maria Monstessori)  Semua anak mempunyai ingatan yang mudah menyerap / cepat belajar  Semua anak belajar melalui bermain  Belajar ide-ide baru, adaptasi sosial, mengatasi masalah-masalah emosi  Semua anak melalui sejumlah tahap perkembangan setiap saling berkaitan  Semua anak ingin kebebasan dalam menunjukkan kemampuan / ketrampilan yang dimiliki
  • 53. III. KARAKTERISTIK AUD IV. Pentingnya PAUD dikaitkan dengan Perkembangan Otak:  Saat lahir bayi memiliki sekitar 100 milyar sel otak yang saling bersambungan.  Banjir pengalaman indera dari banyaknya rangsangan yang diterima anak akan memperkuat dan memperbanyak sambungan (synaps) antar sel.  Kerja otak sangat eflsien, bagian yang tidak digunakan akan dimusnahkan (atrophy).  Banyaknya sambungan akan menjadikan otak rimbun yang turut
  • 54. menentukan tingkat kecerdasan anak nantinya.  50% perkembangan kecerdasan anak terjadi pada usia 0-4 tahun, dan 50% sisanya pada rentang usia 4-18 tahun. (Osboorn, White, Bloom) V. Pembentukan Sinapsis  Lahir-3 tahun: banyak dan cepat.  Usia 3-8 tahun; kepadatan sinaps 2 kali iipat orang dewasa.  Usia 8-18 tahun: terjadi pemangkasanpenurunan kepadatan sinaps. Sumber:Huttenlocher, 1987; Jernigan, dkk, 1991; Pfefferbaum dkk, 1994; Chugani, 1998; Kolb etal, 1999; Huttenlocher, 1999) VI. Penilaian Perkembangan Menurut Depkes (2006} aspek-aspek perkembangan anak yang perludipantau diantaranya adalah;  Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri dan sebagainya.  Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengawasi sesuatu, menjimpit, menulis dan sebagainya.  Kemampuan bicara dan bahasa adaiah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah, dan sebagainya.
  • 55.  Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan setelah selesai bermain) berpisah dengan ibu/ pengasuh anak. bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan sebagainya. Salah satu alat yang bisa digunakan untuk menilai perkembangan anak secara dini adalah denver development screening test digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak sejak lahir hingga usia 6 tahun (Frankernburg et al. 1992)  Pada Denver II ada empat parameter perkembangan yang digunakan untuk skrining perkembangan anak antara lain : 1. Aspek sosial personal, merupakan aspek yang berhubungan kemampuan mandiri, sosialisasi dan interaksi dengan lingkungan. Aspek tersebut meliputi kepribadian, konsep dirinya terpisah dari orang lain, perkembangan individual, percaya diri dan mengkritik diri sendiri 2. Aspek motoric halus, merupakan ketrampilan yangditujukkan oleh kemampuan manusia untuk berinteraksi dan belajar dari pengalaman untuk menciptakban aktifitas baru, merupakan nonverbal intelegensia yang dapat diukur. Misalnya kemampuan adalah konsep dari angka, matematika, dan pengetahuan 3. Aspek motoric kasar, merupakan aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh serta melibatkan otot- otot besar. Arah perkembangan motorik adalah dari umum ke spesifik atau dari kemampuan gerakan motorik kasar ke motorik halus
  • 56. 4. Aspek bahasa dan bicara, Otak bayi telah untuk belajar bahasa sejak dia dilahirkan, Setelah lahir bayi sudah dapat mengetahui perbedaan suara yang digunakan.  Sedangkan yang dimaksud dengan deteksi dini tumbuh kembang anak menumt Depkes (2006), merupakan kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan. Disamping itu tenaga kesehatan juga mempunyai "waktu" dalam membuat rencana tindakan/ intervensi yang tepat, terutama ketika harus melibatkan ibu atau keluarga. Apabila penyimpangan terlambat diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit dan hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.  Menurut Soetjiningsih (1995) metode deteksi dini kelainan perkembangan anak sangat berguna, agar diagnosis maupun pemulihannya dapat dilakukan lebih awal. Sayangnya banyak ahli kesehatan yang percaya bahwa tidak banyak yang dapat dikerjakan untuk mengatasi kelainan ini dan mereka percaya bahwa kelainan yang ringan dapat normal dengan sendirinya. Sikap seperti ini dapat menghambat pemulihannya.  Penting untuk dipahami bahwa dengan skrining dan mengetahui masalah pada perkembangan anak, tidak berarti bahwa diagnosis pasti dari kelainan tersebut telah ditetapkan. Skrining hanyalah prosedur rutin dalam pemeriksaan tumbuh kembang anak sehari-hari, yang dapat memberikan pertunjuk kalau ada sesuatu yang perlu mendapat perhatian.
  • 57. BAB 8 "KELAINAN/PENYIMPANGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN" I. DEFINISl • Kelainan yang sudah dibawa sejak lahir yang dapat disebabkan olehfaktor genetik dan non genetik • Defek lahir:dapat berupa gangguan tumbuh kembang bayi yang mencakup aspek fisik, intelektual dan kepribadian II. PATOFISIOLOGI Berdasar patogenesis dapat di bagi menjadi  Malformasi  embriogenesis  bibir sumbing  Malformasi mayor dan minor  Deformasi  posisi abnorma, tekanan  kaki bengkok, mikrognatia  Disrupsi iskemia, perdarahan, perlekatan  pita amnion  Displasia kelainan struktur akibat fungsi yg abnormal mutasi gen III. PENGELOMPOKAN KELAINAN KONGENITAL  Menurut European Registration of Congenital Anomalies (2010)  Berdasar gejala klinis: o kelainan tunggal  bibir sumbing o kelainan asosiasi  asosiasi Vacterl vertebra anomali, anal atresia,cardiac, trakeoesofageal fistula, renal, limb defects) o sekuensial kelainan multiple  Potter Sequence: aplasia ginjaloligo amnion
  • 58.  Kompleks  berbahaya, melibatkan regio yg berlainan  hemifacialmikrosomia, skaral agenesis  Sindromekombinasi tertentupola tetapdown syndrome IV. BERDASAR BERATRINGAN  Kelainan kongenital mayor perlu tindakan medis  Kelainan kongenital minor tidak perlu tindakan medis V. BERDASAR KEMUNGKINAN HIDUP  Kelainan kongenital yang tidak mungkin hidup  anensefali  Kelainan kongenital yang mungkin hidup sindrome down, spina bifida VI. BERDASAR MORFOLOGI  Gangguan pertumbuhan /pembentukian organ mikro sefali  Gangguan fusibibir sumbing  Gangguan migrasi testis tidak turun  Gangguan invaginasi jaringan atresia ani/vagina  Gangguan terbentuknya salura saluran atresia esofagus, hipospadia VII. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELAINAN  Kelainan genetik/kromosom  Mekanik tekanan mekanik  InfeksiOrganogeneisis trimester pertama kehamilan rubela, CMV, Toksoplasmosis, herpes genitalis, varicella  Obat thalidomide fokomelia  Faktor ibu umur, ras, agama, pendidikan, pekerjaan  Hormonal
  • 59.  Radiasi  Gizi  Mediko obstetrik riwayat kehamilan VIII. CARA PENCEGAHAN  Pencegahan Primer o usia kehamilan o mengkonsumsi asam folat o perawatan antenatal o menghindari obat-obatan, makanan yang diawetkan, rokok, alkohol  Pencegahansekunder o Pemeriksaan USG o Pemeriksaan amnion o Pemeriksaaan alfa feto protein maternal serum o Biopsi korion o Fetoskopi  Pengobatan o Tindakan bedah o Tindakan non bedah pemberian obat-obatan hidrosefalus, PJB
  • 60. BAB 9 "PERKEMBANGAN MASA DEWASA" Istilah adult berasal dari kata kerja Latin, seperti juga istilah adolescene - adolescere yang berarti "tumbuh menjadi kedewasaan." Oleh karena itu, orang dewasa adalah individu yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan siap menerima kedudukan dalam masyarakat bersama dengan orang dewasa lainnya.  Dewasa Awal (18-40 tahun )  Dewasa Madya (41-60 tahun)  Dewasa Akhir ( di atas 60 tahun ) Dibawah ini di uraikan secara ringkas ciri-ciri yang menonjol dalamtahun-tahun masa dewasa.  Masa Dewasa sebagai "Masa Pengaturan"  Masa Dewasa sebagai "Usia Reproduktif  Masa Dewasa sebagai "Masa Bermasalah"  Masa Dewasa sebagai "Masa Ketegangan Emosional"  Masa Dewasa sebagai "Masa Keterasingan Sosial"  Masa Dewasa sebagai "Masa Komitmen"  Masa Dewasa sebagai "Masa Perubahan Nilai"  Masa Dewasa sebagai "Masa Penyesuaian Diri dengan Cara HidupBaru"  Masa Dewasa sebagai "Masa Kreatif ► PERUBAHAN MINAT PADA MASA DEWASA kondisi yang mempengaruhi perubahan minat pada masa dewasa:  Perbuhan dalam kondisi kesehatan Menjelang usia setengah baya  Perubahan dalam status ekonomi Apabila status ekonomi
  • 61. membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal-hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya  Perubahan dalam pola kehidupan Orang muda harus meninjau kembali minat-minat lama mereka dari segi waktu, tenaga, dana dan persahabatan mereka untuk mengetahui apakah hal-hal ini sesuai dengan pola-pola kehidupan mereka yang baru atau apakah hal-hal itu masih memebrikan kepuasan seperti dulu. • Perubahan dalam nilai-nilai baru yang diperoleh seseorang mempengaruhi minat yang sudah ada atau dapat menumbuhkan minat baru. • Perubahan peran seks Pola kehidupan wanita dewasa sangat berbeda dengan pola kehidupan pria dewasa oleh sebab itu perubahan minat berdasarkan seks menjadi semakin besar di bandingkan pada masa remaja • Perubahan dari status belum menikah ke status menikah Karena pola kehidupan yang berbeda, orang-orang yang tidak menikah mempunyai minat yang berbeda dari mereka yang menikah yang sama usianya • Menjadi orang tua pada waktu orang-orang muda itu menjadi orang tua, mereka umumnya tidak mempunyai waktu, uang atau tenaga untuk melanjutkan minat mereka. • Perubahan kesenangan Apa yang disenangi dan tidak disenangi sangat mempengaruhi minat seseorang dan akan menjadi lebih kuat dengan bertambahnya usia dan ini menyebabkan minat yang mantap setelah ia dewasa. • Perubahan dalam tekanan-tekanan budaya dan lingkungan Pada tiap tahapan umum
  • 62. ► BATASAN MEMASUKI MASA DEWASA  SEGI HUKUM : orang dewasa itu telah dapat dituntut tanggungjawabnya atas perbuatannya  SEGI PENDIDIKAN : mencapai kemasakan kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasii ajar atau latihan  SEGI BIOLOGIS : pertumbuhan ukuran tubuh mencapai kekuatan maksimal serta siap berproduksi  SEGI PSIKOLOGIS : status keadaan dewasa telah mengalami kematangan ► CIRI KHAS DEWASA DINI  Usia reproduktif: siap menjadi ortu dan mengasuh anak  Usia pemantapan kedudukan dalam pola hidup Misal: dalam dunia kerja, perkawinan dan memalnkan peran sebagai orang tua  Usia banyak masalah Problem yang berkaitan dengan rumah tangga baru, hubungan sosial, keluarga, pekerjaan dan faktor kesempatan  Usia tegang dalam emosi Ketegangan emosi yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi, misal persoalan jabatan, karier, perkawinan, keuangan, hubungan sosial dsb. ► CIRI KHAS DEWASA MADYA  Masa yang ditakuti: adanya perubahan yg menuju kemunduran  Masa transisi: transisi mengalami kemunduran.  Masa penyesuaian : terhadap berbagai kondisi tubuh yg berubah
  • 63.  Masa keseimbangan dan ketidakseimbangan: dialami oleh mrk ygberusia setengah umur namun masih mengalami kegoncangan dim penyesuaian diri ► TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA DINI  Memilih pasangan hidup  Belajar hidup bersama sebagai pasangan suami istri  Hidup dalam satu keluarga, pasangan dan anak  Belajar mengasuh anak  Mengelola rumah tangga  Bekerja dan membangun karir  Bertanggung jawab sebagai warga Negara  Bergabung dengan suatu aktivitas atau perkumpulan sosial ► TUGAS PERKEMBANGAN DEWASA MADYA  Penyesuaian terhadap keadaan fisiologisnya  Penyesuaian terhadap perubahan minat : aktivitas sosial, sebagai warga negara atau minat yang berkaitan dengan hobi  Penyesuaian jabatan atau pekerjaan  Penyesuaian yang berhubungan dengan kehidupan keluarga ► PERKEMBANGAN FISIK DEWASA DINI  Puncak kemampuan fisik dicapai pada usia 18 - 30 tahunKesehatanbaik  Perlu memperhatikan nutrisi dan pola makan, olah raga danketergantungan terhadap obat
  • 64. ► DEWASA MADYA:  Kesehatan mjd masalah utama km perubahan fisik  Daya akomodasi mgalami penurunan tajam pd usia 40-59 tahun  Aliran darah ke mata berkurang  Stahilitas emosi dan kepribadian berkaitan dengan penurunan kesehatan  Gangguan kesehatan utama adalah penyakit kardiovaskuler  Wanita mengalami menopause  Pria mengalami penurunan tingkat testosterone ► TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF  Tahap mencari prestasi :  Terjadi pada masa dewasa awal  Berkaitan dengan perencanaan masa depan karir dan perolehan pengetahuan)  Tahap tanggung Jawab :  Dimulai sejak masa dewasa awal  Terjadi ketika keluarga sudah terbentuk  Tahap Eksekutif :  Terjadi pada masa dewasa madya  Individu bertanggung jawab terhadap sistem di lingkungannya berkaitan dengan keorganisasian  Tahap Reintegratif :  Terjadi pada masa dewasa akhir  Individu memfokuskan pada kegiatan yang bermakna bagi dirinya
  • 65. ► PERKEMBANGAN EMOSI,SOSIAL DAN MORAL DEWASA DINI  Perkembangan emosi, sosial dan moral pada masa dewasa dini sangat berkaitan dengan perubahan dari masa sebelumnya yaitu masa remaja  Fokus pada minat  Kondisi yang mempengaruhi perubahan minat : perubahan kondisi kesehatan, perubahan status social ekonomi, perubahan pola kehidupan, perubahan nilai, perubahan peran seks, perubahan status pernikahan, menjadi orang tua, tekanan budaya dan tingkungan  Masa krisis sosial : dikarenakan adanya tekanan pekerjaan dan keluarga  Peran sosial sering terbatas sehingga mempengaruhi persahabatan, pengeiompokkan sosial serta nilai-nilai yang diberikan pada popularitas individu ► DEWASA MADYA Perkembangan emosi, sosial dan moral pada masa ini berkaitan dengan beberapa hal:  Pernikahan dan cinta : Individu berada masa kestabilan  Sindrom sarang kosong : terjadi karena anak-anak imilni meninggalkan orang tuanya  Meningkatnya hubungan persaudaraan dan persahabatan  Pengisian waktu luang : Individu membangun dan memenuhi aktivitas waktu luang untuk persiapan pension  Hubungan antar generasi : Keterdekatan hubungan tampak pada keterdekatan anak-anak yang beranjak dewasa dengan orang tua
  • 66. ► KESIMPULAN Rangkuman atau pokok-pokok penting :  Masa dewasa, yaitu periode yang paling panjang dalam masa kehidupan, umunya di bagi atas tiga periode: masa dewasa dini, dari umur delapanbelas hingga labih kurang empat puluh tahun, masa dewasa pertengahan atau 'setengah umur’ dari kira-kira empat puluh tahun hingga kurang lebih enam puluh dan masa dewasa akhir atau "usia lanjut" dari enam puluh tahun hingga mati.  Pada hal tertentu yang dapat memudahkan penguasaan tugas- tugas perkembangan masa dewasa yaitu efisiensi fisik, kemampuan motorik dan mental, motivasi dan suatu model panutan yang baik.  Karena banyak minat yang terbawa dari masa remaja tidak lagi sesuai dengan peran sebagai orang dewasa, berbagai perubahan pada seluruh bidang minat tidak dapat dihindarkan. Perubahan yang terbesaradalah pengurangan keanekaragaman minat.  Minat pribadi pada masa dewasa meliputi perhatian pada penampilan, pakaian dan tata rias, lambang-lambang kedewasaan dan status uangdan agama.  Walaupun rekreasi bagi orang awal dewasa mempunyai tujuan yang sama dengan kegsatan bermain di masa kanak-kanak, rekreasi orang dewasa dalam banyak hal berbeda dari permainan masa kanak-kanak karena terdapat perubahan pada peran-peran dan pola kehidupan.  Bentuk-bentuk rekreasi yang terpenting di antara orang dewasa muda dalam budaya Amerika sekarang ini meliputi berbincang- bincang, menjamu teman, hobi dan hiburan, yang semuanya sebagian besar di lakukan di rumah.
  • 67.  Kegiatan sosial pada masa dewasa sering sangat di batasi karena berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga. Sebagai akibatnya banyak orang dewasa muda mengalani apa yang oleh Erikson disebut "krisis isolasi", yaitu masa kesepian karena terisolasi dari kelompok sosial.  Selama masa dewasa peran serta sosial sering terbatas dan perubahan dalam persahabatan, pengelompokan sosial dan nilai yang di berikan pada popularitas dan status pemimpin tidak dapat di hindari.  Mobilitas sosial pada pria terutama hasil usaha sendiri, sementara pada wanita terutama akibat pernikahan dengan pria yang berkat prestasinya mampu menaiki tangga sosial.  Pada umumnya wanita yang kawin muda, mendapatkan kesulitan dalam penyesuaian dengan peran seks pada masa dewasa, terutama jika mereka terpaksa berperan menurut peran tradisionai seteJah terbiasa berperan egalitarian sebelum pernikahan.  Kasulitan dalam menguasai berbagai berbagai perkembangan masa dewasa, sering bertambah besar karena terdapat hambatan seperti: dasar-dasar yang tidak memadai, cacat fisik, pendidikan yang tidak di selesaikan, perlindungan orangtua yang berlebihan, pengaruh kelompok sebaya yang berlanjut dan aspirasi yang tidak realistik.  Bahaya fisik yang paling penting dan yang paling umum pada masa dewasa adalah bentuk fisik dan penampilan yang kurang menarik yang mempersulit penyesuaian diri pribadi dengan kehidupan sosial.  Dua hambatan keagamaan yang penting pada masa dewasa yaitu penyesuaian diri pada sesuatu agama baru sebagai pengganti agama keluarga di masa kanak-kanak dan tekanan dari sanak
  • 68. saudara suami atau isteri untuk memeiuk agama mereka, menghambat penyesuaian pribadi dan sosial karena menyebabkan gangguan emosional.
  • 69. BAB 10 "PERKEMBANGAN DAN FAKTORNYA PADA REMAJA" I. MASA REMAJA  Masa remaja merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masadewasa.  Remaja merasa bukan kanak-kanak lagi, akan tetapi belum mampu memegang tanggung jawab seperti orang dewasa oleh karena itu,  Sering terdapat kegoncangan pada individu remaja itu, terutama di dalam nilai-nilai yang lama dan dalam memperoleh nilai-nilai yang baru Perubahan pada remaja II. PERUBAHAN YANG TERJADIPADA REMAJA  Perubahan Emosi o Perubahan emosi pada masa remaja terlihat dari ketegangan emosi dan tekanan, tetapi remaja mengalami kestabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian din pada pola perilaku baru clan harapan sosial yang baru
  • 70.  Pertumbuhan Fisik o Perempuan berkembang pesat pada usia 10,5 tahun dan paling cepat pada usia 12tahun. o Laki-laki 2 tahun lebih lambat mulainya, namun akhirnya laki-laki bertambah 12-15 cm dalam 1 tahun hingga pada usia 13 sampai menjelang 14 tahun. o Berat badan bertambah pesat pada usia 10-18 tahun. o Remaja laki-laki pertambahan berat ini terutama pada otot o Remaja perempuan pertambahan pada otot dan lemak yang ditumpuk dipayudara, pinggul dan bahu sehingga memberikan bentuk yangkhas pada perempuan. o Seringkali remaja perempuan merasa dirinya gemuk, sehingga berupaya menurunkan berat badan dengan cara mengatur diet, olahraga atau menggunakan obat pelangsing atau puasa berlebihan o Umumnya pada remaja perempuan pertumbuhan payudaramerupakan tanda pertama dan yang paling nyata (pada sepertigaremaja, pertumbuhan rambut pubis terjadi sebelum tumbuh nyapayudara].  Pubertas o Perempuan  Dimulai pada usia 10 atau 11 tahun.  Perempuan menunjukkan perkembangan yang pesat pada usia 13tahun  Mencapai pematangan seksual penuh pada usia 16 tahun.
  • 71. o Laki-laki  Lebih lambat dari pada anak perempuan  Menunjukkan tanda perkembangan pada usia 14 tahun  Pematangan seksual pada usia 17-18 tahun. III. CIRI-CIRI REMAJA (HURLOCK)  Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu perubahan-perubahan yang diaiami masa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkulan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.  Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas, keadaan mi meniberi waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengandirinya.  Masa remaja sebagai periode perubahan yaitu perubahan pada emosi perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan kebehasan,  Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri Yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya daiam masyarakat,  Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan. Dikatakan demikian karena sulit diatur, cenderung berperilaku yang kurang baik. Hal ini yang membuat banyak orang tua menjadi takut.
  • 72.  Masa remaja adalah masayang tidak realistik. Remaja cenderung memandang kehidupan dari kacamata berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiridan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.  Masa remaja sebagai masa dewasa. Remaja mengalami kebingungan atau kesulitan didalam usaha meninggalkan kehiasaan pada usia sebelumnya dan didalam memberikan kesan bahwa mereka hampir atau sudah dewasa, yaitu dengan merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks. IV. FAKTOR PENTING DALAM PERKEMBANGAN IDENTITAS DIRIREMAJA  Rasa percaya diri yang telah diperoleh dan senantiasa dipupuk dandikembangkan  Sikap berdiri sendiri  Keadaan keluarga dengan faktor-faktor yang menunjang terwujudnyaidentifikasi diri  Kemampuan remaja itu sendiri, taraf kemampuan intelektual pararemaja.  Faktor eksperimentasi (coba-coba, berpetualang) V. TUGAS PERKEMBANGAN MASA REMAJA  Difokuskan pada upaya meningkatkan sikap dan perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan berperilaku secara dewasa.  Mampu menerima keadaan fisiknya  Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa
  • 73.  Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlainan jenis  Mencapai kemandirian emosional  Mencapai kemandirian ekonomi  Mengembangkan konsep dan keterampiian intelektual yang sangat diperiukan untuk mefakukan peran sebagai anggota masyarakat  Memahami dan menginternalisasikan niiai-nilai orang dewasa dan orang tua  Mengembangkan perilaku tanggung jawab social yang diperiukan untuk memasuki dunia dewasa  Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan  Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga 3 Unsur yang harus “KOMPAK”
  • 74. VI. OPTIMALISASI PERAN  Keluarga Sebagai Institusi awal pendidikan Sebagai instutusi formal yang berfungsi memadukan semua aspek pendidikan  Masyarakat Sebagai institusi sistem yang melahirkan generasi pemimpin  Organisasi kemasyarakatan/partai politik Islam o Sebagai institusi yang memimpin terjadinya perubahan masyarakat o Wadah untuk mencetak para kadernya menjadi pemimpin  Negara Sebagai institusi yang berkewajiban menyiapkan dana dan kebijakan
  • 75. BAB 11 “SEKSUALITAS” ISU-ISU SEKSUALITAS :  Pembicaraan mengenai seksualitas seringkali dianggap sebagai hal yang tabu  Tidak pantas dibicarakan dalam komunitas umum  Bersifat pribadi  Hanya dikaitkan dengan hubungan intim. Fenomena:  Banyak klien dewasa kurang pengetahuan tentang seksualitas  Kesejahteraan sangat terkait dengan kesehatan seksualitas  Keutuhan rumah tangga juga terletak pada status kesehatan seksualitas pasangan  Klien tidak terlepas dari aspek seksualitasnya ketika mereka berada dalam sistem pelayanan kesehatan.  Dalam pelayanan kesehatan dengan pendekatan holistic semua aspek saling berinteraksi.  Aspek seksualitas mempengaruhi dan dipengaruhi oleh aspek biologi, psikologi, sosiologi, kuitural dan spiritual.  Perawat harus mempunyai dasar pengetahuan, ketrampilan dalam pengkajian dan komunikasi serta sikap yang tepat.  Pengaruh penyuluhan keagamaan, peran jender secara kuitural, keyakinan tentang orientasi seksual pengaruh sosial dam lingkungan masa lalu dan saat ini mempengaruhi sistem nilai klien maupun perawat.
  • 76. I. Definisi  Sulit didefinisikan  Seksualitas dan seks merupakan hal yang berbeda  Seksualitas --- bagaimana seseorang merasa tentang diri mereka dan bagaimana mereka mengkomunikaslkan perasaan tersebut kepada orang lain melalui tindakan yang dilakukannya seperti sentuhan, pelukan, ataupun periiaku yang lebih halus seperti isyarat gerak tubuh, cara berpakaian, dan perbendaharaan kata, termasuk ptkiran, pengalaman, nilai, fantasi, emosi.  Seks --- menjelaskan ciri jenis kelamin secara anatorni dan fisiologi pada laki-laki dan perempuan — hubungan fisik antar individu (aktivitas seksual genital). II. Dimensi Seksualitas PENJELASANNYA  Dimensi Sosialkultural o Seksualitas dipengaruhi oleh norma dan aturan kultural yg menentukan apakah perilaku diterima dalam kultur o Tradisi seksual kultur sirkumsisi o Memilih pasangan yg bisa diterima di lingkungan sosial dan kultur o Kultur tertentumenentukan sampai usia kapan bisa akrab dg pasangan  Dimensi Agama dan Etik o Keputusan seks erat kaitannya dengan agama : Agama  hub seks hanya boleh dilakukan oleh pasangan menikah o Keputusan seksual yang melewati batas kode etik individu dapat mengakibatkan konflik internal
  • 77.  Dimensi Psikologis o Perilaku orang tua secara berbeda terhadap anak perempuan dan laki-lakinya memberi dampak pada perkembangan psikologis anak membentuk identitas gender. III. Kategori Respon tentang Seksualitas  Tradisional : agama memberikan pedoman periiaku seksual. Homoseksual, aborsi dan hub seksual pra nikah dan di luar nikah tidak dibenarkan.  Relasional : seks hrs mjdi bagian dari hub saling mencintai tetap tidak harus terjadi dalam ikatan pernikahan  Rekreasional : Kebutuhan seks tidak ada kaitannya dengan cinta IV. Identitas Seksual  Identitas biologis  Identitas jender  Peran jender  Orientasi seksual PENJELASANNYA  Identitas Gender Merupakan perasaan seseorang tentang jenis kelaminnya (feminim atau maskulin].  Perilaku / Peran Gender Adalah bagaimana seseorang berperan sesuai jendernya --- nilai-nilai yang di anut individu dan lingkungannya
  • 78.  Perawat Mengkaji Kemungkinan terjadinyaperubahan peran jender Pada klien ataupun anggota keluarga sebagai dampak dari hospitalisasi atau perubahan status kesehatan  Orientasi seksual (identitas seksual) Adalah perasaan erotik yang ditujukan pada seseorang : lawan jenis atau sejenis ataupun keduanya V. Variasi dalam ekspresi seksual o Transeksual : orang yg identitas seksual/ jendernya berlawanan dgidentitas biologisnya. "Perasaan terperangkap dalam tubuh yang berbeda (Disforia Gender)" o Transvestite :pria heteroseksual yg secara periodik berpakaian seperti wanita untuk pemuasan psikologis dan seksual VI. Kesehatan Seksual  Kesehatan seksual didefinisikan sebagai pengintegrasian aspek somatik, emosional, intelektual, dan sosial dari kehidupan seksual, dengan cara yang positif yang memperkaya dan meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta (WHO, 1975).  Definisi ini mencakup dimensi biologi, psikologi dan sosiokultural. VII. Karakteristik Kesehatan Seksual  Kemampuan mengekspresikan potensi seksual, dengan meniadakan kekerasan, eksploitasi dan penyalahgunaan seksual.  Gambaran tubuh positif, ditunjukkan dengan kepuasan diri terhadappenampilan pribadi  Kongruen antara seks biologis, identitas jender, dan perilaku peran gender
  • 79.  Kemampuan membuat keputusan pribadi (otonomi) mengenai kehidupan seksual yang dijalani daiam konteks personal dan etiksosial  Kemampuan mengekspresikan seksualitas melalui komunikasi, sentuhan, emosional dan cinta  Kemampuan menerina pelayanan kesehatan seksual untuk mencegah dan mengatasi semua masalah, dan gangguan seksual  Mencrima tanggung jawab yang berkaitan dengan peran jendernya  Mengnargai sistem yang berlaku  Mampu membinahubungan efektif dengan orang lain VIII. Tahap Perkembangan Seksual a. Bayi (0 - 12 bulan )  Penentuan jender laki-laki atau perempuan  Pembedaan diri sendiri dengan orang lain secara bertahap  Genital eksternal sensitif terhadap sentuhan  Bayi laki-laki mengalami ereksi penis; bayi perempuan mangalami lubrikasi vagina  Bayi laki-laki mengalami ereksi nokturnal spontan  Stimulasi taktil (sentuhan, menyusu, memeluk, membuai senang & nyaman berinteraksi dengan manusia b. Todler (1-3 tahun)  Identitas jender berkembang secara kontinyu (terus menerus  Mampu mengidentifikasi jender diri sendiri
  • 80.  Mulai menirukan tindakan orang tua yang berjenis kelamin sama,misal berinteraksi dengan boneka, pakaian yang dipakai  Kesadaran terhadap diri sendiri meningkat  Mengeksplorasi anggota tubuh sendiri dan teman bermain  Mempelajari nama anggota tubuh dengan benar  Betajar mengendalikan perasaan dan tingkah laku  Menyukai orang tua yang berbeda jenis  Mempertanyakan mengenai bagaimana seorang bayi bisa ada c. Usia sekolah (6-12 tahun )  Mempunyai identifikasi yang kuat dengan orang tua yang berjenis kelamin sama (misalnya anak perempuan dengan ibu)  Senang berteman dengan sesama jenis  Kesadaran diri meningkat  Mempelajari konsep dan peran jender  Mulai menyukai hal yang bersifat pribadi, modis  Sekitar usia 8-9 tahun mulai memikirkan tentang perilaku seksual, menstruasi, reproduksi, seksualitas d. Remaja (12-18tahun)  Karakteristik seks mulai berkembang  Mulai terjadi menarke  Mengembangkan hubungan yang menyenangkan  Dapat terjadi aktivitas seksual, misalnya masturbasi  Mengidentifikasi orientasi seksual (homoseks / heteroseks)  Mencari perawatan kesehatan tanpa ditemani orang tua e. Dewasa awal (18-40 tahun )  Terjadi aktivitas seksual
  • 81.  Gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut telah kuat  Beberapa pasanganberbagi tugas : keuangan, pekerjaan rumah tangga  Mengalami ancaman terhadap body image akibat penuaan f. Dewasa tengah (40-65 tahun)  Penurunan produksi hormon  Wanita mengalami menopause (umumnya usia 40-55 tahun)  Laki-laki mengalami klimakterik secara bertahap  Mulai memperkokoh standar moral dan etik  Dewasa akhir (65 tahun keatas )  Aktivitas seksual lebih berkurang  Sekresi vagina berkurang, payudara mengalami atrofi  Laki-laki menghasilkan sperma lebih sedikit dan memerlukan waktu lebih lama untuk dapat ereksi dan ejakulasi IX. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Seksualitas  Faktorfisik : penyakit  menurunkan libido  Faktorhubungan : kemesraan hubungan memudar menurunkan minat hub intim  Faktor gaya hidup : alcoholmeningkatkan atau menurunkan libido  Faktor harga diri : perasaan mampu untuk mencapai kesehatan seksual
  • 82. X. Beberapa Masalah yang Berhubungan dengan Seksualitas  Penganiayaan seksual  mencakup tindak kekerasan pada wanita, pelecehan seksual,perkosaan, pedofilia, inses, pornogvafi anak  efek traumatik --- masalah fisik dan psikologis --- disfungsi seksual. Contoh : Ibu yang yang mengalami penganiayaan selama masa kehamilan cenderung rnelahirkan anak dengan berat badan lahir rendah.Anak-anak yang mengalami penganiayaan dapat berisiko terhadap masalah kesehatan, emosional, kinerja di sekolah dan dapat terjadi peningkatan keagresifan dan menjadi orang dewasa yang suka melakukan tindak kekerasan. --- dukungan perlu diberikan kepada korban dan keluarga. Pelaku penganiayaan harus dilaporkan kepada yang berwenang  Aborsi  Dilakukan oleh wanita yang telah menikah maupun oleh wanitayang berhubungan seks sebelum nikah.  kontroversi baik yang pro maupun kontra.  Klien mungkin dapat mangalami rasa bersalah dan berduka  Penyakitmenularseksual(PMS)  Individu terlibat dalam melakukan hubungan seksual  PMS ditularkan dari individu yang terinfeksi kepada pasangannya selama kontak seksual yang intim.  Tempat penularannya biasanya genital, tetapi mungkin juga tertular meialui oraf-genital atau anal-genital.  Penyakit Gonorrea, Klamidia, Sifilis --- disebabkan oleh bakteri  Penyakit Herpes genital dan HIV/AIDS --- oleh virus
  • 83.  Malu mengungkapkan --- Ketrampilan komunikasi
  • 84. BAB 14 “METABOLISME DAN NUTRISI” Metabolisme, gizi dan homeostasis. Reaksi metabolic berkontribusi homeostasis dengan pemanenan energy kimia dari zat gizi yang dikonsumsi untuk digunakan dalam pertumbuhan tubuh, perbaikan dan fungsi normal. I. Makanan sebagai sumber energy untuk aktifitas Reaksi Metabolik  Metabolisme  Reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh  Keseimbangan energy antra katabolisme dengan anabolisme  Ada dua tipe metabolism yaitu :  Katabolisme Adalah suatu reaksi kimia yang memecah molekul organic kompleks menjadi molekul organic yang lebih sederhana a. Exergonic b. Decomposition c. Contoh : glikolisis, siklus krebs transport elektron  Anabolisme Adalah suatu reaksi kimia yang membentuk susunan kimia kompleks dari susunan kimia sederhana : a. pembentukan ikatan peptide yang berasal dari asam amino pada saat sintesis protein b. Pembentukan asam lemak menjadi fosfolipid yang membentuk membrane plasma c. Endergonic
  • 85. II. ATP (ADENOSIN TRIPHOSPAT)  ATP adalah sumber energy  Digunakan untuk aktifitas seluler  setiap sel tertentu mempunyai ATP yang berjumlah jutaan  ATP tidak dapat disimpan dalam waktu lama  ATP terdiri atas :  Ketika molekul kompleks dan poliner yang terpecah (katabolisme), sebagian energy ditransfer untuk membentuk ATP dan sisanya dilepaskan sebagai panas. Sebagai molekul sederhana dan monomer digabungkan untuk membentuk kompleks molekul (anabolisme), ATP menyediakan energy untuk sintesis, dan lagi beberapa energy dilepaskan sebagai panas. III. Metabolisme Karbohidrat  Polisakarinda dan Disakarinda dihidrolisis menjadi monosakarida (80%). fruktosa dan galaktosa pada saat pencernaan karbohidrat (beberapa fruktosa dirubah menjadi glukosa dan diabsorbsi melalui sel ephitel di interstinal)  Sel Hepatocyte merubah fruktosa dan galaktosa menjadi glukosa  Metabolisme karbohidrat = metabolism glukosa IV. Metabolisme Glukosa  Glukosa didalam tubuh sebagai sumber sintesis ATP  Digunkan tergantung dari kebutuhan sel tubuh, seperti : o Produksi ATP o Sintesis Asam Amino o Sintesis glikogen
  • 86. o Sintesis Trigliseride  Masuknya Glukosa ke dalam Sel o Sebelum glukosa masuk ke dalam sel, harus melewati membran plasma dan masuk ke sitosol o Absorbsi glukosa di tract Gl melalui transport aktif o Absorbsi glukosa ke sebagian besar terjadi lewat GluT molekul V. Katabolisme Glukosa  Oksidasi glukosa untuk memproduksi ATP disebut respirasi seluler, meliputi 4 reaksi: o Glikolisis (pemecaban glukosa menjadi asam piruvat) o Pembentukan Acetyl Koenzyme A o Reaksi siklus krebs o Reaksi rantai transport electron VI. Anabolisme Glukosa  Meskipun sebagian besar glukosa didalam tubub dikatabolisme menjadi ATP, glukosa juga dapat dibentuk dan beberapa reaksi anabolisme: o Glucose Storage : Glycogenesis o Glucose Release : Glycogenolysis VII. Glikogenesis  Glikogenesis adalah perubahan glukosa menjadi glikogen  Jikaglukosatidak lagidibutuhkan untuk pvoduksi ATP, beberapa molekul glukosa akan membentuk glikogen.  Glikogen adalah berupa polisakarida yang merupakan hasil bentuksimpanan dari karbohidrat
  • 87.  Hormon insulin akan menstimulasi hepatocytes dan sel otot skeletaluntuk glikogenesis.  Tubuh dapat menyimpan 500 gram glikogen, 75% di serat otot skeletaldan sisanya di sel liver.  Ketika tubuh membutuhkan ATP, simpanan glukosa di hepatocyte dipecah menjadi glukosa dan dilepaskan ke darah dan ditransport ke sel melaiui proses katabolisme  Glikogenolisis adalah Proses pemecahan glikogen menjadi glukosa Proses Glikogenesis  Carbohydrate Loading  Sejumlah besar glikogen tersimpan di liver dan otot skeletal  Pelari maraton dan atlet yang membutuhkan endurance yang lama membutuhkan sejumiah besar karbohidrat  Sebelum pertandinganCarbohydrate loading  Carbohydrate hading akan membantu memaksimalkan jumlah glikogen yang available untuk produksi ATP di otot  Gluconeogenesis  Ada pembentukan glukosa dari protein dan lemak (selain KH)  Jika liver rendah glikogen -» waktunya makan, jika tidak makan  maka tubuh akan melakukan katabolisme trigliseride (lemak) dan protein  Normalnya tubuh akan melakukan katabolisme protein dan lemak, namun sejumlah besar katabolisme trigliseride dan protein tidak akan terjadi kecuali dalam keadaan kelaparan, makan dengan sedikit karbohidrat dan gangguan endokrin
  • 88.  Gliserol (bagian dari TG, asam laktat dan asam amino) dirubah menjadi glukosa  Glukoneogenesisi distimulasi oleh hormon kortisol dan glucagon VIII. Metabolisme Lipid  Lipid, seperti KH dioksidasi untuk memproduksi ATP  Jika lipid belum diperlukan maka akan disimpan dalam jaringan adiposa diseluruh tubuh dan di liver  Penyimpanan trigliseride: o TG disimpan lebih mudah daripada glikogen, karena TG bersifat hidrofobik o TG di jaringan adiposa secara terus menerus dipecab dan disintesis kembali o TG saat ini yang disimpan berbeda dengan TG bulan kemarin karena TG secara terus menerus dilepaskan dari simpanannya, ditransport ke darab dan di redeposit di sel adiposa yang lain  Kolesterol Darah : o Dua sumber kolesterol:  Makanan  Disintesis oleb hepatocyte o Profit Lipid:  Total Colesterol (< 200 mg/dU)  HDL (> 40 mg/dL)  TG (VLDL) (10-190 mg/dL)  LDL = TC - HDL – TG o Jika total kolesterol meningkat, resiko Coronary artery diseasemeningkat o Dipertimbangkan ratio antara TC, HDL
  • 89.  Katabolisine Lipid : Lipolysis o TG di otot, liver dan jaringan adiposa akan mengoksidasi asam lemak yang berasal dari TG menjadi ATP. o TG harus dirubah terlebih dahulu menjadi gliserol dan asam lemak, proses ini disebut sebagai lipolisis  Anabolisme Lipid: Lipogenesis o Adalah pembentukan lipid dari glukosa atau asam amino oleh selliver atau sel adipose o Lipogenesis distimulasi oleh insulin o Lipogenesis terjadi ketika seseorang mengkonsumsi kalori lebih banyak yang dibutuhkan dari ATP yang diperlukan. o Kelebihan dari diet karbohidrat, protein dan lemak sama- samaakan dikonversi menjadi TG  Cholesterol therapy o diet o Obat (Menurunkan statin kolesterol) o Aerobik axercise tingkat IX. Ketosis  Normalnya benda keton didalam tubuh rendah  Pada saat kelebihan beta oksidatif makan akan terjadi peningkatan benda keton.  Hal tersebut terjadi pada saat: o Makan tinggi TG o Puasa/kelaparan  Ketika kondisi benda keton meningkat disebut sebagai ketoasidosis (ketosis)  Ketoasidosis terjadi karena glukosa tidak mampu masuk ke sel  Ketoasidosis dapat menurunkan PH darah sehingga akan
  • 90. berdampak pada CNS mengakibatkan disorientasi, koma dan bahkan kematian jika tidak tertangani X. Metabolisme Protein  Pada saat pencernaan, protein dipecah menjadi asam amino  Protein tidak dapat ditsimpan  Kelebihan protein tidak dapat dibuang meialui urin atau fecess, namun dikonversi menjadi glukosa (glukoneogenesis) atau TG (Lipogenesis)  Katabolisme protein terjadi setiap hari, protein dipecah menjadi asam amino XI. Anabolisme Protein a. Protein merupakan komponen utama dari struktur sel, maka pada saat pertumbuhan, kehamilan dan pada saat terjadi kerusakan jaringan/ injuri dibutuhkan protein yang adekuat b. Sekali kebutuhan protein sudah terpenuhi maka sudah cukup XII. Metabolic Adaption  Beberapa aspek yang mempengaruhi metabolisme adalah berapa lama waktu yang dibutuhkan setelah makan terakhir o Fase absorbtif, masuknya nutrient ke pembuluh darah o Fase post absorptif  absorbsi nutrient lengkap dan energi yang dibutuhkan sudah siap didalam tubuh  Setiap kali makan membutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk menyempurnakan fase absorbsi  jadi dalam 3 kali makan /hari = 12 jam fase absorbsi/hari (no snack between meal)
  • 91.  Late morning, late afternoon and late night---fase post absorbs  Metabolisme during fasting and starvation  Puasa : pergi tanpa makanan selama berjam-jam atau beberapa hari  Kelaparan : menyiratkan minggu atau bulan kekurangan makanan atau asupan makanan yang tidak memadai.  Orang bisa bertahan hidup tanpa makanan selama 2 bulan atau lebih jika mereka minum air yang cukup untuk mencegah dehidrasi  Simpanan glikogen dapat digunakan dan berkurang hanya dalam waktu bebrapa jam  Katabolisme dari simpanan TG dan protein struktural dapat menyediakan energi untuk beberapa minggu  Bagian tubuh yang terdapat jaringan adiposa masih dapat menggunakan energi tanpa makanan  Energy homeostasis dan regulasi food intake  Manusia=mempertahankan energy homeostasis = maintainance antara intake food dengan pengeluaran energi  Energi yang digunakan oleh sel seimbang = Berat badan konstan  Energi utama didalam tubuh berasal dari KH selanjutnya sel adiposa, jika kurang maka diambil dari TG  Regulasi dari energy intake dan energy expenditure menggunakan mekanisme umpan balik negatif, namun tidak ada reseptor yang memonitor berat badan dan ukuran tubuh
  • 92. XIII. Bagaimanakah intake makanan diregulasi?  Tergantimg dari berbagai faktor; a. sinyal neueal, endokrin b. level nutrient didalam darah c. Stress/depresi d. Sinyal dari Gl tract dan spesiai sensec e. Neural connection dari hypothalamus dan bagian lain dari otak XIV. Nutrien  Adalah substansi kimiawi yang digunakan sel tubuh untuk pertumbuhan, maintainance dan repair  6 tipe nutrient : o Air o KH o Lipid o Protein o Mineral o Vitamin  KH, Lipid, Protein dibutuhkan untuk reaksi metabolik  Vitamin dan mineral berfungsi sebagai enzim yang mengkataiisis reaksi metabolik  Nutrisi esensial adalah nutrisi yang tubuh tidak dapat memenuhi dan harus didapatkan dari diet  Petunjuk makan yang sehat: o Makan bervariasi makanan o Pertahankan berat badan ideal o Makan sejumlah besar sayur, buah dan gandum/biji-bijian
  • 93. o Gula (moderate) o Level kalori berdasarkan usia, gender, aktifitas
  • 94. BAB 15 “GIZI” I. GIZI  Gizi mat berperan didalam proses pertumbuhan dan perkembangan otak  Zat gizi yang diperlukan terdiri dari : a. Zat gizi makro : Energi, protein, dan lemak b. Zat gizi mikro : vitamin, dan mineral II. Pengertian Gizi  Gizi merupakan Ilmu terapan yang mempergunakan berbagai disiplin ilmu dasar, seperti biokimia, biologi, ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit (pathologi), dan beberapa lagi  Sedangkan definisi gizi sekarang menjadi ilmu yang mempelajari hal ihwal makanan, dikaitkan dengan kesehatan tubuh III. Fungsi Gizi  Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksmial  Memperbaiki gizi anak  Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya IV. Asupan Makanan Untuk Anak Usia Sekolah  Kebutuhan gisi berkaitan dengan proses tubuh Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu