SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Kesehatan Ibu dan Anak
Kesehatan Ibu dalam 270 HPK
Dosen:
Agustina, SKM, M.Kes
Oleh:
Kelompok 2 Kelas A
Mawaddah 1510713010
Rangga Dwi Septian 1510713015
Irma Dinita Fajrin 1510713034
Rosmawati Harahap 1410713017
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UPN “VETERAN” JAKARTA
TAHUN AJARAN 2016/2017
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat ridha dan
karunia-Nya kami bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen kami.
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya kami menemukan berbagai
hambatan, mulai dari pencarian teori, pengumpulan data, dan juga penggunaan
kata-kata, serta hambatan-hambatan lain. Kami menyadari, makalah ini terbentuk
atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih banyak terutama kepada:
1. Orang tua kami, yang tak hentinya memberi motivasi dan dukungan serta
selalu mendoakan kami.
2. Ibu Ayu Anggraeni Dyah Purbasari, SKM, MPH(M) selaku Kaprodi S1
Kesehatan Masyarakat.
3. Ibu Agustina, S.KM, M.Kes selaku dosen mata kuliah Kesehatan Ibu dan
Anak.
4. Semua pihak yang terlibat yang tak bisa kami sebutkan satu persatu.
Makalah yang telah kami susun ini tentunya masih banyak kekurangan,
maka dari itu kami meminta maaf jika ada kesalahan didalamnya. Dan kami
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, sehingga kami dapat
memperbaikinya, sekaligus bekal kami dalam menyusun dan membuat laporan
yang lebih baik lagi
Depok, Februari 2017
Penyusun
iii
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................................iii
Daftar Isi............................................................................................................................iv
Bab I...................................................................................................................................1
Pendahuluan......................................................................................................................1
1.1Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah.....................................................................................................2
1.3Tujuan Penulisan.......................................................................................................2
Bab II..................................................................................................................................4
Pembahasan.......................................................................................................................4
2.1Pengertian 270 HPK.......................................................................................................4
2.2Kesehatan Ibu dalam 270 HPK.......................................................................................4
2.3Pertumbuhan dan Perkembangan Janin.................................................................11
4.Asupan Makanan dan Gizi Ibu Hamil.........................................................................25
5.Pemeriksaan Kehamilan............................................................................................29
6.Perawatan Payudara.................................................................................................31
7.Kebersihan Tubuh dan Pakaian.................................................................................34
8.Iminisasi Pada saat Hamil..........................................................................................36
9.Peran Keluarga dalam Pengasuhan Ibu Hamil...........................................................37
10.Mitos dan Tabu dalam Kehamilan...........................................................................38
Bab III...............................................................................................................................42
Kesimpulan.......................................................................................................................42
Daftar Pustaka..................................................................................................................44
iv
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Seribu hari pertama kehidupan adalah periode seribu hari mulai
sejak terjadinya konsepsi hingga anak berumur 2 tahun. Seribu hari terdiri
dari, 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama sejak
bayi dilahirkan. Periode 1000 HPK ini telah dibuktikan secara ilmiah
merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan seseorang, oleh
karena itu periode ini sering disebut sebagai “periode emas” (Kementerian
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI, 2013), yang jika tidak
dimanfaatkan dengan baik akan terjadi kerusakan yang bersifat permanen
(window of opportunity). Ibu hamil, ibu menyusui, bayi baru lahir dan
anak usia dibawah dua tahun (baduta) merupakan kelompok sasaran untuk
meningkatkan kualitas kehidupan 1000 Hari pertama manusia.
Status gizi dan kesehatan ibu dan anak sebagai penentu kualitas
sumber daya manusia, semakin jelas dengan adanya bukti bahwa status
gizi dan kesehatan ibu pada masa pra-hamil, saat kehamilannya dan saat
menyusui merupakan periode yang sangat kritis. Periode seribu hari, yaitu
270 hari selama kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi
yang dilahirkannya, merupakan periode sensitif karena akibat yang
ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak
dapat dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik,
tetapi juga pada perkembangan mental dan kecerdasannya, yang pada usia
dewasa terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal serta kualitas kerja
yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas
ekonomi.
Didalam kandungan, janin akan tumbuh dan berkembang melalui
pertambahan berat dan panjang badan, perkembangan otak serta organ-
organ lainnya seperti jantung, hati, dan ginjal. Kekurangan gizi yang
terjadi dalam kandungan dan awal kehidupan menyebabkan janin
1
melakukan reaksi penyesuaian. Secara paralel penyesuaian tersebut
meliputi perlambatan pertumbuhan dengan pengurangan jumlah dan
pengembangan sel-sel tubuh termasuk sel otak dan organ tubuh lainnya.
Hasil reaksi penyesuaian akibat kekurangan gizi di ekspresikan pada usia
dewasa dalam bentuk tubuh yang pendek, rendahnya kemampuan kognitif
atau kecerdasan sebagai akibat tidak optimalnya pertumbuhan dan
perkembangan otak. Reaksi penyesuaian akibat kekurangan gizi juga
meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit tidak menular (PTM)
seperti hipertensi, penyakit jantung koroner dan diabetes dengan berbagai
risiko ikutannya pada usia dewasa (IFPRI, 2000, The Life Cycle of
Malnutrition: Eradicating Malnutrition and Income Growth, IFPRI,
Washington).
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan 270 HPK?
2. Bagaimana kesehatan ibu hamil secara fisik, mental, dan sosial dalam
270 HPK?
3. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan janin pada masa hamil?
4. Bagaimana asupan makanan dan gizi ibu hamil?
5. Kapan pemeriksaan kehamilan dilakukan?
6. Bagaimana cara merawat payudara selama kehamilan?
7. Bagaimana menjaga kebersihan tubuh dan pakaian selama hamil?
8. Apakah perlu imunisasi pada ibu hamil?
9. Bagaimana peran keluarga dalam pengasuhan ibu hamil?
10. Apakah ada mitos dan tabu dalam kehamilan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian 270 HPK.
2
2. Untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu hamil secara fisik, mental,
dan sosial dalam 270 HPK.
3. Untuk mengetahui proses tumbuh kembang janin.
4. Untuk mengetahui asupan makanan dan gizi yang dibutuhkan ibu
selama kehamilan.
5. Untuk mengetahui kapan saja jadwal pemeriksaan kehamilan
dilakukan.
6. Untuk mengetahui cara merawat payudara selama kehamilan.
7. Untuk mengetahui bagaimana seharusnya menjaga kebersihan tubuh
dan pakaian selama kehamilan.
8. Untuk mengetahui pentingnya imunisasi pada ibu hamil.
9. Untuk mengetahui peranan keluarga dalam pengasuhan ibu hamil.
10. Untuk mengetahui dan dapat membedakan anatar mitos dan tabu
dalam kehamilan.
3
Bab II
Pembahasan
2.1 Pengertian 270 HPK
270 HPK adalah bagian dari 1000 HPK yang dimulai sejak terjadinya
konsepsi hingga usia kehamilan 9 bulan 10 hari atau 40 minggu.
2.2 Kesehatan Ibu dalam 270 HPK
Proses terjadinya kehamilan dimulai dari proses bergabungnya sel
ovum dengan sel sperma, atau bisa disebut dengan konsepsi. Tahap-
tahapnya ialah:
1. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata
yang mengandung nutrisi.
2. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah sitoplasma yang
disebut vitellus.
3. Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang pada zona pelusida.
Nutrisi dialirkan ke dalam vitellus melalui saluran pada zona pelusida.
4. Konsepsi terjadi pada ampularis tuba; yang tempatnya paling luas,
dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai silia.
5. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam setelah dikeluarkan dan hidup selama
48 jam.
6. Spermatozoa melakukan perjalanan menuju tuba dan hidup selama 3 hari
dalam genitalia interna.
7. Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang siap dibuahi serta mengikis
korona radiata dan zona pelusida dengan proses enzimatik.
8. Melalui “stomata”, sperma memasuki ovum.
9. Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum, ekornya lepas dan
tertinggal diluar.
4
10. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan membentuk zigot.
Setelah pertemuan kedua inti ini, maka terbentuklah zigot. Zigot
ini mampu membelah dirinya dalam beberapa jam menjadi dua dan
seterusnya. Bersamaan dengan pembelahan ini, hasil konsepsi terus
berjalan menuju uterus. Hasil pembelahan ini disebut morula. Pebelahan
berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang mengandung
cairan, yang disebut blastula. Perkembangan dan pertumbuhan terus
berjalan, blastula dengan vili korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telah
siap untuk mengadakan implantasi. Sementara itu, fase sekresi
endometrium telah makin gembur dan makin banyak mengandung
glikogen yang disebut desidua. Proses implantasi terjadi pada hari ke 6
sampai 7 setelah konsepsi (Ida Bagus, 1998). Lalu, di bagian tengah bola
berbentuk dua lapisan sel, yakni ectoderm di bagian bawah dan entoderm
di bagian atas. Selanjutnya sel-sel pada lapisan entoderm memisahkan diri
dan membentuk dua lapisan sel baru, yaitu mesoderm di bagian tengah dan
endoderm di bagian atas. Ketiga lapisan sel yang masing-masing
merupakan cikal bakal berbagai organ tubuh biasanya terbentuk saat usia
kehamilan mencapai minggu ketiga, blastula yang telah menjadi embrio
berlapis tiga ini disebut grastrula. Ectoderm, kelak akan membentuk kulit,
kelenjar keringat, rambut, kuku, system saraf pusat, lapisan email (lapisan
yang keras) pada gigi, lapisan pelindung lubang gigi, mulut dan anus, serta
beberapa organ tubuh lainnya. Sedangkan sel-sel pada lapisan mesoderm
nantinya antara lain akan menjadi tulang, otot, pembuluh darah, jaringan
ikat, organ reproduksi, ginjal dan hati. Sementara lapisan endoderm
merupakan cikal bakal jantung, pankreas, paru-paru, lapisan pada
pencernaan dan pernafasan, kandung kemih dan saluran kemih (uretra).
Sementara itu lapisan rahim akan tumbuh di sekitar blastotista dan
menutupinya (Bagus, 1998)
Selama kehamilan seorang wanita mengalami perubahan fisik
maupun psikologis. Menurut Octavianti dalam Pieter (2010), perubahan
fisik dan emosi terjadi karena pengaruh meningkatnya produksi hormon
5
progesteron dan kerentanan daya psikis seseorang. Kerentanan psikis
seseorang berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pola
asuh sewaktu kecil, kemauan ibu untuk belajar menyesuaikan diri dengan
perubahan yang terjadi (fisik dan emosi) serta kepribadian. Ibu yang
cerdas secara emosi akan memandang kehamilan dan perubahan yang
terjadi merupakan hal positif sehingga akan melewati kehamilan dengan
baik dan nyaman. Mustika (2008) dalam buku Panduan Spiritual
Kehamilan menyebutkan satu ungkapan Jack Canfield dalam Chicken
Soup for the Expectant Mother’s Soul, bahwa segala sesuatunya tidak akan
pernah sama lagi. Tubuh kita mengalami perubahan-perubahan drastis,
sementara emosi kita berganti-ganti antara antisipasi dan rasa takjub ketika
merasakan getar-getar kehidupan yang pertama di dalam tubuh kita,
sampai pada kecemasan membayangkan saat melahirkan dan kesanggupan
kita untuk menjadi orang tua. Mulai dari rasa mual sampai eforia,
kehamilan benar-benar merupakan pengalaman mendebarkan.
Pada usia kehamilan trimester pertama atau disebut juga 3 bulan
pertama (12 minggu pertama), penambahan berat badan ibu hamil
biasanya sekitar 1 atau 2 kilo, atau mungkin kurang jika ibu hamil
mengalami morning sickness. Sebagian besar berat ini berada di plasenta
(ari-ari), di payudara, rahim dan akbibat dari bertambahnya volume darah
pada ibu hamil. Selama kehamilan trimester II, berat badan ibu hamil akan
bertambah sekitar 6 kilogram, sedangkan berat janin sekitar 1 kilogram.
Berat lainnya terdistribusi di plasenta, rahim, payudara dan bertambahnya
volume darah. Selama hamil trimester III ini berat badan akan bertambah
sekitar 5 kilogram. Sebagian besar berat badan ini berasal dari bayi, cairan
ketuban, plasenta, payudara, rahim dan penambahan volume darah.
A. Kesehatan Fisik
1) Usia kehamilan 5 sampai 7 minggu
Pada minggu ke 5 dan 6, biasanya para ibu yang sedang hamil akan
merasa sangat lelah pada awal-awal kehamilannya. Hal ini juga
6
didukung oleh mulainya rasa mual dan muntah, yang dimana kasus
ini adalah kasus normal yang terjadi dalam kehamilan trimester
pertama. Olahraga ringan yang teratur seperti berenang atau
berjalan akan membantu para ibu hamil agar rasa lelahnya
berkurang dan lebih mampu menjalani kehamilan. Beberapa ibu
hamil mungkin melihat bahwa payudara mereka lebih besar dan
daerah sekitar puting (areola) mereka lebih gelap.
2) Usia kehamilan 8 minggu
Pada minggu ke 8 ini, rahim mulai sedikit membesar. Akibat dari
membesarnya rahim ini akan menekan kandung kemih yang dapat
membuat ibu selalu ingin buang air kecil.
3) Usia kehamilan 9 minggu
Pada periode ini kulit ibu hamil menjadi lebih berminyak yang
dapat menimbulkan jerawat. Hal ini karena aktifitas hormon-
hormon kehamilan, Tetapi tidak semua wanita mengalami hal ini.
Bahkan beberapa wanita mengalami kulit yang menjadi sangat
kering. Apapun itu, pastikan para ibu hamil minum banyak air (6-8
gelas per hari) yang akan membantu kulitnya agar tetap sehat.
4) Usia kehamilan 11 minggu
Beberapa wanita menemukan bahwa sembelit adalah masalah
selama kehamilan. Hormon kehamilan akan membuat usus rileks,
yang berarti bahwa gerakan usus menjadi lambat. Perbanyak
makan serat dan minum banyak air biasanya akan membantu.
5) Usia kehamilan 13 sampai 15 minggu
Pada periode ini, rasa mual sudah mulai menghilang, perut makin
terlihat karena rahim yang terus tumbuh besar. Garis gelap (lirea
nigra) akan mulai muncul di tengah perut yang merupakan
pigmentasi gelap. Garis ini akan hilang setelah bayi lahir. Pada
7
periode ini pula, ada banyak darah di tubuh wanita, karena bayi
mulai membutuhkan lebih banyak oksigen untuk pertumbuhannya.
Jantung akan bekerja 20 persen lebih keras untuk memompa darah
ekstra ini ke seluruh tubuh.
6) Usia kehamilan 18 minggu
Pada periode ini mungkin akan terlihat adanya cairan yang keluar
dari puting susu dalam jumlah yang kecil, yang disebut kolostrum.
Ini adalah tanda bahwa bumil sedang mengembangkan payudara
sehingga dapat menyusui bayi nantinya.
7) Usia kehamilan 24 minggu
Beberapa wanita mengalami nyeri perut seperti di satu sisi perut
mereka. Hal ini karena ligamen rahim mengalami peregangan
karena makin membesarnya rahim. Rasa sakit biasanya akan hilang
setelah beristirahat dan itu tidak perlu khawatir.
Pada periode ini juga para wanita dapat mulai merasakan kontraksi
Braxton Hicks, dimana rahim anda berlatih untuk bisa berkontraksi
saat melahirkan kelak. Perut anda akan terasa keras ketika anda
mengalami kontraksi ini yang dimana hal ini normal dalam
kehamilan.
8) Usia kehamilan 31 minggu
Organ dalam ibu hamil terasa terdorong. Hal ini karena rahim
semakin membesar sedangkan disekitarnya terdapat diafragma,
perut, hati dan usus. Lalu hormon kehamilan mulai melunakkan
ligamen. Karena perlunakan ini dan meningkatnya berat badan
janin akan dapat menyebabkan masalah sakit punggung. Oleh
karena itu sangat penting untuk menjaga postur yang baik ketika
sedang berdiri atau duduk. Cobalah menempatkan bantal di
belakang punggung ketika sedang duduk. Ibu hamil juga sesekali
8
mulai merasa sesak karena bayi mendorong ke arah paru-paru
anda, terutama ketika anda sedang duduk. Dan hal ini ialah normal.
B. Kesehatan Mental
Selain perubahan fisik, perubahan emosi juga terjadi selama
hamil yang berupa perasaan takut, sedih, hingga senang hanya dalam
jarak waktu beberapa menit saja, cenderung malas, sensitif, mudah
cemburu, minta perhatian lebih, perasaan ambivalen, insomnia atau
sulit tidur (Pieter & Lubis, 2010). Bila dilihat dari setiap trimester
kehamilan maka perubahan emosi berbeda pada setiap trimesternya.
1) Trimester I
Biasanya suasana emosi ibu hamil labil, sensitif, mudah menangis,
cepat lelah, takut bila terjadi keguguran.
2) Trimester II
Suasana emosi ibu hamil lebih baik dan tidak banyak keluhan, ibu
bisa menyesuaikan diri dengan perubahan.
3) Trimester III
Suasana emosi kembali susah untuk dikendalikan dan menjadi
lebih sensitif karena perubahan fisik yang meningkat dimana
kondisi perut semakin besar dan mengakibatkan ibu susah
bergerak, cepat lelah, mudah lupa dan cemas (Fitria, 2009).
C. Kesehatan Sosial
Pada proses kehamilannya, para wanita disamping mengalami
perubahan-perubahan fisik dan tanda-tanda fisiologis sebagaimana
dijelaskan di atas, perubahan yang kemudian mampu menimbukan
masalah sosial dalam keluarga adalah perubahan-perubahan yang
bernuansa psikologis terutama pada aspek emosionalnya seperti
perilaku menjadi mudah tersinggung, mudah sedih, suka khawatir,
merasa kurang diperhatikan, merasakan sesuatu yang tidak nyaman
dan tidak jelas penyebabnya, termasuk memiliki permintaan yang
9
tidak masuk akal seperti minta jenis buah yang tidak pada musimnya,
dan cenderung harus dipenuhi. Jika tidak terpenuhi, maka tidak sedikit
dari wanita hamil kemudian mengekspresikan perasaan dan
pikirannya pada prilaku yang terkadang tidak wajar seperti meminta
yang harus segera dipenuhi, tersinggung dan menyalahkan sebagai
bentuk pertahanan ego. Tentu hal ini akan menjadi persoalan baru
menyangkut keharmonisan sosial dalam keluarga dan lingkungannya
manakala kurangnya saling mengerti dan memahami dengan baik.
Selain itu, para ibu yang sedang hamil secara sosial akan
mendapatkan perlakuan khusus, mulai dari kebijkan pemerintah
tentang adanya kursi prioritas pada transportasi umum yang dibuat
untuk orang-orang yang diantaranya sedang hamil. Bagi wanita yang
bekerja, terdapat kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah,
antara lain:
1) Cuti melahirkan
Ibu mempunyai hak untuk beristirahat ketika melahirkan, berbagai
cara dan sarana untuk menolong diri sendiri dan keluarganya, dan ada
jaminan bahwa ia dapat kembali bekerja jika masa cutinya sudah
selesai.
2) Perlindungan bekerja
Ini merupakan jaminan bahwa perempuan hamil dan ibu melahirkan
tidak akan mendapatkan perlakuan diskriminatif dan kehilangan hak-
hak dalam pekerjaan mereka (pensiun, cuti liburan dibayar, dsb.)
karena kehamilan, cuti hamil, atau cuti pada saat melahirkan.
3) Bantuan dana dan jaminan kesehatan
Perempuan haml yang bekerja, ibu dan bayi yang baru lahir serta
keluarganya, umumnya memerlukan bantuan dana dan jaminan
kesehatan. Dana bantuan merupakan uang pengganti dari
pendapatnnya yang hilang karena hamil, melahirkan dan selama
perawatan bayi baru lahir. Jaminan kesehatan sangat diperlukan oleh
10
perempuan hamil, ibu yang baru melahirkan dan bayi baru lahir untuk
mendapatkan pelayanan kehamilan, setelah kelahiran dan pelayanan
rumah sakit, jika diperlukan.
4) Perlindungan kesehatanperempuan hamil atau ibu yang sedang
merawat bayi tidak diwajibkan melakukan pekerjaan yang dapat
mengganggu kesehatannya atau bayinya. Bilamana terdapat risiko,
harus dilakukan perubahan kondisi kerja untuk mengurangi risiko
kesehatannya. Ia harus segera kembali beraktivitas jika sudah cukup
sehat untuk bekerja, atau dapa diberikan tugas yang sesuai dengan
kondisinya dengan gaji yang sama.
5) Menyusui
Ibu berhak menyusui bayinya setelah bekerja kembali, karena
menyusui memberikan keuntungan besar bagi kesehatan ibu maupun
bayinya. Ibu berhak pula untuk beristirahat satu atu dua kali, atau
mengurangi jam kerjanya untuk menyusui tetapi gajinya tidak perlu
dikurangi.
2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin
Tumbuh kembang pada bayi merupakan tumbuh kembang dasar
yang akan mempengaruhi dan menentukan tumbuh kembang selanjutnya,
sehingga diperlukan ketrampilan dan peranan ibu dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan anak secara keseluruhan. Pertumbuhan
merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh
yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan merupakan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui
tumbuh kematangan dan belajar (Alimul, 2005). Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan proses yang berbeda, keduanya tidak dapat
berdiri sendiri tetapi saling berkaitan satu sama lain sehingga hal tersebut
tidak dapat dipisahkan. Secara ringkas, kondisi ibu dan janin dapat dibagi
berdasarkan trimester.
1. Trimester pertama
Pada trimester pertama atau tiga bulan pertama masa kehamilan
merupakan masa dimana system organ prenatal dibentuk dan mulai
berfungsi. Pada minggu ke 3 sel-sel mulai membentuk organ-organ
11
spesifik dan bagian-bagian tubuh. Minggu ke 13, jantung telah lengkap
dibentuk dan mulai berdenyut, sebagian besar organ telah dibentuk,dan
janin mulai dapat bergerak. Bagi wanita hamil tentu saja masa
trimester pertama ini merupakan masa penyesuaiannya baik secara
fisik maupun emosi dengan segala perubahan yang terjadi dalam
rahimnya. Pada trimester pertama ini ibu sering mengalami mual atau
ingin muntah, tidak selera makan yang sering dikenal dengan
“morning sickness”.
Defisiensi gizi dan pengaruh-pengaruh lain yang
membahayakan janin seperti penggunaan obat, vitamin A dosis tinggi,
radiasi atau trauma dapat merusak atau menghambat perkembangan
janin selanjutnya. Sebagain besar keguguran terjadi pada masa ini,
bahkan sekitar sepertiga dari kejadian keguguran terjadi karena wanita
tidak menyadari bahwa dia sedang benar-benar hamil. Masa trimester
pertama merupakan masa yang kritis, sehingga harus dihindari hal-hal
yang memungkinkan kegagalan pertumbuhan dan perkembanganjanin
(Wardlaw, G.M., et al, 1992).
2. Trimester kedua
Pada awal trimester kedua, berat janin sudah sekitar 100 g.
Gerakan-gerakan janin sudah mulai dapat dirasakan ibu. Tangan, jari,
kaki dan jari kaki sudah terbentuk, janin sudah dapat mendengar dan
mulai terbentuk gusi, dan tulang rahang. Organ-organ tersebut terus
tumbuh menjadi bentuk yang sempurna, dan pada saat ini denyut
jantung janin sudah dapat dideteksi dengan stetoskop. Bentuk tubuh
janin saat ini sudah menyerupai bayi.
3. Trimester ketiga
Memasuki trimester ketiga, berat janin sekitar 1-1,5 kg. Pada
periode ini uterus semakin membesar sampai berada di bawah tulang
susu. Uterus menekan keatas kearah diafragma dan tulang panggul.
Hal ini sering membuat ibu hamil merasa jantung sesak dan kesulitan
pencernaan. Seringkali ibu juga mengalami varises pada pembuluh
darah sekitar kaki, wasir, dan lutut keram karena meningkatnya
tekanan kepada perut, rendahnya laju darah balik dari limbs, dan efek
dari progesterone, yang menyebabkan kendurnya saluran darah.
Setelah usia kehamilan mencapai sekitar 28 –30 minggu, bayi yang
lahir disebut prematur (sebelum minggu ke 37 kehamilan), mempunyai
kesempatan untuk hidup baik bila dirawat dalam suatu perawatan
“bayi baru lahir risiko tinggi”. Namun, mineral dan cadangan lemak
pada bayi tidak normal, yang seharusnya dibentu pada bulan terakhir
kehamilan. Masalah medis lain pada bayi prematur adalah masih
12
belum mampu mengisap dan menelan dengan baik, sehingga
perawatan bayi ini sangatsulit (Wardlaw, G.M., et al, 1992).
Secara rinci, perkembangan janin dapat dilihat berdasarkan
waktu usia kehamilannya, yaitu:
A. Trimester I :
1. Usia kehamilan 2 – 4 minggu
Periode zigot dimulai sejak pembuahan sampai akhir
minggu kedua. Saat itu telur yang sudah dibuahi itu membagi diri,
merupakan awal mula kehidupan seorang manusia yang baru. Sel
telur yang telah dibuahi akan membelah menjadi dua sel, kemudian
menjadi empat sel, dan kemudian terus membelah sambil bergerak
meninggalkan tuba faloppi menuju rahim. Saat ini dengan
perkiraan kasar terdapat tigapuluh sel dari hasil pembelahan.
Kumpulan sel tersebut dinamakan morula, dari bahasa latin yang
berarti anggur. Morula ini dalam keadaan mengapung dalam cairan
rahim. Pada hari keempat terbentuklah menjadi blastosit. Blastosit
mestimulasi terjadinya perubahan dalam tubuh termasuk
terhentinya siklus menstruasi. Blastotista benar-benar tertanam di
dalam rahim pada hari kesepuluh. Kumpulan sel yang disebut sel-
sel filli berfungsi sebagai jalur pertukaran zat makanan dan zat
sampah antara pembuluh darah ibu dan bayi. Filli ini berbentuk
seperti jonjot akar yang tertanam kedalam endometrium. Jalur
pertukaran ini pada akhirnya akan sempurna dengan dibentuknya
plasenta, yaitu suatu organ yang akan memberikan nutrisi dan
melindungi janin beberapa bulan mendatang.
Memasuki minggu kedua, di bagian tengah bola berbentuk
dua lapisan sel, yakni ectoderm di bagian bawah dan entoderm di
bagian atas. Selanjutnya sel-sel pada lapisan entoderm memisahkan
diri dan membentuk dua lapisan sel baru, yaitu mesoderm di
bagian tengah dan endoderm di bagian atas. Ketiga lapisan sel
yang masing-masing merupakan cikal bakal berbagai organ tubuh
biasanya terbentuk saat usia kehamilan mencapai minggu ketiga,
13
blastula yang telah menjadi embrio berlapis tiga ini disebut
grastrula. Ectoderm, kelak akan membentuk kulit, kelenjar
keringat, rambut, kuku, system saraf pusat, lapisan email (lapisan
yang keras) pada gigi, lapisan pelindung lubang gigi, mulut dan
anus, serta beberapa organ tubuh lainnya. Sedangkan sel-sel pada
lapisan mesoderm nantinya antara lain akan menjadi tulang, otot,
pembuluh darah, jaringan ikat, organ reproduksi, ginjal dan hati.
Sementara lapisan endoderm merupakan cikal bakal jantung,
pankreas, paru-paru, lapisan pada pencernaan dan pernafasan,
kandung kemih dan saluran kemih (uretra). Sementara itu lapisan
rahim akan tumbuh di sekitar blastotista dan menutupinya.
Menjelang akhir bulan pertama embrio sudah agak lengkap
dari ujung kepala sampai kaki panjangnya kira-kira 4mm, masih
sulit membedakan bagian-bagian strukturnya. Tetapi badan ini
sudah mempunyai kepala dengan dasar permulaan mata dan
telinga, sebuah mulut dan otak yang telah memperlihatkan ciri khas
manusia, ginjal sederhana telah ada, limpa, bagian pencernaan, tali
pusat sederhana, peredaran darah dan sebuah jantung. Rupa embrio
masih belum manusiawi, ia mempunyai sebuah ekor; di kedua
belah sisi kepalanya terdapat kerut-kerut seakan ada insang, ada
benjolan lengan dan kaki yang agak berlainan dengan tangan dan
kaki manusia.
2. Usia kehamilan 5 minggu
Dalam minggu kelima hingga minggu ketujuh, proses
tumbuh kembang yang terjadi pada embrio akan menghasilkan
perubahan tulang serta pertambahan berat, embrio sedikit demi-
sedikit dilapisi oleh pigmen (zat warna) hingga akhir bulan kedua.
Mata embrio yang berbentuk bola hitam ini belum bisa berkedip
karena belum memiliki kelopak. Memasuki pertengahan bulan
kedua wajah embrio dihiasi dengan sepasang mata dan sebuah
hidung mungil juga mulut lengkap dengan bibir atas dan bibir
bawah. Proses pembentukan jaringan kulit saat ini juga sudah
14
mulai terjadi setelah sel-sel cikal bakal kulit yang berasal dari
lapisan ectoderm (lapisan terluar) selesai membentuk otot, maka
sel-sel itu akan membentuk dua lapisan kulit di atasnya. Lapisan
pertama yang terletak di luar yakni epidermis merupakan lapisan
kulit yang berfungsi sebagai pelindung, sedangkan lapisan kedua
yang disebut dermis adalah lapisan kulit yang bertugas sebagai
“bantalan” bagi tubuh. Di dalam lapisan ini, sebagian sel
membentuk kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
3. Usia kehamilan 6 minggu
Dalam minggu keenam telah terdapat pokok kerangka
tulang tubuh yang lengkap. Kerangka itu masih belum terdiri atas
tulang melainkan seperti ujung hidung orang dewasa, yaitu tulang
rawan.
4. Usia kehamilan 7-8 minggu
Pada minggu ketujuh embrio berubah sebagian bayi kecil
yang sudah baik dan telah memperlihatkan bentuk tubuhnya dan
semua organ dari tubuh orang dewasa, panjang janin dua
centimeter berat dua kilogram, ia mempunyai wajah manusia
dengan mulut, telinga, hidung dan lidah, bahkan di rahangnya telah
terdapat kuntum-kuntum gigi sulung. Tubuh telah menjadi padat,
lengan hanya sebesar tanda seru, mempunyai tangan dan jari-jari,
serta ibu jari, kaki sudah mempunyai lutut, tapak kaki dan jari kaki.
Tubuh embrio juga telah bekerja, otak menyiarkan rangsang-
rangsang yang mengkoordinasikan kegiatan alat-alat tubuh lain.
Jantung berdenyut dengan kuat, perut telah menghasilkan sedikit
getah lambung, hati telah membentuk sel-sel darah, otot pada
lengan dan badan juga dapat digerakkan sedikit. Menurut data
penanggalan perkembangan embrio setiap kali bertumbuh satu
millimeter. Akan tetapi badannya tidak tumbuh secara serentak dan
merata: pelbagai bagian bertumbuh pada pelbagai jangka waktu.
Munculnya sel-sel tulang yang pertama ini menunjukkan
berakhirnya masa embrional. Kriterium ini dipilih oleh ahli
15
embriologi, karena permulaan pembentukan tulang terjadi
bersamaan dengan penyelesaian tubuh. Pembangunan struktur ini
diikuti perkembangan fungsi-fungsi. Jika pada akhir bulan kedua
embrio sudah menjadi fetus sebenarnya ia sudah boleh disebut
bayi.
5. Usia kehamilan 9 minggu
Pada minggu kesembilan punggung bayi akan sedikit
menegak dan tulang ekornya akan sedikit memendek. Proporsi
kepala masih lebih besar dari anggota lainnya dan bagian
kepalanya masih menekuk ke arah dada. Kedua mata telah
berkembang dengan baik, namun masih ditutupi oleh membran
kelopak. Janin dapat melakukan gerakan-gerakan kecil setelah
otot-ototnya mulai berkembang, anggota badannya juga mulai
berkembang. Perkembangan lengan dan jari tangan lebih cepat
daripada tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini telapak tangan janin
telah memiliki batas jari tangan yang jelas, kelima jari tangan
tampak terpisah satu sama lain.
6. Usia kehamilan 10 minggu
Minggu kesepuluh janin telah memiliki rancangan struktur
tubuh yang sempurna, janin mulai berwujud sebagai manusia.
Perkembangan yang terjadi meliputi pemisahan jari-jari tangan dan
kaki, munculnya bakal lidah dan gigi, menghilangnya tulang ekor
dan semakin berkembangnya bayi. Otak bayi setiap menitnya
diproduksi seperempat juta sel-sel syaraf (neuron) baru. Jantung
janin berkembang sempurna walaupun genitalia eksternal belum
jelas terlihat, namun testis bayi laki-laki telah memproduksi
testosteron, sehingga proses maskulinisasi telah dimulai pada akhir
minggu kesepuluh ini. Bayi telah dinyatakan melewati masa kritis
terjadinya kelainan congenital (cacat bawaan).
7. Usia kehamilan 11 minggu
Minggu kesebelas pembuluh darah dalam plasenta akan
diperbanyak untuk menyokong kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan
16
oleh bayi, usus halus dalam perutnya masih dalam proses
perkembangan dan beberapa diantaranya masih menyatu ke dalam
tali pusat usus ini telah mampu menimbulkan gerakan peristaltik,
yaitu gelombang kontraksi yang mengalirkan makanan sepanjang
saluran pencernaan.
8. Usia kehamilan 12 minggu
Minggu keduabelas, janin terus tumbuh besar, ukurannya
telah berlipat ganda dalam tiga minggu terakhir dan wajahnya
mulai menunjukkan wujud manusia. Walaupun seluruh struktur
telah terbentuk namun belum sempurna, minggu ini terjadi proses
penyempurnaan keseluruhan struktur tersebut. Kuku jemari tangan
dan kaki mulai terbentuk, otot-otot janin mulai berkembang dengan
baik untuk menimbulkan adanya gerakan spontan yang tidak
disadari (involunter). Otak belum berkembang dengan sempurna,
sehingga perintah untuk menggerakkan otot berasal dari tulang
belakang. Saat ini seluruh usus halus janin telah berada dalam
rongga perutnya. Bila bayi berjenis kelamin laki-laki maka sifat
maskulinnya akan timbul dan organ reproduksi wanitanya akan
menghilang. Janin aktif bergerak dalam perut ibu dalam satu jam
bisa berubah posisi duapuluh kali, namun tidak semua gerakan
dilakukan atas inisiatif sendiri, ada yang terjadi akibat aktifitas ibu.
B. Trimester II
1. Usia kehamilan 13 minggu
Minggu ketigabelas kelopak mata bayi masih menutup dan
tidak akan membuka hingga usia kehamilan empat bulan. Bayi
akan mulai menghisap ibu jari tangannya, karena tanggannya telah
cukup panjang, jaringan yang akan melapisi tulang telah terbentuk
terutama bagian kepala, kaki, serta beberapa tulang iga mulai
terlihat. Bagian mulut dan dagu tampak lebih jelas, plasenta telah
berkembang dengan sempurna dan telah siap menjadi tempat
pembentukan hormon yang selama ini dihasilkan oleh ovarium.
17
Menjelang akhir bulan ketiga, setiap bayi memperlihatkan
tingkah laku yang sangat pribadi. Hal ini disebabkan karena
struktur otot pada setiap bayi berlainan, umpamanya susunan dan
macamnya otot muka mengikuti pola yang diturunkan. Ekspresi
wajah sang bayi pada bulan ketiga sudah mirip wajah orang
tuanya. Tetapi apa yang dapat diperbuat dan bagaimana cara sang
bayi berbuat sesuatu, ditentukan oleh sifat-sifat turunan. Keadaan
dalam rahim pun memegang peranan: jika perkembangan
berlangsung normal, tingkah laku bayi ditentukan oleh bakat
keturunan. Akan tetapi diketahui pula, bahwa alat-alat tubuh pada
masa prenatal dapat berubah karena makanan dan penyakit sang
ibu. Jika perubahan-perubahan seperti ini terjadi waktu mekanisme
syaraf otot itu masih muda, maka hal ini dapat mengakibatkan
perubahan tingkah laku yang tidak bisa diluruskan lagi.
2. Usia kehamilan 14 minggu
Minggu keempatbelas wajah bayi terlihat lebih sempurna,
pipi dan jembatan hidungnya telah terlihat, kedua telinganya telah
berpindah dari bagian sisi leher ke sisi di samping kepala, letak
kedua matanya telah saling berdekatan. Perkembangan besar
lainnya terlihat dengan tumbuhnya lanugo yang merupakan suatu
rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh janin dengan pola
melingkar sesuai alur kulitnya. Pola ini nantinya akan menjadi
cikal bakal sidik jari.
3. Usia kehamilan 15 minggu
Minggu kelimabelas, pada minggu ini timbul pigmentasi
pada rambut bayi hal ini sesuai dengan gen yang diturunkan. Bayi
makin banyak bergerak, lengan mampu menekuk di bagian siku
dan pergelangan tangan membentuk kepalan tangan.
Perkembangan tulang dan tulang rawan terus berlangsung dan telah
terbentuk sempurna di seluruh tubuh.
4. Usia kehamilan 16 minggu
18
Minggu keenambelas, bayi telah mampu menegakkan
kepalanya, otot wajah sedikit berkembang, sehingga ia mampu
memperlihatkan beberapa raut wajah yang berbeda. Bayi juga
mampu mengedipkan mata, membuka mulutnya, bahkan mampu
mengerutkan dahi, zat kalsium telah cukup disimpan dalam
tulangnya. Jika bayi ini perempuan maka ovarium telah turun dari
rongga abdomen dan masuk di rongga panggul, di dalamnya telah
terbentuk lebih dari lima juta sel.
5. Usia kehamilan 17 minggu
Minggu ketujuh belas plasenta makin membesar dan berisi
jaringan pembuluh darah sehingga permukaannya meluas mulai
terdapat pemupukan lemak coklat yang nantinya akan berperan
penting untuk menimbulkan panas tubuh.
6. Usia kehamilan 18 minggu
Minggu kedelapan belas, bayi lebih sensitif terhadap dunia
luar, ia akan memberikan reaksi berupa tendangan dan dorongan,
saat ini ia sudah dapat mendengar, karena tulang-tulang
pendengarannya mulai mengeras dan bagian otak yang menerima
impuls serta memproses sinyal syaraf dari telinga telah
berkembang. Bayi akan terbiasa dengan bunyi aliran darah melalui
tali pusar dan bunyi detak jantung ibu, dan retina mata telah
menjadi sedikit sensitif.
7. Usia kehamilan 19 minggu
Minggu kesembilan belas, otak bayi berkembang ditandai
dengan ukurannya yang menempati porsi terbesar dari tubuh, bayi
mampu melakukan gerakan sadar secara langsung, telinga telah
berada di kedua sisi kepala, bakal gigi permanen bayi telah muncul
di sela-sela gigi susu, rasio antara panjang kaki dengan paha dan
tungkai keseluruhan tidak akan berubah.
8. Usia kehamilan 20 minggu
Minggu keduapuluh, kulit janin telah menebal dan
membentuk empat lapisan kulit. Pada saat bersamaan, kelenjar
19
sebasea (kelenjar keringat) mengeluarkan suatu substansi lembek
yang disebut verniks kaseosa yang berfungsi sebagi pelindung kulit
bayi dari gesekan secara terus menerus dengan cairan amnion.
9. Usia kehamilan 21 minggu
Minggu keduapuluh satu, janin telah memiliki jumlah sel
darah merah yang cukup banyak, sel darah putih yang merupakan
salah satu system kekebalan tubuh mulai terbentuk, bakal indra
pengecap juga mulai terbentuk. Sistem pencernaan juga telah
berkembang sehingga dapat menyerap air dan zat gula dari cairan
amnion dan mengalirkan sedikit zat padat ke dalam usus besar.
10. Usia kehamilan 22 minggu
Minggu keduapuluh dua, jumlah sel syaraf telah sempurna
dan telah mampu belajar mengenai diri dan sekitarnya melalui
sentuhan. Sentuhan merupakan indra pertama yang dipakai bayi
untuk mempelajari gerakan, merasakan wajahnya atau bahkan
memukul kaki dan lengannya. Saat menghisap ibu jari ia dapat
membawa ibu jari tersebut ke dalam mulutnya atau menekuk
kepalanya ke arah tangan. Proses belajar ini akan terus diulang
sampai ia lahir.
11. Usia kehamilan 23 minggu
Minggu keduapuluh tiga, janin mulai menelan sejumlah
kecil cairan amnion dan mengeluarkan sebagian dalam bentuk urin.
Janin dapat cegukan saat menelan sejumlah cairan dan ibu dapat
merasakan pergerakan tubuhnya yang menyentak-nyentak saat
cegukan.
12. Usia kehamilan 24 minggu
Minggu ke duapuluh empat, bulu mata janin telah
berkembang, rambut kepala mulai tumbuh, janin tampak gemuk
dan lebih besar, ia memenuhi ruang rahim dan pergerakannya akan
terbatasi, ia tidak lagi dapat berputar dan berjungkir balik dalam
cairan amnion, namun ia masih senang mencengkeram tali pusar,
menyentuh serta merasakan sekitarnya. Kewaspadaan terhadap
20
dunia luar semakin meningkat bila ibu terkejut maka bayi akan ikut
merasa terkejut. Suatu studi menunjukkan bahwa janin tetap
teragitasi selama beberapa jam setelah merasa kaget. Hal ini
merupakan suatu transisi antara keadaan gelisah dengan kecemasan
yang menetap.
13. Usia kehamilan 25 minggu
Minggu keduapuluh lima, detak jantung bayi dapat
terdengar tanpa bantuan stetoskop, pembedaan jenis kelamin pada
bayi telah berlangsung dengan sempurna. Testis pada bayi laki-laki
telah mulai turun menuju buah zakarnya sedangkan vagina pada
bayi perempuan telah membentuk suatu lubang. Sedangkan bayi
telah terampil mengepalkan kedua jari tangannya. Dominasi tangan
kanan atau kiri telah muncul dan ruas jari tangan juga mulai
terbentuk sehingga sidik jari telah timbul. Bayi telah mempunyai
pola tidur dan bangun yang teratur.
14. Usia kehamilan 26 minggu
Minggu keduapuluh enam, Kelopak mata bayi sudah mulai
membuka, mata bayi telah berkembang sempurna dan seluruh
lapisan retinanya telah terbentuk. Apapun warna mata bayi
nantinya saat ini akan tampak biru. Hal ini berlaku untuk semua ras
karena pupilnya belum memiliki warna yang sesungguhnya, hingga
beberapa bulan sebelum kelahiran. Struktur alis mata, kelopak
mata dan jaringan telah sempurna, walaupun masih berukuran kecil
dan masih bertumbuh.
15. Usia kehamilan 27 minggu
Minggu ke duapuluh tujuh, mulai saat ini bayi telah
memiliki kemampuan hidup di dunia luar sebanyak 85%, bila
ternyata ibu melahirkan prematur. Permukaan otak bayi tampak
berkerut-kerut, kerutan ini dikalangan kedokteran dikenal dengan
istilah konvulsitekstur permukaan otak yang berkerut-kerut itu
penting bagi proses perkembangan selanjutnya. bagian otak ini
mengandung lebih banyak sel-sel otak dibagian yang
21
permukaannya licin. jutaan sel-sel syaraf (neuron) baru, mengisi
seluruh bagian otak janin. Bagian otak depan membesar, agar
struktur otak lainnya dapat berkembang.
16. Usia kehamilan 28 minggu
Minggu keduapuluh delapan, otak bayi telah membentuk
lotus, dan girus, seperti layaknya otak yang telah berkembang.
Jaringan otaknya meningkat secara drastis, rambut kepala tumbuh
semakin panjang. Penimbunan lemak masih berlangsung di
tubuhnya, posisi bayi masih dalam keadaan sunsang.
C. Trimester III
1. Usia kehamilan 29 minggu
Minggu keduapuluh sembilan, diatas ginjal bayi, terdapat
kelenjar adrenal yang saat ini menghasilkan substansi mirip
androgen (hormon seks pria) yang akan bersikulasi dalam darahnya
dan diubah menjadi estrogen (dalam bentuk estriol) setelah melalui
plasenta. Hal ini diperlukan untuk merangsang keluarnya hormon
prolaktin dalam tubuh ibu.
2. Usia kehamilan 30 minggu
Minggu ketigapuluh, bayi mampu mengenali dan
membedakan suara, Namun suara yang terdengar masih samar-
samar. Bayi lebih awas terhadap lingkungan sekitar, ia juga telah
dapat membuka dan menutup mata ia dapat melihat siluet disekitar
ibunya, jika berada ditempat yang terang, dapat merasakan rahim
yang memijat tubuhnya saat ibu mengalami kontaksi, ia telah
mampu memberikan respon terhadap rasa nyeri yang timbul. Bayi
mulai menunjukkan gerak pernafasan yang lebih berirama,
walaupun masih sering tersedak akibat tidak sengaja menelan
cairan amnion yang salah masuk ke saluran pernafasan. bayi mulai
menghisap jempol, dan bergerak mengikuti irama.
3. Usia kehamilan 31 minggu
Minggu ketigapuluh satu, alveolus pada paru-paru bayi
terdapat selapis sel epitel, yang akan mengeluarkan surfaktan, yang
22
mencegah alveolus menjadi kolaps, sehingga bayi dapat
memasukkan udara ke paru-paru dan bernafas dengan sempurna.
4. Usia kehamilan 32 minggu
Minggu ketigapuluh dua, sebagian besar bayi telah mampu
mempelajari bahasa ibu dan orang disekitarnya. kepala sikecil
kemungkinan berada dalam posisi dibawah, karena cukup besar
sehingga tungkai mencapai iga. Hal ini akan menyebabkan nyeri.
Bayi semakin familiar dengan latar belakang suara konstan dari
detak jantung ibu, dan bisingnya suara usus serta aliran darah dari
tali pusat, suara ibu dapat didengar oleh bayi.
5. Usia kehamilan 33 minggu
Minggu ke tigapuluh tiga, bayi tidur sepanjang waktu dan
ia mungkin mengalami mimpi. Selama tidur matanya akan
bergerak-gerak sesuai dengan karakteristik tidur REM (Rapit Eye
Movment). Bila ia bangun ia akan waspada terhadap lingkungan
sekitar.
6. Usia kehamilan 34 minggu
Minggu ketigapuluh empat, rambut bayi semakin menebal,
lanugo masih meliputi seluruh tubuh dan menghasilkan vernik
yang semakin kental.
7. Usia kehamilan 35 minggu
Minggu ketigapuluh lima, kuku jemari bayi akan tumbnuh
hingga mencapai tepi jari, pemupukan lemak terus berlangsung
terutama disekitar bahu sehingga bayi terlihat montok dan gemuk
lanugo ditubuh bayi mulai rontok.
8. Usia kehamilan 36 minggu
Minggu ketigapuluh enam, wajah telah makin berisi dan
terlihat mulus serta montok dengan ciri khas pipi bayi, besarnya
ditentukan oleh penyimpanan lemak dan kekuatan otot menghisap
yang telah dilatih didalam rahim.
9. Usia kehamilan 37 minggu
23
M inggu ketigapuluh tujuh, bayi telah berkembang
sempurna dan siap dilahirkan. Lemak disimpan dalam tubuh
dengan kecepatan lebih dari empat belas gram (setengah ons) per
hari dan proses mielinisasi beberapa syarat pada otaknya baru
dimulai.
10. Usia kehamilan 38 minggu
Minggu ketigapuluh delapan, selama beberapa minggu
terakhir, bayi telah memproduksi zat sisa metabolisme tubuh
didalam usus, suatu substansi berwarna hitam kehijauan yang
disebut mekoneum yang dihasilkan dari pemecahan sel darah
merah, kerontokan sel yang melapisi usus halus, sel kulit serta
lanugo yang ia keluarkan kecairan amnion yang tertelan olehnya,
serta dari sumber lainnya. Mekoneum ini merupakan produk sisa
metabolisme pertama yang akan dikeluarkan oleh bayi setelah
lahir. Terkadang dapat dikeluarkan sebelum lahir, sehingga bayi
diliputi zat sisa ini.
11. Usia kehamilan 39 minggu
Minggu ketigapuluh Sembilan, sebagian besar lanugo telah
menghilang, tebal tali pusat 1,3 cm dan dapat terikat atau
melingkari lehernya. tali pusat akan memberikan nutrisi pada bayi
supaya berat badannya bertambah. beberapa anti bodi dari tubuh
ibu akan melalui lapisaan pelidung plasenta dan memasuki aliran
darahnya. anti bodi ini akan memberikan suatu sistem kekebalan
sementara selama enam bulan setelah kelahiran hingga tubuh bayi
mampu membentuk antibodi sendiri.
12. Usia kehamilan 40 minggu
Minggu keempatpuluh, bayi ini telah lahir dan biasanya
akan mengejutkan kedua orang tua, awalnya akan terlihat aneh,
karena bentuk kepalanya yang asimetris, namun hal ini akan
terkoreksi dengan sendirinya dalam sehari atau dua hari.
24
4. Asupan Makanan dan Gizi Ibu Hamil
Kebutuhan gizi selama ibu hamil meningkat karena selain
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu juga diperlukan untuk
janin yang dikandungnya. Pemenuhan gizi selama hamil juga diperlukan
untuk persiapan ASI serta tumbuh kembang bayi. Salah satu indikator
terpenuhinya kebutuhan gizi selama hamil adalah adanya penambahan
berat badan ibu (Sulistyoningsih, 2011).
Kebutuhan gizi ibu hamil pada setiap trimester berbeda, hal ini
diseseuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin serta
kesehatanibu. Pemenuhan kebetuhan gizi pada trimester pertama lebih
mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Hal ini dikarenakan pada masa
ini sedang terjadi pembentukan sistem saraf, otak, jantung, dan organ
reproduksi janin, selain itu pada masa ini tidak sedikit ibu yang mengalami
mual muntah sehingga tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan
gizi secara kuantitas. Pemenuhan kebutuhan gizi pada trimester II dan III,
selain memperhatikan kualitas juga harus terpenuhi secara kuantitas
(Kasdu, 2006).
Bahan pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu
hamil harus meliputi enam kelompok, yaitu makanan yang mengandung
protein, baik hewani maupun nabati, susu dan olahannya, sumber
karbohidrat baik dari roti ataupun biji-bijian, buah dan sayur yang tinggi
kandungan vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, serta buah dan sayur
lain. Berikut kebutuhan zat gizi yang cukup penting bagi ibu hamil
(Arisman, 2004).
1. Energi
Umumnya seorang ibu hamil akan berubag berat badannya
sampai 12,5 kg, tergantng dari berat badan sebelum hamil. Rata-rata
ibu hamil memerlukan tambahan 300 kkal/hari atau sekitar 15% lenih
dari keadaan normal (tidak hamil) atau membutuhkan 2800-3000 kkal
makanan sehari. Total kalori yang dibutuhkan untuk mendapatkan
kenaikan berat badan 12,5 kg kira-kira sekitar 80.000 kkal. Dari
jumlah tersebut, sebanyak 36.000 kkal digunakan untuk pembakaran
25
dan 44.000 kkal sisanya untuk pembuatan jaringan
baru(Sulistyoningsih, 2011). Menurut angka kecukupan gizi tahun
2013, penambahan kebutuhan energi per hari bagi ibu hamil pada
trimester I adalah 180 kkal, trimester II dan III masing-masing 300
kkal.
Asupan gizi pada trimester I doperlukan untuk perkembangan
dan pertumbuhan plasenta yang berguna untuk menyalurkan makanan
dan pembentukan hormon, pada janin diperlukan untuk pembentukan
organ (organo genesis) dan pertumbuhan kepala janin dan badan.
Asupan gizi pada trimester II diperlukan untuk pertumbuhan kepala,
badan, dan tulang janin. Biasanya, pada trimester II juga terjadi
pertambahan berat tubuh ibu. Sementara pertumbuhan janin dan
plasenta serta cairan amnion akan berlangsung cepat selama trimester
III (Sadler, 2000).
2. Protein
Ibu hamil juga memerlukan konsumsi protein lebih banyak dari
biasanya. Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2013, selama hamil
ibu memerlukan tambahan protein sebesar 20 gram per hari.
Pemenuhan protein bersumber hewani lebih besar daripada kebutuhan
protein nabati, shingga ikan, telur, daging, dan susu perlu lebih banyak
dikonsumsi dibandingkan tahu, tempe, dan kacang. Hal ini disebabkan
karena struktur protein hewani lebih mudah dicerna daripada protein
nabati.
Hampir 70% protein digunakan untuk pertumbuhan janin yang
dikandung. Pertumbuhan dimulai dari pertumbuhan sebesar sel sampai
tubuh janin mencapai kurang lebih 3,5 kg. Protein juga digunakan
untuk pembentukan plasenta. Bila asupan protein tidak mencukupi
maka plasenta menjadi kurang sempurna padahal plasenta berfungsi
untuk menunjang, memelihara, dan menyalurkan makanan bayi.
Protein juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel
otak dan mielin selama masa janin dan berkaitan erat dengan
26
kecerdasan, dan protein juga dibutuhkan untuk persiapan persalinan.
Sebanyak 300-500 ml darah diperkirakan akan hilang pada persalinan
sehingga cadangan darah diperlukan pada periode tersebut dan hal ini
tidak terlpeas dari peran protein.
3. Vitamin A
Vitamin A dibutuhkan oleh ibu hamil namun tidak boleh
berlebihan karena dapat menimbulkan cacat bawaan. Isotretinoin
(asam 13-cic-retinoat) yaitu suatu analog vitamin A telah dibuktikan
dapat menyebabkan pola kelainan yang khas yaitu embriopati
isotretinoin atau embriopati vitamin A dengan ciri-ciri antara lain celah
langit-langit, hidrosefali, cacat tuba neuralis dan cacat jantung. Pada
trimester I dan II ibu hamil membutuhkan tambahan vitamin A sebesar
300 mikrogram, sedangkan pada trimester III ibu hamil membutuhkan
350 mikrogram tambahan vitamin A (AKG 2013).
4. Vitamin B12
Vitamin B12 bersama asam folat berperan dalam sintesis DNA
dan memudahkan pertumbuhan sel. Vitamin ini juga berperan penting
untuk keberfungsian sel sumsum tulang, sistem persarafan, dan saluran
cerna. Wanita Usia Subur (WUS) membutuhkan vitamin B12 sebesar
2,4 mikrogram per hari dan tambahan kebutuhan ketika hamil sebesar
0,2 mikrogram pada masing-masing trimester I, II, dan III. Bahan
makanan sumber vitamin B12 adalah hati, telur, ikan, kerang, daging,
unggas, susu, dan keju.
5. Asam Folat
Asam folat digunakan untuk perkembangan sel-sel muda,
pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pembentukan heme, dan
metabolisme energi. Kekurangan asam folat dapat berakibat lelah
berat, kaki kejang, dan gangguan tidur. Jika berlanjut akan
menyebabkan anemia megaloblastik. Kekurangan asam folat juga
27
berkaitan dengan BBLR, ablasio plasenta, dan defect neural tube
terutama pada periode kehamilan minggu ke-3 sampai ke-8 dimana
terjadi pembentukan organ. Kebutuhan asam folat untuk trimester I, II,
dan III masing-masing sebanyak 200 mikrogram. Jenis makanan yang
mengandung asam folat yakni ragi, brokoli, sayuran hijau, asparagus,
dan kacang-kacangan.
6. Vitamin D
Sumber vitamin D yang utama adalah sinar matahari.
Kekurangan vitamin D pada ibu hamil akan mengakibatkan gangguan
metabolisme kalsium pada ibu dan janin. Gangguan dapat berupa
hipokalsemi, tetani pada bayi baru lahir, dan osteomalasia pada ibu.
Kekurangan vitamin D banyak terjadi pada perempuan hamil yang
bermukim di daerah yang hanya sedikit terkena sinar matahari.
7. Zat besi
Anemia karena kekurangan zat besi masih banyak terjadi di
negara berkembang. Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil
meningkat hingga 200-300%. Sekitar 1.040mg ditimbun selama hamil,
sebanyak 300mg ditransfrer ke janin, 200mg hilang saat melahirkan,
50-75mg untuk pembentukan plasenta dan 450mg untuk pembentukan
sel darah merah. Zat besi tidak akan terpenuhi kebutuhannya hanya
dari diet saja, karena itu pemberian suplemen zat besi sangat
diperlukan. Efek samping pemberian suplemen adalah sembelit, hal ini
bisa diatasi dengan banyak minum dan makan makanan berserat.
8. Yodium
Yodium dapat diperoleh dari air minum dan sumber bahan
makanan laut. Kekurangan yodium pada ibu hamil akan
mengakibatkan janin mengalami hipotiroid yang selanjutnya
berkembang menjadi kretinisme. Kerusakan saraf sebagai akibat dari
hipotiroid dapat menyebabkan retardasi mental. Kekurangan yodium
28
juga dapat mengakibatkan bayi lahir mati, aborsi, serta meningkatkan
kematian bayi dan perinatal. Koreksi yodium hendaknmya sebelum
atau selama 3 bulan pertama kehamilan. Asupan tambahan yang
dianjurkan pada masing-masing trimester I, II , dan III adalah 70
mikrogram. Yodium dapat dipenuhi dengan mengonsumsi
garamberyodium serta konsumsi bahan makanan yang bersumber dari
laut.
9. Kalsium
Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2013, konsumsi
kalsium yang dianjurkan bagi ibu hamil adalah sebanyak 1.100 mg per
hari. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang,
dan sarden. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk
mencegah preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang
dapat menyebabkan kejang pada ibu, prematuritas, bahkan kematian.
10. Serat
Kebutuhan serat bagi ibu hamil juga harus diperhatikan, karena
selain memberikan rasa kenyang lebih lama, serat juga dibutuhkan
untjuk memperlancar sistem pencernaan sehingga dapat mencegah
sembelit. Serat dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, gandum,
beras, dan olahannya (Kasdu, 2006).
5. Pemeriksaan Kehamilan
Menurut WHO, setiap ibu hamil sangat disarankan untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat
pemeriksaan kehamilan pertama kali hingga usia kehamilan 28 minggu,
setiap 2 minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu dan setiap satu
minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya
melahirkan. Usia kehamilan dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir
(HPT).
29
Berikut ini merupakan jadwal pemeriksaan kehamilan bagi ibu
hamil, yaitu sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Kehamilan usia 8-12 minggu
Merupakan kunjungan pemeriksaan kehamilan awal bagi ibu
hamil. Ibu hamil akan ditawarkan untuk mengikuti jadwal pemeriksaan
kehamilan rutin di tempat tersebut. Untuk pemeriksaan awal ibu hamil
akan ditanya mengenai riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan panggul, dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan
Laboratorium, termasuk golongan darah dan hemoglobin (Hb),
skrining infeksi menular seksual, dan tes urine. Jika sang ibu tidak
ingat pasti kapan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT), maka
pemeriksaan USG akan dianjurkan untuk membantu menentukan
berapa usia janin.
2. Pemeriksaan Kehamilan usia 15 sampai 20 minggu
Pada periode ini ibu hamil akan ditawarkan untuk periksa USG
antara 18 dan 20 minggu guna melihat organ-organ janin, dan
mengukur pertumbuhan janin dan plasenta.
3. Pemeriksaan Kehamilan usia 27 atau 28 minggu
Pada periode ini, sang ibu akan dianjurkan untuk pemeriksaan
tes glukosa darah untuk menyaring ada tidaknya diabetes gestational.
Hemoglobin mungkin juga diperiksa ulang. Beberapa penyedia
melakukan pemeriksaan panggul.
4. Pemeriksaan Kehamilan usia 28-36 minggu
Setelah 28 minggu, kunjungan prenatal terus dilakukan dan
lebih sering yakni setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 36 minggu.
Dokter atau bidan akan terus mencatat pertumbuhan janin,
mendengarkan detak jantung janin, dan akan memeriksa posisi janin.
5. Pemeriksaan Kehamilan usia 36 minggu
30
Pada kunjungan ini, bidan atau dokter akan melakukan
pemeriksaan panggul. Skrining tes untuk infeksi menular seksual dapat
diulang pada kunjungan ini. Pemeriksaan posisi dan ukuran janin. Jika
kepala janin tidak berada di bawah, Bidan atau dokter biasanya
menyarankan latihan agar janin mengubah posisinya, atau
menyarankan manipulasi fisik yang disebut versi eksternal.
6. Pemeriksaan Kehamilan usia 36 sampai 40 minggu
Pemantauan berat badan dan tekanan darah, dan ukuran janin,
posisi, dan detak jantung janin. Dokter atau bidan mungkin juga
memeriksa leher rahim Anda untuk melihat pelebaran.
7. Pemeriksaan Kehamilan usia 40 + minggu
Apabila kehamilan melewati tanggal taksiran persalinan, dokter
mungkin menawarkan pengujian “post-dates”, termasuk tes nonstress,
USG, dan profil biofisik untuk selanjutnya perlu dilakukan tindakan
atau sekedar observasi.
6. Perawatan Payudara
Pada usia kehamilan lima bulan atau lebih, kadang-kadang ujung
puting susus mengeluarkan cairan yang disebutkolostrim. Sekresi cairan
ini disebabkan oleh pengaruh hormon laktogen dari plasenta dan hormon
prolaktin dari hipofisis. Kondisis ini normal meskipun cairan yang
dihasilkan tidak berlebihan. Selama hamil, jika kadar prolaktinnya cukup
tinggi akan berpengaruh terhadap sekresi air susu. Sekresi air susu akan
dihambat oleh hormon estrogen. Salah satu upaya agar produksi ASI pada
saat menyusui lancar, ibu hamil dianjurkan untuk merawat payudaranya
dengan metode dan teknik yang benar. Tahap ini sangat penting dilakukan
karena proses laktasi(pembentukan ASI) sudah dimulai sejak kehamilan.
Secara umum, tujuan perawatan payudara sebagai berikut.
a. Memelihara kesehatan dan kebersihan payudara Ibu
b. Melenturkan dan menguatkan puting susu
31
c. Mengatasi puting susu pada keadaan datar/terbenam sehingga dapat
menyembul keluar. Puting susu yang menyembul keluar siap disususkan
kepada bayi.
Selama proses perawatan payudara, ibu hamil harus memperlihatkan beberapa
hal berikut ini.
a. Perawatan payudara harus dilakukan secara teratur
b. Harus memperhatikan kebersihan hidup sehari-hari
c. Asupan nutrisi/gizi ibu hamil harus lebih baik dan jumlahnya lebih
banyak. Jumlah asupan nutrisi sebanyak 1,25 kali lebih banyak
dibandingka wanita nrmal
d. Memakai BH yang dapat menyangga payudara
Teknik perawatan payudara ibu hamil terdiri dari dua tahap, yaitu
pemeriksaan payudara dan persiapan puting susu. Tentunya, untuk melakukan
tahap-tahap tersebut harus didukung oleh alat dan bahan yang menunjang.
Alat dan bahan yang jharus disiapkan untuk merawat payudara anatara lain
kapas, minyak kelapa yang dihangatkan, dan handuk.
1. Pemeriksaan Payudara
Pemeriksaan payudara dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
benjolan pada payudara ibu. Pemeriksaan inid apat dilakukan sendiri.
Caranya, salah satu tangan diluruskan ke atas , jari-jari tangan yang lain
digunakan untuk memeriksa payudara, lalu pijat payudara dengan cara
gerakan memutar mengelilingi payudara menuju areola bagian atas.
2. Persiapan puting susu
Tujuan utama persiapan puting susu bagi ibu hamil adalah untuk
menguatkan, melenturkan dan mengatasi terpendamnya puting susu .
Agar tujuan tersebut tercapai, puting susu harus disiapkan sejak usia
kehamilan memasuki trimester kedua dan dilakukan dua kali sehari. Hal-
32
hal yang harus dilakukan pada tahap persiapan puting susu senagai
berikut
a. Kompres puting susu sampai bagian areola mammae dengan kapas
yang telah dibasahi minyak selama 2-3 menit. Tahapini bertujuan
untuk memperlunak kotoran/kerak yang menempel pada puting susu
sehingga mudah untuk dibersihkan.
sumber: Molika,Ewa.
2015.275 Tanya Jawab
Seputar Kehamilan
Melahirkan. Vicosta
Publishing: Jakarta
b. Olesi ibu jari dan jari telunjuk dengan minyak
c. Jika puting susu normal, letakkan ibu jari dan jari telunjuk di sekitar
puting susu. Lakukan gerakan memutar ke arah dalam sebanyak 30
kali putaran untukmeningkatkan elastisitas otot puting susu
sumber: Molika,Ewa. 2015.275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan
Melahirkan. Vicosta Publishing.
d. Jika puting susu datar atau masuk ke dalam, letakkan kedua jari
telunjuk disebelah kiri dan kanan puting susu. Secara perlahan, tekan
dan hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu sebnayak 20 kali.
33
sumber: Molika,Ewa. 2015.275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan
Melahirkan. Vicosta Publishing.
e. Lakukan hal yang sama pada tahap d, tetapi tarikan dan hentakan jari
telunjuk dari atas dan bawah
sumber: Molika,Ewa. 2015.275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan
Melahirkan. Vicosta Publishing.
7. Kebersihan Tubuh dan Pakaian
Dengan bertambahnya usia kehamilan dan semakin membesarnya
perut akan semakin menimbulkan rasa tidak nyaman, baik dari segi fisik
maupun penampilan. Pada kondisi ini, wanita hamil dianjurkan untuk tetap
merawat dan menjaga kesehatan pribadi. Walaupun rasa malas sering
muncul, wanita hamil dianjurkan untuk dapat mengatasinya. Berikut ini
hal-hal yang harus diperhatikan oleh wanita hamil dalam upaya merawat
dan menjaga kesehatan pribadinya.
1. Memelihara kebersihan pribadi
34
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh wanita hamil dalam
upaya pemeliharaan kebersihan pribadi adalah sebagai berikut.
a. Selama kehamilan, rambut akan tumbuh lebih cepat, tebal,
dan mengkilat sehingga akan tampak berminyak. Untuk
mengatasinya, cucilah rambut paling sedikit 2-3 kali
seminggu.
b. Peliharalah gigi secara teratur untuk menghindari terjadinya
infeksi rongga mulut. Infeksi yang terjadi di rongga mulut
akan mudah menyebar ke organ yang lainnya. Selain itu,
periksalah gigi ke dokter secara teratur dan informasikan
bahwa anda sedang hamil.
c. Jagalah kebersihan kulit dengan baik. Pada saat mandi,
gosoklah kulit secara perlahan untuk menghindari
terjadinya kelecetan. Kulit yang lecet sangat mudah
terinfeksi oleh kuman-kuman penyakit
d. Peliharalah kebersihan payudara. Lakukan pengurutan
sesuai nasehat dokter untuk mempersiapkan ASI. Sokong
payudara dengan BH yang lebih besar dan cukup
menunjang.
e. Jagalah kesehatan alat kelamin untuk menghindari
terjadinya infeksi kandungan. Jika kandungan anda
terinfeksi, tentunya akan membahayakan pertumbuhan dan
perkembangan janin (Mellyn, 2001)
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus longgar,bersih, dan tidak
ada ikatan yang ketat pada daerah perut. Selain itu, wanita dianjurkan
mengenakan bra yang menyokong payudara dan memakai sepatu hak yang
tidak terlalu tinggi, karena titik berat wanita hamil berubah. Pakaian dalam
yang dikenakan harus selalu bersih dan menyerap keringat. Dianjurkan
pula memakai pakaian dan pakaian dalam dari bahan katun yang dapat
35
menyerap keringat. Pakaian dalam harus selalu kering dan sering diganti
(Yulaikha, 2006).
8. Iminisasi Pada saat Hamil
Imunisasi merupakan tindakan preventif yang diperlukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mempertahankan status
kesehatan seluruh rakyat. Imunisasi tetanus toksoid adalah proses untuk
membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit
tetanus. Untuk mencegah tetanus neonatorum (TN) ibu hamil harus
mendapatkan imunisasi tetanus toksoid, sehingga ibu sudah memiliki
antitoksin tetanus dalam tubuh ibu yang akan ditransfer melalui plasenta
yang akan melindungi bayi yang akan dilahirkan dari penyakit tetanus.
Sedangkan Imunisasi adalah memberi kekebalan terhadap penyakit
tertentu dan mencegah terjadinya penyakit tertentu dan pemberiannya bisa
berupa vaksin (Syafrudin, dkk, 2011).
Tetanus toksoid merupakan antigen yang aman untuk wanita
hamil. Vaksin tetanus toksoid terdiri dari toksoid atau bibit penyakit yang
telah dilemahkan diberikan melalui suntikan vaksin tetanus toksoid kepada
ibu hamil. Dengan demikian, setiap ibu hamil telah mendapat
perlindungan untuk bayi yang akan dilahirkannya terhadap bahaya tetanus
neonatorum (IDAI, 2011).
Pemberian imunisasi tetanus toksoid bagi ibu hamil yang telah
mendapatkan imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada kehamilan sebelumnya
atau pada saat calon pengantin, maka imunisasi cukup diberikan 1 kali saja
dengan dosis 0,5 cc pada lengan atas. Bila ibu hamil belum mendapat
imunisasi atau ragu, maka perlu diberikan imunisasi tetanus toksoid sejak
kunjungan pertama sebanyak 2 kali dengan jadwal interval minimum 1
bulan. (Fauziah &Sutejo, 2012).
Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari
vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). DPT diberikan satu seri yang terdiri
atas 5 suntikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 15 – 18 bulan, dan
36
terakhir saat sebelum masuk sekolah (4 – 6) tahun. Bagi orang dewasa,
sebaiknya menerima booster dalam bentuk TT (tetanus toksoid) setiap 10
tahun.
Untuk mencegah tetanus neonatorum, wanita hamil dengan
persalinan berisiko tinggi paling tidak mendapatkan 2 kali dosis vaksin
TT. Dosis TT kedua sebaiknya diberikan 4 minggu setelah pemberian
dosis pertama, dan dosis kedua sebaiknya diberikan paling tidak dua
minggu sebelum persalinan. Untuk ibu hamil yang sebelumnya pernah
menerima TT dua kali pada waktu calon pengantin atau pada kehamilan
sebelumnya, maka diberikan booster TT satu kali saja (Cahyono,2010).
Menurut BPS (2012), Kemenkes menerapkan program imunisasi
pada ibu hamil diberikan saat kontak pertama dengan petugas medis yaitu
dalam kunjungan K1 untuk mendapatkan pelayanan antenatal yang salah
satu programnya adalah imunisasi tetanus toksoid (TT). Fauziah & Sutejo
(2012) menyatakan bahwa TT1 belum memberikan kekebalan terhadap
tetanus, empat minggu kemudian dilanjutkan dengan TT2 untuk
memberikan kekebalan terhadap tetanus selama 3 tahun.
9. Peran Keluarga dalam Pengasuhan Ibu Hamil
Peranan suami saat hamil penting dan dapat membantu ketenangan
jiwa istri. Kasih sayang dan belaian suami masih tetap penting sehingga
tampak keharmonisan rumah tangga makin bersemi menjelang hadirnya
buah cinta yang diharapkan. Suami dapat membantu beberapa tugas istri
sehingga istri lebih banyak istirahat terutama menjelang persalinan. Suami
dapat membelikan dan membacakan buku yang bermanfaat sesuai
pandangannya, sehingga pertumbuhan dan perkembangan jiwa dan janin
semakin baik. Kasih sayang yang mendukung keharmonisan keluarga
perlu dipupuk, shingga dapat membantu kedamaian rumah tangga. Bila
ada kemungkinan perlu melakukan rekreasi keluar rumah, melihat
keindahan alam, sebagai selingan rumah tangga yangh bersifat monoton.
Rekreasi ini dapat menumbuhkan jiwa seni janin dalam rahim. Dalam
situasi mengidam mungkin istri memerlukan bantuan suami untuk
37
mendapatkan makanan yang diinginkan dan sebaiknya itu dapat dipenuhi.
Dengan demikian akan memberi perhatian khusus pada janin dan ikut serta
memelihara kejiwaan ibu hamil secara tidak langsung. Suami hendaknya
menghindari menunjukkan tingkah laku tidak betah di rumah, selalu keluar
rumah karena istri hamil dianggap tidak mampu memuaskan segala
keinginan suami (Chandranita, dkk, 2009).
10. Mitos dan Tabu dalam Kehamilan
A. Mitos-mitos pada kehamilan
1. Ibu hamil tidak boleh berolahraga
Selama hasil pemeriksaan di dokter tidak menunjukkan ada
masalah, ibu hamil bebas untuk berolahraga. Tetapi, pilihlah jenis
olahraga yang ringan. Jangan takut bisa keguguran jika
berolahraga, karena faktor yang paling banyak menyebabkan
keguguran justru berasal dari kelainan atau penyakit pada
kehamilan, seperti kelainan kromosom janin, kelainan bentuk
rahim, penyakit autoimun yang mengganggu pembekuan darah,
dan bukan karena faktor dari luar, seperti olahraga atau aktivitas
lainnya.
2. Jika ngidam tidak dituruti, maka bayinya akan banyak
mengeluarkan air liur
Ngidam tidak akan berpengaruh terhadap janin dan
perkembangannya. Ngidam itu muncul karena pengaruh
peningkatan hormon yang membuat ibu hamil mencari sesuatu
untuk menghilangkan rasa mual. Selain itu, ibu hamil memerlukan
nutrisi yang lebih banyak dari wanita tidak hamil, seperti zat besi,
kalsium, vitamin, dan mineral, sehingga kekurangan nutrisi ini
secara tidak sadar akan berusaha dipenuhi oleh ibu hamil dengan
mencari makanan-makanan khusus, hasilnya muncullah keinginan
yang “aneh-aneh” yang disebut ngidam.
3. Jenis kelamin ditentukan oleh bentuk perut
Ada yang mengatakan jika perut turun (meruncing ke
depan), maka bayinya laki-laki. Namun, jika perut naik (membulat
38
ke samping), maka bayinya perempuan. Selama hamil, bayi bisa
bergerak-gerak dan secara alami akan memengaruhi bentuk perut
bumil. Dan bentuk perut ibu hamil tergantung kepada bentuk tubuh
alami ibu hamil itu sendiri.
4. Melahirkan normal ialah jalan terbaik
Ada beberapa hal yang mngharuskan wanita untuk
melahirkan dengan cara caesar. Operasi ini dilakukan jika
persalinan bumil berjalan sangat lama, posisi bayi abnormal, hamil
anak kembar, bayi tidak mendapatkan oksigen yang cukup, atau
mengalami komplikasi kehamilan lainnya yang dapat
membahayakan keselamatan ibu dan bayi.
5. Ibu hamil yang melihat gerhana bulan, bayi akan lahir dengan
kondisi bibir sumbing
Bibir sumbing terjadi karena faktor genetik dan faktor
lingkungan di sekitarnya.
6. Ibu hamil tidak boleh mandi
Ibu hamil tidak boleh mandi karena kotoran yang ada di air
akan meresap dan membuat bayi terkontaminasi oleh kotoran dari
tubuh ibu. Padahal, bayi sudah terlindungi oleh selaput lendir yang
membungkus rahim sehingga kotoran tidak akan sampai ke tubuh
bayi. Meskipun hamil, wanita dapat mandi asalkan menggunakan
air dengan suhu yang sejuk untuk tubuh (Purnawan, 2012).
B. Pantangan Ibu Hamil
Berikut ini adalah sembilan makanan yang tidak boleh dikonsumsi
saat hamil:
1. Daging atau ikan mentah
Daging atau ikan yang dimakan tanpa dimasak terlebih
dahulu sangat beresiko mengandung bakteri berbahaya seperti
toxoplasma dan salmonella
2. Ikan Bermerkuri
Memang tidak mudah membedakan ikan dengan
kandungan merkuri yang tinggi. Namun, sebaiknya menghindari
39
makanan-makanan kalengan atau tidak terlalu sering
mengkonsumsinya.
3. Telur mentah atau setengah matang
Sangat tidak dianjurkan untuk mengknsumsi telur mentah
ataupun setengan matang.Bakteri Salmonella pada umumnya
tinggal di sana sangat berbahaya bagi kandungan.
4. Aneka saus berbahan dasar telur mentah
Karena telur mentah atau setengah matang menjadi
pantangan, maka salad dressing, mayonaise, ice cream, homemade,
custard, ataupun cream kue sebaiknya dihindari.
5. Susu non-pasteurisasi
Sama halnya dengan soft cheese, susu non-pasteurisasi
juga membawa bakteri listeria.
6. Kafein
Kafein biasanya ditemukan di minuman seperti teh dan
kopi terutama kopi.Jika sering mengkonsumsi kafein akan berefek
kepada terjadinya keguguan terutama pada masa-masa trimester.
Kafein merupakan zat yang memicu untuk berkemih. Sehingga
tubuh menjadi lemah, mudah dehidrasi, dan kekurangan kalsium.
Saat ini, dunia medis membatasi pengkonsumsian kafein tidak
lebih dari 300 mg per hari untuk mencegah keguguran.
7. Alkohol
Minuman ini tidak diperbolehkan untuk wanita hamil.
Alkohol sangat berbahaya bagi siapapun yang tidak hamil.
Ancaman alkohol selain berbahaya bagi seluruh bagian tubuh
lainnya.
40
Alkohol bisa dikatakan sebagai racun, yang akan mengacaukan
sistem syaraf jika dikonsumsi secara terus menerus. Pada bu hami
dan menyusui, alkohol dapat menyebabkan gangguan mental pada
bayi, dan gangguan kehamilan lainnya
8. Sayuran mentah
Tidak hanya ikan dan daging, sayuran mentah juga
sebaiknya dihindari. Selain ancaman toxoplasma pestisida yang
dibawa oleh sayuran akan menggangu perkembangan bayi di
dalam kandungan.
9. Makanan yang mengandung pengawet
Sebaiknya hindari makanan yang mengandung penngawet.
Makanan seperti mie instan, sarden,sosisi, kornet ataupun makanan
jajanan di pasaran seperti bakos yang memakian boraks dan lain
sebagainya. Pengawet tersebut sangat berbahaya bagi
perkembangan janin dan bisa berefek menghambat pertumbuhan
saraf-saraf otak janin.
10. Merokok
Merokok dapat menyebabkan gangguan pada kehmailan
dan janin (Molika, 2015).
41
Bab III
Kesimpulan
Selama kehamilan seorang wanita mengalami perubahan fisik maupun
psikologis. Menurut Octavianti dalam Pieter (2010), perubahan fisik dan emosi
terjadi karena pengaruh meningkatnya produksi hormon progesteron dan
kerentanan daya psikis seseorang. Selain itu, para ibu yang sedang hamil secara
sosial akan mendapatkan perlakuan khusus, mulai dari kebijkan pemerintah
tentang adanya kursi prioritas pada transportasi umum yang dibuat untuk orang-
orang yang diantaranya sedang hamil. Masalah kesehatan ibu hamil berbeda-beda
sesuai dengan perkembangan kehamilannya. Proses tumbuh kembang janin terjadi
secara bertahap sejak usia 2-4 minggu (trimester I) hingga usia 40 minggu
(trimester III). Kebutuhan gizi selama ibu hamil meningkat karena selain
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu juga diperlukan untuk janin yang
dikandungnya. Pemenuhan gizi selama hamil juga diperlukan untuk persiapan
ASI serta tumbuh kembang bayi. Salah satu indikator terpenuhinya kebutuhan gizi
selama hamil adalah adanya penambahan berat badan ibu (Sulistyoningsih, 2011).
Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus longgar,bersih, dan tidak ada ikatan yang
ketat pada daerah perut. Dianjurkan pula memakai pakaian dan pakaian dalam
dari bahan katun yang dapat menyerap keringat. Pakaian dalam harus selalu
kering dan sering diganti (Yulaikha, 2006). Ibu hamil juga memiliki beberapa
pantangan (tabu) yang tidak boleh dilakukan. Selain itu, terdapat mitos-mitos
yang tersebar di masyarakat yang berkaitan dengan ibu hamil yang tidak bisa
dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
42
43
Daftar Pustaka
(online). Tersedia: http://alodokter.com/7-mitos-tentang-kehamilan-yang-harus-
kamu-ketahui. (15 Februari 2017)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34210/3/Chapter%20II.pdf
Manuaba, Chandranita, dkk. 2011. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita edisi 2.
EGC: Jakarta.
Molika,Ewa. 2015.275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan Melahirkan. Vicosta
Publishing: Jakarta
Muhtasor. 2013. Model Konseling Berbasis Penyembuhan Spiritual Untuk
Mereduksi Kecemasan. (online). Tersedia:
http://repository.upi.edu/3180/4/D_BP_1008958_Chapter1.pdf. (14 Februari
2017)
n.n. 2006. Perkembangan Janin dalam Kandungan. (online). Tersedia:
http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/24/jtptiain-gdl-s1-2006-
sitimuaman-1178-bab3_310-0.pdf. (16 Februari 2017)
N.n. 2016. 7 Mitos Tentang Kehamilan yang Harus Kamu Ketahui.
N.n. 2016. Menguak Mitos VS Fakta Tentang Kehamilan. (online). Tersedia:
http://alodokter.com/menguak-mitos-vs-fakta-tentang-kehamilan. (15 Februari
2017)
n.n.. 2010. Penuntun Hidup Sehat. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Senoaji, Purnawan. 2012. Tanya Jawab Problem, Mitos, & Penyakit
Seputar Kehamilan. Jakarta: Anak Kita
Senoaji, Purnawan. 2012. Tanya Jawab Problem, Mitos, & Penyakit Seputar
Kehamilan. Jakarta: Anak Kita
Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu:
Yogyakarta.
Trisnawati, Yuli, Sugi P., Misrina R. 2016. Studi deskriptif pengetahuan dan
sikap ibu hamil tentang gizi 1000 hari pertama kehidupan di puskesmas sokaraja
kabupaten banyumas. Jurnal Kebidanan. (02) 127-224.
Urva Susanti, Misrawati, Wasito Utomo. 2012. “Hubungan Persepsi Ibu Hamil
Tentang Kehamilan dengan Tingkat Kecerdasan Emosional”. Jurnal Ners
Indonesia. (2), 132-133.
Wina Palasari, Dewi Ika Sari. 2012. “Keterampilan Ibu dalam Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Terhadap Tumbuh Kembang Bayi”. Jurnal STIKES. (1), 11-
12.
Yulaikha,Lily.2006.Kehamilan:Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta:EGC
44
45

More Related Content

What's hot

Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasbundarererania
 
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifasProses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifasJuwita Ayu Antateliz
 
Lembar balik mater
Lembar balik materLembar balik mater
Lembar balik matersuraya putri
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1MJM Networks
 
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)Nenggar Sesanti
 
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantinLembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantinDokter Tekno
 
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -Devi Narti
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahMaya Nurhayati
 
Gangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilanGangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilanSusanti Suhartati
 
199740141 bblr
199740141 bblr199740141 bblr
199740141 bblrHelma dr.
 
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannyaKebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannyaLutfiana Puspita Sari
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Arya Ningrat
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Arya Ningrat
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggidpalupiw
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusuiFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusuiCeniUti
 
Kb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya
Kb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinyaKb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya
Kb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinyapjj_kemenkes
 
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu HamilKebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu HamilBayu Fijrie
 

What's hot (20)

Adaptasi post partum
Adaptasi post partumAdaptasi post partum
Adaptasi post partum
 
Konsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifasKonsep dasar masa nifas
Konsep dasar masa nifas
 
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifasProses adaptasi psikologis dalam masa nifas
Proses adaptasi psikologis dalam masa nifas
 
Lab mandiri
Lab mandiriLab mandiri
Lab mandiri
 
Lembar balik mater
Lembar balik materLembar balik mater
Lembar balik mater
 
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
Manajemen asuhan kebidanan trimester 1
 
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
BBLR (BAYI BERAT LAHIR RENDAH)
 
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantinLembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
Lembar balik kesehatan reproduksi dan seksial bagi calon pengantin
 
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -9..kebtuhan fisik ibu hamil -
9..kebtuhan fisik ibu hamil -
 
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikahTugas k.k. 2 askeb pranikah
Tugas k.k. 2 askeb pranikah
 
Nutrisi pada BBLR
Nutrisi pada BBLRNutrisi pada BBLR
Nutrisi pada BBLR
 
Gangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilanGangguan ringan pada kehamilan
Gangguan ringan pada kehamilan
 
199740141 bblr
199740141 bblr199740141 bblr
199740141 bblr
 
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannyaKebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
Kebutuhan dasar ibu hamil sesuai dengan tahapan perkembangannya
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
Kebutuhan fisik ibu hamil pada trimester i 2
 
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko TinggiPenyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
Penyuluhan Ibu Hamil Resiko Tinggi
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusuiFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas & menyusui
 
Kb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya
Kb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinyaKb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya
Kb3 ketidaknyamanan pada ibu hamil dan cara mengatasinya
 
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu HamilKebutuhan Dasar Ibu Hamil
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
 

Similar to Kesehatan Ibu 270 HPK

Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptx
Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptxMencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptx
Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptxdeaanugerah
 
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptxAdam Superman
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxImamMunandar38
 
1000 HPK 2021..pptx
1000 HPK 2021..pptx1000 HPK 2021..pptx
1000 HPK 2021..pptxCiciYohanis
 
9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docx9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docxholipah2
 
ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...
ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...
ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...AstriYuliaSariLubis1
 
bahan paparan 1000 HPK.pptx
bahan paparan  1000 HPK.pptxbahan paparan  1000 HPK.pptx
bahan paparan 1000 HPK.pptxELande
 
Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibu
Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibuGizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibu
Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibuDokter Tekno
 
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupanGizi pada 1000 hari pertama kehidupan
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupanSari Setiawan
 
Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptx
Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptxGizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptx
Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptxyakoptagoli2
 
Psikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptxPsikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptxJimatul Arrobi
 
PPT Teori Perkembangan Manusia.pptx
PPT Teori Perkembangan Manusia.pptxPPT Teori Perkembangan Manusia.pptx
PPT Teori Perkembangan Manusia.pptxhein30
 
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Kesehatan Ibu 270 HPK (20)

makalah zaki psi
makalah zaki psimakalah zaki psi
makalah zaki psi
 
1000 HPK 01.ppt
1000 HPK 01.ppt1000 HPK 01.ppt
1000 HPK 01.ppt
 
Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptx
Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptxMencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptx
Mencegah_Kejadian_Stunting_pada_1000_Har.pptx
 
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
1. Konsep Stunting Final Updating TPK.pptx
 
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptxGIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
GIZI DAN PENGASUHAN KELUARGA SEHAT (1).pptx
 
1000 HPK 2021..pptx
1000 HPK 2021..pptx1000 HPK 2021..pptx
1000 HPK 2021..pptx
 
Askeb Hamil
Askeb HamilAskeb Hamil
Askeb Hamil
 
9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docx9 KAK ASI.docx
9 KAK ASI.docx
 
ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...
ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...
ASPEK SOSIAL BUDAYA SELAMA PERSALINAN & ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS ...
 
bahan paparan 1000 HPK.pptx
bahan paparan  1000 HPK.pptxbahan paparan  1000 HPK.pptx
bahan paparan 1000 HPK.pptx
 
Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibu
Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibuGizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibu
Gizi selama kehamilan dalam pelayanan kesehatan ibu
 
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupanGizi pada 1000 hari pertama kehidupan
Gizi pada 1000 hari pertama kehidupan
 
Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptx
Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptxGizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptx
Gizi Pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.pptx
 
Makalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budayaMakalah ilmu sosial budaya
Makalah ilmu sosial budaya
 
Psikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptxPsikologi_Prenatal_pptx.pptx
Psikologi_Prenatal_pptx.pptx
 
Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas Konsep Keperawatan Maternitas
Konsep Keperawatan Maternitas
 
PPT Teori Perkembangan Manusia.pptx
PPT Teori Perkembangan Manusia.pptxPPT Teori Perkembangan Manusia.pptx
PPT Teori Perkembangan Manusia.pptx
 
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
Tugas ilmu gizi AKBID PARAMATA KABUPATEN MUNA
 
Makalah agama tentang asi (2)
Makalah agama tentang asi (2)Makalah agama tentang asi (2)
Makalah agama tentang asi (2)
 
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah agama tentang asi (2) AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 

More from Annisa Nabila

KESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFAS
KESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFASKESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFAS
KESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFASAnnisa Nabila
 
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURKESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURAnnisa Nabila
 
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURKESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURAnnisa Nabila
 
Peradaban Indonesia dan Dunia
Peradaban Indonesia dan DuniaPeradaban Indonesia dan Dunia
Peradaban Indonesia dan DuniaAnnisa Nabila
 
Keanekaragaman Hayati perlindungan alam
Keanekaragaman Hayati perlindungan alamKeanekaragaman Hayati perlindungan alam
Keanekaragaman Hayati perlindungan alamAnnisa Nabila
 

More from Annisa Nabila (6)

KESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFAS
KESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFASKESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFAS
KESEHATAN 730 HPK DAN PERMASALAHANNYA PADA MASA NIFAS
 
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURKESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
 
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBURKESEHATAN WANITA USIA SUBUR
KESEHATAN WANITA USIA SUBUR
 
Ascomycota
AscomycotaAscomycota
Ascomycota
 
Peradaban Indonesia dan Dunia
Peradaban Indonesia dan DuniaPeradaban Indonesia dan Dunia
Peradaban Indonesia dan Dunia
 
Keanekaragaman Hayati perlindungan alam
Keanekaragaman Hayati perlindungan alamKeanekaragaman Hayati perlindungan alam
Keanekaragaman Hayati perlindungan alam
 

Recently uploaded

Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 

Kesehatan Ibu 270 HPK

  • 1. Kesehatan Ibu dan Anak Kesehatan Ibu dalam 270 HPK Dosen: Agustina, SKM, M.Kes Oleh: Kelompok 2 Kelas A Mawaddah 1510713010 Rangga Dwi Septian 1510713015 Irma Dinita Fajrin 1510713034 Rosmawati Harahap 1410713017 S1 KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN UPN “VETERAN” JAKARTA
  • 3. Kata Pengantar Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena berkat ridha dan karunia-Nya kami bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen kami. Dalam penyusunan makalah ini, tentunya kami menemukan berbagai hambatan, mulai dari pencarian teori, pengumpulan data, dan juga penggunaan kata-kata, serta hambatan-hambatan lain. Kami menyadari, makalah ini terbentuk atas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih banyak terutama kepada: 1. Orang tua kami, yang tak hentinya memberi motivasi dan dukungan serta selalu mendoakan kami. 2. Ibu Ayu Anggraeni Dyah Purbasari, SKM, MPH(M) selaku Kaprodi S1 Kesehatan Masyarakat. 3. Ibu Agustina, S.KM, M.Kes selaku dosen mata kuliah Kesehatan Ibu dan Anak. 4. Semua pihak yang terlibat yang tak bisa kami sebutkan satu persatu. Makalah yang telah kami susun ini tentunya masih banyak kekurangan, maka dari itu kami meminta maaf jika ada kesalahan didalamnya. Dan kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, sehingga kami dapat memperbaikinya, sekaligus bekal kami dalam menyusun dan membuat laporan yang lebih baik lagi Depok, Februari 2017 Penyusun iii
  • 4. Daftar Isi Kata Pengantar..................................................................................................................iii Daftar Isi............................................................................................................................iv Bab I...................................................................................................................................1 Pendahuluan......................................................................................................................1 1.1Latar Belakang...............................................................................................................1 1.2Rumusan Masalah.....................................................................................................2 1.3Tujuan Penulisan.......................................................................................................2 Bab II..................................................................................................................................4 Pembahasan.......................................................................................................................4 2.1Pengertian 270 HPK.......................................................................................................4 2.2Kesehatan Ibu dalam 270 HPK.......................................................................................4 2.3Pertumbuhan dan Perkembangan Janin.................................................................11 4.Asupan Makanan dan Gizi Ibu Hamil.........................................................................25 5.Pemeriksaan Kehamilan............................................................................................29 6.Perawatan Payudara.................................................................................................31 7.Kebersihan Tubuh dan Pakaian.................................................................................34 8.Iminisasi Pada saat Hamil..........................................................................................36 9.Peran Keluarga dalam Pengasuhan Ibu Hamil...........................................................37 10.Mitos dan Tabu dalam Kehamilan...........................................................................38 Bab III...............................................................................................................................42 Kesimpulan.......................................................................................................................42 Daftar Pustaka..................................................................................................................44 iv
  • 5. Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seribu hari pertama kehidupan adalah periode seribu hari mulai sejak terjadinya konsepsi hingga anak berumur 2 tahun. Seribu hari terdiri dari, 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama sejak bayi dilahirkan. Periode 1000 HPK ini telah dibuktikan secara ilmiah merupakan periode yang menentukan kualitas kehidupan seseorang, oleh karena itu periode ini sering disebut sebagai “periode emas” (Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat RI, 2013), yang jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan terjadi kerusakan yang bersifat permanen (window of opportunity). Ibu hamil, ibu menyusui, bayi baru lahir dan anak usia dibawah dua tahun (baduta) merupakan kelompok sasaran untuk meningkatkan kualitas kehidupan 1000 Hari pertama manusia. Status gizi dan kesehatan ibu dan anak sebagai penentu kualitas sumber daya manusia, semakin jelas dengan adanya bukti bahwa status gizi dan kesehatan ibu pada masa pra-hamil, saat kehamilannya dan saat menyusui merupakan periode yang sangat kritis. Periode seribu hari, yaitu 270 hari selama kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkannya, merupakan periode sensitif karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Dampak tersebut tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan mental dan kecerdasannya, yang pada usia dewasa terlihat dari ukuran fisik yang tidak optimal serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang berakibat pada rendahnya produktivitas ekonomi. Didalam kandungan, janin akan tumbuh dan berkembang melalui pertambahan berat dan panjang badan, perkembangan otak serta organ- organ lainnya seperti jantung, hati, dan ginjal. Kekurangan gizi yang terjadi dalam kandungan dan awal kehidupan menyebabkan janin 1
  • 6. melakukan reaksi penyesuaian. Secara paralel penyesuaian tersebut meliputi perlambatan pertumbuhan dengan pengurangan jumlah dan pengembangan sel-sel tubuh termasuk sel otak dan organ tubuh lainnya. Hasil reaksi penyesuaian akibat kekurangan gizi di ekspresikan pada usia dewasa dalam bentuk tubuh yang pendek, rendahnya kemampuan kognitif atau kecerdasan sebagai akibat tidak optimalnya pertumbuhan dan perkembangan otak. Reaksi penyesuaian akibat kekurangan gizi juga meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi, penyakit jantung koroner dan diabetes dengan berbagai risiko ikutannya pada usia dewasa (IFPRI, 2000, The Life Cycle of Malnutrition: Eradicating Malnutrition and Income Growth, IFPRI, Washington). 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan 270 HPK? 2. Bagaimana kesehatan ibu hamil secara fisik, mental, dan sosial dalam 270 HPK? 3. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan janin pada masa hamil? 4. Bagaimana asupan makanan dan gizi ibu hamil? 5. Kapan pemeriksaan kehamilan dilakukan? 6. Bagaimana cara merawat payudara selama kehamilan? 7. Bagaimana menjaga kebersihan tubuh dan pakaian selama hamil? 8. Apakah perlu imunisasi pada ibu hamil? 9. Bagaimana peran keluarga dalam pengasuhan ibu hamil? 10. Apakah ada mitos dan tabu dalam kehamilan? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian 270 HPK. 2
  • 7. 2. Untuk mengetahui kondisi kesehatan ibu hamil secara fisik, mental, dan sosial dalam 270 HPK. 3. Untuk mengetahui proses tumbuh kembang janin. 4. Untuk mengetahui asupan makanan dan gizi yang dibutuhkan ibu selama kehamilan. 5. Untuk mengetahui kapan saja jadwal pemeriksaan kehamilan dilakukan. 6. Untuk mengetahui cara merawat payudara selama kehamilan. 7. Untuk mengetahui bagaimana seharusnya menjaga kebersihan tubuh dan pakaian selama kehamilan. 8. Untuk mengetahui pentingnya imunisasi pada ibu hamil. 9. Untuk mengetahui peranan keluarga dalam pengasuhan ibu hamil. 10. Untuk mengetahui dan dapat membedakan anatar mitos dan tabu dalam kehamilan. 3
  • 8. Bab II Pembahasan 2.1 Pengertian 270 HPK 270 HPK adalah bagian dari 1000 HPK yang dimulai sejak terjadinya konsepsi hingga usia kehamilan 9 bulan 10 hari atau 40 minggu. 2.2 Kesehatan Ibu dalam 270 HPK Proses terjadinya kehamilan dimulai dari proses bergabungnya sel ovum dengan sel sperma, atau bisa disebut dengan konsepsi. Tahap- tahapnya ialah: 1. Ovum yang dilepaskan dalam proses ovulasi, diliputi oleh korona radiata yang mengandung nutrisi. 2. Pada ovum dijumpai inti dalam bentuk metafase di tengah sitoplasma yang disebut vitellus. 3. Dalam perjalanan, korona radiata makin berkurang pada zona pelusida. Nutrisi dialirkan ke dalam vitellus melalui saluran pada zona pelusida. 4. Konsepsi terjadi pada ampularis tuba; yang tempatnya paling luas, dindingnya penuh jonjot, tertutup sel yang mempunyai silia. 5. Ovum siap dibuahi setelah 12 jam setelah dikeluarkan dan hidup selama 48 jam. 6. Spermatozoa melakukan perjalanan menuju tuba dan hidup selama 3 hari dalam genitalia interna. 7. Spermatozoa akan mengelilingi ovum yang siap dibuahi serta mengikis korona radiata dan zona pelusida dengan proses enzimatik. 8. Melalui “stomata”, sperma memasuki ovum. 9. Setelah kepala spermatozoa masuk ke dalam ovum, ekornya lepas dan tertinggal diluar. 4
  • 9. 10. Kedua inti ovum dan inti spermatozoa bertemu dengan membentuk zigot. Setelah pertemuan kedua inti ini, maka terbentuklah zigot. Zigot ini mampu membelah dirinya dalam beberapa jam menjadi dua dan seterusnya. Bersamaan dengan pembelahan ini, hasil konsepsi terus berjalan menuju uterus. Hasil pembelahan ini disebut morula. Pebelahan berjalan terus dan di dalam morula terjadi ruangan yang mengandung cairan, yang disebut blastula. Perkembangan dan pertumbuhan terus berjalan, blastula dengan vili korealisnya yang dilapisi sel trofoblas telah siap untuk mengadakan implantasi. Sementara itu, fase sekresi endometrium telah makin gembur dan makin banyak mengandung glikogen yang disebut desidua. Proses implantasi terjadi pada hari ke 6 sampai 7 setelah konsepsi (Ida Bagus, 1998). Lalu, di bagian tengah bola berbentuk dua lapisan sel, yakni ectoderm di bagian bawah dan entoderm di bagian atas. Selanjutnya sel-sel pada lapisan entoderm memisahkan diri dan membentuk dua lapisan sel baru, yaitu mesoderm di bagian tengah dan endoderm di bagian atas. Ketiga lapisan sel yang masing-masing merupakan cikal bakal berbagai organ tubuh biasanya terbentuk saat usia kehamilan mencapai minggu ketiga, blastula yang telah menjadi embrio berlapis tiga ini disebut grastrula. Ectoderm, kelak akan membentuk kulit, kelenjar keringat, rambut, kuku, system saraf pusat, lapisan email (lapisan yang keras) pada gigi, lapisan pelindung lubang gigi, mulut dan anus, serta beberapa organ tubuh lainnya. Sedangkan sel-sel pada lapisan mesoderm nantinya antara lain akan menjadi tulang, otot, pembuluh darah, jaringan ikat, organ reproduksi, ginjal dan hati. Sementara lapisan endoderm merupakan cikal bakal jantung, pankreas, paru-paru, lapisan pada pencernaan dan pernafasan, kandung kemih dan saluran kemih (uretra). Sementara itu lapisan rahim akan tumbuh di sekitar blastotista dan menutupinya (Bagus, 1998) Selama kehamilan seorang wanita mengalami perubahan fisik maupun psikologis. Menurut Octavianti dalam Pieter (2010), perubahan fisik dan emosi terjadi karena pengaruh meningkatnya produksi hormon 5
  • 10. progesteron dan kerentanan daya psikis seseorang. Kerentanan psikis seseorang berbeda-beda dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pola asuh sewaktu kecil, kemauan ibu untuk belajar menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi (fisik dan emosi) serta kepribadian. Ibu yang cerdas secara emosi akan memandang kehamilan dan perubahan yang terjadi merupakan hal positif sehingga akan melewati kehamilan dengan baik dan nyaman. Mustika (2008) dalam buku Panduan Spiritual Kehamilan menyebutkan satu ungkapan Jack Canfield dalam Chicken Soup for the Expectant Mother’s Soul, bahwa segala sesuatunya tidak akan pernah sama lagi. Tubuh kita mengalami perubahan-perubahan drastis, sementara emosi kita berganti-ganti antara antisipasi dan rasa takjub ketika merasakan getar-getar kehidupan yang pertama di dalam tubuh kita, sampai pada kecemasan membayangkan saat melahirkan dan kesanggupan kita untuk menjadi orang tua. Mulai dari rasa mual sampai eforia, kehamilan benar-benar merupakan pengalaman mendebarkan. Pada usia kehamilan trimester pertama atau disebut juga 3 bulan pertama (12 minggu pertama), penambahan berat badan ibu hamil biasanya sekitar 1 atau 2 kilo, atau mungkin kurang jika ibu hamil mengalami morning sickness. Sebagian besar berat ini berada di plasenta (ari-ari), di payudara, rahim dan akbibat dari bertambahnya volume darah pada ibu hamil. Selama kehamilan trimester II, berat badan ibu hamil akan bertambah sekitar 6 kilogram, sedangkan berat janin sekitar 1 kilogram. Berat lainnya terdistribusi di plasenta, rahim, payudara dan bertambahnya volume darah. Selama hamil trimester III ini berat badan akan bertambah sekitar 5 kilogram. Sebagian besar berat badan ini berasal dari bayi, cairan ketuban, plasenta, payudara, rahim dan penambahan volume darah. A. Kesehatan Fisik 1) Usia kehamilan 5 sampai 7 minggu Pada minggu ke 5 dan 6, biasanya para ibu yang sedang hamil akan merasa sangat lelah pada awal-awal kehamilannya. Hal ini juga 6
  • 11. didukung oleh mulainya rasa mual dan muntah, yang dimana kasus ini adalah kasus normal yang terjadi dalam kehamilan trimester pertama. Olahraga ringan yang teratur seperti berenang atau berjalan akan membantu para ibu hamil agar rasa lelahnya berkurang dan lebih mampu menjalani kehamilan. Beberapa ibu hamil mungkin melihat bahwa payudara mereka lebih besar dan daerah sekitar puting (areola) mereka lebih gelap. 2) Usia kehamilan 8 minggu Pada minggu ke 8 ini, rahim mulai sedikit membesar. Akibat dari membesarnya rahim ini akan menekan kandung kemih yang dapat membuat ibu selalu ingin buang air kecil. 3) Usia kehamilan 9 minggu Pada periode ini kulit ibu hamil menjadi lebih berminyak yang dapat menimbulkan jerawat. Hal ini karena aktifitas hormon- hormon kehamilan, Tetapi tidak semua wanita mengalami hal ini. Bahkan beberapa wanita mengalami kulit yang menjadi sangat kering. Apapun itu, pastikan para ibu hamil minum banyak air (6-8 gelas per hari) yang akan membantu kulitnya agar tetap sehat. 4) Usia kehamilan 11 minggu Beberapa wanita menemukan bahwa sembelit adalah masalah selama kehamilan. Hormon kehamilan akan membuat usus rileks, yang berarti bahwa gerakan usus menjadi lambat. Perbanyak makan serat dan minum banyak air biasanya akan membantu. 5) Usia kehamilan 13 sampai 15 minggu Pada periode ini, rasa mual sudah mulai menghilang, perut makin terlihat karena rahim yang terus tumbuh besar. Garis gelap (lirea nigra) akan mulai muncul di tengah perut yang merupakan pigmentasi gelap. Garis ini akan hilang setelah bayi lahir. Pada 7
  • 12. periode ini pula, ada banyak darah di tubuh wanita, karena bayi mulai membutuhkan lebih banyak oksigen untuk pertumbuhannya. Jantung akan bekerja 20 persen lebih keras untuk memompa darah ekstra ini ke seluruh tubuh. 6) Usia kehamilan 18 minggu Pada periode ini mungkin akan terlihat adanya cairan yang keluar dari puting susu dalam jumlah yang kecil, yang disebut kolostrum. Ini adalah tanda bahwa bumil sedang mengembangkan payudara sehingga dapat menyusui bayi nantinya. 7) Usia kehamilan 24 minggu Beberapa wanita mengalami nyeri perut seperti di satu sisi perut mereka. Hal ini karena ligamen rahim mengalami peregangan karena makin membesarnya rahim. Rasa sakit biasanya akan hilang setelah beristirahat dan itu tidak perlu khawatir. Pada periode ini juga para wanita dapat mulai merasakan kontraksi Braxton Hicks, dimana rahim anda berlatih untuk bisa berkontraksi saat melahirkan kelak. Perut anda akan terasa keras ketika anda mengalami kontraksi ini yang dimana hal ini normal dalam kehamilan. 8) Usia kehamilan 31 minggu Organ dalam ibu hamil terasa terdorong. Hal ini karena rahim semakin membesar sedangkan disekitarnya terdapat diafragma, perut, hati dan usus. Lalu hormon kehamilan mulai melunakkan ligamen. Karena perlunakan ini dan meningkatnya berat badan janin akan dapat menyebabkan masalah sakit punggung. Oleh karena itu sangat penting untuk menjaga postur yang baik ketika sedang berdiri atau duduk. Cobalah menempatkan bantal di belakang punggung ketika sedang duduk. Ibu hamil juga sesekali 8
  • 13. mulai merasa sesak karena bayi mendorong ke arah paru-paru anda, terutama ketika anda sedang duduk. Dan hal ini ialah normal. B. Kesehatan Mental Selain perubahan fisik, perubahan emosi juga terjadi selama hamil yang berupa perasaan takut, sedih, hingga senang hanya dalam jarak waktu beberapa menit saja, cenderung malas, sensitif, mudah cemburu, minta perhatian lebih, perasaan ambivalen, insomnia atau sulit tidur (Pieter & Lubis, 2010). Bila dilihat dari setiap trimester kehamilan maka perubahan emosi berbeda pada setiap trimesternya. 1) Trimester I Biasanya suasana emosi ibu hamil labil, sensitif, mudah menangis, cepat lelah, takut bila terjadi keguguran. 2) Trimester II Suasana emosi ibu hamil lebih baik dan tidak banyak keluhan, ibu bisa menyesuaikan diri dengan perubahan. 3) Trimester III Suasana emosi kembali susah untuk dikendalikan dan menjadi lebih sensitif karena perubahan fisik yang meningkat dimana kondisi perut semakin besar dan mengakibatkan ibu susah bergerak, cepat lelah, mudah lupa dan cemas (Fitria, 2009). C. Kesehatan Sosial Pada proses kehamilannya, para wanita disamping mengalami perubahan-perubahan fisik dan tanda-tanda fisiologis sebagaimana dijelaskan di atas, perubahan yang kemudian mampu menimbukan masalah sosial dalam keluarga adalah perubahan-perubahan yang bernuansa psikologis terutama pada aspek emosionalnya seperti perilaku menjadi mudah tersinggung, mudah sedih, suka khawatir, merasa kurang diperhatikan, merasakan sesuatu yang tidak nyaman dan tidak jelas penyebabnya, termasuk memiliki permintaan yang 9
  • 14. tidak masuk akal seperti minta jenis buah yang tidak pada musimnya, dan cenderung harus dipenuhi. Jika tidak terpenuhi, maka tidak sedikit dari wanita hamil kemudian mengekspresikan perasaan dan pikirannya pada prilaku yang terkadang tidak wajar seperti meminta yang harus segera dipenuhi, tersinggung dan menyalahkan sebagai bentuk pertahanan ego. Tentu hal ini akan menjadi persoalan baru menyangkut keharmonisan sosial dalam keluarga dan lingkungannya manakala kurangnya saling mengerti dan memahami dengan baik. Selain itu, para ibu yang sedang hamil secara sosial akan mendapatkan perlakuan khusus, mulai dari kebijkan pemerintah tentang adanya kursi prioritas pada transportasi umum yang dibuat untuk orang-orang yang diantaranya sedang hamil. Bagi wanita yang bekerja, terdapat kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, antara lain: 1) Cuti melahirkan Ibu mempunyai hak untuk beristirahat ketika melahirkan, berbagai cara dan sarana untuk menolong diri sendiri dan keluarganya, dan ada jaminan bahwa ia dapat kembali bekerja jika masa cutinya sudah selesai. 2) Perlindungan bekerja Ini merupakan jaminan bahwa perempuan hamil dan ibu melahirkan tidak akan mendapatkan perlakuan diskriminatif dan kehilangan hak- hak dalam pekerjaan mereka (pensiun, cuti liburan dibayar, dsb.) karena kehamilan, cuti hamil, atau cuti pada saat melahirkan. 3) Bantuan dana dan jaminan kesehatan Perempuan haml yang bekerja, ibu dan bayi yang baru lahir serta keluarganya, umumnya memerlukan bantuan dana dan jaminan kesehatan. Dana bantuan merupakan uang pengganti dari pendapatnnya yang hilang karena hamil, melahirkan dan selama perawatan bayi baru lahir. Jaminan kesehatan sangat diperlukan oleh 10
  • 15. perempuan hamil, ibu yang baru melahirkan dan bayi baru lahir untuk mendapatkan pelayanan kehamilan, setelah kelahiran dan pelayanan rumah sakit, jika diperlukan. 4) Perlindungan kesehatanperempuan hamil atau ibu yang sedang merawat bayi tidak diwajibkan melakukan pekerjaan yang dapat mengganggu kesehatannya atau bayinya. Bilamana terdapat risiko, harus dilakukan perubahan kondisi kerja untuk mengurangi risiko kesehatannya. Ia harus segera kembali beraktivitas jika sudah cukup sehat untuk bekerja, atau dapa diberikan tugas yang sesuai dengan kondisinya dengan gaji yang sama. 5) Menyusui Ibu berhak menyusui bayinya setelah bekerja kembali, karena menyusui memberikan keuntungan besar bagi kesehatan ibu maupun bayinya. Ibu berhak pula untuk beristirahat satu atu dua kali, atau mengurangi jam kerjanya untuk menyusui tetapi gajinya tidak perlu dikurangi. 2.3 Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Tumbuh kembang pada bayi merupakan tumbuh kembang dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan tumbuh kembang selanjutnya, sehingga diperlukan ketrampilan dan peranan ibu dalam proses perkembangan dan pertumbuhan anak secara keseluruhan. Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar (Alimul, 2005). Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berbeda, keduanya tidak dapat berdiri sendiri tetapi saling berkaitan satu sama lain sehingga hal tersebut tidak dapat dipisahkan. Secara ringkas, kondisi ibu dan janin dapat dibagi berdasarkan trimester. 1. Trimester pertama Pada trimester pertama atau tiga bulan pertama masa kehamilan merupakan masa dimana system organ prenatal dibentuk dan mulai berfungsi. Pada minggu ke 3 sel-sel mulai membentuk organ-organ 11
  • 16. spesifik dan bagian-bagian tubuh. Minggu ke 13, jantung telah lengkap dibentuk dan mulai berdenyut, sebagian besar organ telah dibentuk,dan janin mulai dapat bergerak. Bagi wanita hamil tentu saja masa trimester pertama ini merupakan masa penyesuaiannya baik secara fisik maupun emosi dengan segala perubahan yang terjadi dalam rahimnya. Pada trimester pertama ini ibu sering mengalami mual atau ingin muntah, tidak selera makan yang sering dikenal dengan “morning sickness”. Defisiensi gizi dan pengaruh-pengaruh lain yang membahayakan janin seperti penggunaan obat, vitamin A dosis tinggi, radiasi atau trauma dapat merusak atau menghambat perkembangan janin selanjutnya. Sebagain besar keguguran terjadi pada masa ini, bahkan sekitar sepertiga dari kejadian keguguran terjadi karena wanita tidak menyadari bahwa dia sedang benar-benar hamil. Masa trimester pertama merupakan masa yang kritis, sehingga harus dihindari hal-hal yang memungkinkan kegagalan pertumbuhan dan perkembanganjanin (Wardlaw, G.M., et al, 1992). 2. Trimester kedua Pada awal trimester kedua, berat janin sudah sekitar 100 g. Gerakan-gerakan janin sudah mulai dapat dirasakan ibu. Tangan, jari, kaki dan jari kaki sudah terbentuk, janin sudah dapat mendengar dan mulai terbentuk gusi, dan tulang rahang. Organ-organ tersebut terus tumbuh menjadi bentuk yang sempurna, dan pada saat ini denyut jantung janin sudah dapat dideteksi dengan stetoskop. Bentuk tubuh janin saat ini sudah menyerupai bayi. 3. Trimester ketiga Memasuki trimester ketiga, berat janin sekitar 1-1,5 kg. Pada periode ini uterus semakin membesar sampai berada di bawah tulang susu. Uterus menekan keatas kearah diafragma dan tulang panggul. Hal ini sering membuat ibu hamil merasa jantung sesak dan kesulitan pencernaan. Seringkali ibu juga mengalami varises pada pembuluh darah sekitar kaki, wasir, dan lutut keram karena meningkatnya tekanan kepada perut, rendahnya laju darah balik dari limbs, dan efek dari progesterone, yang menyebabkan kendurnya saluran darah. Setelah usia kehamilan mencapai sekitar 28 –30 minggu, bayi yang lahir disebut prematur (sebelum minggu ke 37 kehamilan), mempunyai kesempatan untuk hidup baik bila dirawat dalam suatu perawatan “bayi baru lahir risiko tinggi”. Namun, mineral dan cadangan lemak pada bayi tidak normal, yang seharusnya dibentu pada bulan terakhir kehamilan. Masalah medis lain pada bayi prematur adalah masih 12
  • 17. belum mampu mengisap dan menelan dengan baik, sehingga perawatan bayi ini sangatsulit (Wardlaw, G.M., et al, 1992). Secara rinci, perkembangan janin dapat dilihat berdasarkan waktu usia kehamilannya, yaitu: A. Trimester I : 1. Usia kehamilan 2 – 4 minggu Periode zigot dimulai sejak pembuahan sampai akhir minggu kedua. Saat itu telur yang sudah dibuahi itu membagi diri, merupakan awal mula kehidupan seorang manusia yang baru. Sel telur yang telah dibuahi akan membelah menjadi dua sel, kemudian menjadi empat sel, dan kemudian terus membelah sambil bergerak meninggalkan tuba faloppi menuju rahim. Saat ini dengan perkiraan kasar terdapat tigapuluh sel dari hasil pembelahan. Kumpulan sel tersebut dinamakan morula, dari bahasa latin yang berarti anggur. Morula ini dalam keadaan mengapung dalam cairan rahim. Pada hari keempat terbentuklah menjadi blastosit. Blastosit mestimulasi terjadinya perubahan dalam tubuh termasuk terhentinya siklus menstruasi. Blastotista benar-benar tertanam di dalam rahim pada hari kesepuluh. Kumpulan sel yang disebut sel- sel filli berfungsi sebagai jalur pertukaran zat makanan dan zat sampah antara pembuluh darah ibu dan bayi. Filli ini berbentuk seperti jonjot akar yang tertanam kedalam endometrium. Jalur pertukaran ini pada akhirnya akan sempurna dengan dibentuknya plasenta, yaitu suatu organ yang akan memberikan nutrisi dan melindungi janin beberapa bulan mendatang. Memasuki minggu kedua, di bagian tengah bola berbentuk dua lapisan sel, yakni ectoderm di bagian bawah dan entoderm di bagian atas. Selanjutnya sel-sel pada lapisan entoderm memisahkan diri dan membentuk dua lapisan sel baru, yaitu mesoderm di bagian tengah dan endoderm di bagian atas. Ketiga lapisan sel yang masing-masing merupakan cikal bakal berbagai organ tubuh biasanya terbentuk saat usia kehamilan mencapai minggu ketiga, 13
  • 18. blastula yang telah menjadi embrio berlapis tiga ini disebut grastrula. Ectoderm, kelak akan membentuk kulit, kelenjar keringat, rambut, kuku, system saraf pusat, lapisan email (lapisan yang keras) pada gigi, lapisan pelindung lubang gigi, mulut dan anus, serta beberapa organ tubuh lainnya. Sedangkan sel-sel pada lapisan mesoderm nantinya antara lain akan menjadi tulang, otot, pembuluh darah, jaringan ikat, organ reproduksi, ginjal dan hati. Sementara lapisan endoderm merupakan cikal bakal jantung, pankreas, paru-paru, lapisan pada pencernaan dan pernafasan, kandung kemih dan saluran kemih (uretra). Sementara itu lapisan rahim akan tumbuh di sekitar blastotista dan menutupinya. Menjelang akhir bulan pertama embrio sudah agak lengkap dari ujung kepala sampai kaki panjangnya kira-kira 4mm, masih sulit membedakan bagian-bagian strukturnya. Tetapi badan ini sudah mempunyai kepala dengan dasar permulaan mata dan telinga, sebuah mulut dan otak yang telah memperlihatkan ciri khas manusia, ginjal sederhana telah ada, limpa, bagian pencernaan, tali pusat sederhana, peredaran darah dan sebuah jantung. Rupa embrio masih belum manusiawi, ia mempunyai sebuah ekor; di kedua belah sisi kepalanya terdapat kerut-kerut seakan ada insang, ada benjolan lengan dan kaki yang agak berlainan dengan tangan dan kaki manusia. 2. Usia kehamilan 5 minggu Dalam minggu kelima hingga minggu ketujuh, proses tumbuh kembang yang terjadi pada embrio akan menghasilkan perubahan tulang serta pertambahan berat, embrio sedikit demi- sedikit dilapisi oleh pigmen (zat warna) hingga akhir bulan kedua. Mata embrio yang berbentuk bola hitam ini belum bisa berkedip karena belum memiliki kelopak. Memasuki pertengahan bulan kedua wajah embrio dihiasi dengan sepasang mata dan sebuah hidung mungil juga mulut lengkap dengan bibir atas dan bibir bawah. Proses pembentukan jaringan kulit saat ini juga sudah 14
  • 19. mulai terjadi setelah sel-sel cikal bakal kulit yang berasal dari lapisan ectoderm (lapisan terluar) selesai membentuk otot, maka sel-sel itu akan membentuk dua lapisan kulit di atasnya. Lapisan pertama yang terletak di luar yakni epidermis merupakan lapisan kulit yang berfungsi sebagai pelindung, sedangkan lapisan kedua yang disebut dermis adalah lapisan kulit yang bertugas sebagai “bantalan” bagi tubuh. Di dalam lapisan ini, sebagian sel membentuk kelenjar keringat dan kelenjar minyak. 3. Usia kehamilan 6 minggu Dalam minggu keenam telah terdapat pokok kerangka tulang tubuh yang lengkap. Kerangka itu masih belum terdiri atas tulang melainkan seperti ujung hidung orang dewasa, yaitu tulang rawan. 4. Usia kehamilan 7-8 minggu Pada minggu ketujuh embrio berubah sebagian bayi kecil yang sudah baik dan telah memperlihatkan bentuk tubuhnya dan semua organ dari tubuh orang dewasa, panjang janin dua centimeter berat dua kilogram, ia mempunyai wajah manusia dengan mulut, telinga, hidung dan lidah, bahkan di rahangnya telah terdapat kuntum-kuntum gigi sulung. Tubuh telah menjadi padat, lengan hanya sebesar tanda seru, mempunyai tangan dan jari-jari, serta ibu jari, kaki sudah mempunyai lutut, tapak kaki dan jari kaki. Tubuh embrio juga telah bekerja, otak menyiarkan rangsang- rangsang yang mengkoordinasikan kegiatan alat-alat tubuh lain. Jantung berdenyut dengan kuat, perut telah menghasilkan sedikit getah lambung, hati telah membentuk sel-sel darah, otot pada lengan dan badan juga dapat digerakkan sedikit. Menurut data penanggalan perkembangan embrio setiap kali bertumbuh satu millimeter. Akan tetapi badannya tidak tumbuh secara serentak dan merata: pelbagai bagian bertumbuh pada pelbagai jangka waktu. Munculnya sel-sel tulang yang pertama ini menunjukkan berakhirnya masa embrional. Kriterium ini dipilih oleh ahli 15
  • 20. embriologi, karena permulaan pembentukan tulang terjadi bersamaan dengan penyelesaian tubuh. Pembangunan struktur ini diikuti perkembangan fungsi-fungsi. Jika pada akhir bulan kedua embrio sudah menjadi fetus sebenarnya ia sudah boleh disebut bayi. 5. Usia kehamilan 9 minggu Pada minggu kesembilan punggung bayi akan sedikit menegak dan tulang ekornya akan sedikit memendek. Proporsi kepala masih lebih besar dari anggota lainnya dan bagian kepalanya masih menekuk ke arah dada. Kedua mata telah berkembang dengan baik, namun masih ditutupi oleh membran kelopak. Janin dapat melakukan gerakan-gerakan kecil setelah otot-ototnya mulai berkembang, anggota badannya juga mulai berkembang. Perkembangan lengan dan jari tangan lebih cepat daripada tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini telapak tangan janin telah memiliki batas jari tangan yang jelas, kelima jari tangan tampak terpisah satu sama lain. 6. Usia kehamilan 10 minggu Minggu kesepuluh janin telah memiliki rancangan struktur tubuh yang sempurna, janin mulai berwujud sebagai manusia. Perkembangan yang terjadi meliputi pemisahan jari-jari tangan dan kaki, munculnya bakal lidah dan gigi, menghilangnya tulang ekor dan semakin berkembangnya bayi. Otak bayi setiap menitnya diproduksi seperempat juta sel-sel syaraf (neuron) baru. Jantung janin berkembang sempurna walaupun genitalia eksternal belum jelas terlihat, namun testis bayi laki-laki telah memproduksi testosteron, sehingga proses maskulinisasi telah dimulai pada akhir minggu kesepuluh ini. Bayi telah dinyatakan melewati masa kritis terjadinya kelainan congenital (cacat bawaan). 7. Usia kehamilan 11 minggu Minggu kesebelas pembuluh darah dalam plasenta akan diperbanyak untuk menyokong kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan 16
  • 21. oleh bayi, usus halus dalam perutnya masih dalam proses perkembangan dan beberapa diantaranya masih menyatu ke dalam tali pusat usus ini telah mampu menimbulkan gerakan peristaltik, yaitu gelombang kontraksi yang mengalirkan makanan sepanjang saluran pencernaan. 8. Usia kehamilan 12 minggu Minggu keduabelas, janin terus tumbuh besar, ukurannya telah berlipat ganda dalam tiga minggu terakhir dan wajahnya mulai menunjukkan wujud manusia. Walaupun seluruh struktur telah terbentuk namun belum sempurna, minggu ini terjadi proses penyempurnaan keseluruhan struktur tersebut. Kuku jemari tangan dan kaki mulai terbentuk, otot-otot janin mulai berkembang dengan baik untuk menimbulkan adanya gerakan spontan yang tidak disadari (involunter). Otak belum berkembang dengan sempurna, sehingga perintah untuk menggerakkan otot berasal dari tulang belakang. Saat ini seluruh usus halus janin telah berada dalam rongga perutnya. Bila bayi berjenis kelamin laki-laki maka sifat maskulinnya akan timbul dan organ reproduksi wanitanya akan menghilang. Janin aktif bergerak dalam perut ibu dalam satu jam bisa berubah posisi duapuluh kali, namun tidak semua gerakan dilakukan atas inisiatif sendiri, ada yang terjadi akibat aktifitas ibu. B. Trimester II 1. Usia kehamilan 13 minggu Minggu ketigabelas kelopak mata bayi masih menutup dan tidak akan membuka hingga usia kehamilan empat bulan. Bayi akan mulai menghisap ibu jari tangannya, karena tanggannya telah cukup panjang, jaringan yang akan melapisi tulang telah terbentuk terutama bagian kepala, kaki, serta beberapa tulang iga mulai terlihat. Bagian mulut dan dagu tampak lebih jelas, plasenta telah berkembang dengan sempurna dan telah siap menjadi tempat pembentukan hormon yang selama ini dihasilkan oleh ovarium. 17
  • 22. Menjelang akhir bulan ketiga, setiap bayi memperlihatkan tingkah laku yang sangat pribadi. Hal ini disebabkan karena struktur otot pada setiap bayi berlainan, umpamanya susunan dan macamnya otot muka mengikuti pola yang diturunkan. Ekspresi wajah sang bayi pada bulan ketiga sudah mirip wajah orang tuanya. Tetapi apa yang dapat diperbuat dan bagaimana cara sang bayi berbuat sesuatu, ditentukan oleh sifat-sifat turunan. Keadaan dalam rahim pun memegang peranan: jika perkembangan berlangsung normal, tingkah laku bayi ditentukan oleh bakat keturunan. Akan tetapi diketahui pula, bahwa alat-alat tubuh pada masa prenatal dapat berubah karena makanan dan penyakit sang ibu. Jika perubahan-perubahan seperti ini terjadi waktu mekanisme syaraf otot itu masih muda, maka hal ini dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang tidak bisa diluruskan lagi. 2. Usia kehamilan 14 minggu Minggu keempatbelas wajah bayi terlihat lebih sempurna, pipi dan jembatan hidungnya telah terlihat, kedua telinganya telah berpindah dari bagian sisi leher ke sisi di samping kepala, letak kedua matanya telah saling berdekatan. Perkembangan besar lainnya terlihat dengan tumbuhnya lanugo yang merupakan suatu rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh janin dengan pola melingkar sesuai alur kulitnya. Pola ini nantinya akan menjadi cikal bakal sidik jari. 3. Usia kehamilan 15 minggu Minggu kelimabelas, pada minggu ini timbul pigmentasi pada rambut bayi hal ini sesuai dengan gen yang diturunkan. Bayi makin banyak bergerak, lengan mampu menekuk di bagian siku dan pergelangan tangan membentuk kepalan tangan. Perkembangan tulang dan tulang rawan terus berlangsung dan telah terbentuk sempurna di seluruh tubuh. 4. Usia kehamilan 16 minggu 18
  • 23. Minggu keenambelas, bayi telah mampu menegakkan kepalanya, otot wajah sedikit berkembang, sehingga ia mampu memperlihatkan beberapa raut wajah yang berbeda. Bayi juga mampu mengedipkan mata, membuka mulutnya, bahkan mampu mengerutkan dahi, zat kalsium telah cukup disimpan dalam tulangnya. Jika bayi ini perempuan maka ovarium telah turun dari rongga abdomen dan masuk di rongga panggul, di dalamnya telah terbentuk lebih dari lima juta sel. 5. Usia kehamilan 17 minggu Minggu ketujuh belas plasenta makin membesar dan berisi jaringan pembuluh darah sehingga permukaannya meluas mulai terdapat pemupukan lemak coklat yang nantinya akan berperan penting untuk menimbulkan panas tubuh. 6. Usia kehamilan 18 minggu Minggu kedelapan belas, bayi lebih sensitif terhadap dunia luar, ia akan memberikan reaksi berupa tendangan dan dorongan, saat ini ia sudah dapat mendengar, karena tulang-tulang pendengarannya mulai mengeras dan bagian otak yang menerima impuls serta memproses sinyal syaraf dari telinga telah berkembang. Bayi akan terbiasa dengan bunyi aliran darah melalui tali pusar dan bunyi detak jantung ibu, dan retina mata telah menjadi sedikit sensitif. 7. Usia kehamilan 19 minggu Minggu kesembilan belas, otak bayi berkembang ditandai dengan ukurannya yang menempati porsi terbesar dari tubuh, bayi mampu melakukan gerakan sadar secara langsung, telinga telah berada di kedua sisi kepala, bakal gigi permanen bayi telah muncul di sela-sela gigi susu, rasio antara panjang kaki dengan paha dan tungkai keseluruhan tidak akan berubah. 8. Usia kehamilan 20 minggu Minggu keduapuluh, kulit janin telah menebal dan membentuk empat lapisan kulit. Pada saat bersamaan, kelenjar 19
  • 24. sebasea (kelenjar keringat) mengeluarkan suatu substansi lembek yang disebut verniks kaseosa yang berfungsi sebagi pelindung kulit bayi dari gesekan secara terus menerus dengan cairan amnion. 9. Usia kehamilan 21 minggu Minggu keduapuluh satu, janin telah memiliki jumlah sel darah merah yang cukup banyak, sel darah putih yang merupakan salah satu system kekebalan tubuh mulai terbentuk, bakal indra pengecap juga mulai terbentuk. Sistem pencernaan juga telah berkembang sehingga dapat menyerap air dan zat gula dari cairan amnion dan mengalirkan sedikit zat padat ke dalam usus besar. 10. Usia kehamilan 22 minggu Minggu keduapuluh dua, jumlah sel syaraf telah sempurna dan telah mampu belajar mengenai diri dan sekitarnya melalui sentuhan. Sentuhan merupakan indra pertama yang dipakai bayi untuk mempelajari gerakan, merasakan wajahnya atau bahkan memukul kaki dan lengannya. Saat menghisap ibu jari ia dapat membawa ibu jari tersebut ke dalam mulutnya atau menekuk kepalanya ke arah tangan. Proses belajar ini akan terus diulang sampai ia lahir. 11. Usia kehamilan 23 minggu Minggu keduapuluh tiga, janin mulai menelan sejumlah kecil cairan amnion dan mengeluarkan sebagian dalam bentuk urin. Janin dapat cegukan saat menelan sejumlah cairan dan ibu dapat merasakan pergerakan tubuhnya yang menyentak-nyentak saat cegukan. 12. Usia kehamilan 24 minggu Minggu ke duapuluh empat, bulu mata janin telah berkembang, rambut kepala mulai tumbuh, janin tampak gemuk dan lebih besar, ia memenuhi ruang rahim dan pergerakannya akan terbatasi, ia tidak lagi dapat berputar dan berjungkir balik dalam cairan amnion, namun ia masih senang mencengkeram tali pusar, menyentuh serta merasakan sekitarnya. Kewaspadaan terhadap 20
  • 25. dunia luar semakin meningkat bila ibu terkejut maka bayi akan ikut merasa terkejut. Suatu studi menunjukkan bahwa janin tetap teragitasi selama beberapa jam setelah merasa kaget. Hal ini merupakan suatu transisi antara keadaan gelisah dengan kecemasan yang menetap. 13. Usia kehamilan 25 minggu Minggu keduapuluh lima, detak jantung bayi dapat terdengar tanpa bantuan stetoskop, pembedaan jenis kelamin pada bayi telah berlangsung dengan sempurna. Testis pada bayi laki-laki telah mulai turun menuju buah zakarnya sedangkan vagina pada bayi perempuan telah membentuk suatu lubang. Sedangkan bayi telah terampil mengepalkan kedua jari tangannya. Dominasi tangan kanan atau kiri telah muncul dan ruas jari tangan juga mulai terbentuk sehingga sidik jari telah timbul. Bayi telah mempunyai pola tidur dan bangun yang teratur. 14. Usia kehamilan 26 minggu Minggu keduapuluh enam, Kelopak mata bayi sudah mulai membuka, mata bayi telah berkembang sempurna dan seluruh lapisan retinanya telah terbentuk. Apapun warna mata bayi nantinya saat ini akan tampak biru. Hal ini berlaku untuk semua ras karena pupilnya belum memiliki warna yang sesungguhnya, hingga beberapa bulan sebelum kelahiran. Struktur alis mata, kelopak mata dan jaringan telah sempurna, walaupun masih berukuran kecil dan masih bertumbuh. 15. Usia kehamilan 27 minggu Minggu ke duapuluh tujuh, mulai saat ini bayi telah memiliki kemampuan hidup di dunia luar sebanyak 85%, bila ternyata ibu melahirkan prematur. Permukaan otak bayi tampak berkerut-kerut, kerutan ini dikalangan kedokteran dikenal dengan istilah konvulsitekstur permukaan otak yang berkerut-kerut itu penting bagi proses perkembangan selanjutnya. bagian otak ini mengandung lebih banyak sel-sel otak dibagian yang 21
  • 26. permukaannya licin. jutaan sel-sel syaraf (neuron) baru, mengisi seluruh bagian otak janin. Bagian otak depan membesar, agar struktur otak lainnya dapat berkembang. 16. Usia kehamilan 28 minggu Minggu keduapuluh delapan, otak bayi telah membentuk lotus, dan girus, seperti layaknya otak yang telah berkembang. Jaringan otaknya meningkat secara drastis, rambut kepala tumbuh semakin panjang. Penimbunan lemak masih berlangsung di tubuhnya, posisi bayi masih dalam keadaan sunsang. C. Trimester III 1. Usia kehamilan 29 minggu Minggu keduapuluh sembilan, diatas ginjal bayi, terdapat kelenjar adrenal yang saat ini menghasilkan substansi mirip androgen (hormon seks pria) yang akan bersikulasi dalam darahnya dan diubah menjadi estrogen (dalam bentuk estriol) setelah melalui plasenta. Hal ini diperlukan untuk merangsang keluarnya hormon prolaktin dalam tubuh ibu. 2. Usia kehamilan 30 minggu Minggu ketigapuluh, bayi mampu mengenali dan membedakan suara, Namun suara yang terdengar masih samar- samar. Bayi lebih awas terhadap lingkungan sekitar, ia juga telah dapat membuka dan menutup mata ia dapat melihat siluet disekitar ibunya, jika berada ditempat yang terang, dapat merasakan rahim yang memijat tubuhnya saat ibu mengalami kontaksi, ia telah mampu memberikan respon terhadap rasa nyeri yang timbul. Bayi mulai menunjukkan gerak pernafasan yang lebih berirama, walaupun masih sering tersedak akibat tidak sengaja menelan cairan amnion yang salah masuk ke saluran pernafasan. bayi mulai menghisap jempol, dan bergerak mengikuti irama. 3. Usia kehamilan 31 minggu Minggu ketigapuluh satu, alveolus pada paru-paru bayi terdapat selapis sel epitel, yang akan mengeluarkan surfaktan, yang 22
  • 27. mencegah alveolus menjadi kolaps, sehingga bayi dapat memasukkan udara ke paru-paru dan bernafas dengan sempurna. 4. Usia kehamilan 32 minggu Minggu ketigapuluh dua, sebagian besar bayi telah mampu mempelajari bahasa ibu dan orang disekitarnya. kepala sikecil kemungkinan berada dalam posisi dibawah, karena cukup besar sehingga tungkai mencapai iga. Hal ini akan menyebabkan nyeri. Bayi semakin familiar dengan latar belakang suara konstan dari detak jantung ibu, dan bisingnya suara usus serta aliran darah dari tali pusat, suara ibu dapat didengar oleh bayi. 5. Usia kehamilan 33 minggu Minggu ke tigapuluh tiga, bayi tidur sepanjang waktu dan ia mungkin mengalami mimpi. Selama tidur matanya akan bergerak-gerak sesuai dengan karakteristik tidur REM (Rapit Eye Movment). Bila ia bangun ia akan waspada terhadap lingkungan sekitar. 6. Usia kehamilan 34 minggu Minggu ketigapuluh empat, rambut bayi semakin menebal, lanugo masih meliputi seluruh tubuh dan menghasilkan vernik yang semakin kental. 7. Usia kehamilan 35 minggu Minggu ketigapuluh lima, kuku jemari bayi akan tumbnuh hingga mencapai tepi jari, pemupukan lemak terus berlangsung terutama disekitar bahu sehingga bayi terlihat montok dan gemuk lanugo ditubuh bayi mulai rontok. 8. Usia kehamilan 36 minggu Minggu ketigapuluh enam, wajah telah makin berisi dan terlihat mulus serta montok dengan ciri khas pipi bayi, besarnya ditentukan oleh penyimpanan lemak dan kekuatan otot menghisap yang telah dilatih didalam rahim. 9. Usia kehamilan 37 minggu 23
  • 28. M inggu ketigapuluh tujuh, bayi telah berkembang sempurna dan siap dilahirkan. Lemak disimpan dalam tubuh dengan kecepatan lebih dari empat belas gram (setengah ons) per hari dan proses mielinisasi beberapa syarat pada otaknya baru dimulai. 10. Usia kehamilan 38 minggu Minggu ketigapuluh delapan, selama beberapa minggu terakhir, bayi telah memproduksi zat sisa metabolisme tubuh didalam usus, suatu substansi berwarna hitam kehijauan yang disebut mekoneum yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah, kerontokan sel yang melapisi usus halus, sel kulit serta lanugo yang ia keluarkan kecairan amnion yang tertelan olehnya, serta dari sumber lainnya. Mekoneum ini merupakan produk sisa metabolisme pertama yang akan dikeluarkan oleh bayi setelah lahir. Terkadang dapat dikeluarkan sebelum lahir, sehingga bayi diliputi zat sisa ini. 11. Usia kehamilan 39 minggu Minggu ketigapuluh Sembilan, sebagian besar lanugo telah menghilang, tebal tali pusat 1,3 cm dan dapat terikat atau melingkari lehernya. tali pusat akan memberikan nutrisi pada bayi supaya berat badannya bertambah. beberapa anti bodi dari tubuh ibu akan melalui lapisaan pelidung plasenta dan memasuki aliran darahnya. anti bodi ini akan memberikan suatu sistem kekebalan sementara selama enam bulan setelah kelahiran hingga tubuh bayi mampu membentuk antibodi sendiri. 12. Usia kehamilan 40 minggu Minggu keempatpuluh, bayi ini telah lahir dan biasanya akan mengejutkan kedua orang tua, awalnya akan terlihat aneh, karena bentuk kepalanya yang asimetris, namun hal ini akan terkoreksi dengan sendirinya dalam sehari atau dua hari. 24
  • 29. 4. Asupan Makanan dan Gizi Ibu Hamil Kebutuhan gizi selama ibu hamil meningkat karena selain diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu juga diperlukan untuk janin yang dikandungnya. Pemenuhan gizi selama hamil juga diperlukan untuk persiapan ASI serta tumbuh kembang bayi. Salah satu indikator terpenuhinya kebutuhan gizi selama hamil adalah adanya penambahan berat badan ibu (Sulistyoningsih, 2011). Kebutuhan gizi ibu hamil pada setiap trimester berbeda, hal ini diseseuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatanibu. Pemenuhan kebetuhan gizi pada trimester pertama lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Hal ini dikarenakan pada masa ini sedang terjadi pembentukan sistem saraf, otak, jantung, dan organ reproduksi janin, selain itu pada masa ini tidak sedikit ibu yang mengalami mual muntah sehingga tidak memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan gizi secara kuantitas. Pemenuhan kebutuhan gizi pada trimester II dan III, selain memperhatikan kualitas juga harus terpenuhi secara kuantitas (Kasdu, 2006). Bahan pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil harus meliputi enam kelompok, yaitu makanan yang mengandung protein, baik hewani maupun nabati, susu dan olahannya, sumber karbohidrat baik dari roti ataupun biji-bijian, buah dan sayur yang tinggi kandungan vitamin C, sayuran berwarna hijau tua, serta buah dan sayur lain. Berikut kebutuhan zat gizi yang cukup penting bagi ibu hamil (Arisman, 2004). 1. Energi Umumnya seorang ibu hamil akan berubag berat badannya sampai 12,5 kg, tergantng dari berat badan sebelum hamil. Rata-rata ibu hamil memerlukan tambahan 300 kkal/hari atau sekitar 15% lenih dari keadaan normal (tidak hamil) atau membutuhkan 2800-3000 kkal makanan sehari. Total kalori yang dibutuhkan untuk mendapatkan kenaikan berat badan 12,5 kg kira-kira sekitar 80.000 kkal. Dari jumlah tersebut, sebanyak 36.000 kkal digunakan untuk pembakaran 25
  • 30. dan 44.000 kkal sisanya untuk pembuatan jaringan baru(Sulistyoningsih, 2011). Menurut angka kecukupan gizi tahun 2013, penambahan kebutuhan energi per hari bagi ibu hamil pada trimester I adalah 180 kkal, trimester II dan III masing-masing 300 kkal. Asupan gizi pada trimester I doperlukan untuk perkembangan dan pertumbuhan plasenta yang berguna untuk menyalurkan makanan dan pembentukan hormon, pada janin diperlukan untuk pembentukan organ (organo genesis) dan pertumbuhan kepala janin dan badan. Asupan gizi pada trimester II diperlukan untuk pertumbuhan kepala, badan, dan tulang janin. Biasanya, pada trimester II juga terjadi pertambahan berat tubuh ibu. Sementara pertumbuhan janin dan plasenta serta cairan amnion akan berlangsung cepat selama trimester III (Sadler, 2000). 2. Protein Ibu hamil juga memerlukan konsumsi protein lebih banyak dari biasanya. Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2013, selama hamil ibu memerlukan tambahan protein sebesar 20 gram per hari. Pemenuhan protein bersumber hewani lebih besar daripada kebutuhan protein nabati, shingga ikan, telur, daging, dan susu perlu lebih banyak dikonsumsi dibandingkan tahu, tempe, dan kacang. Hal ini disebabkan karena struktur protein hewani lebih mudah dicerna daripada protein nabati. Hampir 70% protein digunakan untuk pertumbuhan janin yang dikandung. Pertumbuhan dimulai dari pertumbuhan sebesar sel sampai tubuh janin mencapai kurang lebih 3,5 kg. Protein juga digunakan untuk pembentukan plasenta. Bila asupan protein tidak mencukupi maka plasenta menjadi kurang sempurna padahal plasenta berfungsi untuk menunjang, memelihara, dan menyalurkan makanan bayi. Protein juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak dan mielin selama masa janin dan berkaitan erat dengan 26
  • 31. kecerdasan, dan protein juga dibutuhkan untuk persiapan persalinan. Sebanyak 300-500 ml darah diperkirakan akan hilang pada persalinan sehingga cadangan darah diperlukan pada periode tersebut dan hal ini tidak terlpeas dari peran protein. 3. Vitamin A Vitamin A dibutuhkan oleh ibu hamil namun tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan cacat bawaan. Isotretinoin (asam 13-cic-retinoat) yaitu suatu analog vitamin A telah dibuktikan dapat menyebabkan pola kelainan yang khas yaitu embriopati isotretinoin atau embriopati vitamin A dengan ciri-ciri antara lain celah langit-langit, hidrosefali, cacat tuba neuralis dan cacat jantung. Pada trimester I dan II ibu hamil membutuhkan tambahan vitamin A sebesar 300 mikrogram, sedangkan pada trimester III ibu hamil membutuhkan 350 mikrogram tambahan vitamin A (AKG 2013). 4. Vitamin B12 Vitamin B12 bersama asam folat berperan dalam sintesis DNA dan memudahkan pertumbuhan sel. Vitamin ini juga berperan penting untuk keberfungsian sel sumsum tulang, sistem persarafan, dan saluran cerna. Wanita Usia Subur (WUS) membutuhkan vitamin B12 sebesar 2,4 mikrogram per hari dan tambahan kebutuhan ketika hamil sebesar 0,2 mikrogram pada masing-masing trimester I, II, dan III. Bahan makanan sumber vitamin B12 adalah hati, telur, ikan, kerang, daging, unggas, susu, dan keju. 5. Asam Folat Asam folat digunakan untuk perkembangan sel-sel muda, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, pembentukan heme, dan metabolisme energi. Kekurangan asam folat dapat berakibat lelah berat, kaki kejang, dan gangguan tidur. Jika berlanjut akan menyebabkan anemia megaloblastik. Kekurangan asam folat juga 27
  • 32. berkaitan dengan BBLR, ablasio plasenta, dan defect neural tube terutama pada periode kehamilan minggu ke-3 sampai ke-8 dimana terjadi pembentukan organ. Kebutuhan asam folat untuk trimester I, II, dan III masing-masing sebanyak 200 mikrogram. Jenis makanan yang mengandung asam folat yakni ragi, brokoli, sayuran hijau, asparagus, dan kacang-kacangan. 6. Vitamin D Sumber vitamin D yang utama adalah sinar matahari. Kekurangan vitamin D pada ibu hamil akan mengakibatkan gangguan metabolisme kalsium pada ibu dan janin. Gangguan dapat berupa hipokalsemi, tetani pada bayi baru lahir, dan osteomalasia pada ibu. Kekurangan vitamin D banyak terjadi pada perempuan hamil yang bermukim di daerah yang hanya sedikit terkena sinar matahari. 7. Zat besi Anemia karena kekurangan zat besi masih banyak terjadi di negara berkembang. Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil meningkat hingga 200-300%. Sekitar 1.040mg ditimbun selama hamil, sebanyak 300mg ditransfrer ke janin, 200mg hilang saat melahirkan, 50-75mg untuk pembentukan plasenta dan 450mg untuk pembentukan sel darah merah. Zat besi tidak akan terpenuhi kebutuhannya hanya dari diet saja, karena itu pemberian suplemen zat besi sangat diperlukan. Efek samping pemberian suplemen adalah sembelit, hal ini bisa diatasi dengan banyak minum dan makan makanan berserat. 8. Yodium Yodium dapat diperoleh dari air minum dan sumber bahan makanan laut. Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami hipotiroid yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kerusakan saraf sebagai akibat dari hipotiroid dapat menyebabkan retardasi mental. Kekurangan yodium 28
  • 33. juga dapat mengakibatkan bayi lahir mati, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan perinatal. Koreksi yodium hendaknmya sebelum atau selama 3 bulan pertama kehamilan. Asupan tambahan yang dianjurkan pada masing-masing trimester I, II , dan III adalah 70 mikrogram. Yodium dapat dipenuhi dengan mengonsumsi garamberyodium serta konsumsi bahan makanan yang bersumber dari laut. 9. Kalsium Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2013, konsumsi kalsium yang dianjurkan bagi ibu hamil adalah sebanyak 1.100 mg per hari. Sumber utama kalsium adalah susu dan hasil olahannya, udang, dan sarden. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang pada ibu, prematuritas, bahkan kematian. 10. Serat Kebutuhan serat bagi ibu hamil juga harus diperhatikan, karena selain memberikan rasa kenyang lebih lama, serat juga dibutuhkan untjuk memperlancar sistem pencernaan sehingga dapat mencegah sembelit. Serat dapat diperoleh dari sayuran, buah-buahan, gandum, beras, dan olahannya (Kasdu, 2006). 5. Pemeriksaan Kehamilan Menurut WHO, setiap ibu hamil sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat pemeriksaan kehamilan pertama kali hingga usia kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu dan setiap satu minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya melahirkan. Usia kehamilan dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPT). 29
  • 34. Berikut ini merupakan jadwal pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil, yaitu sebagai berikut : 1. Pemeriksaan Kehamilan usia 8-12 minggu Merupakan kunjungan pemeriksaan kehamilan awal bagi ibu hamil. Ibu hamil akan ditawarkan untuk mengikuti jadwal pemeriksaan kehamilan rutin di tempat tersebut. Untuk pemeriksaan awal ibu hamil akan ditanya mengenai riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul, dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan Laboratorium, termasuk golongan darah dan hemoglobin (Hb), skrining infeksi menular seksual, dan tes urine. Jika sang ibu tidak ingat pasti kapan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT), maka pemeriksaan USG akan dianjurkan untuk membantu menentukan berapa usia janin. 2. Pemeriksaan Kehamilan usia 15 sampai 20 minggu Pada periode ini ibu hamil akan ditawarkan untuk periksa USG antara 18 dan 20 minggu guna melihat organ-organ janin, dan mengukur pertumbuhan janin dan plasenta. 3. Pemeriksaan Kehamilan usia 27 atau 28 minggu Pada periode ini, sang ibu akan dianjurkan untuk pemeriksaan tes glukosa darah untuk menyaring ada tidaknya diabetes gestational. Hemoglobin mungkin juga diperiksa ulang. Beberapa penyedia melakukan pemeriksaan panggul. 4. Pemeriksaan Kehamilan usia 28-36 minggu Setelah 28 minggu, kunjungan prenatal terus dilakukan dan lebih sering yakni setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 36 minggu. Dokter atau bidan akan terus mencatat pertumbuhan janin, mendengarkan detak jantung janin, dan akan memeriksa posisi janin. 5. Pemeriksaan Kehamilan usia 36 minggu 30
  • 35. Pada kunjungan ini, bidan atau dokter akan melakukan pemeriksaan panggul. Skrining tes untuk infeksi menular seksual dapat diulang pada kunjungan ini. Pemeriksaan posisi dan ukuran janin. Jika kepala janin tidak berada di bawah, Bidan atau dokter biasanya menyarankan latihan agar janin mengubah posisinya, atau menyarankan manipulasi fisik yang disebut versi eksternal. 6. Pemeriksaan Kehamilan usia 36 sampai 40 minggu Pemantauan berat badan dan tekanan darah, dan ukuran janin, posisi, dan detak jantung janin. Dokter atau bidan mungkin juga memeriksa leher rahim Anda untuk melihat pelebaran. 7. Pemeriksaan Kehamilan usia 40 + minggu Apabila kehamilan melewati tanggal taksiran persalinan, dokter mungkin menawarkan pengujian “post-dates”, termasuk tes nonstress, USG, dan profil biofisik untuk selanjutnya perlu dilakukan tindakan atau sekedar observasi. 6. Perawatan Payudara Pada usia kehamilan lima bulan atau lebih, kadang-kadang ujung puting susus mengeluarkan cairan yang disebutkolostrim. Sekresi cairan ini disebabkan oleh pengaruh hormon laktogen dari plasenta dan hormon prolaktin dari hipofisis. Kondisis ini normal meskipun cairan yang dihasilkan tidak berlebihan. Selama hamil, jika kadar prolaktinnya cukup tinggi akan berpengaruh terhadap sekresi air susu. Sekresi air susu akan dihambat oleh hormon estrogen. Salah satu upaya agar produksi ASI pada saat menyusui lancar, ibu hamil dianjurkan untuk merawat payudaranya dengan metode dan teknik yang benar. Tahap ini sangat penting dilakukan karena proses laktasi(pembentukan ASI) sudah dimulai sejak kehamilan. Secara umum, tujuan perawatan payudara sebagai berikut. a. Memelihara kesehatan dan kebersihan payudara Ibu b. Melenturkan dan menguatkan puting susu 31
  • 36. c. Mengatasi puting susu pada keadaan datar/terbenam sehingga dapat menyembul keluar. Puting susu yang menyembul keluar siap disususkan kepada bayi. Selama proses perawatan payudara, ibu hamil harus memperlihatkan beberapa hal berikut ini. a. Perawatan payudara harus dilakukan secara teratur b. Harus memperhatikan kebersihan hidup sehari-hari c. Asupan nutrisi/gizi ibu hamil harus lebih baik dan jumlahnya lebih banyak. Jumlah asupan nutrisi sebanyak 1,25 kali lebih banyak dibandingka wanita nrmal d. Memakai BH yang dapat menyangga payudara Teknik perawatan payudara ibu hamil terdiri dari dua tahap, yaitu pemeriksaan payudara dan persiapan puting susu. Tentunya, untuk melakukan tahap-tahap tersebut harus didukung oleh alat dan bahan yang menunjang. Alat dan bahan yang jharus disiapkan untuk merawat payudara anatara lain kapas, minyak kelapa yang dihangatkan, dan handuk. 1. Pemeriksaan Payudara Pemeriksaan payudara dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya benjolan pada payudara ibu. Pemeriksaan inid apat dilakukan sendiri. Caranya, salah satu tangan diluruskan ke atas , jari-jari tangan yang lain digunakan untuk memeriksa payudara, lalu pijat payudara dengan cara gerakan memutar mengelilingi payudara menuju areola bagian atas. 2. Persiapan puting susu Tujuan utama persiapan puting susu bagi ibu hamil adalah untuk menguatkan, melenturkan dan mengatasi terpendamnya puting susu . Agar tujuan tersebut tercapai, puting susu harus disiapkan sejak usia kehamilan memasuki trimester kedua dan dilakukan dua kali sehari. Hal- 32
  • 37. hal yang harus dilakukan pada tahap persiapan puting susu senagai berikut a. Kompres puting susu sampai bagian areola mammae dengan kapas yang telah dibasahi minyak selama 2-3 menit. Tahapini bertujuan untuk memperlunak kotoran/kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah untuk dibersihkan. sumber: Molika,Ewa. 2015.275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan Melahirkan. Vicosta Publishing: Jakarta b. Olesi ibu jari dan jari telunjuk dengan minyak c. Jika puting susu normal, letakkan ibu jari dan jari telunjuk di sekitar puting susu. Lakukan gerakan memutar ke arah dalam sebanyak 30 kali putaran untukmeningkatkan elastisitas otot puting susu sumber: Molika,Ewa. 2015.275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan Melahirkan. Vicosta Publishing. d. Jika puting susu datar atau masuk ke dalam, letakkan kedua jari telunjuk disebelah kiri dan kanan puting susu. Secara perlahan, tekan dan hentakkan ke arah luar menjauhi puting susu sebnayak 20 kali. 33
  • 38. sumber: Molika,Ewa. 2015.275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan Melahirkan. Vicosta Publishing. e. Lakukan hal yang sama pada tahap d, tetapi tarikan dan hentakan jari telunjuk dari atas dan bawah sumber: Molika,Ewa. 2015.275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan Melahirkan. Vicosta Publishing. 7. Kebersihan Tubuh dan Pakaian Dengan bertambahnya usia kehamilan dan semakin membesarnya perut akan semakin menimbulkan rasa tidak nyaman, baik dari segi fisik maupun penampilan. Pada kondisi ini, wanita hamil dianjurkan untuk tetap merawat dan menjaga kesehatan pribadi. Walaupun rasa malas sering muncul, wanita hamil dianjurkan untuk dapat mengatasinya. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan oleh wanita hamil dalam upaya merawat dan menjaga kesehatan pribadinya. 1. Memelihara kebersihan pribadi 34
  • 39. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh wanita hamil dalam upaya pemeliharaan kebersihan pribadi adalah sebagai berikut. a. Selama kehamilan, rambut akan tumbuh lebih cepat, tebal, dan mengkilat sehingga akan tampak berminyak. Untuk mengatasinya, cucilah rambut paling sedikit 2-3 kali seminggu. b. Peliharalah gigi secara teratur untuk menghindari terjadinya infeksi rongga mulut. Infeksi yang terjadi di rongga mulut akan mudah menyebar ke organ yang lainnya. Selain itu, periksalah gigi ke dokter secara teratur dan informasikan bahwa anda sedang hamil. c. Jagalah kebersihan kulit dengan baik. Pada saat mandi, gosoklah kulit secara perlahan untuk menghindari terjadinya kelecetan. Kulit yang lecet sangat mudah terinfeksi oleh kuman-kuman penyakit d. Peliharalah kebersihan payudara. Lakukan pengurutan sesuai nasehat dokter untuk mempersiapkan ASI. Sokong payudara dengan BH yang lebih besar dan cukup menunjang. e. Jagalah kesehatan alat kelamin untuk menghindari terjadinya infeksi kandungan. Jika kandungan anda terinfeksi, tentunya akan membahayakan pertumbuhan dan perkembangan janin (Mellyn, 2001) Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus longgar,bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut. Selain itu, wanita dianjurkan mengenakan bra yang menyokong payudara dan memakai sepatu hak yang tidak terlalu tinggi, karena titik berat wanita hamil berubah. Pakaian dalam yang dikenakan harus selalu bersih dan menyerap keringat. Dianjurkan pula memakai pakaian dan pakaian dalam dari bahan katun yang dapat 35
  • 40. menyerap keringat. Pakaian dalam harus selalu kering dan sering diganti (Yulaikha, 2006). 8. Iminisasi Pada saat Hamil Imunisasi merupakan tindakan preventif yang diperlukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan mempertahankan status kesehatan seluruh rakyat. Imunisasi tetanus toksoid adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit tetanus. Untuk mencegah tetanus neonatorum (TN) ibu hamil harus mendapatkan imunisasi tetanus toksoid, sehingga ibu sudah memiliki antitoksin tetanus dalam tubuh ibu yang akan ditransfer melalui plasenta yang akan melindungi bayi yang akan dilahirkan dari penyakit tetanus. Sedangkan Imunisasi adalah memberi kekebalan terhadap penyakit tertentu dan mencegah terjadinya penyakit tertentu dan pemberiannya bisa berupa vaksin (Syafrudin, dkk, 2011). Tetanus toksoid merupakan antigen yang aman untuk wanita hamil. Vaksin tetanus toksoid terdiri dari toksoid atau bibit penyakit yang telah dilemahkan diberikan melalui suntikan vaksin tetanus toksoid kepada ibu hamil. Dengan demikian, setiap ibu hamil telah mendapat perlindungan untuk bayi yang akan dilahirkannya terhadap bahaya tetanus neonatorum (IDAI, 2011). Pemberian imunisasi tetanus toksoid bagi ibu hamil yang telah mendapatkan imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada kehamilan sebelumnya atau pada saat calon pengantin, maka imunisasi cukup diberikan 1 kali saja dengan dosis 0,5 cc pada lengan atas. Bila ibu hamil belum mendapat imunisasi atau ragu, maka perlu diberikan imunisasi tetanus toksoid sejak kunjungan pertama sebanyak 2 kali dengan jadwal interval minimum 1 bulan. (Fauziah &Sutejo, 2012). Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus). DPT diberikan satu seri yang terdiri atas 5 suntikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 15 – 18 bulan, dan 36
  • 41. terakhir saat sebelum masuk sekolah (4 – 6) tahun. Bagi orang dewasa, sebaiknya menerima booster dalam bentuk TT (tetanus toksoid) setiap 10 tahun. Untuk mencegah tetanus neonatorum, wanita hamil dengan persalinan berisiko tinggi paling tidak mendapatkan 2 kali dosis vaksin TT. Dosis TT kedua sebaiknya diberikan 4 minggu setelah pemberian dosis pertama, dan dosis kedua sebaiknya diberikan paling tidak dua minggu sebelum persalinan. Untuk ibu hamil yang sebelumnya pernah menerima TT dua kali pada waktu calon pengantin atau pada kehamilan sebelumnya, maka diberikan booster TT satu kali saja (Cahyono,2010). Menurut BPS (2012), Kemenkes menerapkan program imunisasi pada ibu hamil diberikan saat kontak pertama dengan petugas medis yaitu dalam kunjungan K1 untuk mendapatkan pelayanan antenatal yang salah satu programnya adalah imunisasi tetanus toksoid (TT). Fauziah & Sutejo (2012) menyatakan bahwa TT1 belum memberikan kekebalan terhadap tetanus, empat minggu kemudian dilanjutkan dengan TT2 untuk memberikan kekebalan terhadap tetanus selama 3 tahun. 9. Peran Keluarga dalam Pengasuhan Ibu Hamil Peranan suami saat hamil penting dan dapat membantu ketenangan jiwa istri. Kasih sayang dan belaian suami masih tetap penting sehingga tampak keharmonisan rumah tangga makin bersemi menjelang hadirnya buah cinta yang diharapkan. Suami dapat membantu beberapa tugas istri sehingga istri lebih banyak istirahat terutama menjelang persalinan. Suami dapat membelikan dan membacakan buku yang bermanfaat sesuai pandangannya, sehingga pertumbuhan dan perkembangan jiwa dan janin semakin baik. Kasih sayang yang mendukung keharmonisan keluarga perlu dipupuk, shingga dapat membantu kedamaian rumah tangga. Bila ada kemungkinan perlu melakukan rekreasi keluar rumah, melihat keindahan alam, sebagai selingan rumah tangga yangh bersifat monoton. Rekreasi ini dapat menumbuhkan jiwa seni janin dalam rahim. Dalam situasi mengidam mungkin istri memerlukan bantuan suami untuk 37
  • 42. mendapatkan makanan yang diinginkan dan sebaiknya itu dapat dipenuhi. Dengan demikian akan memberi perhatian khusus pada janin dan ikut serta memelihara kejiwaan ibu hamil secara tidak langsung. Suami hendaknya menghindari menunjukkan tingkah laku tidak betah di rumah, selalu keluar rumah karena istri hamil dianggap tidak mampu memuaskan segala keinginan suami (Chandranita, dkk, 2009). 10. Mitos dan Tabu dalam Kehamilan A. Mitos-mitos pada kehamilan 1. Ibu hamil tidak boleh berolahraga Selama hasil pemeriksaan di dokter tidak menunjukkan ada masalah, ibu hamil bebas untuk berolahraga. Tetapi, pilihlah jenis olahraga yang ringan. Jangan takut bisa keguguran jika berolahraga, karena faktor yang paling banyak menyebabkan keguguran justru berasal dari kelainan atau penyakit pada kehamilan, seperti kelainan kromosom janin, kelainan bentuk rahim, penyakit autoimun yang mengganggu pembekuan darah, dan bukan karena faktor dari luar, seperti olahraga atau aktivitas lainnya. 2. Jika ngidam tidak dituruti, maka bayinya akan banyak mengeluarkan air liur Ngidam tidak akan berpengaruh terhadap janin dan perkembangannya. Ngidam itu muncul karena pengaruh peningkatan hormon yang membuat ibu hamil mencari sesuatu untuk menghilangkan rasa mual. Selain itu, ibu hamil memerlukan nutrisi yang lebih banyak dari wanita tidak hamil, seperti zat besi, kalsium, vitamin, dan mineral, sehingga kekurangan nutrisi ini secara tidak sadar akan berusaha dipenuhi oleh ibu hamil dengan mencari makanan-makanan khusus, hasilnya muncullah keinginan yang “aneh-aneh” yang disebut ngidam. 3. Jenis kelamin ditentukan oleh bentuk perut Ada yang mengatakan jika perut turun (meruncing ke depan), maka bayinya laki-laki. Namun, jika perut naik (membulat 38
  • 43. ke samping), maka bayinya perempuan. Selama hamil, bayi bisa bergerak-gerak dan secara alami akan memengaruhi bentuk perut bumil. Dan bentuk perut ibu hamil tergantung kepada bentuk tubuh alami ibu hamil itu sendiri. 4. Melahirkan normal ialah jalan terbaik Ada beberapa hal yang mngharuskan wanita untuk melahirkan dengan cara caesar. Operasi ini dilakukan jika persalinan bumil berjalan sangat lama, posisi bayi abnormal, hamil anak kembar, bayi tidak mendapatkan oksigen yang cukup, atau mengalami komplikasi kehamilan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan bayi. 5. Ibu hamil yang melihat gerhana bulan, bayi akan lahir dengan kondisi bibir sumbing Bibir sumbing terjadi karena faktor genetik dan faktor lingkungan di sekitarnya. 6. Ibu hamil tidak boleh mandi Ibu hamil tidak boleh mandi karena kotoran yang ada di air akan meresap dan membuat bayi terkontaminasi oleh kotoran dari tubuh ibu. Padahal, bayi sudah terlindungi oleh selaput lendir yang membungkus rahim sehingga kotoran tidak akan sampai ke tubuh bayi. Meskipun hamil, wanita dapat mandi asalkan menggunakan air dengan suhu yang sejuk untuk tubuh (Purnawan, 2012). B. Pantangan Ibu Hamil Berikut ini adalah sembilan makanan yang tidak boleh dikonsumsi saat hamil: 1. Daging atau ikan mentah Daging atau ikan yang dimakan tanpa dimasak terlebih dahulu sangat beresiko mengandung bakteri berbahaya seperti toxoplasma dan salmonella 2. Ikan Bermerkuri Memang tidak mudah membedakan ikan dengan kandungan merkuri yang tinggi. Namun, sebaiknya menghindari 39
  • 44. makanan-makanan kalengan atau tidak terlalu sering mengkonsumsinya. 3. Telur mentah atau setengah matang Sangat tidak dianjurkan untuk mengknsumsi telur mentah ataupun setengan matang.Bakteri Salmonella pada umumnya tinggal di sana sangat berbahaya bagi kandungan. 4. Aneka saus berbahan dasar telur mentah Karena telur mentah atau setengah matang menjadi pantangan, maka salad dressing, mayonaise, ice cream, homemade, custard, ataupun cream kue sebaiknya dihindari. 5. Susu non-pasteurisasi Sama halnya dengan soft cheese, susu non-pasteurisasi juga membawa bakteri listeria. 6. Kafein Kafein biasanya ditemukan di minuman seperti teh dan kopi terutama kopi.Jika sering mengkonsumsi kafein akan berefek kepada terjadinya keguguan terutama pada masa-masa trimester. Kafein merupakan zat yang memicu untuk berkemih. Sehingga tubuh menjadi lemah, mudah dehidrasi, dan kekurangan kalsium. Saat ini, dunia medis membatasi pengkonsumsian kafein tidak lebih dari 300 mg per hari untuk mencegah keguguran. 7. Alkohol Minuman ini tidak diperbolehkan untuk wanita hamil. Alkohol sangat berbahaya bagi siapapun yang tidak hamil. Ancaman alkohol selain berbahaya bagi seluruh bagian tubuh lainnya. 40
  • 45. Alkohol bisa dikatakan sebagai racun, yang akan mengacaukan sistem syaraf jika dikonsumsi secara terus menerus. Pada bu hami dan menyusui, alkohol dapat menyebabkan gangguan mental pada bayi, dan gangguan kehamilan lainnya 8. Sayuran mentah Tidak hanya ikan dan daging, sayuran mentah juga sebaiknya dihindari. Selain ancaman toxoplasma pestisida yang dibawa oleh sayuran akan menggangu perkembangan bayi di dalam kandungan. 9. Makanan yang mengandung pengawet Sebaiknya hindari makanan yang mengandung penngawet. Makanan seperti mie instan, sarden,sosisi, kornet ataupun makanan jajanan di pasaran seperti bakos yang memakian boraks dan lain sebagainya. Pengawet tersebut sangat berbahaya bagi perkembangan janin dan bisa berefek menghambat pertumbuhan saraf-saraf otak janin. 10. Merokok Merokok dapat menyebabkan gangguan pada kehmailan dan janin (Molika, 2015). 41
  • 46. Bab III Kesimpulan Selama kehamilan seorang wanita mengalami perubahan fisik maupun psikologis. Menurut Octavianti dalam Pieter (2010), perubahan fisik dan emosi terjadi karena pengaruh meningkatnya produksi hormon progesteron dan kerentanan daya psikis seseorang. Selain itu, para ibu yang sedang hamil secara sosial akan mendapatkan perlakuan khusus, mulai dari kebijkan pemerintah tentang adanya kursi prioritas pada transportasi umum yang dibuat untuk orang- orang yang diantaranya sedang hamil. Masalah kesehatan ibu hamil berbeda-beda sesuai dengan perkembangan kehamilannya. Proses tumbuh kembang janin terjadi secara bertahap sejak usia 2-4 minggu (trimester I) hingga usia 40 minggu (trimester III). Kebutuhan gizi selama ibu hamil meningkat karena selain diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu juga diperlukan untuk janin yang dikandungnya. Pemenuhan gizi selama hamil juga diperlukan untuk persiapan ASI serta tumbuh kembang bayi. Salah satu indikator terpenuhinya kebutuhan gizi selama hamil adalah adanya penambahan berat badan ibu (Sulistyoningsih, 2011). Pakaian yang dikenakan ibu hamil harus longgar,bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut. Dianjurkan pula memakai pakaian dan pakaian dalam dari bahan katun yang dapat menyerap keringat. Pakaian dalam harus selalu kering dan sering diganti (Yulaikha, 2006). Ibu hamil juga memiliki beberapa pantangan (tabu) yang tidak boleh dilakukan. Selain itu, terdapat mitos-mitos yang tersebar di masyarakat yang berkaitan dengan ibu hamil yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya secara ilmiah. 42
  • 47. 43
  • 48. Daftar Pustaka (online). Tersedia: http://alodokter.com/7-mitos-tentang-kehamilan-yang-harus- kamu-ketahui. (15 Februari 2017) http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34210/3/Chapter%20II.pdf Manuaba, Chandranita, dkk. 2011. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita edisi 2. EGC: Jakarta. Molika,Ewa. 2015.275 Tanya Jawab Seputar Kehamilan Melahirkan. Vicosta Publishing: Jakarta Muhtasor. 2013. Model Konseling Berbasis Penyembuhan Spiritual Untuk Mereduksi Kecemasan. (online). Tersedia: http://repository.upi.edu/3180/4/D_BP_1008958_Chapter1.pdf. (14 Februari 2017) n.n. 2006. Perkembangan Janin dalam Kandungan. (online). Tersedia: http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/24/jtptiain-gdl-s1-2006- sitimuaman-1178-bab3_310-0.pdf. (16 Februari 2017) N.n. 2016. 7 Mitos Tentang Kehamilan yang Harus Kamu Ketahui. N.n. 2016. Menguak Mitos VS Fakta Tentang Kehamilan. (online). Tersedia: http://alodokter.com/menguak-mitos-vs-fakta-tentang-kehamilan. (15 Februari 2017) n.n.. 2010. Penuntun Hidup Sehat. Jakarta: Kementrian Kesehatan Senoaji, Purnawan. 2012. Tanya Jawab Problem, Mitos, & Penyakit Seputar Kehamilan. Jakarta: Anak Kita Senoaji, Purnawan. 2012. Tanya Jawab Problem, Mitos, & Penyakit Seputar Kehamilan. Jakarta: Anak Kita Sulistyoningsih, Hariyani. 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Graha Ilmu: Yogyakarta. Trisnawati, Yuli, Sugi P., Misrina R. 2016. Studi deskriptif pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang gizi 1000 hari pertama kehidupan di puskesmas sokaraja kabupaten banyumas. Jurnal Kebidanan. (02) 127-224. Urva Susanti, Misrawati, Wasito Utomo. 2012. “Hubungan Persepsi Ibu Hamil Tentang Kehamilan dengan Tingkat Kecerdasan Emosional”. Jurnal Ners Indonesia. (2), 132-133. Wina Palasari, Dewi Ika Sari. 2012. “Keterampilan Ibu dalam Deteksi Dini Tumbuh Kembang Terhadap Tumbuh Kembang Bayi”. Jurnal STIKES. (1), 11- 12. Yulaikha,Lily.2006.Kehamilan:Seri Asuhan Kebidanan. Jakarta:EGC 44
  • 49. 45