3. Latar Belakang
Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social.
Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir
dan pola pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk
kepribadian dan pola piker masyarakat tertentu. Budaya mencakup
perbuatan atau aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu
maupun masyarakat, pola berpikir mereka, kepercayaan, dan ideology
yang mereka anut.
Budaya telah menjadi perluasan topik ilmu psikologi di mana
mekanisme berpikir dan bertindak pada suatu masyarakat kemudian
dipelajari dan diperbandingkan terhadap masyarakat lainnya. Psikologi
budaya mencoba mempelajari bagaimana faktor budaya dan etnis
mempengaruhi perilaku manusia. Di dalam kajiannya, terdapat pula
paparan mengenai kepribadian individu yang dipandang sebagai hasil
bentukan sistem sosial yang di dalamnya tercakup budaya.
4. Adapun kajian lintas budaya merupakan
pendekatan yang digunakan oleh ilmuan sosial
dalam mengevaluasi budaya-budaya yang berbeda
dalam dimensi tertentu dari kebudayaan.
Pada hakikatnya, budaya tidak hanya membatasi
masyarakat, tetapi juga eksistensi biologisnya, tidak
hanya bagian dari kemanusiaan, tetapi struktur
instingtifnya sendiri. Namun demikian, batasan
tersebut merupakan prasyarat dari sebuah
kemajuan.
5. Pembahasan
• A. Pengertian Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan
dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk
dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,
bangunan, dan karya seni.
6. B. Pengertian Perilaku
Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003),
merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang
terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini
terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan
kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini
disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan
sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik
yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak
luar (Notoatmodjo, 2003).
7. c. Kognisi
Kognisi adalah kegiatan atau proses
memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran,
perasaan, dsb) atau usaha mengenali sesuatu
melalui pengalaman sendiri. (dalam kamus KBBI)
Kognitif diartikan sebagai kegiatan untuk
memperoleh, mengorganisasikan dan
menggunakan pengetahuan (Neisser, 1976).
9. Antara manusia dan kebudayaan terjalin hubungan yang
sangat erat, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dick Hartoko
bahwa manusia menjadi manusia merupakan kebudayaan.
Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan.
Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan
dengan cara belajar. Terdapat beberapa proses belajar
kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi, dan
enkulturasi.
Kebudayaan yang digunakan manusia dalam menyelesaikan
masalah-masalahnya bisa kita sebut sebagai way of life, yang
digunakan individu sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
Hubungan Antara Kebudayaan dan Perilaku
10. Sebagai makhluk yang dapat berpikir, manusia
memiliki pola-pola tertentu dalam bertingkah
laku. Perilaku ini menjadi sebuah jembatan bagi
manusia untuk memasuki kondisi yang lebih
maju
11. Kognitif merupakan salah satu hal yang berusaha
menjelaskan keunikan manusia. Pola pikir dan perilaku
manusia bertindak sebagi aspek fundamental dari setiap
individu yang tak lepas dari konsep kemanusiaan yang lebih
besar, yaitu budaya sebagai konstruksi sosial.
Ada berbagai hal yang berhubungan dengan keberadaan
faktor kognisi dalam pengaruhnya terhadap lintas budaya,
antara lain:
a. Kecerdasan Umum
b. Genetic Epistemologi (Faktor Keturunan)
c. Cara Berpikir
d. Contextualized cognition (pengamatan kontekstual)
Hubungan antara budaya dan Kognisi
12. Adapun pengaruh kognitif terhadap lintas budaya
antara lain:
a. Locus of control
b. Diri individual
c. Kolektifitas
d. Persepsi diri
e. Sosial explanation
f. Motivasi berprestasi
g. Peningkatan diri ( self enhancement )