SlideShare a Scribd company logo
Suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani 
(sperma atau semen) yang telah dicairkan dan 
telah diproses terlebih dahulu, berasal dari ternak 
jantan ke dalam saluran alat kelamin betina 
dengan menggunakan metode dan alat khusus 
yang disebut “insemination gun”.
Tujuan IB 
• Memperbaiki mutu genetika ternak. 
• Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk 
dibawa ketempat yang dibutuhkan. 
• Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan 
unggul secara lebih luas dalam jangka waktu 
lebih lama. 
• Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat 
dan teratur. 
• Mencegah penularan / penyebaran penyakit 
kelamin.
Keuntungan IB 
• Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan. 
• Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik. 
• Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina 
(inbreeding). 
• Dengan peralatan dan teknologi yang baik sperma dapat 
simpan dalam jangka waktu yang lama. 
• Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun 
kemudian walaupun pejantan telah mati. 
• Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat 
perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar. 
• Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit 
yang ditularkan dengan hubungan kelamin.
Kerugian IB 
• Akan terjadi kebuntingan. 
• Akan terjadi kesulitan kelahiran (distokia). 
• Bisa terjadi kawin sedarah (inbreeding. 
• Dapat menyebabkan menurunnya sifat-sifat genetik yang 
jelek.
Penampungan Semen 
• Dapat dilakukan 1-3 x /minggu 
• Harus terampil dalam menyiapkan alat penampung (vagina buatan) 
dan terampil dalam menampung semen 
• Evaluasi kualitas semen : gerakan massa, motilitas, LD dan 
konsentrasi. Hanya yang kualitas baik yang dapat diproses lebih 
lanjut. 
• Pengenceran dan pengawetan 
• Pengawetan : semen beku atau semen cair (chilled semen)
Waktu Melakukan IB 
Pada waktu di Inseminasi Buatan (IB) ternak harus dalam 
keadaan birahi, karena pada saat itu liang leher rahim 
(servix) pada posisi yang terbuka. Kemungkinan terjadinya 
konsepsi (kebuntingan) bila diinseminasi pada periode-periode 
tertentu dari birahi telah dihitung oleh para ahli, 
perkiraannya adalah : 
 Permulaan birahi : 44% 
 Pertengahan birahi : 82% 
 Akhir birahi : 75% 
 6 jam sesudah birahi : 62,5% 
 12 jam sesudah birahi : 32,5% 
 18 jam sesudah birahi : 28% 
 24 jam sesudah birahi : 12%
Faktor yang 
menyebabkan rendahnya 
prosentase kebuntingan 
• Mencatat siklus birahi semua sapi betinanya (dara dan dewasa); 
• Fertilitas dan kualitas mani beku yang jelek / rendah; 
• Inseminator kurang / tidak terampil; 
• Petani / peternak tidak / kurang terampil mendeteksi birahi; 
• Pelaporan yang terlambat dan / atau pelayanan Inseminator yang 
lamban;
Prosedur IB 
• Sebelum melaksanakan prosedur Inseminasi Buatan (IB) maka semen harus dicairkan 
(thawing) terlebih dahulu 
• dengan mengeluarkan semen beku dari nitrogen cair dan memasukkannya dalam air hangat 
atau meletakkannya 
• dibawah air yang mengalir. Suhu untuk thawing yang baik adalah 37oC. Jadi semen/straw 
tersebut dimasukkan dalam 
• air dengan suhu badan 37 oC, selama 7-18 detik. 
• Setelah dithawing, straw dikeluarkan dari air kemudian dikeringkan dengan tissue. 
• Kemudian straw dimasukkan dalam gun, dan ujung yang mencuat dipotong dengan 
menggunakan gunting bersih 
• Setelah itu Plastic sheath dimasukkan pada gun yang sudah berisi semen beku/straw 
• Sapi dipersiapkan (dimasukkan) dalam kandang jepit, ekor diikat 
• Petugas Inseminasi Buatan (IB) memakai sarung tangan (glove) pada tangan yang akan 
dimasukkan ke dalam rektum 
• Tangan petugas Inseminasi Buatan (IB) dimasukkan ke rektum, hingga dapat menjangkau 
dan memegang leher rahim (servix), apabila dalam rektum banyak kotoran harus dikeluarkan 
lebih dahulu 
• Semen disuntikkan/disemprotkan pada badan uterus yaitu pada daerah yang disebut dengan 
'posisi ke empat'. 
• Setelah semua prosedur tersebut dilaksanakan maka keluarkanlah gun dari uterus dan servix 
dengan perlahan-lahan.
Biologi (Inseminasi Buatan Pada Sapi)

More Related Content

What's hot

Ruang Proses Penetasan Telur Tetas
Ruang Proses Penetasan Telur TetasRuang Proses Penetasan Telur Tetas
Ruang Proses Penetasan Telur Tetas
Lusia Komala Widiastuti
 
Pendugaan umur
Pendugaan umurPendugaan umur
Pendugaan umur
aning anjign
 
Dokumen yang dipersiapkan melamar ok baru
Dokumen yang dipersiapkan melamar ok baruDokumen yang dipersiapkan melamar ok baru
Dokumen yang dipersiapkan melamar ok baruLovina Tour
 
Proposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayamProposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayam
Operator Warnet Vast Raha
 
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrPertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Emi Suhaemi
 
Bayi Tabung
Bayi TabungBayi Tabung
Bayi Tabung
Umaimah Az-Zahrah
 
MANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASAN
Muhammad Eko
 
Pangan hewani
Pangan hewaniPangan hewani
Pangan hewani
Agnescia Sera
 
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambingManajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Proses Penetasan Telur Tetas
Proses Penetasan Telur TetasProses Penetasan Telur Tetas
Proses Penetasan Telur Tetas
Lusia Komala Widiastuti
 
Bioteknologi dalam bidang pertenakan
Bioteknologi dalam bidang pertenakanBioteknologi dalam bidang pertenakan
Bioteknologi dalam bidang pertenakan
muhammad fatihakan
 
Dasar genetika introduction
Dasar genetika introductionDasar genetika introduction
Dasar genetika introduction
Izmoend Dy
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
kutarni
 
Anfis payudara
Anfis payudaraAnfis payudara
Anfis payudara
Hetty Astri
 
Manajemen penetasan telur
Manajemen  penetasan telurManajemen  penetasan telur
Manajemen penetasan telurudayana
 
Jenis kambing
Jenis kambingJenis kambing
Jenis kambing
Kuswandari Ndari
 
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptxKALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
UKPPKMPANYILEUKAN
 
Ppt 3 prof d4 oke
Ppt 3 prof d4 okePpt 3 prof d4 oke
Ppt 3 prof d4 oke
zikri afdal
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
Ramaiyulis Ramai
 
Proses pembuatan briket arang
Proses pembuatan briket arang Proses pembuatan briket arang
Proses pembuatan briket arang
MuhammadAidilFitrah
 

What's hot (20)

Ruang Proses Penetasan Telur Tetas
Ruang Proses Penetasan Telur TetasRuang Proses Penetasan Telur Tetas
Ruang Proses Penetasan Telur Tetas
 
Pendugaan umur
Pendugaan umurPendugaan umur
Pendugaan umur
 
Dokumen yang dipersiapkan melamar ok baru
Dokumen yang dipersiapkan melamar ok baruDokumen yang dipersiapkan melamar ok baru
Dokumen yang dipersiapkan melamar ok baru
 
Proposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayamProposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayam
 
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nrPertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
Pertemuan iv prod. Pakan untuk unggas -nr
 
Bayi Tabung
Bayi TabungBayi Tabung
Bayi Tabung
 
MANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASANMANAJEMEN PENETASAN
MANAJEMEN PENETASAN
 
Pangan hewani
Pangan hewaniPangan hewani
Pangan hewani
 
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambingManajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
 
Proses Penetasan Telur Tetas
Proses Penetasan Telur TetasProses Penetasan Telur Tetas
Proses Penetasan Telur Tetas
 
Bioteknologi dalam bidang pertenakan
Bioteknologi dalam bidang pertenakanBioteknologi dalam bidang pertenakan
Bioteknologi dalam bidang pertenakan
 
Dasar genetika introduction
Dasar genetika introductionDasar genetika introduction
Dasar genetika introduction
 
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
27705 sni 3141.1-2011-susu-segar-bag.1-sapi
 
Anfis payudara
Anfis payudaraAnfis payudara
Anfis payudara
 
Manajemen penetasan telur
Manajemen  penetasan telurManajemen  penetasan telur
Manajemen penetasan telur
 
Jenis kambing
Jenis kambingJenis kambing
Jenis kambing
 
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptxKALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
KALAKARYA GIZI BURUK PADA BALITA.pptx
 
Ppt 3 prof d4 oke
Ppt 3 prof d4 okePpt 3 prof d4 oke
Ppt 3 prof d4 oke
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
 
Proses pembuatan briket arang
Proses pembuatan briket arang Proses pembuatan briket arang
Proses pembuatan briket arang
 

Viewers also liked

TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN  SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN  SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
SMPN 4 Kerinci
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi Buatan
Rizza Muh
 
Inseminasi buatan pada sapi
Inseminasi buatan pada sapiInseminasi buatan pada sapi
Inseminasi buatan pada sapiudayana
 
Shan's screenplay
Shan's screenplayShan's screenplay
Shan's screenplay
Syed Shan Tariq
 
Portafolio UNAD 208020_1 Consultores.
Portafolio UNAD 208020_1 Consultores.Portafolio UNAD 208020_1 Consultores.
Portafolio UNAD 208020_1 Consultores.
GIOVAS_HDEZ
 
Safe cattle handling (new zealand)
Safe cattle handling (new zealand)Safe cattle handling (new zealand)
Safe cattle handling (new zealand)
razasbovinasdecolombia
 
BEPS - recap on intangibles & documentation
BEPS - recap on intangibles & documentationBEPS - recap on intangibles & documentation
BEPS - recap on intangibles & documentation
QuanteraGlobal
 
FACTS EVERY INBOUND MARKETER SHOULD KNOW
FACTS EVERY INBOUND MARKETER SHOULD KNOWFACTS EVERY INBOUND MARKETER SHOULD KNOW
FACTS EVERY INBOUND MARKETER SHOULD KNOW
Hillary Cox
 
21st Century/Group Project
21st Century/Group Project21st Century/Group Project
21st Century/Group Project
dingess60
 
Shot list
Shot listShot list
Shot list
Syed Shan Tariq
 
Unit lesson plan
Unit lesson planUnit lesson plan
Unit lesson plan
dingess60
 
Meritorious and Glorious Service at ICAI, New Delhi
Meritorious and Glorious Service at ICAI, New DelhiMeritorious and Glorious Service at ICAI, New Delhi
Meritorious and Glorious Service at ICAI, New DelhiSamuel Ernest
 
Whte Paper: Using aws for disaster recovery
Whte Paper:  Using aws for disaster recoveryWhte Paper:  Using aws for disaster recovery
Whte Paper: Using aws for disaster recovery
PBTAdvantage
 
Cattle care standards (usa)
Cattle care standards (usa)Cattle care standards (usa)
Cattle care standards (usa)
razasbovinasdecolombia
 
Camera shots and angles
Camera shots and anglesCamera shots and angles
Camera shots and angles
Syed Shan Tariq
 
Bingo groep 3 met 4 rondes
Bingo groep 3 met 4 rondesBingo groep 3 met 4 rondes
Bingo groep 3 met 4 rondes
Esmee Nijboer
 

Viewers also liked (16)

TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN  SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN  SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN SAPI POTONG DI TINJAU DARI ANGKA KONS...
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi Buatan
 
Inseminasi buatan pada sapi
Inseminasi buatan pada sapiInseminasi buatan pada sapi
Inseminasi buatan pada sapi
 
Shan's screenplay
Shan's screenplayShan's screenplay
Shan's screenplay
 
Portafolio UNAD 208020_1 Consultores.
Portafolio UNAD 208020_1 Consultores.Portafolio UNAD 208020_1 Consultores.
Portafolio UNAD 208020_1 Consultores.
 
Safe cattle handling (new zealand)
Safe cattle handling (new zealand)Safe cattle handling (new zealand)
Safe cattle handling (new zealand)
 
BEPS - recap on intangibles & documentation
BEPS - recap on intangibles & documentationBEPS - recap on intangibles & documentation
BEPS - recap on intangibles & documentation
 
FACTS EVERY INBOUND MARKETER SHOULD KNOW
FACTS EVERY INBOUND MARKETER SHOULD KNOWFACTS EVERY INBOUND MARKETER SHOULD KNOW
FACTS EVERY INBOUND MARKETER SHOULD KNOW
 
21st Century/Group Project
21st Century/Group Project21st Century/Group Project
21st Century/Group Project
 
Shot list
Shot listShot list
Shot list
 
Unit lesson plan
Unit lesson planUnit lesson plan
Unit lesson plan
 
Meritorious and Glorious Service at ICAI, New Delhi
Meritorious and Glorious Service at ICAI, New DelhiMeritorious and Glorious Service at ICAI, New Delhi
Meritorious and Glorious Service at ICAI, New Delhi
 
Whte Paper: Using aws for disaster recovery
Whte Paper:  Using aws for disaster recoveryWhte Paper:  Using aws for disaster recovery
Whte Paper: Using aws for disaster recovery
 
Cattle care standards (usa)
Cattle care standards (usa)Cattle care standards (usa)
Cattle care standards (usa)
 
Camera shots and angles
Camera shots and anglesCamera shots and angles
Camera shots and angles
 
Bingo groep 3 met 4 rondes
Bingo groep 3 met 4 rondesBingo groep 3 met 4 rondes
Bingo groep 3 met 4 rondes
 

Similar to Biologi (Inseminasi Buatan Pada Sapi)

INSEMINASI BUATAN upload.pptx
INSEMINASI BUATAN upload.pptxINSEMINASI BUATAN upload.pptx
INSEMINASI BUATAN upload.pptx
FRISKACHRISTININGRUM
 
Materi kuliah Manajemen Berahi Sapi1.pptx
Materi kuliah Manajemen Berahi Sapi1.pptxMateri kuliah Manajemen Berahi Sapi1.pptx
Materi kuliah Manajemen Berahi Sapi1.pptx
IndahBriannaKaylee
 
BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI.pptx
BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI.pptxBIOTEKNOLOGI REPRODUKSI.pptx
BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI.pptx
06LayaliaAtsna
 
Kawin suntik pada hewan ternak
Kawin suntik pada hewan ternakKawin suntik pada hewan ternak
Kawin suntik pada hewan ternak
Windani Afni Nurlaeli
 
Instrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
Instrument Audit Standar Pertolongan PersalinanInstrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
Instrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
pie-pien
 
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.pptkuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
WahyuSholehudin
 
1. Stool Culture.ppt
1. Stool Culture.ppt1. Stool Culture.ppt
1. Stool Culture.ppt
SivanoerFaeda1
 
Bblr
BblrBblr
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirChaicha Ceria
 
Mengasuh bayi lansia part 1
Mengasuh bayi lansia part 1Mengasuh bayi lansia part 1
Mengasuh bayi lansia part 1
Chaicha Ceria
 
3 ilmu reproduksi kelahiran
3 ilmu reproduksi kelahiran3 ilmu reproduksi kelahiran
3 ilmu reproduksi kelahiran
Supriadi Juvenil
 
Teknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdf
Teknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdfTeknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdf
Teknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdf
helixyap92
 
23.09.21 - Materi Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdf
23.09.21 - Materi Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdf23.09.21 - Materi Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdf
23.09.21 - Materi Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdf
azizah612202
 
1. Teknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn 23.09.21.pdf
1. Teknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn 23.09.21.pdf1. Teknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn 23.09.21.pdf
1. Teknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn 23.09.21.pdf
azizah612202
 
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
DediKusmana2
 
IB Pada Sapi, kambing domba kerbau.ppt
IB Pada Sapi, kambing domba kerbau.pptIB Pada Sapi, kambing domba kerbau.ppt
IB Pada Sapi, kambing domba kerbau.ppt
AisyahKhairunNisa12
 
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1
cahyatoshi
 
SOP IB - PPDH 37 KEL. C.pptx
SOP IB - PPDH 37 KEL. C.pptxSOP IB - PPDH 37 KEL. C.pptx
SOP IB - PPDH 37 KEL. C.pptx
SitiChodijah21
 
persalian pervaginam presentasi letak bokong
persalian pervaginam presentasi letak bokongpersalian pervaginam presentasi letak bokong
persalian pervaginam presentasi letak bokong
dikaputrayuda
 

Similar to Biologi (Inseminasi Buatan Pada Sapi) (20)

INSEMINASI BUATAN upload.pptx
INSEMINASI BUATAN upload.pptxINSEMINASI BUATAN upload.pptx
INSEMINASI BUATAN upload.pptx
 
Materi kuliah Manajemen Berahi Sapi1.pptx
Materi kuliah Manajemen Berahi Sapi1.pptxMateri kuliah Manajemen Berahi Sapi1.pptx
Materi kuliah Manajemen Berahi Sapi1.pptx
 
BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI.pptx
BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI.pptxBIOTEKNOLOGI REPRODUKSI.pptx
BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI.pptx
 
Kawin suntik pada hewan ternak
Kawin suntik pada hewan ternakKawin suntik pada hewan ternak
Kawin suntik pada hewan ternak
 
Instrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
Instrument Audit Standar Pertolongan PersalinanInstrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
Instrument Audit Standar Pertolongan Persalinan
 
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.pptkuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
 
1. Stool Culture.ppt
1. Stool Culture.ppt1. Stool Culture.ppt
1. Stool Culture.ppt
 
Bblr
BblrBblr
Bblr
 
Pemijahan ikan patin
Pemijahan ikan patinPemijahan ikan patin
Pemijahan ikan patin
 
dasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahirdasar perawatan bayi baru lahir
dasar perawatan bayi baru lahir
 
Mengasuh bayi lansia part 1
Mengasuh bayi lansia part 1Mengasuh bayi lansia part 1
Mengasuh bayi lansia part 1
 
3 ilmu reproduksi kelahiran
3 ilmu reproduksi kelahiran3 ilmu reproduksi kelahiran
3 ilmu reproduksi kelahiran
 
Teknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdf
Teknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdfTeknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdf
Teknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdf
 
23.09.21 - Materi Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdf
23.09.21 - Materi Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdf23.09.21 - Materi Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdf
23.09.21 - Materi Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn.pdf
 
1. Teknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn 23.09.21.pdf
1. Teknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn 23.09.21.pdf1. Teknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn 23.09.21.pdf
1. Teknik Sampling DBS SHK - PP PDS PatKLIn 23.09.21.pdf
 
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
 
IB Pada Sapi, kambing domba kerbau.ppt
IB Pada Sapi, kambing domba kerbau.pptIB Pada Sapi, kambing domba kerbau.ppt
IB Pada Sapi, kambing domba kerbau.ppt
 
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1
Pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologi pada kala 1
 
SOP IB - PPDH 37 KEL. C.pptx
SOP IB - PPDH 37 KEL. C.pptxSOP IB - PPDH 37 KEL. C.pptx
SOP IB - PPDH 37 KEL. C.pptx
 
persalian pervaginam presentasi letak bokong
persalian pervaginam presentasi letak bokongpersalian pervaginam presentasi letak bokong
persalian pervaginam presentasi letak bokong
 

Recently uploaded

705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
abdinahyan
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 

Recently uploaded (20)

705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024Juknis penggunaan  aplikasi ecoklit pilkada 2024
Juknis penggunaan aplikasi ecoklit pilkada 2024
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 

Biologi (Inseminasi Buatan Pada Sapi)

  • 1.
  • 2. Suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (sperma atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu, berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut “insemination gun”.
  • 3. Tujuan IB • Memperbaiki mutu genetika ternak. • Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yang dibutuhkan. • Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luas dalam jangka waktu lebih lama. • Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur. • Mencegah penularan / penyebaran penyakit kelamin.
  • 4. Keuntungan IB • Menghemat biaya pemeliharaan ternak jantan. • Dapat mengatur jarak kelahiran ternak dengan baik. • Mencegah terjadinya kawin sedarah pada sapi betina (inbreeding). • Dengan peralatan dan teknologi yang baik sperma dapat simpan dalam jangka waktu yang lama. • Semen beku masih dapat dipakai untuk beberapa tahun kemudian walaupun pejantan telah mati. • Menghindari kecelakaan yang sering terjadi pada saat perkawinan karena fisik pejantan terlalu besar. • Menghindari ternak dari penularan penyakit terutama penyakit yang ditularkan dengan hubungan kelamin.
  • 5. Kerugian IB • Akan terjadi kebuntingan. • Akan terjadi kesulitan kelahiran (distokia). • Bisa terjadi kawin sedarah (inbreeding. • Dapat menyebabkan menurunnya sifat-sifat genetik yang jelek.
  • 6. Penampungan Semen • Dapat dilakukan 1-3 x /minggu • Harus terampil dalam menyiapkan alat penampung (vagina buatan) dan terampil dalam menampung semen • Evaluasi kualitas semen : gerakan massa, motilitas, LD dan konsentrasi. Hanya yang kualitas baik yang dapat diproses lebih lanjut. • Pengenceran dan pengawetan • Pengawetan : semen beku atau semen cair (chilled semen)
  • 7. Waktu Melakukan IB Pada waktu di Inseminasi Buatan (IB) ternak harus dalam keadaan birahi, karena pada saat itu liang leher rahim (servix) pada posisi yang terbuka. Kemungkinan terjadinya konsepsi (kebuntingan) bila diinseminasi pada periode-periode tertentu dari birahi telah dihitung oleh para ahli, perkiraannya adalah :  Permulaan birahi : 44%  Pertengahan birahi : 82%  Akhir birahi : 75%  6 jam sesudah birahi : 62,5%  12 jam sesudah birahi : 32,5%  18 jam sesudah birahi : 28%  24 jam sesudah birahi : 12%
  • 8. Faktor yang menyebabkan rendahnya prosentase kebuntingan • Mencatat siklus birahi semua sapi betinanya (dara dan dewasa); • Fertilitas dan kualitas mani beku yang jelek / rendah; • Inseminator kurang / tidak terampil; • Petani / peternak tidak / kurang terampil mendeteksi birahi; • Pelaporan yang terlambat dan / atau pelayanan Inseminator yang lamban;
  • 9. Prosedur IB • Sebelum melaksanakan prosedur Inseminasi Buatan (IB) maka semen harus dicairkan (thawing) terlebih dahulu • dengan mengeluarkan semen beku dari nitrogen cair dan memasukkannya dalam air hangat atau meletakkannya • dibawah air yang mengalir. Suhu untuk thawing yang baik adalah 37oC. Jadi semen/straw tersebut dimasukkan dalam • air dengan suhu badan 37 oC, selama 7-18 detik. • Setelah dithawing, straw dikeluarkan dari air kemudian dikeringkan dengan tissue. • Kemudian straw dimasukkan dalam gun, dan ujung yang mencuat dipotong dengan menggunakan gunting bersih • Setelah itu Plastic sheath dimasukkan pada gun yang sudah berisi semen beku/straw • Sapi dipersiapkan (dimasukkan) dalam kandang jepit, ekor diikat • Petugas Inseminasi Buatan (IB) memakai sarung tangan (glove) pada tangan yang akan dimasukkan ke dalam rektum • Tangan petugas Inseminasi Buatan (IB) dimasukkan ke rektum, hingga dapat menjangkau dan memegang leher rahim (servix), apabila dalam rektum banyak kotoran harus dikeluarkan lebih dahulu • Semen disuntikkan/disemprotkan pada badan uterus yaitu pada daerah yang disebut dengan 'posisi ke empat'. • Setelah semua prosedur tersebut dilaksanakan maka keluarkanlah gun dari uterus dan servix dengan perlahan-lahan.