Vets

1. STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) PELAKSANAAN
INSEMINASI BUATAN
PPDH XXXVII TANDEM 3 KELOMPOK C

2. Inseminasi Buatan (IB)
Inseminasi buatan (IB) adalah cara
memasukkan atau deposisi semen ke
dalam saluran kelamin betina
menggunakan alat buatan manusia yaitu
IB gun
Tujuan dilakukannya IB :
- Upaya peningkatan mutu genetik
- Mengurangi resiko penyebaran penyakit
kelamin menular
- Untuk meningkatkan populasi dan
produksi ternak
- Perbaikan pendapatan petani ternak

3. Sistematik Pelaksanaan IB
Laporan permintaan IB dari peternak
Mendatangi kandang peternak dengan memakai perlengkapan inseminasi
(wearpack dan sepatu boots)
Menyiapkan peralatan dan bahan inseminasi :
IB gun, plastic sheet, rectal glove, gunting, pinset, container lapangan,
nitrogen cair, semen beku dan tisu.
Melakukan pemeriksaan terhadap kartu IB
(apabila IB terakhir di bawah 18 hari maka tidak dilakukan IB)

4. Mempersiapkan sapi betina yang akan di IB (restrain dapat
dilakukan menggunakan kandang jepit atau tali)
Melakukan pemeriksaan tanda birahi pada sapi yang akan di IB
(mengamati gejala klinis dan eksplorasi rektal)
Tidak birahi Birahi
Melakukan thawing terhadap semen beku yang dipilih

5. Memasukkan straw ke ujung IB gun
Menggunting ujung straw
Memasang dan mengunci plastic sheet
Eksplorasi rektal untuk fiksasi servik
Memasukkan IB gun ke dalam saluran reproduksi
betina

6. Menempatkan ujung gun ke dalam posisi IV
Sulit memasukkan
ujung gun
Mudah memasukkan
ujung gun
Tidak dilanjutkan
Recording
Deposisi semen

7. Perlengkapan
Inseminator
Wearpack
Apron
Boots

8. Peralatan dan Bahan Inseminasi
IB gun Gunting Pinset Plastic sheet

9. Peralatan dan Bahan Inseminasi
Kontainer lapangan Straw Rectal glove

10.  Jumping heat
 Gelisah
 3A (abang, abuh, anget), 2B (bengak bengok), 2C
(Cingkrak cingkrik), 1D (Dlewer) terdapat leleran
transparan yang menggantung dari vulva
 Suhu tubuh naik
 Terlihat menjilat dan mengendus bagian
belakang sapi lain
Tanda Birahi

11. Thawing
 Thawing merupakan pencairan kembali
semen yang telah dibekukan sebelum
dilakukan IB. Suhu dan lama thawing
mempunyai pengaruh besar terhadap
keadaan spermatozoa khususnya
keutuhan spermatozoa dalam semen.
Kombinasi suhu thawing yang baik
adalah yang dapat mencegah kerusakan
spermatozoa, sehingga tetap memiliki
kemampuan membuahi ovum yang tinggi
 Suhu yang paling baik untuk melakukan
thawing yaitu pada suhu 37°C selama 30
detik.
Langkah Thawing :
 Menyiapkan air dengan suhu 37° C
 Mengeluarkan straw dari container
menggunakan pinset
 Memasukkan straw ke air dengan
suhu 37°C selama 30 detik
 Angkat dan keringkan straw

12. Deposisi Semen
Deposisi semen pada corpus utery
menghasilkan conception rate dan service per
conception terbaik, namun pada posisi cervic
utery dan cornua utery juga bisa
menghasilkan kebuntingan tetapi
keberhasilan nya tidak sebanding dengan jika
diposisikan di corpus uteri (Susilawati, 2011).

13. Recording
Berisi :
 Nama Dan Alamat Pemilik Sapi
 Identitas Sapi Betina
 Intensitas Gejala Birahi
 Nama Atau Nomor Pejantan
 Paraf Inseminator
 IB Pada Waktu Sebelumnya

14. S/C
Service per Conception
adalah Berapa kali
dilakukan IB hingga
bunting?
Evaluasi Hasil IB
NR
Non Return Rate adalah
Apakah sapi tidak
birahi kembali?
CvR
Calving Rate adalah
Berapa jumlah anak
yang dihasilkan dari
IB?
CI
Calving Interval adalah
Berapa jarak kelahiran
satu dengan kelahiran
selanjutnya?
CR
Conception Rate adalah
Berapa angka
kebuntingan yang
berhasil dari IB?

15. Terima kasih