SlideShare a Scribd company logo
Cara Menetaskan Telur Bebek Yang Baik Dan Benar
Nah setelah kita mengetahui Cara Beternak Bebek Petelur Yang Baik Dan Menguntungkan sekarang
kita tinggal belajar bagaimana menetaskan telur bebek yang baik dan benar. Dalam hal ini sebenarnya
tata cara penetasan telur bebek hampir sama dengan pelaksanaan penetasan telur pada ayam. selama
perbedaan penting antara dua spesies ini diperhitungkan.
Bila agan-agan penasaran ingin usaha ayam petelur bisa simak peluang usaha budidaya ayam petelur
Krena telur itik bebek lebih besar dari telur ayam, sebaiknya pengaturan baki harus dirancang untuk
mengakomodasi ukuran yang lebih besar. Telur dari bebek umum seperti Pekins memerlukan 28 hari
untuk menetas. Telur dari Muscovy itik menetas dalam waktu sekitar 35 hari setelah pengaturan.
Ketika sejumlah besar telur itik harus menetas, inkubator besar komersial (setter) dan penetas biasanya
digunakan. Pekin telur itik disimpan dalam setter selama 25 hari dan kemudian ditransfer pada hari 25
dimana mereka tetap sampai menetas pada hari ke-28.
Telur secara otomatis akan menetas sementara di setter (biasanya per jam). Prosedur dan kondisi
dasar untuk penetasan telur itik adalah sebagai berikut
Perbedaan yang mencolok hanyalah masalah waktu atau lama hari penetasan. Telur itik membutuhkan
waktu sekitar 28 hari sedangkan telur ayam hanya butuh waktu sekitar 21 hari.Berikut akan kami sajikan
pengetahuan perihal tata cara penetasan telur itik meskipun kami bukanlah yang terbaik dalam hal ini.
Mudah-mudahan yang kami sajikan ini bisa bermanfaat bagi kita semua
menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang baik. Pilih telur yang akan ditetapkan
dengan hati-hati memeriksa dan Candling mereka pada saat mereka dimasukkan ke dalam pengaturan
baki.
Di anjurkan tidak menetapkan telur yang retak, cacat,dan berukuran terlalu besar, atau kotor. meletakan
telur dalam mesin peneta pada waktu 1-3 hari dari waktu mereka di keluarkan dari induknya akan
sangat bagus dalam proses penetasanya.
Di lain sisi ada kerugian rata-rata sekitar 3% telur tidak menetas, telur yang disimpan 7 hari sebelum di
letakan di penetas, dan sekitar 10% kerugian bagi telur yang disimpan 14 hari.
Membersihkan Telur
telur kotor harus dibersihkan segera setelah pengumpulan untuk mencegah penyakit dan pembusukan
mikro-organisme dari menembus shell. Menggosok ringan mereka dengan baja halus-kelas wol untuk
menghilangkan lumpur kering dan kotoran. Telur kemudian dapat dilap dengan kain basah yang bersih.
Persiapan Mesin Tetas
Fumigasi (dari bahasa Inggris fume yang berarti asap), adalah sebuah metode pengendalian hama
menggunakan pestisida. Dalam proses ini, sebuah area akan secara menyeluruh dipenuhi oleh gas
atau asap,asap ini di lakukan untuk membunuh semua hama yang ada didalam mesin penetas tersebut.
Metode ini dapat membunuh hama yang hidup di dalam struktur bangunan, misalnya rayap dan
serangga kecil lainya. Fumigasi dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai meskipun mesin tersebut
baru dibeli.
Hubungkan mesin tetas dengan daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan pada suhu
37-38°C. Pemanasan mesin tetas dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin
tetas.Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang lainnya,Sediakan cadangan
lampu (5 wat)
Setelah persiapan seperti penjelasan di atas sudah terpenuhi semua langkah selanjutnya agan tinggal
ke tahap proses penetasan telur . di sini ada 28 tahapan kerja yang harus di lakukan selama proses
penetasan telur itik atau bebebk di antaranya yaitu :
Hari ke-1
 Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas).
Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming
terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.
 Ventilasi ditutup rapat
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)
Hari ke-2
 Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)
Hari ke-3
Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan
telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam.
Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00.
Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena
ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata
yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil.
Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi.
Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas.
Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak
tersebut berkurang
Hari ke-4
 Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3
 Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)
Hari ke-5
 Pembalikan telur harian
 Ventilasi dibuka ½ bagian
 Kontrol suhu antara (37.8-38,8°C)
Hari ke-6
 Pembalikan telur harian
 Ventilasi dibuka ¾ bagian
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam
bak tersebut berkurang
Hari ke-7
 Pembalikan telur harian
 Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati).
Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi
kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba
semakin jelas
 Ventilasi dibuka seluruhnya
Hari ke-8 sampai ke-13
 Pembalikan telur harian
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam
bak tersebut berkurang.
Hari ke-14
 Pembalikan telur harian
 Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr
fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas
Hari ke 15 sampai ke-20
 Pembalikan telur harian
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam
bak tersebut berkurang.
Hari ke-21
 Pembalikan telur harian
 Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati
ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak
Hari ke-22 sampai ke-25
 Pembalikan telur harian
 Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak
 Hari ke-26 sampai ke-27
 Pembalikan telur dihentikan
 Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling
halus)
 Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari
Hari ke-28
 Telur-telur sudah banyak yang menetas
 Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar
 Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya
 Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
 Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk
persiapan proses penetasan berikutnya.
Sumber: http://bebeklampung.blogspot.co.id
Catatan tambahan : hendaklah melakukan pendinginan telur minimal 2 kali sehari karena kalau melihat
prilaku unggas yang mengerami telurnya maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang beberapa
saat kemudian masuk ke tempat pengeraman kembali dan begitu seterusnya dan kalau diperhatikan
hal tersebut kadang dilakukan setiap hari

More Related Content

What's hot

Powerpoint rosihatull HATCHERY
Powerpoint rosihatull HATCHERYPowerpoint rosihatull HATCHERY
Powerpoint rosihatull HATCHERY
DediKusmana2
 
TERNAK PUYUH
TERNAK PUYUHTERNAK PUYUH
TERNAK PUYUH
Pithein Dien
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
Ramaiyulis Ramai
 
Laporan pembibitan
Laporan pembibitanLaporan pembibitan
Laporan pembibitan
Laode Syawal Fapet
 
Asal usul unggas ayam
Asal usul unggas ayamAsal usul unggas ayam
Asal usul unggas ayamhamzanwadi22
 
organ reproduksi jantan
organ reproduksi jantanorgan reproduksi jantan
organ reproduksi jantan
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Manajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & dombaManajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & domba
Rahardi Gautama
 
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananPertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Emi Suhaemi
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6   kb 3AT Modul 6   kb 3
AT Modul 6 kb 3
PPGhybrid3
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi Buatan
Rizza Muh
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesMulkan Fadhli
 
Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"
Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"
Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"Yuza Statham
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
SIlfani Sabila
 
Perkembangan hewan
Perkembangan hewanPerkembangan hewan
Perkembangan hewan
victoryustinus@gmail.com
 
manaj, pakan.ppt
manaj, pakan.pptmanaj, pakan.ppt
manaj, pakan.ppt
MuhammadIdrus33
 
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambingManajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
Gufroni Arsjad Lalu Muhammad
 
Teknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiTeknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapi
Ramaiyulis Ramai
 
Reproduksi babi jantann 2
Reproduksi babi jantann 2Reproduksi babi jantann 2
Reproduksi babi jantann 2Abror Abrori
 
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangPersyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Thonce Thesia
 

What's hot (20)

Powerpoint rosihatull HATCHERY
Powerpoint rosihatull HATCHERYPowerpoint rosihatull HATCHERY
Powerpoint rosihatull HATCHERY
 
TERNAK PUYUH
TERNAK PUYUHTERNAK PUYUH
TERNAK PUYUH
 
Mikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansiaMikroba rumen ruminansia
Mikroba rumen ruminansia
 
Laporan pembibitan
Laporan pembibitanLaporan pembibitan
Laporan pembibitan
 
Asal usul unggas ayam
Asal usul unggas ayamAsal usul unggas ayam
Asal usul unggas ayam
 
organ reproduksi jantan
organ reproduksi jantanorgan reproduksi jantan
organ reproduksi jantan
 
Manajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & dombaManajemen kesehatan ternak kambing & domba
Manajemen kesehatan ternak kambing & domba
 
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananPertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
 
AT Modul 6 kb 3
AT Modul 6   kb 3AT Modul 6   kb 3
AT Modul 6 kb 3
 
Inseminasi Buatan
Inseminasi BuatanInseminasi Buatan
Inseminasi Buatan
 
Buku penyakit ternak
Buku penyakit ternakBuku penyakit ternak
Buku penyakit ternak
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 
Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"
Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"
Manajemen produksi ternak unggas (Recording) "Yoenk"
 
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur KomersialPemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
Pemeliharaan Ayam Ras Petelur Komersial
 
Perkembangan hewan
Perkembangan hewanPerkembangan hewan
Perkembangan hewan
 
manaj, pakan.ppt
manaj, pakan.pptmanaj, pakan.ppt
manaj, pakan.ppt
 
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambingManajemen pemeliharaan ternak kambing
Manajemen pemeliharaan ternak kambing
 
Teknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapiTeknologi pengolahan pakan sapi
Teknologi pengolahan pakan sapi
 
Reproduksi babi jantann 2
Reproduksi babi jantann 2Reproduksi babi jantann 2
Reproduksi babi jantann 2
 
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak KandangPersyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
Persyaratan pembuatan dan tataletak Kandang
 

Similar to Panduan penetasan telur

Kegiatan Penetasan Telur
Kegiatan Penetasan TelurKegiatan Penetasan Telur
Kegiatan Penetasan Telur
SIlfani Sabila
 
teknologi tepat guna
teknologi tepat gunateknologi tepat guna
teknologi tepat guna
widhyahrini1
 
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
DediKusmana2
 
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budiLaporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
fernandasyahputra1
 
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Operator Warnet Vast Raha
 
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Operator Warnet Vast Raha
 
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.pptkuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
WahyuSholehudin
 
kajian penetasan telur walet
kajian penetasan telur waletkajian penetasan telur walet
kajian penetasan telur walet
Umifadilah Umifadilah
 
Proposal bantuan ayam petelur
Proposal bantuan ayam petelurProposal bantuan ayam petelur
Proposal bantuan ayam petelur
Operator Warnet Vast Raha
 
Ternak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptx
Ternak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptxTernak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptx
Ternak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptx
kemedsukoco
 
Triploidisasi
TriploidisasiTriploidisasi
Triploidisasi
Igna nada
 
Cara bagaimana menetaskan telur secara tradisi
Cara bagaimana menetaskan telur secara tradisiCara bagaimana menetaskan telur secara tradisi
Cara bagaimana menetaskan telur secara tradisi
Operator Warnet Vast Raha
 
Cara bagaimana menetaskan telur secara tradisi
Cara bagaimana menetaskan telur secara tradisiCara bagaimana menetaskan telur secara tradisi
Cara bagaimana menetaskan telur secara tradisi
Operator Warnet Vast Raha
 
Budidaya jamur tiram (e)
Budidaya jamur tiram (e)Budidaya jamur tiram (e)
Budidaya jamur tiram (e)
Syayida Anna
 
budidaya_ternak_unggas_petelur_pptx.pptx
budidaya_ternak_unggas_petelur_pptx.pptxbudidaya_ternak_unggas_petelur_pptx.pptx
budidaya_ternak_unggas_petelur_pptx.pptx
DipoTriMartiano
 
Ppt karantina
Ppt karantinaPpt karantina
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGANchindest
 
10 hari pertama pemeliharaan broiler
10 hari pertama pemeliharaan broiler10 hari pertama pemeliharaan broiler
10 hari pertama pemeliharaan broilermuhammad zamroni
 
PRESENTASI ELVIA.pptx
PRESENTASI ELVIA.pptxPRESENTASI ELVIA.pptx
PRESENTASI ELVIA.pptx
zulfahendra4
 

Similar to Panduan penetasan telur (20)

Kegiatan Penetasan Telur
Kegiatan Penetasan TelurKegiatan Penetasan Telur
Kegiatan Penetasan Telur
 
teknologi tepat guna
teknologi tepat gunateknologi tepat guna
teknologi tepat guna
 
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
Laporan praktik penetasan rps kelas xi.1 atu 06112021
 
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budiLaporan akhir praktikum penetasan 1 budi
Laporan akhir praktikum penetasan 1 budi
 
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
 
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kitaAyam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita
 
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.pptkuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
kuliah-9-penanganan-pasca-panen.ppt
 
kajian penetasan telur walet
kajian penetasan telur waletkajian penetasan telur walet
kajian penetasan telur walet
 
Proposal bantuan ayam petelur
Proposal bantuan ayam petelurProposal bantuan ayam petelur
Proposal bantuan ayam petelur
 
Ternak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptx
Ternak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptxTernak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptx
Ternak jangkrik sebagai usaha alternatip.pptx
 
Triploidisasi
TriploidisasiTriploidisasi
Triploidisasi
 
Proposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayamProposal bantuan ternak ayam
Proposal bantuan ternak ayam
 
Cara bagaimana menetaskan telur secara tradisi
Cara bagaimana menetaskan telur secara tradisiCara bagaimana menetaskan telur secara tradisi
Cara bagaimana menetaskan telur secara tradisi
 
Cara bagaimana menetaskan telur secara tradisi
Cara bagaimana menetaskan telur secara tradisiCara bagaimana menetaskan telur secara tradisi
Cara bagaimana menetaskan telur secara tradisi
 
Budidaya jamur tiram (e)
Budidaya jamur tiram (e)Budidaya jamur tiram (e)
Budidaya jamur tiram (e)
 
budidaya_ternak_unggas_petelur_pptx.pptx
budidaya_ternak_unggas_petelur_pptx.pptxbudidaya_ternak_unggas_petelur_pptx.pptx
budidaya_ternak_unggas_petelur_pptx.pptx
 
Ppt karantina
Ppt karantinaPpt karantina
Ppt karantina
 
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM TEKNOLOGI BAHAN PANGAN
 
10 hari pertama pemeliharaan broiler
10 hari pertama pemeliharaan broiler10 hari pertama pemeliharaan broiler
10 hari pertama pemeliharaan broiler
 
PRESENTASI ELVIA.pptx
PRESENTASI ELVIA.pptxPRESENTASI ELVIA.pptx
PRESENTASI ELVIA.pptx
 

Recently uploaded

Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 

Recently uploaded (17)

Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 

Panduan penetasan telur

  • 1. Cara Menetaskan Telur Bebek Yang Baik Dan Benar Nah setelah kita mengetahui Cara Beternak Bebek Petelur Yang Baik Dan Menguntungkan sekarang kita tinggal belajar bagaimana menetaskan telur bebek yang baik dan benar. Dalam hal ini sebenarnya tata cara penetasan telur bebek hampir sama dengan pelaksanaan penetasan telur pada ayam. selama perbedaan penting antara dua spesies ini diperhitungkan. Bila agan-agan penasaran ingin usaha ayam petelur bisa simak peluang usaha budidaya ayam petelur Krena telur itik bebek lebih besar dari telur ayam, sebaiknya pengaturan baki harus dirancang untuk mengakomodasi ukuran yang lebih besar. Telur dari bebek umum seperti Pekins memerlukan 28 hari untuk menetas. Telur dari Muscovy itik menetas dalam waktu sekitar 35 hari setelah pengaturan. Ketika sejumlah besar telur itik harus menetas, inkubator besar komersial (setter) dan penetas biasanya digunakan. Pekin telur itik disimpan dalam setter selama 25 hari dan kemudian ditransfer pada hari 25 dimana mereka tetap sampai menetas pada hari ke-28. Telur secara otomatis akan menetas sementara di setter (biasanya per jam). Prosedur dan kondisi dasar untuk penetasan telur itik adalah sebagai berikut Perbedaan yang mencolok hanyalah masalah waktu atau lama hari penetasan. Telur itik membutuhkan waktu sekitar 28 hari sedangkan telur ayam hanya butuh waktu sekitar 21 hari.Berikut akan kami sajikan pengetahuan perihal tata cara penetasan telur itik meskipun kami bukanlah yang terbaik dalam hal ini. Mudah-mudahan yang kami sajikan ini bisa bermanfaat bagi kita semua menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang baik. Pilih telur yang akan ditetapkan dengan hati-hati memeriksa dan Candling mereka pada saat mereka dimasukkan ke dalam pengaturan baki. Di anjurkan tidak menetapkan telur yang retak, cacat,dan berukuran terlalu besar, atau kotor. meletakan telur dalam mesin peneta pada waktu 1-3 hari dari waktu mereka di keluarkan dari induknya akan sangat bagus dalam proses penetasanya. Di lain sisi ada kerugian rata-rata sekitar 3% telur tidak menetas, telur yang disimpan 7 hari sebelum di letakan di penetas, dan sekitar 10% kerugian bagi telur yang disimpan 14 hari. Membersihkan Telur telur kotor harus dibersihkan segera setelah pengumpulan untuk mencegah penyakit dan pembusukan mikro-organisme dari menembus shell. Menggosok ringan mereka dengan baja halus-kelas wol untuk menghilangkan lumpur kering dan kotoran. Telur kemudian dapat dilap dengan kain basah yang bersih. Persiapan Mesin Tetas Fumigasi (dari bahasa Inggris fume yang berarti asap), adalah sebuah metode pengendalian hama menggunakan pestisida. Dalam proses ini, sebuah area akan secara menyeluruh dipenuhi oleh gas atau asap,asap ini di lakukan untuk membunuh semua hama yang ada didalam mesin penetas tersebut. Metode ini dapat membunuh hama yang hidup di dalam struktur bangunan, misalnya rayap dan serangga kecil lainya. Fumigasi dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai meskipun mesin tersebut baru dibeli.
  • 2. Hubungkan mesin tetas dengan daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan pada suhu 37-38°C. Pemanasan mesin tetas dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas.Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang lainnya,Sediakan cadangan lampu (5 wat) Setelah persiapan seperti penjelasan di atas sudah terpenuhi semua langkah selanjutnya agan tinggal ke tahap proses penetasan telur . di sini ada 28 tahapan kerja yang harus di lakukan selama proses penetasan telur itik atau bebebk di antaranya yaitu : Hari ke-1  Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.  Ventilasi ditutup rapat  Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) Hari ke-2  Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3  Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) Hari ke-3
  • 3. Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00. Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas. Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang Hari ke-4  Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3  Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian  Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) Hari ke-5  Pembalikan telur harian  Ventilasi dibuka ½ bagian  Kontrol suhu antara (37.8-38,8°C) Hari ke-6  Pembalikan telur harian  Ventilasi dibuka ¾ bagian  Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang Hari ke-7  Pembalikan telur harian  Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas  Ventilasi dibuka seluruhnya Hari ke-8 sampai ke-13  Pembalikan telur harian  Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang. Hari ke-14
  • 4.  Pembalikan telur harian  Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas Hari ke 15 sampai ke-20  Pembalikan telur harian  Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang. Hari ke-21  Pembalikan telur harian  Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua  Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak Hari ke-22 sampai ke-25  Pembalikan telur harian  Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak  Hari ke-26 sampai ke-27  Pembalikan telur dihentikan  Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus)  Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari
  • 5. Hari ke-28  Telur-telur sudah banyak yang menetas  Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar  Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya  Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29  Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya. Sumber: http://bebeklampung.blogspot.co.id Catatan tambahan : hendaklah melakukan pendinginan telur minimal 2 kali sehari karena kalau melihat prilaku unggas yang mengerami telurnya maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang beberapa saat kemudian masuk ke tempat pengeraman kembali dan begitu seterusnya dan kalau diperhatikan hal tersebut kadang dilakukan setiap hari