Presentasi mengenai bayi tabung atau in vitro fertilization yang mencakup hal-hal berikut: pengertian bayi tabung, sejarah bayi tabung, cara bayi tabung, proses bayi tabung, dampak positif dan negatif bayi tabung, serta pandangan Islam terhadap bayi tabung.

1. In Vitro Fertilization (IVF)
Oleh: Kelompok 1
BIOLOGI | SMA IT WAHDAH ISLAMIYAH | 2017

2. • Bayi tabung pertama yang berhasil dilahirkan
dari metode bayi tabung adalah Louise Brown
yang lahir pada 25 Juli 1978.
• Sejarah bayi tabung ini berawal dari upaya
untuk mendapatkan keturunan bagi pasangan
suami isteri yang mengalami gangguan
kesuburan. Sebelum program bayi tabung
ditemukan, inseminasi buatan dikenal sebagai
metode untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Sayangnya, tingkat keberhasilan
metode inseminasi buatan hanya sebesar
15%.
Di Indonesia, sejarah bayi tabung yang pertama dilakukan
di RSAB Harapan Kita, Jakarta, pada tahun 1987. Program
bayi tabung tersebut akhirnya melahirkan bayi tabung
pertama di Indonesia, yakni Nugroho Karyanto pada
tahun 1988.
Louise sekarang

3. • Fertilisasi in vitro atau pembuahan in vitro (bahasa Inggris:
in vitro fertilisation, IVF), atau sering disebut bayi tabung,
adalah suatu proses pembuahan sel telur oleh sel sperma
di luar tubuh sang wanita: in vitro ("di dalam gelas kaca").
• Proses ini melibatkan pemantauan dan stimulasi proses
ovulasi seorang wanita, mengambil suatu ovum atau sel-
sel telur dari ovarium (indung telur) wanita itu dan
membiarkan sperma membuahi sel-sel tersebut di dalam
sebuah medium cair di laboratorium.
• Sel telur yang telah dibuahi (zigot) dikultur selama 2–6
hari di dalam sebuah medium pertumbuhan dan
kemudian dipindahkan ke rahim wanita yang sama
ataupun wanita yang lain, dengan tujuan menciptakan
keberhasilan kehamilan.

4. Seleksi Pasien
Stimulasi atau
Merangsang
Indung Telur
Pemantauan
Pertumbuhan
Folikel
Mematangkan
Sel Telur
Pengambilan
Sel Telur
Pengambilan
Sperma
Fertilisasi
Transfer
Embrio
Penunjang
Fase Luteal
Simpan Beku
Embrio

7. 1. Pada kehamilan kembar, resiko bayi terlahir prematur dan biaya perawatannya lebih berat.
2. Percampuran nasab, padahal Islam sangat menjaga kesucian/kehormatan kelamin dan
kemurnian nasab, karena nasab itu ada kaitannya dengan kemahraman dan kewarisan.
3. Bertentangan dengan sunnatullah atau hukum alam.
4. Inseminasi pada hakikatnya sama dengan prostitusi, apabila terjadi percampuran sperma pria
dengan ovum wanita tanpa perkawinan yang sah.
5. Dapat dimanfaatkan oleh pasangan homoseksual
6. Biaya cukup tinggi (20-95 juta) dimana harus melakukan perawatan intensif dari segi
kesehatan bayi.
7. Peluang berhasil masih kurang dari 50% dan harus melalui proses yang panjang.
8. Bisa disalahgunakan oleh pihak tertentu.
9. Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS)
10. Keguguran.
11. Kehamilan ektopik
12. Resiko pendarahan pada saat pengambilan sel telur (Ovum Pick Up)
13. Tindakan “pembunuhan”.

8. Bayi
Tabung
Mubah
(Diboleh
kan)
Jika
metodenya
dengan
mendatangkan
pihak ketiga
Jika sperma
dan sel
telur dari
suami-istri,
tapi
fertilisasi
dilakukan di
rahim istri
kedua
Jika
dilakukan
setelah
suami wafat
Jika
dilakukan
saat masih
dalam ikatan
suami istri
Ridho
suam
i-istri
Status
suami-
istri
Syarat
:
Diperkiraka
n oleh
dokter akan
berhasil
Aurat
wanita
dibuka
hanya saat
darurat
Urutan
yang
melakukan
pengobatan
Dokter
Wanita
Muslimah
Dokter
Wanita Non-
Muslim
Dokter Laki-
laki Muslim
Dokter Laki-
laki Non-
Muslim
QS. Al-Isra: 70
QS. At-Tin: 4

9. Bayi tabung pertama yang berhasil
dilahirkan adalah Louise Brown
pada tahun 1978 di Inggris.
Di Indonesia, bayi tabung pertama
yang berhasil dilahirkan adalah
Nugroho Karyanto pada tahun 1987
di RSAB Harapan Kita, Jakarta.
Fertilisasi in vitro (bahasa Inggris:
in vitro fertilisation, IVF), atau
sering disebut bayi tabung, adalah
suatu proses pembuahan sel telur
oleh sel sperma di luar tubuh sang
wanita.
Proses bayi tabung terdiri dari 10
tahap, yaitu: Seleksi Pasien 
Stimulasi atau Merangsang Indung
Telur  Pemantauan Pertumbuhan
Folikel  Mematangkan Sel Telur 
Pengambilan Sel Telur 
Pengambilan Sperma  Fertilisasi
 Transfer Embrio  Penunjang
Fase Luteal  Simpan Beku Embrio
Bayi tabung memiliki beberapa
manfaat, antara lain: Membantu
pasangan segera memiliki
keturunan, dapat berujung pada
kehamilan kembar, menuntut
manusia untuk menciptakan sesuatu
yang baru, menghindari penyakit
(seperti penyakit menurun/genetis)
Dampak negatif bayi tabung, antara
lain: resiko bayi prematur, OHSS,
kehamilan ektopik, biaya cukup
besar, percampuran nasab, dan
dapat disalahgunakan oleh oknum.
Dalam Islam, bayi tabung hukumnya
mubah (boleh), jika dilakukan
antara suami-istri.
Hukumnya menjadi haram jika ada
pihak ketiga, baik sebagai pendonor
sperma, sel telur, janin, atau
rahimnya.

11. Any Question?
Kelompok 1 = Apa yang menyebabkan kehamilan ektopik dan
bagaimana jika janin berkembang di luar rahim?
Kelompok 2 = Apakah DNA bayi tabung dan orang tua sama? Dalam
kondisi darurat apa?
Kelompok 4 = Apakah kondisi kesehatan bayi tabung dan bayi alami
sama?