SlideShare a Scribd company logo
Bentuk dan Kedaulatan Negara 
Undang-Undang Dasar 1945 merupakan konstitusi bagi Negara Indonesia. Sebagai 
dasar hukum, UUD 1945 memegang peranan dalam mewujudkan nilai-nilai luhur 
yang terkandung dalam ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. 
Pancasila merupakan hukum diatas segala hukum (staats fundamental norm). 
Artinya UUD 1945 sebagai dasar hukum, dalam pembuatannya tidak boleh 
beretentangan dan harus mematuhi nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila, sebab 
UUD 1945 adalah hukum yang setingkat di bawah Pancasila. 
UUD 1945 dalam proses pelaksanaannya tidak bersifat sattis/absolut. UUD 1945 
dapat diamandemen sesuai dengan keadaan dan kebutuhan negara. Bahkan soal 
perubahan UUD ini sudah tertuang sendiri pada batang tubuh UUD 1945 Pasal 37. 
Menurut A.A Struycken proses lahirnya UUD 1945 sebagai konstitusi negara 
sudah dimulai sejak sebelum proklamasi kemerdekaan R.I. pada 29 april 1945, 
indonesia mendesak jepang untuk membentuk badan yang bertugas menyelidiki 
kemungkinan pemberian kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. 
Dalam perjalanan sejarahnya, Indonesia sempat mengalami pergantian konstitusi 
negara. Indonesia pernah menjadi negara republik indonesia serikat antara 27 
desember hingga 17 agustus 1950. Pada masa tersebut, konstitusi yang berlaku 
yaitu konstitusi RIS. Sementara itu, antara 17 agustus 1950- 5 juli 1959, konstitusi 
yang berlaku di indonesia adalah UUDS 1950. Setelah dekrit presiden pada 5 juli 
59’, indonesia kembali ke konstitusi semula, yaitu UUD 1945 hingga sekarang. 
Istilah konstitusi berasal dari bahasa prancis, yaitu constitier, yang berarti 
membentuk. Dalam kehidupan sehari-hari kita telah terbiasa menerjemahkan 
constitution(dari bahasa inggris) menjadi undang-undang dasar(UUD). 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara 
BENTUK 
DAN 
KEDAULATAN NKRI 
Menurut teori modern, bentuk negara saat ini dibedakn menjadi dua, yaitu negara 
kesatuan (unitaris) dan negara serikat (federalis). 
Bentuk Negara Indonesia 
Periode 17 Agustus 1950 – sekarang 
Negara serikat dirasakan kurang cocok bagi Indonesia. Karena bangsa Indonesia
terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, agama, pulau-pulau, bahasa daerah, 
dan kemajemukan yang tinggi mengakibatkan resiko perpecahan tinggi. Dan 
kesulitan pemerintah federal mengatur negara bagian, membuat negara bagian 
cenderung ingin melepaskan diri dari RIS. 
Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 [RIS] (Bentuk Negara Serikat) 
Dalam periode ini bentuk negara Republik Indonesia berubah menjadi negara 
serikat. Sebetulnya bukan kehendak bangsa Indonesia untuk memakai bentuk 
negara dan sistem pemerintahan, politik, dan administrasi negara seperti ini, namun 
keadaan yang memaksa demikian. 
Periode 18 Agustus – 27 Desember 1949 (Bentuk Negara Kesatuan) 
Dalam masa ini bentuk negara sesuai dengan UUD45 yaitu kesatuan dan bentuk 
pemerintahannya republik 
Isi pokok UUD NRI 1945 tentang Bentuk Negara 
Tentang bentuk negara Indonesia ini dinyatakan dalam pasal 1 Ayat (1) UUD NRI 
1945, yaitu negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik. 
Sistem Pemerintahan NRI 
Sistem pemerintahan di Indonesia terbagi menjadi Sistem Pemerintahan 
Sentralisasi, Sistem Pemerintahan Desentralisasi, Sistem Pemerintahan 
Presidensial, dan Sistem Pemerintahan Parlementer. 
Kelebihan Sistem Sentralisasi : 
- Keseragaman peraturan di semua wilayah 
- Kesederhanaan Hukum 
- Pendapatan daerah dapat di alokasikan ke semua daerah dengan adil dan sesuai 
kebutuhan. 
Kelemahan Sistem Sentralisasi : 
- Penumpukan pekerjaan di pusat, sehingga menghambat kinerja pemerintahan 
- Tidak sinkron antara peraturan yang dibuat di pusat dan kondisi lapangan di 
daerah 
Sistem Pemerintahan 
Sentralisasi 
Sistem Pemerintahan
Desentrlisasi 
Kelebihan Sistem Desentralisasi 
- Daerah lebih berkembang, pembangunan lebih cepat 
- Peraturan dan kebijakan lebih tepat dan sesuai kebutuhan daerah 
Kelebihan Sistem Desentralisasi 
- Daerah lebih berkembang, pembangunan lebih cepat 
- Peraturan dan kebijakan lebih tepat dan sesuai kebutuhan daerah 
Diposkan oleh Arief Pramono di 10.41 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke 
FacebookBagikan ke Pinterest 
Sistem Pemerintahan Indonesia 
Sistem Pemerintahan Indonesia 
Setiap negara memiliki sistem untuk menjalankan kehidupan permerintahannya. 
Sistem tersebut adalah sistem pemerintahan. Ada beberapa macam sistem 
pemerintahan di dunia ini. Setiap sistem pemerintahan memiliki kelebihan dan 
kekurangan, karakteristik, dan perbedaan masing-masing system. 
Sistem Pemerintahan dari Awal Kemerdekaan 
pada waktu awal kemerdekaan menganut sisten pemerintahan presidensial. 
Berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 maka Presiden memiliki kekuasaan 
tertinggi dan dibantu oleh menteri-menteri sebagai pembantu presiden yang 
diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dan bertanggung jawab langsung kepada 
Presiden. Pada tanggal 12 September 1945 dibentuklah Kabinet Presidensial( 
Kabinet RI I) dengan 12 departemen dan 4 menteri negara. Selain itu wilayah 
Indonesia yang begitu luas dibagi menjadi 8 provinsi dan 2 daerah istimewa yang 
masing-masing wilayah dipimpin oleh gubernur. 
Sistem Presidensial pernah berganti Sistem Parlementer yang dipimpin oleh kepala 
pemerintahan Perdana Menteri. Perdana Menteri Pertama Indonesia adalah Sutan 
Syahrir. Berubahnya sistem pemerintahan di Indonesia pada saat itu adalah 
pengaruh kuat dari kaum sosialis (KNIP). Selain itu Indonesia pada awal 
kemerdekaan juga masih belajar tentang bagaimana menjalankan pemerintahan. 
Dengan sistem parlementer ini maka Di Indonesia saat itu memiliki DPR yang 
anggotanya dipilih oleh rakyat. Sistem ini juga memungkinkan adanya banyak 
partai. Maksud dari sistem ini adalah untuk membatasi kewenangan presiden. Jika 
pada sistem presidensial kabinet bertanggungjawab kepada presiden maka sistem 
parlementer, Presiden bertanggungjawab kepada parlemen/DPR.
Sebenarnya sistem parlementer ini adalah sebuah penyimpangan ketentuan UUD 
1945 yang menyebutkan "pemerintahan harus dijalankan menurut sistem kabinet 
presidensial, dimana menteri sebagai pembantu presiden". 
Karena sering mengalami kegagalan kabinet, dan banyak menimbulkan gerakan-gerakan 
pemberontakan yang menyebabkan stabilitas negara terganggu, Presiden 
Soekarno mengeluarkan Dekrit pada 5 Juli 1959 yang isinya antara lain 
mengembalikan konstitusi ke UUD 1945 dan bentuk pemerintahan kembali ke 
sistem presidensial. 
Berikut Periodisasi Sistem Pemerintahan Indonesia 
1. Sistem Pemerintahan Periode 1945-1949 
Lama periode : 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 
Bentuk Negara : Kesatuan 
Bentuk Pemerintahan : Republik 
Sistem Pemerintahan : Presidensial 
Konstitusi : UUD 1945 
Presiden & Wapres : Ir. Soekarno & Mohammad Hatta(18 Agustus 1945 - 19 
Desember 1948)Syafruddin Prawiranegara (ketua PDRI)(19 Desember 1948 - 13 
Juli 1949)Ir. Soekarno & Mohammad Hatta(13 Juli 1949 27 - Desember 1949) 
Pernyataan van Mook untuk tidak berunding dengan Soekarno adalah salah satu 
faktor yang memicu perubahan sistem pemerintahan dari presidensiil menjadi 
parlementer. Gelagat ini sudah terbaca oleh pihak Republik Indonesia, karena itu 
sehari sebelum kedatangan Sekutu, tanggal 14 November 1945, Soekarno sebagai 
kepala pemerintahan republik diganti oleh Sutan Sjahrir yang seorang sosialis 
dianggap sebagai figur yang tepat untuk dijadikan ujung tombak diplomatik, 
bertepatan dengan naik daunnya partai sosialis di Belanda.Setelah munculnya 
Maklumat Wakil Presiden No.X tanggal 16 November 1945, terjadi pembagian 
kekuasaan dalam dua badan, yaitu kekuasaan legislatif dijalankan oleh Komite 
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kekuasaan-kekuasaan lainnya masih tetap 
dipegang oleh presiden sampai tanggal 14 November 1945. Dengan keluarnya 
Maklumat Pemerintah 14 November 1945, kekuasaan eksekutif yang semula 
dijalankan oleh presiden beralih ke tangan menteri sebagai konsekuensi dari 
dibentuknya sistem pemerintahan parlementer. 
2. Sistem Pemerintahan Periode 1949-1950
Lama periode : 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950 
Bentuk Negara : Serikat (Federasi) 
Bentuk Pemerintahan : Republik 
Sistem Pemerintahan : Parlementer Semu (Quasi Parlementer) 
Konstitusi : Konstitusi RIS 
Presiden & Wapres : Ir.Soekarno = presiden RIS (27 Desember 1949 - 15 Agustus 
1950)Assaat = pemangku sementara jabatan presiden RI(27 Desember 1949 - 15 
Agustus 1950) 
Pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 september 1949 dikota Den Hagg 
(Netherland) diadakan konferensi Meja Bundar (KMB). Delegasi RI dipimpin oleh 
Drs. Moh. Hatta, Delegasi BFO (Bijeenkomst voor Federale Overleg) dipimpin 
oleh Sultan Hamid Alkadrie dan delegasi Belanda dipimpin olah Van 
Harseveen.Adapun tujuan diadakannya KMB tersebut itu ialah untuk meyelesaikan 
persengketaan Indonesia dan Belanda selekas-lekasnya dengan cara yang adil dan 
pengakuan kedaulatan yang nyata, penuh dan tanpa syarat kepada Republik 
Indonesia Serikat (RIS).Salah satu keputusan pokok KMB ialah bahwa kerajaan 
Balanda mengakui kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa syarat dam tidak dapat 
dicabut kembali kepada RIS selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 
1949.Demikianlah pada tanggal 27 Desember 1949 Ratu Juliana menandatangani 
Piagam Pengakuan Kedaulatan RIS di Amesterdam. Bila kita tinjau isinya 
konstitusi itu jauh menyimpang dari cita-cita Indonesia yang berideologi pancasila 
dan ber UUD 1945 karena :1. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat 
(federalisme) yang terbagi dalam 16 negara bagian, yaitu 7 negara bagian dan 9 
buah satuan kenegaraan (pasal 1 dan 2, Konstitusi RIS). 
2. Konstitusi RIS menentukan suatu bentuk negara yang leberalistis atau 
pemerintahan berdasarkan demokrasi parlementer, dimana menteri-menterinya 
bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah kepada parlemen (pasal 
118, ayat 2 Konstitusi RIS)3. Mukadimah Konstitusi RIS telah menghapuskan 
sama sekali jiwa atau semangat pembukaan UUD proklamasi sebagai penjelasan 
resmi proklamasi kemerdekaan negara Indonesia (Pembukaan UUD 1945 
merupakan Decleration of independence bangsa Indonesia, kata tap MPR no. 
XX/MPRS/1996).Termasuk pula dalam pemyimpangan mukadimah ini adalah 
perubahan kata- kata dari kelima sila pancasila. Inilah yang kemudian yang 
membuka jalan bagi penafsiran pancasila secara bebas dan sesuka hati hingga 
menjadi sumber segala penyelewengan didalam sejarah ketatanegaraan Indonesia.
3. Sistem Pemerintahan Periode 1950-1959 
Lama periode : 15 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 
Bentuk Negara : Kesatuan 
Bentuk Pemerintahan : Republik 
Sistem Pemerintahan : Parlementer 
Konstitusi : UUDS 1950 
Presiden & Wapres : Ir.Soekarno & Mohammad Hatta 
UUDS 1950 adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia sejak 17 
Agustus 1950 hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.UUDS 1950 
ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan 
Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar 
Sementara Republik Indonesia, dalam Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 
DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta.Konstitusi ini dinamakan 
"sementara", karena hanya bersifat sementara, menunggu terpilihnya Konstituante 
hasil pemilihan umum yang akan menyusun konstitusi baru. Pemilihan Umum 
1955 berhasil memilih Konstituante secara demokratis, namun Konstituante gagal 
membentuk konstitusi baru hingga berlarut-larut.Dekrit Presiden 1959 
dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD baru 
sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota konstituante mulai bersidang pada 10 
November 1956. Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum berhasil 
merumuskan UUD yang diharapkan. Sementara, di kalangan masyarakat pendapat-pendapat 
untuk kembali kepada UUD '45 semakin kuat. Dalam menanggapi hal itu, 
Presiden Soekarno lantas menyampaikan amanat di depan sidang Konstituante 
pada 22 April 1959 yang isinya menganjurkan untuk kembali ke UUD '45. Pada 30 
Mei 1959 Konstituante melaksanakan pemungutan suara. Hasilnya 269 suara 
menyetujui UUD 1945 dan 199 suara tidak setuju. Meskipun yang menyatakan 
setuju lebih banyak tetapi pemungutan suara ini harus diulang, karena jumlah suara 
tidak memenuhi kuorum. Pemungutan suara kembali dilakukan pada tanggal 1 dan 
2 Juni 1959. Dari pemungutan suara ini Konstituante juga gagal mencapai kuorum. 
Untuk meredam kemacetan, Konstituante memutuskan reses yang ternyata 
merupkan akhir dari upaya penyusunan UUD.Pada 5 Juli 1959 pukul 17.00, 
Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang diumumkan dalam upacara resmi di 
Istana Merdeka.Isi dekrit presiden 5 Juli 1959. 
4. Sistem Pemerintahan Periode 1959-1966 (Demokrasi Terpimpin) 
Lama periode : 5 Juli 1959 – 22 Februari 1966
Bentuk Negara : Kesatuan 
Bentuk Pemerintahan : Republik 
Sistem Pemerintahan : Presidensial 
Konstitusi : UUD 1945 
Presiden & Wapres : Ir.Soekarno & Mohammad Hatta 
Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden. Latar 
belakang dikeluarkannya dekrit ini adalah: 
1. Kehidupan politik yang lebih sering dikarenakan sering jatuh bangunnya kabinet 
dan persaingan partai politik yang semakin menajam. 
2. Kegagalan konstituante dalam menyusun Undang-undang dasar 
3. Terjadinya gangguan keamanan berupa pemberontakan bersenjata di daerah-daerahBerikut 
Isi Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959: 
1. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945. 
2. Pembubaran Badan Konstitusional 
3. Membentuk DPR sementara dan DPA sementara 
Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin 
1. Bentuk pemerintahan Presidensial Ir. Soekamo sebagai Presiden dan Perdana 
menteri dengan kabinetnya dinamakan Kabinet Kerja. 
2. Pembentukkan MPR sementara dengan penetapan Presiden No. 2 tahun 1959. 
Keanggotaan MPRS terdiri dari 583 anggota DPR ditambah dengan utusan-utusan 
daerah dan 200 wakil-wakil golongan. 
3. Pembentukkan DPR sementara berdasarkan penetapan Presiden No.3 tahun 
1959 yang diketuai oleh Prcsiden dengan 45 orang anggotanya. 
4. Pembentukkan Front Nasional melalui penetapan Prcsiden No.13 tahun 1959. 
tertanggal 31 Desember 1959. Tujuan Front Nasional adalah: a. Menyelesaikan 
Revolusi Nasional b. Melaksanakan pembangunan semesta nasional c. 
Mengembalikan Irian Barat dalam wilayah RI. Front Nasional banyak 
dimanfaatkan oleh PKI dan simpatisannya sebagai alat untuk mencapai tujuan 
politiknya. 
5. Pembentukkan DPRGR Presiden Soekarno pada 5 Maret 1959 melalui 
penetapan Presiden No.3 tahun 1959 membubarkan DPR hasil Pemilu sebagai 
gantinya melalui penetapan Presiden No.4 tahun I960 Presiden membentuk 
DPRGR yang keanggotaannya ditunjuk oleh Soekarno. 
6. Manipol USDEK Manifesto politik Republik Indonesia (Manipol) adalah isi 
pidato Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1959. Atas usul DPA Manipol 
dijadikan GBHN dengan Ketetapan MPRS No. 1 MPRS/I960, Menurut Presiden 
Soekano intisari dari Manipol ada lima yaitu : UUD 1945, Sosialisme Indonesia,
Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan Kepribadian Indonesia. Disingkat 
menjadi USADEK. Berkembang pula ajaran Presiden Soekano yang dikenal 
dengan NASAKOM (Nasionalisme, Agama dan Komunis). 
7. Berdasarkan Keputusan Presiden No.200 dan 201 tahun 1960 Presiden 
membubarkan Partai Masyumi dan PSI dengan alasan para pemimpin partai 
tersebut mendukung pemberontakan PRRI/Permesta. 
Keadaan Ekonomi Mengalami Krisis, terjadi kegagalan produksi hampir di semua 
sektor. Pada tahun 1965 inflasi mencapai 65 %, kenaikan harga-harga antara 200- 
300 %. Hal ini disebabkan oleh a). penanganan dan penyelesaian masalah ekonomi 
yang tidak rasional, lebih bersifat politis dan tidak terkontro. b). adanya proyek 
merealisasikan dan kontroversi. 
Pada masa demokrasi terpimpin ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, 
diantaranya: 
• Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil 
Ketua DPA menjadi Menteri Negara 
• MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup 
• Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September Partai 
Komunis Indonesia 
5. Sistem Pemerintahan Periode 1966-1998 (Orde Baru) 
Lama periode : 22 Februari 1966 – 21 Mei 1998 
Bentuk Negara : Kesatuan 
Bentuk Pemerintahan : Republik 
Sistem Pemerintahan : Presidensial 
Konstitusi : UUD 1945 
Presiden & Wapres : Soeharto (22 Februari 1966 – 27 Maret 1968)Soeharto (27 
Maret 1968 – 24 Maret 1973)Soeharto & Adam Malik (24 Maret 1973 – 23 Maret 
1978)Soeharto & Hamengkubuwono IX(23 Maret 1978 –11 Maret 1983)Soeharto 
& Try Sutrisno (11 Maret 1983 – 11 Maret 1988)Soeharto & Umar 
Wirahadikusumah(11 Maret 1988 – 11 Maret 1993)Soeharto & Soedharmono (11 
Maret 1993 – 10 Maret 1998)Soeharto & BJ Habiebie (10 Maret 1998– 21 Mei 
1998)
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan 
UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun pelaksanaannya 
ternyata menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945 yang murni,terutama 
pelanggaran pasal 23 (hutang Konglomerat/private debt dijadikan beban rakyat 
Indonesia/public debt) dan 33 UUD 1945 yang memberi kekuasaan pada fihak 
swasta untuk menghancur hutan dan sumberalam kita.Pada masa Orde Baru, UUD 
1945 juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral", diantara melalui sejumlah 
peraturan:• Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR 
berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan 
melakukan perubahan terhadapnya• Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang 
Referendum yang antara lain menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah 
UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui referendum.• 
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan 
pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983. 
Sistem Pemerintahan Indonesia Sebelum dan Setelah Amandemen 
Berdasarkan UUD 1945 Sebelum Diamandemen. 
Pokok-pokok system pemerintahan Indonesiaberdasarkan UUD 1945 sebelum 
diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok 
sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut. 
1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat). 
2. Sistem Konstitusional. 
3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan 
Rakyat. 
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi 
dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat. 
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. 
6. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak 
bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. 
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas. 
Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, menurut UUD 1945 
menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan ini dijalankan 
semasa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Suharto. Ciri 
dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat besar pada 
lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden yang di atur menurut 
UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau persetujuan 
DPR sebagai wakil rakyat. Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa 
persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung dapat 
disalahgunakan. Mekipun adanya kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden
juga ada dampak positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh 
penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang 
kompak dan solid. Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau 
berganti. Konflik dan pertentangan antar pejabat negara dapat dihindari. Namun, 
dalam praktik perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia ternyata kekuasaan 
yang besar dalam diri presiden lebih banyak merugikan bangsa dan negara 
daripada keuntungan yang didapatkanya. 
Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan 
sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang 
konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah 
konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisi 
1. adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif, 
2. jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara. 
Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan 
atau amandemen atas UUD 1945. dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi 
konstitusi yang bersifat konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem 
pemerintahan yang lebih baik dari yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945 
telah dilakukan oleh MPR sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 
2001, dan 2002. Berdasarkan UUD 1945 yang telah diamandemen itulah menjadi 
pedoman bagi sistem pemerintaha Indonesia sekarang ini. 
Sistem Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Setelah Diamandemen 
Setelah dilakukan amandemen terhadap konstitusi Indonesia, Undang-undang 
dasar Negara Indonesia tahun 1945, maka terjadi perubahan pula pada pokok, 
pokok sistem pemerintahan sebagai berikut 
Pokok-pokok Sistem Pemerintahan Indonesia 
1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. 
Wilayah negara terbagi dalam beberapa provinsi. 
2. Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional, sedangkan sistem 
pemerintahan presidensial. 
3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. 
Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket. 
4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab 
kepada presiden. 
5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan 
Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan 
merupakan anggota MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan 
mengawasi jalannya pemerintahan.
6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan 
peradilan dibawahnya. 
Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan 
parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan 
yang ada dalam sistem presidensial. Beberapa variasi dari sistem 
pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut; 
1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari 
DPR. Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara 
tidak langsung. 
2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau 
persetujuan dari DPR. 
3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan 
atau persetujuan dari DPR. 
4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk 
undang-undang dan hak budget (anggaran) 
Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan 
Indonesia. Hal itu diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang 
lama. Perubahan baru tersebut, antara lain adanya pemilihan secara langsung, 
sistem bikameral, mekanisme cheks and balance, dan pemberian kekuasaan yang 
lebih besar kepada parlemen untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran. 
Diposkan oleh Arief Pramono di 10.27 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke 
FacebookBagikan ke Pinterest 
Bentuk Negara dan Pemerintahan 
Bentuk Negara Indonesia adalah kepulauan yang sangat banyak dan dikelilingi 
oleh laut yang sangat luas. Kekayaan Negara Indonesia tidak terhitung jumlahnya, 
baik dari hasil lautnya, hasil bumi dan pertambangannya. Menurut teori-teori 
modern sekarang ini, bentuk nagara yang terpenting ialah Negara Kesatuan 
(Unitarisme) dan Negara Serikat (Federasi). 
1. Negara Kesatuan ialah suatu negara yang merdeka dan berdaulat, di seluruh 
negara yang berkuasa hanya ada satu pemerintah (pusat) yang mengatur seluruh 
daerah. 
· a.) Negara Kesatuan dengan sistem sentralisasi yang segala sesuatu 
dalam negara itu langsung diatur dan diulas oleh pemerintah pusat dan daerah-daerah 
tinggal melaksanakannya. 
· b.) Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi, di mana kepada 
daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengurus rumah tangganya 
sendiri (otonomi daerah) yang dinamakan daerah swatantra. Dalam UUD 1945 
Pasal 1 ayat (1), dinyatakan bahwa Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang 
berbentuk Republik.
2. Negara Serikat (federasi) ialah suatu negara yang merupakan gabungan dari 
beberapa negara, yang menjadi negara-negara bagian dari negara serikat itu. 
Negara-negara bagian itu asal mulanya adalah suatu negara yang merdeka dan 
berdaulat serta berdiri sendiri. Dengan menggabungkan diri dari dalam suatu 
negara serikat, maka yang negara tadinya berdiri sendiri itu dan sekarang menjadi 
negara bagian, melepaskan sebagian kekuasaannya dan menyerahkannya kepada 
negara serikat itu. Kekuasaan yang diserahkan itu disebutkan satu demi satu 
(limitatif), hanya kekuasaan yang disebutkan itu yang diserahkan kepada negara 
serikat (delegated powers). 
Kekuasaan asli pada negara bagian. Negara bagian berhubungan langsung dengan 
rakyatnya. Kekuasaan negara serikat adalah kekuasaan yang diterimanya dari 
negara bagian. Biasanya yang diserahkan oleh negara-negara bagian kepada negara 
serikat ialah hal-hal yang berhubungan dengan hubungan luar negeri, pertahanan 
negara, keuangan, dan urusan pos. 
Adakalanya dalam pembagian kekuasaan antara pemerintah federasi dan 
pemerintah negara-negara bagian yang disebut adalah urusan-urusan yang 
diselenggarakan oleh pemerintah negara-negara bagian, yang berarti bahwa bidang 
kegiatan pemerintah federal adalahurusan-urusan kenegaraan selebihnya (residuary 
powers). 
Demikian sedikit penjelasan dari admin blog Sistem Pemerintahan Indonesia 
tentangBentuk Negara, semoga dapat menambah pengetahuan anda, terima kasih. 
Diposkan oleh Arief Pramono di 10.17 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke 
FacebookBagikan ke Pinterest 
Kedudukan Pembukaan UUD NRI 1945 
A. Pembukaan UUD 1945. 
Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, 
maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan 
dan peri-keadilan. 
Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat 
yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan 
pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, 
adil dan makmur. 
Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh 
keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat 
Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. 
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang 
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan 
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut 
melaksana kan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu 
dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu 
susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar 
kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, 
Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan 
dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan 
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 
Hakekat Pembukaan UUD 1945 
1. Pembukaan UUD 1945 merupakan pernyataan kemerdekaan yang terperinci, 
dengan memuat pokok-pokok pikiran tentang adanya cita-cita luhur. Hal ini 
menjadi semangat pendorong ditegakkannya kemerdekaan dalam bentuk negara 
Indonesia merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur, dengan berdasarkan asas 
kerohanian Pancasila. 
2. Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah fundamental negara, dalam hukum 
memiliki kedudukan yang tetap, kuat dan tidak berubah. Hal ini terletak pada 
kelangsungan hidup negera yang telah dibentuk dengan proklamasi kemerdekaan 
sebagai satu rangkaian kesatuan organik dalam kesatuan negara Republik 
Indonesia. 
3. Pembukaan UUD 1945 menurut hierarki tertib hukum, adalah peraturan yang 
tertinggi merupakan dasar hukum diadakannya UUD negara, sehingga terjalin 
adanya hubungan kausal-organik antara Pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasalnya. 
B. Pokok pikiran pembukaan UUD 1945. 
· Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah 
darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan 
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Ø 
· Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat 
Indonesia.Ø 
· Negara yang berkedaulatan berdasar atas kerakyatan dan 
permusyawaratan/perwakilan.Ø 
· Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar 
kemanusiaan yang adil dan beradab.Ø 
C. Kedudukan pembukaan dalam UUD 1945 
Dalam hubungan dengan tertib hukum Indonesia, maka pembukaan mempunyai 
kedudukan yang terpisah dari batang tubuh UUD.Ø 
Dalam hubungan dengan kedudukan pembukaan sebagai pokok kaidah negara 
yang fundamentil, maka pembukaan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi 
daripada batang tubuh UUD.Ø 
Dengan perkataan lain :
Pembukaan merupakan tertib hukum tertinggi dan terpisah dari batang tubuh 
UUD.l 
Pembukaan merupakan pokok kaidah negara yang fundamentil yang menentukan 
adanya UUD itul 
Pembukaan terbawa oleh kedudukannya sebagai pokok kaidah negara yang 
fundamentil, mengandung pokok-pokok pikiran yang oleh UUD harus 
diciptakan/dituangkan dalam pasal-pasalnyal 
D. Makna setiap alinea dalam pembukaan. 
Alinea I 
makna objektif (universal), yaitu kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dann 
makna subjektif (tekad yang tumbuh dari bangsa Indonesia), yaitu menghapuskan 
penjajahan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.n 
ALINEA III 
► Pernyataan kemerdekaan Indonesia yang didorong oleh nilai luhur bangsa yang 
bermartabat dan mempunyai harga diri sebagai bangsa yang sederajat dengan 
bangsa lain di dunia. 
► Motivasi spiritual religius, yaitu pengakuan bangsa Indonesia bahwa 
kemerdekaan Indonesia merupakan rahmat Allah, bukan semata-mata usaha 
manusia atau rakyat dan bangsa Indonesia. 
ALINEA IV 
1.Tujuan negara, yaitu : 
− melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, 
− memajukan kesejahteraan umum, 
− mencerdaskan kehidupan bangsa, dan 
− ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi 
dan keadilan sosial. 
2.Ketentuan akan adanya undang-undang dasar : “ ……… maka disusunlah 
kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang-undang dasar …….. ” 
3.Asas politik negara, yakni asas politik dalam negeri berkedaulatan rakyat : “ 
……. Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat …… “. Sedangkan 
asas politik luar negeri adalah bebas aktif. 
4. Asas kerohanian negara, yakni Pancasila : “ …… yang berdasarkan kepada 
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan 
Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam 
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi 
seluruh rakyat Indonesia ……..

More Related Content

What's hot

Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )
Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )
Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )Ahmad Naufal
 
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik IndonesiaBAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
Risdiana Hidayat
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
Rizza Magfira
 
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARANILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
AlvianNurAzqy
 
Kedaulatan rakyat PKN SMP
Kedaulatan rakyat PKN SMPKedaulatan rakyat PKN SMP
Kedaulatan rakyat PKN SMP
lestaridiana28
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Siti Hardiyanti
 
Bentuk negara
Bentuk negaraBentuk negara
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
Tri Widodo W. UTOMO
 
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptxPPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
MtsAlhidayahIbun
 
Kedaulatan negara
Kedaulatan negaraKedaulatan negara
Kedaulatan negaraNuelnuel11
 
Dinamika pelaksanaan uud 1945
Dinamika pelaksanaan uud 1945Dinamika pelaksanaan uud 1945
Dinamika pelaksanaan uud 1945
Siwi Danar
 
A. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
A. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptxA. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
A. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
guruppkn11
 
BAB II kelas 9.ppt
BAB II kelas 9.pptBAB II kelas 9.ppt
BAB II kelas 9.ppt
HairilPatobas1
 
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesia
Johanez Diaz
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
BellaNindaThania
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)Adinda siti Hapsoh
 
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARAPPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
KhakimatulRoyani
 
Materi ppkn sma xii bab 3
Materi ppkn sma xii bab 3Materi ppkn sma xii bab 3
Materi ppkn sma xii bab 3
eli priyatna laidan
 
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesiaKelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Adhitong_
 
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesiaPeriodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Yosua S L
 

What's hot (20)

Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )
Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )
Majelis permusyawaratan rakyat ( MPR )
 
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik IndonesiaBAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
BAB 3 Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
 
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi NegaraUUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara
 
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARANILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NEGARA
 
Kedaulatan rakyat PKN SMP
Kedaulatan rakyat PKN SMPKedaulatan rakyat PKN SMP
Kedaulatan rakyat PKN SMP
 
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
Perbandingan 3 UU (UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, UUD Sementara 1950)
 
Bentuk negara
Bentuk negaraBentuk negara
Bentuk negara
 
Hukum Konstitusi
Hukum KonstitusiHukum Konstitusi
Hukum Konstitusi
 
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptxPPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
PPT 1 BAB 3 MEMAKNAI PERATURAN PERUNDANGAN.pptx
 
Kedaulatan negara
Kedaulatan negaraKedaulatan negara
Kedaulatan negara
 
Dinamika pelaksanaan uud 1945
Dinamika pelaksanaan uud 1945Dinamika pelaksanaan uud 1945
Dinamika pelaksanaan uud 1945
 
A. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
A. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptxA. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
A. MAKNA ALINEA PEMBUKAAN UUD 1945.pptx
 
BAB II kelas 9.ppt
BAB II kelas 9.pptBAB II kelas 9.ppt
BAB II kelas 9.ppt
 
Perkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesiaPerkembangan demokrasi di indonesia
Perkembangan demokrasi di indonesia
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
 
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
PPT teori dan hukum konstitusi (Hakikat Konstitusi)
 
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARAPPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
PPT PPKn KELAS X BAB 7 MATERI WAWASAN NUSANTARA
 
Materi ppkn sma xii bab 3
Materi ppkn sma xii bab 3Materi ppkn sma xii bab 3
Materi ppkn sma xii bab 3
 
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesiaKelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
Kelas 8 BAB Sistem pemerintahan indonesia
 
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesiaPeriodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
Periodisasi konstitusi yang pernah berlaku di indonesia
 

Viewers also liked

Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negaraBentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Annisa Nafiya
 
Kedaulatan Negara
Kedaulatan NegaraKedaulatan Negara
Kedaulatan Negara
arraditya
 
MPI Materi Kedaulatan (PKn Kelas 8 Semester Genap)
MPI Materi Kedaulatan (PKn Kelas 8 Semester Genap)MPI Materi Kedaulatan (PKn Kelas 8 Semester Genap)
MPI Materi Kedaulatan (PKn Kelas 8 Semester Genap)
Komukote
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
oktavia ayu
 
Laporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswa
Laporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswaLaporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswa
Laporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswaMuttyTeukie Elf
 
Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...
Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...
Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...MuttyTeukie Elf
 
Bahan Ajar PPKN kedaulatan rakyat 2003
Bahan Ajar PPKN kedaulatan rakyat 2003Bahan Ajar PPKN kedaulatan rakyat 2003
Bahan Ajar PPKN kedaulatan rakyat 2003
Shabahannur Fébri Inspirit
 
Kisi kisi soal 2013 dikumpulkan
Kisi kisi soal 2013 dikumpulkanKisi kisi soal 2013 dikumpulkan
Kisi kisi soal 2013 dikumpulkankoplakdol
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
yunisarosa
 
Kedaulatan rakyat
Kedaulatan rakyatKedaulatan rakyat
Kedaulatan rakyat
Ferial Imran Nur
 
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan indonesia ppkn
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan indonesia ppknKedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan indonesia ppkn
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan indonesia ppknRani Fidiasih
 
PKN BAB 5 KELAS 8
PKN BAB 5  KELAS 8 PKN BAB 5  KELAS 8
PKN BAB 5 KELAS 8 Raechan Anam
 
Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...
Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...
Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...
Penataan Ruang
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Dini Audi
 
Power point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknPower point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknnuffiq ahmad
 

Viewers also liked (17)

Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negaraBentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
Bentuk, sistem pemerintahan dan kedaulatan negara
 
Kedaulatan Negara
Kedaulatan NegaraKedaulatan Negara
Kedaulatan Negara
 
MPI Materi Kedaulatan (PKn Kelas 8 Semester Genap)
MPI Materi Kedaulatan (PKn Kelas 8 Semester Genap)MPI Materi Kedaulatan (PKn Kelas 8 Semester Genap)
MPI Materi Kedaulatan (PKn Kelas 8 Semester Genap)
 
Bahan ajar pkn x
Bahan ajar pkn xBahan ajar pkn x
Bahan ajar pkn x
 
Sistem pemerintahan
Sistem pemerintahanSistem pemerintahan
Sistem pemerintahan
 
Laporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswa
Laporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswaLaporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswa
Laporan akhir pengaruh perkembangan fashion bagi mahasiswa
 
Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...
Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...
Pengaruh perkembangan fashion terhadap cara berpakaian mahasiswa di lingkunga...
 
Bahan Ajar PPKN kedaulatan rakyat 2003
Bahan Ajar PPKN kedaulatan rakyat 2003Bahan Ajar PPKN kedaulatan rakyat 2003
Bahan Ajar PPKN kedaulatan rakyat 2003
 
Kisi kisi soal 2013 dikumpulkan
Kisi kisi soal 2013 dikumpulkanKisi kisi soal 2013 dikumpulkan
Kisi kisi soal 2013 dikumpulkan
 
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar BisnisMemilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
Memilih bentuk kepemilikan bisnis - Pengantar Bisnis
 
Kedaulatan rakyat
Kedaulatan rakyatKedaulatan rakyat
Kedaulatan rakyat
 
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan indonesia ppkn
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan indonesia ppknKedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan indonesia ppkn
Kedaulatan rakyat dan sistem pemerintahan indonesia ppkn
 
PKN BAB 5 KELAS 8
PKN BAB 5  KELAS 8 PKN BAB 5  KELAS 8
PKN BAB 5 KELAS 8
 
Presentasi pkn
Presentasi pknPresentasi pkn
Presentasi pkn
 
Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...
Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...
Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No...
 
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan IndonesiaPowerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
Powerpoint Sistem Pemerintahan Indonesia
 
Power point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pknPower point bahan ajar pkn
Power point bahan ajar pkn
 

Similar to Bentuk dan kedaulatan negara pkn bab 3

PPKn SMA kelas X 2013
PPKn SMA kelas X 2013PPKn SMA kelas X 2013
PPKn SMA kelas X 2013Eri Krismiya
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
AmirahNada1
 
PPT PKN.pptx
PPT PKN.pptxPPT PKN.pptx
PPT PKN.pptx
MayaCaumel
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia
Sejarah sistem pemerintahan indonesiaSejarah sistem pemerintahan indonesia
Sejarah sistem pemerintahan indonesia
andrika63
 
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01Asep Misdan
 
Sistem pemerintahan 1945
Sistem pemerintahan 1945Sistem pemerintahan 1945
Sistem pemerintahan 1945
elfayesi
 
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Susfi WiraTama
 
11 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt111 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt1
graceanggoro
 
konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1
Achmad Pradana
 
Konstitusi_di_Indonesia.ppt
Konstitusi_di_Indonesia.pptKonstitusi_di_Indonesia.ppt
Konstitusi_di_Indonesia.ppt
AhmadIrfanFauzi
 
Periodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaPeriodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di Indonesia
Iswi Haniffah
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg iniSejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Dona Dika
 
Sistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesiaSistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia
Dewi Shinta Octariati
 
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia Eric
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia EricPelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia Eric
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia Eric
omcivics
 
Materi ps dan uud
Materi ps dan uudMateri ps dan uud
Materi ps dan uud
Ibnu Tsani
 
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberalsistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
Dian Dwiyanti
 
PKN.Hasnur
PKN.HasnurPKN.Hasnur
PKN.Hasnur
ArdiMawardi1
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
tasinit
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi FirdayantiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
firdayanti8
 

Similar to Bentuk dan kedaulatan negara pkn bab 3 (20)

PPKn SMA kelas X 2013
PPKn SMA kelas X 2013PPKn SMA kelas X 2013
PPKn SMA kelas X 2013
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
 
Hukum tata negara
Hukum tata negaraHukum tata negara
Hukum tata negara
 
PPT PKN.pptx
PPT PKN.pptxPPT PKN.pptx
PPT PKN.pptx
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia
Sejarah sistem pemerintahan indonesiaSejarah sistem pemerintahan indonesia
Sejarah sistem pemerintahan indonesia
 
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
Sejarahsistempemerintahanindonesia 111205195822-phpapp01
 
Sistem pemerintahan 1945
Sistem pemerintahan 1945Sistem pemerintahan 1945
Sistem pemerintahan 1945
 
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
 
11 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt111 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt1
 
konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1
 
Konstitusi_di_Indonesia.ppt
Konstitusi_di_Indonesia.pptKonstitusi_di_Indonesia.ppt
Konstitusi_di_Indonesia.ppt
 
Periodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di IndonesiaPeriodisasi konstitusi di Indonesia
Periodisasi konstitusi di Indonesia
 
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg iniSejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
Sejarah sistem pemerintahan indonesia print yg ini
 
Sistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesiaSistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia
 
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia Eric
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia EricPelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia Eric
Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Di Indonesia Eric
 
Materi ps dan uud
Materi ps dan uudMateri ps dan uud
Materi ps dan uud
 
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberalsistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
sistem dan stuktur demokrasi terpimpin dan demokrasi liberal
 
PKN.Hasnur
PKN.HasnurPKN.Hasnur
PKN.Hasnur
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
Kewarganegaraan  negara dan konstitusiKewarganegaraan  negara dan konstitusi
Kewarganegaraan negara dan konstitusi
 
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan  negara dan konstitusi FirdayantiKewarganegaraan  negara dan konstitusi Firdayanti
Kewarganegaraan negara dan konstitusi Firdayanti
 

More from fatimaharyenfa

Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas xSecara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas xfatimaharyenfa
 

More from fatimaharyenfa (14)

Bab 4 kelas 3
Bab 4 kelas 3Bab 4 kelas 3
Bab 4 kelas 3
 
Bab 4 kelas 3
Bab 4 kelas 3Bab 4 kelas 3
Bab 4 kelas 3
 
Bab 3 kelas 3
Bab 3 kelas 3Bab 3 kelas 3
Bab 3 kelas 3
 
Bab 2 kelas 3
Bab 2 kelas 3Bab 2 kelas 3
Bab 2 kelas 3
 
Bab 1 kelas 3
Bab 1 kelas 3Bab 1 kelas 3
Bab 1 kelas 3
 
Kels xi bab5
Kels xi bab5Kels xi bab5
Kels xi bab5
 
Bab 4 kelas xi
Bab 4 kelas xiBab 4 kelas xi
Bab 4 kelas xi
 
Bab 3 kelas xi
Bab 3 kelas xiBab 3 kelas xi
Bab 3 kelas xi
 
Bab 2 kelas xi
Bab 2 kelas xiBab 2 kelas xi
Bab 2 kelas xi
 
Bab 1 kelas xi
Bab 1 kelas xiBab 1 kelas xi
Bab 1 kelas xi
 
Hukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas xHukum bab 5 kelas x
Hukum bab 5 kelas x
 
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas xSecara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
Secara etimologis pemerintahan berasal dari kata pemerintahbab 4 kelas x
 
Bab 2 kelas x
Bab 2 kelas xBab 2 kelas x
Bab 2 kelas x
 
Pkn kelas 10
Pkn kelas 10Pkn kelas 10
Pkn kelas 10
 

Bentuk dan kedaulatan negara pkn bab 3

  • 1. Bentuk dan Kedaulatan Negara Undang-Undang Dasar 1945 merupakan konstitusi bagi Negara Indonesia. Sebagai dasar hukum, UUD 1945 memegang peranan dalam mewujudkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ideologi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Pancasila merupakan hukum diatas segala hukum (staats fundamental norm). Artinya UUD 1945 sebagai dasar hukum, dalam pembuatannya tidak boleh beretentangan dan harus mematuhi nilai-nilai yang terdapat pada Pancasila, sebab UUD 1945 adalah hukum yang setingkat di bawah Pancasila. UUD 1945 dalam proses pelaksanaannya tidak bersifat sattis/absolut. UUD 1945 dapat diamandemen sesuai dengan keadaan dan kebutuhan negara. Bahkan soal perubahan UUD ini sudah tertuang sendiri pada batang tubuh UUD 1945 Pasal 37. Menurut A.A Struycken proses lahirnya UUD 1945 sebagai konstitusi negara sudah dimulai sejak sebelum proklamasi kemerdekaan R.I. pada 29 april 1945, indonesia mendesak jepang untuk membentuk badan yang bertugas menyelidiki kemungkinan pemberian kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Dalam perjalanan sejarahnya, Indonesia sempat mengalami pergantian konstitusi negara. Indonesia pernah menjadi negara republik indonesia serikat antara 27 desember hingga 17 agustus 1950. Pada masa tersebut, konstitusi yang berlaku yaitu konstitusi RIS. Sementara itu, antara 17 agustus 1950- 5 juli 1959, konstitusi yang berlaku di indonesia adalah UUDS 1950. Setelah dekrit presiden pada 5 juli 59’, indonesia kembali ke konstitusi semula, yaitu UUD 1945 hingga sekarang. Istilah konstitusi berasal dari bahasa prancis, yaitu constitier, yang berarti membentuk. Dalam kehidupan sehari-hari kita telah terbiasa menerjemahkan constitution(dari bahasa inggris) menjadi undang-undang dasar(UUD). UUD 1945 Sebagai Konstitusi Negara BENTUK DAN KEDAULATAN NKRI Menurut teori modern, bentuk negara saat ini dibedakn menjadi dua, yaitu negara kesatuan (unitaris) dan negara serikat (federalis). Bentuk Negara Indonesia Periode 17 Agustus 1950 – sekarang Negara serikat dirasakan kurang cocok bagi Indonesia. Karena bangsa Indonesia
  • 2. terdiri dari berbagai suku bangsa, adat istiadat, agama, pulau-pulau, bahasa daerah, dan kemajemukan yang tinggi mengakibatkan resiko perpecahan tinggi. Dan kesulitan pemerintah federal mengatur negara bagian, membuat negara bagian cenderung ingin melepaskan diri dari RIS. Periode 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950 [RIS] (Bentuk Negara Serikat) Dalam periode ini bentuk negara Republik Indonesia berubah menjadi negara serikat. Sebetulnya bukan kehendak bangsa Indonesia untuk memakai bentuk negara dan sistem pemerintahan, politik, dan administrasi negara seperti ini, namun keadaan yang memaksa demikian. Periode 18 Agustus – 27 Desember 1949 (Bentuk Negara Kesatuan) Dalam masa ini bentuk negara sesuai dengan UUD45 yaitu kesatuan dan bentuk pemerintahannya republik Isi pokok UUD NRI 1945 tentang Bentuk Negara Tentang bentuk negara Indonesia ini dinyatakan dalam pasal 1 Ayat (1) UUD NRI 1945, yaitu negara Indonesia ialah negara kesatuan, yang berbentuk Republik. Sistem Pemerintahan NRI Sistem pemerintahan di Indonesia terbagi menjadi Sistem Pemerintahan Sentralisasi, Sistem Pemerintahan Desentralisasi, Sistem Pemerintahan Presidensial, dan Sistem Pemerintahan Parlementer. Kelebihan Sistem Sentralisasi : - Keseragaman peraturan di semua wilayah - Kesederhanaan Hukum - Pendapatan daerah dapat di alokasikan ke semua daerah dengan adil dan sesuai kebutuhan. Kelemahan Sistem Sentralisasi : - Penumpukan pekerjaan di pusat, sehingga menghambat kinerja pemerintahan - Tidak sinkron antara peraturan yang dibuat di pusat dan kondisi lapangan di daerah Sistem Pemerintahan Sentralisasi Sistem Pemerintahan
  • 3. Desentrlisasi Kelebihan Sistem Desentralisasi - Daerah lebih berkembang, pembangunan lebih cepat - Peraturan dan kebijakan lebih tepat dan sesuai kebutuhan daerah Kelebihan Sistem Desentralisasi - Daerah lebih berkembang, pembangunan lebih cepat - Peraturan dan kebijakan lebih tepat dan sesuai kebutuhan daerah Diposkan oleh Arief Pramono di 10.41 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Sistem Pemerintahan Indonesia Sistem Pemerintahan Indonesia Setiap negara memiliki sistem untuk menjalankan kehidupan permerintahannya. Sistem tersebut adalah sistem pemerintahan. Ada beberapa macam sistem pemerintahan di dunia ini. Setiap sistem pemerintahan memiliki kelebihan dan kekurangan, karakteristik, dan perbedaan masing-masing system. Sistem Pemerintahan dari Awal Kemerdekaan pada waktu awal kemerdekaan menganut sisten pemerintahan presidensial. Berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 maka Presiden memiliki kekuasaan tertinggi dan dibantu oleh menteri-menteri sebagai pembantu presiden yang diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Pada tanggal 12 September 1945 dibentuklah Kabinet Presidensial( Kabinet RI I) dengan 12 departemen dan 4 menteri negara. Selain itu wilayah Indonesia yang begitu luas dibagi menjadi 8 provinsi dan 2 daerah istimewa yang masing-masing wilayah dipimpin oleh gubernur. Sistem Presidensial pernah berganti Sistem Parlementer yang dipimpin oleh kepala pemerintahan Perdana Menteri. Perdana Menteri Pertama Indonesia adalah Sutan Syahrir. Berubahnya sistem pemerintahan di Indonesia pada saat itu adalah pengaruh kuat dari kaum sosialis (KNIP). Selain itu Indonesia pada awal kemerdekaan juga masih belajar tentang bagaimana menjalankan pemerintahan. Dengan sistem parlementer ini maka Di Indonesia saat itu memiliki DPR yang anggotanya dipilih oleh rakyat. Sistem ini juga memungkinkan adanya banyak partai. Maksud dari sistem ini adalah untuk membatasi kewenangan presiden. Jika pada sistem presidensial kabinet bertanggungjawab kepada presiden maka sistem parlementer, Presiden bertanggungjawab kepada parlemen/DPR.
  • 4. Sebenarnya sistem parlementer ini adalah sebuah penyimpangan ketentuan UUD 1945 yang menyebutkan "pemerintahan harus dijalankan menurut sistem kabinet presidensial, dimana menteri sebagai pembantu presiden". Karena sering mengalami kegagalan kabinet, dan banyak menimbulkan gerakan-gerakan pemberontakan yang menyebabkan stabilitas negara terganggu, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit pada 5 Juli 1959 yang isinya antara lain mengembalikan konstitusi ke UUD 1945 dan bentuk pemerintahan kembali ke sistem presidensial. Berikut Periodisasi Sistem Pemerintahan Indonesia 1. Sistem Pemerintahan Periode 1945-1949 Lama periode : 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 Bentuk Negara : Kesatuan Bentuk Pemerintahan : Republik Sistem Pemerintahan : Presidensial Konstitusi : UUD 1945 Presiden & Wapres : Ir. Soekarno & Mohammad Hatta(18 Agustus 1945 - 19 Desember 1948)Syafruddin Prawiranegara (ketua PDRI)(19 Desember 1948 - 13 Juli 1949)Ir. Soekarno & Mohammad Hatta(13 Juli 1949 27 - Desember 1949) Pernyataan van Mook untuk tidak berunding dengan Soekarno adalah salah satu faktor yang memicu perubahan sistem pemerintahan dari presidensiil menjadi parlementer. Gelagat ini sudah terbaca oleh pihak Republik Indonesia, karena itu sehari sebelum kedatangan Sekutu, tanggal 14 November 1945, Soekarno sebagai kepala pemerintahan republik diganti oleh Sutan Sjahrir yang seorang sosialis dianggap sebagai figur yang tepat untuk dijadikan ujung tombak diplomatik, bertepatan dengan naik daunnya partai sosialis di Belanda.Setelah munculnya Maklumat Wakil Presiden No.X tanggal 16 November 1945, terjadi pembagian kekuasaan dalam dua badan, yaitu kekuasaan legislatif dijalankan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kekuasaan-kekuasaan lainnya masih tetap dipegang oleh presiden sampai tanggal 14 November 1945. Dengan keluarnya Maklumat Pemerintah 14 November 1945, kekuasaan eksekutif yang semula dijalankan oleh presiden beralih ke tangan menteri sebagai konsekuensi dari dibentuknya sistem pemerintahan parlementer. 2. Sistem Pemerintahan Periode 1949-1950
  • 5. Lama periode : 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950 Bentuk Negara : Serikat (Federasi) Bentuk Pemerintahan : Republik Sistem Pemerintahan : Parlementer Semu (Quasi Parlementer) Konstitusi : Konstitusi RIS Presiden & Wapres : Ir.Soekarno = presiden RIS (27 Desember 1949 - 15 Agustus 1950)Assaat = pemangku sementara jabatan presiden RI(27 Desember 1949 - 15 Agustus 1950) Pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 september 1949 dikota Den Hagg (Netherland) diadakan konferensi Meja Bundar (KMB). Delegasi RI dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta, Delegasi BFO (Bijeenkomst voor Federale Overleg) dipimpin oleh Sultan Hamid Alkadrie dan delegasi Belanda dipimpin olah Van Harseveen.Adapun tujuan diadakannya KMB tersebut itu ialah untuk meyelesaikan persengketaan Indonesia dan Belanda selekas-lekasnya dengan cara yang adil dan pengakuan kedaulatan yang nyata, penuh dan tanpa syarat kepada Republik Indonesia Serikat (RIS).Salah satu keputusan pokok KMB ialah bahwa kerajaan Balanda mengakui kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa syarat dam tidak dapat dicabut kembali kepada RIS selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949.Demikianlah pada tanggal 27 Desember 1949 Ratu Juliana menandatangani Piagam Pengakuan Kedaulatan RIS di Amesterdam. Bila kita tinjau isinya konstitusi itu jauh menyimpang dari cita-cita Indonesia yang berideologi pancasila dan ber UUD 1945 karena :1. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federalisme) yang terbagi dalam 16 negara bagian, yaitu 7 negara bagian dan 9 buah satuan kenegaraan (pasal 1 dan 2, Konstitusi RIS). 2. Konstitusi RIS menentukan suatu bentuk negara yang leberalistis atau pemerintahan berdasarkan demokrasi parlementer, dimana menteri-menterinya bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah kepada parlemen (pasal 118, ayat 2 Konstitusi RIS)3. Mukadimah Konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa atau semangat pembukaan UUD proklamasi sebagai penjelasan resmi proklamasi kemerdekaan negara Indonesia (Pembukaan UUD 1945 merupakan Decleration of independence bangsa Indonesia, kata tap MPR no. XX/MPRS/1996).Termasuk pula dalam pemyimpangan mukadimah ini adalah perubahan kata- kata dari kelima sila pancasila. Inilah yang kemudian yang membuka jalan bagi penafsiran pancasila secara bebas dan sesuka hati hingga menjadi sumber segala penyelewengan didalam sejarah ketatanegaraan Indonesia.
  • 6. 3. Sistem Pemerintahan Periode 1950-1959 Lama periode : 15 Agustus 1950 – 5 Juli 1959 Bentuk Negara : Kesatuan Bentuk Pemerintahan : Republik Sistem Pemerintahan : Parlementer Konstitusi : UUDS 1950 Presiden & Wapres : Ir.Soekarno & Mohammad Hatta UUDS 1950 adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia sejak 17 Agustus 1950 hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959.UUDS 1950 ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia, dalam Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta.Konstitusi ini dinamakan "sementara", karena hanya bersifat sementara, menunggu terpilihnya Konstituante hasil pemilihan umum yang akan menyusun konstitusi baru. Pemilihan Umum 1955 berhasil memilih Konstituante secara demokratis, namun Konstituante gagal membentuk konstitusi baru hingga berlarut-larut.Dekrit Presiden 1959 dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai pengganti UUDS 1950. Anggota konstituante mulai bersidang pada 10 November 1956. Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum berhasil merumuskan UUD yang diharapkan. Sementara, di kalangan masyarakat pendapat-pendapat untuk kembali kepada UUD '45 semakin kuat. Dalam menanggapi hal itu, Presiden Soekarno lantas menyampaikan amanat di depan sidang Konstituante pada 22 April 1959 yang isinya menganjurkan untuk kembali ke UUD '45. Pada 30 Mei 1959 Konstituante melaksanakan pemungutan suara. Hasilnya 269 suara menyetujui UUD 1945 dan 199 suara tidak setuju. Meskipun yang menyatakan setuju lebih banyak tetapi pemungutan suara ini harus diulang, karena jumlah suara tidak memenuhi kuorum. Pemungutan suara kembali dilakukan pada tanggal 1 dan 2 Juni 1959. Dari pemungutan suara ini Konstituante juga gagal mencapai kuorum. Untuk meredam kemacetan, Konstituante memutuskan reses yang ternyata merupkan akhir dari upaya penyusunan UUD.Pada 5 Juli 1959 pukul 17.00, Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit yang diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka.Isi dekrit presiden 5 Juli 1959. 4. Sistem Pemerintahan Periode 1959-1966 (Demokrasi Terpimpin) Lama periode : 5 Juli 1959 – 22 Februari 1966
  • 7. Bentuk Negara : Kesatuan Bentuk Pemerintahan : Republik Sistem Pemerintahan : Presidensial Konstitusi : UUD 1945 Presiden & Wapres : Ir.Soekarno & Mohammad Hatta Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden. Latar belakang dikeluarkannya dekrit ini adalah: 1. Kehidupan politik yang lebih sering dikarenakan sering jatuh bangunnya kabinet dan persaingan partai politik yang semakin menajam. 2. Kegagalan konstituante dalam menyusun Undang-undang dasar 3. Terjadinya gangguan keamanan berupa pemberontakan bersenjata di daerah-daerahBerikut Isi Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959: 1. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945. 2. Pembubaran Badan Konstitusional 3. Membentuk DPR sementara dan DPA sementara Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin 1. Bentuk pemerintahan Presidensial Ir. Soekamo sebagai Presiden dan Perdana menteri dengan kabinetnya dinamakan Kabinet Kerja. 2. Pembentukkan MPR sementara dengan penetapan Presiden No. 2 tahun 1959. Keanggotaan MPRS terdiri dari 583 anggota DPR ditambah dengan utusan-utusan daerah dan 200 wakil-wakil golongan. 3. Pembentukkan DPR sementara berdasarkan penetapan Presiden No.3 tahun 1959 yang diketuai oleh Prcsiden dengan 45 orang anggotanya. 4. Pembentukkan Front Nasional melalui penetapan Prcsiden No.13 tahun 1959. tertanggal 31 Desember 1959. Tujuan Front Nasional adalah: a. Menyelesaikan Revolusi Nasional b. Melaksanakan pembangunan semesta nasional c. Mengembalikan Irian Barat dalam wilayah RI. Front Nasional banyak dimanfaatkan oleh PKI dan simpatisannya sebagai alat untuk mencapai tujuan politiknya. 5. Pembentukkan DPRGR Presiden Soekarno pada 5 Maret 1959 melalui penetapan Presiden No.3 tahun 1959 membubarkan DPR hasil Pemilu sebagai gantinya melalui penetapan Presiden No.4 tahun I960 Presiden membentuk DPRGR yang keanggotaannya ditunjuk oleh Soekarno. 6. Manipol USDEK Manifesto politik Republik Indonesia (Manipol) adalah isi pidato Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1959. Atas usul DPA Manipol dijadikan GBHN dengan Ketetapan MPRS No. 1 MPRS/I960, Menurut Presiden Soekano intisari dari Manipol ada lima yaitu : UUD 1945, Sosialisme Indonesia,
  • 8. Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan Kepribadian Indonesia. Disingkat menjadi USADEK. Berkembang pula ajaran Presiden Soekano yang dikenal dengan NASAKOM (Nasionalisme, Agama dan Komunis). 7. Berdasarkan Keputusan Presiden No.200 dan 201 tahun 1960 Presiden membubarkan Partai Masyumi dan PSI dengan alasan para pemimpin partai tersebut mendukung pemberontakan PRRI/Permesta. Keadaan Ekonomi Mengalami Krisis, terjadi kegagalan produksi hampir di semua sektor. Pada tahun 1965 inflasi mencapai 65 %, kenaikan harga-harga antara 200- 300 %. Hal ini disebabkan oleh a). penanganan dan penyelesaian masalah ekonomi yang tidak rasional, lebih bersifat politis dan tidak terkontro. b). adanya proyek merealisasikan dan kontroversi. Pada masa demokrasi terpimpin ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantaranya: • Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua DPA menjadi Menteri Negara • MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup • Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia 5. Sistem Pemerintahan Periode 1966-1998 (Orde Baru) Lama periode : 22 Februari 1966 – 21 Mei 1998 Bentuk Negara : Kesatuan Bentuk Pemerintahan : Republik Sistem Pemerintahan : Presidensial Konstitusi : UUD 1945 Presiden & Wapres : Soeharto (22 Februari 1966 – 27 Maret 1968)Soeharto (27 Maret 1968 – 24 Maret 1973)Soeharto & Adam Malik (24 Maret 1973 – 23 Maret 1978)Soeharto & Hamengkubuwono IX(23 Maret 1978 –11 Maret 1983)Soeharto & Try Sutrisno (11 Maret 1983 – 11 Maret 1988)Soeharto & Umar Wirahadikusumah(11 Maret 1988 – 11 Maret 1993)Soeharto & Soedharmono (11 Maret 1993 – 10 Maret 1998)Soeharto & BJ Habiebie (10 Maret 1998– 21 Mei 1998)
  • 9. Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD 1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun pelaksanaannya ternyata menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945 yang murni,terutama pelanggaran pasal 23 (hutang Konglomerat/private debt dijadikan beban rakyat Indonesia/public debt) dan 33 UUD 1945 yang memberi kekuasaan pada fihak swasta untuk menghancur hutan dan sumberalam kita.Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat "sakral", diantara melalui sejumlah peraturan:• Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya• Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta pendapat rakyat melalui referendum.• Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983. Sistem Pemerintahan Indonesia Sebelum dan Setelah Amandemen Berdasarkan UUD 1945 Sebelum Diamandemen. Pokok-pokok system pemerintahan Indonesiaberdasarkan UUD 1945 sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut. 1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat). 2. Sistem Konstitusional. 3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat. 4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat. 5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. 6. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. 7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas. Berdasarkan tujuh kunci pokok sistem pemerintahan, menurut UUD 1945 menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan ini dijalankan semasa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Suharto. Ciri dari sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat besar pada lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden yang di atur menurut UUD 1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR sebagai wakil rakyat. Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan DPR, maka kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan. Mekipun adanya kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden
  • 10. juga ada dampak positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan pemerintahan sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid. Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti. Konflik dan pertentangan antar pejabat negara dapat dihindari. Namun, dalam praktik perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia ternyata kekuasaan yang besar dalam diri presiden lebih banyak merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang didapatkanya. Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisi 1. adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan atau eksekutif, 2. jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara. Berdasarkan hal itu, Reformasi yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan atau amandemen atas UUD 1945. dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi yang bersifat konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem pemerintahan yang lebih baik dari yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR sebanyak empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. Berdasarkan UUD 1945 yang telah diamandemen itulah menjadi pedoman bagi sistem pemerintaha Indonesia sekarang ini. Sistem Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Setelah Diamandemen Setelah dilakukan amandemen terhadap konstitusi Indonesia, Undang-undang dasar Negara Indonesia tahun 1945, maka terjadi perubahan pula pada pokok, pokok sistem pemerintahan sebagai berikut Pokok-pokok Sistem Pemerintahan Indonesia 1. Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi daerah yang luas. Wilayah negara terbagi dalam beberapa provinsi. 2. Bentuk pemerintahan adalah republik konstitusional, sedangkan sistem pemerintahan presidensial. 3. Presiden adalah kepala negara dan sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan wakil presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam satu paket. 4. Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden. 5. Parlemen terdiri atas dua bagian (bikameral), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Para anggota dewan merupakan anggota MPR. DPR memiliki kekuasaan legislatif dan kekuasaan mengawasi jalannya pemerintahan.
  • 11. 6. Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh Makamah Agung dan badan peradilan dibawahnya. Sistem pemerintahan ini juga mengambil unsur-unsur dari sistem pemerintahan parlementer dan melakukan pembaharuan untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan yang ada dalam sistem presidensial. Beberapa variasi dari sistem pemerintahan presidensial di Indonesia adalah sebagai berikut; 1. Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul dari DPR. Jadi, DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung. 2. Presiden dalam mengangkat penjabat negara perlu pertimbangan atau persetujuan dari DPR. 3. Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu pertimbangan atau persetujuan dari DPR. 4. Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk undang-undang dan hak budget (anggaran) Dengan demikian, ada perubahan-perubahan baru dalam sistem pemerintahan Indonesia. Hal itu diperuntukan dalam memperbaiki sistem presidensial yang lama. Perubahan baru tersebut, antara lain adanya pemilihan secara langsung, sistem bikameral, mekanisme cheks and balance, dan pemberian kekuasaan yang lebih besar kepada parlemen untuk melakukan pengawasan dan fungsi anggaran. Diposkan oleh Arief Pramono di 10.27 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Bentuk Negara dan Pemerintahan Bentuk Negara Indonesia adalah kepulauan yang sangat banyak dan dikelilingi oleh laut yang sangat luas. Kekayaan Negara Indonesia tidak terhitung jumlahnya, baik dari hasil lautnya, hasil bumi dan pertambangannya. Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk nagara yang terpenting ialah Negara Kesatuan (Unitarisme) dan Negara Serikat (Federasi). 1. Negara Kesatuan ialah suatu negara yang merdeka dan berdaulat, di seluruh negara yang berkuasa hanya ada satu pemerintah (pusat) yang mengatur seluruh daerah. · a.) Negara Kesatuan dengan sistem sentralisasi yang segala sesuatu dalam negara itu langsung diatur dan diulas oleh pemerintah pusat dan daerah-daerah tinggal melaksanakannya. · b.) Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi, di mana kepada daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengurus rumah tangganya sendiri (otonomi daerah) yang dinamakan daerah swatantra. Dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (1), dinyatakan bahwa Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
  • 12. 2. Negara Serikat (federasi) ialah suatu negara yang merupakan gabungan dari beberapa negara, yang menjadi negara-negara bagian dari negara serikat itu. Negara-negara bagian itu asal mulanya adalah suatu negara yang merdeka dan berdaulat serta berdiri sendiri. Dengan menggabungkan diri dari dalam suatu negara serikat, maka yang negara tadinya berdiri sendiri itu dan sekarang menjadi negara bagian, melepaskan sebagian kekuasaannya dan menyerahkannya kepada negara serikat itu. Kekuasaan yang diserahkan itu disebutkan satu demi satu (limitatif), hanya kekuasaan yang disebutkan itu yang diserahkan kepada negara serikat (delegated powers). Kekuasaan asli pada negara bagian. Negara bagian berhubungan langsung dengan rakyatnya. Kekuasaan negara serikat adalah kekuasaan yang diterimanya dari negara bagian. Biasanya yang diserahkan oleh negara-negara bagian kepada negara serikat ialah hal-hal yang berhubungan dengan hubungan luar negeri, pertahanan negara, keuangan, dan urusan pos. Adakalanya dalam pembagian kekuasaan antara pemerintah federasi dan pemerintah negara-negara bagian yang disebut adalah urusan-urusan yang diselenggarakan oleh pemerintah negara-negara bagian, yang berarti bahwa bidang kegiatan pemerintah federal adalahurusan-urusan kenegaraan selebihnya (residuary powers). Demikian sedikit penjelasan dari admin blog Sistem Pemerintahan Indonesia tentangBentuk Negara, semoga dapat menambah pengetahuan anda, terima kasih. Diposkan oleh Arief Pramono di 10.17 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Kedudukan Pembukaan UUD NRI 1945 A. Pembukaan UUD 1945. Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksana kan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
  • 13. dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hakekat Pembukaan UUD 1945 1. Pembukaan UUD 1945 merupakan pernyataan kemerdekaan yang terperinci, dengan memuat pokok-pokok pikiran tentang adanya cita-cita luhur. Hal ini menjadi semangat pendorong ditegakkannya kemerdekaan dalam bentuk negara Indonesia merdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur, dengan berdasarkan asas kerohanian Pancasila. 2. Pembukaan UUD 1945 sebagai pokok kaidah fundamental negara, dalam hukum memiliki kedudukan yang tetap, kuat dan tidak berubah. Hal ini terletak pada kelangsungan hidup negera yang telah dibentuk dengan proklamasi kemerdekaan sebagai satu rangkaian kesatuan organik dalam kesatuan negara Republik Indonesia. 3. Pembukaan UUD 1945 menurut hierarki tertib hukum, adalah peraturan yang tertinggi merupakan dasar hukum diadakannya UUD negara, sehingga terjalin adanya hubungan kausal-organik antara Pembukaan UUD 1945 dengan pasal-pasalnya. B. Pokok pikiran pembukaan UUD 1945. · Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Ø · Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Ø · Negara yang berkedaulatan berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan.Ø · Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.Ø C. Kedudukan pembukaan dalam UUD 1945 Dalam hubungan dengan tertib hukum Indonesia, maka pembukaan mempunyai kedudukan yang terpisah dari batang tubuh UUD.Ø Dalam hubungan dengan kedudukan pembukaan sebagai pokok kaidah negara yang fundamentil, maka pembukaan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada batang tubuh UUD.Ø Dengan perkataan lain :
  • 14. Pembukaan merupakan tertib hukum tertinggi dan terpisah dari batang tubuh UUD.l Pembukaan merupakan pokok kaidah negara yang fundamentil yang menentukan adanya UUD itul Pembukaan terbawa oleh kedudukannya sebagai pokok kaidah negara yang fundamentil, mengandung pokok-pokok pikiran yang oleh UUD harus diciptakan/dituangkan dalam pasal-pasalnyal D. Makna setiap alinea dalam pembukaan. Alinea I makna objektif (universal), yaitu kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dann makna subjektif (tekad yang tumbuh dari bangsa Indonesia), yaitu menghapuskan penjajahan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.n ALINEA III ► Pernyataan kemerdekaan Indonesia yang didorong oleh nilai luhur bangsa yang bermartabat dan mempunyai harga diri sebagai bangsa yang sederajat dengan bangsa lain di dunia. ► Motivasi spiritual religius, yaitu pengakuan bangsa Indonesia bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan rahmat Allah, bukan semata-mata usaha manusia atau rakyat dan bangsa Indonesia. ALINEA IV 1.Tujuan negara, yaitu : − melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, − memajukan kesejahteraan umum, − mencerdaskan kehidupan bangsa, dan − ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 2.Ketentuan akan adanya undang-undang dasar : “ ……… maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang-undang dasar …….. ” 3.Asas politik negara, yakni asas politik dalam negeri berkedaulatan rakyat : “ ……. Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat …… “. Sedangkan asas politik luar negeri adalah bebas aktif. 4. Asas kerohanian negara, yakni Pancasila : “ …… yang berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ……..