Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bank sentral dan bank umum di Indonesia, mulai dari masa kolonial hingga saat ini. Bank sentral pertama di Indonesia adalah De Javasche Bank yang didirikan pada tahun 1828, kemudian dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia pada tahun 1953. Sedangkan bank umum berawal dari berdirinya bank-bank pemerintah pada tahun 1960-an yang kemudian digabung menjadi Bank Negara Indonesia.
2. Sejarah Perkembangan Bank
sentral di Nusantara• Nusantara merupakan jalur perniagaan internasional
• Abad 15 Eropa memperluas wilayah penjelajahannya setelah konstantinopel
jatuh ke kekuasaan Turki Usmani
• Abad 16-17 munculnya paham merkantilisme di Eropa
• Abad 18 Revolusi Industri Berlangsung di Eropa dan berkembang pesat
sehingga mendorong kegiatan ekspor ke wilayah Asia dan Eropa
• Pesatnya perdagangan di Eropa memicu tumbuhnya lembaga jasa keuangan,
seperti
• Bank Van Leening
• Bank Of England
• Riskbank
• Bank Of France
3. Sejarah Perkembangan Bank
sentral di Nusantara
• Abad 15 Terjadi ekspedisi perdagangan Bangsa Eropa di Nusantara
• Tahun 1511
• Portugis mengusai Malaka
• Sponyol melalui Filifina menuju Maluku
• Belanda berusaha menguasai Jawa
• Tahun 1619 Belanda mengibarkan berndera VOC di Nusantara
• Tahun 1746 Didirikan De Bank Van Leening
• Akhir Abad 18 VOC mengalami kebangkrutan mata uang Rijksdaalde
ditarik diganti mata uang real Spanyol
• Tahun 1813 Beredar mata uang Ropy Jawa
4. DJB berdasarkan Oktroi I – VIII (1828 – 1922)
• 9 Des 1826 Raja Willem 1 memberikan oktroi kepada pemerintah
Hindia-Belanda untuk mendirikan Lembaga Bank
• 11 Des 1927 KJ Hindia-Belanda Leonard Pierre Joseph Borggraat
Du Bus De Gisignies mengeluarkan SK No. 28 tentang oktroi dan
ketentuan-ketentuan mengenai DJB
• 24 jan 1828 dikeluarkan SK No.25 yang merupakan akte pendirian
De Javasche Bank.
• Presiden DJB : Mr. C. De Haan
• Sekretaris : C. J. Smulders
• Oktroi DJB berlaku 10 tahun dari 1 Jan 1828 – 31 Des 1837
diperpanjang hingga 31 Mar 1838
• 11 Mar 1828 DJB mencetak mata uang kertas pertama senilai ƒ 1.
120.000,- dengan pecahan ƒ 1000, ƒ 500, ƒ 300, ƒ 200, ƒ 100, ƒ
50, ƒ 25
5. DJB berdasarkan Oktroi I – VIII (1828 – 1922)
• Tahun 1829 DJB membuka cabang di Semarang dan Surabaya
• Masa oktroi keempat DJB membuka cabang di Padang, Makasar,
Cirebon, Solo dan Pasuruan
• Masa oktroi kelima DJB membuka cabang di Yogyakarta
• 22 Mar 1881 DJB yang berusia 52 th melalukan pembaharuan
dengan mengubah statusnya menjadi Naamlooze Vennootchap
(N.V)
• Masa Oktroi Keenam (DJB-NV) cabang di Pasuruan ditutup
karena selalu rugi
• Oktroi Kedelapan merupakan oktroi terakhir sampai 31 Mar 1922
hingga berlakunya DJB-wet
6. Periode De Javasche Bankwet 1922 (1922 – 1942)
• 31 Maret 1922 Bankwet diubah dan ditambah dengan UU tanggal 30 April 1927 serta UU 13 Nopember 1930
• Jumlah modal disetor mengalami perubahan, kerena diperbesar menjadi ƒ 9.000.000
• DJB Wet terdiri dari seorang Presiden dan sekurangkurangnya dua Direktur, satu diantaranya adalah Sekretaris. Selain itu
terdapat jabatan Presiden Pengganti I, Presiden Pengganti II, Direktur Pengganti I dan Direktur Pengganti II.
• Penetapan jumlah Direktur ditentukan oleh rapat bersama antara Direksi dan Dewan Komisaris
• Sedangkan Dewan Komisaris terdiri dari 5 orang yang merupakan pemegang saham dengan hak suara (memiliki 4 saham) dan
harus seorang Belanda
• Dewan berkewajiban untuk melakukan pengawasan terhadap Direksi, meneliti kebenaran rekening tahunan berikut
pembukuannya sekaligus memberikan persetujuan.
• Adapun pembagian tugas dalam DJB pada periode ini terdiri dari tujuh bagian, diantaranya Bagian Ekonomi Statistik,
Sekretaris, Bagian Wesel, Bagian Produksi dan Bagian Efek-Efek.
• Pada periode ini DJB berkembang pesat dengan 16 Kantor Cabang, antara lain : Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta,
Surakarta, Surabaya, Malang, Kediri, Kutaraja, Medan, Padang, Palembang, Banjarmasin, Pontianak, Makasar dan Manado.
Serta kantor perwakilan di Amsterdam dan New York.
7. DJB Periode Pendudukan Jepang (1942 –
1945)
• Perang Dunia II Pecah dan Jepang berhasil menduduki Jawa Pada Tahun Februari-Maret1942
• April 1942 diumumkan suatu banking-moratorium
• Pimpinan Tentara Jepang untuk pulau Jawa yang berada di Jakarta mengeluarkan ordonansi berupa perintah likuidasi untuk
seluruh bank Belanda, Inggris dan beberapa bank Cina
• Ordonansi serupa juga dikeluarkan oleh Komando Militer Jepang di Singapura untuk bank-bank di Sumatera. Sedangkan
kewenangan likuidasi bank-bank di Kalimantan dan Great East diberikan kepada Navy Ministry di Tokyo.
• Fungsi dan tugas dari bank-bank yang dilikuidasi diambil alih oleh bank-bank Jepang seperti Yokohama Specie Bank, Taiwan
Bank dan Mitsui Bank, yang pernah ada sebelumnya dan ditutup oleh Belanda saat mulai pecah perang
8. DJB Periode Revolusi (1945 – 1950)
• Setelah Jepang menyerah pada 15 Agustus 1945, Indonesia segera memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945
• Keesokan harinya, pada 18 Agustus 1945 telah disusun Undang-Undang Dasar
• UUD 1945 Bab VIII pasal 23 Hal Keuangan yang menyatakan cita-cita membentuk bank sentral dengan nama Bank Indonesia
untuk memperkuat adanya kesatuan wilayah dan kesatuan ekonomimonete
• 10 Oktober 1945, NICA membuka akses kantor-kantor pusat Bank Jepang di Jakarta dan menugaskan DJB menjadi bank
sirkulasi menggambil alih peran Nanpo Kaihatsu Ginko. Tidak lama kemudian DJB berhasil membuka sembilan cabangya di
wilayahwilayah yang dikuasai oleh NICA
• 19 Oktober 1945 dibentuk Jajasan Poesat Bank Indonesia (Yayasan Bank Indonesia)
• Yayasan Bank Indonesia melebur dalam Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi berdasarkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang No.2/1946
• 30 Oktober 1946 Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) diterbitkan pertama kali pada.
• Dengan keluarnya ORI, maka uang Jepang serta uang Belanda dinyatakan tidak berlaku sampai melalui jangka waktu penarikan
yang ditentukan
9. Periode Pengakuan Kedaulatan RI hingga
Nasionalisasi DJB (1950 – 1953)
• Desember 1949 Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia sebagai bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS)
• 15 Agustus 1950 pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) membatalkan isi perjanjian KMB dan memutuskan kembali ke
bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
• 28 Mei 1951 Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo dihadapan Parlemen mengumumkan kehendak Pemerintah untuk
menasionalisasi DJB
• 19 Juni 1951 pemerintah membentuk Panitia Nasionalisasi DJB yang akan mengkaji usulan langkah nasionalisasi, menyusun RUU
nasionalisasi dan sekaligus merancang undang-undang bank sentral
• 15 Desember 1951 diumumkan undang-undang No. 24 tahun 1951 tentang Nasionalisasi DJB. Nasionalisasi dilaksanakan melalui
pembelian 99,4% saham DJB senilai 8,9 juta Gulden
• 10 April 1953 RUU tersebut kemudian disetujui oleh parlemen
• 29 Mei 1953 disahkan oleh Presiden
• sejak 1 Juli 1953 mulai berlaku, bangsa Indonesia telah memiliki sebuah lembaga bank sentral dengan nama Bank Indonesia.
.
10. Pengertian Bank Sentral
Sebuah instansi yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di
wilayah negara tersebut. Bank Sentral berusaha untuk menjaga
stabilitas nilai mata uang , stabilitas sektor perbankan, dan sistem
finansial secara keseluruhan.
11. Status Bank Indonesia
• Lembaga Negara Yang Independen
• Bank Indonesia sebagai Badan Hukum
• Kedudukan Bank Indonesia dalam Struktur Ketatanegaraan RI
• Esensi dan Implikasi dari Status dan Kedudukan Bank Indonesia
12. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia
• Tujuan
• Pasal 7 bahwa tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah yang merupakan single objective Bank Indonesia
• Tugas
• tiga pilar yang merupakan 3 (tiga) bidang utama tugas Bank Indonesia
yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi
bank
13. Tugas Menetapkan Dan Melaksanakan
Kebijakan Moneter
• Peran Bank Indonesia sebagai Lender of the Last Resort
• Kebijakan Nilai Tukar
• Kewenangan dalam Mengelola Cadangan Devisa
• Penyelenggaraan Survei
14. Tugas Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem
Pembayaran
• Pengaturan dan Penyelenggaraan Kliring serta
Penyelesaian Akhir Transaksi
• Mengeluarkan dan Mengedarkan Uang
15. Tugas Mengatur dan Mengawasi Bank
• Memberikan dan mencabut izin usaha bank
• Memberikan izin pembukaan, penutupan dan pemindahan kantor
bank
• Memberikan persetujuan atas kepemilikan dan kepengurusan
bank
• Memberikan izin kepada bank untuk menjalankan kegiatan-
kegiatan usaha tertentu (Psl. 26)
16. Ketentuan Lain Mengenai Bank Sentral
• DEWAN GUBERNUR
• Larangan Bagi Anggota Dewan Gubernur
• Perlindungan Hukum Bagi Anggota Dewan
Gubernur
• Rapat Dewan Gubernur
• INDEPENDENSI BANK INDONESIA
• Yuridis
• Personalia
• Instutusi
• Tujuan
• Tugas
• Manajemen
• Anggaran
• Transparansi
• AKUNTANBILITAS
• HUBUNGAN DENGAN PEMERINTAH
• KETENTUAN HUKUM
• Produk Hukum
• Ketentuan Pidana dan Sanksi Administratif
• LAIN-LAIN
• Pengalihan Kredit Program
• Pembatasan Penyertaan Modal
• Ketentuan Disvesati
17. Sejarah Bank Umum
• Tahun 1690 Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma
• 5 Juli 1964 Pembangunan Semesta Berencana
• Tahun 1965 pemerintah menetapkan kebijakan untuk mengintegrasikan seluruh
bank-bank pemerintah ke dalam satu bank dengan nama Bank Negara
Indonesia
• Jusuf Muda Dalam (Menteri Bank Sentral) menjadikan perbankan sebagai alat
revolusi dengan motto Bank Berdjoang di bawah pimpinan Pemimpin Besar
Revolusi
• Bank Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit I;
• Bank Koperasi Tani dan Nelayan serta Bank Eksim Indonesia menjadi Bank Negara
Indonesia Unit II;
• Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit III;
• Bank Umum Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV
• Bank Tabungan Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit V.
18. Pengertian dan Fungsi Bank Umum
• Pengertian Bank Umum
• UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang
banyak
• Pasal 1 ayat (3) UU No. 10 Tahun 1998, bank umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
• Lembaga yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank-bank umum
terdiri dari bank-bank umum pemerintah, bank-bank umum swasta nasional devisa, bank-
bank swasta nasional non - devisa dan bank-bank asing dan campuran. Kegiatan utama
bank-bank umum adalah menghimpun dana masyarakat antara lain dalam bentuk giro,
deposito berjangka dan tabungan, serta menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk
kredit. (Pohan, 2008)
19. Pengertian dan Fungsi Bank Umum
• Fungsi Bank Umum
• Agent of Trust
• Agent of Development
• Agent of Service
20. Pengelompokan Bank Umum
• Aspek Fungsi
• Bank sentral
• Bank Umum
• Bank pembangunan
• Bank Desa
• BPR
• Status Kepemilikan
• Bank Milik Negara
• Bank Milik Swasta Nasional,.
• Bank Swasta Asing
• Bank Pembangunan Daerah
• Bank Campuran
• Kegiatan Operasional
• Bank Devisa
• Bank Nondevisa
• Penciptaan Uang Giral
• Bank Primer
• Bank sekunder
• Sistem Organisasi
• Unit Banking System
• Branch Banking System
• Holding Company Bank ( HCB)
• Multy Holding Company Bank (
MHCB)
• Correspondent Banking
21. Pengelompokan Bank Umun
• Skala Usaha atau Target Pasar
• Wholesale Banking
• Retail Banking
• Wholesale dan Retail Banking
• Letak Geografis
• Bank Lokal
• Bank Regional
• Bank Multinasional
22. Resiko-resiko dalam Usaha Perbankan
• Risiko Likuiditas
• Rsiko Tingkat Bunga
• Risiko Kredit
• Risiko Management
• Risiko Investasi
• Risiko Operasi
• Risiko Keamanan
• Risiko Pendapatan
• Risiko Pasar
23. Bank Umum dalam Sistem Perbankan Indonesia
• Sistem Perbankan Menurut UU Perbankan No 14/1967
Sistem Perbankan
Bank Umum Bank Tabungan Bank pembangunan
BU milik negara BT milik swasta BP milik negara
BU milik swasta BT milik negara
BU milik koperasi
Bank Asing
BP milik swasta
BPD
BP milik koperasi
BT Milik Koperasi
24. Bank Umum dalam Sistem Perbankan Indonesia
• Sistem perbankan Menurut UU Perbankan No 7/1992
Sistem Perbankan
Bank Umum Sistem Perbankan Sistem Perbankan
Sistem PerbankanPersero
Perusahaan daerah
Koperasi Daerah
Sistem Perbankan
Sistem Perbankan
Perseroan terbatas
25. Bank Umum dalam Sistem Perbankan Indonesia
• Sistem Perbankan di Indonesia Menurut UU perbankan No 10/1998
Bank Indonesia DPR & BPK
Lembaga Pengawas Jasa
Keuangan
Bank Umum BPR
Bank Pemerintah BUSNBPD Bank Asing Bank Campuran
26. Kegiatan Bank Umum
• Perkreditan (credit)
• Pemasaran (Marketing)
• Operasi (operation)
• Sumber daya manusia (Human Resources)
• Pengawasan (Audit)
27. Produk Bank Umum
• Produk disisi kewajiban Bank
• Giro ( Demand Deposit)
• Tabungan ( Saving)
• Deposito ( Deposit )
• Jenis-jenis Deposito
• Deposito Berjangka (Time Deposit)
• Sertifikat Deposito (Certificate of Deposit)
• Deposit On Cal
• Produk disisi Aktiva Bank
• Kredit Investasi
• Kredit Modal Kerja
• Kredit Perdagangan
• Kredit Konsumtif
• Kredit Profesi
• Kredit Sidkasi
• Kredit Progam
• Kredit of Shore
• Kredit on Shore
28. Produk Bank Umum
Produk jasa Lainnya• Kiriman Uang (Transfer)
• RTGS (Real Time Gross
Sattlement)
• Kliring (Clearing)
• Inkaso (collection)
• Safe Deposit Box (SDB)
• Bank Cards (kartu Kredit,
Kartu Debit, Kartu ATM)
• Bank Notes
• Bank Garansi (bank
guarantee):
• Bank Draft
• Letter of Credit (L/C):
• Travellers Cheque
• Electronic Money
29. Kesimpulan
Bank Sentral adalah suatu institusi yang
bertanggung jawab untuk menjaga
stabilitas harga yang dalam hal ini
dikenal dengan istilah inflasi. Bank
Sentral menjaga agar tingkat inflasi
terkendali, dengan mengontrol
keseimbangan jumlah uang dan barang.
Di Indonesia, fungsi Bank Sentral
diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
30. Kesimpulan
• Bank umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran. Bank-bank umum terdiri dari bank-bank umum
pemerintah, bank-bank umum swasta nasional devisa, bank-bank
swasta nasional non - devisa dan bank-bank asing dan campuran
• Agent of Trust
• Agent of Development
• Agent of Service
31. TERIMAKASIH…
Created by: Cecep Yuda
Published by: Melly Lydea
Pendidikan Akuntansi 2010 B
Universitas Pendidikan Indonesia 2013