2. sejarah
• Usaha perbankan dimulai dari zaman Babylonia,
dilanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan Romawi. Pada saat
itu, kegiatan utama bank hanya sebagai tempat tukar
menukar uang. Selanjutnya, kegiatan bank berkembang
menjadi tempat penitipan dan peminjaman uang. Uang
yang disimpan oleh masyarakat, oleh bank dipinjamkan
kembali ke masyarakat yang membutuhkannya
3. sejarah
• Sementara itu, mengenai sejarah perbankan
di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia
Belanda. Pada saat itu terdapat beberapa bank yang
memegang peranan penting di Hindia Belanda antara lain:
De Javasche NV, De Post Paar Bank, De Algemenevolks
Crediet Bank, Nederland Handles Maatscappij (NHM),
Nationale Handles Bank (NHB), dan De Escompto Bank NV.
4. sejarah
• Di samping itu, terdapat pula bank-bank milik pribumi, Cina, Jepang, dan
Eropa lainnya. Bank-Bank tersebut antara lain: Bank Nasional Indonesia, Bank
Abuah Saudagar, NV Bank Boemi, The matsui Bank, The Bank of China, dan
Batavia Bank.
Di zaman kemerdekaan perbankan di Indonesia bertambah maju dan
berkembang lagi. Beberapa bank Belanda dinasionalisir
oleh pemerintah Indonesia. Bank-bank yang ada di zaman awal kemerdekaan,
antara lain:
a. Bank Negara Indonesia yang didirikan tanggal 5 Juli 1946 kemudian menjadi
BNI 1946.
b. Bank Rakyat Indonesia yang didirikan tanggal 22 Februari 1946.
Bank ini berasal dari DE ALGEMENE VOLKCREDIET bank atau Syomin Ginko.
c. Bank Surakarta MAI (Maskapai Adil Makmur) tahun 1945 di Solo.
d. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946.
e. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan.
f. Indonesia Banking Corporation tahun 1946 di Yogyakarta, kemudian
menjadi Bank Amerta.
g. NV Bank Sulawesi di Manado tahun 1946.
h. Bank Dagang Indonesia NV di Banjarmasin tahun 1949.
6. Bank sentral
Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia.
Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan
tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak
lain, kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang
ini. Menurut UU Pokok Perbankan nomor 14 Tahun 1967 jenis perbankan
menurut fungsinya terdiri atas: Bank Umum, Bank Pembangunan, Bank
Tabungan, Bank Pasar, Bank Desa, Lumbung Desa, atau Bank Pegawai.
Namun setelah keluar UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan
lagi dengan keluarnya UU RI nomor 10 tahun 1998, jenis perbankan menjadi Bank
Umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Pembangunan dan Bank Tabungan berubah fungsi menjadi Bank Umum,
sedangkan Bank Desa, Bank Pasar, Lumbungan desa dan Bank Pegawai menjadi
Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Tugas pokok Bank Sentral adalah:
1) mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan nilai rupiah
2) mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas
kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.
7. Bank umum
• Pengertian bank umum menurut Peraturan Bank Indonesia
No. 9/7/PBI/2007 adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran. Jasa yang diberikan oleh bank umum
bersifat umum, artinya dapat memberikan seluruh jasa
perbankan yang ada. Bank umum sering disebut bank
komersial (commercial bank).
8. BPR
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya,
kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan Bank
Umum. Dengan demikian, dewasa ini di Indonesia terdapat tiga macam bank
yaitu bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat.
9. Jenis jenis bank
menurutke pemilikannya
Bank
Milik
Pemeri
ntah
Bank
milik
Kopera
si
Bank
milik
swasta
nasion
al
Bank
Milik
Asing
Bank
milik
campu
ran
10. Jenis jenis bank
menurutke pemilikannya
Bank
Milik
Pemeri
ntah
Bank
milik
Kopera
si
Bank
milik
swasta
nasion
al
Bank
Milik
Asing
Bank
milik
campu
ran
11. Bank milik pemerintah
• Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian maupun modalnya
dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh
pemerintah pula. Contohnya Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu
ada juga bank milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan
tingkat II masing-masing provinsi. Ditinjau dari segi kepemilikan adalah siapa pun
yang turut andil dalam pendirian suatu bank. Kepemilikan bank dapat dilihat dari
akte pendirian dan penguasaan saham yang dimilikinya.
• · Bank Negara Indonesia 46 (BNI)
• · Bank Rakyat Indonesia (BRI)
• · Bank Tabungan Negara (BTN)
• · Contoh Bank DKI
• · Bank Jateng,dan sebagainya.
• Sedangkan bank milik pemerintah daerah (Pemda) terdapat di daerah tingkat I dan
tingkat II. Contoh bank pemerintah daerah adalah BPD DKI Jakarta, BPD Jawa
Barat, BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur, BPD Sumatera Utara, BPD Sumatra
Selatan, BPD Sulawesi Selatan, dan BPD lainnya:
12. Bank milik swasta nasional
• Bank jenis ini, seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki
oleh swasta nasional. Akte pendiriannya menunjukkan
kepemilikan swasta, begitu pula pembagian keuntungannya
untuk pihak swasta. Contoh bank milik swasta nasional antara
lain: Bank Muamalat, Bank Central Asia, Bank Bumi Putra,
Bank Danamon, Bank Duta, Bank Nusa Internasional, Bank
Niaga, Bank Universal, Bank Internasional Indonesia
13. Bank milik koperasi
• Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki
oleh badan hukum koperasi, contohnya adalah
Bank Umum Koperasi Indonesia
14. Bank milik campuran
• Kepemilikan saham bank campuran dimiliki
oleh pihak asing dan pihak swasta nasional.
Saham bank campuran secara mayoritas
dimiliki oleh warga negara Indonesia. Contoh
bank campuran antara lain : Sumitono Niaga
Bank, Bank Merincop, Bank Sakura Swadarma,
Bank Finconesia, Mitsubishi Buana Bank, Inter
Pacifik Bank, Paribas BBD Indonesia, Ing Bank,
Sanwa Indonesia Bank, dan Bank PDFCI.
15. Bank Milik Asing
• Bank jenis ini merupakan cabang dari bank
yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing
atau pemerintah asing. Kepemilikannya
dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya ABN
AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.
16. Jenis jenis bank menurut
statusnya
Bank
Devisa
Bank
Non-
Devisa
Jenis jenis bank menurut
kegiatan operasionalnya
Bank
Syaria
h
Bank
Konve
nsional
17. Bank devisa
• Adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang
berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. Misalnya transfer
keluar negeri, inkaso keluar negeri, traveller cheque, pembukaan dan pembayaran
Letter of Credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini
ditentukan oleh Bank Indonesia.
18. Bank non-devisa
• Adalah bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai
bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan kegiatan seperti halnya bank
devisa. Jadi bank non-devisa hanya dapat melakukan transaksi dalam batas-batas
negara.
19. Bank konvesional
• Pengertian kata “konvensional” menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah “menurut apa yang
sudah menjadi kebiasaan”. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
“berdasarkan kesepakatan umum” seperti adat, kebiasaan, kelaziman.
• Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank yang dalam operasionalnya menerapkan
metode bunga, karena metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan telah dipakai
secara meluas dibandingkan dengan metode bagi hasil.
• Bank konvensional pada umumnya beroperasi dengan mengeluarkan produk-produk untuk menyerap
dana masyarakat antara lain tabungan, simpanan deposito, simpanan giro; menyalurkan dana yang telah
dihimpun dengan cara mengeluarkan kredit antara lain kredit investasi, kredit modal kerja, kredit
konsumtif, kredit jangka pendek; dan pelayanan jasa keuangan antara lain kliring, inkaso, kiriman uang,
Letter of Credit, dan jasa-jasa lainnya seperti jual beli surat berharga, bank draft, wali amanat, penjamin
emisi, dan perdagangan efek.
• Bank konvensional dapat memperoleh dana dari pihak luar, misalnya dari nasabah berupa rekening giro,
deposit on call, sertifikat deposito, dana transfer, saham, dan obligasi. Sumber ini merupakan pendapatan
bank yang paling besar. Pendapatan bank tersebut, kemudian dialokasikan untuk cadangan primer,
cadangan sekunder, penyaluran kredit, dan investasi. Bank konvensional contohnya bank umum dan BPR.
Kedua jenis bank tersebut telah kalian pelajari pada subbab sebelumnya.
20. Bank syariah
• Sekarang ini banyak berkembang bank syariah.
• Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an. Pemrakarsa pendirian bank syariah di Indonesia dilakukan olehMajelis
Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18 – 20 Agustus 1990.
• Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, maksudnya adalah bank yang dalam operasinya
mengikuti ketentuan-ketentuan syariah Islam, khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.
• Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai seluruh hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan kebersamaan.
Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin.
• Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas, dengan persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan
keluarannya. Kebersamaanmengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas.
21. Bank syariah
• Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga produknya sangat berbeda dengan bank
konvensional.
• Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara bank dengan
nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis simpanan dan jangka waktunya, yang akan
menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini prinsip-prinsip
yang berlaku pada bank syariah.
• a) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
• b) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
• c) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
• d) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).
• e) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain
(ijarah wa iqtina).
• Dalam rangka menjalankan kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada Alquran dan
hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu.
Bagi bank syariah, bunga bank adalah riba.
22. Adapun secara spesifik bank bank dapat
berfungsi sebagai
Agent of
trust
Agent of
services
Agent of
development
23. Agent of trust
•
Yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankkan
adalah kepercayaan ( trust ), baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran
dana. Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di bank apabila dilandasi
kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari pihak
penyimpan dana maupun dari pihak bank dan kepercayaan ini akan terus
berlanjut kepada pihak debitor. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam
keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk baik dari segi
penyimpangan dana, penampung dana maupun penerima penyaluran dana
tersebut.
24. Agent of development
•
Yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankkan
adalah kepercayaan ( trust ), baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran
dana. Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di bank apabila dilandasi
kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari pihak
penyimpan dana maupun dari pihak bank dan kepercayaan ini akan terus
berlanjut kepada pihak debitor. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam
keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk baik dari segi
penyimpangan dana, penampung dana maupun penerima penyaluran dana
tersebut.
25. Agent of services
•
Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Disamping
melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga memberikan
penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa yang ditawarkan
bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
26. Kegiatan kegiatan bank secara umum
Kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan oleh Bank Umum:
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
Memberikan kredit.
Menerbitkan surat pengakuan utang.
Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan
dan atas perintah nasabahnya:
Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa
berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat
dimaksud. Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat
dimaksud.
Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.
Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Obligasi.
Surat dagang berjangka waktu sampai dengan satu (1) tahun.
Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai dengan satu (1)
tahun
27. Kegiatan kegiatan bank secara umum
Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah.
Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana
kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi
maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya.
Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan
perhitungan dengan antar pihak ketiga.
Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
kontrak.
Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam
bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.
Menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan
Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan undang-undang ini dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
28. Kegiatan kegiatan bank secara umum
Selain itu bank umum dapat juga :
Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan di bidang
keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi
serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat
kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah,
dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, dan
Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus pensiun sesuai dengan
ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.
29. Hukum dan rahasia perbankan
RAHASIA BANK
Pasal 1 angka 16 UU No. 7 thn 1992 ttg Perbankan:
” Rahasia bank adalah segala sesuatu yg berhub dg keuangan, dan hal-hal
lain dari nasabah bank yg menurut kelaziman dunia perbankan wajib
dirahasiakan”.
Pasal 1 angka 28 UU No. 10 thn 1998
” Rahasia bank adalah segala sesuatu yg berhub dg keterangan
mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya.”
Ketentuan Rahasia Bank
Ketentuan Rahasia Bank dalam UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
diatur dlm Pasal 40 s.d Pasal 45.
Menurut UU No. 10 tahun 1998, ketentuan rahasia bank mengalami
perubahan dan penambahan. Bank wajib merahasiakan keterangan
mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya kecuali dlm hal
sebagaimana dimaksud dlm Pasal 41, 41A,42, 43, 44 dan 44A.
30. Sumber dana bank
Sumber dana bank adalah adalah suatu usaha yang dilakukan oleh bank untuk
mencari atau menghimpun dana untuk digunakan sebagai biaya operasi dan
pengelolaan bank. Dana yang dihimpun dapat berasal dari dalam perusahaan
maupun lembaga lain diluar perusahaan dan juga dan dapat diperoleh dari
masyarakat.
Menurut Kasmir (2001; 62-63) Sumber-sumber dana tersebut adalah :
1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri Sumber dana ini merupakan sumber dana dari modal sendiri. Modal sendiri
Maksudnya adalah modal setoran dari para pemegang sahamnya. Apabila saham dalam portepel belum habis terjual,
sedangkan kebutuhan dana masih perlu, maka pencahariannya dapat dilkukan dengan menjual saham kepada pemegang sahm
lama. Akan tetapi jika tujuan perusahaan untuk melakukan ekspansi, maka perusahaan dapat mengeluarkan saham baru dan
menjual saham baru tersebut di pasar modal. Di samping itu pihak perbankan dapat pula menggunakan cadangan-cadangan laba
yang belum digunakan.
Secara besar dapat disimpulkan pencarian dana sendiri terdiri dari :
Setoran modal dari pemegang saham
Cadangan-cadangan bank, maksudnya adlah cadangan-cadangan laba pada tahun lalu yang tidak dibagi kepada para pemegang
sahamnya. Cadangan ini sengaja disediakan untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang.
Laba bank yang belum dibagi, merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga
yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain.
2. Dana yang berasal dari masyarakat luas
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan opersai bank dan merupakan ukuran keberhasilan
bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencaharian dana dari sumber ini relatif paling mudah jika
dibandingkan dengan sumber lainnya dan pencarian dana dari sumber dana ini paling dominan, asalkan bank dapat memberikan
bunga dan fasilitas menarik lainnya. Akan tetapi pencarian sumber dana dari sumber ini relatif lebih mahal jika dibandingkan dari
dana sendiri.
Adapun sumber dana dari masyarakat luas dapat dilakukan dalam bentuk simpanan giro,simpanan tabungan, dan
simpanan deposito.Dimana simpanan giro merupakan dana murah bagi bank karena bunga atau balas jasa yang dibayar
palingmurah jika dibandingkan simpanan tabungan dan simpanan deposito.
31. Sumber dana bank
3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya
Sumber dana yang ketiga inin merupakan tambahan jika bank
mengalami kesulitan dalam pencarian sumber dana pertama dan kedua di atas.
Pencarian dari sumberd ana ini relaitif labih mahal dan sifatnya hanya semntara
waktu saja. Kemudian dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk
membiayai atau membayar transaksi-transaksi tertentu.
Perolehan dana dari sumber ini antara lain dapat diperoleh dari :
a. Kredit likuiditas dari Bank Indonesia, merupakan kredit yang diberikan
bank Indonesia kepada bank-bank yang mengalami kesulitan likuiditasnya. Kredit
likuiditas ini juga diberikan kepada pembiayaan sector-sektor tertentu.
b. Pinjaman antar bank (call money) biasanya pinjaman ini diberikan
kepada bank-bank yang mengalami kalah kliring di dalam lembaga kliring.Pinjaman
ini bersifat jangka pendek dengan bunga yang relatif tinggi.
c. Pinjaman dari bank-bank luar negeri. Merupakan pinjaman yang
diperoleh oleh perbankkan dari pihak luar negeri
d. Surat berharga pasar uang (SBPU). Dalam hal ini pihak perbankan
menerbitkan SBPU kemudian diperjualkan kepada pihak yang berminat,baik
perusahaan keuangan maupun nonkeuangan.
32. Giro
Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana pembayaran lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan, definisi ini dijelaskan dalam undang-undang perbankkan
nomor 10 tahun 1998.
Berdasarkan pengertian giro diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Simpanan pihak ketiga
Simpanan pihak ketiga berupa penyimpanan sejumlah uang di bank
dalam bentuk giro. Simpanan ini dilakukan atas kesepakatan antara pihak bank
dan nasabah,dimana nasabah menyimpan dananya dibank, untuk kemudian
dikelola oleh pihak bank, dan dalam setoran pertama untuk membuka rekening
giro ini masingmasing bank mematok jumlah yang berbeda.
2. Penarikan dana dapat setiap saat
Penarikan dana dari rekening giro dapat dilakukan kapan saja, asalkan
dana yang tersedia mencukupi dana yang hendak diambil pada saat itu.Sehingga
untuk seorang pebisnis memiliki rekening giro akan sangat membantu mereka
untuk menyediakan dana kapan saja, selama kantor kas bank buka.
33. Giro
3. Cara penarikan
Ada beberapa jenis sarana yang dapat dipakai untuk menarik dana yang
tertanam
di rekening giro, adalah sebagai berikut :
a. Cek
Cek merupakan surat perintah dari nasabah kepada pihak bank yang
memelihara rekening giro, untuk membayar kepada pihak yang disebutkan didalam cek
atau kepada pihak yang memegang cek tersebut.
Untuk lebih jelasnya cek terbagi lagi menjadi beberapa jenis cek, yaitu :
1.) Cek atas nama
Merupakan cek yang diterbitkan atas nama orang atau badan tertentu yang terlis
jelas didalam cek
2.) Cek atas unjuk
Merupakan cek yang tidak tertulis nama seseorang atau badan tertentu di dalam
cek, sehingga di dalam cek hanya terdapat nilai nominal tertentu yang hendak diambil.
3.) Cek silang
Bila di pojok kiri atas sebuah cek diberi dua tanda silang, maka ini berarti cek
hanya dapat dipindahbukukan.
34. 4.) Cek kosong Giro
Merupakan cek, dimana dana yang tersedia di dalam rekening tidak
mencukupi atau kurang dari dana yang akan diambil oleh sipemegang cek.
Misalnya Pak Binto mengeluarkan cek senilai Rp 45.000.000 untuk Rini anaknya, namun
ternyata dana yang tersedia di rekening Pak Binto Hanya senilai Rp 40.000.000. Cek
seperti inilah yang disebut cek kosong dimana dana yang tersedian kurang dari dana
yang diminta.
Dalam hal penarikan cek kosong, apabila dilakukan hingga maksimal tiga kali
maka si pemegang cek dapat terkena Black List atau daftar hitam oleh Bank Indonesia,
yang kemudian akan disebarkan ke seluruh bank yang ada di Indonesia sehingga yang
bersangkutan tidak dapat berhubungan dengan bank manapun yang ada di Indonesia.
Namun sebelum termasuk ke dalam daftar hitam maka nasabah terlebih dahulu
mendapatkan peringatan dari bank yang selama ini memelihara rekening
gironya.Namun bila ternyata bank berpandangan bahwa nasabah yang mengeluarkan
cek kosong adalah nasabah yang loyal terhadap bank dan tidak memiliki unsur
kesengajaan maka bank dapat memberikan fasilitas overdraff.Agar nasabah tidak masuk
ke dalam black list.
b. Bilyet Giro
Bilyet giro merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro nasabah tersebut untuk memindahbukukan sejumlah uang
dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya
pada bank yang sama atau bank lainnya.
35. Contoh Perhitungan Jasa Giro Giro
Setiap penyimpan yang menyimpan dananya di rekening giro akan
memperoleh balsa jasa berupa bung. Bunga atau jasa giro ini dihitung dengan
menggunakan beberapa metode, yaitu metode dengan menggunakan saldo
terendah ataupun dengan menggunakan saldo rata-rata.
Contoh model perhitungannya adalah sebagai berikut :
Berikut ini transaksi yang terjadi pada rekening giro Nn. Rossi selama bulan Mei
2006
Nama nasabah : Nn. Rossi
Nomor rekening : 150-6652-56
Tgl. 03 Mei setor tunai Rp 25.000.000
Tgl. 09 Mei Setor kliring Rp 7.000.000
Tgl. 12 Mei kliring masuk Rp 8.000.000
Tgl. 17 Mei setor kliring Rp 12.500.000
Tgl. 22 Mei tarik tunai Rp 3.500.000
Tgl. 29 Mei setor tunai Rp 3.300.000
Pertanyaan coba saudara hitung berapa bunga bersih yang Nn. Rossi peroleh
selama bulan Mei jika bunga dihitung dari saldo terendah dan saldo rata-rata
pada bulan yang bersangkutan dengan suku bunga yang berlaku adalah 15%
pertahun dan dikenakan pajak 9% PA beserta laporan rekening korannya
36. Berikut adalah tabel laporan rekening Koran Nn. Rossi
Laporan Rekening Koran
Nn. Rossi
Per 31 Mei 2006