2. Pembahasan
02
01 Pengertian Bank
Sejarah dan Asal Usul Kegiatan Bank
03 Sejarah Bank Pemerintah Indonesia
04 Jenis-Jenis Bank
05 Kegiatan BUS, BPRS, Bank
Campuran dan Bank Asing
3. Pengertian
UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
Bank Konvensional
adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya secara konvensional.
Bank Syariah
adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip
Syariah.
Pasal 1 ayat 12
UU 21 tahun 2008 Perbankan Syariah
Prinsip hukum Islam dalam kegiatan
perbankan berdasarkan fatwa yang
dikeluarkan oleh lembaga yang
memiliki kewenangan dalam
penetapan fatwa dibidang syariah
P R I N S I P
S Y A R I A H
UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Pasal 1 ayat 2 :
Ayat 2 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak;
Ayat 3 : Bank Umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah
yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
4. Pengertian Perbankan Syariah
Bank yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada prinsip syari’ah Islam
Bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan al-Qur’an dan Hadits
Bank Syari’ah adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syari’ah Islam
Bank Syari’ah : menjalankan aktivitasnya sesuai dengan cara-cara
bermu’amalah secara Islami (tidak mengandung unsur : TAMAN
GHADZIRR (Tadlis, Maisir, Asusila, Najasy, Gharar, Haram, Dzulm,
Ikhtikar, Riba dan Risywah)
Perbankan Syariah
adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank syariah dan
Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, badan usaha, serta
cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
5. Sejarah Perbankan
Sejarah mencatat asal mula dikenalnya kegiatan perbankan pada
zaman kerajaan tempo dulu di daratan Eropa.
Kemudian usaha perbankan berkembang ke Asia Barat melalui
para Pedagang.
Perkembangan Perbankan di Asia, Afrika, dan Amerika dibawa
oleh bangsa Eropa pada saat melakukan penjajahan di asia,
afrika, maupun benua amerika.
Kata BANK berasal dari bahasa Italy : banca (uang).
Bila ditelusuri, sejarah dikenalnya perbankan dimulai dari jasa
penukaran uang.
Sehingga, arti Bank dikenal sebagai meja tempat penukaran uang.
6. Sejarah Perbankan di Indonesia
Sejarah PERBANKAN di Indonesia tidak lepas dari zaman
Penjajahan kerajaan Belanda.
Pada masa itu terdapat beberapa bank yang memegang peran
penting di Hindia Belanda (Indonesia).
1. De JAVASCE Bank NV
2. De POST POAR Bank
3. HULP en SPAAR Bank
4. De ALGEMENEVOLKS CREDIET Bank
5. NEDERLAND HANDLES MAATSCAPPIJ (NHM)
6. NATIONALE HANDLES Bank (NHB)
7. De ESCOMPTO Bank NV
( 7 Bank di atas semuanya milik orang Belanda saat itu )
Bank milik orang Indonesia & orang asing (Tiongkok, Jepang,
Eropa, India)
1. NV Nederlandsch Indische Spaar en Deposito Bank
2. Bank Nasional Indonesia
3. Bank Ambuan Saudagar
4. NV Bank Boemi
5. The Chartered Bank of India
6. The Yokohama Species Bank
7. The Matsui Bank
8. The Bank of China
9. Batavia bank
7. Sejarah Perbankan di Indonesia
Perbankan di zaman Awal Kemerdekaan RI
1. NV Nederlandsch Indische Spaar en Deposito Bank (Bank NISP, sejak 2009 menjadi OCBC NISP) didirikan 4
April 1941 dengan kantor pusat di Bandung
2. Bank Negara Indonesia, didirikan 5 Juli 1946 yang sekarang dikenal dengan Bank BNI ‘46.
3. Bank Rakyat Indonesia, didirikan 22 Februari 1946. Berasal dari nasionalisasi de Algemenevolks Crediet Bank
atau Syomin Ginko
4. Bank Surakarta Maskapai Adil Makmur, tahun 1945 di Solo
5. Bank Indonesia di Palembang tahun 1946
6. Bank Dagang Nasional Indonesia tahun 1946 di Medan
7. Indonesian Banking Corporation tahun 1947 di Yogyakarta, kemudian menjadi Bank Amerta.
8. NV Bank Sulawesi tahun 1946 di Manado
9. Bank Dagang Indonesia NV di Samarinda tahun 1950, kemudian merger dengan Bank Pasifik
10. Bank Timur NV di Semarang berganti nama Bank Gemari. Kemudian merger dengan Bank Central Asia (BCA)
tahun 1949
8. Sejarah Bank Pemerintah Indonesia
Bank Sentral, berdasar UU 13 / 1968 Bank Sentral di Indonesia
adalah Bank Indonesia (BI). Kemudian ditegaskan lagi lagi dengan
dengan UU 23 / 1999. Bank ini berasal dari de Javasce Bank milik
Belanda yang dinasionalkan tahun 1951 oleh Pemerintah RI.
Bank Rakyat Indonesia & Bank Ekspor Impor, berasal dari de
Algemenevolks Crediet Bank,
BRI & BEI kemudian di lebur setelah menjadi bank tunggal dengan
nama Bank Nasional Indonesia (BNI) Unit II yang bergerak di
bidang rural & ekspor impor, dipisah lagi menjadi :
1. Yang membidangi rural menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI)
dengan UU 21 / 1968
2. Yang membidangi ekspor impor menjadi Bank Ekspor Impor
Indonesia dengan UU 22 / 1968
Bank Negara Indonesia (BNI ‘46), Bank ini menjalani Bank
Nasional Indonesia Unit III dengan UU 17 / 1968 berubah menjadi
Bank Negara Indonesia ’46.
Bank Dagang Negara (BDN), berasal dari nasionalisasi de
Escompto Bank NV dengan PP No. 13 / 1960, kemudian PP diganti
UU 18 / 1968 menjadi Bank Dagang Negara.
Bank Bumi Daya (BBD), berasal dari Nederlandsch Indische Hendles
Bank, kemudian menjadi Nationale Hendles Bank, selanjutnya di
nasionalisasi menjadi Bank Nasional Indonesia Unit IV, dan
berdasarkan UU 19 / 1968 menjadi Bank Bumi daya (BBD)
Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), berawal dari Bank Industri
Negara (BIN) 1951 yg kemudian digabung dgn Bapindo tahun 1960
Bank Pembangunan Daerah (BPD), didirikan di daerah-daerah
tingkat I (provinsi). Dasar hukumnya UU 13 / 1962
Bank Tabungan Negara (BTN), berasal dari de Post Paar Bank yang
kemudian menjadi Bank Tabungan Pos tahun 1950, selanjutnya
menjadi Bank Nasional Indonesia Unit V dan terakhir menjadi
Bank Tabungan Negara dengan UU 20 / 1968
Bank Mandiri, merupakan bank hasil merger antara Bank Bumi
Daya (BBD), Bank dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan
Indonesia (Bapindo), dan Bank Expor Impor Indonesia (Bank Exim).
Hasil merger keempat bank ini dilaksanakan pada tahun 1999.
9. Fungsi Bank Syariah
Penghimpunan Dana:
Prinsip wadi‘ah
Prinsip mudharabah
Penyaluran Dana:
Prinsip jual beli
[murabahah, salam, istishna]
Prinsip bagi hasil
[mudharabah, musyarakah]
Produk Jasa:
Wakalah, kafalah, sharf, qardh
Hawalah, rahn
Dana Kebajikan:
Penghimpunan dan
penyaluran qardhul hasan
Penghimpunan dan penyaluran ZIS
Manager investasi
Investor
Jasa layanan
Sosial
tamwil
maal
Fungsi Aplikasi produk
10. Jenis-Jenis Bank
Jenis Bank berdasarkan penyelenggaraannya:
a. Bank Pemerintah (BRI, BNI, BTN, Bank
Mandiri)
b. Bank Swasta Nasional (BMI, Bank Mega,
Bank Danamon)
c. Bank Swasta Asing (City Bank)
d. Bank Koperasi (Bank Bukopin)
Jenis perbankan berdasarkan fungsinya terdiri
dari :
a. Bank Sentral
b. Bank Umum
c. Bank Perkreditan Rakyat
Jenis Bank Dilihat Dari Segi Status :
a. Bank Devisa
b. Bank Non Devisa
Jenis Bank Dilihat Dari Segi Menentukan
Harga :
a. Bank Berdasarkan Prinsip Syariah (Bank
Muamalat Indonesia, Bank Syariah
Mandiri, Bank Mega Syariah, BRI Syariah,
Bank Bukopin)
b. Bank Berdasarkan Prinsip Non Syariah
11. Jenis-Jenis Bank
Bank Umum BPR
85
1441
14
167
Jumlah Perbankan di Indonesia
Konvensional Syariah
Sumber : www.ojk.go.id/Data Statistik Perbankan Indonesia
Bank
Bank Umum
Syariah
(BUS)
Konvensional
(BUK)
BPR
Syariah
(BPRS)
Konvensional
(BPR)
Bank Umum Konvensional
Bank Perkreditan Rakyat
Bank Konvensional yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Konvensional yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Umum Syariah
Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
13. KEGIATAN USAHA
(1) Bank Umum Syariah dilarang: a.
melakukan kegiatan usaha yang
bertentangan dengan Prinsip Syariah;
Pasal 24 ayat 1
UU 21 tahun 2008 Perbankan Syariah