SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Proklamasi.flv
 Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi
bangsa-bangsa yang dikuasainya termasuk
Indonesia agar mereka membantu Jepang
melawan Sekutu
 Untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal
penting yang berhubugan dengan
pembentukan negara Indonesia merdeka,
Jenderal Kumakichi Harada mengumumkan
pembentukan BPUPKI pada 28 Mei 1945
 Dalam sidang pertama 29 Mei 1945 BPUPKI
merumuskan dasar negara yang diusulkan oleh
Moh. Yamin, Soepomo dan Soekarno
 1 Juni 1945 Soekarno mengusulkan Pancasila
yang kemudian diperingati sebagai Hari Lahir
Pancasila
 Sidang I BPUPKI tidak menghasilkan suatu
kesimpulan atau rumusan, maka dibentuklah
Panitia Kecil yang kemudian berhasil membuat
rumusan gambaran maksud dan tujuan
pembentukan Indonesia merdeka yang disebut
dengan Jakarta Charter pada 22 Juni 1945
 Pada 10 Juli 1945 BPUPKI mengadakan sidang II
merumuskan rancangan UUD negara. Jakarta
Charter menjadi mukadimah UUD negara tetapi
ada perubahan pada sila pertama karena
keanekaragaman masyarakat Indonesia.
 7 Agustus 1945 dibentuklah PPKI menggantikan
BPUPKI dan diresmikan pada 9 Agustus 1945.
 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia memiliki
landasan dasar agar kelak di kemudian hari dapat
dipertahankan.
 Landasan dasar nasional: Pembukaan UUD 1945:
landasan dasar internasional: Atlantic Charter dan
Piagam San Fransisco.
 Dengan landasan dasar tersebut Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia memiliki kedudukan yang
kuat baik secara nasional maupun internasional.
 14 Agustus 1945 setelah Hirosima dan
Nagasaki dibom atom Jepang menyerah
tanpa syarat kepada Sekutu.
 Mendengar berita tersebut para pemuda
segera bereaksi agar proklamasi
dilaksanakan secepatnya.
 Terjadi perbedaan pendapat antara golongan
tua dan golongan pemuda mengenai
mekanisme kemerdekaan Indonesia.
 Golongan Pemuda berpendapat bahwa
kemerdekaan Indonesia merupakan hak dan
masalah rakyat Indonesia yang tidak perlu
bergantung pada negara/bangsa lain
 Golongan Tua berpendapat bahwa
kemerdekaan harus dilaksanakan melalui
revolusi secara terorganisir, untuk itu perlu
dibicarakan dalam rapat PPKI 18 Agustus 1945.
 Perbedaan pendapat inilah yang mendorong
golongan pemuda membawa Soekarno-Hatta
ke Rengasdengklok karena golongan tua tidak
bersedia segera memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia sesuai desakan
golongan muda.
 Soekarno-Hatta terpaksa dibawa ke
Rengasdengklok untuk mengamankan mereka
dari pengaruh Jepang.
 Rengasdengklok dipilih untuk mengamankan
mereka karena letaknya yang terpencil dan
meruupakan markas tentara PETA
 Golongan Tua akhirnya sepakat dengan
golongan pemuda untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
tetapi dengan syarat mereka kembali dulu ke
Jakarta.
 Atas jaminan dari Ahmad Subardjo dari
golongan tua bahwa kemerdekaan akan
diproklamasikan pada esak hari 17 Agustus
1945 akhirnya mereka kembali ke Jakarta dan
merumuskan teks proklamasi di rumah
Laksamana Tadashi Maeda di Jl. Imam Bonjol
No. 1
 Dengan bantua Moh. Hatta dan Ahmad Subardjo,
Soekarno menyiapkan teks yang ditulis dengan
pensil pada sehelai kertas. Setelah melalui
perdebatan kecil antara golongan tua dan golongan
pemuda akhirnya disepakati teks proklamasi yang
kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
 Atas usul Sukarni teks proklamasi ditandatangani
oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia.
 Direncanakan proklamasi akan dibacakan di
Lapangan Ikada (Lap. Monas) tetapi karena
rencana tersebut sudah terdengar oleh Jepang dan
mereka menjaga ketat Lapangan Ikada maka untuk
menghindari bentrokkan fisik akhirnya proklamasi
dibacakan di depan kediaman Soekarno Jl.
Pegangsaan Timur No. 56 jakarta pusat.
Berita proklamasi disebarkan ke seluruh penjuru
tanah air dan dunia melalui berbagai media
seperti:
 Surat kabar (Djahaja dan Soeara Asia)
 Selebaran
 Stasiun kereta
 Radio
 Utusan dari daerah-daerah yang menghadiri
sidang PPKI dan menyaksikan langsung
pelaksanaan proklamasi
Pada awal kemerdekaan pemerintah Indonesia
menghadapi berbagai permasalahan domestik
dalam penerapan kebijakan perekonomian dan
keuangan, diantaranya:
 Tingginya inflasi karena masih beredarnya mata
uang Jepang secara tak terkendali
 Kondisi kas negara yang kosong karena belum
dapat ditarik pajak dan bea masuk
 Status perdagangan ekspor yang macet karena
blokade laut Belanda dan maklumat panglima
AFNEI yang tetap memberlakukan mata uang NICA
di wilayah yang diduduki Sekutu.
 Pada 5 Juli 1946 menetapkan peraturan
tentang pembentukan Bank Negara Indonesia
(BNI’46). Berdasarkan PP pengganti UU No. 2
tahun 1946, Bank Negara 1946 menjadi bank
umum pertama milik pemerintah RI.
 Pada 1 Oktober 1946 mengeluarkan UU No. 17
tahun 1946 tentang pemberlakuan ORI yang
diperkuat dengan UU No. 19 tahun 1946
tentang penukaran mata uang Jepang terhadap
ORI
 Pemerintah mengeluarkan peraturan tentang
kewajiban menabung bagi seluruh penduduk
Jawa dan Madura
 Pada 15 Desember 1951 pemerintah
mengeluarkan UU No. 24 tahun 1951 tentang
nasionalisasi de Javasche Bank N.V. menjadi
Bank Indonesia (BI) yang berfungsi sebagai
bank sentral dan bank sirkulasi di Indonesia. UU
ini diperkuat dengan UU No. 11/1953 dan
Lembaran Negara No. 40 yang berisi tentang
restrukturisasi tatanan pejabat keuangan dan
moneter Indonesia.
 Pada 19 Januari 1947 Pemerintah meresmikan
pembentukan Badan Perancang Ekonomi yang
bertugas menyusun rencana pembangunan
perekonomian selama dua sampai 3 tahun.
 Menteri Urusan Bahan Pangan menggulirkan
rencana untuk melakukan swasembada beras
pangan beras yang dikenal dengan Kasimo
Plan.
 Pemerintah menyusun kebijakan perekonomian
Sistem Ekonomi Gerakan Benteng yang
digagas oleh Dr. Sumitro Djojohadikusumo dan
diterapkan pada masa Kabinet Natsir. Program
ini dimaksudkan untuk menghidupkan industri-
industri kecil sebagai kekuatan utama ekonomi
nasional.
 Program Benteng tidak berhasil mencapai
tujuannya dilanjutkan dengan kebijakan
Indonesianisasi
 Pada awal kemerdekaan permasalahan utama
yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam
menerapkan kebijakan ekonomi-keuangan
internasional adalah adanya blokade laut oleh
Belanda yang membuat aktivitas ekonomi dan
diplomasi internasional menjadi terhambat.
 Untuk mengatasi permasalahan tersebut
pemerintah menerapkan strategi diplomasi
melalui jalur politik dan ekonomi
 Melalui jalur politik pemerintah Indonesia
memberikan bantuan kepada India yang
sedang dilanda bencana kelaparan. Strategi
ini memiliki makna politis, yaitu telah
menunjukkan kepada dunia internasional
bahwa blokade laut Belanda tidak memiliki
implikasi apa-apa terhadap jalur lalu-lintas
pelayaran internasional Indonesia. Selain itu
juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki
strategi yang jitu untuk mendapatkan
dukungan dari India dalam berbagai forum
internasional untuk memaksa Belanda
mencabut aksi blokade lautnya terhadap
Indonesia.
 Melalui jalur ekonomi, pemerintah membuat sebuah
kontak dagang langsung dengan negara asing
seperti Singapura, Malaya dan Amerika Serikat
 Indonesia mendirikan badan perdagangan Banking
and Trading Corporation (BTC)
 Indonesia membentuk sebuah lembaga perwakilan
dagang di Singapura yang bernama Indonesia
Office (Indoff) yang bertugas menjalankan
diplomasi ekonomi untuk kepentingan luar negeri
Indonesia
 Dengan strategi ekonomi ini Indonesia
mendapatkan dukungan dari negara-negara patner
dagang untuk mencabut blokade laut Belanda
dengan alasan kelancaran kepentingan ekonomi
dan perdagangan mereka
 Hal pertama yang dilakukan oleh pemerintah pada
awal kemerdekaan di bidang birokrasi adalah
membentuk sistem birokrasi Indonesia agar dapat
menjalankan good govermance.
 Maka pada 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan
sidang yang pertama dan menghasilkan
kesepakatan:
1. Menetapkan dan mengesahkan UUD RI 1945
(UUD 1945) yang berisi 37 pasal.
2. Memilih dan mengangkat Soekarno sebagai
Presiden RI dan Moh. Hatta sebagai Wakil
Presiden RI
3. Membentuk Komite Nasional Indonesia (MPR &
DPR) untuk membantu tugas Presiden.
 Pada keesokan harinya, 19 Agustus 1945 PPKI
melaksanakan sidang yang kedua dan berhasil
membentuk 12 departemen dan 4 menteri
negara tanpa portofolio sebagai badan
eksekutif, serta membagi wilayah administratif
pemerintahan menjadi 8 propinsi beserta
gubernurnya.
 Kebijakan lainnya adalah dikeluarkannya
maklumat pada 16 Oktober 1945 yang
menetapkan bahwa KNIP memiliki kewenangan
eksekutif dan legislatif, serta memiliki hak
menyusun GBHN
 Pemerintah kemudian mengeluarkan Maklumat
Politik 3 November 1945 tentang pembentukan
partai-partai politik di Indonesia.
 Untuk memelihara keselamatan negara dan
bangsa, pemerintah membentuk Badan Keamanan
Rakyat (BKR) yang beranggotakan mantan
pasukan rekrutan Jepang seperti Heiho, Peta,
Seinendan dan Keibodan.
 Karena dinilai BKR tidak cukup solid menghadapi
provokasi pasukan Belanda, pada 5 Oktober 1945
pemerintah mengeluarkan maklumat tentang
berdirinya TKR.
 Pada Januari 1946 TKR diubah menjadi TRI dan
kemudian pada 3 Juni 1947 dirubah lagi menjadi
TNI dengan Jend. Sudirman sebagai Panglima
Tertingginya.
 Perkembangan politik Indonesia pada awal kemerdekaan
sangat dipengaruhi oleh pembentukan KNIP dan
dikeluarkannya Maklumat Politik 3 Nopember 1945
 Dikeluarkannya Maklumat Politik 3 Nopember 1945
mendorong munculnya partai-partai politik dengan
berbagai ideologi yang mempunyai arah dan metode
pergerakan yang berbeda-beda.
 Partai politik berhaluan nasionalis: PNI, SRI dan GRI
 Partai politik berhaluan agama: Masyumi, NU, Parkindo
dan PKRI.
 Partai politik berhaluan sosial-komunis: PKI, Permai, PBI,
PSI, PRS dan PRJ.
 4 januari 1946 ibu kota negara untuk sementara
waktu dipindah ke Yogyakarta karena Jakarta rawan
teror dan intimidasi pihak asing. Yogyakarta dipilih
karena terdapat markas besar tentara pasukan
Laskar Hizbullah Sabilillah dan Laskar Mataram
pimpinan Sri Sultan HB IX yang siap tempur bila
keadaan genting. Selain itu Yogyakarta juga memiliki
letak strategis untuk perjuangan diplomasi dan
bersenjata.
 Tugas KNIP adalah membantu dan menjadi
pengawas kinerja Presiden dalam melaksanakan
tugas pemerintahan dan mempunyai wewenang
memberikan usulan kebijakan kepada Presiden.
 KNID bertugas membantu dan mengawasi jalannya
kinerja pemerintahan di tataran yang lebih rendah dari
presiden seperti gubernur dn bupati.
indonesia-pada-awal-kemerdekaan.pptx

More Related Content

Similar to indonesia-pada-awal-kemerdekaan.pptx

Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)ahmad roery
 
Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila Dalam Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesiapjj_kemenkes
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiasunnysidemochi
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...aceng iskandar
 
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptxPancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptxAhmadRaihanSain
 
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptxPancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptxAhmadRaihanSain
 
sejarah ppt menjelang proklamasi
sejarah ppt menjelang proklamasisejarah ppt menjelang proklamasi
sejarah ppt menjelang proklamasiJohan Setiawan
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)ahmad roery
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)ahmad sururi
 
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI NILAI BELA NEGARA
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI NILAI BELA NEGARAWAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI NILAI BELA NEGARA
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI NILAI BELA NEGARAHerry Prasetyo
 
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN  MASYARAKAT INDONESIASETELAH  PROKLAMASI KEMERDEKAANPERKEMBANGAN KEHIDUPAN  MASYARAKAT INDONESIASETELAH  PROKLAMASI KEMERDEKAAN
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAANSMA BRUDERAN PURWOREJO
 
Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Pancasila dalam Konteks Sejarah PerjuanganPancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Pancasila dalam Konteks Sejarah PerjuanganDwi Lestariningsih
 
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaSuliantika Riani
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiSeptian Muna Barakati
 
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptx
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptxBAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptx
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptxUlfaSartikaEGA
 
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1.pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1.pptxPancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1.pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1.pptxAhmadRaihanSain
 

Similar to indonesia-pada-awal-kemerdekaan.pptx (20)

Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
 
Ukk ipa 13
Ukk ipa 13Ukk ipa 13
Ukk ipa 13
 
Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila Dalam Sejarah Bangsa IndonesiaPancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
Pancasila Dalam Sejarah Bangsa Indonesia
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesiaPancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia zaman kerajaan ke...
 
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptxPancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
 
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptxPancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1 (1).pptx
 
sejarah ppt menjelang proklamasi
sejarah ppt menjelang proklamasisejarah ppt menjelang proklamasi
sejarah ppt menjelang proklamasi
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
 
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa (p2)
 
Makalah uud
Makalah uudMakalah uud
Makalah uud
 
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI NILAI BELA NEGARA
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI NILAI BELA NEGARAWAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI NILAI BELA NEGARA
WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI NILAI BELA NEGARA
 
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN  MASYARAKAT INDONESIASETELAH  PROKLAMASI KEMERDEKAANPERKEMBANGAN KEHIDUPAN  MASYARAKAT INDONESIASETELAH  PROKLAMASI KEMERDEKAAN
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN
 
Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Pancasila dalam Konteks Sejarah PerjuanganPancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan
 
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
 
Makalah perubahan uud
Makalah  perubahan uudMakalah  perubahan uud
Makalah perubahan uud
 
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptx
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptxBAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptx
BAGAIMANA PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA .pptx
 
Hasil sidang ppki
Hasil sidang ppkiHasil sidang ppki
Hasil sidang ppki
 
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1.pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1.pptxPancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1.pptx
Pancasila_dalam_arus_Sejarah_bangsa_-Maryolin-_1.pptx
 

More from IndahSimbolon2

216792_Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega.pdf
216792_Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega.pdf216792_Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega.pdf
216792_Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega.pdfIndahSimbolon2
 
M11 dan M12pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.pptx
M11 dan M12pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.pptxM11 dan M12pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.pptx
M11 dan M12pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.pptxIndahSimbolon2
 
EKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptx
EKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptxEKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptx
EKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptxIndahSimbolon2
 
automatisasi perkantoran KD.5 DAN 6.ppt
automatisasi perkantoran KD.5 DAN 6.pptautomatisasi perkantoran KD.5 DAN 6.ppt
automatisasi perkantoran KD.5 DAN 6.pptIndahSimbolon2
 
01. DISKUSI merdeka belajar_ Sri Desi _SMON 78.pptx
01. DISKUSI merdeka belajar_ Sri Desi _SMON 78.pptx01. DISKUSI merdeka belajar_ Sri Desi _SMON 78.pptx
01. DISKUSI merdeka belajar_ Sri Desi _SMON 78.pptxIndahSimbolon2
 
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptxPENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptxIndahSimbolon2
 
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptxMAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptxIndahSimbolon2
 

More from IndahSimbolon2 (8)

216792_Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega.pdf
216792_Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega.pdf216792_Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega.pdf
216792_Petunjuk Penyelenggaraan Dewan Kerja Pramuka Penegak dan Pandega.pdf
 
M11 dan M12pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.pptx
M11 dan M12pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.pptxM11 dan M12pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.pptx
M11 dan M12pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.pptx
 
EKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptx
EKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptxEKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptx
EKONOMI_INTERNASIONAL_design_12_Neraca_Pembayaran.pptx
 
automatisasi perkantoran KD.5 DAN 6.ppt
automatisasi perkantoran KD.5 DAN 6.pptautomatisasi perkantoran KD.5 DAN 6.ppt
automatisasi perkantoran KD.5 DAN 6.ppt
 
bentuk akar.ppt
bentuk akar.pptbentuk akar.ppt
bentuk akar.ppt
 
01. DISKUSI merdeka belajar_ Sri Desi _SMON 78.pptx
01. DISKUSI merdeka belajar_ Sri Desi _SMON 78.pptx01. DISKUSI merdeka belajar_ Sri Desi _SMON 78.pptx
01. DISKUSI merdeka belajar_ Sri Desi _SMON 78.pptx
 
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptxPENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
PENGERTIAN, ASAS DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI,pert III.pptx
 
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptxMAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
MAHKAMAH KONSTITUSI.pptx
 

Recently uploaded

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptSalsabillaPutriAyu
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxFrida Adnantara
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISHakamNiazi
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaWahyuKamilatulFauzia
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxRito Doank
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppttami83
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxMunawwarahDjalil
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganlangkahgontay88
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 

Recently uploaded (20)

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).pptPerhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
Perhitungan Bunga dan Nilai Uang (mankeu).ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptxBAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
BAB 18_PENDAPATAN57569-7854545gj-65.pptx
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNISKEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
KEPEMIMPINAN DALAM MENJALANKAN USAHA/BISNIS
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usahaEkonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
Ekonomi Teknik dan perencanaan kegiatan usaha
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptxPSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
PSAK-10-Pengaruh-Perubahan-Valuta-Asing-IAS-21-23032015.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).pptIntroduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
Introduction fixed asset (Aset Tetap).ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptxWAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuanganuang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
uang dan lembaga keuangan uang dan lembaga keuangan
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 

indonesia-pada-awal-kemerdekaan.pptx

  • 2.
  • 3.  Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa-bangsa yang dikuasainya termasuk Indonesia agar mereka membantu Jepang melawan Sekutu  Untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berhubugan dengan pembentukan negara Indonesia merdeka, Jenderal Kumakichi Harada mengumumkan pembentukan BPUPKI pada 28 Mei 1945
  • 4.  Dalam sidang pertama 29 Mei 1945 BPUPKI merumuskan dasar negara yang diusulkan oleh Moh. Yamin, Soepomo dan Soekarno  1 Juni 1945 Soekarno mengusulkan Pancasila yang kemudian diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila  Sidang I BPUPKI tidak menghasilkan suatu kesimpulan atau rumusan, maka dibentuklah Panitia Kecil yang kemudian berhasil membuat rumusan gambaran maksud dan tujuan pembentukan Indonesia merdeka yang disebut dengan Jakarta Charter pada 22 Juni 1945
  • 5.  Pada 10 Juli 1945 BPUPKI mengadakan sidang II merumuskan rancangan UUD negara. Jakarta Charter menjadi mukadimah UUD negara tetapi ada perubahan pada sila pertama karena keanekaragaman masyarakat Indonesia.  7 Agustus 1945 dibentuklah PPKI menggantikan BPUPKI dan diresmikan pada 9 Agustus 1945.  Proklamasi Kemerdekaan Indonesia memiliki landasan dasar agar kelak di kemudian hari dapat dipertahankan.  Landasan dasar nasional: Pembukaan UUD 1945: landasan dasar internasional: Atlantic Charter dan Piagam San Fransisco.  Dengan landasan dasar tersebut Proklamasi Kemerdekaan Indonesia memiliki kedudukan yang kuat baik secara nasional maupun internasional.
  • 6.  14 Agustus 1945 setelah Hirosima dan Nagasaki dibom atom Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.  Mendengar berita tersebut para pemuda segera bereaksi agar proklamasi dilaksanakan secepatnya.  Terjadi perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan pemuda mengenai mekanisme kemerdekaan Indonesia.
  • 7.  Golongan Pemuda berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan hak dan masalah rakyat Indonesia yang tidak perlu bergantung pada negara/bangsa lain  Golongan Tua berpendapat bahwa kemerdekaan harus dilaksanakan melalui revolusi secara terorganisir, untuk itu perlu dibicarakan dalam rapat PPKI 18 Agustus 1945.  Perbedaan pendapat inilah yang mendorong golongan pemuda membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok karena golongan tua tidak bersedia segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia sesuai desakan golongan muda.
  • 8.  Soekarno-Hatta terpaksa dibawa ke Rengasdengklok untuk mengamankan mereka dari pengaruh Jepang.  Rengasdengklok dipilih untuk mengamankan mereka karena letaknya yang terpencil dan meruupakan markas tentara PETA  Golongan Tua akhirnya sepakat dengan golongan pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tetapi dengan syarat mereka kembali dulu ke Jakarta.  Atas jaminan dari Ahmad Subardjo dari golongan tua bahwa kemerdekaan akan diproklamasikan pada esak hari 17 Agustus 1945 akhirnya mereka kembali ke Jakarta dan merumuskan teks proklamasi di rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jl. Imam Bonjol No. 1
  • 9.  Dengan bantua Moh. Hatta dan Ahmad Subardjo, Soekarno menyiapkan teks yang ditulis dengan pensil pada sehelai kertas. Setelah melalui perdebatan kecil antara golongan tua dan golongan pemuda akhirnya disepakati teks proklamasi yang kemudian diketik oleh Sayuti Melik.  Atas usul Sukarni teks proklamasi ditandatangani oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia.  Direncanakan proklamasi akan dibacakan di Lapangan Ikada (Lap. Monas) tetapi karena rencana tersebut sudah terdengar oleh Jepang dan mereka menjaga ketat Lapangan Ikada maka untuk menghindari bentrokkan fisik akhirnya proklamasi dibacakan di depan kediaman Soekarno Jl. Pegangsaan Timur No. 56 jakarta pusat.
  • 10. Berita proklamasi disebarkan ke seluruh penjuru tanah air dan dunia melalui berbagai media seperti:  Surat kabar (Djahaja dan Soeara Asia)  Selebaran  Stasiun kereta  Radio  Utusan dari daerah-daerah yang menghadiri sidang PPKI dan menyaksikan langsung pelaksanaan proklamasi
  • 11. Pada awal kemerdekaan pemerintah Indonesia menghadapi berbagai permasalahan domestik dalam penerapan kebijakan perekonomian dan keuangan, diantaranya:  Tingginya inflasi karena masih beredarnya mata uang Jepang secara tak terkendali  Kondisi kas negara yang kosong karena belum dapat ditarik pajak dan bea masuk  Status perdagangan ekspor yang macet karena blokade laut Belanda dan maklumat panglima AFNEI yang tetap memberlakukan mata uang NICA di wilayah yang diduduki Sekutu.
  • 12.  Pada 5 Juli 1946 menetapkan peraturan tentang pembentukan Bank Negara Indonesia (BNI’46). Berdasarkan PP pengganti UU No. 2 tahun 1946, Bank Negara 1946 menjadi bank umum pertama milik pemerintah RI.  Pada 1 Oktober 1946 mengeluarkan UU No. 17 tahun 1946 tentang pemberlakuan ORI yang diperkuat dengan UU No. 19 tahun 1946 tentang penukaran mata uang Jepang terhadap ORI
  • 13.  Pemerintah mengeluarkan peraturan tentang kewajiban menabung bagi seluruh penduduk Jawa dan Madura  Pada 15 Desember 1951 pemerintah mengeluarkan UU No. 24 tahun 1951 tentang nasionalisasi de Javasche Bank N.V. menjadi Bank Indonesia (BI) yang berfungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi di Indonesia. UU ini diperkuat dengan UU No. 11/1953 dan Lembaran Negara No. 40 yang berisi tentang restrukturisasi tatanan pejabat keuangan dan moneter Indonesia.  Pada 19 Januari 1947 Pemerintah meresmikan pembentukan Badan Perancang Ekonomi yang bertugas menyusun rencana pembangunan perekonomian selama dua sampai 3 tahun.
  • 14.  Menteri Urusan Bahan Pangan menggulirkan rencana untuk melakukan swasembada beras pangan beras yang dikenal dengan Kasimo Plan.  Pemerintah menyusun kebijakan perekonomian Sistem Ekonomi Gerakan Benteng yang digagas oleh Dr. Sumitro Djojohadikusumo dan diterapkan pada masa Kabinet Natsir. Program ini dimaksudkan untuk menghidupkan industri- industri kecil sebagai kekuatan utama ekonomi nasional.  Program Benteng tidak berhasil mencapai tujuannya dilanjutkan dengan kebijakan Indonesianisasi
  • 15.  Pada awal kemerdekaan permasalahan utama yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam menerapkan kebijakan ekonomi-keuangan internasional adalah adanya blokade laut oleh Belanda yang membuat aktivitas ekonomi dan diplomasi internasional menjadi terhambat.  Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah menerapkan strategi diplomasi melalui jalur politik dan ekonomi
  • 16.  Melalui jalur politik pemerintah Indonesia memberikan bantuan kepada India yang sedang dilanda bencana kelaparan. Strategi ini memiliki makna politis, yaitu telah menunjukkan kepada dunia internasional bahwa blokade laut Belanda tidak memiliki implikasi apa-apa terhadap jalur lalu-lintas pelayaran internasional Indonesia. Selain itu juga menunjukkan bahwa Indonesia memiliki strategi yang jitu untuk mendapatkan dukungan dari India dalam berbagai forum internasional untuk memaksa Belanda mencabut aksi blokade lautnya terhadap Indonesia.
  • 17.  Melalui jalur ekonomi, pemerintah membuat sebuah kontak dagang langsung dengan negara asing seperti Singapura, Malaya dan Amerika Serikat  Indonesia mendirikan badan perdagangan Banking and Trading Corporation (BTC)  Indonesia membentuk sebuah lembaga perwakilan dagang di Singapura yang bernama Indonesia Office (Indoff) yang bertugas menjalankan diplomasi ekonomi untuk kepentingan luar negeri Indonesia  Dengan strategi ekonomi ini Indonesia mendapatkan dukungan dari negara-negara patner dagang untuk mencabut blokade laut Belanda dengan alasan kelancaran kepentingan ekonomi dan perdagangan mereka
  • 18.  Hal pertama yang dilakukan oleh pemerintah pada awal kemerdekaan di bidang birokrasi adalah membentuk sistem birokrasi Indonesia agar dapat menjalankan good govermance.  Maka pada 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang yang pertama dan menghasilkan kesepakatan: 1. Menetapkan dan mengesahkan UUD RI 1945 (UUD 1945) yang berisi 37 pasal. 2. Memilih dan mengangkat Soekarno sebagai Presiden RI dan Moh. Hatta sebagai Wakil Presiden RI 3. Membentuk Komite Nasional Indonesia (MPR & DPR) untuk membantu tugas Presiden.
  • 19.  Pada keesokan harinya, 19 Agustus 1945 PPKI melaksanakan sidang yang kedua dan berhasil membentuk 12 departemen dan 4 menteri negara tanpa portofolio sebagai badan eksekutif, serta membagi wilayah administratif pemerintahan menjadi 8 propinsi beserta gubernurnya.  Kebijakan lainnya adalah dikeluarkannya maklumat pada 16 Oktober 1945 yang menetapkan bahwa KNIP memiliki kewenangan eksekutif dan legislatif, serta memiliki hak menyusun GBHN  Pemerintah kemudian mengeluarkan Maklumat Politik 3 November 1945 tentang pembentukan partai-partai politik di Indonesia.
  • 20.  Untuk memelihara keselamatan negara dan bangsa, pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang beranggotakan mantan pasukan rekrutan Jepang seperti Heiho, Peta, Seinendan dan Keibodan.  Karena dinilai BKR tidak cukup solid menghadapi provokasi pasukan Belanda, pada 5 Oktober 1945 pemerintah mengeluarkan maklumat tentang berdirinya TKR.  Pada Januari 1946 TKR diubah menjadi TRI dan kemudian pada 3 Juni 1947 dirubah lagi menjadi TNI dengan Jend. Sudirman sebagai Panglima Tertingginya.
  • 21.  Perkembangan politik Indonesia pada awal kemerdekaan sangat dipengaruhi oleh pembentukan KNIP dan dikeluarkannya Maklumat Politik 3 Nopember 1945  Dikeluarkannya Maklumat Politik 3 Nopember 1945 mendorong munculnya partai-partai politik dengan berbagai ideologi yang mempunyai arah dan metode pergerakan yang berbeda-beda.  Partai politik berhaluan nasionalis: PNI, SRI dan GRI  Partai politik berhaluan agama: Masyumi, NU, Parkindo dan PKRI.  Partai politik berhaluan sosial-komunis: PKI, Permai, PBI, PSI, PRS dan PRJ.
  • 22.  4 januari 1946 ibu kota negara untuk sementara waktu dipindah ke Yogyakarta karena Jakarta rawan teror dan intimidasi pihak asing. Yogyakarta dipilih karena terdapat markas besar tentara pasukan Laskar Hizbullah Sabilillah dan Laskar Mataram pimpinan Sri Sultan HB IX yang siap tempur bila keadaan genting. Selain itu Yogyakarta juga memiliki letak strategis untuk perjuangan diplomasi dan bersenjata.  Tugas KNIP adalah membantu dan menjadi pengawas kinerja Presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan mempunyai wewenang memberikan usulan kebijakan kepada Presiden.  KNID bertugas membantu dan mengawasi jalannya kinerja pemerintahan di tataran yang lebih rendah dari presiden seperti gubernur dn bupati.