SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
KAPITA SELEKTA
MATEMATIKA II
Kesebangunan dan
Kekongruenan
Anggota Kelompok
AZMI, M.Pd
• Guru Matematika
• SMP Negeri 2 Bangkinang
Bangun-Bangun yang
Sebangun
Segitiga-Segitiga yang
Sebangun
Segitiga-Segitiga yang
Kongruen
Kesebangunan dan
Kekongruenan
BANGUN-BANGUN
YANG SEBANGUN
Pengertian Kesebangunan
Contoh kesebangunan yang sering kamu jumpai dalam
kehidupan sehari-hari adalah foto berskala, seperti
terlihat pada gambar berikut ini.
Pada dasarnya, pengertian skala pada foto sama
dengan skala pada peta. Hanya saja, perbandingan
antara ukuran pada foto dan ukuran sebenarnya
tidak sebesar perbandingan antara ukuran pada
peta dan ukuran sebenarnya. Satu sentimeter
pada peta mewakili beberapa kilometer pada
ukuran sebenarnya, sedangkan satu sentimeter
pada foto biasanya mewakili beberapa sentimeter
atau beberapa meter saja dari ukuran sebenarnya.
Skala pada peta ialah perbandingan antara ukuran
pada peta dan ukuran sebenarnya.
Bangun-Bangun Yang Sebangun
Syarat Dua Bangun yang Sebangun
1. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
2. Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding.
Perhatikan gambar berikut!
5 cm
3 cm
A B
D C
15 cm
9 cm
K L
N M
Apakah ABCD sebangun dengan
KLMN?
Jawab:
1) Sudut A = sudut K
Sudut B = sudut L
Sudut C = sudut M
Sudut D = sudut N
2) AD bersesuaian dgn KN
AD : KN = 3 : 9 = 1 : 3
AB bersesuaian dgn KL
AB : KL = 5 : 15 = 1 : 3
maka AD : KN = AB : KL = 1:3
Jadi ABCD sebangun dg KLMN
Perhatikan gambar berikut!
5 cm
3 cm
A B
D C
10 cm
5 cm
P Q
S R
Apakah ABCD sebangun
dengan PQRS?
Jawab:
1) Sudut A = sudut P
Sudut B = sudut Q
Sudut C = sudut R
Sudut D = sudut S
2) AD bersesuaian dgn PS
AD : PS = 3 : 5
AB bersesuaian dgn PQ
AB : PQ = 5 : 10 = 1 : 2
karena AD:PS  AB:PQ
maka ABCD tidak sebangun dgn
PQRS
A
B
C
E D
P
Q
T S
R P
Q
T S
R
Ilustrasi Gambar
P
Q
R
T S
A
B
E D
C
?
Ilustrasi Gambar
KESIMPULAN:
Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi dua syarat
berikut.
1. Panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua bangun itu
memiliki perbandingan senilai.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun itu sama
besar.
Pengertian kesebangunan seperti ini berlaku umum untuk setiap
bangun datar.
Jadi, apa yang dimaksud dengan
bangun-bangun yang sebangun
itu?
Bangun-bangun yang sama
bentuknya tetapi
ukurannya berbeda
disebut bangun-bangun
yang sebangun
Back
Segitiga-segitiga yang Sebangun
Syarat dua segitiga yang sebangun:
1. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
2. Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang
sama.
Segitiga ABC sebangun dengan segitiga DEF,
karena:
1. Sudut yang bersesuaian sama besar:
< 𝐴 = < 𝐷
< 𝐵 = < 𝐸
< 𝐶 = < 𝐹
2. Sisi yang besesuaian perbandingannya sama:
AB bersesuaian dengan DE:
𝐴𝐵
𝐷𝐸
=
6
12
=
1
2
BC bersesuaian dengan EF:
𝐵𝐶
𝐸𝐹
=
4
8
=
1
2
AC bersesuaian dengan DF:
𝐴𝐶
𝐷𝐹
=
8
16
=
1
2
6 cm
12 cm
A
B
C
P
Q
R
Ilustrasi Gambar
Menghitung Panjang Salah Satu Sisi Segitiga yang
Belum Diketahui dari Dua Segitiga yang Sebangun
Perhatikan gambar di bawah ini!
Tentukan panjang PQ dan QC!
Jawab:
a.
𝑃𝑄
𝐴𝐵
=
𝑃𝐶
𝐴𝐶
𝑃𝑄
9
=
4
6
𝑃𝑄 =
4
6
. 9
𝑃𝑄 = 6 𝑐𝑚
b.
𝑄𝐶
𝐵𝐶
=
𝑃𝐶
𝐴𝐶
𝑄𝐶
𝑄𝐶 + 𝐵𝑄
=
𝑃𝐶
𝐴𝐶
𝑄𝐶
𝑄𝐶 + 4
=
4
6
6𝑄𝐶 = 4𝑄𝐶 + 16
2𝑄𝐶 = 16
𝑄𝐶 = 8 𝑐𝑚
Back
Pengertian Segitiga yang Kongruen
Pengubinan pada lantai yang telah kita kenal dapat
digunakan untuk memahami pengertian kongruen. Pola
pengubinan yang kita gunakan adalah pengubinan
bangun segitiga. Jika dilakukan pergeseran atau
pemutaran terhadap salah satu ubin maka segitiga
tersebut akan menempati ubin yang lain dengan tepat.
Keadaan tersebut menunjukkan bahwa ubin yang satu
dengan ubin yang lain mempunyai bentuk sama
(sebangun) dan mempunyai ukuran yang sama. Segitiga-
segitiga yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama
disebut segitiga-segitiga yang kongruen (sama dan
sebangun).
Sifat-Sifat Dua Segitiga yang Kongruen
Untuk dapat memahami sifat-sifat dua segitiga
yang kongruen. Karena segitiga-segitiga yang
kongruen mempunyai bentuk dan ukuran yang
sama maka masing-masing segitiga jika
diimpitkan akan tepat saling menutupi satu sama
lain.
Gambar di samping menunjukkan ∆, PQT dan ∆
QRS kongruen. Perhatikan panjang sisi-sisinya.
Tampak bahwa PQ = QR, QT = RS. dan QS = PT
sehingga sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua
segitiga sama panjang.
Selanjutnya, perhatikan besar sudut-sudutnya.
Tampak bahwa ‫ﮮ‬ TPQ = ‫ﮮ‬ SQR, ‫ﮮ‬ PQT = ‫ﮮ‬
QRS , dan ‫ﮮ‬ PTQ = ‫ﮮ‬ QSR sehingga sudut-
sudut yang bersesuaian dari kedua segitiga
tersebut sama besar.
Kesimpulan :
Dua buah segitiga dikatakan kongruen
jika dan hanya jika memenuhi sifat-
sifat berikut.
• Sisi-sisi yang bersesuaian sama
panjang.
• Sudut-sudut yang bersesuaian sama
besar.
Syarat Dua Segitiga Kongruen
1. Ketiga Pasang Sisi yang Bersesuaian Sama
Panjang (Sisi, Sisi, Sisi)
Dua segitiga, yaitu ∆ ABC dan ∆ DEF
mempunyai panjang sisi-sisi yang sama.
Perbandingan yang senilai untuk sisi-sisi yang
bersesuaian menunjukkan bahwa kedua
segitiga tersebut sebangun. Karena sebangun
maka sudut-sudut bersesuaian juga sama
besar, yaitu ‫ﮮ‬ A= ‫ﮮ‬ D, ‫ﮮ‬ B= ‫ﮮ‬ E,dan ‫ﮮ‬ C= ‫ﮮ‬ F.
Karena sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang
dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
maka ∆ ABC dan ∆ DEF kongruen.
AB = DE ↔
𝐴𝐵
𝐷𝐸
= 1
BC = EF ↔
𝐵𝐶
𝐸𝐹
= 1
AC = DF ↔
𝐴𝐶
𝐷𝐹
= 1
𝐴𝐵
𝐷𝐸
=
𝐵𝐶
𝐸𝐹
=
𝐴𝐶
𝐷𝐹
= 1
2. Dua Sisi.yang Bersesuaian Sama Panjang dan Sudut
yang Dibentuk oleh Sisi-Sisi itu Sama Besar (Sisi,
Sudut, Sisi)
Diketahui bahwa AB = DE, AC = DF,
dan ‫ﮮ‬ CAB = ‫ﮮ‬ EDF. Apakah ∆ ABC
dan ∆ DEF kongruen? Jika dua
segitiga tersebut diimpitkan maka
akan tepat berimpit sehingga
diperoleh :
𝐴𝐵
𝐷𝐸
=
𝐵𝐶
𝐸𝐹
=
𝐴𝐶
𝐷𝐹
= 1
Hal ini berarti ∆ ABC dan ∆ DEF
sebangun sehingga diperoleh
‫ﮮ‬A = ‫ﮮ‬D, ‫ﮮ‬B = ‫ﮮ‬ E, dan ‫ﮮ‬C = ‫ﮮ‬E
Karena sisi-sisi yang bersesuaian
sama panjang, maka ∆ ABC dan ∆
DEF kongruen.
3. Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar dan Sisi
yang Menghubungkan Kedua Sudut itu Sama Panjang
(Sudut, Sisi. Sudut)
Pada gambar di atas, ∆ ABC dan ∆ DEF
mempunyai sepasang sisi bersesuaian yang
sama panjang dan dua sudut bersesuaian yang
sama besar, yaitu AB = DE, ‫ﮮ‬ A = ‫ﮮ‬ D. Dan ‫ﮮ‬B
= ‫ﮮ‬E. Karena ‫ﮮ‬A = ‫ﮮ‬D dan ‫ﮮ‬B =‫ﮮ‬E maka ‫ﮮ‬C =
‫ﮮ‬F. Jadi. ∆ ABC dan ∆ DEF sebangun. Karena
sebangun maka sisi-sisi yang bersesuaian
mempunyai perbandingan yang senilai.
𝐴𝐵
𝐷𝐸
=
𝐵𝐶
𝐸𝐹
=
𝐴𝐶
𝐷𝐹
𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎
𝐴𝐵
𝐷𝐸
= 1 maka
𝐴𝐵
𝐷𝐸
=
𝐵𝐶
𝐸𝐹
=
𝐴𝐶
𝐷𝐹
= 1
𝐽𝑎𝑑𝑖 𝐴𝐶 = 𝐷𝐹 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝐶 = 𝐸𝐹
Dengandemikian∆ 𝐴𝐵𝐶 𝑑𝑎𝑛 ∆𝐷𝐸𝐹 𝐾𝑜𝑛𝑔𝑟𝑢𝑒𝑛

More Related Content

Similar to fdokumen.com_kesebangunan-dan-kekongruenan-562a674081255.pptx

Media Pembelajaran Kesebangunan, Kongruensi, Segiempat, Segilima
Media Pembelajaran Kesebangunan, Kongruensi, Segiempat, SegilimaMedia Pembelajaran Kesebangunan, Kongruensi, Segiempat, Segilima
Media Pembelajaran Kesebangunan, Kongruensi, Segiempat, Segilima
Putu Ayu Pramita
 
Modul Kongruen Mulyati
Modul Kongruen MulyatiModul Kongruen Mulyati
Modul Kongruen Mulyati
Mulyati Rahman
 
Tugas ict djuwita trisnawati
Tugas ict djuwita trisnawatiTugas ict djuwita trisnawati
Tugas ict djuwita trisnawati
trisnawatidjuwita
 

Similar to fdokumen.com_kesebangunan-dan-kekongruenan-562a674081255.pptx (20)

kongruensi-kesebangunan.pptx
kongruensi-kesebangunan.pptxkongruensi-kesebangunan.pptx
kongruensi-kesebangunan.pptx
 
BAB 6 KESEBANGUNAN MATEMATIKA KELAS TUJUH
BAB 6 KESEBANGUNAN MATEMATIKA KELAS TUJUHBAB 6 KESEBANGUNAN MATEMATIKA KELAS TUJUH
BAB 6 KESEBANGUNAN MATEMATIKA KELAS TUJUH
 
Kesebangunan dan Kekongruenan New.pptx
Kesebangunan dan Kekongruenan New.pptxKesebangunan dan Kekongruenan New.pptx
Kesebangunan dan Kekongruenan New.pptx
 
KESEBANGUNAN.pptx
KESEBANGUNAN.pptxKESEBANGUNAN.pptx
KESEBANGUNAN.pptx
 
Media Pembelajaran Kesebangunan, Kongruensi, Segiempat, Segilima
Media Pembelajaran Kesebangunan, Kongruensi, Segiempat, SegilimaMedia Pembelajaran Kesebangunan, Kongruensi, Segiempat, Segilima
Media Pembelajaran Kesebangunan, Kongruensi, Segiempat, Segilima
 
3 bab 1
3 bab 13 bab 1
3 bab 1
 
3 bab 1
3 bab 13 bab 1
3 bab 1
 
Presentation end
Presentation endPresentation end
Presentation end
 
R5 c kel 1
R5 c kel 1R5 c kel 1
R5 c kel 1
 
Modul Kongruen Mulyati
Modul Kongruen MulyatiModul Kongruen Mulyati
Modul Kongruen Mulyati
 
Kesebangunan
KesebangunanKesebangunan
Kesebangunan
 
Segitiga
SegitigaSegitiga
Segitiga
 
Kesebangunan dan kekongruenan bangun datar (dewi tri handayani)
Kesebangunan dan kekongruenan bangun datar (dewi tri handayani)Kesebangunan dan kekongruenan bangun datar (dewi tri handayani)
Kesebangunan dan kekongruenan bangun datar (dewi tri handayani)
 
Bab xviii kesebangunan dan kongruensi
Bab xviii kesebangunan dan kongruensiBab xviii kesebangunan dan kongruensi
Bab xviii kesebangunan dan kongruensi
 
Bab xviii kesebangunan dan kongruensi
Bab xviii kesebangunan dan kongruensiBab xviii kesebangunan dan kongruensi
Bab xviii kesebangunan dan kongruensi
 
Power_Point_Materi_MTK_Kesebangunan.pptx
Power_Point_Materi_MTK_Kesebangunan.pptxPower_Point_Materi_MTK_Kesebangunan.pptx
Power_Point_Materi_MTK_Kesebangunan.pptx
 
Powerpoint Kesebangunan
Powerpoint Kesebangunan Powerpoint Kesebangunan
Powerpoint Kesebangunan
 
Chapter 6 revisi
Chapter 6 revisiChapter 6 revisi
Chapter 6 revisi
 
GARIS DAN SUDUT.ppt
GARIS DAN SUDUT.pptGARIS DAN SUDUT.ppt
GARIS DAN SUDUT.ppt
 
Tugas ict djuwita trisnawati
Tugas ict djuwita trisnawatiTugas ict djuwita trisnawati
Tugas ict djuwita trisnawati
 

Recently uploaded

Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 

fdokumen.com_kesebangunan-dan-kekongruenan-562a674081255.pptx

  • 2. Anggota Kelompok AZMI, M.Pd • Guru Matematika • SMP Negeri 2 Bangkinang
  • 5. Pengertian Kesebangunan Contoh kesebangunan yang sering kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah foto berskala, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
  • 6. Pada dasarnya, pengertian skala pada foto sama dengan skala pada peta. Hanya saja, perbandingan antara ukuran pada foto dan ukuran sebenarnya tidak sebesar perbandingan antara ukuran pada peta dan ukuran sebenarnya. Satu sentimeter pada peta mewakili beberapa kilometer pada ukuran sebenarnya, sedangkan satu sentimeter pada foto biasanya mewakili beberapa sentimeter atau beberapa meter saja dari ukuran sebenarnya. Skala pada peta ialah perbandingan antara ukuran pada peta dan ukuran sebenarnya.
  • 7. Bangun-Bangun Yang Sebangun Syarat Dua Bangun yang Sebangun 1. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar 2. Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding. Perhatikan gambar berikut! 5 cm 3 cm A B D C 15 cm 9 cm K L N M Apakah ABCD sebangun dengan KLMN? Jawab: 1) Sudut A = sudut K Sudut B = sudut L Sudut C = sudut M Sudut D = sudut N 2) AD bersesuaian dgn KN AD : KN = 3 : 9 = 1 : 3 AB bersesuaian dgn KL AB : KL = 5 : 15 = 1 : 3 maka AD : KN = AB : KL = 1:3 Jadi ABCD sebangun dg KLMN
  • 8. Perhatikan gambar berikut! 5 cm 3 cm A B D C 10 cm 5 cm P Q S R Apakah ABCD sebangun dengan PQRS? Jawab: 1) Sudut A = sudut P Sudut B = sudut Q Sudut C = sudut R Sudut D = sudut S 2) AD bersesuaian dgn PS AD : PS = 3 : 5 AB bersesuaian dgn PQ AB : PQ = 5 : 10 = 1 : 2 karena AD:PS  AB:PQ maka ABCD tidak sebangun dgn PQRS
  • 9. A B C E D P Q T S R P Q T S R Ilustrasi Gambar
  • 11. KESIMPULAN: Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi dua syarat berikut. 1. Panjang sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua bangun itu memiliki perbandingan senilai. 2. Sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun itu sama besar. Pengertian kesebangunan seperti ini berlaku umum untuk setiap bangun datar. Jadi, apa yang dimaksud dengan bangun-bangun yang sebangun itu? Bangun-bangun yang sama bentuknya tetapi ukurannya berbeda disebut bangun-bangun yang sebangun Back
  • 12. Segitiga-segitiga yang Sebangun Syarat dua segitiga yang sebangun: 1. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar. 2. Sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama. Segitiga ABC sebangun dengan segitiga DEF, karena: 1. Sudut yang bersesuaian sama besar: < 𝐴 = < 𝐷 < 𝐵 = < 𝐸 < 𝐶 = < 𝐹 2. Sisi yang besesuaian perbandingannya sama: AB bersesuaian dengan DE: 𝐴𝐵 𝐷𝐸 = 6 12 = 1 2 BC bersesuaian dengan EF: 𝐵𝐶 𝐸𝐹 = 4 8 = 1 2 AC bersesuaian dengan DF: 𝐴𝐶 𝐷𝐹 = 8 16 = 1 2 6 cm 12 cm
  • 14. Menghitung Panjang Salah Satu Sisi Segitiga yang Belum Diketahui dari Dua Segitiga yang Sebangun Perhatikan gambar di bawah ini! Tentukan panjang PQ dan QC! Jawab: a. 𝑃𝑄 𝐴𝐵 = 𝑃𝐶 𝐴𝐶 𝑃𝑄 9 = 4 6 𝑃𝑄 = 4 6 . 9 𝑃𝑄 = 6 𝑐𝑚 b. 𝑄𝐶 𝐵𝐶 = 𝑃𝐶 𝐴𝐶 𝑄𝐶 𝑄𝐶 + 𝐵𝑄 = 𝑃𝐶 𝐴𝐶 𝑄𝐶 𝑄𝐶 + 4 = 4 6 6𝑄𝐶 = 4𝑄𝐶 + 16 2𝑄𝐶 = 16 𝑄𝐶 = 8 𝑐𝑚 Back
  • 15. Pengertian Segitiga yang Kongruen Pengubinan pada lantai yang telah kita kenal dapat digunakan untuk memahami pengertian kongruen. Pola pengubinan yang kita gunakan adalah pengubinan bangun segitiga. Jika dilakukan pergeseran atau pemutaran terhadap salah satu ubin maka segitiga tersebut akan menempati ubin yang lain dengan tepat. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa ubin yang satu dengan ubin yang lain mempunyai bentuk sama (sebangun) dan mempunyai ukuran yang sama. Segitiga- segitiga yang mempunyai bentuk dan ukuran yang sama disebut segitiga-segitiga yang kongruen (sama dan sebangun).
  • 16. Sifat-Sifat Dua Segitiga yang Kongruen Untuk dapat memahami sifat-sifat dua segitiga yang kongruen. Karena segitiga-segitiga yang kongruen mempunyai bentuk dan ukuran yang sama maka masing-masing segitiga jika diimpitkan akan tepat saling menutupi satu sama lain. Gambar di samping menunjukkan ∆, PQT dan ∆ QRS kongruen. Perhatikan panjang sisi-sisinya. Tampak bahwa PQ = QR, QT = RS. dan QS = PT sehingga sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua segitiga sama panjang. Selanjutnya, perhatikan besar sudut-sudutnya. Tampak bahwa ‫ﮮ‬ TPQ = ‫ﮮ‬ SQR, ‫ﮮ‬ PQT = ‫ﮮ‬ QRS , dan ‫ﮮ‬ PTQ = ‫ﮮ‬ QSR sehingga sudut- sudut yang bersesuaian dari kedua segitiga tersebut sama besar.
  • 17. Kesimpulan : Dua buah segitiga dikatakan kongruen jika dan hanya jika memenuhi sifat- sifat berikut. • Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang. • Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
  • 18. Syarat Dua Segitiga Kongruen 1. Ketiga Pasang Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang (Sisi, Sisi, Sisi) Dua segitiga, yaitu ∆ ABC dan ∆ DEF mempunyai panjang sisi-sisi yang sama. Perbandingan yang senilai untuk sisi-sisi yang bersesuaian menunjukkan bahwa kedua segitiga tersebut sebangun. Karena sebangun maka sudut-sudut bersesuaian juga sama besar, yaitu ‫ﮮ‬ A= ‫ﮮ‬ D, ‫ﮮ‬ B= ‫ﮮ‬ E,dan ‫ﮮ‬ C= ‫ﮮ‬ F. Karena sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian sama besar maka ∆ ABC dan ∆ DEF kongruen. AB = DE ↔ 𝐴𝐵 𝐷𝐸 = 1 BC = EF ↔ 𝐵𝐶 𝐸𝐹 = 1 AC = DF ↔ 𝐴𝐶 𝐷𝐹 = 1 𝐴𝐵 𝐷𝐸 = 𝐵𝐶 𝐸𝐹 = 𝐴𝐶 𝐷𝐹 = 1
  • 19. 2. Dua Sisi.yang Bersesuaian Sama Panjang dan Sudut yang Dibentuk oleh Sisi-Sisi itu Sama Besar (Sisi, Sudut, Sisi) Diketahui bahwa AB = DE, AC = DF, dan ‫ﮮ‬ CAB = ‫ﮮ‬ EDF. Apakah ∆ ABC dan ∆ DEF kongruen? Jika dua segitiga tersebut diimpitkan maka akan tepat berimpit sehingga diperoleh : 𝐴𝐵 𝐷𝐸 = 𝐵𝐶 𝐸𝐹 = 𝐴𝐶 𝐷𝐹 = 1 Hal ini berarti ∆ ABC dan ∆ DEF sebangun sehingga diperoleh ‫ﮮ‬A = ‫ﮮ‬D, ‫ﮮ‬B = ‫ﮮ‬ E, dan ‫ﮮ‬C = ‫ﮮ‬E Karena sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang, maka ∆ ABC dan ∆ DEF kongruen.
  • 20. 3. Dua Sudut yang Bersesuaian Sama Besar dan Sisi yang Menghubungkan Kedua Sudut itu Sama Panjang (Sudut, Sisi. Sudut) Pada gambar di atas, ∆ ABC dan ∆ DEF mempunyai sepasang sisi bersesuaian yang sama panjang dan dua sudut bersesuaian yang sama besar, yaitu AB = DE, ‫ﮮ‬ A = ‫ﮮ‬ D. Dan ‫ﮮ‬B = ‫ﮮ‬E. Karena ‫ﮮ‬A = ‫ﮮ‬D dan ‫ﮮ‬B =‫ﮮ‬E maka ‫ﮮ‬C = ‫ﮮ‬F. Jadi. ∆ ABC dan ∆ DEF sebangun. Karena sebangun maka sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang senilai. 𝐴𝐵 𝐷𝐸 = 𝐵𝐶 𝐸𝐹 = 𝐴𝐶 𝐷𝐹 𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝐴𝐵 𝐷𝐸 = 1 maka 𝐴𝐵 𝐷𝐸 = 𝐵𝐶 𝐸𝐹 = 𝐴𝐶 𝐷𝐹 = 1 𝐽𝑎𝑑𝑖 𝐴𝐶 = 𝐷𝐹 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝐶 = 𝐸𝐹 Dengandemikian∆ 𝐴𝐵𝐶 𝑑𝑎𝑛 ∆𝐷𝐸𝐹 𝐾𝑜𝑛𝑔𝑟𝑢𝑒𝑛