Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian masalah hukum, disiplin, dan etik. Rekam medis dapat dipergunakan di pengadilan sebagai dokumen resmi kegiatan rumah sakit yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran isinya. Salinan rekam medis dapat diberikan atas permintaan pengadilan, dengan bukti tanda terima dari pengadilan bila yang diminta adalah dokumen aslinya. Apabila terdapat keraguan mengenai isi rekam medis maka saksi ahli dapat dihadirkan oleh pengadilan untuk diminta pendapat ahlinya.
Hal ini juga berlaku bagi rekam medis elektronik yang merupakan salah satu bentuk dari kegiatan rekam medis. Undang-Undang No. 11 tahun 2008 tentang ITE merupakan dasar hukum yang dapat diterapkan terhadap rekam medis elektronik. Menurut pasal 44 UU ITE alat bukti yang sah selain yang ditentukan peraturan perundang-undangan termasuk juga alat bukti lain berupa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik. Dengan demikian rekam medis elektronik termasuk alat bukti yang sah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
Karena menjadi alat bukti yang sah maka terdapat berbagai konsekwensi yang perlu diperhatikan berhubungan dengan kegiatan rekam medis elektronik. Masalah keamanan sistem komputerisasi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam kegiatan rekam medis elektronik. Sistem keamanan rekam medis elektronik meliputi keamanan jaringan yang meliputi perlindungan jaringan komputer dari serangan hacker, pencurian data, virus, dan jenis serangan malware lainnya, serta keamanan pada perangkat komputernya sendiri. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keamanan komputer antara lain
3. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti materi ini peserta dapat
2 Menjelaskan Tujuan Rekam Medis Elektronik
1 Menjelaskan Pengertian Rekam Medis Elektronik
3
Menjelaskan Aspek Hukum Rekam Medis Elektronik
4
5 Menjelaskan Rekam Medis Elektronik di Standar Akreditasi
Menjelaskan Komponen Rekam Medis Elektronik
4. 1
2
3
Pokok
Bahasan
Pengertian Rekam Medis Elektronik
Tujuan Rekam Medis Elektronik
Aspek Hukum Rekam Medis Elektronik
4
5
Komponen Rekam Medis Elektronik
Rekam Medis Elektronik di Standar
Akreditasi
5.
6.
7. Penggunaan teknologi informasi pada dokter layanan
primer di beberapa negara (Schoen et al, 2012)
Negara
Menggunakan rekam medis
elektronik (%)
fungsi rekam
kesehatan
elektronik (%)
Bertukar data
kesehatan
elektronik dengan
nakes lain(%)
2009 2012
Australia 95 92 60 27
Canada 37 56 10 14
Perancis 68 67 6 39
Jerman 72 82 7 22
Belanda 99 98 33 49
Selandia Baru 97 97 59 55
Inggris 96 97 68 38
Amerika Serikat 46 69 27 31
Norwegia 97 98 4 45
8. Fitur TIK Kesehatan di Pelayanan Primer (Audet et al, 2014)
Menghasilkan
informasi
pasien
Menyediakan
register dan
laporan
Fasilitas
pemasukan
perintah
(order entry)
Sistem
pendukung
keputusan
Pertukaran
informasi
secara
elektronik
Keterlibatan
pasien
Fitur TIK
Kes di
Layanan
Primer
9. Kondisi TIK di Puskesmas*
Parameter Prosentase(%)
Geografis
-Urban
-Rural
2321 (25.8)
6660 (74.2)
Jenis puskesmas
-Rawat jalan
-Rawat inap
5929 (66.1)
3052 (33.9)
Listrik 24 jam 87.4 %
Telepon 43.1 %
Internet 17.1 %
Komputer 78.4 %
Puskesmas dengan Simpus dan LAN 15%
Puskesmas dengan Simpus tanpa LAN 31%
Menggunakan software KIA 22%
Menggunakan ICD 10 untuk klasifikasi diagnosis 53%
*Risfaskes, 2011 data tersebut belum
Memperhitungkan penggunaan Pcare semenjak era BPJS
15. Rekam kesehatan
personal (RKP)
Rekaman/catatan
elektronik mengenai
informasi kesehatan
yang mengikuti standar
interoperabilitas nasional
dan dapat ditarik dari
berbagai sumber namun
dikelola, dibagi serta
dikendalikan oleh
individu (pasien).
Rekam kesehatan
elektronik (RKE)
Rekaman /catatan elektronik
mengenai
informasi kesehatan individu
yang mengikuti
sinteroperabilitas nasional
dan dibuat, dikumpulkan,
dikelola, digunakan dan
tandar dirujuk oleh dokter
atau tenaga kesehatan yang
berwenang pada
lebih dari satu organisasi
pelayanan kesehatan
Rekam medis
elektronik (RME)
Rekaman / catatan
elektronik mengenai
informasi kesehatan
individu yang yang dibuat,
dikumpulkan, dikelola,
digunakan dan dirujuk oleh
dokter atau tenaga
kesehatan yang
berwenang
di satu organisasi
pelayanan kesehatan
1 2 3
(Sumber: National Alliance for Health Information Technology (NAHIT) 2008)
17. 1 •Data pasien terintegrasi
2 •Dukungan keputusan klinik
3 •Pemasukan perintah klinikus
4 •Akses terhadap sumber pengetahuan
5 •Dukungan komunikasi terpadu
JOHAN H A R L A N
20. Pasal 46
(1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
membuat rekam medis.
(3) Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan
petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan.
(2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi
setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan.
21. Pasal 5
(1) Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau
hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah.
(3) Informasi Elektronik dan / atau Dokumen Elektronik
dinyatakan sah apabila menggunakan Sistem Elektronik sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam Undang Undang ini.
22. Pasal 2
(1) Rekam medis harus dibuat secara lengkap tertulis
dan jelas atau secara elektronik
(2) Penyelengaraan rekam medis dengan
menggunakan teknologi informasi elektronik
diatur lebih lanjut dengan peraturan sendiri
23. Pasal 1
(1) Setiap rumah sakit wajib melaksanakan Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS).
(2) SIRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
suatu proses pengumpulan, pengolahan dan
penyajian data rumah sakit.
36. Elemen Penilaian 2
RS memiliki proses pendaftaran rawat jalan berbasis
SIM-RS. (O,W)
37. Elemen Penilaian 3
RS memiliki proses pendaftaran rawat inap berbasis
SIM-RS sehingga publik dapat mengetahui tempat /
fasilitas yang masih tersedia. (O,W) (
38. Elemen Penilaian 4
Sumber daya manusia dalam unit kerja SIM-RS
memiliki kompetensi dan sudah terlatih. (D,W)
39. Standar MIRM 11
Berkas rekam medis dilindungi dari kehilangan, kerusakan,
gangguan, serta akses dan penggunaan yang tidak berhak.
40. Elemen Penilaian 1
Terdapat regulasi yang ditetapkan untuk mencegah akses
penggunaan rekam medis bentuk kertas dan atau elektronik
tanpa izin. (R)
41. Elemen Penilaian 2
Rekam medis dalam bentuk kertas dan atau elektronik
dilindungi dari kehilangan dan kerusakan. (O,W)
42. Elemen Penilalain 3
Rekam medis dalam bentuk kertas dan atau elektronik
dilindungi dari gangguan dan akses serta penggunaan yang
tidak sah. (D,S,W)
43. 1.Regulasi tentang penetapan pencegahan akses
penggunaan rekam medis bentuk kertas dan atau
elektronik tanpa izin
2. Lihat tempat penyiimpanan berkas rekam medis
• Lihat sistem IT, software dan hardware rekam
medis
- Staf klinis
- Staf rekam medis
TELUSUR
44. Kesimpulan
1 RME adalah sistem informasi
kesehatan yang menggunkan frame
elektronik
2
3 RME sangat membantu untuk proses
akreditasi
RME sangat membantu proses
YANKES