2. Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak
dalam pelayanan kesehatan
Perawat memiliki proporsi yang paling besar dan
melakukan asuhan secara komperhensif kepada
pasien selama 24 jam,
Seorang perawat harus dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai
dengan standar asuhan keperawatan, mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi
Salah satu yang penting dilaksanakan adalah
pendokumentasian asuhan keperawatan yang
telah dilaksanakan pada pasien.
3. Perkembangan Sistem Pendokumentasian
Proses mendokumentasikan perawatan pasien
telah dilakukan sejak jaman Florence Nightingale
Florence menulis tentang pentingnya komunikasi
diantara pemberi layanan keperawatan dan
merupakan pelopor dalam pengembangan format
yang digunakan dalam memfasilitasi proses
komunikasi tersebut.
4. Format perencanaan disusun dari waktu ke
waktu untuk sesuai dengan kebutuhan akan
pelayanan kesehatan,
Pendokumentasian asuhan keperawatan
berbasis komputerisasi baru diperkenalkan
pada akhir abad ke 20.
Penggunaan komputer dalam dokumentasi
asuhan keperawatan diperkenalkan pada akhir
tahun 1960-an dan awal tahu 1970-an (dawn
gapko,2005)
5. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi telah mempengaruhi aktivitas
pengelolaan data dan informasi di bidang
keperawatan serta memunculkan stilah
baru yaitu informatika keperawatan.
6. Informatika keperawatan merupakan integrasi ilmu
keperawatan, ilmu komputer, dan ilmu informasi untuk
mengelola dan mengkomunikasikan data, informasi,
pengetahuan, dan kebijaksanaan dalam praktek
keperawatan.
Memfasilitasi integrasi data, informasi, pengetahuan,
dan kebijaksanaan untuk mendukung pasien, perawat,
dan penyedia lainnya dalam pengambilan keputusan di
semua peran pengaturan.
Dicapai melalui penggunaan struktur informasi, proses
informasi, dan teknologi informasi (ANA, 2008).
7. Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi
ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu
keperawatan yang disusun untuk memudahkan
manajemen dan proses pengambilan informasi dan
pengetahuan yang digunakan untuk mendukung
pelaksanaan asuhan keperawatan (Gravea &
Cococran,1989 dikutip oleh Hariyati, RT., 1999)
8. Sejarah Sistem Informasi Keperawatan
Komputer telah dikenal sekitar 50 tahun yang lalu,
Rumah sakit lambat dalam menangkap revolusi komputer.
Perawat terlambat mendapatkan manfaat dari komputer,
Usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat terjadi pada akhir tahun
1960-an dan awal tahun 1970-an,
Penggunaannya mencakup automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan
perawatan pasien dan penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk
analisa kecenderungan masa depan staf.
9. Pada pertengahan tahun 1970-an ide dari sistem
informasi rumah sakit diterapkan dan perawat mulai
menerapkan sistem informasi manajemen keperawatan.
Pada akhir tahun 1980-an munculah sistem mikro
komputer yang semakin mendukung pengembangan
sistem informasi keperawatan.
10. Perkembangan informatika keperawatan di luar negeri telah
berkembang pesat pada seluruh aktivitas keperawatan, baik
dalam bidang pelayanan, pendidikan maupun riset
keperawatan.
Penerapannya informatika dalam sistem dokumentasi akan
mempengaruhi kontinuitasi perawatan pasien dan
memungkinkan perawat melakukan perawatan yang lebih
aman (Rykkje, 2009).
11. Di Amerika Serikat seorang perawat yang akan mengoprasikan
sistem informasi keperawatan harus mendapatkan sertifikasi
dari American Nurses Credentialing Central.
Syaratnya bergelar sarjana keperawatan atau magister
keperawatan, menguasai informatika, kualifikasi berpraktik
sebagai Registered Nurse selama dua tahun penuh,
Mengikuti pendidikan berkelanjutan 30 jam di unit yang
menggunakan sistem informatika,
12. Berpraktik selama minimal 2000 jam dalam keperawatan yang
berhubungan dengan sistem informasi keperawatan atau
Minimal menyelesaikan 12 semester kredit pembelajaran pada
program sistem informasi keperawatan.
13. Di Indonesia sistem informasi manajemen keperawatan masih minim penerapannya,
pendokumentasian keperawatan umumnya masih menggunakan pendokumentasian
tertulis.
Pemerintah Indonesia sudah memiliki visi tentang sistem informasi kesehatan nasional,
yaitu Reliable Health Information 2010 (Depkes,2001).
Pelaksanaanya belum optimal.
14. Penerapan sistem informasi di Indonesia
antara lain telah dilakukan di RSUD
Banyumas, SIMK di RSUD tersebut
dikembangkan oleh Jasun seorang sarjana
keperawatan lulusan FIK UGM. Jasun
mengembangkan sistem informasi
keperawatan dengan berpedoman pada
NANDA,NIC dan NOC.
15. Fakultas ilmu keperawatan UI telah memiliki soft ware
asuhan keperawatan, dan baru-baru ini telah
menciptakan soft ware asuhan keperawatan berbasis
masyarakat di PUSAT KESEHATAN
MASYARAKAT(PUSKESMAS).
16. Komputer Pada Dokumentasi Keperawatan
Komputer dapat dinyatakan sebagai
sebuah benda yang terdiri atas
“Hardware” dan “Sofware”, dimana
penggunaannya saat ini tidak terbatas
pada penggunaan di kantor atau tempat
kerja tapi juga di rumah (Capron &
Johnson,2002).
18. Karakteristik Dasar Komputerisasi
1. Cepat, mampu menyajikan dan menampilkan data yang
diperlukan secara cepat
2. Dapat diandalkan karena ketika kita membutuhkan suatu
data kita hanya tinggal menekan tombol dan seluruh
data yang dibutuhkan akan muncul
3. Kemampuan menyimpan data dalam jumlah besar
dimana data bisa dimunculkan secara efisien.
19. Aplikasi Software Askep
• Software adalah sistem yang beroperasi didalam
sebuah komputer dimana terdapat hubungan
antara software dan hardware melalui apa yang
disebut dengan sistem operasi.
• Sofware banyak digunakan sebagai program yang
akan dipakai didalam komputer sebagai software
komersial.
20. Software asuhan keperawatan adalah software yang
mengandung sebuah program dengan menggunakan “database
management” berisi data-data pengkajian kesehatan seorang
pasien yang kemudian data-data tadi akan dikelompokkan dan
dianalisa untuk dapat memunculkan diagnosa keperawatan
Dari diagnosa keperawatan akan muncul perencanaan tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan oleh perawat
21. Didalam mendokumentasikan tindakan
keperawatan, perawat cukup mengacu pada
intervensi yang telah tersedia, sehingga ketika
pemberian tindakan selesai dilakukan perawat
dapat melakukan evaluasi terhadap diagnosa yang
ada.
22. Software asuhan keperawatan akan menggunakan
sistem ”Data Base Management” yang diawali
dengan format pengkajian kesehatan bagi setiap
pasien yang masuk.
Perawat akan memasukkan seluruh data dari hasil
pengkajian yang dilakukan kedalam format
pengkajian yang ada didalam komputer.
23. Selanjutnya dengan data yang masuk, akan teranalisa
seluruh diagnosa yang muncul beserta perencanaan
tindakan keperawatan.
Ketika perawat melakukan tindakan keperawatan, maka
perawat akan mendokumentasikan tindakan
keperawatan didalam komputer sehingga semua
tindakan akan tercatat dengan baik (Capron & Johnson,
2002)
24. Fitur Dalam Sistem Informasi Keperawatan
Sistem informasi keperawatan digunakan data base dengan
menggunakan pengklasifikasian keperawatan yang telah
baku seperti : North American Nursing Diagnosis
Association (NANDA), Nursing Intervention Classification
(NIC) dan Nursing Outcome Classification(NOC).
25. Fitur Dalam Sistem Informasi Keperawatan
Catatan keperawatan: tanda-tanda vital,
pengkajian keperawatan, perencanaan
keperawatan dan implementasi keperawatan.
Jadwal dinas perawat
26. Fitur Dalam Sistem Informasi Keperawatan
Integrasi data klinis: informasi dari seluruh
profesi sebagai umpan balik untuk kemudian
dilihat, dianalisis oleh staf perawat kemudian
diintegrasikan dalam perencanaan asuhan
keperawatan.
27. Pendukung dalam pengambilan keputusan: untuk
membantu proses pengambilan keputusan yang
cepat dan tepat, selama didalamnya terdapat
panduan hubungan antara penyakit dengan tanda
dan gejala,etiologi yang berhubungan dengan
faktor-faktor dan populasi pasien
Hubungan langsung dengan dokter juga dapat
disediakan.
28. Kelebihan / Keuntungan
• Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
• Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam
penyimpanan arsip.
• Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
• Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang
dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung
jawabkan.
• Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat
membantu pengambilan keputusan secara cepat
• Meningkatkan produktivitas kerja.
• Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan
29. Menurut Holmes (2003,dalam Sitorus 2006), terdapat keuntungan utama
dari dokumentasi berbasis komputer yaitu:
• Standarisisasi: terdapat pelaporan data klinik yang standar, mudah dan
cepat diketahui.
• Kualitas: meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus
meningkatkan waktu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.
• Accessebility, legibility, mudah membaca dan mendapat informasi klinik
dari pasien dalam satu lokasi.
30. Kelemahan
Kurangnya kemampuan perawat dalam
melaksanakan proses keperawatan dan
keterampilan perawat menggunakan
komputer (Ammenthwerth, at all, 2003)
Besarnya dana yang harus disediakan baik
untuk penyediaan maupun
perawatan,SDM,kebijakan pemerintah, dan
kemampuan perawat dalam teknologi.
31. Penggunaan pendokumentasian terkomputerisasi secara efektif
dalam 4 ranah pelayanan keperawatan yaitu ;
• Dengan menerapkannya dalam asuhan keperawatan pada
pasien
• Proses manajemen bangsal,
• Komunikasi baik antar perawat,
• Pasien maupun sistem kesehatan yang lainnya, maupun
penggunaan hasil pendokumentasian sebagai sarana
pendidikan dan penelitian keperawatan..